• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL TEKNIK REALITA TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS X TAHUN AJARAN 2013/ 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL TEKNIK REALITA TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS X TAHUN AJARAN 2013/ 2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL TEKNIK REALITA

TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN EMOSIONAL

SISWA KELAS X SMA DHARMA PATRA P.BERANDAN

T.A. 2013/2014

SKRIPSI

Oleh :

ANITA SARI MANURUNG

NIM: 109 151 005

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas Berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengaruh Konseling Individu Teknik Realita terhadap Peningkatan

Kecerdasan Emosional siswa kelas X SMA DHARMA PATRA

PANGKALAN BRANDAN Tahun Ajaran 2013/2014.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor UNIMED yang

telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan studi di Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

UNIMED. Pembantu dekan I, pembantu dekan II dan pembantu dekan III

Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan dan kepada Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd sebagai

Sekretaris Jurusan, yang banyak memberi saran kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Kepada Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd. Kons sebagai Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi dan

dengan penuh ketekunan, kesabaran juga loyalitas membimbing dalam

(6)

memberikan kemudahan dalam pengurusan pengajuan judul skripsi hingga

pengajuan sidang.

5. Ibu Pasteria Sembiring, M.Pd, Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd, dan Ibu Dra.

Nurarjani, M.Pd selaku dosen nara sumber yang telah memberikan

pengarahan, saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak/Ibu dosen UNIMED, khususnya jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan yang telah memberikan bekal ilmu hingga penulisan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Rosmala Dewi, M.Pd, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing selama perkuliahan.

8. Bapak kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Guru, staf pegawai serta siswa

kelas X4 SMA DHARMA PATRA PANGKALAN BRANDAN yang sudah

banyak membantu dalam penelitian ini serta Bapak dan Ibu Guru yang

mengajar di sekolah tersebut yang telah membantu penulis selama proses

penelitian berlangsung.

9. Ibu Latifah Hanum Nasution S.Pd selaku kordinator BK yang telah banyak

membantu penulis selama melakukan penelitian ini. Terima kasih atas

kerjasamanya. .

10. Teristimewa kepada Orang tua dan keluarga penulis Ayahanda Tercinta Ir. M.

Manurung dan Ibunda tercinta (Almh) Dra T.V. Napitupulu, yang telah

(7)

11. Teristimewa juga kepada Uda penulis Drs.Harrys Manurung, S.H dan

inanguda penulis Dra Robia Flora yang telah banyak membantu, mendukung

penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini

12. Tak lupa pula buat Teman saya Kristian Novanolo Zaluchu dan keluarga yang

telah memberikan dukungan moril serta doa kepada penulis.

13. Buat sahabat special saya yang setia selama 4 tahun Bethsy Valentine

Surbakti, sahabat saya Nova Sari Br Bukit, Nofrika sevenenda, Novita Sari,

Boris Becker Manurung, Siti Fatimah Fitria, Nurfitriani Zahara, dan rekan

seperjuangan khususnya Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Stambuk 09 yang telah banyak memberikan masukan dan saran, sehingga

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

14. Teman satu kost Risma, Meri, Rini, Sani,Tri, Pantri, Mey, K’ Juve,Lendra Delima, Martina atas dukungan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis.

15. Teman PPL ku di SMA MASEHI BERASTAGI, kamar mayat, my couple

hanna, kak rianita, mikha, nike, sally, nova kamar 2, febri, laura, kak roma,

dan lainnya untuk kebersamaan selama 3 bulan

16. Dan Tak lupa terima kasih kepada Keluarga K-Pop dunia maya saya, Ming

Oppa, Sungie Oppa, Evil Oppa, Wookie oppa. Melody Kim Aditya, Ricky,

Zayn, Hanny, Intan, Enny, Georgius oppa, K’ dina, K’ Afri, K’Titin, Kara eonni, Tia hwang, Liebing eonni, Cindy Lee eonni, Anita Ryu eonni dan

Maria, yang telah memberi semangat, Motivasi dan menghibur penulis disaat

(8)

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan

semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulisan

menyadari skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari

segi isi maupun tata bahasa, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya

isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya

Ilmu Pendidikan di bidang Bimbingan Konseling. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2013 Penulis

(9)

ABSTRAK

ANITA SARI MANURUNG. Pengaruh Konseling Individual Teknik Realita Terhadap Peningkatan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas X Tahun Ajaran 2013/ 2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2013.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah pemberian layanan Konseling Individual Teknik Realita Dapat Meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa Kelas X SMA Dharma Patra P.Brandan T.A 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah Untuk untuk mengetahui ada pengaruh layanan konseling individu teknik realita dapat meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa Kelas X SMA Dharma Patra P.Brandan T.A 2013/2014.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Favorit 2 ( X4) berjumlah 4 orang yang terdiri dari 4 orang yang memiliki masalah rendahnya kecerdasan emosional, yang ditentukan dari hasil pre-test. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang kecerdasan emosional yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan konseling individual teknik realita. Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).

(10)

vi

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1. Kerangka Teori ... 8

2.1.1. Kecerdasan Emosional ... 8

2.1.1.1. Pengertian Emosi ... 8

2.1.1.2. Pengertian Kecerdasan Emosional ... 10

2.1.1.3. Faktor yang mempengaruhi Kecerdasan Emosional... 13

2.1.1.4. Indikator Pengelolaan Kecerdasan Emosional... 16

2.1.1.5. Proses Peningkatan Kecerdasan Emosional... 17

(11)

vii

2.2.1. Pengertian Konseling Individual ... 19

2.2.2. Pengertian Terapi Realita ... 20

2.2.3. Ciri – ciri Konseling Realita ... 22

2.2.4. Tujuan Konseling Individual Teknik Realita ... 23

2.2.5. Tahapan Konseling Individual Teknik Realita ... 24

2.2.6. Teknik – teknik dalam Konseling Realita ... 25

2.3. Kerangka Konseptual ... 29

2.4. Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1. Jenis Penelitian ... 31

3.2. Desain Penelitian ... 31

3.3. Subjek Penelitian ... 32

3.4. Identifikasi Variabel Penelitian 32 3.5. Definisi Operasional ... 32

3.6. Metode Pengambilan Data ... 33

3.6.1. Angket ... 33

3.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 37

3.8. Uji Instrumen Penelitian ... 37

3.8.1. Validitas ... 37

3.8.2. Reliabilitas ... 39

3.9. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

3.9.1. Lokasi Penelitian ... 40

(12)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 42

4.1 Gambaran umum lokasi penelitian ... 42

4.1.1 Dekripsi sma Dharma Patra ... 42

4.1.2. Persiapan penelitian ... 43

4.1.2.1 Pelaksanaan penelitian ... 44

4.1.3. Pelaporan Penelitian ... 45

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis data ... 45

4.2.1 Uji Validitas ... 45

4.2.2 Uji Reliaibilitas ... 46

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 46

4.4 Uji Hipotesis ... 46

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

BAB V KESIMPULAN & SARAN ... 51

5.1. Kesimpulan ... 51

5.2. Saran ... 51

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Pemberian Skor Angket ... 34

Tabel 3.2. Kisi – Kisi Angket ... 35

Tabel 2 Perhitungan Validasi Angket ... 61

Tabel 3 Perhitungan Reliabilitas Angket ... 64

Tabel 4 Skor Pre test dan post test ... 70

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket kecerdasan emosinal ... 55

Lampiran 2. Perhitungan Validitas Angket ... 60

Lampiran 3 Uji Instrumen ... 63

Lampiran 4. Perhitungan Realibilitas Angket ... 64

Lampiran 5. Angket Valid kecerdasan emosional ... 67

Lampiran 6. Pre Test ... 71

Lampiran 7 Post Test ... 72

Lampiran 8. Table data pre test post test ... 73

Lampiran 9. Perhitungan Harga Rata – Rata Pre – tes ... 71

Lampiran 10. Perhitungan Harga Rata – Rata Post – tes ... 73

Lampiran 11. Perhitungan Uji Hipotesis ... 75

Lampiran 12. Perhitungan peningkatan K.E... 77

Lampiran 14. Percakapan K.I ... 78

Lampiran 15 Daftar Hadir Siswa ... 125

Lampiran 16. Dokumentasi ... 128

Lampiran 17. Surat Izin Penelitian ... 134

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia dalam perkembangannya memiliki suatu tugas berupa tugas

perkembangan yang mesti dilalui sesuai dengan tahap perkembangannya.

Pemenuhan terhadap tugas perkembangan dapat dibantu melalui proses

pendidikan. Menurut Averoz (2008) diharapkan setiap siswa memperoleh

pendidikan secara wajar menuju proses pendewasaan. Proses pendewasaan

hakikatnya adalah tugas keluarga dengan lingkungan yang kondusif. Kendatipun

demikian sekolah merupakan salah satu lembaga yang membantu proses

pendewasaan serta membentuk manusia muda menuju kematangan.

Dalam pembelajaran di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih

prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya.

Terdapat siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi

memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun

kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang

relatif tinggi. Oleh karenanya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya

faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang

mempengaruhi.

Menurut Goleman (2000:44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya

menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor

(17)

2

kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional

Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi,

mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta

kemampuan bekerja sama. Fenomena di sekolah yaitu banyak siswa yang tidak

dapat mengontrol emosinya atau bersikap agresif, seperti kasar terhadap orang

lain, sering bertengkar, bergaul dengan anak-anak bermasalah, membandel di

rumah dan di sekolah, keras kepala dan suasana hatinya sering berubah-ubah,

terlalu banyak bicara, sering mengolok-olok dan bertemperamen tinggi. Selain itu

para siswa yang memasuki fase remaja di sekolah banyak yang merasa cemas dan

depresi, hal tersebut ditunjukkan dengan perilaku seringkali merasa takut, sering

merasa gugup dan sedih, serta selalu merasa tidak dicintai oleh lingkungan sekitar.

Dalam pergaulan sosial banyak siswa yang menarik diri dari pergaulan, seperti

lebih suka menyendiri, bersikap sembunyi-sembunyi, bermuka muram dan kurang

ber-semangat, merasa tidak bahagia dan terlalu bergantung kepada sesuatu

Hasil beberapa penelitian di University of Vermont mengenai analisis

struktur neurologis otak manusia dan penelitian perilaku oleh LeDoux (1970)

menunjukkan bahwa dalam peristiwa penting kehidupan seseorang, EQ selalu

mendahului intelegensi rasional. EQ yang baik dapat menentukan keberhasilan

individu dalam prestasi belajar membangun kesuksesan karir (Goleman, 2002:17).

Walaupun EQ merupakan hal yang relatif baru dibandingkan IQ, namun

beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional tidak

(18)

3

Menurut Goleman (2002:512), khusus pada orang-orang yang murni

hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa

gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri. Bila

didukung dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang

seperti ini sering menjadi sumber masalah. Karena sifat-sifat di atas, bila

seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka

cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah

frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi

lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress.

Individu yang memiliki kemampuan kecerdasan emosional yang lebih

baik, dapat menjadi lebih terampil dalam menenangkan dirinya dengan cepat,

lebih terampil dalam memusatkan perhatian, lebih baik dalam berhubungan

dengan orang lain, lebih cakap dalam memahami orang lain dan untuk kerja

akademis di sekolah lebih baik (Gottman, 2001: 515).

Berdasarkan hasil observasi pertama yang saya lakukan di SMA Dharma

Patra P.Brandan terdapat beberapa kasus yang perlu di perhatikan seputar masalah

kecerdasan emosional yang terkadang dianggap sebelah mata oleh banyak

orang,banyaknya kasus dimana seorang anak tidak dapat mengontrol emosinyaa

sehingga mengakibatkan keributan dengan teman sekelasnya bahkan dengan guru

saat proses belejar mengajar berlangsung.

Dalam membantu siswa yang memiliki masalah kecerdasan emosional,

bimbingan dan konseling memiliki banyak pendekatan – pendekatan salah satu

(19)

4

kecerdasan emosional adalah pendekatan Konseling Realita, Glesser (dalam wida &

hadi, 2009 ) mengemukakan bahwa:

“konseling realita adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku sekarang, terapi ini berfungsi untuk membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan – kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri maupun orang lain”.

Dalam konseling realita dijelaskan bahwa siswa harus menyadari potensi

yang di miliki dirinya dan kesiapan dirinya menghadapi kondisi lingkungan yang

kadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan siswa tersebut.

Oleh karenanya untuk dapat mengembangkan serta meningkatkan

kecerdasan emosional siswa, layanan konseling individual teknik realita adalah

layanan yang tepat dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosional siswa

tersebut.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dengan konseling realita, siswa

dapat terbantu dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa, dengan cara

memahami dirinya dalam meningkatkan harga dirinya, memahami dirinya dalam

menemukan jalan yang lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan– kebutuhannya,

dan memahami pentingnya memiliki kecerdasan emosional dalam kehidupan

sehari hari dapat membantu siswa untuk melakukan sesuatu yang lebih baik

dalam menghadapi tugas dan tantangan dalam hidup serta lebih bertanggung

jawab dalam kehidupannya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan kecerdasan emosional pada diri

siswa sebagai salah satu faktor penting untuk ditingkatkan melalui layanan

Konseling Individu, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk

(20)

5

Peningkatan Kecerdasan Emosi Siswa Kelas X SMA Dharma Patra

P.Brandan T.A 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Banyak siswa yang merasa bahwa orang lain tidak menghargainya karena

memiliki IQ rata - rata

2. Siswa kurang memahami pentingnya dari kecerdasan emosi yang harus

dimiliki seorang siswa

3. Siswa masih bingung dan belum memahami bagaimana meningkatkan

kecerdasan emosi dan mengontrol emosi negative menjadi positif

1.3. Pembatasan Masalah

Masalah kecerdasan emosi siswa terkadang sering diabaikan di beberapa

sekolah di Indonesia, yang terkadang muncul karna anggapan kecerdasan

Intelektual adalah segalanya yang dapat menunjang kesuksesan masa depan siswa.

Dalam usaha meningkatkan kecerdasan emosi, guru pembimbing

(Konselor) memiliki banyak cara melalui berbagai layanan konseling.Disini

penulis memfokuskan dengan layanan Konseling Individu denggan menggunakan

teknik realita dalam meningkatkan kecerdasan emosi siswa. Masalah dalam

(21)

6

Terhadap Peningkatan Kecerdasan Emosi Siswa Kelas X SMA Dharma Patra

P.Brandan T.A 2013/2014”.

1.4. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan Latar belakang yang dikemukakan maka dapat dirumuskan

sebagai berikut “Apakah pemberian layanan Konseling Individual Teknik

Realita Dapat Meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa Kelas X SMA

Dharma Patra P.Brandan T.A 2013/2014?”

1.5. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah “untuk mengetahui ada

pengaruh layanan konseling individu teknik realita terhadap peningkatan

Kecerdasan Emosional Siswa Kelas X SMA Dharma Patra P.Brandan T.A

2013/2014”.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :

Manfaat praktis

1. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan

informasi sekolah dalam upaya membimbing dan memotivasi siswa remaja untuk

menggali kecerdasan emosional yang dimilikinya.

2. Bagi Konselor dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan bimbingan dan

(22)

7

3. Bagi Siswa dapat meningkatkan kecerdasan emosi dan mengendalikan emosi

– emosi negatifnya menjadi positif

4. Bagi Orang Tua dan Masyarakat umum dapat mengenal tentang kecerdasan

emosi, manfaat kecerdasan emosi,dan layanan bimbingan konseling untuk

meningkatkannya

Manfaat Teoritis ( Konseptual )

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi Guru

Bimbingan Konseling dalam pengembangan teknik – teknik konseling individual

dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran

mengenai meningkatkan kecerdasan emosional dengan menggunakan teknik

(23)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa pemberian layanan konseling Individual teknik realita mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan emosional siswa kelas X SMA

Dharma Patra Pangkalan Brandan, hal ini diketahui dari hasil perhitungan

diperoleh harga t hitung > t tabel (4,80 > 3,182). Jadi hipotesa yang berbunyi :

”ada pengaruh yang signifikan pada pemberian layanan konseling individual

teknik realita terhadap peningkatan kecerdasan emosional siswa kelas X di SMA

Dharma Patra P.Brandan T.A 2013/2014”, dapat diterima.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,

antaranya :

1. Bagi pihak sekolah terutama, hendaknya lebih memperhatikan dan lebih

peduli dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosional yang dialami

siswa-siswi, salah satu caranya dengan melakukan konseling individual

(24)

53

DAFTAR PUSTAKA

Corey, G. 2009. Teori Dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Bandung: PT

Refika Aditama.

2011.

Http://adipsi.blogspot.com/2011/04/terapikonseling-realitas.html, diakses 9 Februari 2013

Goleman, Daniel. 2000. Emitional Intelligence (terjemahan). Jakata : PT

Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, Daniel. 2001. Working With Emotional Intelligence (terjemahan).

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Goleman Daniel. 2002. The Heart Parenting (Terjemahan). Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Gottman, John. 2001. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan

Emosional (terjemahan). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Hartono, Andreas. 2012. EQ Parenting. Cetakan Kedua. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama

Muhibbin, Syah. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan baru.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nana, Sudjana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cetakan ketujuh.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

(25)

54

Riantha, Andrey 2012. Pendekatan Konseling Realita,

(http://bimbingannews.blogspot.com/2012/12/pendekatan-konseling-realistis.html), diakses 25 April 2013.

Sia, Tjundjing. 2001. Hubungan Antara IQ, EQ, dan QA dengan Prestasi Studi

Pada Siswa SMU. Jurnal Anima Vol.17 no.1

Suharsono. 2002. Melejitkan IQ, IE, dan IS. Depok : Inisiasi Press.

Sutrisno, Hadi. 2000. Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset.

Widyaningsih, Sawitri Amalia. 2004 . Hubungan Antara Kecerdasan Emosional

Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Lab School Jakarta

Gambar

Tabel 3.1. Pemberian Skor Angket .................................................. 34
Gambar 2.1. Proses Peningkatan Kecerdasan Emosional .............. 18

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KONSELING INDIVIDU TEKNIK CLIENT-CENTERED TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS X.. SMA NEGERI 1

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Swasta Teladan Indrapura Kabupaten

Adapun judul skripsi penulis adalah “ Pengaruh Konseling Individual Realita untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa yang Berasal dari Keluarga Single Parent pada

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh layanan konseling individual teknik shaping dalam mengurangi perilaku agresif siswa SMA Negeri

Skripsi dengan judul “ Efektivitas Konseling Kelompok Dengan Teknik Konseling Realita untuk Meningktkan Disiplin Belajar Peserta Didik Kelas XI DI SMA Muhammadiyah

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh konseling kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap kecerdasan emosional peserta didik kelas XI IPA 4 di SMA

Dari hasil pembahasan konseling individu dengan menggunakan teknik konseling realita di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa konseling individu dengan menggunakan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas konseling realita untuk meningkatkan kedisiplinan dalam menaati tata tertib sekolah pada peserta didik Kelas X SMKN