• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN IPLC 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN IPLC 2018"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... ii KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR ... iiii BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar Latar Belakang Belakang ... ... 11 1.2

1.2 Maksud...Maksud... ... 11 1.3

1.3 Tujuan...Tujuan... ... 22 BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN 2.1

2.1 Gambaran Gambaran Perusahaan...Perusahaan... ... 33 2.1.1Identitas

2.1.1Identitas Perusahaan...Perusahaan... ... 33 2.1.2

2.1.2 Pemanfaatan Pemanfaatan Lahan...Lahan... .. 44 2.1.3

2.1.3 Room Room Night Night / / Occupancy Occupancy Rate...Rate... ... 55 2.1.4

2.1.4 Hasil Hasil Uji Uji / / Pemantauan...Pemantauan... ... 55 2.1.5 Peralatan Mesin

2.1.5 Peralatan Mesin……... ... 66 2.1.6

2.1.6 Penggunaan Air PDAM & Air Tanah………….Penggunaan Air PDAM & Air Tanah…………... ... 77 2.1.7

2.1.7 Penggunaan Penggunaan Tenaga Tenaga Kerja Kerja ... ... 77 2.2

2.2 Pengertian Pengertian Limbah Limbah ... .... 99 2.3

2.3 Jenis Jenis Limbah Limbah ... ... 99 2.3.1Limbah

2.3.1Limbah Cair Cair ... ... 99 2.3.2Limbah

2.3.2Limbah Padat Padat ... ... 99 2.3.3Limbah

2.3.3Limbah Gas Gas dan dan Partikel Partikel ... ... 1111 2.3.4

2.3.4 Limbah Limbah B3 B3 ... ... 1111 2.4

2.4 Upaya Upaya Pengelolaan Pengelolaan dan dan Pemantauan Pemantauan Lingkungan Lingkungan ... ... 1313 2.4.1Limbah Padat

2.4.1Limbah Padat………...………. ………. 1133 2.4.2Limbah

2.4.2Limbah Cair Cair ... ... 1313 2.4.3Pengelolaan

2.4.3Pengelolaan dan dan Pemantauan Pemantauan Limbah Limbah Cair...Cair... .. 1515 2.5 Hasil

2.5 Hasil Status Ketaatan Status Ketaatan Terhadap PemenuTerhadap Pemenuhan Baku han Baku Mutu Mutu ... ... ` ` 1717 2.6

2.6 Evaluasi Evaluasi ... ... 1919 BAB 3 KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK

BAB 3 KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUTLANJUT 3.1

(2)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Hotel Santika Premiere Malang adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Hotel Santika Premiere Malang adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Grahawita Santika, yang

Grahawita Santika, yang telah berdiri sejak tahun 200telah berdiri sejak tahun 2004. Sesuai dengan 4. Sesuai dengan misi Hotelmisi Hotel Santika yakni “ me

Santika yakni “ menciptakan nilai lebih bagi stake holders dengan menyajikannciptakan nilai lebih bagi stake holders dengan menyajikan  produk

 produk bermutu bermutu disertai disertai pelayanan pelayanan profesional profesional yang yang ramah ramah dalam dalam mewujudkanmewujudkan sentuhan Indonesia sebagai citra Santika”, maka adalah sebuah prioritas untuk sentuhan Indonesia sebagai citra Santika”, maka adalah sebuah prioritas untuk memberikan nilai lebih bagi stake holders; yang salah satunya adalah pemerintah, memberikan nilai lebih bagi stake holders; yang salah satunya adalah pemerintah, terkhusus pemerintah daerah Kota Malang. Sumbangsih ini berupa upaya terkhusus pemerintah daerah Kota Malang. Sumbangsih ini berupa upaya  pengendalian

 pengendalian dampak dampak lingkungan lingkungan (Air (Air Limbah Limbah Hotel) Hotel) yang yang diakibatkan diakibatkan oleholeh operasional hotel. Begitu pula dengan pemantauan lingkungan sekitar hotel, operasional hotel. Begitu pula dengan pemantauan lingkungan sekitar hotel, sehingga dampak negatif yang akan timbul dapat diminimalkan.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha perhotelan yang berkembang cepat, limbah rumah tangga yang semakin berlimpah mengakibatkan timbulnya pencemaran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Limbah Cair yang berasal dari hotel dapat digolongkan menjadi limbah domestik atau limbah rumah tangga.Namun

 perbedaaanya adalah limbah yang berasal dari hotel jauh lebih banyak daripada limbah yang berasal dari rumah tangga.Oleh sebab itu perlu dilakukan dan dikembangkan suatu usaha untuk dapat mengatasi atau mengurangi dampak negatif oleh kegiatan tersebut.

Sumber limbah cair hotel biasanya berasal dari kamar mandi, maupun WC (MCK), laundry, dapur, restaurant,bar, ac sentral dll , yang masing-masing

mempunyai karakteristik atau sifat tersendiri. Limbah dapat didefenisikan sebagai  buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi.Limbah dapat mengandung  bahan penccemar yang bersifat racun dan berbahaya karena alasan

warna,isinya,kandungan organik dan anorganik, kadar garam, keasaman, alkalinitas dan sifat-sifat khas mereka yang beracun (Ginting,1992) 1.2 Maksud Pembuatan Laporan

Maksud dari pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini adalah

a)Sebagai basis sumber informasi / data serta pedoman berbagai pihak terkait dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan Air Limbah Hotel.

 b)Sebagai acuan /deteksi dini guna pencegahan dan meminimalkan dampak negatif serta memaksimalkan dampak positif.

1.3 Tujuan Pembuatan Laporan

(4)

 b)Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pengelolaan yang telah dilakukan.Untuk melakukan pemantauan lingkungan yang komprehensif pada  periode bulan Januari –  Maret 2018

c) Memberikan kemudahan dalam Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Air Limbah Hotel dari dampak penting yang dihasilkan oleh Hotel Santika Premiere Malang

(5)

BAB II

PELAKSANAAN DAN EVALUASI PENGELOLAAN

LIMBAH CAIR

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

Berikut data administrasi perusahaan meliputi, luas bangunan, pemanfaatan ruang,  penggunaan energi, penggunaan air, jumlah MCK, jumlah IPAL, kapasitas  produksi, bahan baku produksi, mesin dan peralatan produksi, jumlah karyawan

serta pendukung lainnya. 2.1.1 Identitas Perusahaan

a. Nama kegiatan/usaha : Hotel Santika Premiere Malang

 b. Jenis kegiatan/usaha : Jasa Akomodasi Penyediaan Layanan & Kamar (HOTEL)

c. Alamat perusahaan/kegiatan : Jl. Letjen Sutoyo No.79 Lowokwaru,

Kec.Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur d. Nomor telepon & Fax : Telp : (0341) 405405 Fax : (0341) 405500

e. Penanggung Jawab : Ida Bagus Gede Suambara

f. Jabatan : General Manager

g. Alamat : Jl. Letjen Sutoyo No.79 Lowokwaru,

Kec.Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur

(6)

2.1.2 Pemanfaatan Lahan

a. Status Lahan : Hak Guna Bagunan

 b. Sertifikat Tanah : Ada, No:308 Tahun 2000

c. Luas Total Lahan : ± 14.036 m²

d. Luas Total Bangunan : ± 6.088 m²

e. Ruang Terbuka Hijau : ± 7.948 m²

f. Jumlah Lantai Bangunan : Tujuh Lantai terdiri dari Basement, Lantai 1, Lantai 2, Lantai 3, Lantai 5,lantai 6, & Roof top

g. Jumlah Kamar /Ruang Oprasional Hotel

:  63 Kamar Deluxe Room  24 Kamar Premiere Room

 6 Kamar Premiere Pool Access  14 Kamar Family Room Premiere  4 Kamar Executive Suite

 1 Ballroom  1 Restaurant  1 Bar

 4 Meeting Room

h. Jumlah Bed :  102 Twin Bed

 45 King Bed  30 Queen Bed  10 Extra Bed

(7)

 j. Luas Lahan Parkir Lobby : ±150 m² ( 6 mobil / 2 bus / 50 sepeda motor)

2.1.3 Room Night / Occupancy Rate Persemester

Ket : Occupancy Rate = Room Night : Room Available X 100% 2.1.4 Hasil Uji / Pemantauan

Hasil uji Air Limbah *Lampirkan

Berikut hasil pengetesan di kamar maupun publik area, dengan menggunakan multifunction enviromental thermometer:

1)Hasil pengetesan tingkat kebisingan suara di kamar –  kamar :

No Tipe Kamar Living Room Bed Room

1 Premiere King (#304) 48,6 dB (lt.Bawah) 49,6 dB (lt. Atas)

2 Premiere King (#310) 49,7 dB (lt.Bawah) 51,0 dB (lt. Atas)

3 Suite Room (#316) 49,7 dB (lt.Bawah) 51,0 dB (lt. Atas)

2) Hasil pengetesan tingkat pencahayaan (lumen) di kamar maupun publik area:

No Room/Public Area Keterangan

1 Premiere King (#304) 2.68 lux (living room) 34.5 lux (bed room)

2 Premiere King (#310) 98 lux (living room) 28.0 lux (bed room)

3 Suite Room (#316) 21.8 lux (living room) 49.0 lux (bed room)

No. Bulan &Tahun Room Night Occupancy

Rate

1. Januari 2018 2578 75.53%

2. Februari 2018 2552 82.56%

(8)

3)Hasil pengetesan tingkat humidity / kelembapan di kamar –  kamar

No Tipe Kamar Living Room Bed Room

1 Suite Room (#517) 70,5 68,1

2 President suite (#617) 67,0 67,4

3 Premiere Room (#308) 51,6

4 Deluxe Room (#206) 73 %

5 Family Room (#607) 67.0 % (bawah)

66.7% (atas)

2.1.5 Peralatan/Mesin

No Jenis Alat Jumlah

Energi Penggerak

Jenis Dampak/ Cemaran

1. Generator Genset 2 Solar Bising / Asap

2. Boiler Air Panas 2 Listrik & Solar Asap

3. Mesin Cuci 2 Listrik Air kotor/detergen

4. Pompa Hydrant 1 Listrik & Solar Bising

No Sumber Listrik Kapasitas Terpasang Keterangan

1 PLN 865 KVA Sumber Utama

(9)

2.1.6 Penggunaan Air PDAM & Air Tanah

Bulan Room Night Event Meter PDAM

(M3) Meter Air Tanah(M3) January 2578 31 77 4535 February 2552 45 39 4387 March 2831 41 33 4468

2.1.7 Penggunaan Tenaga Kerja

NO Departemen Jumlah Tenaga Kerja

1  Administrasi &

General Dept 1 Orang

2

Sales & Marketing 7 Orang 3 HRD & Security

Dept 12 Orang

4

Front Office Dept 11 Orang 5 Food And

Beverage Service 13 Orang 6 Food And

Beverage Product 13 Orang 7 Engineering 11 Orang 8 Housekeeping 14 Orang 9  Accounting 12 Orang

TOTAL TENAGA KERJA

94 yang Tenaga kerja

(10)

dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit atau merugikan.

Limbah erat kaitannya dengan pencemaran, karena limbah inilah yang menjadi substansi pencemaran lingkungan. Limbah yang dihasilkan oleh suatu kegiatan baik industri maupun non-industri dapat menimbulkan gas yang berbau  busuk misalnya H2S dan ammonia akibat dari proses penguraian material-material

organik yang terkandung didalamnya. Selain itu, limbah dapat juga mengandung organisme pathogen yang dapat menyebabkan penyakit dan nutrien te rutama unsur  N dan P yang dapat menyebabkan eutrofikasi, Karena itu, pengolahan limbah

sangat dibutuhkan agar tidak mencemari lingkungan (Harmayani, 2007).

Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 dijelaskan polusi atau  pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat

energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1) jumlahnya melebihi jumlah normal, 2) berada pada waktu yang tidak tepat, dan 3) berada pada tempat yang tidak tepat. Sifat polutan antara lain: 1) merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi, dan 2) merusak dalam jangka waktu lama seperti Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah, akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

(11)

2.2. Jenis Limbah

Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi empat  bagian, yaitu (Sugiharto, 1987):

1) limbah cair; 2) limbah padat;

3) limbah gas dan partikel;

4) limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). 2.3.1 Limbah cair

Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Sesuai dengan sumber asalnya, air limbah mempunyai komposisi yang sangat bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat, tetapi secara garis besar zat yang terdapat didalam air limbah dikelompokkan. 2.3.2 Limbah padat

Limbah padat adalah benda-benda yang keberadaannya melebihi jumlah normal dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya (merugikan). Yang termasuk kategori limbah padat adalah sampah. Berdasarkan karakteristiknya, sampah hotel adalah sampah sejenis sampah rumah tangga, yaitu terdiri dari sampah organik (sisa makanan), plastik, kertas, logam, kaca, kayu, karet, kain dan sebagainya.

Menurut Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008, pengelolaan sampah diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Paradigma baru dalam UU No. 18 Tahun 2008 memandang sampah sebagai sumber dayayang

(12)

langsung merupakan akibat yang disebabkan karena kontak langsung dengan sampah tersebut. Misalnya sampah beracun, sampah yang teratogenik dan lainnya. Selain itu, ada pula sampah yang mengandung kuman pathogen sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sampah ini dapat berasal dari sampah rumah tangga selain sampah industri (Slamet, 1996 dalam Wardi, 2011).

Dampak tidak langsung dapat dirasakan oleh masyarakat akibat proses  pembusukan, pembakaran dan pembuangan sampah. Dekomposisi sampah  biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara fakultatif dan secara anaerobik

apabila oksigen telah habis. Dekomposisi anaerob akan menghasilkan cairan yang disebut leachate beserta gas. Leachate atau lindi adalah cairan yang mengandung zat padat tersuspensi yang sangat halus dan hasil penguraian mikroba. Tergantung dari kualitas sampah, maka leachate bisa pula didapat mikroba pathogen, logam  berat dan zat yang berbahaya. Mengalirnya lindi akan berdampak terhadap

kesehatan masyarakat, karena tercemarnya air sungai, air tanah, tanah dan udara (Wardi, 2011).

Adapun strategi pola pengelolaan yang dapat diterapkan dilihat Berdasarkan karakteristiknya (Maharani, 2007):

1. Pengomposan

Sampah organik dapat diminimalisasi dengan cara pengomposan di sumber  penghasil sampah. Dengan pengelolaan yang tepat melalui program pengomposan sampah akan memiliki nilai yang positip dari segi kegunaan dan nilai ekonominya. 2. Reduce, Reuse dan Recycling (3R)

Mengoptimalisasi potensi pemilahan, mereduksi sampah, daur ulang (recycle) dan  penggunaan kembali (reuse) perlu dilakukan pada sampah anorganik, seperti

(13)

kembali yang masih layak pakai juga dapat meminimalisasi timbulan sampah dan mengurangi beban lingkungan serta TPA.

2.3.3 Limbah gas dan partikel

Gas adalah uap yang dihasilkan dari zat padat atau zat cair karena dipanaskan atau menguap sendiri, contohnya: CO2, CO, SOx, NOx. Partikel, adalah suatu bentuk  pencemaran udara yang berasal dari zarah¬zarah kecil yang terdispersi ke udara,  baik berupa padatan, cairan, maupun padatan dan cairan secara bersama-sama,

2.3.4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Pengertian Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) menurut UU No. 32 Tahun 2009, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3, yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang  berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan,

tumpahan, sisa proses, dan oli bekas yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

Macam limbah beracun:

(14)

 b. limbah mudah terbakar limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama;

c. limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi;

d. limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yan berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk kedalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut;

e. limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi  penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh

manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi;

f. limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa. Prinsip-prinsip dasar pengelolaan limbah B3 (Ratman, 2010):

1. minimasi limbah; 2. polluter pays principle;

3. pengolahan dan penimbunan limbah B3 di dekat sumber; 4. pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan; 5. konsep “cradle to grave” dan “cradle to cradle”.

Berbagai jenis limbah industri B3 yang tidak memenuhi baku mutu yang dibuang langsung ke lingkungan merupakan sumber pencemaran dan perusakan lingkungan. Untuk menghindari kerusakan tersebut perlu dilaksanakan pembangunan

(15)

agar program tersebut dapat berjalan adalah dengan diberlakukannya peraturan  perundang-undangan lingkungan hidup sebagai dasar dalam menjaga kualitas lingkungan. Dengan diberlakukannya peraturan tersebut maka hak, kewajiban dan kewenangan dalam pengelolaan limbah oleh setiap orang, badan usaha maupun organisasi kemasyarakatan dijaga dan dilindungi oleh hukum (Setiyono, 2001). 2.4 Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

2.4.1 Limbah padat terdiri dari :

a. Sampah basah : 2 m³/ hari (60 m³/ bln)  b. Sampah kering : 1 m³/ hari (30 m³/ bln)

Ket : Sampah Basah & Kering diambil setiap hari dan kelola oleh pihak ketiga

2.4.2 Limbah cair

Proses pengolahan limbah cair yang di gunakan oleh Hotel Santika Premiere Malang adalah menggunakan proses Sewage Treatment Plant. Semua limbah cair yang berasal dari kamar tamu dan public area masuk ke IPAL. Proses air limbah akan melewati tahapan sebagai berikut:

Tahap 1

Berlangsung di Primary Clarifier

 Proses berlangsung pemisahan padatan, pengendapan awal dan flotasi.  Sebahagian besar padatan akan mengendap kedasar bak Primery Clarifier

dan sebahagian ada yang mengapung berupa skim

 Sedangkan limbah cair di bagian tengah akan diolah secara intensif pada

selanjutnya di dalam tangki Rotorzone

Tahap 2

(16)

 Limbah mengalir dari zone 1 ke zone 2, zone 3 dan selanjutnya ke zone 4

secara zig zag

 Limbah diolah biomass yang tumbuh pada diskbank yang terdapat pada

zone dan selanjutnya mengalir pada zone berikutnya

Tahap 3

Berlangsung di Final Clarifier

 Air yang telah melewati pengolahan tahap 1, 2 akan mengalami proses tahap

3 yang merupakan pengen- dapan lanjut hingga menurunkan padatan tersuspensi

 Air final clarifier ini sudah memenuhi baku mutu air limbah sehingga bisa

di buang ke saluran air kotor atau dimanfaatkan lebih lanjut dengan sebelumnya diinjeksi desinfectan/ kaporit untuk membunuh mikroorganisme yang berada dalam air effluent

 Air final clarifier ini dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk menyiram taman

atau flushing toilet (dengan penambahan unit filtrasi)

(17)

Volume limbah cair yang diproduksi adalah 80% dari jumlah pemakaian air bersih (ABT & PDAM)

Volume limbah cair yang dihasilkan:

(177 m³ / hari + 8.84 m³ / hari) x 80 % = 148.7 m³ / hari

2.4.3 Pengelolaan dan Pemantauan Limbah Cair Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

a. Kepemilikan IPAL Ada

 b. Sumber Air Limbah diproduksi adalah 80% dari jumlah  pemakaian air bersih (ABT & PDAM)

c. Sistem IPAL STP (Sewage Treatment Plant) / Rotor

Disk

d. Kapasitas IPAL 130 m3/ hari

e. Debit IPAL 120 m3 / hari

f. Kaidah Teknis IPAL Ket:

- Flowmeter Ada Bar Scree Grit Chamber Primar y RBC Uni Secondary Clarifier Disinfection Effluent

(18)

- Koordinat titik penataan LS: 7057’29.91” BT: 112038’12.98”

- Kedap air Ada

- SOP tanggap darurat Ada

- Titik pelepasan diatas 50 cm  permukaan air tertinggi

Ada/Tidak Ada

Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC)

a. Kepemilikan IPLC Ada

 b. Nomor Izin 660.1/005/35.73.406/2018

c. Tanggal Izin 22 Februari 2018

d. Masa Berlaku 22 Februari 2020

e. Instansi Penerbit Izin Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu

f. Debit Sesuai Izin Tidak Ada

g. Badan Air Penerima Tidak Ada

Frekuensi Uji Kualitas Air Limbah Swapantau (6 Bulan Terakhir)

a. Frekuensi Pengujian 1 bulan sekali

 b. Laboratorium Penguji Jasa Tirta

Permasalahan Pengendalian Pencemaran Air

Debit air limbah perbulan: ...

(19)

2.5 Hasil Status ketaatan terhadap pemenuhan baku mutu No Bulan (2017) Status Pemantauan Keterangan pH (6-9) COD (50mg/L) BOD (30mg/L) TSS (50mg/L) Minyak & Lemak (10mg/L) 1 Januari 6.6 24.97 6.70 8.7 2.0 Memenuhi BM 2 Februari 7.9 31.63 12.30 7.4 <1.9 Memenuhi BM 3 Maret 7,8 28,84 11,65 10,2 <1.9 Memenuhi BM  Grafik pH  Grafik COD pH (6-9) Januari 6.6 Februari 7.9 Maret 7.8 6.6 7.9 7.8 5.5 6 6.5 7 7.5 8    N    i     l   a   i    p    H Bulan

pH Januari - Maret 2017

Nilai baku mutu pH = 6 - 9

COD (50mg/L) Januari 24.97 Februari 24.97 31.63 28.84 0 5 10 15 20 25 30 35    N    i     l   a   i    m    g     /   L

(20)

 Grafik BOD  Grafik TSS BOD (30mg/L) Januari 6.7 Februari 12.3 Maret 11.65 6.7 12.3 11.65 0 2 4 6 8 10 12 14    N    i     l   a   i    m    g     /   L Bulan

BOD Januari - Maret 2017

Nilai baku BOD 30mg/L

TSS (50mg/L) Januari 8.7 Februari 7.4 Maret 10.2 8.7 7.4 10.2 0 2 4 6 8 10 12    N    i     l   a   i    m    g     /   L Bulan

TSS Januari - Maret 2017

Nilai baku TSS 50mg/L

(21)

 Grafik Minya & Lemak

2.6 Evaluasi

Berisi tentang analisis terkait dengan temuan-temuan di lapangan atau dari hasil uji laboratorium.

Evaluasi Pengendalian Pencemaran Air

Penanganan Limbah cair sudah dilakukan sesuai prosedur oleh karena itu semenjak Hotel Santika Premiere malang ini berdiri sekitar 13 tahun tidak ditemukannya kendala yang berarti dalam pengendalian Pencemaran air

Minyak & Lemak (10mg/L)

Januari 2 Februari 1.9 Maret 1.9 2 1.9 1.9 1.84 1.86 1.88 1.9 1.92 1.94 1.96 1.98 2 2.02    N    i     l   a   i    m    g     /   L Bulan

Minyak & Lemak Januari - Maret 2017

(22)

BAB III

KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

3.1 Kesimpulan

Hasil cek limbah, sudah sesuai dengan standard baku mutu yang telah ditetapkan.

3.2 Rencana Tindak Lanjut

Selanjutnya akan di realisasikan pencatatan flow meter dan PH setiap hari.

Disusun oleh,

Mengetahui,

(23)

LAMPIRAN

*Sertifikat izin IPLC

Referensi

Dokumen terkait

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh

Masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau proses

Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh

Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup , zat energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan , atau berubahnya tatanan lingkungan

23 1997 Pencemaran lingkungan adalah  masuknya / dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan

: Masuknya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang