• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan media lagu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan media lagu"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN

PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI

BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK UNTUK KELAS V SD

DENGAN MEDIA LAGU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Hanna Budi Pertiwi

NIM: 131134191

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

▸ Baca selengkapnya: rpp bangun ruang kelas 1 sd

(2)

i

PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN

PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI

BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK UNTUK KELAS V SD

DENGAN MEDIA LAGU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Hanna Budi Pertiwi

NIM: 131134191

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN Saya persembahakan skripsi ini untuk :

 Orangtua tercinta, Bapak Setyo Budiyono dan Ibu Dewi Karini Sastiati yang

tidak pernah berhenti mendoakanku, memendukung dan memotivasiku.

 Kakak dan adik tersayang Ricky Prasetyo Putro dan Otniel Budi Christianto

yang selalu memberikanku semangat menyelesaikan skripsi ini.

 Teman penelitian kolaboratif, khususnya Yustina Erni Sustiwi dan Theresia

Delang yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

(6)

v MOTTO

Doa dan tindakkan akan mengubah segala sesuatu Pengorbahan tidak ada yang sia-sia

(7)
(8)
(9)

ii ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN

BALOK UNTUK KELAS V SD DENGAN MEDIA LAGU Hanna Budi Pertiwi

Universitas Sanata Dharma 2017

Potensi penelitian ini adalah pembelajaran tematik kurikulum 2013 kelas V SD tema 5 subtema 3 pembelajaran 1 mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Materi Matematika tentang sifat dan volume bangun ruang kubus, sedangkan materi Bahasa Indonesia tentang ekspor dan impor barang. Dari hasil kuensioner yang dibagi 27 siswa kelas V SD, peneliti mendapat data 74% siswa sulit menghitung volume kubus-balok. 61% siswa sulit menentukan sifat-sifat bangun ruang kubus-balok. 72.15% siswa menginginkan belajar Matematika dan Bahasa Indonesia berkaitan kubus dan balok dengan media lagu. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan prototipe rancangan pembelajaran tematik matematika materi bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD dengan media lagu.

Penelitian pengembangan ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan memodifikasi 10 langkah dan prosedur penelitian pengembangan Borg and Gall dalam Sugiyono menjadi 6 langkah yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, dan 6) ujicoba produk. Prototipe divalidasi oleh 3 validator yaitu dosen matematika, dosen seni musik dan guru kelas V. Dengan skor rata-rata 3.2 dengan rentang 1-4 yang artinya prototipe baik untuk diujicobakan setelah revisi.

Ujicoba terbatas dilakukan di kelas V SD Negeri Babarsari. Siswa yang hadir 27 siswa. RPP yang peneliti ujicobakan adalah untuk pembelajaran 1 materi bangun ruang kubus (Matematika), ekpor dan impor barang (Bahasa Indonesia) dengan menggunakan 2 lagu. Dari hasil evaluasi 66.7% siswa mendapat nilai 100 pada meteri sifat dan volume kubus. Dari hasil refleksi 92.5% siswa menulis jika media lagu dapat membantu mereka memahami sifat dan volume kubus.

(10)

iii

ABSTRACT

MATH THEMATIC MATERIAL LESSON PLAN PROTOTYPE DEVELOPMENT CUBE AND CUBOID GEOMETRY FOR ELEMENTARY

SCHOOL GRADE V SD WITH SONG AS A MEDIA

Hanna Budi Pertiwi Universitas Sanata Dharma

2017

The potential of this research is the thematic learning of the 2013 curriculum in elementary school grade 5, theme 5, subtheme 3, and lessons 1. The subjects were Math and Bahasa Indonesia. The material for Math is the nature and the volume of cube, while the material for Bahasa Indonesia is the export and import of goods. The result of the questionnaire that is given by the researcher to 27 students of grade V in elementary is 74% of the student finding it difficult to calculate the volume of cubes. 61% of the students finding it difficult to determine the geometry properties of the cube. 72.15% of students wanted to learn Maths and Bahasa Indonesia related to cubes and cuboid with song as the media. Therefore, the researcher developed a prototype of the thematic Math design with geometry cube and cuboid as the material for grade V Elementary school with the song as the media.

This research development used research and development method by modifying 10 steps and research development procedure of Borg and Gall in Sugiyono, it is devided into 6 steps: 1) potential and problem, 2) data collection, 3) product design , 4) design validation, 5) design revisions, and 6) product trials. The prototype was validated by 3 validators, which are Math lecturer, music art lecturer and grade V teacher. With an average score of 3.2 with a range of 1-4 which means a good prototype for trial after revision.

The limited trial was conducted in elementary school grade V in Babarsari. The students present were 27. The lesson plan that the researcher examines is for learning 1, cube geometry material (Math), export and import of goods (Bahasa Indonesia) using 2 songs. From evaluation result, 66.7% student got 100 grade on properties material and cube volume. From reflection result, 92.5% of students write if the song as a media can help they understand the properties and volume of the cube.

(11)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang maha Esa, atas berkat

dan rahmat yang diberikanNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian

skripsi ini. Penelitian skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana (S-1) pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(PGSD) Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak

akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas

Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar dan dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk

membimbing

3. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., Dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dengan sabar dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Validator yang telah berkenan membantu dalam proses validasi produk.

5. Kepala Sekolah SD Negeri Babarsari yang memberikan ijin dalam melakukan

penelitian.

6. Keluarga dan semua orang terdekat yang selalu mendoakan, memberikan

(12)

v

7. Teman skripsi kolaboratif Erni, Delang Hesti, dan Albertin yang memberikan

semangat saat melakukan penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dunia

pendidikan.

(13)

vi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR BAGAN ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

(14)

vii

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Definisi Operasional ... 5

1.6 Spesifikasi Produk ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Kurikulum 2013 ... 9

2.1.1.1 Pembelajaran Tematik Intergratif ... 10

2.1.1.2 Pendidikan Karakter ... 12

2.1.1.3 Pendekatan Saintifik ... 14

2.1.2 Pembelajaran Tematik Integratif di kelas V ... 19

2.1.2.1 Matematika tentang sifat dan volume kubus-balok ... 19

2.1.2.2 Kegiatan ekspor dan impor barang ………..26

2.1.3 Media lagu ... 28

2.1.3.1 Unsur yang termuat dalam sebuah Lagu..………...…….30

2.2 Penelitian yang Relevan ... 31

2.3 Kerangka Berfikir ... 35

2.4 Pertanyaan Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Setting Penelitian ... 39

(15)

viii

3.2.2 Subjek Penelitian ... 39

3.2.3 Lokasi Penelitian ... 40

3.2.4 Waktu Penelitian ... 40

3.3 Prosedur Pengembangan ... 40

3.3.1 Potensi dan Masalah ... 40

3.3.2 Pengumpulan Data ... 41

3.3.3 Desain Produk ... 41

3.3.4 Validasi Desain ... 42

3.3.5 Revisi Desain ... 43

3.3.6 Ujicoba Produk ... 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.4.1 Observasi ... 44

3.4.2 Angket ... 44

3.4.3 Tes ... 45

3.4.4 Dokumentasi ... 45

3.5 Instrumen Penelitian ...45

3.5.1 Angket Pra-Penelitian untuk siswa ...45

3.5.2 Angket Validasi Pra-Penelitian untuk Dosen ...47

3.5.3 Angket Validasi Produk untuk Dosen ...47

3.5.4 Angket Validasi produk untuk Guru ... 48

3.6 Teknik Analisis Data ... 48

(16)

ix

3.6.2 Data Kuantitatif ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.2 Pembahasan ... 66

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 74

5.3 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(17)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Pra-penelitian untuk Siswa ... 46

Tabel 3.2 Koverensi Data Kualitatif ke Kuantitatif ... 49

Tabel 4.1 Presentasi ketidaktercapaian pra-penelitian ... 52

Tabel 4.2 Hasil rekapitulasi vadalidasi ... 56

Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil evaluasi dan refleksi ... 63

Tabel 4.4 Hasil skor pretest dan posttest ... 64

(18)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Unsur Kubus ... 20

Gambar 2.2 Volume Kubus ... 22

Gambar 2.3 Unsur Balok ... 23

Gambar 2.4 Volume Balok ... 25

Gambar 4.1 Desain cover awal sebelum revisi ... 56

Gambar 4.2 Desain cover setelah revisi ... 58

Gambar 4.3 Kegiatan Mengamati ... 60

Gambar 4.4 Kegiatan mencoba ... 60

Gambar 4.5 Kegiatan Menalar ... 61

Gambar 4.6 Kegiatan Menanya ... 62

(19)

xii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Penelitian yang relevan ... 34

(20)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data hasil validasi instrumen pra-penelitian ... 78

Lampiran 2 Data hasil validasi produk oleh dosen matematika ... 80

Lampiran 3 Data hasil validasi produk oleh dosen seni ... 83

Lampiran 4 Data hasil validasi produk oleh guru kelas V ... 86

Lampiran 5 Lembar kerja siswa ... 89

Lampiran 6 Refleksi siswa ... 92

Lampiran 7 Dokumentasi ... 95

Lampiran 8 Surat keterangan melakukan penelitian ... 96

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisikan uraian tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk yang

dikembangkan.

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan

suatu bangsa. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah

kurikulum. Pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi harapan bagi pemerintah

maupun masyarakat Indonesia saat ini, dimana pada kurikulum ini dapat

meningkatkan soft skill berupa sikap dan hard skill yang berupa ketrampilan,

dan pengetahuan pada siswa (Fadillah, 2014:16). Di dalam kurikulum 2013

mempunyai salah satu kekhasan, yakni tematik integratif. Pembelajaran

tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang

mengintegrasikan berbagai kompetensi dari beberapa mata pelajaran ke

dalam sebuah tema (Majid, 2014:122). Tujuan dari adanya tema ini bukan

hanya untuk menguasai konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran akan

tetapi juga keterkaitannya dengan konsep dari mata pelajaran lain. Sebagai

bagian dalam proses pembelajaran peranan pendekatan pembelajaran yang

(22)

menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Sekolah dasar salah satunya,

haruslah diciptakan suasana belajar yang menarik, meyenangkan, dinamis

namun terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mewujudkan

tujuan tersebut diperlukan strategi pendekatan serta media yang tepat

sehingga menunjang keefektifan proses pembelajaran.

Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran tematik di

kelas V semester 1 yang harus dikuasai siswa yaitu materi tentang sifat-sifat

dan volume bangun ruang kubus-balok dan materi tentang menyimak teks

barang ekspor-impor. Namun demikian, tingkat penguasaan materi siswa

kelas V masih rendah, hal ini terlihat dengan rendahnya nilai secara rata-rata

pada saat peneliti membagikan soal berkaitan dengan tema 5 (Bangga

Sebagai Bangsa Indonesia) sub tema 3 (Indonesia Bangsa yang Cinta

Damai) pada KD dan Indikator akar perpangkatan pangkat tiga pada bangun

kubus.

Berdasarkan data dari hasil angket yang dibagikan kepada 27 siswa

kelas V 74% siswa belum memahami materi sifat dan volume bangun ruang

kubus-balok dan presentase siswa yang belum memahami materi ekspor dan

impor barang yaitu 61% siswa. Selain itu 72.15% siswa menginginkan

adanya media baru berupa lagu tentang sifat-sifat dan volume bangun ruang

kubus-balok yang diintegrasikan dengan materi ekspor dan impor barang

(23)

Hal ini menunjukan masih rendahnya tingkat pemahaman siswa

terhadap materi-materi pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa

Indonesia. Akibatnya banyak siswa yang megalami kesulitan belajar dan

siswa belum berperan aktif dalam proses pembelajaran meskipun guru telah

menyampaikan materi sesuai dengan ketentuan. Hal ini disebabkan oleh

karena siswa kurang tertarik terhadap pengajaran yang disampaikan.

Pengajaran saat ini perlu adanya variasi dan upaya berupa

pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan dalam

penyampaiannya. Proses pembelajaran tidak hanya terjadi antara guru dan

murid, melainkan memerlukan dukungan dari lingkungan yang

mengkonsentrasikan pembelajaran (Gunawan, 2003:259). Penyampaian

materi pelajaran yang disampaikan guru akan terbantu dengan adanya media

pembelajaran. Salah satu cara agar konsentrasi anak meningkat yaitu dengan

mendengarkannya suara musik yang dimainkan karena dapat menyentuh

bagian otak yang mengatur konsentrasi dan membuat bekerja lebih giat.

Menurut pada ahli, bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan

bergairah, sehingga perkembangan anak dapat distimulasi secara optimal

(Fadlillah, 2012). Musik dalam media lagu ini dapat memengaruhi suasana

hati dan akan berefek pada meningkatnya konsentrasi, sehingga siswa akan

memberi perhatian lebih sehinggga kata-kata atau istilah baru yang ada di

(24)

Berawal dari latar belakang ini peneliti termotivasi melakukan

penelitian untuk mengembangkan suatu pembelajaran tematik berdasarkan

kurikulum 2013 kelas 5 SD tema 5 subtema 3 pembelajaran 1 dan 3 pada

materi bangun ruang sifat dan volume kubus-balok (Matematika) dan ekspor

dan impor barang (Bahasa Indonesia) dengan menggunakan media lagu

(SBdP) tema 5 yang dapat membantu siswa dengan mudah memahami dan

berantusian dalam proses belajar mengajar. Untuk itu, peneliti mengambil

judul penelitian “Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran

Tematik Matematika Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok untuk Kelas V SD dengan Media Lagu” untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan akan perangkat pembelajaran dalam kurikulum 2013.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana mengembangkan media pembelajaran prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika materi bangun ruang dengan media

lagu untuk siswa kelas V SD?

1.2.2 Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran materi bangun ruang dengan media lagu dapat membantu siswa kelas V memahami konsep

bangun ruang?

1.3 Tujuan Penelitian

(25)

1.3.2 Mengetahui kualitas prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika pada meteri bangun ruang dengan media lagu untuk siswa kelas V Sekolah

Dasar.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Siswa

Siswa dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan dengan

menggunakan media lagu dalam memahami sifat-sifat dan volume bangun

ruang kubus dan balok.

1.4.2 Bagi Guru

Guru mendapatkan contoh RPP tematik yang mengintergrasikan Matematika

dan Bahasa Indonesia dengan menggunakan Lagu (SBdP).

1.4.3 Bagi Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengalaman melakukan penelitian yang

menerapkan penelitian pengembangan untuk membuat RPP yang

menggunakan media lagu.

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Pengembangan adalah proses menghasilkan produk melalui revisi produk yang sudah ada

1.5.2 Prototipe adalah draft atau bentuk dasar dari suatu produk yang belum dapat

diproduksi secara masal. Prototipe yang dikembangkan berupa media

pembelajaran Matematika yang berupa lagu yang berisi lirik materi ciri-ciri

(26)

1.5.3 Matematika adalah ilmu tentang sesuatu yang memiliki pola keteraturan dan urutan logis yang menggunakan bahasa simbol dimana keindahannya

terdapat dalam keteratuan dan keharmonisan yang memiliki beberapa pokok

bahasan, salah satunya pokok bahasan tentang geometri.

1.5.4 Nyanyian atau lagu adalah bagian dari musik sebagai alat untuk mencurahkan pikiran yang pembelajaran yang secara nyata mampu membuat

anak senang dan gembira.

1.5.5 Bangun ruang adalah bangun Matematika yang mempunyai isi dan ataupun volume.

1.5.6 Kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam buah bidang sisi, dua belas rusuk dan delapan titik sudut yang dibentuk tiga pasang persegi yang

ukurannya sama.

1.5.7 Balok adalah sebuah bangun ruang yang memilki tiga pasang bidang sisi kongruen serta memiliki enam bidang sisi, dua belas rusuk, delapan titik

(27)

1.6 Spesifikasi Produk yang dikembangkan

1.6.1 Prototipe yang akan dikembangkan untuk memfasilitasi siswa dalam

memahami konsep pembelajaran Matematika khususnya pada materi

sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus-balok dengan menggunakan media

lagu.

1.6.2 Prototipe dirancang berdasarkan kajian KI dan KD kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik.

1.6.3 Dalam pembuatan produk ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan seperti penggunaan warna, jenis kertas, penggunakan gambar, ketebalan

huruf dan besar kecilnya huruf.

1.6.4 Produk yang dihasilkan berupa buku berukuran 30cm x 21cm yang didesain terlebuh dahulu menggunakan Microsoft Word.

1.6.5 Sampul luar produk didesain menggunakan Program Corel Draw dan Microsoft Publisher yang dicetak menggunkan kertas Ivory A3 210 gram.

1.6.6 Format penelitian isi produk yang digunakan adalah dengan font Times New Roman, dengan ukuran font 12, dan spasi 1,5 yang dicetak menggunakan kertas HVS A3 80 gram.

1.6.7 Tiga bagian isi buku meliputi: Bagian pertama berisi penjelaskan mengenai konsep bangun ruang sifat-sifat dan volume kubus-balok pada mata

pelajaran Matematika dan definisi serta manfaaat ekspor-impor barang di

Indonesia pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bagian kedua berisikan

(28)

sebagai lagu pembukaan guna mengawali pembelajaran, kedua, yang

berjudul “Ekspor dan Sifat Kubus”, untuk sifat-sifat kubus dan materi

barang ekspor, ketiga, lagu yang berjudul “Impor dan Volume Kubus”, untuk volume kubus dan materi barang impor barang, keempat, lagu

berjudul “Impor dan Sifat Balok” untuk sifat-sifat balok dan materi barang impor barang dan kelima, lagu berjudul “Ekspor dan Volume Balok” untuk materi volume balok dan materi barang ekspor barang. Bagian ketiga berisi

2 RPP untuk tema 5 subtema 3 pembelajaran 1 mengenai sifat-sifat dan

volume kubus (Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan impor

barang (Bahasa Indonesia). Sedangkan, pembelajaran 3 mengenai sifat-sifat

dan volume balok (Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan

impor barang (Bahasa Indonesia). dengan sifat-sifat dan volume bangun

(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian tentang: kajian pustaka, penelitian yang relevan,

kerangka berfikir dan hipotesis.

2.1 Kajian Pustaka

Pada sub bab kajian pustaka ini memuat kurikulum 2013,

Pembelajaran Tematik di Kelas V, tugas perkembangan anak, dan media

lagu.

2.1.1 Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan rancangan pembelajaran yang didesain

untuk mengembangkan potensi siswa, bertujuan untuk mewujudkan generasi

bangsa Indonesia bermartabat, beradab, bersyukur, berkarakter, beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (kemekdikbud, 2013).

Kurikulum 2013 merupakan suatu konsep kurikulum yang

menekankan pada pengembangan kumampuan melakukan tugas-tugas

dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh

siswa, berupa penugasan terhadap seperangkat kompetensi tertentu Mulyasa

(2013: 68). Sedangkan menurut Fadlillah (2013:16), kurikulum 2013

merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun 2013/2014.

Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada

(30)

kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills

dan hard skills yang meliputi aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

kurikulum 2013 merupakan perbaikan kurikulum sebelumnya yang

menekankan pada tugas-tugas dengan standar performasi tertentu yang

meliputi aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam membentuk

karakter generasi muda Bangsa Indonesia.

Kurikulum 2013 tidak hanya menekankan kepada pengusaan

kompetensi, melainkan pembentukan karakter siswa. Kekhasan kurikulum

2013 adalah (1) desain pembelajarannya tematik integratif (2) menggunakan

pendekatan saintifik, serta (3) berbasis pendidikan karakter

2.1.1.1 Pembelajaran Tematik Integratif

Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran

yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke

dalam berbagai tema (Permendikbud, 2013). Majid (2014: 87) juga

mengatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang

dirancang bertema yang ditinjau dari beberapa mata pelajaran dengan

menggabungkan konsep dari beberapa mata pelajaran yang berbeda.

Pembelajaran tematik memiliki beberapa karakteristik yang menjadi

ciri khas dari pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran.

Menurut Majid (2014: 89) ada 6 karakteristik dalam pembelajaran tematik

(31)

pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari

berbagai mata pelajaran, (5) bersifat fleksibel, dan (6) menggunakan prinsip

belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Kerakteristik pembelajaran tematik yang pertama yaitu berpusat pada

siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern

yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan

guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan

kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

Kerakteristik pembelajaran tematik yang kedua memberikan

pengalaman langsung kepada siswa (direct experience). Dengan pengalaman

langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai

dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

Kerakteristik pembelajaran tematik yang ketiga pemisahan antar mata

pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada

pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

Kerakteristik pembelajaran tematik yang keempat menyajikan konsep

dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajian konsep-konsep

dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan

demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal

ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah

(32)

Kerakteristik pembelajaran tematik yang kelima Pembelajaran tematik

bersifat luwes (fleksibel) di mana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu

mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan mengaitkannya dengan

kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.

Kerakteristik pembelajaran tematik yang terakhir adalah menggunakan

prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Kegiatan pembelajaran

dirancang untuk menciptakan suasana belajar-mengajar yang berkesan, penuh

makna dan menyenangkan. Agar dapat tercipta suasala belajar-mengajar yang

tak terlupakan.

Berdasarkan uraian karakteristik dari pembelajaran tematik menurut

Majid 2014: 89) di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik

berbeda dengan pembelajaran konvensional yang biasa diselenggarakan oleh

guru kelas. karakteristik dalam pembelajaran tematik meliputi kegiatan

belajar-mengajar berpusat kepada siswa, memberikan pengalaman langsung

dalam pembelajaran, pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan

konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, dan menggunakan

prinsip belajar sambil bermain.

2.1.1.2 Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter di sekolah ditujukan agar membantu siswa

memiliki kemampuan moral bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini siswa

memiliki pengetahuan moral berkaitan dengan nilai-nilai apa saja yang harus

(33)

Pendidikan moral (karakter) adalah penanaman dan pengembangan

nilai-nilai pada diri seseorang. Pedidikan nilai-nilai (karakter) merupakan suatu usaha

untuk membimbing peserta didik dalam memahami, mengalami dan

mengamalkan nilai-nilai ilmiah, kewarganegaraan, dan social yang tidak

secara khusus dipusatkan pada pandangan agama tertentu NRCVE (dalam

Maksudin 2013: 56). Diperkuat oleh Pemerintah Republik Indonesia (2010:

28) dalam karakter bangsa, mengartikan Pendidikan karakter bangsa adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses

pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna pembangun

karakter pribadi dan/atau kelompok yang khas – baik yang tercermin dalam

kesadaran, pemahaman, rasa, karya, dan perilaku berbangsa dan bernegara

sebagai hasil keterpaduan empat bagian yakni olah hati, olah pikir, olah raga,

serta olah rasa dan karsa.

Berdasarkan pengertian di atas peneliti menyimpulkan pengertian

bahwa Pendidikan karakter adalah upaya seseorang atau kelompok dalam

membentuk kepribadian atas empat keterpaduan (olah hati, olah pikir, olah

raga, serta olah rasa dan karsa) yang terarah dan mewujudkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang berisi

tujuan dari proses pembelajaran. Rumusan kompetensi inti antara lain (1)

Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; (2)

(34)

Inti-1 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan (4) Kompetensi Inti-1

(KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

2.1.1.3 Pendekatan Saintifik

Menurut Hosnan (2014: 34) pendekatan saintifik adalah proses

pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif

mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan

mengamati (untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah), merumuskan

masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai

teknik, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau

prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk

memfasilitasi siswa agar memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan

ketrampilan sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui

aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,

dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati,

menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

Menurut Permendikbud Nomor 81A tahun 2013, dan menurut Hosnan

langkah–langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran diuraikan sebagai

berikut:

a. Mengamati (Observing)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

(35)

tertentu, seperti: menyajikan media obyek secara nyata, siswa senang

dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat

bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa sehingga proses

pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan

mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam

Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, hendaklah guru membuka

secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan

pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan

membaca sehingga meniscayakan keterlibatan siswa secara langsung.

b. Menanya (Questioning)

Langkah kedua dalam pendekatan ilmiah atau scientific approach adalah questioning atau menanya. Menurut Hosnan

(48:2014), kegiatan pembelajarannya adalah mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang tidak dipahami dari hal yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang hal yang

diamati. Kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan menanya

menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 adalah

mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan

pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup

cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Dalam kegiatan menanya, beberapa hal perlu diperhatikan.

(36)

pertanyaan yang baik seperti diungkapkan Hosnan (2014: 51-56):

singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat

probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi

kesempatan siswa untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan

tuntutan kemampuan kognitif, dan merangsang proses interaksi.

Sedangkan tingkatan pertanyaan dapat dibagi menjadi dua yakni

tingkat kognitif lebih rendah yang terdiri dari pengetahuan,

pemahaman, dan penerapan serta tingkat kognitif lebih tinggi yang

mengandung analisis, sintesis, dan evaluasi.

c. Melakukan Eksperimen atau Percobaaan dan Mengumpulkan Informasi

Dalam Permendikbud Nomor 81 Tahun 2013 disebutkan

aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen,

membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek, kejadian,

atau aktivitas wawancara dengan narasumber. Adapun kompetensi

yang diharapkan adalah siswa mempunyai sikap teliti, jujur, sopan,

menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,

menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai

cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar, dan belajar

sepanjang hayat.

Diungkapkan Hosnan (2014: 67), dengan melakukan

(37)

menerima dari pendidik dan buku, dapat memperkaya pengalaman,

mengembangkan sifat ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih

lama dalam ingatan siswa.

d. Mengasosiasikan / Mengolah Informasi / Menalar (Associating)

Langkah keempat pendekatan saintifik yakni kegiatan

“mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar”. Sebagaimana

disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, kegiatan

tersebut adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik

informasi dari kegiatan eksperimen, mengamati, maupun dari kegiatan

mengumpulkan informasi. Menurut Mulyasa (2014: 66), kemampuan

mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional

merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa.

Informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang

dilakukan harus diproses untuk menemukan katerkaitan suatu

informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan

informasi, dan mengambil kesimpulan dari pola yang ditemukan.

Pengolahan informasi yang dilakukan meliputi pengolahan informasi

yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman pemahaman materi

sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari

berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda dan bertentangan.

Kompetensi yang diharapkan dari kegiatan pengolahan informasi

(38)

keras, kemampuan menerapkan prosedur, dan kemampuan berpikir

induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

e. Mengomunikasikan dan Membentuk Jejaring

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengomunikasikan. Hal yang telah

dipelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau

menceritakan hal yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,

mengasosiasikan, dan menalar. Hasil tersebut disampaikan di kelas

dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa secara individu

maupun kelompok.

Membentuk jejaring atau networking menurut Permendikbud

Nomor 81A Tahun 2013 adalah kegiatan siswa untuk membentuk

jejaring di kelas. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil

pengamatan atau menyampaikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis

secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang

dikembangkan adalah sikap jujur, toleransi, kemampuan berpikir

sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, serta

mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Pada tahap ini menurut Hosnan (2014: 77), siswa

mempresentasikan kemampuan mereka mengenai hal yang telah

dipelajari dan siswa yang lain menanggapi. Tanggapan siswa lain bisa

(39)

presentasi. Ada empat sifat kelas dalam metode networking atau

pembelajaran kolaboratif, yaitu: guru dan siswa saling berbagi

informasi, guru dan siswa berbagi kewenangan, guru sebagai

mediator, dan menumbuhkan kelompok siswa yang heterogen.

Pendekatan tersebut memfasilitasi siswa untuk dapat berpikir

sistematis secara sistematis dan kritis dengan melakukan aktivitas

ilmiah yang bertujan agar siswa mampu mengasah sikap/karakter rasa

ingin tahu, mau mencari jawaban dari berbagai sumber, berani

melakukan serangkaian percobaan, serta dapat mengkomunikasikan

percobaannya.

Berdasarkan ketiga karakteristik khas kurikulum 2013 tersebut,

peneliti akan memfokuskan pembelajaran tematik dan pendekatan

saintifik. Oleh karena itu, rancangan pembelajaran yang

dikembangkan peneliti yaitu berkaitan dengan mata pelajaran

Matematika dan Bahasa Indoesia di kelas V yang dibuat dengan

pendekatan saintifik.

2.1.2 Pembelajaran Tematik di Kelas V

Pada penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada tema 5

“Bangga Sebagai Bangsa Indonesia” subtema 3 “Indonesiaku, Bangsa

(40)

2.1.2.1 Matematika tentang Sifat-Sifat dan Volume Kubus-Balok

Kubus dan balok adalah contoh materi bangun ruang sederhana yang

perlu dipahami pada siswa kelas V SD. Manfaat dari bangun ruang ini

sendiri adalah untuk mengetahui sifat-sifat dan volume bangun ruang kubus

dan balok.

2.1.2.1.1 Sifat-Sifat Kubus

Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam persegi yang kongruen

(Shamsudin Baharin, 2007:73). Dibawah ini merupakan contoh kerangka

kubus ABCD.EFGH.

Unsur-unsur kubus

(41)

a) Bidang sisi kubus

Kubus dibatasi oleh 6 buah bidang sisi yang berbentuk persegi.

Bidang sisi kubus adalah:

- Sisi ABCD - Sisi ADHE

- Sisi EFGH - Sisi ABFE

- Sisi BCGF - Sisi DCGH

b) Rusuk kubus

Rusuk kubus adalah garis pertemuan dua sisi suatu benda

ruang (Shamsudin Baharin, 2007: 128). Rusuk kubus adalah:

- Rusuk AB - Rusuk EH

- Rusuk BC - Rusuk HG

- Rusuk DC - Rusuk FB

- Rusuk AD - Rusuk GC

- Rusuk EF - Rusuk EA

- Rusuk FG - Rusuk HD

c) Titik sudut

Titik sudut adalah pertemuan antara dua rusuk atau lebih

(Shamsudin Baharin, 2007: 155). Titik sudut adalah:

- A - E

- B - F

- C - G

(42)

2.1.2.1.2 Volume Kubus

Kemampuan siswa dalam menghitung volume kubus adalah hasil yang

diperoleh siswa dari tes tertulis tentang volume kubus. Menentukan volume

kubus rumusya aalah sebagai berikut.

Gambar 2.2 Volume Kubus

Dari gambar di atas diketahui:

- Jumlah kubus satuan kearah panjang adalah 3

- Jumlah kubus satuan kearah lebar adalah 3

- Jumlah kubus satuan kearah tinggi adalah 3

Volume kubus diperoleh dari jumlah kubus satuan yang memenuhi

kubus besar. Dari gambar di atas dapat diketahui volumenya = 27. Panjang

rusuk ke arah panjang = panjang rusuk ke arah lebar = panjang rusuk ke arah

tinggi, jadi dapat di misalkan:

(43)

- Panjang rusuk kubus ke arah lebar = r satuan panjang

- Panjang rusuk kubus ke arah tinggi = r satuan panjang

Volume kubus dapat dihitung . Karena nilai

sebanding dengan jumlah kubus satuan yang memenuhi kubus besar, maka

volume kubus dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

V = volume (satuan volume pangkat 3)

r = panjang rusuk (satuan panjang)

2.1.2.1.3 Sifat-Sifat Balok

Balok adalah bangun ruang yang dibatasi enam persegi panjang,

berongga atau tidak berongga dan persegi panjang yang sehadap adalah

kongruen (Shamsudin Baharin, 2007: 7). Di bawah ini merupakan

ABCD.EFGH

(44)

Unsur-unsur balok:

a) Bidang sisi balok

Balok dibatasi oleh 6 buah bidang atau sisi yang berbentuk

persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan kongruen.

(45)

c) Titik sudut

Titik sudut adalah titik pertemuan antara dua rusuk atau lebih

(Shamsudin Baharin, 2007: 155). Titik sudut balok adalah:

- A - E

- B - F

- C - G

- D - H

2.1.2.1.4 Volume Balok

Kemampuan siswa dalam menghitung volume balok adalah hasil yang

diperoleh siswa dari tes tertulis tentang volume balok. Menentukan volume

balok rumusnya adalah sebagai berikut:

Gambar 2.4 Volume Balok

Dari gambar di atas diketahui:

- Jumlah kubus satuan kearah panjang adalah 3

- Jumlah kubus satuan kearah lebar adalah 2

(46)

Volume balok diperoleh dari jumlah kubus satuan yang memenuhi

balok besar. Dari gambar di atas dapat diketahui volumenya = 18. Dapat di

misalkan:

- Panjang balok =

- Lebar balok =

- Tinggi balok =

Volume balok dapat dihitung satuan volume. Karena nilai

sebanding dengan jumlah kubus satuan yang memenuhi balok

besar, maka volume balok dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

V = volume (satuan volume pangkat 3)

p = panjang balok (satuan panjang)

l = lebar balok (satuan panjang)

t = tinggi balok (satuan panjang)

2.1.2.2 Bahasa Indonesia

Kegiatan Ekspor dan impor barang adalah salah satu materi yang ada

pada tema 5 subtema 3 kelas V Sekolah Dasar. Pada materi ini siswa diajak

untuk mengetahui barang-barang apa saja yang termasuk barang ekspor dan

(47)

a. Kegiatan Ekspor Barang

Ekpor adalah pengiriman barang ke luar dari peredaran Indonesia.

Ekspotir adalah orang/pengusaha yang memperoleh izin untuk

menjual/mengirim hasil produksinya kepada pembeli di luar negeri (Daud,

2011: 2). barang-barang yang diekspor oleh Indonesia terdiri atas dua macam,

yaitu minyak bumi dan gas alam (migas) dan nonmigas. Barang-barang yang

termasuk migas antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan elpiji. Adapun

barang-barang yang termasuk nonmigas antara lain: (1) Hasil pertanian dan

perkebunan. Contohnya, karet, kopi, dan kopra. (2) Hasil laut terutama ikan

dan kerang. (3) Hasil industri. Contohnya kayu lapis, konfeksi, minyak kelapa

sawit, meubel, bahan-bahan kimia, pupuk, dan kertas. (4) Hasil tambang

nonmigas. Contohnya bijih nekel, bijih tembaga, dan batubara.

b. Kegiatan Impor Barang

Impor adalah pemasukan barang ke dalam dari peredaran Indonesia.

Importir adalah orang/pengusaha yang memperoleh izin untuk memasukan

barang dari luar negeri ke dalam negeri. (Daud, 2011: 2). Produk impor

Indonesia yang berupa barng industri antara lain adalah barang-barang

elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam bidang jasa Indonesia

(48)

c. Manfaat Ekspor Dan Impor Barang

Melakukan kegiatan ekspor dan impor berarti melakukan hubungan

dengan negara lain. Berikut ini beberapa manfaat yang di peroleh Indonesia

dari kegiatan ekspor dan impor (Kanisius, 2009):

1. Sumber pemasukan kas negara: dengan melakukan perdagangan antar negara, Indonesia akan memperoleh keuntungan antara lain dari pajak

ekspor dan impor.

2. Kerjasama dan persahabatan antarnegara: perdagangan antarnegara dapat terjadi jika kita memiliki hubugan dengan negara tersebut.

Hubungan yang terjadi dapat lebih dikembangkan bukan dibidang

ekonomi saja. Kita juga dapat menjalin hubugan dibidang lainnya

seperti kebudayaan.

3. Menambah devisa negara: perdagangan dengan negara lai akan menambah cadangan devisa negara.

4. Menambah kesempatan kerja: peningkatan permintaan komoditas ekspor akan memperluaskesempatan kerja dan berdampak pada

penambahan tenaga kerja.

2.1.3 Media Lagu

Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia (2002:624) lagu adalah

nyanyian; ragam nyanyian misalnya musik, gamelan dan sebagainya. Musik

dalam media lagu ini dapat memengaruhi suasana hati dan akan berefek pada

(49)

sehingga kata-kata atau istilah baru yang ada di dalam lirik lagu akan mudah

diingat (Djohan, 2003: 110). Menurut (Masykur, 2009) adapun kelebihan dari

media lagu adalah (a) Mampu membantu siswa untuk mengembangkan

pengetahuan; (b) Memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam

proses kognitif atau pengenalan siswa; (c) Dapat membangkitkan semangat

kegairahan belajar siswa; (d) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing; (e)

Mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki motivasi yang

kuat untuk belajar lebih giat. Bedasarkan pengertian dan kelebihan tersebut pada

penelitian ini mekankan media lagu pada pembelajaran, karena dengan media

lagu dapat dijadikan cara efektif untuk menyampaikan materi ajar yang dapat

menentukan situasi belajar dan dengan media lagu juga dapat

mengkolaborasikan semua mata pelajaran dengan menerapkan kurikulum 2013.

2.1.3.1 Unsur yang Termuat dalam Sebuah Lagu a. Lirik

Menurut kamus musik (2003) Lyric merupakan syair yang

berisi kalimat-kalimat yang hendak dimasukkan dalam karya musik.

Menurut (Lestari,2012) lirik lagu adalah permainan vokal gaya

bahasa dan penyimpangan makna kata merupakan permainan

(50)

b. Not

Not merupakan lambang yang melukiskan nada secara visual,

yaitu secara tampak mata. Not musik adalah ekspresi musik yang di

tuangkan dalam bentuk simbol yang berwujud angka atau gambar not

balok. (Lestari, 2012). Bagi pemula dalam menciptakan suatu karya

musik, not angka dapat mempermudah dalam terciptanya suatu karya

musik.

c. Tempo

Tempo adalah ukuran kecepatan birama lagu. Ukuran dari

tempo itu sendiri adalah beat yang menunjukan banyaknya ketukan

dalam satu menit. Menutur Al. Sukohadi (2012: 63) terdapat jenis

peristilahan tempo tersebut antara lain:

- Largo = sangat lambat

- Andante = sedang cendrung lambat

- Moderato = sedang cendrung cepat

- Allego = sangat cepat

d. Birama

Al. Sukohadi (2012: 11) mengungkapkan bahwa birama merupakan waktu yang diperlikan bagi sebuah lagu terbagi atas

bagian-bagian yang sama. Tiap birama dibatasi oleh garis-garis tegak

(51)

bagian yang disebut bagian birama yang diberi waktu satu pukulan

atau satu ketuk.

2.2 Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini,

yaitu:

Pertama, Umiyatsih, Retno Luciana (2012) melakukan penelitian yang berjudul efektivitas penggunaan media lagu pada pembelajaran materi

operasi hitung campuran di kelas IV semester gasal SD N Giriharjo

Pakem ditinjau dari minat dan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan

penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian

tersebut siswa berminat dan bersemangat dalam mengikuti proses belajar

mengajar Matematika materi operasi hitung campuran dengan

menggunakan media lagu.

Kedua, Widiastuti, Umi Thatiana (2012) yang berjudul pengaruh

musik klasik terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Penelitian yang

digunakan adalah penelitian eksperimen untuk mengetahui ada tidaknya

akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik, dalam hal ini

yaitu musik klasik terhadap motivasi dan prestasi siswa. Hasilnya

menunjukan bahwa ada perbedaan prestasi antara siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan musik klasik dan yang tidak menggunakkan musik

klasik (FA = 5,008 dengan p <0,05) dan perbedaan motivasi belajar

(52)

tidak menggunakkan musik klasik (t-hitung = 5,870 > t-tabel = 1,960)

dapat disimpulkan bahwa musik klasik pada pembelajaran berpengaruh

terhadap prestasi dan motivasi belajar pada siswa.

Ketiga, Noviar, Leo Agung (2012) dalam penelitiannya tentang pemanfaaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar

siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan

volume kubus dan balok yang bertujuan untuk membantu mengatasi

kesulitan belajar yang terkait materi bangun ruang kubus dan balok dan

konsep volume kubus terkait pemahaman sisi dan rusuk dengan

memanfaatkan program Cabri 3D. Jenis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah penelitian dekriptif-kualitatif. Dari hasil penelitian didapatkan

proses pembelajaran dengan menggunakan Cabri 3D, menunjukan

pemahaman siswa tentang materi pembelajaran lebih tepat, hal ini terlihat

pada hasil tes pengukuran terakhir siswa mengalami kemajuan. Dari hasil

observasi menunjukan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar sangat

tinggi dan terciptanya interaksi dua arah antara guru dengan peserta didik.

Keempat, Cahyono, Paulus Budi (2014) upaya meningkatkan hasil

belajar Matematika pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok

melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada siswa kelas IV

SD Kanisius Minggir. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif

kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, keaktifan siswa secara

(53)

adalah cukup tinggi. hal ini dapat dilihat dari hasil persentase keaktifan

siswa secara kelompok yaitu tinggi 80% dan rendah 20%. Sedangkan

hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan metode

kooperatif tipe Jigsaw II meningkat. Sesuai dengan hasil nilai rata-rata tes

kemampuan awal sebesar 47.35% dan tes evaluasi sebesar 76.9%

sehingga dalam hal ini terjadi peningkatan sebesar 29.55%.

Dari keempat penelitian di atas terdapat kesamaan atara

variabel-variabel yang ada, diantaranya adalah media lagu dan bangun ruang

kubus dan balok. Terkait dengan model pembelajaran penelitian di atas

bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan keefektifan model

pembelajaran tersebut. Mengacu pada penelitian di atas sebegai pedoman

dalam elakuan dan menyusun penelitian maka peneliti akan melakukan

penelitian dengan judul “Pengembangan Prototipe Rancangan

(54)

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan

siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada

pokok bahasan volume kubus dan balok

Penelitian yang akan dilakukan berjudul:

Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok Untuk Kelas V SD dengan Media Lagu

Cahyono, Paulus Budi (2014)

Upaya meningkatkan hasil belajar Matematika pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok melalui model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada siswa kelas IV

SD Kanisius Minggir

Umiyatsih, Retno Luciana (2012)

Efektivitas penggunaan media lagu pada pembelajaran materi o

perasi hitung campuran di kelas IV semester gasal SD N Giriharjo

Pakem ditinjau dari minat dan hasil belajar

Widiastuti, Umi Thatiana (2012)

Pengaruh musik klasik terhadap motivasi dan prestasi belajar

(55)

Ada 2 penelitian tentang Matematika di kelas IV dan V SD nampak jelas

siswa harus memahami bangun ruang kubus dan balok. Dan 2 dari penelitian

tentang media lagu, peneliti mengetahui bahwa media lagu membantu siswa

meningkatkan minat dan motivasi belajar.

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut maka peneliti terdorong untuk

mengembangkan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika

Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok Untuk Kelas V SD dengan Media

Lagu. Prototipe yang dikembangkan berisi rancangan pembelajaran tematik

integratif Matematikan dan Bahasa Indonesia untuk kelas V tema 5 subtema 3

pembelajaran 1 dan 3, serta memuat 5 lagu yang berisi materi-materi sesuai

dengan materi yang terdapat pada mata pelajaran Matematikan dan Bahasa

Indonesia tersebut.

2.4 Pertanyaan Penelitian

2.4.1 Bagaimana mengembangkan media pembelajaran prototipe berupa perangkat pembelajaran Matematika materi bangun ruang dengan media lagu untuk

siswa kelas V SD?

2.4.2 Bagaimana kualitas prototipe perangkat pembelajaran materi bangun ruang

dengan media lagu dapat membantu siswa kelas V SD memahami konsep

bangun ruang sampai pada ujicoba terbatas?

2.4.3 Bagaimana dampak penggunaan prototipe perangkat pembelajaran materi bangun ruang kubus dengan media lagu dapat membantu siswa kelas V SD

(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang: jenis penelitian, setting penelitian, prosedur

pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian research and

development. Penelitian pengembangan (R&D) adalah metode penelitian

yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

keefektifan produk tersebut. (Sugiyono, 2010: 407). Menurut Trianto

(2011: 243) penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

untuk mengembangkan produk atau menyempurnakan produk. Produk

tersebut dapat berbentuk benda atau perangkat keras (hardware) atau juda perangkat lunak (software) oleh seperti program komputer, model

pembelajaran, dan lainnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan dan mengembangkan

produk yang sudah ada.

Penelitian ini mengembangkan suatu produk berupa prototipe

rancangan pembelajaran Matematika materi bangun ruang kubus dan

balok untuk kelas V Sd dengan media lagu. Produk ini dikembangkan

(57)

and Development) menurut Borg & Gall dalam Sugiyono (2012:298). Penelitian ini dibatasi sampai dengan revisi produk yang dilakukan

setelah melalui proses validasi oleh ahli dan ujicoba sehingga layak

untuk digunakan. Desain pengembangan dalam penelitian ini

menggunakan strategi pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono

(2011). Kesepuluh langkah tersebut adalah sebagai berikut.

3.1.1 Potensi dan Masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila digunakan akan memiliki

nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan

dengan yang terjadi masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila kita

dapat memperdayagunakanya.

3.1.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data digunakan sebagai bahan untuk perencanaan

produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah.data yang

diperoleh peneliti yaitu dari hasil penyebaran angket yang diberikan

kepada siswa. Data tersebut akan digunakan peneliti untuk mengetahui

kesulitan siswa dan juga membantu guru menentukan kebutuhan dalam

mengajar bangun ruang.

3.1.3 Desain Produk

Desain produk dalam penelitian dan pengembangan berupa desain

produk baru, yang lengkap dengan kebutuhan dan kesenangan siswa

(58)

penelitian pengembangan ini berupa RPP, bahan ajar, LKS, penilaian dan

4 lagu yang memuat isi materi.

3.1.4 Validasi Desain

Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai rancangan

produk yang telah dibuat. Kemudian divalidasi oleh para ahli. Tujuan

dari validasi desain ini adalah untuk memperbaiki kekurangan produk

yang telah dibuat tersebut.

3.1.5 Revisi Desain

Desain produk yang telah divalidasi oleh para ahli atau para

validator maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut

selanjutnya dicoba untuk mengurangi dengan cara memperbaiki desain

produk.

3.1.6 Ujicoba Produk

Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan

implementasi terhadap produk pada kelompok terbatas. Implementasi ini

bertujuan untuk menyakinkan peneliti terhadap rancangan pembelajaran

yang telah dibuat dapat layak digunakan di sekolah.

3.1.7 Revisi Produk

Setelah dilakukan pengujian produk, maka peneliti dapat

mengetahui kelemahan produk yang dikembangkan.

3.1.8 Ujicoba Pemakaian

Setelah peneliti merevisi desain produk yaitu ujicoba pemakaian.

(59)

diterapkan dalam kondisi nyata dan ruang lingkup yang luas. Dalam

operasinya system baru tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan

yang muncul guna perbaikan lebih lanjut.

3.1.9 Revisi Produk

Tahap ini dilakukan guna menyempurnakan dan pembuatan produk

baru lagi. Jika masih ada kekurangan pada desain produk, maka pada

tahap ini adalah tahap yang terakhir untuk melakuan revisi.

3.1.10 Produksi Masal

Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk baru

dinyatakan layak dan efektif pembutan produksi masal dapat diterapkan

dalam kegiatan pembelajaran berikutnya. Penelitian pengembangan yang

dilakukan oleh peneliti menggunakan tahapan-tahapan pengembangan

dari Sugiyono. Pada penelitian ini peneliti menerapkan tahapan

pengembagan hanya sampai pada tahap ujicoba produk terbatas.

3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah prototipe berupa perangkat

pembelajaran Matematika melalui media lagu. Perangkat pembelajaran

ini merupakan sebuah buku yang berisikan tentang perangkat

pembelajaran (RPP, LKS, bahan ajar dan lagu).

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek ujicoba produk pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD

(60)

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian R & D ini dilakukan di SD Negeri Babarsari yang

terletak di alamat Babarsari, Yogyakarta. Sekolah ini adalah sekolah

yang berakreditas A.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penilitian dilakukan selama peneliti melakukan selama tujuh bulan,

terhitung mulai dari bulan Agustus 2016 sampai April 2017.

3.3 Prosedur Pengembangan

Berdasarkan tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh sugiyono

tersebut, peneliti kemudian mengadaptasi, memodifikasi, dan

menginovasi langkah-langkah tersebut untuk diimplementasikan dalam

prosedur penelitian. Langkah-langkah penelitian pengembangan yang

dilakukan oleh peneliti meliputi tahap yaitu studi pendahuluan dan

analisis kebutuhan, pengembangan perangkat pembelajaran, pembuatan

instrumen penelitian, dan validasi perangkat pembelajaran.

Langkah-langkah pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti dijabarkan

dalam tahapan-tahapan berikut ini:

3.3.1 Potensi Masalah

Tahap pertama pada penelitian ini adalah mencari potensi dan

masalah di SD Negeri Babarsari menggunakan analisis kebutuhan.

Analisis dan kebutuhan dilakukan dengan observasi di kelas V saat

pembelajaran Matematika, agar lebih yakin mengenai potensi dan

(61)

3.3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperkuat hasil

wawancara dan observasi dengan membagikan kuisioner pra-penelitian

yang berisi 10 pertanyaan kepada 27 siswa. Berdasarkan data dari hasil

angket yang dibagikan kepada 27 siswa kelas V presentase

ketidaktercapaian siswa pada pertanyaan sifat-sifat bangun ruang kubus

dan balok adalah 61% dan presentase ketidaktercapaian siswa mengalami

kesulitan mencari cara menghitung volume kubus-balok adalah 74%.

Sedangkan presentase siswa yang belum memahami ekspor dan impor

barang pada nomor item 5 dan 6 adalah 48.1%. Selain itu, presentase

rata-rata pada soal nomor soal 7, 8, 9, dan 10 adalah 72.15% siswa

menginginkan suatu media pembelajaran yang mengkolaborasikan mata

pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia dengan media lagu.

Data yang diperoleh akan digunakan peneliti untuk mengetahui

kesulitan dan membantu menentukan kebutuhan guru dalam

pembelajaran bangun ruang agar dapat menjadi acuan untuk merancang

produk prototipe berupa perangkat pembelajaran bangun ruang dengan

media lagu.

3.3.3 Desain Produk

Produk yang akan dikembangkan peneliti ini adalah prototipe berupa

perangkat pembelajaran Matematika untuk siswa kelas V SD

menggunakan media lagu. Bagian pertama berisi penjelaskan mengenai

(62)

pelajaran Matematika dan definisi serta manfaaat ekspor-impor barang di

Indonesia pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bagian kedua

berisikan tentang 5 lagu yaitu pertama, lagu berjudul “Ayo Belajar Sambil Bernyanyi” sebagai lagu pembukaan guna mengawali

pembelajaran, kedua, yang berjudul “Ekspor dan Sifat Kubus”, untuk sifat-sifat kubus dan materi barang ekspor, ketiga, lagu yang berjudul

“Impor dan Volume Kubus”, untuk volume kubus dan materi barang

impor barang, keempat, lagu berjudul “Impor dan Sifat Balok” untuk sifat-sifat balok dan materi barang impor barang dan kelima, lagu

berjudul “Ekspor dan Volume Balok” untuk materi volume balok dan materi barang ekspor barang. Bagian ketiga berisi 2 RPP untuk tema 5

subtema 3 pembelajaran 1 mengenai sifat-sifat dan volume kubus

(Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan impor barang

(Bahasa Indonesia). Sedangkan, pembelajaran 3 mengenai sifat-sifat dan

volume balok (Matematika) yang diintegrasikan dengan ekspor dan

impor barang (Bahasa Indonesia). dengan sifat-sifat dan volume bangun

ruang kubus dan balok.

3.3.4 Validasi Desain

Desain produk tersebut akan divalidasi dengan cara memberi

angket kepada satu pakar ahli yang berlatar belakang seorang dosen

Matematika, satu pakar ahli yang berlatar belakang seorang dosen seni

(63)

3.3.5 Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari

para pakar ahli dan guru, setelah itu peneliti melakuan revisi produk yang

dibuat berdasarkan hasil validasi pakar ahli. Tahap revisi dilakukan untuk

memperbaiki kekurangan dari produk.

3.3.6 Ujicoba Produk

Setelah melalui tahap revisi kemudian perangkat pembelajaran di

ujicobakan terbatas. Ujicoba terbatas ini dilakukan di SD Negeri

Babarsari pada siswa kelas V. Implementasi produk ini bertujuan untuk

menyakinkan peneliti terhadap perangkat pembelajaran yang dibuat dapat

layak digunakan di sekolah.

Bagan 3.1 Langkah-langkah penelitian yang diterapkan

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupaan langkah utama dalam setiap

kegiatan penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan

data (sugiyono, 2015: 200) teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

(64)

berupa obserasi, angket, tes dan dokumentasi. Berikut ini uraian dari

teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

3.4.1 Observasi

Creswell (dalam Sugiyono, 2015: 214) menyatakan bahwa

observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan pertama

dengan mengamati orang, atau peroses kerja suatu produk di tempat pada

saat dilakukan penelitian. Observasi yang digunakan pada penelitian ini

adalah observasi secara langsung ke obyek peneliian untuk melihat dari

dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2013). Pada penelitian ini

observasi dilakukan di SD Babarsari kelas V saat melakukan kegiatan

PPL (Program Pengalaman Lapangan).

3.4.2 Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis

kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011: 192). Peneliti

memberikan angket pra-penelitian kepada siswa untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa tentang materi bangun ruang kubus-balok.

Peneliti juga memberikan angket pra-penelitian dan validasi produk

untuk divalidasi oleh dosen ahli guna mengetahui kelayakan instrumen

yang digunakan. Kemudian angket validasi produk dilakukan bertujuan

(65)

3.4.3 Tes

Tes merupakan pengukuran yang objektif dan standar. Cronbach

dalam (Sugiyono, 2015: 208) menyatakan bahwa tes merupakan prosedur

yang sistematis guna mengobservasi dan memberi deskripsi sejumlah

atau lebih ciri seseorang dengan bantuan skla numerik atau suatu sistem

kategoris. Tes dalam pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui tikat

pemehaman siswa mengenai materi bangun ruang kubus-balok dengan

media lagu yang terdapat pada LKS.

3.4.4 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

(Sugiyono, 2012: 326). Dokumentasi dalam penelitian ini berupa

foto-foto saat melakukan ujicoba produk. Selain foto-foto dokumentasi juga berupa

pengisisan angket dan hasil pekerjaan siswa pada LKS.

3.5 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitiaan yang berupa,

angket pra-penelitian, angket validasi pra-penelitian, angket validasi

produk, dan tes.

3.5.1 Angket Pra-Penelitian untuk siswa

Lembar angket diberikan kepada siswa kelas V untuk mengetahui

seberapa jauh pemahaman konsep bangun ruang dan minat yang dimiliki

siswa. Kisi-kisi lembar angket pra-penelitian untuk siwa yang dibagikan

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Pra-penelitian untuk Siswa .......................................
Gambar 2.1 Unsur Kubus
Gambar 2.2 Volume Kubus
Gambar 2.3 Unsur Balok
+7

Referensi

Dokumen terkait

Scanned by CamScanner... Scanned

Dokumen asli sebagaimana yang telah disampaikan dalam daftar isian

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk

Jurusan yang umunya dan pasti ada dalam Fakultas MIPA yaitu ilmu-ilmu eksak atau ilmu pasti diantaranya Matematika, kimia, biologi, dan fisika.. Selain jurusan tersebut

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan APBD pada Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2013, berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung

Hubungan antara manusia dengan tanah yang bersifat kolektif dapat dijumpai pasal 1 ayat (1) dan pasal (2) yang menegaskan bahwa seluruh wilayah I ndonesia merupakan

Analisis Pengaruh Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Membeli Konsumen Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Merek Barokatul

Perubahan penampang pada jenis cyclo ne diharapkan dapat mengurangi pemakaian bahan bakar.Untuk menguji hal tersebut maka penulis mengujinya menggunakan bantuan software Ansys