i
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN
PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI
BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK UNTUK KELAS V SD
DENGAN MEDIA LAGU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Hanna Budi Pertiwi
NIM: 131134191
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
▸ Baca selengkapnya: rpp bangun ruang kelas 1 sd
(2)i
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN
PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI
BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK UNTUK KELAS V SD
DENGAN MEDIA LAGU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Hanna Budi Pertiwi
NIM: 131134191
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN Saya persembahakan skripsi ini untuk :
Orangtua tercinta, Bapak Setyo Budiyono dan Ibu Dewi Karini Sastiati yang
tidak pernah berhenti mendoakanku, memendukung dan memotivasiku.
Kakak dan adik tersayang Ricky Prasetyo Putro dan Otniel Budi Christianto
yang selalu memberikanku semangat menyelesaikan skripsi ini.
Teman penelitian kolaboratif, khususnya Yustina Erni Sustiwi dan Theresia
Delang yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
v MOTTO
Doa dan tindakkan akan mengubah segala sesuatu Pengorbahan tidak ada yang sia-sia
ii ABSTRAK
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN
BALOK UNTUK KELAS V SD DENGAN MEDIA LAGU Hanna Budi Pertiwi
Universitas Sanata Dharma 2017
Potensi penelitian ini adalah pembelajaran tematik kurikulum 2013 kelas V SD tema 5 subtema 3 pembelajaran 1 mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Materi Matematika tentang sifat dan volume bangun ruang kubus, sedangkan materi Bahasa Indonesia tentang ekspor dan impor barang. Dari hasil kuensioner yang dibagi 27 siswa kelas V SD, peneliti mendapat data 74% siswa sulit menghitung volume kubus-balok. 61% siswa sulit menentukan sifat-sifat bangun ruang kubus-balok. 72.15% siswa menginginkan belajar Matematika dan Bahasa Indonesia berkaitan kubus dan balok dengan media lagu. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan prototipe rancangan pembelajaran tematik matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan media lagu.
Penelitian pengembangan ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan memodifikasi 10 langkah dan prosedur penelitian pengembangan Borg and Gall dalam Sugiyono menjadi 6 langkah yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, dan 6) ujicoba produk. Prototipe divalidasi oleh 3 validator yaitu dosen matematika, dosen seni musik dan guru kelas V. Dengan skor rata-rata 3.2 dengan rentang 1-4 yang artinya prototipe baik untuk diujicobakan setelah revisi.
Ujicoba terbatas dilakukan di kelas V SD Negeri Babarsari. Siswa yang hadir 27 siswa. RPP yang peneliti ujicobakan adalah untuk pembelajaran 1 materi bangun ruang kubus (Matematika), ekpor dan impor barang (Bahasa Indonesia) dengan menggunakan 2 lagu. Dari hasil evaluasi 66.7% siswa mendapat nilai 100 pada meteri sifat dan volume kubus. Dari hasil refleksi 92.5% siswa menulis jika media lagu dapat membantu mereka memahami sifat dan volume kubus.
iii
ABSTRACT
MATH THEMATIC MATERIAL LESSON PLAN PROTOTYPE DEVELOPMENT CUBE AND CUBOID GEOMETRY FOR ELEMENTARY
SCHOOL GRADE V SD WITH SONG AS A MEDIA
Hanna Budi Pertiwi Universitas Sanata Dharma
2017
The potential of this research is the thematic learning of the 2013 curriculum in elementary school grade 5, theme 5, subtheme 3, and lessons 1. The subjects were Math and Bahasa Indonesia. The material for Math is the nature and the volume of cube, while the material for Bahasa Indonesia is the export and import of goods. The result of the questionnaire that is given by the researcher to 27 students of grade V in elementary is 74% of the student finding it difficult to calculate the volume of cubes. 61% of the students finding it difficult to determine the geometry properties of the cube. 72.15% of students wanted to learn Maths and Bahasa Indonesia related to cubes and cuboid with song as the media. Therefore, the researcher developed a prototype of the thematic Math design with geometry cube and cuboid as the material for grade V Elementary school with the song as the media.
This research development used research and development method by modifying 10 steps and research development procedure of Borg and Gall in Sugiyono, it is devided into 6 steps: 1) potential and problem, 2) data collection, 3) product design , 4) design validation, 5) design revisions, and 6) product trials. The prototype was validated by 3 validators, which are Math lecturer, music art lecturer and grade V teacher. With an average score of 3.2 with a range of 1-4 which means a good prototype for trial after revision.
The limited trial was conducted in elementary school grade V in Babarsari. The students present were 27. The lesson plan that the researcher examines is for learning 1, cube geometry material (Math), export and import of goods (Bahasa Indonesia) using 2 songs. From evaluation result, 66.7% student got 100 grade on properties material and cube volume. From reflection result, 92.5% of students write if the song as a media can help they understand the properties and volume of the cube.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang maha Esa, atas berkat
dan rahmat yang diberikanNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian
skripsi ini. Penelitian skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana (S-1) pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak
akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar dan dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing
3. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., Dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dengan sabar dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Validator yang telah berkenan membantu dalam proses validasi produk.
5. Kepala Sekolah SD Negeri Babarsari yang memberikan ijin dalam melakukan
penelitian.
6. Keluarga dan semua orang terdekat yang selalu mendoakan, memberikan
v
7. Teman skripsi kolaboratif Erni, Delang Hesti, dan Albertin yang memberikan
semangat saat melakukan penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dunia
pendidikan.
vi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR BAGAN ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
vii
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Definisi Operasional ... 5
1.6 Spesifikasi Produk ... 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.1.1 Kurikulum 2013 ... 9
2.1.1.1 Pembelajaran Tematik Intergratif ... 10
2.1.1.2 Pendidikan Karakter ... 12
2.1.1.3 Pendekatan Saintifik ... 14
2.1.2 Pembelajaran Tematik Integratif di kelas V ... 19
2.1.2.1 Matematika tentang sifat dan volume kubus-balok ... 19
2.1.2.2 Kegiatan ekspor dan impor barang ………..26
2.1.3 Media lagu ... 28
2.1.3.1 Unsur yang termuat dalam sebuah Lagu..………...…….30
2.2 Penelitian yang Relevan ... 31
2.3 Kerangka Berfikir ... 35
2.4 Pertanyaan Penelitian ... 35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 36
3.2 Setting Penelitian ... 39
viii
3.2.2 Subjek Penelitian ... 39
3.2.3 Lokasi Penelitian ... 40
3.2.4 Waktu Penelitian ... 40
3.3 Prosedur Pengembangan ... 40
3.3.1 Potensi dan Masalah ... 40
3.3.2 Pengumpulan Data ... 41
3.3.3 Desain Produk ... 41
3.3.4 Validasi Desain ... 42
3.3.5 Revisi Desain ... 43
3.3.6 Ujicoba Produk ... 43
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.4.1 Observasi ... 44
3.4.2 Angket ... 44
3.4.3 Tes ... 45
3.4.4 Dokumentasi ... 45
3.5 Instrumen Penelitian ...45
3.5.1 Angket Pra-Penelitian untuk siswa ...45
3.5.2 Angket Validasi Pra-Penelitian untuk Dosen ...47
3.5.3 Angket Validasi Produk untuk Dosen ...47
3.5.4 Angket Validasi produk untuk Guru ... 48
3.6 Teknik Analisis Data ... 48
ix
3.6.2 Data Kuantitatif ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 50
4.2 Pembahasan ... 66
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 73
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 74
5.3 Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 75
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Pra-penelitian untuk Siswa ... 46
Tabel 3.2 Koverensi Data Kualitatif ke Kuantitatif ... 49
Tabel 4.1 Presentasi ketidaktercapaian pra-penelitian ... 52
Tabel 4.2 Hasil rekapitulasi vadalidasi ... 56
Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil evaluasi dan refleksi ... 63
Tabel 4.4 Hasil skor pretest dan posttest ... 64
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Unsur Kubus ... 20
Gambar 2.2 Volume Kubus ... 22
Gambar 2.3 Unsur Balok ... 23
Gambar 2.4 Volume Balok ... 25
Gambar 4.1 Desain cover awal sebelum revisi ... 56
Gambar 4.2 Desain cover setelah revisi ... 58
Gambar 4.3 Kegiatan Mengamati ... 60
Gambar 4.4 Kegiatan mencoba ... 60
Gambar 4.5 Kegiatan Menalar ... 61
Gambar 4.6 Kegiatan Menanya ... 62
xii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Penelitian yang relevan ... 34
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data hasil validasi instrumen pra-penelitian ... 78
Lampiran 2 Data hasil validasi produk oleh dosen matematika ... 80
Lampiran 3 Data hasil validasi produk oleh dosen seni ... 83
Lampiran 4 Data hasil validasi produk oleh guru kelas V ... 86
Lampiran 5 Lembar kerja siswa ... 89
Lampiran 6 Refleksi siswa ... 92
Lampiran 7 Dokumentasi ... 95
Lampiran 8 Surat keterangan melakukan penelitian ... 96
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan uraian tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk yang
dikembangkan.
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan
suatu bangsa. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah
kurikulum. Pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi harapan bagi pemerintah
maupun masyarakat Indonesia saat ini, dimana pada kurikulum ini dapat
meningkatkan soft skill berupa sikap dan hard skill yang berupa ketrampilan,
dan pengetahuan pada siswa (Fadillah, 2014:16). Di dalam kurikulum 2013
mempunyai salah satu kekhasan, yakni tematik integratif. Pembelajaran
tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari beberapa mata pelajaran ke
dalam sebuah tema (Majid, 2014:122). Tujuan dari adanya tema ini bukan
hanya untuk menguasai konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran akan
tetapi juga keterkaitannya dengan konsep dari mata pelajaran lain. Sebagai
bagian dalam proses pembelajaran peranan pendekatan pembelajaran yang
menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Sekolah dasar salah satunya,
haruslah diciptakan suasana belajar yang menarik, meyenangkan, dinamis
namun terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut diperlukan strategi pendekatan serta media yang tepat
sehingga menunjang keefektifan proses pembelajaran.
Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran tematik di
kelas V semester 1 yang harus dikuasai siswa yaitu materi tentang sifat-sifat
dan volume bangun ruang kubus-balok dan materi tentang menyimak teks
barang ekspor-impor. Namun demikian, tingkat penguasaan materi siswa
kelas V masih rendah, hal ini terlihat dengan rendahnya nilai secara rata-rata
pada saat peneliti membagikan soal berkaitan dengan tema 5 (Bangga
Sebagai Bangsa Indonesia) sub tema 3 (Indonesia Bangsa yang Cinta
Damai) pada KD dan Indikator akar perpangkatan pangkat tiga pada bangun
kubus.
Berdasarkan data dari hasil angket yang dibagikan kepada 27 siswa
kelas V 74% siswa belum memahami materi sifat dan volume bangun ruang
kubus-balok dan presentase siswa yang belum memahami materi ekspor dan
impor barang yaitu 61% siswa. Selain itu 72.15% siswa menginginkan
adanya media baru berupa lagu tentang sifat-sifat dan volume bangun ruang
kubus-balok yang diintegrasikan dengan materi ekspor dan impor barang
Hal ini menunjukan masih rendahnya tingkat pemahaman siswa
terhadap materi-materi pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa
Indonesia. Akibatnya banyak siswa yang megalami kesulitan belajar dan
siswa belum berperan aktif dalam proses pembelajaran meskipun guru telah
menyampaikan materi sesuai dengan ketentuan. Hal ini disebabkan oleh
karena siswa kurang tertarik terhadap pengajaran yang disampaikan.
Pengajaran saat ini perlu adanya variasi dan upaya berupa
pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan dalam
penyampaiannya. Proses pembelajaran tidak hanya terjadi antara guru dan
murid, melainkan memerlukan dukungan dari lingkungan yang
mengkonsentrasikan pembelajaran (Gunawan, 2003:259). Penyampaian
materi pelajaran yang disampaikan guru akan terbantu dengan adanya media
pembelajaran. Salah satu cara agar konsentrasi anak meningkat yaitu dengan
mendengarkannya suara musik yang dimainkan karena dapat menyentuh
bagian otak yang mengatur konsentrasi dan membuat bekerja lebih giat.
Menurut pada ahli, bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan
bergairah, sehingga perkembangan anak dapat distimulasi secara optimal
(Fadlillah, 2012). Musik dalam media lagu ini dapat memengaruhi suasana
hati dan akan berefek pada meningkatnya konsentrasi, sehingga siswa akan
memberi perhatian lebih sehinggga kata-kata atau istilah baru yang ada di
Berawal dari latar belakang ini peneliti termotivasi melakukan
penelitian untuk mengembangkan suatu pembelajaran tematik berdasarkan
kurikulum 2013 kelas 5 SD tema 5 subtema 3 pembelajaran 1 dan 3 pada
materi bangun ruang sifat dan volume kubus-balok (Matematika) dan ekspor
dan impor barang (Bahasa Indonesia) dengan menggunakan media lagu
(SBdP) tema 5 yang dapat membantu siswa dengan mudah memahami dan
berantusian dalam proses belajar mengajar. Untuk itu, peneliti mengambil
judul penelitian “Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran
Tematik Matematika Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok untuk Kelas V SD dengan Media Lagu” untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan akan perangkat pembelajaran dalam kurikulum 2013.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana mengembangkan media pembelajaran prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika materi bangun ruang dengan media
lagu untuk siswa kelas V SD?
1.2.2 Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran materi bangun ruang dengan media lagu dapat membantu siswa kelas V memahami konsep
bangun ruang?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.2 Mengetahui kualitas prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika pada meteri bangun ruang dengan media lagu untuk siswa kelas V Sekolah
Dasar.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Siswa
Siswa dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan dengan
menggunakan media lagu dalam memahami sifat-sifat dan volume bangun
ruang kubus dan balok.
1.4.2 Bagi Guru
Guru mendapatkan contoh RPP tematik yang mengintergrasikan Matematika
dan Bahasa Indonesia dengan menggunakan Lagu (SBdP).
1.4.3 Bagi Peneliti
Peneliti dapat memperoleh pengalaman melakukan penelitian yang
menerapkan penelitian pengembangan untuk membuat RPP yang
menggunakan media lagu.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Pengembangan adalah proses menghasilkan produk melalui revisi produk yang sudah ada
1.5.2 Prototipe adalah draft atau bentuk dasar dari suatu produk yang belum dapat
diproduksi secara masal. Prototipe yang dikembangkan berupa media
pembelajaran Matematika yang berupa lagu yang berisi lirik materi ciri-ciri
1.5.3 Matematika adalah ilmu tentang sesuatu yang memiliki pola keteraturan dan urutan logis yang menggunakan bahasa simbol dimana keindahannya
terdapat dalam keteratuan dan keharmonisan yang memiliki beberapa pokok
bahasan, salah satunya pokok bahasan tentang geometri.
1.5.4 Nyanyian atau lagu adalah bagian dari musik sebagai alat untuk mencurahkan pikiran yang pembelajaran yang secara nyata mampu membuat
anak senang dan gembira.
1.5.5 Bangun ruang adalah bangun Matematika yang mempunyai isi dan ataupun volume.
1.5.6 Kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam buah bidang sisi, dua belas rusuk dan delapan titik sudut yang dibentuk tiga pasang persegi yang
ukurannya sama.
1.5.7 Balok adalah sebuah bangun ruang yang memilki tiga pasang bidang sisi kongruen serta memiliki enam bidang sisi, dua belas rusuk, delapan titik
1.6 Spesifikasi Produk yang dikembangkan
1.6.1 Prototipe yang akan dikembangkan untuk memfasilitasi siswa dalam
memahami konsep pembelajaran Matematika khususnya pada materi
sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus-balok dengan menggunakan media
lagu.
1.6.2 Prototipe dirancang berdasarkan kajian KI dan KD kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik.
1.6.3 Dalam pembuatan produk ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan seperti penggunaan warna, jenis kertas, penggunakan gambar, ketebalan
huruf dan besar kecilnya huruf.
1.6.4 Produk yang dihasilkan berupa buku berukuran 30cm x 21cm yang didesain terlebuh dahulu menggunakan Microsoft Word.
1.6.5 Sampul luar produk didesain menggunakan Program Corel Draw dan Microsoft Publisher yang dicetak menggunkan kertas Ivory A3 210 gram.
1.6.6 Format penelitian isi produk yang digunakan adalah dengan font Times New Roman, dengan ukuran font 12, dan spasi 1,5 yang dicetak menggunakan kertas HVS A3 80 gram.
1.6.7 Tiga bagian isi buku meliputi: Bagian pertama berisi penjelaskan mengenai konsep bangun ruang sifat-sifat dan volume kubus-balok pada mata
pelajaran Matematika dan definisi serta manfaaat ekspor-impor barang di
Indonesia pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bagian kedua berisikan
sebagai lagu pembukaan guna mengawali pembelajaran, kedua, yang
berjudul “Ekspor dan Sifat Kubus”, untuk sifat-sifat kubus dan materi
barang ekspor, ketiga, lagu yang berjudul “Impor dan Volume Kubus”, untuk volume kubus dan materi barang impor barang, keempat, lagu
berjudul “Impor dan Sifat Balok” untuk sifat-sifat balok dan materi barang impor barang dan kelima, lagu berjudul “Ekspor dan Volume Balok” untuk materi volume balok dan materi barang ekspor barang. Bagian ketiga berisi
2 RPP untuk tema 5 subtema 3 pembelajaran 1 mengenai sifat-sifat dan
volume kubus (Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan impor
barang (Bahasa Indonesia). Sedangkan, pembelajaran 3 mengenai sifat-sifat
dan volume balok (Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan
impor barang (Bahasa Indonesia). dengan sifat-sifat dan volume bangun
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian tentang: kajian pustaka, penelitian yang relevan,
kerangka berfikir dan hipotesis.
2.1 Kajian Pustaka
Pada sub bab kajian pustaka ini memuat kurikulum 2013,
Pembelajaran Tematik di Kelas V, tugas perkembangan anak, dan media
lagu.
2.1.1 Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan rancangan pembelajaran yang didesain
untuk mengembangkan potensi siswa, bertujuan untuk mewujudkan generasi
bangsa Indonesia bermartabat, beradab, bersyukur, berkarakter, beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (kemekdikbud, 2013).
Kurikulum 2013 merupakan suatu konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kumampuan melakukan tugas-tugas
dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh
siswa, berupa penugasan terhadap seperangkat kompetensi tertentu Mulyasa
(2013: 68). Sedangkan menurut Fadlillah (2013:16), kurikulum 2013
merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun 2013/2014.
Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada
kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills
dan hard skills yang meliputi aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
kurikulum 2013 merupakan perbaikan kurikulum sebelumnya yang
menekankan pada tugas-tugas dengan standar performasi tertentu yang
meliputi aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam membentuk
karakter generasi muda Bangsa Indonesia.
Kurikulum 2013 tidak hanya menekankan kepada pengusaan
kompetensi, melainkan pembentukan karakter siswa. Kekhasan kurikulum
2013 adalah (1) desain pembelajarannya tematik integratif (2) menggunakan
pendekatan saintifik, serta (3) berbasis pendidikan karakter
2.1.1.1 Pembelajaran Tematik Integratif
Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke
dalam berbagai tema (Permendikbud, 2013). Majid (2014: 87) juga
mengatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang
dirancang bertema yang ditinjau dari beberapa mata pelajaran dengan
menggabungkan konsep dari beberapa mata pelajaran yang berbeda.
Pembelajaran tematik memiliki beberapa karakteristik yang menjadi
ciri khas dari pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran.
Menurut Majid (2014: 89) ada 6 karakteristik dalam pembelajaran tematik
pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari
berbagai mata pelajaran, (5) bersifat fleksibel, dan (6) menggunakan prinsip
belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Kerakteristik pembelajaran tematik yang pertama yaitu berpusat pada
siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern
yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan
guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan
kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
Kerakteristik pembelajaran tematik yang kedua memberikan
pengalaman langsung kepada siswa (direct experience). Dengan pengalaman
langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai
dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
Kerakteristik pembelajaran tematik yang ketiga pemisahan antar mata
pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
Kerakteristik pembelajaran tematik yang keempat menyajikan konsep
dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajian konsep-konsep
dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan
demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal
ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah
Kerakteristik pembelajaran tematik yang kelima Pembelajaran tematik
bersifat luwes (fleksibel) di mana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu
mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan mengaitkannya dengan
kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.
Kerakteristik pembelajaran tematik yang terakhir adalah menggunakan
prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Kegiatan pembelajaran
dirancang untuk menciptakan suasana belajar-mengajar yang berkesan, penuh
makna dan menyenangkan. Agar dapat tercipta suasala belajar-mengajar yang
tak terlupakan.
Berdasarkan uraian karakteristik dari pembelajaran tematik menurut
Majid 2014: 89) di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik
berbeda dengan pembelajaran konvensional yang biasa diselenggarakan oleh
guru kelas. karakteristik dalam pembelajaran tematik meliputi kegiatan
belajar-mengajar berpusat kepada siswa, memberikan pengalaman langsung
dalam pembelajaran, pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan
konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, dan menggunakan
prinsip belajar sambil bermain.
2.1.1.2 Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter di sekolah ditujukan agar membantu siswa
memiliki kemampuan moral bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini siswa
memiliki pengetahuan moral berkaitan dengan nilai-nilai apa saja yang harus
Pendidikan moral (karakter) adalah penanaman dan pengembangan
nilai-nilai pada diri seseorang. Pedidikan nilai-nilai (karakter) merupakan suatu usaha
untuk membimbing peserta didik dalam memahami, mengalami dan
mengamalkan nilai-nilai ilmiah, kewarganegaraan, dan social yang tidak
secara khusus dipusatkan pada pandangan agama tertentu NRCVE (dalam
Maksudin 2013: 56). Diperkuat oleh Pemerintah Republik Indonesia (2010:
28) dalam karakter bangsa, mengartikan Pendidikan karakter bangsa adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses
pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna pembangun
karakter pribadi dan/atau kelompok yang khas – baik yang tercermin dalam
kesadaran, pemahaman, rasa, karya, dan perilaku berbangsa dan bernegara
sebagai hasil keterpaduan empat bagian yakni olah hati, olah pikir, olah raga,
serta olah rasa dan karsa.
Berdasarkan pengertian di atas peneliti menyimpulkan pengertian
bahwa Pendidikan karakter adalah upaya seseorang atau kelompok dalam
membentuk kepribadian atas empat keterpaduan (olah hati, olah pikir, olah
raga, serta olah rasa dan karsa) yang terarah dan mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang berisi
tujuan dari proses pembelajaran. Rumusan kompetensi inti antara lain (1)
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; (2)
Inti-1 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan (4) Kompetensi Inti-1
(KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
2.1.1.3 Pendekatan Saintifik
Menurut Hosnan (2014: 34) pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif
mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah), merumuskan
masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk
memfasilitasi siswa agar memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui
aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Menurut Permendikbud Nomor 81A tahun 2013, dan menurut Hosnan
langkah–langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran diuraikan sebagai
berikut:
a. Mengamati (Observing)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
tertentu, seperti: menyajikan media obyek secara nyata, siswa senang
dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat
bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa sehingga proses
pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan
mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, hendaklah guru membuka
secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan
pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan
membaca sehingga meniscayakan keterlibatan siswa secara langsung.
b. Menanya (Questioning)
Langkah kedua dalam pendekatan ilmiah atau scientific approach adalah questioning atau menanya. Menurut Hosnan
(48:2014), kegiatan pembelajarannya adalah mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari hal yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang hal yang
diamati. Kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan menanya
menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Dalam kegiatan menanya, beberapa hal perlu diperhatikan.
pertanyaan yang baik seperti diungkapkan Hosnan (2014: 51-56):
singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat
probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi
kesempatan siswa untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan
tuntutan kemampuan kognitif, dan merangsang proses interaksi.
Sedangkan tingkatan pertanyaan dapat dibagi menjadi dua yakni
tingkat kognitif lebih rendah yang terdiri dari pengetahuan,
pemahaman, dan penerapan serta tingkat kognitif lebih tinggi yang
mengandung analisis, sintesis, dan evaluasi.
c. Melakukan Eksperimen atau Percobaaan dan Mengumpulkan Informasi
Dalam Permendikbud Nomor 81 Tahun 2013 disebutkan
aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen,
membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek, kejadian,
atau aktivitas wawancara dengan narasumber. Adapun kompetensi
yang diharapkan adalah siswa mempunyai sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar, dan belajar
sepanjang hayat.
Diungkapkan Hosnan (2014: 67), dengan melakukan
menerima dari pendidik dan buku, dapat memperkaya pengalaman,
mengembangkan sifat ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih
lama dalam ingatan siswa.
d. Mengasosiasikan / Mengolah Informasi / Menalar (Associating)
Langkah keempat pendekatan saintifik yakni kegiatan
“mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar”. Sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, kegiatan
tersebut adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik
informasi dari kegiatan eksperimen, mengamati, maupun dari kegiatan
mengumpulkan informasi. Menurut Mulyasa (2014: 66), kemampuan
mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional
merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa.
Informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang
dilakukan harus diproses untuk menemukan katerkaitan suatu
informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi, dan mengambil kesimpulan dari pola yang ditemukan.
Pengolahan informasi yang dilakukan meliputi pengolahan informasi
yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman pemahaman materi
sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda dan bertentangan.
Kompetensi yang diharapkan dari kegiatan pengolahan informasi
keras, kemampuan menerapkan prosedur, dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
e. Mengomunikasikan dan Membentuk Jejaring
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengomunikasikan. Hal yang telah
dipelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau
menceritakan hal yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan, dan menalar. Hasil tersebut disampaikan di kelas
dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa secara individu
maupun kelompok.
Membentuk jejaring atau networking menurut Permendikbud
Nomor 81A Tahun 2013 adalah kegiatan siswa untuk membentuk
jejaring di kelas. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil
pengamatan atau menyampaikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang
dikembangkan adalah sikap jujur, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, serta
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Pada tahap ini menurut Hosnan (2014: 77), siswa
mempresentasikan kemampuan mereka mengenai hal yang telah
dipelajari dan siswa yang lain menanggapi. Tanggapan siswa lain bisa
presentasi. Ada empat sifat kelas dalam metode networking atau
pembelajaran kolaboratif, yaitu: guru dan siswa saling berbagi
informasi, guru dan siswa berbagi kewenangan, guru sebagai
mediator, dan menumbuhkan kelompok siswa yang heterogen.
Pendekatan tersebut memfasilitasi siswa untuk dapat berpikir
sistematis secara sistematis dan kritis dengan melakukan aktivitas
ilmiah yang bertujan agar siswa mampu mengasah sikap/karakter rasa
ingin tahu, mau mencari jawaban dari berbagai sumber, berani
melakukan serangkaian percobaan, serta dapat mengkomunikasikan
percobaannya.
Berdasarkan ketiga karakteristik khas kurikulum 2013 tersebut,
peneliti akan memfokuskan pembelajaran tematik dan pendekatan
saintifik. Oleh karena itu, rancangan pembelajaran yang
dikembangkan peneliti yaitu berkaitan dengan mata pelajaran
Matematika dan Bahasa Indoesia di kelas V yang dibuat dengan
pendekatan saintifik.
2.1.2 Pembelajaran Tematik di Kelas V
Pada penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada tema 5
“Bangga Sebagai Bangsa Indonesia” subtema 3 “Indonesiaku, Bangsa
2.1.2.1 Matematika tentang Sifat-Sifat dan Volume Kubus-Balok
Kubus dan balok adalah contoh materi bangun ruang sederhana yang
perlu dipahami pada siswa kelas V SD. Manfaat dari bangun ruang ini
sendiri adalah untuk mengetahui sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus
dan balok.
2.1.2.1.1 Sifat-Sifat Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam persegi yang kongruen
(Shamsudin Baharin, 2007:73). Dibawah ini merupakan contoh kerangka
kubus ABCD.EFGH.
Unsur-unsur kubus
a) Bidang sisi kubus
Kubus dibatasi oleh 6 buah bidang sisi yang berbentuk persegi.
Bidang sisi kubus adalah:
- Sisi ABCD - Sisi ADHE
- Sisi EFGH - Sisi ABFE
- Sisi BCGF - Sisi DCGH
b) Rusuk kubus
Rusuk kubus adalah garis pertemuan dua sisi suatu benda
ruang (Shamsudin Baharin, 2007: 128). Rusuk kubus adalah:
- Rusuk AB - Rusuk EH
- Rusuk BC - Rusuk HG
- Rusuk DC - Rusuk FB
- Rusuk AD - Rusuk GC
- Rusuk EF - Rusuk EA
- Rusuk FG - Rusuk HD
c) Titik sudut
Titik sudut adalah pertemuan antara dua rusuk atau lebih
(Shamsudin Baharin, 2007: 155). Titik sudut adalah:
- A - E
- B - F
- C - G
2.1.2.1.2 Volume Kubus
Kemampuan siswa dalam menghitung volume kubus adalah hasil yang
diperoleh siswa dari tes tertulis tentang volume kubus. Menentukan volume
kubus rumusya aalah sebagai berikut.
Gambar 2.2 Volume Kubus
Dari gambar di atas diketahui:
- Jumlah kubus satuan kearah panjang adalah 3
- Jumlah kubus satuan kearah lebar adalah 3
- Jumlah kubus satuan kearah tinggi adalah 3
Volume kubus diperoleh dari jumlah kubus satuan yang memenuhi
kubus besar. Dari gambar di atas dapat diketahui volumenya = 27. Panjang
rusuk ke arah panjang = panjang rusuk ke arah lebar = panjang rusuk ke arah
tinggi, jadi dapat di misalkan:
- Panjang rusuk kubus ke arah lebar = r satuan panjang
- Panjang rusuk kubus ke arah tinggi = r satuan panjang
Volume kubus dapat dihitung . Karena nilai
sebanding dengan jumlah kubus satuan yang memenuhi kubus besar, maka
volume kubus dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
V = volume (satuan volume pangkat 3)
r = panjang rusuk (satuan panjang)
2.1.2.1.3 Sifat-Sifat Balok
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi enam persegi panjang,
berongga atau tidak berongga dan persegi panjang yang sehadap adalah
kongruen (Shamsudin Baharin, 2007: 7). Di bawah ini merupakan
ABCD.EFGH
Unsur-unsur balok:
a) Bidang sisi balok
Balok dibatasi oleh 6 buah bidang atau sisi yang berbentuk
persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan kongruen.
c) Titik sudut
Titik sudut adalah titik pertemuan antara dua rusuk atau lebih
(Shamsudin Baharin, 2007: 155). Titik sudut balok adalah:
- A - E
- B - F
- C - G
- D - H
2.1.2.1.4 Volume Balok
Kemampuan siswa dalam menghitung volume balok adalah hasil yang
diperoleh siswa dari tes tertulis tentang volume balok. Menentukan volume
balok rumusnya adalah sebagai berikut:
Gambar 2.4 Volume Balok
Dari gambar di atas diketahui:
- Jumlah kubus satuan kearah panjang adalah 3
- Jumlah kubus satuan kearah lebar adalah 2
Volume balok diperoleh dari jumlah kubus satuan yang memenuhi
balok besar. Dari gambar di atas dapat diketahui volumenya = 18. Dapat di
misalkan:
- Panjang balok =
- Lebar balok =
- Tinggi balok =
Volume balok dapat dihitung satuan volume. Karena nilai
sebanding dengan jumlah kubus satuan yang memenuhi balok
besar, maka volume balok dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
V = volume (satuan volume pangkat 3)
p = panjang balok (satuan panjang)
l = lebar balok (satuan panjang)
t = tinggi balok (satuan panjang)
2.1.2.2 Bahasa Indonesia
Kegiatan Ekspor dan impor barang adalah salah satu materi yang ada
pada tema 5 subtema 3 kelas V Sekolah Dasar. Pada materi ini siswa diajak
untuk mengetahui barang-barang apa saja yang termasuk barang ekspor dan
a. Kegiatan Ekspor Barang
Ekpor adalah pengiriman barang ke luar dari peredaran Indonesia.
Ekspotir adalah orang/pengusaha yang memperoleh izin untuk
menjual/mengirim hasil produksinya kepada pembeli di luar negeri (Daud,
2011: 2). barang-barang yang diekspor oleh Indonesia terdiri atas dua macam,
yaitu minyak bumi dan gas alam (migas) dan nonmigas. Barang-barang yang
termasuk migas antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan elpiji. Adapun
barang-barang yang termasuk nonmigas antara lain: (1) Hasil pertanian dan
perkebunan. Contohnya, karet, kopi, dan kopra. (2) Hasil laut terutama ikan
dan kerang. (3) Hasil industri. Contohnya kayu lapis, konfeksi, minyak kelapa
sawit, meubel, bahan-bahan kimia, pupuk, dan kertas. (4) Hasil tambang
nonmigas. Contohnya bijih nekel, bijih tembaga, dan batubara.
b. Kegiatan Impor Barang
Impor adalah pemasukan barang ke dalam dari peredaran Indonesia.
Importir adalah orang/pengusaha yang memperoleh izin untuk memasukan
barang dari luar negeri ke dalam negeri. (Daud, 2011: 2). Produk impor
Indonesia yang berupa barng industri antara lain adalah barang-barang
elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam bidang jasa Indonesia
c. Manfaat Ekspor Dan Impor Barang
Melakukan kegiatan ekspor dan impor berarti melakukan hubungan
dengan negara lain. Berikut ini beberapa manfaat yang di peroleh Indonesia
dari kegiatan ekspor dan impor (Kanisius, 2009):
1. Sumber pemasukan kas negara: dengan melakukan perdagangan antar negara, Indonesia akan memperoleh keuntungan antara lain dari pajak
ekspor dan impor.
2. Kerjasama dan persahabatan antarnegara: perdagangan antarnegara dapat terjadi jika kita memiliki hubugan dengan negara tersebut.
Hubungan yang terjadi dapat lebih dikembangkan bukan dibidang
ekonomi saja. Kita juga dapat menjalin hubugan dibidang lainnya
seperti kebudayaan.
3. Menambah devisa negara: perdagangan dengan negara lai akan menambah cadangan devisa negara.
4. Menambah kesempatan kerja: peningkatan permintaan komoditas ekspor akan memperluaskesempatan kerja dan berdampak pada
penambahan tenaga kerja.
2.1.3 Media Lagu
Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia (2002:624) lagu adalah
nyanyian; ragam nyanyian misalnya musik, gamelan dan sebagainya. Musik
dalam media lagu ini dapat memengaruhi suasana hati dan akan berefek pada
sehingga kata-kata atau istilah baru yang ada di dalam lirik lagu akan mudah
diingat (Djohan, 2003: 110). Menurut (Masykur, 2009) adapun kelebihan dari
media lagu adalah (a) Mampu membantu siswa untuk mengembangkan
pengetahuan; (b) Memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam
proses kognitif atau pengenalan siswa; (c) Dapat membangkitkan semangat
kegairahan belajar siswa; (d) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing; (e)
Mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi yang
kuat untuk belajar lebih giat. Bedasarkan pengertian dan kelebihan tersebut pada
penelitian ini mekankan media lagu pada pembelajaran, karena dengan media
lagu dapat dijadikan cara efektif untuk menyampaikan materi ajar yang dapat
menentukan situasi belajar dan dengan media lagu juga dapat
mengkolaborasikan semua mata pelajaran dengan menerapkan kurikulum 2013.
2.1.3.1 Unsur yang Termuat dalam Sebuah Lagu a. Lirik
Menurut kamus musik (2003) Lyric merupakan syair yang
berisi kalimat-kalimat yang hendak dimasukkan dalam karya musik.
Menurut (Lestari,2012) lirik lagu adalah permainan vokal gaya
bahasa dan penyimpangan makna kata merupakan permainan
b. Not
Not merupakan lambang yang melukiskan nada secara visual,
yaitu secara tampak mata. Not musik adalah ekspresi musik yang di
tuangkan dalam bentuk simbol yang berwujud angka atau gambar not
balok. (Lestari, 2012). Bagi pemula dalam menciptakan suatu karya
musik, not angka dapat mempermudah dalam terciptanya suatu karya
musik.
c. Tempo
Tempo adalah ukuran kecepatan birama lagu. Ukuran dari
tempo itu sendiri adalah beat yang menunjukan banyaknya ketukan
dalam satu menit. Menutur Al. Sukohadi (2012: 63) terdapat jenis
peristilahan tempo tersebut antara lain:
- Largo = sangat lambat
- Andante = sedang cendrung lambat
- Moderato = sedang cendrung cepat
- Allego = sangat cepat
d. Birama
Al. Sukohadi (2012: 11) mengungkapkan bahwa birama merupakan waktu yang diperlikan bagi sebuah lagu terbagi atas
bagian-bagian yang sama. Tiap birama dibatasi oleh garis-garis tegak
bagian yang disebut bagian birama yang diberi waktu satu pukulan
atau satu ketuk.
2.2 Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini,
yaitu:
Pertama, Umiyatsih, Retno Luciana (2012) melakukan penelitian yang berjudul efektivitas penggunaan media lagu pada pembelajaran materi
operasi hitung campuran di kelas IV semester gasal SD N Giriharjo
Pakem ditinjau dari minat dan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian
tersebut siswa berminat dan bersemangat dalam mengikuti proses belajar
mengajar Matematika materi operasi hitung campuran dengan
menggunakan media lagu.
Kedua, Widiastuti, Umi Thatiana (2012) yang berjudul pengaruh
musik klasik terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Penelitian yang
digunakan adalah penelitian eksperimen untuk mengetahui ada tidaknya
akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik, dalam hal ini
yaitu musik klasik terhadap motivasi dan prestasi siswa. Hasilnya
menunjukan bahwa ada perbedaan prestasi antara siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan musik klasik dan yang tidak menggunakkan musik
klasik (FA = 5,008 dengan p <0,05) dan perbedaan motivasi belajar
tidak menggunakkan musik klasik (t-hitung = 5,870 > t-tabel = 1,960)
dapat disimpulkan bahwa musik klasik pada pembelajaran berpengaruh
terhadap prestasi dan motivasi belajar pada siswa.
Ketiga, Noviar, Leo Agung (2012) dalam penelitiannya tentang pemanfaaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar
siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan
volume kubus dan balok yang bertujuan untuk membantu mengatasi
kesulitan belajar yang terkait materi bangun ruang kubus dan balok dan
konsep volume kubus terkait pemahaman sisi dan rusuk dengan
memanfaatkan program Cabri 3D. Jenis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian dekriptif-kualitatif. Dari hasil penelitian didapatkan
proses pembelajaran dengan menggunakan Cabri 3D, menunjukan
pemahaman siswa tentang materi pembelajaran lebih tepat, hal ini terlihat
pada hasil tes pengukuran terakhir siswa mengalami kemajuan. Dari hasil
observasi menunjukan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar sangat
tinggi dan terciptanya interaksi dua arah antara guru dengan peserta didik.
Keempat, Cahyono, Paulus Budi (2014) upaya meningkatkan hasil
belajar Matematika pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok
melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada siswa kelas IV
SD Kanisius Minggir. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, keaktifan siswa secara
adalah cukup tinggi. hal ini dapat dilihat dari hasil persentase keaktifan
siswa secara kelompok yaitu tinggi 80% dan rendah 20%. Sedangkan
hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan metode
kooperatif tipe Jigsaw II meningkat. Sesuai dengan hasil nilai rata-rata tes
kemampuan awal sebesar 47.35% dan tes evaluasi sebesar 76.9%
sehingga dalam hal ini terjadi peningkatan sebesar 29.55%.
Dari keempat penelitian di atas terdapat kesamaan atara
variabel-variabel yang ada, diantaranya adalah media lagu dan bangun ruang
kubus dan balok. Terkait dengan model pembelajaran penelitian di atas
bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan keefektifan model
pembelajaran tersebut. Mengacu pada penelitian di atas sebegai pedoman
dalam elakuan dan menyusun penelitian maka peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengembangan Prototipe Rancangan
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan
siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada
pokok bahasan volume kubus dan balok
Penelitian yang akan dilakukan berjudul:
Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok Untuk Kelas V SD dengan Media Lagu
Cahyono, Paulus Budi (2014)
Upaya meningkatkan hasil belajar Matematika pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok melalui model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada siswa kelas IV
SD Kanisius Minggir
Umiyatsih, Retno Luciana (2012)
Efektivitas penggunaan media lagu pada pembelajaran materi o
perasi hitung campuran di kelas IV semester gasal SD N Giriharjo
Pakem ditinjau dari minat dan hasil belajar
Widiastuti, Umi Thatiana (2012)
Pengaruh musik klasik terhadap motivasi dan prestasi belajar
Ada 2 penelitian tentang Matematika di kelas IV dan V SD nampak jelas
siswa harus memahami bangun ruang kubus dan balok. Dan 2 dari penelitian
tentang media lagu, peneliti mengetahui bahwa media lagu membantu siswa
meningkatkan minat dan motivasi belajar.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut maka peneliti terdorong untuk
mengembangkan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika
Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok Untuk Kelas V SD dengan Media
Lagu. Prototipe yang dikembangkan berisi rancangan pembelajaran tematik
integratif Matematikan dan Bahasa Indonesia untuk kelas V tema 5 subtema 3
pembelajaran 1 dan 3, serta memuat 5 lagu yang berisi materi-materi sesuai
dengan materi yang terdapat pada mata pelajaran Matematikan dan Bahasa
Indonesia tersebut.
2.4 Pertanyaan Penelitian
2.4.1 Bagaimana mengembangkan media pembelajaran prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika materi bangun ruang dengan media lagu untuk
siswa kelas V SD?
2.4.2 Bagaimana kualitas prototipe perangkat pembelajaran materi bangun ruang
dengan media lagu dapat membantu siswa kelas V SD memahami konsep
bangun ruang sampai pada ujicoba terbatas?
2.4.3 Bagaimana dampak penggunaan prototipe perangkat pembelajaran materi bangun ruang kubus dengan media lagu dapat membantu siswa kelas V SD
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang: jenis penelitian, setting penelitian, prosedur
pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian research and
development. Penelitian pengembangan (R&D) adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. (Sugiyono, 2010: 407). Menurut Trianto
(2011: 243) penelitian pengembangan merupakan metode penelitian
untuk mengembangkan produk atau menyempurnakan produk. Produk
tersebut dapat berbentuk benda atau perangkat keras (hardware) atau juda perangkat lunak (software) oleh seperti program komputer, model
pembelajaran, dan lainnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode
penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan dan mengembangkan
produk yang sudah ada.
Penelitian ini mengembangkan suatu produk berupa prototipe
rancangan pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus dan
balok untuk kelas V Sd dengan media lagu. Produk ini dikembangkan
and Development) menurut Borg & Gall dalam Sugiyono (2012:298). Penelitian ini dibatasi sampai dengan revisi produk yang dilakukan
setelah melalui proses validasi oleh ahli dan ujicoba sehingga layak
untuk digunakan. Desain pengembangan dalam penelitian ini
menggunakan strategi pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2011). Kesepuluh langkah tersebut adalah sebagai berikut.
3.1.1 Potensi dan Masalah
Potensi adalah segala sesuatu yang bila digunakan akan memiliki
nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan
dengan yang terjadi masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila kita
dapat memperdayagunakanya.
3.1.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data digunakan sebagai bahan untuk perencanaan
produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah.data yang
diperoleh peneliti yaitu dari hasil penyebaran angket yang diberikan
kepada siswa. Data tersebut akan digunakan peneliti untuk mengetahui
kesulitan siswa dan juga membantu guru menentukan kebutuhan dalam
mengajar bangun ruang.
3.1.3 Desain Produk
Desain produk dalam penelitian dan pengembangan berupa desain
produk baru, yang lengkap dengan kebutuhan dan kesenangan siswa
penelitian pengembangan ini berupa RPP, bahan ajar, LKS, penilaian dan
4 lagu yang memuat isi materi.
3.1.4 Validasi Desain
Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai rancangan
produk yang telah dibuat. Kemudian divalidasi oleh para ahli. Tujuan
dari validasi desain ini adalah untuk memperbaiki kekurangan produk
yang telah dibuat tersebut.
3.1.5 Revisi Desain
Desain produk yang telah divalidasi oleh para ahli atau para
validator maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut
selanjutnya dicoba untuk mengurangi dengan cara memperbaiki desain
produk.
3.1.6 Ujicoba Produk
Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan
implementasi terhadap produk pada kelompok terbatas. Implementasi ini
bertujuan untuk menyakinkan peneliti terhadap rancangan pembelajaran
yang telah dibuat dapat layak digunakan di sekolah.
3.1.7 Revisi Produk
Setelah dilakukan pengujian produk, maka peneliti dapat
mengetahui kelemahan produk yang dikembangkan.
3.1.8 Ujicoba Pemakaian
Setelah peneliti merevisi desain produk yaitu ujicoba pemakaian.
diterapkan dalam kondisi nyata dan ruang lingkup yang luas. Dalam
operasinya system baru tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan
yang muncul guna perbaikan lebih lanjut.
3.1.9 Revisi Produk
Tahap ini dilakukan guna menyempurnakan dan pembuatan produk
baru lagi. Jika masih ada kekurangan pada desain produk, maka pada
tahap ini adalah tahap yang terakhir untuk melakuan revisi.
3.1.10 Produksi Masal
Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk baru
dinyatakan layak dan efektif pembutan produksi masal dapat diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran berikutnya. Penelitian pengembangan yang
dilakukan oleh peneliti menggunakan tahapan-tahapan pengembangan
dari Sugiyono. Pada penelitian ini peneliti menerapkan tahapan
pengembagan hanya sampai pada tahap ujicoba produk terbatas.
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah prototipe berupa perangkat
pembelajaran Matematika melalui media lagu. Perangkat pembelajaran
ini merupakan sebuah buku yang berisikan tentang perangkat
pembelajaran (RPP, LKS, bahan ajar dan lagu).
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek ujicoba produk pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD
3.2.3 Lokasi Penelitian
Penelitian R & D ini dilakukan di SD Negeri Babarsari yang
terletak di alamat Babarsari, Yogyakarta. Sekolah ini adalah sekolah
yang berakreditas A.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penilitian dilakukan selama peneliti melakukan selama tujuh bulan,
terhitung mulai dari bulan Agustus 2016 sampai April 2017.
3.3 Prosedur Pengembangan
Berdasarkan tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh sugiyono
tersebut, peneliti kemudian mengadaptasi, memodifikasi, dan
menginovasi langkah-langkah tersebut untuk diimplementasikan dalam
prosedur penelitian. Langkah-langkah penelitian pengembangan yang
dilakukan oleh peneliti meliputi tahap yaitu studi pendahuluan dan
analisis kebutuhan, pengembangan perangkat pembelajaran, pembuatan
instrumen penelitian, dan validasi perangkat pembelajaran.
Langkah-langkah pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti dijabarkan
dalam tahapan-tahapan berikut ini:
3.3.1 Potensi Masalah
Tahap pertama pada penelitian ini adalah mencari potensi dan
masalah di SD Negeri Babarsari menggunakan analisis kebutuhan.
Analisis dan kebutuhan dilakukan dengan observasi di kelas V saat
pembelajaran Matematika, agar lebih yakin mengenai potensi dan
3.3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperkuat hasil
wawancara dan observasi dengan membagikan kuisioner pra-penelitian
yang berisi 10 pertanyaan kepada 27 siswa. Berdasarkan data dari hasil
angket yang dibagikan kepada 27 siswa kelas V presentase
ketidaktercapaian siswa pada pertanyaan sifat-sifat bangun ruang kubus
dan balok adalah 61% dan presentase ketidaktercapaian siswa mengalami
kesulitan mencari cara menghitung volume kubus-balok adalah 74%.
Sedangkan presentase siswa yang belum memahami ekspor dan impor
barang pada nomor item 5 dan 6 adalah 48.1%. Selain itu, presentase
rata-rata pada soal nomor soal 7, 8, 9, dan 10 adalah 72.15% siswa
menginginkan suatu media pembelajaran yang mengkolaborasikan mata
pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia dengan media lagu.
Data yang diperoleh akan digunakan peneliti untuk mengetahui
kesulitan dan membantu menentukan kebutuhan guru dalam
pembelajaran bangun ruang agar dapat menjadi acuan untuk merancang
produk prototipe berupa perangkat pembelajaran bangun ruang dengan
media lagu.
3.3.3 Desain Produk
Produk yang akan dikembangkan peneliti ini adalah prototipe berupa
perangkat pembelajaran Matematika untuk siswa kelas V SD
menggunakan media lagu. Bagian pertama berisi penjelaskan mengenai
pelajaran Matematika dan definisi serta manfaaat ekspor-impor barang di
Indonesia pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bagian kedua
berisikan tentang 5 lagu yaitu pertama, lagu berjudul “Ayo Belajar Sambil Bernyanyi” sebagai lagu pembukaan guna mengawali
pembelajaran, kedua, yang berjudul “Ekspor dan Sifat Kubus”, untuk sifat-sifat kubus dan materi barang ekspor, ketiga, lagu yang berjudul
“Impor dan Volume Kubus”, untuk volume kubus dan materi barang
impor barang, keempat, lagu berjudul “Impor dan Sifat Balok” untuk sifat-sifat balok dan materi barang impor barang dan kelima, lagu
berjudul “Ekspor dan Volume Balok” untuk materi volume balok dan materi barang ekspor barang. Bagian ketiga berisi 2 RPP untuk tema 5
subtema 3 pembelajaran 1 mengenai sifat-sifat dan volume kubus
(Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan impor barang
(Bahasa Indonesia). Sedangkan, pembelajaran 3 mengenai sifat-sifat dan
volume balok (Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan
impor barang (Bahasa Indonesia). dengan sifat-sifat dan volume bangun
ruang kubus dan balok.
3.3.4 Validasi Desain
Desain produk tersebut akan divalidasi dengan cara memberi
angket kepada satu pakar ahli yang berlatar belakang seorang dosen
Matematika, satu pakar ahli yang berlatar belakang seorang dosen seni
3.3.5 Revisi Desain
Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari
para pakar ahli dan guru, setelah itu peneliti melakuan revisi produk yang
dibuat berdasarkan hasil validasi pakar ahli. Tahap revisi dilakukan untuk
memperbaiki kekurangan dari produk.
3.3.6 Ujicoba Produk
Setelah melalui tahap revisi kemudian perangkat pembelajaran di
ujicobakan terbatas. Ujicoba terbatas ini dilakukan di SD Negeri
Babarsari pada siswa kelas V. Implementasi produk ini bertujuan untuk
menyakinkan peneliti terhadap perangkat pembelajaran yang dibuat dapat
layak digunakan di sekolah.
Bagan 3.1 Langkah-langkah penelitian yang diterapkan
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupaan langkah utama dalam setiap
kegiatan penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan
data (sugiyono, 2015: 200) teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
berupa obserasi, angket, tes dan dokumentasi. Berikut ini uraian dari
teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
3.4.1 Observasi
Creswell (dalam Sugiyono, 2015: 214) menyatakan bahwa
observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan pertama
dengan mengamati orang, atau peroses kerja suatu produk di tempat pada
saat dilakukan penelitian. Observasi yang digunakan pada penelitian ini
adalah observasi secara langsung ke obyek peneliian untuk melihat dari
dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2013). Pada penelitian ini
observasi dilakukan di SD Babarsari kelas V saat melakukan kegiatan
PPL (Program Pengalaman Lapangan).
3.4.2 Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011: 192). Peneliti
memberikan angket pra-penelitian kepada siswa untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa tentang materi bangun ruang kubus-balok.
Peneliti juga memberikan angket pra-penelitian dan validasi produk
untuk divalidasi oleh dosen ahli guna mengetahui kelayakan instrumen
yang digunakan. Kemudian angket validasi produk dilakukan bertujuan
3.4.3 Tes
Tes merupakan pengukuran yang objektif dan standar. Cronbach
dalam (Sugiyono, 2015: 208) menyatakan bahwa tes merupakan prosedur
yang sistematis guna mengobservasi dan memberi deskripsi sejumlah
atau lebih ciri seseorang dengan bantuan skla numerik atau suatu sistem
kategoris. Tes dalam pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui tikat
pemehaman siswa mengenai materi bangun ruang kubus-balok dengan
media lagu yang terdapat pada LKS.
3.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu
(Sugiyono, 2012: 326). Dokumentasi dalam penelitian ini berupa
foto-foto saat melakukan ujicoba produk. Selain foto-foto dokumentasi juga berupa
pengisisan angket dan hasil pekerjaan siswa pada LKS.
3.5 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitiaan yang berupa,
angket pra-penelitian, angket validasi pra-penelitian, angket validasi
produk, dan tes.
3.5.1 Angket Pra-Penelitian untuk siswa
Lembar angket diberikan kepada siswa kelas V untuk mengetahui
seberapa jauh pemahaman konsep bangun ruang dan minat yang dimiliki
siswa. Kisi-kisi lembar angket pra-penelitian untuk siwa yang dibagikan