• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Tekanan Darah dan Frekuensi Denyut Jantung antara Perokok Ringan dan Perokok Sedang pada Mahasiswa FK USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Tekanan Darah dan Frekuensi Denyut Jantung antara Perokok Ringan dan Perokok Sedang pada Mahasiswa FK USU"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, merokok dianggap sebagai

hal yang wajar. Bahkan, merokok dianggap sebagai bagian dari kehidupan

sosial dan gaya hidup, tanpa memahami risiko dan bahaya kesehatan terhadap

dirinya dan orang lain disekitarnya (Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak

Menular, 2012). Menurut Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (2001) dalam

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2008), 92% dari perokok

menyatakan memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah ketika bersama

anggota rumah tangga lainnya, dengan demikian sebagian besar anggota

rumah tangga merupakan perokok pasif.

Menurut data dari WHO (2008) dalam Astuti (2010), konsumsi rokok di

Indonesia mencapai 240 miliar batang rokok pertahun, bahkan Indonesia

menduduki urutan ke lima terbanyak dalam konsumsi rokok di dunia. Hasil

Riset Kesehatan Dasar Nasional (2013) juga menyatakan bahwa 64,9%

laki-laki dan 2,1% perempuan masih mengisap rokok pada tahun 2013. Perilaku

merokok penduduk umur ≥ 15 tahun cenderung mengalami peningkatan setiap

tahunnya.

Di dalam rokok terkandung 4000 jenis senyawa kimia, dengan tiga

komponen utama yaitu nikotin, tar, dan karbon monoksida. Rokok merupakan

faktor risiko utama dari penyakit kanker, penyakit paru kronik, diabetes

militus, dan penyakit lainnya seperti fertilitas, impotensi (Direktorat

Pengendalian Penyakit Tidak Menular, 2012).

Merokok berhubungan dengan sejumlah efek samping pada sistem jantung

pembuluh seperti perubahan gambaran lemak, resistensi insulin, peningkatan

kejadian diabetes dan sindrom metabolik. Merokok juga meningkatkan

aktivasi platelet dan level plasma dan menyebabkan gangguan vasodilatasi

karena penurunan pembentukan nitrat oksida (NO). Merokok juga dapat

(2)

2

menyebabkan disfungsi endotel, kekakuan arteri dan penyebab aktivasi sistem simpatis (D’Elia et al, 2013).

Nikotin yang terkandung dalam rokok merupakan bahan yang berbahaya

dan sangat adiktif (menyebabkan kecanduan). Nikotin dapat meningkatkan

tekanan darah, denyut jantung dan penyempitan arteri (pembuluh yang

membawa darah) serta berkontribusi dalam pengerasan dinding arteri yang

dapat menyebabkan serangan jantung (AHA, 2015). Sitepoe (1997) juga

mengatakan bahwa nikotin yang terdapat dalam rokok akan menyebabkan

peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik serta meningkatkan

denyut jantung.

Penelitian kohort yang dilakukan Dochi, et al (2009) terhadap 8241

laki-laki yang bekerja dan dipantau selama empat belas tahun menunjukkan

bahwa, tekanan darah pada perokok lebih tinggi dari bukan perokok.

Penelitian observasional analitik yang dilakukan Ridwan, et al (2012)

terhadap tujuh puluh subjek penelitan didapati bahwa terdapat hubungan

bermakna antara jumlah rokok yang diisap terhadap peningkatan tekanan

darah. Hal ini menyatakan bahwa orang yang merokok lebih dari lima belas

batang perhari mempunyai resiko lima kali lebih besar untuk mengalami

hipertensi dibandingkan dengan orang yang merokok kurang dari lima belas

batang perhari.

Berdasarkan penelitian cross-sectional yang dilakukan Anggara dan

Prayitno (2003), terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok

dengan tekanan darah. Perokok sedang dan berat yang mengisap rokok lebih

dari sepuluh batang setiap harinya, akan merasakan dampak yang lebih cepat

dibanding perokok ringan yang mengisap rokok kurang dari sepuluh batang

setiap harinya (Astuti, 2010).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Primatesta (2012) dalam

Anggraini (2014), di antara perempuan yang merokok, perempuan perokok

ringan cenderung memiliki tekanan darah lebih rendah dari perokok sedang

dan berat, hal ini terjadi secara signifikan pada tekanan darah diastolik.

(3)

3

Menurut Price & Wilson (2006) dalam Linni (2014), mengisap sebatang

rokok akan berpengaruh besar terhadap kenaikan tekanan darah, serta nikotin

akan menyebabkan perangsangan terhadap hormon epinefrin (adrenalin) yang

bersifat memacu peningkatan frekeunsi jantung, tekanan darah, kebutuhan

oksigen jantung serta menyebabkan gangguan irama jantung.

Penelitian cross-sectional yang dilakukan Linni (2014) dengan

menggunakan data primer serta pemeriksaan tekanan darah, juga

menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah konsumsi

rokok dengan perubahan tekanan darah. Dari 115 subjek yang merokok, 92

subjek di antaranya mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal.

Papathanasiou, et al (2013) dalam penelitiannya terhadap 289 orang

menunjukkan bahwa denyut jantung pada perempuan yang merokok

dibanding yang tidak merokok yaitu 76,4 kali per menit : 70 kali per menit.

Perbandingan denyut jantung pada pria yang merokok dengan yang tidak

merokok yaitu 78,2 kali per menit : 66,3 kali per menit. Hal ini menunjukkan

bahwa denyut jantung pada perokok lebih tinggi dibanding dengan yang tidak

merokok.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menjadi tertarik untuk meneliti

perbandingan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung antara perokok

ringan dan sedang pada mahasiswa FK USU.

1.2Rumusan Masalah

Adakah perbedaan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung antara perokok

ringan dan perokok sedang pada mahasiswa FK USU ?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana perbandingan tekanan darah dan frekuensi

denyut jantung antara perokok ringan dan perokok sedang pada mahasiswa

FK USU.

(4)

4

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui perbandingan tekanan darah antara perokok ringan dan

perokok sedang pada mahasiswa FK USU.

2. Mengetahui perbandingan denyut jantung antara perokok ringan dan

perokok sedang pada mahasiswa FK USU.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, antara lain :

1. Bagi mahasiswa FK USU dan Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,

wawasan, serta informasi yang berkaitan dengan dampak penggunaan

rokok terhadap sistem kardiovaskuler.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan pembelajaran untuk melatih kemampuan

menulis serta sebagai media untuk menerapkan ilmu yang didapatkan

selama masa perkuliahan dan merupakan syarat untuk lulus dari

sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

While in image matching method, filtering DSM to obtain DTM using LIDAR processing approach in photogrammetric processes, especially when meet heavy forestry area,

Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;. Membandingkan

[r]

[r]

*Note : Jika anda menghapus salah sat u TUJUAN, maka Sasar an, Indikator Ker ja, Rencana Kiner ja dati tahun 2013 s.d 2018 yang ber kaitan dengan TUJUAN ter sebut akan ikut

• Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah akan sulit tercapai tanpa adanya dukungan personel yang memadai baik dalam jumlah maupun standar kompetensi yang diperlukan untuk

Universitas Negeri

KESATU : Menunjuk Pejabat Pengelola Keuangan Satuan Kerja (Satker) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Program Pengembangan Sistem