• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilihan Bahan Konstruksi Kimia

N/A
N/A
Info

Unduh

Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemilihan Bahan Konstruksi Kimia"

Copied!
15
191
1
Menampilkan lebih banyak ( Halaman)

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN

Seorang teknik kimia adalah sosok yang harus bertanggung jawab terhadap suatu proses Seorang teknik kimia adalah sosok yang harus bertanggung jawab terhadap suatu proses industri kimia. Termasuk juga dalam pemilihan material konstruksi pabrik. Pemilihan material industri kimia. Termasuk juga dalam pemilihan material konstruksi pabrik. Pemilihan material konstruksi untuk peralatan teknik kimia bukan masalah mudah. Pemilihan material konstruksi untuk peralatan teknik kimia bukan masalah mudah. Pemilihan material mempengaruhi keselamatan, kehandalan, seumur hidup, dan biaya peralatan. Banyak kriteria mempengaruhi keselamatan, kehandalan, seumur hidup, dan biaya peralatan. Banyak kriteria yang harus dipertimbangkan, dan ada berbagai jenis bahan yang sedikit jumlah ketersediaannya. yang harus dipertimbangkan, dan ada berbagai jenis bahan yang sedikit jumlah ketersediaannya. Perancangan pabrik untuk industri kimia tentu harus memperhatikan berbagai macam Perancangan pabrik untuk industri kimia tentu harus memperhatikan berbagai macam pertimbangan. Hal semacam ini dilakukan untuk mengefektifkan dan mengefesienkan pengunaan pertimbangan. Hal semacam ini dilakukan untuk mengefektifkan dan mengefesienkan pengunaan bahan konstruksi kimia tersebut. Seorang sarjana teknik kimia harus mengedepankan aspek  bahan konstruksi kimia tersebut. Seorang sarjana teknik kimia harus mengedepankan aspek  ekonomi dalam setiap rancangan yang dibuat. Menjadi satu keharusan bagi kita untuk  ekonomi dalam setiap rancangan yang dibuat. Menjadi satu keharusan bagi kita untuk  mengetahui sifat-sifat dari bahan itu sendiri. Jadi diharapkan ketika kita mengenali sifat bahan mengetahui sifat-sifat dari bahan itu sendiri. Jadi diharapkan ketika kita mengenali sifat bahan yang kita gunakan, maka penggunaan yang nanti dilakukan akan efektif karena kita mengetahui yang kita gunakan, maka penggunaan yang nanti dilakukan akan efektif karena kita mengetahui kekurangan dan kelebihan bahan yang digunakan.

kekurangan dan kelebihan bahan yang digunakan.

Bahan, dengan sendirinya merupakan bagian darialam semesta, akan tetapi secara lebih Bahan, dengan sendirinya merupakan bagian darialam semesta, akan tetapi secara lebih terperinci pengertian dari bahan adalahbenda yang dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan terperinci pengertian dari bahan adalahbenda yang dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan dalam bangunan, mesin,peralatan dan produk. Termasuk di dalamnya logam, keramik, semi dalam bangunan, mesin,peralatan dan produk. Termasuk di dalamnya logam, keramik, semi konduktor,polimer (plastic), gelas, dielektrik, kayu, pasir, batu dan berbagai komposit.

konduktor,polimer (plastic), gelas, dielektrik, kayu, pasir, batu dan berbagai komposit.

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Dasar

1. Dasar –  – dasar pemilihan Bahan Konstruksi Teknik Kimiadasar pemilihan Bahan Konstruksi Teknik Kimia

Untuk memilih material kita patut berpegang kepada “most important characteristics” Untuk memilih material kita patut berpegang kepada “most important characteristics” dari suatu material, dan hal ini juga bergantung dengan keadaan geografis atau lingkungan suatu dari suatu material, dan hal ini juga bergantung dengan keadaan geografis atau lingkungan suatu tempat. Pedoman ini dapat dijadikan penentuan skala prioritas untuk memilih suatu material, dan tempat. Pedoman ini dapat dijadikan penentuan skala prioritas untuk memilih suatu material, dan hal itu adalah:

hal itu adalah:

a. Material properties a. Material properties b. Thermal properties b. Thermal properties c. Corrosion resistance c. Corrosion resistance

d. Thermal conductivity and e;ectrical resistance d. Thermal conductivity and e;ectrical resistance

(2)

e. Ease of fabrication

f. Availability in standard size g. Cost

h. Contamination i. Recycle

2. Sifat Mekanik Bahan

Sifat mekanik adalah salah satu sifat yang terpenting, karena sifat mekanik menyatakan kemampuan suatu bahan (seperti komponen yang terbuat dari bahan tersebut) untuk menerima beban / gaya / energi tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan / komponen tersebut. Seringkali bila suatu bahan mempunya sifat mekanik yang baik tetapi kurang baik pada sifat yang lain, maka diambil langkah untuk mengatasi kekurangan tersebut dengan berbagai cara yang diperlukan.

Misalkan saja baja yang sering digunakan sebagai bahan dasar pemilihan bahan. Baja mempunyai sifat mekanik yang cukup baik, dimana baja memenuhi syarat untuk suatu pemakaian tetapi mempunyai sifat tahan terhadap korosi yang kurang baik.

Untuk mengatasi hal itu seringkali dilakukan sifat yang kurang tahan terhadap korosi tersebut diperbaiki dengan cara pengecatan atau galvanising, dan cara lainnya. Jadi tidak harus mencari bahan lain seperti selain kuat juga harus tahan korosi, tetapi cukup mencari bahan yang syarat pada sifat mekaniknya sudah terpenuhi namun sifat kimianya kurang terpenuhi. Berikut adalah beberapa sifat mekanik yang penting untuk diketahui :

 Kekuatan (strength), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah. Kekuatan ini ada beberapa macam, tergantung pada jenis beban yang bekerja atau mengenainya. Contoh kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.

 Kekerasan (hardness), dapat didefenisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk tahan terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), identasi atau penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance). Kekerasan juga mempunya korelasi dengan kekuatan.

(3)

 Kekenyalan (elasticity), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan. Bila suatu benda mengalami tegangan maka akan terjadi perubahan bentuk. Apabila tegangan yang bekerja besarnya tidak melewati batas tertentu maka perubahan bentuk yang terjadi hanya bersifat sementara, perubahan bentuk tersebut akan hilang bersama dengan hilangnya tegangan yang diberikan. Akan tetapi apabila tegangan yang bekerja telah melewati batas kemampuannya, maka sebagian dari perubahan bentuk tersebut akan tetap ada walaupun tegangan yang diberikan telah dihilangkan. Kekenyalan juga menyatakan seberapa banyak perubahan bentuk elastis yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi, atau dapat dikatakan dengan kata lain adalah kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah menerima bebang yang menimbulkan deformasi.

 Kekakuan (stiffness), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. Dalam beberapa hal kekakuan ini lebih penting daripada kekuatan.

 Plastisitas (plasticity) menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastik (permanen) tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai macam pembentukan seperti forging, rolling, extruding dan lain sebagainya. Sifat ini juga sering disebut sebagai keuletan (ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi plastik cukup besar dikatakan sebagai bahan yang memiliki keuletan tinggi, bahan yang ulet (ductile). Sebaliknya bahan yang tidak menunjukkan terjadinya deformasi plastik dikatakan sebagai bahan yang mempunyai keuletan rendah atau getas (brittle).

 Ketangguhan (toughness), menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda kerja, pada suatu kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini sulit diukur.

(4)

 Kelelahan (fatigue), merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang – ulang (cyclic stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya.

 Creep, atau bahasa lainnya merambat atau merangkak, merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya berubah sesuai dengan fungsi waktu, pada saat bahan atau komponen tersebut tadi menerima beban yang besarnya relatif tetap.

Beberapa sifat mekanik diatas juga dapat dibedakan menurut cara pembebanannya, yaitu :

 Sifat mekanik statis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban statis yang besarnya tetap atau bebannya mengalami perubahan yang lambat.

 Sifat mekanik dinamis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban dinamis yang besar berubah  – ubah, atau dapat juga dikatakan mengejut.

3. Sifat Thermal Bahan\ 

Sifat termal bahan adalah perubahan sifat yang berkaitan dengan suhu. Sifat termal ini dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu

1. Kandungan uap air

Apabila suatu benda berpori diisi air, maka akan berpengaruh terhadap konduktifitas termal. Konduktifitas termal yang rendah pada bahan insulasi adalah selaras dengan kandungan udara dalam bahan tersebut

2. Suhu

Pengaruh suhu terhadap konduktifitas termal suatu bahan adalah kecil, namun secara umum dapat dikatakan bahwa konduktifitas termal akan meningkat apabila suhu meningkat.

(5)

3. Kepadatan dan porositas

Konduktifitas termal berbeda pengaruh terhadap kepadatan, apabila pori-pori bahan semakin banyak maka konduktifitas termal rendah. Perbedaan konduktifitas termal bahan dengan kepadatan yang sama akan tergantung pada perbedaan struktur yang meliputi ukuran, distribusi, hubungan pori / lubang. Sifat termal bahan dikaitkan dengan perpindahan kalor.

Perpindahan kalor ada 2 jenis, yaitu

1. Keadaan tetap (steady heat flow)

2. Keadaan berubah (transien heat flow)

4. Sifat Elektrik Bahan

Berdasarkan sifat listriknya, material/bahan dikelompokkan menjadi 3 sebagai berikut :

 Konduktif  – jika resistansinya < 105 ohm. Disini elektron mudah bergerak atau mengalir, jadi netralisasi dapat dilakukan dengan mudah dengan cara grounding. Contoh : logam dan tubuh manusia

 Insulatif  – jika resistansinya > 1011 ohm Elektron bisa dikatakan tak dapat bergerak, jadi netralisasi hanya mungkin dilakukan dengan ionisasi. Contoh : plastik dan karet Dari pengukuran tribocharging, kita bisa menentukan apakah muatan listrik mudah ditimbulkan pada bahan tersebut – jika tidak mudah membangkitkan muatan (atau muatan yang dihasilkan cukup rendah), maka bahan itu dapat dikatakan sebagai anti-statik 

 Statik disipatif  – resistansi di antara 105 sampai 1011 ohm Disini, elektron dapat bergerak  tetapi lambat, jadi perlu diketahui parameter decay time. Untuk mengetahui berapa cepat grounding dapat menetralisasi muatan. Pengukuran tribocharging juga perlu dilakukan untuk  mengetahui apakah bahan tersebut anti-statik atau tidak. Umumnya bahan yang masuk kategori

(6)

statik disipatif adalah bahan buatan, artinya memang khusus dibuat untuk mempunyai resistansi tertentu, misalnya bahan dasarnya adalah insulatif tapi diberi tambahan karbon dalam kadar tertentu untuk membuatnya bersifat statik disipatif. Jika kadarnya berlebih, bahan juga bisa bersifat konduktif. Untuk mengukur nilai resistansi bahan, kita gunakan MegaOhmmeter (atau Surface Resistance Meter) – ini semacam multimeter biasa tetapi dengan jangkauan pengukuran sampai 100 G Ohm atau lebih. Kita juga dapat menggunakan electrometer (misalnya Electrostatic Voltmeter/ Fieldmeter) untuk mengukur muatan listrik dari proses tribocharging dan dengan bantuan stopwatch, kita pun dapat mengukur decay time secara kualitatif. Untuk  hasil yang lebih akurat, kita perlu menggunakan Charged Plate Monitor. Jadi, jika adanya muatan listrik statik menimbulkan masalah, maka salah satu solusinya adalah dengan menetralkan mutan listrik bersangkutan. Cara efektif untuk menetralkan muatan listrik  dilakukan berdasarkan sifat listrik material/bahan.Pada dasarnya netralisasi muatan dapat dilakukan dua cara, yaitu grounding dan ionisasi dengan ionizer.

Grounding dilakukan jika elektron dapat bergerak atau mengalir dalam bahan bersangkutan, yaitu dengan menghubungkan bahan tersebut ke tanah/bumi atau bagian ground dari kabel listrik karena tanah/bumi adalah reservoar muatan (sumber muatan yang tak-terhingga). Sebaliknya, untuk bahan yang tak dapat mengalirkan muatan, maka tidak ada jalan lain untuk menetralkan muatan kecuali memberikan muatan yang berlawanan dari udara. Sebetulnya udara mengandung sejumlah molekual uap air yang dapat menetralkan permukaan suatu benda, tapi netralisasi secara alami ini akan berlangsung sangat lama.

Untuk mempercepat proses netralisasi, maka digunakan alat/peralatan yang disebut Ionizer. Ionizer dirancang untuk menghasilkan sejumlah besar ion positif maupun negatif dan ion-ion tersebut diarahkan ke permukaan benda yang akan dinetralisasi. Selain itu, netralisasi  juga dapat dilakukan dengan membasahi permukaan bahan bersangkutan dengan air biasa (bukan

DI water) atau larutan yang mengandung air seperti IsoPropyl Alcohol (IPA).

Secara garis besar bahan dapat kita bagi menjadi tiga golongan besar, yaitu :

1. Logam

(7)

3. Keramik 

Pembagian kelompok besar ini didasarkan oleh perbedaan sifat-sifat bahan konstruksi kimia ini sendiri.

1. Logam

Logam memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut : - Daya hantar panas tinggi

- Daya hantar listrik tinggi

- Kedap cahaya, Sifat kedap cahaya dari logam disebabkan oleh ketanggapan elektron yang terdislokasi terhadap getaran elektromagnet pada frekuensi yang tinggi

- Dapat dipoles sampai mengkilap

- Dapat diubah bentuknya sesuai fungsi dan kegunaan, logam memiliki sifat mudah dibentuk karena didalam logam terdapat elektron yang terdislokasi sehingga dapat dengan mudah memindahkan muatan listrik dan energi termal.

- Modulus logam sangat besar dan tinggi, Logam memiliki sifat modulus yang tinggi, menyebabkan logam memiliki ketahanan yang tinggi pula sehingga sukar untuk  dibengkokkan.

Dari beberapa ciri umum yang dimiliki logam diatas sekiranya kita sudah dapat mereka-reka untuk keperluan dibagian mana kita pergunakan logam. Secara umum logam bisa dibedakan atas dua yaitu : logam- logam besi (ferous) dan logam-logam bukan besi (non feorus). Sesuai dengan namanya logam-logam besi adalah logam atau paduan yang mengandung besi sebagai unsur utamanya, sedangkan logam-logam bukan besi adalah logam yang tidak atau sedikit sekali mengandung besi. Logam-logam besi terdiri atas :

- besi tuang (cast iron) - baja karbon (carbon steel) - baja paduan (alloy steel) - baja spesial (specialty steel)

(8)

Keempat kelompok besi diatas terbagi lagi atas pengelompokan yang lebih kecil yang diperlihatkan pada tabel 1. Untuk logam bukan besi contohnya adalah logam dan paduan seperti : aluminium, tembaga, timah, emas, magnesium dsb.

Berikut ialah pembagian jenis-jenis besi campuran,

Setelah itu terdapat juga reaksi-reaksi yang menyangkut pembuatan besi itu sendiri, melalui dua proses berikut yaitu proses reduksi dan oksidasi.

(9)

Proses Reduksi

Tujuan proses reduksi adalah untuk menghilangkan ikatan oksigen dari biji besi. Proses reduksi ini memerlukan gas reduktor seperti hidrogen atau gas karbon monoksida (CO). Proses reduksi ini ada 2 macam yaitu proses reduksi langsung dan proses reduksi tidak langsung.

a. Proses Reduksi Langsung

Proses ini biasanya digunakan untuk merubah pellet menjadi besi spons (sponge iron) atau sering disebut: besi hasil reduksi langsung (direct reduced iron). Gas reduktor yang dipakai biasanya berupa gas hidrogen atau gas CO yang dapat dihasilkan melalui pemanasan gas alam cair (LNG) dengan uap air didalam suatu reaktor yaitu melalui reaksi kimia berikut :

CH4 + H 2 O  CO + 3H 2

Dengan menggunakan gas CO atau hidrogen dari persamaan diatas maka proses reduksi terhadap pellet biji besi dapat dicapai melalui reaksi kimia berikut ini :

Fe2 O 3 + 3H 2  2Fe + 3H 2 O

atau

Fe2 O 3 + 3CO 2Fe + 3CO 2

b. Proses Reduksi Tidak Langsung

Proses ini dilakukan dengan menggunakan tungku pelebur yang disebut juga tanur tinggi (blast furnace). Sketsa tanur tinggi diperlihatkan pada gambar 4. Biji besi hasil penambangan dimasukkan ke dalam tanur tinggi tersebut dan didalam tanur tinggi dilakukan proses reduksi tidak langsung yang cara kerjanya sebagai berikut :

Bahan bakar yang digunakan untuk tanur tinggi ini adalah batu bara yang telah dikeringkan (kokas). Kokas dengan kandungan karbon (C) diatas 80%, tidak hanya berfungsi sebagai bahan bakar, tetapi juga berfungis sebagai pembentuk gas CO yang berfungsi sebagai

(10)

reduktor. Untuk menimbulkan proses pembakaran maka ke dalam tanur tersebut ditiupkan udara dengan menggunakan blower sehingga terjadi proses oksidasi sebagai berikut :

2C + O2  2CO + Panas

2. Polimer atau Plastik 

Mungkin dalam keseharian kita jarang mendengar kata polimer, apalagi buat orang yang masih awam. Sungguh ia akan bertanya apa sesungguhnya polimer itu. Sedikit memberikan penjelasan polimer itu berasal dari kata Poly yang berarti banyak dengan mer yang saya secara sederhana menafsirkan sebagai singkatan dari monomer yang berarti 1 mer.

Maka dapat kita simpulkan bahwa polimer merupakan kumpulan dari monomer-monomer yang menjadi satu sehingga memiliki sifatnya sendiri. Polimer yang sering kita jumpai adalah plastik itu lah mengapa polimer diidentikkan dengan polimer, padahal sesungguhnya masih banyak contoh polimer yang terdapat dikeseharian kita.

Polimer atau plastik memiliki keunggulan sebagai berikut :

- Berat jenis kecil

- Isolator terhadap panas dan listrik  - Mudah diberi warna

- Tahan terhadap larutan kimia

- Tidak banyak memantulkan cahaya dan cendrung tembus cahaya

Reaksi suatu polimer disebut dengan reaksi polimerisasi. Reaksi polimerisasi ini dapat berlangsung secara adisi atau pun kondensasi. Sebagai contoh dari polimer selain plastik yang sudah lazim digunakan adalah Poliester resin yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat kotak pelindung mesin. Polivinil klorida (PVC) dapat digunakan sebagai bahan pembuat pipa-pipa yang tahan terhadap bahan kimia.

(11)

Poli etilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak sampai yang kaku. Ada dua jenis polietilen yaitu polietilen densitas rendah (low-density polyethylene /  LDPE) dan polietilen densitas tinggi (high-density polyethylene / HDPE). Polietilen densitas rendah relatif lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas, tas, botol, industri bangunan, dan lain-lain. Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan panas sampai suhu 1000C. Campuran polietilen densitas rendah dan polietilen densitas tinggi dapat digunakan sebagai bahan pengganti karat, mainan anak-anak, dan lain-lain.

2. Polipropilen

Polipropilen mempunyai sifat sangat kaku; berat jenis rendah; tahan terhadap bahan kimia, asam, basa, tahan terhadap panas, dan tidak mudah retak. Plastik polipropilen digunakan untuk membuat alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, komponen mobil, pembungkus tekstil, botol, permadani, tali plastik, serta bahan pembuat karung.

3. Polistirena

Polistiren adalah jenis plastik termoplast yang termurah dan paling berguna serta bersifat  jernih, keras, halus, mengkilap, dapat diperoleh dalam berbagai warna, dan secara kimia tidak 

reaktif. Busa polistirena digunakan untuk membuat gelas dan kotak tempat makanan, polistirena  juga digunakan untuk peralatan medis, mainan, alat olah raga, sikat gigi, dan lainnya.

4. Polivinil klorida (PVC)

Plastik jenis ini mempunyai sifat keras, kuat, tahan terhadap bahan kimia, dan dapat diperoleh dalam berbagai warna. Jenis plastik ini dapat dibuat dari yang keras sampai yang kaku keras. Banyak barang yang dahulu dapat dibuat dari karet sekarang dibuat dari PVC. Penggunaan PVC terutama untuk membuat jas hujan, kantong kemas, isolator kabel listrik, ubin lantai, piringan hitam, fiber, kulit imitasi untuk dompet, dan pembalut kabel.

(12)

5. Potetrafluoroetilena (teflon)

Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi (sampai 2600C) Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan lain tidak melekat padanya. Penggorengan yang dilapisi teflon dapat dipakai untuk menggoreng telur tanpa minyak.

6. Polimetil pentena (PMP)

Plastik poli metil pentena adalah plastik yang ringan dan melebur pada suhu 2400C. Barang yang dibuat dari PMP bentuknya tidak berubah bila dipanaskan sampai 2000C dan daya tahannya terhadap benturan lebih tinggi dari barang yang dibuat dari polistiren.

Bahan ini tahan terhadap zat-zat kimia yang korosif dan tahan terhadap pelarut organik, kecuali pelarut organik yang mengandung klor, misalnya kloroform dan karbon tetraklorida. PMP cocok untuk membuat alat¬alat laboratorium dan kedokteran yang tahan panas dan tekanan, tanpa mengalami perubahan, Barang-barang dari bahan ini tahan lama.

3. Keramik 

Keramik adalah campuran yang terdiri dari unsur logam dan unsur yang bukan logam, memiliki sifat umum sebagai berikut :

- Keras dan rapuh

- Tahan terhadap lingkungan suhu tinggi dan lingkungan yang lebih berat persyaratannya. - Tahan terhadap perubahan kimia.

- Mempunyai titik cair yang tinggi dibandingkan dengan logam atau organik.

III. KESIMPULAN

Setelah melakukan obserfasi pustaka di berbagai sumber, maka dapat disimpulkan bahwa dasar Ilmu Bahan Konstruksi Teknik Kimia adalah mencakup sebagai berikut :

(13)

1. Untuk merancang keperluan industry diperlukan pemahaman ilmu tentang bahan yang cukup, agar penggunaan alat dapat maksimal, efektif, dan berdaya tahan tinggi.

2. Sifat – sifat material dapat diketahui melalui uji material. Dan hasil pengujian dapat dijadikan landasan perancangan alat, berdasarkan sifat – sifatnya.

3. Beberapa material dapat berdeformasi, dan dapat kembali seperti semula (deformasi elastis) dan tidak dapat kembali (deformasi plastic).

4. Berdasarkan sifat keelektrikan bahan, maka bahan dibagi menjadi 3, yaitu konduktif, insulatif  dan statik desipatif.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

- anonym,”bahan konstruksi kimia”, http://fakeplasticworlds.wordpress.com/2009/12/18/bahan-konstruksi-teknik-kimia-bahan-konstruksi-korosi-pengantar diakses pada tanggal 28 november 2012

- anonym, “bahan konstruksi”, http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan diakses pada tanggal 28 November 2012

- anonym, “sifat mekanik bahan”, http://mustazamaa.wordpress.com/2010/04/15/sifat-sifat-mekanik-bahan diakses pada tanggal 28 november 2012

- anonym, “deformasi plastic”, http://novirita.blogspot.com/2011/01/deformasi-plastic-dan-delastic.html diakses pada tanggal 28 november 2012

- anonym, “uji tarik bahan konstruksi”, http://rudydwi.wordpress.com/2010/03/28/mengetahui-sifat-mekanik-material-dengan-uji-tarik/  diakses pada tanggal 28 november 2012

- anonym, “bahan semi konduktor”, http://www.fisika-ceria.com/sifat-listrik-bahan-semikonduktor.html diakses pada tanggal 28 november 2012

- anonym, “plastic”, http://celakar.blogspot.com/2010/08/tugas-bahan-konstruksi-kimia.html diakses pada tanggal 28 november 2012

- Van Vlack H. Laurence. 1995. Ilmu dan teknologi Bahan Edisi ke 5. Jakarta : Erlangga

- anonym, “proses kimia pembuatan besi”, http://amna-ika.blogspot.com/2012/03/bahan-konstruksi-kimia-logam-besi.html diakses tanggal 28 november 2012

(15)

Pemilihan Bahan Konstruksi Kimia

Irvan Karamy (03101003116)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN AJARAN 2012/2013

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Agustus tahun Dua Ribu Enam Belas (29-08-2016) bertempat di Sekretariat ULP Kabupaten Sumbawa, Kelompok Kerja 43

Body of knowledge atau keilmuan dan keahlian yang akan diselenggarakan oleh Prodi S-1 Pendidikan Kimia FMIPA UNNES mencakup bidang ilmu kimia, bidang metodik-pedagogik

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pertukaran informasi dalam konglomerasi PT X antara PT X sebagai entitas utama yang sekaligus berbentuk bank

8) Tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak, 9) Fasilitas lain yang memberikan manfaat (Waluyo, 2004). 2) Ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan

Slameto (2010:54) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar, yaitu sebagai berikut. Faktor internal; yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang

Tipe-TIpe 1.WayangLulang/ patung-patung 2.WayangTal WayangLulang WayangLulang WayangLulang WayangPurwa WayangKlitik WayangPurwa WayangBeberPurwa (1361M) WayangPurwa

Dari hasil perhitungan pula diperoleh efisiensi internal sebesar 75,4% yang menunjukkan besarnya energi yang dimanfaatkan secara efektif oleh sudu turbin dan sisanya

Berbagai rangkaian sepanjang tahun telah terjadi konflik dualisme antara gerakan pro integerasi dengan pro kemerdekaan yang didasari karena adanya berbeda kepentingan dari

Selain analisis temperatur, disertakan juga analisis terhadap propertis aliran udara lainnya yaitu tekanan total. Dengan garis lokasi pengambilan data yang sama seperti analisis

berjumlah nilai dengan total 19 dengan persentase 79% yang artinya kegiatan tersebut berjalan dengan baik (61-80%). Kesimpulannya pada lembar observasi guru dan

(2) Dalam hal Pemeriksa Keuangan Agung, Pemeriksa Keuangan Agung Muda atau seorang Anggota Badan Pemeriksa Keuangan tertangkap dalam keadaan sedang melakukan sesuatu tindak

Selain itu, Perseroan mendorong divisi digital untuk lebih mendukung pendapatan (segmen digital membukukan pertumbuhan 248% pada tahun 2013), dan kami percaya

Disini penulis mencoba membuat suatu alat elektronik yang bermanfaat bagi orang banyak, khususnya untuk pengamanan pada pintu atau tempat yang dianggap berharga, alat tersebut adalah

 Kurikulum bahasa Indonesia di kelas I dalam bagian pembelajaran menulis kompetensi dasar dijelaskan bahwa menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan

Memetakan kondisi bangunan Puri dalam sebuah peta digital, yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk melakukan kajian lanjut tentang kesesuaian posisi bangunan

Sehubungan dengan itu, Gagne (dalam Sudjana, 2010: 22) mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara lain: (1) hasil belajar intelektual

Sebelumnya diberitakan ada kasus bullying di Pontianak pada bulan April 2019 yang sampai viral di media sosial, yaitu berinisial A diduga dikeroyok oleh 12 orang siswa

Dari hasil refinement pada Tabel 1 terlihat bahwa doping Eu pada superkonduktor YBCO mengakibatkan perubahan pada nilai parameter kisi (a, b, c), dimana nilai parameter kisi (a, b,

Terapi pembedahan transurethral insisi dikerjakan pada divertikel yang kecil dengan flap merupakan pilihan utama, sementara pada divertikel yang besar dimana

Bentuk &amp; Kriteria Indikator Penilaian Bobot (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) gambaran umum rencana usaha, Metode pelaksanaan, Biaya dan

pembuatan bioplastik dari limbah biji nangka dengan menggunakan sorbitol

Hypothetical learning trajectory memiliki tiga komponen utama dari learning trajectory yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu: (a) tujuan pembelajaran (learning

Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses, yaitu