• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan bulan September 2014 Provinsi Kalimantan Barat sebesar 96,67 poin turun 0,10 poin atau berubah 0,11 persen dibanding NTP bulan Agustus 2014 yaitu 96,77 poin. Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani turun sebesar 0,01 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani naik sebesar 0,10 persen.

NTP Tanaman Padi dan Palawija (NTPP) September 2014 sebesar 101,16 poin mengalami kenaikan 1,44 persen dibandingkan NTP bulan Agustus 2014, sebesar 99,72 poin.

NTP Hortikultura (NTPH) September 2014 sebesar 104,27 poin mengalami penurunan 0,49 persen dibandingkan NTP bulan Agustus 2014 yaitu sebesar 104,78 poin.

NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) September 2014 sebesar 90,77 poin turun sebesar 1,74 persen dibandingkan NTP bulan Agustus 2014, yaitu sebesar 92,38 poin.

NTP Peternakan (NTPT) September 2014 sebesar 95,54 poin mengalami kenaikan

sebesar 0,51 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2014, sebesar 95,06 poin.

NTP Perikanan (NTPN) September 2014 sebesar 100,61 poin mengalami kenaikan

sebesar 0,68 persen.dibandingkan dengan bulan Agustus 2014 yaitu sebesar 99,92 poin. Secara rinci NTP Perikanan dapat dipisahkan menjadi 2 subsektor, yaitu NTP Ikan Tangkap dan NTP Ikan Budidaya.

- NTP Perikanan Tangkap September 2014 sebesar 103,55 poin naik sebesar 1,00 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2014 yaitu sebesar 102,53 poin.

- NTP Perikanan Budidaya September 2014 sebesar 96,18 poin naik sebesar 0,18 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2014 yaitu sebesar 96,01 poin.

Dari empat Provinsi di Pulau Kalimantan yang dilaporkan pada bulan September 2014, Provinsi Kalimantan Barat turun sebesar 0,11 persen, NTP Kalimantan Tengah turun sebesar 1,04 persen, NTP Kalimantan Selatan naik sebesar 0,07 persen, dan NTP Kalimantan Timur naik sebesar 1,01 persen.

Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional bulan September 2014 tercatat sebesar 102,36 poin, naik 0,30 poin atau berubah 0,30 persen dibanding NTP Nasional bulan Agustusi 2014 yaitu sebesar 102,06 poin.

No. 56 /10/61/Th.XVII, 1 Oktober 2014

PERKEMBANGAN

NILAI

TUKAR

PETANI

KALIMANTAN

BARAT

BULAN : SEPTEMBER 2014

(2)

Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dalam persentase. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan biaya produksi pertanian, merupakan salah satu Indikator Proxy untuk melihat tingkat kesejahteraan petani. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani.

NTP berfluktuasi setiap bulannya selama periode Januari-September 2014. Penurunan NTP umumnya terjadi pada saat panen tanaman pangan, tanaman hortikultura (tanaman bahan makanan) maupun tanaman perkebunan rakyat, tetapi naik kembali pada waktu sesudahnya. Penurunan NTP di Kalimantan Barat terjadi pada bulan Februari 2014 (96,21 poin) karena penurunan harga jual bahan makanan ataupun hasil tanaman bahan makanan ataupun hasil tanaman perkebunan rakyat. Meskipun demikian, fluktuasi harga komoditas konsumsi rumah tangga dan biaya produksi serta penambahan barang modal (BPPBM) juga mempengaruhi tinggi rendahnya NTP.

1.1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indek Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan September 2014, It Kalimantan Barat mengalami penurunan sebesar 0,01 persen dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 108,73 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 108,72 poin pada bulan September 2014. Penurunan It tersebut dipengaruhi oleh naiknya indeks Tanaman Pangan sebesar 1,47 persen, penurunan indeks Hortikultura sebesar 0,37 persen, penurunan indeks Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,62 persen, kenaikan indeks Peternakan sebesar 0,65 persen dan kenaikan indeks Perikanan sebesar 0,97 persen.

1.2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada bulan September 2014 Ib Kalimantan Barat mengalami kenaikan sebesar 0,10 persen dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 112,36 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 112,47 poin pada bulan September 2014. Kenaikan Ib dimana komponen pendukungnya yaitu Indeks Konsumsi Rumah Tangga mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen, sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) Pertanian mengalami kenaikan sebesar 0,29 persen.

(3)

Naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga pada bulan September 2014 dibandingkan Agustus 2014 juga menunjukkan terjadinya Inflasi perdesaan pada bulan September 2014, indeks ini mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen dibanding Agustus 2014, yang disebabkan oleh ketujuh pendukung subkelompok Konsumsi Rumah Tangga, yaitu subkelompok Bahan Makanan turun sebesar 0,26 persen, subkelompok Makanan jadi, Minuman,Rokok dan Tembakau naik sebesar 0,02 persen, subkelompok Perumahan naik sebesar 0,65 persen, subkelompok Sandang naik sebesar 0,96 persen, subkelompok Kesehatan naik sebesar 0,38 persen, subkelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga naik sebesar 0,39 persen dan subkelompok Transportasi dan Komunikasi naik sebesar 0,30 persen.

Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) Pertanian pada bulan September 2014 tercatat sebesar 108,27 poin mengalami kenaikan sebesar 0,31 poin atau berubah 0,29 persen dibandingkan Agustus 2014 yaitu sebesar 107,96 poin. Dari keenam komponen pendukung pada subkelompok indeks ini, subkelompok Bibit naik sebesar 0,02 persen, subkelompok Pupuk, Obat-obatan & Pakan naik sebesar 0,41 persen, subkelompok Biaya Sewa & Pengeluaran lain naik sebesar 0,40 persen, subkelompok Transportasi turun sebesar 0,04 persen, subkelompok Penambahan Barang Modal naik sebesar 0,41 persen, dan subkelompok Upah Buruh Tani naik sebesar 0,32 persen.

2. NTP Subsektor Tanaman Padi dan Pelawija (NTPP)

Pada bulan September 2014, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Tanaman Padi dan Palawija Provinsi Kalimantan Barat tercatat 101,16 poin, naik 1,44 poin atau berubah 1,44 persen dibanding NTP Agustus 2014 yaitu 99,72 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Tanaman Padi dan Palawija naik sebesar 1,47 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 113,06 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 114,72 poin pada bulan September 2014, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,03 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 113,37 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 113,41 poin pada bulan September 2014.

3. NTP Subsektor Hortikultura (NTPH)

Pada bulan September 2014, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tercatat 104,27 poin, turun 0,51 poin atau berubah 0,49 persen dibanding NTP Agustus 2014 yaitu 104,78 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Hortikultura turun sebesar 0,37 persen, dibanding It bulan sebelumnya.yaitu dari 118,56 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 118,11 poin pada bulan September 2014, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani

(4)

(Ib) naik sebesar 0,11 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 113,15 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 113,28 poin pada bulan September 2014

4. NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)

Pada bulan September 2014, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perkebunan Rakyat Provinsi Kalimantan Barat tercatat 90,77 poin turun 1,61 poin atau berubah 1,74 persen dibanding NTP Agustus 2014 yaitu 92,38 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang iterima Petani (It) Perkebunan Rakyat turun sebesar 1,62 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 103,36 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 101,69 poin pada bulan September 2014, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,13 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 111,88 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 112,02 poin pada bulan September 2014

5. NTP Subsektor Peternakan (NTPT)

Pada bulan September 2014, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Peternakan Provinsi Kalimantan Barat tercatat 96,54 poin mengalami kenaikan sebesar 0,48 poin atau berubah 0,51 persen dibanding NTP Agustus 2014 yaitu 95,06 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Peternakan naik sebesar 0,65 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 105,12 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 105,81 poin pada bulan September 2014, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,15 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 110,58 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 110,74 poin pada bulan September 2014

6.

NTP Subsektor Perikanan (NTPN)

Pada bulan September 2014, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Provinsi Kalimantan Barat tercatat 100,61 poin naik 0,69 poin atau berubah 0,68 persen dibanding NTP Agustus 2014 yaitu 99,92 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Perikanan naik sebesar 0,97 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 112,52 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 113,61 poin pada bulan September 2014, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,29 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 112,60 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 112,92 poin pada bulan September 2014

(5)

7.

NTP Subsektor Perikanan Tangkap

Pada bulan September 2014, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Tangkap Provinsi Kalimantan Barat tercatat 103,55 poin naik 1,02 poin atau berubah 1,00 persen dibanding NTP Agustus 2014 yaitu 102,53 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Perikanan Tangkap naik sebesar 1,33 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 115,81 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 117,35 poin pada bulan September 2014, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,33 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 112,95 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 113,32 poin pada bulan September 2014

8. NTP Subsektor Perikanan Budidaya

Pada bulan September 2014, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Budidaya Provinsi Kalimantan Barat tercatat 96,18 poin naik 0,17 poin atau berubah 0,18 persen dibanding NTP Agustus 2014 yaitu 96,01 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Perikanan Budidaya naik sebesar 0,40 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 107,61 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 108,04 poin pada bulan September 2014, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,23 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 112,08 poin pada bulan Agustus 2014 menjadi 112,33 poin pada bulan September 2014

.

Lebih rinci mengenai perbandingan lt, lb dan NTP bulan Agustus 2014 dan September 2014 dapat dilihat pada tabel 1.

(6)

Tabel 1.

Perubahan Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Barat

Bulan Agustus - September 2014

(2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN SUBSEKTOR

GABUNGAN

(NTPP, NTPH, NTPR, NTPT &NTPN)

Indeks

Perubahan

(%)

Agustus

2014

September

2014

(1)

(2)

(3)

(4)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI

108,73

108,72

-0,01

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI

112,36

112,47

0,10

2.1. KONSUMSI RUMAH TANGGA

113,79

113,85

0,06

2.1.1. Bahan Makanan

117,82

117,51

-0,26

2.1.2. Makanan Jadi

110,89

110,92

0,02

2.1.3. Perumahan

107,53

108,23

0,65

2.1.4. Sandang

111,13

112,19

0,96

2.1.5. Kesehatan

111,86

112,28

0,38

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga

103,17

103,57

0,39

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

114,99

115,34

0,30

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN

107,96

108,27

0,29

PENAMBAHAN BARANG MODAL

(BPPBM)

2.2.1. Bibit

110,44

110,46

0,02

2.2.2. Obat-obatan dan Pupuk

107,27

107,71

0,41

2.2.3. Sewa Lahan, Pajak dan lainnya

104,23

104,65

0,40

2.2.4. Transportasi

115,20

115,16

-0,04

2.2.5. Penambahan Barang Modal

106,77

107,21

0,41

2.2.6. Upah Buruh Tani

106,77

107,10

0,32

(7)

Tabel 2.

Perubahan Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Barat

Dirinci Menurut Sub Sektor

Bulan Agustus - September 2014

( 2012=100 )

URAIAN SUB SEKTOR

Indeks

Perubahan

Agustus

2014

September

2014

(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

1.INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI

108,73

108,72

-0,01

1.1. Petani Padi Palawija

113,06

114,72

1,47

1.2. Petani Hortikultura

118,56

118,11

-0,37

1.3. Petani Perkebunan Rakyat

103,36

101,69

-1,62

1.4. Petani Peternakan

105,12

105,81

0,65

1.5. Petani Perikanan

112,52

113,61

0,97

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

115,81

117,35

1,33

1.5. 2.Petani Perikanan Budidaya

107,61

108,04

0,40

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI

112,36

112,47

0,10

1.1. Petani Padi Palawija

113,37

113,41

0,03

1.2. Petani Hortikultura

113,15

113,28

0,11

1.3. Petani Perkebunan Rakyat

111,88

112,02

0,13

1.4. Petani Peternakan

110,58

110,74

0,15

1.5. Petani Perikanan

112,60

112,92

0,29

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

112,95

113,32

0,33

1.5. 2.Petani Perikanan Budidaya

112,08

112,33

0,23

3. NILAI TUKAR PETANI

96,77 96,67 -0,11

1.1. Petani Padi Palawija (NTPP)

99,72

101,16

1,44

1.2. Petani Hortikultura (NTPH)

104,78

104,27

-0,49

1.3. Petani Perkebunan Rakyat (NTPR)

92,38

90,77

-1,74

1.4. Petani Peternakan (NTPT)

95,06

95,54

0,51

1.5. Petani Perikanan (NTPN)

99,92

100,61

0,68

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

102,53

103,55

1,00

1.5. 2.Petani Perikanan Budidaya

96,01

96,18

0,18

(8)

7. Perbandingan Antar Provinsi (Kalimantan) dan Indonesia (Nasional)

Bila dibandingkan Nilai Tukar Petani (NTP) antar Provinsi di pulau Kalimantan dari empat provinsi dan NTP Indonesia (Nasional) yang dilaporkan pada bulan September 2014, Provinsi Kalimantan Barat turun sebesar 0,11 persen, Provinsi Kalimantan Tengah turun sebesar 1,04 persen, Provinsi Kalimantan Selatan naik sebesar 0,07 persen, dan Provinsi Kalimantan Timur naik 1,01 persen. Sedangkan NTP Indonesia (Nasional) naik sebesar 0,30 persen.

Perbandingan perubahan NTP untuk Pulau Kalimantandan dan NTP Nasional dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.

Perbandingan Nilai Tukar Petani (NTP)

Juli-Agustus 2014 dan Agustus-September 2014

Di Pulau Kalimantan dan Indonesia(2012=100

)

No Provinsi N T P Perubahan ( % ) Juli 2014 Agustus 2014 September 2014 Juli-Agustus 2014 Agustus-September 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Kalimantan Barat 96,61 96,77 96,67 0,16 -0,11 2 Kalimantan Tengah 101,11 101,62 100,56 0,50 -1,04 3 Kalimantan Selatan 99,40 99,11 99,17 -0,29 0,07 4 Kalimantan Timur 99,71 100,11 101,12 0,40 1,01 5 Indonesial (Nasional) 102,12 102,06 102,36 -0,06 0,30

(9)

Informasi lebih lanjut hubungi: Edi Rahman Asmara, SSi, MM Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telepon: 0561-735345 E-mail : distribusi 6100@bps.go.id

Website : http://kalbar.bps.go.id

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

VISI BPS :

Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua

Informasi lebih lanjut hubungi: Edi Rahman Asmara, SSi, MM Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telepon: 0561-735345 E-mail : distribusi 6100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan ekuitas disebabkan adanya pencatatan kerugian yang belum terealisasi atas efek yang tersedia untuk dijual dan saldo laba (defisit) yang belum ditentukan

Salah satu hikayat yang berbentuk cerita lisan terdapat dalam tradisi mauluik dikia pada masyarakat penganut Tarekat Syatariyah di kota Padang.. Melihat kedudukan hikayat

Ruko Permata Juanda Surabaya %ient+ Mr Bunawan.. Proram itun

Promosi penjualan menurut morissan (2010:331), Perusahaan seringkali mengguna- kan metode promosi (sales promotion) untuk menarik pengguna internet untuk kembali

Dalam hal ini yang peneliti maksud adalah dampak dari erupsi gunung merapi yang terjadi pada tahun 2010 terhadap upacara becekan yang diselenggarakan oleh masyarakat

Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya cabang Binjai adalah meningkatkan mutu perusahaan agar lebih baik lagi yaitu dengan menjadikan perusahaan mereka perusahaan asuransi jiwa yang terkemuka

Menemukenali isu-isu pokok dan permasalahan-permasalahan kunci yang dapat memberikan pengaruh dan efek yang bersifat penting dan strategis dalam pengelolaan DAS Citarum..

Untuk mempertahankan produktivitas rambak yang dihasilkan oleh UKM, salah satu caranya adalah peningkatan proses pemotongan gendar dari cara konvensional menjadi