KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
MULTILATERAL MEETING TAHAP I
PRIORITAS NASIONAL:
REVOLUSI MENTAL
Disampaikan oleh:
Subandi Sardjoko
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan
OUTLINE
I.
PENGANTAR
II. PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS: REVOLUSI
MENTAL
III. TINDAK LANJUT
A. TUJUAN
1. Melibatkan multistakeholder K/L, BUMN, dan Pemda dalam merumuskan rencana
pembangunan tahun 2017.
2. Mengintegrasikan berbagai upaya K/L ke dalam satu tujuan yang jelas dan terukur.
3. Menginformasikan mengenai Prioritas Nasional Tahun 2017 serta hasil Identifikasi awal
Sasaran Prioritas Nasional, Arah Kebijakan Prioritas Nasional, Program Prioritas dan
Kegiatan Prioritas Tahun 2017 kepada K/L terkait.
4. Menginformasikan mengenai Kerangka Regulasi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan prioritas.
5. Memperoleh masukan dari K/L terkait sasaran prioritas, program prioritas dan kegiatan
prioritas.
B. KELUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Kesepakatan tentang
Sasaran Prioritas Nasional dan Arah Kebijakan Prioritas
Nasional;
2. Kesepakatan tentang
Program Prioritas (Level 1)
dan
Kegiatan Prioritas (level 2)
;
3. Hasil kesepakatan merupakan bahan dasar dalam
pembahasan Bilateral Meeting.
MULTILATERAL MEETING TAHAP I
•
Kemen PPN/Bappenas
menyampaikan Sasaran PN, Arah
Kebijakan PN, Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas yang
merupakan hasil dari Serial Workshop Internal yang telah
diadakan sebelumnya, dan telah diinput ke dalam aplikasi
SIMU dan dicetak dalam Buku Multilateral Meeting.
•
K/L
menyampaikan bahan-bahan terkait Prioritas Nasional
dan memberi masukan atas sasaran serta Program dan
Kegiatan Prioritas Nasional dengan memperhatikan lintas
sektor.
Kedaulatan Politik:
1. Kementerian Hukum, Pertahanan dan Keamanan 2. Kepolisian RI
3. Mahkamah Agung 4. Kejaksanaan Agung 5. Mahkamah Konstitusi 6. Komisi Yudisial
7. Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK)
8. Kementerian Dalam Negeri 9. Komisi Pemilihan Umum
10. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB
11. Lembaga Administrasi Negara
12. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
13. Kementerian Keuangan
14. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
15. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 16. Badan Kepegawaian Negara (BKN)
17. Kementerian Kesehatan
18. Kementerian LHK
19. K/L yang memiliki Penyidik PNS (PPNS)
K/L PESERTA MULTILATERAL MEETING
PRIORITAS NASIONAL: REVOLUSI MENTAL
Kemandirian Ekonomi:
1. Kementerian Perdagangan
2. Kementerian Perindustrian
3. Kementerian Pariwisata
4. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
5. Kementerian Pemuda dan
Olahraga
6. Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
7. Kementerian Kesehatan
8. Kementerian Pertanian
9. Kementerian Kelautan dan
Perikanan
10. Badan Pengawasan Obat
dan Makanan
11. Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU)
12. Kemen PUPR, Kemnaker
Kepribadian Dalam Kebudayaan:
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Kementerian Agama
3. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
4. Kementerian Komunikasi dan Informatika
5. Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak 6. Kementerian Sosial
7. Kementerian Pertahanan
8. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
9. Kementerian Koordinator Bidang PMK
10. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
11. LPP Televisi Republik Indonesia 12. LPP Radio Republik Indonesia 13. Kementerian Dalam Negeri
14. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
15. Kemenkes, Lemhannas, KPK
DASAR HUKUM PENYUSUNAN RKP 2017
UU 17/2003 tentang Keuangan Negara
•
Pasal 12 ayat 2
Penyusunan Rancangan APBN berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah
dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.
UU 25 /2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
•
Pasal 4 ayat 3
RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas pembangunan,
rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian
secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program
Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
•
Pasal 25 ayat 1
Slide - 8
Penganggaran selama ini lebih banyak didasarkan pada
Tugas dan Fungsi (
Tusi
)
dari K/L
daripada pencapaian sasaran pembangunan nasional yang efektif dan efisien.
Karena penekanan pada
Tusi
K/L, suatu proyek terpaksa dilakukan oleh berbagai K/L. Tanpa
koordinasi yang efektif, maka suatu bagian proyek yang dikerjakan K/L - A telah selesai, namun
bagian lain yang dikerjakan oleh K/L - B belum dimulai atau bahkan belum ada anggarannya.
Contoh: Waduk terbangun, namun saluran irigasi belum dimulai; sawah tercetak, namun air
tidak pernah sampai.
Terjadi inefisiensi anggaran, misalnya
duplikasi program.
Program yang sama dilaksanakan
oleh pada berbagai K/L dengan tingkat kompetensi dan efektifitas yang berbeda. Contoh:
program bedah rumah dilaksanakan oleh belasan K/L, Program Bansos dilakukan oleh 21 K/L.
Anggaran tidak fokus dan tersebar tipis pada setiap
Tusi
dan cenderung dibagi rata tanpa
indikator dan formula yang tepat. Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur misalnya,
cenderung dibagi rata kepada semua Daerah tanpa dikaitkan dengan pembangunan
infrastruktur tertentu yang menjadi prioritas pemerintah.
Perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi dan terpadu adalah kunci untuk mencapai
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program sehingga sasaran dan manfaat pembangunan
lebih mudah dapat tercapai.
PERMASALAHAN
TEMA RKP 2017:
“Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan
Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan
Antarwilayah”.
Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap K/L yang
dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada Biro
Perencanaan.
Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada
prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan
money follow function
,
tetapi
money follow program prioritas
.
Tidak perlu semua tugas dan fungsi (tusi)
harus dibiayai secara merata.
Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnya bagi
rakyat. Semua nomenklatur proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli
benih, dan seterusnya.
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017
(HASIL SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016)
PENDEKATAN PEMBANGUNAN:
HOLISTIK, TEMATIK, TERINTEGRASI, DAN SPASIAL
Pendekatan secara holistik, tematik, terintegrasi, dan spasial dalam
perencanaan pembangunan mampu mendukung pencapaian tujuan
pembangunan mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan
Holistik-Tematik: Untuk mencapai sasaran prioritas nasional, perlu koordinasi
multi Kementerian/Lembaga.
Integratif: Pencapaian sasaran prioritas nasional perlu dilakukan secara
terintegrasi dari berbagai sektor pembangunan dan jenjang pemerintahan.
Spasial: Perlu sinkronisasi lokasi pembangunan untuk meningkatkan manfaat
dan daya ungkit pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat.
Dalam pembahasan dengan Pemerintah Daerah akan dilakukan:
Pendetailan
perencanaan
yang
lebih
fokus
dan
terintegrasi
dari
program/kegiatan prioritas nasional (lokus kegiatan/proyek berikut kesiapan
yang diperlukan)
Perkuatan DAK yang
proposal based approach
dengan lebih meningkatkan
keterkaitan alokasi DAK dengan pencapaian sasaran-sasaran program/proyek
prioritas nasional
Pengenalan perencanaan berbasis sistem integrasi untuk Provinsi dan
Kabupaten/Kota
PERUBAHAN PENDEKATAN:
MONEY FOLLOW FUNCTION MENJADI MONEY FOLLOW PROGRAM
Fokus anggaran hanya pada program-program yang sudah
terbukti manfaatnya. Program-program lain akan minimal
alokasinya.
Pemantapan penyederhanaan nomenklatur, diperkuat dengan
pengujian pada setiap program/kegiatan:
Apakah proyek ini perlu?
Apakah proyek ini perlu sekarang?
Apakah produksi dan tenaga kerja dalam negeri dimanfaatkan
sebesar-besarnya dalam proyek ini?
II. PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS:
REVOLUSI MENTAL
9 PROGRAM
PRIORITAS
NAWACITA
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman padaseluruh Warga Negara Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya
saing di pasar internasional Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik Melakukan revolusi karakter bangsa Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019:
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNANyaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
VISI - MISI PEMBANGUNAN 2015 – 2019
1
2
3
4
5
6
7
8
9
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
*) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015
RKP 2015*) MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN RKP 2016 MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MELETAKKAN FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS
RKP 2017 TEMA DITETAPKAN DALAM SIDANG KABINET PENYUSUNAN RKP 2017 RKP 2018 Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2018 RKP 2019 Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2019 Slide - 14
•
Revolusi Mental
•
Pembangunan Pendidikan
•
Pembangunan Kesehatan
•
Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN
MANUSIA
• Kedaulatan Pangan
• Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan
• Kemaritiman dan Kelautan
• Pariwisata
• Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN
• Pemerataan Antarkelompok Pendapatan
• Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal
• Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan
• Pengembangan Konektivitas Nasional
DIMENSI PEMERATAAN
DAN KEWILAYAHAN
• Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
KONDISI PERLU
Arah Kebijakan Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik
1. Penegakan hukum, kode etikdan disiplin aparat Pemerintah, penegak hukum dan masyarakat
2. Harmonisasi dan simplifikasi peraturan perundangan untuk mendorong kreatifitas masyarakat
3. Penanganan perkara yang transparan dan memuaskan 4. Pendidikan dan penghormatan etika dalam berpolitik
Reformasi Birokrasi Pemerintahan
1. Layanan publik prima (cepat, mudah, ringkas , transparan, dan Birokrasi yang responsif)
2. Program Pembangunan dan belanja pemerintah didasarkan azas manfaat, bermutu, efisien dan efektif
3. Penerapan disiplin,reward & punishment dan sistem merit dalam birokrasi
Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa
1. Peningkatan Etos Kerja (kerja keras, kreatif , dan professional) serta mendorong semangat inovasi dan kewirausahaan
2. Penumbuhan budaya konsumen cerdas dan cinta produk dalam negeri 3. Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha yang sehat (cooperate and
compete, bekerja berorientasi hasil bermutu dan nilai tambah)
Peneguhan Jati Diri dan Karakter Bangsa
1. Pendidikan berbasis karakter (percaya diri, disiplin, jujur dan kerja keras) 2. Lingkungan pendidikan yang menyenangkan dan bebas dari intimidasi
dan kekerasan (bullying free school environment)
3. Pendidikan agama dan etika yang mengajarkan akhlak mulia (keutuhan keluarga, kesalehan sosial, dan toleransi)
4. Peningkatan jiwa patriot, suka menolong, dan cinta tanah air
Peningkatan Peran Lembaga Agama, Keluarga dan Media Publik
1. Pengembangan ruang publik yang ramah dan bebas dari penyebaran kebencian
2. Pembangunan karakter melalui media publik
3. Peningkatan peran dan fungsi rumah ibadah yang mengajarkan perdamaian dan toleransi
REVOLUSI MENTAL
Sasaran dan Arah Kebijakan
Slide - 16
Sasaran 2014
(Baseline) 2015 2016 2017 2019
1. Meningkatnya Integritas
Indeks Perilaku Anti Korupsi (Skala 1-5) 3,61 3,59 3,63 3,70 3,75
Indeks Penegakan Hukum Berkualitas (Skala 0-1) 0,34 0,36 0,38 0,40 0,44
Persentase aparatur Pemerintah/ Penegak Hukum yang mendapat sanksi karena melanggar disiplin, etikdan/atau pelanggaran hukum Persentase aparatur Pemerintah yang mendapat sanksi karena
melanggar disiplin dan/atau pelanggaran hukum *) *) *) *) *)
Penegak Hukum yang mendapat sanksi karena melanggar
disiplin dan/atau pelanggaran hukum *) *) *) *) *)
• Kepolisian 16% 31% 45% 61% 91%
• Kejaksaan 78% 81% 84% 87% 93%
• Mahkamah Agung 12% 27% 42% 57% 87%
• Pemasyarakatan 95,7% 96,25% 96,8% 97,35% 98,45%
Persentase kepuasan publik atas penanganan perkara *) *) *) *) *)
Persentase keterbukaan penanganan kasus pidana 50% 55% 60% 75% 90%
Efektivitas pendidikan karakter di sekolah dan perguruan tinggi
Efektivitas pendidikan karakter di sekolah *) *) *) *) *)
Efektivitas pendidikan karakter di perguruan tinggi *) *) *) *) *)
Peningkatan kualitas, penurunan beban dan jumlah peraturan perundang-undangan
Peningkatan kualitas peraturan perundang-undangan 47,3 48,1 49,0 49,8 51,5
Penurunan beban peraturan perundang-undangan 4,0 4,1 4,2 4,3 4,5
Penurunan jumlah peraturan perundang-undangan *) *) *) *) *)
Efektivitas belanja pemerintah (manfaat, biaya dan kualitas) *) *) *) *) *)
2. Meningkatnya Etos Kerja
Peningkatan kualitas pelayanan publik di K/L, Legislatif, dan Pemerintah Daerah
Peningkatan kualitas pelayanan publik di K/L *) *) *) *) *)
• Peningkatan kualitas pelayanan publik di Kementerian 64 % 85 % 100% 100% 100%
• Peningkatan kualitas pelayanan publik di Lembaga 15 % 50 % 100% 100% 100%
Peningkatan kualitas pelayanan publik di Legislatif *) *) *) *) *)
REVOLUSI MENTAL
Sasaran dan Arah Kebijakan
Sasaran 2014
(Baseline) 2015 2016 2017 2019
lanjutan……
Peningkatan kualitas pelayanan publik di Pemerintah Daerah *) *) *) *) *)
• Peningkatan kualitas pelayanan publik di Pemerintah Daerah (Provinsi) 50% 100% 80% 100% 100%
• Peningkatan kualitas pelayanan publik di Pemerintah Daerah (Kab/Kota) 5% 20% 35% 50% 80% Peningkatan produktivitas masyarakat (efisiensi dunia usaha, jumlah wirausaha, hasil
riset, publikasi ilmiah) *) *) *) *) *)
Peningkatan efisiensi dunia usaha *) *) *) *) *)
Peningkatan jumlah wirausaha n.a 50.000 Orang
Peningkatan hasil riset *) *) *) *) *)
Peningkatan publikasi ilmiah *) *) *) *) *)
Tunjangan profesi guru yang berbasis kinerja *) *) *) *) *)
Peningkatan kontribusi produk dalam negeri dalam konsumsi rumah tangga nasional n.a 92,3% 92,5% 92,7% 93,1% Peningkatan semangat persainganusaha yang sehat(cooperate and compete) n.a 40% 50% 60% 75%
Perilaku hidup bersahaja, hemat, bersih dan sehat
Perilaku hidup bersahaja *) *) *) *) *)
Perilaku hidup hemat *) *) *) *) *)
Perilaku hidup bersih dan sehat 30% 40% 50% 60% 80%
Perilaku kerja sehat dan selamat di tempat kerja
3. Meningkatnya Gotong Royong
Indeks Pembangunan Masyarakat (toleransi, gotong royong, rasa aman) 0,56 ↑ ↑ ↑ ↑
Berkurangnya jumlah konflik/kekerasan di kalangan masyarakat - <5 <5 <5 <5
Meningkatnya daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikalisme dan
terorisme *) *) *) *) *)
Indeks Ketahanan Keluarga (angka perceraian, anak terlantar) *) *) *) *) *)
Persentase ruang publik yang bebas muatan negatif (penyebar kebencian,
REVOLUSI MENTAL
Perencanaan Terintegrasi
Slide - 18
Kemen KUKM, Kemendag, Kemenperin, Kemenpar, Kemendikbud, KPPU, Kemenpora, Kemristekdikti, Kemen PDTT, KemenPUPR, Kemnaker
Kemendikbud, Kemenag, Kemristekdikti, Kemendagri, Kemensos, Kemenhan, Kemenko Maritim, Perpusnas, KPK, Lemhannas, KemenPUPR, Kemnaker
Kemenkumham, POLRI, MA, Kejagung, MK, KY, KPK,
Kemendagri, KPU, Bappenas,
KPPU, K/L yang memiliki PPNS Kemendikbud, Kemenag,
Kemendagri, Kemenkominfo, Kemen PPPA, BKKBN, LPP TVRI, LPP RRI,
Kemenko PMK
Kemen PANRB, Kemendagri, Bappenas, LAN, BPKP, BKPM, BKN, KPK, Kemenkeu Peningkatan Peran Lembaga Agama, Keluarga dan Media Publik Peneguhan Jati Diri dan Karakter Bangsa Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa Reformasi Birokrasi Pemerintahan Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik Kepribadian dalam Kebudayaan Kemandirian Ekonomi Kedaulatan Politik LEVEL 1
PERUBAHAN CARA PANDANG, SIKAP, PERILAKU YANG BERORIENTASI
KEMODERENAN
- Meningkatnya INTEGRITAS: jujur, disiplin, tanggung jawab, sportif, adil dan taat hukum
- Meningkatnya ETOS KERJA: optimis, kerja keras, berprestasi, pantang menyerah, mandiri, produktif, hemat, kreatif, inovatif, berprestasi, dan pelayanan publik yang prima - Menguatnya GOTONG ROYONG:
kerja sama, toleran, saling menghargai, kemaslahatan umum
PROGRAM
PRIORITAS
Kementerian Hukum dan HAM, Bappenas, Kemdagri:
• Jumlah peraturan perundang-undangan yang dihapus dan/atau dikaji ulang
• Evaluasi Perda bermasalah
PENEGAKAN HUKUM DAN KELEMBAGAAN POLITIK
Penegakan Disiplin dan EtikAparat Pemerintah dan Penegak Hukum Pendidikan dan Penghormatan Etika dalam Berpolitik Penegakan Hukum yang Berkualitas Harmonisasi dan Simplifikasi Peraturan Perundangan Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik
POLRI, Kejagung, MA, MK, Kemenkumham, KPK, semua K/L/Pemda:
• Aparat penegak hukum yang mendapat sanksi karena melanggar disiplin
• Aparatur Pemerintah yang mendapat sanksi karena melanggar disiplin dan/atau pelanggaran hukum
Polri, Kejagung, MA,MK,KPK, KPPU, KLHK, K/L terkait:
• Penanganan kasus yang profesional
Kementerian Hukum dan HAM:
• Desa Sadar Hukum
Kemendagri dan Pemda:
• Penduduk yang tertib hukum dan aturan (disiplin di jalan, antre, buang sampah)
MK:
• Warga negara yang sadar konstitusi
Kemenaker:
•
Kementerian Dalam Negeri:
• Parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas
• Pendidikan politik untuk politisi perempuan
Komisi Pemilihan Umum:
• Pendidikan Pemilih cerdas tolak politik uang
• Peningkatan angka partisipasi pemilih cerdas
LEVEL 2 PROGRAM
PRIORITAS
Kementerian Keuangan:
• Sistem Penganggaran berbasis elektronik
Kementerian Kesehatan:
• RS Rujukan Nasional dengan RS Rujukan Regional yang menerapkan integrasi data rekam medis
• Sistem rujukan pelayanan kesehatan online (Puskesmas dan RS)
Kemdagri:
• Pelaksanaan e-budgeting di daerah
KPU:
• Sistem Informasi Hasil Pemilu dan Data Pemilih berbasis elektronik
BKPM:
• Tingkat mutu pelayanan masyarakat atas pelayanan publik di PTSP Pusat
Kemdagri:
• PTSP Prima dan Percepatan
pelaksanaan PATEN (dibahas lebih lanjut dalam Bilateral Meeting)
KemenPANRB, BKN, Kemendagri, Pemda:
• ASN yang dijatuhi sanksi hukuman disiplin (termasuk guru dan tenaga kependidikan)
• K/L/D yang menerapkan sistem reward
and punishment
REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAHAN
Simplifikasi Sistem Perijinan,
Mengurangi Jumlah Ijin dan
Transparan Promosi Layanan Elektronik menuju budgeting dan E-reporting, Complaint Center Penerapan Sistem Reward & Punishment dan Keteladanan Pimpinan Reformasi Birokrasi Pemerintahan LEVEL 2 Slide - 20
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
• Tingkat pemahaman dunia usaha terkait nilai-nilai persaingan usaha yang sehat
• Advokasi kebijakan persaingan usaha di lembaga pendidikan dan kedinasan
Kementerian Pemuda dan Olahraga:
• Pemuda yang difasilitasi sebagai kader kewirausahaan
• Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) yang dibentuk di pusat, provinsi, kab/kota
Kementerian KUKM, Kemnaker, Kemenperin
• Pemasyarakatan dan penumbuhan kewirausahaan
Kementerian Pariwisata, Kementerian Desa, PDT, Transmigrasi,
• Masyarakat yang mendapat bimbingan teknis pemberdayaan
• Masyarakat yang sadar wisata
• Pengembangan potensi daerah tertinggal
Kemendagri:
• Penghargaan pada daerah yang melakukan inovasi
Kementerian Perdagangan:
• Peningkatan kontribusi produk dalam negeri dalam konsumsi rumah tangga nasional
• Budaya konsumen cerdas
Kementerian Perindustrian
• Sosialisasi Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Kemenkes
• Bahan baku obat dan obat tradisional dalam negeri yang dimanfaatkan
PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN DAYA SAING BANGSA
Etos Kerja dan Jiwa Kewirausahaan Konsumen Cerdas dan Cinta Produk Dalam Negeri Persaingan Usaha Yang Sehat Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa LEVEL 2
Kementerian Agama, Kemendikbud:
• Buku pelajaran agama yang memuat nilai-nilai multikulturalisme
• Guru pendidikan agama yang
memahami nilai-nilai pluralisme dan inklusivisme
• Metode dan praktik pendidikan agama yang menumbuhkan kesadaran tentang kemajemukan
Kemendikbud, Kemenag, Kemristekdikti, Pemda:
• Satuan Pendidikan menerapkan pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan terhadap peserta didik (diskriminasi,
perundungan/bullying, tawuran, perpeloncoan, pelecehan dan kekerasan berbasis Sara)
• Guru dan tenaga kependidikan yang memahami pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan terhadap peserta didik
• Satuan Pendidikan yang menerapkan Perilaku Bersih Sehat, Bebas Rokok dan NAPZA.
Kemendikbud, Kemenag, Kemristekdikti, MK, Kemenpar:
• Satuan Pendidikanmenerapkan pendidikan karakter dan kewargaan
• Satuan Pendidikanmelaksanakan ekstrakurikuler kepramukaan
• Satuan Pendidikanberintegritas
(integritas sekolah dalam pelaksanaan UN)
Kementerian Sosial:
• Penanaman dan Penghayatan Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial
Perpustakaan Nasional:
• Budaya gemar membaca
• Kader literasi
KPK:
• Pendidikan integritas dan antikorupsi
Lemhannas:
• Pendidikan pimpinan tingkat nasional yang berkarakter negarawan
• Pemantapan nilai-nilai kebangsaan
Kemdagri:
• Kader dan Praja Pelopor Revolusi Mental (akan dibahas dalam Bilateral Meeting)
Kemenhan
• Pendidikan nilai-nilai bela negara
PENEGUHAN JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA
Pendidikan Berbasis Karakter Lingkungan Satuan Pendidikan Yang Bersih, Sehat, Ramah dan Bebas Kekerasan Pendidikan Agama Yang Mengajarkan Keragaman
dan Toleransi Peneguhan
Jati Diri dan Karakter
Bangsa
LEVEL 2
PENINGKATAN PERAN LEMBAGA AGAMA, KELUARGA & MEDIA PUBLIK
Rumah Ibadah Yang Bebas Dari Penyebaran Kebencian Peningkatan Peran Keluarga Dalam Persemaian Nilai-nilai Budi Pekerti Pembangunan Karakter Melalui Media Publik Kementerian Agama:• Penyuluh dan tenaga teknis keagamaan dalam melakukan penyuluhan agama dan
pembangunan melalui bahasa agama
• Fasilitasi penyelenggaraan dialog antarumat dan internumat beragama di kalangan tokoh agama, guru
agama, pendakwah, cendikiawan, pemuda, dan lembaga sosial keagamaan
• Lembaga agama yang melaksanakan pelayanan keagamaan
BKKBN :
• Keluarga yang mempunyai balita dan anak yang memahami dan melaksanakan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang balita dan anak
Kemendikbud, Kemenag, Kemristek Dikti:
• Komite sekolah dan madrasah serta persatuan orangtua mahasiswa (POM) yang melaksanakan pendidikan karakter dan budaya prestasi
Kemenag: Kemenkominfo, Kemendikbud, LPP TVRI, LPP RRI:
• Pembebasan ruang publik yang
bermuatan negatif (penyebar kebencian, radikalisme dan pornografi)
• Kampanye nilai-nilai esensial revolusi mental di ruang publik (tayangan film, penghargaan tokoh inspiratif)
Peningkatan Peran Lembaga Agama, Keluarga & Media Publik LEVEL 2
Slide - 24
PENAJAMAN PROGRAM, KEGIATAN
DAN SASARAN KEGIATAN PRIORITAS
•
Program Prioritas (Level 1)
- Perlu dipilih fokus atau penekanan pada satu atau beberapa (2-3) program prioritas
tertentu dari keseluruhan program prioritas
•
Kegiatan Prioritas (Level 2)
- Nomenklatur Kegiatan Prioritas perlu dipertajam
- Perlu dipilih fokus pada satu atau beberapa (2-3) kegiatan prioritas tertentu
- Dijabarkan secara cermat dalam program dan kegiatan K/L melalui Form B
•
Penyusunan Sasaran Kegiatan
(penyederhanaan nomenklatur)
-
Program dan Kegiatan K/L hanya “rumah” dari pelaksanaan program dan kegiatan
prioritas
- Dalam penyusunan sasaran kegiatan harus mencerminkan barang atau jasa yang
Program
Prioritas Kegiatan Prioritas Kementerian/ Lembaga Program Kegiatan Sasaran Indikator Lokasi Target 2017
Alokasi (Juta Rp.) Ket Peningkatan Peran Lembaga Agama, Keluarga dan Media Publik Rumah Ibadah Yang Bebas Dari Penyebaran Kebencian Kementerian
Agama Program Kerukunan Umat Beragama Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama Meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama Jumlah fasilitasi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kerukunan umat beragama 35 Peningkatan Peran Keluarga Dalam Persemaian Nilai-nilai Budi Pekerti Kementerian
Agama Program Bimbingan Masyarakat Islam Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah
Jumlah KUA yang memperoleh bantuan biaya operasional 5,497 Peningkatan Peran Lembaga Agama, Keluarga dan Media Publik Rumah Ibadah Yang Bebas Dari Penyebaran Kebencian Kementerian
Agama Program Kerukunan Umat Beragama Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama Terwujudnya 100 desa sadar kerukunan
Jumlah desa sadar kerukunan 100 Peningkatan Peran Keluarga Dalam Persemaian Nilai-nilai Budi Pekerti Kementerian
Agama Program Bimbingan Masyarakat Islam Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Pelayanan umat dan bimbingan keluarga sakinah di 5.497 Kantor Urusan Agama Jumlah pelayanan umat dan bimbingan keluarga sakinah di KUA
5,497
AWAL
PERUBAHAN
CONTOH MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM
DAN KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B)
Slide - 26
REVOLUSI MENTAL DALAM SEMUA BIDANG PEMBANGUNAN
(1)
NO PRIORITAS NASIONAL KEBIJAKAN REVOLUSI MENTAL
1 Pembangunan Pendidikan 1. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan karakter dan budaya bangsa 2. Lingkungan pendidikan yang berintegritas, bebas intimidasi dan kekerasan
3. Penegakan hukum dan disiplin (bebas dari ijazah dan sertifikat palsu, plagiat, bolos) 2 Pembangunan Kesehatan 1. Meningkatkan respons pelayanan kesehatan (cepat, tepat, bersahabat)
2. Efektivitas program preventif (Gerakan Masyarakat Sehat)
3. Penegakan hukum dan disiplin (etika kedokteran, standar rumah sakit, dll) 3 Pembangunan Perumahan
dan Permukiman
1. Masyarakat peduli lingkungan (Reduce, Reuse, Recycle;hemat air, penangan sampah, lingkungan sanitasi bersih dan sehat)
2. Penegakan hukum dan disiplin (tata ruang, membayar kewajiban air minum, listrik, dll.) 4 Pembangunan Kedaulatan
Pangan
1. Penurunan pemborosan air, pupuk, pestisida serta “Food Waste” di meja makan 2. Mendorong kreativitas dan inovasi
3. Mendorong diversifikasi produksi/konsumsi pangan yang sehat 4. Penegakan hukum dan disiplin
5 Pembangunan Kedaulatan Energi
1. Penguatan tata kelola(good governance)sumberdaya energi 2. Pemanfaatan energi secara efisien
3. Pelayanan BUMN energi yang memuaskan pelanggan 4. Penambangan yang ramah lingkungan
5. Penegakan hukum dan disiplin di sektor energy 6 Pembangunan Kemaritiman
dan Kelautan
1. Perubahan mindset sebagai bangsa maritim
2. Perubahan kebijakan penyelenggaraan pelayaran Perintis 3. Penegakan hukum dan disiplin
7 Pembangunan Pariwisata 1. Membentuk masyarakat yang ramah dan lingkungan yang nyaman bagi pelancong 2. Petugas yang ramah dan melayani
REVOLUSI MENTAL DALAM SEMUA BIDANG PEMBANGUNAN
(2)
NO PRIORITAS NASIONAL KEBIJAKAN REVOLUSI MENTAL
8 Pembangunan Industri/KEK
1. Promosi mencintai dan memanfaatkan produk dalam negeri
2. Peningkatan kemudahan dan percepatan pelayanan perijinan investasi 3. Penegakan hukum dan disiplin
9 Pemerataan Antarkelompok Pendapatan
1. Redesain program yang memungkinkan perubahanmindset masyarakat miskin menjadi produktif, mandiri, dan bermartabat
2. Mengaitkan program sosial yang mendorong masyarakat miskin peduli dengan kesehatan , pendidikan dan Keluarga Berencana
3. Mempromosikan solidaritas sosial di masyarakat 4. Penegakan aturan dan disiplin
10 Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal
1. Peningkatan kemudahan dan kecepatan pelayanan imigrasi, kepabeanan, karantina dan keamanan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
2. Mengubah sikap dan cara pandang bahwa kawasan perbatasan bukan halaman belakang namun menjadi beranda negara
3. Peningkatan kreativitas masyarakat di daerah tertinggal untuk mampu menghasilkan produk yang bernilai tambah berbasis keunggulan setempat
4. Membangun semangat kompetisi untuk mengejar ketertinggalan. 5. Penegakan hukum dan disiplin
11 Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan
1. Pemilihan program yang sudah teruji dan membawa manfaat kepada rakyat dan dilaksanakan secara terpadu 2. Peningkatan produktivitas sumber daya manusia, dan mempertahankan modal sosial masyarakat desa/
transmigrasi
3. Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan perkotaan 4. Penegakan hukum dan disiplin
12 Pengembangan Konektivitas Nasional
1. Pembangunan yang berorientasi Indonesia sentris
2. Masa depan Indonesia tergantung pada keberhasilan pembangunan yang merata dan pembangunan maritim 3. Penegakan hukum dan disiplin
13 Pembangunan Polhukhankam
1. Peningkatan disiplin masyarakat
2. Peningkatan disiplin dan etikaparatur negara dan penegak hukum. 3. Birokrat yang professional, melayani dan berorientasi hasil.
III. TINDAK LANJUT
NO PRIORITAS NASIONAL/PROGRAM PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS
CEKLIS KESEPAKATAN
PERUBAHAN HASIL KESEPAKATAN
SEPAKAT SEPAKATTIDAK
REVOLUSI MENTAL
1 PENEGAKAN HUKUM DAN KELEMBAGAAN POLITIK
1.1 Penegakan Disiplin Aparat Pemerintah dan Penegak Hukum 1.2 Penegakan Hukum yang Berkualitas
1.3 Harmonisasi dan Simplifikasi Peraturan Perundangan 1.4 Pendidikan dan Penghormatan Etika dalam Berpolitik 2 REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAHAN
2.1 Simplifikasi Sistem Perijinan, Mengurangi Jumlah Ijin dan Transparan
2.2 Promosi Layanan Elektronik menuju E-budgeting dan E-reporting, Complaint Center
2.3 Penerapan Sistem Reward & Punishment dan Keteladanan Pimpinan 3 PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN DAYA SAING BANGSA
3.1 Etos Kerja dan Jiwa Kewirausahaan 3.2 Cinta Produk Dalam Negeri
3.3 Persaingan Usaha Yang Sehat
4 PENEGUHAN JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA 4.1 Pendidikan Berbasis Karakter
4.2 Lingkungan Sekolah Yang Bersih, Sehat, Ramah dan Bebas Kekerasan 4.3 Pendidikan Agama Yang Mengajarkan Keragaman dan Toleransi 5 PENINGKATAN PERAN LEMBAGA AGAMA, KELUARGA & MEDIA PUBLIK
5.1 Rumah Ibadah Yang Bebas Dari Penyebaran Kebencian
5.2 Peningkatan Peran Keluarga Dalam Persemaian Nilai-nilai Budi Pekerti 5.3 Pembangunan Karakter Melalui Media Publik
FORM HASIL PEMBAHASAN MULTILATERAL 1
PRIORITAS NASIONAL REVOLUSI MENTAL
30
•
Multilateral Meeting I
(23-29 Februari 2016)
menghasilkan kesepakatan
atas Sasaran dan Arah Kebijakan Prioritas Nasional, serta Program Prioritas
(Level 1) dan Kegiatan Prioritas (Level 2)
•
Kemen PPN/Bappenas menyempurnakan sasaran, level 1 dan 2 di dalam aplikasi
SIMU sebagai bahan dasar Bilateral Meeting.
•
K/L menentukan Program dan Kegiatan K/L beserta sasaran, indikator, target,
lokasi dan indikasi alokasi pendanaan sebagai bahan pembahasan Bilateral Meeting
•
Bilateral Meeting
(1-8 Maret). Berdasarkan koridor yang telah disepakati
bersama, masing-masing Deputi/Direktorat Bappenas melakukan Bilateral
Meeting dengan mitra kerja untuk menajamkan Form B
–
E.
•
Multilateral II
(1-12 April), pengintegrasian hasil Bilateral Meeting ke dalam
Prioritas Nasional setelah adanya Pagu Indikatif dan Rakorbangpus.
•
Kesepakatan harus ditandai oleh paraf oleh para Karo Perencanaan dengan Direktur
terkait, dan tanda tangan oleh para Sekjen/Sestama dengan para Deputi.
Slide - 32