HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PARTISIPASI GURU BIDANG
STUDI DALAM KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING
DI SMP NEGERI 1 PANYABUNGAN SELATAN
TAHUN AJARAN 2011 / 2012
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh:
NURAISAH RANGKUTI NIM. 108121065
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan Hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Skripsi berjudul “ Hubungan Persepsi dengan Partisipasi Guru Bidang Studi dalam Kegiatan Bimbingan Konseling di SMP Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Ajaran 2011 / 2012”, disusun untuk memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Untuk kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.S selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
dan Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Pendidikan, Drs. Aman Simaremare selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
3. Bapak Prof.Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan dan kepada Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan.
4. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi, saran dan
kritik, serta kesabaran dalam membimbing penulis dari awal sehingga
selesainya penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang
telah memberikan banyak ilmu, pengalaman, bimbingan, dan motivasi
iii
6. Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Panyabungan Selatan, Kabupaten
Mandailing Natal yang telah memberikan Izin Penelitian, serta Bapak dan
Ibu guru yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
7. Teristimewa kepada Ayahanda Ahmad Sudirman Rangkuti dan Ibunda
Nurhani Lubis, Abanganda Ahmad Ashari Rangkuti, serta adik-adik saya
Nikmah Hairani Rangkuti, Ahmad Saukani Rangkuti, dan Ahmad Irfani
Rangkuti yang telah memberikan saya Doa, dukungan, Motivasi baik
secara spiritual maupun materil.
8. Kepada seluruh teman-teman saya Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Konseling stambuk 2008 yang turut membantu dan
memotivasi selama perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari
segi isi maupun tata usaha, untuk itu penulis mengharap saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2012
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
HalamanABSTRAK………i
KATA PENGANTAR………..ii
DAFTAR ISI………iv
DAFTAR TABEL………vii
DAFTAR GAMBAR………...viii
DAFTAR LAMPIRAN……….ix
BAB I: PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II: KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Kerangka Teori... 7
1.Pengertian Persepsi ... 7
2. Perilaku dan Kinerja Warga Sekolah ... 21
2.1. Seseorang Mempunyai Reaksi-reaksi Senang atau Tidak Senang ... 21
3. Partisipasi Guru Bidang Studi ... 21
3.1. Pengertian Partisipasi ... 21
v
4. Pengertian Bimbingan dan Konseling ... 35
4.1. Pengertian Bimbingan ... 35
4.2. Pengertian Konseling ... 38
4.3. Pengertian Bimbingan dan Konseling ... 39
4.3.1. Tujuan Bimbingan dan Konseling ... 40
4.3.2. Fungsi Bimbingan dan Konseling ... 42
4.3.3. Tenaga Bimbingan di Sekolah Beserta Fungsi dan Peranannya ... 44
5. Hubungan Persepsi dan Partisipasi Guru Bidang Studi dalam Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ... 57
5.1. Program Bimbingan dan Konseling ... 58
B. Kerangka Konseptual ... 59
C. Hipotesis ... 60
BAB III: METODE PENELITIAN ... 61
A. Jenis Penelitian ... 61
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 61
C. Defenisi Operasional Variabel ... 61
D. Teknik Pengumpulan Data ... 62
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 65
F. Metode Analisa Data ... 66
G. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 67
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 68
vi
1. Uji Validitas ... 69
2. Uji Reliabilitas ... 70
C. Analisis Data Penelitian ... 71
1. Persepsi Guru Bidang Studi dalam Kegiatan Bimbingan Konseling ... 71
2. Partispasi Guru Bidang Studi dalam Kegiatan Bimbingan Konseling ... 71
D. Uji Hipotesis ... 72
E. Pembahasan Penelitian ... 72
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 75
vii
Tabel 6 : Varians Butir Item (Hasil Perhitungan Reliabilitas Persepsi Guru
Bidang Studi)………...84
Tabel 7 : Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Partisipasi Guru Bidang
Studi……….90
Tabel 8 :Varians Butir Item (Hasil Perhitungan Reliabilitas Partisipasi
Guru Bidang Studi………..………...94
Tabel 9 : Perhitungan Kategori Persepsi Guru Bidang Studi Terhadap
Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah………...99
Tabel 10 : Perhitungan Kategori Partispasi Guru Bidang Studi Terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah………103
Tabel 11 : Hubungan Persepsi Dengan Partisipasi Guru Bidang Studi Dalam
Kegiatan Bimbingan Konseling Di SMP Negeri I Panyabungan
ix terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………79
Lampiran 3 : Uji Coba Angket Partisipasi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………....87
Lampiran 4 : Perhitungan Uji Validitas Angket Partisipasi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………. 89
Lampiran 5 :Sebaran Angket Persepsi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………97
Lampiran 6 : Sebaran Angket Partisipasi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………98
Lampiran 7 : Perhitungan Kategori Persepsi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………99
Lampiran 8 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M) Persepsi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………...102
Lampiran 9 : Perhitungan Kategori Partisipasi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………..103
Lampiran 10 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M) Partisipasi Guru Bidang Studi terhadap Pelaksanaan Bimbingan Konseling………...106
Lampiran11 :PengujianHipotesis………..107
Lampiran 12 :Angket Penelitian SebelumUji Coba………..111
Lampiran 13 :Angket Penelitian Setelah Uji Coba………...118
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pendidikan, konselor sekolah sebagai individu yang tidak diharapkan untuk
bertindak sebagai hakim atau penilai. Konselor berbeda dengan guru, pengurus sekolah dan
orangtua dalam tugasnya di sekolah. Konselor tidak bertanggung jawab seperti guru untuk
memastikan bahwa mencapai dalam bidang akademik. Olehkarena itu konselor mampu untuk
mengadakan hubungan yang harmonis sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan
pelajar. Bimbingan dan konseling ada untuk menolong pelajar memahami berbagai
pengalaman sendiri, betapa dalam dan luasnya pengalaman itu, peluang yang ada serta pilihan
yang terbuka untuk mereka, dengan menolong mereka mengenal, membuat interpretasi dan
bertindak terhadap kekuatan sendiri dan sumber diri mereka yang bertujuan untuk
mempercepat perkembangan diri pelajar (Abu Bakar, 2010 : 8).
Permasalahan yang dialami para siswa disekolah seringkali tidak dapat dihindari meski
dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal ini terlebih-lebih lagi disebabkan karena sumber
permasalahan siswa banyak yang terletak diluar sekolah. Dalam kaitan itu permasalahan siswa
tidak boleh dibiarkan begitu saja. Apabila misi sekolah adalah menyediakan pelayanan yang
luas untuk secara efektif membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangan dan
mengatasi permasalahannya, maka segenap kegiatan dan kemudahan yang di selenggarakan
sekolah perlu diarahkan kesana. Disinilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan
konseling disamping kegiatan pengajaran.
Pengorganisasian program layanan bimbingan dan konseling disekolah adalah upaya
melibatkan orang-orang ke dalam organisasi bimbingan dan konseling serta upaya melakukan
pembagian kerja diantara anggota organisasi bimbingan dan konseling disekolah. Adapun
tugas personel sekolah yang berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling disekolah
yaitu, kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, wakil kepala
bimbingan dan konseling kepada semua personel sekolah, koordinator guru pembimbing /
konselor yaitu mengkoordinasi para guru pembimbing dalam memasyarakatkan pelayanan
bimbingan dan konseling, guru pembimbing / konselor memasyarakatkan kegiatan bimbingan
dan konseling, staf administrasi yaitu untuk konseling personel yang memiliki tugas
bimbingan dan konseling khusus , diantaranya membantu guru pembimbing dan koordinator
dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran
adalah personel yang sangat penting dalam melakukan kerja sama dengan guru pembimbing,
dan yang terakhir adalah wali kelas sebagai mitra kerja konselor yang membantu guru
pembimbing melaksanakan layanan yang menjadi tanggung jawabnya (Abu Bakar, 2010: 60).
Tugas guru disekolah banyak sekali. Ia harus membuat perencanaan pengajaran yang
sistematis, terinci untuk setiap pelajaran yang ia berikan. Berdasarkan perencanaan tersebut
guru melaksanakan pengajaran dan membuat evaluasi atas proses dan hasil pengajaran yang
telah dilaksanakan. Di dalam pelaksanaan pengajaran, tugas guru bukan hanya memberikan
pengajaran, tetapi juga harus memberikan bimbingan belajar kepada para siswa yang lambat
agar perkembangannya sejajar dengan yang lain. Yang normal dan cepat belajar pun tetap
memerlukan bimbingan dari guru agar ia mencapai perkembangan yang sesuai dengan
kemampuannya (Nana Syaodih, 2004: 241).
Seorang peserta didik yang melanggar tata tertib dapat ditindak oleh semua guru/petugas
lain, guru piket, wali kelas bahkan langsung oleh kepala sekolah. Tindakan tersebut
diinformasikan kepada wali kelas yang bersangkutan (dengan menggunakan kartu
komunikasi). Sementara itu guru pembimbing berperan dalam mengetahui sebab-sebab yang
melatar belakangi sikap dan tindakan peserta didik tersebut. Dalam hal ini guru pembimbing
bertugas membantu menangani masalah peserta didik tersebut dengan meneliti latar belakang
tindakan peserta didik melalui serangkaian wawancara dan informasi dari sejumlah sumber
data, setelah wali kelas merekomendasikannya.
Wali kelas memiliki tugas dalam bimbingan dan konseling yaitu membantu guru
pembimbing melaksanakan layanan yang menjadi tanggung jawabnya, membantu
memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa mengikuti khususnya dikelas yang
informasi tentang siswa di kelasnya untuk memperoleh layanan bimbingan dari guru
pembimbing, menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu
mendapat perhatian khusus, ikut serta dalam konferensi kasus (Abu Bakar, 2010: 60 ).
Kegiatan bimbingan konseling di sekolah belum berjalan dengan mestinya, kegiatan yang
dilaksanakan belum nampak secara nyata, hanya sekadar tulisan saja. Guru pembimbing pun
belum seutuhnya mengetahui ruang lingkup bimbingan konseling. Pelaksanaan bimbingan
konseling di sekolah seharusnya berjalan sesuai yang tertera dalam program BK, dan
dilaksanakan dengan bantuan atau partisipasi oleh personel sekolah lainnya, misalnya guru
kelas, guru bidang studi, bahkan kepala sekolah itu sendiri, tanpa partisipasi guru-guru yang
lainnya pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling kurang terlaksana. Walaupun guru
berpartisipasi tapi masih timbul persepsi-persepsi positif dan negatif dari guru-guru yang lain
termasuk guru bidang studi. Persepsi negatif inilah yang akan diluruskan sehingga persepsi
guru bidang studi positif dan meningkatkan partisipasi guru bidang studi juga.
Masih belum ada kesepakatan semua pihak , maka dapat dimengerti kalau sampai
sekarang masih banyak kesalahpahaman dalam bidang bimbingan dan konseling itu.
Kesalahpahaman seperti itu lebih mungkin terjadi mengingat pelayanan bimbingan dan
konseling dalam waktu yang relatif tidak begitu lama telah tersebar luas, terutama
kesekolah-sekolah , di seluruh pelosok tanah air. Bidang bimbingan konseling yang telah tersebar luas itu
digeluti oleh berbagai pihak dengan latar belakang yang sangat bervariasi.sebagian besar
diantara mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan bidang bimbingan dan konseling.
Berdasarkan pengalaman yang penulis lalui sendiri waktu melakukan Program
Pengalaman Lapangan (PPL), sangat terlihat kurang terbinanya hubungan kerjasama antara
guru bidang studi dengan guru bimbingan dan konseling dalam menghadapi masalah siswa,
hal ini berdampak terhadap diri siswa itu sendiri, yakni siswa tidak menemukan seseorang
yang tepat dalam membantu dirinya menyelesaikan masalahnya. Guru bimbingan dan
konseling kurang mendapat partisipasi atau dukungan dari guru bidang studi sehingga setiap
kali melayani anak didik yang sedang bermasalah, maka guru bimbingan dan konseling selalu
merasa kesulitan. Ditambah lagi persepsi guru bidang studi yang negatif terhadap bimbingan
Berdasarkan latar belakang diatas serta fenomena yang terjadi dilapangan, maka
penulis menganggap penting untuk mengadakan sebuah penelitian dengan judul “Hubungan
Persepsi dengan Partisipasi Guru Bidang Studi Terhadap Pelaksanaan Program Layanan
Bimbingan dan Konseling Di SMP Negeri 1 Panyabungan Selatan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka identifikasi
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Kurang pentingnya kegitan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
2. Timbulnya persepsi guru bidang studi dalam pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan
Konseling.
3. Kurangnya partisipasi yang diberikan guru bidang studi terhadap pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah.
4. Sejauh mana guru dapat membantu kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka peneliti
membatasi masalah yang berhubungan dengan persepsi dan partisipasi guru bidang studi
dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain adalah:
1. Bagaimana gambaran persepsi guru bidang studi terhadap pelaksanaan kegiatan
Bimbingan dan Konseling di sekolah.
2. Bagaimana gambaran partisipasi guru bidang studi tentang kegiatan Bimbingan dan
Konseling di sekolah.
3. Bagaimana hubungan persepsi dengan partisipasi guru bidang studi terhadap pelaksanaan
kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
2. Untuk mengetahui gambaran partisipasi guru bidang studi dalam kegiatan Bimbingan dan
Konseling di SMP Negeri I Panyabungan Selatan.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan persepsi dengan partisipasi guru bidang studi di
SMP Negeri I Panyabungan Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :
1. Bagi guru BK manfaatnya untuk mengetahui persepsi dan partisipasi guru bidang studi
dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
2. Bagi guru bidang studi, manfaatnya untuk mengetahui gambaran positif dari kegiatan
bimbingan konseling di sekolah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara persepsi dan
partisipasi guru bidang studi dengan layanan bimbingan konseling di sekolah, hal ini
diketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga rxy > rtabel yaitu 0,84 > 0.361. Jadi hipotesa
yang berbunyi : "Ada hubungan yang positif antara persepsi dan partisipasi guru bidang studi
dengan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri I Panyabungan Selatan Tahun
Ajaran 2011/2012, dapat diterima
B. Saran-Saran
1. Diharapkan kepala sekolah untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat
dipergunakan untuk kegiatan layanan bimbingan kepada siswa, sehingga pembinaan
layanan akan lebih berhasil.
2. Diharapkan kepada guru BK disarankan untuk lebih meningkatkan pengetahuan
khususnya dalam pemberian layanan kepada siswa yang bermasalah yakni dengan aktif
membaca litelatur yang bermutu maupun aktif mengikuti kegiatan pelatihan maupun
penataran yang dilaksanakan oleh Depag maupun Diknas.
3. Kepada guru bidang studi diharapkan lebih proaktif dalam menjalin kerjasama dengan
guru bimbingan konseling, sehingga setiap muncul permasalahan di kalangan siswa secara
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
.2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Badawi, Ahmad. 1998. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Putaka Pelajar.
Bakar, Abu. 2009. Dasar-Dasar Konseling. Damai Indah : Cita Pustaka Media Perintis.
Davis, Keith. 1987. Partisipasi ,
http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html.
Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Irawan, Mirza. 2009. Pelaksanaan Konseling Individual oleh Konselor di Tinjau dari Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Gender Konselor Menurut Persepsi Klien, Skripsi.Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.
Isbandi. 2007. Partisipasi , http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html
Mahmud,Dimyati M .1990. Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Perpustakaan Nasional.
Mikkelsen. 1985. Partisipasi, http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html.
Mubyarto.1997. Partisipasi, http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html.
Prayitno. 1975. Pelayanan Bimbingan di Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia.
. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.
. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.
Rachmat, Jalaluddin.1996. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Ronnie, Dani. 2005. Seni Mengajar dengan Hati. Jakarta : PT Gramedia.
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Medan : Alfabeta.
Soetjipto & Kosasi, Raflis. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudrajat, Akmad.1985. Bimbingan dan konseling, (http://smpn1singajaya
.wordpress.com/Bimbingan-dan-Konseling/).
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: PT Bumi Aksara.
Stroebe, dkk. 1996. Dukungan Sosial, http://Ulankeyla blogspot.com.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Roasdakarya.
Syahrum & Salim. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka Media.
Syaodih, Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Walgito, Bimo.2004.Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : Andi Publisher.
Wazir Ws, Ach. 1985. Partisipasi,
http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html.
Willis, Sofian S. 1996. Bimbingan dan Konseling. http://Ulankeyla blogspot.com.