BAB III
METODE PENELITIAN
A.Desain PTK
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini menggunakan model
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kemmis (dalam Sanjaya, 2010, hlm.
24), penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif
yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran
sosial mereka. Dari pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang bersifat “praktis”. Dikatakan
praktis karena penelitian ini dilakukan langsung oleh peneliti serta menyangkut
kegiatan-kegiatan yang dipraktikkan oleh guru sehari-hari dalam mengelola
program pembelajaran di dalam kelas. Sedangkan menurut Elliot (dalam Sanjaya,
2010, hlm. 24), penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan
maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang
ditimbulkannya.
Mengacu dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa
penelitian tindakan kelas (PTK) adalah salah satu penelitian yang mendapatkan
intervensi atau perlakuan tertentu untuk perbaikan dan peningkatan kualitas
tindakan. Dalam hal ini, PTK dapat dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan
kualitas peran dan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan pengelola
pembelajaran dalam kelas.
Model yang akan dikembangkan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu
model Kemmis dan Mc. Taggart. Hal ini dikarenakan model Kemmis dan Mc.
Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya terdapat
beberapa komponen. Diantaranya perencanaan, tindakan, pengamatan refleksi
serta perencanaan kembali untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Mc. Taggart merupakan
model yang sederhana dan mudah untuk dilakukan.
Langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus menurut
1. Perencanaan (Planning)
Dalam pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan pertama kali yaitu
membuat perencanaan tindakan. Rencana tindakan dilaksanakan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Perencanaan dalam hal
ini hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran
yang dikenal dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pelaksanaan (Acting)
Dalam tahap ini, rencana yang telah disusun diuji cobakan sesuai dengan
langkah yang telah dibuat, yaitu langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan media stik es krim sebagai media dalam pembelajarannya.
3. Observasi (Observing)
Dalam tahap ini, penelitian melakukan observasi terhadap tindakan yang
sedang dan telah dilakukan. Observasi dapat dilakukan oleh peneliti
sendiri atau pihak lain yang telah diberi tugas untuk hal itu. Observasi ini
dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan yang telah
disusun sebelumnya dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan
sebenarnya.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang
diperoleh saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat
observasi dianalisis dan diinterpretasi untuk mencari penyelesaian yang
efektif. Hasil dari refleksi kemudian dibuat perencanaan tindakan
selanjutnya.
Bentuk dari model ini digambarkan dalam alur-alur tahap penelitian yang
Observasi Awal
Rumusan Masalah
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas adaptasi model Kemmis dan Taggart
(Arikunto, dkk, 2011, hlm. 16) Perencanaan
Refleksi II Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi III
Observasi
Kesimpulan
Refleksi I Pelaksanaan
Observasi
B.Partisipan dan Tempat Penelitian
Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD
SKJD 3 di kecamatan Sukajadi Kota Bandung Semester genap tahun ajaran
2015-2016. Peneliti memilih seluruh siswa di dalam kelas dengan 30 orang terdiri dari
14 siswa laki-laki dan dan 16 siswa perempuan.
Peneliti memilih sekolah ini karena sekolah ini dijadikan tempat peneliti
melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) tahun akademik
2015-2016.
C.Prosedur Administratif Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus sampai
pembelajaran yang berlangsung dirasa sudah cukup efektif. Sebelum melakukan
penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan observasi langsung di kelas IV
untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang akan diteliti. Nantinya
hasil temuan observasi awal akan direfleksikan agar dapat menentukan strategi
pemecahannya. Hasil refleksi kemudian didiskusikan oleh peneliti dengan dosen
pembimbing. Setelah peneliti mendiskusikan permasalahan yang diangkat untuk
bahan penelitian, selanjutnya peneliti mendiskusikannya dengan guru mitra untuk
melihat kemungkinan dilaksanakan di kelas tersebut. Fokus masalah yang
didapatkan dijadikan judul yang kemudian dibuat proposal pengajuan skripsi.
Kemudian peneliti melakukan langkah-langkah administratif yang harus
ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas diantaranya,
pengajuan izin penelitian ke sekolah, observasi atau pengumpulan data,
penyusunan proposal, penyusunan instrument penelitian, pelaksanaan siklus I,
pelaksanaaan siklus II, pelaksanaan siklus III, penyusunan laporan hasil
penelitian, dan penggandaan draf penelitian.
D.Prosedur Substantif Penelitian
1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
multi teknik atau multi instrument. Menurut Walcott (dalam Sukmadinata,
2010, hlm.151-152) mengatakan bahawa teknik pengumpulan data primer
Pengalaman (experience) dilakukan dalam bentuk observasi. Pengungkapan
(enquiring) dilakukan melalui wawancara atau melalui pengukuran dengan tes
standar. Pembuktian (examining) dilakukan dengan mencari bukti-bukti
documenter.
Berdasarkan landasan diatas, peneliti mengambil data-data penelitian ini
melalui teknik sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengalaman penelitian digunakan teknik Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena,
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan
untuk mencapai tujuan tertentu. (Arifin, 2010, hlm. 153)
b. Untuk mengungkapkan penelitian digunakan teknik penyebaran tes
evaluasi.
Teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes
tertulis adalah tes yang dilakukan tertulis baik pertanyaan maupun
jawabannya. (Sumiati dan Asra, 2009, hlm.205)
c. Untuk membuktikan penelitian berlangsung digunakan teknik studi
documenter.
2. Pengolahan Data
Pengelolaan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara menganalisis, menginterpretasi data semua instrumen yang telah
dilakukan pada siklus pertama sampai siklus akhir. Setelah semua data
diperoleh maka dilakukan pengolahan data terhadap data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif adalah hasil tes pemahamaan matematis, sedangkan
data kualitatif berupa lembar observasi aktivitas guru dan siswa ketika
pembelajaran. Teknis pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :
a. Analisis Data kualitatif
Analisis data kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh peneliti dengan cara
mengorganisasikan data kevdalam kategori tertentu, memilih data yang
mudah untuk difahami. Adapun langkah pengolahan data hasil
observasi, yaitu:
1) Reduksi data, data yang didapat dari hasil observer diseleksi
sesuai kebutuhan penelitian.
2) Klasifikasi data, data yang sudah di seleksi akan dimasukkan
sesuai klasifikasi.
3) Display data, merupakan penulisan ulang atau menampilkan hasil
data yang sudah di reduksi dan klasifikasi.
4) Interpretasi data, data yang di tampilkan merupakan data hasil
penjabaran atas sebuah kegiatan penelitian.
5) Refleksi, data yang sudah di interpretasi kemudian akan dilakukan
perbaikan atau tindak lanjut mencari solusi yang tepat supaya
kegiatan penelitian jauh lebih baik dari penelitian sebelumnya.
b. Analisi data kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh peneliti dari hasil tes
evaluasi tentang pemahaman konsep matematis siswa. Setelah data
hasil tes diperoleh maka data tersebut harus diolah dan dianalisis.
Pengolahan hasil tes evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa. Adapun langkah mengolah data hasil belajar siswa, yaitu:
1) Nilai Tes Evaluasi
Presentase tingkat keberhasilan pembelajaran siswa berdasarkan
skor yang diperoleh dicari dengan menggunakan rumus (dalam
Rohani, 2008) sebagai berikut:
Keterangan:
N = Nilai
2) Nilai Rata-rata Kelas
Untuk memperoleh nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa
melalui rumus yang diadaptasi Aqib (2011, hlm.41) sebagai
berikut:
3) Interpretasi
Untuk mengukur kelulusan hasil belajar siswa digunakan nilai
KKM matematika yang ada pada sekolah, yaitu sebesar 70.
Apabila siswa tidak mencapai nilai KKM maka dinyatakan belum
lulus. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
4) Refleksi
Data yang sudah di interpretasi kemudian akan dilakukan
perbaikan atau tindak lanjut mencari solusi yang tepat supaya
kegiatan penelitian jauh lebih baik dari penelitian sebelumnya.
c. Untuk menganalisis studi dokumenter pada setiap siklus, peneliti
meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mendokumentasikan
melalui foto. Kemudian dari data yang dikumpulkan, peneliti
menghimpun dan menganalisis data sesuai dengan fokus permasalahan
dalam penggunaan media stik es krim.
�� � − � � = � �ℎ � �� �ℎ � �ℎ� � �� � �
P = �ℎ �� �� � �