UKURAN ASOSIASI DAN
UKURAN DAMPAK
FITRA YELDA
Ukuran asosiasi
Merefleksikan kekuatan atau besar
asosiasi antara suatu eksposur/faktor
risiko dan kejadian suatu penyakit
Memasukkan suatu perbandingan
frekuensi penyakit antara dua atau lebih
kelompok dengan berbagai derajat
eksposur
Beberapa ukuran assosiasi digunakan
untuk mengestimasi efek
Ukuran-ukuran asosiasi
Ukuran rasio
:(Perbandingan relatif)
rasio dua frekuensi penyakit
membandingkan kelompok terpajan dengan kelompok tidak terpajan
Ukuran perbedaan
: (perbandingan
absolut)
perbedaan antara ukuran frekuensi penyakit suatu kelompok terpajan dan kelompok yang tidak terpajan
Ukuran-ukuran asosiasi
Ukuran rasio
Rasio risiko atau risiko relatif (RR)
terpajan tidak kelompok pada Risiko
terpajan kelompok pada Risiko RR=
Rasio Insidens Kumulatif (RIK)
terpajan tidak kelompok pada kumulatif Insidens
terpajan kelompok pada kumulatif Insidens RIK=
Ukuran-ukuran asosiasi
Ukuran rasio
Rasio rate atau rasio densitas insidens (RDI)
terpajan tidak kelompok pada insidens Densitas
terpajan kelompok pada insidens Densitas RDI=
Rasio Prevalens (RP)
terpajan tidak kelompok pada Prevalens
terpajan kelompok pada Prevalens RP=
Contoh 5.
Tabel 1. Kaitan antara merokok dan angka insidens stroke dalam suatu kohort.
30,2 908.447
274 Total
49,6 280.141
139 Perokok
27,9 232.712
65 Mantan perokok
17,7 395.594
70 Tidak pernah
merokok
Tingkat insidens stroke (per 100.000 orang tahun) Orang-tahun observasi (lebih dari 8 tahun) Jumlah kasus
stroke Kategori
merokok
Ukuran-ukuran asosiasi
Dari Tabel 1. Hitunglah:
Rasio rate atau rasio densitas insidens (RDI)
terpajan
Ukuran-ukuran asosiasi
Ukuran rasio
Rasio odds (Odds ratio = OR) Nama lain: Odds relative; rasio kros-produk rasio duaodds yang digunakan dalam studi kasus-kontrol untuk mengestimasi rasiorateatau rasio risiko
odds untuk satu kelompok dibagi dengan odds untuk kelompok yang lain
Mempunyai interpretasi yang sama seperti risiko relatif
Tabel 1. Tabulasi silang pemajan dan status sakit, insidens sakit dan Probabilitas odds sakit.
Status sakit
a+b+c+d
Probabilitas odds sakit
Insiden sakit (Risk)
Ukuran-ukuran asosiasi
sakit
pemajan OR
c ORpemajankontrol =
⎟ ORpemajankasus =
⎟
Odds Ratio (OR) = Relative Odds = Cross
Product Ratio
400
Prevalence Odds Ratio (POR) = Cross Product Ratio
Î
bila data didasarkan pada kasus-kasusprevalens Bukan perokok
1600
Prevalence = =
x
Prevalence proportion Ratio= = =
Incidence Odds Ratio (POR) = Cross Product Ratio
Î
bila data didasarkan pada kasus-kasusinsidens Bukan perokok
1000 980 (b)
20 (a) Perokok
Total Tidak sakit
Sakit
Incidenceproportionrisk Ratio= = =
Pada penyakit yang jarang terjadi,nilai
Odds Ratio
hampir sama dengan nilai
Relative Risk
(
Risk Ratio
). Nilai
Prevalence Odds Ratio
hampir sama
dengan nilai
Prevalence Proportion Ratio
.
Pada penyakit yang umum terjadi, nilai
Odds Ratio
lebih ekstrim dari pada
Risk
Ratio
.
Ukuran-ukuran dampak
Ukuran perbedaan dampak/efek
Perbedaan risiko = Risk Difference (RD) =
Attributable Risk (AR) = Excess Risk (ER) = Absolute Risk (AR)
[Risiko pada kelompok terpajan] – [Risiko pada kelompok tidak terpajan]
Berguna untuk mengukur besarnya masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh suatu pemajan
bermanfaat untuk penilaian prioritas untuk aksi kesehatan masyarakat (Public Health Action)
Ukuran-ukuran dampak/efek
Ukuran perbedaan efek
Attributable Risk (AR) Percent = AR%
( ) ( )
Ukuran-ukuran dampak
Ukuran perbedaan dampak/efek
Perbedaan insidens kumulatif = Cumulative
Incidence Difference= CID
[IK pada kelompok terpajan] - [IK pada kelompok tidak terpajan]
Ukuran-ukuran dampak
Ukuran perbedaan efek
Perbedaanrate/ perbedaan densitas insidens
(IDD = Insidence Density Difference)
IDD = [Densitas insidens dalam kelompok terpajan] - [Densitas insidens pada kelompok tidak terpajan]
Perbedaan prevalens(PD = Prevalence Differrence)
PD = [Prevalens dalam kelompok terpajan] -[Prevalens dalam kelompok tidak terpajan]
Ukuran-ukuran dampak
Ukuran dampak
Fraksi atributabel = fraksi etiologik = Etiologic Fraction (EF)= attributable fraction= AF
Dinyatakan sebagai pembagianrisk differencedenganrate
kejadian pada populasi yang terpajan.
Proporsi penyakit yang akan dieliminasi jika tidak ada pemajan pada populasi yang tertentu
( ) ( )
(populasi)
terpajan tidak populasi
Insidens Insidens Insidens
AF= −
Ukuran-ukuran dampak
Ukuran dampak
Fraksi atributabel dalam kelompok terpajan (AFE = attributable Fraction in exposed)
proporsirate (tingkat) insidens penyakit di antara terpajan yang akan direduksi jika eksposur dieliminasi
( ) ( )
(populasi)
terpajan tidak terpajan
Insidens Insidens Insidens
AFE= −
Ukuran-ukuran dampak
Fraksi yang dicegah dalam populasi = Fraction Prevented in population = PF
proporsi jumlah beban penyakit dalam populasi yang telah dicegah oleh faktor eksposur
( ) ( )
(tidakterpajan)
populasi terpajan
tidak Insidens
Insidens Insidens
PF= −
Ukuran-ukuran dampak
Fraksi yang dicegah dalam kelompok terpajan
(PFE = Prevented Fraction in the Exposed)
( ) ( )
(tidakterpajan) terpajan terpajan
tidak
Insidens
Insidens Insidens
PFE= −
Ukuran-ukuran dampak
Population Attributable Risk (PAR)
= Attributable Fraction (population) atau Etiologic Fraction (population) = Population Attributable Risk Proportion = Population Attributable Risk Fraction
Ukuran-ukuran dampak
Population Attributable Risk Percent (PARP)
Î
attributable fraction (population) atau etiologic fraction (population) Berarti proporsi kasus baru yang dapat dicegah jika
pada semua orang yang tidak terpajan
Rumus PAR%
( ) ( )
( ) 100%
Insidens Insidens Insidens
PAR%
populasi terpajan tidak populasi
x
− =
Ringkasan
Risk Difference (RD)
= Attributable Risk (AR) = Excess Risk (ER)= Absolute Risk (AR)
Attributable Risk (AR) Percent = AR%
= Attributable Fraction in exposed = AFE = Etiologic Fraction in exposed = EFERingkasan
Risk Difference (RD) in Population
= Population Attributable Risk (PAR) = Excess Risk (ER) in populationPopulation Attributable Risk Percent
(PARP) = PAR%
= Attributable Fraction in population = AFP = Etiologic Fraction in population= EFP
PRAKTIKUM UKURAN
EPIDEMIOLOGI
KASUS
Pada suatu wabah terdapat 40 orang laki-laki menderita penyakit hepatitis, dan 20 orang perempuan menderita hepatitis. Berapa proporsi perempuan yang menderita hepatitis? Berapa rasio penderita laki-laki : penderita perempuan?
Ada 1200 kasus baru terjadi dalam periode 3 tahun pada suatu kota yang berpenduduk 4 juta orang. Berapa tingkat insidensnya (Incidence Rate =IR) penyakit tersebut ? Dalam suatu wilayah diestimasikan bahwa penduduk pada pertengahan tahun 200.000 orang, kemudian dilaporkan ada 40 kasus malaria selama tahun 1996. Berapakah tingkat insidensnya?
Pada tanggal 1 Juni 2004 ada 120 orang menderita (kasus) TBC paru-paru di suatu wilayah yang diperkirakan ada 200.000 penduduk. Berapakah prevalens (point of
prevalence) dari penyakit TBC paru-paru?
Jawaban contoh 1.
Proporsipenderita perempuan
Rasiopenderita laki-laki : perempuan = 40:20 = 2:1
( )
(
)
100
%
33
,
3
%
40
20
20
=
+
Jawaban contoh 2.
(
)
(
)
∑
∑
−=
waktu Orang
baru kasus IR
tahun orang kasus
x x
IR= =10 /100.000 −
3 10 4
1200
6
Jawaban contoh 3.
tahun
orang
kasus
x
IR
=
=
0
,
0002
/
−
10
2
40
5
Tingkat insidens ini dapat j uga dinyat ak an dengan: 0,002 kasus/ 100 orang- t ahun
0,2 kasus/ 1000 orang- t ahun 2 k asus / 10.000 orang- t ahun
Jawaban contoh 4.
orang
kasus
x
P
0
,
0006
/
10
2
120
5
=
=
= 0,06 kasus per 100 orang penduduk pada 1 Juni 1996 = 0,6 kasus per 1000 orang penduduk
= 6 kasus per 10.000 orang penduduk
Contoh 5.
Tabel 1. Kaitan antara merokok dan angka insidens stroke dalam suatu kohort.
30,2 908.447
274 Total
49,6 280.141
139 Perokok
27,9 232.712
65 Mantan perokok
17,7 395.594
70 Tidak pernah
merokok
Tingkat insidens stroke (per 100.000 orang tahun) Orang-tahun
observasi (lebih dari 8 tahun) Jumlah kasus stroke Kategori
merokok
Sum ber : dit er j em ahk an dari: Beaglehole et al. Basic Epidem iology . WHO. 1993. 18.
Contoh 5. Pertanyaan untuk
tabel 1.
1. BerapaRisk difference(perbedaan risiko) = attributable risk = excess risk/absolute risk antara kelompok yang terpajan (perokok) dengan yang tidak terpajan (tidak pernah merokok)?.
2. Berapa nilaiAttributable Fraction= Etiological Fraction
?
3. Berapa nilaiPopulation Attributable Risk (PAR) dan
PAR%?
Jawaban contoh 5.1
(terpajan)
Insidens
(rate)
(tidakterpajan)(rate)
Insidens
AR
=
−
Risk difference ( perbedaan r isiko)
= At t r ibut able Risk = AR
Jawaban contoh 5.2
( ) ( )
( ) 100%
(rate) Insidens
(rate) Insidens (rate)
Insidens AR%
terpajan
terpajan tidak terpajan
x −
=
At t r ibut able Fr act ion = Et iological Fract ion = AR%
% 64 % 100 49,6
17,7 49,6
AR%= − x =
Art inya: Diharapkan akan t erj adi pengurangan r isiko sebesar 64% unt uk t er kena st roke di ant ara perem puan yang m erokok , j ik a m er eka ber hent i m er okok, dengan asum si bahw a m erokok adalah penyebab dan dapat dicegah.
Jawaban contoh 5.3
(populasi) Insidens(rate)(tidakterpajan)
(rate) Insidens
PAR= −
tahun
orang
per
−
−
=
(
30
,
2
17
,
7
)
100
.
000
PAR
tahun
orang
per
−
=
12
,
5
100
.
000
PAR
Popu la t ion At t r ib u t a ble Risk ( PAR)
Jawaban contoh 5.3
( ) ( )
( )
% 100 (rate)
Insidens
(rate) Insidens (rate)
Insidens PAR%
populasi
terpajan tidak populasi
x
− =
% 100 2 , 30
) 7 , 17 2 , 30 (
PAR%= − x
%
4
,
41
PAR%
=
Popu la t ion a t t r ibu t a ble r isk ( PAR) Percent = PAR%
= Et iolog ic Fr a ct ion in p opu la t ion
Berar t i bahw a 41,4% k asus bar u dapat dicegah j ika sem ua indiv idu t idak t er paj an
Contoh 6.
Tabel 2. Kaitan antara kadar kolesterol dan angka insidens penyakit jantung koroner dalam suatu kohort (Data hipotetis)
36,4 660.000
240 Total
50,0 360.000
180 Tinggi
20,0 300.000
60 rendah
Tingkat insidens stroke (per 100.000 orang tahun) Orang-tahun
observasi Jumlah kasus
stroke Kategori kadar kolesterol
Sum ber : dit er j em ahk an dari: Beaglehole et al. Basic Epidem iology . WHO. 1993. 18.