• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KASUS Asfiksia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KASUS Asfiksia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS

Nama penderita : by. Ny. A

Umur/ tgl. Lahir : 0 hari/ 20 agustus 2011

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : -

Orang Tua

Nama Ayah : Tn. S

Umur : 27 tahun

Agama : Sekolah Polisi

Pekerjaan : Polisi

Nama Ibu : Ny. A

Umur : 22 tahun

Pendidikan : D3 kebidanan

Pekerjaan : Bidan

MRS : 20 Agustus 2011

B. ANAMNESIS

Anamnesi tanggal : 20 Agustus 2011 dengan ibu penderita dan rekam medik Keluhan utama : lahir tidak langsung menangis

(2)

2 Riwayat Penyakit Sekarang

Tanggal 20 agustus 2011 pukul 00.30 WIB lahir bayi perempuan melalui Secio Cesaria (SC) atas indikasi pengapuran plasenta derajat 3 dari ibu G2P0A1, usia

22 tahun hamil 33-34 minggu, ANC (+) di dokter kandungan, riwayat demam (-), riwayat KPD (-), riwayat KWH (-), riwayat minum jamu saat hamil (-), trauma (-), kencing manis 9-), darah tinggi (-)minum obat selain resep dari dokter (-). Menurut pengakuan ibu, sudah ± 2 tahun ini ibu menderita penyakit Toxoplasmosis.

Ketuban dipecahkan sesaat sebelum mengeluarkan bayi, warna jernih, jumlah cukup, bau wajar. Lahir bayi secara SC , lahir tidak langsung menangis, biru-biru(-), APGAR scor 4-5-6. Berat badan lahir 2200 gram, PB = 40 cm. Dilakukan pembersihan jalan nafas, pe,berian O2, rangsang taktil dan pencegahan hipotermi

(didalam inkubator).

Plasenta lahir secara manual, tampak pengapuarn plasenta, infark (-), hematom (-). Setelah 15 menit, telapak tangan dan kaki bayi nampak kebiruan, nafas sesak, tidak aktif, dan tangis merintih. Tetap dilakukan pemberian oksigen dan pencegahan hipotermi. Setelah ± 30 menit dilakukan resusitasi, kemudian bayi rirawat di ruang Perinatologi.

Riwayat Penyakit Dahulu -

Riwayat Keluarga

Tidak ada keluarga yang yang mengalami hal seperti ini sebelumnya Riwayat Sosial Ekonomi

Ayah bekerja sebagai seorang polisi dengan penghasilan rata-rata perbulan Rp. 2.500.000. ibu bekerja sebagai bidan. Biaya kesehatan ditanggung ASKES. Kesan : Sosial Ekonomi Cukup

(3)

3 Riwayat Persalinan dan Kehamilan

Prenatal : Ante Natal Care di dokter spesialis kandungan, pada awal kehamilan setiap bulan, mendapat 2x TT, selama hamil tidak minum jamu, minum vitamin dan tablet Fe

Natal : Lahir di tolong dokter spesialis kandungan melalui SC atas indikasi pengapuran plasenta derajat 3 dari ibu G2P0A1, usia 22

tahun, lahit tidak langsung menangis, BBL : 2200 gr, PB : 40 cm, AS : 4-5-6.

Postnatal : perawatan di ruang Perinatologi RSUDRM, keadaan anak asfiksia.

Riwayat Makan dan Minum -

Riwayat imunisasi Dasar dan Ulangan

BCG : -

Hepatitis B : -

Polio : -

DPT : -

Campak : -

Kesan : imunisasi dasar belum diberikan Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak

Perkembangan : belum bisa dinilai

Pertumbuhan : BBL 2200 gr usia kehamilan 34-35 minggu

Kesan

Perkembangan belum bisa dinilai

(4)

4 Riwayat Keluarga Berencana Orang Tua

Ibu penderita tidak memakai KB C. PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal 20 Agustus 2011 pukul 00.30 WIB

Seorang anak perempuan, umur 0 hari, BB ; 2200 gr, PB : 40 cm Keadaan umun : Somnolen, kurang aktif, nafas spontan (+) inadekuat.

Tanda vital : Frek. Nadi : 150x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup. Frek. Pernapasan : 68 x/ menit

Suhu : 37,50 C

STATUS INTERNUS

Anemia : -

Sianotik : -

Ikterik : -

Turgor : kembali cepat

Tonus : hipotoni

Rambut : hitam, tidak mudah dicabut Kulit : sianosis (+)

Edema : -

Serebral : kejang (-)

Dispnu : -

Lingkar kepala: 33 cm (mesosefal) Ubun-ubun besar: datar

(5)

5 Telinga : tulang rawan belum sempurna

Hidung : nafas cuping hidung (+) Bibir : sianosis (+)

Mukosa : kering(-) Mulut : sianosis (+) Lidah : makroglosi (-) Gigi-geligi : belum tumbuh Tenggorokan : sulit dinilai

Leher : pembesaran kelenjar limfe (-) THORAK

Paru-paru

Inspeksi : simetris, retraksi (+) epigastrial Palpasi : sulit dinilai

Perkusi : sulit dinilai

Auskultasi : Suara dasar : vesikuler +/+

Suara tambahan : Hataran -/- , Ronki -/- Wheezing -/-

JANTUNG

Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak

Palpasi : Iktus kordis teraba di LMK sinistra Perkusi : tidak dilakukan

(6)

6 ABDOMEN

Inspeksi : datar, tali pusat layu (-) Auskultasi : BU (+) normal

Perkusi : timpani

Palpasi : supel, hati dan limpa tidak teraba

Alat kelamin : perempuan, labium mayus belum menutupi labium minus, anus (+)

Anggota Gerak : Superior Inferior

Tonus hipotoni hipotoni

Reflek primitif

Sianosis +/+ +/+

Cap refill >2”/>2” >2”/>2”

STATUS ATROPOMETRI Kurva Lunchenco

Bayi perempuan, preterm 34-35 minggu,BBL = 2200 gr, PB = 40 cm Kesan : Berat badan lahir sesuai masa kehamilan

(7)

7 KEBUTUHAN UMUM ( ASI/PASI)

BBL : 2200 gram

Hari I : 11 cc / 2 jam

Hari II : 14 cc / 2 jam

Hari III : 18 cc / 2 jam

Hari IV : 22 cc / 2 jam

Hari V : 25 cc / 2 jam

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Darah ( 20 Agustus 2011) Hemoglobin : 7,4 gr/% Hematokrit : 20,7 % Eritrosit : 2,04 juta/mm3 Leukosit :4500/mm3 Trombosit : 112.000/ mm3 GDS :95 mg/dL Skor Gupte Prematuritas : 3

Riwayat air ketuban keruh : 0

Asfiksia : 2

Partus lama : 0

Riw pemeriksaan vagina tidak bersih : 0

Ketuban Pecah Dini : 0

(8)

8 DAFTAR MASALAH

No Problem aktif Tgl Problem Pasif Tgl

1. 2. 3. 4. Asfiksia Sedang BBLR Neonatus Preterm Neonatus infeksi 20/8/11 20/8/11 20/8/11 20/8/11

Imunisasi dasar belum dilakukan

20/8/11

E. DIAGNOSIS KERJA 1. Asfiksia Sedang

DD : - Faktor Plasenta dan Tali Pusat

DD : Maturasi plasenta grade III

- Faktor Ibu

DD : Toxoplasmosis

- Faktor Janin

DD : Neonatal Preterm

2. BBLR 2200 gr

DD : - Sesuai Masa Kehamilan - Kecil Masa Kehamilan 3. Neonatus preterm 34-35 minggu

DD : - N. Preterm sesuai masa kehamilan - N. Aterm

(9)

9 4. Neonatus infeksi

DD : - early onset - late onset

F. RENCANA PEMECAHAN MASALAH Assesment :

1. Asfiksia Sedang

DD : - Faktor Plasenta dan Tali Pusat

DD : Maturasi plasenta grade III

- Faktor Ibu DD : Toxoplasmosis - Faktor Janin DD : Neonatal Preterm IP Dx S : - O : Foto Thorak IP Rx : - CPAP PEEPS

- IVFD D5 100 ml + Ca. Glukonas 6 cc 6 gtt/i - Aminofilin 16 mg selanjutnya 3 x 6 mg dalam D5 - Inj. Vit. K 1 mg i.m

- Ceftazidin 2 x 50 mg - Gentamicin tetes mata - Rawat inkubator

(10)

10 Kebutuhan 24 jam Kebutuhan 24 jam Cairan 220 cc Kalori 220 kkal Protein 4,4 g Infus D5 % 108 20 - ASI 112 75 2,4 Total 2 95 2,4 AKG (%) 100 % 41,3 % 56,5 %

IP Mx : - Pengawasan tanda-tanda vital

- Pengawasan tanda – tanda henti napas - awasi hipoglikemi dan hipotermi

IP Ex : - Memberitahukan kepada orang tua bahwa bayi lahir mengalami gangguan napas sedang, perlu di rawat di CPAP PEEPS untuk memenuhi kebutuhan oksigennya.

- Menjelaskan kepada orang tua tentang pemeriksaan – pemeriksaan yang akan dilakuakan guna menunjang diagnosis dan terapi yang akan diberiakan.

2. BBLR 2200 gr

DD : - Sesuai Masa Kehamilan - Kecil Masa Kehamilan IP Dx S : -

O : - IP Rx : -

IP Mx : awasi berat badan, akseptabilitas diet

IP Ex : Menjelaskan kepada orang tua bayi bahwa berat badan anak rendah karena lahir sebelum taksiran persalinan sehingga harus dilakukan pemantauan berat badan secara teratur.

(11)

11 3. Neonatus preterm 34-35 minggu

DD : - N. Preterm sesuai masa kehamilan - N. Aterm

- N. Post term IP Dx S : -

O : - IP Rx : -

IP Mx : pertumbuhan dan perkembangan neonatus, akseptabilitas diet

IP Ex : memberitahu kepada orang tuan tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif, pentingnya memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi. 4. Neonatus infeksi DD : - early onset - late onset IP Dx S : - O : DR, kultur darah IP Rx : -

IP Mx : tanda vital, tanda sepsis

IP Ex : menjelaskan kepada orang tua bahwa bayi perlu melakukan serangkaian pemeriksaan, untuk membuktikan ada atau tidaknya infeksi, dikarenakan adanya riwayat ibu dengan Toxoplasmosis.

(12)

12 PROGRESS NOTE

Tanggal Keadaan klinis Program terapi

20-8- 2011 (09.00 wib)

Keluhan : sesak

KU : somnolen, tangis merintih TV : HR : 168 x/i

RR : 68 x/i T : 37,0 0C

N : reguler, isi dan tegangan cukup Mata : anemis (-), ikterik (-)

Telinga: tulang rawan belum sempurna Hidung: nafas cuping hidung (+) Bibir : sianosis (+)

Mukosa : kering(-) Mulut : sianosis (+)

Leher : pembesaran kelenjar limfe (-) Thorak

Jantung : dbn Paru-paru

Inspeksi: simetris, retraksi (+) epigastrial Palpasi : sulit dinilai

Perkusi: sulit dinilai

Auskultasi : SD : vesikuler +/+ ST :Hataran -/- , Ronki -/-

Wheezing -/-

Abdomen : datar, supel, BU (+) N, H/L tdak teraba

Ekstremitas : sup inf Sianosis -/- -/- Akral dingin -/- -/- Cap refill < 2 “ <2 “ CPAP PEEPS - IVFD D5 100 ml + Ca. Glukonas 6 cc 6 gtt/i - Aminofilin 16 mg selanjutya 3 x 6 mg dalam D5

- Inj. Vit. K 1 mg i.m - Ceftazidin 2 x 50 mg - Gentamicin tetes mata

(13)

13 21-8-11

(09.00 wib)

Assesment :

Asfiksia sedang + Respirasi distres sindrom.

BBLR

Neonatus preterm Neonatus Infeksi

Keluhan : sesak >>

KU : somnolen, tangis merintih TV : HR : 152 x/i

RR : 75x/i T : 36,80C

N : reguler, isi dan tegangan cukup Mata : anemis (-), ikterik (-)

Telinga: tulang rawan belum sempurna Hidung: nafas cuping hidung (+) Bibir : sianosis (+)

Mukosa : kering(-) Mulut : sianosis (+)

Leher : pembesaran kelenjar limfe (-) Thorak

Jantung : dbn Paru-paru

Inspeksi: simetris, retraksi (+) >> Palpasi : sulit dinilai

Perkusi: sulit dinilai

Auskultasi : SD : vesikuler +/+ ST :Hataran -/- , Ronki -/-

Wheezing -/-

Abdomen : datar, supel, BU (+) N, H/L tdak teraba CPAP PEEPS - IVFD D5 100 ml + Ca. Glukonas 6 cc 6 gtt/i - Aminofilin 3 x 6 mg dalam D5 - Ceftazidin 2 x 50 mg

(14)

14 (17.00 wib)

(17.15 wib)

(17.30 wib)

(17.40 wib)

Ekstremitas : sup inf Sianosis -/- -/- Akral dingin -/- -/- Cap refill < 2 “ <2 “

Assesment :

Asfiksia sedang + Respirasi distres sindrom.

BBLR

Neonatus preterm Neonatus Infeksi

Keluhan : bayi apneu TV : RR : (-), HR : 80 x/i Ekstremitas : sianosis (+)

Keluhan : bayi msh apneu TV : RR : (-), HR : 60 x/i Ekstremitas : sianosis (+)

Lapor dr. Jaga

TV ; RR: (-), HR : 40x/i (halus) Ekstremitas sianosis (+)

Bayi meninggal dihadapan dokter dan perawat RR : (-), HR(-) - Suction - VTV - VTV terus dilakukan - inj. Adrenalin 2 cc - VTV terus dilakukan - informed consent

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Guillain Barre syndrome ( GBS ) adalah suatu kelainan sistem kekebalan tubuh manusia yang menyerang bagian dari susunan saraf tepi dirinya sendiri

Gambar 3.8 menjelaskan proses drag and drop yang terjadi pada game perkalian, yaitu soal yang turun dari atas ke bawah akan mengalami drag and drop ke arah objek

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayahNya serta memberikan kekuatan, ketabahan, kemudahan dan kedamaian berfikir

Secara umum dalam penandaan tidak x Kesepadanan struktur terdapat pengelompokkan khusus penggunaan konjungsi antara ketiga kelompok obat oleh karena itu dalam tradisional dan

Penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan menetapkan honorarium

Berdasarkan kajian yang telah dijalankan, didapati sebilangan besar responden di pusat daerah Sandakan memang menghadapi masalah untuk menghancurkan sayur lobak kepada bentuk yang

Pelajaran 6 Pecahan dan Desimal 114 Pelajaran 7 Menyelesaikan Soal Cerita (2) 117 Pelajaran 8 Perkalian dengan Puluhan, Ratusan, dan Ribuan* 119 Pelajaran 9

Dari Gambar 3 di atas, dapat dilihat bahwa selama penyimpanan jenis plastik multilayer lebih dapat mempertahankan wama seduhan teh hijau selama penyimpanan dibandingkan dengan