1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sistem teknologi informasi akhir-akhir ini mengalami pertumbuhan yang pesat. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari manfaat yang dapat diperoleh dari sistem teknologi informasi yang semakin canggih. Teknologi informasi sangat berguna bagi kelangsungan organisasi, terutama untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja organisasi. Pernyataan tersebut menjadi beralasan karena sistem teknologi informasi dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi para penggunanya dan pada akhirnya manajemen dapat mengambil keputusan secara lebih efektif serta efisien. Menurut Hartono (2008), sistem teknologi informasi selain dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi, juga berperan penting bagi organisasi dalam meningkatkan kompetisi, kolaborasi, dan komunikasi. Sistem teknologi informasi berperan penting bagi organisasi di sektor publik, di antaranya meningkatkan transparansi anggaran, akuntabilitas anggaran, fleksibilitas jasa dan administrasi publik, serta menyediakan pelayanan dalam semua sektor dengan lebih efektif dan efisien (Khayun et al., 2012).
Sistem Informasi Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah (SIA BLUD) merupakan salah satu sistem teknologi informasi yang dikembangkan pemerintah Indonesia, khususnya oleh lembaga Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). SIA BLUD merupakan aplikasi yang digunakan di internal organisasi yang terkomputerisasi dan terintegrasi untuk membantu pengelolaan
keuangan serta penyusunan laporan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), baik yang berstatus penuh maupun bertahap (BPKP, 2015). Status penuh diberikan kepada BLUD jika memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif. Sebaliknya, status bertahap diberikan kepada BLUD yang belum memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif (Permendagri No. 61 tahun 2007). Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (Permendagri No. 61 tahun 2007), BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang didirikan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, berupa penyediaan barang dan atau jasa yang dijual tanpa mencari keuntungan and dalam melakukan kegiatannya berdasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Menurut BPKP (2015) terdapat beberapa tujuan pembangunan SIA BLUD, yaitu (1) membantu BLUD dalam meningkatkan kinerja organisasi, (2) memudahkan pengelolaan keuangan BLUD, dan (3) membantu BLUD dalam menyusun laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) selaku satuan kerja.
SIA BLUD diluncurkan pertama kali oleh Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara, Gatot Darmasto, pada tahun 2014 di Jakarta. Penggunaan SIA BLUD bersifat sukarela, diperoleh secara gratis. Aplikasi SIA BLUD memiliki beberapa kelebihan, meskipun demikian sejak peluncurannya (tahun 2014), perkembangan penggunaan aplikasi SIA BLUD di Indonesia berjalan lambat.
Berdasarkan wawancara dengan BPKP perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diketahui hanya ada satu kabupaten di DIY yang telah menggunakan SIA BLUD, yaitu Kabupaten Sleman. Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang dianggap berhasil menggunakan SIA BLUD. Sejak tahun 2014 sebanyak 27 Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman sudah menggunakan SIA BLUD dan menjadi pelopor penggunaan SIA BLUD di Indonesia. Kabupaten Sleman dapat dikatakan berhasil dalam menggunakan SIA BLUD, meskipun berdasarkan hasil wawancara, masih banyak pegawai yang mengeluh berkaitan dengan penggunaan aplikasi SIA BLUD; banyak pegawai enggan menggunakan SIA BLUD meskipun hal tersebut merupakan tanggung jawab yang harus dilaksanakan.
Berbagai faktor dapat menyebabkan sebuah sistem informasi tidak digunakan oleh pengguna, di antaranya berkaitan dengan kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas pelayanan, kepuasan pengguna sistem informasi, dan manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan sistem informasi (DeLone dan McLean, 2003). Penelitian Khayun et al. (2012) menemukan bahwa karakteristik individu merupakan faktor penting yang memengaruhi kesuksesan sistem informasi perpajakan di Thailand. Selain karakteristik individu, penelitian yang dilakukan Masrek et al. (2008) juga menemukan bahwa karakteristik organisasi merupakan faktor penting yang memengaruhi penggunaan intranet karyawan untuk kepentingan pendukung keputusan dan berbagi pengetahuan di dalam sebuah organisasi. Oleh sebab itu, penelitian ini lebih difokuskan pada faktor-faktor yang
dapat memengaruhi kesuksesan pelaksanaan SIA BLUD. Penelitian ini menjadi penting karena akan melihat faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan SIA BLUD, baik dari karakteristik teknologi, karakteristik individual maupun karakteristik organisasi, sehingga dapat diidentifikasi dengan lebih komprehensif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan wawancara dengan Perwakilan BPKP DIY, dapat diketahui dari empat kabupaten di Provinsi DIY, hanya Kabupaten Sleman yang telah menggunakan SIA BLUD secara penuh, meskipun masih banyak pegawai yang mengeluh mengenai penggunaan aplikasi SIA BLUD, sehingga banyak pegawai yang belum menggunakan aplikasi SIA BLUD (meskipun hal tersebut merupakan tanggung jawab dari pekerjaan). Hal ini tentu saja menjadi pertanyaan, sebab aplikasi SIA BLUD merupakan aplikasi yang dapat digunakan dan diperoleh secara gratis oleh seluruh BLUD di Indonesia tanpa harus membangun aplikasi pengelolaan keuangan dari awal. Tidak hanya itu, aplikasi SIA BLUD juga membantu BLUD dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Oleh sebab itu, penelitian ini berusaha mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi penggunaan SIA BLUD di UPT Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman: apakah berkaitan dengan faktor karakteristik teknologi, karakteristik individu, atau karakteristik organisasi itu sendiri.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Apakah dukungan manajemen puncak memengaruhi pemakaian SIA BLUD?
2. Apakah norma subjektif memengaruhi pemakaian SIA BLUD?
3. Apakah keyakinan-sendiri komputer memengaruhi pemakaian SIA BLUD?
4. Apakah pengalaman komputer individu memengaruhi pemakaian SIA BLUD?
5. Apakah kualitas informasi SIA BLUD, kualitas sistem SIA BLUD, dan kualitas pelayanan SIA BLUD memengaruhi kepuasan pemakai SIA BLUD?
6. Apakah pemakaian SIA BLUD memengaruhi kepuasan pemakai SIA BLUD?
7. Apakah kepuasan pemakai terhadap aplikasi SIA BLUD memengaruhi manfaat-manfaat bersih SIA BLUD?
8. Faktor-faktor apa sajakah yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan penggunaan SIA BLUD?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Menguji secara empiris apakah dukungan manajemen puncak memengaruhi pemakaian SIA BLUD.
2. Menguji secara empiris apakah norma subjektif memengaruhi pemakaian SIA BLUD.
3. Menguji secara empiris apakah keyakinan-sendiri komputer memengaruhi pemakaian SIA BLUD.
4. Menguji secara empiris apakah pengalaman komputer individumemengaruhi pemakaian SIA BLUD.
5. Menguji secara empiris apakahkualitas informasi SIA BLUD, kualitas sistem SIA BLUD dan kualitas pelayanan SIA BLUD memengaruhi kepuasan pemakai SIA BLUD.
6. Menguji secara empiris apakah pemakaian SIA BLUD memengaruhi kepuasan pemakai SIA BLUD.
7. Menguji secara empiris apakah kepuasan pemakai terhadap aplikasi SIA BLUD memengaruhi manfaat-manfaat bersih SIA BLUD.
8. Memberikan rekomendasi mengenai faktor-faktor yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan penggunaan SIA BLUD.
1.5 Motivasi Penelitian
Penelitian ini didorong oleh motivasi perlunya pengujian faktor-faktor yang dapat memengaruhi penggunaan SIA BLUD jika dilihat dari konteks karakteristik individu dan karakteristik organisasi dengan menggunakan model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean. Menurut DeLone dan McLean (2003), dalam model kesuksesan sistem informasi yang telah diperbaharui terdapat faktor- faktor yang dapat digunakan untuk mengukur kesuksesan sistem informasi, yaitu berkaitan dengan kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas pelayanan, kepuasan pemakai, intensi memakai atau pemakaian, dan manfaat-manfaat bersih. Teori kesuksesan sistem informasi terbaru yang diusulkan DeLone dan McLean
merupakan teori yang cukup banyak digunakan untuk menguji sukses atau tidaknya sebuah teknologi informasi di dalam sebuah organisasi (Khayun et al., 2011; Roca et al., 2006; Tona et al., 2012). Selain itu, model ini dianggap sederhana dan valid
(Hartono, 2011b), meskipun teori ini belum menguji karakteristik individu dan karakteristik organisasi sebagai faktor yang mampu memengaruhi penggunaan sebuah sistem teknologi informasi.
Karakteristik individu dan karakteristik organisasi merupakan faktor penting yang dapat memengaruhi pemakaian dan kesuksesan sebuah teknologi informasi. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masrek et al.
(2008) dan Khayun et al. (2012) yang menyatakan bahwa karakteristik individu dan karakteristik organisasi merupakan faktor yang memengaruhi pemakaian dan kesuksesan teknologi informasi di sebuah perusahaan. Thong (1999)—meneliti pengadopsian sistem informasi usaha kecil dan menengah di Singapura—
menemukan bahwa karakteristik individu dan karakteristik organisasi merupakan faktor penting dalam menentukan kesuksesan penggunaan sistem informasi di perusahaan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa karakteristik organisasi dan karakteristik individu merupakan faktor penting dan perlu diuji secara empiris, terutama bagi kesuksesan SIA BLUD di BLUD. Pada kenyataannya, sebuah sistem tidak akan sukses jika tidak mendapat dukungan, baik dukungan dari organisasi maupun individu.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan dan kesuksesan penggunaan aplikasi sistem informasi, khususnya di sektor publik. Bagi pengembang sistem informasi, penelitian ini dapat dijadikan acuan bagaimana seharusnya sebuah lembaga menciptakan sistem informasi yang berkualitas dan berguna bagi organisasi di sektor publik. Melalui penelitian ini diharapkan pengguna SIA BLUD mengetahui karakteristik individu dan karakteristik organisasi, serta apa saja yang diperlukan agar sistem informasi dapat berjalan dengan baik (sukses) di organisasi sektor publik.
1.7 Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi kepada BPKP selaku pengembang SIA BLUD, pengguna SIA BLUD, mahasiswa dan akademisi di lingkungan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Kontribusi penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi BPKP untuk memperbaiki kualitas aplikasi SIA BLUD selaku lembaga yang bertanggung jawab dalam pengembangan aplikasi SIA BLUD. Perbaikan kualitas SIA BLUD akan membantu meningkatkan kesuksesan penggunaan SIA BLUD.
Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan BPKP dalam mengembangkan (membangun) aplikasi sejenis.
2. Pengguna Aplikasi SIA BLUD
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengguna SIA BLUD, terutama jika BLUD menginginkan penerapan SIA BLUD berjalan sukses. Di samping itu, dapat membantu pengguna SIA BLUD berkaitan dengan hal-hal yang perlu diperbaiki dari segi karakteristik individu maupun karakteristik organisasi.
3. Mahasiswa dan akademisi di lingkungan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Penelitian ini diharapkan memberi pengetahuan bagi mahasiswa dan akademisi di lingkungan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengenai perkembangan sistem informasi akuntansi di sektor publik. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk meneliti sistem informasi akuntansi di sektor publik.
1.8 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di seluruh BLUD Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, baik yang berstatus penuh maupun bertahap dan telah menggunakan SIA BLUD secara aktif. Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang dianggap berhasil dalam menjalankan/menerapkan SIA BLUD. Sejak tahun 2014 sebanyak 27 UPT di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah menggunakan SIA BLUD. Selain itu, Kabupaten Sleman merupakan kabupaten pertama di
Indonesia yang menerapkan SIA BLUD dan menjadi pelopor penerapan SIA BLUD di Indonesia (BPKP, 2014).
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesuksesan penerapan SIA BLUD dengan menggunakan model kesuksesan teknologi DeLone dan McLean. Menurut DeLone dan McLean (2003) ada tujuh variabel yang dapat mengukur kesuksesan sistem informasi, yaitu kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas pelayanan, kepuasan pemakai, intensi memakai atau pemakaian, dan manfaat-manfaat bersih. Selain itu, peneliti menambahkan empat variabel untuk menguji karakteristik individu dan karakteristik organisasi. Keempat variabel tersebut adalah keyakinan-sendiri komputer dan pengalaman komputer sebagai karakteristik individu, serta dukungan manajemen puncak dan norma subjektif sebagai karakteristik organisasi. Penelitian ini berangkat dari asumsi bahwa karakteristik individu dan karakteristik organisasi merupakan faktor penting yang dapat memengaruhi pemakaian SIA BLUD dan faktor penting bagi kesuksesan SIA BLUD. Hal ini dengan mengingat bahwa sebuah sistem informasi akan berjalan sukses jika mendapat dukungan dari organisasi dan individu pemakai sistem.
1.9 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut.
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisi landasan dalam melakukan penelitian yang terdiri dari latar belakang permasalahan, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka dan Hipotesis
Bab ini berisi teori, penelitian-penelitian terdahulu dan menjadi landasan untuk melakukan penelitian yang meliputi model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean, dukungan manajemen puncak, norma subjektif, pengalaman komputer, serta pengembangan model, dan hipotesis.
Bab 3 Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang metode-metode dan data-data yang digunakan dalam penelitian, terdiri dari populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, pengujian instrumen, serta metode analisis.
Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang deskripsi data yang digunakan dalam penelitian, hasil pengujian hipotesis yang diajukan, dan pembahasan dari hasil
pengujian data yang meliputi deskripsi data, uji instrumen penelitian, uji model struktural (inner model), dan pembahasan.
Bab 5 Simpulan
Bab ini secara umum membahas simpulan dari hasil penelitian dan implikasi praktis serta teoretis yang meliputi simpulan, keterbatasan penelitian, dan implikasi penelitian.