• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT. BUANA LINTAS LAUTAN TBK TAHUN OLEH: HIMPUN TORUS SILABAN NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT. BUANA LINTAS LAUTAN TBK TAHUN OLEH: HIMPUN TORUS SILABAN NIM"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2018-2020

OLEH:

HIMPUN TORUS SILABAN NIM. 182101053

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasihnya Nya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Analisis Rasio Keuangan Pada PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2018-2020”. Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat menyelesaikan Program Studi Diploma III Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucakan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Fadli, S.E., MSi, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi D III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara 3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP. MBA, selaku Sekretaris Program Studi

D III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara 4. Bapak Arif Qaedi Hutagalung SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang

selalu memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada Penulis.

5. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Dosen Penguji yang

selalu memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada

Penulis.

(5)

ii

Maruba Silaban, dan Ibunda Tercinta Sarina Purba, yang telah memberikan segalanya kepada peneliti, darikasih sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan doa yang tiada hentinya kepada penulis dengan tulus dan ikhlas.

8. Kepada Christin Evelyn Lumbantoruan, Samuel Christian Pardede teman dan rekan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah mendukung untuk terlaksananya proses penyusunan Tugas Akhir ini.

Atas bantuan dan dorongan tersebut, penulis hanya bisa berdoa semoga amal baik yang telah diberikan kiranya dibalas oleh Tuhan, dan penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Agustus 2021 Peneliti

Himpun Torus Silaban

NIM. 182101053

(6)

iii DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR GRAFIK ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Jadwal Penyusunan Tugas Akhir ... 7

1.6 Sitematika Penulisan ... 7

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat... 9

2.2 Visi Dan Misi Perusahaan ... 11

2.3 Logo Dan Makna... 12

2.4 Struktur Organisasi... 13

2.5 Job Description ... 14

2.6 Jaringan Usaha Perusahaan ... 21

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Laporan Keuangan Perusahaan ... 23

3.2 Rasio-Rasio Keuangan ... 25

3.3 Penyajian Laporan Keuangan... 30

3.4 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan ... 36

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 52

4.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(7)

iv

2.1 Jaringan Usaha PT Buana Lintas Lautan Tbk ... 21

3.1 Laporan posisi Keuangan PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2018 ... 30

3.2 Laporan Keuangan (Lanjutan) PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2018 ... 31

3.3 Laporan Laba Rugi PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2018 ... 32

3.4 Laporan Posisi Keuangan PT.Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2019 ... 32

3.5 Laporan Posisi Keuangan (lanjutan) PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2019 ... 33

3.6 Laporan Laba Rugi PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2019 ... 34

3.7 Laporan Posisi Keuangan PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2020 ... 34

3.8 Lapoan Keuangan (Lanjutan) PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2020 ... .35

3.9 Laporan Laba Rugi PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2020 ... 36

3.10 Rasio Likuiditas Akhir Tahun 2018 – 2020 ... 42

3.11 Net Profit Margin Tahun 2018 – 2020 ... 44

3.12 Return On Investment (ROI) Tahun 2018 – 2020 ... 46

3.13 Return On Equity (ROE) Tahun 2018 – 2020 ... 48

3.14 Rasio Solvabilitas Tahun 2018 – 2020 ... 51

(8)

v

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Harga Saham PT. Buana Lintas Lautan Tbk ... 10

2.2 Sejarah PT. Buana Lintas Lautan Tbk ... 11

2.3 Logo dan Makna PT. Buana Lintas Lautan Tbk ... 12

2.4 Struktur Organisasi PT. Buana Lintas Lautan Tbk ... 14

(9)

vi

Lautan Tbk Tahun 2018-2020 ... 37 3.2 Pertumbuhan Rasio Cepat Pada PT. Buana Lintas

Lautan Tbk Tahun 2018-2020 ... 39 3.3 Pertumbuhan Rasio Kas PT. Buana Lintas

Lautan Tbk Tahun 2018-2020 ... 41 3.4 Pertumbuhan Net Profit Margin Pada PT. Buana Lintas

Lautan Tbk Tahun 2018-2020 ... 43 3.5 Pertumbuhan return On Investent Pada PT. Buana Lintas

Lautan Tbk Tahun 2018-2020 ... 45 3.6 Pertumbuhan Return On Equity Pada PT. Buana Lintas

Lautan Tbk Tahun 2018-2020 ... 47 3.7 Pertumbuhan Rasio Utang PT. Buana Lintas

Lautan Tbk Tahun 2018-2020 ... 49 3.8 Pertumbuhan Debt To Equity Ratio Pada PT. Buana

Lintas Lautan Tbk Tahun 2018-2020 ... 50

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Laporan Keuangan sebuah perusahaan menjadi salah satu elemen yang sangat penting bagi perusahaan, bagi masyarakat, maupun investor. Keterbukaan informasi ini merupakan sebuah langkah yang harus di ikuti oleh sebuah perusahaan yang sudah go public, karena informasi yang terkandung dalam laporan keuangan ini adalah gambaran sesungguhnya mengenai kinerja dari sebuah perusahaan yang harus diketahui oleh umum. Sehingga publik dengan jelas melihat bagaimana sebenarnya kinerja sebuah perusahaan, bagaimana sebenarnya kondisi kesehatan keuangan dari sebuah perusahaan. Selanjutnya laporan keuangan dari perusahaan ini akan di analisa dengan menggunakan rasio keuangan dimana kegiatan menganalisa ini disebut sebagai Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan juga sering dianggap sebagai bahasa bisnis

(language of business) yang fungsinya adalah untuk mengkomunikasikan

informasi mengenai perusahaan kepada pihak pihak yang berkepentingan

(stakeholder). Lewat bahasa bisnis inilah pihak-pihak yang memiliki kepentingan

dapat memperoleh gambaran mengenai kondisi keuangan dan hasil kinerja

perusahaan. Gambaran mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan

tentunya tak terlepas dari pelaporan data transaksi bisnis pada masa yang telah

lewat. Data transaksi ini menunjukkan bagaimana manajemen mengelola sumber

daya perusahaan selama periode tertentu. Data historis ini akan dicatat dalam

(11)

jurnal, dilampirkan ke buku besar dan kemudian menghasilkan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan inilah yang akan menggambarkan informasi mengenai pendapatan dan beban, informasi perubahan ekuitas pemilik, informasi mengenai aset, liabilitas, serta aktivitas arus kas yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan keuangan perusahaan sebagai produk akhir dari serangkaian proses akuntansi merupakan salah satu bentuk pertanggung-jawaban serta penilaian atas performa kinerja manajemen kepada pihak-pihak berkepentingan (stakeholder) yang dinilai berdasarkan kondisi keuangan perusahaan yang ada. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tersebut, maka dapat dinilai apakah kinerja perusahaan telah berjalan dengan baik atau tidak. Kinerja perusahaan juga dapat dilihat dari bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas (utang), efektivitas perusahaan dalam mengelola aset dan kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Beberapa hal tersebut yang akan berpengaruh kepada kesinambungan suatu perusahaan untuk maju dan berkembang. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam menilai baik tidaknya kinerja perusahaan tersebut adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan.

Analisis laporan keuangan suatu perusahaan terdiri dari berbagai jenis

teknik analisis yang dapat digunakan. Salah satu teknik yang sering dipakai dalam

menganalisis keuangan perusahaan adalah teknik analisis rasio keuangan. Analisis

rasio keuangan ini dipakai untuk menyederhanakan informasi yang

menggambarkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam

laporan keuangan. Penyederhanaan ini kita dapat menilai secara tepat hubungan

(12)

3

antara unsur-unsur tersebut dan dapat membandingkannya dengan rasio standar industri yang ada, sehingga dapat digunakan sebagai arahan atau pedoman dalam mengambil langkah keputusan bisnis dimasa yang akan datang.

Kelanjutannya adalah mengarah pada ketertarikan para investor dan pemegang kepentingan (stake holder) terhadap sebuah perusahaan berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakuan terhadap perusahaan terkait. Dimana yang menjadi patokan adalah kekuatan dan keunggulan perusahaan tersebut dibanding dengan perusahaan pesaing atau yang bergerak di bidang yang sama

PT. Buana Lintas Lautan Tbk. yang bergerak di bidang manajemen perkapalan, agen perkapalan dan penyewaan perkapalan menjadi ketertarikan tersendiri bagi penulis untuk menganalisis rasio keuangan dari perusahaan ini, Mengingat Indonesia merupakan sebuah negara yang menjadi pusat perdagangan dunia atau yang dikenal sebagai negara maritim, dimana perusahaan ini dapat memanfaatkan posisi ini dalam melakukan kegiatan nya, ditambah lagi Indonesia sebagai negara yang mengekspor hasil bumi yang dibutuhkan oleh dunia seperti ekspor minyak bumi, gas alam, dan masih banyak lagi hasil tambang yang dimana Indonesia sebagai pemasok atau eksportirnya. Selajutnya julukan Indonesia sebagai surganya dunia yang memiliki ribuan pulau dan tempat wisata yang sangat diminati dan dikagumi oleh dunia menjadi peluang perusahaan ini menjadi sangat besar dalam menjalankan kegiatannya bahkan mengembangkannya dibidang pariwisata

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa sektor Trasportasi laut

ini menyumbang pendapatan negara Indonesia dengan kelajuan sebesar 0,31%

(13)

ditahun 2020 menurun bila dibanding tahun 2019 yang diakibatkan oleh pandemi COVID 19. Namun semua keunggulan negara Indonesia yang disebutkan diatas sangat berpihak terhadap perusahaan ini dalam menjalankan kegiatan nya, mengingat bidang yang dikerjakan oleh perusahaan ini dibutuhkan dan dipergunakan oleh setiap negara dalam menjalankan roda perekonomianya.

Alasan kuat untuk melakukan analisis rasio keuangan pada perusahaan ini sangat tepat untuk melihat keseimbangan dari peluang yang sangat besar dengan kemampuan perusahaan ini dalam memanfaatkan peluang yang tersedia atas sumber daya yang ada.

Dan sebagai sebuah perusahaan yang sudah go public, PT. Buana Lintas

Lautan Tbk. tentunya harus memasyarakatkan dirinya yaitu dengan jalan

memberikan sarana terhadap masyarakat untuk masuk dalam perusahaan nya,

dengan menerima masyarakat dalam kepemilikan maupun dalam penetapan

kebijakan pengelolaan dengan kata lain perusahaan dan masyarakat harus

berdampingan dalam menjalankan perusahaan tersebut, dimana posisinya

masyarakat bisa sebagai media kontrol terhadap perusahaan dalam menjalankan

perusahaan nya. Baik dalam kebijakan manajemen perusahaan, kebijakan

finansial dan hasil dari kebijakan tersebut. hasil dari kebijakan tersebut dapat

berupa laporan keuangan per triwulan, per semester, atau laporan keuangan per

tahun, yang menunjukkan kinerja perusahaan setiap periodenya. Melalui hasil

laporan keuangan ini penulis akan menganalisis bagaimana perkembangan

perusahaan PT. Buana Lintas Lautan Tbk. mulai dari tahun 2018 sampai tahun

2020 dengan melampirkan data laporan keuangan setiap tahun nya, apakah keikut

(14)

5

sertaan masyarakat dalam perusahaan menunjukkan hasil yang baik terhadap perusahaan atau malah sebaliknya hasilnya tidak signifikan atau berpengaruh baik terhadap perusahaan , untuk itu penulis melakukan analisa sesuai dengan teori Analisis Laporan Keuangan dengan tujuan akhir mengetahui kondisi finansial perusahaan secara nyata (real) berdasarkan urutan kronologi laporan keuangan mulai dari tahun 2018-2020. Apakah kondisi finansial perusahaan dari periode 2018-2020 sehat sesuai dengan tujuan perusahaan, atau malah sebaliknya perusahaan menunjukkan hasil yang kurang baik. Analisis rasio keuangan ini menggunakan 3 rasio yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas, dimana hasil dari analisis rasio keuangan kali ini akan menjadi gambaran bagi masyarakat umum tentang bagaimana kinerja perusahaan PT.

Buana Lintas Lautan Tbk. dan kondisi kesehatanya yang nantinya akan menjadi penentu ketertarikan masyarakat dan investor terhadap saham PT. Buana Lintas Lautan Tbk.

Dari latar belakang masalah tersebut maka penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul “Analisis Rasio Keuangan Pada Pt. Buana Lintas Lautan Tbk Tahun 2018-2020”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana kondisi Kesehatan keuangan PT. Buana Lintas Lautan Tbk.

Tahun 2018-2020?

(15)

2. Bagaimana perkembangan profit PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2018-2020?

3. Bagaimana pengaruh ketergantungan utang PT. Buana Lintas Lautan Tbk.

Tahun 2018-2020 terhadap profit perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT. Buana Lintas Lautak Tbk dilihat dari rasio likuiditas periode 2018-2020.

2. Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT. Buana Lintas Lautan Tbk dilihat dari rasio solvabilitas periode 2018-2020.

3. Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT. Buana Lintas Lautan Tbk dilihat dari rasio profitabilitas periode 2018-2020.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga memberikan

gambaran dan pertimbangan bagi PT. Buana Lintas Lautan untuk

mengambil keputusan di masa yang akan datang dan Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam penilaian

Kinerja Keuangan instansi dan membantu dalam pengambilan keputusan

untuk masalah keuangan yang dihadapi oleh perusahaan.

(16)

7

2. Bagi Pembaca

Untuk dijadikan sebagai referensi dan bahan pertimbangan dalam menghadapi masalah yang sama dan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Bagi Penulis

Untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori yang diperoleh dengan praktek yang sesungguhnya.

1.5 Jadwal Penyusunan Tugas Akhir Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

1.6 Sitematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri dari 4 bab, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penilitian, jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

Bab ini membahas sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha atau kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan pada PT. Buana Lintas Lautan Tbk.

No Kegiatan Mei Juni Juli

III IV I II III IV I II III IV 1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Penulisan

(17)

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai pengertian analisis rasio keuangan dan pengertian dari jenis berbagai rasio yang digunakan untuk melakukan analisis rasio keuangan pada PT. Buana Lintas Lautan Tbk.

BAB IV PENUTUP

Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran untuk meningkatkan

pendapatan dan profit bagi PT. Buana Lintas Lautan Tbk.

(18)

9 BAB II

PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat

Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) (sebelumnya Buana Listya Tama Tbk) didirikan tanggal 12 Mei 2005 dan mulai beroperasi secara komersial sejak 2005.

Kantor pusat BULL beralamat di Danatama Square II, Jl. Mega Kuningan Timur, Blok C6 Kav. 12A, Jakarta Selatan 12950 – Indonesia, pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Buana Lintas Lautan Tbk, yaitu: Halim Jusuf (21,95%), PT Tesco International Capital (13,60%), CSSEL PRBR SA Client AC For Cayman Fund (10,36%) dan PT Delta Royal Sejahtera (7,93%). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BULL meliputi usaha dalam bidang perkapalan dalam dan luar negeri dengan menggunakan berbagai jenis kapal tanker minyak, gas, kimia, dan FPSO/FSO (Floating Production Storage and Offloading/Floating Storage and Offloading).

Per tahun 2017, BULL memiliki total 17 kapal (12 Tanker Minyak, 3

Tanker Gas, 1 FPSO dan 1 Tanker Kimia) dengan kapasitas beragam untuk

melayani pengangkutan laut dengan Dead Weight Tonnage (DWT) dan ukuran

yang bervariasi. Pada tanggal 10 Mei 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan

efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

BULL (IPO) kepada masyarakat sebanyak 6.650.000.000 dengan nilai nominal

Rp100,- per saham, saham dengan harga penawaran Rp155,- per saham disertai

dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak

3.325.000.000 dengan pelaksanaan sebesar Rp170,- per saham. Setiap pemegang

(19)

Kode Saham Nama Perusahaan Tertinggi Terendah Penutupan Selisih Volume Nilai Frekuensi BULL Buana Lintas Lautan Tbk. 252 246 248 -2 529.833.000131.751.875.800 3.812

saham Waran berhak membeli satu saham perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Nop 2011 sampai dengan 22 Mei 2014. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Mei 2011.

Sumber: www.idx.co.id, 2021

Gambar 2.1

Harga Saham PT. Buana Lintas Lautan Tbk

(20)

11

Sumber: www.bull.co.id, 2021

Gambar 2.2

Sejarah PT. Buana Lintas Lautan Tbk 2.2 Visi dan Misi perusahaan

2.2.1 Visi

Menjadi pemimpin dalam industri pelayaran energi, penyedia produksi dan

penyimpanan energi lepas pantai, serta jasa keagenan kapal di Indonesia.

(21)

2.2.2 Misi

Mengoptimalkan kepentingan para stakeholder dengan cara memenuhi kebutuhan pelanggan secara baik, efisien, dan kompetitif melalui pelayanan yang profesional, unit kapal yang berkualitas, dan komitmen kuat dalam keselamatan, keamanan, dan kesadaran lingkungan.

2.3 Logo dan Makna

Sumber: www.bull.co.id, 2021

Gambar 2.3

Logo PT. Buana Lintas Lautan Tbk

Logo baru PT Buana Lintas Lautan Tbk didesain dengan makna yang mencerminkan semangat dan cita-cita perseroan.

Pemilihan warna biru, merah dan putih dilakukan berdasarkan dari arti masing-masing warna. Warna biru diasosiasikan dengan laut dan stabilitas, serta melambangkan power, integritas dan keseriusan. Warna merah diasosiasikan dengan tekad, kekuatan dan semangat. Warna putih yang dipadukan dengan warna merah dipilih untuk melambangkan bendera merah putih Indonesia.

Di sisi lain, pemilihan lambang dan kata BULL (banteng) yang menjadi

bagian dari logo yang mewakili kepercayaan diri kami dan pandangan optimis

akan prospek di masa yang akan datang, sebagaimana kami terus mengambil

(22)

13

kesempatan-kesempatan yang ada. Hal ini lebih lanjut memperjelas tanda panah ke atas yang ada di tengah logo kami yang menggambarkan komitmen dan fokus kami untuk mencapai tujuan-tujuan kami.

Lambang Perseroan secara keseluruhan terlihat seperti bagian depan kapal yang terus melaju. Hal ini menggarisbawahi bahwa kapal-kapal yang dimiliki Perseroan selalu aktif bergerak mengarungi lautan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan charterers. Sementara bentuk haluan kapal yang didominasi warna biru melambangkan komitmen Perseroan akan keamanan dan ketahanan dalam misi pelayaran kami melewati berbagai tantangan yang hadir.

2.4 Struktur Organisasi

(23)

Sumber: www.bull.co.id, 2021

Gambar 2.4

Struktur Organisasi PT. Buana Lintas Lautan Tbk 2.5 Job Description

Dewan Komisaris (Board of Commissioners)

a. Bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap jaringan usaha perusahaan.

b. Memberikan nasihat kepada Direktur.

c. Melakukan pengawasan terhadap Rencana kerja.

d. Menentukan anggaran dan keputusan RUPS.

(24)

15

e. Menciptakan undang undang yang bertujuan untuk kepentingan perusahaan.

Presiden Direktur (Presiden Director).

a. Memimpin seluruh Dewan atau Komite Eksekutif.

b. Menawarkan visi dan misi di tingkat tertinggi yang bekerja sama dengan CEO.

c. Memimpin rapat umum.

d. Memastikan pelaksanaan tata tertib.

e. Memberikan keadilan dan kesempatan terhadap semua anggota untuk memberikan kontribusi secara tepat.

f. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam melakukan hubungannya dengan dunia luar.

g. Memainkan bagian bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub komite, sehingga tercapai keselarasan dan efektivitas.

h. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang di putuskan, dalam rapat BOD Manajer Komersial (Commercial Manajer)

a. Mengembangkan hubungan dengan klien.

b. Membuat rentetan rencana untuk pengembangan bisnis.

c. Mengembangkan struktur dan penetapan harga.

d. Mengawasi langsung fender dan kontraktor dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanya.

e. Memantau regulasi yang ada dalam perusahaan untuk menghindari

pelanggaran pelanggaran.

(25)

Admin Manager

a. Melakukan perencanaan, mengkoordinnasikan proes kerja dengan pihak lain terkait dengan prosedur dan sistem administrasi yang diterapkan dan dirancang untuk membuat proses kerja menjadi lebih efisien.

b. Melakukan perekrutan dan pelatihan.

c. Melakukan penilaian kinerja pegawai.

d. Memastikan ketersediaan arus informasi dalam memenuhi kepentingan dari perusahaan.

e. Mengelola jadwal pemprosesan data.

f. Menekan pengeluaran perusahaan melalui penyusunan anggaran yang baik dan benar.

g. Melakukan penelitian dan pengawasan administrasi sesuai dengan kebijakan dari perusahaan.

Staf Komersial (Commercial staff) a. Mengelola data base pelanggan.

b. Memberikan informasi produk dan pelayanan terhadap pelanggan.

c. Melakukan monitoring terhadap outstanding pelanggan dan pengiriman barang.

d. Melakukan identifikasi dan menghubungi pelanggan.

e. Menerima, merevisi, dan membatalkan purchase order.

Bagian Pemasaran (Marketing Officer).

a. Merencanakan sebuah produk yang akan dijual kepasaran.

(26)

17

b. Menetapkan harga jual sebuah produk yang pas untuk mendapatkan keuntungan yang lebih.

c. Membuat strategi promosi agar sebuah produk dapat dikenal dan diterima konsumen.

d. Merencanakan proses distribusi.

e. Memastikan pemberian pelayanan terhadap konsumen.

f. Melakukan sosialisasi produk.

g. Mengatur penjualan produk yang akan didistribusikan.

h. Mencari informasi dan melakukan evaluasi terhadap kinerja.

i. Menjalin hubungan antara perusahaan dengan lingkungan sekitar Admin Kantor Cabang (Branch Office Administrator)

a. Menetapkan kebijakan anak perusahaan, tujuan dan sasaran.

b. Menganalisis pasar untuk mengidentifikasi peluang.

c. Memberikan dukungan administratif.

d. Melakukan koordinasi dan memantau staf dalam melaksanakan kegiatan.

e. Menangani, memelihara dan memperbaharui database pelanggan dan keuangan.

f. Memberikan dukungan logistik terhadap staf.

g. Mengatur dan memelihara sisitem pengarsipan yang efektif.

h. Menetapkan biaya anggaran anak perusahaan.

i. Mengatur, mengelola, dan memperbaharui database cabang.

j. Memastikan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan, standar, dan

peraturan.

(27)

Manajer Umum (Deputy General Manajer)

a. Membantu mengkoordinasikan tugas tugas Project Manager.

b. Bersama dengan Projet Manager dalam menerjemahkan Project Management plan kedalam rencana aktivitas proyek yang lebih detail.

c. Mempersiapkan informasi proyek yang akurat dan terupdate kepada Top Management dan Klien.

d. Melakukan koordinasi dengan Owner, Konsultan, Pengawas dan Stakeholder lainnya.

e. Mengawasi, mengarahkan dan mengendalikan anggota dilapangan sesuai dengan prosedur kerja.

f. Memastikan pelaksanaan proyek kerja sesuai dengan kontrak.

g. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek dari waktu ke waktu selama proyek berlangsung.

h. Menjamin kepatuhan terhadap standar kesehatan, keselamatan kerja, lingkungan dan kualitas.

i. Mentaati segala ketentuan dan kebijakan yang berlaku.

Bagian Pemborongan (Chartering)

a. Memastikan proses bongkar muat berjalan dengan lancer membuat laporan kepada principal sesuai dengan kondisi yang terjadi saat itu juga.

b. Memberikan estport disbrucement kepada principal.

Koordinator Cabang (Branch Coordinator) a. Bertanggung jawab terhadap kinerja penjualan.

b. Bertanggung jawab terhadap perencanaan.

(28)

19

c. Mengontrol seluruh operasi dalam area layanan anak perusahaan.

d. Menyediakan layanan yang maksimal terhadap konsumen.

e. Menjaga biaya operasi yang efektif dicabang dan layanan pasar untuk konsumen.

f. Pengorganisasian dan mengarahkan staf dalam memberikan representasi dalam mencapai target

Bagian Audit (Audit comitee)

a. Melakukan penelaahan terhadap informasi keuangan yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan kepada publik.

b. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan undang undang yang berhubungan dengan emiten atau perusahaan publik.

c. Memberikan rekomendasi terhadap Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang disasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan imbalan jasa.

d. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapatan antara manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikan.

e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemerikasaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh direksi atas temuan auditor internal.

f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi emiten atau perusahaan publik.

g. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan

adanya potensi benturan kepentingan emiten atau perusahaan publik.

(29)

Advisor (Penasehat)

a. Mendampingi dan meningkatan pelayanan terhadap konsumen.

b. Melakukan promosi atau kegiatan promosi kepada konsumen.

c. Sebagi purchasing staff yang menjual produk atau jasa sekaligus dalam membangun relasi dengan konsumen.

d. Menyampaikan informasi terkait tata cara layanan kepada konsumen e. Menyampakan laporan pertanggungjawaban.

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) a. Mengelola rapat Dewan.

b. Mendokumentasikan seluruh agenda perusahaan.

c. Sebagai Juru Nasihat yang dapat diandalkan.

d. Bertanggung jawab atas pelatihan dan development Tim Dewan Direksi.

Bagian Akuntansi (Accounting)

a. Membuat pembukuan keuangan perusahaan.

b. Melakukan posting jurnal operasional.

c. Membuat laporan keuangan perusahaan.

d. Menginput data jurnal akuntansi kedalam sistem yang dimiliki perusahaan.

e. Memeriksa dan melakukan verifikasi kelengkapan dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan.

f. Rekonsiliasi dan penyesuaian data finansial.

(30)

21

Tabel 2.1 Jaringan Usaha

PT. Buana Lintas Lautan Tbk

No Perusahaan Jumlah Saham ( % )

1 PT. Pearl Maritime 99%

2 PT. Ruby Maritime 99%

3 PT. Sapphire Maritime 99%

4 PT. Citrine Maritime 99%

5 PT. Diamond Maritime 100%

6 PT. Emerald Maritime 100%

7 PT. Anjasmoro Maritime 99%

8 PT. Jade Maritime Langsung 100%

9 PT. Onyx Maritime Langsung 99%

10 PT. Topaz Maritime 99%

11 PT. BLT International Group (BIG) 99%

12 PT. Bayu Lestari Tanaya (BYU) 99%

13 PT. Berlian Dumai Logistics 99%

14 PT. Karya Bakti Adil (KBA) 99%

15 PT. Gemilang Bina Lintas Tirta (GLT) 99%

16 PT BLT Meo 99%

17 BLT Marina Shipping Corporation 100%

Sumber: www.idx.co.id, 2021

2.6 Kinerja Usaha Terkini

PT Buana Lintas Lautan Tbk menjalankan kegiatan usaha dibidang jasa perkapalan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan terakhir dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.

AHU-0037456.AH.01.02 TH 2019.

PENYEWAAN KAPAL

Jenis penyewaan kapal yang disediakan oleh Perseroan yaitu:

1. Penyewaan berbasis kontrak untuk jangka pendek, menengah maupun panjang (time charter).

2. Penyewaan dengan sistem perjalanan tunggal (spot charter).

(31)

3. Penyewaan dengan sistem manajemen pool (pool management) dengan total kapasitas lebih dari 2,7 juta Deadweight Tonnage (DWT), Perusahaan telah melakukan diversifikasi penyebaran geografisnya di pasar internasional dan domestik dengan kombinasi sebagian besar adalah kontrak sewa jangka panjang (time charter) dan kontrak pool.

AGEN PERKAPALAN

Perseroan menyediakan jasa keagenan bagi kapal domestik dan asing untuk mengakomodasi proses perolehan izin operasi dan pemakaian fasilitas pelabuhan, penyediaan pasokan bahan bakar, air bersih, suku cadang, layanan perbaikan dan lain-lain. Jenis keagenan yang ditawarkan Perseroan meliputi:

1. Keagenan umum.

2. Keagenan untuk proteksi kepentingan pemilik kapal.

3. Jasa penyediaan bahan bakar.

4. Penyediaan uang tunai ke nahkoda/Cash to Master (CTM).

5. Suku cadang dan penyediaan air bersih.

6. Layanan perbaikan kapal.

7. Pergantian awak kapal.

MANAJEMEN KAPAL

Perseroan didukung oleh anak perusahaannya, PT Gemilang Bina Lintas

Tirta dalam menyediakan jasa manajemen kapal berkelas dunia untuk kapal tanker

minyak dan gas, serta Floating Production Storage Offloading (FPSO) dan

Floating Storage Offloading (FSO).

(32)

23 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Laporan Keuangan

3.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi ara penggunanya (IAI, 2012:5).

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan (Sutrisno, 2012:9).

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang terdiri dari

dua laporan utama yaitu neraca dan laporan perhitungan laba rugi dan berupa

laporan yang sifatnya sebagai pelengkap seperti laporan laba yang ditahan serta

laporan sumber dan penggunaan dana atau laporan perubahan posisi keuangan

(Harnanto, 2002:31).

(33)

3.1.2 Jenis-jenis Laporan Keuangan 1. Neraca

Neraca (balanced sheet) merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan di tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan (Kasmir, 2012:28).

2. Laporan Laba-Rugi

Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Dalam laporan laba rugi ini tergambarjumlah pendapatan dan sumber- sumber pendapatan yang diperoleh (Kasmir, 2012:28).

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan (Kasmir, 2012:28).

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan aspek yang

berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau

tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan

konsep kas selam periode laporan. Laporan arus kas terdiri dari arus kas

masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu

(Kasmir, 2012:28).

(34)

25

3.2 Rasio-Rasio Keuangan 3.2.1 Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan analisis yang paling popular untuk mengidentifikasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Pada dasarnya untuk melakukan penhitungan rasio keuangan suatu perusahaan diperlukan angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja atau kombinasi diantara keduanya. Disebut rasio karena pada dasarnya adalah membandingkan (membagi) antara satu item tertentu dalam laporan keuangan dengan item lainnya. Cara ini ternyata lebih dapat menjelaskan makna suatu angka yang ada di laporan keuangan dibandingkan dengan hanya melihat angka tersebut dengan begitu saja (Syahyunan, 2013:91).

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode (Kasmir, 2012:104).

3.2.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan a) Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

secara tepat waktu (Syahyunan, 2013:92).

(35)

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Menurut Kasmir (2014:134) Rasio lancar (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Penghitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang.

Namun apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. Kondisi ini bisa saja dapat terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin. Untuk mengatakan suatu kondisi perusahaan baik atau tidaknya, ada suatu standar rasio yang digunakan. Misalnya rata- rata industri untuk usaha yang sejenis atau dapat pula digunakan target yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya. Sekalipun kita mengetahui bahwa target yang telah ditetapkan perusahaan.

Rasio Lancar =

Akti a Lan a

tang Lan a

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Menu ut Kasmi (2012:136) menyatakan bahwa “Quick Ratio” merupakan

rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar

(36)

27

kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.

Rasio Cepat =

Akti a Lan a -Pe sediaan

tang Lan a

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Menurut Kasmir (2014:138) Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap saat). Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya. Rumus yang digunakan untuk mencari rasio kas adalah sebagai berikut:

Rasio Kas =

Kas an eta a Kas

Akti a Lan a

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

b) Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen (Syahyunan, 2013:92).

Menurut Kasmir (2014:195) Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas menajemen suatu perusahaan.

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan

(37)

perbandingan antara komponen yang ada di laporan keuangan. Terutama laporan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Hasil pengukuran tersebut nantinya akan dapat dijadikan sebagai alat evaluasi manajemen, apakah manajemen berhasil mencapai target atau tidak. Oleh karena itu, rasio ini sering disebut sebagai salah satu alat ukur kinerja manajemen.

Adapun tujuan dan manfaat rasio profitabilitas secara umum adalah untuk:

a. Mengukur atau menghitung laba yang dihasilkan.

b. Menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

c. Menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

d. Mengukur produktivitas perusahaan dari seluruh perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

e. Mengetahui besarnya tingkat laba.

f. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

g. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

h. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Pengembalian/Imbalan atas Investasi (Return On Investment – ROI) yaitu perbandingan antara laba dan biaya setelah bunga dan pajak (Laba Bersih/EAT) dengan total aktiva perusahaan. Return on investment yang baik adalah 100%.

1. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Rumus untuk mencari Net Profit Margin adalah sebagai berikut:

(38)

29

Net Profit Margin =

Laba Be sih

Penda atan

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

2. Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investment) Rumus untuk mencari ROI adalah sebagai berikut:

ROI =

Laba Be sih

Penda atan

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity) Rumus untuk mencari ROE adalah sebagai berikut:

ROE =

Laba etelah Pajak

Modal endi i

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

c) Rasio Solvabilitas

Kasmir (2013) menyatakan bahwa rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya, berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya

Berikut jenis jenis dari rasio solvabilitas:

1. Rasio Utang (Debt Ratio)

Menurut Kasmir (2017:112) Debt To Asset Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk melihat seberapa besar aktiva perusahaan yang didanai oleh utang, atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

Rumus untuk menghitung debt ratio adalah sebagai berikut:

(39)

Debt Ratio =

Total tang

Total Akti a

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Totall Debt To Equity Ratio)

Menurut Kasmir (2014:157). Menyatakan bahwa” Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas”.

Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh ekuitas

Rumus untuk menghitur Debt To Equity Ratio adalah sebagai berikut:

Total Debt To Equity Ratio =

Total tang

Total kuitas

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

3.3 Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk melihat kondisi keuangan pada setiap periode tertentu. Adapun kondisi kegiatan, perkembangan dan kemerosotan pada PT. Buana Lintas Lautan Tbk. dilihat dari laporan keuangan selama tiga tahun berturut-turut yang meliputi Laporan Neraca, Laporan Penerimaan Dana dan Laporan Pengeluaran Dana 2014 hingga 2016. Adapun laporan laba rugi dan posisi keuangan pada tahun 2014 hingga 2016 dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.1

Laporan posisi Keuangan

PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2018

ASET LANCAR

Kas dan Bank 3,549,116

Aset keuangan lancar lainnya 28,548,898

Piutang Usaha 18,566,193

Piutang Lain lain 10,437,836

Persediaan 2,001,270

(40)

31

Pajak dibayar dimuka 1,093,409

Biaya dibayar dimuka 20,342,515

Total Aset Lancar 84,539,237

ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan 97,581

Aset tetap 222,998,373

Goodwill -22,342,759

Total Aset Tidak Lancar 245,438,713

Total Aset 329,977,950

Sumber:www.idx.co.id, 2021

Tabel 3.2

Laporan Keuanga (Lanjutan)

PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2018 LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabiltas jangka pendek

utang usaha 11,214,003

utang lain lain 1,395,504

utang pajak 6,856,359

beban akrual 3,254,533

pijaman dalam satu tahun 41,118,576

Total liabilitas jangka pendek 63,838,975 Liabilitas jangka Panjang

pinjaman jangka panjang setelah dikurang bagian

jatuh tempo 69,454,579

imbalan pasca kerja 2,866,965

total liabilitas jangka Panjang 72,321,544

total liabilitas 136,160,519

Ekuitas

Modal Saham 235,026,729

tambahan modal setor 46,397,891

surplus revaluasi 15,662,161

cadangan investasi yang tersedia untuk dijual 113,884

Defisit -115,660,570

pemilik entitas induk 181,540,095

Kepentingan Non Pengendali 12,277,336

Total Ekuitas 193,817,431

Total Liabilitas dan Ekuitas 329,977,950

Sumber:www.idx.co.id, 2021

(41)

Tabel 3.3 Laporan Laba Rugi

PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2018

Pendapatan 85,432,450

Beban Langsung -51,848,136

Laba Kotor 33,584,314

Beban administrasi -6,964,549

Pajak penghasilan final -1,125,788

kerugian kurs -25,673

surplus revaluasi kapal 1,257,572

beban keuangan -9,829,140

kerugian lain lain -2,021,871

Laba sebelum pajak 14,874,865

Beban pajak -14,628

Laba Tahun Berjalan 14,860,237

Aset yang tersedia untuk dijual 113,884

surplus revaluasi kapal -252,066

imbalan pasca kerja 88,561

Pajak tangguhan terkait -4,304

Total Penghasilan dan kerugian

Komprehensif tahun berjalan -53,925

Total Penghasilan Komprehensif tahun

berjalan 14,806,312

Pemilik entitas induk 12,884,286

kepentingn non pengendali 1,922,026

Total 14,806,312

Sumber:www.idx.co.id, 2021

Tabel 3.4

Laporan Posisi Keuangan

PT.Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2019 ASET

ASET LANCAR

kas dan bank 6,081,614

aset keuangan lancar lainnya 44,115,088

pitang usaha 20,273,048

pitang lain lain 11,766,163

Persediaan 4,300,938

pajak dibayar di muka 1,316,843

biaya dibayar dimuka dan uang muka 45,562,772

(42)

33

total aset lancer 133,416,466

ASET TIDAK LANCAR

aset pajak tangguhan 138,116

uang jaminan 280,000

aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan 358,539,121

Goodwill 58,569,655

total aset tidak lancer 417,426,892

TOTAL ASET 550,843,358

Sumber:www.idx.co.id, 2021

Tabel 3.5

Laporan Posisi Keuangan (lanjutan) PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2019 LIABILITAS JANGKA PENDEK

pinjaman jangka pendek 9,348,367

utang usaha 11,548,664

utang lain lain 1,340,780

utang pajak 10,207,424

beban akrual 6,066,837

pinjaman jangka panjag jatuh tempo 1 tahun 48,243,313

total liabilitas jangka pendek 86,755,385

LIABILTAS JANGKA PANJANG

Pinjaman jangka panjang dikurangi Bagian jatuh

tempo 177,425,590

imbaan pasca kerja 3,669,237

total liabilitas jangka Panjang 181,094,827

Total Liabilitas 267,850,212

EKUITAS

Modal Saham 263,928,010

Tambahan mdal disetor 70,555,052

Surplus Revaluasi 24,943,569

Cadangan investasi yang tersedia untuk Dijual 73,843

Defisit -91,227,613

Pemilik entitas induk 268,272,861

Kepentingan Non Pengendali 14,720,285

Total Ekuitas 282,993,146

TOTAL EKUITAS DAN LIABILITAS 550,843,358

Sumber:www.idx.co.id, 2021

(43)

Tabel 3.6 Laporan Laba Rugi

PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2019

Pendapatan 101,451,071

beban langsung -58,529,378

Laba kotor 42,921,693

beban administrasi -8,696,454

pajak penghasilan -1,332,856

kerugian kurs mata uang -1,421,784

surplus revaluasi kapal 8,413,668

beban keuangan -16,003,443

keuntungan dan kerugian lain lain -475,607

LABA SEBELUM PAJAK 23,405,217

BEBAN PAJAK -135,369

LABA TAHUN BERJALAN 23,269,848

Aset yang tersedia untuk dijual 73,843

surplus revaluasi kapal 13,063,121

imbalas pasca kerja -182,310

pajak tangguhan terkait 6,655

total penghasilan setelah pajak 12,961,309

total penghasilan tahun berjalan 36,231,157

pemilik entitas induk 20,999,805

kepentingan non pengendali 2,270,043

Total 23,269,848

Total penghasilan komprehensif pemilik entitas induk 33,788,209

kepentingan non pengendali 2,442,949

Total 36,231,157

Sumber:www.idx.co.id, 2021

Tabel 3.7

Laporan Posisi Keuangan

PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2020 ASET LANCAR

Kas dan bank 22,365,565

aset keuangan lancar lainnya 52,730,892

piutang usaha 23,674,108

piutang lain lain 1,936,110

Persediaan 5,321,626

pajak dbayar di muka 1,805,542

(44)

35

biaya dibayar dimuka dan uang muka 30,498,482

Total aset lancar 155,757,322

ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan 138,116

uang jaminan 2,669,810

aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan 562,071,905

Goodwill 58,569,655

Total Aset tidak lancar 523,449,486

Total Aset 679,206,808

Sumber:www.idx.co.id, 2021

Tabel 3.8

Lapoan Keuangan (Lanjutan)

PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2020 LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Pinjaman Jangka Pendek 7,883,901

Utang Usaha 11,582,456

Utang Lain Lain 365,195

Utang Pajak 9,975,120

Beban Akrual 4,406,055

Pinjaman Jangka Panjang 57,432,052

Liabilitas Sewa Pembiayaan 7,011,536

Total Liabilitas Jangka Pendek 98,656,315 LIABILITAS JANGKA PANJANG

Pinjaman Jangka Panjang 212,299,180

Liabilitas Sewa Pembiayaan 55,742,096

Liabilitas Pasca Kerja 3,665,343

Total Liabilitas Jangka Panjang 271,706,619

TOTAL LIABILITAS 370,362,934

Modal Saham 268,555,027

Tambahan Modal Investor 71,263,437

Surplus Revaluasi 24,245,143

Cadangan Investasi Untuk Dijual 73,843

Defisit -70,273,989

Ekuitas Yang Didistribuasikan Kepada Peilik

Entitas Induk 293,863,461

Kepentingan Non Pengendali 14,980,412

Total Ekuitas 308,843,874

Total Ekuitas Dan Liabilitas 679,206,808

Sumber:www.idx.co.id, 2021

(45)

Tabel 3.9 Laporan Laba Rugi

PT. Buana Lintas Lautan Tbk. Tahun 2020

Pendapatan 43,067,352

Beban Langsung 19,848,732

Laba Kotor 23,218,620

Beban Administrasi -2,127,966

Pajak Penghasilan -496,586

Kerugian Kurs Mata Uang 7,102,855

Penurununan Revaluasi Kapal -834,839

Beban Keuangan -7,182,743

Keuntungan Lain Lain 40,423

LABA SEBELUM PAJAK 19,719,744

Beban Pajak -39,257

Laba Tahun Berjalan 19,680,487

Surplus Revaluasi Kapal 834,839

Liabilitas Pasca Kerja -

Pajjak Tangguhan Terkait -

Total Penghasilan Tahun Berjlan Setelah Pajak 834,839

Total Penghasilan Tahun Berjalan 20,515,126

Laba Pemilik Entitas Induk 19,420,359

Kepentingan Non Pengendali 260,128

Total 19,680,487

Total Pengahasilan Komprehensif Kepada Pemilik

Entitas Induk 202,255,198

Kepentingan Non Pengendali 250,326

Total 20,515,326

Sumber:www.idx.co.id, 2021

3.4 Analisis Rasio Keuangan Perusahaan

Berdasarkan pengertian dan penggolongan rasio keuangan, dapat dianalisis

beberapa rasio keuangan untuk melihat tingkat perkembangan seluruh aktivitas

perusahaan. Dalam hal ini penulis hanya menganalisis rasio rasio likuiditas dan

rasio profitabilitas

(46)

37

1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6

2018 2019 2020

Tahun

Rasio Likuiditas

1. Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio Lancar =

Akti a Lan a

tang Lan a

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

2018 =

3 23

63 3

x 100%

= 1,32 2019 =

1133 16 66

6 3

x 100%

= 1,53

2020 =

1 322

6 6 31

x 100%

= 1,57

Sumber: Peneliti, 2021

Grafik 3.1

Pertumbuhan Rasio Lancar Tahun 2018-2020

Rasio lancar pada tahun 2018 sebesar 1,32, yang artinya perusahaan mampu

membayar utang sebesar Rp 1 dengan mengunakan aktiva lancar perusahaan

sebesar Rp 1,32. Kemudian pada tahun 2019 perusahaan mampu membayar utang

sebesar Rp 1 dengan menggunakan aktiva ancar sebesar Rp 1,53 dimana terjadi

(47)

peningkatan dibanding tahun 2018 dengan selisisih 0,21 dimana kemudian ditahun 2020 perusahaan juga mengalami peningkatan dalam membayar utang ,karena pada tahun 2020 perusahaan mampu membayar utang perusahaan sebesar Rp 1 dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan sebesar Rp 1,57 selisih 0,4 dibanding tahun 2019, sehingga berdasarkan analisis rasio ancar ini, perusahaan menunjukkan kemampuan yang baik dalam membayar utang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar.

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio Cepat =

Akti a Lan a -Pe sediaan

tang Lan a

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

2018 =

3 23 -2 001 2 0

63 3

x 100%

= 1,29

2019 =

133 16 66- 300 3

6 3

x 100%

= 1,48

2020 =

1 322- 3321 626

6 6 31

x 100%

= 1,52

(48)

39

Sumber: Peneliti, 2021

Grafik 3.2

Pertumbuhan Rasio Lancar Tahun 2018-2020

Rasio cepat pada tahun 2018 sebesar 1,29, yang artinya perusahaan mampu membayar utang sebesar Rp 1 dengan mengunakan aktiva lancar perusahaan tanpa memperhitungkan persediaan sebesar Rp 1,29. Kemudian pada tahun 2019 perusahaan mampu membayar utang sebesar Rp 1 dengan menggunakan aktiva ancar tanpa memperhitungkan persediaan sebesar Rp 1,48 dimana terjadi peningkatan dibanding tahun 2018 dengan selisisih 0,19 dimana kemudian ditahun 2020 perusahaan juga mengalami peningkatan dalam membayar utang menggunakan akiva lancar perusahaan tanpa memperhitungkan persediaan ,karena pada tahun 2020 perusahaan mampu membayar utang perusahaan sebesar Rp 1 dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan sebesar Rp 1,52 selisih 0,4 dibanding tahun 2019, sehingga berdasarkan analisis rasio cepat ini, perusahaan menunjukkan kemampuan yang baik dalam membayar

1,15 1,2 1,25 1,3 1,35 1,4 1,45 1,5 1,55

2018 2019 2020

(49)

utang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan dari perusahaan

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio Kas =

Kas Bank dan eta a Kas

Akti a Lan a

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

2018 =

3. .116

63. 3 .

x 100 %

= 0,05 2019 =

6.0 1.61

6. .3

x 100 %

= 0,07 2020 =

22 36 6

6 .6 6.31

x 100 %

= 0,34

(50)

41

Sumber : Peneliti, 2021

Grafik 3.3

Pertumbuhan Rasio Kas Tahun 2018-2020

Rasio kas pada tahun 2018 sebesar 0,05 yang artinya perusahaan hanya mampu membayar utang sebesar Rp 1 dengan mengunakan kas perusahaan sebesar Rp 0.05. Kemudian pada tahun 2019 perusahaan hanya mampu membayar utang sebesar Rp 1 dengan menggunakan kas sebesar Rp 0,07 dimana terjadi peningkatan dibanding tahun 2018 dengan selisisih 0,02 dimana kemudian ditahun 2020 perusahaan juga mengalami peningkatan dalam membayar utang ,karena pada tahun 2020 perusahaan mampu membayar utang perusahaan sebesar Rp 1 dengan menggunakan kas perusahaan sebesar Rp 0,34 selisih 0,2 dibanding tahun 2019, sehingga berdasarkan analisis rasio kas ini, perusahaan menunjukkan kemampuan yang kurang baik dalam membayar utang jangka pendek dengan menggunakan kas nya.

0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4

2018 2019 2020

(51)

Tabel 3.10 Rasio Likuiditas Akhir Tahun 2018 - 2020

No Jenis Rasio

2018 (%)

2019 (%)

2020 (%)

Perbandingan Tahun

Perbandingan Tahun 2018 dan 2019 2019 dan2020 1 Rasio

Lancar 1,32 1,53 1,57 0,21 0,04

2 Rasio

Cepat 1,29 1,48 1,52 0,19 0,04

3 Rasio

Kas 0,05 0,07 0,34 0,02 0,27

Sumber: Peneliti, 2021

Dari ketiga komponen rasio diatas, perusahaan ini tergolong perusahaan yang kurang likuid atau kurang baik, walaupu di dua rasio menunjukkan trend yang bagus yaitu di rasio lancar dan rasio cepat, namun di rasio kas perusahaan ini sangat lemah, karena kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancar menggunakan kas sangat rendah, karena rasio menunjukkan dibawah 1.itulah sebabnya mengapa perusahaan ini dikatakan kurang likuid atau masih kurang sehat.

Rasio Profitabilitas 1. Net Profit Margin

Rumus yang digunakan untk menghitung net profit margin adalah sebagai berikut:

Net Profit Margin =

Laba etelah Pajak

Penda atan

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

2018 =

1 . 60.23

. 32. 0

x 100%

= 17,3%

(52)

43

2019 =

23.26 .

101. 1.0 1

x 100%

= 23%

2020 =

1 .6 0.

3.06 .3 2

x 100%

= 45%

Sumber: Peneliti, 2021

Grafik 3.4

Pertumbuhan Net Profit Margin Tahun 2018-2020

Net Profit Margin pada PT Buana Lintas Lautan Tbk. Mengalami peningkatan yang sangat signifikan mulai dari tahun 2018 sampai dengan 2020.

Dimana pada tahun 2018 setiap Rp 1 pendapatan turut memberikan kontribusi menghasilkan Rp 17,3 laba bersih, sedangkan datahun 2019 terjadi peningkatan sebesar 5,7%, dimana pada tahun 2019 setiap Rp 1 pendapatan turut memberikan kontribusi menghasilkan Rp 23 laba bersih, kemudian ditahun 2020 terjadi peningkaan sebesar 22% disbanding tahun 2019, dimana setiap Rp 1 pendapatan turut menghasilkan Rp 45 laba bersih kepada perusahaan.

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

(53)

Berdasarkan perhitungan rasio net profit margin, perusahaan ini memiliki kemampuan yang baik dalam menghasilkan keuntunngan atau laba bersih bagi perusahaan.

Tabel 3.11

Net Profit Margin Tahun 2018 - 2020

No Jenis Rasio

2018 (%)

2019 (%)

2020 (%)

Perbandingan Tahun

Perbandingan Tahun 2018 dan 2019 2019 dan 2020

1 NPM 17,3% 23% 45% 5,7% 22%

Sumber : Peneliti, 2021

2. Return On Investment (ROI) ROI =

Laba etelah Pajak

Total Aset

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

2018 =

1 . 60.23

32 . . 0

x 100 %

= 0,04

= 4%

2019 =

23.26 .

0. 3.3

x 100 %

= 0,04

= 4%

2020 =

1 .6 0.

6 .206. 0

x 100 %

= 0,02

= 2%

(54)

45

Sumber: Peneliti, 2021

Grafik 3.5

Pertumbuhan Return On Investment Tahun 2018-2020

Berdasarkan perhitungan ROI pada PT. Buana Lintas Lautan Tbk, perusahaan ini mengalami fluktuasi terlihat dari tahun 2018 ke 2020.

Dimana pada tahun 2018 setiap Rp 1 total asset turut memberikan kontribusi sebesar Rp 4 laba bersih, Kemudian pada tahun 2019 setiap Rp 1 total asset turut memberikan kontribusi menghasilkan laba berih sebessar Rp 4, sama dengan tahun 2018, Pada tahun 2020 dimana penurunan sebesar 2%, artinya setiap Rp 1 total asset pada perusahaan hanya mampu menghasilkan Rp 2 laba bersih kepada perusahaan, Dapat kita analisa bahwa berdasarkan analisis ROI perusahaan ini tergolong kedalam perusahaan yang kurang baik dalam mengembalikan investasi perusahaan,karena posisinya di bawah atau kurang dari 5%.

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

2018 2019 2020

(55)

Tabel 3.12

Return On Investment (ROI) Tahun 2018 - 2020

No Jenis Rasio

2018 (%)

2019 (%)

2020 (%)

Perbandingan Tahun

Perbandingan Tahun 2018 dan 2019 2019 dan 2020

1 ROI 4 4 2 0 -2

Sumber : Peneliti, 2021

3. Return On Equity (ROE) ROE =

Laba Be sih

Total kuitas

x 100%

Sumber : Kasmir (2019:228)

2018 =

1 . 60.23

1 3. 1 . 31

x 100%

= 0,07

= 7%

2019 =

23.26 .

2 2. 3.1 6

x 100%

= 0,08

= 8%

2020 =

1 .6 0.

30 . 3.

x 100%

= 0,06

= 6%

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga atau bunga atas hutang pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 menunjukkan rasio cakupan kas

Pemerintah dalam Nota Keuangan dan APBN 2021 serta beberapa paparannya menyebut rasio utang atas PDB akan sebesar 38% pada akhir tahun 2020.. Sedangkan untuk tahun-tahun

PT Mitra Adiperkasa memiliki Debt ratio yang tidak baik, untuk itu manajemen perusahaan harus memperbesar aktiva dan modal perusahaan dari pada kewajiban agar

Dan pada tahun 2020 pertumbuhan laba mengalami kenaikan dari perkembangan tahun 2019 yaitu sebesar 29% hal ini diakibatkan karena EAT pada tahun 2020 mengalami peningkatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk tahun 2017-2020 ditinjau dari rasio solvabilitas yang diukur dengan

Pada Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), dilihat dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 secara umum kondisi keuangan PT Bayu Buana Tbk dalam keadaan kurang baik, yang

Berdasarkan tabel 1.1 di atas PT Medco Energi International Tbk mengalami kondisi keuangan yang kurang baik, karena pada tahun 2015 dan tahun 2018 PT Medco

Pada tahun 2017 sampai tahun 2018 Rasio Belanja Modal mengalami peningkatan sebesar 3,29% menjadi 4,64%, Rasio efisiensi Belanja pada tahun 2015 sebesar