Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
1
Kata Pengantar
Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 menyatakan bahwa:
Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. Ketentuan ini memberi kesempatan kepada sekolah yang belum siap melaksanakan K13 untuk tetap melaksanakan Kurikulum 2006 sambil melakukan persiapan-persiapan sehingga selambat-lambatnya pada tahun 2019/2020 sekolah tersebut telah mengimplementasikan K13 setelah mencapai kesiapan yang optimal.
Untuk memfasilitasi sekolah (SMP) meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru dan membantu sekolah mengimplementasikan K13, Direktorat PSMP menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pelaksanaan K13 bagi SMP. Pelatihan dan pendampingan pelaksanaan K13 tersebut – dengan sejumlah program pendukung lainnya – diharapkan mampu menjadikan jumlah SMP pelaksana K13 rata-rata naik 25% setiap tahun. Pada tahun 2016 ditargetkan sekitar 9.000 SMP telah melaksanakan K13, sementara tahun 2017 diharapkan 18.000 SMP (50%), tahun 2018 kurang lebih 27.000 (75%), dan tahun 2019 semua SMP (100%) di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan K13 yang dilaksanakan oleh Direktorat PSMP pada tahun 2015, masalah utama yang dihadapi oleh para guru dalam pelaksanaan K13 adalah dalam menyusun RPP, mendesain instrumen penilaian, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian, dan mengolah dan melaporkan hasil penilaian. Memperhatikan hal tersebut, pelatihan dan pendampingan pelaksanaan K13 pada tahun 2016 pada tingkat SMP difokuskan pada peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dan penilaian, menyajikan pembelajaran dan melaksanakan penilaian, serta mengolah dan melaporkan hasil penilaian pencapian kompetensi peserta didik.
Untuk menjamin bahwa pelatihan pelaksanaan K13 di semua jenjang baik nasional, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah sasaran mencapai hasil yang diharapkan, Direktorat PSMP menetapkan bahwa materi pelatihan untuk semua jenjang tersebut menggunakan materi standar yang disusun oleh Direktorat PSMP bersama dengan Pusat Kurikulum dan Pebukuan dan Pusat Penilaian Pendidikan. Materi-materi tersebut didasarkan pada dokumen-dokumen dan ketentuan- ketentuan terakhir mengenai pelaksanaan K13. Setiap unit materi terdiri atas tujuan, uraian materi, tahapan sesi pelatihan, teknik penilaian kinerja peserta pelatihan, dan daftar sumber-sumber bahan untuk pengayaan. Selain itu, materi dilengkapi dengan sejumlah Lembar Kerja yang memberi panduan dan/atau inspirasi kegiatan pelatihan.
Penyusunan materi pelatihan ini terselesaikan atas peran serta berbagai pihak. Direktorat PSMP menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penyusun dan penelaah yang telah bekerja dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan materi pelatihan yang layak. Semoga materi yang disusun ini merupakan amal baik yang tiada putus amalnya.
Materi pelatihan ini hendaknya dipandang sebagai bahan minimal dari pelatihan yang dilaksanakan pada setiap jenjang. Selain itu, dengan dinamisnya perkembangan kurikulum, materi yang disusun ini perlu selalu disesuaikan dengan perkembangan.
Akhirnya Direktorat PSMP mengharapkan materi ini digunakan sebaik-baiknya oleh pelaksana pelatihan implementasi K13 pada tahun 2016 pada tingkat SMP. Masukan-masukan untuk penyempurnaan materi ini sangat diharapkan dari berbagai pihak, terutama dari para instruktur dan peserta pelatihan.
Jakarta, Februari 2016 Direktur Pembinaan SMP
Dr. Supriano, M.Ed.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Daftar Isi
Mata
P
a
g
e
|
2
2
Bahasa Indonesia
A. Pendahuluan 5
7
B. Rasional 5
7
C. Tujuan 7
D. Hasil Yang Diharapkan 7
Materi 1
Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, Dan Penilaian
A. Fokus Materi 8
Unit 1
Analisis Skl, KI-KD, Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
A. Tujuan 9
B. Uraian Materi 9
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan 42
D. Sumber-Sumber Bahan dan Bahan Bacaan 43
E. Lampiran 43
Unit 2
Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
A. Tujuan 45
B. Uraian Materi 45
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan 48
D. Sumber-Sumber Bahan dan Bahan Bacaan 49
E. Lampiran 50
Unit 3
Analisis Model-Model Pembelajaran
A. Tujuan 57
B. Uraian Materi 57
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan 69
D. Sumber-sumber Bahan dan Bahan Bacaan 70
E. Lampiran 71
Unit 4
Analisis Penilaian Hasil Belajar
A. Tujuan 73
B. Uraian Materi 73
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan 86
D. Sumber-sumber Bahan dan Bahan Bacaan 87
8
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
3
Materi 2
Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A. Tujuan 93
B. Uraian Materi 93
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan 98
D. Sumber-Sumber Bahan dan Bahan Bacaan 99
E. Lampiran 100
Materi 3
Praktik Pembelajaran Dan Penilaian 121
Unit 1
Praktik Pembelajaran Dan Penilaian
A. Tujuan 123
B. Uraian Materi 123
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan 126
D. Sumber-Sumber Bahan dan Bahan Bacaan 127
Unit 2
Reviu Hasil Praktik
A. Tujuan 135
B. Uraian Materi 135
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan 135
D. Sumber-Sumber Bahan dan Bahan Bacaan 135
E. Lampiran 1 137
Materi 4
Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Hasil Belajar
A. Tujuan 141
B. Uraian Materi 141
C. Penulisan Deskripsi 155
Materi Pelatihan: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
5
Materi Pelatihan: Mata Pelajaran Bahasa IndonesiaA.
B.
Pendahuluan
Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Materi Pelatihan Guru Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Materi ini terdiri atas empat bagian yang disusun sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 berdasarkan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing materi terdiri atas tujuan, uraian singkat materi, lembar kerja pelatihan, dan penilaian.
Materi
Materi 1: Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian. Materi 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Materi 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian.
Materi 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.
Rasional
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada
kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2
yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali
pengertian pembelajaran saintifik yang bukan
satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; dan (6) penyelarasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Materi Pelatihan: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
6
Perbaikan tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum sebagai berikut:
1. Keselarasan
Dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.
2. Mudah Dipelajari
Lingkup kompetensi dan materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan
aspek pedagogis.
3. Mudah Diajarkan
Lingkup kompetensi dan materi yang dirumuskan pada KD mudah diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik, karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan.
4. Terukur
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5. Bermakna untuk Dipelajari
Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi peserta didik sebagai bekal kehidupan.
Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum 2013 di atas, maka diperlukan beberapa contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya.
Untuk membantu guru dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
7
Materi Pelatihan: Mata Pelajaran Bahasa IndonesiaC.
Tujuan
Materi pelatihan ini disusun dengan tujuan berikut.
1. Mengembangkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013;
2. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013; dan
3. Meningkatkan keterampilan praktik pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII.
D.
Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan pada pelatihan ini diuraikan berikut.
1. Meningkatnya kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013;
2. Meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013; dan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
8
Materi 1: Kompetensi, Materi, Pembelajaran, Dan Penilaian
Materi 1:
Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian
Fokus materi bagian ini adalah analisis SKL, KI-KD, Silabus, materi pembelajaran, model-model pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia. Materi bagian ini terdiri atas 4 (empat) unit berikut.
Unit 1: Analisis SKL, KI-KD, dan Silabus
Unit ini menganalisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus dalam kaitannya dengan penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan materi pembelajaran sebagai bahan pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian awal untuk membahas unit-unit berikutnya.
Unit 2: Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran
Unit ini membahas langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran berdasarkan hasil analisis dalam Unit 1, sehingga guru dapat menganalisis dan merancang materi pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran (dalam KD). Selain itu, dalam unit ini dibahas bagaimana cara mengembangkan materi yang dapat mendorong peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS). Unit ini juga menganalisis materi dalam buku teks untuk mengetahui kelayakan materi.
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Unit ini membahas model-model pembelajaran dalam Kurikulum 2013 serta penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dibahas juga pemilihan pengalaman belajar yang cocok dengan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau materi pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik atau kondisi kelas.
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Unit 1: Analisis Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Unit 1: Analisis SKL, KI-KD, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
9
A.
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta pelatihan memiliki
kemampuan berikut:
1. Menjelaskan butir-butir SKL (sikap, pengetahuan, keterampilan) jenjang SMP/MTs;
2. Menjelaskan isi KI jenjang SMP/MTs; 3. Menjelaskan isi KD jenjang SMP/MTs;
4. Menjelaskan hubungan antara KD, KI, dan SKL jenjang SMP/MTs; 5. Menjelaskan komponen dan isi silabus mata pelajaran dan kaitannya
dengan SKL jenjang SMP/MTs; dan
6. Menjelaskan karakteristik mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL jenjang SMP/MTs.
B.
Uraian Materi
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Jenjang SMP/MTs
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar kompetensi lulusan terdiri
atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta
didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Keterampilan
10
orat Pembinaan Sekolah Menengah
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
2. Kompetensi Inti (KI) Jenjang SMP/MTs
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Keempat kompetensi tersebut selanjutnya disebut kompetensi inti.
Kompetensi inti Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata
pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dituangkan dalam kompetensi inti.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi inti untuk jenjang SMP/MTs. dapat dilihat pada tabel berikut:
Kompetensi Inti Kelas VII Kompetensi Inti Kelas VIII Kompetensi Inti Kelas IX
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-1:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak matwwa.
KI-3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa In donesia
Kompetensi Inti Kelas VII
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Inti Kelas VIII
KI-4: Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Inti Kelas IX
11 KI-4: Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) dan kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu: keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3. Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 SMP/MTs berisi kemampuan dan muatan pembelajaran untuk mata pelajaran pada SMP/ MTs yang mengacu pada Kompetensi inti. Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik,
dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. Kompetensi dasar untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti sebagai berikut.
Kelompok 1: kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
Kelompok 2: kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
Kelompok 3: kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
Kelompok 4: kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Adapun mata pelajaran selain Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kompetensi dasar yang dikembangkan terdiri atas dua kelompok yaitu
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
12
Berikut ini contoh kompetensi-kompetensi dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
KELAS: VII
Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
13
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks
deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.
4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek
(tempat wisata, tempat bersejarah, suasana pentas seni daerah, dll) yang didengar dan dibaca.
3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7
Menelaah struktur dan kaidah
kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.
Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar.
Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didenga.r
Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/ tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didenga. r
Menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/ tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, membuat cindera mata, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar.
Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan. 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7
Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis.
Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita fantasi) yang didengar dan dibaca.
Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur dan penggunaan bahasa.
Menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/ tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar yang dibaca dan didengar.
Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat
cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tuli.s
Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku
pengetahuan yang dibaca dan dideng.ar
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan.
4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Unit 1:
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
14
16
3.9
Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar
4.9 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis dan lisan
3.10Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
4.10 Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, dan aspek kebahasaan
3.11 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar
4.11 Menceritakan kembali isi cerita fabel/legenda daerah setempat yang dibaca/didengar
3.12 Menelaah struktur dan kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar
4.12 Memerankan isi fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar
3.13 Mengidentifikasi informasi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar
3.13 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan,
permintaan, dan/atau permohonan) dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar.
3.14 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar
3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.16 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
4.14 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk kepentingan resmi dengan
memperhatikan struktur teks, kebahasaan, dan isi
4.15 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca 4.16 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku
fiksi/nonfiksi yang dibaca
3.15 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didenga.r
4.15 Menceritakan kembali isi cerita fabel/legenda daerah setempat yang dibaca/didengar.
3.16 Menelaah struktur dan kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didenga.r
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
4. Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Silabus mata pelajaran merupakan pedoman dalam menyusun rencana kegiatan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Hubungan logis antar-berbagai komponen dalam silabus dari setiap mata pelajaran merupakan langkah yang harus dipersiapkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Silabus mata pelajaran juga dapat dijadikan pedoman dalam menyusun buku peserta didik yang memuat materi pelajaran, aktivitas peserta didik, dan evaluasi.
Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah kegiatan pembelajaran baik kompetensi pengetahuan maupun keterampilan.
Materi pembelajaran yang diturunkan dari kompetensi dasar berisi materi-materi pokok pada setiap mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran,
dapat dilakukan melalui pendekatan saintifik,
pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran penemuan, atau pembelajaran penyelidikan, termasuk pembelajaran kooperatif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut.
Silabus disusun dengan format dan penyajian/ penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar
penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak
halaman namun lingkup dan substansinya tidak
15
berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; kemudahan bagi guru dalam mengajar; kemudahan bagi peserta didik dalam belajar; keterukuran pencapaian kompetensi; kebermaknaan; dan kebermanfaatan untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan belajar berbasis aktivitas. Kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspirasi bagi guru dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran/Penilaian
Teks Deskripsi
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek
(sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.
4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, suasana pentas seni daerah, dll) yang didengar dan
dibaca.
Teks deskripsi
Pengertian teks deskripsi
Isi teks deskripsi
Ciri umum teks deskripsi
Struktur teks deskripsi
Kaidah kebahasaan
Mengamati model-model teks deskripsi.
Merumuskan pengertiaan dan menjelaskan isi teks deskripsi
Mendaftar ciri umum teks deskripsi yang mencakup struktur dan kaidah kebahasaannya.
Mengerjakan sejumlah kegiatan secara berkelompok dan individual untuk menentukan isi dan ciri-cirinya berdasarkan struktur dan kaidah-kaidahnya.
Mengidentifikasi model teks observasi lainnya lainnya dari berbagai sumber untuk menentukan isi dan
ciri-cirinya.
Penilaian
Pengetahuan: tes tertulis
mengidentifikasi isi dan ciri-ciri teks deskripsi (stuktur dan kaidah)
Keterampilan: praktik
membuat pemetaan isi teks deskripsi yang dibaca
3.2 Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan
dibaca.
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan
atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan
dan tulis
Struktur teks deskripsi dan contoh-contoh telaahannya.
Kaidah-kaidah kebahasaan teks eksposisi dan contoh-contoh telaahannya.
Prosedur/ langkah menulis teks deskripsi.
Teknik penyuntingan teks deskripsi.
Mengamati model struktur dan kaidah-kaidah teks deskripsi.
Membaca teks deskripsi untuk ditelaah struktur dan kaidah-kaidah kebahasaannya.
Menyajikan teks deskripsi berdasarkan hasil pengamatan terhadap sebuah objek lingkungan.
Melakukan penyuntingan terhadap teks deskripsi teman.
Penilaian
Pengetahuan: tes pilihan ganda, uraian tertulis
melengkapi/ menyusun teks dari kalimat-kalimat yang tersedia.
mengidentifikasi struktur dan kaidah-kaidah kerahasiaan. teks deskripsi
menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam suatu teks deskripsi
Keterampilan: proyek/portofolio
menulis teks deskripsi.
Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam suatu teks deskripsi.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pendahuluan
A. Rasional
Peranan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir imajinatif, dan warga negara Indonesia yang melek
literasi dan informasi. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan membina dan mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan berkomunikasi yang diperlukan peserta didik dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja serta lingkungan sosial.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
18
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar peserta didik mampu menyimak, mewicara, membaca, dan menulis. Kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan saling mendukung dalam pengembangan tiga ranah utamanya, yakni pembelajaran berbahasa, bersastra, dan pengembangan literasi. Pembelajaran berbahasa
Indonesia adalah pembelajaran tentang teori-teori kebahasaindonesiaan dan cara penggunaannya yang efektif. Peserta didik belajar tentang fungsi bahasa Indonesia
sebagai sarana berinteraksi secara efektif; membangun dan membina hubungan; mengungkapkan dan mempertukarkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap berbahasa. Peserta didik mampu
berkomunikasi secara efektif, kalimat yang tertata dengan baik; termasuk ejaan dan, tanda bacanya. Pemahaman tentang bahasa sebagai penghela pengetahuan dan komunikasi diharapkan dapat menjadikan peserta didik sebagai penutur bahasa Indonesia yang komunikatif dan produktif.
Adapun pembelajaran sastra berupa teori-teori tentang khasanah sastra Indonesia klasik dan modern serta sastra dunia pada umumnya yang bertujuan untuk mengembangkan mengkaji nilai akhlak/kepribadian, budaya, sosial, dan estetik para peserta didik. Pilihan karya sastra dalam pembelajaran yang berpotensi memuliakan kehidupan peserta didik, memperluas pengalaman batin, dan mengembangkan kompetensi imajinatif. Peserta didik belajar mengapresiasi karya sastra dan menciptakan karya sastra di samping memperkaya pemahaman mereka akan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, lingkungan sekitar, dan sekaligus memperkaya kompetensi berbahasanya. Peserta didik menafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi,
dan menciptakan teks sastra seperti dongeng,
cerpen, novel, hikayat, puisi, drama, film, dan
teks multimedia (lisan, cetak, digital/online). Karya sastra yang dimaksud di samping memiliki nilai-nilai keindahan, juga memperkuat nilai-nilai ilahiah para peserta didik dan memperkaya wawasan kebudayaan mereka, baik yang bersifat kedaerahan, nasional, dan dunia internasional. Karya sastra yang memiliki
potensi kekerasan, pornografi, dan memicu konflik SARA haruslah dihindari. Karya sastra
unggulan--namun belum sesuai dengan
pembelajaran di sekolah--, upaya memodifikasi
untuk kepentingan pembelajaran dapat dilakukan tanpa melanggar hak cipta.
Terkait dengan konsep literasi, diartikan sebagai kemampuan seorang peserta didik dalam menulis dan membaca. Kemampun berliterasi merupakan bentuk integrasi dari kemampuan menyimak, mewicara, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Adapun dalam pengembangannya literasi merupakan upaya peningkatan kemampuan membaca dan menulis peserta didik yang berhubungan dengan keberhasilannya dalam meraih prestasi akademis. Hal itu ditandai dengan kegemaran dan kemampuannya dalam membaca makna tersurat dan tersirat, kemampuan menulis secara benar dan jelas; serta dapat mengembangkan kemampuannya itu melalui berbagai kegiatan sehari-hari di sekolah, bermasyarakat, ataupun di dunia kerja nantinya.
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kecakapan menggali dan menemukan informasi menjadi keterampilan yang perlu dikuasai oleh para peserta didik. Keterampilan menemukan informasi ditunjukkan melalui
kemampuan mengidentifikasi informasi
yang dibutuhkan, kemampuan mengakses dan menemukan informasi, kemampuan
mengevaluasi informasi dan memanfaatkannya secara efektif dan etis. Semua kecakapan tersebut dijabarkan dalam silabus yang menjadi acuan guru di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia disusun dengan format dan penyajian/ penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar
penyajiannya lebih efisien, namun lingkup
dan substansinya tidak berkurang serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru mudah dipelajari oleh peserta didik; terukur pencapainnya; dan
bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.
jadi insan yang memiliki kemampuan
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
B. Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia di Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Mata pelajaran Bahasa Indonesia diberikan sejak SD/MI hingga SMA/MA/SMK/MAK. Pada SD kelas I, II, dan III mata pelajaran Bahasa Indonesia mengintergrasikan muatan IPA dan IPS.
Kerangka pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan kompetensi kurikulum Bahasa Indonesia ditekankan pada kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Pengembangan kemampuan tersebut dilakukan melalui berbagai teks. Dalam hal ini teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan memiliki tujuan sosial. Kegiatan komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, atau multimodal (teks yang menggabungkan bahasa dan cara/media komunikasi
lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan dalam film atau
penyajian komputer);
2. Kompetensi dasar yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Untuk mencapai kompetensi tersebut peserta didik melakukan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi, serta citra visual lain;
3. Lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I-XII merupakan penjabaran 3 lingkup materi: bahasa, sastra, dan literasi;
4. Lingkup materi bahasa mencakup pengenalan variasi bahasa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang multilingual, bahasa untuk interaksi (bahasa yang digunakan seseorang berbeda sesuai latar sosial dan hubungan sosial peserta komunikasi), aksen, gaya bahasa, penggunaan idiom (sebagai
bagian dari identitas sosial dan personal, struktur dan organisasi teks (teks terstruktur untuk tujuan tertentu, bagaimana bahasa digunakan untuk menciptakan teks agar kohesif, tingkat kerumitan teks dan topik, pola dan ciri-ciri kebahasaannya, berteks secara tepat dengan menggunakan kata, kalimat, paragraf secara efektif);
5. Lingkup materi sastra mencakup pembahasan konteks sastra, tanggapan terhadap karya sastra, menilai karya sastra, dan menciptakan karya sastra; dan
6. Lingkup materi literasi mencakup teks dalam konteks, berinteraksi dengan orang lain, menafsirkan, menganalisis, mengevaluasi teks, dan mencipta teks.
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
C. Kompetensi setelah Mempelajari Bahasa
Indonesia di Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
Pengembangan kompetensi lulusan Bahasa Indonesia ditekankan pada kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Pengembangan kemampuan tersebut dilakukan melalui
media teks. Dalam hal ini, teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan memiliki tujuan sosial. Pencapaian tujuan ini diwadahi
oleh karakteristik: cara pengungkapan tujuan
sosial (yang disebut struktur retorika), pilihan kata yang sesuai dengan tujuan, dan tata bahasa yang sesuai dengan tujuan komunikasi. Kegiatan komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, atau multimodal (yakni teks yang menggabungkan bahasa dan cara/media komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau
lisan sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer).
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
orat Pembinaan Sekolah Menengah
KELAS VII-IX
Menjadi Insan yang memilik kemampuan bahasa dan bersastra untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan
D. Kompetensi setelah Mempelajari Bahasa Indonesia
di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Kompetensi setelah memepelajari Bahasa Indoenesia di Sekolah Menengah Pertama//Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut:
Kompetensi berbasis genre dapat dipetakan berikut ini.
Genre Tipe Teks Lokasi Sosial
Laporan (Report):
melaporkan informasi
Buku rujukan, dokumenter, buku panduan, laporan eksperimental (penelitian), presentasi kelompok
Menggambarkan (Describing)
Deskripsi: menggambarkan peristiwa, hal, sastra
Pengamatan diri, objek, lingkungan, perasaan, dll.
Menjelaskan (Explaining)
Eksplanasi: menjelaskan
sesuatu Pemaparan/presentasi, ceramah memaparkan, tulisan ilmiah
(popular) menjelaskan proses terjadinya suatu gejala alam/ sosial
Memerintah (Instructing)
Instruksi/ Prosedur: menunjukkan bgm sesuatu dilakukan
Buku panduan/ manual (penerapan), instruksi pengobatan, aturan olahraga, instruksi, resep,
pengarahan/pengaturan
Eksposisi: memberi pendapat atau sudut pandang
(MEYAKINKAN/Mempengaruhi): iklan, kuliah, pidato persuasi, editorial, surat pembaca, artikel koran/majalah
Untuk meyakinkan/ mempengaruhi
Berargumen (Arguing)
Diskusi
(MENGEVALUASI suatu persoalan dengan sudut pandang tertentu, dua atau lebih sudut pandang
Respon/ revieu Menanggapi teks sastra, kritik sastra,
resensi
Rekon (Recount):
menceritakan peristiwa secara berurutan
Jurnal, buku harian, peristiwa di koran, berita, rekon sejarah, surat, log, garis
waktu (time line)
Menceritakan (Narrating)
Narasi:
menceritakan kisah atau nasihat
Prosa (Fiksi ilmiah, fantasi, fabel, cerita
rakyat, mitos, dll.), dan drama.
Puisi Puisi, puisi rakyat (pantun, syair, gurindam)
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah P
Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII sampai dengan IX mengikuti struktur pengorganisasian Kompetensi Inti sebagai berikut ini.
23 KOMPETENSI INTI
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
KI1 Menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
24 peserta didik lebih lanjut.
Pengembangan Kompetensi Dasar (KD) tidak dibatasi oleh rumusan Kompetensi Inti (KI) tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, kompetensi, lingkup materi, dan psikopedagogi.
Ruang Lingkup Materi Bahasa Indonesia untuk SMP
Kelas VII Deskripsi Kelas VIII Berita Kelas IX Laporan
Cerita Fantasi Iklan Pidato
Prosedur Eksposisi Cerpen
Laporan Observasi Puisi Tanggapan
Puisi Rakyat Eksplanasi Diskusi
Cerita Rakyat Ulasan Cerita Inspirasi
Surat Persuasi Literasi
Literasi Drama
Literasi
E. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan sintesis dari tiga pendekatan, yaitu pedagogi
genre, saintifik, dan CLIL. Alur utama
model adalah pedagogi genre dengan 4M (Membangun konteks, Menelaah Model, Mengonstruksi Terbimbing, dan Mengonstruksi Mandiri). Kegiatan mendapatkan pengetahuan
(KD-3) dilakukan dengan pendekatan saintifik
5M (Mengamati, Menanyakan, Mengumpulkan Informasi, Menalar, dan Mengomunikasikan). Pengembangan keterampilan (KD-4) dilanjutkan dengan langkah mengonstruksi terbimbing dan mengonstruksi mandiri. Pendekatan CLIL digunakan untuk memperkaya pembelajaran dengan prinsip: (1) isi [konten] teks—berupa model atau tugas--bermuatan karakter dan pengembangan wawasan serta kepedulian sebagai warganegara dan sebagai warga dunia; (2) unsur kebahasaan [komunikasi] menjadi unsur penting untuk menyatakan berbagai tujuan berbahasa dalam kehidupan; (3) setiap jenis teks memiliki struktur berpikir [kognisi] yang berbeda-beda yang harus disadari agar komunikasi lebih efektif; dan (4) budaya [kultur], berbahasa, berkomunikasi yang berhasil harus melibatkan etika,
kesantunan berbahasa, budaya (antarbangsa, nasional, dan lokal). Pembelajaran bahasa Indonesia ini dapat digambarkan dalam model sebagai berikut.
Prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan dengan menerapkan prinsip:
Bahasa merupakan kegiatan sosial. Setiap komunikasi dalam kegiatan sosial memiliki tujuan, konteks, dan audiens tertentu yang memerlukan pemilihan aspek kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata) yang tepat; serta cara mengungkapkan dengan strukur yang sesuai agar mudah dipahami.
Bahan pembelajaran bahasa yang digunakan wajib bersifat otentik. Pengembangan bahan otentik didapat dari media massa (cetak dan elektronik); tulisan guru di kelas, produksi lisan dan tulis oleh peserta didik. Semua bahan dikelola guru untuk keberhasilan pembelajaran.
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
proses belajar yang efesien dan efektif secara mental dan eksperiensial.
Dalam pembelajaran berbahasa dan bersastra, dikembangkan budaya membaca dan menulis secara terpadu. Dalam satu tahun pelajaran
peserta didik dimotivasi agar dapat membaca paling sedikit 4 buku (2 buku sastra dan 2
buku nonsastra) sehingga setelah peserta didik 25 menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMP/
MTs membaca paling sedikit 12 judul buku.
2. Penilaian
Hal yang paling utama dalam penilaian adalah guru harus menciptakan instrument dan suasana penilaian yang menghindarkan peserta didik dari ketidakjujuran dan plagiarisme peserta didik dalam berkarya/berteks. Oleh
sebab itu, penilaian proses menjadi sangat penting. Sedapat mungkin peserta didik lebih banyak mengerjakan tugas di sekolah, bukan menjadi pekerjaan rumah (PR).
Tujuan Penilaian Penilaian dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dipaparkan berikut:
1) Mengetahui ketercapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap berbahasa Indonesia peserta didik;
2) Mengetahui kemampuan peserta didik di dalam KD tertentu;
3) Memberikan umpan balik bagi kegiatan peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia; dan
4) Memberikan motivasi belajar bagi peserta didik dan motivasi berprestasi bagi peserta didik dan guru.
Secara umum teknik penilaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Instrumen penilaian yang akan dipergunakan harus dikembangkan oleh guru. Beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian dalam mengembangkan instrumen penilaian adalah sebagai berikut: (1) kompetensi yang dinilai, (2) penyusunan kisi- kisi, (3) perumusan indikator pencapaian, dan (4) penyusunan instrumen.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
26
Penilaian untuk mengetahui keberhasilan kompetensi pengetahuan (misalnya tentang struktur teks dan kebahasaan) digunakan tes tulis dan tes lisan. Sedangkan untk penilaian kompetensi keterampilan diukur keberhasilannya dengan tes kinerja, penugasan (lisan, tulis, proyek, atau multimodal) dan/atau portofolio.
Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu pembelajaran. Artinya, penilaian harus selalu dilakukan oleh pendidik sebagai bagian dari profesinya. Berdasarkan hasil
penilaian inilah, pendidik akan selalu kreatif untuk mencari berbagai strategi baru di dalam tindakan mengajarnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang berangkat dari hasil penilaian
sebelumnya--sebagai pengalaman awal peserta didik--bukan dari apa yang seharusnya dipelajari peserta didik.
Penilaian sikap digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Keunggulan dan
Kebutuhan Daerah serta Peserta didik
Kegiatan pembelajaran pada silabus dapat disesuaikan dan diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik. Kontekstualisasi pembelajaran ini dimaksudkan agar peserta didik tetap berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam, sosial, dan budaya di sekitarnya, dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia.
Kontekstualisasi pembelajaran dilakukan dengan mengaitkan materi-materi yang dipelajari dengan situasi dan kondisi di lingkungan setempat. Materi yang
dikembangkan dalam pembelajaran hendaknya mengedepankan keunggulan dan kebutuhan daerah serta kebutuhan peserta didik. Keunggulan daerah yang dimaksud dapat berupa keunggulan lokasi, ekonomi, sosial, politik, sejarah, dan budaya. Sebagai contoh, pembelajaran bahasa Indonesia di Provinsi Bali yang memiliki keunggulan lokasi, budaya, dan pariwisata berbeda kontekstualisasinya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di Provinsi Riau yang memiliki keunggulan lokasi,
budaya, dan perkebunan, serta pertambangan. Kontekstualisasi ini akan membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi berdasarkan keunggulan dan kebutuhan daerah.
Sejalan dengan karakteristik pendidikan abad 21 yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan TIK mendorong peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Bahasa Indonesia.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
27
II Kompetensi Dasar, Materi
Pembelajaran, Dan Kegiatan
Pembelajaran
A. Alokasi waktu: 6 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Contoh pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan Kelas VII SMP/MTs sebagai berikut.
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Kelas: VII
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
28
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.
4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, suasana pentas seni daerah, dll) yang didengar dan dibaca.
Teks deskripsi
• Pengertian teks
deskripsi
• Isi teks deskripsi
• Ciri umum teks
deskripsi
• Kaidah kebahasaan
• Mengamati model-
model teks deskripsi.
• Merumuskan
pengertian dan menjelaskan isi teks deskripsi
• Mendaftar ciri umum
teks deskripsi yang mencakup struktur dan kaidah kebahasaannya.
• Mengerjakan sejumlah
kegiatan secara berkelompok dan individual untuk menentukan isi dan ciri-cirinya berdasarkan struktur dan kaidah-kaidahnya. • Mengidentifikasi model teks observasi lainnya lainnya dari berbagai sumber untuk menentukan isi dan ciri-cirinya.
3.2 Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis
• Struktur teks deskripsi
dan contoh-contoh telaahannya.
• Kaidah-kaidah
kebahasaan teks eksposisi dan contoh- contoh telaahannya.
• Prosedur/ langkah
menulis teks deskripsi.
• Teknik penyuntingan
teks deskripsi.
• Mengamati model
struktur dan kaidah- kaidah teks deskripsi.
• Membaca teks
deskripsi untuk ditelaah struktur dan kaidah-kaidah kebahasaannya.
• Menyajikan teks
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
29 3.3 Mengidentifikasi
unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar
4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita fantasi) yang didengar dan dibaca
• Pengertian dan
contoh-contoh teks narasi (cerita fantasi)
• Unsur-unsur teks
cerita narasi.
• Struktur teks narasi.
• Kaidah kebahasaan
teks narasi.
• Kalimat langsung dan
kalimat tidak langsung
• Penceritaan kembali
isi teks narasi
• Mengamati model-
model teks narasi.
• Mendaftar isi, kata
ganti, konjungsi (kemudian, seketika, tiba-tiba, sementara itu), kalimat yang menunjukkan rincian latar, watak, peristiwa, kalimat langsung dan tidak langsung pada teks cerita fantasi
• Mendiskusikan ciri
umum teks cerita fantasi, tujuan komunikasi cerita fantasi, struktur teks cerita fantasi
• Menyampaikan secara
lisan hasil diskusi ciri umum cerita fantasi tujuan komunikasi, dan ragam/ jenis cerita fantasi, struktur cerita fantasi
• Menceritakan kembali
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
30
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar
4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur dan penggunaan bahasa
• Struktur teks cerita
fantasi (orientasi, komplikasi, resolusi)
• Kebahasaan teks
cerita fantasi
• Prinsip memvariasikan
teks cerita fantasi
• Ejaan dan tanda baca
• Langkah-langkah
menulis cerita fantasi
• Mendata struktur
dan kebahasaan teks cerita fantasi
• Mendiskusikan prinsip
memvariasikan cerita fantasi, penggunaan bahasa pada cerita fantasi, penggunaan tanda baca/ ejaan
• Mengurutkan bagian-
bagian cerita fantasi, memvariasikan cerita fantasi (misal: mengubah narasi menjadi dialog, mengubah alur, mengubah akhir cerita dll), melengkapi, dan menulis cerita fantasi sesuai dengan kreasi serta memperhatikan ejaan dan tanda baca
• Mempublikasikan
karya cerita fantasi/ mempresentasikan karya
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/ tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/ tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar yang dibaca dan didengar
Teks prosedur
• Ciri umum teks
prosedur
• Struktur teks:
• Tujuan, bahan, alat
langkah,
• Ciri kebahasaan:
kalimat perintah, kalimat saran, kata benda, kata kerja, kalimat majemuk (dengan, hingga, sampai), konjungsi urutan (kemudian, selanjutnya, dll)
• Simpulan isi teks
prosedur
• Mendaftar kalimat
perintah, saran, larangan pada teks prosedur
• Mendaftar kalimat yang
menunjukkan tujuan, bahan, alat, langkah- langkah
• Mendiskusikan ciri umum
teks prosedur, tujuan komunikasi, struktur, ragam/ jenis teks prosedur, kata/ kalimat yang digunakan pada teks prosedur, isi teks prosedur
• Menyampaikan secara
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
31 3.6 Menelaah struktur
dan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/ tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, membuat cindera mata, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis
• Variasi pola penyajian
tujuan, bahan/ alat langkah
• Variasi kalimat
perintah/ saran/ larangan
• Prinsip penyusunan
kalimat perintah
• Pilihan kata dalam
penyusunan teks prosedur
• Prinsip penggunaan
kata/ kalimat/ tanda baca dan ejaan
• Mendata jenis-jenis dan
variasi pola penyajian tujuan, bahan dan alat, langkah teks prosedur
• Menyusun teks prosedur
dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, dan isi
• Menyunting dan
memperbaiki teks prosedur yang ditulis dari segi isi, pilihan kata/ kalimat/ paragraf dan penggunaan tanda baca/ ejaan
• Mempublikasikan teks
prosedur yang dibuat
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca atau
diperdengarkan
4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca dan didengar
Teks laporan hasil observasi
• Daftar informasi isi
teks laporan hasil observasi (LHO)
• Penggunaan bahasa
dalam laporan hasil observasi
• Ciri umum laporan
• Mendaftar dan
mendiskusikan informasi isi, kalimat definisi, kalimat untuk klasifikasi, kalimat rincian dalam teks laporan observasi.
• Merinci isi teks LHO
(bagian definisi/ klasifikasi, deskripsi bagian, penegasan)
• Menyajikan hasil
diskusi tentang isi bagian dan gagasan pokok yang ditemukan pada teks LHO
• Menyimpulkan isi
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
32
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan
4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lisan
• Struktur teks LHO
• Variasi pola penyajian
teks LHO
• Variasi kalimat
definisi, variasi pola penyajian teks LHO
• Mendiskusikan
struktur, kebahasaan, dan isi teks LHO
• Mendata jenis-jenis
dan variasi pola penyajian definisi, klasifikasi, deskripsi bagian
• Merangkum teks LHO
• Mempresentasikan
teks LHO yang ditulis
3.9 Menemukan unsur- unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
4.9 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi yang dibaca
Literasi buku fiksi dan nonfiksi
• Unsur-unsur buku
• Cara membaca buku
dengan SQ3R, yaitu:
1. Survey atau meninjau,
2. Question atau bertanya,
3. Read atau membaca,
4. Recite atau menuturkan,
5. Review atau mengulang
• Cara membuat
rangkuman
• Mendata sub-bab
buku
• Membaca garis besar
isi subbab
• Menentukan gagasan
pokok isi buku
• Membuat peta pikiran
isi buku
• Mempresentasikan
hasil peta pikiran isi buku yang dibaca
3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi
4.10 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca
• Hubungan antarunsur
buku
• Langkah menyusun
tanggapan terhadap buku yang dibaca
• Mendata bagian isi
yang akan ditanggapi, penggunaan bahasa dalam buku, dan sistematika buku
• Menyusun tanggapan
dalam bentuk komentar terhadap isi, sistematika, kebermaknaan buku, penggunaan bahasa, dan tanda baca/ ejaan
• Mempublikasikan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
33 3.11 Mengidentifikasi
informasi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar.
4.11 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan, permintaan, dan/ atau permohonan) surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan
Surat pribadi dan surat dinas
• Informasi isi surat
pribadi, surat dinas
• Isi surat pribadi dan
dinas
• Simpulan isi surat
pribadi dan dinas
• Mendata isi surat
pribadi dan surat dinas
• Mendiskusikan isi
surat pribadi dan dinas
• Menyimpulkan isi
surat pribadi dan surat dinas
3.12 Menelaah unsur- unsur dan kebahasaan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar.
4.12 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk
kepentingan resmi dengan memperhatikan struktur teks, kebahasaan, dan isi.
• Unsur-unsur surat
pribadi dan dinas
• Kebahasaan surat
priadi dan dinas
• Cara menulis surat
pribadi dan dinas
• Mengidentifikasi unsur-unsur surat pribadi dan sistematika surat dinas
• Mendiskusikan
karakteristik bahasa dan urutan surat pribadi dan dinas
• Menulis surat
pribadi sesuai tujuan penulisan
• Menulis surat dinas
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
34
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis
Puisi rakyat
• Ciri puisi rakyat
(pantun, gurindam, syair)
• Cara menyimpulkan
isi pada pantun, gurindam, dan syair
• Mendiskusikan ciri
umum dan tujuan komunikasi puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
• Mendaftar kalimat
perintah, saran, ajakan, larangan, kalimat pernyataan, kalimat majemuk dan kalimat tunggal dalam puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
• Menyimpulkan
ciri umum, tujuan komunikasi, ragam/ jenis puisi rakyat, kata/ kalimat yang digunakan pada puisi rakya (pantun, gurindam, syair)
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
4.14 Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa
• Pola pengembangan
isi pantun, gurindam, dan syair
• Variasi kalimat
perintah, saran, ajakan, larangan dalam pantun
• Menyimpulkan prinsip
pengembangan pantun, gurindam, dan syair, penggunaan konjungsi (kalau, jika, agar, karena itu, dll) pada pantun, gurindam, dan syair
• Memvariasikan,
melengkapai isi, menurutkan, dan menulis pantun, gurindam, dan syair
• Mendemonstrasikan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Unit 1: Skl, Ki-kd, Dan Silabus, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
35 3. 15 Mengidentifikasi
informasi tentang fabel/ legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.
4. 15 Menceritakan kembali isi fabel/ legenda daerah setempat
• Fabel/ legenda
• Ciri cerita fabel/
legenda
• Langkah memahami
isi cerita fabel
• Langkah
menceritakan kembali isi fabel/ legenda
• Mencermati cerita
rakyat (fabel dan legenda) yang berasal dari daerah setempat.
• Mendata kata ganti,
kata kerja, konjungsi, kalimat langsung dan tidak langsung, tema, alur, karakter tokoh, latar, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa pada fabel/ legenda
• Berlatih menceritakan
isi fabel/ legenda yang dibaca
• Menceritakan kembali
isi fabel/legenda yang dibaca
3.16 Menelaah struktur dan kebahasaan fabel/ legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.
4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.
• Struktur teks fabel/
legenda: 1. orientasi 2. komplikasi 3. resolusi 4. koda
• Teknik penggambaran
tokoh
• Pemeranan isi fabel/
legenda daerah setempat
• Mendiskusikan
struktur teks fabel/ legenda dan kebahasaan yang digunakan (variasi penyajian, variasi pola pengembangan)
• Mendata isi,
memperbaiki pilihan kata, kalimat narasi, dialog, penyajian latar agar cerita menjadi lebih menarik
• Menulis fabel/
legenda berdasarkan ide yang direncanakan dan data yang diperoleh
• Memerankan dan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Unit 1: Skl,