• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBAIKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2014-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBAIKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2014-2015."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBAIKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN PADA SISWA

KELAS X SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR T A H U N A J A R A N 2 0 1 4 / 2 0 1 5

SKRIPSI

Diajukanuntuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Samuel Perdana Panjaitan NIM. 6103311215

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Samuel Perdana Panjaitan. Nim. 610331215. Perbaikan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Melalui Gaya Mengajar Latihan Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015.

(Pembimbing : TARSYAD NUGRAHA)

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbaikan hasil belajar passing bawah bola voli melalui gaya mengajar latihan pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar tahun ajaran 2014/ 2015.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X IPA 3 SMA Negeri 3 Pematangsiantar yang berjumlah 40 orang. Dan Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar passing bawah bola voli melalui gaya mengajar latihan.

Metode peneltian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Untuk memperolah data dalam penelitian ini maka dilakukan Tes Hasil Belajar pada tes awal, lalu dilakukan pembelajaran melalui gaya mengajar latihan dan pada akhir setiap siklus diberikan Tes Hasil Belajar siklus I dan Tes Hasil Belajar siklus II yang berbentuk aplikasi teknik passing bawah bola voli.

Setelah data terkumpul akan dilakukan analisis : (1) dari tes hasil belajar sebelum menggunakan gaya mengajar latihan (pree test) diperoleh 12 siswa (30,00%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 28 siswa (70,00%) belum mencapai tingkat ketuntasan hasil belajar. Dengan nilai rata-rata 58,54. Kemudian dilakukan pembelajaran melalui gaya mengajar latihan. (2) dari tes hasil belajar melalui gaya mengajar latihan diskilus I diperoleh 18 siswa (45,00%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 22 siswa (55,00%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata 65,63. Kemudian dilakukan kembali pembelajaran melalui gaya mengajar latihan. (3) dari tes hasil belajar melalui gaya mengajar latihan disiklus II diperoleh 35 siswa (87,50%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata siswa adalah 80,21.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul Perbaikan Hasil Belajar Passing Bawah

Bola Voli Melalui Gaya Mengajar Latihan Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Rektor UniversitasNegeri Medan

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes. Dekan FIK UNIMED

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd. Wakil Dekan I FIK UNIMED

4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes. Wakil Dekan II FIK UNIMED

5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd. Wakil Dekan III FIK UNIMED

6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes. Ketua Prodi PJKR FIK UNIMED

7. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd. Sekretaris Prodi PJKR FIK UNIMED

8. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes. Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang

telah banyak meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dan arahan yang

sangat berharga dalam penyelesain skripsi ini.

9. Bapak/Ibu Dosen Civitas Akademik, Pegawai Tata Usaha, perpustakaan FIK

UNIMED yang juga turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

10. Terima kasih kepada Bapak Drs. Hinsa Simatupang, Kepala Sekolah SMA

(6)

iii

Kepada H. Napitupulu, S.Pd, selaku Guru Penjas, serta Bapak/Ibu Staf

Pegawai dan TU yang telah banyak membantu selama dalam penelitian ini.

11. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih Kepada yang Tersayang Ayahanda

John Armen Panjaitan, Ibunda Hasriyati Hutagaol, Adik Sarah Panjaitan,

Opung P. br. Gurning dan br. Simanjuntak, yang dengan sepenuh hati telah

banyak memberikan kasih sayang, doa dan dukungan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini, kalian adalah Inspirasiku dan Semangatku.

12. Teristimewa juga buat kekasih tercinta Triana Napitupulu yang telah menjadi

soul spirit yang sangat berarti bagi saya. Yang memberikan doa, bantuan,

dukungan, pengertian dan motivasi mulai dari masuk kuliah hingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Terimakasih kepada Tulang M. Napitupulu dan Nantulang R. br Sinaga yang

telah membantu dalam proses penelitian skripsi penulis.

14. Keluarga besar Mahasiswa FIK Unimed Khususnya PJS A, B Ekstensi 2010.

15. Keluarga besar SAPMA IPK UNIMED.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa tak ada tulisan yang sempurna, untuk

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya

ilmu pengetahuan.

Medan, Maret 2015 Penulis

(7)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Hakekat Pendidikan Jasmani... 8

2. Hakekat Hasil Belajar ... 10

3. Hakekat Permainan Bola Voli ... 14

4. Hakekat Passing Bawah Bola Voli ... 18

5. Hakekat Gaya Mengajar latihan ... 24

B. Kerangka Berpikir ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 30

C. Metode Penelitian... 30

(8)

v

E. Instrumen Peneliian ... 35

F. Teknik Analisa Data ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 42

B. Hasil Penelitian ... 42

1. Siklus I ... 42

2. Siklus II ... 47

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

(9)

vi

[image:9.612.87.532.65.644.2]

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Portofolio Penilaian Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli ... 37

2. Keaktifan Guru dalam melaksanakan KBM ... 38

3. Keaktifan Siswa dalam Melakukan KBM ... 39

4. Indikator Kriteria Penilaian KKM Peserta Didik ... 40

5. Deskripsi HasilPenelitian... 42

6. Data Hasil Belajar Siswa (Siklus I) ... 44

7. Data Ketuntasan Belajar Siswa ... 46

8. Data Hasil Belajar Siswa (Siklus II) ... 49

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Lapangan Bola Voli ...16

2. Sikap Persiapan ...21

3. Sikap Perkenaan ...22

4. Sikap Akhir ...23

5. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...35

6. Melempar Dan Melakukan Passing Bawah ...37

7. Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar (Siklus I) ...46

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: RPP I ... 56

Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa I ... 64

Lampiran 3: RPP II ... 66

Lampiran 4: Lembar Kerja Siswa II... 74

Lampiran 5: Lembar Observasi Guru dan Siswa (Siklus I) ... 76

Lampiran 6: Data Hasil Belajar (Siklus I)... 78

Lampiran 7: Lembar Observasi Guru dan Siswa (Siklus II) ... 83

Lampiran 8: Data Hasil Belajar (Siklus II) ... 85

Lampiran 9: Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II ... 90

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan pada

umumnya proses pembelajarannya melalui aktivitas jasmani. Pendidikan Jasmani

merupakan alat pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dilakukan melalui

gerakan untuk memperoleh nilai-nilai pendidikan. Hal ini mendasari bahwa setiap

guru pendidikan jasmani harus mampu menjabarkan tujuan dan materi pelajaran

yang terlihat dalam proses belajar mengajar yang berorientasi pada gerakkan,

artinya bahwa bergerak sambil belajar

Melihat makna yang terkandung dalam pendidikan jasmani tersebut, maka

guru pendidikan jasmani harus mampu menciptakan interaksi yang baik antara

dirinya dengan siswa dan antara siswa dengan siswa secara maksimal, hal ini

sangat penting untuk menghidupkan suasana dalam belajar. Menurut Lutan dalam

Husdarta (2000:33) mengatakan bahwa metode pengajaran merupakan cara guru

berinteraksi dengan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru berperan

sebagai pengelolah proses pembelajaran, bertindak selaku fasilitator sehingga

memungkinkan terjadinya proses pembelajaran.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan jasmani yang

dilaksanakan di sekolah-sekolah dirasa masih belum optimal karena beberapa hal,

diantaranya; (1) terbatasnya waktu jam pelajaran, (2) mutu guru yang masih

rendah, (3) sarana dan prasarana sekolah yang masih kurang memadai. Beberapa

(13)

2

masalah tersebut menuntut agar guru selalu meningkatkan kemampuannya dalam

mengajar terutama kreativitas dan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik materi ajar dan keberadaan sarana dan prasarana sekaligus

sebagai wujud perbaikan proses pembelajaran secara terus menerus. Menurut

Muska Moston (2008:76-247) ada beberapa macam metode pembelajaran yaitu:

Metode perintah (komando), metode praktis (latihan), metode timbal balik (resiprokal), metode cek sendiri, metode pilih sendiri (cakupan/inklusi), metode discovery terpimpin, metode discovery konvergen, metode discovery divergen, metode melampaui (program individual), metode inisiatif, metode pembelajaran sendiri.

Salah satu cabang olahraga yang diterapkan di pendidikan jasmani adalah

permainan bola voli. Bola voli adalah bagian dari aktivitas jasmani yang tidak

dapat dipungkiri bahwa permainan ini menjadi olahraga yang sangat bergengsi

dan digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Tidak

heran bila permainan ini dimainkan hampir oleh semua kalangan, mulai dari

masyarakat pedesaan, sampai warga perkotaan yang tinggal di komplek-komplek

perumahan.

Olahraga bola voli merupakan permainan yang sederhana, namun masih

banyak siswa yang tidak memahami teknik-teknik dasar dalam permainan bola

voli. Hal ini menyebabkan mutu permainan tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Untuk itu seorang siswa seharusnya sudah menguasai teknik dasar sebelum

melakukan permainan. Seperti yang dikatakan A. Sarumpaet dkk, (1992:87)

bahwa “Teknik adalah suatu proses melahirkan dan membuktikan untuk

(14)

3

Teknik dasar dalam permainan bola voli meliputi service, passing, set up

(umpan) dan block. Salah satu dari teknik dasar yang paling utama dan harus di

kuasai dalam permainan ini adalah teknik passing bawah, karena kedudukannya

begitu penting dalam upaya menahan segala jenis serangan yang diberikan regu

lawan baik berupa service, smash, tip dan sebagainya. Umumnya serangan yang

dilancarkan adalah keras, deras dan cepat. Salah satu upaya yang efektif untuk

menahan serangan tersebut adalah dengan menggunakan passing bawah.

Gaya mengajar latihan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melaksanakan tugas atau latihan secara perorangan, sedangkan guru memberi

koreksi kepada semua siswa secara perorangan. Pada gaya mengajar ini guru

bertanggung jawab menentukan tujuan pengajaran, memilih aktivitas dan

menetapkan tata urut kegiatan untuk mencapai tujuan pengajaran. Gaya mengajar

latihan sangat sesuai untuk pembelajaran dalam penguasaan teknik dasar. Di

dalam gaya mengajar ini siswa ikut serta menentukan cepat lambatnya tempo

belajar, maksudnya guru memberikan keleluasaan bagi setiap siswa untuk

menentukan sendiri kecepatan belajar dan kemajuan belajarnya. Guru tidak

menghiraukan apakah siswa melakukan tugas itu secara serempak atau tidak

karena hal itu tidak begitu penting baginya. Latihan dapat disampaikan secara

lisan atau tulisan. Siswa melakukan latihan sesuai dengan kemampuannya dan dia

juga dapat dibantu oleh temannya, atau latihan itu dilaksanakan dalam sebuah

kelompok kecil.

Permasalahan-permasalahan diatas di perkuat dengan hasil observasi dan

(15)

4

SMA Negeri 3 Pematangsiantar. Menurut guru penjas SMA Negeri 3

Pematangsiantar, masih ada siswa yang tidak mampu mengendalikan atau

mengembalikan bola dengan menggunakan passing bawah dengan baik, selain itu

banyak juga siswa yang tidak mampu memperhitungkan arah jatuhnya bola di

tangan saat akan melakukan passing bawah. Jumlah siswa yang tuntas 10 orang

sedangkan yang tidak tuntas 30 orang dengan presentase yang tuntas 25% dan

yang tidak tuntas 75%. Hal ini di sebabkan karena siswa tidak mengetahui

bagaimana sebenarnya teknik dasar dari permainan bola voli tersebut. Siswa juga

tidak memliki banyak kesempatan untuk mengulang aktivitas geraknya karena

minimnya waktu yang hanya 2 x 45 menit dalam satu pertemuan begitu juga

fasilitas yang kurang memadai. Jumlah bola voli yang di miliki sekolah hanya 4

buah dengan sebuah net dan sebuah lapangan, sementara ada 40 siswa yang

belajar dalam satu kelas. Selain itu, guru mengajar menggunakan metode yang

tidak bervariasi. Guru hanya memberikan pemanasan di awal pembelajaran dan

selanjutnya siswa bermain sendiri tanpa ada arahan apa yang harus di lakukan

sehingga membuat siswa menjadi jenuh dan bosan bahkan tidak melakukan

apa-apa setelah pemanasan selesai karena guru tidak mengawasi.

Untuk memperbaiki hasil belajar siswa pada saat pelajaran pendidikan

jasmani khususnya materi passing bawah, perlu adanya suatu metode atau gaya

mengajar yang dapat meningkatkan kemampuan dan kemauan anak dalam belajar.

Salah satu dari banyak metode mengajar yang cocok digunakan untuk

(16)

5

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai perbaikan hasil belajar passing bawah bola voli melalui gaya mengajar

latihan pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran

2014/2015.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dibuat suatu gambaran

permasalahan yang dihadapi dimana dalam identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Siswa tidak mampu mengendalikan atau mengembalikan bola dengan

menggunakan passing bawah.

2. Siswa tidak mampu memperhitungkan arah jatuhnya bola di tangan

saat akan melakukan passing bawah.

3. Siswa tidak memliki banyak kesempatan untuk mengulang aktivitas

geraknya karena minimnya waktu dan fasilitas yang dimiliki sekolah

seperti jumlah bola, net, dan lapangan hanya sedikit.

4. Guru hanya memberikan pemanasan di awal pembelajaran dan

selanjutnya siswa bermain sendiri tanpa ada arahan.

5. Guru belum menggunakan gaya mengajar yang tepat.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah tidak terlalu rumit dan tidak menyimpang dari sasaran serta

lebih terarah, maka perlu menentukan pembatasan masalah sehingga penulis

lebih fokus dan terarah pada hal-hal pokok saja. Hal ini bertujuan untuk

(17)

6

mempertegas sasaran yang akan dicapai. Masalahnya dibatasi pada hasil belajar

passing bawah bola voli yang dilakukan siswa SMA Negeri 3 Pematangsiantar.

Gaya mengajar yang digunakan yaitu gaya mengajar latihan, dimana siswa diberi

waktu untuk melaksanakan latihan secara berkelompok, kemudian guru

memberikan koreksi terhadap proses latihan yang telah dilakukan dan

masalahnya hanya akan diteliti dari segi proses pelaksanaannya.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti:

Bagaimana upaya perbaikan hasil belajar passing bawah bola voli melalui gaya

mengajar latihan pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun

ajaran 2014/2015.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan, tujuan penelitian ini

adalah: Untuk mengetahui perbaikan hasil belajar passing bawah bola voli melalui

gaya mengajar latihan pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun

ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi Siswa

Melalui gaya mengajar latihan siswa dapat memperbaiki hasil belajar,

(18)

7

2. Bagi Guru

Memperluas wawasan pengetahuan mengenai gaya mengajar latihan

dalam membantu siswa memperbaiki hasil belajar.

3. Bagi Peneliti

Memperluas wawasan pengetahuan mengenai perkembangan serta

kebutuhan siswa mengenai gaya mengajar latihan sehingga dapat

diterapkan pada proses pembelajaran sesungguhnya.

4. Bagi Sekolah

Bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat dalam peningkatan

kualitas pengajaran, serta menjadi bahan pertimbangan atau bahan rujukan

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khusunya pada pelajaran

pendidikan jasmani.

5. Bagi Peneliti lain/ Pembaca

Sebagai bahan informasidan perbandingan bagi pembaca maupun penulis

(19)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini melalui gaya mengajar

latihan dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli siswa kelas X

SMA Negeri 3 Pematangsiantar.

B. Saran

Bertolak dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka ada hal-hal yang perlu

dipertimbangkan dan disarankan, yaitu:

1. Memperhatikan kemampuan awal siswa sebelum mengadakan

pembelajaran agar dapat memilih tindakan yang tepat bagi siswa pada saat

pembelajaran, karena salah satu penyebab tidak berhasilnya pencapaian

tujuan program pengajaran yang direncanakan adalah kurangnya

pengetahuan untuk memilih yang akan digunakan sehingga anak didik

tidak dapat mencapai tujuan pengajar.

2. Guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat menerapkan gaya

mengajar latihan untuk mengatasi permasalahan pada materi passing

bawah. bola voli.

3. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi para peneliti berikutnya dengan

tema dan permasalahan yang sama.

(20)

54

DAFTAR PUSTAKA

A.Sarumpet. dkk. (1992). Permainan Besar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Arma Abdullah. (1994). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Dieter Kruber. (1982). Bola Volley, Pembinaan Teknik, Taktik, dan Kondisi. PT. Gramedia Jakarta

Djamarah dan Zein. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (1985). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma.

Lutan, Rusli. (2000). Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Departemen Pendidikan Nasional. Dirjen Didasmen PPG-SLTP SETARA D-III.

Muhajir. (2004). Pendidikan Jasmani, Teori dan Praktek. Jakarta. Penerbit Erlangga.

M. Yunus. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti.

Muska Mosston (1994), Teaching Physical Education, Second Edition Charles E. Meil Publishing Co., Ohio.

Muska Mosston (2008), Teaching Physical Education, Fourth Edition Charles E. Meil Publishing Co., Ohio.

Sardiman. (1996). Interaksi Motivasi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

(21)

55

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana. (1992). Metoda Statistik. Bandung, Tarsito.

Suherman, Adang. (2000). Dasar-dasar Penjaskes. Departemen Pendidikan Nasional. Dirjen Didasmen PPG-SLTP SETARA D-III.

Suryobroto. (1977:129). Metode Statistik. Bandung

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan. obat, umumnya sebagai bahan dasar beraroma dan manis yang dapat

Natrium nitrat merupakan bahan kimia intermediet maka pemilihan lokasi di Cilegon adalah tepat, karena merupakan kawasan industri yang berarti memperpendek jarak antara pabrik

[r]

ÕÛÎßÖ×ÒßÒ ÐßÇËÒÙ Ø×ßÍ ÐÎÑÜËÕÍ× ÍÎ× ÍËÇßÌÓ× Ü× ÌÔÑÙÑÎßÒÜË ÖËÉ×Î×ÒÙ

[r]

Bahan yang ada disekitar kita pada dasarnya digolongkan menjadi bahan teknik dan bahan bukan teknik. Bahan teknik adalah jenis bahan yang digunakan dalam proses rekayasa

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dinas pariwisata selaku pengelola menentukan strategi pemasaran yang tepat pada objek wisata Candi Sukuh