• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MEMAHAMI SEJARAH PERUMUSAN PANCA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MEMAHAMI SEJARAH PERUMUSAN PANCA"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MEMAHAMI SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

DAN HUBUNGANNYA DENGAN PROKLAMASI

Disusun oleh:

Hendri Setiyanto 2015090136

Taufiq Hidayat 2015090037

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS PAMULANG

PAMULANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWTTuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunian-Nya sehinggapenyusunan

makalah“MemahamiSejarah Perumusan PancasiladanHubungannya

denganProklamasi” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk membahas sejarah perumusan Pancasila dan hubungannya dengan Proklamasi. Dengan makalah ini diharapkan baik penulis sendiri maupun pembaca dapat memilki pengetahuan yang lebih luas mengenai sejarah-sejarah terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara,Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan lahirnya

Pemerintahan Negara Republik Indonesia.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan kami sendiri khususnya.

Tangerang, 13Desember 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Tujuan...2

BAB II...3

PEMBAHASAN...3

2.1 Sejarah Pancasila...3

2.2 Pengertian Pancasila...5

2.3 Perumusan Pancasila...6

2.3.1 Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia...6

2.3.2 Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945). .7 2.3.3 Piagam Jakarta...9

2.3.4 Sidang Kedua BPUPKI...10

2.3.4 Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia....11

2.3 Rumusan Pancasila yang Sah...13

2.5 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia...22

2.5.1 Persiapan Menjelang Proklamasi...22

2.5.2 Makna Proklamasi...27

2.6 Lahirnya Pemerintahan Indonesia...31

BAB III...33

PENUTUP...33

3.1 Kesimpulan...33

3.2 Saran...37

Pertanyaan dan Jawaban I...38

Pertanyaan dan Jawaban II...39

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.

Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.

Pancasilan telah disahkan secara yuridis konstitusional pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Pada masa Orde baru Pancasila melalui P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) disamping dasar negara juga diberi sebutan pandangan hidup, perjanjian luhur bangsa, tujuan yang hendak di capai, moral pembangunan, kepribadian bangsa indonesia, dan lain-lain.

(5)

pengambilan keputusan para tokoh karena menyangkut seluruh bangsa Indonesia agar tidak kembali terpecah belah.

Berbicara mengenai perumusan Pancasila sebagai dasar Negara maka ada kaitannya dengan Proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Proklamasi adalah sebuah pemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat. Pemberitahuan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, menandakan suatu ketetapan kebebasan bagi seluruh rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan proklamasi kemerdekaan Indonesia menunjukkan keberanian dan sikap bangsa Indonesia menunjukan keberanian dan sikap bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.

Awalnya terdapat perbedaan sikap antara golongan tua dan gologan muda. Golongan tua tidak mempersoalkan jika kemerdekaan adalah pemberian Jepang, lain halnya dengan golongan muda yang mengagungkan kemerdekaan Indonesia sebagai hasil perjuangan sendiri.

Perbedaan itu membuat para perjuangan nasionalis Indonesia bekerja keras. Proklamasi bukan berarti perjuangan selesai, masih ada perjuangann yang lebih berat lagi, menanti yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu sendiri.

1.2 Tujuan

a. Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Pendidikan Kewargegaraan

b. Mengetahui tentang Proses Perumusan Pancasila sebagai dasar Negara

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pancasila

Awal kelahiran Pancasila sebagai dasar negara dimulai pada saat terakhir pendudukan Fasisme Jepang di Indonesia sekitar tahun 1942. Disaat tentara jepang di Asia tenggara sudah mulai terdesak oleh tentara sekutu. Tahun 1943 kekuatan tentara jepang sudah mulai rapuh, sehingga dibeberapa medan pertempuran pihak sekutu dapat memukul mundur tentara jepang dengan sangat mudahnya. Dalam kondisi yang sangat terdesak seperti ini menimbulkan jepang berubah sikap politiknya terhadap negeri-negeri yang didudukinya, termasuk terhadap bangsa Indonesia.

Jepang melancarkan politik merangkul bangsa Asia, dengan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Birma, dan Filipina dengan maksud agar kedua negeri tersebut bersedia mendukung Jepang dalam menghadapi tentara sekutu. Dalam kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia untuk mendesak pemerintah Jepang juga memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Dan desakakan seperti ini ditanggapi secara serius oleh pemerintah Jepang untuk mewujudkan kesediaanya itu, pada tanggal 7 september 1944 Perdana Menteri Koyso memberikan janji akan menghadiahkan kemerdekaan Indonesia kelak di kemudian hari. Dan untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan janji tersebut, pemerintahan pendudukan Jepang di jawa membentuk sebuah badan yang diberi nama “Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai” atau Badan Persiapan Usaha-usaha Kemerdekan Indonesia (BPUPKI), yang beranggotkan 60 orang ditambah dengan 3 orang ketua yang salah satunya ada tokoh yang mewakili jepang yang bernama Iti Bangase. Dan ketua muda dijabat oleh Radjiman Wedyodiningrat dan Raden pandji Soeroso.

(7)

sekitar 2 bulan sejak tanggal 18 Mei smpai 17 Juli 1945 dengan dua kali masa kesatuan dengan jiwa yang amat besar demi kepentingan bangsa dan negara.

Perdebatan terjadi antara dua golongan besar yaitu Bung Karno ,menyebutnya dengan golongan Kebangsaan dan golongan Islam. Sebuatan seperti ini rasanya kurang enak maka akan lebih pas jika disebut saja golongan Nasionalis sekuler dan golongan Nasionalis muslim.Dan harus diakui bahwa sebetulnya semangat nasionalisme ini pertama kali justru muncul dari kalangan muslim (santri). Dikalangan mereka sudah timbul rasa patriotisme sejak lama yaitu sejak abad ke XVI (16) sejak kedatangan penjajah.

Ketika itu mereka menganggap bahwa negari eropa datang ke Indonesia selain untuk mengambil rempah-rempah juga akan menyebarkan agama nasrani kepada penduduk setempat. Dan kelompok santri tentunya sangat terusik.

Fakta sejarah menunjukkan bahwa kedatangan bangsa eropa yaitu sepanyol,portugis, inggris, dan belanda kenegeri jajhannya tentu tidak lepas dari tiga motif yaitu: pertamamotif ekonomi dan bentuk eksploitasi kekayaan alm bangsa terjajah, keduamotif politik dalam rangk melanggengkan kekuasaan dengan politik pecah belah atau sering disebut politik Devide et impera atau politik belah bambu.dan ketiga motif agama. Sehingga targetnya pun cukup jelas akan memerangi islam dan mengeruk kekayaan, sehingga bagi kalangan santri hal ini dianggap sangat berbahaya.

(8)

Hadikusumo (ketua umum Muhammadiyah) dalam salah satu pidatonya Ki Bagus dengan penuh keyakinan mengusulkan bahwa Islam harus dijadikan dasar negara RI.

Dilain pihak golongan nasionalis, menyatakan bahwa negara indonesia harus diletakkan diatas dasar kebangsaan, yang oleh Supomo dapat dikatakan dapat mengatasi segala golongan dan segala orang seorang mempersatukan diri dengan lapisan rakyat seluruhnya. Dan merka berpendapat bahwa antara urusan agama dan urusan negara harus dipisahkan secara tegas sebagaimana seperti yang diusulkan oleh Bung Hatta.

Menanggapi usulan dari golongan nasionalis tersebut, Ki Bagus Hadikusumo menangkisnya dengan telak dengan mengutif salah satu kata-kata salah seorang anggota anggota BPUPKI yang secara terang-terangan memperlihatkan ketidak setujuan terhadap usulan negara yang berdasarkan asas islam. Bahwa dulu ada yang mengatakan agama itu suci dan luhur dan tinggi sehingga agar tetap suci janganlah agama dicampurnya dengan urusan negara.

Usulan dasar negara baik yang berasal adari golongan nasionalis dan golongan islam ini berlangsung dengan perdebatan panjang sampai tanggal 1 Juni 1945. Namun sayangnya sejarah mengenai hal ini sekarang sudah mulai hilang dari peredaran sehingga sulit untuk melacaknya.

Pada tanggal 1 juni 1945 tersebut Bung Karno menyampaikan pidato yang cukup panjang sekitar 21 halaman dihadapan sidang badan penyelidik. Dalam pidato yang kerap ditimpali dengan tepuk tangan tersebut untuk pertama kalinya ia memperkenalkan apa yang disebut “Pancasila” sekaligus beliau menyatakan bahwa Pancasila ini dapat dijadikan asas kefilsafatan.

2.2 Pengertian Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

(9)

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

2.2.1 Tokoh-tokoh Nasional Yang Mengusulkan Dasar Negara Indonesia

Tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara diantaranya: a. Mr. Muh Yamin

b. Prof. Dr. Soepomo c. Ir. Soekarno

2.3 Perumusan Pancasila

2.3.1Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(10)

2.3.2 Masa Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945)

Setelah terbentuk BPUPKI segera mengadakan persidangan. Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945. Pada masa persidangan ini, BPUPKI membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan berbagai pendapat tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka. Pendapat tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.

a. Rumusan I: Mr.Moh. Yamin.

Pada sesi pertama persidangan BPUPKIyang dilaksanakan pada 29 Mei – 1 Juni1945 beberapa anggota BPUPKI diminta untuk menyampaikan usulan mengenai bahan-bahan konstitusi dan rancangan “blue print” Negara Republik Indonesia yang akan didirikan. Pada tanggal 29 Mei1945 Mr. Mohammad Yamin menyampaikan usul dasar negara dihadapan sidang pleno BPUPKI baik dalam pidato maupun secara tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI.

Rumusan Pidato

Baik dalam kerangka uraian pidato maupun dalam presentasi lisan Muh. Yamin mengemukakan lima calon dasar negara yaitu:

1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri ke-Tuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat

Rumusan Tertulis

(11)

kepada BPUPKI oleh Muh Yamin berbeda dengan rumusan kata-kata dan sistematikanya dengan yang dipresentasikan secara lisan, yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia

3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Rumusan II: Drs.Soepomo.

Pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo pun menyampaikan rumusan dasar negaranya, yaitu:

1. Persatuan 2. Kekeluargan

3. Keseimbangan lahir dan batin 4. Musyawarah

5. Keadilan rakyat

c. Rumusan III: Ir. Soekarno

(12)

Sukarno. Oleh karena itu rumusan Sukarno di atas disebut dengan Pancasila, Trisila, dan Ekasila.

Rumusan Pancasila

1. Kebangsaan Indonesia - atau nasionalisme 2. Internasionalisme - atau peri-kemanusiaan 3. Mufakat - atau demokrasi

4. Kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan

Rumusan Trisila

1. Sosio-nasionalisme 2. Sosio-demokratis 3. ke-Tuhanan

Rumusan Ekasila

1. Gotong-Royong

2.3.3 Piagam Jakarta

Sesudah sidang pertama BPUPKI, berlangsung pertemuan di luar sidang. Pertemuan itu dilakukan oleh para anggota BPUPKI yang tinggal di Jakarta. Pada tanggal 22 Juni 1945. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menjembatani perbedaan antara golongan nasionalis dan Islam. Dalam pertemuan itu, diupayakan kompromi antara kedua belah pihak mengenai rumusan dasar negara bagi negara Indonesia.

(13)

Setelah mengadakan pembahasan, panitia ini berhasil menetapkan Rancangan Pembukaan UUD yang kemudian di kenal dengan nama Piagam Jakarta. Pancasila dalam Piagam Jakarta dirumuskan demikian: 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at-syari’at Islam bagi

pemeluk-pemelukNya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.3.4 Sidang Kedua BPUPKI

Ketika BPUPKI mengadakan sidang kedua pada tanggal 10 Juli sampai 17 Juli 1945, Soekarno selaku ketua Panitia Sembilan melaporkan usul Pembukaan UUD di sidang BPUPKI.

Ketua BPUPKI kemudian membentuk Panitia Perancang UUD, diketuai oleh Soekarno. Pada tanggal 11 Juli 1945, Panitia membicarakan rancangan Pembukaan UUD. Lalu ketua membentuk Panitia Kecil beranggotakan 7 orang diketuai oleh Soepomo untuk membentuk rancangan UUD. Hasil kerja Panitia Kecil dibicarakan pada tanggal 13 Juli 1945 dan diterima oleh Panitia Perancang UUD.

Pada tanggal 14 Juli 1945 diadakan sidang pleno BPUPKI membicarakan rancangan Pembukaan UUD dan menerimanya dengan sedikit perubahan.

Pada tanggal 15 Juli 1945, dibicarakan rancangan UUD. Setelah Soekarno dan Soepomo memberikan penjelasan umum dan pasal demi pasal, masing-masing anggota memberikan tanggapan.

(14)

2.3.4 Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan Jepang. Untuk menindaklanjuti hasil kerja BPUPKI, Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Lembaga tersebut dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Iinkai. PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mereka terdiri atas 12 orang wakil dari Jawa, 3 orang wakil dari Sumatera, 2 orang wakil dari Sulawesi, dan seorang wakil dari Sunda Kecil, Maluku serta penduduk Cina. Ketua PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, menambah anggota PPKI enam orang lagi sehingga semua anggota PPKI berjumlah 27 orang.

PPKI dipimpin oleh Ir. Sukarno, wakilnya Drs. Moh. Hatta, dan penasihatnya Ahmad Subarjo. Adapun anggotanya adalah Mr. Supomo, dr. Rajiman Wedyodiningrat, R.P. Suroso, Sutardjo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, Suryohamijoyo, Abdul Kadir, Puruboyo, Yap Tjwan Bing, Latuharhary, Dr. Amir, Abdul Abbas, Teuku Moh. Hasan, Hamdani, Sam Ratulangi, Andi Pangeran, I Gusti Ktut Pudja, Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, dan Iwa Kusumasumantri.

1. Proses Penetapan Dasar Negara dan Konstitusi Negara

(15)

pemeluk-pemeluknya”. Tokoh-tokoh Islam yang membahas adalah Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimejo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, dan Teuku Moh. Hassan. Mereka perlu membahas hal tersebut karena pesan dari pemeluk agama lain dan terutama tokoh-tokoh dari Indonesia bagian timur yang merasa keberatan dengan kalimat tersebut. Mereka mengancam akan mendirikan negara sendiri apabila kalimat tersebut tidak diubah. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, dicapai kesepakatan untuk menghilangkan kalimat ”... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Hal ini dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kita harus menghargai nilai juang para tokoh-tokoh yang sepakat menghilangkan kalimat ”.... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Para tokoh PPKI berjiwa besar dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Mereka juga mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Adapun tujuan diadakan pembahasan sendiri tidak pada forum sidang agar permasalahan cepat selesai. Dengan disetujuinya perubahan itu maka segera saja sidang pertama PPKI dibuka.

2. Perbedaan dan Kesepakatan yang Muncul dalam Sidang PPKI

Pada sidang pertama PPKI rancangan UUD hasil kerja BPUPKI dibahas kembali. Pada pembahasannya terdapat usul perubahan yang dilontarkan kelompok Hatta. Mereka mengusulkan dua perubahan.

(16)

sebagai Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. UUD itu kemudian dikenal sebagai UUD 1945. Keberadaan UUD 1945 diumumkan dalam berita Republik Indonesia Tahun ke-2 No. 7 Tahun 1946 pada halaman 45–48.

Sistematika UUD 1945 itu terdiri atas hal sebagai berikut :

- Pembukaan (mukadimah) UUD 1945 terdiri atas empat alinea. Pada Alenia ke-4 UUD 1945 tercantum Pancasila sebagai dasar negara yang berbunyi sebagai berikut.

1. Ketuhanan Yang MahaEsa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

- Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan

- Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.

Susunan dan rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan perjanjian seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mulai saat itu bangsa Indonesia membulatkan tekad menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.4 Rumusan Pancasila yang Sah

Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai Dasar Negara. Selain fungsi pokok Pancasila sebagai Dasar Negara ada fungsi yang lainnya yaitu:

(17)

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dari beberapa rumusan yang diusulkan itu, mana menurut Anda yang paling sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia? Hasil kerja panitia Sembilan itu belum dapat pengesahan dari BPUPKI, karena mereka belum mewakili seluruh golongan masyarakat Indonesia dan rumusan dasar negara yang dihasilkan itu masih dianggap belum terumuskan secara jelas. Untuk memantapkan hasil kerja BPUPKI dan sejalan dengan perkembangan sejarah, maka dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang bersidang padatanggal 18 Agustus 1945, yang kedudukannya sama dengan badan perwakilan rakyat dan anggotanya ditambah dari wakil-wakil daerah dan golongan yang segera ditugaskan untuk menyusun alat-alat kelengkapan negara yang diperlukan. Dalam sidangnya PPKI menghasilkan:

• Menetapkan dan mengesahkan UUD RI.

• Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs.Moch Hatta sebagai wakil Presiden.

• Sebelum dibentuk MPR dan DPR Presiden dibantu oleh suatu Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk sementara waktu.

• Dalam pengesahan tersebut terdapat rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 berikut sistematikanya, sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia.

(18)

Permusyawaratan/Perwakilan.

5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah:

 Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni1945

 Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus1945

 Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember1949

 Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus1950

 Rumusan Kelima: Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

2.4.1 Hari Kesaktian Pancasila

Pada tanggal 30 September1965, terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif dibelakangnya. Akan tetapi otoritas militer dan kelompok reliji terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.

(19)

Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

2.4.2 Butir-Burir Pengamalan Pancasila

Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.

Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.

3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

Kemanusiaan yang adil dan beradab

1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.

2. Saling mencintai sesama manusia. 3. Mengembangkan sikap tenggang rasa. 4. Tidak semena-mena terhadap orang lain. 5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 7. Berani membela kebenaran dan keadilan.

(20)

Persatuan Indonesia

1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. 2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.

4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia. 5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang

ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. 2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.

6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.

(21)

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Menghormati hak-hak orang lain.

5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. 6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. 7. Tidak bersifat boros.

8. Tidak bergaya hidup mewah.

9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum. 10. Suka bekerja keras.

11. Menghargai hasil karya orang lain.

12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan 45 butir Pancasila.

Sila pertama

Bintang.

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

(22)

5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila kedua

Rantai.

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

(23)

Pohon Beringin.

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Sila keempat

Kepala Banteng

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

(24)

6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai

untuk melaksanakan pemusyawaratan. Sila kelima

Padi Dan Kapas.

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Menghormati hak orang lain.

5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

(25)

10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial

2.5 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

2.5.1 Persiapan Menjelang Proklamasi

1. Peristiwa Penting Disekitar Proklamasi a. Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peristiwa ini terjadi sehari sebelum kemerdekaan. Peristiwa ini terjadi karena pertentangan antara golongan muda dan golongan tua dalam menentukan waktu diproklamasikannya kemerdenaan Negara Republik Indonesia. Golongan muda yang tergabung dalam Angkata Muda Indonesia yang dipimpin oleh Chaerul Saleh telah mengetahui menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945 mereka mengetahui kekalahan Jepang melalui siaran rasio BBC di Bandung dan 15 Agustus. Kemudian mereka mengadakan pertemuan, dan hasil pertemuan itu adalah Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaanya. Mereka berpendapat bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa termasuk Indonesia, tanpa bergantung kepada bangsa dan negara manapun.

(26)

dan golongan muda. Golongan muda memutuskan untuk mengamankan Soekarno dan Hatta ke Luar kota, yakni ke Rengasdengklok sebelah timur Jakarta. Diungsikannya kedua tokoh ini leh golongan muda bertujuan untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.

Golongan muda tetap memaksa kepada kedua tokoh itu untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang dan sesegera mungkin dikumandangkan. Namun, usaha para golongan muda ini tidak berhasil. Kedua tokoh itu teap pada pendiriannya. Shodanco Singgih yang berada di pihak golongan muda berbicara dengan Soekarno. Akhirnya Soekarno bersedia untuk memproklamasikan kemerdekan Indonesi dengan segera setelah kembali ke Jakarta. Berdasarkan pernyataan itu, Singgih segera kembali ke Jakarta untuk menyampaikan rencana proklamasi kepada kawan – kawannya.

Para tokoh lannya yang berada di Jakarta, yakni Ahmad Seobardjo yang mewakili golongan tua dan Wikana yang mewakili golongan pemuda, telah sepakat menentukan tempat dikumandangkannya proklamasi di Jakarta. Atas kesepakatan itu kemudian Jusuf Kunto (golongan pemuda) mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya pergi menjemput Soekarno – Hatta. Pukul 17.30 WIB rombongan tiba di Jakarta dengan selamat. Penyusunanteks proklamasi disepakati akan dilakukan di rumah kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Rombongan yang tiba di Jakarta langsung menuju urmah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 (sekarang Perpustakaan Nasional, Depdiknas)

b. Penyusunan Tesk Proklamasi

(27)

disepakati agar pemerintah Jepang tidak menghalangi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan yang akan dilakukan oleh rakyat Indonesia.

Setelah pertemuan itu, Soekarno Hatta kembali ke rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk menyusun naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia Miyoshi sebagai orang kepercayaan Nishimura bersama tiga tokoh pemuda, yaitu Sukami, Soediro dan B.M Diah menyaksikan Soekarno Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo membahas perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Menjelang subuh, naskah proklamasi yang masih berupa konsep yang ditulis oleh Soekarno dibacakan dan dibahas kembali. Soekarno yang mendapat dukungan dari Moh. Hatta menyarankan agar mereka bersama – sama menandatangani naskah proklamasi selaku wakil bangsa Indonesia namun golongan pemuda menentangnya.

Sukarni yang mewakili golongan pemuda mengusulkan agar yang menandatangani naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul itu disetujui oleh hadirin yang ada, Kemudian Soekarno meminta kepada Sayuti Melik untuk mengetik berita naskah itu berdasarkan naskah hasil tulisan tanganya dengan perubahan yang telah disetujui.

Semula pembacaan teks proklamasi akan dibacakan di Lapangan Ikada (sekarang bagian tenggara lapangan Monumen Nasional) atas usulan Sukarni. Namun Soekarno khawatir akan terjadi bentrokan fisik antara rakyat Indonesia dengan tentara Jepang maka diputuskan bahwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan di rumah kediaman Soekarno, yakni jalan Pegangasaan Timur No. 56 Jakarta pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 wib

c. Detik – Detik Proklamasi

(28)

No. 56 Jakarta (sekarang Jalan Proklamasi, Gedng Perintis Kemerdekaan) tepat pukul 10.30 wib.

Namun, tanpa diduga pada hari itu yang bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan, barisan pemuda berbondong – bondong datang ke Lapangan Ikada. Pihak Jepang telah mengetahui kegiatan para pemuda pada malam perumusan teks Proklamasi. Tentara Jepang berusaha untuk menghalang – halanginya dengan menjaga Lapangan Ikada.

Pemimpin Barisan Pelopor, Sudiro melaporkan keadaan tersebut kepada dr.Muwardi (Kepala Keamanan Soekarno) Ia mendapat penjelasan, bahwa proklamasi tidak dilaksanakan di Lapangan Ikada, tetapi di depan rumah kediaman Soekarno. Sudiro segera kembali ke lapangan Ikada untuk memberitahukan anak buahnya.

Sejak pagi hari, rumah Soekarno dipadati oleh massa pemuda. Mereka berbaris untuk menjaga keamanan upacara pembacaan proklamasi, dr. Muwardi meminta kepada beberapa orang anak buahnya untuk berjaga – jaga di sekitar rumah Soekarno dan juga dibantu pasukan yang dipimpin Cudanco Arifin Abdurahman.

Para pemimpin bangsa Indonesia menjelang Pukul. 10.00 telah berdatangan ke Pegangangsaan Timur di antara mereka adalah :

 dr. Buntaran Martoatmodjo

 Mr. Latuharhary

 Anwar Tjokroaminoto

 Otto Iskandardinata

 Sam Ratulangi

 Mr. Sartono

 Pandu Kartawiguna

 dr. Muwardi

 Mr. A. A Maramis

 Abikusno Tjokrosuyoso

 Harsono Tjokroaminoto

(29)

 K.H Mas Mansyur

 Sayuti Melik

 M. Tabrani

 A.K Pringgodigdo, dll

d. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 17 Agustus 1945, tepat pukul 10.00 wib Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia telah dikumandangkan. Pada hari itu pula berita proklamasi telah menyebar luas ke seluruh Jakarta, kemudian disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Konter Domei (kantor berita saat pendudukan Jepang), Waidan B Palenewen ia menerima teks dari seorang wartawan Domei bernama Syahruddin.

Waidan B. Palenewen segera memerintahkan F. Wuz untuk menyiarkan berita Proklamasi tiga kali berturut – turut. Teks proklamasi baru disiarkan dua kali, tentara Jepang masuk ke ruangan radio dan memerintahkan agar penyiaran berita itu dihentikan. Waidan B Palenewen tetap memerintahkan F. Wuz untuk terus menyiarkan setiap setengah jam sampai dengan pukul 16.00 Pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita tersebut dan menyatakan sebagai kekeliruan.

(30)

rakyat Indonesia telah bahu membahu menyebarkan berita penting dan bersejarah itu ke seluruh Tanah Air.

2.5.2 Makna Proklamasi

Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan titik puncak perjuangan pergerakan bangsa Indonesia yang telah dapat mengantarkannya ke pintu gerbang kebebasan. Hari kebebasan itu telah ditunggu-tunggu sejak bertahun-tahun lamanya dengan penuh kesadaran melalui berbagai macam bentuk perjuangan dari seluruh rakyat Indonesia, baik yang dilakukan melalui gerakan di daerah-daerah maupun gerakan yang bersifat nasional (sejak tahun 1908). Proklamasi kemerdekaan Indonesia bukan merupakan titik akhir perjuangan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia terus berjuang untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang telah dicapainya itu.

Pada awal Negara Republik Indonesia berdiri, kehidupan bangsa Indonesia belum stabil. Bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya masih mengalami kekurangan di sana-sini. Penyataan Kemerdekaan Indonesia belum berarti kehidupan bangsa Indonesia berubah secara drastis. Proklamasi hanyalah merupakan titik awal untuk mengantar rakyat Indonesia ke pintu gerbang menuju kemajuan dan kesejahteraan sosial. Dalam pengertian ini, proklamasi kemerdekaan mempunyai dua makna penting, yakni:

Makna Proklamasi Bagi bangsa Indonesia yaitu :

(31)

b) Bangsa Indonesia menjadi pelopor bangsa-bangsa di Asia-Afrika untuk memerdekakan diri dari penindasan bangsa Asing. Bangsa Indonesia merupakan bangsa Asia pertama yang merdeka setelah Perang Dunia II usai. Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, tiga hari setelah Perang Dunia II selesai, dilakukan pada saat yang tepat, yaitu ketika terjadi

kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Hal ini memberi peluang kepada bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya. Hasilnya adalah Proklamasi Kemerdekaan yang menandakan bahwa bangsa Indonesia telah terbebas dan segala bentuk ikatan bangsa-bangsa asing.

Oleh karena itu, proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dijadikan sebagai tonggak pembaruan kehidupan bangsa Indonesia di segala bidang kehidupan. Setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, para pemimpin beserta rakyat Indonesia bersama-sama terus berjuang membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Usaha-usaha yang ditempuh di antaranya mengadakan rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945 untuk memilih pemimpin negara yaitu presiden dan wakil presiden, menetapkan fondasi /landasan negara yakni Undang-Undang Dasar 1945, serta membentuk Komite Nasional untuk membantu presiden melaksanakan tugasnya. Langkah ini segera dilakukan agar negara yang baru merdeka ini berdiri dengan kokoh dan diakui dunia internasional.

(Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia)

(32)

Departemen dan menunjuk para menterinya, menentukan pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi.

Kemudian, tanggal 23 Agustus 1945 Presiden mengumumkan terbentuknya 3 badan barn untuk menopang pemerintahan yang baru berdiri, yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Komite Nasional Indonesia (KNI) dan Badan Keamanan Rakvat (BKR) diterima kehadirannya oleh rakyat Indonesia dengan gegap gempita karena diyakini badan-badan tersebut dapat berfungsi membantu pemerintah Indonesia untuk

membenahi dan menata kehidupan bangsa Indonesia sesuai dengan yang dicita-citakan dalam Undang-Undang Dasar. Akan tetapi, rencana Partai Nasional Indonesia (PNI) menjadi partai tunggal oleh pemerintah

mendapat tentangan keras dari kalangan pemimpin bangsa lainnya. Oleh karena itu, pembentukan PNI sebagai partai tunggal dibatalkan.

(Lapangan Ikada)

(33)

menunjukkan bangsa Indonesia sudah bisa berdiri sejajar dengan bangsa lainnya yang merdeka.

Lebih jauh lagi, kemerdekaan ini terasa lebih bermakna karena kemerdekaan ini diperoleh melalui usaha sendiri, bukan merupakan hasil pemberian Jepang. Saatnya bagi kita sebagai generasi penerus, untuk memaknai dan mengisi kemerdekaan yang telah dipersembahkan para pejuang sesuai dengan perkembangan zaman.

Setelah pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,

tokoh-tokoh nasional menyebarkan bérita Prokiamasi melalui berbagal media, yaitu lewat radio, pamfiet, pers, dan berita beranting keseluruh pelosok tanah air. Mendengar berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, rakyat indonesia menyambutnya dengan senang hati. Kemudian di Jakarta para pemuda membentuk barisan-barisan muda untuk mengambil kekuasaan dan Jepang. Puncaknya adalah mereka melaksanakan rapat raksasa menyambut Proklamasi di Lapangan Ikada pada tanggal 19 Agustus yang dihadiri Ir. Soekarno. Pada waktu itu Ir. Soekarno berpidato singkat dan mengajak masyarakat untuk memercayai para pemimpin Indonesia.

Kemerdekaan bagi rakyat Indonesia memang menjadi suatu momen yang ditunggu tunggu. Mereka merasa terbebas dan penderitaan akibat penjajahan bangsa asing. Dengan adanya Proklamasi Kemërdekaan ini, harapan untuk menggapal masa depan yang Iebih baik semakin terbuka, seperti kebebasan untuk mengolah sumber daya alam sehingga dapat mencukupi kebutuhan hidup. Kesejahteraan yang diidam-idamkan akan terwujud.

Dengan demikian makna yang terkandung dari Proklamasi Kemerdekaan secara keseluruhan adalah, Makna Proklamasi Bagi bangsa Indonesia yaitu :

(34)

 Sebagal puncak perjuangan pergerakan anti penjajahan.

 Dimulainya revolusi Indonesia yaltu perpindahan kekuasaan dari penjajah kepada pemerintah Indonesia.

 Sebagal sumber hukum lahirnya hukum nasional dan berakhirnya hukum kolonial.

 Menjadi bukti kedaulatan bangsa Indonesia sehingga diakui oleh negara-negara di dunia.

2.6 Lahirnya Pemerintahan Indonesia

Pada tanggal 13 Juli 1945, panitia perancang UUD mengadakan sidang untuk membahas hasil panitia kecil perancang undang- undang tersebut. Setelah itu, diadakanlah rapat pleno BPUPKI, dalam rapat pleno ini membahas tentang tiga masalah pokok berikut;

1. Pembukaan Undang - Undang Dasar 2. Pernyataan Indonesia Merdeka 3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar

Setelah berhasil menyusun rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan rancangan Undang-Undang Dasar 1945, BPUPKI dibubarkan. Pada tanggal 09 Agustus 1945 dibentuklah Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan yang menjadi wakilnya adalah Drs. Moh. Hatta. Anggota PPKI adalah wakil daerah di Indonesia. Pada awalnya anggota PPKI berjumlah 21 orang. Setelah Jepang menyerah kepada sekutu jumlah anggota PPKI bertambah menjadi 27 orang.

Pelaksanaan Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. PPKI ikut serta menyaksikan jalannya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan diproklamirkan, PPKI mengadakan sidang. Sidang tersebut menetapkan beberapa hal sebagai berikut;

(35)

2. Undang-Undang Dasar 1945

3. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden

4. PPKI membentuk sebuah komite nasional yang bertugas untuk membantu pekerjaan presiden sementara waktu.

Beberapa uraian tersebut menunjukan bahwasyarat berdirinya suatu negara telah dipenuhi oleh Indonesia. Syrat-syarat itu antara lain adanya rakyat, adanya wilayah negara, dan kedaulatan. Setelah terpilihnya Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden Republik Indonesia, maka secara formal sempurnalah Negara Republik Indonesia menjadi suatu negara. Syarat-syarat tersebut antara lain:

1. Rakyat yaitu bangsa Indonesia

2. Wilayah meliputi kepulauan yang terdiri dari 13.500 pulau

3. kedaulatan dengan dilaksanakannya proklamasikemerdekaan, hal ini membuktikan kedaulatan indonesia

4. Bentuk negara adalah kesatuan

(36)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagai upaya pelaksanaan janji Jepang mengenai kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 29 April 1945 pemerintah Jepang yang berada di Jakarta membentuk suatu badan Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sering disingkat BPUPKI. BPUPKI beranggotakan 62 orang. Sebagai ketuanya Dr. Radjiman Wedyodiningrat. BPUPKI bersifat kooperatif, namun pada akhirnya pemerintah Jepang memberi batasan-batasan pada anggota BPUPKI.

Sejumlah tokoh dan pemimpin Indonesia yang duduk didalam badan ini menggunakan siasat kerjasama. Namun, tetap pada cita-citanya membelokkan pemerintah Jepang ke arah yang mereka cita-citakan. Tindakan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ternyata keluar dari batasan-batasan yang diberikan oleh pemerintah Jepang. BPUPKI tidak hanya menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia saja, tetapi langsung pada persiapan-persiapan kemerdekaan Indonesia. Selain membicarakan tentang proklamasi kemerdekaan, BPUPKI juga membicarakan dasar negara Indonesia dan merencanakan Undang-Undang Dasar Indonesia.

(37)

membahas secara mendalam tentang rumusan dasar negara. Para peserta rapat hanya mengajukan usulan tentang rumusan negara. Pada rapat ini ada 30 orang yang mengajukan pendapatnya tentang rumusan dasar negara.

Dalam rapat yang diselenggarakan pada tanggal 29 Mei 1945, Mr.Moh. Yamin dalam pidatonya mengemukakan lima asas.

1. Peri Kebangsaan 2. Peri Ke Tuhanan 3. Kesejahteraan Rakyat 4. Peri Kemanusiaan 5. Peri Kerakyatan

Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengajukan usulan tentang dasar negara. Dasar negara yang diusulklan olehnya sebagai berikut;

1. Persatuan

2. Mufakat dan Demokrasi 3. Keadilan Sosial

4. Kekeluargaan 5. Musyawarah

Pada tanggal1 Juni 1945, Ir. Soekarno lewat pidatonya mengajukan lima asa yang disebut Pancasila. Kelima asas tersebut sebagai berikut;

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme dan Perikemanusiaan 3. Mufakat atau Demokrasi

(38)

Pada rapat pertama ini, belum ditemukan kesepakatan mengenai rumusan dasar negara. Kemudian panitia kecil yang beranggotakan 9 orang.

1. Ir. Soekarno 2. Drs. Moh. Hatta

3. Mr. Achmad Soebardjo 4. KH. Wachid Hasyim

5. Abikoesno Tjokro Soejoono 6. H. Agus Salim

7. Mr. Muh. Yamin 8. Abdul Kahar Muzakir 9. A.A. Maramis

Panitia ini bertugas untuk merumuskan perundingan BPUPKI. Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia ini berhasil merumuskan dasar negara. Perumusan dasar negara sering disebut Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Selain menghasilkan rumusan dasar negara, panitia sembilan juga berhasil menyusun rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Berikut ini rumusan dasar negara yang dirumuskan panitia sembilan.

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

(39)

Rapat pertama selesai dan menghasilkan rumusan dasar negara yang dikenal dengan Piagam jakarta. Selanjutnya diadakanlah rapat kedua. Rapat kedua ini berlangsung pada tanggal 10-17 Juli 1945 dengan agenda pembahasan tentang bentuk negara, wilayah negara, rancangan Undang - Undang Dasar, Kewarga-negaraan, ekonomi, dan keuangan. Pada rapat ini dibentuk panitia perancang Undang-Undang Dasar. Panitia ini terdiri dari 19 orang yang diketuai oleh Ir. Soekarno.

Pada tanggal 13 Juli 1945, panitia perancang UUD mengadakan sidang untuk membahas hasil panitia kecil perancang undang- undang tersebut. Setelah itu, diadakanlah rapat pleno BPUPKI, dalam rapat pleno ini membahas tentang tiga masalah pokok berikut;

1. Pembukaan Undang - Undang Dasar 2. Pernyataan Indonesia Merdeka 3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar

(40)

Pelaksanaan Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. PPKI ikut serta menyaksikan jalannya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan diproklamirkan, PPKI mengadakan sidang. Sidang tersebut menetapkan beberapa hal sebagai berikut;

1. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-Undang Dasar 1945

3. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden

4. PPKI membentuk sebuah komite nasional yang bertugas untuk membantu pekerjaan presiden sementara waktu.

Beberapa uraian tersebut menunjukan bahwasyarat berdirinya suatu negara telah dipenuhi oleh Indonesia. Syrat-syarat itu antara lain adanya rakyat, adanya wilayah negara, dan kedaulatan. Setelah terpilihnya Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden Republik Indonesia, maka secara formal sempurnalah Negara Republik Indonesia menjadi suatu negara. Syarat-syarat tersebut antara lain:

1. Rakyat yaitu bangsa Indonesia

2. Wilayah meliputi kepulauan yang terdiri dari 13.500 pulau

3. kedaulatan dengan dilaksanakannya proklamasikemerdekaan, hal ini membuktikan kedaulatan indonesia

4. Bentuk negara adalah kesatuan

5. Sejak terpilihnya presiden dan wakil presiden aras dasar UUD 1945, maka pemerintahan Indonesia telah terbentuk.

(41)

3.2 Saran

Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari Jepang melainkan hasil perjuangan dan kerja keras bangsa Indonesia.

(42)

Pertanyaan dan Jawaban I

1. Indonesia sudah pernah dijajah oleh berbagai bangsa asing seperti... (Portugis, Belanda, Inggris, Jepang)

2. Monumen Pancasila Sakti terdapat di... (Jakarta)

3. Saling menghormati pemeluk agama yang satu dengan yang lain adalah salah satu pengamalan Pancasila, yaitu sila... (Ke-1 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa)

4. Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945, disusun oleh... (Soekarno-Hatta-Achmad Soebardjo)

5. Kata “Pancasila” yang sekarang kita pakai sebagai dasar negara RI pertama-tama diucapkan oleh... (Ir.Soekarno)

6. Soekarno dan Hatta adalah menjadi Presiden dan Wakil Presiden yang pertama, sedangkan Perdana Menteri yang terkenal dalam perjuangan adalah... (Sutan Syahrir)

7. Palang Merah Indonesia (PMI) berdiri pada tanggal 17 September 1945 yang diketuai oleh... (Drs. Moh. Hatta)

8. Belanda sangat mahir memecah belah bangsa Indonesia. Siasat Belanda itu terkenal dengan nama... (Divide et Impera yang artinya pecah belah dan jajahlah)

9. Karena perangnya makin terdesak maka Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia. Untuk itu bangsa Indonesia membentuk... (BPUPKI)

10.Garuda Pancasila sebagai lambang negara Republik Indonesia diciptakan oleh.. (Prof. Muh. Yamin)

11.Tanggal 19 Desember 1948 Belanda menyerang RI untuk kedua kalinya. Dan serangan ini disebut... (Agresi Belanda II)

12.Pada tahun 1946 pusat pemerintahan negara Indonesia dipindahkan ke... (Yogyakarta)

13.Badan yang mempunyai wewenang dan kekuasaan menjalankan Undang-Undang adalah... (Badan Eksekutif)

14.Pada awal kemerdekaan , PPKI menetapkan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia menjadi... (8 Provinsi yaitu Provinsi Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan)

(43)

Pertanyaan dan Jawaban II

16.Pancasila terdiri dari dua kata bahasa Sansekerta,Sebutkan artinya!

Jawab:

Pancasila terdiri dari dua kata bahasa Sansekerta,yaitu Panca yang berarti Lima,dan Sila yang berarti prinsip atau asas.

17.Siapakah tokoh-tokoh Nasional yang mengemukakan pendapat rumusan-rumusan dasar negara Indonesia?Sebutkan!

Jawab:

Tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara diantaranya: 1. Mr. Muh Yamin

2. Prof. Dr. Soepomo 3. r. Soekarno

18.Apakah kepanjangan dari BPUPKI?

Jawab:

Kepanjangan BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

19.BPUPKI dibentuk olehpemerintahan Jepang sebagai bukti keseriusan Jepang memberikan Kemerdekaan kepada Indonesia. Apakah sebutan BPUPKI dalam bahasa Jepang?

Jawab:

Dokuritsu Junbi Cosakai

20.Siapakah Komandan pasukan Jepang untuk Jawa yang mengumumkan pembentukan BPUPKI?

Jawab:

Jenderal Kumakichi Harada

21.Siapakah Ketua BPUPKI yang dtunjuk oleh Jepang?

Jawab:

dr. Rajiman Wedyodiningrat

(44)

Jawab:

Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945

23.Pada persidangan BPUPKI pertama dikemukakan berbagai pendapat tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka. Pendapat tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.

Sebutkan pendapat rumusan dasar negara tertulis oleh Mr. Moh Yamin!

Jawab:

Usulan tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI oleh Muh Yamin berbeda dengan rumusan kata-kata dan sistematikanya dengan yang dipresentasikan secara lisan, yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia

3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

24.Siapakah anggota-anggota Panitia Sembilan?

25.Kapan Sidang kedua BPUPKI diselenggarakan?

Jawab:

(45)

26.Kapan hari Kesaktian Pancasila diperingati?

Jawab:

Setiap tanggal 1 Juni

27.Siapakah yang mengetik naskah teks Proklamasi?

Jawab:

Sayuti Melik

28.Dimana Proklamasi Kemedekaan dibacakan?

Jawab:

Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang Jalan Proklamasi, Gedng Perintis Kemerdekaan) tepat pukul 10.30 WIB.

29.Dikota manakah Soekarno dan Moh.Hatta diasingkan menjekang proklamasi kemerdekaan?

Jawab:

Rengsdengklok

30.Sebutkan rumusan dasar negra yang dicetuskan oleh Prof.Dr Soepomo?

Jawab:  Persatuan

 Mufakat dan Demokrasi

 Keadilan Sosial

 Kekeluargaan

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Apriliani,Ervina dkk.2015.Sejarah Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Bali: Jurusan Ilmu danTeknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana

Artikelsiana.2015.Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia. [Terhubung Berkala]

http://www.artikelsiana.com/2014/09/makna-proklamasi-bangsa-indonesia-penting-fungsi.html[16 Desember 2016]

Duniaku.2013.Sejarah Lahirnya Pemerintahan Indonesia.[Terhubung Berkala]

duniabembi.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-lahirnya-pemeintahan-indonesia.html [16 Desember 2016]

Susantika,Regina Putri.2014.Tugas PancasilaSejarah Perumusan pancasila dan Perkembangannya. Jakarta: Jurusan IKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

(47)

https://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia[16 Desember 2016]

Wikipedia.2015. Rumusan-rumusan Pancasila. [Terhubung Berkala]

https://id.wikipedia.org/wiki/Rumusan-rumusan_Pancasia[14 Desember 2015]

Zona IAILM.2015.Makalah Proklamasi Kemerdekaan. [Terhubung Berkala]

Referensi

Dokumen terkait

Safitri (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis tataniaga telur ayam kampong, di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

Alat strategi yang membantu perusahaan untuk melakukan perbaikan kinerja yang berkesinambungan dengan mengacu pada perusahaan lain yang memiliki kinerja superior.. [

Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi syarat evaluasi administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan :

Hasil uji hipotesis dengan uji Chi Square yang menunjukkan nilai x 2 hitung sebesar 5,483 dengan signifikansi p= 0,019 (p<0,05) maka keputusan uji adalah H 0 ditolak

Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan definisi konsep kinerja guru merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan

Several methods have been devised to connect an energy- storage device to an FC. A converter system for connecting an ultracapacitor as secondary energy storage to FC electric-

Pendekatan sistem yang penulis ambil adalah analisis dan perancangan terstruktur, digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi

Namun Jaka Pesolek, Ratu Randang dan Sakuntaladewi serta Empu Semirang Biru yang masih berada dalam Ruang Segi Tiga Nyawa yaitu semua orang yang berasal dari Bhumi Mataram melihat