• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN PROVINSI SUMATERA SELATAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal M

anajem

en M

M

-U

T

P

24

PENGARUH DISIPLIN DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN

PROVINSI SUMATERA SELATAN

H. Rustam Effendi Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp. 0711-372164-360717,

Fax. 0711-360725 Wab site : www/mm-utp.com E-mail : info@mm-utp.com

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan variabel independen Disiplin dan Gaya Kepemimpinan serta variabel dependen adalah Kinerja, dengan tujuan penelitian yakni mengkaji pengaruh disiplin dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel.

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yang melibatkan 40 orang pegawai sebagai sampel, dari 331 orang pegawai tetap/bukan honorer, yang terdiri dari pegawai administrasi, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Bagian, Kepala Balai, Kepala Sub Dinas Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel.

Pengambilan data dilakukan melalui angket/kuisioner dan wawancara dengan staf terkait. Hasil penelitian selanjutnya diolah dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 12.0. Teknik Statistik yang digunakan adalah menggunakan regresi dan koefisien korelasi untuk menggambarkan keeratan masing-masing variabel. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F dan Uji t dengan tingkat signifikansi 5 % serta penentuan koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif variabel Disiplin terhadap Kinerja pegawai Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel, terdapat pengaruh positif variabel Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja pegawai Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel, dan terdapat pengaruh positif variabel Disiplin dan Gaya Kepemimpinan secara parsial dan simultan terhadap Kinerja pegawai Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel. Persamaan yang diperoleh adalah : Ŷ = 8,861+ 0,157 X1+ 0,601X2+ e

Dari hasil uji hipotesis menunjukan bahwa Disiplin dan Gaya Kepemimpinan secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja dan kedua variabel tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja pegawai. Kinerja pegawai ditentukan 60,1% oleh Disiplin dan Gaya Kepemimpinan dan 39,9% ditentukan oleh faktor lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Disiplin dan Gaya Kepemimpinan baik secara parsial maupun simultan berpengaruh positif terhadap Kinerja pegawai Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Diberlakukannya Undang-Undang

nomor 22 tahun 1999, tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang

nomor 25 tahun 1999, tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah memberikan kekuatan baru bagi pengembangan otonomi pemerintah daerah sesuai dengan prakarsa dan aspirasi masyarakatnya, dalam arti daerah sudah diberi kewenangan yang utuh dan bulat untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi kebijakan - kebijakan

daerah. Semangat reformasi di bidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk dapat mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Dalam rangka itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang

(2)

tepat, jelas dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat dilakukan secara berdayaguna dan

berhasilguna. Perlunya sistem

pertanggungjawaban daerah atas segala proses tindakan-tindakan yang dibuat dalam rangka tata tertib menuju instrumen akuntabilitas daerah. Inilah bagian terpenting untuk ditata, yang pada akhirnya menjadi instrumen good governance.

Perhatian pemerintah yang sungguh-sungguh dalam menanggulangi korupsi, kolusi dan nepotisme menjadi harapan

masyarakat dalam mewujudkan

pemerintahan yang bersih dan mampu menyediakan barang dan jasa serta pelayanan yang optimal. Kinerja instansi pemerintah akhir-akhir ini menjadi sorotan terutama sejak timbulnya iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Rakyat mulai mempertanyakan akan nilai yang mereka peroleh atas pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah.

Sistem pengukuran kinerja yang merupakan elemen pokok dari laporan akuntabilitas instansi pemerintah akan

mengubah paradigma pengukuran

keberhasilan. Melalui pengukuran kinerja, keberhasilan suatu instansi pemerintah akan lebih dilihat dari kemampuan instansi tersebut, berdasarkan sumber daya yang dikelolanya sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan publik dan

pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Dimana dalam penyelenggaraannya, aparatur pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dari pemerintah karena masyarakat telah memberikan dananya dalam bentuk pembayaran pajak, restribusi dan berbagai pungutan lainnya (Mahmudi 2005. h. 229).

Banyak organisasi mengalami perubahan dalam lingkungan yang semakin kompetitif, ketidakpuasaan karyawan mungkin lebih banyak terjadi, ketika ketidakpuasaan terjadi, stabilitas dan keberhasilan organisasi akan terhambat.

Gejala dari kurang stabilnya organisasi adalah rendahnya kinerja. Bentuk yang paling ekstrim adalah pemogokan kerja, pelambanan kerja mangkir dan berhenti karyawan yang tinggi. Gejala ini mungkin merupakan bagian dari keluhan karyawan, sebaliknya kinerja yang tinggi merupakan tanda dari suatu organisasi dikelola dengan baik dan pada dasarnya merupakan hasil dari manajemen perilaku yang efektif.

Tujuan utama yang dicapai oleh sebuah organisasi melaui kebijakan dan sistem penerapan disiplin yang tepat adalah untuk menjamin bahwa organisasi tersebut mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan yang berkualitas. Penegakan disiplin karyawan merupakan usaha untuk memungkinkan peningkatan ketertiban bekerja, keteraturan, dan tingginya rasa tanggung jawab dari karyawan terhadap beban kerja yang menjadi tanggung jawab mereka dan disisi lain organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaran yang pada gilirannya memungkinkan

organisasi tidak hanya sekedar

mempertahankan eksestensinya, melainkan juga untuk tumbuh dan berkembang, baik dalam arti kuantitatif maupun kualitatif.

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Prov. Sumsel dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya diharapkan dapat melaksanakan setiap kegiatannya sesuai dengan yang direncanakan sebagai

perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan visi, misi dan strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun visi dan misi kerja Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel adalah :

Visi:

 Terhubungnya jalan lingkar luar Kota, tertatanya jaringan drainase utama berikut permukiman 2008.

Misi :

 Mengembangkan prasarana transportasi yang berkualitas dan sesuai dengan peruntukan kawasan.

 Mengembangkan, memelihara dan

mengoptimalkan sungai dan drainase kota sebagai jaringan pendukung sungai utama.

(3)

 Membangun dan memelihara prasarana

lingkungan permukiman yang

terintegrasi dalam rangka perbaikan kawasan yang berpotensi kumuh.

 Meningkatkan pemeliharaan dan

pemasangan lampu jalan di Kota Palembang

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Kedisiplinan pegawai di Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel perlu dicermati apakah penerapan disiplin pegawai sudah diterapkan dengan baik atau belum.

2. Gaya kepemimpinan di Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel perlu dikaji apakah sudah diterapkan dengan baik atau belum.

3. Pegawai di dinas PU Pengairan Prov. Sumsel perlu dicermati apakah sudah memahami tata cara kerja atau belum agar dicapainya kerja yang optimal. 4. Motivasi kerja pegawai di Dinas PU

Pengairan Prov Sumsel perlu dikaji apakah sudah tinggi atau masih rendah.

5. Sarana dan prasana pendukung yang tersedia di Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel Sudah cukup memadai atau belum.

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan waktu dan biaya, agar permasalahan tidak melebar dan lebih terarah dalam penelitian ini, maka penulis perlu membatasi permasalahan

dengan lingkup pembahasan pada

Pengaruh Disiplin dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah terdapat Pengaruh disiplin dan gaya kepemimpinan secara bersama - sama terhadap kinerja pegawai di Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui :

Pengaruh disiplin dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai di Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel. F. Hipotesis

Dalam penyusunan penelitian ini yang diambil dari rancangan penelitian diatas adalah :

Terdapat pengaruh Disiplin dan gaya kepemimpinan bersama - sama terhadap kinerja pegawai Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel.

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Lamanya waktu penelitian selama 4 bulan dimulai bulan April hingga Juli 2008. Tempat penelitian dilaksanakan di Kantor Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel.

B. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menggambarkan berbagai karakteristik data sehingga dapat diketahui deskripsi data yang diperlukan dengan ukuran yang lebih eksak. Dua ukuran yang dipakai dalam penelitian ini yaitu :

a. Central Tendency (kecenderungan

terpusat) : Mean, Median dan Modus b. Dispersi : Standar Deviasi dan Varians

Selain itu untuk mengetahui kemiringan data, digunakan juga ukuran lain yaitu Skewness dan Kurtosis.

Statistik deskriptif dipilih dan dipergunakan dengan maksud untuk menggambarkan karakteristik penyebaran skor setiap variabel dengan menghitung rata-rata, median, simpangan baku, skor tertinggi, skor terendah, serta visualisasi data berupa grafik dan tabel. Untuk menganalisa data deskriptif tentang nilai indikator dan item pernyataan setiap variabel, dipergunakan skala penafsiran.

2. Uji Persyaratan a. Uji Normalitas

Dalam analisis statistik parametrik, asumsi yang digunakan adalah hasil data dari setiap variabel yang diteliti berdistribusi normal. Dengan asumsi tersebut, maka dalam setiap penelitian yang menggunakan rancangan parametrik distribusi data variabel

(4)

harus diuji terlebih dahulu, apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Jika setelah dilakukan uji normalitas terhadap data ternyata distribusinya normal, maka penelitian dapat dilanjutkan (Haryono, 2007, h. 215).

Salah satu uji persayaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parametrik yaitu uji data populasi. Hal ini dapat ditegaskan bahwa suatu penelitian yang melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan atau uji F. Menurut suatu asumsi yang harus diuji, yaitu populai harus berdistribusi normal (Putrawan dan Haryono, 2007, h. 232). Selain itu sampel yang diambil dari populasi penelitian tersebut harus pula berdistribusi normal agar sampel itu benar-benar mewakili populasi. Untuk itu uji normalitas sampel tersebut perlu dilakukan oleh setiap peneliti.

Urgensi pengujian normalitas sampel ini terdapat pada dua hal, yaitu setiap teknik analisis penelitian (parametrik) dibuat berdasarkan atas asumsi bahwa sampel penelitian berdistribusi normal, dan agar setiap hasil pengujian hipotesis atau sampel yang ditentukan dapat diaplikasikan pada populasi.

Menurut Sugiarto dalam Haryono (2007, h. 233), yaitu apabila jumlah sampel

diperbesar, penyimpangan asumsi

normalitas ini semakin kecil pengaruhnya. Hal ini didukung oleh teori limit pusat yang menyatakan bahwa distribusi dari rata-rata sampel hasil observasi akan mendekati normal bila jumlah individu sampel makin besar tanpa memperhatikan bentuk distribusi dari data hasil observasinya sendiri.

Dalam pengujian normalitas distribusi data populasi harus dilakukan dengan menggunakan stastistik Kolmogorov-Smirnov. Alat uji ini biasanya disebut dengan uji K-S yang ada dalam program SPSS. Normalitas distribusi data dihitung dengan cara membandingkan nilai

Asymtotic Signifikance yng diperoleh

dengan nilai  = 0,05. apabila Asym. Sig. >  = 0,05, maka data dinyatakan normal. Untuk menguji normalitas distribusi populasi diajukan hipotesis sebagai berikut: H0 : Data berasal dari populasi berdistribusi

normal

Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk menguji konsistensi antar variabel atau homogenitas sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, pengujian yang dilakukan menggunkan SPSS versi 12.0 melalui menu Chi square Test. Apabila dari hasil pengolahan data SPSS diperoleh nilai Asymp. Sig untuk masing-masing variabel >  (Alpha = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data populasi memiliki varians homogen. Sebaliknya apabila nilai Asymp. Sig untuk masing-masing variabel < , maka dapat disimpulkan bahwa data populasi tidak memiliki varians yang homogen.

c. Uji Linieritas

Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan linieritas atau tidak menggunakan program SPSS melalui menu Means Test For Linearity. Apabila nilai Sig. >  (Alpha = 0,05) maka H0 diterima artinya antara variabel X dengan variabel Y mempunyai hubungan yang linier. Sebaliknya apabila nilai Sig. <  (Alpha) maka H0 ditolak artinya antara variabel X dengan variabel Y tidak mempunyai hubungan yang linier.

Dengan menggunakan istrumen

penelitian yang telah diuji validitas dan realibilitas tersebut diatas, selanjutnya peneliti menyebarkan kembali instrumen kuisioner kepada seluruh responden yang ada dan dengan menggunakan program SPSS versi 12.0 dilakukan analisis sebagai berikut :

3. Statistik Inferensial

Untuk mengetahui pengaruh disiplin dan Gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel, digunakan pengujian dengan bantuan komputer dengan program SPSS versi 12.0 melalui alat regresi linier sederhana dan regresi linier berganda, serta analisis korelasi (r).

a.Penentuan Koefisien Regresi

Berdasarkan variabel yang digunakan dimana terdapat dua variabel bebas yaitu variabel disiplin (X1) dan variabel gaya kepemimpinan (X2) serta satu variabel

(5)

terikat yaitu Kinerja (Y), maka untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini digunakan model statistik regresi.

1) Regresi Linier Sederhana

Analisis ini dipergunakan untuk mengukur pengaruh variabel antara variabel disiplin (X1) terhadap variabel Kinerja (Y) dan hubungan antara Gaya Kepemimpinan (X2) terhadap Kinerja (Y). Rumus persamaan regresi adalah sebagai berikut :

a. Hipotesis 1 yaitu : Y = a + b1X1 + e b. Hipotesis 2 yaitu :

Y = a + b2X2 + e

2) Regresi Linier Berganda

Analisis linier berganda ini dipergunakan untuk mengukur pengaruh variabel antara variabel Disiplin (X1) dan Gaya Kepemimpinan (X2) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel Kinerja (Y). Dalam menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, model yang digunakan adalah model regresi berganda yang dapat dinyatakan sebagai berikut (Gujarati 1995, h. 264).

Formula :

Ŷ = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Keterangan

Y : Variabel Kinerja (Y) (variabel terikat /dependent)

X1 : Variabel Disiplin (X1) (variabel bebas

/independent)

X2 : Variabel Gaya Kepemimpinan (X2) (variabel bebas/ independent)

a : Konstanta / intersep b1,b2 : Koefisien regresi

e : Perkiraan kesalahan

b. Penentuan Koefisien Korelasi Untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent dapat dilihat dari r parsial yang mempunyai range antara -1 hingga +1. Bila r parsial semakin menekati -1 atau +1, berarti semakin erat hubungan positif atau negatif antara variabel independent dengan variabel dependent. Sedangkan bila nilai r parsial semakin mendekati nol berarti terdapat hubungan yang semakin lemah. Nilai r parsial yang paling besar menunjukan bahwa variabel

independent yang bersangkutan yang

paling erat hubungannya dengan variabel

dependent. Oleh karena itu merupakan

variabel independen X yang paling dominan

dalam menjelaskan variasi dalam variabel dependen Y (Salvatore 1983, h. 123).

Menurut young dalam Siswoyo Haryono dan Parwoto Wardoyo (2007, h. 31), kuat atau lemahnya korelasi dapat diterjemahkan ukurannya sebagai berikut :

1. 0,70 – 1,00 (baik positif maupun negatif) menunjukan adanya derajat asosiasi yang tinggi

2. 0,40 – 0,70 (baik positif maupun negatif) menunjukan hubungan yang substansial 3. 0,20 – 0,40 (baik positif maupun

negatif) menunjukan adanya korelasi yang rendah

4. < 0,20 (baik positif maupun negatif) korelasi dapat diabaikan.

Dengan menggunakan program SPPS nilai korelasi (r) masing-masing variabel dapat diketahui melalui skor Pearson

Correlation (rX1y dan rX2y). Analisis

terhadap nilai R-square (R2) digunakan untuk

mengetahui sejauh mana kedua variabel bebas (X1 dan (X2) dapat menerangkan pengaruh perubahan variabel terikat (Y). Sifat-sifat R-sguare sangat dipengaruhi oleh banyaknya variabel bebas, dimana semakin banyak variabel bebas makin besar nilai R-sguare.

G. Pengujian Hipotesis Statistik

1. Pengaruh Variabel Disiplin terhadap Kinerja Pegawai

Pengujian hipotesis pengaruh disiplin terhadap Kinerja ini menggunakan uji parsial (uji t) adapaun kriteria pengujiannya adalah : Ho : Disiplin tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja

Ha : Disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Ho : Sig t > 0,05 Ha : Sig t  0,05

2. Pengaruh Variabel Gaya

Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai

Pengujian hipotesis pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja ini menggunakan uji parsial (uji t) adapaun kriteria pengujiannya adalah :

Ho : Gaya Kepemimpinan tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja Ha : Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Ho : Sig t > 0,05 Ha : Sig t  0,05

(6)

3. Pengaruh Variabel Disiplin dan Gaya Kepemimpinan Secara Bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai

Pengujian hipotesis pengaruh

disiplin dan gaya kepemimpinan terhadap Kinerja ini menggunakan uji serentak ( uji F ) adapaun kriteria pengujiannya adalah : Ho : Disiplin dan Gaya Kepemimpinan

secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Ha : Disiplin dan Gaya Kepemimpinan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Ho : Sig F > 0,05 Ha : Sig F  0,05

Pengujian variabel secara parsial dan simultan dengan menggunakan bantuan Program SPSS For Windows versi 12.0. HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI A. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif berusaha

menjelaskan atau menggambarkan

berbagai karakteristik data. Untuk dapat memberikan gambaran tentang Pegawai Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel, survey telah dilakukan terhadap 40 responden untuk melihat pengaruh variabel Disiplin (X1) dan Gaya Kepemimpinan (X2) terhadap

Kinerja (Y). Data diperoleh melalui kuesioner dan pengamatan, dimana jenis pernyataan yang ada pada kuesioner bersifat kualitatif dengan menggunakan Skala Likert.

Untuk variabel Disiplin, Gaya Kepemimpinan dan Kinerja, diajukan masing-masing dengan pilihan jawaban : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan skoring untuk masing-masing jawaban tersebut adalah: SS=5, S=4, R=3, TS=2 dan STS=1. Hasil kuesioner untuk masing-masing variabel penelitian dipaparkan pada bagian di bawah ini.

1. Variabel Kinerja (Y)

Untuk menguji validitas instrumen digunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan sebagai ujicoba yang diberikan kepada 30 orang responden untuk kemudian jawaban dari responden tersebut dianalisis untuk mengetahui pernyataan mana yang lolos ujicoba dengan melihat

nilai Sig. (2-tailed) yang lebih kecil atau sama dengan nilai α = 5%.

Dari 20 pernyataan yang di uji maka diperoleh 16 pernyataan yang valid yang ditandai dengan tanda (*) artinya valid pada tingkat signifikan 0,05 atau valid pada tingkat signifikan 0,01 (**). Butir pernyataan yang valid yaitu nomor 2,3,4,5,7, 8,9,10,11,12,14,15,16,17,19, dan 20 Sedangkan 4 butir pernyataan yaitu nomor 1,6,13, dan 18 tidak valid sehingga harus didrop dari kuesioner untuk analisis data.

Selanjutnya dilakukan uji Reliabilitas untuk mengukur tingkat kepercayaan terhadap instrumen yang digunakan agar dapat menunjukkan hasil yang konstan atau ketetapan hasil.

Dari uji yang dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach maka tingkat Reliabel yang diperoleh sebesar 0,829 dan lebih besar dari 0,6. Dengan nilai alpha yang diperoleh sebesar 0,829 artinya instrumen variabel Kinerja sangat reliabel sehingga instrumen ini lolos uji instrumen untuk dilakukan analisis selanjutnya terhadap 40 responden dengan jumlah pernyataan valid sebanyak 16 pernyataan sebagai data analisis.

Dari tabel skor diatas dapat digambarkan bahwa skor jawaban terendah ada pada butir pernyataan 14. Pada variabel kinerja, rekapitulasi lengkap hasil jawaban responden terhadap 16 pernyataan valid yang diajukan dalam kuesioner disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 8.

Rekapitulasi jawaban kuesioner pada variabel Kinerja (Y)

Butir Pilihan Jawaban Jumlah STS TS R S SS Butir 1 0 0 14 21 5 40 Butir 2 0 1 18 15 6 40 Butir 3 0 0 12 23 5 40 Butir 4 0 0 12 24 4 40 Butir 5 0 0 16 19 5 40 Butir 6 0 1 12 20 7 40 Butir 7 0 0 12 23 5 40 Butir 8 0 1 18 15 6 40 Butir 9 0 0 12 23 5 40 Butir 10 0 0 12 24 4 40 Butir 11 0 1 12 20 7 40 Butir 12 0 3 11 19 7 40 Butir 13 0 0 12 23 5 40 Butir 14 0 2 17 19 2 40 Butir 15 0 1 14 18 7 40 Butir 16 0 3 10 20 7 40 Jumlah 0 13 214 326 87 640

(7)

Berdasarkan Tabel di atas, pernyataan butir 1 sampai dengan pernyataan butir 16 masing-masing dijawab oleh 40 orang responden. Ini berarti seluruh responden dalam penelitian ini menjawab semua pernyataan yang diajukan. Banyaknya pilihan jawaban secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 10 pada kolom pilihan jawaban masing-masing.

Secara garis besar, dari 16 pernyataan yang diajukan, ternyata sebagian besar responden memilih jawaban Setuju sebesar 50,94%. Persentase masing-masing pilihan jawaban ini disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 9.

Persentase pilihan jawaban Variabel Kinerja (Y)

Pilihan

Jawaban Jawaban Jumlah Persentase

STS 0 0,00% TS 13 2,03% R 214 33,44% S 326 50,94% SS 87 13,59% Total 640 100.00%

Untuk lebih jelas dapat dilihat lebih lanjut melalui pie diagram persentase pilihan jawaban responden berikut ini :

Gambar 2

Pie diagram Persentase Pilihan Jawaban Responden terhadap

Variabel Kinerja (Y)

Dari pie diagram diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas memilih jawaban Setuju, sekitar 50,94% dari semua pilihan yang ada.

Secara deskriptif untuk masing-masing jabatan pada setiap dimensi variabel, dilakukan analisis berdasarkan jawaban responden yang tergambar pada tabel sebagai berikut :

Tabel. 10.

Rekapitulasi Jawaban Responden Berdasarkan Jabatan terhadap variabel Kinerja (Y) Klasifikasi

Responden

Jumlah Responden

Rata-rata Jawaban Responden thdp Dimensi Variabel Kinerja (Y) Kualitas Kerja Kuantitas Kerja Ketepatan Waktu Efektifitas Pegawai Administrasi 19 Setuju (52,63%) dan ragu (39,47%) Setuju (47,36%) dan ragu (43,42%) Setuju (48,68%) dan ragu (35,52%) Setuju (47,36%) dan ragu (34,21%) Kepala Seksi 10 Setuju (40%) dan ragu

(55%)

Setuju (45%) dan

ragu (42,5%) Ragu (45%) dan setuju (47,5%)

Setuju (52,5%) dan ragu (37,5%) Kepala Sub Bagian 5 Sangat Setuju (25%) dan setuju (55%) Setuju (50%) dan sangat setuju (25%) Setuju (70%) dan Sangat setuju (20%) Setuju (60,40%) dan ragu (30%) Kepala Bagian 1 dan ragu (25%) Setuju (75%) Setuju (50%) dan sangat setuju

(25%) Setuju (100%) Setuju (100%) Kepala Balai 2 Setuju (62,5%) dan sangat setuju (25%) Sangat setuju (50%) dan setuju (37,5%) Setuju (62,5%) dan sangat setuju (37,5%) Setuju (62,5%) dan sangat setuju (37,5%) Kepala Sub Dinas 3 Setuju (66,6%) dan sangat setuju (33,3%) Setuju (66,66%) dan sangat setuju

(25%) Setuju (58,3%) dan sangat setuju (41,66%) Setuju (66,6%) dan sangat setuju (33,3%) Dari tabel di atas, dapat dijelaskan jawaban

responden terhadap Dimensi untuk variabel Kinerja (Y) sebagai berikut :

1. Kualitas Kerja

Untuk Jabatan Pegawai

Administrasi, sebagian besar jawaban

2,03% 0,00% 50,94 % 33,44 % 13,59 % SS S R TS STS

(8)

Jurnal M

anajem

en M

M

-U

T

P

31

responden adalah Setuju dan ragu, yaitu 52,63% setuju dan responden menyatakan ragu 39,47% terhadap pernyataan kualitas kerja yang melingkupi indikator indikator tanggung jawab, ketelitian, kerapian.

Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah setuju 40% dan ragu sebesar 55%, untuk jabatan Kepala Sub Bagian setuju 55% dan sangat setuju 25%, untuk jabatan Kepala Bagian setuju 75% dan ragu 25%, untuk jabatan Kepala Balai setuju 62,5% dan sangat setuju 25%, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan sangat setuju 33,3% dan setuju 66,6% terhadap pernyataan kualitas kerja melingkupi indikator tanggung jawab, ketelitian, kerapian, sepenuh hati.

2. Kuantitas Kerja

Untuk Jabatan Pegawai

Administrasi, sebagian besar jawaban responden adalah setuju sebesar 47,36%, responden menyatakan ragu sebesar 43,42% terhadap pernyataan penggunaan kuantitas kerja yang melingkupi indikator indikator tepat, cepat, pencapaian target.

Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah sangat setuju 45% dan ragu sebesar 42,5%, untuk jabatan Kepala Sub Bagian sangat setuju 25% dan setuju 50%, untuk jabatan Kepala Bagian setuju 50% dan ,untuk jabatan Kepala Balai setuju 35,5% dan sangat setuju 50%, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan setuju 66,6% dan sangat setuju 25% terhadap pernyataan kuantitas kerja yang melingkupi Tepat, cepat, mencapai target.

3. Ketepatan Waktu

Untuk Jabatan Pegawai

Administrasi, sebagian besar jawaban responden adalah setuju sebesar 48,68%, responden menyatakan ragu sebesar 35,52% terhadap pernyataan penggunaan ketepatan waktu yang melingkupi indikator indikator Tingkat ketepatan waktu &

penyelesaian tugas, Keahlian /

keterampilan.

Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah ragu 45% dan setuju sebesar 47,5%, untuk jabatan Kepala Sub Bagian sangat setuju 20% dan Setuju 70%, untuk jabatan Kepala Bagian setuju 100%, untuk jabatan Kepala Balai setuju 62,5% dan sangat setuju sebesar 73,5%, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan setuju

58,3% dan rsangat setuju 41,6% terhadap pernyataan ketepatan waktu yang melingkupi Tingkat ketepatan waktu &

penyelesaian tugas, Keahlian /

keterampilan. 4. Efektifitas

Untuk Jabatan Pegawai

Administrasi, sebagian besar jawaban responden adalah setuju sebesar 47,36%, responden menyatakan ragu sebesar 34,21% terhadap pernyataan penggunaan efektifitas yang melingkupi indikator indikator Pengawasan, Kerja tim, Koordinasi.

Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah setuju 52,5% dan ragu sebesar 37,5%, untuk jabatan Kepala Sub Bagian setuju 60,40% dan ragu 30%, untuk jabatan Kepala Bagian setuju 100%, untuk jabatan Kepala Balai setuju 62,5% dan sangat setuju 37,5%, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan setuju 66,66% dan

sangat setuju 33,33% terhadap

pernyataan efektifitas melingkupi Pengawasan, Kerja tim, Koordinasi.

Sementara itu dari hasil analisis statistik deskriptif dari variabel kinerja melalui program SPSS versi 12.0 diperoleh hasil sebagian berikut :

Tabel. 12. Statistics KINERJA (Y) N Valid 40 Missing 0 Mean 60.1750 Std. Error of Mean .99736 Median 60.0000 Mode 56.00 Std. Deviation 6.30786 Variance 39.78910 Skewness .320 Std. Error of Skewness .374 Kurtosis -.696 Std. Error of Kurtosis .733 Range 23.00 Minimum 49.00 Maximum 72.00 Sum 2407.00 Percentiles 10 52.1000 20 55.0000 25 55.2500 30 56.0000 40 56.8000 50 60.0000 60 61.6000 70 63.7000 75 65.0000 80 65.8000 90 70.9000

(9)

32

Dari tabel diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

 N atau data yang valid (sah untuk diproses) berjumlah 40 artinya semua data yang diolah dapat dipakai untuk dianalisis lebih lanjut.

 Mean atau rata-rata skor variabel kinerja adalah 60,1750 dengan standar error of mean adalah 0,99736 yang digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sample. Sehingga pada tingkat kepercayaan 95%, rata-rata populasi kinerja menjadi :

60,1750 ± ( 2 x 0,99736 ) = 58,18028 sampai 62.16972  Median atau titik tengah dari variabel

kinerja yaitu 60,00. Artinya 50% skor variabel kinerja adalah 60,00 ke atas dan 50% adalah 60,00 ke bawah.  Nilai standar deviasi kinerja yaitu

6,30786 dan variansnya sebesar 39,78910. Artinya tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-rata atau sebaran datanya adalah sebesar :

60,1750 ± ( 2 x 6,30786 ) = 47,55928 sampai 72,79072  Nilai skor terkecil 49 dan skor terbesar

72 dengan range sebesar 23.

 Percentiles Skor Kinerja Pegawai 10% dibawah nilai 52,10 25% dibawah nilai 55,25 50% dibawah nilai 60,00 75% dibawah nilai 65,00 90% dibawah nilai 70,90 2. Variabel Disiplin (X1)

Untuk menguji validitas instrumen digunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan sebagai ujicoba yang diberikan kepada 30 orang responden untuk kemudian jawaban dari responden tersebut dianalisis untuk mengetahui pernyataan mana yang lolos ujicoba dengan melihat nilai Sig. (2-tailed) yang lebih kecil atau sama dengan nilai α = 5%.

Dari 20 pernyataan yang di uji maka diperoleh 17 pernyataan yang valid yang ditandai dengan tanda (*) artinya valid pada tingkat signifikan 0,05 atau valid pada tingkat signifikan 0,01 (**). Butir pernyataan yang valid yaitu nomor 2,3,4,5,6, 8,9,10,11,12,14,15,16,17,18,19, dan 20 Sedangkan 3 butir pernyataan yaitu nomor 1,7 dan 13 tidak valid sehingga

harus didrop dari kuesioner untuk analisis data. Selanjutnya dilakukan uji Reliabilitas untuk mengukur tingkat kepercayaan terhadap 40 responden dengan jumlah pernyataan valid sebanyak 17 pernyataan sebagai data analisis instrumen yang digunakan agar dapat menunjukkan hasil yang konstan atau ketetapan hasil.

Dari uji reliabel yang dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach maka tingkat Reliabel yang diperoleh sebesar 0,914 dan lebih besar dari 0,6. Dengan nilai alpha yang diperoleh sebesar 0,914 artinya instrumen variabel Disiplin sangat reliabel sehingga instrumen ini lolos uji instrumen untuk dilakukan analisis selanjutnya terhadap 40 responden dengan jumlah pernyataan valid 17 pernyataan sebagai data analisis.

Dari tabel skor diatas dapat digambarkan bahwa skor jawaban terendah ada pada butir pernyataan 10. Rekapitulasi hasil penelitian untuk variabel Disiplin dapat dilihat pada Tabel 14. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah butir pernyataan valid sebanyak 17 butir dengan pilihan jawaban SS, S, R, TS, dan STS.

Tabel .14.

Rekapitulasi jawaban kuesioner pada variabel Disiplin (X1)

Butir Pilihan Jawaban Jumlah STS TS R S SS butir 1 0 1 11 21 7 40 butir 2 0 2 7 23 8 40 butir 3 0 1 8 24 7 40 butir 4 0 0 12 22 6 40 butir 5 0 0 17 16 7 40 butir 6 0 1 16 20 3 40 butir 7 0 0 15 18 7 40 butir 8 0 1 10 23 6 40 butir 9 0 1 15 21 3 40 butir 10 0 3 15 17 5 40 butir 11 0 0 8 19 13 40 butir 12 0 1 8 19 12 40 butir 13 0 2 7 21 10 40 butir 14 0 0 15 19 6 40 butir 15 0 0 13 18 9 40 butir 16 0 2 15 14 9 40 Butir 17 0 4 14 12 10 40 Jumlah 0 19 206 327 128 680

(10)

Jurnal M

anajem

en M

M

-U

T

P

33

Berdasarkan Tabel di atas, pernyataan butir 1 sampai dengan pernyataan butir 17 masing-masing dijawab oleh 40 orang responden. Ini berarti seluruh responden dalam penelitian ini menjawab semua pernyataan yang diajukan. Banyaknya pilihan jawaban secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 15. pada kolom pilihan jawaban masing-masing.

Secara garis besar dari 17 pernyataan yang diajukan, ternyata sebagian besar responden memilih jawaban Setuju 48,09%. Persentase masing-masing pilihan jawaban ini disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 15.

Persentase pilihan jawaban variabel Disiplin (X1)

Pilihan

Jawaban Jumlah Jawaban Persentase

STS 0 0,00 % TS 19 2,79% R 206 30,29% S 327 48,09% SS 128 18,82% Total 680 100.00 %

Agar lebih jelas dapat digambarkan persentase pilihan jawaban reponden melalui Pie diagram berikut ini.

Gambar. 3

Diagram Pie Persentase Pilihan Jawaban Responden terhadap

variabel Disiplin (X1)

Dari pie diagram diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas memilih jawaban Setuju, sekitar 48,09% dari semua pilihan yang ada.

Secara deskriptif untuk masing-masing jabatan pada setiap dimensi variabel, dilakukan analisis berdasarkan jawaban responden yang tergambar pada tabel sebagai berikut :

Tabel. 16.

Rekapitulasi Jawaban Responden Berdasarkan Jabatan terhadap variabel Disiplin (X1) Klasifikasi

Responden Responden Jumlah

Rata-rata Jawaban Responden thdp Dimensi Variabel Disiplin (X1) Ketepatan

Waktu Patuh thd Peraturan Patuh thd Larangan Ketertiban thd Peraturan Pegawai Administrasi 19 Ragu (28,94%) dan setuju (57,89%) Setuju (52,63%) dan ragu (31,57%) Setuju (46,05%) dan ragu (31,5%) Setuju (45,26%) dan ragu (28,42%)

Kepala Seksi 10 Setuju (47,5%) dan ragu (32,5%) Setuju (30%) dan ragu (62,5%) Setuju (42,5%) dan ragu (47,5%) Setuju (28%) dan ragu (43,33%) Kepala Sub Bagian 5 Setuju (70%) dan sangat setuju (25%) Setuju (45,%) dan Ragu-ragu (40%) Setuju (30%) dan sangat setuju (55%) Setuju (66,66%) dan Sangat Setuju

(40%) Kepala Bagian 1 Setuju (50%) dan sangat

setuju (50%) Setuju (100%) Tidak Setuju (25%) dan setuju (75%) Ragu (80%) dan Sangat Setuju (20%) Kepala Balai 2 Sangat Setuju (62,5%) dan setuju (37,5%) Sangat Setuju (50%) dan setuju (50%) Setuju (87,5%) dan Sangat Setuju (12,5%) Setuju (50%) dan Sangat Setuju (20%) Kepala Sub Dinas 3 Setuju (66,6%) dan sangat setuju (16,66%) Setuju (66,66%) dan sangat setuju (25%) Setuju (66,6%) dan sangat setuju (33,33%) Setuju (46,66%) dan sangat setuju

(33,3%) 30,29 % 2,79% 0,00% 18,82 % 48,09 % SS S R TS STS

(11)

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan jawaban responden terhadap Dimensi untuk variabel Disiplin (X1) sebagai berikut :

1. Ketepatan Waktu

Untuk Jabatan Pegawai Administrasi, sebagian besar jawaban responden adalah Setuju dan ragu, jawaban ragu yaitu sebesar 28,94% responden menyatakan setuju 57,89% dan 13,5% responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan ketepatan waktu yang melingkupi indikator masuk kerja tepat waktu, apel tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah setuju 47,5 dan ragu 32,5, untuk jabatan Kepala Sub Bagian 70% setuju dan 25% sangat setuju, untuk jabatan Kepala Bagian 50% setuju, 50% sangat setuju, untuk jabatan Kepala Balai 37,5% setuju dan 62,5% sangat setuju, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan setuju 66,6% dan sangat setuju 16,6% terhadap pernyataan ketepatan waktu yang melingkupi indikator masuk kerja tepat waktu, apel tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

2. Patuh Terhadap Peraturan

Untuk Jabatan Pegawai Administrasi, sebagian besar jawaban responden adalah Setuju dan ragu, yaitu 52,63% responden menyatakan setuju 31,57% menyatakan ragu terhadap pernyataan patuh terhadap peraturan yang melingkupi indikator selalu mengenakan pakaian dinas, taat terhadap atasan, tindakan sesuai dengan aturan.

Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah setuju dan ragu sebesar 30% dan 62,5%, untuk jabatan Kepala Sub Bagian 45,% setuju dan 40% ragu-ragu, untuk jabatan Kepala Bagian setuju 100%, untuk jabatan Kepala Balai setuju 50% dan sangat setuju 50%, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan setuju 66,6% dan sangat setuju 25% terhadap pernyataan patuh terhadap peraturan yang melingkupi indikator selalu mengenakan pakaian dinas, taat terhadap atasan, tindakan sesuai dengan aturan.

3. Patuh Terhadap Larangan

Untuk Jabatan Pegawai Administrasi, sebagian besar jawaban responden adalah

Setuju dan ragu , yaitu 46,05% responden menyatakan setuju, 31,5% responden menyatakan Ragu-ragu, 18,42% sangat setuju terhadap pernyataan patuh terhadap larangan yang melingkupi indikator selalu izin jika tidak masuk kantor, tidak pernah keluar pada jam kantor, cepat memperbaiki jika ada kesalahan.

Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah setuju dan ragu sebesar 42,5% dan 31,5% ragu, untuk jabatan Kepala Sub Bagian 42,5% setuju dan 47,5% sangat setuju, untuk jabatan Kepala Bagian 25% tidak setuju dan 75% setuju, untuk jabatan Kepala Balai 87,5% setuju dan 12,5% sangat setuju, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan setuju 66,6% dan sangat setuju 33,33% terhadap pernyataan patuh terhadap larangan yang melingkupi indikator selalu izin jika tidak masuk kantor, tidak pernah keluar pada jam kantor, cepat memperbaiki jika ada kesalahan.

4. Ketertiban Terhadap Peraturan

Untuk Jabatan Pegawai

Administrasi, sebagian besar jawaban responden adalah Setuju dan ragu, yaitu 45,26% responden menyatakan setuju, dan 28,42% menyatakan ragu dan 18,94% responden menyatakan sangat setuju, terhadap pernyataan ketertiban terhadap peraturan yang melingkupi indikator memahami tata tertib dalam bekerja, tidak merasa keberatan dengan tata tertib, tindakan selalu sesuai dengan tata tertib.

Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah setuju dan ragu- ragu, sebesar 44% setuju, dan 44% ragu, untuk jabatan Kepala Sub Bagian 28% setuju, dan 40% sangat setuju, untuk jabatan Kepala Bagian ragu 80%, dan sangat setuju sebesar 20%, untuk jabatan Kepala Balai 50% setuju, dan 20% sangat setuju, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan setuju 46,66%, dan sangat setuju 33,33% terhadap pernyataan ketertiban terhadap peraturan yang melingkupi indikator memahami tata tertib dalam bekerja, tidak merasa keberatan dengan tata

(12)

tertib, tindakan selalu sesuai dengan tata tertib.

Sementara itu dari hasil analisis statistik deskriptif variabel disiplin melalui program SPSS versi 12.0 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 17. Statistics DISIPLIN (X1) N Valid 40 Missing 0 Mean 65.1000 Std. Error of Mean .99021 Median 65.0000 Mode 61.00(a) Std. Deviation 6.26263 Variance 39.22051 Skewness .090 Std. Error of Skewness .374 Kurtosis -.665 Std. Error of Kurtosis .733 Range 25.00 Minimum 52.00 Maximum 77.00 Sum 2604.00 Percentiles 10 58.0000 20 59.2000 25 60.2500 30 61.0000 40 62.0000 50 65.0000 60 67.6000 70 69.0000 75 69.0000 80 70.8000 90 74.9000

Data diperoleh dari hasil pengolahan

Dari tabel diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

 N atau data yang valid (sah untuk diproses) berjumlah 40 artinya semua data yang diolah dapat dipakai untuk dianalisis lebih lanjut.

 Mean atau rata-rata skor variabel disiplin adalah 65,10 dengan standar error of mean adalah 0,99021 yang digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sample. Sehingga pada tingkat kepercayaan 95%, rata-rata populasi disiplin menjadi :

65.10 ± ( 2 x 0,99021 ) = 63,11958 sampai 67,0842

 Median atau titik tengah dari variabel disiplin yaitu 65,00. Artinya 50% skor variabel disiplin adalah 65,00 ke atas dan 50% adalah 65,00 ke bawah.

 Nilai skor terkecil 52 dan skor terbesar 77 dengan range sebesar 25.

 Nilai standar deviasi disiplin yaitu 6,26263 dan variansnya sebesar

39,22051. Artinya tingkat

penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-rata atau sebaran datanya adalah sebesar :

65.10 ± ( 2 x 6,26263 ) = 52,57474 sampai 77,62526  Percentiles

Skor disiplin Pegawai 10% dibawah nilai 58,00 25% dibawah nilai 60,25 50% dibawah nilai 65,00 75% dibawah nilai 69,00 90% dibawah nilai 74,90

3. Variabel Gaya Kepemimpinan (X2)

Untuk menguji instrumen Gaya kepemimpinan digunakan kuesioner dengan 22 butir pernyataan sebagai ujicoba yang diberikan kepada 30 orang responden. Dari hasil uji validitas yang dilakukan terhadap 22 pernyataan yang diberikan kepada para responden tersebut, maka diperoleh 18 pernyataan valid yang ditandai dengan tanda (*) artinya valid pada tingkat signifikan 0,05 atau valid pada tingkat signifikan 0,01 (**).

Butir pernyataan yang valid yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, Sedangkan 4 butir pernyataan yaitu nomor 2, 6, 17, 22 tidak valid sehingga harus didrop dari kuesioner untuk analisis data.

Selanjutnya dilakukan uji Reliabilitas untuk mengukur tingkat kepercayaan terhadap instrumen yang digunakan agar dapat menunjukkan hasil yang konstan atau ketetapan hasil. Dari uji yang dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach maka tingkat Reliabel yang diperoleh nilai alpha cronbach sebesar 0,862 dan lebih besar dari 0,6. Dengan nilai alpha yang diperoleh sebesar 0,862 artinya instrumen variabel gaya kepemimpinan sangat reliabel sehingga instrumen ini lolos uji instrumen untuk dilakukan analisis selanjutnya terhadap 40 responden dengan jumlah pernyataan

(13)

valid sebanyak 18 pernyataan sebagai data analisis.

Untuk mengetahui skor jawaban responden terhadap maisng-masing butir pernyataan yang telah valid pada variabel Gaya Kepemimpinan dapat dilihat pada Tabel .18 lembar berikut:

Dari tabel skor diatas dapat digambarkan bahwa skor jawaban terendah ada pada butir pernyataan 13. Rekapitulasi hasil penelitian untuk variabel Gaya Kepemimpinan dapat dilihat pada Tabel 19. Dari Tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah butir pernyataan sebanyak 18 butir dengan pilihan jawaban SS, S, R, TS, dan STS.

Tabel 19.

Rekapitulasi jawaban kuesioner pada variabel Gaya Kepemimpinan (X2)

Butir STS Pilihan Jawaban TS R S SS Jumlah

butir 1 0 1 10 20 9 40 butir 2 0 1 7 24 8 40 butir 3 0 0 18 16 6 40 butir 4 0 1 13 21 5 40 butir 5 0 1 14 21 4 40 butir 6 0 0 17 18 5 40 butir 7 0 1 15 18 6 40 butir 8 0 3 9 21 7 40 butir 9 0 1 12 22 5 40 butir 10 0 1 16 17 6 40 butir 11 0 3 9 21 7 40 butir 12 0 1 13 22 4 40 butir 13 1 1 13 21 4 40 butir 14 0 3 13 18 6 40 butir 15 0 0 15 19 6 40 butir 16 0 1 9 17 13 40 butir 17 0 2 8 20 10 40 butir 18 0 3 6 21 10 40 Jumlah 1 24 217 357 121 720

Berdasarkan Tabel di atas, pernyataan butir 1 sampai dengan pernyataan butir 18 masing-masing dijawab oleh 40 orang responden. Ini berarti seluruh responden dalam penelitian ini menjawab semua pernyataan-pernyataan yang ditanyakan. Banyaknya pilihan jawaban secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 20. pada kolom pilihan jawaban masing-masing.

Secara garis besar dari 18 pernyataan yang diajukan, ternyata mayoritas responden memilih jawaban

Setuju yaitu sebesar 49,58%. Persentase masing-masing pilihan jawaban ini disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 20.

Persentase pilihan jawaban variabel Gaya Kepemimpinan (X2)

Pilihan

Jawaban Jawaban Jumlah Persentase

STS 1 0,14% TS 24 3,33% R 217 30,14% S 357 49,58% SS 121 16,81% Total 720 100.00%

Untuk lebih jelas dapat dilihat lebih lanjut melalui diagram Pie persentase pilihan jawaban responden pada lembar berikut ini :

Gambar 4

Pie diagram Persentase Pilihan Jawaban Responden terhadap

Variabel Gaya Kepemimpinan (X2)

Dari pie diagram diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas memilih jawaban Setuju, sekitar 49,58% dari semua pilihan yang ada.

Secara deskriptif untuk masing-masing jabatan pada setiap dimensi variabel, dilakukan analisis berdasarkan jawaban responden yang tergambar pada tabel sebagai berikut : 16,81 % 49,58 % 30,14 % 3,33% 0,14% SS S R TS STS

(14)

Jurnal M

anajem

en M

M

-U

T

P

37

Tabel 21.

Rekapitulasi Jawaban Responden Berdasarkan Jabatan terhadap variabel Gaya Kepemimpinan (X2)

Klasifikasi

Responden Responden Jumlah

Rata-rata Jawaban Responden thdp Dimensi Variabel Gaya Kepemimpinan(X2) Tek. Pematangan.

Penyiapan Pengikut Tek. Hub. Antar Manusia Tek. Menjadi. Tauladan

Tek. Persuasi dan Pemberian

Perintah Pegawai

Administrasi 19 Setuju (50%) dan ragu (39,4%)

Setuju (42,10%) Dan ragu (44,73%)

Setuju (44,73%) dan

ragu (41,22%) dan ragu (30,26%) Setuju (44,73%)

Kepala seksi 10 Setuju (42,5%) dan ragu (35%) Setuju (47,5%) dan ragu (40%) Ragu (41,6%) dan setuju (43,33%) Ragu (25%) dan setuju (62,5%) Kepala Sub

Bagian 5 sangat setuju (40%) Setuju (50%) dan Setuju (65%) dan ragu (20%)

Setuju (63,3%) dan Sangat setuju (23,3%) Sangat Setuju (65%) dan setuju (15%) Kepala Bagian 1 Setuju

(50%) dan Ragu (25%) sangat setuju (25%) Setuju(75%) dan (83,3%) dan tidak Setuju setuju (16,6%)

Sangat Setuju (50%) dan setuju(50%)

Kepala Balai 2 sangat setuju (12,5%) Setuju (75,%) dan Setuju (37,5%) dan Sangat setujun (62,5%)

Sangat Setuju (33,3%)

dan setuju (66,6%) Sangat Setuju (25%) dan setuju(75%)

Kepala Sub

Dinas 3 sangat setuju (33,3%) Setuju (66,66%) dan

Setuju (58,3%) dan sangat setuju (33,3%) Sangat Setuju (33,3%) dan setuju (66,6%) Setuju (58,33%) dan sangat setuju (25%)

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan jawaban responden terhadap Dimensi untuk Gaya Kepemimpinan (X2) sebagai berikut :

1. Teknik Pematangan Penyiapan Pengikut

Untuk Jabatan Pegawai Administrasi, sebagian besar jawaban responden adalah Setuju dan ragu, yaitu 50% responden menyatakan setuju, 39,4% ragu dan 10,52% responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan teknik pematangan penyiapan pengikut yang

melingkupi indikator pemberian

penerangan yang jelas, pemberian keterangan yang faktual, pemberian pengertian yang jelas.

Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah sangat setuju 42,5% dan ragu sebesar 35%, untuk jabatan Kepala Sub Bagian setuju 50% dan ragu 40%, untuk jabatan Kepala Bagian setuju 50% dan ragu-ragu 25%, untuk jabatan Kepala Balai setuju 75% dan sangat setuju 12,5%, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan setuju 66,66% dan sangat setuju 33,3% terhadap pernyataan teknik penyiapan pematangan pengikut yang

melingkupi indikator pemberian

penerangan yang jelas, pemberian keterangan yang faktual, pemberian pengertian yang jelas.

2. Teknik Hubungan antar Manusia Untuk Jabatan Pegawai Administrasi, sebagian besar jawaban responden adalah Setuju dan ragu, yaitu 42,10% responden menyatakan setuju dan 44,73% ragu terhadap pernyataan teknik hubungan antar manusia yang melengkupi indikator indikator memahami dan mendalami

bawahan, menyamakan persamaan

persepsi, pencapaian tujuan organisasi. Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah setuju 47,5% dan ragu sebesar 40%, untuk jabatan Kepala Sub Bagian setuju 65% dan ragu 20%, untuk jabatan Kepala Bagian setuju 75%, untuk jabatan Kepala Balai setuju 37,5% dan sangat setuju 62,5%, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan setuju 58,3% dan sangat setuju 32,3% terhadap pernyataan teknik hubungan antar manusia yang melingkupi indikator memahami dan

mendalami bawahan, menyamakan

persamaan persepsi, pencapaian tujuan organisasi.

3. Teknik Menjadi Tauladan

Untuk Jabatan Pegawai Administrasi, sebagian besar jawaban responden adalah Setuju dan ragu, yaitu 44,73% setuju dan responden menyatakan ragu 41,22% terhadap pernyataan teknik menjadi tauladan yang melingkupi indikator indikator hakekat pemberian tauladan,

(15)

Jurnal M

anajem

en M

M

-U

T

P

38

pengaruh pada bawahan, wujud

perbuatan.

Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah ragu 41,6% dan setuju sebesar 43,33%, untuk jabatan Kepala Sub Bagian setuju 63,3% dan sangat setuju 23,3%, untuk jabatan Kepala Bagian setuju 83,3% dan tidak setuju 16,6%, untuk jabatan Kepala Balai setuju 66,6% dan sangat setuju 33,3%, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan sangat setuju 33,3% dan setuju 66,6% terhadap pernyataan teknik menjadi tauladan yang melingkupi indikator hakekat pemberian tauladan,

pengaruh pada bawahan, wujud

perbuatan.

4. Teknik Persuasi dan Memberi Perintah

Untuk Jabatan Pegawai Administrasi, sebagian besar jawaban responden adalah setuju sebesar 44,74%, responden

menyatakan ragu sebesar 30,26%

terhadap pernyataan teknik persuasi dan memberi manfaat yang melengkupi indikator indikator ajakan simpatik, kemauan tanpa paksaan, kesadaran.

Jawaban responden untuk jabatan Kepala Seksi adalah ragu 25% dan setuju sebesar 62,5%, untuk jabatan Kepala Sub Bagian sangat setuju 65% dan setuju 35%, untuk jabatan Kepala Bagian sangat setuju 50% dan setuju 50%, untuk jabatan Kepala Balai sangat setuju 25% dan setuju 75%, untuk Kepala Sub Dinas menyatakan setuju 58,3% dan sangat setuju 25% terhadap pernyataan teknik persuasi dan pemberian perintah yang melingkupi indikator ajakan simpatik, kemauan tanpa paksaan, kesadaran.

Sementara itu dari hasil analisis statistik deskriptif variabel Gaya Kepemimpinan melalui program SPSS versi 12.0 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 22. Statistics GAYA KEPEMIMPINAN (X2) N Valid 40 Missing 0 Mean 68.3250 Std. Error of Mean 1.11711 Median 69.0000 Mode 62.00 Std. Deviation 7.06522 Variance 49.91731 Skewness .013 Std. Error of Skewness .374 Kurtosis -.686 Std. Error of Kurtosis .733 Range 29.00 Minimum 54.00 Maximum 83.00 Sum 2733.00 Percentiles 10 59.2000 20 62.0000 25 62.2500 30 63.3000 40 65.4000 50 69.0000 60 70.6000 70 73.7000 75 74.7500 80 75.0000 90 76.9000

Data diperoleh dari hasil pengolahan

Dari tabel diatas dapat

diinterpretasikan sebagai berikut :

 N atau data yang valid (sah untuk diproses) berjumlah 40 artinya semua

data yang diolah dapat dipakai untuk dianalisis lebih lanjut.

 Mean atau rata-rata skor variabel Gaya Kepemimpinan adalah 68,3250 dengan standar error of mean adalah 1,11711

(16)

Jurnal M

anajem

en M

M

-U

T

P

39

yang digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sample. Sehingga pada tingkat kepercayaan 95%, rata-rata populasi Gaya Kepemimpinan menjadi :

68,3250± ( 2 x 1,11711 ) = 66,09078 sampai 70,55922  Median atau titik tengah dari variabel

Gaya Kepemimpinan yaitu 69,00. Artinya 50% skor variabel Gaya Kepemimpinan adalah 69,00 ke atas dan 50% adalah 69,00 ke bawah.

 Nilai standar deviasi Gaya

Kepemimpinan yaitu 7,06522 dan variansnya sebesar 49,91731. Artinya tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-rata atau sebaran datanya adalah sebesar :

68,3250 ± ( 2 x 7,06522) = 54.19456 sampai 82,45544

 Nilai skor terkecil 54 dan skor terbesar 83 dengan range sebesar 29.

 Percentiles

 Skor Gaya Kepemimpinan Pegawai 10% dibawah nilai 59,20

25% dibawah nilai 62,25 50% dibawah nilai 69,00 75% dibawah nilai 74,75 90% dibawah nilai 76,90 B. Analisis Statistik Inferensial

1. Uji Persyaratan a. Uji Normalitas

Uji persyaratan ini dilakukan menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov melalui program SPSS versi 12.0 dengan membandingkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh dengan nilai α (0,05), dengan hipotesis sebagai berikut : H0 = Data berdistribusi normal

H1 = Data tidak berdistribusi normal. Tabel 23.

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KINERJA

(Y) DISIPLIN (X1) GAYA KEPEMIMPINAN (X2) N

Normal Parameters

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative 40 60.1750 6.30786 .146 .146 -.065 .923 .361 40 65.1000 6.26263 .115 .115 -.078 .725 .669 40 68.3250 7.06522 .105 .105 -.089 .663 .772

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.

Nilai Kolmogrov Smirnov untuk variabel Disiplin sebesar 0,725 dan nilai Asym. Sig. (2-tailed) sebesar 0,669. Karena nilai Asym. Sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai α (0,05), maka H0 diterima

artinya data berdistribusi normal.

2.

Nilai Kolmogrov Smirnov untuk variabel

Gaya kepemimpinan sebesar 0,663 dan nilai Asym. Sig. (2-tailed) sebesar 0,772. Karena nilai Asym. Sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai α (0,05), maka H0 diterima artinya data

berdistribusi normal.

3.

Nilai Kolmogrov Smirnov untuk variabel Kinerja sebesar 0,923 dan nilai Asym. Sig. (2-tailed) sebesar 0,361 Karena nilai Asym. Sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai α (0,05), maka H0 diterima

artinya data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas

Untuk menilai konsistensi antar variabel atau homogenitas sampel yang akan diambil, selanjutnya dilakukan uji homogenitas menggunakan program SPSS versi 12.0 melalui menu Chi Square Test dengan kriteria nilai Asymp. Sig untuk masing-masing variabel harus lebih besar dari α (alpha = 0,05).

(17)

Jurnal M

anajem

en M

M

-U

T

P

40

Tabel 24. Uji Homogenitas

Test Statistics

KINERJA (Y) DISIPLIN (X1) GAYA KEPEMIMPINAN (X2) Chi-Square a,b,c Df Asymp. Sig. 20.900 20 .403 12.000 19 .886 13.900 21 .874

a. 20 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 2.0. b. 22 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.8. c. 21 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.9.

Dari uji yang dilakukan diperoleh nilai Asymp. Sig. untuk variabel Disiplin sebesar 0,886 variabel Gaya Kepemimpinan sebesar 0,874 dan nilai variabel Kinerja sebesar 0,403. Karena nilai Asymp. Sig. yang diperoleh masing-masing variabel lebih besar dari nilai α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data populasi memiliki varians yang homogen.

c. Uji Linearitas

Untuk mengetahui apakah terjadi hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel terikat, dilakukan uji linieritas dengan menggunakan program SPSS versi 12.0 melalui menu Means Test for linearity dengan criteria nilai Sig. pada baris Deviation for Linearity harus lebih besar dari nilai α (0,05).

Tabel 25. Uji Linieritas Variabel

ANOVA Table Sum of

Squares df Square Mean F Sig. KINERJA (Y)*

DISIPLIN (X1) Between Groups (Combined) Linearity 1057.025 471.568 19 1 471.568 55.633 19.063 2.249 .040 .000 Deviation from Linearity 585.457 18 32.525 1.315 .275 Within Groups 494.750 20 24.738 Total 1551.775 39 ANOVA Table Sum of

Squares df Square Mean F Sig. KINERJA (Y)*

GAYA

KEPEMIMPINAN (X2)

Between Groups (Combined) 1183.725 21 56.368 2.757 .017 Linearity 908.255 1 908.255 44.419 .000 Deviation from Linearity 275.470 20 13.773 .674 .804 Within Groups 368.050 18 20.447 Total 1551.775 39

Dari uji yang dilakukan diperoleh nilai Sig. untuk variabel Disiplin sebesar 0,275 dan variabel Gaya kepemimpinan sebesar 0,804, variabel Disiplin lebih besar dari nilai α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel Y dengan variabel X1 memiliki hubungan yang linier, antara

variabel Y dengan X2 memiliki hubungan

yang linier, karena nilai alpha lebih kecil dari nilai Sig Variabel Gaya Kepemimpinan.

Setelah lolos ketiga uji persyaratan analisis tersebut diatas, peneliti melanjutkan analisis yang dilakukan menggunakan teknik analisis regresi linier

(18)

Jurnal M

anajem

en M

M

-U

T

P

41

dan korelasi dengan bantuan program SPSS versi 12.0 dan Microsoft Office Excel.

2. Analisis Regresi

a. Pengaruh Disiplin terhadap Kinerja

Data yang digunakan untuk

keperluan analisis regresi ini disajikan pada Lampiran. Variabel X1 adalah variabel

Disiplin, dan variabel Y adalah variabel

kinerja. Nilai-nilai yang disajikan pada lampiran merupakan nilai rata-rata dari butir-butir pernyataan untuk setiap variabel, yaitu variabel Disiplin dan kinerja Pegawai Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 12.0 terhadap data yang ada, diperoleh hasil analisis yang disajikan pada Tabel berikut.

Tabel. 26. Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 DISIPLIN (X1) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: KINERJA (Y)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .551 .304 .286 5.33165

a Predictors: (Constant), DISIPLIN (X1)

Coefficients

Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Standardized Coefficients Beta t Sig. 1 (Constant)

DISIPLIN (X1) 24.029 .555 8.915 .136 .551 2.695 4.073 .010 .000

a Dependent Variable: KINERJA (Y)

ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression Residual Total 471.568 1080.207 1551.775 1 38 39 471.568 28.426 16.589 .000

a Predictors: (Constant), DISIPLIN (X1) b Dependent Variable: KINERJA (Y)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .551 .304 .286 5.33165

a Predictors: (Constant), DISIPLIN (X1) Berdasarkan tabel diatas dapat diinterpretasikan hasil analisis sebagai berikut :

Dari tabel Coefficients didapat nilai konstanta sebesar 24.029 dan koefisien regresi variabel Disiplin sebesar 0,555 sehingga diperoleh persamaan regresi yang mencerminkan hubungan fungsional antara variabel Disiplin (X1) terhadap variabel Kinerja (Y) sebagai berikut:

Ŷ = 24,029+ 0,555 X1 + e

Konstanta sebesar 24.029 artinya jika variabel Disiplin tidak ada maka tingkat Kinerja Pegawai di Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel sebesar 24.029. Koefisien regresi X1 sebesar 0,555 menyatakan

setiap penambahan (kenaikan) satu satuan skor variabel Disiplin (X1), maka akan meningkatkan Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,555.

(19)

Jurnal M

anajem

en M

M

-U

T

P

42

Koefisien korelasi antara Disiplin (X1)

dengan Kinerja (Y) atau rx1y sebesar 0,551

. Artinya hubungan yang terjadi antara variabel Disiplin dan kinerja Pegawai cukup kuat dan bersifat positip (searah). Bila skor disiplin naik maka kinerja Pegawai pada Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel meningkat.

Koefisien determinasi antara variabel disiplin (X1) dengan kinerja (Y) atau R²

sebesar 0,304. Artinya 30,40% variasi skor variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel disiplin. Sisanya (100% - 30,40%) sebesar 69,6% dijelaskan oleh faktor lain atau error (e)

Standar error of estimates sebesar 5,33165 lebih kecil dari standar deviasi variabel Kinerja (6,30786), artinya model regresi lebih bagus dalam bertindak

sebagai predictor Kinerja Pegawai daripada rata-rata skor Kinerja itu sendiri.

b. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai

Data yang digunakan untuk

keperluan analisis regresi ini disajikan pada Lampiran. Variabel X2 adalah variabel

Gaya Kepemimpinan, dan variabel Y adalah variabel Kinerja.

Nilai-nilai yang disajikan pada lampiran merupakan nilai rata-rata dari butir-butir pernyataan untuk setiap

variabel, yaitu variabel Gaya

Kepemimpinan dan Kinerja Pegawai Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel. Setelah

dilakukan perhitungan dengan

menggunakan SPSS 12.0 terhadap data yang ada, diperoleh hasil analisis yang disajikan pada Tabel berikut.

Tabel. 27.

Variables Entered / Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 GAYA KEPEMIMPINAN

(X2)(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: KINERJA (Y)

Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant)

GAYA KEPEMIMPINAN (X2) 13.506 6.406 2.108 .042

.683 .093 .765 7.323 .000

a Dependent Variable: KINERJA (Y)

ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression Residual Total 908.255 643.520 1551.775 1 38 39 908.255 16.935 53,633 .000

a Predictors: (Constant), GAYA KEPEMIMPINAN (X2) b Dependent Variable: KINERJA (Y)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .765 .585 .574 4.11518

a Predictors: (Constant), GAYA KEPEMIMPINAN (X2) Berdasarkan tabel diatas dapat diinterpretasikan hasil analisis sebagai berikut :

 Dari tabel Coefficients didapat nilai konstanta sebesar 13,506 dan koefisien regresi variabel Gaya

(20)

Jurnal M

anajem

en M

M

-U

T

P

43

Kepemimpinan sebesar 0,683 sehingga diperoleh persamaan regresi yang mencerminkan hubungan fungsional antara variabel Gaya Kepemimpinan (X2) terhadap variabel Kinerja (Y)

sebagai berikut:

Ŷ = 13,506 + 0,683 X1 + e

Konstanta sebesar 13,506 artinya jika variabel Gaya Kepemimpinan tidak ada maka tingkat Kinerja Pegawai di Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel sebesar 13,506. Koefisien regresi X1 sebesar

0,683 menyatakan setiap penambahan (kenaikan) satu satuan skor variabel Gaya Kepemimpinan (X2), maka akan

meningkatkan Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,683.

 Koefisien Korelasi antara Gaya Kepemimpinan (X2) dengan Kinerja (Y) atau rx2y sebesar 0,765. Artinya

hubungan yang terjadi antara variabel Gaya Kepemimpinan dan kinerja Pegawai cukup kuat dan bersifat positip (searah). Bila skor gaya kepemimpinan naik maka kinerja Pegawai pada Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel meningkat.

 Koefisien determinasi antara variabel Gaya Kepemimpinan (X2) dengan

kinerja (Y) atau R² sebesar 0,585. Artinya 58,50% variasi skor variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel Gaya Kepemimpinan. Sisanya (100% - 58,50%) sebesar 41,5% dijelaskan oleh faktor lain atau error (e)

 Standar error of estimates sebesar 4,11518 lebih kecil dari standar deviasi variabel Kinerja (6,30786), artinya model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai predictor Kinerja Pegawai daripada rata-rata skor Kinerja itu sendiri.

c. Pengaruh Disiplin dan Gaya Kepemimpiman secara bersama-sama terhadap Kinerja

Data yang digunakan untuk

keperluan analisis regresi ini disajikan pada Lampiran. Variabel X1 adalah variabel

Disiplin, X2 adalah variabel Gaya

Kepemimpinan, dan Y adalah variabel kinerja.

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS 12.0 terhadap data yang ada, diperoleh hasil analisis yang

disajikan pada Tabel berikut.

Tabel. 28.

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 GAYA KEPEMIMPINAN (X2), DISIPLIN (X1)(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: KINERJA (Y)

Coefficients

Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Standardized Coefficients Beta t Sig. 1 (Constant) DISIPLIN (X1) GAYA KEPEMIMPINAN (X2) 8.861 .157 .601 7.422 .129 .114 . 156 .673 1.194 1.217 5.253 .240 .231 .000 a Dependent Variable: KINERJA (Y)

ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression Residual Total 933.019 618.756 1551.775 2 37 39 466.510 16.723 27.896 .000

a Predictors: (Constant), GAYA KEPEMIMPINAN (X2), DISIPLIN (X1) b Dependent Variable: KINERJA (Y)

Gambar

Diagram Pie Persentase Pilihan Jawaban  Responden terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga pada bulan September 2014 dibandingkan Agustus 2014 juga menunjukkan terjadinya Inflasi perdesaan pada bulan September 2014, indeks ini

Perlakuan konsentrasi sukrosa menghasilkan perbedaan yang nyata hanya pada parameter jumlah daun dan tinggi mikrostek. Pengaruh nyata tidak tampak pada parameter saat tumbuh

Konsep ini diharapkan dapat menjawab keprihatinan atas survei tingkat literasi masyarakat dunia pada tahun 2012, yang terlihat masih ada beberapa negara yang

Pengayaan adalah kegiatan tambahan yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar yang diamaksudkan untuk menambah wawasan atau memeperluas

Dari hasil uji coba terhadap aplikasi yang dikembangkan dan perumusahan masalah yang diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa enkripsi dan dekripsi

Kehadiran mineral zirkon dasar laut di lokasi penelitian dengan memperhatikan LQWHQVLWDV SHQDPSDNDQ SHQ\HEDUDQ EHQWXN NULVWDO GDQ DVRVLDVL NHKDGLUDQ PLQHUDO ODLQ PHQXQMXNNDQ

Penambahan luas ini sebagai bagian dari komitmen pemerintah kabupaten terutama DKP yang terus melakukan pembangunan dan optimalisasi TPST untuk dapat memenuhi Sidoarjo Zero

Antibioottien käyttö vasikkaripulin hoidossa on perusteltua vain, jos vasikalla on ripulin lisäksi myös systeemisiä oireita.. Valitulla antibiootilla on oltava sekä