• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PARTISIPASI GURU BIDANG STUDI DALAM KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 PANYABUNGAN SELATAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PARTISIPASI GURU BIDANG STUDI DALAM KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 PANYABUNGAN SELATAN TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PARTISIPASI GURU BIDANG

STUDI DALAM KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING

DI SMP NEGERI 1 PANYABUNGAN SELATAN

TAHUN AJARAN 2011 / 2012

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

NURAISAH RANGKUTI NIM. 108121065

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan Hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan. Skripsi berjudul “ Hubungan Persepsi dengan Partisipasi Guru Bidang Studi dalam Kegiatan Bimbingan Konseling di SMP Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Ajaran 2011 / 2012”, disusun untuk memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Untuk kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.S selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

dan Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Pendidikan, Drs. Aman Simaremare selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof.Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan dan kepada Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku

Sekretaris Jurusan.

4. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi, saran dan

kritik, serta kesabaran dalam membimbing penulis dari awal sehingga

selesainya penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah memberikan banyak ilmu, pengalaman, bimbingan, dan motivasi

(6)

iii

6. Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Panyabungan Selatan, Kabupaten

Mandailing Natal yang telah memberikan Izin Penelitian, serta Bapak dan

Ibu guru yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

7. Teristimewa kepada Ayahanda Ahmad Sudirman Rangkuti dan Ibunda

Nurhani Lubis, Abanganda Ahmad Ashari Rangkuti, serta adik-adik saya

Nikmah Hairani Rangkuti, Ahmad Saukani Rangkuti, dan Ahmad Irfani

Rangkuti yang telah memberikan saya Doa, dukungan, Motivasi baik

secara spiritual maupun materil.

8. Kepada seluruh teman-teman saya Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan Konseling stambuk 2008 yang turut membantu dan

memotivasi selama perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari

segi isi maupun tata usaha, untuk itu penulis mengharap saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2012

Penulis,

(7)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………i

KATA PENGANTAR………..ii

DAFTAR ISI………iv

DAFTAR TABEL………vii

DAFTAR GAMBAR………...viii

DAFTAR LAMPIRAN……….ix

BAB I: PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II: KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori... 7

1.Pengertian Persepsi ... 7

2. Perilaku dan Kinerja Warga Sekolah ... 21

2.1. Seseorang Mempunyai Reaksi-reaksi Senang atau Tidak Senang ... 21

3. Partisipasi Guru Bidang Studi ... 21

3.1. Pengertian Partisipasi ... 21

(8)

v

4. Pengertian Bimbingan dan Konseling ... 35

4.1. Pengertian Bimbingan ... 35

4.2. Pengertian Konseling ... 38

4.3. Pengertian Bimbingan dan Konseling ... 39

4.3.1. Tujuan Bimbingan dan Konseling ... 40

4.3.2. Fungsi Bimbingan dan Konseling ... 42

4.3.3. Tenaga Bimbingan di Sekolah Beserta Fungsi dan Peranannya ... 44

5. Hubungan Persepsi dan Partisipasi Guru Bidang Studi dalam Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ... 57

5.1. Program Bimbingan dan Konseling ... 58

B. Kerangka Konseptual ... 59

C. Hipotesis ... 60

BAB III: METODE PENELITIAN ... 61

A. Jenis Penelitian ... 61

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 61

C. Defenisi Operasional Variabel ... 61

D. Teknik Pengumpulan Data ... 62

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 65

F. Metode Analisa Data ... 66

G. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 67

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 68

(9)

vi

1. Uji Validitas ... 69

2. Uji Reliabilitas ... 70

C. Analisis Data Penelitian ... 71

1. Persepsi Guru Bidang Studi dalam Kegiatan Bimbingan Konseling ... 71

2. Partispasi Guru Bidang Studi dalam Kegiatan Bimbingan Konseling ... 71

D. Uji Hipotesis ... 72

E. Pembahasan Penelitian ... 72

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(10)

vii

Tabel 6 : Varians Butir Item (Hasil Perhitungan Reliabilitas Persepsi Guru

Bidang Studi)………...84

Tabel 7 : Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Partisipasi Guru Bidang

Studi……….90

Tabel 8 :Varians Butir Item (Hasil Perhitungan Reliabilitas Partisipasi

Guru Bidang Studi………..………...94

Tabel 9 : Perhitungan Kategori Persepsi Guru Bidang Studi Terhadap

Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah………...99

Tabel 10 : Perhitungan Kategori Partispasi Guru Bidang Studi Terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah………103

Tabel 11 : Hubungan Persepsi Dengan Partisipasi Guru Bidang Studi Dalam

Kegiatan Bimbingan Konseling Di SMP Negeri I Panyabungan

(11)

ix terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………79

Lampiran 3 : Uji Coba Angket Partisipasi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………....87

Lampiran 4 : Perhitungan Uji Validitas Angket Partisipasi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………. 89

Lampiran 5 :Sebaran Angket Persepsi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………97

Lampiran 6 : Sebaran Angket Partisipasi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………98

Lampiran 7 : Perhitungan Kategori Persepsi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………99

Lampiran 8 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M) Persepsi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………...102

Lampiran 9 : Perhitungan Kategori Partisipasi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………..103

Lampiran 10 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M) Partisipasi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………...106

Lampiran11 :PengujianHipotesis………..107

Lampiran 12 :Angket Penelitian SebelumUji Coba………..111

Lampiran 13 :Angket Penelitian Setelah Uji Coba………...118

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pendidikan, konselor sekolah sebagai individu yang tidak diharapkan untuk

bertindak sebagai hakim atau penilai. Konselor berbeda dengan guru, pengurus sekolah dan

orangtua dalam tugasnya di sekolah. Konselor tidak bertanggung jawab seperti guru untuk

memastikan bahwa mencapai dalam bidang akademik. Olehkarena itu konselor mampu untuk

mengadakan hubungan yang harmonis sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan

pelajar. Bimbingan dan konseling ada untuk menolong pelajar memahami berbagai

pengalaman sendiri, betapa dalam dan luasnya pengalaman itu, peluang yang ada serta pilihan

yang terbuka untuk mereka, dengan menolong mereka mengenal, membuat interpretasi dan

bertindak terhadap kekuatan sendiri dan sumber diri mereka yang bertujuan untuk

mempercepat perkembangan diri pelajar (Abu Bakar, 2010 : 8).

Permasalahan yang dialami para siswa disekolah seringkali tidak dapat dihindari meski

dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal ini terlebih-lebih lagi disebabkan karena sumber

permasalahan siswa banyak yang terletak diluar sekolah. Dalam kaitan itu permasalahan siswa

tidak boleh dibiarkan begitu saja. Apabila misi sekolah adalah menyediakan pelayanan yang

luas untuk secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangan dan

mengatasi permasalahannya, maka segenap kegiatan dan kemudahan yang di selenggarakan

sekolah perlu diarahkan kesana. Disinilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan

konseling disamping kegiatan pengajaran.

Pengorganisasian program layanan bimbingan dan konseling disekolah adalah upaya

melibatkan orang-orang ke dalam organisasi bimbingan dan konseling serta upaya melakukan

pembagian kerja diantara anggota organisasi bimbingan dan konseling disekolah. Adapun

tugas personel sekolah yang berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling disekolah

yaitu, kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, wakil kepala

(13)

bimbingan dan konseling kepada semua personel sekolah, koordinator guru pembimbing /

konselor yaitu mengkoordinasi para guru pembimbing dalam memasyarakatkan pelayanan

bimbingan dan konseling, guru pembimbing / konselor memasyarakatkan kegiatan bimbingan

dan konseling, staf administrasi yaitu untuk konseling personel yang memiliki tugas

bimbingan dan konseling khusus , diantaranya membantu guru pembimbing dan koordinator

dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran

adalah personel yang sangat penting dalam melakukan kerja sama dengan guru pembimbing,

dan yang terakhir adalah wali kelas sebagai mitra kerja konselor yang membantu guru

pembimbing melaksanakan layanan yang menjadi tanggung jawabnya (Abu Bakar, 2010: 60).

Tugas guru disekolah banyak sekali. Ia harus membuat perencanaan pengajaran yang

sistematis, terinci untuk setiap pelajaran yang ia berikan. Berdasarkan perencanaan tersebut

guru melaksanakan pengajaran dan membuat evaluasi atas proses dan hasil pengajaran yang

telah dilaksanakan. Di dalam pelaksanaan pengajaran, tugas guru bukan hanya memberikan

pengajaran, tetapi juga harus memberikan bimbingan belajar kepada para siswa yang lambat

agar perkembangannya sejajar dengan yang lain. Yang normal dan cepat belajar pun tetap

memerlukan bimbingan dari guru agar ia mencapai perkembangan yang sesuai dengan

kemampuannya (Nana Syaodih, 2004: 241).

Seorang peserta didik yang melanggar tata tertib dapat ditindak oleh semua guru/petugas

lain, guru piket, wali kelas bahkan langsung oleh kepala sekolah. Tindakan tersebut

diinformasikan kepada wali kelas yang bersangkutan (dengan menggunakan kartu

komunikasi). Sementara itu guru pembimbing berperan dalam mengetahui sebab-sebab yang

melatar belakangi sikap dan tindakan peserta didik tersebut. Dalam hal ini guru pembimbing

bertugas membantu menangani masalah peserta didik tersebut dengan meneliti latar belakang

tindakan peserta didik melalui serangkaian wawancara dan informasi dari sejumlah sumber

data, setelah wali kelas merekomendasikannya.

Wali kelas memiliki tugas dalam bimbingan dan konseling yaitu membantu guru

pembimbing melaksanakan layanan yang menjadi tanggung jawabnya, membantu

memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa mengikuti khususnya dikelas yang

(14)

informasi tentang siswa di kelasnya untuk memperoleh layanan bimbingan dari guru

pembimbing, menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu

mendapat perhatian khusus, ikut serta dalam konferensi kasus (Abu Bakar, 2010: 60 ).

Kegiatan bimbingan konseling di sekolah belum berjalan dengan mestinya, kegiatan yang

dilaksanakan belum nampak secara nyata, hanya sekadar tulisan saja. Guru pembimbing pun

belum seutuhnya mengetahui ruang lingkup bimbingan konseling. Pelaksanaan bimbingan

konseling di sekolah seharusnya berjalan sesuai yang tertera dalam program BK, dan

dilaksanakan dengan bantuan atau partisipasi oleh personel sekolah lainnya, misalnya guru

kelas, guru bidang studi, bahkan kepala sekolah itu sendiri, tanpa partisipasi guru-guru yang

lainnya pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling kurang terlaksana. Walaupun guru

berpartisipasi tapi masih timbul persepsi-persepsi positif dan negatif dari guru-guru yang lain

termasuk guru bidang studi. Persepsi negatif inilah yang akan diluruskan sehingga persepsi

guru bidang studi positif dan meningkatkan partisipasi guru bidang studi juga.

Masih belum ada kesepakatan semua pihak , maka dapat dimengerti kalau sampai

sekarang masih banyak kesalahpahaman dalam bidang bimbingan dan konseling itu.

Kesalahpahaman seperti itu lebih mungkin terjadi mengingat pelayanan bimbingan dan

konseling dalam waktu yang relatif tidak begitu lama telah tersebar luas, terutama

kesekolah-sekolah , di seluruh pelosok tanah air. Bidang bimbingan konseling yang telah tersebar luas itu

digeluti oleh berbagai pihak dengan latar belakang yang sangat bervariasi.sebagian besar

diantara mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan bidang bimbingan dan konseling.

Berdasarkan pengalaman yang penulis lalui sendiri waktu melakukan Program

Pengalaman Lapangan (PPL), sangat terlihat kurang terbinanya hubungan kerjasama antara

guru bidang studi dengan guru bimbingan dan konseling dalam menghadapi masalah siswa,

hal ini berdampak terhadap diri siswa itu sendiri, yakni siswa tidak menemukan seseorang

yang tepat dalam membantu dirinya menyelesaikan masalahnya. Guru bimbingan dan

konseling kurang mendapat partisipasi atau dukungan dari guru bidang studi sehingga setiap

kali melayani anak didik yang sedang bermasalah, maka guru bimbingan dan konseling selalu

merasa kesulitan. Ditambah lagi persepsi guru bidang studi yang negatif terhadap bimbingan

(15)

Berdasarkan latar belakang diatas serta fenomena yang terjadi dilapangan, maka

penulis menganggap penting untuk mengadakan sebuah penelitian dengan judul “Hubungan

Persepsi dengan Partisipasi Guru Bidang Studi Terhadap Pelaksanaan Program Layanan

Bimbingan dan Konseling Di SMP Negeri 1 Panyabungan Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka identifikasi

masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Kurang pentingnya kegitan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.

2. Timbulnya persepsi guru bidang studi dalam pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan

Konseling.

3. Kurangnya partisipasi yang diberikan guru bidang studi terhadap pelaksanaan kegiatan

bimbingan dan konseling di sekolah.

4. Sejauh mana guru dapat membantu kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka peneliti

membatasi masalah yang berhubungan dengan persepsi dan partisipasi guru bidang studi

dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain adalah:

1. Bagaimana gambaran persepsi guru bidang studi terhadap pelaksanaan kegiatan

Bimbingan dan Konseling di sekolah.

2. Bagaimana gambaran partisipasi guru bidang studi tentang kegiatan Bimbingan dan

Konseling di sekolah.

3. Bagaimana hubungan persepsi dengan partisipasi guru bidang studi terhadap pelaksanaan

kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

(16)

2. Untuk mengetahui gambaran partisipasi guru bidang studi dalam kegiatan Bimbingan dan

Konseling di SMP Negeri I Panyabungan Selatan.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan persepsi dengan partisipasi guru bidang studi di

SMP Negeri I Panyabungan Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi guru BK manfaatnya untuk mengetahui persepsi dan partisipasi guru bidang studi

dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah.

2. Bagi guru bidang studi, manfaatnya untuk mengetahui gambaran positif dari kegiatan

bimbingan konseling di sekolah.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara persepsi dan

partisipasi guru bidang studi dengan layanan bimbingan konseling di sekolah, hal ini

diketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga rxy > rtabel yaitu 0,84 > 0.361. Jadi hipotesa

yang berbunyi : "Ada hubungan yang positif antara persepsi dan partisipasi guru bidang studi

dengan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri I Panyabungan Selatan Tahun

Ajaran 2011/2012, dapat diterima

B. Saran-Saran

1. Diharapkan kepala sekolah untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat

dipergunakan untuk kegiatan layanan bimbingan kepada siswa, sehingga pembinaan

layanan akan lebih berhasil.

2. Diharapkan kepada guru BK disarankan untuk lebih meningkatkan pengetahuan

khususnya dalam pemberian layanan kepada siswa yang bermasalah yakni dengan aktif

membaca litelatur yang bermutu maupun aktif mengikuti kegiatan pelatihan maupun

penataran yang dilaksanakan oleh Depag maupun Diknas.

3. Kepada guru bidang studi diharapkan lebih proaktif dalam menjalin kerjasama dengan

guru bimbingan konseling, sehingga setiap muncul permasalahan di kalangan siswa secara

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

.2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Badawi, Ahmad. 1998. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Putaka Pelajar.

Bakar, Abu. 2009. Dasar-Dasar Konseling. Damai Indah : Cita Pustaka Media Perintis.

Davis, Keith. 1987. Partisipasi ,

http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html.

Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Irawan, Mirza. 2009. Pelaksanaan Konseling Individual oleh Konselor di Tinjau dari Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Gender Konselor Menurut Persepsi Klien, Skripsi.Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Isbandi. 2007. Partisipasi , http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html

Mahmud,Dimyati M .1990. Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Perpustakaan Nasional.

Mikkelsen. 1985. Partisipasi, http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html.

Mubyarto.1997. Partisipasi, http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html.

Prayitno. 1975. Pelayanan Bimbingan di Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia.

. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Rachmat, Jalaluddin.1996. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ronnie, Dani. 2005. Seni Mengajar dengan Hati. Jakarta : PT Gramedia.

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Medan : Alfabeta.

Soetjipto & Kosasi, Raflis. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudrajat, Akmad.1985. Bimbingan dan konseling, (http://smpn1singajaya

.wordpress.com/Bimbingan-dan-Konseling/).

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: PT Bumi Aksara.

(19)

Stroebe, dkk. 1996. Dukungan Sosial, http://Ulankeyla blogspot.com.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Roasdakarya.

Syahrum & Salim. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka Media.

Syaodih, Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Walgito, Bimo.2004.Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : Andi Publisher.

Wazir Ws, Ach. 1985. Partisipasi,

http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html.

Willis, Sofian S. 1996. Bimbingan dan Konseling. http://Ulankeyla blogspot.com.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Karakteristik Guru Bimbingan Dan Konseling Dengan Self Disclosure Pada Siswa Smp Negeri 2 Babat. Persepsi terhadap

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku menyontek siswa kelas VIII di SMP Negeri 1

Adapun persepsi terhadap kegiatan layanan bimbingan dan konseling yaitu terkategori sangat tepat yang disebabkan oleh alasan bahwa kegiatan-kegiatan dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang kegiatan bimbingan konseling terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VIII SMP N

Syamsuriadi, NIM: 105018200698, Persepsi tentang Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pengembangan Diri Siswa SMP YPI Bintaro, Skripsi Program Strata 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah

Upaya Guru Bimbingan Konseling dalam Menanggulangi Perilaku Agresif Peserta Didik SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019, melalui layanan konseling

persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru Bimbingan dan Konseling.. dengan jumlah 62

Skripsi yang berjudul LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI MTsN BANJAR SELATAN 1 JALAN