• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT BANK GANESHA TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2019 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT BANK GANESHA TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2019 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Halaman/ Page

Daftar Isi Table of Contents

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter

Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report

Laporan Posisi Keuangan………... 1 ....……...………Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain ...……….... 2

Statement of Profit or Loss and ....……….…………..Other Comprehensive Income__

Laporan Perubahan Ekuitas ...……….. 3 ………...Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas...………..…………. 4 ...………...Statement of Cash Flows

(3)
(4)
(5)
(6)

Giro pada bank lain 67.405 3,7 70.671 Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain - pihak ketiga 276.965 3,8 481.872 and other banks - third parties

Efek-efek - neto - pihak ketiga 359.026 3,9 480.077 Securities - net - third parties

Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under agreement

dijual kembali - pihak ketiga 690.922 3,10 - to resell - third parties

Kredit Loans

Pihak berelasi 52.169 3,11, 29 48.758 Related parties

Pihak ketiga 2.937.873 3,11 2.864.394 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai (58.413) 3,11 (100.535) Allowance for impairment losses

Total 2.931.629 2.812.617 Total

Aset tetap - neto 54.307 3,12 58.743 Fixed assets - net

Aset takberwujud - neto 3.631 3,13 2.659 Intangible assets - net

Aset pajak tangguhan 10.878 3,26 5.367 Deferred tax assets

Aset lain-lain - neto 128.032 3,14 138.194 Other assets - net

TOTAL ASET 4.809.743 4.497.122 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas segera 3.478 3.765 Obligations due immediately

Simpanan Deposits

Pihak berelasi 78.460 3,15,29 97.184 Related parties

Pihak ketiga 3.534.629 3,15 3.219.283 Third parties

Total 3.613.089 3.316.467 Total

Simpanan dari bank lain - pihak ketiga 414 3,16 2.792 Deposits from other banks - third parties

Utang pajak 4.766 3,17 3.194 Taxes payable

Liabilitas imbalan pasca kerja 30.214 3,28 28.792 Post-employment benefits obligation

Liabilitas lain-lain 17.782 3,18 15.913 Other liabilities

TOTAL LIABILITAS 3.669.743 3.370.923 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Share capital - par value

Rp 100 (nilai penuh) per saham Rp 100 (full amount) per share

Modal dasar - 14.000.000.000 saham Authorized - 14,000,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid capital

-11.175.060.000 saham 1.117.506 3,19 1.117.506 11,175,060,000 shares

Tambahan modal disetor 17.703 3,20 17.703 Additional paid-in capital

Penghasilan komprehensif lain 30.711 3,21 28.751 Other comprehensive income

Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)

Dicadangkan 100 100 Appropriated

Belum dicadangkan (26.020) (37.861) Unappropriated

TOTAL EKUITAS 1.140.000 1.126.199 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 4.809.743 4.497.122 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of

(7)

Premi program penjaminan simpanan 6.780 33 6.552 Premium on deposit guarantee program

Total beban bunga - neto 215.095 177.627 Total interest expenses

Pendapatan bunga - neto 185.213 208.522 Interest income - net

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING INCOME

Commissions and fees from Provisi dan komisi selain kredit - neto 16.224 16.159 transactions other than loans - net Pendapatan jasa administrasi dan penalti 3.058 2.763 Administration fees and penalty Keuntungan transaksi valuta asing - neto 6.847 6.690 Gain on foreign exchange transactions - net

Keuntungan neto penjualan efek 9.013 9 1.478 Net gain on sale of securities

Keuntungan yang belum direalisasi

dari efek yang diperdagangkan 1.375 5.290 Unrealized gain from trading securities

Lain-lain 794 7.710 Others

Total pendapatan operasional lainnya 37.311 40.090 Total other operating income

Beban kerugian penurunan nilai: Provision for impairment losses:

Kredit 61.182 11 82.582 Loans

Surat berharga - 9 2.000 Securities

Agunan yang diambil alih - 985 Foreclosed properties

Total beban kerugian penurunan nilai 61.182 85.567 Total provision for impairment losses

Beban operasional lainnya: Other operating expenses:

Umum dan administrasi 49.649 24 49.327 General and administrative

Tenaga kerja 92.555 25 100.896 Personnel

Lain-lain 2.202 1.864 Others

Total beban operasional lainnya 144.406 152.087 Total other operating expenses

Beban Operasional Lainnya - Neto 168.277 197.564 Other Operating Expenses - Net

LABA OPERASIONAL 16.936 10.958 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL NON-OPERATING INCOME (EXPENSES)

Kerugian penjualan agunan yang diambil alih (656) (38) Loss on sale of foreclosed properties Keuntungan pelepasan aset tetap - neto 8 12 415 Gain on disposals of fixed assets - net Beban administrasi agunan yang diambil alih (24) 14 (1.860) Administrative expenses of foreclosed properties

Lain-lain - neto (1.738) (2.062) Others - net

Beban non-operasional - neto (2.410) (3.545) Non-operating expenses - net

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 14.526 7.413 PROFIT BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK (2.685) 26 (1.813) TAX EXPENSE

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 11.841 5.600 PROFIT FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan Items not to be reclassified to

ke laba rugi: profit or loss:

Surplus revaluasi aset tetap - 12 5.374 Revaluation surplus of fixed assets

Pengukuran kembali atas kewajiban Remeasurement of defined

imbalan pasti 97 28 (601) benefit obligation

Income tax expense

Beban pajak terkait pos-pos relating to items that will not be

yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi (19) 26 (1.379) reclassified subseguently to profit or loss

Sub-total 78 3.394 Sub-total

Pos yang akan direklasifikasikan

ke laba rugi: Item to be reclassified to profit or loss:

Perubahan nilai wajar efek tersedia Changes in fair value of

untuk dijual 2.353 9 (1.450) available-for-sale securities

Manfaat (beban) pajak penghasilan terkait Income tax benefit (expense) relating to

pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi (471) 26 295 item that will be reclassified subsequently to profit or loss

Sub-total 1.882 (1.155) Sub-total

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

tahun berjalan - setelah pajak 1.960 2.239 for the year - net of tax

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN 13.801 7.839 FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM EARNINGS PER SHARE

(nilai penuh) (full amount)

Dasar/Dilusian 1,06 27 0,50 Basic/Diluted

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of

(8)

Perubahan nilai wajar Surplus efek tersedia

Tambahan revaluasi untuk dijual/ Keuntungan modal aset tetap/ Changes in (kerugian) disetor/ Revaluation fair value of aktuarial/

Catatan/ Modal saham/ Additional surplus of available-for-sale Actuarial Dicadangkan/ Belum dicadangkan Total ekuitas/

Notes Share capital paid-in capital fixed assets securities gains (loss) Appropriated Unappropriated Total equity

Saldo per 1 Januari 2018 1.117.506 17.703 31.398 75 (2.614) 100 (45.808) 1.118.360 Balance as of January 1, 2018

Laba tahun berjalan - - - - 5.600 5.600 Profit for the year

Penghasilan (rugi) komprehensif lain Other comprehensive income (loss)

tahun berjalan - setelah pajak 9,12,28 - - 4.048 (1.155) (654) - - 2.239 for the year - net of tax

Pemindahan surplus revaluasi aset tetap Transfer of revaluation surplus to retained

ke saldo laba karena penjualan aset tetap earnings arising from sales of

yang telah direvaluasi - - (2.347) - - - 2.347 - fixed assets carried at revalued amount

Saldo pada tanggal 31 Desember 2018 1.117.506 17.703 33.099 (1.080) (3.268) 100 (37.861) 1.126.199 Balance as of December 31, 2018

Laba tahun berjalan - - - - 11.841 11.841 Profit for the year

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

tahun berjalan - setelah pajak 9,28 - - - 1.882 78 - - 1.960 for the year - net of tax

Saldo per 31 Desember 2019 1.117.506 17.703 33.099 802 (3.190) 100 (26.020) 1.140.000 Balance as of December 31, 2019

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of

laporan keuangan secara keseluruhan. these financial statements.

Penghasilan komprehensif lain/

Saldo laba (defisit)/ Other comprehensive income

(9)

Keuntungan dari transaksi valuta asing - neto 6.847 6.690 Gain on foreign exchange transactions - net Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (90.995) (98.386) Salaries and employee benefits paid

Pembayaran beban operasional lainnya (46.505) (39.709) Other operating expenses paid

Hasil penjualan agunan yang diambil alih 3.150 3.960 Proceeds from sale of foreclosed properties

Pembayaran beban non-operasional (1.762) (3.931) Non-operating expenses paid

Pembayaran beban pajak (7.907) (19.215) Tax expense paid

Arus kas sebelum perubahan aset dan Cash flows before changes in operating

liabilitas operasi 75.565 103.828 assets and liabilities

Penurunan (kenaikan) aset operasi: Decrease (increase) in operating assets:

Efek-efek 124.779 (34.569) Securities

Kredit (180.193) (13.657) Loan

Aset lain-lain 10.782 (10.191) Other assets

Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Increase (decrease) in operating liabilities:

Liabilitas segera (288) (5.954) Obligations due immediately

Simpanan 296.622 (65.022) Deposits

Simpanan dari bank lain (2.378) (7.974) Deposits from other banks

Liabilitas lain-lain 4.031 (310) Other liabilities

Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by (used in)

aktivitas operasi 328.920 (33.849) operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Pembelian efek-efek yang dibeli Purchases of securities purchased

dengan janji dijual kembali (690.571) - under agreement to resell

Jatuh tempo efek yang dimiliki hingga jatuh tempo - 86.413 Proceeds from of held-to-maturity securities Hasil penjualan aset tetap 8 12 7.721 Proceeds from sale of fixed assets

Penempatan dana program asuransi (3.504) (6.000) Fund insurance program paid

Perolehan aset takberwujud (1.834) 13 (2.915) Acquisition of intangible assets

Perolehan aset tetap (1.166) 12 (3.129) Acquisition of fixed assets

Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by (used in)

aktivitas investasi (697.067) 82.090 investing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE)

KAS DAN SETARA KAS (368.147) 48.241 IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 999.465 951.224 AT BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 631.318 999.465 AT END OF YEAR

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

Kas 41.547 5 48.752 Cash

Giro pada Bank Indonesia 245.401 6 398.170 Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada Bank lain 67.405 7 70.671 Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia and

bank lain 276.965 8 481.872 other banks

Total 631.318 999.465 Total

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of

(10)

a. Pendirian Bank dan informasi umum a. Establishment of the Bank and general information

PT Bank Ganesha Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 47 tanggal 15 Mei 1990 dari notaris Esther Daniar Iskandar S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-4331 HT.01.01. Th 91 tanggal 30 Agustus 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 23 Oktober 1992, Tambahan No. 5296.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami

beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 44 tanggal 26 Juli 2018 dari notaris Hilda Yulistiawati, S.H., notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, mengenai perubahan seluruh

anggaran dasar perseroan yang telah

memperoleh Keputusan Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

No. AHU-0015227.AH.01.02 Tahun 2018 dan

SK No. AHU-AH.01.03.0226478 serta

SK No. AHU-AH.01.03-02264 tanggal

27 Juli 2018.

Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki 1 kantor pusat, 11 kantor cabang/cabang pembantu dan 2 kantor kas. Kantor pusat Bank beralamat di Wisma Hayam Wuruk, Jl. Hayam Wuruk No. 8, Jakarta 10120, Indonesia. Jumlah rata-rata karyawan Bank adalah 312 karyawan pada tahun 2019 dan 308 karyawan pada tahun 2018.

PT Bank Ganesha Tbk (”the Bank”) was established based on Deed No. 47 dated May 15, 1990 of notary Esther Daniar Iskandar S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C2-4331 HT.01.01. Th 91 dated August 30, 1991 and was published in Supplement No. 5296 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 85 dated October 23, 1992. The Bank’s Articles of Association have been amended several times, the latest was by Deed No. 44 dated July 26, 2018 of notary Hilda Yulistiawati, S.H., notary in South Jakarta, in order to amend the Bank’s Articles of Association which was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-0015227.AH.01.02 Year 2018 in Decision Letter No. AHU-AH.01.03.0226478 and Decision Letter No. AHU-AH.01.03-02264 dated July 27, 2018.

The Bank is domiciled in Jakarta and has 1 head office, 11 branch/sub-branch offices and 2 cash offices. The Bank’s head office is located at Wisma Hayam Wuruk, Jl. Hayam Wuruk No. 8, Jakarta 10120, Indonesia. The Bank had an average total number of 312 employees in 2019 and 308 employees in 2018.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank,

ruang lingkup kegiatan Bank adalah

menjalankan usaha bank umum. Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Bank saat ini adalah usaha bank umum.

Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 30 April 1992, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 393/KMK-013/1992 tanggal 14 April 1992. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 26/66/KEP/DIR tanggal 12 September 1995, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.

Entitas induk terakhir Bank adalah Equity

Global International Ltd, Singapura.

Entitas induk terakhir Bank tersebut telah mendapat persetujuan atas fit and proper test

dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan No. 27/POJK/2016 dengan

No. KEP-127/D.03/2019 pada tanggal

18 Juli 2019.

In accordance with article 3 of the Bank’s articles of association, the scope of its activities is to engage in general banking. A current business activity conducted by the Bank is general banking.

The Bank started its commercial operations on April 30, 1992 when it obtained its business license based on the Decision Letter No. 393/KMK-013/1992 dated April 14, 1992 from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. In accordance with Bank Indonesia’s Decision Letter No. 26/66/KEP/DIR dated September 12, 1995, the Bank is authorized to be a foreign exchange bank.

The ultimate parent of the Bank is Equity Global International Ltd, Singapore. The ultimate parent has received approval on the fit and proper test from the Financial Services Authority (OJK) in conform to POJK No. 27/POJK/2016 No. KEP-127/D.03/2019 dated July 18, 2019.

(11)

a. Pendirian Bank dan informasi umum (lanjutan)

a. Establishment of the Bank and general information (continued)

Susunan pengurus Bank pada tanggal

31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2019 and 2018 the Bank’s management consisted of the following:

2019 2018

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris (Independen) Lenny Sugihat Lenny Sugihat President Commissioner (Independent)

Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner

(Independen) Sudarto Sudarto (Independent)

Komisaris Marcello T. Taufik Marcello T. Taufik Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors

Presiden Direktur Lisawati Lisawati President Director

Direktur Sugiarto Surjadi Sugiarto Surjadi Director

Direktur Setiawan Kumala Setiawan Kumala Director

Komite Audit Audit Committee

Ketua Sudarto Sudarto Chairman

Anggota Lenny Sugihat Lenny Sugihat Memb er

Anggota Dede Suherman Sukandar Dede Suherman Sukandar Memb er

Anggota Pramu Hestiono Utama Denny Arsamanggala Memb er

Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee

Ketua Lenny Sugihat Lenny Sugihat Chairman

Anggota Sudarto Sudarto Memb er

Anggota Dede Suherman Sukandar Dede Suherman Sukandar Memb er

Anggota Pramu Hestiono Utama Denny Arsamanggala Memb er

Komite Remunerasi dan Remuneration and

Nominasi Nomination Committee

Ketua Lenny Sugihat Lenny Sugihat Chairman

Anggota Marcello T. Taufik Marcello T. Taufik Memb er

Anggota Solaiman Solaiman Memb er

Audit Internal George Surya George Surya Internal Audit

Sekretaris Perusahaan Febrina Kenya Savitri Febrina Kenya Savitri Corporate Secretary

Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang ”Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.

The establishment of the Audit Committee was based on Regulation No. IX.I.5 “The Establishment and The Implementation Guidelines of Audit Committee” stated in the Attachment of Decision of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (Bapepam-LK) No. KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012.

(12)

b. Penawaran umum saham b. Public offering of the Bank’s shares Pada tanggal 3 Mei 2016, Bank memperoleh

pernyataan efektif dari Ketua Dewan

Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dan Kepala Eksekutif Badan Pengawas Pasar

Modal (OJK-Bapepam) dengan suratnya

No. S-216/D.04/2016 untuk melakukan

penawaran umum perdana atas 5.372.320.000 saham Bank kepada masyarakat.

Termasuk di dalam jumlah saham umum perdana kepada masyarakat adalah saham yang telah dialokasikan sehubungan dengan Program Alokasi Saham Karyawan (ESA) sejumlah 614.000 saham berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 006/SKDIR/II/16 tanggal 11 Februari 2016.

On May 3, 2016, the Bank obtained the notice of effectivity from the Board of Commissioners of the Financial Services Authority and Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (OJK-Bapepam) in his letter No. S-216/D.04/2016 for its initial public offering of 5,372,320,000 shares.

Included in the number of initial public shares offered to the public are shares that have been allocated in connection with Employee Stock Allocation Program (ESA) of 614,000 shares based on the Directors’ Decision Letter No. 006/SKDIR/II/16 dated February 11, 2016.

Pada tanggal 12 Mei 2016 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 12 tanggal 22 Oktober 2015 oleh Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., telah disetujui penerbitan saham baru kepada PT Equity Development Investment Tbk sebanyak-banyaknya sebesar 2.400.000.000 saham pada tanggal pencatatan saham Bank di Bursa Efek Indonesia. Bank menerbitkan saham baru sebanyak 2.286.650.000 saham.

Pada tanggal 31 Desember 2019 sejumlah 11.063.309.400 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dan sejumlah 111.750.600 saham yang merupakan saham pendiri yang tidak dicatatkan di bursa.

On May 12, 2016, these shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.

Based on the General Meeting of Extraordinary Shareholders No. 12 dated October 22, 2015 of notary Dr. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., M.H., shareholders approved the issuance of new shares to PT Equity Development Investment Tbk by as much as 2,400,000,000 shares on the date of listing on the Indonesia Stock Exchange. The new shares issued by the Bank consist of 2,286,650,000 shares.

As of December 31, 2019, the Bank’s outstanding shares totaling 11,063,309,400 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange, while the founder shares totaling 111,750,600 shares are not listed on the stock exchange.

(13)

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

STANDARDS (“PSAK”) AND

INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

a. Interpretasi dan Penyesuaian Tahunan 2019 a. 2019 Interpretations and Annual

Improvements

Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan

standar dan sejumlah amandemen/

penyesuaian/interpretasi PSAK yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019.

- ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan

Imbalan di Muka”

ISAK 33 menjelaskan bagaimana

menentukan 'tanggal transaksi' dengan

tujuan untuk menentukan kurs yang

digunakan dalam pengakuan awal aset, beban atau penghasilan terkait, bila imbalan dari pos tersebut telah dibayar atau diterima

dimuka dalam valuta asing yang

mengakibatkan pengakuan atas aset

non-moneter atau liabilitas non-moneter (misalnya, deposito yang tidak dapat

dikembalikan atau pendapatan yang

ditangguhkan).

Interpretasi menetapkan bahwa tanggal transaksi adalah tanggal dimana entitas pertama kali mengakui aset non-moneter atau liabilitas non-moneter yang timbul dari pembayaran atau penerimaan imbalan dimuka. Jika terdapat beberapa pembayaran atau penerimaan dimuka, interpretasi ini mensyaratkan entitas menentukan tanggal transaksi untuk setiap pembayaran atau penerimaan imbalan dimuka.

- ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”

Interpretasi ini memberikan panduan dalam penentuan akuntansi posisi pajak ketika terdapat ketidakpastian dalam perlakuan pajak penghasilan.

Interpretasi ini mensyaratkan entitas untuk:

 menentukan apakah perlakuan pajak

tidak pasti dipertimbangkan secara

terpisah atau bersamaan dengan

perlakuan pajak tidak pasti lainnya; dan

In the current year, the Bank has applied standards and a number of amendments/ improvements to PSAK that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on or after January 1, 2019.

- ISAK 33, “Foreign Currency Transactions and Advance Consideration”

ISAK 33 addresses how to determine the ‘date of transaction’ for the purpose of determining the exchange rate to use on initial recognition of an asset, expense or income, when consideration for that item has been paid or received in advance in a foreign currency which resulted in the recognition of a non-monetary asset or monetary liability (for example, a non-refundable deposit or deferred revenue).

The interpretation specifies that the date of transaction is the date on which the entity initially recognizes the non-monetary asset or non-monetary liability arising from the payment or receipt of advance consideration. If there are multiple payments or receipts in advance, the interpretation requires an entity to determine the date of transaction for each payment or receipt of advance consideration.

- ISAK 34, “Uncertainty over Income Tax

Treatments”

The interpretation provides guidance on determining the accounting tax position when there is uncertainty over income tax treatments.

The interpretation requires an entity to: determine whether uncertain tax

positions are assessed separately or as a group; and

(14)

KEUANGAN BARU (PSAK) DAN REVISI DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (ISAK) (lanjutan)

STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND

INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

(continued)

a. Interpretasi dan Penyesuaian Tahunan 2019 (lanjutan)

a. 2019 Interpretations and Annual

Improvements (continued)

- ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan

Pajak Penghasilan” (lanjutan)

- ISAK 34, “Uncertainty over Income Tax Treatments” (continued)

Interpretasi ini mensyaratkan entitas untuk: (lanjutan)

The interpretation requires an entity to: (continued)

 menilai apakah besar kemungkinan

otoritas perpajakan akan menerima

perlakuan pajak tidak pasti yang

digunakan oleh entitas atau yang

direncanakan untuk digunakan dalam

penyampaian Surat Pemberitahuan

pajak penghasilannya:

assess whether it is probable that a tax authority will accept an uncertain tax treatment used, or proposed to be used, by an entity in its income tax filings:

- Jika besar kemungkinan otoritas

perpajakan akan menerima perlakuan pajak tidak pasti, maka entitas menentukan akuntansi posisi pajak secara konsisten dengan perlakuan pajak yang digunakan atau yang direncanakan untuk digunakan dalam penyampaian Surat Pemberitahuan pajak penghasilannya.

- Jika besar kemungkinan otoritas

perpajakan tidak akan menerima perlakuan pajak tidak pasti, maka

entitas merefleksikan dampak

ketidakpastian tersebut dalam

menentukan akuntansi posisi pajak.

- PSAK 46 (penyesuaian), “Pajak

Penghasilan”

Amandemen ini mengklarifikasi bahwa suatu entitas harus mengakui konsekuensi pajak penghasilan atas dividen dalam laba rugi, penghasilan komprehensif lain atau ekuitas sesuai dengan di mana entitas awalnya mengakui transaksi yang menghasilkan laba yang dapat didistribusikan tersebut. Ini diterapkan terlepas dari apakah tarif pajak yang berbeda berlaku untuk laba yang didistribusikan dan tidak didistribusikan.

- If probable, the entity should

determine its accounting tax position consistently with the tax treatment used or planned to be used in its income tax filings.

- If not probable, the entity should

reflect the effect of uncertainty in determining its accounting tax position.

- PSAK 46 (improvement), “Income Taxes”

The amendments clarify that an entity should recognize the income tax consequences of dividends in profit or loss, other comprehensive income or equity according to where the entity originally recognized the transactions that generated the distributable profits. This is the case irrespective of whether different tax rates apply to distributed and undistributed profits.

Penerapan dari interpretasi dan penyesuaian-penyesuaian tahunan 2019 tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan.

The adoption of the 2019 interpretations and annual improvements has no significant impact on the financial statements.

(15)

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) (lanjutan)

STANDARDS (“PSAK”) AND

INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

(continued)

b. Standar Akuntansi Baru b. New Accounting Standards

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2020, with early application permitted are as follows:

- PSAK 71, “Instrumen Keuangan”

Seluruh aset keuangan yang diakui dalam ruang lingkup PSAK 71 disyaratkan untuk diukur selanjutnya pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar. Khususnya, investasi utang yang dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk mendapatkan arus kas kontraktual, dan yang mempunyai arus kas kontraktual yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang yang umumnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada akhir periode akuntansi berikutnya. Instrumen utang yang dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk mendapatkan arus kas kontraktual dan menjual aset keuangan, dan yang mempunyai persyaratan kontraktual dengan tanggal tertentu atas arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang, yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui pendapatan komprehensif lain. Seluruh investasi utang dan investasi ekuitas diukur pada nilai wajar

pada periode akuntansi berikutnya.

Selanjutnya, sesuai dengan PSAK 71, entitas dapat menetapkan pilihan yang tak terbatalkan untuk menyajikan perubahan selanjutnya dalam nilai wajar investasi

ekuitas (yang tidak dimiliki untuk

diperdagangkan ataupun imbalan kontinjen yang diakui oleh pengambil alih dalam kombinasi bisnis ketika PSAK 22 diterapkan)

dalam penghasilan komprehensif lain,

dengan hanya penghasilan dividen yang umumnya diakui dalam laba rugi.

- PSAK 71, “Financial Instruments”

All recognized financial assets that are within the scope of PSAK 71 are required to be subsequently measured at amortized cost or fair value. Specifically, debt investments that are held within a business model whose objective is to collect the contractual cash flows, and that have contractual cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal outstanding are generally measured at amortized cost at the end of subsequent accounting periods. Debt instruments that are held within a business model whose objective is achieved both by collecting contractual cash flows and selling financial assets, and that have contractual terms that give rise on specified dates to cash flows that are solely payment of principal and interest on the principal amount outstanding, are generally measured at fair value through other comprehensive income. All other debt investments and equity investments are measured at their fair value at the end of subsequent accounting periods. In addition, under PSAK 71, entities may make an irrevocable election to present subsequent changes in the fair value of an equity investment (that is not held for trading nor contingent consideration recognized by an acquirer in a business combination to which PSAK 22 applies) in other comprehensive income, with only dividend income generally recognized in profit or loss.

(16)

KEUANGAN BARU (PSAK) DAN REVISI DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (ISAK) (lanjutan)

STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND

INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

(continued)

b. Standar Akuntansi Baru (lanjutan) b. New Accounting Standards (continued)

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: (lanjutan)

Standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2020, with early application permitted are as follows: (continued)

- PSAK 71, “Instrumen Keuangan” (lanjutan) - PSAK 71, “Financial Instruments”

(continued)

Berkenaan dengan pengukuran liabilitas keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi, PSAK 71 mensyaratkan

jumlah perubahan nilai wajar dari

liabilitas keuangan yang diatribusikan oleh perubahan risiko kredit dari liabilitas tersebut disajikan dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali jika pengakuan dari perubahan

risiko kredit liabilitas tersebut dalam

penghasilan komprehensif lain akan

menimbulkan atau memperbesar

inkonsistensi pengakuan (accounting

mismatch) dalam laba rugi. Perubahan nilai

wajar yang dapat diatribusikan oleh

perubahan risiko kredit dari liabilitas

keuangan selanjutnya tidak direklasifikasi ke laba rugi. Sesuai dengan PSAK 55, seluruh

perubahan nilai wajar dari liabilitas

keuangan yang ditetapkan sebagai nilai wajar melalui laba rugi disajikan dalam laba rugi.

Sehubungan dengan penurunan nilai aset keuangan, PSAK 71 mensyaratkan model kerugian kredit ekspektasian, yang berbeda dengan model kerugian kredit sesuai dengan PSAK 55. Model kerugian kredit ekspektasian mensyaratkan suatu entitas

untuk menghitung kerugian kredit

ekspektasian dan perubahan dalam

kerugian kredit ekspektasian pada setiap tanggal pelaporan untuk mencerminkan

perubahan risiko kredit sejak awal

pengakuan. Dengan kata lain, terjadinya peristiwa kredit tidak diperlukan sebelum kerugian kredit diakui.

With regard to the measurement of financial liabilities designated as at fair value through profit or loss, PSAK 71 requires that the amount of change in the fair value of a financial liability that is attributable to changes in the credit risk of that liability is presented in other comprehensive income, unless the recognition of such changes in other comprehensive income would create or enlarge an accounting mismatch in profit or loss. Changes in fair value attributable to a financial liability’s credit risk are not subsequently reclassified to profit or loss. Under PSAK 55, the entire amount of the change in the fair value of the financial liability designated as fair value through profit or loss is presented in profit or loss.

In relation to the impairment of financial assets, PSAK 71 requires an expected credit loss model, as opposed to an incurred credit loss model under PSAK 55. The expected credit loss model requires an entity to account for expected credit losses and changes in those expected credit losses at each reporting date to reflect changes in credit risk since initial recognition. In other words, it is no longer necessary for a credit event to have occurred before credit losses are recognized.

(17)

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) (lanjutan)

STANDARDS (“PSAK”) AND

INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

(continued)

b. Standar Akuntansi Baru (lanjutan) b. New Accounting Standards (continued)

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: (lanjutan)

Standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2020, with early application permitted are as follows: (continued)

- PSAK 71, “Instrumen Keuangan” (lanjutan) - PSAK 71, “Financial Instruments”

(continued)

Persyaratan umum akuntansi lindung nilai yang baru mempertahankan 3 (tiga) jenis mekanisme akuntansi lindung nilai yang saat ini tersedia berdasarkan PSAK 55. PSAK 71 memperkenalkan fleksibilitas yang lebih besar pada jenis transaksi memenuhi syarat akuntansi lindung nilai, secara khusus memperluas jenis instrumen yang memenuhi kualifikasi untuk instrumen lindung nilai dan

jenis komponen risiko instrumen

non-keuangan memenuhi syarat akuntansi lindung nilai. Selain itu, uji efektivitas telah

direvisi dan diganti dengan prinsip

'hubungan ekonomi'. Penilaian retrospektif terhadap efektivitas lindung nilai juga tidak diperlukan lagi. Persyaratan pengungkapan yang lebih luas atas aktivitas manajemen risiko entitas juga telah diperkenalkan.

The new general hedge accounting requirements retain the 3 (three) types of hedge accounting mechanisms currently available in PSAK 55. Under PSAK 71, greater flexibility has been introduced to the types of transactions eligible for hedge accounting, specifically broadening the types of instruments that quality for hedging instruments and the types of risk components of non-financial items that are eligible for hedge accounting. In addition, the effectiveness test has been overhauled and replaced with the principle of an ‘economic relationship’. Retrospective assessment of hedge effectiveness is also no longer required. Enhance disclosure requirements about an entity’s risk management activities have also been introduced.

- Amandemen PSAK 71, “Instrumen

Keuangan: Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”

- Amendments to PSAK 71, “Financial

Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation”

Amandemen PSAK 71 mengamandemen paragraf PP4.1.11(b) dan PP4.1.12(b), dan

menambahkan paragraf PP4.1.12A

sehingga mengatur bahwa aset keuangan dengan fitur percepatan pelunasan yang dapat menghasilkan kompensasi negatif memenuhi kualifikasi sebagai arus kas kontraktual yang berasal semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

Amendments to PSAK 71 amend

paragraphs PP4.1.11 (b) and PP4.1.12 (b), and add paragraph PP4.1.12A so that financial assets with accelerated repayment features that can produce negative compensation qualify as contractual cash flows that originate solely from payment of principal and interest from the principal amount owed.

- PSAK 73, “Sewa” - PSAK 73, “Leases”

PSAK 73 memperkenalkan model

komprehensif untuk mengidentifikasi

pengaturan sewa dan perlakuan akuntansi baik untuk penyewa (lessor) dan penyewa (lessee). Pada saat berlaku efektif, PSAK 73 akan menggantikan pedoman sewa saat ini yaitu PSAK 30: Sewa dan interpretasi terkait.

PSAK 73 introduces a comprehensive model for the identification of lease arrangements and accounting treatments for both lessors and lessees. PSAK 73 will supersede the current lease guidance including PSAK 30 Leases and the related interpretations when it becomes effective.

(18)

KEUANGAN BARU (PSAK) DAN REVISI DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (ISAK) (lanjutan)

STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND

INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

(continued)

b. Standar Akuntansi Baru (lanjutan) b. New Accounting Standards (continued)

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: (lanjutan)

Standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2020, with early application permitted are as follows: (continued)

- PSAK 73, “Sewa” (lanjutan) - PSAK 73, “Leases” (continued)

PSAK 73 membedakan kontrak sewa dan jasa berdasarkan apakah aset identifikasian dikendalikan oleh pelanggan. Perbedaan sewa operasi (off balance sheet) dan sewa pembiayaan (on balance sheet) dihapus untuk akuntansi penyewa, dan digantikan oleh model di mana aset hak-guna dan liabilitas terkait harus diakui untuk semua sewa oleh lessee (yaitu semua pada

on balance sheet) kecuali untuk sewa jangka

pendek dan sewa aset bernilai rendah.

Aset hak-guna awalnya diukur pada biaya perolehan dan kemudian diukur pada biaya

perolehan (tunduk pada pengecualian

tertentu) dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai,

disesuaikan untuk setiap pengukuran

kembali liabilitas sewa. Liabilitas sewa

awalnya diukur pada nilai kini dari

pembayaran sewa yang belum dibayarkan pada tanggal tersebut. Selanjutnya, liabilitas sewa disesuaikan antara lain dengan pembayaran bunga dan sewa, serta dampak

modifikasi sewa. Dengan demikian,

klasifikasi arus kas juga akan terpengaruh

sebagai pembayaran sewa operasi

berdasarkan PSAK 30 disajikan sebagai arus kas operasi; sedangkan berdasarkan model PSAK 73, pembayaran sewa akan dibagi menjadi bagian pokok dan bagian bunga yang akan disajikan masing-masing sebagai arus kas pendanaan dan operasi.

PSAK 73 distinguishes leases and service contracts on the basis of whether an identified asset is controlled by a customer. Distinctions of operating leases (off balance sheet) and finance leases (on balance sheet) are removed for lessee accounting, and is replaced by a model where a right-of-use asset and a corresponding liability have to be recognized for all leases by lessees (i.e. all on balance sheet) except for short-term leases and leases of low value assets.

The right-of-use asset is initially measured at cost and subsequently measured at cost (subject to certain exceptions) less accumulated depreciation and impairment losses, adjusted for any remeasurement of the lease liability. The lease liability is initially measured at the present value of the lease payments that are not paid at that date. Subsequently, the lease liability is adjusted for interest and lease payment, as well as the impact of lease modifications, amongst others. Furthermore, the classification of cash flows will also be affected as operation lease payments under PSAK 30 are presented as operating cash flows; whereas under the PSAK 73 model, the lease payments will be split into a principal and an interest portion which will be presented as financing and operating cash flows respectively.

Berbeda dengan akuntansi penyewa,

PSAK 73 secara substansial meneruskan

persyaratan akuntansi penyewa dalam

PSAK 30, dan tetap mensyaratkan penyewa untuk mengklasifikasikan sewa baik sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan.

In contrast to lessee accounting, PSAK 73 substantially carries forward the lessor accounting requirements in PSAK 30, and continues to require a lessor to classify a lease either as an operating lease or a finance lease.

(19)

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) (lanjutan)

STANDARDS (“PSAK”) AND

INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

(continued)

b. Standar Akuntansi Baru (lanjutan) b. New Accounting Standards (continued)

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: (lanjutan)

Standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2020, with early application permitted are as follows: (continued)

- Amandemen PSAK 15, “Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama: Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

Amandemen ini menambahkan paragraf 14A

untuk mengatur bahwa entitas juga

menerapkan PSAK 71 atas instrumen keuangan pada entitas asosiasi atau ventura bersama dimana metode ekuitas tidak diterapkan. Hal ini termasuk kepentingan jangka panjang yang secara substansi membentuk bagian investasi neto entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama sebagaimana dimaksud dalam PSAK 15 paragraf 38.

- Amendments to PSAK 15, “Investments in

Associates and Joint Ventures: Long-term Interests in Associates and Joint Ventures”

This amendment adds paragraph 14A so that it stipulates that the entity also applies PSAK 71 to financial instruments in associates or joint ventures where the equity method is not applied. This includes long-term interests which substantially form part of the entity's net investment in associates or joint ventures as referred to in PSAK 15 paragraph 38.

- Amandemen PSAK 62, “Kontrak Asuransi -

Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi”

Amandemen ini merupakan amandemen

lanjutan dikarenakan oleh penerbitan

PSAK 71. Standar yang diamandemen memberikan petunjuk bagi entitas yang mengeluarkan kontrak asuransi, terutama perusahaan asuransi, tentang bagaimana menerapkan PSAK 71.

Entitas yang memilih untuk menerapkan pendekatan berlapis secara retrospektif ke aset keuangan yang memenuhi syarat ketika pertama kali menerapkan PSAK 71.

- Amendments to PSAK 62, “Insurance

Contracts: Applying PSAK 71 Financial Instruments with PSAK 62 Insurance Contracts”

This amendment is a consequential amendment due to the issuance of PSAK 71. The amended standard provides guidance for entity whose issuing insurance contract, especially insurance companies, on how to implement PSAK 71.

An entity choosing to apply the overlay approach retrospectively to qualifying financial assets does so when it first applies PSAK 71.

(20)

KEUANGAN BARU (PSAK) DAN REVISI DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (ISAK) (lanjutan)

STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND

INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

(continued)

b. Standar Akuntansi Baru (lanjutan) b. New Accounting Standards (continued)

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: (lanjutan)

Standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2020, with early application permitted are as follows: (continued)

- Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan

Keuangan: Definisi Material” dan

Amandemen PSAK 25, “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan: Definisi Material”

Definisi yang baru menyatakan bahwa

“informasi adalah material jika

menghilangkan, salah saji atau

mengaburkannya yang diyakini dapat

diharapkan untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna utama laporan

keuangan tujuan umum yang dibuat

berdasarkan laporan keuangan tersebut, yang menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelaporan tertentu".

Amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa materialitas akan tergantung pada sifat atau besarnya informasi. Sebuah entitas perlu menilai apakah informasi tersebut, baik secara individu atau kombinasi dengan informasi lain, adalah material dalam konteks laporan keuangan. Salah saji informasi adalah material jika diyakini dapat diharapkan untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna utama.

- Amendments to PSAK 1, “Presentation of Financial Statements: Definition of Material” and Amendments to PSAK 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors: Definition of Material”

The new definition states that “information is material if omitting, misstating or obscuring it could reasonably be expected to influence decisions that the primary users of general purpose financial statements make on the basis of those financial statements, which provide financial information about a specific reporting entity”.

The amendments clarify that materiality will depend on the nature or magnitude of information. An entity will need to assess whether the information, either individually or in combination with other information, is material in the context of the financial statements. A misstatement of information is material if it could reasonably be expected to influence decisions made by the primary users.

Manajemen sedang menganalisa dampak

penerapan standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan Bank.

The management is still assessing the impact of these accounting standards and interpretations on the Bank’s financial statements.

(21)

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang

mencakup Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (DSAK) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada dibawah pengawasannya.

a. Statement of Compliance

The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which complies the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Capital Market Regulations for entities under its control.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basis of Preparation of Financial Statements

Laporan keuangan disusun berdasarkan

PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan”.

The financial statements have been prepared in accordance with PSAK 1, “Presentation of Financial Statements”.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam Catatan 2 dan catatan-catatan terkait atas laporan keuangan serta beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2019.

The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the Bank’s financial statements for the year ended December 31, 2018, except for the adoption of several amended SAKs. As disclosed in Note 2 and in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2019.

Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali aset tetap dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Bank menerapkan PSAK 2, “Laporan Arus Kas”.

The financial statements have been prepared on the historical cost basis except for fixed assets and certain financial instruments that are measured at revalued amounts or fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below.

Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

The Bank applied PSAK 2, “Statement of Cash Flows”.

(22)

PENTING (lanjutan) POLICIES (continued)

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

(lanjutan)

b. Basis of Preparation of Financial Statements (continued)

Laporan arus kas disusun dengan

menggunakan metode langsung yang

dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas

dalam aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

The statement of cash flows are prepared using the modified direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, current account with Bank Indonesia, current account with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks with maturities of 3 (three) months or less from the date of placement and are not pledged nor restricted.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing c. Foreign Currency Transactions and

Balances

Laporan keuangan Bank diukur dan disajikan dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan Bank disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Bank.

The financial statements of the Bank are measured and presented in the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). The financial statements of the Bank are presented in Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank.

Dalam penyusunan laporan keuangan Bank, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir periode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali dengan menggunakan kurs laporan

(penutupan) yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia, yaitu kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang

berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos

non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.

In preparing the financial statements of the Bank, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated using reporting (closing) exchange rate set by Bank Indonesia, which is Reuters’ spot rate at 4.00 P.M. Western Indonesia time to reflect the rates of exchange prevailing as that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated. Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise.

(23)

d. Transaksi Pihak-Pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga dekatnya

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor; atau

ii. memiliki pengaruh signifikan atas

entitas pelapor; atau

iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

A related party is a person or entity that is related to the Bank (reporting entity):

a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

i. has control or joint control over the reporting entity; or

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

ii. satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana

entitas lain tersebut adalah

anggotanya).

b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:

i. the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. satu entitas adalah ventura bersama

dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

v. entitas tersebut adalah suatu program

imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan

entitas pelapor. Jika entitas

pelapor adalah entitas yang

menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. entitas yang dikendalikan atau

dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

iii. both entities are joint ventures of the same third party.

iv. one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring entities are also related to the reporting entity.

vi. the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

Gambar

Tabel berikut ini memberikan analisis dari nilai wajar  dari  aset  dan  liabilitas  yang  dikelompokkan   ke  level  1  sampai  3  didasarkan  pada  sejauh  mana  nilai wajar diamati
Tabel berikut ini memberikan analisis dari nilai wajar  dari  aset  dan  liabilitas  yang  dikelompokkan   ke  level  1  sampai  3  didasarkan  pada  sejauh  mana  nilai wajar diamati
Tabel  berikut  menyajikan  konsentrasi  kredit  berdasarkan  sektor  ekonomi  (secara  bruto  dari  cadangan kerugian penurunan nilai):
Tabel  di  bawah  ini  menyajikan  kualitas  aset  keuangan  berdasarkan  kelas  dengan  risiko  kredit  (secara  bruto  dari  cadangan  kerugian  penurunan nilai)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada

“Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di

Mulai tanggal 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam

Kelompok aset dan liabilitas diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki