• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Kimia Klinik Dasar Tri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Kimia Klinik Dasar Tri"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada praktikum ini, kita akan mengenal dan lebih mendalami trigliserida darah dalam tubuh. Disini kita akan membahas tentang keadaan kolesterol dalam tubuh yang merupakan salah satu penyebab penyakit-penyakit arteri.

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang diperiksa dalam uji profil lipid. Trigliserida berasal dari dua sumber utama yaitu makanan dan produksi dari dalam tubuh kita sendiri. Makanan dalam jumlah besar menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan kalori yang masuk sebagai Trigliserida. Adapun Trigliserida ini merupakan bentuk cadangan makanan yang berperan sebagai sumber energi endogenterpenting. Dimana nilai rujukan atau normal dari Trigliserida adalah < 150 mg/dL.

Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam jaringan kulit sehingga tubuh terlihat gemuk. Seperti halnya kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan.

(2)

Ketika asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi selalu dikonsumsi maka dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh seseorang. Jika kadar trigliserida meningkat, maka kadar kolesterol pun akan meningkat pula.

1.2 Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk menghitung kadar trigliserida dan HDL yang ada dalam tubuh manusia.

1.3 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum kali ini adalah untuk menentukan konsentrasi atau kadar trigliserida dalam tubuh yang merupakan salah satu penyebab penyakit-penyakit arteri dengan mengukur absorbansinya pada spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm.

1.4 Prinsip Praktikum

Adapun prinsip dari praktikum ini adalah penentuan trigliserida secara enzimatis dengan bantuan enzim lipoprotein lipase (LPL).

(3)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum

Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawah oleh matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta pH 7,4.(7,35 – 7,45). Warna darah berfariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan bergantung pada kadar oksigen yang dibawah oleh sel darah merah. Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata dan kurang sedikit padda perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini juga bervariasi sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya (Sloane, 2003)

Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsur pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari 92% air dan mengandung campuran kompleks zat organik dan anorganik. Protein plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur pokok plasma yang tidak dapat menenmbus membran kapilar untuk mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma yaitu albumin, globulin dan fibrinogen (Sloane, 2003).

Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid tersbut perlu dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam air (Gunawan, 2007).

(4)

kolesterol berlebihan juga. Hal ini akan menimbulkan ancaman dan masalah yang serius, terutama pada penyakit pembuluh darah yang disebut aterosklerosis. Penyakit ini dapat memicu timbulnya penyakit jantung coroner dan stroke (Guyton, 2003).

Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Jenis ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ketubuh,serta juga dibentuk di hati. Setelah mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus dan masuk kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke jaringan-jaringan tubuh, trigliserida juga merupakan lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah penyebab utama penyakit-penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL yang menyebabkan hiperlipoproteinemia (Graha, 2010).

Kolesterol adalah zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak tetapi berumus steroida, seperti banyak senyawa alamiah lainnya. Kolesterol merupakan bahan bangun esensial bagi tubuh untuk sintesa zat-zat penting, seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf, begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal, vitamin D serta asam empedu. Kolesterol terdapat pula dalam lemak hewani, kuning telur dan batu empedu (Tjay, 2007).

(5)

Resorpsinya dari usus hanya terjadi bila ada cukup asam empedu untuk mengemulsinya. Tergantung dari susunan makanan atau jumlah kandungan kolesterol, lemak hewani dan serat nabati setiap hari dapat diserap sebanyak 200-600 mg kolesterol. Disamping itu tubuh, terutama hati, membentuk 700-1000 mg kolesterol sehari untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah diserap tubuh, sebagian lemak dan minyak dalam bahan panga digunakan sebagai sumber energi, melalui reaksi penguraian: CO2 + H2O +

kalori. Zat-zat perombak lainnya di dalam hati digunakan untuk sintesa kolesterol dan lemak lain (Tjay, 2007).

LDL (kolesterol jahat) mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). Sebaliknya HDL (kolesterol baik) dalam operasinya membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak yang lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.Kadar kolesterol HDL diatas 60 berarti sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin rendah resiko untuk mendapat serangan jantung dan stroke. Kadar kolesterol LDL yang baik adalah lebih rendah dari 130, dan semakin rendah akan semakin baik.Kolesterol Total sebaiknya berkadar di bawah 200. Sedangkan Trigliserida merupakan sejenis lemak yang ditemukan di dalam makan seperti daging, keju, ikan dan kacang-kacangan dan juga dibuat sendiri oleh tubuh. Kadar Trigliserida paling baik adalah di bawah 150 mg/dL (Sitti, 2011).

(6)

lemak bebas untuk disimpan dalam jaringan adipose dan bahan oksidasi di jantung dan otot skelet (Gunawan, 2007).

IDL (intermediate density lipoprotein) ini kurang mengandung trigliserida (30%), lebih banyak kolesterol (20%) dan relative lebih banyak mengandung apoprotein B dan E. IDL adalah zat perantara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL, tidak terdapat dalam kadar yang besar kecuali bila terjadi hambatan konversi lebih lanjut. Bila terdapat dalam jumlah banyak IDL akan terlihat sebagai kekeruhan pada plasma yang didinginkan meskipun ultra sentrifugasi perlu dilakukan untuk memastikan adanya IDL (Gunawan, 2007).

2.2 Uraian Sampel

Serum darah atau plasma darah terdiri atas (Sofjan, 2016, h. 3). - Air : 91 %

- Protein : 8 % ( albumin,globulin,protrombin dan fibrinogen)

- Mineral : 0,9 % ( natrium klorida,natrium bikarbonat, garam kalsium,fosfor, magnesium dan besi )

- Bahan organik : 0,1 % (glukosa, asam amino, kolesterol, hormon, enzim, gas oksigen dan karbon dioksida dan sel darah)

2.3 Uraian Bahan

Air suling (Ditjen POM 1979, h. 96) Nama : Aqua destillata

(7)

b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge.

c. Disentrifug selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm. d. Diambil serum darah.

e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

2. Pengukuran absorban blanko

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Dipipet 10 µL aquadest ke dalam kuvet. c. Ditambahkan 1000 µL regean RGT.

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit.

e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.

3. Pengukuran absorban standar

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Dipet 10 µL larutan standar ke dalam kuvet. c. Ditambahkan 1000 µL regean RGT.

d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit.

e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.

4. Pengukuran absorban sampel

a. Disiapkan alat dan bahan.

b. Dipipet 10 µL serum darah ke dalam kuvet.

c. Ditambahkan 1000 µL regean RGT. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit.

(8)

BAB 3 METODE KERJA 3.1 Alat Praktikum

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu kuvet, mata mikro pipet, mikro pipet, pipet tetes, rak tabung, sentrifuge, spektrifotometer, tabung reaksi dan tabung sentrifuge.

3.2 Bahan Praktikum

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu aquadest, aluminium foil, larutan standar. mata mikro, reagen RGT, dan sampel darah (serum).

3.3 Cara Kerja

a. Penyiapan Serum

Disiapkan alat dan bahan, dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifug. Kemudian disentrifug selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm. Serum darah diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

b. Pengukuran absorban blanko

Disiapkan alat dan bahan, dipipet 10 µL aquadest ke dalam kuvet, kemudian ditambahkan 1000 µL regean RGT. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit dan diukur absorban

spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.

c. Pengukuran absorban standar

Disiapkan alat dan bahan, dipipet 20 µL larutan standar ke dalam kuvet, kemudian ditambahkan 2000 µL regean RGT. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit dan diukur absorban

spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.

d. Pengukuran absorban sampel

Disiapkan alat dan bahan, dipipet 20 µL serum darah ke dalam kuvet, kemudian ditambahkan 2000 µL regean RGT. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit dan diukur absorban

(9)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Trigliserida < 150 mg/dL (Noer Sjaifoellah, 1996)

4.2 Pembahasan

Trigliserida merupakan jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Jenis ini merupakan hasil dari uraian kerja tubuh terhadap makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ketubuh,serta juga dibentuk di hati. Setelah mengalami proses didalam tubuh trigliserida ini diserap oleh usus dan masuk kedalam plasma darah untuk kemudian disalurkan ke jaringan-jaringan tubuh, trigliserida juga merupakan lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein.

(10)

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan pemeriksaan trigliserida dan HDL (High Density Lipoprotein) secara fotometer dengan menggunakan gliserol-3-fosfat-oksidasi (GPO) dan enzim lipoprotein lipase (LPL) dengan mengukur absorbansinya pada spektrofotometri pada panjang gelombang 546 nm, karena sampel darah mempunyai panjang gelombang sinar tampak (380-780 nm)

Cara kerja dari praktikum ini yaitu pada pemeriksaan trigliserida dan kolesterol pertama-tama harus di ambil serum darah dengan cara darah disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 6000 rpm, hal ini dilakukan untuk memisahkan antara serum dan plasma darah. Serum yang telah dipisahkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Pada percobaan ini yang digunakan adalah serum darah setelah darah disentrifuge, alasan penggunaan serum karena di bagian serum terdapat asam lemak dalam hal ini trigliserida.

Selanjutnya pengukuran absorban blanko, dibuat dengan cara memipet 20 µl aquadest ke dalam kuvet lalu ditambahkan 2000 µl reagen sesuai yang diujikan, untuk trigliserida menggunakan reagen RGT, lalu di inkubasi pada suhu 25OC selama 20 menit, lalu diukur

pada spektrofometer pada panjang gelombang 546 nm.

Kemudian untuk pengukuran absorban standar dipipet larutan standar sebanyak 20 µl lalu ditambahkan reagen RGT 2000 µl kemudian diinkubasi selama 20 menit pada suhu 25OC, lalu diukur

pada spektrofometer pada panjang gelombang 546 nm.

Pada pengukuran absorban sampel dipipet serum sebanyak 20 µl lalu ditambahkan reagen RGT 2000 µl kemudian diinkubasi selama 20 menit pada suhu 25OC, lalu diukur pada spektrofometer

pada panjang gelombang 546 nm

(11)

karena merupakan reagen yang spesifik untuk pengukuran kolesterol.

Pada praktikum ini juga dilakukan inkubasi pada suhu ruangan selama beberapa menit, hal ini berguna agar reagen dan sampel dapat bercampur dengan baik ,sehingga pada saat pengukuran absorban hasilnyapun sesuai dengan yang diharapkan.

(12)

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang dilakukan didapatkan hasil yang normal tetapi sangat jauh dari data nilai rujukan. Berdasarkan literatur, kandungan trigliserida yaitu <150 mg/mL.

5.2 Saran

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017., Penuntun Praktikum Kimia Klinik. Universitas Muslim Indonesia : Makassar.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta : Depkes RI.

Graha, C., 2010, Question & Answer : Kolesterol, PT Elex Media Komputindo : Jakarta.

Gunawan, Sulistia., 2007, Farmakologi dan Terapi, Penerbit FKUI, Jakarta

Guyton, 2003., Fisiologi Kedokteran, EGC : Jakarta.

Sitti, F., 2011, Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Serum Darah, EGC : Jakarta.

Sloane, Ethel., 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta .

(14)
(15)

2. SKEMA KERJA a. Penyiapan serum

Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm

Diambil serum darah

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

b. Pengukuran absorban blangko

Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 20 µL aquadest ke dalam kuvet

Ditambahkan 2000 µL reagen RGT

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm

c. Pengukuran absorban standar

Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 20 µL larutan standar ke dalam kuvet

(16)

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm

d. Pengukuran absorban sampel

Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 µL serum ke dalam kuvet

Ditambahkan 1000 µL reagen RGT

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

(17)

3. GAMBAR

Sampel darah yang telah di pisahkan antara supernatant dan

serum Sampel darah yang telah di

centrifuge

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Kursi yang dirancang khusus dengan ketinggian dan sandaran yang bisa diatur akan menciptakan suasana santai bagi pasien selama proses pengambilan darah dilakukan.. Semua alat

Setelah itu, gelas kimia yang berisi larutan yang telah ditambahkan logam Zn tersebut ditutup dengan menggunakan kaca arloji sambil sesekali digoyangkan perlahan6. Reaksi kimia

Dilakukan pengukuran temperatur selama 5 menit pada selang waktu 30 detik bertujuan untuk mengetahui perubahan kalor yang terjadi, dalam proses ini terjadi proses fisika karena