• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan minat dan keterampilan membaca puisi siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dengan menggunakan media audio visual.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan minat dan keterampilan membaca puisi siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dengan menggunakan media audio visual."

Copied!
206
0
0

Teks penuh

(1)

SD Negeri Karangkendal I Boyolali Dengan Menggunakan Media Audio Visual. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan.

Pelajaran bahasa Indonesia dengan materi membaca puisi merupakan pelajaran wajib di kelas V. Dalam membaca puisi perlu keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah mengetahui apakah penggunaan media audio visual dapat (1) meningkatkan minat siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dalam membaca puisi. (2) meningkatkan keterampilan siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dalam membaca puisi.

Penelitian Tindakan Kelas yang mengacu pada siklus pembelajaran yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Siklus tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD N Karangkendal I Boyolali pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Data diperoleh peneliti melalui kuesioner, wawancara, dan lembar observasi keterampilan membaca puisi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.

Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat (1) meningkatkan minat membaca puisi siswa. Kondisi awal minat siswa 49,4 (minat rendah) menjadi 53 (minat tinggi) pada akhir pembelajaran di siklus I. Pada akhir siklus II meningkat menjadi 54,1 (minat tinggi). (2) Meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca puisi. Rata-rata nilai pada kondisi awal sebelum digunakan media audio visual dalam pembelajaran ialah 67,6 dan pada siklus I terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa menjadi 72,6 serta pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 78,6. Persentase siswa yang mencapai KKM 75 juga meningkat. Pada kondisi awal terdapat 33,3% siswa yang mencapai KKM menjadi 80% di akhir siklus II. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan minat dan keterampilan siswa pada pelajaran bahasa Indonesia dengan materi membaca puisi.

(2)

Grade V Karangkendal I Boyolali Using Audio Visual Media. Study program Elementary School Teacher Education, Department of Educational Sciences, the Faculty of Science.

Indonesian lesson with poetry reading material is a compulsory subject in class V. In poetry reading skills need to be mastered. Therefore, the purpose of this classroom action research was to determine whether the use of audio-visual media can (1) increase the interest of fifth grade students of SD Negeri Karangkendal I Boyolali in reading poetry. (2) improve the skills of fifth grade students of SD Negeri Karangkendal I Boyolali in reading poetry.

Class Action Research which refers to the learning cycle proposed by Kemmis and Taggart. The cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The research was conducted in two cycles with research subjects are students of class V SD N Karangkendal I Boyolali in the first semester of the 2015/2016 academic year. Data obtained by researchers through questionnaires, interviews, and observation sheet poetry reading skills. Data analysis technique used is descriptive analysis.

Results of research conducted shows that learning by using audio-visual media can (1) increase the students' interest in reading poetry. The initial condition student interests 49.4 (low interest) to 53 (high interest) at the end of the learning cycle I. At the end of the second cycle increased to 54.1 (high interest). (2) improve students' skills in reading poetry. The average value of the initial conditions prior to use audio-visual media in learning is 67.6 and the first cycle an increase in the average value of 72.6 as well as the students into the second cycle also increased to 78.6. The percentage of students who achieve 75 KKM also increased. At baseline 33.3% of students who achieve KKM to 80% at the end of the second cycle. Thus, it can be concluded that learning by using audio-visual media can increase the interest and skills of students in the Indonesian language teaching with poetry reading material.

(3)

i

SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGKENDAL I BOYOLALI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : Dwi Harsono NIM : 10 1134 105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (S1) JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

 Allah SWT yang selalu menyertai di setiap detik hidup saya.

 Almh. Ibu dan ayah yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungan kepada saya.

 Para saudara saya yang selalu motivasi saya.

(7)

v

MOTTO

(8)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar kutipan dan daftar referensi sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Januari 2016 Peneliti,

(9)

vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Dwi Harsono Nomor Mahasiswa : 101134105

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGKENDAL I BOYOLALI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya berikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 25 Januari 2016 Yang menyatakan,

(10)

viii

Dwi Harsono. 2015. Peningkatan Minat Dan Keterampilan Membaca Puisi Siswa Kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali Dengan Menggunakan Media Audio Visual. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan.

Pelajaran bahasa Indonesia dengan materi membaca puisi merupakan pelajaran wajib di kelas V. Dalam membaca puisi perlu keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah mengetahui apakah penggunaan media audio visual dapat (1) meningkatkan minat siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dalam membaca puisi. (2) meningkatkan keterampilan siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dalam membaca puisi.

Penelitian Tindakan Kelas yang mengacu pada siklus pembelajaran yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Siklus tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD N Karangkendal I Boyolali pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Data diperoleh peneliti melalui kuesioner, wawancara, dan lembar observasi keterampilan membaca puisi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.

Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat (1) meningkatkan minat membaca puisi siswa. Kondisi awal minat siswa 49,4 (minat rendah) menjadi 53 (minat tinggi) pada akhir pembelajaran di siklus I. Pada akhir siklus II meningkat menjadi 54,1 (minat tinggi). (2) Meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca puisi. Rata-rata nilai pada kondisi awal sebelum digunakan media audio visual dalam pembelajaran ialah 67,6 dan pada siklus I terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa menjadi 72,6 serta pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 78,6. Persentase siswa yang mencapai KKM 75 juga meningkat. Pada kondisi awal terdapat 33,3% siswa yang mencapai KKM menjadi 80% di akhir siklus II. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan minat dan keterampilan siswa pada pelajaran bahasa Indonesia dengan materi membaca puisi.

(11)

ix

Elementary School Grade V Karangkendal I Boyolali Using Audio Visual Media. Study program Elementary School Teacher Education, Department of Educational Sciences, the Faculty of Science.

Indonesian lesson with poetry reading material is a compulsory subject in class V. In poetry reading skills need to be mastered. Therefore, the purpose of this classroom action research was to determine whether the use of audio-visual media can (1) increase the interest of fifth grade students of SD Negeri Karangkendal I Boyolali in reading poetry. (2) improve the skills of fifth grade students of SD Negeri Karangkendal I Boyolali in reading poetry.

Class Action Research which refers to the learning cycle proposed by Kemmis and Taggart. The cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The research was conducted in two cycles with research subjects are students of class V SD N Karangkendal I Boyolali in the first semester of the 2015/2016 academic year. Data obtained by researchers through questionnaires, interviews, and observation sheet poetry reading skills. Data analysis technique used is descriptive analysis.

Results of research conducted shows that learning by using audio-visual media can (1) increase the students' interest in reading poetry. The initial condition student interests 49.4 (low interest) to 53 (high interest) at the end of the learning cycle I. At the end of the second cycle increased to 54.1 (high interest). (2) improve students' skills in reading poetry. The average value of the initial conditions prior to use audio-visual media in learning is 67.6 and the first cycle an increase in the average value of 72.6 as well as the students into the second cycle also increased to 78.6. The percentage of students who achieve 75 KKM also increased. At baseline 33.3% of students who achieve KKM to 80% at the end of the second cycle. Thus, it can be concluded that learning by using audio-visual media can increase the interest and skills of students in the Indonesian language teaching with poetry reading material.

(12)

x

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi dengan judul “PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN

MEMBACA PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGKENDAL I BOYOLALI”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma.

Penyusunan skripsi ini diakui banyak hambatan karena keterbatasan waktu, pengetahuan dan pengalaman. Namun berkat semangat dan pemberian dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penyusunan ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohadi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. G. Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,BS.T.,M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan dorongan, motivasi, pengarahan dan dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran serta mengarahkan peneliti dalam penyusunan skripsi.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd.,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dorongan, motivasi, pengarahan dan dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran serta mengarahkan peneliti dalam penyusunan skripsi.

5. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd., selaku Dosen penguji yang telah memberikan masukan atau saran kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf PGSD yang telah membimbing dan memberikan pelayanan bagi kami.

7. Ngatmiyatun, S.Pd. Kepala SD Negeri Karangkendal I Boyolali yang telah mengijinkan peneliti dalam melakukan penelitian.

8. Kusmanto, A.Ma.Pd. Guru kelas V di SD Negeri Karangkendal I Boyolali yang telah memberikan bantuan dalam melakukan penelitian.

9. Keluarga tercinta atas semua dukungan material dan moral serta doa dan perhatianya selama ini.

10.Teman-teman PGSD USD atas semangat dan dukungan serta kerjasama dalam proses perkuliahan.

(13)

xi

Yogyakarta, 25 Januari 2016 Penulis

(14)

xii

HALAMAN JUDUL ……… HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING……….

HALAMAN PENGESAHAN………..

HALAMAN PERSEMBAHAN………....

HALAMAN MOTTO……….

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………..……….. ABSTRAK ………...

BAB I PENDAHULUAN ……….

A. Latar Belakang Masalah ………

B. Batasan Masalah ………

C. Perumusan Masalah ……….. D. Tujuan Penelitian ………. E. Definisi Operasional ……….

F. Manfaat Penelitian ………

BAB II LANDASAN TEORI………

A. Kajian Pustaka………

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia………. a. Keterampilan Menyimak……….. b. Keterampilan Berbicara……… c. Keterampilan Membaca………... d. Keterampilan Menulis………. 2. Membaca Puisi………...

a. Memahami maksud dan isi puisi supaya dapat menghayati……… b. Mampu mengekspresikan isi puisi dengan wajah……… c. Memahami tanda baca yang terdapat dalam rangkaian puisi……….. d. Melafalkan secara jelas pada waktu puisi tersebut dibacakan………. e. Intonasi nada pengucapan saat membaca puisi………

3. Minat………..

a. Aspek minat belajar………. b. Indikator minat belajar………. c. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam minat………... 4. Media audio visual……….

a. Media audio visual diam……….. b. Media audio visual gerak ……….. B. Fungsi Peningkatan Keterampilan Membaca………. C. Strategi yang Meningkatkan Minat dan Keterampilan Membaca………....

(15)

xiii

BAB III METODE PENELITIAN……….

A. Jenis Penelitian………...………

B. Seting Penelitian……….

1. Tempat Penelitian………...

2. Subjek Penelitian………..

3. Objek Penelitian………

C. Rencana Tindakan……….

1. Persiapan………

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus……….. D. Teknik Pengumpulan Data………..………..

E. Instrumen Penelitian………...

1. Instrumen Minat ………

2. Instrumen Keterampilan………

F. Validitas………..

1. Validitas Instrumen Penelitian……….. 2. Validitas Perangkat Pembelajaran………

G. Analisis Data………..

1. Analisis Data Minat………..

2. Analisis Data Keterampilan Membaca……….. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..

A. Hasil Penelitian………....

1. Media audio visual dapat meningkatkan minat membaca puisi siswa…………. 2. Media audio visual dapat meningkatkan keterampilan membaca puisi siswa..

(16)

xiv

Halaman Tabel 1.1

Tabel 3.1

Nilai Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2013/2014 dan 204/2015……… Pengumpulan data dan instrumennya ………. 5 35

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner minat ……… 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi lembar observasi siswa……….. 37

Tabel 3.4 Penskoran………. 38

Tabel 3.5 Lembar validitas minat……… 39

Tabel 3.6 Rentang Skor………... 40

Tabel 3.7 Validitas Silabus……….. 40

Tabel 3.8 Lembar validitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……… 41

Tabel 3.9 Validitas Lembar Kerja Siswa (LKS)……….. 43

Tabel 3.10 Validitas Soal Evaluasi……… 43

Tabel 3.11 Validitas Bahan Ajar……… 44

Tabel 3.12 Pedoman Skoring Kuesioner………... 45

Tabel 3.13 Rentang skor dan kategori………... 45

Tabel 3.14 Kriteria Keberhasilan Minat Siswa……….. 47

Tabel 3.15 Kriteria Keberhasilan Membaca Siswa dengan Lembar Observasi……… 48

Tabel 3.16 Kriteria keberhasilan membaca siswa dengan tes………... 48

Tabel 4.1 Kondisi awal minat membaca siswa……… 52

Tabel 4.2 Kondisi awal keterampilan membaca siswa……… 53

Tabel 4.3 Capaian minat siswa siklus I……… 61

Tabel 4.4 Keterampilan membaca siswa siklus I……… 63

Tabel 4.5 Target keberhasilan dan capaian siklus I………. 65

Tabel 4.6 Capaian minat siswa siklus II……….. 72

Tabel 4.7 Keterampilan membaca siswa siklus II………... 74

Tabel 4.8 Target keberhasilan dan capaian siklus II……… 75

Tabel 4.9 Rekapitulasi data minat belajar siklus I dan siklus II……….. 78

Tabel 4.10 Peningkatan minat kondisi awal, siklus I dan siklus II……… 79

Tabel 4.11 Rekapitulasi hasil keterampilan membaca pusii siswa……… 81

(17)

xv

Halaman Gambar 2.1

Gambar 3.1

Peta Konsep Penelitian……….. Model PTK Menurut Kemmis Dan Tagart……….

24 28 Gambar 4.1

Gambar 4.2 Gambar 4.3

Proses Pembelajaran siklus I………. Proses Pembelajaran Siklus II………... Grafik Skor Rata-rata Minat Siswa………

(18)

xvi

Halaman

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ………... 93

Lampiran 2 Silabus ………... 94

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan 1 …...... 118

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan 2 ... 129

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan 1 ………... 136

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan 2 ..…….... 145

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) ……….. 154

Lampiran 8 Soal Evaluasi ……….... 158

Lampiran 9 Kisi-Kisi dan Rubik Penskoran ………..... 160

Lampiran 10 Kunci Jawaban………... 162

Lampiran 11 Validasi Dosen………... 165

Lampiran 12 Validasi Kepala Sekolah………..... 175

Lampiran 13 Validasi Guru………..………... 182

Lampiran 14 Contoh Hasil Soal Evaluasi Siswa………. 190

Lampiran 15 Kuesioner………... 194

Lampiran 16 Lembar Observasi……….. 196

Lampiran 17 Foto-Foto Kegiatan……….……... 202

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab I akan diuraikan enam hal, yaitu : (A) Latar Belakang Masalah, (B) Batasan Masalah, (C) Rumusan Masalah, (D) Tujuan Penelitian, (E) Definisi Operasional, dan (F) Manfaat Penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang wajib dipelajari oleh para siswa mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Oleh sebab itu tidaklah asing apabila semua warga Indonesia harus mempelajari pelajaran tersebut. Melalui percakapan dengan menggunakan bahasa Indonesia seseorang dapat berkomunikasi, bahkan dengan orang yang memiliki suku dan daerah yang berbeda (Depdiknas, 2006). Akan tetapi, keterampilan masing-masing seseorang dalam berkomunikasi berbeda. Tanpa dapat mempelajari dan memahami keterampilan dalam berbahasa, seseorang tidak dapat mengartikan tiap kata yang diucapkan dengan baik. Keterampilan belajar bahasa Indonesia yang perlu dikuasai meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

(20)

yang dibawa penulis. Pesan yang dibawa oleh penulis melalui gambar huruf-huruf disebut karangan. Karangan sebagai ekspresi pikiran, gagasan, pendapat, pengalaman disusun secara sistematis, dan logis (Sutari, 1997:26). Dalam skripsi ini peneliti hanya akan membahas keterampilan membaca, khususnya yang berkaitan dengan membaca puisi.

Salah satu materi yang perlu dikuasai kelas V SD ialah membaca puisi. Membaca puisi dalam lembar materi buku Bahasa Indonesia Kelas V semester gasal (Rahayu, 2015: 19) ialah kegiatan membaca karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan bermakna. Oleh karena itu terdapat beberapa keterampilan yang perlu dikuasai oleh siswa supaya dapat membaca puisi dengan baik. Keterampilan tersebut meliputi: Pertama, perlu memahami maksud dan isi puisi supaya dapat menghayati. Kedua, pemahaman isi puisi baik senang, takut, sedih, dll supaya dapat mengekspresikannya melalui mimik wajah. Ketiga, memahami tanda baca yang terdapat dalam puisi tersebut, misalnya: tanda baca (/) artinya berhenti sebentar, tanda baca (//) artinya berhenti agak lama. Keempat, mampu mengartikulasikan/ melafalkan secara jelas pada waktu puisi tersebut dibacakan. Kelima, mampu mengatur intonasi nada pengucapan pada saat membacakan puisi (Rahayu, 2015: 20).

Saat peneliti melakukan observasi di SD N Karangkendal I Boyolali kelas V tanggal 11 Oktober 2014, saat 24 siswa belajar membaca puisi yang berjudul “Kupu-Kupu” peneliti melihat dalam memberikan contoh atau memperagakan cara membaca puisi guru kurang maksimal sesuai dengan penerapan dengan 5 keterampilan seperti tersebut di atas. Akibatnya terdapat 18 siswa (75%) siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Mereka kurang memperhatikan penjelasan guru, mengobrol dengan teman, membuat kondisi kelas gaduh, mengantuk saat pelajaran, dll. Dengan demikian mereka kurang begitu berminat terhadap pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi membaca puisi.

(21)

pengaruh dalam diri dan di luar diri orang tersebut. Semakin kuat seseorang memiliki suatu kesukaan, maka semakin dekat pula dengan minatnya. Apabila seseorang dalam dirinya sudah tertanam minat yang besar sudah pasti akan mengorbankan sesuatu untuk dapat meraihnya.

Ciri-ciri siswa yang memiliki minat adalah mau memperhatikan sesuatu yang dipelajarinya, menyukai dan merasa senang terhadap objek yang tengah diamati atau dipelajari, tertarik pada aktivitas yang sedang diamati (Slameto, 2003:58). Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru bahasa Indonesia untuk menggali informasi berkaitan dengan nilai bahasa Indonesia khususnya materi membaca puisi. Menurut guru tersebut banyak siswa yang nilainya kurang memuaskan/ di bawah KKM. Peneliti kemudian melakukan studi dokumentasi untuk mengetahui nilai bahasa Indonesia yang berkaitan dengan membaca puisi. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Data nilai ulangan bahasa Indonesia dengan materi membaca puisi tersaji pada tabel 1.1 berikut.

(22)

Djamarah dan Zain (2015: 121) menyatakan media adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyalurkan atau mewakili materi yang dibawakan dan tidak bisa diungkapkan oleh guru dengan kata-kata. Penggunaan media dapat lebih mempermudah pemahaman materi yang kurang dapat dimengerti oleh siswa melalui penjelasan dari guru. Sedangkan media audio visual menurut Djamarah dan Zain (2015: 124) ialah media yang digunakan dengan pemberian unsur suara dan gambar.

Peneliti mengambil inspirasi dari beberapa penelitian lain berupaya meningkatkan keterampilan membaca puisi pada pelajaran bahasa Indonesia dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Dengan Menggunakan Media Audiovisual Kelas V SD” oleh Ana (2011). Peneliti lain menggunakan media audio visual untuk meningkatkan minat dan keterampilan siswa dengan “Peningkatan Minat Dan Keterampilan Menyimak Menggunakan Media Audio Visual Siswa SD N Selomulyo” oleh gigih (2014). Sedangkan peneliti selanjutnya membuat penelitian dalam keterampilan yang berhubungan mengenai penggunaan media audio visual untuk meningkatkan keterampilan dengan judul “Penggunaan Media Audio-Visual Video Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara” oleh Wawan (2011)”.

Berdasarkan teori di atas penelitian ini berjudul “Peningkatan Minat Dan Keterampilan Membaca Puisi Kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali Dengan Menggunakan Media Audio Visual”.

B. Batasan Masalah

(23)

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas terdapat perumusan masalah ini yaitu : 1. Apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat siswa

kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dalam membaca puisi?

2. Apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dalam membaca puisi?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

1. Meningkatkan minat membaca siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dengan menggunakan media audio visual.

2. Meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dengan menggunakan media audio visual.

E. Definisi Operasional

Supaya tidak menimbulkan salah persepsi, maka peneliti membatasi beberapa definisi sebagai berikut.

1. Minat artinya adalah suatu rasa menyukai dan tertarik pada suatu hal atau aktivitas, tanpa adanya yang menyuruh untuk melakukan aktivitas tersebut. 2. Keterampilan ialah kemampuan siswa atau seseorang dalam melakukan

sesuatu.

3. Puisi merupakan suatu karya sastra yang memiliki kata-kata yang indah dengan makna kias dan penuh makna.

4. Membaca adalah suatu keterampilan seseorang dalam menyampaikan bahasa tertulis dengan bahasa lisan.

5. Keterampilan membaca puisi ialah kemampuan yang dikuasai oleh siswa dalam membaca puisi. Pada keterampilan tersebut ialah volume, intonasi, 6. Media audio visual merupakan alat yang digunakan oleh guru dalam

(24)

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1. Bagi Guru

Guru dapat menggunakan media audio visual saat mengajar materi membaca puisi untuk meningkatkan minat dan keterampilan siswa.

2. Bagi Siswa

Siswa dapat menguasai lima keterampilan membaca puisi sehingga nilai/ KKM siswa meningkat.

3. Bagi Peneliti

(25)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab II landasan teori dibagi menjadi lima bagian, diantaranya (A) Kajian pustaka, (B) Fungsi Peningkatan Keterampilan Membaca, (C) Strategi yang Meningkatkan Minat dan Keterampilan Membaca, (D) Kerangka Berpikir dan (E) Hipotesis Tindakan

A. Kajian Pustaka

1. Pelajaran Bahasa Indonesia

Pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang wajib dipelajari oleh para siswa mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Oleh sebab itu tidaklah asing apabila semua warga Indonesia harus mempelajari pelajaran tersebut. Melalui percakapan dengan menggunakan bahasa Indonesia seseorang dapat berkomunikasi, bahkan dengan orang yang memiliki suku dan daerah yang berbeda (Depdiknas, 2006). Dalam mempelajari bahasa Indonesia terdapat beberapa keterampilan yang wajib dikuasai oleh siswa. Keterampilan-keterampilan tesebut yaitu :

a. Keterampilan menyimak

Keterampilan menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008: 31).

b. Keterampilan Berbicara

(26)

menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari.

c. Keterampilan membaca

Brooks (Tarigan, 2008: 4) mengemukakan keterampilan membaca ialah kemampuan seseorang dalam menerima informasi dari sumber tertulis. Membaca merupakan suatu cara mengungkapkan simbol-simbol tertulis dan menangkap makna dari serangkaian simbol-simbol. Membaca merupakan suatu hak yang rumit (Nurhadi, 1987: 13). Membaca merupakan salah satu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata atau bahasa lisan (Taringan, 1990:7), sehingga membaca dapat diartikan suatu ungkapan oleh seseorang dari bahasa tulis menjadi bahasa lisan yang dapat dipahami oleh orang lain dengan cara mendengarkan apa yang diucapkan oleh pembaca. Sehingga dapat dinyataan keterampilan membaca merupakan suatu kemampuan (skill) siswa atau seseorang untuk dapat mengungkapkan simbol-simbol atau tulisan yang hendak diucapkan melalui kata-kata secara lisan sesuai dengan suku kata yang baik dan benar.

d. Keterampilan Menulis

Keterampian menulis adalah suatu keterampilan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut yang di dalamnya mengandung pesan yang dibawa penulis. Pesan yang dibawa oleh penulis melalui gambar huruf-huruf disebut karangan. Karangan sebagai ekspresi pikiran, gagasan, pendapat, pengalaman disusun secara sistematis, dan logis (Sutari, 1997: 26).

2. Membaca Puisi

(27)

Sehingga membaca puisi ialah membacakan informasi tertulis dengan menggunakan kata-kata yang indah dan penuh makna. Rahayu, (2015: 19) mengemukakan membaca puisi ialah kegiatan membaca karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan bermakna. Oleh karena itu terdapat beberapa keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa supaya dapat membacakan puisi dengan baik. Keterampilan dalam membaca puisi meliputi:

Pertama, perlu memahami maksud dan isi puisi supaya dapat menghayati. Kedua, pemahaman isi puisi baik senang, takut, sedih, dll supaya dapat mengekspresikannya melalui mimik wajah. Ketiga, memahami tanda baca yang terdapat dalam puisi tersebut, misalnya: tanda baca (/) artinya berhenti sebentar, tanda baca (//) artinya berhenti agak lama. Keempat, mampu mengartikulasikan/ melafalkan secara jelas pada waktu puisi tersebut dibacakan. Kelima, mampu mengatur intonasi nada pengucapan saat membacakan puisi (Rahayu, 2015: 20).

a. Memahami maksud dan isi puisi supaya dapat menghayati.

Dalam membaca puisi siswa harus mengerti apa isi dari susunan kata-kata yang terdapat dalam rangkaian puisi yang akan dibacakan. Di setiap kata-kata yang terdapat dalam puisi memiliki makna yang banyak, sehingga siswa dapat mengartikan masing-masing kata supaya siswa mengetahui suasana hati yang terdapat di dalam rangkaian puisi tersebut. b. Mampu mengekspresikan isi puisi dengan mimik wajah.

Setelah siswa dapat mahami makna yang terdapat di dalam tiap kata pada rangkaian puisi, siswa harus mampu mengungkapkan isi yang terdapat dalm puisi melalui raut muka atau mimik wajah. Yang berarti terdapat berbagai suasana dalam rangkaian puisi seperti, dalam suasana yang sedih maka siswa harus mampu menunjukkan raut muka sedih, dll. c. Memahami tanda baca yang terdapat dalam rangkaian puisi.

(28)

Apabila terdapat tanda baca (/) maka dalam membacakan puisi siswa harus berhenti dengan sejenak.

Apabila di dalam rangkaian puisi terdapat tanda (//) maka dalam membacakan puisi siswa harus berhenti agak lama.

d. Melafalkan secara jelas pada waktu puisi tersebut dibacakan

Dalam membacakan puisi siswa harus dapat mengucapkan kata-kata dengan jelas, supaya pendengar juga memahami isi yang terkandung dalam puisi tersebut.

e. Intonasi nada pengucapan saat membacakan puisi

Pembacaan puisi yang baik ialah mampu mengatur tinggi rendahnya nada pengucapan yang terdapat dalam puisi tersebut sesuai dengan makna yang terkandung.

Sehingga dalam membacakan suatu puisi siswa harus dapat menguasai keterampilan-keterampilan dalam membaca puisi tersebut supaya siswa dapat membaca puisi dengan baik.

3. Minat

Slameto (2013:180) mengungkapkan minat sebagai suatu rasa suka serta keterikatan dalam suatu hal atau aktivitas tanpa adanya paksaan, atau tanpa harus disuruh oleh orang lain. Minat pada dasarnya ialah penerimaan atau suatu tingkatan hubungan yang terjadi di dalam diri dengan di luar diri seseorang, dengan demikian apabila semakin kuat minat yang dimiliki seseorang, maka keinginan untuk mempertahankan akan semakin besar. Seseorang yang memiliki kesukaan terhadap sesuatu dengan sendirinya dia akan melakukan aktivitas tersebut. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan dan tindakan, dengan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang disukainya. Minat bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir, melainkan akan dimiliki oleh seseorang saat dia menyukai sesuatu.

(29)

dari seseorang untuk mencapainya. Minat dapat terjadi pada seseorang dikarenakan pengaruh dalam diri dan di luar diri orang tersebut. Semakin kuat seseorang memiliki suatu kesukaan, maka semakin dekat pula dengan minatnya. Apabila seseorang dalam dirinya sudah tertanam minat yang besar sudah pasti akan mengorbankan sesuatu untuk dapat meraihnya.

a. Aspek-aspek Minat Belajar

Hurlock (1990: 422) mengemukakan minat memiliki dua aspek yaitu: 1) Aspek kognitif

Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif didasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan.

2) Aspek afektif

Aspek kognitif merupakan suatu aspek yang dalam hal ini membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Aspek dalam hal ini memiliki peran yang begitu penting dalam mengembangkan minat dalam diri peserta didik.

b. Indikator Minat Belajar

Menurut Slameto (2003: 58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.

2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.

3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.

(30)

5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan. c. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam minat

Dengan minat yang tinggi tentunya akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi pula. Apabila siswa mempunyai minat belajar yang amat tinggi terhadap pelajaran bahasa Indonesia terutama dalam materi puisi, maka secara otomatis siswa tersebut akan dapat memahami materi tersebut dalam waktu yang lebih singkat apabila dibandingkan dengan peserta didik yang lain. Hal ini juga dapat dilihat dengan apabila prestasi siswa tersebut tinggi tentunya siswa tersebut mempunyai minat yang tinggi pula. Sehingga dapat dilihat minat mempunyai hubungan dengan prestasi belajar. Salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat terutama memiliki minat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi munculnya minat.

Menurut Barokah (2011: 102), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa antara lain :

1) Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berpengaruh terhadap seseorang melalui dalam diri orang tersebut. Faktor-faktor yang terdapat dalam diri seseorang ialah:

a) Belajar

Seseorang dapat memperoleh minat dengan melalui cara belajar, karena melalui suatu proses pembelajaran siswa dapat menyukai pelajaran tertentu secara perlahan-lahan. Sehingga siswa secara terus-menerus akan mempelajari pelajaran yang disukainya. Hal ini sesuai dengan pendapatnya D. Gunarsa dan Ny. Singgih (1989:68) bahwa “minat akan timbul dari sesuatu yang diketahui dan kita dapat mengetahui sesuatu dengan belajar, karena itu semakin banyak belajar semakin luas pula bidang minat”.

(31)

Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para siswa. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang dalam prospek kehidupan di masa yang akan datang. Cita-cita ini senantiasa dikejar dan diperjuangkan, bahkan tidak jarang meskipun mendapat rintangan, seseorang tetap berusaha untuk mencapainya. c) Bakat

Melalui bakat seseorang akan memiliki minat. Ini dapat dibuktikan dengan contoh: bila seseorang sejak kecil memiliki bakat menyanyi, secara tidak langsung ia akan memiliki minat dalam hal menyanyi. Jika ia dipaksakan untuk menyukai sesuatu yang lain, kemungkinan ia akan membencinya atau merupakan suatu beban bagi dirinya. Oleh karena itu, dalam memberikan pilihan baik sekolah maupun aktivitas lainnya sebaiknya disesuaikan dengan bakat yang dimiliki.

d) Hobi

Bagi setiap orang hobi merupakan salah satu hal yang menyebabkan timbulnya minat. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki hobi terhadap matematika maka secara tidak langsung dalam dirinya timbul minat untuk menekuni ilmu matematika, begitupun dengan hobi yang lainnya. Dengan demikian, faktor hobi tidak bisa dipisahkan dari faktor minat.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang dan berasal dari luar orang tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dari luar diri seseorang ialah:

a) Keluarga

(32)

pengajar atau guru, orang tua memiliki peran yang penting dalam perkembangan minat siswa. Orang tua dapat membimbing peserta didik dalam menyukai pelajaran tertentu dengan memberikan support atau motivasi. Pemberian motivasi yang besar oleh orang tua akan sangat berarti bagi perkembangan jiwa peserta didik.

b) Motivasi

Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Menurut Tampubolon (1993: 41) minat merupakan “perpaduan antara keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada motivasi”. Peserta didik yang ingin mempelajari materi puisi seharusnya dia tertarik dengan materi yang kita bawakan. Salah satu cara membuat peserta didik tertarik dengan materi tersebut dengan memberikan motivasi seperti, pemberian hadiah, bintang kelas dll.

c) Teman Pergaulan

Melalui pergaulan seseorang akan dapat terpengaruh arah minatnya oleh teman-temannya, khususnya teman akrabnya. Khusus bagi remaja, pengaruh teman ini sangat besar karena dalam pergaulan itulah mereka memupuk pribadi dan melakukan aktifitas bersama-sama untuk mengurangi ketegangan dan kegoncangan yang mereka alami. Apabila seseorang bergaul dengan orang yang berkepribadian baik tentu orang tersebut akan terpengaruh menjadi baik pula. Begitu pula dalam hal minat, orang yang bergaul dengan orang yang mempunyai minat yang besar dalam belajar tentu orang tersebut juga dapat terpengaruh. Karena teman pergaulan sangat berpengaruh terhadap kepribadian siswa.

d) Lingkungan

(33)

Crow (1988: 352) bahwa “minat dapat diperoleh dari kemudian sebagai dari pengalaman mereka dari lingkungan di mana mereka tinggal”. Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat bergaul, juga tempat bermain sehari-hari dengan keadaan alam dan iklimnya, flora serta faunanya. Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhandan perkembangan bergantung kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.

e) Bahan Pelajaran dan Sikap Guru

(34)

belajar murid-muridnya, berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan murid-muridnya”. f) Media Massa

Apa yang ditampilkan di media massa, baik media cetak atau pun media elektronik, dapat menarik dan merangsang khalayak untuk memperhatikan dan menirunya. Pengaruh tersebut menyangkut istilah, gaya hidup, nilai-nilai, dan juga perilaku sehari-hari. Minat khalayak dapat terarah pada apa yang dilihat, didengar, atau diperoleh dari media massa.

g) Fasilitas

Berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang berada di rumah, di sekolah, dan di masyarakat memberikan pengaruh yang positif dan negatif. Sebagai contoh, bila fasilitas yang mendukung upaya pendidikan lengkap tersedia, maka timbul minat anak untuk menambah wawasannya. Akan tetapi apabila fasilitas yang ada justru mengikis minat pendidikannya, seperti merebaknya tempat-tempat hiburan yang ada di kota-kota besar, tentu hal ini berdampak negatif bagi pertumbuhan minat yang sudah ada dalam diri anak tersebut. 4. Media Audio Visual

Djamarah dan Zain (2015: 121) menyatakan media adalah alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyalurkan atau mewakili materi yang dibawakan dan tidak bisa diungkapkan oleh guru dengan kata-kata. Penggunaan media dapat lebih mempermudah pemahaman materi yang kurang dapat dimengerti oleh siswa melalui penjelasan dari guru. Sedangkan media audio visual menurut Djamarah dan Zain (2015: 124) ialah media yang digunakan dengan pemberian unsur suara dan gambar.

(35)

a. Audio visual diam ialah penggunaan media yang menampilkan suara dan slide gambar diam. Dalam media audio visual ini gambar tidak bergerak akan tetapi hanya menggunakan pergantian gambar dalam penampilanya.

b. Audio visual gerak merupakan penggunaan media yang menggunakan suara dan gambar gerak. Penggunaan media audio visual gerak lebih menggunakan video.

Dari pengelompokan media audio visual di atas peneliti tedorong untuk menggunakan media audio visual gerak. Dalam membacakan puisi siswa harus mempunyai empat keterampilan yang terdapat dalam syarat-syarat membaca puisi. Dengan menggunakan media audio visual gerak lebih dicondongkan melalui video dan suara. Sehingga siswa dalam memperhatikan cara membaca puisi yang terdapat dalam video yang disajikan lebih mudah memahaminya. Karena dengan memperhatikan video yang disajikan siswa dapat melihat ekspresi wajah (mimik), penghayatan sang pembaca, lafal dan pengucapan, intonasi serta dapat mengerti dimana dalam membaca puisi harus berhenti sejenak atau berhenti lama.

B. Fungsi Peningkatan Keterampilan Membaca

Guru bertanggung jawab melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil dengan baik. Karena membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Menurut Anderson (1972:24) pada buku Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa terdapat beberapa manfaat membaca, yaitu:

Berikut ini adalah kegunaan dan fungsi membaca bagi siswa SD :

1. Untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan siswa dalam membaca puisi secara nyaring dengan lafal yang jelas, volume yang sesuai, serta intonasi dan pengucapan yang tepat.

(36)

3. Melatih siswa dalam mengartikan bacaan-bacaan dari tiap kata yang terdapat dalam rangkaian puisi.

C. Strategi yang Meningkatkan Minat dan Keterampilan Membaca

Di dalam membaca sebuah puisi tidak akan sempurna apabila siswa kurang memiliki minat dan keterampilan membaca. Selain hal tersebut guru juga usahakan memberikan motivasi dalam pelajaran berbahasa. Bukan hanya pelajaran bahasa saja, guru juga dapat memberikan motivasi dalam pelajaran yang lain supaya siswa menjadi lebih terdorong untuk melakukan atau bersaing untuk menjadi yang terbaik di dalam kelas. Dalam keterampilan membaca terdapat 3 komponen yang perlu diperhatikan oleh guru menurut Broughton [et al](1978:90).

1. Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca

2. Kolerasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang formal.

3. Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna atau meaning yang berarti siswa dapat mengerti arti yang terdapat dalam tiap kata yang terkandung dalam rangkaian puisi.

Selain 3 komponen tersebut peneliti memberikan suatu anggapan yang mungkin dapat membantu dalam strategi yang dapat meningkatkan minat dan keterampilan dalam membaca puisi, yaitu:

1. Pemberian suatu motivasi atau penghargaan bagi siswa yang di mana dapat memberikan tampilan membaca puisi yang paling bagus dapat berupa hadiah atau pujian.

2. Memberikan suatu contoh membaca puisi yang baik yang mencangkup (kejelasan suara, volume, dan intonasi yang sesuai) dengan isi atau perasaan yang terdapat atau tertulis dalam puisi dapat melalui video.

3. Membantu kesulitan-kesulitan siswa dalam memahami serta memaknai kata kias atau kata-kata yang puitis, supaya siswa dapat merasakan apa makna dalam puisi yang mereka baca.

(37)

model pembelajaran inovatif melalui penggunaan media audio visual dari kumpulan-kumpulan video membaca puisi supaya siswa dapat membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan membaca puisi:

1. Faktor yang berasal dari diri siswa atau intern antara lain: a. Jasmani meliputi kesehatan dan fisik anak.

b. Psikologi meliputi intelegensi anak, minat terhadap belajar, motivasi dan kesiapan.

c. Kemampuan siswa dalam memaknai kata kias.

2. Faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain: a. Keluarga

Keluarga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar sehingga dukungan yang diberikan dari orang tua untuk anak akan sangat membantu dalam meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam membaca puisi. Keluarga juga merupakan faktor yang paling utama menjadi penasehat atau yang memberikan pengajaran.

b. Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan lembaga formal yang memiliki tugas sebagai pendidik dan pengajar peserta didik. Pada lembaga ini guru berperan guna meningkatkan prestasi yang dimiliki oleh peserta didiknya. Dengan penggunaan metode serta media yang sesuai dan cocok, maka sekolah dapat berpengaruh besar dalam meningkatkan prestasi yang dimiliki masing-masing siswa.

c. Masyarakat

(38)

D. Teori-teori Yang Relevan

Peneliti menemukan beberapa penelitian yang terdapat kaitanya dengan minat, keterampilan dan media audio visual. Penelitian tersebut dilakukan oleh Ana, Gigih, dan Wawan.

1. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ana (2010).

Penelitian ini dilakukan oleh Ana dengan judul Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Dengan Menggunakan Media Audiovisual

Kelas V SD. Penelitian yang dilakukan Ana Istihanah meneliti mengenai

peningkatan keterampilan menyimak cerita menggunakan metode audio visual kelas V SD N Manukan Kulon Surabaya. Hasil penelitian yang dilakukan sebagai berikut, berdasarkan observasi oleh peneliti menunjukan hasil keterampilan menyimak siswa kelas V masih sangat minim. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menentukan tema untuk kemudian menuliskan kembali cerita dengan bahasa mereka sendiri. Faktor tersebut disebabkan karena dalam proses belajar mengajar guru tidak menggunakan media pembelajaran.

Dalam pemberian materi guru hanya membacakan cerita teks rakyat seperti biasa untuk kemudian memberikan tugas terhadap siswa. Oleh karena itu peneliti menggunakan media audio visual. Penelitian ini merupakan PTK yang menggunakan dua siklus, masing-masing siklus tersusun melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data ialah teknik observasi atau pengamatan peneliti terhadap kelas yang diamati.

(39)

keterampilan menyimak siswa kelas V SD N Manukan kulon II/ 499 Surabaya.

Berdasarkan teori Ana memberikan suatu gambaran terhadap peneliti untuk menggunakan media audio visual dalam mengembangkan keterampilan membaca puisi siswa kelas V di SD N Karangkendal I Boyolali.

2. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gigih (2014).

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh Gigih dengan judul

“Peningkatan Minat Dan Keterampilan Menyimak Menggunakan Media

Audio Visual Siswa SD N Selomulyo”. Penelitian ini meneliti mengenai peningkatan minat dan keterampilan menyimak siswa kelas III di SD N Selomulyo. Hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut, berdasarkan observasi oleh peneliti menunjukan hasil keterampilan menyimak siswa kelas III di SD N Selomulyo masih sangat minim. Sebagian besar proses pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada gurudan masih terlihat satu arah. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran masih sangat kurang dikarenakan siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Faktor tersebut disebabkan karena dalam proses belajar mengajar guru tidak menggunakan media pembelajaran.

Dalam pemberian materi guru hanya membacakan cerita teks rakyat seperti biasa untuk kemudian memberikan tugas terhadap siswa. Oleh karena itu peneliti menggunakan media audio visual. Penelitian ini merupakan PTK yang menggunakan dua siklus, masing-masing siklus tersusun melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tehnik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data ialah tehnik observasi atau pengamatan peneliti terhadap kelas yang diamati.

(40)

kelas III. Dari hasil wawancara peneliti memperoleh data, dari 36 siswa terdapat 58.33% (21 siswa) yang mendapat nilai di bawah KKM 71, dan hanya terdapat 41.67% (15 siswa) yang mencapai KKM.

Hasil penelitian dengan menggunakan media audio visual menunjukan bahwa siklus I minat dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 18.85%. Pada siklus II dari kondisi awal terdapat peningkatan minat dan hasil pelajaran menjadi 72.59 (minat yang sangat tinggi).

Berdasarkan teori Gigih memberikan suatu gambaran terhadap peneliti untuk menggunakan media audio visual dalam mengembangkan keterampilan membaca puisi siswa kelas V di SD N Karangkendal I Boyolali.

3. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wawan (2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Wawan yang berjudul“Penggunaan Media Audio-Visual Video Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui penerapan media audio-visual. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, model Kemmis & Taggart. Subjek penelitian ini 47 siswa kelas V SDN Barunagri Lembang, Bandung Barat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media audio-visual pada pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio-visual video, dibuat oleh peneliti sebaik mungkin dengan mengacu kepada KTSP

disertai lembar observasi guru dan siswa dan tes kemampuan berbicara di akhir setiap siklus. Pemilihan video disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, agar materi video sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, alat-alat pendukung dipersiapkan agar menunjang berlangsungnya pembelajaran dengan baik.

(41)

faktual sendiri masih terjadi, selain kesalahan guru terdapat faktor yang berpengaruh, diantaranya pengalaman berbicara siswa yang kurang sehingga kurang mampu meningkatkan hasil belajar siswa (kemampuan berbicara) pada siklus I. Setelah dilakukan refleksi dari pengamatan siklus I, maka dalam pelaksanaan siklus II beberapa kegiatan pembelajaran dirubah, diantaranya mengenai pemberian pemahaman mengenai tehnik berbicara di hadapan orang lain serta pemilihan materi video yang lebih dekat dengan siswa. Pada siklus III tidak terjadi banyak perubahan dari pelaksanaannya dibandingkan dengan siklus II, perbedaan hanya pada materi video pembelajaran.

Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan penggunaan media audio visual video mampu dikatakan berhasil. Dari perbaikan pembelajaran

yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pembelajaran pada siklus II berhasil dengan baik ditandai dengan adanya peningkatan hasil tes kemampuan berbicara dari 43% menjadi 57% terjadi peningkatan sebanyak

14% dengan rata-rata sebesar 66,36. Dan hasil yang signifikan terlihat pada siklus III tes kemampuan berbicaranya meningkat dari 57% menjadi 100% dengan rata-rata 77,15.

(42)

Gambar 2.1 Peta Konsep Penelitian

E. Kerangka Berpikir

Keretampilan membaca siswa dalam kegiatan membaca puisi pada kondisi awal pembelajaran tergolong rendah dengan banyaknya siswa yang belum memenuhi KKM. Minat siswapun dalam membaca puisi masing tergolong sedang dengan pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru. Peneliti menerapkan penggunaan media audio visual sebagai solusi untuk meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam membaca puisi. Penggunaan media audio visual dengan proses pembelajaran yang berbeda dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu dengan penyajian video yang belum pernah dilakukan di SD N Karangkendal I Boyolali.

Media audio visual dapat meningkatkan minat siswa karena siswa akan penasaran mengenai pembelajaran yang dilakukan, sehingga siswa lebih tertarik dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Pada tayangan video yang disajikan akan membuat siswa lebih paham mengenai puisi yang dibacakan mulai dari lafal, intonasi, volume, penghayatan, dan ekspresi wajah pembaca.

Berdasarkan teori-teori yang peneliti baca minat dan bakat membaca sangatlah penting dan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SD dikarenakan sebagai berikut:

Ana (2010). Dengan judul “Peningkatan

Keterampilan Menyimak Cerita Dengan

Menggunakan Media Audiovisual Kelas V SD”.

Wawan (2011). Dengan judul“Penggunaan Media Audio-Visual Video Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara”

Gigih (2014). “Peningkatan Minat Dan Keterampilan Menyimak

(43)

1. Minat dan keterampilan berbahasa dapat membuat siswa menjadi lancar dalam membaca puisi dan mengerti makna-makna bahasa kias yang terdapat dalam puisi yang telah dibaca oleh siswa dengan menggunakan metode demonstrasi.

2. Dengan menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat dan keterampilan membaca puisi.

3. Kegiatan membaca merupakan suatu tahap yang dalam kemampuan berbicara. Sehingga anak dapat berkomunikasi dengan baik tanpa rasa minder yang menurunkan minat siswa dalam belajar terhadap teman sebaya atau gurunya.

Sehingga memang dibenarkan apabila kegiatan membaca sangatlah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SD. Seperti dalam pendidikan anak berkelainan, dikarenakan tidak dapatnya siswa berbicara maka secara otomatis kemampuan siswa dalam belajar menjadi terhambat. Karena hal tersebut banyak kemungkinan jika anak yang tidak bisa membaca akan dijauhi bahkan dikucilkan oleh teman-temannya sehingga dalam prestasi belajar mereka menjadi rendah dibandingkan dengan teman sebaya yang lainya.

Menurut teori-teori yang peneliti ulas membaca dapat menambah kemampuan siswa dalam memperoleh informasi terutama dari media tertulis, sehingga anak yang banyak membaca buku, majalah atau bahkan koran akan memperoleh informasi yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan teman-temannya yang jarang melakukan kegiatan membaca.

(44)

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang terdapat secara teoristis dianggap paling mungkin akan terjadi pada hasil penelitian atau mempunyai tingkatan paling tinggi dari hasil yang diteliti. Dalam teori yang didasarkan pada ada atau tidaknya pengaruh dari kebiasaan, minat, dan bakat yang terdapat pada pembelajaran yang terjadi secara formal di lingkup sekolah. Hipotesis dalam penelitian ini ialah:

1. Penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat siswa kelas V pada pelajaran bahasa Indonesia di SD Negeri Karangkendal I Boyolali dalam membaca puisi.

(45)

50 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Bab ini berisi mengenai (A) Hasil Penelitian dan (B) Pembahasan.

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Minat dan Keterampilan Membaca Puisi Kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dengan Menggunakan Media Audio Visual Siswa SD N Karangkendal I Boyolali”. Pelaksanaan penelitian dimulai tanggal 3 Desember 2015. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek penelitian tindakan kelas ialah siswa kelas V SD N Karangkendal I Boyolali dengan jumlah siswa 15 dan terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.

Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti memilih kompetensi dasar (KD) memberikan tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman teman yang didengarkannya pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Media yang dipilih oleh peneliti untuk meningkatkan minat dan keterampilan membaca puisi siswa kelas V SD N Karangkendal I Boyolali dengan menggunakan media audio visual yaitu dengan menyajikan video mengenai pembacaan puisi kepada para siswa. Kriteria keberhasilan penelitian ini ialah apabila keterampilan membaca dan minat siswa dapat meningkat terutama dalam peningkatan indikator-indikator keterampilan siswa untuk membacakan puisi.

1. Kondisi Awal

(46)

mengikuti kegiatan pembelajaran tidak terlalu tampak, karena dalam mengikuti pembelajaran membaca puisi siswa kurang tertarik terhadap kegiatan yang disajikan oleh guru. Apabila kegiatan pembelajaran seperti tersebut masih terus didiamkan tentunya tujuan pembelajaran serta kompetensi yang dicapai oleh peserta didik tidak dapat tercapai dengan maksimal.

Peneliti melakukan pengamatan terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V pada bulan tersebut. Untuk menentukan minat guru melihat tindakan siswa di kelas. Melalui hasil pengamatan yang dilakukan terhadap siswa kelas peneliti mendapat informasi sebagai berikut, minat siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia masih cukup rendah, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya siswa yang mengobrol dengan teman lain di dalam kegiatan pembelajaran.

Selain melakukan pengamatan peneliti juga melakukan

pengumpulan data berupa instrumen kuesioner minat membaca puisi dan lembar observasi keterampilan membaca puisi yang dilakukan oleh siswa. Pengambilan data awal dilakukan pada bulan Desember 2015. Kuesioner minat bertujuan untuk melihat seberapa besar minat belajar siswa secara lebih detail mengenai keinginan siswa dalam membaca puisi. Sedangkan observasi berguna untuk mengamati keretampilan siswa dalam membaca puisi. Berikut merupakan data awal yang diperoleh peneliti dalam

(47)

Tabel 4.1 Kondisi awal minat membaca siswa

Dari tabel minat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa skor rata-rata minat di kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali adalah 49,4. Minat siswa dalam data awal yang diperoleh peneliti tersebut dapat tergolong rendah. Berikut merupakan kondisi awal lembar observasi dan hasil belajar siswa dalam materi membaca puisi sebelum menggunakan media audio visual. Pengambilan data yang dilakukan peneliti mengenai kondisi awal siswa diperoleh dari nilai praktek siswa dalam membaca puisi. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

No Kuesioner Keterangan

1 50 Minat Sedang

2 55 Minat Tinggi

3 47 Minat Sedang

4 50 Minat Sedang

5 48 Minat Sedang

6 44 Minat Sedang

7 51 Minat Sedang

8 53 Minat Tinggi

9 51 Minat Sedang

10 43 Minat Rendah

11 50 Minat Sedang

12 50 Minat Sedang

13 45 Minat Sedang

14 50 Minat Sedang

15 54 Minat Tinggi

Rata-rata

(48)

Tabel 4.2 Kondisi awal keterampilan membaca siswa

No Lafal Volume Intonasi Ekspresi

wajah

Penghayatan Rata-rata nilai

keterampilan

Persentase siswa yang mencapai KKM

(49)

Penilaian keterampilan membaca puisi dinilai oleh peneliti, sehingga hasil data yang diperoleh merupakan hasil data bias. Berdasarkan data tabel tersebut dapat disimpulkan, dari 15 siswa terdapat 33,3% (6 siswa) yang sudah mencapai KKM, dan terdapat 66,7% (9 siswa) yang masih di bawah KKM 75. Nilai rata-rata dari keseluruhan siswa yang terdapat di kelas tersebut 67,6 masih di bawah KKM yaitu 75.

2. Siklus I

Siklus pertama terdiri dari 4 tahap yaitu: (a) perencanaan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi, dan (d) refleksi.

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 X 35 menit) yang dilaksanakan selama 4 hari pada tanggal 16 Desember 2015 dan 19 Desember 2015. Pelaksanaan ini diikuti oleh siswa kelas V SD N Karangkendal I Boyolali.

Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai guru dalam melaksanakan tindakan untuk meningkatkan minat dan keterampilan membaca puisi dengan menggunakan media audio visual. Adapun tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam siklus I adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 kelas V mata pelajaran bahasa Indonesia dan dengan menggunakan media audio visual antara lain sebagai berikut. Memilih standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang sesuai dengan membaca puisi. Pada penelitian ini, pembelajaran dengan penggunaan media audio visual yaitu video pembacaan puisi.

Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual diharapkan dapat meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam membaca

Persentase = 33,3% siswa yang mencapai KKM

(50)

puisi serta siswa mampu memahami dan menanggapi puisi yang didengar. Kompetensi yang diharapkan dalam tindakan ini ialah siswa mampu membacakan puisi sesuai dengan keterampilan dalam membaca puisi. Sedangkan tujuan pembelajaran ini adalah siswa mampu membacakan puisi dengan menggunakan 5 keterampilan dalam membaca puisi.

Pada siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, pada tahap ini peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, media audio visual, video membaca puisi dan perangkat lainya yang mendukung dalam pembelajaran.

1) Memilih standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang disesuaikan untuk siswa kelas V dalam aspek membaca puisi berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut.

a) Kompetensi dasar dan indikator memberikan tanggapan sederhana mengenai bacaan puisi yang dibacakan oleh siswa lain.

b) Kompetensi dasar dan indikator menjelaskan makna yang terkandung dalam puisi dengan tepat.

c) Kompetensi dasar dan indikator memahami yang dimaksud dengan makna yang terkandung dalam baris puisi.

d) Kompetensi dasar dan indikator menentukan jeda untuk memperjelas makna dalam puisi dengan tepat.

e) Kompetensi dasar dan indikator menjelaskan isi yang terkandung dalam puisi setiap barisnya.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(51)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut mencangkup: SK, KD, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, model dan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, alat/ media pembelajaran, format penilaian dan LKS dan soal evaluasi disertai kunci jawaban. Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dengan materi untuk bahan video yaitu tayangan video pembacaan puisi. Rencana pelaksanaan pembelajaran dan langkah-langkahnya semua tercangkup dalam lampiran.

3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan siswa sebagai kegiatan belajar sesuai dalam langkah-langkah kegiatan yang tercantum dalam RPP.

4) Membuat lembar observasi untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam membaca puisi.

5) Menyiapkan sarana dan prasarana yang berperan dalam mendukung proses pembelajaran membaca puisi. Adapun sarana dan prasarana yang digunakan:

a) Ruang belajar

Ruang belajar dipersiapkan sebelumnya dengan menata meja dan kursi supaya pada saat pembelajaran tidak banyak waktu yang terbuang untuk menata ruangan.

b) Media audio visual

(52)

c) Buku pelajaran

Buku pelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia digunakan sebagai acuan belajar. Dalam proses pembelajaran membaca puisi peneliti menggunakan buku acuan yang menjadi pegangan guru, adapun buku pelajaran yang digunakan adalah buku karangan Warsidi Edi.(2008). Edi Warsidi. (2008). Bahasa Indonesia membuatku cerdas 5: untuk kelas V Sekolah Dasar dan

Madrasah Ibtidaiyah/oleh Edi Warsidi dan Farika ──Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,2008. Serta Murni Sri dan Widyaningtyas Ambar. (2008). Bahasa Indonesia untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional, 2008. b. Pelaksanaan Tindakan

Setelah peneliti membuat rencana pembelajaran, maka segera melakukan tindakan penelitian dengan melaksanakan proses pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca puisi menggunakan RPP yang sudah dibuat untuk meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam membaca puisi. Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan diuraikan sebagai berikut.

1) Pertemuan 1 ( Siklus I )

(53)

jawab dengan siswa lain dalam menanggapi pembacaan puisi, siswa belajar untuk memahami materi yang disajikan oleh peneliti. Materi yang disajikan oleh peneliti sesuai dengan tujuan pembelajaran meliputi tanggapan sederhana mengenai bacaan puisi yang dibacakan oleh siswa lain, menjelaskan makna yang terkandung dalam puisi dengan tepat, memahami yang dimaksud dengan makna yang terkandung dalam baris puisi. Hal-hal tersebut dipaparkan dalam kegiatan nyata yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung.

a) Kegiatan awal

Peneliti membuka kegiatan belajar mengajar dengan salam, dilanjutkan dengan doa bersama dan absensi kepada siswa serta mempersiapkan media atau alat peraga yang hendak digunakan. Dilanjutkan dengan mengkondisikan siswa supaya dapat mengetahui materi yang hendak disajikan dengan memberikan apersepsi melalui pertanyaan yang berhubungan dengan puisi. Misalnya, anak-anak apakah kalian ketahui mengenai puisi? Apakah kalian suka mendengar seseorang membaca puisi? dan sebagainya. Setelah dilakukan kegiatan apersepsi akan tetapi siswa masih kurang berminat dalam mengikuti pelajaran maka, guru memberikan motivasi siswa dengan menyanyikan lagu “kupu -kupu” secara bersama-sama.

b) Kegiatan inti

(54)

selesai guru meminta siswa dari perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

c) Kegiatan penutup

Pada kegiatan penutup, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui mengenai materi yang dipelajari. Selanjutnya guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan mengenai cara mengartikan makna yang terkandung dalam rangkaian puisi.

2) Pertemuan 2 (siklus 1)

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Desember 2015 selama 2 jam pelajaran (70 menit). Pada pertemuan kedua siswa akan belajar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat untuk meningkatkan minat dan keterampilan membaca puisi. Indikator yang ditekankan pada pertemuan kedua ini adalah menentukan jeda untuk memperjelas makna dalam puisi dengan tepat dan menjelaskan isi yang terkandung dalam puisi pada setiap barisnya Hal-hal tersebut dipaparkan dalam kegiatan nyata yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung.

a) Kegiatan awal

Gambar

Gambar 2.1 Peta Konsep Penelitian………………………………………………….. 24
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Bahasa Indonesia KD 3.1
Gambar 2.1 Peta Konsep Penelitian
Tabel 4.1 Kondisi awal minat membaca siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

a) Membuat struktur organisasi yang baru yaitu Direktur yang membawahi bagian Gudang, PPIC/Produksi, Pembelian, Keuangan, dan Hutang. Adapun Auditor Internal

Sebelum pelajaran diakhiri, mahasiswa menyampaikan kesimpulan dari materi tersebut (evaluasi) dan meminta siswa mempelajari lagi di rumah serta mempersiapkan materi

a) Pemakaian video untuk tujuan kognitif dapat digunakan untuk hal-hal yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak

Penelitian yang telah dilaksanakan oleh Khusnul Fatiah (1104043) dilatarbelakangi oleh adanya kegiatan bimbingan rohani Islam kepada pasien rawat inap di RSI Kendal.

Guna memberikan bekal yang lengkap dalam membuat desain pembelajaran IPS, maka kepada mahasiswa juga diberikan materi tentang taksonomi pembelajaran IPS, pendekatan

Tetapi karya seni rupa tiga dimensi yang dinikmati dari bawah tidak terlalu banyak, yaitu karya seni yang diletakkan dengan cara digantung atau melayang di angkasaA. Jika

dalam buku landasan pendidikan yang dikutip oleh Binti Maunah yaitu:. Hukuman diadakan, oleh karena adanya pelanggaran,

Tekstur tanah yang diperoleh yaitu Liat memeliki luas sebesar 94,86 Ha, Liat berdebu 3,19 Ha dan Lempung liat berdebu 1,95 Ha.Pembakaran jerami padi dilahan sawah berpengaruh nyata