• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA (Lkj) KATA PENGANTAR BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA (Lkj) KATA PENGANTAR BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta dukungan kerjasama dari semua pihak terkait di lingkup Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam, sehingga penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam pada Tahun 2019 ini dapat terlaksana dengan baik.

Laporan Kinerja (LKj) Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Tahun 2019 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Tahun 2019 yang tertuang dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya pencapaian visi dan misi Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam. LKj Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Tahun 2019 ini mencakup uraian pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai Tahun 2019.

LKj Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Tahun 2019 ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam, sehingga dapat memberikan saran dan masukan guna peningkatan kinerja pada tahun berikutnya. Secara internal Laporan Kinerja ini dijadikan sebagai motivator dalam peningkatan kinerja organisasi dengan selalu menyesuaikan indikator-indikator kinerja yang ada dengan perkembangan tuntutan masyarakat pembudidaya, sehingga Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam melalui pelayanan yang lebih profesional dan transparan dapat semakin memberikan arti positif bagi pembudidaya di wilayah kerjanya.

Kami berharap melalui pelaporan kinerja, dapat terlihat sasaran yang telah tercapai maupun yang belum dapat diraih, sehingga Laporan Kinerja ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kendala- kendala yang dihadapi dan solusi yang dapat diimplementasikan. Oleh karena itu, dengan tersusunnya Laporan Kinerja ini, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya di masa mendatang serta bermanfaat dan berguna dalam rangka menunjang pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan di masa mendatang.

Jambi , Januari 2020 Kepala Balai Perikanan

Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

Ir. Ahmad Jauhari Pamungkas,M.Si

LAPORAN KINERJA (Lkj)

(3)

ii Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Tahun 2019 merupakan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam telah menetapkan peta strategis tahun 2019 dengan 10 Sasaran Strategis (SS) dan 18 Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan metode Balanced Scorecard yang terdiri dari 4 perspective yakni: (1) stakeholders perspective; (2) customer perspective; (3) internal process perspective; (4) learning and growth perspective.

Pada Tahun 2019, capaian nilai per sasaran strategis Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam adalah sebesar 102,85 %. Adapun rincian pencapaian indikator kinerja utama (IKU) adalah sebagai berikut:

Dari 18 IKU yang telah ditetapkan, 15 (lima belas) IKU telah mencapai target yang telah ditentukan pada yaitu :

1. Nilai PNBP dari BPBAT Sungai Gelam (Rp) tercapai 107,79%;

2. Jumlah tenaga teknis binaan (orang) tercapai 120%;

3. Jumlah produksi induk unggul di BPBAT Sungai Gelam tercapai 102,33%;

4. Jumlah bantuan benih ikan di BPBAT Sungai Gelam (ekor) tercapai 120%;

5. Jumlah bantuan Sapras UPR Skala Rakyat (unit) tercapai 100%;

6. Jumlah bantuan sarana minapadi di BPBAT Sungai Gelam (Paket) tercapai 100%;

7. Jumlah bantuan sarana budidaya teknologi bioflok di BPBAT Sungai Gelam (unit) tercapai 100%;

8. Lokasi rehabilitasi kawasan dalam rangka upgrade (UPT) tercapai 100%;

9. Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang Budidaya Air Tawar di BPBAT Sungai Gelam (paket teknologi) tercapai 100% ;

10. Monitoring Kesehatan ikan dan lingkungan tercapai 100% ;

11. Jumlah produksi pakan mandiri untuk bantuan dan operasional budidaya di BPBAT Sungai Gelam (ton) tercapai 100% ;

12. Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel) tercapai 107,31%;

13. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) tercapai 115,59 %; dan

14. Persentase pemenuhan Dokumen AKIP lingkup BPBAT Sungai Gelam (%) tercapai 100% .

3 (tiga) IKU yang belum mencapai target yang telah ditentukan pada tahun 2019, adalah : 1. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) hanya mencapai 99,12%;

2. Indeks Profesionalitas ASN lingkup BPBAT Sungai Gelam hanya mencapai 75,30% dan;

3. Batas Tertinggi persentase nilai temuan LHK BPK atas LK BPBAT Sungai Gelam dibandingkan realisasi anggaran BPBAT Sungai Gelam TA.2018 hanya mencapai 2%

Peningkatan kinerja terhadap pencapaian terhadap beberapa IKU yang masih di bawah target yang ditetapkan perlu senantiasa dilakukan melalui kerja keras pada beberapa kegiatan pendukung IKU dimaksud serta melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis. Dengan demikian, diharapkan di masa yang akan datang dapat terjadi peningkatan capaian kinerja yang lebih optimal melalui kegiatan- kegiatan pendukung yang dilakukan secara efektif dan efisien.

(4)

1 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) III Tahun 2015 –2019 melalui Perpres No. 2 Tahun 2015, telah mengamanatkan agar melakukan pembangunan berbagai bidang secara berkelanjutan. Fokus RPJMN 2015 – 2019, yaitu memantapkan pembangunan keunggulan kompetitif berbasis SDA, SDM Berkualitas, dan Kemampuan IPTEK sehingga diharapkan dapat terwujud : (i) ketahanan ekosistem (resilient ecosystem); (ii) ketahanan dan kedaulatan perikanan; (iii) daya saing ekonomi melalui pengembangan Inovasi dan IPTEK; dan (iv) kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan arahan RPJMN tersebut, selama kurun waktu tahun 2015 - 2019, fokus kebijaksanaan pembangunan perikanan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut : (i) Meningkatkan kemndiriaan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya; (ii) Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi dan sumberdaya perikanan budidaya. Arah kebijakan perikanan budidaya tersebut dan dengan mempertimbangkan potensi dan keunggulan karakteristik yang ada, diyakini mampu memberi kontribusi pada 9 (sembilan) agenda pembangunan nasional pemerintah (NAWA CITA), diantaranya mewujudkan kemandirian ekonomi (termasuk pembudidaya ikan), serta memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan melalui peningkatan produksi budidaya yang memiliki daya saing dan berkelanjutan. Adapun strategi yang ditempuh untuk mewujudkan arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya tahun 2015 - 2019 adalah sebagai berikut: (i) Meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya; (ii) Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya;

dan (iii) Pelestarian dan keberlanjutan sumberdaya perikanan budidaya.

Dengan ditetapkannya arah kebijakan dan strategi pembangunan perikanan budidaya, maka sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai telah dijabarkan dalam 4 (empat) perspektif dengan masing-masing IKU seperti yang tercantum pada Rencana Strategis (Renstra) dan Perjanjian Kinerja BPBAT Sungai Gelam untuk mengatasi tantangan global dan permasalahan yang menuntut perubahan paradigma dan desain percepatan pembangunan perikanan budidaya.

Berdasarkan Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan Permen PAN dan RB RI No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, menyatakan bahwa setiap kementerian berkewajiban menyusun Laporan Kinerja (LKj) sebagai bentuk pertanggungjawaban Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) III Tahun 2015 –2019 melalui Perpres No. 2 Tahun 2015, telah mengamanatkan agar melakukan pembangunan berbagai bidang secara berkelanjutan. Fokus RPJMN 2015 – 2019, yaitu memantapkan pembangunan keunggulan kompetitif berbasis SDA, SDM Berkualitas, dan Kemampuan IPTEK sehingga diharapkan dapat terwujud : (i) ketahanan ekosistem (resilient ecosystem); (ii) ketahanan dan kedaulatan perikanan;(iii) daya saing ekonomi melalui pengembangan Inovasi dan IPTEK; dan (iv) kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan arahan RPJMN tersebut, selama kurun waktu tahun 2015 - 2019, fokus kebijaksanaan pembangunan perikanan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut : (i) Meningkatkan kemndiriaan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya; (ii) Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi n sumberdaya perikanan budidaya.

Arah kebijakan perikanan budidaya tersebut dan dengan mempertimbangkan potensi dan keunggulan karakteristik yang ada, diyakini mampu memberi kontribusi pada 9 (sembilan) agenda pembangunan nasional pemerintah (NAWA CITA), diantaranya mewujudkan kemandirian ekonomi (termasuk pembudidaya ikan), serta memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan melalui peningkatan produksi budidaya yang memiliki daya saing dan

(5)

2 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

berkelanjutan. Adapun strategi yang ditempuh untuk mewujudkan arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya tahun 2015 - 2019 adalah sebagai berikut: (i) Meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya; (ii) Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya; dan (iii) Pelestarian dan keberlanjutan sumberdaya perikanan budidaya.

Dengan ditetapkannya arah kebijakan dan strategi pembangunan perikanan budidaya, maka sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai telah dijabarkan dalam 4 (empat) perspektif dengan masing-masing IKU seperti yang tercantum pada Rencana Strategis (Renstra) dan Perjanjian Kinerja BPBAT Sungai Gelam untuk mengatasi tantangan global dan permasalahan yang menuntut perubahan paradigma dan desain percepatan pembangunan perikanan budidaya.

Berdasarkan Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan Permen PAN dan RB RI No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, menyatakan bahwa setiap kementerian berkewajiban menyusun Laporan Kinerja (LKj) sebagai bentuk pertanggungjawaban

1.2. Maksud dan Tujuan

Laporan Kinerja (LKj) Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam pada Tahun 2019 merupakan salah satu bentuk media informasi atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran Budidaya Air Tawar Sungai Gelam. Adapun tujuan penyusunan LKj Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam pada Tahun 2019 adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam selama Tahun 2019. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan suatu kesimpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan pembangunan perikanan budidaya kedepan.

1.3. Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 6/PERMEN-KP/2014 tanggal 3 Februari 2014 tentang organisasi dan tata kerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik dan kerjasama, pengelolaan produksi, pengujian laboratorium, mutu pakan, residu kesehatan ikan dan lingkungan, serta bimbingan teknis perikanan budidaya airtawar.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam menyelenggarakan fungsi :

1. Menyusun rencana kegiatan teknis dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta laporan.

2. Melaksanakan uji terap teknik perikanan budidaya air tawar

3. Melaksanakan penyiapan bahan standardisasi perikanan budidaya air tawar 4. Melaksanakan sertifikasi sistem perikanan air tawar

5. Melaksanakan kerja sama teknis perikanan air tawar

6. Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, dan publikasi perikanan budidaya air tawar

7. Melaksanakan layanan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis perikanan budidaya

8. Melaksanakan pengujian kesehatan ikan dan lingkungan budidaya air tawar

9. Melaksanakan produksi induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi perikananbudidaya 10. Melaksanakan bimbingan teknis perikanan budidaya air tawar; dan

11. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga.

(6)

3 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 6/PERMEN-KP/2014 tersebut struktur organisasi dan tata kerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam terdiri dari Kepala Balai, Seksi Uji Terap Teknik dan Kerja Sama, Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis, Sub Bagian Tata Usaha, serta Kelompok Jabatan Fungsional seperti dalam Gambar 1 di bawah ini:

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

1. Sub Bagian Tata Usaha, yang mempunyai tugas untuk melakukan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelaporan keuangan, kegiatan teknis anggaran, pengelolaan kepegawaian, tata laksana, barang milik negara, rumah tangga, dan ketatausahaan

2. Seksi Uji Terap Teknis dan Kerja sama mempunyai tugas untuk melakukan penyiapan bahan pelaksanaan uji terap teknik, standardisasi, sertifikasi, kerja sama teknis, pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, serta publikasi perikanan budidaya air tawar.

3. Seksi Pengujian dan Dukungan teknis mempunyai tugas melakukan bahan penyiapan bahan pelaksanaan layanan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis, kesehatan ikan dan lingkungan, produksi induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi, serta bimbingan teknis perikanan budidaya air tawar.

4. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan tugas masing- masing jabatan fungsional dan peraturan perundang-undangan. Jabatan Fungsional yang ada di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam sampai bulan Maret 2019 adalah Perekayasa, Teknisi Litkayasa, Pengawas Benih, Pengawas Bidang Pembudidaya dan Pengendali Hama Penyakit Ikan.

Dalam melaksanakan kegiatan teknis balai, kelompok jabatan fungsional tertentu ini tersebar dalam empat kelompok kerja (POKJA) yaitu:

1. Kelompok Kerja Catfish yaitu kelompok kerja yang mengerjakan komoditas ikan Patin, Baung, dan Lele.

2. Kelompok Kerja Cyclid yaitu kelompok kerja yang mengerjakan komoditas ikan Nila dan Mas.

3. Kelompok Kerja Spesifik local yaitu kelompok kerja yang mengerjakan komoditas ikan Gurame, Arwana, Botia, dan Jelawat

4. Kelompok Kerja Nutrisi ikan, kesehatan ikan dan lingkungan (NKL) yaitu kelompok kerja yang mengerjakan formulasi dan pembuatan pakan buatan dan produksi pakan alami seperti Moina sp dan Daphnia sp, Rotifera sp dan pakan ikan berbahan baku lokal serta pengelolaan laboratorium uji dan kesehatan ikan dan lingkungan.

(7)

4 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

1.4. SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BPBAT Sungai Gelam sampai dengan Maret Tahun 2019 BPBAT Sungai Gelam didukung oleh SDM sebanyak 125 orang yang terdiri dari 69 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 56 orang sebagai tenaga honor kontrak, sedangkan tenaga PNS dengan rincian sebagai berikut :

1. Jumlah pegawai berdasarkan Golongan dalam status kepegawaian : Golongan IV (empat) sebanyak 12 orang, golongan III (tiga) sebanyak 48 orang, dan golongan II (dua) sebanyak 9 orang.

Gambar 2. Jumlah pegawai BPBAT Sungai Gelam berdasarkan Golongan Tahun 2019

2. Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon III sebanyak 1 orang, Jabatan Eselon IV sebanyak 3 orang, Pejabat Fungsional tertentu sebanyak 39 orang, dan Fungsional umum sebanyak 26 orang.

Gambar 3. Jumlah pegawai BPBAT Sungai Gelam berdasarkan Jabatan Tahun 2019

3. Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu: Pejabat Fungsional Tertentu lingkup BPBAT Sungai Gelam terdiri atas Perekayasa 16 orang, Teknisi Litkayasa 10 orang, Pengawas Perikanan 5 orang, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan 4 orang, Arsiparis pelaksana 1 orang, Pranata Komputer Ahli pertama 2 orang, dan Polikeskan 1 orang.

Eselon III; 1 Eselon IV; 3

Pejabat Fungsional tertentu ; 39 Fungsional

Umum; 26

(8)

5 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

DIV/S1; 29 D3; 7

SMA; 14 SMP;1 SD; 2 S2; 16

Gambar 4. Jumlah Pegawai BPBAT Sungai Gelam berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu Tahun 2019

Pengembangan Jabatan Fungsional Tertentu khusus pada BPBAT Sungai Gelam dilakukan untuk mempercepat program reformasi birokrasi, dengan memotong rentang kendali dan memperbanyak fungsi kelembagaan, guna mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya.

4. Jumlah pegawai menurut pendidikan adalah: S2 sebanyak 16 orang, S1/D4 sebanyak 29 orang, D3 sebanyak 7 orang, SLTA sebanyak 14 orang, SLTP sebanyak 1 orang, dan SD sebanyak 2 orang sebagaimana gambar dibawah.

Gambar 4. Jumlah Pegawai BPBAT Sungai Gelam Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Tahun 2019

Komposisi Pegawai BPBAT Sungai Gelam yang terbesar di tingkat pendidikan S1/D4 mencapai 29 orang, dengan sebaran terbesar pada empat kelompok kerja teknis sebanyak 20 orang dan struktural sebanyak 9 orang. Tingginya sebaran lulusan S1 di bagian teknis sesuai dengan jenis pekerjaan di lapangan yang lebih memerlukan keterampilan dan keahlian, meskipun demikian untuk meningkatkan kinerja diperlukan peningkatan kompetensi pegawai melalui pelatihan teknis, diklat gelar, maupun diklat non gelar.

1.5. Potensi dan Permasalahan Pembangunan Perikanan Budidaya 1.5.1. Potensi

Potensi lahan perikanan budidaya secara nasional diperkirakan sebesar 17,92 juta ha yang terdiri potensi budidaya air tawar 2,83 juta ha, budidaya air payau 2,96 juta ha dan budidaya laut 12,12 juta ha (sumber: Review Masterplan Perikanan Budidaya Tahun 2014). Pemanfaatannya

2 1

7 7

2 1 2

1 1

3

1 1 2

7

1

(9)

6 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

hingga saat ini masing-masing baru 11,32 persen untuk budidaya air tawar, 22,74 persen pada budidaya air payau dan 2,28 persen untuk budidaya laut. Tingkat pemanfaatan ini masih rendah terutama untuk budidaya laut sehingga diperlukan upaya pemanfaatan agar produksi perikanan budidaya dapat terus ditingkatkan. Peningkatan produksi perikanan budidaya harus disertai dengan peningkatan serapan pasar baik ekspor maupun konsumsi dalam negeri.

Gambar 5. Potensi Perikanan Budidaya

1.5.2. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam perikanan budidaya adalah :

Secara umum, permasalahan/kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi perikanan budidaya pada umumnya masih sama dengan permasalahan dan kendala pada triwulan sebelumnya, yaitu:

a. Penyediaan dan distribusi induk unggul dan benih bermutu masih terbatas dan belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat dan program bantuan yang ditargetkan kepada BPBAT Sungai Gelam;

b. Adanya isu jaminan keamanan pangan produk yang menjadi tuntutan, baik pasar luar negeri maupun dalam negeri;

c. Rendahnya nilai efisiensi pakan dan kelulushidupan ikan;

d. Biaya produksi yang masih tinggi terumtama biaya pakan;

e. Penurunan kualitas lingkungan perairan sebagai akibat dari limbah budidaya maupun limbah lainnya;

f. Adanya ancaman akan terjangkitnya penyakit ikan;

g. Keterbatasan sarana dan prasarana perikanan budidaya, terutama terkait dengan kondisi saluran air, jalan produksi, jaringan listrik dan lainnya;

h. Sumber daya manusia pelaku usaha perikanan budidaya yang masih kurang pengetahuan terkait teknis pembudidayaan sehingga masih sulit untuk dilakukan perubahan teknologi budidaya yang digunakan; dan

i. Sistem pendataan dan pelaporan yang belum optimal sehingga berakibat terjadinya keterlambatan penyampaian data dukung.

(10)

7 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

1.6. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, LKj BPBAT Sungai Gelam padaTahun 2019 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

1. Ikhtisar Eksekutif, bagian ini menyajikan gambaran menyeluruh secara ringkas tentang capaian kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam selama Tahun 2019.

2. Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan hal-hal umum tentang Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam serta uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam, termasuk latar belakang, maksud dan tujuan penulisan LKj.

3. Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, pada bab ini disajikan rencana strategis, gambaran singkat mengenai sasaran dan kebijakan dan program Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam pada tahun 2015 – 2019, rencana kerja dan anggaran tahun 2019, penetapan kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam serta pengukuran/pengelolaan kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam.

4. Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan, pada bab ini disajikan prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam serta evaluasi dan analisis kinerja tahun 2019. Dalam bab ini juga disampaikan akuntabilitas keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran termasuk pula penjelasan tentang kinerja anggaran.

5. Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan, kegagalan serta permasalahan dan kendala utama. Dalam bab ini juga disampaikan saran pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berupa perbaikan perencanaan, kebijakan, dan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.

(11)

8 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

“Sebagai Penghasil Induk Unggul dan Teknologi Terapan

Budidaya Ikan Air Tawar Terbesar dan Berkelanjutan di Sumatera”.

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Tahun 2015-2019

Pembangunan perikanan budidaya pada hakekatnya adalah upaya yang sistematis dan terencana oleh seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah suatu kondisi perikanan budidaya menjadi lebih baik, melalui pemanfaatan sumberdaya secara optimal, efektif, efisien dan akuntabel guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Pembangunan perikanan budidaya secara berkelanjutan teramanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) III Tahun 2015 – 2019. Dengan potensi dan kekuatan yang ada perikanan budidaya dinilai mampu memberi kontribusi pada 9 (sembilan) agenda pembangunan nasional pemerintah (NAWACITA) yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi (termasuk pembudidaya ikan), dan memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan melalui peningkatan produksi budidaya yang memiliki daya saing, serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya. Penjabaran pelaksanaan pembangunan perikanan budidaya, lebih lanjut dituangkan dalam buku Rencana Strategi (RENSTRA) Perikanan Budidaya 2015 - 2019.

Guna mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang lebih terarah, terukur, konsisten dan akuntabel diperlukan visi dan misi yang dapat menggambarkan harapan dan kenyataan yang akan diperoleh melalui kebijakan dan program serta kegiatannya, maka BPBAT Sungai Gelam menetapkan visi, misi dan tujuan pengembangan perikanan budidaya sebagai berikut :

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya BPBAT Sungai Gelam telah menetapkan visi, yaitu:

Visi tersebut kemudian dijabarkan dalam 6 misi, yakni sebagai berikut:

Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam mempunyai 6 (enam) misi guna mendukung misi yaitu:

1. Meningkatkan produksi induk dan benih unggul;

2. Meningkatkan penerapan teknologi budidaya ikan air tawar berkelanjutan;

3. Meningkatkan tata laksana dan profesionalisme karyawan BPBAT Sungai Gelam;

4. Meningkatkan Sistem informasi Iptek dan Standarisasi perikanan air tawar;

5. Meningkatkan jasa pelayanan teknologi dan produksi;

6. Melaksanakan upaya pelestarian sumber daya Ikan (plasma nutfah) dan lingkungan.

Berdasarkan visi dan misi Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam maka ditetapkan tujuan BPBAT Sungai Gelam Tahun 2015 – 2019 yaitu :

1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pembudidaya Ikan;

2. Mewujudkan Kelestarian Sumberdaya Perikanan Budidaya.

(12)

9 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

PETA STRATEGIS BPBAT SUNGAI GELAM 2019

Gambar 3. Peta Strategi Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Tahun 2015-2019 Berdasarkan Revisi Peta Strategi tersebut, maka sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam 4 (empat) perspektif dengan masing-masing IKU sebagai berikut :

Stakeholder Perspective

1. Terwujudnya kesejahteraan masyakarat Perikanan Budidaya, dengan Indikator Kinerja : a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi);

(13)

10 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

Customer Perspective

1. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang bertanggungjawab dan berkelanjutan, dengan Indikator Kinerja:

a. Nilai PNBP dari BPBAT Sungai Gelam (Rp) ; dan b. Jumlah tenaga teknis binaan (orang).

Internal Process Perspective

1. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berdaya saing, dan berkelanjutan, dengan Indikator Kinerja:

a. Jumlah produksi induk unggul di BPBAT Sungai Gelam (ekor);

b. Jumlah bantuan benih ikan di BPBAT Sungai Gelam (ekor);

c. Jumlah bantuan Sapras UPR Skala Rakyat (unit);

d. Jumlah bantuan sarana minapadi di BPBAT Sungai Gelam (Paket);

e. Jumlah bantuan sarana budidaya teknologi bioflok di BPBAT Sungai Gelam (unit);

f. Lokasi rehabilitasi kawasan dalam rangka upgrade (UPT);

g. Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang Budidaya Air Tawar di BPBAT Sungai Gelam (paket teknologi);

h. Monitoring Kesehatan ikan dan lingkungan (lokasi);dan

i. Jumlah produksi pakan mandiri untuk bantuan dan operasional budidaya di BPBAT Sungai Gelam (ton).

2. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang profesional dan partisipatif, dengan Indikator Kinerja: Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel).

Learning & Growth Perspective

1. Terwujudnya ASN BPBAT Sungai Gelam yang kompeten, profesional dan berintegritas, dengan Indikator Kinerja: Indeks profesionalitas ASN lingkup BPBAT Sungai Gelam.

2. Tersedianya manajemen pengetahuan BPBAT Sungai Gelam yang handal dan mudah diakses, dengan Indikator Kinerja: Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%).

3. Terwujudnya birokrasi BPBAT Sungai Gelam yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima, dengan Indikator Kinerja : Persentase pemenuhan Dokumen AKIP lingkup BPBAT Sungai Gelam (%).

4. Terkelolanya anggaran pembangunan BPBAT Sungai Gelam secara efisen dan akuntabel, dengan Indikator Kinerja:

a. Nilai Kinerja Anggaran lingkup BPBAT Sungai Gelam (%); dan

b. Batas tertinggi persentase nilai temuan LHP BPK atas LK BPBAT Sungai Gelam dibandingkan realisasi anggaran BPBAT Sungai Gelam TA. 2018

(14)

111 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM GELAM

2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2019

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu, dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus perjanjian kinerja adalah untuk: (1) Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (2) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalanpencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (3) Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam tahun 2019, secara rinci sabagai berikut:

(15)

112 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM GELAM

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

STAKEHOLDER PERSPECTIVE

1 Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Perikanan Budidaya

1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)

103 CUSTOMER PERSPECTIVE

2 Terwujudnya pengelolaan SDKP yang bertanggungjawab dan berkelanjutan

2 Nilai PNBP dari BPBAT Sungai Gelam (Rp) 1.285.780.000, - 3 Jumlah tenaga teknis binaan (orang).

250 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3 Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berdaya saing dan berkelanjutan

4 Jumlah Produksi Induk Unggul di BPBAT Sungai Gelam (ekor)

196.000 5 Jumlah bantuan benih ikan di BPBAT

Sungai Gelam (ekor)

9.988.865 6 Jumlah bantuan Sapras UPR Skala Rakyat

(unit)

4 7 Jumlah bantuan sarana minapadi di

BPBAT Sungai Gelam(paket)

140 8 Jumlah bantuan sarana budidaya

teknologi bioflok di BPBAT Sungai Gelam (unit)

40

9 Lokasi rehabilitasi kawasan dalam rangka upgrade (UPT)

1 10 Jumlah hasil perekayasaan teknologi

terapan bidang Budidaya Air Tawar di BPBAT Sungai Gelam (paket teknologi)

1

11 Monitoring kesehatan Ikan dan lingkungan (lokasi)

1 12 Jumlah produksi pakan mandiri untuk

bantuan dan operasional budidaya di BPBAT Sungai Gelam (ton)

140

4 Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang profesional dan partisipatif

13 Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel)

1.300

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE 5 Terwujudnya ASN BPBAT Sungai Gelam

yang kompeten, profesional dan berintegritas

14 Indeks profesionalitas ASN lingkup BPBAT Sungai Gelam (%)

71

6 Tersedianya manajemen pengetahuan BPBAT Sungai Gelam yang handal dan mudah diakses

15 Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen Pengetahuan yamg terstandar (%)

80

7 Terwujudnya birokrasi BPBAT Sungai Gelam yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

16 Persentase Pemenuhan Dokumen AKIP lingkup BPBAT Sungai Gelam (%)

100

8 Terkelolanya anggaran pembangunan 17 Nilai kinerja anggaran lingkup BPBAT Sungai Gelam (%)

87

(16)

113 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM GELAM

BPBAT Sungai Gelam secara efisien dan akuntabel

18 Batas tertinggi persentase nilai temuan LHK BPK atas LK BPBAT Sungai Gelam dibandingkan realisasi anggaran BPBAT Sungai Gelam TA. 2017 (%)

1

Program : Pengelolaan Perikanan

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 37.302.969.000

No Kegiatan Anggaran

(Rp. Miliar)

1 Pengelolaan Kawasan dan Kesehatan Ikan 208.000.000

2 Pengelolaan Perbenihan Ikan 11.952.848.000

3 Pengelolaan Pakan dan Obat Ikan 989.520.000

4 Pengelolaan Produksi dan Usaha Pembudidayaan Ikan 11.400.0000 5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya 12.752.601.000

Gambar 4. Perjanjian Kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Perikanan Budidaya Tahun 2019

2.3. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2019

Pengukuran tingkat capaian IKU dilakukan dengan berpedoman pada formula penghitungan yang telah ditetapkan dalam Informasi indicator KInerja atau Manual IKU. Selanjutnya nilai capaian tersebut dihitung dengan membandingkan antara realisasi capaian dengan target yang telah ditetapkan.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan secara berkala melalui penyusunan laporan kinerja Triwulanan yang didukung dengan impelementasi Aplikasi BSC ”Kinerjaku” yang merupakan Sistem Aplikasi Pengukuran Kinerja berbasis informasi teknologi.

(17)

21 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM GELAM

Gambar 5. Screenshoot NPSS Kinerjaku pada Tahun 2019

(18)

22 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM GELAM

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1.

Capaian Kinerja Organisasi

Kegiatan pembangunan perikanan budidaya pada tahun 2019 sebagaimana Perjanjian Kinerja (PK) Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam menitikberatkan pada 8 (delapan) Sasaran Strategis dengan 18 (delapan belas) Indikator Kinerja Utama untuk menunjang pencapaian visi dan misi Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam. Adapun 4 (empat) perspektif yang digunakan dalam pengklasifikasian IKU-IKU tersebut adalah : (i) Stakeholder Perspective; (ii) Customer Perspective; (iii) Internal Process Perspective; dan (iv) Learning and Growth Perspective. Hasil pengukuran kinerja inilah yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja (LKj) tingkat Eselon III.

Berdasarkan sistem pelaporan pada aplikasi “kinerjaku.kkp.go.id” diperoleh Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) sebesar 102,85%. Adapun rekapitulasi capaian kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam pada Tahun 2019 seperti pada tabel berikut.

Tabel 1. Capaian Sasaran Strategis Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam pada Tahun 2019

No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUNAN REALISASI

% REALISASI

TAHUNAN STAKEHOLDER PERSPECTIVE

1 Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Perikanan Budidaya

1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)

103 102,09 99,12

CUSTOMER PERSPECTIVE 2 Terwujudnya Pengelolaan

SDKP Yang

Bertanggungjawab dan Berkelanjutan

2 Nilai PNBP Dari BPBAT Sungai Gelam (Rp)

1.285.780.00 1.385.951.649 107,79

3 Jumlah tenaga teknis 250 812 120

binaan INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3 Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berdaya saing dan berkelanjutan

4 Jumlah Produksi Induk Unggul di BPBAT Sungai Gelam (ekor)

196.000 200.563 102,33

5 Jumlah bantuan benih ikan di BPBAT Sungai

9.988.865 15.009.500 120 Gelam (ekor)

6 Jumlah bantuan Sapras UPR Skala Rakyat (unit)

4 100 100

7 Jumlah bantuan sarana 140 140 100

minapadi di BPBAT Sungai Gelam(paket)

8 Jumlah bantuan sarana 40 40 100

budidaya teknologi bioflok di BPBAT Sungai Gelam (unit)

9 Lokasi rehabilitasi 1 1 100

kawasan dalam rangka upgrade (UPT) 10 Jumlah hasil

perekayasaan teknologi terapan bidang Budidaya Air Tawar di BPBAT Sungai Gelam (paket teknologi)

1 1 100

(19)

23 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM GELAM

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUNAN REALISASI % REALISASI

TAHUNAN 10 Jumlah hasil

perekayasaan teknologi terapan bidang Budidaya Air Tawar di BPBAT Sungai Gelam (paket teknologi)

1 1 100

11 Monitoring kesehatan Ikan dan lingkungan

(lokasi)

1 1 100

12 Jumlah produksi pakan mandiri untuk bantuan dan operasional budidaya di BPBAT Sungai Gelam (ton)

140 140 100

4 Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang profesional dan partisipatif

13 Jumlah sampel yang diuji dalam rangka pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan (sampel)

1.300 1.395 107,31

5 Terwujudnya ASN BPBAT Sungai Gelam yang kompeten, profesional dan berintegritas

14 Indeks profesionalitas ASN lingkup BPBAT Sungai Gelam (%)

71 53,46 75,30

6 Tersedianya manajemen pengetahuan BPBAT Sungai Gelam yang handal dan mudah

diakses

15 Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)

80 92,47 115,59

7 Terwujudnya birokrasi BPBAT Sungai Gelam yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

16 Persentase pemenuhan dokumen AKIP lingkup BPBAT Sungai Gelam (%)

100 100 100

8 Terkelolanya anggaran pembangunan BPBAT Sungai Gelam secara efisien dan akuntabel

17 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran BPBAT Sungai Gelam

(%)

90 93,66 204,07

18 Batas tertinggi persentase nilai temuan LHP BPK atas LK BPBAT Sungai Gelam dibandingkan realisasi anggaran BPBAT Sungai Gelam TA. 2018

1 0,02 120

3.2.

Analisis Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja dilakukan pada setiap pernyataan kinerja Sasaran Strategis dan indiKator kinerja untuk setiap Perspektif sebagai berikut :

STAKEHOLDERS PERSPEKTIVE

3.2.1. Sasaran Srategis (SS-1) : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat perikanan budidaya

Sasaran Strategis Terwujudnya kesejahteraan masyarakat perikanan budidaya merupakan tujuan dari program Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sasaran ini memiliki 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama, yaitu :

(20)

24 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM GELAM

a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)

Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) merupakan rasio antara indeks harga yang diterima oleh pembudidaya ikan (It) terhadap indeks harga yang dibayar oleh pembudidaya ikan (Ib). NTPi merupakan indikator tingkat kemampuan daya beli pembudidaya ikan, nilai tukar lebih besar dari 100 berarti pembudidaya mengalami surplus kenaikan harga produksi lebih tinggi dibanding kenaikan harga konsumsi, nilai tukar sama dengan 100 berarti pembudidaya mengalami impas kenaikan harga produksi sama dengan kenaikan harga konsumsi dan nilai tukar lebih kecil dari 100 berarti pembudidaya mengalami defisit kenaikan harga produksi lebih kecil daripada kenaikan harga konsumsi.

Berdasarkan hasil pemantauan harga di 34 provinsi di Indonesia oleh BPS, rata-rata NTPi dari tahun 2019 sebesar 102,09 atau telah tercapai 99,9% dari target akhir RPJMN sebesar 103. Rata- rata ini naik dibandingkan dengan capaian NTPi triwulan tahun 2018 sebesar 100,80 sehingga terjadi kenaikan sebesar 0,81%. NTPi 101,95 menunjukkan bahwa kesejahteraan pembudidaya telah tercapai, dan tren naik NTPi menunjukkan terus mendekati target. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan DJPB dapat menyejahterakan pembudidaya dengan indikator NTPi yang terus bergerak naik mendekati target akhir RPJMN.

Tabel 2. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)

Sasaran Strategis-1 Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Perikanan Budidaya

IKU-1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan

Realisasi Tahun 2019 Renstra DJPB 2015-2019

2015 2016 2017 2018 target realisasi % Capaian % Kenaikan 2018-

2019 Target 2019 % Capaian thd target 2019 98,9

6

99,09

100,80 103 102,09 99,9 98,74 103 99,9

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 15 (lima belas) provinsi yang memiliki nilai NTPi di atas 100, antara lain: Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara.

Sampai dengan triwulan II tahun 2019, sebanyak 13 (tiga belas) provinsi yang memiliki rata-rata NTPi di atas 100, antara lain: Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, seperti tergambar pada peta di bawah ini.

Gambar 1. Sebaran Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)

(21)

25 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM GELAM

Sementara Nilai Tukar Usaha Perikanan Budidaya seluruhnya berada di atas 100 kecuali provinsi Gorontalo yang masih berada di bawah 100. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum usaha Terus meningkatnya NTPi menunjukkan bahwa kebijakan perikanan budidaya berimbas positif pada perkembangan NTPi. Hal ini kemungkinan dikarenakan karena naiknya harga ikan terutama rumput laut dan ikan bandeng, dan inflasi harga-harga kebutuhan bahan pokok yang tidak naik signifikan.

Kendala dalam pencapaian NTPi diantaranya adalah harga pakan yang masih cukup tinggi sementara pakan merupakan komponen utama dalam biaya produksi (60-70%). Selain itu perhitungan NTPi juga belum mengakomodir nilai usaha dari pembudidaya ikan hias, benih dan tambak udang dan sampel yang diambil untuk penyusunan NTPi belum menjangkau seluruh kabupaten/kota. Faktor eksternal yang juga mempengaruhi adalah naik/turunnya harga kebutuhan pokok memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pencapaian NTPi. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk peningkatan upaya penyediaan pakan murah dan terjangkau serta berkualitas sesuai dengan jenis komoditas yang dikembangkan melalui perekayasaan teknologi.

Rencana aksi untuk peningkatan NTPi diantaranya adalah : (i) pengembangan pakan mandiri melalui penyediaan bahan baku, uji laboratorium, penyediaan mesin pellet, pengembangan laboratorium nutrisi pakan, dan pembinaan ke pembudidaya dan memperbanyak percontohan untuk budidaya pakan mandiri seperti cacing darah, cacing sutra dan azolla yang diharapkan dapat mengurangi biaya penggunaan pakan; (ii) pengembangan teknologi biofloc untuk menekan Food Convertion Ratio/FCR guna meningkatkan efisiensi pakan dan produktivitas perikanan budidaya;

(iii) pengembangan mariculture untuk peningkatan/pengalihan ke budidaya rumput laut yang rendah input produksi, diantaranya melalui pengembangan sentra kebun bibit; dan (iv) melakukan koordinasi dengan BPS untuk memperluas wilayah survei agar semua kegiatan usaha budidaya bisa terwakili.

CUSTOMER PERSPEKTIF

3.2.2. Sasaran Srategis (SS-2) : Terwujudnya Pengelolaan SDKP yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

a. Nilai PNBP BPBAT Sungai Gelam

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1997 tentang Pedoman Umum dan PNBP Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 75 tahun 2015 tentang tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan,maka sumber PNBP lingkup Ditjen Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan sumberdaya alam (SDA)

PNBP SDA yakni PNBP yang berasal dari Pungutan Perikanan. Pungutan perikanan adalah pungutan negara atas hak pengusahaan dan/atau pemanfaatan sumberdaya ikan yang harus dibayar kepada pemerintah oleh perusahaan perikanan Indonesia yang melakukan usaha perikanan atau oleh perusahaan perikansan asing yang melakukan usaha budidaya Perikanan.

2. PNBP Non SDA

PNBP Non SDA yakni PNBP yang berasal dari Penjualan hasil usaha budidaya dan Imbalan jasa lingkup BPBAT Sungai Gelam. PNBP ini terdiri dari : (i) Penjualan hasil Perikanan Budidaya; (ii) Jasa Desiminasi; (iii) Jasa Penggunaan Laboratorium; (iv) Jasa Penggunaan fasilitas;dan (v) Jasa Fasilitas Lainnya.

(22)

26 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM GELAM

Target “Nilai PNBP dari BPBAT Sungai Gelam” pada tahun 2019 adalah sebesar Rp.

1.285.780.000,- Pada akhir tahun 2019, capaian IKU ini mencapai Rp. 1.385.951.649,- atau 107,79% dari target tahunan. Jika dibandingkan dengan capaian PNBP Tahun 2018 yang mencapai Rp. 1.321.650.500,- milyar maka capaian PNBP Tahun 2019 ini mengalami kenaikan sampai 104,86%.

Tabel 4. Nilai PNBP dari BPBAT Sungai Gelam (Rp. milyar)

Sasaran Strategis-2 Terwujudnya SDKP yang Bertanggungjawab dan Berkelanjutan

IKU-2 Nilai PNBP dari BPBAT Sungai Gelam

Realisasi Tahun 2019 Renstra BPABT Sungai Gelam

2015-2019

2015 2016 2017 2018 target realisasi %

Capaian

% Kenaikan

2018- 2019

Target 2019

% Capaian thd target

2019

1.080.28 5.000

1.24 1.69 7.50 0

1.404.75

0.000 1.321.6

50.500 1.285.780.000 1.385.95

1.649 107,79 104,86 1.285.780.000 107,79

Adapun realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2019 adalah sebagaimana pada tabel dibawah :

Tabel 5. Capaian PNBP BPBAT Sungai Gelam Tahun 2019

Kode

Akun Uraian Realisasi (Rp) Keterangan

425129 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 277.4113.40 PNBP

425131 Pendapatan sewa tanah, gedung, dan bangunan 454.113 PNBP

425112 Pendapatan penjualan hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan budidaya 1.067.599.900 PNBP 425289 Pendapatan Pengujian Sertifikasi Kalibrasi dan Standarisasi Lainnya 26.180.000 PNBP

425811 Pendapatan denda penyelesaian pekerjaan pemerintah 5.305.807 Non PNBP

425911 Pendapatan kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran yang lalu 9.000.489 Non PNBP

Jumlah 1.385.951.649

b. Jumlah Tenaga Teknis Binaan

Tenaga teknis binaan yang dimaksud pada IKU ini adalah tenaga kerja di bidang perikanan budidaya. Sesuai dengan UU no. 31 Tahun 2004, tenaga kerja bidang perikanan budidaya adalah setiap orang yang melakukan kegiatan usaha pembudidayaan ikan (memelihara, membesarkan dan/atau membiakkan serta memanen hasilnya di lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya. Peningkatan untuk kompetensi sumber daya manusia di dalam usaha perikanan budidaya, baik secara kelembagaan ataupun secara teknis sangat diperlukan. Pembudidaya serta masyarakat umum lainnya yang berminat untuk melakukan usaha budidaya dapat melakukan kegiatan magang, studi banding, dan bimbingan teknis serta pendampingan tenaga ahli dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam.

Target “Jumlah Tenaga Teknis Binaan” pada tahun 2019 adalah sebesar 250 orang. Pada tahun 2019, capaian IKU ini mencapai 812 orang atau 120% dari target tahun 2019. Jika dibandingkan dengan capaian jumlah tenaga teknis binaan pada Tahun 2018 yang mencapai 1.127 orang maka capaian jumlah tenaga teknis binaan pada Tahun 2019 ini mengalami penurunan sampai 72,04%.

(23)

27 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM GELAM

Tabel 6. Jumlah Tenaga Teknis Binaan (orang)

Sasaran Strategis-2 Terwujudnya SDKP yang Bertanggungjawab dan Berkelanjutan

IKU-3 Jumlah Tenaga Teknis Binaan

Realisasi Tahun 2019 Renstra BPABT Sungai Gelam

2015-2019 2015 2016 2017 2018 target realisasi % Capaian

% Penurunan 2018-2019

Target 2019

% Capaian thd target

2019

235 368 1127 250 812 120 72,04 250 812

Pencapaian target ini dilakukan melalui kegiatan Bimbingan Teknis Budidaya Air Tawar Jambi pada tahun 2019 sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel 7. Data Tenaga Teknis Binaan

No Bulan Uraian Jumlah (Orang)

1 Januari SMK Pertanian Terpadu 7

Universitas bung Hatta Padang 5

Universitas Sriwijaya 4

Universitas Diponegoro 1

SMKN 1 Banta 4

SMKN Pasir Penyu Inhu 5

Uiversitas Riau 4

Universitas Lampung 1

Universitas Jambi 3

Sub Jumlah 34

2 Februari PDD Polinela Banyuasin 2

Sub Jumlah 2

3 Maret Politeknik Negeri Lampung 4

Kelompok Pembudidaya Selaras Indah Banyuasin 3

Suri Tani Pemuka 1

Pelatihan Budidaya dan Managemen Pengelolaan Kesehatan Ikan di Kab

Bengkulu Utara peserta Penyuluh,Diskan dan BBI

30

Sub Jumlah 38

4 April BBI Sungai Penuh 2

SMK Tembilahan Hulu 13

Pelatihan Budidaya dan Managemen Pengelolaan Kesehatan Ikan di Kab Kepahiang Bengkulu peserta Penyuluh,Diskan dan BBI

30

Pembenihan Skala Kecil Kota Jambi pesertaPenyuluh,BBI 25

Sub Jumlah 70

5 Mei Penelitian Pakan Alami Mahasiswa Uiversitas Riau 1

Temu Lapang Hama Penyakit Ikan dan OIKB Kab Tanjung Jabung Timur peserta

Penyuluh, Diskan, BBI

30

Sub Jumlah 31

(24)

31 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI

6 Juni Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga 3

Institut Pertanian Bogor 2

Dinas Perikanan Kabupaten Pesisir Selatan 3

Akselerasi Auditor Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) kota Jambi peserta Penyuluh,Diskan,BBI

25

Sosialisasi Cara Pembenihan Ikan Yang Baik (CPIB) Kota Jambi peserta Penyuluh,BBI,Dinas

25

Sub Jumlah 58

7 Juli Universitas PGRI Palembang 5

Universitas PGRI Palembang 1

Universitas Hazairin Bengkulu 23

Sub Jumlah 29

8 Agustus Pelatihan Budidaya dan Managemen Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan di Kab Lebong Bengkulu peserta Penyuluh,Diskan dan BBI

30 Pelatihan Teknologi Anjuran Pendederan Larva Patin umur 1 hari di Kab

Kampar peserta penyuluh, Dinas,BBI

40

SMK N 5 Tanah Sepengga l Muaro Bungo Jambi 9

SMK N 1 Tanjung Jabung Timur 9

Temu Lapang Hama Penyakit Ikan dengan Pengobatan Herbal dan Kombinasi Kab Merangin peserta Penyuluh,dinas,BBI

25 Temu Lapang Hama Penyakit Ikan dengan Pengobatan Herbal dan kombinasi

Kota Sungai penuh kerinci peserta Penyuluh,Dinas,BBI

25

Sub Jumlah 138

9 September Sosialisasi Paket Teknologi Perikanan Budidaya Pembuatan Pakan Kab Batanghari (Pembudidaya dan PPL Dinas)

30 Sosialisasi Paket Teknologi Perikanan Budidaya Pembuatan Pakan Kab

Sarolangun (Pembudidaya dan PPL Dinas)

30

Pelatihan Peembenihan Lele Kota Pagar Alam (16 UPR,8 PPL,6 Petugas BBI) 30 Temu Lapang Hama Penyakit Ikan dengan Pengobatan Herbal dan kombinasi

Kab Sarolangun (18 UPR,7 PPL,5 Petugas BBI)

30 Temu Lapang Hama Penyakit Ikan dengan Pengobatan Herbal dan kombinasi Kab

Muaro Bungo (18 UPR,7 PPL,5 Petugas BBI)

30

Sub Jumlah 150

10 Oktober SMKN SIberida 9

SMKN Pertanian Terpadu 13

Sub Jumlah 22

11 November Temu Teknis Hama Penyakit Ikan Diskan Prop.Jambi 30

Sosialisasi Dan Pembinaan Cara Budidaya Ikan Yang Baik Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kab.Bangka Selatan

30 Sosialisasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik Untuk Pembesaran Ikan Patin Di

Kab.Musi Rawas

30 Pelatihan Teknis Perikanan Budidaya Sistem Bioflok Diskan Prop.Jambi 25 Temu Lapang Pembuidaya Ikan Penerima Bantuan Diskan Kota Jambi 25 Sosialisasi Dan Bimtek Penerima Bantuan Program Prioritas Pemerintah

Teknologi Anjuran Budidaya Sistem Bioflok, Minapadi, Revitalisasi UPR TA.2019

61

Magang Budidaya Air Tawar Diskan Tanjab Barat 2

Sub Jumlah 203

12 Desember Pelatihan BudIdaya Ikan Patin Kab.Batanghari 30

Magang Pembuatan Pakan, Bioflok, Pakan Alami 2

Magang Bioflok Alumni USU 1

Penelitian Pakan dan Kesehatan Ikan Mahasiswa UNBARI 4

Sub Jumlah 37

Jumlah 812

(25)

32 Laporan Kinerja Tahun 2019 Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam

BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI

Dampak dari bimbingan teknis ini nantinya dapat dirasakan manfaatnya oleh para siswa/i dan mahasiswa/I magang, guru, pembudidaya dan petugas dinas serta penyuluh dalam melakukan kegiatan budidaya karena telah mendapat tambahan pengetahuan dan teknologi yang terbarukan.

INTERNAL PROCESS PERSPEKTIF

3.2.3. Sasaran Srategis (SS-3) : Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yeng berdaya saing dan berkelanjutan.

a. Jumlah produksi induk unggul di BPBAT Sungai Gelam (ekor)

Dalam rangka memberikan motivasi untuk perkembangan kawasan minapolitan dan kelompok pembudidaya, BPBAT Sungai Gelam juga mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan induk, kepada pembudidaya dan pusat panti benih (BBI) kabupapten dan propinsi melalui produksi induk dan calon induk yang menjadi indikator pada SS-3. Pada indikator ini BPBAT Sungai Gelam pada tahun 2019 mempunyai target produksi calon induk unggul sebanyak 196.000 ekor, yang terdiri dari 6 (enam) komoditas seperti ikan patin, nila, mas,jelawat, lele, dan gurami.

Pada tahun 2019 realisasi yang telah dicapai sebanyak 200.563 ekor (102,33%) induk unggul.

Jumlah ini merupakan gabungan dari beberapa jenis komoditas yang ada di BPBAT Sungai Gelam seperti dapat di lihat dalam Tabel 8 berikut:

Tabel 8. Jumlah produksi induk unggul di BPBAT Sungai Gelam (ekor)

Sasaran Strategis-3 Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan SDKP yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan

IKU-4 Jumlah produksi induk unggul di BPBAT Sungai Gelam

Realisasi

Tahun 2019

Renstra BPABT Sungai Gelam 2015-2019 2015 2016 2017 2018 target realisasi % Capaian % Kenaikan

2018-2019

Target 2019

% Capaian thd target 2019

161.426 182.779 156.210 196.000 200.563 102,33 77,88 196.000 102,33

**) Data produksi sd Desember 2019

Tabel 9. Data Produksi dan Distribusi Calon Induk Ikan Tahun 2019

No Komoditas Target 2019 Produksi 2019 Distribusi Bantuan/

Dijual TA. 2019

1 Patin Siam 40.000 40.000 1.643

2 Lele 30.000 30.000 10.428

3 Gurami 7.000 7.000 517

4 Jelawat 2.000 2.000 33

5 Mas 17.000 17.000 2.686

6 Nila 100.000 104.563 52.082

Jumlah 196.000 200.563 67,389

**) Data produksi sd Desember 2019

Apabila dilihat dari capaian produksi pada tahun 2019 dari 200.563 (102,33%) ekor induk unggul ikan yang telah dihasilkan BPBAT Sungai Gelam, sebanyak 18.564 ekor induk di distribusikan kepada penerima bantuan di 13 Propinsi dan 12 Kab/kota pada tahun 2019.

Beberapa kendala yang dihadapi :

- Stok calon induk ada tapi rencana pendistribusiaan terkendala kesiapan calon penerima bantuan dan atau belum adanya pemesanan atau pembeliaan dari pengadaan calin baik dari Dinas maupun UPR.

- Produksi terkendala karena terbatasnya kolam untuk pembesaran/ penampungan calin.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam
Gambar 3. Jumlah pegawai BPBAT Sungai Gelam berdasarkan Jabatan Tahun 2019
Gambar 4. Jumlah Pegawai BPBAT Sungai Gelam berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu Tahun  2019
Gambar 5.  Potensi Perikanan Budidaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pedoman Umum Pengukuran Indikator Kinerja Utama Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin Tahun 2020 ini menyajikan cara-cara yang dilakukan dalam melakukan

Pedoman Umum Pengukuran Indikator Kinerja Utama Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin Tahun 2021 ini menyajikan cara-cara yang dilakukan dalam melakukan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan judul

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Tahun 2015 ini lebih berfokus pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan Peraturan

Dalam pelaksanaan program pengelolaan perikanan budidaya tahun anggaran 2020, BPBAT Sungai Gelam menempatkan 7 sasaran strategis dengan 19 indikator kinerja yang telah

2021.. Mengingat materi yang terkandung dalam kelima Peraturan Pemerintah yang diamanatkan dalam pasal-pasal tersebut secara substansial memiliki keterikatan, maka untuk

LKj Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok Triwulan III Tahun 2020 ini mencakup Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok menyesuaikan dengan DJPB

Dari 20 indikator Kinerja Sasaran yang merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai pada tahun 2017 sama dengan kinerja tahun sebelumnya, 9