• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek hukum praktek kebidanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Aspek hukum praktek kebidanan"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

Aspek hukum praktek kebidanan

PENGERTIAN HUKUM

• Keseluruhan kumpulan peraturan –peraturan atau kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama

• Keseluruhan peraturan tentang tingkah laku manusia yang berlaku dalam kehidupan bersama,yang dapat dipaksakan pelaksaannya dengan suatu sangsi

• Hukum peraturan yang ditulis secara sistematis disusun dalam kitab undang-undang

• Hukum mengatur tingkah laku manusia secara lahiriah saja

• Hukum merupakan aspek legalitas dari suatu tingkah laku • Kalau seseorang melanggar hukum akan mendapat

(2)

Keterkaitan Hukum dan Etika dan Moral

• Hukum membutuhkan Moral.Kualitas hukum ditentukan oleh kualitas moral

• Moral akan tidak jelas tanpa dilembagakan dalam bentuk hukum

• Hukum mungkin bisa diubah /berubah oleh kekuasaan manusia

• Moral kondisi sangat mendasar tidak berubah selamanya

• Etika suatu cabang dari ilmu filsafat dinamakan juga sebagai filsafat moral yang mempelajari tentang baik dan buruk perilaku dan tingkah laku manusia

• Kaedah hukum adalah untuk melindungi

(3)

Disiplin

• Dapat dipilah menjadi 2 pengertian :

1. Jurusan ilmu pengetahuan :disiplin hukum, disiplin kedokteran ,disiplin kebidanan dll

(4)

PEMBAGIAN HUKUM.

• Pembagian berdasarkan fungsi hukum

1. Hukum materiel(Substantive law ):yaitu terdiri

dari :peraturan-peraturan yang memberi Hak,dan membebani kewajiban-kewajiban

(5)

Berdasarkan kriteria daya kerjanya hukum dibagi

menjadi

1. Hukum yang bersifat memaksa 2. Hukum yang bersifat melengkapi Berdasarkan kriteria bentuk/ujut hukum :

1. Hukum tidak tertulis ( hukum adat,hukum kebiasaan ) 2. Hukum tertulis( Hukum yang tertuang merupakan

peraturan-peraturan )

Berdasarkan kriterium saat berlakunya hukum

1. Hukum positif ( Ius constitutum ) hukum yang telah ditetapkan atau hukum yang berlaku saat ini.

2. Ius constituendum yaitu hukum yang masih harus

(6)

• Berdasapkan kriteria wilayah berlakunya 1. Hukum Nasional

2. Hukum Internasional

• Berdasarkan kriteria isinya:

1. Lex generalis yaitu hukum umum yang berlaku umum

(7)

Aspek-aspek hukum Praktek Kebidanan

• Pada Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996:

1.Tenaga kesehatan sarjana yaitu dokter, dokter gigi, apoteker,sarjana lain dalam bidang kesehatan

(8)

Pelayanan bidan yang terkait dengan aspek

hukum :

1. Tindakan kesehatan Administrasi meliputi : pendidikan formal,SIB.SIPB Inform consent

2. Tindakan kesehatan diagnostik meliputi : jaminan kerahasiaan,mutu pelayanan

(9)

Dasar hukum yang terkait dengan profesi bidan :

1. Undang-undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan 2. SK Menkes no 125/IV/Kab/ BU/ 75 tentang susunan

organisasi dan tata kerja DepKes

3. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

(10)

Perubahan Keputusan Menteri Kesehatan tentang

Pelayanan dan Wewenang Bidan

• KEPMENKES No 5380/1963,tentang wewenang terbatas bagi Bidan

• KEPMENKES No 363 /MENKES/PER/IX/1980 TENTANG WEWENANG Bidan

• KEPMENKES No 572 /MENKES /PER/VI/1996 tentang registrasi dan Praktik Bidan

• KEPMENKES No 900/MENKES/sk/ VII/2002 tentang registrasi dan Praktik Bidan

(11)

Berdasarkan Kepmenkes no. 900 th 2002 pasal

Bab IV pasal 14

• Pelayanan yang diberikan bidan meliputi 1. Pelayanan kebibanan.

2. Pelayanan KB

3. Pelayanan kesehatan

Jika Bidan memberikan Pelayanan diluar kewenangan bisa dikenai sangsi hukum

Undang-Undang No 23 tahun 1992

• Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan Hukum dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan Profesinya

(12)

STANDAR PROFESI

• Bidan profesi yang khusus  bidan adalah orang pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran

sehingga bayinya lahir dengan selamat yang berguna untuk kesejahteraan manusia

• Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan

(13)

Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri

1. Mengembangkan pelayanan yang unik

2. Anggota dipersiapkan melalui program pendidikan yg ditujukan dng maksud profesi yang bersangkutan

3. Memiliki serangkaian ilmiah

4. Menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode Etik

5. Anggotanya bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya

(14)

Hak dan kewajiban Pasien

1. Hak pasien :

• Hak mendapatkan informasi secukupnya

• Hak memberi persetujuan (informed Consent) • Hak atas rahasia Medis

• Hak atas pendapat kedua ( second opinion )

• Hak untuk menolak pemeriksaan dan pengobatan • Hak untuk memperoleh perlindungan hukum

(15)

2. Kewajiban pasien

• Memberikan informasi yang lengkap&tepat • Menghormati Profesi Bidan

• Mentaati nasehat & petunjuk pelayanan • Menghormati aturan dan pengaturan

• Memenuhi semua kewajiban membayar biaya pelayanan • Menghormati dan memperhatikan kepentingan milik

pasien lain dan petugas kesehatan

(16)

Hak &kewajiban Bidan

1. Hak Bidan

• Mendapat perlindungan Hukumdalam menjalankan tugas sesuai profesi

Bekerja menurut standar Profesi

• Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan,profesi,etik dan hati nurani

• Mendapat informasi lengkap dari pasien yang dirawatnya

(17)

Tanggung Jawab & Tanggung Gugat

• Dalam menjalankan kewenangan yang sesuai dengan Landasan Hukum maka Bidan bertanggung jawab atas pelayanan mandiri yang diberikan dan berupaya

secara optimal dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi atau janin

• Tuntutan Hukum atau tanggung gugat bisa berupa: 1. Tuntutan pidana

2. Tuntutan Perdata

(18)

1. Tuntutan Pidana terjadi karena dakwaan dilakukan

kejahatan atau pelanggaran seperti yang diatur dalam KUH Pidana

2. Tuntutan Perdata dapat terjadi krn gugatan telah dilakukan :

• Tindakan melawan hukum • Tindakan ingkar janji

3. Tuntutan administratif dapat terjadi :

• Pelanggaran disiplin atau tata tertib yang tidak dapat dipidana atau dituntut perdata

(19)

PERATURAN PERUNDANGAN YANG MELANDASI

PELAYANAN KEBIDANAN

hukum kesehatan

adalah rangkaian peraturan perundang-undangan dalam bidang kesehatan yang mengatur tentang pelayanan medik dan sarana medik

Pokok-pokok pengertian

Definisi Kesehatan

1.Menurut WHO : keadaan yang meliputi kesehatan badan ,jiwa dan sosial, bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan

(20)

• Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat

• Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di-bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan • Sarana Medik meliputi RSU,RSK,RB,Praktik berkelompok,Balai

Pengobatan,dan sarana lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan • Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk

(21)

Peraturan Perundangan

• Urutan tingkat kekuatan kewenangan Hukum dalam TAP MPRS

• 1. Undang-Undang Dasar 1945 • 2. TAP MPR

• 3. Undang-undang dan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang • 4. Keputusan Presiden

• 5. Peraturan, Keputusan & Petunjuk

(22)

Yang masuk dalam ruang lingkup Kesehatan

1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

2. Peraturan Pemerintah (PP) No.23 tahun 1996 tentang Kesehatan

(23)

Yang Melandasi Tugas,Fungsi dan Praktek Bidan

1. UU no. 23 1992 tentang Kesehatan ,salah satunya

menyebutkan tentang tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan .

2. Pasal 6,7,8 menyebutkan tugas pemerintah adalah : • Mengatur,membina dan mengawasi penyelenggaraan

upaya kesehatan

• Menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat

• Menggerakkan PSM dalam menyelenggarakan dan

(24)

3. Pasal 9 UU No.23 Tahun 1992

• Pemerintah bertanggung jawabuntuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

• Upaya kesehatan yang diselenggarakan untuk mewujutkan derajat kesaehatan yang optimal dengan pendekatan

pemeliharaan, peningkatan kesehatan ( promotif) pencegahan (preventiv),penyembuhan ( kuratif),dan

pemulihan kesehatan (rehabilitatif ) yang diselenggarakan secara menyeluruh,terpadu dan berkesinambungan

4. Pasal 16 :

Kehamilan diluar cara alami dapat dilaksanakan untuk membantu suami

sebagai upaya terachir mendapatkan keturunan

 Hanya oleh pasangan yang syah.

(25)

5. Pasal 50 ayat 1 UU No. 23 Th 1992:

• Tenaga kesehatan bertugas menyelenggarakan atau melakukan kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian dan atau kewenangan tenaga kesehatan yang bersangkutan

Ayat 2. :

• Ketentuan mengenai kategori,jenis, kualitas tenaga kesehatan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

• Permenkes RI No.900/Menkes/SK/VII/2002

(26)

Undang –undang tentang Aborsi

• Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup diluar Rahim Yaitu sebelum 20 mg .

(27)

Macam-macam aborsi

• Abortus spontaneus:

Yaitu abortus yang terjadi tanpa sengaja • Abortus Provocatus:

Abortus yang dilakukan dengan sengaja atau dibuat ada 2 macam 1. Abortus provocatus therapetica

(28)

Dasar Hukum Abortus

• HP Bab XIX ttg Kejahatan terhadap Nyawa Orang 1. KUHP pasal 299

Ayat 1 : Memberi harapan dan digugurkan dihukum 4 tahun penjara Ayat 2 :Mengambil keuntungan dari pengguguran Hukuman 4 thn penjara tambah sepertiganya

Ayat 3 : Menggugurkan kandungan orang menjadi suatu perofesi dicabut haknya dan dipenjara

• KUHP pasal 322

Ayat 2 :Pengguguran dikerjakan hanya orang tertentu tergantung pada pengaduan

• KUHP pasal 436

(29)

• KUHP pasa347

Bila dengan sengaja menggugurkan sehingga menyebabkan kematian dihukum sampai 15 tahun penjara

• KUHP pasal 348

Sengaja menggugurkan dan atas persetujuan pasien maka dihukum maksimal 7 tahun

 KUHP pasal 349

(30)

UU kesehatan No 23 tahun 1992

• Pasal 15

ayat 1 : Dlm keadaan darurat sdbg upaya menyelamatkan nyawa ibu /janin dpt dilakukan tindakan medis tertentu

ayat 2 :

 Berdasar indikasi medis

 Tenaga kesehatan yang punya keahlian dan kewenangan

 Persetujuan bumil/keluarga/suami

 Sarana kesehatan tertentu

• Ayat 3 : Merupakan ketentuan lebih lanjut mengenai pasal 1,2 • Ketentuan pidana pasal 80 ayat 1

(31)

500.000.000,-UU ttg Bayi Tabung

• Bayi Tabung adalah upaya jalan pintas untuk mempertemukan sel sperma dng sel telur diluar tubuh ,Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut dimasukkan kembali kedalam rahim ibu

• Status bayi tabung ada 3 macam :

(32)

Dasar hukum bayi tabung

UU Kesehatan no.23 th 1992

1. Pasal 16 ayat 1 :Kehamilan diluar gara alami sbg upaya terakhir untuk Pasutri mendapat keturunan • pasutri yang sah

(33)

UU ttg Adopsi

• Adopsi adalah suatu proses penerimaan seorang anak dari seseorang /lembaga organisasi ketangan orang lain secara sah diatur dalam peraturan perundangan

• Adopsi juga memasukkkan anak yang diketahui sebagai anak orng lain kedalam keluarganya dengan status

(34)

Hukum perdata ttg adopsi

1. Anak yang diadopsi hanya anak laki-lak ( diskriminasi)

2. Yang dapat mengadopsi anak adalah pasangan suami,istri,janda,duda

3. Kebolehan mengadopsi,baru boleh bila tdk punya keturunan laki-laki

4.Anak boleh diadopsi laki-laki blm kawin,blm diadopsi

(35)

Syarat persetujuan

a. Dari pasutri yang mengadopsi

b. Dariorang tua alami anak yang diadopsi c. Dari ibu anak bila ayah meninggal

d. Dari anak sendiri ( tdk mutlak )  Adopsi berbentuk Notaris

 Pada hukun perdata adat tidak ada ketentuan jelas,tergantung daerahnya masing-masing Akibat hukum adopsi

1. Anak mendapat nama keturunan orang tua angkat

2. Anak yang diadopsi dianggap dilahirkan atau dianggap sah

3. Gugur hubungan dengan ortu alami

(36)

UU ttg ketenaga-kerjaan

No.13 tahun 2003

• Bidan termasuk tenaga kerja yang mempunyai

peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan .Mempunyai Hak : 1. Memperoleh perlindungan sesuai dng harkat dan

martabat kemanusiaan

2. Perlindungan unt menjamin hak-hak dasar pekerja 3. Menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan

tanpa diskriminasi

(37)

Primary health care untuk kesehatan wanita

Pengertian PHC

• Perawatan kesehatan dasar sebagai strategi mencapai kesehatan untuk semua.

• Dicanangkan sejak tahun 1978

(38)

Jenjang tingkat pelayanan kesehatan

• Jenjang hirarkhi Komponen pelay kesehatan

• Tk Rumah Tangga o/ individu/keluarga sendiri

• Tk Masyarakat swadaya masy.utk menolong sendiri POSYANDU

• Tk fas pely kesh I Pusk, Pustu, Pusling, BDD

• Tk rujukan I RS Kab. Klas D dan C

(39)

Pelaksanaan PHC:

 Pendidikan masalah kesehatan masyarakat

Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik  Peningkatan persediaan makanan & perbaikan gizi  Pengadaan air bersih & sanitasi dasar yg memadai  Kesehatan ibu & anak tmk keluarga berencana

(40)

Peran & Tugas Bidan dlm PHC

• Tugas Bidan:

 Melaksanakan kegiatan di wilayah kerjanya berdasarkan prioritas masalah,sesuai dengan kewenangan yg dimiliki dan diberikan.

 Menggerakkan & membina masyarakat diwilayah

(41)

Peranan PHC adalah tjdnya perubahan

orientasi yg mendasar yaitu:

 Dari pelayanan yg bersifat kuratif –rehabilitatif

menjadi promotif –preventif tanpa melupakan kuratif –rehabilitatif

 Dari bekerja untuk masyarakat menjadi bekerja utk dan bersama masyarakat dlm meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

(42)

PKMD:

• Pengertian : rangkaian kegiatan masyarakat yg dilakukan dg gotong royong & swadaya masy.dlm menolong dirinya sendiri utk mengenal & memecahkan masalah kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup & kesejahteraan masyarakat.

• Kegiatan : muncul atas kesadaran dan prakarsa serta bimbingan, pembinaan Pemerintah (LS /LP)

• Ciri-ciri :

 Keg kesadaran masy ,swadaya masy, gotong royong, menggali dan mengg sumber & potensi masy.

 Keputusan berdsrkan musyawarah mufakat

 Pelaksanaan pekerjaan dilaks. o/ tng masy yg dipilih oleh masy

 Bantuan & dukungan pemerintah LS & LP disesuaikan dg kebth masy

(43)

Lanjutan

• Ruang lingkup :

 Kesehatan

 Diluar kesehatan

Contoh keg:

Usaha bersama koperasi simpan pinjam

Usaha bersama utk meningkatkan taraf pendidikan Dgn Bekerja sambil belajar

(44)

Contoh kegiatan KIA di Posyandu (preventif

dan promotif)

• Antenatal care

• Bina Keluarga Balita ( BKB ) • Penimbangan bayi balita

• PMT untuk balita & bumil

(45)

Pelaksanaan ANC di wilayah

kerja ( posyandu )

• Pengertian :

 Pelayanan antenatal adalah pelayanan yg diberikan kpd bumil scr berkala utk menjaga kesehatan ibu dan janinnya

 Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara bumil dan petugas kesehatan yg memberikan pelayanan antenatal utk mendapat pemeriksaan kehamilan

 Kunjungan baru ibu hamil ( K1 ) adalah kontak bumil pertama kali dgn petugas kesehatan utk mendapat pemeriksaan kehamilan

(46)

Lanjutan

 Kunjungan ke empat ( K4 ) adalah kontak bumil keempat dgn

distribusi kontak sbb: mni 1 x pada TM I, min 1 x pada TM II, min 2 x pada TM III

 Cakupan pelayanan antenatal adalah persentase bumil yg mendpt pemeriksaan kehamilan disuatu wilayah kerja

 Pemantauan wilayah setempat ( PWS ) adalah alat manajemen utk memantau cakupan K1, K4, deteksi resti bumil, pertolongan

persalinan oleh nakes, dan neonatal

(47)

Pelayanan antenatal di wilayah

kerja

• Pendataan sasaran

• Pencatatan data bumil dlm register kohort ibu

• Pembutana peta wilayah

• Penentuan target pelayanan antenatal

(48)

Pemantauan dan evaluasi

• Cakupan K1 dan K4

• Persentase bumil resiko , jenis resikonya

(49)

Perilaku profesional Bidan

1. Dalam melaksanakan tugas berpegang teguh pada filosofi, etika profesi, dan aspek legal

2. Bertanggung jawab dan mempertanggung-jawabkan keputusan klinik yang dibuatnya

3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan ketrampilan mutakhir secara berkala

4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi PI

(50)

6. Menghargai budaya setempat yg berhubungan dng praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran,

nifas, BBL, dan Balita

7. Model kemitraan dng wanita, agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan, meminta persetujuan tertulis,spy mereka

bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri 8. Menggunakan ketrampilan berkomunikasi

9. Bekerja sama dng petugas yg lain(Lintas – sektoral)

(51)

Mencetak Profesional

1. Melakukan advokasi perubahan dalam praktek

2. Menyuarakan dasar bukti penelitian untuk perubahan 3. Memperagakan ketrampilan yang dibutuhkan

4. Mengajar di-tingkat preservis dan inservis

(52)

Falsafah dan Paradigma Kebidanan

• Falsafah adalah suatu ungkapan yang jelas tentang apa yang diyakini ,pandangan

• Bidan menghargai martabat manusia dan memperlakukan wanita sebagai manusia seutuhnya sesuai hak

asasi ,membela dan memberdayakan wanita yang

suaranya perlu didengarkan dengan memberikan pelayanan yang baik

Dalam memberikan pelayanan, bidan peka terhadap budaya, kerja-sama dengan wanita,dan petugas kesehatan yang

lain, untuk mengatasi praktek budaya yang merugikan kaum wanita.

Inti dari pelayanan kebidanan adalah kesehatan,

pencegahan dan memandang kehamilan dan persalinan adalah peristiwa kehidupan normal.

(53)

LINGKUP PERAN PRAKTEK BIDAN

• Meliputi asuhan mandiri /otonomi pada anak

perempuan , remaja putri sbg persiapan pra-nikah dan dewasa sebelum,selama kehamilan dan selanjutnya, memberi pengawasan yang diperlukan, asuhan dan nasehat bagi wanita selam masa hamil,bersalin dan masa nifas

Asuhan kebidanan termasuk : Posyandu, penyuluhan dan pendidikan kesehatan ibu,keluarga,

masyarakat.Termasuk persiapan menjadi orang tua, KB. Deteksi dini kondisi abnormal pada ibu dan bayi,konsultasi

(54)

Kompetensi Inti Bidan

• Kompetensi Inti Bidan adalah :

Pengetahuan,ketrampilan, dan perilaku Bidan dalam melaksanakan praktek kebidanan secara aman dan

bertanggung jawab pada tatanan pelayanan kesehatan 1. Kompetensi dasar :adalah kompetensi minimal yang

mutlak harus dimiliki Bidan

(55)

Standar pelayanan kebidanan

KEPMENKES 369

Standar I;falsafah dan tujuan

Pelayanan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan filosofi Bidan

Definisi Operasional :

1. Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan asuhan

2. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibudan bayi( mengurangi mortalitas dan morbiditas)

3. Berfokus pada promosi persalinan normal, pencegahan penyakit,pencegahan cacat ibu dan bayi,promosi

(56)

Standar II: Administrasi dan pengelolaan

Pengelola pelayanan memiliki pedoman pengelolaan,

standar pelayanan dan prosedur tetap

Pengelolaan pelayanan yang konduksif,menjamin praktek pelayanan kebidanan yang akurat

Definisi operasional :

1. Ada pedoman pengelolaan pelayanan yang

mencerminkan mekanisme kerja diunit pelayanan tersebut yang disahkan oleh pimpinan

2. Ada standar pelayanan yang dibuat mengacu pada pedoman standar alat, ruangan,

ketenagaan,tindakan,yang disahkan oleh pimpinan

(57)

4. Ada rencana program kerja disetiap institusi dan mengacu ke institusi induk

5. Ada bukti tertulis terselenggaranya pertemuan berkala secara teratur dilengkapi dengan daftar hadir dan

notulen

(58)

Standar III : Staff dan Pimpinan

• Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai program pengelolaan sumber daya manusia agar pelayanan berjalan efektif dan efisien

Definisi operasional :

1. Tersedia SDM sesuai dengan kebutuhan baik kualifikasi maupun jumlah

2. Mempunyai jadwal pengaturan kerja harian

4. Ada jadwal bidan pengganti dengan peran fungsi yang jelas

(59)

Standar IV :

Tersedianya sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian tujuan pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsi institusi.

Definisi opperasional :

• Tersedia sarana dan peralatan untuk mencapai tujuan pelayanan sesuai standar

(60)

Standar V : Kebijakan dan Prosedur

Pengelolaan pelayanan memiliki kebijakan

penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personil menuju pelayanan yang berkualitas

Definisi operasional :

1. Ada kebijakan tertulis tentang prosedur pelayanan dan standar pelayanan yang disahkan oleh pimpinan

2. Ada prosedur rekrutmen tenaga yang jelas

(61)

Standar VI : Pengembangan staff dan Program

pendidikan

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staff dan perencanaan pendidikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan

Definisi operasional :

1. Ada program pembinaan staf dan program pendidikan secara berkesinambungan

2. Ada program orientasi dan pelatihan bagi bidan / personil baru dan lama agar dapat

beradaptasi dengan pekerjaan

(62)

Standar VII : Standar Asuhan

Pengelola pelayanan Kebidanan memiliki standar asuhan / manajemen kebidanan yang diterapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien

Definisi operasional :

1. SMAK (Standar manajemen Asuhan Kebidanan)sebagai acuan

(63)

3. Ada pengkajian askeb bagi setiap pasien 4. Ada Diagnosa kebidanan

5. Ada rencana asuhan kebidanan

6. Ada dokumen tertulis ttg tindakan kebidanan 7. Ada catatan perkembangan klien dalam Askeb 8. Ada evaluasi dalam memberikan Askeb

(64)

Standar VIII. Evaluasi dan pengendalian Mutu

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan

pelaksanaan dalam evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

Definisi operasional :

Ada program /rencana tertulis peningkatan mutu pelayanan

kebidanan2. Ada program/rencana tertulis untuk melakukan penilaian terhadap standar asuhan kebidanan.

3. Ada bukti tertulis dari risalah rapat sbg hasil dari kegiatan pengendalian mutu asuhan dan pelayanan kebidanan.

4. Ada bukti tertulis ttg pelaksanaan evaluasi pelayanan dan rencana tindak lanjut.

5. Ada laporan hasil evaluasi yang dipublikasikan secara teratur kepada semua staf pelayanan kebidanan.

(65)
(66)

Standar I : Metode asuhan kebidanan

Asuhan Kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan langkah Varney • Definisi operasional :

1. Ada format manajemen kebidanan yg sdh terdaftar dlm catatan medis

2. Format terdiri dari : pengumpulan data,rencana format, pengawasan resume dan tindak lanjut catatan kegiatan Standar II: Pengkajian

• Pengumpulan data tentang status kesehatan dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan .

(67)

Definisi operasional

1. ADA FORMAT PENGUMPULAN DATA

2. PENGUMPULAN DATA DILAKUKAN SECARA

SISTEMATIS,TERFOKUS, YANG MELIPUTI DATA:

 Demografi identitas klien  Riwayat penyakit

 Riwayat Kesehatan Reproduksi

 Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan Reproduksi 3. DATA DIKUMPULKAN DARI :

 Klien/pasien ,keluarga dan sumber lain  Tenaga kesehatan

 Individu dan Lingkungan terdekat

4. DATA DIPEROLEH DENGAN :  Wawancara

 Observasi

 Pemeriksaan fisik

(68)

STANDAR III : DIAGNOSA KEBIDANAN

• Dx. Kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis yg telah dikumpulkan

Definisi Operasional :

1. Dx Kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yg dihadapai oleh klien atau suatu keadaan psikologis yg ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan

wewenang bidan dan kebutuhan klien

(69)

STANDAR IV : RENCANA ASUHAN

• Dibuat berdasarkan diagnosa Kebidanan • Definisi Operasional :

1. Ada Format Rencana asuhan Kebidanan

(70)

STANDAR V : TINDAKAN

• Tindakan Kebidanan dilaksanakan berdasarkan Rencana dan perkembangan keadaan klien , dan dilanjutkan dengan

evaluasi

Definisi operasional :

1.Ada format tindakan dan evaluasi

2. Format tindakan terdiri dari tindakan dan evaluasi 3. Tindakan dilaksanakan

 sesuai dng rencana dan perkembangan klien

 Sesuai dng Protap ,wewenang bidan atau tugas kolaborasi

 Dengan menerapkan Kode Etik dan pertimbangan Hak aman dan Nyaman bagi klien

(71)

STANDAR VI : PARTISIPASI KLIEN

• Tindakan kebidanan dilakukan bersama/ partisipasi klien dan keluarga dalam rangka peningkatan

pemeliharaan dan pemulihan kesehatan • Diagnosa operasional :

1. Klien/keluarga mendapatkan informasi ttg :  Status kesehatan saat ini

 Rencana tindakan yang akan dilaksanakan  Peranan klien/keluarga dalam tindakan

 Peranan petugas kesehatan

 Sumber yang dapat dimanfaatkan

(72)

STANDAR VII : PENGAWASAN

• Pengawasan /monitoring dilaksanakan secara terus menerus dng tujuan unt mengetahui

perkembangan klien • Definisi Operasional :

1. Adanya format pengawasan klien

2. Pengawasan dilaksanakan terus menerus, sistematis untuk mengetahui keadaan

perkembangan klien

(73)

STANDAR VIII : EVALUASI

• Evaluasi dilaksanakan terus menerus seiring

dengan tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang telah ditentukan

Definisi operasional :

1. Evaluasi dilaksanakan setelah tindakan ,sesuai dng standar ukuran yg ditetapkan

2. Evaluasi dilaksanakan unt mengukur rencana yang telah dirumuskan

(74)

STANDAR IX : DOKUMENTASI

• Asuhan Kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan Kebidanan yang

diberikan

Definisi Operasional :

1. Dokumentasi dilaksanakan unt setiap langkah manjemen Kebidanan

2. Dokumentasi dilaksanakan secara jujur dan

sistematis jelas dan ada yang bertanggung jawab

(75)

STANDART PROFESI BIDAN

Pengertian Profesional:

1. Mempunyai keahlian sesuai dng tugasnya 2. Mempunyai dasar ilmu yg diperoleh dari

pendidikan ,mempunyai standart sbg tolok ukur

3. Bangga akan profesinya shg berusaha bekerja sebaik-baiknya ,selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesinya

(76)

Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri

1.Mengembangkan pelayanan yg unik kpd msy

2.Melalui program pendidikan Unt profesi bidan

3.Memiliki pengetahuan ilmiah,Standart pelayanan ,Standart praktek,Standart pendidikan.

4. Mempunyai kode etik,etika kebidanan

5. Mempunyai kebebasan dlm mengambil keputusan dalam nenjalankan profesinya

6. Mendapat imbalan jasa dalam pelayanan 7. Memiliki organisasi profesi

8. Mempunyai kewenangan,peran dan fungsi, kompetensiyg jelas dan terukur

(77)

PERAN DAN FUNGSI BIDAN

1. Peran sbg Pelaksana

 Tugas mandiri

 Tugas kolaborasi/Kerjasama  Tugas ketergantungan /merujuk 2. Peran sbg Pendidik

 Kpd individu,keluarga dan masyarakat  Kpd kader,siswa dukun

3. Peran sbg Pengelola

 Mengembangkan pelay dasar,unt individu,kel,masy  Berpartisipasi dalam tim kesehatan lintas sektoral

diwilayah kerja

4. Peran sebagai Peneliti

(78)

• Beberapa pengertian :

1. Kebidanan : merupakan sintesa berbagai disiplin ilmu

Kedokteran,keperawatan ,sosial,perilaku,Budaya,K esehatan masyarakat

2. Pelayanan kebidanan : seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan

3. Asuhan kebidanan : penerapan fungsi dan kegiatan yg menjadi tanggung jawab dalam memberikan

pelayanan kepada klien

4. Menajemen kebidanan : adalah pendekatan yang digunakan bidan dalam menerapkan metode

(79)

Paradigma dalam memberikan pelayanan

kebidanan

A.WANITA

1. Wanita adalah makhluk bio psiko sosialyang utuh, unik mempunyai kebutuhan dasar yang beraneka sesuai tingkat perkembangannya.

2. Wanita adalah penerus generasi

3. Wanita adalah pendidik pertama dan utama

4. Wanita adalah penggerak dan pelopor dari peningkatan kesejahteraan keluarga

(80)

B.Lingkungan

Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi pada waktu melaksanakan aktivitasnya  Lingkungan fisik

 Lingkungan Psikososial:

keluarga,kelompok,masyarakat,sosial masyarakat,pergaulan

(81)

C.perilaku

Perilaku merupakan hasil segala pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya

Perilaku ibu ibu selama kehamilan akan mempengaruhi kehamilannya

Perilaku ibu dalam mencari pertolongan persalinan akan mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janin Perilaku ibu pada masa nifas akan mempengaruhi

(82)

D.Pelayanan kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan ,menuju tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera

Pelayanan kebidanan merupakan layanan yg diberikan bidan sesuai kewenangan

(83)

E.keturunan

Keturunan : Kualitas manusia ditentukan oleh

keturunan .Manusia yg sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat

Kehamilan ,persalinan , nifas adalah proses yg fisiologi tetapi kalau tidak ditangani dengan baik dapat menjadi patologi

Referensi

Dokumen terkait

Tenaga Sanitarian adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang Tenaga Sanitarian adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang

• Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat melalui kolaborasi dengan sistem klien dan tenaga kesehatan lain.. dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup

Masa bakti merupakan kewajiban dokter dan dokter gigi untuk mengabdikan diri pada sarana kesehatan milik Pemerintah, atau sarana kesehatan milik swasta yang ditunjuk Pemerintah,

● Dasar hukum dalam praktik kebidanan yaitu berupa norma hukum atau ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan atau dasar bagi setiap penyelenggaraan

Akuntabilitas bidan dalam praktik kebidanan merupakan suatu hal yang penting dan dituntut dari suatu profesi, terutama profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia,

Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi

Pasal 11 dalam UU RI Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan menegaskan bidan adalah salah satu tenaga kesehatan, dimana tenaga kesehatan didalam menjalankan

Dalam memenuhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta kebutuhan pelayanan kesehatan, Menteri dapat menetapkan jenis Tenaga Kesehatan lain dalam