• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I-IV Menometroragia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I-IV Menometroragia"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

1 1 1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Menurut Referensi kesehatan (2008), pembangunan kesehatan Menurut Referensi kesehatan (2008), pembangunan kesehatan bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus

kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperanberperan dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda yang sehat jasmani maupun rohani. Oleh sebab itu wanita, seyogyanya muda yang sehat jasmani maupun rohani. Oleh sebab itu wanita, seyogyanya diberi perhatian sebab :

diberi perhatian sebab : 1.

1. Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapiWanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan dengan fungsi reproduksinya

pria berkaitan dengan fungsi reproduksinya 2.

2. Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yangKesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yang dikandung dan dilahirkan.

dikandung dan dilahirkan. 3.

3. Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek denganKesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan mengatas namakan “pembangunan” seperti program KB, dan mengatas namakan “pembangunan” seperti program KB, dan pengenda

pengendalian lian jumlah jumlah penduduk.penduduk. 4.

4. Masalah kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agendaMasalah kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agenda Intemasional diantaranya Indonesia menyepakati hasil-hasil Intemasional diantaranya Indonesia menyepakati hasil-hasil Konferensi mengenai kesehatan reproduksi

Konferensi mengenai kesehatan reproduksi dan kependudukandan kependudukan 5.

5. Berdasarkan pemikiran di atas kesehatan wanita merupakan aspek Berdasarkan pemikiran di atas kesehatan wanita merupakan aspek  paling penting disebabkan pengaruhnya pada kesehatan anak -

(2)

Oleh sebab itu pada wanita diberi kebebasan dalam menentukan hal Oleh sebab itu pada wanita diberi kebebasan dalam menentukan hal yang paling baik menurut dirinya sesuai dengan kebutuhannya dimana ia yang paling baik menurut dirinya sesuai dengan kebutuhannya dimana ia sendiri yang memutuskan atas tubuhnya sendiri. Seorang wanita normal akan sendiri yang memutuskan atas tubuhnya sendiri. Seorang wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi, yaitu haid.

mengalami peristiwa reproduksi, yaitu haid.

Sebanyak dua pertiga dari wanita-wanita yang dirawat dirumah sakit Sebanyak dua pertiga dari wanita-wanita yang dirawat dirumah sakit untuk perdarahan disfungsional berumur diatas 40 tahun dan 3% dibawah 20 untuk perdarahan disfungsional berumur diatas 40 tahun dan 3% dibawah 20 tahun. Sebetulnya dalam praktek banyak dijumpai perdarahan disfungsional tahun. Sebetulnya dalam praktek banyak dijumpai perdarahan disfungsional dalam masa pubertas, akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh dalam masa pubertas, akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh sendiri, jarang diperlukan perawatan di Rumah Sakit. Perdarahan ovulator sendiri, jarang diperlukan perawatan di Rumah Sakit. Perdarahan ovulator merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan disfungsional dengan siklus merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan disfungsional dengan siklus pendek atau panjang (Prawirohardjo, 2007).

pendek atau panjang (Prawirohardjo, 2007).

Dari beberapa kasus yang ada diruang ginekologi menometroragia Dari beberapa kasus yang ada diruang ginekologi menometroragia merupakan kasus yang jarang terjadi. Meskipun demikian, bukan berarti merupakan kasus yang jarang terjadi. Meskipun demikian, bukan berarti menometroragia

menometroragia tidak berpengaruh terhadap meningkatnya angka mortalitastidak berpengaruh terhadap meningkatnya angka mortalitas dan morbiditas karena menometroragia berhubungan dengan salah satu faktor dan morbiditas karena menometroragia berhubungan dengan salah satu faktor penyebab ganggua

penyebab gangguan dalam n dalam organ reproduksi wanitaorgan reproduksi wanita ((Soekiman, 2009).Soekiman, 2009).

Data medical record RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate bahwa Data medical record RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate bahwa tercatat dari bulan januari sampai bulan mei 2011 ada 12 kasus tercatat dari bulan januari sampai bulan mei 2011 ada 12 kasus menometroragia

menometroragia. Dari data yang penulis dapatkan diatas, oleh sebab itu. Dari data yang penulis dapatkan diatas, oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai kasus menometroragia penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai kasus menometroragia ini,dengan judul

ini,dengan judul””Asuhan Kebidanan Pada Ny”H” Dengan MenometroragiaAsuhan Kebidanan Pada Ny”H” Dengan Menometroragia” ”  dengan harapan dapat memperoleh gambaran nyata tentang penatalaksanaan dengan harapan dapat memperoleh gambaran nyata tentang penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada kasus

(3)

1.2

1.2 Tujuan PenulisanTujuan Penulisan 1.2.1

1.2.1 Tujuan Tujuan UmumUmum

Untuk memperoleh gambaran nyata

Untuk memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan kebidanantentang pelaksanaan asuhan kebidanan  pada

 pada Ny Ny “H” “H” dengan dengan kasus kasus menometroragia menometroragia di di ruang ruang ginekology ginekology RSUDRSUD Dr.H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE

Dr.H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE 1.2.2

1.2.2 Tujuan KhususTujuan Khusus 1.

1. Melakukan pengkajian pada Ny “H” dengan kasus menometroragia.Melakukan pengkajian pada Ny “H” dengan kasus menometroragia. 2.

2. Menentukan diagnosa / masalah ak Menentukan diagnosa / masalah ak tual pada Ny “H” dengan kasustual pada Ny “H” dengan kasus menometroragia.

menometroragia. 3.

3. Menentukan diagnosaMenentukan diagnosa masalah potensial pada Ny “H” dengan kasusmasalah potensial pada Ny “H” dengan kasus menometroragia.

menometroragia. 4.

4. Menentukan tindakan emergency / segera pada Ny “H” dengan kasusMenentukan tindakan emergency / segera pada Ny “H” dengan kasus menometroragia.

menometroragia. 5.

5. Membuat rencana tindakan kebidanan pada Ny “H” deMembuat rencana tindakan kebidanan pada Ny “H” dengan kasusngan kasus menometroragia.

menometroragia. 6.

6. Mengimplementasikan rencana tindakan pada Ny “H” dengan kasusMengimplementasikan rencana tindakan pada Ny “H” dengan kasus menometroragia.

menometroragia. 7.

7. Mengevaluasi hasil dari asuhan kebidanan yang telah diberikan padaMengevaluasi hasil dari asuhan kebidanan yang telah diberikan pada  Ny “H” dengan kasus menometrora

 Ny “H” dengan kasus menometroragia.gia. 8.

8. Mendokumentasi secara lengkap asuhan kebidanan yang telah diMendokumentasi secara lengkap asuhan kebidanan yang telah di  berikan pada Ny “H” dengan kasus menomet

(4)

1.3

1.3 Manfaat PenulisanManfaat Penulisan 1.3.1

1.3.1 Bagi Bagi PenulisPenulis

Untuk menambah wawasan penulis dalam melaksanakan Asuhan Untuk menambah wawasan penulis dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada kasus menometroragia

Kebidanan pada kasus menometroragia 1.3.2

1.3.2 Bagi Bagi pasienpasien

Membantu dalam hal memberikan pengertian secara jelas perawatan pada Membantu dalam hal memberikan pengertian secara jelas perawatan pada kasus menometroragia, sehingga klien dapat mengerti dan kasus menometroragia, sehingga klien dapat mengerti dan melaksanak

melaksanakannya di annya di rumah.rumah. 1.3.3

1.3.3 Bagi institusiBagi institusi

Sebagai bahan masukan yang dapat digunakan dalam pembuatan karya tulis Sebagai bahan masukan yang dapat digunakan dalam pembuatan karya tulis selanjutnya.

selanjutnya. 1.3.4

1.3.4 Bagi Rumah SakitBagi Rumah Sakit

Sebagai bahan informasi dalam memberikan pelayanan pada kasus Sebagai bahan informasi dalam memberikan pelayanan pada kasus menometroragia, sehingga mutu pelayanan Kebidanan pada masa yang menometroragia, sehingga mutu pelayanan Kebidanan pada masa yang akan datang lebih ditingkatkan lagi

(5)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

2.1

2.1 Konsep Dasar Konsep Dasar MenometroragMenometroragiaia 2.1.1 Pengertian

2.1.1 Pengertian

1. Menometroragia adalah perdarahan yang banya

1. Menometroragia adalah perdarahan yang banyak, di luar k, di luar siklus haid dansiklus haid dan biasanya terjadi dalam masa antara 2 haid, perdarahan itu tampak  biasanya terjadi dalam masa antara 2 haid, perdarahan itu tampak  terpisah dan dapat dibedakan dari haid atau 2 jenis perdarahan ini terpisah dan dapat dibedakan dari haid atau 2 jenis perdarahan ini menjadi 1 yang pertama dinamakan metroragia yang kedua menjadi 1 yang pertama dinamakan metroragia yang kedua menometroragia (Widjarnako, 2009).

menometroragia (Widjarnako, 2009).

2. Menometroragia adalah perdarahan rahim yang berlebihan dalam 2. Menometroragia adalah perdarahan rahim yang berlebihan dalam

 jumlah dan lamanya perdara

 jumlah dan lamanya perdarahan, dapat terjadi dalam periode menstruashan, dapat terjadi dalam periode menstruasii maupun di antara periode menstruasi (Rika, 2009).

maupun di antara periode menstruasi (Rika, 2009).

3. Menometroragia adalah perdarahan yang terjadi antara masa 2 haid 3. Menometroragia adalah perdarahan yang terjadi antara masa 2 haid yang dapat disebabkan oleh kelainan organik pada alat genital atau oleh yang dapat disebabkan oleh kelainan organik pada alat genital atau oleh kelainan fungsional (Prawirohrdjo, 2007).

kelainan fungsional (Prawirohrdjo, 2007).

4. Menometroragia adalah perdarahan saat menstruasi yang berlangsung 4. Menometroragia adalah perdarahan saat menstruasi yang berlangsung terus / panjang dan dengan jumlah darah yang lebih banyak (Manuaba, terus / panjang dan dengan jumlah darah yang lebih banyak (Manuaba, 2010).

2010).

Dari beberapa pengertian tersebut di atas maka penulis Dari beberapa pengertian tersebut di atas maka penulis menyimpulkan bahwa menometroragia adalah suatu keadaan dimana menyimpulkan bahwa menometroragia adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan diluar haid yang berlangsung lama serta dengan terjadi perdarahan diluar haid yang berlangsung lama serta dengan  jumlah darah ya

(6)

2.1.2 Etiologi 2.1.2 Etiologi

Prawirohardjo (2007), etiologi dari menometroragia antara lain: Prawirohardjo (2007), etiologi dari menometroragia antara lain: 1.

1. SebabSebab –  – sebab Organik sebab Organik 

Perdarahan dari uterus,tuba dan ovarium disebabkan oleh kelainan Perdarahan dari uterus,tuba dan ovarium disebabkan oleh kelainan

pada : pada : a.

a. Servik uteri :Servik uteri : Karsinoma partiomKarsinoma partiom, perlukaan serviks,, perlukaan serviks,  polip  polip servik servik ,, erosi pada portio,

erosi pada portio, ulkus portio uteriulkus portio uteri.. b.

b. Vagina : Varices pecah,Vagina : Varices pecah, metostase kario,metostase kario, karsinoma keganasankarsinoma keganasan vagina,

vagina, karsinoma vagina.karsinoma vagina. c.

c. Rahim :Rahim :  polip  polip endometriumendometrium,, karsinoma korpus uterikarsinoma korpus uteri,, submukosasubmukosa mioma uteri.

mioma uteri. d.

d. Ovarium : radang ovarium, tumor Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium, kista ovariumovarium, kista ovarium e.

e. Tuba fallopii, seperti kehamilan ektopik terganggu, radang tuba,Tuba fallopii, seperti kehamilan ektopik terganggu, radang tuba, tumor tuba.

tumor tuba.

2.

2. SebabSebab –  – sebab disfungsionalsebab disfungsional

Perdarahan uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik. Perdarahan uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik. Perdarahan disfungsiona

Perdarahan disfungsional terbagi menjadi 3 l terbagi menjadi 3 bentuk :bentuk : a.

a. Perdarahan disfungsional dengan ovulasi (Perdarahan disfungsional dengan ovulasi ( ovulatoir disfunctionovulatoir disfunction bleeding)

bleeding)..

Jika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium Jika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tanpa ada sebab - sebab organik, maka harus diperhatikan sebagai tanpa ada sebab - sebab organik, maka harus diperhatikan sebagai etiologi.

(7)

Korpus lutheum persistens

Korpus lutheum persistens dalam hal ini dijumpai perdarahandalam hal ini dijumpai perdarahan kadang-kadang bersamaan dengan ovarium yang membesar kadang-kadang bersamaan dengan ovarium yang membesar korpus lutheum

korpus lutheum ini menyebabkan pelepasan endometrium tidak ini menyebabkan pelepasan endometrium tidak  teratur (

teratur (irreguler sheddingirreguler shedding) sehingga menimbulkan perdarahan.) sehingga menimbulkan perdarahan.  Insufisiensi

 Insufisiensi korpus korpus lutheumlutheum menyebabkanmenyebabkan  premenstrual  premenstrual spottingspotting,, menorhagia

menorhagia dandan  polimenorrea polimenorrea, dasarnya adalah kurangnya, dasarnya adalah kurangnya produksi progesterone disebabkan oleh gangguan LH

produksi progesterone disebabkan oleh gangguan LH releasingreleasing  factor.

 factor. Apapleksia Apapleksia uteriuteri pada wanita dengan hipertensi dapatpada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya pembuluh darah dalam uterus. Kelainan darah terjadi pecahnya pembuluh darah dalam uterus. Kelainan darah seperti

seperti anemiaanemia, gangguan pembekuan darah, gangguan pembekuan darah  purpura  purpura trombosit trombosit  openik.

openik.

b. Perdarahan disfungsional tanpa ovulasi (

b. Perdarahan disfungsional tanpa ovulasi ( anovulatoir disfunctiond anovulatoir disfunctiond  bleeding)

bleeding)..

Stimulasi dengan estrogen

Stimulasi dengan estrogen menyebabmenyebabkan tumbuhnya endometriumkan tumbuhnya endometrium dengan menurunnya kadar estrogen dibawah tingkat tertentu. dengan menurunnya kadar estrogen dibawah tingkat tertentu. Timbul perdarahan yang kadang bersifat siklis, Timbul perdarahan yang kadang bersifat siklis, kadang-kadang tidak teratur sama sekali.

kadang tidak teratur sama sekali. c.

c. Stres psikologStres psikologis dan is dan komplikasi dakomplikasi dari pemakari pemakaian alat ian alat kontrasepsikontrasepsi 2.1.3 Patologi

2.1.3 Patologi

Menurut Schroder pada tahun 1915, setelah penelitian Menurut Schroder pada tahun 1915, setelah penelitian histopatologik 

histopatologik pada uterus dan ovario pada waktu yang sama, menarik pada uterus dan ovario pada waktu yang sama, menarik  kesimpulan bahwa gangguan perdarahan yang dinamakan

(8)

hemorrágica

hemorrágica terjadi karena persistensi folikel yang tidak pecah sehinggaterjadi karena persistensi folikel yang tidak pecah sehingga tidak terjadi ovulasi

tidak terjadi ovulasi dan pembentukandan pembentukan corpus luteumcorpus luteum.. Akibatnya terjadilah

Akibatnya terjadilah hiperplasia endometriumhiperplasia endometrium karena stimulasikarena stimulasi estrogen yang berlebihan dan terus menerus. Penelitian menunjukan pula estrogen yang berlebihan dan terus menerus. Penelitian menunjukan pula bahwa perdarahan disfungsional dapat ditemukan bersamaan dengan bahwa perdarahan disfungsional dapat ditemukan bersamaan dengan berbagai jenis endometrium yaitu

berbagai jenis endometrium yaitu endometrium atropik endometrium atropik ,, hiperplastik hiperplastik ,,  ploriferatif 

 ploriferatif , dan, dan sekretorissekretoris, dengan endometrium jenis non sekresi, dengan endometrium jenis non sekresi merupakan bagian terbesar. Endometrium jenis nonsekresi dan jenis sekresi merupakan bagian terbesar. Endometrium jenis nonsekresi dan jenis sekresi penting artinya karena dengan demikian dapat dibedakan perdarahan penting artinya karena dengan demikian dapat dibedakan perdarahan anovulatori

anovulatoridari perdarahandari perdarahan ovulatoar ovulatoar ..

Klasifikasi ini mempunyai nilai klinik karena kedua jenis Klasifikasi ini mempunyai nilai klinik karena kedua jenis perdarahan disfungsional ini mempunyai dasar etiologi yang berlainan dan perdarahan disfungsional ini mempunyai dasar etiologi yang berlainan dan memerlukan penanganan yang berbeda. Pada perdarahan disfungsional memerlukan penanganan yang berbeda. Pada perdarahan disfungsional yang ovulatoir gangguan dianggap berasal dari faktor-faktor yang ovulatoir gangguan dianggap berasal dari faktor-faktor neuromuskular 

neuromuskular ,, vasomotorik vasomotorik , atau, atau hematologik hematologik , yang mekanismenya belum, yang mekanismenya belum seberapa dimengerti, sedang perdarahan anovulatoir biasanya dianggap seberapa dimengerti, sedang perdarahan anovulatoir biasanya dianggap bersumber pada gangguan endokrin (Prawirohardjo, 2007).

bersumber pada gangguan endokrin (Prawirohardjo, 2007). 2.1.4

2.1.4 Gambaran Gambaran klinikklinik 1. Perdarahan ovulatoar 1. Perdarahan ovulatoar

Perdarahan ini merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan Perdarahan ini merupakan kurang lebih 10% dari perdarahan disfungsional dengan siklus pendek (

disfungsional dengan siklus pendek ( polimenorea polimenorea) atau panjang) atau panjang (oligomenorea). Untuk mendiagnosis perdarahan ovulatoar perlu

(oligomenorea). Untuk mendiagnosis perdarahan ovulatoar perlu dilakukandilakukan kerokan pada masa mendekati haid jika sudah di pastikan bahwa kerokan pada masa mendekati haid jika sudah di pastikan bahwa

(9)

perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa adanya sebab perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa adanya sebab organik, maka harus dipikirkan sebagai etiologinya:

organik, maka harus dipikirkan sebagai etiologinya: a.

a. Korpus luteum persistensKorpus luteum persistens; dalam hal ini dijumpai ; dalam hal ini dijumpai perdarahan kadaperdarahan kadangng –  –  kadang bersamaan dengan ovarium membesar. Sindrom ini harus kadang bersamaan dengan ovarium membesar. Sindrom ini harus dibedakan dari kehamilan ektopik karena riwayat penyakit dan hasil dibedakan dari kehamilan ektopik karena riwayat penyakit dan hasil pemeriksaan panggul sering menunjukan banyak persamaan antara pemeriksaan panggul sering menunjukan banyak persamaan antara keduanya

keduanya. Korpus luteum . Korpus luteum persisten dapat pula menyebabkan pelepasanpersisten dapat pula menyebabkan pelepasan endometrium tidak teratur (

endometrium tidak teratur (irregular sheddingirregular shedding). Diagnosis). Diagnosis irregular irregular  shedding

shedding dibuat dengan kerokan yang tepat pada waktunya, yaknidibuat dengan kerokan yang tepat pada waktunya, yakni menurut Prawirohardjo (2007) pada hari ke-4 mulainya perdarahan. menurut Prawirohardjo (2007) pada hari ke-4 mulainya perdarahan. Pada waktu ini dijumpai adanya endometrium dalam tipe sekresi Pada waktu ini dijumpai adanya endometrium dalam tipe sekresi disamping tipe non sekresi.

disamping tipe non sekresi. b.

b.  Insufusiensi  Insufusiensi korpus korpus luteumluteumdapat menyebabkandapat menyebabkan  premenstrual  premenstrual spotting,spotting, menoragia atau polimenorea. Dasarnya adalah kurang produksi menoragia atau polimenorea. Dasarnya adalah kurang produksi progesteron disebabkan oleh gangguan LH (

progesteron disebabkan oleh gangguan LH ( Luteiniozing  Luteiniozing hormonhormon))

releasing factor.

releasing factor. Diagnosis dibuat apabila hasil biopsi endometrialDiagnosis dibuat apabila hasil biopsi endometrial dalam

dalam  fase  fase lutealluteal tidak cocok dengan gambaran endometrium yangtidak cocok dengan gambaran endometrium yang seharusny

seharusnya didapat dari a didapat dari hari siklus hari siklus yang bersangkutan.yang bersangkutan. c.

c.  Appoleksia  Appoleksia uteriuteri : pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi: pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya pembuluh darah dalam uterus

pecahnya pembuluh darah dalam uterus d.

d. Kelainan darah, sepertiKelainan darah, seperti anemiaanemia,,  purpura  purpura trombositopenik trombositopenik  dandan gangguan dalam mekanisme pembekuan darah.

(10)

2.

2. Perdarahan Perdarahan anavulatoranavulator

Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium. Dengan kadar estrogen dibawah tingkat tertentu, timbul endometrium. Dengan kadar estrogen dibawah tingkat tertentu, timbul perdarahan yang kadang-kadang tidak teratur sama sekali. Fluktuasi perdarahan yang kadang-kadang tidak teratur sama sekali. Fluktuasi kadar estrogen pada sangkut pautnya dengan jumlah yang pada suatu kadar estrogen pada sangkut pautnya dengan jumlah yang pada suatu waktu fungsional aktif. Folikel-folikel ini mengeluarkan estrogen waktu fungsional aktif. Folikel-folikel ini mengeluarkan estrogen sebelum mengalami atresia, dan kemudian diganti dengan folikel-folikel sebelum mengalami atresia, dan kemudian diganti dengan folikel-folikel baru. Endometrium dibawah pengaruh estrogen tumbuh terus, dan dari baru. Endometrium dibawah pengaruh estrogen tumbuh terus, dan dari endometrium yang mula-mula

endometrium yang mula-mula  proliferatif  proliferatif  dapat terjadi endometriumdapat terjadi endometrium bersifat

bersifat hiperplasiahiperplasia kistik. Jika gambaran itu dijumpai pada sedian yangkistik. Jika gambaran itu dijumpai pada sedian yang diperoleh dengan kerokan, dapat diambil kesimpulan bahwa perdarahan diperoleh dengan kerokan, dapat diambil kesimpulan bahwa perdarahan bersifat anavulatoar.

bersifat anavulatoar.

Walaupun perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap Walaupun perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap waktu dalam kehidupan menstrual seorang wanita, namun hal ini paling waktu dalam kehidupan menstrual seorang wanita, namun hal ini paling sering terdapat pada masa pubertas dan masa pramenopause. Pada masa sering terdapat pada masa pubertas dan masa pramenopause. Pada masa pubertas sesudah

pubertas sesudah menarchemenarche , perdarahan tidak normal disebabkan oleh, perdarahan tidak normal disebabkan oleh gangguan atau terlambatnya proses maturasi pada hipotalamus, dengan gangguan atau terlambatnya proses maturasi pada hipotalamus, dengan akibat bahwa pembuatan

akibat bahwa pembuatan realising factor realising factor dan hormon gonadotropin tidak dan hormon gonadotropin tidak  sempurna. Pada wanita dalam masa pramenopause proses terhentinya sempurna. Pada wanita dalam masa pramenopause proses terhentinya fungsi ovarium tidak selalu berjalan lancar.

fungsi ovarium tidak selalu berjalan lancar.

Bila masa pubertas kemungkinan keganasan kecil sekali ada Bila masa pubertas kemungkinan keganasan kecil sekali ada harapan bahwa lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus haid harapan bahwa lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus haid menjadi avulatoar, pada seorang wanita dewasa dan terutama dalam menjadi avulatoar, pada seorang wanita dewasa dan terutama dalam

(11)

masa pramenopause dengan perdarahan tidak teratur mutlak diperlukan masa pramenopause dengan perdarahan tidak teratur mutlak diperlukan kerokan untuk menentukan ada tidaknya tumor ganas.perdarahan kerokan untuk menentukan ada tidaknya tumor ganas.perdarahan disfungsioanl dapat dijumpai pada penderit-penderita dengan penyakit disfungsioanl dapat dijumpai pada penderit-penderita dengan penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah penyakit umum yang metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah penyakit umum yang menahun, tumor

menahun, tumor –  – tumor ovarium, dan tumor ovarium, dan sebagainyasebagainya..

Akan tetapi disamping itu, terdapat banyak wanita dengan Akan tetapi disamping itu, terdapat banyak wanita dengan perdarahan

perdarahan disfungsional tanpa disfungsional tanpa adanya adanya penyakit-penyakpenyakit-penyakit it tersebuttersebut diatas. Dalam hal ini sters yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, diatas. Dalam hal ini sters yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, baik didalam maupun diluar pekerjaan, kejadian-kejadian yang baik didalam maupun diluar pekerjaan, kejadian-kejadian yang mengganggu keseimbangan emosional seperti kecelakaan, kematian mengganggu keseimbangan emosional seperti kecelakaan, kematian dalam keluarga, pemberian obat penenang terlalu lama, dan lain-lain dalam keluarga, pemberian obat penenang terlalu lama, dan lain-lain dapat menyebabkan perdrahan anavulatoar (Prawirohardjo, 2007).

dapat menyebabkan perdrahan anavulatoar (Prawirohardjo, 2007). 2.1.5 Diagnosis

2.1.5 Diagnosis

Pembuatan anamnesis yang cermat penting untuk diagnosis.perlu Pembuatan anamnesis yang cermat penting untuk diagnosis.perlu ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan, apakah didahului oleh siklus ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan, apakah didahului oleh siklus yang pendek atau oleh oli

yang pendek atau oleh oligomenoreagomenorea/amenore, sifat perdarahan (banyak atau/amenore, sifat perdarahan (banyak atau sedikit-sedikit, sakit atau tidak), lama perdarahan dan sebagainya. Pada sedikit-sedikit, sakit atau tidak), lama perdarahan dan sebagainya. Pada pemeriksaan umum perlu diperhatikan tanda-tanda yang menunjuk ke arah pemeriksaan umum perlu diperhatikan tanda-tanda yang menunjuk ke arah kemungkinan penyakit metabolik, penyakit endokrin,penyakit menahun dan kemungkinan penyakit metabolik, penyakit endokrin,penyakit menahun dan lain-lain.kecurigaan terhadap salah satu penyakit tersebut hendaknya lain-lain.kecurigaan terhadap salah satu penyakit tersebut hendaknya menjadi dorongan untuk melakukan pemeriksaan dengan teliti ke arah menjadi dorongan untuk melakukan pemeriksaan dengan teliti ke arah penyakit yang bersangkutan.

(12)

Pada pemeriksaan ginekolog

Pada pemeriksaan ginekologi perlu dilihat i perlu dilihat apakah tidak ada kelainan-apakah tidak ada kelainan-kelainan organik, yang menyebabkan perdarahan abnormal (seperti: kelainan organik, yang menyebabkan perdarahan abnormal (seperti: polip,ulkus,tumor). Pada wanita pubertas umumnya tidak perlu dilakukan polip,ulkus,tumor). Pada wanita pubertas umumnya tidak perlu dilakukan kerokan guna pembuatan diagnosis. Pada wanita berumur antara 20 dan 40 kerokan guna pembuatan diagnosis. Pada wanita berumur antara 20 dan 40 tahun kemungkinan besar adalah kehamilan terganggu, polip, mioma, tahun kemungkinan besar adalah kehamilan terganggu, polip, mioma, submukosum dan sebagainya. Disini kerokan diadakan setelah dapat submukosum dan sebagainya. Disini kerokan diadakan setelah dapat diketahui benar bahwa tindakan tersebut

diketahui benar bahwa tindakan tersebut tidak mengganggu kehamilan yangtidak mengganggu kehamilan yang masih memberi harapan untuk diselamatkan. Pada wanita dalam masih memberi harapan untuk diselamatkan. Pada wanita dalam pramenopau

pramenopause dorongan untuk se dorongan untuk dilakukan kerokan adalah untuk memastikandilakukan kerokan adalah untuk memastikan ada tidaknya tumor ganas

ada tidaknya tumor ganas (Prawirohardjo, 2007).(Prawirohardjo, 2007). 2.1.6 Penanganan

2.1.6 Penanganan

Widjanarko (2009), penanganan pada kasus menometroragia ini Widjanarko (2009), penanganan pada kasus menometroragia ini antara lain:

antara lain:

1. Bila perdarahan disfungsional sangat banyak, penderita harus istirahat 1. Bila perdarahan disfungsional sangat banyak, penderita harus istirahat

baring dan

baring dan dilakukan pemdilakukan pemeriksaan daeriksaan darah.rah.

2. Setelah pemeriksaan ginekologis menunjukkan bahwa perdarahan berasal 2. Setelah pemeriksaan ginekologis menunjukkan bahwa perdarahan berasal

dari uterus dan tidak ada

dari uterus dan tidak ada abortus incompletus, maka dapat diberikan :abortus incompletus, maka dapat diberikan : a.

a. Estrogen dosis tinggi supaya kadarnya darah meningkat danEstrogen dosis tinggi supaya kadarnya darah meningkat dan perdarahan berhenti, diberikan secara intra muscular (propionasi perdarahan berhenti, diberikan secara intra muscular (propionasi estrodiol 25 mg), kerugian therapy ini adalah bahwa setelah suntikan estrodiol 25 mg), kerugian therapy ini adalah bahwa setelah suntikan dihentikan maka perdarahan akan timbul lagi atau benzoas dihentikan maka perdarahan akan timbul lagi atau benzoas ekstradiol/valeras ekstradiol 20 mg.

(13)

b.

b. Progesterone : pemberian progesterone mengimbangi pengaruhProgesterone : pemberian progesterone mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium diberikan secara intra muscular estrogen terhadap endometrium diberikan secara intra muscular hidroksi progesterone 125 mg atau provera 10 mg

hidroksi progesterone 125 mg atau provera 10 mg oral.oral. c.

c. Jika pemberian estrogen saja atau progesterone saja kurangJika pemberian estrogen saja atau progesterone saja kurang bermanfaat, maka diberikan kombinasi estrogen dan progesterone bermanfaat, maka diberikan kombinasi estrogen dan progesterone yaitu pil kontrasepsi, pada therapi ini dapat diberikan progesterone yaitu pil kontrasepsi, pada therapi ini dapat diberikan progesterone untuk 7 hari mulai hari ke 21

untuk 7 hari mulai hari ke 21 siklus haid.siklus haid.

3. Dilakukan kuretase endometrium terhadap produk-produk konsepsi yang 3. Dilakukan kuretase endometrium terhadap produk-produk konsepsi yang

tertahan. tertahan.

4 . Antibiotika untuk infeksi pelvis. 4 . Antibiotika untuk infeksi pelvis. 2.2

2.2 Konsep Konsep Dasar Dasar Menegemen Menegemen KebidananKebidanan

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan berdasarkan teori ilmiah, temuan,ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien (Varney, 2007).

(Varney, 2007).

Manajemen ke

Manajemen kebidanan terdiri dari VII bidanan terdiri dari VII langkah yang berurutalangkah yang berurutan, yangn, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. langkah

langkah –  –  langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap dan bisa dilangkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap dan bisa di aplikasikan dalam semua situasi

(14)

2.2.1

2.2.1 Step I Identifikasi Data DasarStep I Identifikasi Data Dasar

Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap melalui data subjektif dan objektif dari semua sumber yang lengkap melalui data subjektif dan objektif dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara anamnesis, Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan cara anamnesis, Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital, riwayat kesehatan sebelumnya dan riwayat pemeriksaan tanda-tanda vital, riwayat kesehatan sebelumnya dan riwayat kesehatan terbaru, serta P

kesehatan terbaru, serta Pemeriksaan penunjang.emeriksaan penunjang. 1.

1. PengumpulaPengumpulan n DataData 1)

1) Data Subjektif terdiri dari :Data Subjektif terdiri dari : a.

a. Biodata / IdentitasBiodata / Identitas

Biodata klien mencakup nama, umur, jenis kelamin, agama, Biodata klien mencakup nama, umur, jenis kelamin, agama, suku/bangs

suku/bangsa, pendidikan, a, pendidikan, pekerjaan, alamat.pekerjaan, alamat. b.

b. Riwayat penyakitRiwayat penyakit

Riwayat penyakit diderita sekarang, riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit diderita sekarang, riwayat penyakit sekarang yang menyertai, riwayat kesehatan lalu, riwayat kehamilan dan yang menyertai, riwayat kesehatan lalu, riwayat kehamilan dan persalinan, riwayat pertumbuhan dan perkembangan, riwayat persalinan, riwayat pertumbuhan dan perkembangan, riwayat pemenuhan nurtisi, riwayat kesehatan keluarga, data psikologis pemenuhan nurtisi, riwayat kesehatan keluarga, data psikologis klien, data sosial, data spiritual, pola eliminasi, serta pola klien, data sosial, data spiritual, pola eliminasi, serta pola tidur/istiahat.

tidur/istiahat. 2)

2) Data Objektif meliputi :Data Objektif meliputi : a.

a. Pemeriksaan umumPemeriksaan umum

Pemeriksaan umum yang harus diperhatikan yaitu keadaan Pemeriksaan umum yang harus diperhatikan yaitu keadaan umum dan tanda-tanda vital : tingkat kesadaran, tekanan darah, umum dan tanda-tanda vital : tingkat kesadaran, tekanan darah,

(15)

nadi, respirasi, dan suhu. Pada menometroragia akan didapatkan nadi, respirasi, dan suhu. Pada menometroragia akan didapatkan kegelisahan dan kekhawatiran dari klien

kegelisahan dan kekhawatiran dari klien b.

b. Observasi dan pemeriksaan fisik.Observasi dan pemeriksaan fisik.

Observasi dan pemeriksaan fisik merupakan metode Observasi dan pemeriksaan fisik merupakan metode pengumpulan data yang tidak dapat dipisahkan, observasi adalah pengumpulan data yang tidak dapat dipisahkan, observasi adalah melihat, memperhatikan sesuatu pada pemeriksaan fisik. Pada melihat, memperhatikan sesuatu pada pemeriksaan fisik. Pada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. Pemeriksaan fisik yang di lakukan pada klien dengan Pemeriksaan fisik yang di lakukan pada klien dengan menometroragia yaitu pemeriksaan kepala/rambut, wajah, mata, menometroragia yaitu pemeriksaan kepala/rambut, wajah, mata, telinga, hidung, m

telinga, hidung, mulut dan bibir, leher, ulut dan bibir, leher, abdomen, kulit, geabdomen, kulit, genitalia,nitalia, dan ekstremitas.

dan ekstremitas. c.

c. Melakukan pemeriksaan penunjang (laboratorium)Melakukan pemeriksaan penunjang (laboratorium) 2.2.2

2.2.2 Step Step II Identifikasi II Identifikasi Diagnosa/Masalah Diagnosa/Masalah AktualAktual

Pada langkah ini di lakukan identifikasi terhadap diagnosis atau Pada langkah ini di lakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data (subjektif dan masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data (subjektif dan objektif) yang telah di kumpulkan. Data dasar yang sudah di kumpulkan objektif) yang telah di kumpulkan. Data dasar yang sudah di kumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.

spesifik. 2.2.3

2.2.3 Step Step III Identifikasi DiagnoIII Identifikasi Diagnose / Mase / Masalah Potensialsalah Potensial

Langkah III merupakan langkah ketika bidan melakukan Langkah III merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial penanganannya. Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diag

(16)

identifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan di identifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan di lakukan pencegahan. Bidan di harapkan waspada dan bersiap-siap lakukan pencegahan. Bidan di harapkan waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. mencegah diagnosis/masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman. Pada Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman. Pada klien de

klien dengan mngan menometroragia, enometroragia, masalah masalah potensial dpotensial dapat teapat terjadi rjadi perdarahanperdarahan berulang.

berulang. 2.2.4

2.2.4 Step Step IV IV Melaksanakan Melaksanakan Tindakan Tindakan Segera.Segera.

Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Pada langkah ini, mengidentifikasi perlunya berdasarkan kondisi klien. Pada langkah ini, mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/untuk dikonsultasikan atau di tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/untuk dikonsultasikan atau di tangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan tangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Berdasarkan teori, kasus menometroragia perlu dilakukan kondisi klien. Berdasarkan teori, kasus menometroragia perlu dilakukan tindakan segera untuk

tindakan segera untuk mengantisipasi terjadinya perdarahan.mengantisipasi terjadinya perdarahan. 2.2.5

2.2.5 Step Step V PereV Perencanaan Tindakancanaan Tindakan Asuhan Kebidanan Asuhan Kebidanann

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang di Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang di tentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini tentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosis yang merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosis yang telah di identifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang telah di identifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana tindakan pada klien dengan tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana tindakan pada klien dengan menometroragia dapat dibuat bersama petugas kesehatan, klien dengan menometroragia dapat dibuat bersama petugas kesehatan, klien dengan keluarganya berdasarkan urutan prioritas

(17)

2.2.6

2.2.6 Step Step VI ImplemeVI Implementasi Asuhan ntasi Asuhan Kebidanan.Kebidanan.

Pada langkah ini di lakukan pelaksanaan asuhan langsung secara Pada langkah ini di lakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk  bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk  mengarahkan pelaksanaannya.

mengarahkan pelaksanaannya. 2.2.7

2.2.7 Step Step VII VII Evaluasi Evaluasi Tindakan Tindakan Asuhan Asuhan KebidananKebidanan

Pada langkah VII ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang Pada langkah VII ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan. Hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah sudah diberikan. Hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi. terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya.

pelaksanaannya.

Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif, Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif, sedangkan sebagian lain belum efektif. Mengingat proses manajemen sedangkan sebagian lain belum efektif. Mengingat proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan, maka perlu asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan, maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif.

(18)

BAB III BAB III STUDY KASUS STUDY KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny ”H” DENGAN Ny ”H” DENGAN MENOMETRORAMENOMETRORAGIAGIA DIRUANG GINEKOLOGI RSUD Dr.H. CHASAN BOESOIRIE

DIRUANG GINEKOLOGI RSUD Dr.H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE

TERNATE

3.1

3.1 Laporan Laporan KasusKasus No.

No. Reg Reg :: 1 1 0 6 6 71 1 0 6 6 7 Tgl

Tgl masuk masuk : : 0505 –  – 0606 –  – 2011 2011 Jam Jam masuk masuk : : 11.40 11.40 WITWIT Tgl

Tgl pengkajian pengkajian : : 07 07 - - 06 06 - - 2011 2011 Jam Jam pengkajian pengkajian : : 09.00 09.00 WITWIT Step

Step I I Identifikasi Identifikasi Dan Dan Analisa Analisa Data Data DasarDasar

A.

A. Identitas istri / suamiIdentitas istri / suami Nama

Nama : Ny’H’ / Tn’Y’: Ny’H’ / Tn’Y’ Umur

Umur : : 41 41 thn thn / / 58 58 thnthn Suku

Suku : : Kayoa Kayoa / / KayoaKayoa Pendidikan

Pendidikan : : SMP SMP / / SMASMA Pekerjaan

Pekerjaan : : IRT IRT / / WiraswastaWiraswasta Agama

Agama : : IslamIslam

Lamanya

Lamanya menikah menikah : : 19 19 tahuntahun Alamat

Alamat : : FituFitu

B.

B. Data Biologis / FisiologisData Biologis / Fisiologis 1.

1. Keluhan Keluhan utama utama ::

Ibu mengatakan nyeri perut bagian Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah, disertai pengeluaran darah bawah, disertai pengeluaran darah

(19)

dari jalan lahir, warna merah segar, dari jalan lahir, warna merah segar, dengan jumlah yang banyak dan dengan jumlah yang banyak dan dialami ± 10 hari dirumah.

dialami ± 10 hari dirumah. 2.

2. Riwayat keluhan utama:Riwayat keluhan utama: a.

a. Keluhan Keluhan mulai mulai sejak sejak : : 2626 –  – 0505 –  – 20112011 b.

b. Sifat Sifat keluhan keluhan : : MenetapMenetap c.

c. Lokasi Lokasi keluhan keluhan : : Jalan Jalan lahirlahir d.

d. Faktor Faktor predisposisi predisposisi : : Kelainan Kelainan organik organik pada pada alat alat genitalgenital e.

e. Keluhan Keluhan yang yang menyertai menyertai :: -

- Ibu Ibu mengatakan mengatakan badannya badannya terasa terasa lemaslemas -

- Ibu Ibu mengatakan mengatakan susah susah tidurtidur f.

f. Pengaruh keluhan terhadapPengaruh keluhan terhadap aktifitas

aktifitas tubuh tubuh : : TergangguTerganggu g. Usaha klien untuk mengatasi

g. Usaha klien untuk mengatasi keluhan

keluhan : : Istirahat Istirahat di di tempat tempat tidurtidur 3.

3. Riwayat Riwayat kesehatan kesehatan yang yang lalu lalu :: a.

a. Imunisasi Imunisasi yang yang diperolediperoleh h : : Tidak Tidak adaada b. Penyakit yang pernah

b. Penyakit yang pernah diderita

diderita : : MalariaMalaria c.

c. Riwayat Riwayat opname opname : : Tidak Tidak adaada d.

d. Riwayat Riwayat trauma trauma : : Tidak Tidak adaada e.

e. Riwayat Riwayat operasi operasi : : Tidak Tidak adaada f. Riway

(20)

4.

4. Riwayat Riwayat reproduksireproduksi a. Riwayat haid a. Riwayat haid

-- Menarche Menarche : : 14 14 tahuntahun -- Siklus Siklus haid haid : : 2828 –  – 30 hari30 hari -- Durasi Durasi haid haid : : 44 –  – 7 hari7 hari -- PerlangsungaPerlangsungan n haid haid : : NormalNormal -- Dismenorea Dismenorea : : PernahPernah b.

b. Riwayat Riwayat obstetriobstetri

Kehamilan, persalinan, dan nifas lalu : Kehamilan, persalinan, dan nifas lalu :

c.

c. Riwayat Riwayat ginekologi ginekologi : : Tidak Tidak adaada d.

d. Riwayat Riwayat KB KB : : Tidak Tidak adaada 5. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar :

5. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar : a. Kebutuhan nutrisi

a. Kebutuhan nutrisi Kebiasaan

Kebiasaan a)

a) Pola Pola makan makan ibu ibu : : TeraturTeratur b)

b) Frekuensi Frekuensi : : 3 3 x x seharisehari c)

c) Jumlah air yang diminum : 7Jumlah air yang diminum : 7 –  – 8 gelas / hari8 gelas / hari d)

d) Nafsu Nafsu makan makan : : Baik Baik  e)

e) Makanan Makanan pantangan pantangan : Tidak : Tidak adaada

Kehamilan

Kehamilan PersalinanPersalinan NifasNifas

Ket Ket K K ee Tahun Tahun UKUK Jenis Jenis Persalinan

Persalinan Penolong Penolong JK JK BBBB

Perlang Perlang sungan sungan Lama Lama Menyusui Menyusui 1

(21)

b.

b. Kebutuhan Kebutuhan eleminasieleminasi Kebutuhan

Kebutuhan a)

a) Frekwensi Frekwensi BAK BAK : : 4 4 x x / / harihari b)

b) Warna Warna / / bau bau khas khas : : Kuning Kuning muda muda / / pesingpesing c)

c) Gangguan Gangguan eleminasi eleminasi BAK BAK : Tida: Tidak k adaada Selama

Selama sakit sakit : : Nyeri Nyeri saat saat BAKBAK d)

d) Frekwensi Frekwensi BAB BAB : : 1x 1x / / harihari e)

e) Warna Warna / / konsistensi konsistensi : : Kuning Kuning / / lemnek lemnek  f)

f) Gangguan Gangguan eleminasi eleminasi : : Tidak Tidak adaada c. Kebutuhan diri sendiri

c. Kebutuhan diri sendiri Kebiasaan

Kebiasaan 1.

1. Kebersihan Kebersihan rambut rambut : : BersihBersih 2.

2. Kebersihan Kebersihan badan badan : : BersihBersih 3.

3. Kebersihan Kebersihan gigi/ gigi/ mulut mulut : : BersihBersih 4.

4. Kebersihan Kebersihan genetalia/anus genetalia/anus : : BersihBersih 5.

5. Kebersihan kuku tanganKebersihan kuku tangan dan

dan kaki kaki : : BersihBersih d. Kebutuhan istrahat / tidur

d. Kebutuhan istrahat / tidur Kebiasaan

Kebiasaan 1.

1. Istrahat Istrahat / / tidur tidur siang siang : : 2 2 jam jam (jam (jam 13.30 13.30 - - 15.30 15.30 WIT)WIT) 2.

2. Istrahat Istrahat / / tidur tidur malam malam : : 7 7 jam jam (jam (jam 22.00 22.00 - - 05.00 05.00 WIT)WIT) Perubahan

(22)

C.

C. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik  1.

1. Pemeriksaan umumPemeriksaan umum a.

a. Keadaan Keadaan umum umum : : Tampak Tampak lemaslemas b.

b. Kesadaran Kesadaran : Composmentis: Composmentis c.

c. Wajah Wajah : : CemasCemas d.

d. TB TB / / BB BB : : Tidak Tidak di di ukurukur 2.

2. Pemeriksaan tandaPemeriksaan tanda –  –  tanda vitaltanda vital a.

a. Tekanan Tekanan darah darah : : 90 90 / / 60 60 mmhgmmhg b. b. Pernapasan Pernapasan : : 20 20 ×/m×/m c. c. SuhuSuhu : 36 ˚c: 36 ˚c d. d. Nadi Nadi : : 82 82 ×/m×/m 3.

3. Kepala / rambutKepala / rambut Inspeksi

Inspeksi a.

a. Keadaan Keadaan rambut rambut : : BergelombangBergelombang b.

b. Warna Warna : : HitamHitam c.

c. Kulit Kulit kepala kepala : : BersihBersih 4.

4. Muka / wajahMuka / wajah a.

a. Edema Edema : : Tidak Tidak adaada b.

b. Bentuk Bentuk wajah wajah : : OvaleOvale c.

c. Ekspresi Ekspresi wajah wajah : : MeringisMeringis 5.

5. MataMata a.

a. Kebersihan Kebersihan : : BersihBersih b.

(23)

c.

c. Konjungtiva Konjungtiva : : Merah Merah mudamuda d.

d. Tidak tampak adanya sekretTidak tampak adanya sekret 6.

6. TelingaTelinga a.

a. Kebersihan Kebersihan : : BersihBersih b.

b. KesementrisaKesementrisan n : : Simetris Simetris kiri kiri kanankanan 7.

7. HidungHidung a.

a. Kebersihan Kebersihan : : BersihBersih b.

b. Kesimetrisan Kesimetrisan : : Simetris Simetris kiri kiri kanankanan 8.

8. Mulut / gigiMulut / gigi a.

a. Kebersihan Kebersihan : : BersihBersih 9.

9. LeherLeher a.

a. PembesaraPembesaran n kelenjar kelenjar tyroid tyroid : : Tidak Tidak adaada b.

b. PembesaraPembesaran n vena vena jugularis jugularis : : Tidak Tidak adaada 10.

10. Payudara dan thoraxPayudara dan thorax Inspeksi dan palpasi Inspeksi dan palpasi a.

a. Kesimetrisan Kesimetrisan : : Kiri Kiri kanankanan b.

b. Pembengkakan Pembengkakan : : Tidak Tidak adaada c.

c. Nyeri Nyeri tekan tekan : : Tidak Tidak adaada 11.

11. AbdomenAbdomen

Inspeksi / palpasi Inspeksi / palpasi a.

a. Keadaan Keadaan adomen adomen : : BersihBersih b.

b. Luka Luka bekas bekas operasi operasi : : Tidak Tidak adaada c.

(24)

12.

12. Genetalia dan anusGenetalia dan anus Inpeksi

Inpeksi a.

a. Keadaan Keadaan vulva vulva : : Kotor, Kotor, ada ada pengeluaran pengeluaran darah darah daridari  jalan lahir

 jalan lahir b.

b. Warna Warna / / konsistensi konsistensi : : Merah Merah segar segar /lembek /lembek  13.

13. Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawahPemeriksaan ekstremitas atas dan bawah Ekstremitas atas

Ekstremitas atas a.

a. Kesimetrisan Kesimetrisan : : Simetri Simetri kiri kiri kanankanan b.

b. PembengkaPembengkakan kan : : Tidak Tidak adaada Ekstremitas bawah

Ekstremitas bawah a.

a. Kesimetrisai Kesimetrisai : : Simetris Simetris kiri kiri dan dan kanankanan b.

b. PembengkaPembengkakan kan : : Tidak Tidak adaada c.

c. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 07Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 07 –  – 06 - 201106 - 2011 Darah Darah HB HB : : 10,8 10,8 gram gram %% Leoksit Leoksit : 15’8 /mm³: 15’8 /mm³ Trombosit Trombosit : : 85 85 / / mm³mm³ DDR DDR : : Negatif Negatif ( ( - - )) PP

PP Test Test : : Negatif Negatif ( ( - - )) d.

d. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang USG

USG : : tidak tidak tampak tampak gestasi, gestasi, cairan cairan bebasbebas negatif, tampak massa

(25)

D.

D. Data psikologis / sosiologisData psikologis / sosiologis

1. Reaksi emosional terhadap keluhan yang di alami 1. Reaksi emosional terhadap keluhan yang di alami

a.

a. Respon Respon ibu ibu : : Cemas Cemas dan dan khawatir khawatir dengan dengan keadaankeadaan yang dialaminya

yang dialaminya b.

b. Respon Respon suami suami : : Cemas Cemas dengan dengan keadaan keadaan istriistrinyanya

2. Peran ibu dan keluarga 2. Peran ibu dan keluarga

a.

a. Pengambilan Pengambilan keputusan keputusan : : SuamiSuami b.

b. Konsultasi Konsultasi kesehatan kesehatan : : DokterDokter E.

E. Data spritualData spritual

Ibu selalu berdoa agar penyakitnya bisa cepat sembuh. Ibu selalu berdoa agar penyakitnya bisa cepat sembuh.

(26)

Klasifikasi Data Klasifikasi Data

A.

A. Data Subjektif Data Subjektif  1.

1. Ibu mengatakan nyeri perut Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawahbagian bawah 2.

2. Ibu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir, warna merahIbu mengatakan ada pengeluaran darah dari jalan lahir, warna merah segar, dengan jumlah yang banyak, dan dialami ± 10 hari dirumah segar, dengan jumlah yang banyak, dan dialami ± 10 hari dirumah 3.

3. Ibu mengatakan badannya terasa lemasIbu mengatakan badannya terasa lemas 4.

4. Ibu mengatakan susah tidurIbu mengatakan susah tidur 5.

5. Ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir Ibu mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaannyadengan keadaannya B.

B. Data objektif Data objektif  1.

1. Ekspresi wajah ibu meringisEkspresi wajah ibu meringis 2.

2. Terdapat nyeri tekan pada daerah supra pubisTerdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis 3.

3. Nampak pengeluaran darah dari jalan lahirNampak pengeluaran darah dari jalan lahir 4.

4. Warna/ konsistensi : Merah segar / Warna/ konsistensi : Merah segar / lembek lembek  5.

5. Ibu tampak lemasIbu tampak lemas 6.

6. TandaTanda –  – tanda vitaltanda vital a.

a. Tekanan darah : 90/60 mmHgTekanan darah : 90/60 mmHg b.

b. Nadi Nadi : : 82 82 x x / / menitmenit c.

c. SuhuSuhu : 36˚C: 36˚C d.

d. PernapasaPernapasan n : : 22 22 x x /m/m 7.

7. Konjungtiva merah mudaKonjungtiva merah muda 8.

8. Ibu tampak cemasIbu tampak cemas 9.

(27)

a. a. HB HB : : 10,8 10,8 gram%gram% b. b. Leukosit Leukosit : : 15,8 15,8 /mm³/mm³ c. c. Trombosit Trombosit : : 85 85 / / mm³mm³ d. d. DDR DDR : : ( ( - - ) ) negatif negatif  e.

e. PP PP test test : : ( ( - - ) ) negatif negatif  10.

10. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang USG tanggal 07

USG tanggal 07 –  – 06 - 201106 - 2011 Hasil :

Hasil : Tidak tampaTidak tampak gestasi, k gestasi, cairan becairan bebas negabas negatif, tampak tif, tampak massamassa (adneksa)

(28)

STEP II. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual STEP II. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual

N N o o

Data

Data Dasar Dasar Analisa Analisa dan dan Interprestasi Interprestasi Data Data Dx/ Dx/ MasalahMasalah Aktual Aktual 1 1 2 2 3 3 44 1 1 2 2 Data Subjektif : Data Subjektif : 1.

1. Ibu mengatakan nyeri perutIbu mengatakan nyeri perut bagian bawah

bagian bawah 2.

2. Ibu Ibu mengatakan mengatakan ada ada pengeluaranpengeluaran darah dari jalan lahir, warna merah darah dari jalan lahir, warna merah segar, dengan jumlah yang banyak, segar, dengan jumlah yang banyak, dan di alami ± 10 hari dirumah dan di alami ± 10 hari dirumah 3.

3. Ibu mengatakan badannya terasaIbu mengatakan badannya terasa lemas

lemas Data Objektif : Data Objektif :

1.

1. Ekspresi wajah meringisEkspresi wajah meringis 2.

2. Terdapat nyeri tekan pada daerahTerdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis

supra pubis 3.

3. Nampak pengeluaran darah dariNampak pengeluaran darah dari  jalan lahir

 jalan lahir 4.

4. Warna/ konsistensi : merah segar / Warna/ konsistensi : merah segar /  lembek 

lembek  5.

5. Ibu tampak lemasIbu tampak lemas 6.

6. TandaTanda –  – tanda vitaltanda vital a.

a. Tekanan darah : 90/60 mmHgTekanan darah : 90/60 mmHg b. b. Nadi Nadi : : 82 82 x x / / mm c. c. SuhuSuhu : 36˚C: 36˚C d. d. Pernapasan Pernapasan : : 22 22 x x /m/m 7.

7. Konjungtiva merah mudaKonjungtiva merah muda 8.

8. Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium a. a. HB : HB : 10,8 gram10,8 gram%% b. b. Leukosit : Leukosit : 15,8 /mm³15,8 /mm³ c. c. Trombosit : 85 mmTrombosit : 85 mm33 d. d. DDR : DDR : ( - ( - ) ) Negatif Negatif  e.

e. PP PP test : test : ( - ) Neg( - ) Negatif atif  9.

9. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang

USG : Tidak tampak gestasi, cairan USG : Tidak tampak gestasi, cairan

bebas negatif, tampak  bebas negatif, tampak  massa (adneksa) massa (adneksa) Data subjektif 

Data subjektif  1.

1. Ibu mengatakan nyeri perutIbu mengatakan nyeri perut bagian bawah

bagian bawah 2.

2. Ibu Ibu mengatakan mengatakan ada ada pengeluaranpengeluaran darah dari jalan lahir, warna merah darah dari jalan lahir, warna merah segar, dengan jumlah yang banyak, segar, dengan jumlah yang banyak, dan di alami ± 10 hari dirumah dan di alami ± 10 hari dirumah 3.

3. Ibu mengatakan badannya terasaIbu mengatakan badannya terasa lemas

lemas 4.

4. Ibu mengatakan susah tidurIbu mengatakan susah tidur

Perdarahan menometroragia Perdarahan menometroragia merupakan perdarahan merupakan perdarahan disfungsional dengan siklus disfungsional dengan siklus panjang yang di jumpai pada panjang yang di jumpai pada seorang wanita dewasa dan seorang wanita dewasa dan terutama pada masa

terutama pada masa

premenopause yang merupakan premenopause yang merupakan terhentinya fungsi ovarium terhentinya fungsi ovarium dengan turunnya kadar estrogen dengan turunnya kadar estrogen di bawah tingkat tertentu timbul di bawah tingkat tertentu timbul perdarahan yang kadang-kadang perdarahan yang kadang-kadang bersifat siklis atau tidak teratur bersifat siklis atau tidak teratur

Infiltrasi sel trofoblas yang Infiltrasi sel trofoblas yang merusak pembuluh darah merusak pembuluh darah

menimbulkan perdarahan sedikit menimbulkan perdarahan sedikit demi sedikit sampai perdarahan demi sedikit sampai perdarahan banyak gejala ini dapat

banyak gejala ini dapat menyebabkan Anemia menyebabkan Anemia

Rasa ketidak nyamanan nyeri Rasa ketidak nyamanan nyeri dapat disebabkan oleh terjadinya dapat disebabkan oleh terjadinya kerusakan saraf sensorik atau juga kerusakan saraf sensorik atau juga diawali rangsangan aktivitas sel T diawali rangsangan aktivitas sel T ke korteks serebri dan

ke korteks serebri dan menimbulkan presepsi nyeri menimbulkan presepsi nyeri

Diagnosa : Diagnosa :  Ny”H” umur 41  Ny”H” umur 41 thn, P1, A0 dengan thn, P1, A0 dengan Menometroragia Menometroragia dan Anemia ringan dan Anemia ringan

Masalah aktual : Masalah aktual : Gangguan rasa Gangguan rasa nyaman nyeri nyaman nyeri

(29)

3 3

Data objektif  Data objektif  1.

1. Ekspresi wajah meringisEkspresi wajah meringis 2.

2. Terdapat nyeri tekan pada daerahTerdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis

supra pubis 3.

3. Nampak pengeluaran darah dariNampak pengeluaran darah dari  jalan lahir

 jalan lahir 4.

4. Warna/ konsistensi : merah segar / Warna/ konsistensi : merah segar /  lembek 

lembek  5.

5. Ibu tampak lemasIbu tampak lemas

Data subjektif  Data subjektif  1.

1. Ibu mengatakan merasa cemas danIbu mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya

khawatir dengan keadaannya 2.

2. Ibu mengatakan susah tidurIbu mengatakan susah tidur

Data objektif  Data objektif 

1.

1. Ibu tampak cemasIbu tampak cemas 2.

2. TandaTanda –  – tanda vitaltanda vital a.

a. Tekanan darah : 90/60 mmHgTekanan darah : 90/60 mmHg b. b. Nadi Nadi : : 82 82 x x / / mm c. c. SuhuSuhu : 36˚C: 36˚C d. d. Pernapasan Pernapasan : : 22 22 x x /m/m

Menstruasi merupakan peristiwa Menstruasi merupakan peristiwa yang fisiologis bagi seluruh yang fisiologis bagi seluruh wanita akan tetapi berubah wanita akan tetapi berubah menjadi patologis apabila terjadi menjadi patologis apabila terjadi siklus menstruasi yang

siklus menstruasi yang

berkepanjangan dan memerlukan berkepanjangan dan memerlukan tindakan medis yang tidak pernah tindakan medis yang tidak pernah terpikirkan oleh klien sehingga terpikirkan oleh klien sehingga dapat menimbulkan kecemasan dapat menimbulkan kecemasan

Masalah aktual Masalah aktual Kecemasan Kecemasan

(30)

STEP III. Merumuskan Diagnosa /

STEP III. Merumuskan Diagnosa / Masalah PotensialMasalah Potensial

N N o o

Data

Data Dasar Dasar Analisa Analisa dan dan Interprestasi Interprestasi Data Data Dx/ Dx/ MasalahMasalah Potensial Potensial 1

1 2 2 3 3 44

1

1 Data Data Subjektif Subjektif :: 1.

1. Ibu mengatakan nyeri perutIbu mengatakan nyeri perut bagian bawah

bagian bawah 2.

2. Ibu Ibu mengatakan mengatakan ada ada pengeluaranpengeluaran darah dari jalan lahir, warna merah darah dari jalan lahir, warna merah segar, dengan jumlah yang b anyak, segar, dengan jumlah yang b anyak, dan dialami ± 10 hari dirumah dan dialami ± 10 hari dirumah 3.

3. Ibu mengatakan badannya terasaIbu mengatakan badannya terasa lemas

lemas Data Objektif : Data Objektif : 1.

1. Ekspresi wajah meringisEkspresi wajah meringis 2.

2. Terdapat nyeri tekan pada daerahTerdapat nyeri tekan pada daerah supra pubis

supra pubis 3.

3. Nampak pengeluaran darah dariNampak pengeluaran darah dari  jalan lahir

 jalan lahir 4.

4. Warna/ konsistensi : merah segar / Warna/ konsistensi : merah segar /  lembek 

lembek  5.

5. Ibu tampak lemasIbu tampak lemas 6.

6. Ibu tampak cemasIbu tampak cemas 7.

7. TandaTanda –  – tanda vitaltanda vital a.

a. Tekanan darah :90/60 mmHgTekanan darah :90/60 mmHg b.

b. Nadi Nadi : : 82 82 x x / / menitmenit c.

c. SuhuSuhu : 36˚C: 36˚C d.

d. Pernapasan Pernapasan : : 22 22 x/mx/m e.

e. Inspeksi Inspeksi konjungtiva konjungtiva merahmerah muda

muda 8.

8. Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium a. a. HB : HB : 10,8 gram10,8 gram%% b. b. Leukosit : Leukosit : 15,8 /mm³15,8 /mm³ c. c. Trombosit : 85 /mmTrombosit : 85 /mm33 d. d. DDR : DDR : ( - ) ( - ) Negatif Negatif  e.

e. PP PP test : test : ( - ) ( - ) Negatif Negatif  9.

9. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang

USG : Tidak tampak gestasi, cairan USG : Tidak tampak gestasi, cairan

bebas negatif, tampak  bebas negatif, tampak  massa (adneksa) massa (adneksa)

Tumbuhnya endrometrium dengan Tumbuhnya endrometrium dengan menurunnya kadar estrogen timbul menurunnya kadar estrogen timbul perdarahan yang kadang-kadang perdarahan yang kadang-kadang tidak teratur sama sekali yang tidak teratur sama sekali yang terjadi pada setiap waktu dalam terjadi pada setiap waktu dalam kehidupan menstrual seorang kehidupan menstrual seorang wanita pada masa pubertas dan wanita pada masa pubertas dan masa premenopause proses masa premenopause proses terhentinya fungsi ovarium yang terhentinya fungsi ovarium yang selalu berjalan lancar sehingga selalu berjalan lancar sehingga sering menimbulkan perdarahan sering menimbulkan perdarahan berulang

berulang

Asupan gizi yang masih tidak  Asupan gizi yang masih tidak  seimbang serta anemia ringan yang seimbang serta anemia ringan yang tidak tertangani dengan baik maka tidak tertangani dengan baik maka akan mengakibatkan terjadinya akan mengakibatkan terjadinya Anemia sedang Anemia sedang Masalah potensial Masalah potensial Perdarahan Perdarahan berulang berulang dan anemia sedang dan anemia sedang

(31)

STEP IV.

STEP IV. Tindakan SeTindakan Segera dan gera dan KolaborasiKolaborasi

Tindakan emergensi tidak dilakukan, tetapi t

Tindakan emergensi tidak dilakukan, tetapi tindakan kolaborasi dilakukan denganindakan kolaborasi dilakukan dengan perawat jaga, dokter SpOG,serta petugas laboratorium

perawat jaga, dokter SpOG,serta petugas laboratorium mengenai instruksimengenai instruksi pemberian therapy :

pemberian therapy :

1.

1. Observasi tandaObservasi tanda –  – tanda vitaltanda vital 2.

2. Pemberian obat Analgetik Pemberian obat Analgetik  3.

3. Pemberian obat anti biotik Pemberian obat anti biotik  4.

4. Pemeriksaan Lab tgl : 07Pemeriksaan Lab tgl : 07 –  – 06 - 201106 - 2011 a. a. HB : 10,8 gram%HB : 10,8 gram% b. b. Leukosit : 15,8 /mm³Leukosit : 15,8 /mm³ c. c. Trombosit : 85 /mmTrombosit : 85 /mm33 d. d. DDR : DDR : ( - ( - ) ) Negatif Negatif  e.

e. PP PP test : test : ( - ( - ) Negatif ) Negatif 

5.

5. Pemeriksaan penunjang tgl : 07Pemeriksaan penunjang tgl : 07 –  – 06 - 201106 - 2011

USG : Tidak

(32)

STEP V.

STEP V. Rencana TRencana Tindakan Manajemindakan Manajemen Kebidananen Kebidanan

No No DX/ MasalahDX/ Masalah Aktual Potensial Aktual Potensial Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Tujuan

Tujuan Intervensi Intervensi RasionalRasional 1 1 2 2 3 3 4 4 55 1 1 2. 2. Diagnosa Diagnosa  Ny “H” umur 41  Ny “H” umur 41 umur 41 thn, P1, umur 41 thn, P1, A0, dengan A0, dengan Menometroragia Menometroragia dan Anemia dan Anemia ringan ringan Masalah aktual : Masalah aktual : gangguan rasa gangguan rasa nyaman nyeri nyaman nyeri Agar Agar menometroragia menometroragia bisa teratasi bisa teratasi dengan kriteria dengan kriteria - Keadaan umum - Keadaan umum baik  baik  - Tidak ada - Tidak ada pengeluaran pengeluaran darah darah - Hb normal - Hb normal 11-12 gr% 11-12 gr% - Keadaan umum - Keadaan umum baik  baik  - Tanda

- Tanda –  – tandatanda vital normal vital normal

Agar yeri dapat Agar yeri dapat teratasi dengan teratasi dengan criteria criteria - Nyeri tekan - Nyeri tekan tidak ada tidak ada - keadaan umum - keadaan umum ibu baik  ibu baik  1.

1. Kaji Kaji tingkattingkat pendarahan

pendarahan

2.

2. Observasi tanda-Observasi tanda-tanda vitual

tanda vitual

3.

3. Anjurkan ibuAnjurkan ibu untuk istrahat untuk istrahat

4.

4. Observasi tanda-Observasi tanda-tanda vital tanda vital

5.

5. Anjurkan ibuAnjurkan ibu mengkonsumsi mengkonsumsi makanan yang makanan yang mengandung zat mengandung zat besi besi

1. Kaji tingkat nyeri 1. Kaji tingkat nyeri

2. Atur posisi klien 2. Atur posisi klien

1.

1. Dengan mengkaji tingkatDengan mengkaji tingkat perdarahan dapat

perdarahan dapat mengetahui seberapa mengetahui seberapa banyak jumlah darah yang banyak jumlah darah yang keluar agar dapat

keluar agar dapat mengambil tindakan mengambil tindakan selanjutnya.

selanjutnya. 2.

2. Dengan mengobservasiDengan mengobservasi tanda-tanda vital klien tanda-tanda vital klien dapat bertujuan untuk  dapat bertujuan untuk  mengetahui keadaan umum mengetahui keadaan umum klien

klien 3.

3. Dengan menganjurkan ibuDengan menganjurkan ibu untuk istrahat di harapkan untuk istrahat di harapkan dapat mengurangi rasa dapat mengurangi rasa nyeri dan mempercepat nyeri dan mempercepat proses penyembuhan. proses penyembuhan. 4.

4. Dengan mengobservasiDengan mengobservasi tanda-tanda vital di tanda-tanda vital di

harapkan dapat mengetahui harapkan dapat mengetahui keadaan

keadaan umum umum ibuibu 5.

5. Dengan mengkonsumsiDengan mengkonsumsi makanan yang

makanan yang mengandung zat besi mengandung zat besi diharapkan agar dapat diharapkan agar dapat memenuhi kebutuhan zat memenuhi kebutuhan zat besi yang hilang oleh besi yang hilang oleh karena perdarahan karena perdarahan

1.

1. Dengan mengkaji tingkatDengan mengkaji tingkat nyeri bertujuan untuk  nyeri bertujuan untuk  mengetahui seberapa jauh mengetahui seberapa jauh nyeri yang di rasakan klien nyeri yang di rasakan klien 2.

2. Mengatur posisi baringMengatur posisi baring klien agar dapat

klien agar dapat

memberikan rasa nyaman memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa nyeri dan mengurangi rasa nyeri yang ada

(33)

3. 3. 4. 4. Masalah aktual: Masalah aktual: kecemasan kecemasan Masalah Masalah potensial potensial Perdarahan Perdarahan berulang dan berulang dan Anemia sedang Anemia sedang Agar kecemasan Agar kecemasan teratasi dengan teratasi dengan kriteria: kriteria: - ekspresi wajah - ekspresi wajah tenang tenang - keadaan umum - keadaan umum baik  baik  - ibu dapat - ibu dapat menerima menerima keadaannya keadaannya Agar perdarahan Agar perdarahan berulang tidak  berulang tidak  terjadi dengan terjadi dengan kriteria: kriteria: - Haid - Haid berlangsung berlangsung normal normal - Tidak ada - Tidak ada pengeluaran pengeluaran darah yang darah yang berlebihan berlebihan 3. Penatalaksaan 3. Penatalaksaan pemberian obat pemberian obat analgetik sesuai analgetik sesuai instruksi dokter instruksi dokter 4. Beri penjelasan 4. Beri penjelasan tentang fisilogis tentang fisilogis haid dan hubungan haid dan hubungan dengan keluhan ibu dengan keluhan ibu

1.

1. Kaji tingkatKaji tingkat kecemasan kecemasan

2.

2. Beri penjelasanBeri penjelasan pada ibu tentang pada ibu tentang keadaan yang keadaan yang dialaminya dialaminya

3.

3. Anjurkan ibuAnjurkan ibu untuk selalu untuk selalu berdoa berdoa 1. 1. ObservasiObservasi keadaan umum keadaan umum dan tanda dan tanda –  –  tanda vital tanda vital 2. 2. ObservasiObservasi perdarahan perdarahan 3.

3. Beri penjelasanBeri penjelasan tentang vulva tentang vulva hygine hygine

3.

3. Dengan memberikan obatDengan memberikan obat analgetik di harapkan rasa analgetik di harapkan rasa nyeri yang berlebihan dapat nyeri yang berlebihan dapat berkurang.

berkurang.

.. Dengan memberikanDengan memberikan penjelasan tentang penjelasan tentang fisiologis haid ibu lebih fisiologis haid ibu lebih mengerti dan memahami mengerti dan memahami keluhan yang di alami. keluhan yang di alami.

1.

1. Dengan mengkaji tingkatDengan mengkaji tingkat kecemasan dapat

kecemasan dapat

mengetahui keadaan mental mengetahui keadaan mental ibu

ibu 2.

2. Dengan memberikanDengan memberikan penjelasan pada ibu penjelasan pada ibu diharapkan ibu dapat diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami mengerti dan memahami keadaan yang terjadi keadaan yang terjadi 3.

3. Dengan menganjurkan ibuDengan menganjurkan ibu untuk berdoa diharapkan untuk berdoa diharapkan agar dapat mengurangi rasa agar dapat mengurangi rasa cemas karena dengan cemas karena dengan berdoa dapat memberikan berdoa dapat memberikan ketenangan hati dan ketenangan hati dan ketentraman jiwa ketentraman jiwa

1.

1. Dengan mengetahui atauDengan mengetahui atau mengobservasi keadaan mengobservasi keadaan umum dan tanda

umum dan tanda –  – tandatanda vital ibu, dapat mengetahui vital ibu, dapat mengetahui secara dini kemungkinan secara dini kemungkinan yang akan terjadi

yang akan terjadi 2.

2. Dengan mengoservasiDengan mengoservasi pengeluaran darah dapat pengeluaran darah dapat mengetahui seberapa mengetahui seberapa banyak darah yang keluar banyak darah yang keluar

3.

3. Dengan memberikanDengan memberikan penjelasan tentang penjelasan tentang perawatan genetalia perawatan genetalia diharapkan ibu mampu diharapkan ibu mampu melakukan vulva hygine melakukan vulva hygine sendiri, selama dirumah sendiri, selama dirumah sakit maupun setelah sakit maupun setelah pulang kerumah pulang kerumah

(34)

4.

4. Beri penjelasanBeri penjelasan tentang tentang fisiologis haid fisiologis haid yang yang berhubungan berhubungan dengan keluhan dengan keluhan ibu ibu 4.

4. Dengan memberikanDengan memberikan penjelasan tentang penjelasan tentang

fisiologis haid,diharapkan fisiologis haid,diharapkan ibu dapat lebih mengerti ibu dapat lebih mengerti dan memahami keadaan dan memahami keadaan yang dialaminya

Referensi

Dokumen terkait

Survei dan pemetaan kemampuan tanah dilakukan dengan pengambilan data lapang berdasarkan metode tertentu yang selanjutnya diplotting pada peta kerja..

Tulisan ini merupakan hasil kajian dari kegiatan pendidikan keluarga berwawasan gender melalui penyuluhan dan pemanfaatan limbah pertanian, yang merupakan kegiatan pengabdian

Hasil tabulasi atas beberapa pertanyaan diketahui bahwa bahwa iuran gratis tahun pertama merupakan indikator yang memiliki jawaban tertinggi, dimana iuran gratis di tahun

Jelas skor sebanyak itu tentu memberikan ketegasan bahwa mahasiswa tidak mempunyai cukup kemampuan untuk membuat mind mapping sebagai peta pemahaman materi artikel yang

Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas modul kimia berbasis problem based research (PBR) pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang dikembangkan

Kaikkiaan asiakkaat olivat sitä mieltä, että heidän asiointinsa sosiaalityöntekijän kanssa sairaalassa oli hyödyllistä ja asioinnin päätteeksi asia oli selvitetty

Pada pertemuan APP pada tahun ini kita akan berjalan bersama dengan Simon Petrus untuk mengenal Yesus sebagai Guru dan Tuhan.. Tuhan Yesus sendiri mempercayakan panggilan yang

Otomatisasi pada proses regenerasi air demin yang dibuat menggunakan PLC Omron Sysmac CPM-1A sudah dirancang dengan tepat dan dapat berfungsi dengan baik,