[Naskah Akademis]
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Fakultas Sains dan Teknik, UNIVERSITAS NUSA CENDANA
(Edisi Pertama, 2011)
iii
PENGESAHAN
KURIKULUM JURUSAN TEKNIK SIPIL 2011-2016
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknik UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Kupang, 1 November 2011
Menyetujui
Ketua Jurusan
Remigildus Cornelis, ST, MT
NIP. 19700612 200003 1 002
Penyusun
TIM PENYUSUN KURIKULUM Ketua
Jusuf J.S. Pah, ST, MSc
NIP. 19680324 199802 1 001
Mengesahkan
Dekan Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana
v
Kata Pengantar
Oleh karena terdapat perkembangan-perkembangan dan kemajuan-kemajuan terkini dalam pendidikan teknik sipil di perguruan tinggi, dan dengan berakhirnya masa-laku kurikulum berjalan (Kurikulum 2004-20101), maka sejak tahun 2010 jurusan Teknik Sipil telah merasakan perlu melakukan pemutakhiran
atas kurikulum yang sedang berjalan tersebut sambil mengakomodasikan perkembangan terakhir dan kemajuan terkini. Dengan diterbitkannya Kurikulum Jurusan Teknik Sipil 2011-20162 ini, maka
terpenuhilah kebutuhan tersebut. Kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang melalui rahmatNya telah memungkinkan kami untuk merampungkan penyusunan kurikulum ini, kami naikan puji syukur yang sebesar-besarnya.
Kurikulum ini telah disusun berdasarkan ketentuan nasional yang terakhir tentang penyusunan kurikulum perguruan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa, dan disesuaikan dan diperkaya dengan kandungan lokal, untuk menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki, menguasai dan berkehandalan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan keilmuan dan keteknologian. Buku ini berisi kurikulum dimaksud beserta silabus untuk mata-kuliah – mata-kuliah yang membentuknya. Selain itu, buku ini juga memaparkan proses rasional dan logis yang telah ditempuh hingga menghasilkan kurikulum ini, dan secara prinsipil mengemukakan bagimana seharusnya kurikulum ini diimplementasikan dalam praktika pembelajaran.
Secara umum, kami mengharapkan buku ini bermanfaat bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi di Universitas Nusa Cendana. Secara khusus, hendaknya buku ini dimiliki setiap dosen di Jurusan Teknik Sipil, dan menjadi pedoman untuk perancangan dan implementasi pembelajaran, serta menjadi salah satu bahan rujukan bagi pemutakhiran kurikulum jurusan Teknik Sipil di waktu yang akan datang.
Kupang, 31 Oktober 2011 Ketua Jurusan
REMIGILDUS CORNELIS, ST, MT
NIP. 19700612 200003 1 002
1
Pedoman Kegiatan Akademik dan Kurikulum 2004-2010 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana Kupang.
2
Menyiratkan bahwa kurikulum ini hendaknya diterapkan sampai dengan tahun 2016, dan setelahnya, peninjauan dan usaha untuk pemutakhirannya dapat dilakukan sebagaimana dianggap perlu.
vii
Daftar Isi
WE'^,E ŝŝŝ
<ĂƚĂWĞŶŐĂŶƚĂƌ ǀ
ĂĨƚĂƌ/Ɛŝ ǀŝŝ
ĂĨƚĂƌ'ĂŵďĂƌ ŝdž
ĂĨƚĂƌdĂďĞů džŝ
ϭ͘ WĞŶĚĂŚƵůƵĂŶ ϭ
ϭ͘ϭ͘ >ĂƚĂƌĞůĂŬĂŶŐ ϭ
ϭ͘Ϯ͘ ĂƐĂƌWĞŶLJƵƐƵŶĂŶ ϰ
ϭ͘ϯ͘ sŝƐŝ:ƵƌƵƐĂŶ ϰ
ϭ͘ϰ͘ DŝƐŝ:ƵƌƵƐĂŶ ϰ
ϭ͘ϱ͘ dƵũƵĂŶWƌŽŐƌĂŵ^ƚƵĚŝ ϰ
ϭ͘ϲ͘ WƌŽĨŝůĚĂŶ<ƵĂůŝĨŝŬĂƐŝ:ƵƌƵƐĂŶ ϱ
ϭ͘ϲ͘ϭ͘ WƌŽĨŝů>ƵůƵƐĂŶ ϱ
ϭ͘ϲ͘Ϯ͘ <ƵĂůŝĨŝŬĂƐŝ>ƵůƵƐĂŶ;'ĞůĂƌͿ ϲ
Ϯ͘ ^ƚĂŶĚĂƌĚ<ŽŵƉĞƚĞŶƐŝ ϳ
Ϯ͘ϭ͘ ^ƚĂŶĚĂƌ<ŽŵƉĞƚĞŶƐŝ>ƵůƵƐĂŶ;hƚĂŵĂ͕<ŚƵƐƵƐ͕hŵƵŵͿ ϳ
Ϯ͘ϭ͘ϭ͘ ^ƚĂŶĚĂƌ<ŽŵƉĞƚĞŶƐŝhƚĂŵĂ;WĞŶĐŝƌŝ:ƵƌƵƐĂŶͿ ϳ
Ϯ͘ϭ͘Ϯ͘ ^ƚĂŶĚĂƌ<ŽŵƉĞƚĞŶƐŝ<ŚƵƐƵƐ;WĞŶĐŝƌŝhŶŝǀĞƌƐŝƚĂƐͿ ϴ
Ϯ͘ϭ͘ϯ͘ ^ƚĂŶĚĂƌ<ŽŵƉĞƚĞŶƐŝhŵƵŵ;WĞŶĐŝƌŝEĂƐŝŽŶĂůͿ ϴ
Ϯ͘Ϯ͘ ĂŚĂŶ<ĂũŝĂŶĚĂŶWĞŶũĂďĂƌĂŶŶLJĂŬĞĚĂůĂŵDĂƚĂŬƵůŝĂŚ ϭϰ
Ϯ͘ϯ͘ WƌŽŐƌĂŵWĞŶĚŝĚŝŬĂŶ Ϯϴ
Ϯ͘ϯ͘ϭ͘ DŽĚĞů<ƵƌŝŬƵůƵŵ Ϯϴ
Ϯ͘ϯ͘Ϯ͘ ^ƚƌƵŬƚƵƌ<ƵƌŝŬƵůƵŵ ϯϬ
ϯ͘ ^ŝůĂďŝDĂƚĂ<ƵůŝĂŚ ϯϵ
ϰ͘ WĞůĂŬƐĂŶĂĂŶWĞŵďĞůĂũĂƌĂŶ ϲϳ
ϰ͘ϭ͘ DŽĚĞůWĞŵďĞůĂũĂƌĂŶDĂƚĂŬƵůŝĂŚ ϲϳ
ϰ͘Ϯ͘ WĞƌĂŶĐĂŶŐĂŶWĞŶŝůĂŝĂŶ,ĂƐŝůĞůĂũĂƌ ϳϮ
ŬŚŝƌEĂƐŬĂŚ ϳϲ
ix
Daftar Gambar
/+0 #%) '%+) 1
/+0 # $ 1
xi
Daftar Tabel
+ 0 #$ #"#$ 2 1
+ 0 # 3 #$ #$ &
+ 0 # 3 #$ #$ #(
+ 0 # 3 #$ #$ &
+ 0 +# 3 #$ #
+ 0!# (+(4(# #$ !
+ 0*# (+(4(# #$ '
+ #( 5
+ 0,#6(# +#( #0$
(
+ 01#6"#( $ #
1
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Universitas Nusa Cendana merupakan perguruan tinggi negeri di propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berdiri pada tahun 1960 dengan beberapa fakultas yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Fakultas-fakultas tersebut menjadi penyumbang terbesar sumber daya manusia dalam pembangunan NTT. Sejalan dengan tuntutan pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia, disadari untuk membuka Fakultas Teknik dengan salah satu juruannya ialah Jurusan Teknik Sipil, agar dapat mengambil peran lebih dalam pembangunan infarastruktur di daerah NTT. Dengan dibukanya Fakultas Teknik maka lulusan SMA di NTT tidak lagi berebutan tempat pada univerisas/institut yang jauh jaraknya dari tempat asal. Selain itu, sebagai bagian integral masyarakat NTT, Undana dapat menyiapkan diri dalam menghadapi perkembangan IPTEK yang bergerak begitu cepat dengan dinamika yang tinggi. Dengan kata lain, bahwa perguruan tinggi (Undana) diharapkan dapat menjadi tujuan lokomotif gerbang dalam tujuan Program Strategis Pembangunan NTT, saling terkait, saling mendukung dan berintegrasi aktif secara terpadu dengan unsur-unsur pembangunan nasional, regional dan lokal. Dari hal tersebut di atas menunjukkan bahwa program pendidikan teknik jenjang (S1) perlu diperjuangkan pembukaannya oleh Undana.
Usaha membuka Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, didahului dengan pembukaan Program Studi Teknik Sipil di bawah naungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknik yang dimulai pada tahun ajaran 1994. Pada saat yang bersamaan, dibuka juga Program Studi Teknik Mesin dan Teknik Elektro, yang semuanya berada dalam naungan Unit Pelaksana Teknis Teknik Undana.
Sebelumnya, ada beberapa usaha yang telah dilakukan Undana ke arah pembukaan program studi teknik jenjang S1, yakni antara lain:
1. Pada tahun 1974, Undana telah ikut membantu persiapan berdirinya Akademi Teknik Kupang (ATK), yang setelah berdiri, pengelolaannya diserahkan kepada BAPPEDA NTT, dan mendapat bantuan dana dari Pemda NTT.
2. Membuka Jurusan Teknik Sipil sebagai salah satu jurusan pada Program Diploma III Fakultas Non-Gelar Teknik (FNGT) Undana sejak tahun 1983. Dasar-dasar hukum FNGT Undana mapupun Jurusan Penyuluhan Terpadu dan Jurusan Teknik Sipil ialah SK. Presiden No. 72 tahun 1983, no. 052/DJ. Kep/1982.
3. Membantu dibukanya Politeknik Teknologi Undana pada tahun 1984 yang berlokasi di kampus baru
Undana, jalan Adisucipto Penfui-Kupang.
Pengembangan program studi teknik sipil ini juga sesuai dengan RIP UNDANA 1994 – 2003, di mana telah direncanakan dan ditetapkan pembukaan Fakultas Teknik dengan lima jurusan, yaitu: Jurusan Teknik
BAB 1
2 Sipil, Jurusan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Arsitektur dan Jurusan Teknik Pertambangan. Melalui SK. Rektor Undana no. 24 tahun 1994, maka Program Studi Teknik Sipil mulai menerima mahasiswa baru pada tahun ajaran 1994 – 1995 melalui jalur PMDK dari seluruh SLTA di NTT.
Setelah melakukan berbagai upaya maka UPT Teknik telah mendapat pembentukan Program Studi S1 Teknik Sipil, Teknik Elektro dan Teknik Mesin di Undana dari Dikti melalui SK. Dikti No. 242/DIKTI/KEP/1999 pada tanggal 18 Mei 1999. Suart Keptutusan dikeluarkan oleh Dirjen Dikti, yaitu Satryo Soemantri Brodjonegoro, dan pada tahun 2000 untuk pertama kalinya sistem penerimaan mahasiswa baru bagi program studi Teknik Sipil selain melalui jalur PMDK, juga sudah melalui jalur UMPTN.
Berdasarkan keterbatasan dana akibat dampak resesi ekononi pada akhir ’90 an, Jurusan Teknik Sipil, bersama Jurusan Teknik Elektro dan Jurusan Teknik Mesin, mulai April 2006 dilebur dalam satu fakultas bernama Fakultas Sains dan Teknik berdasarkan Keputusan Menteri No. 16 tahun 2006 yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Nasional tentang pembentukan Fakultas Sains dan Teknik Udnana, yang merupakan penggabungan UPT Teknik dan UPT MIPA Undana dengan gelar akademik bagi alumninya adalat tetap ST (Sarjana Teknik). Pada tahun 2008, Jurusan Teknik Sipil memperoleh akreditasi C dari BAN-PT no. 032/BAN-PT/Ak-X/S1/I/2008, tanggal 12 Januari 2008.
Sejak terjadi krisis ekonomi pada tahun 1999, telah terjadi perubahan paradigma dalam mengelola pendidikan tinggi. Pedorong hal ini adalah kenyataan bahwa pengangguran yang tercipta banyak datang dari lulusan universitas. Pengangguran yang tercipta sering karena lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tidak sesuai dengan tuntutan industri dan dunia kerja moderen. Tuntutan itu meliputi sumber darya manusia yang berkualitas sesuai standar mutu, moral yang dimiliki dan etos kerja yang tinggi. Selain itu, dalam kerangka globalisasi yang menuntut adanya persaingan, persyaratan kerja dan perubahan orientasi yang cepat peningkatan mutu sesuai standar yang diterima di era globalisasi supaya dapat survive. Leibh khusus bagi lulusan teknik sipil, sekarang ini telah tumbuh banyak asosiasi
profesi sebagai persiapan menghadapi AFTA (pasar bebas ASEAN). Asosiasi tersebut mensyaratkan sertifikasi bagi anggotanya yang akan memberikan kesempatan kerja seluasnya bagi anggota tersebut. Perkembangan-perkembangan ini menuntut lulusan perguruan tinggi yang berkompetensi yang sedemikian sehingga dapat bersaing di tataran internasional, bersama-sama dengan sarjana – sarjana dari bangsa – bangsa yang lain di Asia Tenggara. Di pihak penyelenggara pendidikan, hal ini menuntut agar universitas-universitas memiliki dosen dan teknisi laboratorium yang berkualifikasi ditandai dengan akreditasi atas kemampuan akademik mereka, fasilitas penunjang (perspustakaan, laboratorium), penerapan manajemen berbasis teknologi informasi, dan relevansi pembelajaran dengan industri dan dunia kerja yang efektif dan produktif.
3 menempatkan mahasiswa sebagai pusat dari pembelajaran dengan mengoptimalkan kemandiridan mahasiswa sebagai manusia dewasa dengan menyeimbangkan kemampuan kognitif dan emosi, saat ini menjadi acuan dalam proses pembelajaran di universitas – universitas yang siap menyambut globalisasi.
Bagaimana proses pembelajaran sehingga berdampak yang relevan dengan kebutuhan industri dan tenaga kerja, menuntut dimilikinya kurikulum oleh pihak penyelenggara pendidikan tinggi, yang handal dan efektif, serta senantiasa termutakhirkan seiring perkembangan ilmu dan teknologi. Kurikulum yang sedemikian, haruslah pada prinsipnya berisikan:
(i) kemampuan (kompetensi) yang diperoleh atau dicapai oleh mahasiswa sebagai hasil dari pengalaman belajar
(ii) isi atau pengalaman pembelajaran/belajar mahasiswa dalam mencapai kompetensi
(iii) proses logis/sistematik dari pengalaman pembalajaran
(iv) metode dalam memberikan pengalaman belajar
(v) bahan – bahan belajar
(vi) metode evaluasi proses pembelajaran yang mengevaluasi mahasiswa, dosen dan proses
pembelajaran itu sendiri, yang kesemuanya,
(vii) senantiasa disesuaikan dengan mutu yang dituntut dunia industri,
Selain sebagai kandungan yang prinsipil, hal – hal ini sekaligus merupakan karakteristik suatu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Sebagai karakteristik suatu kurikulum, ketujuh pokok ini juga menyatakan tahapan – tahapan prinsipil bagaimana suatu kurikulum yang berbasis kompetensi seharusnya disusun. Kurikulum yang berbasis kompetensi, sebenarnya telah dimiliki sebelumnya oleh Jurusan Teknik Sipil, Undana. Kurikulum tersebut termaktub dalam dokumen Fakultas Teknik Undana: “Pedoman Umum Kegiatan Akademik dan Kurikulum 2004 – 2010, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Nusa Cendana, Kupang”, yang diterbitkan sejak tahun 2004 dan diberlakukan pada jurusan Teknik Sipil sejak tahun yang sama, dan masih berlaku hingga sekarang. Setelah diimplementasikan selama kurang lebih empat tahun, oleh sebab terdapat perkembangan – perkembangan baru, baik dalam ilmu dan teknologi yang berhubungan dengan keilmuan teknik-sipil maupun dalam falsafah dan metoda yang berhubungan dengan kurikulum perguruan tinggi, Jurusan Teknik Sipil merasa perlu untuk memutahirkan kurikulumnya.
4 dihasilkan Ketua Jurusan sebelumnya, tim yang baru ini melanjutkan pemutahiran kurikulum, dengan merujuk kepada pedoman-pedoman dan ketentuan-ketentuan penyusunan kurikulum perguruan tinggi yang terbaru. Dokumen yang ditampilkan ini adalah hasil kerja tim tersebut.
1.2. Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan kurikulum ini adalah Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti perguruan tinggi. Adalah perlu untuk dikemukakan di sini bahwa sejak tahun 2002, terdapat beberapa perkembangan yang bersangkutpaut dengan penyusunan kurikulum perguruan tinggi, baik pada pihak kementrian pendidikan nasional maupun pada pihak Undana. Pada pihak kementrian pendidikan nasional, perekembangan tersebut dinyatakan antara lain dalam dokumen: “Buku Panduan Pengambangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi” oleh Dirjen Dikti tahun 2008 dan “Keputusan BSNP tahun 2010”, sedang pada pihak Undana dinyatakan antara lain dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Nusa Cendana tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Kompetensi, dan Peraturan Rektor Undana tahun 2011 tentang Norma dan Tolok ukur Tahun 2011. Kurikulum ini, selain berdasarkan dua dokumen yang disebutkan terdahulu, juga berdasar pada dokumen – dokumen yang disebutkan terakhir.
1.3. Visi Jurusan
Visi Jurusan Teknik Sipil FST Undana adalah menjadi penyelenggara pendidikan tinggi teknik sipil yang berwawasan global.
1.4. Misi Jurusan
Misi Jurusan Teknik Sipil, FST Undana adalah:
1. Meningkatkan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan ketekniksipilan berkelas unggulan berdasarkan kearifan lokal;
2. Mengembangkan dan memperkuat sistim manajemen yang mandiri dan mempunyai tata kelola yang
baik;
3. Membina kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam meningkatkan otonomi pendidikan dan pembangunan daerah.
1.5. Tujuan Program Studi
Penyelenggaran pendidikan tinggi di Jurusan Teknik Sipil FST Undana bertujuan:
1. Menyiapkan peserta didik dan mengasilkan lulusan yang mampu mengamati, mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan secara ilmiah, masalah dalam profesi yang digelutinya;
2. Menghasilkan lulusan yang mampu melaksanakan perencanaan, perancangan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengelolaan bangunan teknik sipil;
5 4. Menghasilkan lulusan yang memiliki budi pekerti, mandiri dan sikap hati yang bertanggung jawab
bagi masyarakat dan bangsa;
5. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknik sipil;
6. Mengupayakan dan memanfaatkan hasil penelitian dan pengembangan iptek di bidang teknik sipil; 7. Membangun dan mengembangkan kepribadian mahasiswa sebaga insan masyarakat yang berbudi
pekerti luhur dan menjunjung nilai kemanusiaan, cerdas, berwawasan kebangsaan yang luas, disiplin, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab, mampu memimpin dan bekerjasama dalam tim. 8. Menghasilkan kualitas kinerja manajemen akademik dan non akamdemik secara efisien, efektif
produktif dan ekonomis, dan
9. Menghasilkan kemitraan dengan lembaga lain, baik lokal, nasional, internasional dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga dan lulusan.
1.6. Profil dan Kualifikasi Jurusan
1.6.1. Profil Lulusan
Secara umum, tuntutan masyarakat profesi keteknikan akan lulusan teknik, sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan EEDP, adalah sebagai berikut
1. Kemampuan untuk menerapkan matematika, ilmu pengetahuan dasar, seni dan prinsip rekayasa;
2. Kemampuan untuk merancang dan melakukan eksperimen;
3. Kemampuan merancang suatu sistim, komponen dan proses untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan;
4. Kemampuan untuk berperan secara efektif baik dalam disiplin ilmu dan budaya yang sama maupun
yang berbeda baik secara pribadi maupun berkelompok, dan mempunyai kapasitas untuk menjadi pemimpin atau menajer;
5. Kemampuan untuk mengidentifikasi, memformulasikan dan memecahkan masalah dibidang
masing-masing;
6. Pemahaman dan komitmen terhadap etika dan tanggung jawab profesi;
7. Kemampuan komunikasi dalam arti luas;
8. Kemampuan berbahasa Inggris baik tulisan maupun lisan;
9. Pemahaman mengenai permasalahan sosial budaya global, lingkungan dan bisnis sebagai
professional di dalam memenuhi prinsip pengembangan berkelanjutan; 10.Pemahaman mengenai kewirausahwan dan proses inivasi;
11.Pengetahuan mengenai isu mutakhir;
12.Kesadaran akan kebutuhan serta kemampuan untuk belajar sepanjang hayat;
13.Kemampuan menggunakan informasi, teknik, keterampilan dan perangkat rekayasa moderen, dan
6 Secara spesifik, seorang lululsan Jurusan Teknik Sipil Undana yang telah memperoleh pengalaman pembelajaran selama 5-7 tahun haruslah berkemampuan seperti yang diuraikan di atas, dalam tiap kegiatan konstruksi yaitu: perencanaan konstruksi, perancangan konstruksi, pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan konstruksi, dan pengevaluasian konstruksi, serta berpotensi mengembangkan metode-metode baru yang berdasarkan prinsip dan kaidah ilmiah yang mendasari ilmu teknik sipil.
Berdasarkan itu profil lulusan Jurusan Teknik Sipil FST Undana adalah sarjana teknik yang dapat berkarnya dibidang konstruksi, sebagai konsultan teknik dan kontraktor teknik yang profesional. Sebagai konsultan, mereka mampu bertindak sebagai perencana dan perancang teknis untuk bangunan – bangunan sipil, sedangkan sebagai kontraktor, mereka mampu berberan sebagai pelaksana konstruksi dalam konstruksi bangunan-bangunan sipil. Selain itu mereka mampu bekerja secara sendiri-sendiri atau berkelompok dalam bidang ilmu yang sama atau berlainan untuk mencapai tujuan yang kongkrit dengan mendepankan etika dan moral, yang diperoleh dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
1.6.2. Kualifikasi Lulusan (Gelar)
7
2. Standard Kompetensi
2.1. Standar Kompetensi Lulusan (Utama, Khusus, Umum)
Pada bagian pendahuluan (lihat hal. 3) telah dikemukakan tujuh pokok yang harus dikandung oleh suatu kurikulum berbasis kompetensi, dan tahapan pokok bagaimana kurikulum tersebut seharusnya dikonstruksikan. Pokok yang pertama adalah kemampuan (kompetensi) yang akan diperoleh atau dicapai oleh mahasiswa sebagai hasil pengalaman belajar, yang secara singkat disebut standar kompetensi. Pada bab ini, standar kompetensi dari kurikulum Jurusan Teknik Sipil akan dibahas, dijabarkan dan dirumuskan.
2.1.1. Standar Kompetensi Utama (Penciri Jurusan)
Sistem pendidikan di Jurusan Teknik Sipil, dirancang sedemikian sehingga menghasilkan lulusan yang dapat berperan di dalam masyarakat/dunia kerja sebagai seorang Sarjana Teknik Sipil. Pada profesionalisme dunia konstruksi dan ke-teknik-sipil-an dewasa ini, terdapat dua haluan utama kesarjanaan teknik-sipil. Kedua haluan utama tersebut adalah: (1) Kesarjanaan Teknik Sipil Praktisi, dan (2) Kesarjanaan Teknik Sipil Akademisi. Yang dimaksud oleh haluan yang pertama adalah sarjana teknik sipil yang berorientasi untuk berkarya di lapangan, sedangkan oleh yang kedua adalah sarjana teknik sipil yang berorientasi untuk berkarya di bidang kependidikan teknik sipil, dan di bidang penelitian untuk pengembangan keilmuan teknik sipil. Proses dan sistem pendidikan pada Jurusan Teknik Sipil, Universitas Nusa Cendana, dirancang untuk lebih berfokus pada menghasilkan sajarana teknik sipil dengan haluan yang pertama yaitu sarjana teknik sipil praktisi. Walaupun demikian, sistim pendidikan pada jurusan teknik sipil juga dirancang untuk tetap memberikan ruang dan kesempatan yang cukup bagi mahasiswa yang hendak berorientasi dan mengembangkan diri menjadi sarjana teknik sipil dengan haluan yang kedua yaitu sarjana teknik sipil akademisi.
Berperan sebagai seorang Sarjana Teknik Sipil, seperti dijelaksan di atas, dapat lebih lanjut dirumuskan secara praktis sebagai:
“Seorang sarjana teknik yang mampu melakukan, baik secara mandiri maupun secara bersama-sama dalam suatu tim (kelompok) ahli-ahli teknik: (1) Perencanaan, (2) Perancangan, dan (3) Pelaksanaan konstruksi bangunan – bangunan sipil, serta (4) Pengawasan dan (5) Evaluasi atas bangunan tersebut, sejak tahapan konstruksinya, selama masa layan (service life)-nya hingga
pada tahap dekonstruksinya, sehingga menghasilkan suatu bangunan sipil yang dalam keseluruhan performansinya, merupakan hasil penerapan teknologi termutakhir dalam bidang ke-teknik-sipil-an, memenuhi standar kualitas, dan ramah terhadap lingkungan”.
BAB 2
8 Rumusan di atas adalah Standar Kompetensi Utama dari Jurusan Teknik Sipil, FST-Undana. Rumusan standar kompetensi ini, unik pada Jurusan Teknik Sipil, FST-Undana.
Dapat dilihat bahwa rumusan di atas telah menyatakan lima unsur/elemen dari standar kompetensi lulusan, yaitu: (1) kemampuan melakukan perencanaan teknis, (2) kemampuan melakukan perancangan teknis, (3) kemampuan melakukan pelaksanaan konstruksi, (4) kemampuan melakukan pengawasan teknis atas proses konstruksi dan (5) kemampuan melakukan evaluasi teknis atas kinerja bangunan – bangunan sipil. Kelima unsur ini diperhatikan dalam merancang struktur kurikulum.
Selain kelima unsur tersebut, adalah juga penting untuk dikemukakan di sini bahwa rumusan standar kompetensi utama, seperti yang telah ditampilkan di atas, adalah kompetensi taraf primer (taraf paling tinggi), yaitu kompetensi akhir yang harus dicapai peserta didik (mahasiswa) pada Jurusan Teknik Sipil. Seorang mahasiswa akan dapat mencapai kompetensi taraf primer ini, jika sebelumnya telah mencapai beberapa kompetensi pada taraf yang lebih rendah (kompetensi sekunder), dan selanjutnya, baru akan dapat mencapai kompetensi sekunder, jika sebelumnya telah mencapai beberapa kompetensi pada taraf yang lebih rendah lagi (kompetensi tersier). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terkait dengan standar kompetensi utama yang adalah kompetensi taraf primer, terdapat kompetensi taraf sekunder dan tersier. Pencapaian kompetensi tersier oleh seorang mahasiswa, mendukungnya untuk mencapai kompetensi sekunder, yang selanjutnya mendukung dan merupakan prasyarat baginya untuk mencapai dan menguasai standar kompetensi utama (primer). Uraian standar kompetensi utama ke dalam elemen – elemennya serta perumusan kompetensi - kompetensi sekunder dan tersier dan hubungannya dengan standar kompetensi utama, ditnjukkan oleh Tabel 2-1.
2.1.2. Standar Kompetensi Khusus (Penciri Universitas)
Selain standar kompetensi utama, juga terdapat Standar Kompetensi Khusus yang harus dicapai oleh setiap lulusan dari Jurusan Teknik Sipil, FST Undana. Standar kompetensi khusus adalah standar kompetensi yang mencirikan lulusan Universitas Nusa Cendana (Undana). Rumusan standar kompetensi ini, adalah sama bagi kurikulum setiap jurusan atau program studi yang berada di bawah naungan Undana.
2.1.3. Standar Kompetensi Umum (Penciri Nasional)
Jikalau standar kompetensi khusus mencirikan secara unik suatu universitas di Indonesia, standar kompetensi umum adalah standar kompetensi yang mencirikan semua universitas secara nasional. Dengan demikian, rumusan standar kompetensi ini, adalah penciri pendidikan tinggi nasional sehingga adalah sama untuk setiap universitas/perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai penciri nasional maka standar kompetensi umum ini juga merupakan standar kompetensi yang harus dicapai oleh lulusan Jurusan Teknik Sipil, FST-Undana.
9
Tabel 2-1. Standard Kompetensi Lulusan dalam Klasifikasi Kompetensi menurut BNSP
Profil Lulusan
Penciri Program Studi Universitas Penciri Nasional Penciri
Kompetensi Utama Kompetensi
Khusus Kompetensi Umum
Primer Sekunder Tersier
10
Profil Lulusan
Penciri Program Studi Universitas Penciri Nasional Penciri
Kompetensi Utama Kompetensi
Khusus Kompetensi Umum
Primer Sekunder Tersier
Pelaksanaan bangunan – bangunan sipil
Mampu menerapkan metoda konstruksi
dan kreatif.
Mampu menerapkan manajemen konstruksi
4 Sarjana Teknik Sipil Pengawasan Teknik
Mampu melakukan Pengawasan atas
Pelaksanaan konstruksi bangunan – bangunan sipil
Mampu melaksanakan Kontrol Mutu (Quality Control)
11
Profil Lulusan
Penciri Program Studi Universitas Penciri Nasional Penciri
Kompetensi Utama Kompetensi
Khusus Kompetensi Umum
Primer Sekunder Tersier
5 Sarjana Teknik Sipil Pe-evaluasi
Mampu melakukan Evaluasi dan Pemeliharaan atas
bangunan – bangunan sipil
Mampu
merancang dan mengimplemen-tasikan Operasi dan
Pemeliharaan (OP)
Mampu melakukan asesmen tentang kinerja
bangunan
SK Mendiknas RI No. 045/U/2002 dan keputusan BSNP tahun 2010 mensyaratkan agar atas rumusan kompetensi pada tataran jurusan/program studi (standar kompetensi utama) perlu dilakukan kajian untuk mengetahui dan memastikan apakah mengandung elemen – elemen kompetensi. Elemen – elemen kompetensi tersebut adalah:
(i) Landasan Kepribadian (LkP);
(ii) Penguasaan Ilum dan Keterampilan (PIK);
(iii) Kemampuan Berkarya (KB);
(iv) Sikap dan Perilaku dalam Berkarya (SPbK), dan
(v) Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat (PKbHbM)
Tabel 2-2. Pengkajian Kandungan Elemen Kompetensi dari Standar Kompetensi Utama
Kompetensi
Utama Rumusan Kompetensi
Elemen Kompetensi
LkP PIK KB SPbK PKb HbM
A. Primer 1 Seorang sarjana teknik yang mampu
melakukan, baik secara mandiri maupun secara bersama-sama dalam suatu tim (kelompok) ahli-ahli teknik: (1) Perencanaan,
12
Kompetensi
Utama Rumusan Kompetensi
Elemen Kompetensi
LkP PIK KB SPbK PKb HbM
2 (2) Perancangan X X X X
3 dan (3) Pelaksanaan konstruksi bangunan – bangunan sipil,
4 serta (4) Pengawasan X X X X
5 dan (5) Evaluasi atas bangunan tersebut, sejak tahapan konstruksinya, selama masa layan (service life)-nya hingga pada tahap
dekonstruksinya, sehingga menghasilkan suatu bangunan sipil yang dalam keseluruhan performansinya, merupakan hasil penerapan teknologi termutakhir dalam bidang ke-teknik-sipil-an, memenuhi standar kualitas, dan ramah terhadap lingkungan.
X X X X
B. Sekunder 1 Melakukan Survey dan
Investigasi X X
2 Membuat dan menyususn Detailed
Engineering Design (DED) X X
3 Menyusun RAB X X
4 Membuat Dokumen Tender X X
5 Menginterpretasi Dokumen Perancangan dan
Gambar (DED) X X
6 Menerapkan Metode Konstruksi X X
7 Menerapkan Manajemen Konstruksi X X
8 Melaksanakan Kontrol Mutu (Quality Control) X X
9 Melakukan Manajemen Pengawasan Konstruksi
(mampu membuat laporan progress) X X
10 Merancang dan mengimplementasi Operasi
dan Pemeliharaan (O & P) X X
11 Melakukan Assessmen X X
C. Tersier 1 Mampu membuat program komputer
menggunakan bahasa – bahasa pemrograman yang relevan.
X X
2 Mampu mengoperasikan software-software
standar yang relevan dengan ke-teknik-sipil-an.
13
Kompetensi
Utama Rumusan Kompetensi
Elemen Kompetensi
LkP PIK KB SPbK PKb HbM
3 Menyusun dan membuat laporan ilmiah X X
4 Bekerja secara mandiri maupun dalam tim; X X X
5 Inovatif dan kreatif X X
Tabel 2-2, Tabel 2-3, dan Tabel 2-4 menunjukkan hasil kajian kandungan elemen kompetensi, masing – masing dari rumusan standar kompetensi utama, standar kompetensi khusus dan standar kompetensi umum.
Tabel 2-3. Pengkajian Kandungan Elemen Kompetensi dari Standar Kompetensi Khusus
Kompetensi
Khusus Rumusan Kompetensi
Elemen Kompetensi
LkP PIK KB SPbK PKb HbM Penciri
Universitas 1 Mempu mengembangkan kepribadian, berbudi luhur dan pekerti X
Tabel 2-4. Pengkajian Kandungan Elemen Kompetens dari Standar Kompetensi Umum
Kompetensi
Khusus Rumusan Kompetensi
Elemen Kompetensi
LkP PIK KB SPbK PKb HbM Penciri
Nasional
14 kredit semester (SKS). Tabel 2-5 menunjukkan sebaran kandungan elemen – elemen kompetensi pada kompetensi utama, khusus dan umum.
Tabel 2-5. Sebaran Kandungan Elemen Kompetensi dalam Porsi SKS
<ŽŵƉĞƚĞŶƐŝ
hƚĂŵĂ <ŽŵƉĞƚĞŶƐŝ<ŚƵƐƵƐ <ŽŵƉĞƚĞŶƐŝhŵƵŵ
1 Landasan Kepribadian (LkP)
2 Penguasaan Ilmu dan Keterampilan (PIK)
3 Kemampuan Berkarya (KB)
4 Sikap dan Perilaku Berkarya (SPbK) 5 Pemahaman kaidah berkehidupan
bermasyarakat (PKbHbM)
ϭϯϮ Ϯ ϭϬ
JUMLAH
144 Elemen Kompetensi
Kompetensi
ϭϯϮ Ϯ ϭϬ
2.2. Bahan Kajian dan Penjabarannya ke dalam Matakuliah
Setelah merumuskan pokok yang pertama dari suatu kurikulum yaitu standar kompetensi maka adalah tepat sekarang untuk beranjak ke pokok yang kedua yaitu isi atau pengalaman pembelajaran/belajar yang perlu ditempuh mahasiswa untuk mencapai baik standar kompetensi utama, umum dan khusus (lihat halaman 3). Yang dimaksudkan adalah bangun ilmu, teknologi atau seni, objek, pengetahuan dll yang secara kolektif disebut bahan kajian, yang harus dipelajari mahasiswa untuk mencapai standar kompetensi yang telah dirumuskan. Hasil pengkajian tim penyususn kurikulum menyatakan bahwa untuk mencapai standar kompetensi jurusan teknik sipil seperti yang dijabarkan di atas, terdapat dua puluh enam bahan kajian yang harus dipelajari mahasiswa. Bahan – bahan kajian itu adalah:
1. Fisika Dasar; 2. Kimia Dasar;
3. Matematika;
4. Bahasa;
5. Mekanika Teknik dan Pemrograman Komputer;
6. Hidrologi dan Hidrolika; 7. Ilmu Ukur Tanah;
8. Mekanika Tanah;
9. Pengantar Teknik Transportasi;
10.Menggambar Rekayasa dan Pengetahuan/Pengenalan Bahan-Bahan Bangunan/Bahan Struktur
Bangunan; 11.Teknik Pantai;
12.Bangunan Air, Irigasi dan Sumber Daya Air; 13.Struktur Beton;
14.Struktur Baja; 15.Struktur Kayu;
16.Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas; 17.Teknik Fondasi;
15 19.Teknik Infrastruktur Perkotaan;
20.Lapangan Terbang; 21.Pelabuhan;
22.Lingkungan; 23.Agama dan Etika; 24.Kewarganegaraan; 25.Kewirausahaan, dan
26.Kerja Praktek dan Tugas Akhir.
Mempelajari bahan-bahan kajian ini menurut urutan tertentu, menghentar mahasiswa kepada mencapai standar kompetensi jurusan, baik standar kompetensi utama dengan unsur – unsur dan taraf – taraf-nya, standar kompetensi khusus maupun standar kompetensi umum. Dengan demikian, satu atau beberapa bahan kajian ini memiliki hubungan dengan satu atau beberapa unsur standar kompetensi, dalam hal pencapaian kompetensi. Hubungan ini ditunjukkan matriks dalam Tabel 2-6 dan Tabel 2-7. Keterhubungan bahan – bahan kajian ini dengan standar kompetensi jurusan, ditunjukkan oleh simpul – simpul keterhubungan bertanda “X” pada matriks dalam Tabel 2-6. Setiap baris matriks ini menyatakan bahan – bahan kajian yang harus dipelajari seorang mahasiswa jurusan Teknik Sipil untuk mencapai unsur tertentu dari standar kompetensi. Baris ke 11 misalnya, menyatakan bahwa untuk mencapai
kompetensi, “Mampu melakukan Kontrol Mutu (Quality Control)”, seorang mahasiswa perlu
mempelajari bahan kajian yang ditandai tanda “X” pada baris tersebut yaitu: Kimia Dasar, Matematika, Mekanika Teknik dan Program Komputer, Hidrologi/Hidrolika, Mekanika Tanah, Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/Pengenalan Bahan Bangunan, dan Manajemen Proyek Konstruksi.
Selanjutnya, atas keterhubungan bahan-bahan kajian dengan pencapaian standar kompetensi, dilakukanlah analisis mengenai keterdekatan bahan kajian serta kemungkinan keefektifan pencapaian kompetensi, bila satu bahan kajian dipelajari dalam beberapa mata kuliah, atau beberapa bahan kajian dipelajari dalam satu mata kuliah. Hasil pengkajian tim penyusun menyatakan bahwa, oleh karena natur kependidikan teknik sipil yang khas, jauh lebih banyak diperlukan satu bahan kajian dipelajari dalam beberapa mata kuliah daripada beberapa bahan kajian dipelajari dalam satu mata kuliah. Hasil analisis ini ditunjukkan dalam matariks pada Tabel 2-7. Secara prinsipil, matriks ini, menunjukkan hal yang sama dengan yang ditunjukkan matriks dalam Tabel 2-6. Perbedaannya adalah jika pada matriks dalam Tabel 2-6 yang dinytatakan adalah keterhubungan bahan kajian dan unsur-unsur kompetensi, maka pada matrik Tabel 2-7, keterhubungan tersebut telah dinyatakan berupa sederet mata-kuliah yang harus dipelajari secara berurut. Titik simpul 11x3 (Baris 11 kolom 3) misalnya, menyatakan bahwa
untuk mencapai kompetensi “Mampu melakukan Kontrol Mutu (Quality Control)”, seorang mahasiswa
16 Perencanaan bangunan - bangunan sipil
X X X X X X X X X X X
Mampu melakukan Perancangan bangunan - bangunan sipil
X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Mampu melakukan Pelaksanaan konstruksi bangunan - bangunan sipil
X X X X X X X X X X X X X X X X
Mampu melakukan Evaluasi dan Pemeliharaan atas bangunan - bangunan sipil
X X X X X X X X X X X X X X
S
e
kunder
Mampu melakukan Survei
dan Investigasi X X X X X X X Mampu membuat dan
menyusun dokumen Detailed Engineering Design (DED)
X X X X X X X X X X X X X X X
Mampu membuat dan menyusun dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB)
17
Mampu membuat dan menyusun dokumen - dokumen tender
X X X X X
Mampu menginterpretasikan
dokumen DED X X X X X X X X X X X X X X X Mampu memilih dan
menerapkan metoda konstruksi yang tepat untuk suatu pelaksanaan konstruksi
X X X X X X X X X X
Mampu melakukan Kontrol
Mutu (Quality Control) X X X X X X X Mampu melakukan
manajemen pengawasan konstruksi
X X X X X
Mampu merancang dan mengimplementasikan Operasi dan Pemeliharaan (OP)
X X X X X X
Mampu melakukan asesmen
18
Mampu membuat program komputer menggunakan bahasa - bahasa
pemrograman yang relevan dengan ke-teknik-sipil-an
X X X X X X X
Mampu mengoperasikan software-software standard yang relevan dengan ke-teknik-sipil-an
X X X X X X X X X X X X X X X X
Mampu menyusun dan
membuat laporan ilmiah X X Mampu bekerja secara
mandiri maupun dalam suatu tim
X X X X X
Mampu berkarya sebagai sarjana teknik sipil secara kreatif dan inovatif
IKU
Mekanika Teknik dan Program Komputer
Hidrologi/ Hidrolika
Ilmu Ukur Tanah
Mekanika Tanah
Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/
Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai
Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air
Struktur Beton
Struktur Baja
Struktur Kayu
Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas
Teknik Fondasi
Manajemen Proyek Konstruksi
Teknik Infrastruktur Perkotaan
Lapangan Terbang
Pelabuhan Lingkungan
Agama dan Etika
Kewarganegaraan
Kewirausahaan Kerja Praktek dan Tugas Akhir
L
Mekanika Teknik dan Program Komputer
Hidrologi/ Hidrolika
Ilmu Ukur Tanah
Mekanika Tanah
Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/
Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai
Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air
Struktur Beton
Struktur Baja
Struktur Kayu
Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas
Teknik Fondasi
Manajemen Proyek Konstruksi
Teknik Infrastruktur Perkotaan
Lapangan Terbang
Pelabuhan
Lingkungan
Agama dan Etika
Kewarganegaraan
Kewirausahaan
Kerja Praktek dan Tugas Akhir Primer
IKU
Mekanika Teknik dan Program Komputer
Hidrologi/ Hidrolika
Ilmu Ukur Tanah
Mekanika Tanah
Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/
Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai
Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air
Struktur Beton
Struktur Baja
Struktur Kayu
Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas
Teknik Fondasi
Manajemen Proyek Konstruksi
Teknik Infrastruktur Perkotaan
Lapangan Terbang
Pelabuhan
Lingkungan
Agama dan Etika
Kewarganegaraan
Kewirausahaan
Kerja Praktek dan Tugas Akhir
Ma
L
Mekanika Teknik dan Program Komputer
Hidrologi/ Hidrolika
Ilmu Ukur Tanah
Mekanika Tanah
Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/
Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai
Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air
Struktur Beton
Struktur Baja
Struktur Kayu
Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas
Teknik Fondasi
Manajemen Proyek Konstruksi
Teknik Infrastruktur Perkotaan
Lapangan Terbang
Pelabuhan
Lingkungan
Agama dan Etika
Kewarganegaraan
Kewirausahaan
Kerja Praktek dan Tugas Akhir
Ma
IKU
Mekanika Teknik dan Program Komputer
Hidrologi/ Hidrolika
Ilmu Ukur Tanah
Mekanika Tanah
Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/
Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai
Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air
Struktur Beton
Struktur Baja
Struktur Kayu
Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas
Teknik Fondasi
Manajemen Proyek Konstruksi
Teknik Infrastruktur Perkotaan
Lapangan Terbang
Pelabuhan
Lingkungan
Agama dan Etika
Kewarganegaraan
Kewirausahaan
Kerja Praktek dan Tugas Akhir
L
Mekanika Teknik dan Program Komputer
Hidrologi/ Hidrolika
Ilmu Ukur Tanah
Mekanika Tanah
Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/
Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai
Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air
Struktur Beton
Struktur Baja
Struktur Kayu
Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas
Teknik Fondasi
Manajemen Proyek Konstruksi
Teknik Infrastruktur Perkotaan
Lapangan Terbang
Pelabuhan
Lingkungan
Agama dan Etika
Kewarganegaraan
Kewirausahaan
Kerja Praktek dan Tugas Akhir
Ma
MAT-1; MAT-2; MAT-3; STAT; NUM
IKU
Mekanika Teknik dan Program Komputer
Hidrologi/ Hidrolika
Ilmu Ukur Tanah
Mekanika Tanah
Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/
Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai
Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air
Struktur Beton
Struktur Baja
Struktur Kayu
Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas
Teknik Fondasi
Manajemen Proyek Konstruksi
Teknik Infrastruktur Perkotaan
Lapangan Terbang
Pelabuhan
Lingkungan
Agama dan Etika
Kewarganegaraan
Kewirausahaan
Kerja Praktek dan Tugas Akhir
Ma
METRISET; KP; TA
L
Mekanika Teknik dan Program Komputer
Hidrologi/ Hidrolika
Ilmu Ukur Tanah
Mekanika Tanah
Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/
Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai
Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air
Struktur Beton
Struktur Baja
Struktur Kayu
Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas
Teknik Fondasi
Manajemen Proyek Konstruksi
Teknik Infrastruktur Perkotaan
Lapangan Terbang
Pelabuhan
Lingkungan
Agama dan Etika
Kewarganegaraan
Kewirausahaan
Kerja Praktek dan Tugas Akhir
IKU
Mekanika Teknik dan Program Komputer
Hidrologi/ Hidrolika
Ilmu Ukur Tanah
Mekanika Tanah
Pengantar Teknik Transportasi Menggambar Rekayasa & Pengetahuan/
Pengenalan Bahan Bangunan Teknik Pantai
Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya air
Struktur Beton
Struktur Baja
Struktur Kayu
Jalan Raya dan Teknik Lalu Lintas
Teknik Fondasi
Manajemen Proyek Konstruksi
Teknik Infrastruktur Perkotaan
Lapangan Terbang
Pelabuhan
Lingkungan
Agama dan Etika
Kewarganegaraan
Kewirausahaan
Kerja Praktek dan Tugas Akhir
28 Karena setiap titik simpul matriks tersebut menyatakan sederet mata-kuliah dalam urutan tertentu yang harus dipelajari untuk mencapai unsur kompetensi tertentu maka secara tersirat, setiap titik simpul tersebut telah sekaligus memberikan garis-garis besar dan arahan, bagaimana sebaiknya mata-kuliah – mata-mata-kuliah nantinya diata dan diurut dalam sebaran mata-mata-kuliah pada semester-semester perkuliahan. Sebaran mata kuliah semester demi semester ini membentuk suatu proses pembelajaran secara keseluruhan yang akan ditempuh seorang mahasiswa selama mengikuti pendidikan di jurusan Teknik Sipil. Secara ringkas, proses ini disebut Program Pendidikan, dan sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, matriks dalam Tabel 2-7 di atas, telah memberikan arahan untuk menyusun program pendidikan. Penyusunan program pendidikan dibahas pada bagian berikut ini.
2.3. Program Pendidikan
Setelah pada bagian sebelumnya pokok kedua dari kurikulum yaitu isi atau pengalaman pembelajaran/belajar mahasiswa dalam mencapai kompetensi dirumuskan maka pada bagian ini akan dibahas mengenai pokok ketiga dari suatu kurikulum yaitu proses logis/sistematik dari pengalaman pembalajaran (lihat halaman 3), yang secara teringkas disebut Program Pendidikan. Dalam pengertian ini, program pendidikan adalah suatu proses sistematik dan komprehensif yang perlu ditempuh seroang mahasiswa untuk mencapai kompetensi lulusan. Materi dari program ini adalah gelaran mata kuliah – mata kuliah dari semester demi semester, yang ditata dan dirunut secara logis dan sedemikian rupa sehingga memungkinkan dan menjamin bahwa seorang mahasiswa yang memprogramkan perkuliahan dari semester pertama hingga semester akhir akan menguasai secara urutan yang logis, kompetensi – kompetensi mulai dari kompetensi bertaraf taksonomis yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, hingga mencapai dan menguasai standar kompetensi bertaraf paling tinggi yaitu standar kompetansi lulusan. Pada kurikulum ini, materi program pendidikan tersebut dinyatakan dalam dua format yang saling terhubung satu dengan yang lain, yang secara tersatukan membentuk struktur kurikulum. Kedua format tersebut adalah: (1) sebaran mata kuliah – mata kuliah dan sks-nya pada semester – semester perkuliahan, dan (2) daftar mata kuliah setiap semester dan prasyaratnya. Sebelum membahas hal – hal itu, adalah lebih baik terlebih dahulu dibahas mengenai struktur umum dan model yang dipakai sebagai dasar kurikulum jurusan Teknik Sipil.
2.3.1. Model Kurikulum
Dalam struktur kurikulum Jurusan Teknik ada lima pilar utama dalam menunjang Standar Kompetensi Lulusan Teknik Sipil yaitu: Spesialisasi dibidang ketekniksipilan, terampil dan menguasai Teknologi Teknik Sipil, terampil dan menguasai Ilmu Teknik Sipil, terampil dan menguasai ilmu dasar, di samping itu mempunyai kepedulian pada lingkungan, mempunyai dasar untuk hidup berkepedulian sosial dan berkewirausahaan (entreprenuership).
29 Adanya perubahan paradigma menuntut perubahan pada struktur kurikulum, oleh karena itu model seri diganti model pararel. Dengan model pararel prasyarat suatu matakuliah dapat diperlunak sehingga memungkinkan mahasiswa mengatur sendiri sistim belajarnya, yang bila dikelola dengan baik akan memendekkan waktu belajar sehingga siap bersaing dilapangan kerja pada usia muda. Kelemahan sistim ini terletak pada ketidakjelasan keterkaitan ilmu, sehingga mahasiswalah yang harus mencari sendiri, dan mengaitkan sendiri keterkaitan ilmu yang dipelajarinya. Kemampuan mengelola pembelajaran secara mandiri secara tak langsung akan berdampak pada etos kerja, moral dan kemampuan manajerial dari mahasiswa.
(a) (b)
Gambar 2-1. Model Kurikulum (a) Model Seri, (b) Model Paralel
Gambar 2-2. Model Kurikulum Jurusan Teknik Sipil
E
LULUSAN TEKNIK SIPIL
Mathematic & Science Basic Engineering Engineering Technologies
Engineering Disp
LULUSAN TEKNIK SIPIL
E
LULUSAN TEKNIK SIPIL
30
2.3.2. Struktur Kurikulum
Setelah model kurikulum yang dipilih untuk dipakai menjadi model dari kurikulum jurusan Teknik Sipil dipaparkan di atas maka sekarang akan dibahas konstruksi struktur kurikulum. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, struktur kurikulum dinyatakan dalam dua bentuk yaitu (1) sebaran mata-kuliah dan SKS-nya dari semester ke semester dan (2) daftar mata-kuliah beserta SKS-nya yang disajikan setiap semester. Kedua bentuk ini bukanlah struktur yang berbeda melainkan satu struktur yang sama, yang dinyatakan dengan cara yang berbeda. Penyusunan bentuk yang pertama (sebaran mata-kuliah) lebih dahulu dilakukan, dan sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya di akhir bagian 2.2, simpul-simpul matriks dalam Tabel 2-7 menjadi dasar penyusunannya. Penyusunan bentuk yang kedua (daftar mata-kuliah) dilakukan menyusul disusunnya bentuk yang pertama. Berikut ini akan ditampilkan bentukan yang pertama dari struktur kurikulum yaitu sebaran atau gelaran (arrangement) mata-kuliah – mata-kuliah sepanjang semester-semester masa kuliah di Jurusan Teknik Sipil.
1. Sebaran Mata Kuliah dan SKS-nya pada Semester-Semester Perkuliahan
31
Mekanika Teknik & Program Komputer
Bangunan Air, Irigasi & Sumber Daya Air
32
BAHAN KAJIAN
MK sks MK sks MK sks MK sks MK sks MK sks MK sks MK sks
Struktur Kayu KAYU 2 Jalan Raya dan
Teknik Lalu Lintas
JR-1 2 RLL-1 2 JR-2 2
Teknik Fondasi REKFON-1
2 REKFON-2 2 Manajemen Proyek
Konstruksi
Man_AB 2 RAB 2 MANKON 2 EREK 2
ASHUM_MANKO
N
2 Teknik Infrastruktur
Perkotaan
Lapangan Terbang LAPTER 3
Pelabuhan PEL 2
Lingkungan PL 2 TEKPEN 2
Agama dan Etika AGM_ETIKA 2
Bahasa Indonesia BIND 2
Kewarganegaraan KEW 2
Kewirausahaan KWU 2
Kerja Praktek dan Tugas Akhir
METRISET 2 TA 4
KP 2
JUMLAH 17 18 18 18 18 17 20 18
Jumlah Seluruh SKS
33
Tabel 2-9. Struktur Kurikulum: Daftar Mata Kuliah Setiap Semester Beserta SKS dan Prasyaratnya
Daftar Mata Kuliah Semester I
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial) SKS
Prasyarat: Setidaknya mahasiswa
Daftar Mata Kuliah Semester II
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial) SKS
Prasyarat: Setidaknya mahasiswa
Daftar Mata Kuliah Semester III
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial) SKS
34 Daftar Mata Kuliah Semester III
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial) SKS
Prasyarat: Setidaknya mahasiswa
memperoleh nilai D pada:
7 STSIP 1 3 2 2 3 Manajemen Alat Berat
(Man_AB)
2
8 STSIP 1 3 2 2 4 Kewarganegaraan (KEW) 2
JUMLAH 18
Daftar Mata Kuliah Semester IV
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial) SKS
Prasyarat: Setidaknya mahasiswa
memperoleh nilai D pada:
1 STSIP 1 4 3 2 5 Mekanika Rekayasa 4 (MR-4) 3 MR-3
2 STSIP 1 4 2 2 6 Hidrolika 1 (HDL-1) 2 FISDAS
3 STSIP 1 4 2 2 7 Pemrograman Komputer
(PROKOM)
2 MR-3
4 STSIP 1 4 3 2 8 Mekanika Tanah 2
(MEKTAN-2)
3 MEKTAN-1;
MR-3 5 STSIP 1 4 2 2 9 Struktur Kayu (KAYU) 2 MR-3
6 STSIP 1 4 2 3 0 Jalan Raya 1 (JR-1) 2 p-IUT
7 STSIP 1 4 2 3 1 Rencana, Anggaran dan Biaya
(RAB)
2 MGR
8 STSIP 1 4 2 3 2 Pengenalan Lingkungan (PL) 2
0
JUMLAH 18
Daftar Mata Kuliah Semester V
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial) SKS
Prasyarat: Setidaknya mahasiswa
memperoleh nilai D pada:
1 STSIP 1 5 2 3 3 Metoda Numerik (NUM) 2 MAT-3
2 STSIP 1 5 3 3 4 Mekanika Rekayasa 5 (MR-5) 3 MAT2; MR-4;
3 STSIP 1 5 2 3 5 Hidrolika 2 (HDL-2) 2 HDL-1
4 STSIP 1 5 3 3 6 Bangunan Air-1 (BA) 3 HID; HDL-1
5 STSIP 1 5 2 3 7 Struktur Beton 1 (BETON-1) 2 TBB; MR-4
6 STSIP 1 5 2 3 8 Struktur Baja 1 (BAJA-1) 2 TBB; MR-4
7 STSIP 1 5 2 3 9 Rekayasa Lalulintas 1 (RLL-1) 2
8 STSIP 1 5 2 4 0 Rekayasa Fondasi 1
(REKFON-1)
2 MEKTAN-2
35 Daftar Mata Kuliah Semester VI
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah
(Inisial) SKS
Prasyarat: Setidaknya mahasiswa
Daftar Mata Kuliah Semester VII
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah
36 Daftar Mata Kuliah Semester VIII
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial) SKS
Prasyarat: Setidaknya mahasiswa
Daftar Mata Kuliah Pilihan Peminatan Konstruksi (Struktur)
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial)
SKS
Daftar Mata Kuliah Pilihan Peminatan Transportasi
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial) SKS
37 Daftar Mata Kuliah Pilihan Peminatan Keairan
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial) SKS
Prasyarat:
Setidaknya mahasiswa
memperoleh nilai D pada:
1 STSIP 1 8 2 7 1 Bangunan Air-2 (BA-2) 2 BA
2 STSIP 1 8 2 7 2 Rekayasa Sungai (REKSUNG) 2 HID; HDL-1
3 STSIP 1 8 2 7 3 Pengembangan Sumber Daya Air
(PSDA)
2 HID; HDL-1
4 STSIP 1 8 2 7 4 Air Tanah (AT) 2 MEKTAN-2; HID
5 STSIP 1 8 2 7 5 Irigasi-2 (IR-2) 2 IR-1
JUMLAH 8
Daftar Mata Kuliah Pilihan Manajemen Proyek Konstruksi
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial) SKS
Prasyarat:
Setidaknya mahasiswa
memperoleh nilai D pada:
1 STSIP 1 7 2 7 6 Teknik Infrastruktur Kota
(TEK_INF_KOTA)
2 MANKON;
EREK
0
0
JUMLAH 2
Daftar Mata Kuliah Pilihan Geoteknik
No Nomor Mata Kuliah Nama Mata Kuliah (Inisial) SKS
Prasyarat:
Setidaknya mahasiswa
memperoleh nilai D pada:
1 STSIP 1 7 2 7 7 Dinding Penahan Tanah (DPT) 2 MEKTAN-1; MEKTAN-2; REKFON-1; REKFON-2
2 STSIP 1 7 2 7 8 Stabilitas Geoteknik (STAGEO) 2 MEKTAN-1; MEKTAN-2; REKFON-1; REKFON-2
3 STSIP 1 7 2 7 9 Perbaikan Tanah (PERTAN) 2 MEKTAN-1; MEKTAN-2
4 STSIP 1 7 2 8 0 Mekanika Batuan (MEKBAT) 2 MEKTAN-1; MEKTAN-2
38
2. Daftar Mata Kuliah setiap Semester besrta SKS dan Prasyaratnya.
Berdasarkan sebaran mata kuliah yang ditampilkan matriks pada Tabel 2-8, disusunlah bentukan kedua dari struktur kurikulum yaitu daftar mata kuliah setiap semester beserta SKS dan prasyaratnya. Daftar ini ditunjukkan dalam Tabel 2-9. Dari tabel ini dapatlah diketahui mata-kuliah – mata-kuliah yang diselenggarakan pembelajarannya oleh jurusan pada setiap semester perkuliahan. Karena itu, tabel ini menjadi pedoman bagi jurusan untuk menyusun jadwal pembelajaran, dan pedoman bagi mahasiswa dalam memprogramkan rencana studinya, dari semester ke semester. Tabel ini juga menunjukkan prasyarat yang harus dipenuhi mahasiswa yang hendak memrogramkan matakuliah tertentu. Prasyarat suatu matakuliah ditentukan berdasarkan kualifikasi inisial yang harus telah dimiliki seroang mahasiswa sebelum menempuh studi matakuliah tersebut, dan dirancang dengan mengacu kepada letak relatif matakuliah tersebut terhadap matakuliah-matakuliah lain dalam tatanan sebaran matakuliah, sebagaimana yang ditunjukkan matriks dalam Tabel 2-8. Matriks dalam Tabel 2-8, dan daftar dalam Tabel 2-9 masing-masing adalah bentukan yang berbeda dari struktur yang sama, yaitu struktur kurikulum ini.
39
3. Silabi Mata Kuliah
Dalam bab ini ditampilkan silabus matakuliah–matakuliah yang membentuk struktur kurikulum ini. Silabus setiap matakuliah menampilkan: standar kompetensi, pokok-pokok bahasan dan pustaka utama. Sebelum masuk secara lebih rinci ke dalam silabus setiap matakuliah, adalah baik jika pembaca memahami dengan benar kedudukan dan keterhubungan silabus suatu matakuliah beserta bagian-bagiannya, dengan bagian-bagian yang lain dari struktur kurikulum ini secara keseluruhan. Pembahasan dimulai dengan bagian pertama suatu silabus yaitu standar kompetensi matakuliah.
Standar kompetensi matakuliah adalah sasaran pembelajaran dalam bentuk sejumlah kompetensi yang harus dan akan dimiliki peserta didik/mahasiswa setelah menyelesaikan dan menamatkan pembelajaran suatu matakuliah. Berikut ini hendak dijelaskan proses perumusan standar kompetensi matakuliah, dari rumusan standar kompetensi lulusan (kompetensi utama). Sebagaimana yang dikemukakan pada bagian 2.1 dan 2.2 naskah ini, standar kompetensi lulusan (kompetensi utama) dijabarkan kedalam bagian-bagian yang masing-masing disebut unsur standar kompetensi (ditampilkan dalam Tabel 2-6). Setiap unsur kompetensi utama adalah sasaran pembelajaran dari satu atau beberapa bahan kajian. Dalam kurikulum ini terdapat duapuluhenam bahah kajian. Karena suatu bahan kajian terbentuk dari beberapa matakuliah tertentu, maka sasaran pembelajaran suatu bahan kajian dengan sendirinya terdistribusi ke dalam standar kompetensi matakuliah – matakuliah yang membentuk bahan kajian tersebut. Dengan kata lain, standar kompetensi suatu matakuliah, bersama standar kompetensi matakuliah-matakuliah lain yang membentuk suatu bahan kajian tertentu, akan membentuk sasaran pembelajaran dari bahan kajian dimaksud. Berdasarkan hal yang dikemukakan terakhir inilah standar kompetensi setiap matakuliah dalam kurikulum ini dirumuskan, yaitu standar kompetensi setiap matakuliah yang tergabung dalam satu bahan kajian haruslah dirumuskan sedemikian sehingga secara terintegrasi membentuk sasaran pembelajaran dari bahan kajian dimaksud. Dengan dirumuskan secara demikian maka standar kompetensi setiap matakuliah, bersama-sama dengan standar kompetensi matakuliah-matakuliah lain yang membentuk satu bahan kajian, akan membentuk sasaran pembelajaran bahan kajian tersebut. Selanjutnya, karena secara terintegrasi, sasaran pembelajaran setiap bahan kajian membentuk standar kompetensi lulusan maka seorang mahasiswa yagn telah menempuh dengan benar matakuliah-matakuliah yang membentuk suatu bahan kajian, akan mencapai dan memiliki sasaran pembelajaran dari bahan kajian tersebut, yang selanjutnya, bersama penguasaan sasaran-sasaran pembelajaran dari bahan kajian – bahan kajian yang lain, mencapai dan memiliki kompetensi utama. Demikianlah kedudukan dan keterhubungan standar kompetensi suatu matakuliah terhadap bagian-bagian lain dari kurikulum, dan berdasarkan hubungan seperti itulah standar kompetensi setiap matakuliah dirumuskan.
Setelah standar kompetensi suatu matakuliah dirumuskan maka untuk mencapainya, perlulah seorang mahasiswa mempelajari sejumlah pokok-bahasan dalam satu matakuliah, menurut urutan tertentu.
BAB 3
40 Dengan mempelajari pokok-bahasan – pokok-bahasan menurut urutan seperti itu seorang mahasiswa terhentar kepada memiliki dan menguasai standar kompetensi matakuliah. Berdasarkan inilah, bagian kedua yaitu pokok-bahasan setiap matakuliah, yang ditampilkan dalam silabus kurikulum ini, dirumuskan dan dijabarkan. Dengan merumuskannya secara demikian maka dengan menempuh pembelajaran suatu matakuliah, yang padanya pokok bahasan matakuliah tersebut didiseminasikan menurut urutan tertentu, mahasiswa akan memiliki dan menguasai standar kompetensi dari matakuliah tersebut.
Bagian ketiga dari silabus adalah Pustaka Utama. Pustaka utama menampilkan buku standar/teks yang dianjurkan sebagai rujukan bagi dosen pengampu matakuliah dalam mempersiapkan dan menyusun bahan ajar matakuliah yang diampunya.
Setelah kedudukan dan keterhubungan bagian-bagian suatu silabus dengan bagian lain kurikulum ini dijelaskan, maka berikut ini ditampilkan silabus setiap matakuliah, yang membentuk struktur kurikulum. Seperti yang telah disebutkan di atas, setiap silabus memuat standar kompetensi utama, pokok bahasan dan pusatka utama dari suatu matakuliah. Silabus matakuliah-matakuliah ini tersusun menurut semester-semester program pembelajaran, sebagaimana yang ditampilkan Tabel 2-9.
SEMESTER I
FISIKA DASAR (FISDAS) 3 SKS
Standar Kompetensi:
Mahsiswa mampu memecahkan masalah-masalah di bidang teknik sipil menggunakan hukum-hukum dasar mekanika.
Pokok Bahasan
• Gerak Lurus Beraturan.
• Vektor dan Gerak Dua Dimensi.
• Hukum Newton.
• Usaha dan Energi.
• Momentum.
• Gerak Melingkar.
• Keseimbangan Rotasi.
• Benda Tegar dan Fluida.
• Gelombang dan Getaran.
Pustaka Utama:
Sears, F.W., 1995, Mekanika, Panas dan Bunyi, Penerbit Dhiwantara, Bandung; Haliday, D dan Resnic, R., Fisika, Penerbit
Erlangga
KIMIA DASAR (KIMDAS) 2 SKS
Standar Kompetensi:
Mampu menggunakan prinsip-prinsip ilmu kimia sebagai salah satu dasar untuk
mempelajari berbagai bahan yang digunakan dalam rekayasa sipil serta proses lingkungan yang berhubungan dengan rekayasa sipil
Pokok Bahasan
• Stoikhiometri
• Hukum Termodinamika I dan II;
• Spektrum dan Struktur Atom;
• Potensial Ionisasi;
• Afinitas Elektron;
• Jari-Jari Atom;
• Struktur Molekul;
• Ke-elektro-negatifan;
• Teori Ikatan Kimia;
• Asam-Basa;
• Konfigurasi Elektron dan Susunan Berkala;
• Sifat Periodik;
• Sifat Gas, Sifat Padat dan Kisi Kristal;
• Carian;
41
Pustaka Utama:
Everet, A., Material, Mitcell’s Building Serries.
MATEMATIKA 1 (MAT-1) 3 SKS
Standar Kompetensi:
Mampu merumuskan dan memecahkan masalah-masalah matematis dalam bidang teknik sipil, dengan menggunakan konsep-konsep dasar matematis.
Pokok Bahasan
• Sistem Bilangan.
• Persamaan Linier, Pertidaksamaan dan
Fungsi Kuadrat.
• Trigonometri.
• Bangunan Ruang Tiga Dimensi.
• Statistik Dasar.
• Lingkaran.
• Suku Banyak.
• Fungsi Komposisi dan Invers. • Limit Fungsi.
• Diferensial. • Integral.
• Penerapan Diferensiasi (Persamaan Garis Lurus; Pusat Kelengkungan; Harga Maksimum dan Minimum).
• Penerapan Integral (Nilai Rata-Rata; Nilai RMS; Menghitung Luas; Menghitung Panjang Kurva; Menghitung Titik Berat; Menghitung Luas Permukaan Benda Putar; Menghitung Momen Inersia dan Jari-Jari Girasi; Menghitung Tekanan)
Pustaka Utama:
Garner, L.E., 1991, Calculus and Analytic Geometry, Maxwell Macmillian, Singapore; Boyce, W.E., Dirpima, R.C., 1998,
Calculus, John Willey and Sons, New York. Soehardjo, 1999, Kalkulus I, Surabaya.
BAHASA INGGRIS TEKNIK (BING) 2 SKS
Standar Kompetensi:
Mampu menerjemahkan literatur teknik sipil berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.
Pokok Bahasan
Latihan menerjemahkan literatur-literatur teknik sipil di bidang:
• Engineering Mechanics;
• Steel Structures;
• Concrete Structures;
• Soild Mechanics; • Fluid Mechanics;
• Engineering Economics;
Pustaka Utama:
Timoshenko., Structural Engineering.
Lambe, W., Soil Mechanics.
Gorench, B., Tinyou., Steel Structures. Linn, T.Y., Concrete Structures
MEKANIKA REKAYASA 1 (MR-1) 3 SKS
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat melakukan analisa struktur atas struktur statis tertentu dan menentukan titik berat dan momen inersia benda pejal secara benar dengan menggunakan prinsip – prinsip mekanika statis.
Pokok Bahasan
• Gaya dan Operasinya pada Mekanika Statis
o Pengertian Gaya;
o Atribut Gaya (Besar dan Arah, Titik Tanggap, Orientasi);
o Penjumlahan (Resultansi Gaya);
o Penguarian (Resolusi Gaya);
o Momen
• Keseimbangan Benda Tegar pada Bidang
Datar (planar)
o Kesetimbangan Total (Translasional; Rotasional);
o Transmisi Gaya.
• Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu
o Jenis-Jenis Struktur Dasar (balok; kantilever; portal/frame; rangka-batang);
o Jenis-Jenis Perletakan (rol; sendi; jepit; pendel; kabel);
o Penentuan/Penghitungan Reaksi
Perletakan.
• Gaya Dalam
o Identifikasi Gaya Dalam dari Gaya Luar;
o Gaya Geser (Gaya Lintang), Momen
Lentur dan Gaya Aksial;
o Penghitungan/Penentuan Distribusi
Gaya Dalam pada Penampang-Penampang sepanajng Komponen-Komponen Suatu Struktur.
o Diagram Gaya-Geser, Momen-Lentur
dan Gaya-Aksial.
• Titik Berat dan Momen Kelambaman