2021
BPBAT
Mandiangin
[PEDOMAN UMUM
PENGUKURAN IKU]
Halaman | 1
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terima kasih atas dukungan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin, sehingga Pedoman Umum Pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2021 ini dapat diselesaikan.
Sebagai upaya mendukung Program Pengelolaan Perikanan Budidaya, maka BPBAT Mandiangin sebagai salah satu UPT Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya perlu melakukan pengukuran data kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja terhadap program/kegiatan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pedoman mengenai Pengukuran Indikator Kinerja Utama yang terkait dengan informasi Program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya seperti yang tertuang dalam Penetapan Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Utama tahun 2021.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi arahan dan petunjuk dalam melakukan pengukuran kinerja sehingga akan diperoleh data capaian keberhasilan kinerja yang akurat dan memberikan kontribusi dalam pencapaian keberhasilan kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin.
Mandiangin, 29 Maret 2020
Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin
Andy Artha Donny Oktopura, S. T.,M.T., M. Eng.
NIP 197910292003121004
Halaman | 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... 1
DAFTAR ISI ... 2
DAFTAR TABEL ... 3
DAFTAR GAMBAR... 4
GLOSSARY ... 5
BAB 1. PENDAHULUAN ... 7
1.1. Latar Belakang ... 7
1.2. Tujuan ... 7
1.3. Sasaran ... 8
1.4. Ruang Lingkup ... 8
BAB 2. METODOLOGI PENGUKURAN DATA KINERJA... 9
2.1. Standar Operational Procedure (SOP) Pengukuran Indikator Kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin ... 9
2.2. Koreksi Data Indikator Kinerja... 10
2.3. Organisasi Pengukuran Indikator Kinerja ... 11
2.4. Pelaporan Data Kinerja ... 11
BAB 3. PETA STRATEGIS BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR MANDIANGIN ... 12
BAB 4. MATRIKS INDIKATOR KINERJA BPBAT MANDIANGIN ... 13
BAB 5. INFORMASI INDIKATOR KINERJA BPBAT MANDIANGIN ... 15
BAB 6. PENUTUP ... 38
Halaman | 3
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Alur SOP Pengukuran Indikator Kinerja BPBAT Mandiangin ... 10 Tabel 2 Matriks Indikator Kinerja BPBAT Mandiangin Tahun 2021 ... 13
Halaman | 4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta strategi BPBAT Mandiangin ... 12
Halaman | 5
GLOSSARY
1. Pemantauan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan apakah input atau sumber daya yang tersedia telah optimal dimanfaatkan dan apakah kegiatan yang dilaksanakan telah menghasilkan output, outcome, benefit, dan impact yang diharapkan.
2. Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan dengan menggunakan indikator-indikator tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini dilakukan secara sistematik dan obyektif serta terdiri dari evaluasi sebelum kegiatan dimulai, saat kegiatan berlangsung, dan sesudah kegiatan selesai.
3. Indikator adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai.
4. Kinerja : suatu hasil pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu untuk mencapai tujuan organisasi
5. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai.
6. Pengukuran Kinerja adalah suatu metode untuk menilai dan mengukur tingkat kemajuan kinerja instansi/unit kerja dengan membandingkan antara target yang telah ditetapkan dengan realisasi kinerja.
7. Pengukuran data kinerja adalah kegiatan pengukuran data dan capaian kinerja unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
8. Pelaporan data kinerja adalah salah satu bentuk media penyampaian informasi hasil capaian kinerja dari pelaksanaan program dan atau kegiatan dan tingkat keberhasilannya suatu pembangunan.
9. Perspektif Stakeholder : Sudut pandang organisasi yang berfokus pada bagaimana organisasi memehuni harapan stakeholder
10. Perspektif Customer : Sudut pandang organisasi yang berfokus pada kepuasan customer (pengguna layanan)
11. Perspektif Internal Process : Sudut pandang organisasi yang berfokus pada proses bisnis utama di dalam organisasi untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer
12. Perspektif Learn and Growth : Sudut pandang organisasi yang berfokus pada sumber daya internal organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan internal
13. Sasaran Kegiatan yang selanjutnya disingkat SS : Sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi organisasi
14. Peta Strategi : Suatu dashboard yang memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisas
15. Rencana Aksi yang selanjutnya disingkat RA : satu atau beberapa langkah kegiatan yang digunakan sebagai cara untuk mencapai target indikator kinerja sehingga berimplikasi pada pencapaian SS
16. Cascading : proses penjabaran dan penyelarasan SS, indikator kinerja, dan target indikator kinerja ke level unit organisasi yang lebih rendah
Halaman | 6 17. Kontrak Kinerja : Dokumen kesepakatan antara atasan langsung dengan bawahan tentang terget
kinerja dalam periode 1 (satu) tahun
18. Penghitungan Maximize :Indikator kinerja yang diukur dengan menggunakan polarisasi maximize yaitu indikator kinerja yang mempunyai kriteria pencapaian semakin tinggi (dari nilai 100%) semakin baik.
19. Penghitungan Minimize :Iindikator kinerja yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu Indikator Kinerja yang mempunyai kriteria pencapaian semakin rendah (dari nilai 100%) semakin baik. Rumus capaian untuk indikator kinerja minimize adalah: (1+(1-realisasi/target)) x 100%
20. Penghitungan Stabilize : Indikator kinerja yang diukur dengan menggunakan polarisasi stabilize yaitu indikator kinerja yang semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.
21. Lag Outcome : pencapaian kinerja yang dipengaruhi pihak eksternal dan jenis IKU-nya bersifat outcome (hasil dari keluaran)
22. Lag Output : pencapaian kinerja yang dipengaruhi pihak eksternal dan jenis IKU-nya bersifat output (keluaran)
23. Lead Input : pencapaian kinerja yang sepenuhnya berada di bawah kendali unit kerjanya sendiri dan jenis IKU-nya bersifat input
24. Lead Process : pencapaian kinerja yang sepenuhnya berada di bawah kendali unit kerjanya sendiri dan jenis IKU-nya bersifat proses
25. Adopsi Langsung : Langsung menurunkan Sasaran Strategi, KPI dan Target dari atasan 26. Lingkup Dipersempit : Mempersempit lingkup sesuai dengan bidang masing-masing
27. Komponen Pembentuk : Memisahkan Sasaran Strategi atau KPI berdasarkan komponen pembentuk pada masing-masing bagian.
28. Buat baru : Membuat Sasaran Strategi, KPI dan Target yang baru
29. Akumulasi : IKU lingkup dipersempit dan pencapaiannya dihitung dari capaian IKU bawahannya 30. Kontribusi : IKU lingkup dipersempit dan pencapaiannya dihitung berdasarkan
kontribusi pencapaian IKU dari bawahannya (biasanya untuk komponen pembentuk)
31. Rata-rata : IKU lingkup dipersempit dan pencapaiannya dihitung dari capaian rata-rata pencapaian IKU bawahannya
32. Sama Persis : IKU yang mempunyai metode adopsi langsung
33. Jenjang pengelola : merupakan penanggungjawab dalam melakukan pengelolaan (pelaksanaan dan pengukuran) terhadap capaian IKU (pengelola adalah unit kerja setingkat eselon III)
Halaman | 7
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai dukungan atas program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya tahun 2020-2024, terdapat 8 Sasaran Kegiatan dengan 17 indikator kinerja yang telah ditetapkan guna mencapai visi dan misi Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin sebagaimana ditetapkan dalam Renstra. Salah satu upaya mendukung prioritas pembangunan dalam RPJMN 2020-2024 yaitu “Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis dan Terpercaya”, diperlukan adanya reformasi birokrasi. Untuk proses inilah, maka BPBAT Mandiangin melakukan fokus pembenahan manajemen kinerja pada birokrasi pemerintah melalui penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas kinerja, dan penerapan manajemen berbasis kinerja. Penerapan SAKIP meliputi (i) rencana strategis; (ii) perjanjian kinerja; (iii) pengukuran kinerja; (iv) pengelolaan data kinerja;
dan (v) pelaporan kinerja.
Pengukuran kinerja menjadi hal penting sebagai upaya untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi. Agar pengukuran dan pelaporan kinerja dapat disampaikan dengan benar, tepat waktu dan bertanggung jawab, diperlukan suatu Pedoman Pengukuran Data Kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin tahun 2020-2024.
1.2. Tujuan
Penyusunan Pedoman Umum Pengukuran Data Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya tahun 2020-2024 dimaksudkan sebagai panduan dalam melakukan pengukuran kinerja di lingkup Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin, dengan tujuan:
a. Penilaian (Evaluasi) Kinerja
Yaitu untuk mengevaluasi sejauhmana keberhasilan terhadap kinerja yang telah dilakukan dalam upaya pencapaian sasaran outcome sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
b. Pengendalian Kinerja
Yaitu untuk mengendalikan kinerja pada tahun berjalan dari hasil monitoring yang dilakukan dengan membandingkan antara target dan capaian kinerja sehingga dapat diantisipasi keburukan yang akan terjadi ataupun dicari solusi atas permasalahan yang ada, sehingga dapat diputuskan apakah kegiatan masih dapat dilanjutkan, atau pun dihentikan.
c. Peningkatan Kinerja
Yaitu untuk meningkatkan kinerja pada tahun berikutnya dari hasil evaluasi yang diperoleh dengan melakukan perbaikan kinerja dengan cara yang berbeda berdasarkan kinerja yang telah ada dan umpan balik untuk menilai kesesuaian rencana/target yang telah ditetapkan dengan hasil yang
Halaman | 8 dicapai. Dengan demikian akan diketahui kegiatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut untuk diperbaiki dan dikembangkan.
1.3. Sasaran
Sasaran yang diharapkan dari diterbitkannya pedoman umum ini adalah : - Tersedianya informasi cara pengukuran, pengolahan dan penyajian data
- Meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran pembangunan kelautan dan perikanan di semua jenjang pelaksanaan.
- Terukurnya output dan outcome yang dihasilkan sesuai dengan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan.
- Meningkatnya koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran.
1.4. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pedoman Umum Pengukuran Indikator Kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin Tahun 2020-2024 meliputi : (i) Pendahuluan; (ii) Metodologi Pengukuran Data Kinerja; (iii) Peta Strategis BPBAT Mandiangin; (iii) Matriks Indikator Kinerja BPBAT Mandiangin; (iv) SOP Pengukuran Indikator Kinerja; (v) Informasi Manual Indikator Kinerja BPBAT Mandiangin; dan (vi) Lampiran.
Halaman | 9
BAB 2. METODOLOGI PENGUKURAN DATA KINERJA
2.1. Standar Operational Procedure (SOP) Pengukuran Indikator Kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin
Nomor SOP : 620/BPBAT.MDG/RC.210/III/2021 Tanggal
Pembuatan
29 Maret 2021 : Februari 2021 Tanggal Revisi :
Tanggal Efektif : Maret 2021
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN
BUDIDAYA
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR MANDIANGIN
Disahkan oleh: Kepala Balai
Andy Artha Donny O. S. T., M. T., M. Eng.
Andy Artha Donny Oktoputra NIP. 1979129 200312 1 004 Nama SOP : PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;
1. S2 Perencanaan Wilayah dan Kota 2. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011
2. Memahami Kebijakan mengenai Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan Kegiatan Instansi Pemerintah
3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eseon I Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011
4. Keputusan Presiden Nomor 27/M tahun 2012 dan Nomor 28/M Tahun 2012
5. Peraturan MEN PAN No PER. 21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan SOP Adm Pemerintah
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan 7. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP. 47/MEN/2009 tentang Pedoman Penyusunan POS di Lingkungan KKP
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. ATK 2. Komputer
3. SK Pengelola Manajemen
Peringatan Pencatatan dan pendataan
Buku Kontrol Dokumen
Halaman | 10
Tabel 1 Alur SOP Pengukuran Indikator Kinerja BPBAT Mandiangin
2.2. Koreksi Data Indikator Kinerja
Berdasarkan sifatnya, data-data capaian kinerja dapat dikategorikan ke dalam data sangat sementara, data sementara, dan data final, yang disesuaikan dengan perkembangan capaian dan realisasi yang tidak statis. Kondisi ini memungkinkan untuk melakukan langkah koreksi untuk mengarah ke perbaikan data kinerja.
Halaman | 11 Untuk melakukan perbaikan dan koreksi data kinerja dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Usulan dilakukan oleh Kepala Seksi/Sub Bagian selaku penanggung jawab data kinerja sesuai jenis spesifik datanya, disertai dengan data dukung sebagai bukti.
b. Usulan tersebut diajukan kepada Kepala Balai yang kemudian akan diteruskan secara berjenjang kepada Tim Pengukuran Data Kinerja untuk dipelajari serta dilakukan verifikasi danvalidasi.
c. Apabila usulan koreksi disetujui, Tim Pengukuran Data Kinerja akan menyampaikan kembali usulan koreksi kepada Kepala Balai untuk dilakukan pengesahan.
d. Usulan koreksi yang telah mendapat pengesahan dari Kepala Balai selanjutnya akan dilakukan publikasi ulang.
e. Untuk data capaian kinerja antara pada periode triwulanan (triwulan I, triwulan II dan triwulan III), batas waktu usulan koreksi paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah batas akhir pelaporan per periode triwulan.
f. Untuk periode triwulan IV sebagai pendataan data capaian terakhir, batas waktu usulan koreksi paling lambat 1 (satu)bulan setelah akhir periode triwulan IV.
2.3. Organisasi Pengukuran Indikator Kinerja
Untuk dapat melakukan pendataan kinerja secara terorganisir dengan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, maka pada setiap tingkatan pengukuran data kinerja perlu ditetapkan dalam suatu tim pengukuran kinerja, dengan ketentuan bahwa pembentukan tim dilakukan secara terperinci yang diatur masing-masing unit kerja dengan mengacu pada Pedoman Evaluasi dan Pelaporan serta Pedoman Pengukuran Data Kinerja.
2.4. Pelaporan Data Kinerja
Dalam pelaksanaan pengukuran data kinerja, masing-masing penanggungjawab kinerja menyampaikan laporan melalui mekanisme pelaporan yang dilakukan secara berjenjang mulai dari unit kerjapelaksana kegiatan sampai ke tingkat eselon I. Pelaporan data kinerja harus selaras dengan tingkatan unit organisasi dan diatur dalam Pedoman Evaluasi dan Pelaporan Ditjen Perikanan Budidaya.
Halaman | 12
BAB 3. PETA STRATEGIS BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR MANDIANGIN
Gambar 1. Peta strategi BPBAT Mandiangin
Peta Strategis menunjukkan 8 Sasaran Kegiatan yang digunakan oleh balai dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama pada tahun 2021. Peta Strategis memiliki dasar pelaksanaan pada perspektif Learn and Growth dan bertujuan akhir pada perspektif Stakeholder.
Kerangka berpikir tersebut menjadikan Peta Strategis sebagai pondasi penentuan IKU yang akan dijadikan target capaian hingga akhir tahun. IKU-IKU tersebut menjadi sebuah kontrak dan perjanjian tersendiri dari balai kepada negara melalui dukungan kegiatan-kegiatan yang efektif dan berorientasi pada layanan prima. Peta Strategis dapat disesuaikan kembali setiap tahunnya dengan menyesuaikan tingkat output yang ingin diwujudkan oleh balai sesuai dengan anggaran yang diterima.
Halaman | 13
BAB 4. MATRIKS INDIKATOR KINERJA BPBAT MANDIANGIN
Matriks indikator kinerja yang digunakan oleh Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin Tahun 2021 sebagaimana tercantum pada tabel 2 berikut :
Tabel 2 Matriks Indikator Kinerja BPBAT Mandiangin Tahun 2021
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2021 1 Ekonomi sektor perikanan
meningkat di BPBAT Mandiangin 1 Nilai PNBP BPBAT Mandiangin (Rp) 1.045.490.000
2 Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan
2 Jumlah bantuan benih ikan air tawar yang
disalurkan ke masyarakat (ekor) 8.889.260
3 Jumlah bantuan calon induk unggul yang
disalurkan ke masyarakat (ekor) 22.230
4 Jumlah pakan mandiri yang disalurkan ke
masyarakat (kg) 82.000
5
Jumlah bantuan pembangunan /
rehabilitasi sarana prasarana UPR/HSRT (unit)
3
6
Jumlah bantuan bioflok yang
didistribusikan ke masyarakat bioflok) (unit)
35
7
Jumlah bantuan sarpras budidaya sistem minapadi yang didistribusikan ke
masyarakat (unit)
40
8 Jumlah bantuan budidaya cacing sutera
yang dikembangkan (unit) 5
9 Jumlah sarana teknologi yang diproduksi
oleh UPT untuk bidang perbenihan (unit) 1
10 Jumlah diseminasi teknologi PB bidang
perbenihan (layanan) 1
11 Jumlah bantuan budidaya ikan hias yang 15
Halaman | 14 didistribusikan ke masyarakat (unit)
3
Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumberdaya perikanan budidaya yang partisipatif lingkup BPBAT Mandiangin
12 Jumlah layanan laboratorium (sampel) 2.080
13 Jumlah sampel nutrisi pakan (sampel) 50
4 Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPBAT Mandiangin
14 Indeks profesionalitas ASN lingkup
BPBAT Mandiangin (%) 73
15 Nilai Wilayah Bebas Korupsi (WBK)
Satker BPBAT Mandiangin (nilai) 76
16 Persentase penyelesaian LHP BPK lingkup
BPBAT Mandiangin (%) 100
17 Nilai rekon satker BPBAT Mandiangin
(nilai) 90
18
Persentase rekomendasi hasil
pengawasan lingkup BPBAT Mandiangin yang dokumen tindak lanjutnya telah tuntas (%)
65
19
Prosentase unit kerja lingkup BPBAT Mandiangin yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
84
20 Nilai IKPA satker BPBAT Mandiangin
(nilai) 89
21 Nilai kinerja anggaran satker BPBAT
Mandiangin (%) 86
22 Tingkat kepatuhan pengadaan barang dan
jasa (nilai) 72,5
23 Tingkat pengelolaan BMN (nilai) 72,5
Halaman | 15
BAB 5. INFORMASI INDIKATOR KINERJA BPBAT MANDIANGIN
Informasi manual indikator kinerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin dijabarkan sebagai berikut :
5.1. Nilai PNBP BPBAT Mandiangin
1 Perspektif : Customer Perspective
2 Sasaran Kegiatan : Ekonomi sektor perikanan meningkat di BPBAT Mandiangin 3 Nama IKU : Realisasi Target PNBP BPBAT Mandiangin (Rp)
4 Deskripsi : Jumlah penerimaan negara terkait sektor KP dan penerimaan lainnya seperti hasil pengujian lab, sewa rumah dinas, dll yang diterima BPBAT Mandiangin diluar penerimaan perpajakan.
Pengukuran capaian PNBP dilakukan secara akumulatif dengan menjumlahkan nilai PNBP akhir bulan dengan nilai PNBP akhir bulan selanjutnya.
Formula:
Capaian IKU 1 = ∑Capaian PNBP bulan ke- i+ii+iii+…..+xii 5 Satuan Pengukuran : Rupiah
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas/output 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala Balai
9 Sumber Data : Sub Koordinator Bagian Umum dan Tata Usaha
10 Status Data : Pengumpulan secara triwulan berdasarkan data yang diperoleh dari Bendahara Penerimaan (sesuai laporan yang telah disampaikan kepada KPPN Banjarmasin) setiap akhir bulan
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Lingkup dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Triwulanan
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021 827.397.045 994.645.890 912.551.875 1.071.497.842 1.045.490.000
Halaman | 16 5.2. Jumlah Bantuan Benih Ikan Air Tawar Yang Disalurkan Ke Masyarakat
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Kegiatan : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan 3 Nama IKU : Jumlah bantuan benih ikan yang tepat sasaran (ekor)
4 Deskripsi : Jumlah bantuan benih ikan (yang dihitung sebagai capaian IKU) adalah seluruh benih yang diserahkan sebagai bantuan dengan disertai berita acara serah terima.
Pengukuran capaian bantuan benih ikan dilakukan melalui penghitungan seluruh jumlah benih yang diserahkan kepada masyarakat, berdasarkan Berita Acara Serah Terima bantuan benih BPBAT Mandiangin.
Formula:
Capaian IKU 2 = ∑Capaian bantuan benih bulan ke- i+ii+iii+…..+xii 5 Satuan Pengukuran : Ekor
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas/output 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala BPBAT Mandiangin
9 Sumber Data : Sub Koordinator Pengujian dan Dukungan Teknis
10 Status Data : (i) Data Primer berasal dari hasil pembinaan dan monev; (ii) Data Sekunder berasal dari laporan produksi dan persediaan yang diolah dan dipublikasikan
Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis 11 Jenis Perhitungan Data : Kumulatif
12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Bulanan
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019
Realisasi 2020 Target 2021
7.962.477 5.196.550 3.324.160 8.775.200 8.889.260
Halaman | 17 5.3. Jumlah Bantuan Calon Induk Unggul Yang Disalurkan Ke Masyarakat
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Kegiatan : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan
3 Nama IKU : Jumlah produksi induk unggul untuk didistribusikan ke masyarakat (ekor) 4 Deskripsi : Jumlah produksi induk unggul yang diproduksi di UPT/UPTD untuk
mendukung ketersediaan kebutuhan induk unggul sebagai pengganti induk yang telah afkir dan atau untuk didistribusikan ke
UPR/Pembudidaya.
Pengukuran capaian bantuan calon induk unggul dilakukan melalui penghitungan seluruh jumlah calon induk unggul yang diserahkan kepada masyarakat, berdasarkan Berita Acara Serah Terima BPBAT Mandiangin Formula:
Capaian IKU 3 = ∑Capaian bantuan induk bulan ke- i+ii+iii+…..+xii 5 Satuan Pengukuran : Ekor
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas/output 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala BPBAT Mandiangin
9 Sumber Data : (i) Data Primer berasal dari hasil pembinaan dan monev; (ii) Data Sekunder berasal dari laporan produksi dan persediaan yang diolah dan dipublikasikan Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis
10 Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Kumulatif
12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Bulanan
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
82.206 109.296 85180 85000 22.230
Halaman | 18 5.4. Jumlah Pakan Mandiri Yang Disalurkan Ke Masyarakat
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Kegiatan : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan 3 Nama IKU : Jumlah pakan mandiri yang didistribusikan untuk bantuan ke
masyarakat (kg)
4 Deskripsi : Jumlah produksi pakan mandiri pada dasarnya dimanfaatkan secara internal maupun eksternal. Secara internal, pakan mandiri banyak pula digunakan dalam
kegiatan perekayasaan dan pemberian pakan jenis ikan tertentu. Namun dalam IKU ini, pakan mandiri yang didata adalah pakan yang didistribusikan sebagai bantuan kepada masyarakat. Realisasi yang tercatat sebagai capaian dari IKU adalah jumlah produksi pakan ikan yang diproduksi secara mandiri di pabrik pakan balai untuk kemudian diserahkan kepada masyarakat sebagai bantuan.
Pengukuran capaian bantuan pakan mandiri dilakukan melalui penghitungan seluruh jumlah pakan mandiri yang diserahkan kepada masyarakat, berdasarkan Berita Acara Serah Terima BPBAT Mandiangin.
Formula:
Capaian IKU 4 = ∑Capaian bantuan pakan bulan ke- i+ii+iii+…..+xii 5 Satuan Pengukuran : kg
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala BPBAT Mandiangin
9 Sumber Data : Sub Koordinator Pengujian dan Dukungan Teknis 10 Status Data : Penghitungan raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Semester
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- 80,5 ton 100 ton 81,6 % 82000
Halaman | 19 5.5. Jumlah Bantuan Pembangunan/Rehabilitasi Sarana Prasarana UPR/HSRT (Unit)
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Kegiatan : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan
3 Nama IKU : Jumlah bantuan pembangunan/rehabilitasi sarana prasarana UPR/HSRT ke masyarakat (unit)
4 Deskripsi : Budidaya ikan air tawar merupakan salah satu usaha budidaya yang sedang diminati oleh masyarakat. Usaha budidaya ini menghasilkan komoditas ikan yang memiliki nilai konsumsi yang dapat menunjang pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Oleh karena animo masyarakat yang tinggi, BPBAT Mandiangin mengusulkan bantuan sarana prasarana untuk pembangunan/rehabilitasi sarana-prasarana UPR/HSRT ke masyarakat.
Pengukuran capaian IKU ini diperoleh melalui penghitungan jumlah unit sarana-prasarana yang telah diperbantukan kepada kelompok masyarakat yang telah lolos dari beberapa persyaratan untuk menerima bantuan berdasarkan Berita Acara Serah Terima BPBAT Mandiangin
Formula:
Capaian IKU 5 = ∑Sarana teknologi yang diproduksi 5 Satuan Pengukuran : Unit
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala BPBAT Mandiangin
9 Sumber Data : Sub Koordinator Uju Terap Teknik dan Kerjasama 10 Status Data : Penghitungan raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir tahun 12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahunan
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - 5 3
Halaman | 20 15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
17 15 30 62 35
5.6. Jumlah Bantuan Bioflok Yang Didistribusikan Ke Masyarakat
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Kegiatan : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan
3 Nama IKU : Jumlah paket budidaya sistem bioflok yang tepat sasaran (paket)
4 Deskripsi : Jumlah paket budidaya sistem bioflok mengacu pada kelengkapan proses budidaya sistem bioflok (benih, prasarana, konstruksi, dan bibit
sayuran/tanaman pangan) yang diserahkan kepada kelompok pembudidaya atau pondok pesantren yang ditunjuk. Kegiatan ini termasuk evaluasi dan monitoring susulan untuk keberlangsungan kegiatan pascapenyerahan bantuan.
Pengukuran capaian bantuan bioflok ini diperoleh melalui penghitungan jumlah unit sarana prasarana bioflok yang telah diperbantukan kepada kelompok masyarakat yang telah lolos dari beberapa persyaratan untuk menerima bantuan berdasarkan Berita Acara Serah Terima BPBAT Mandiangin
Formula:
Capaian IKU 6 = ∑Paket Bantuan bioflok yang tersalurkan 5 Satuan Pengukuran : Paket
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas/output 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala Balai
9 Sumber Data : Seksi Uji Terap Teknik dan Kerjasama
10 Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahunan
Halaman | 21 5.7. Jumlah Bantuan Sarpras Budidaya Sistem Minapadi Yang Didistribusikan Ke Masyarakat
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Kegiatan : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan 3 Nama IKU : Jumlah Bantuan sarpras budidaya sistem minapadi
4 Deskripsi : Lahan minapadi merupakan konsep multikultur dengan penerapan pertanian dan perikanan di dalam 1 wadah atau bidang yang sama.
IKU jumlah lahan minapadi yang dikembangkan merupakan IKU yang diukur dari tingkat keberhasilan balai dalam memberikan bantuan baik prasarana dan sarana pendukungnya termasuk
pendampingannya bagi pembudidaya dalam sebuah hamparan pertanian yang memiliki luasan tertentu
Pengukuran capaian bantuan sarana prasarana system minapadi diperoleh melalui penghitungan jumlah luasan lahan (Hektar) yang digunakan untuk budidaya system minapadi yang telah
diperbantukan kepada kelompok masyarakat yang telah lolos dari beberapa persyaratan penerima bantuan berdasarkan Berita Acara Serah Terima BPBAT Mandiangin jumlah sarana prasarana minapadi yang telah diperbantukan kepada kelompok masyarakat yang telah lolos dari beberapa persyaratan untuk menerima bantuan
Capaian IKU 7= ∑Paket Bantuan bioflok yang tersalurkan 5 Satuan Pengukuran : Hektar/Unit
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas/output 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala Balai
9 Sumber Data : Seksi Uji Terap Teknik dan Kerjasama
10 Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahunan
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- 40 60 15 40
Halaman | 22 5.8. Jumlah Bantuan Budidaya Cacing Sutera Yang Dikembangkan
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Kegiatan : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan
3 Nama IKU : Jumlah bantuan budidaya cacing sutera yang dikembangkan (unit) 4 Deskripsi : Cacing sutera (tubifex) atau sering disebut cacing rambut banyak
digunakan sebagai sumber pakan pada benih ikan. Tingginya manfaat dan permintaan cacing sutera membuat cacing sutera memiliki nilai ekonomis.
Pengukuran capaian bantuan unit budidaya cacing sutera ini diperoleh melalui penghitungan jumlah unit sarana prasarana budidaya cacing sutera yang telah diperbantukan kepada kelompok masyarakat berdasarkan Berita Acara Serah Terima BPBAT Mandiangin
Capaian IKU 8 = ∑Paket Bantuan cacing sutera yang tersalurkan 5 Satuan Pengukuran : Unit
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas/output 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala Balai
9 Sumber Data : Seksi Uji Terap Teknik dan Kerjasama
10 Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahunan
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - - 5
Halaman | 23 5.9. Jumlah Sarana Teknologi yang di produksi oleh UPT untuk bidang Pembenihan
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Strategis : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan
3 Nama IKU : Jumlah sarana teknologi yang diproduksi oleh UPT untuk bidang perbenihan (unit)
4 Deskripsi : Jumlah sarana teknologi terapan di bidang perbenihan yang diproduksi oleh BPBAT Mandiangin yang siap diterapkan di masyarakat atau siap didiseminasikan.
Capaian IKU 9 = ∑Sarana teknologi yang diproduksi 5 Satuan Pengukuran : Paket Teknologi
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas/output 7 Tingkat Validasi IKU : Lead Process 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala Balai
9 Sumber Data : Fungsional Perekayasa dan fungsional pendukung seperti teknisi litkayasa, pengawas perikanan dan fungsional umum lainnya 10 Status Data : Penghitungan raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2016 Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Target 2021
6 1 1 1 1
Halaman | 24 5.10. Jumlah diseminasi teknologi PB bidang perbenihan (layanan)
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Strategis : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan
3 Nama IKU : Jumlah diseminasi teknologi PB bidang perbenihan (layanan) 4 Deskripsi : Setiap tahun selalu ada hasil dari teknologi bidang perikanan yang
telah dihasilkan oleh BPBAT Mandiangin. Oleh karena itu demi dapat membangun kehidupan pembudidaya, balai perlu berbagi dengan masyarakat tentang berbagai macam usaha yang telah dilaksanakan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dengan cara melakukan diseminasi bidang perikanan.
Capaian IKU 10 = ∑Layanan diseminasi teknologi 5 Satuan Pengukuran : Persen
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas/output 7 Tingkat Validasi IKU : Lead Process 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala Balai, Seksi UTTK
9 Sumber Data : Hasil kegiatan dari divisi pelayanan public
10 Status Data : Penghitungan raw data 11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - - 1
Halaman | 25 5.11. Jumlah bantuan budidaya ikan hias yang didistribusikan ke masyarakat (unit)
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Strategis : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan
3 Nama IKU : Jumlah bantuan budidaya ikan hias yang didistribusikan ke masyarakat (unit)
4 Deskripsi : Budidaya ikan hias merupakan salah satu usaha budidaya yang sedang diminati oleh masyarakat. Usaha budidaya ini menghasilkan komoditas ikan yang memiliki nilai estetika yang dapat menunjang keindahan lingkungan. Bahkan tidak jarang ditemui kompetisi yang mempertandingkan ikan hias. Oleh karena animo masyarakat yang tinggi, BPBAT Mandiangin mengusulkan bantuan sarana prasarana untuk budidaya ikan hias.
Jumlah bantuan paket budidaya ikan hias yang dihitung sebagai capaian IKU) adalah seluruh paket budidaya ikan hias yang diserahkan sebagai bantuan dengan disertai berita acara serah terima.
Capaian IKU 11 = ∑Paket Bantuan ikan hias yang tersalurkan
Cara pengukuran yang dilakukan adalah penghitungan seluruh jumlah paket berdasarkan Berita Acara Serah Terima bantuan ikan hias BPBAT Mandiangin.
5 Satuan Pengukuran : Unit
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas/output 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala BPBAT Mandiangin
9 Sumber Data : Kepala Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis
10 Status Data : (i) Data Primer berasal dari hasil pembinaan dan monev; (ii) Data Sekunder berasal dari laporan produksi dan persediaan yang diolah dan dipublikasikan
Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis 11 Jenis Perhitungan Data : Kumulatif
12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Bulanan
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018
Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - 5unit 15 Unit
Halaman | 26 5.12 Jumlah layanan laboratorium
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Strategis : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan 3 Nama IKU : Jumlah layanan laboratorium (sampel)
4 Deskripsi : Jumlah layanan laboratorium yang diberikan kepada masyarakat yang dihitung berdasarkan jumlah sampel yang telah diperiksa dan
berdasarkan jumlah Lembar Hasil Uji (LHU). Pengujian yang dilayani antara lain: Kualitas Air, Patologi (Parasit, Histologi, Mikrobiologi dan Biologi Molekuler), dan residu (logam berat dan antibiotik)
Capaian IKU 12 = (∑Sampel uji Kualitas air + ∑Sampel uji patologi +
∑Sampel uji Residu) pada bulan ke- i+ii+iii+…..+xii 5 Satuan Pengukuran : Sampel
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas/output 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis
9 Sumber Data : (i) Data Primer berasal dari hasil pembinaan dan monev; (ii) Data Sekunder berasal dari laporan produksi dan persediaan yang diolah dan dipublikasikan Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis
10 Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Kumulatif
12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Bulanan
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
2000 2080
Halaman | 27 5.13. Jumlah sampel nutrisi pakan (sampel)
1 Perspektif : Internal Process Perspective
2 Sasaran Strategis : Pengelolaan perikanan budidaya yang berkelanjutan 3 Nama IKU : Jumlah sampel nutrisi pakan
4 Deskripsi : Jumlah layanan laboratorium yang diberikan kepada masyarakat yang dihitung berdasarkan jumlah sampel nutrisi yang telah diperiksa dan berdasarkan jumlah Lembar Hasil Uji (LHU)
Capaian IKU 13 = ∑Sampel pakan bulan ke- i+ii+iii+…..+xii 5 Satuan Pengukuran : Sampel
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kasi Pengujian dan Dukungan Teknis 9 Sumber Data : Kepala Divisi Pakan Buatan dan Alami 10 Status Data : Penghitungan raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Semester
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - - 20
Halaman | 28 5.14. Indeks profesionalitas ASN lingkup BPBAT Mandiangin
1 Perspektif : Learn and Growth Perspective
2 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPBAT Mandiangin 3 Nama IKU : Indeks Profesionalitas ASN Lingkup BPBAT Mandiangin
4 Deskripsi : Indeks profesionalitas ASN mengacu pada tersedianya kompetensi dan integritas yang memadai dari setiap ASN yang ada di lingkup BPBAT Mandiangin. Kompetensi adalah kemampuan utk melaksanakan tugas sesuai dgn kemampuan & pengetahuan. Integritas adalah kecendrungan untuk sikap yang patuh pada aturan dan norma.
Indeks Kompetensi dan Integritas dimaksud terdiri dari
Kompetensi Hasil Asesmen, Kehadiran Pegawai, Capaian Kinerja (SKP), LHKASN/LHKPN, terhadap Pejabat yang telah dilakukan Asesmen.
Formula:
Capaian IK 14: 25%Pendidikan + 40%Kompetensi + 30%Kinerja + 5%Kepatuhan
5 Satuan Pengukuran : Nilai 6 Jenis Aspek Target : Kualitas 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Outcome 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala Balai
9 Sumber Data : Dengan cara : (i) hasil rekomendasi penilaian kompetensi/asesmen terhadap pejabat yang telah mengikuti Asesmen; (ii) SKP Pegawai; (iii) Presensi pegawai; dan (iv) LHKASN/LHKPN
10 Status Data : Hasil perhitungan raw data 11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir
12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
93,89 90,75 71 72 73
Halaman | 29 5.15. Nilai Wilayah Bebas Koprupsi Satker BPBAT Mandiangin (nilai)
1 Perspektif : Learn and Growth Perspective
2 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPBAT Mandiangin 3 Nama IKU : Nilai WBK Satker BPBAT Mandiangin
4 Deskripsi : Predikat WBK merupakan status yang dapat disandang oleh unit kerja yang telah menerapkan prinsip-prinsip pelayanan publik yang transparan, bebas pungli, dan mampu dipertanggungjawabkan.
Target unit kerja berpredikat WBK merupakan target yang diberikan kepada beberapa satuan kerja yang telah memiliki status WBK untuk dipertahankan dalam siklus 2 tahunan. Target ini dapat dinyatakan berhasil saat predikat yang telah diperoleh mampu dipertahankan oleh unit kerja. Penilaian WBK terdiri atas 6 area, yaitu Area Manajemen Perubahan, Area Penguatan Tata Laksana, Area Penataan Siste Mnajemen SDM, Area Penguatan Akuntabilitas, Area Penguatan Pengawasa, dan Area Peningkatan Kualitas Layanan Publik.
5 Satuan Pengukuran : Nilai 6 Jenis Aspek Target : Kuantitas 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala Balai
9 Sumber Data : Hasil penilaian bersama antara Itjen dan Kemen PAN dan RB
10 Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Kontribusi
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - 75 76
Halaman | 30 5.16. Persentase penyelesaian LHP BPK lingkup BPBAT Mandiangin (%)
1 Perspektif : Learn and Growth Perspective
2 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPBAT Mandiangin 3 Nama IKU : Persentase penyelesaian LHP BPK lingkup BPBAT Mandiangin (%) 4 Deskripsi : Berdasarkan pasal 1 Angka 14 UU no 15 tahun 2006 tentang BPK, Hasil
pemeriksaan adalah hasil dari penilaian kebenaran, kepatuhan, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan data/informasi tentang pengelaolaan dan tanggungjawab keuangan Negara yang dilakukan secara independen, objektif, dan professional berdasarkan Standar Pemeriksaan, yang dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan sebagai keputusan BPK.
Formula:
Capaian IK 16 =
Keterangan: Nt= Jumlah rupiah temuan BPK atas satker N = Jumlah rupiah nilai temuan BPK atas DJPB 5 Satuan Pengukuran : Persen
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Seluruh Sub Bagian dan Seksi
9 Sumber Data : Sub Bagian Tata Usaha 10 Status Data : Hasil perhitungan raw data 11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir
12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - - 100
Halaman | 31 5.17. Nilai rekon satker BPBAT Mandiangin (nilai)
1 Perspektif : Learn and Growth Perspective
2 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPBAT Mandiangin
3 Nama IKU : Nilai rekon satker BPBAT Mandiangin (nilai)
4 Deskripsi : Penilaian Kementerian PAN & RB atas akuntabilitas kinerja KKP.
Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodic.
Formula:
Capaian IK 17 = 30%Kepatuhan + 30%Kesesuaian + 40%Ketercapaian 5 Satuan Pengukuran : Persen
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Seluruh Sub Bagian dan Seksi
9 Sumber Data : Sub Bagian Tata Usaha 10 Status Data : Hasil perhitungan raw data 11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir
12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
A (88,19) 100 85 85 90
Halaman | 32 5.18 Persentase rekomendasi hasil pengawasan lingkup BPBAT Mandiangin yang dokumen tindak
lanjutnya telah tuntas (%)
1 Perspektif : Learn and Growth Perspective
2 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPBAT Mandiangin
3 Nama IKU : Prosentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup BPBAT Mandiangin (%)
4 Deskripsi : IKU ini merupakan IKU baru yang belum pernah diukur di tahun sebelumnya. Hasil nilai didapatkan dari DJPB KKP dengan perhitungan sebagai berikut:
Capaian IK 18 =
Keterangan:
Nt: Jumlah rekomendasi dari LHP Itjen KKP yang telah ditindaklanjuti oleh BPBAT Mandiangin
N: Jumlah rekomendasi dari LHP Itjen KKP yang diberikan kepada BPBAT Mandiangin
5 Satuan Pengukuran : Persen (%) 6 Jenis Aspek Target : Rata-rata 7 Tingkat Validasi IKU : Lead Process 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala BPBAT Mandiangin 9 Sumber Data : Hasil penghitungan dari DJPB KKP
10 Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Adopsi Langsung
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - 60% 65 %
Halaman | 33 5.19. Prosentase unit kerja lingkup BPBAT Mandiangin yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
1 Perspektif : Learn and Growth Perspective
2 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPBAT Mandiangin
3 Nama IKU : Prosentase unit kerja lingkup BPBAT Mandiangin yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
4 Deskripsi : IKU ini memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah untuk mengidentifikasi, menciptakan,
menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari. Penilaian meliputi pemenuhan dokumen kinerja, keikutsertaan pimpinan da keaktifan pejabat pada media publikasi bitrix24.
Formula:
Capaian IK 22= 30%Nilai dokumen + 20% Keikutsertaan + 50%
Keaktifan 5 Satuan Pengukuran : Persen (%) 6 Jenis Aspek Target : Rata-rata 7 Tingkat Validasi IKU : Lead Process 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala BPBAT Mandiangin
9 Sumber Data : Data didapat dari hasil lembar kerja evaluasi Badan Pemeriksa Keuangan
10 Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Adopsi Langsung
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - 100 84%
Halaman | 34 5.20. Nilai IKPA satker BPBAT Mandiangin (nilai)
1 Perspektif : Learn and Growth Perspective
2 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPBAT Mandiangin
3 Nama IKU : Nilai IKPA satker BPBAT Mandiangin (nilai)
4 Deskripsi : IKU ini merupakan IKU baru yang belum pernah diukur di tahun sebelumnya. Penghitungan data didapat dari hasil audit yang dilaksanakan oleh ITJEN dan telah diserahkan kepada BPK untuk mendapatkan hasil evaluasi.
Capaian IK 20 dilihat dari hasil perhitungan pada aplikasi OMSPANINT Kemenkeu pada menu Monev PA.
5 Satuan Pengukuran : Persen (%) 6 Jenis Aspek Target : Rata-rata 7 Tingkat Validasi IKU : Lead Process 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala BPBAT Mandiangin 9 Sumber Data : Hasil perhitungan pada aplikasi
10 Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Adopsi Langsung
13 Polarisasi : Maximize
14 Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - 100 89%
Halaman | 35 5.21. Nilai kinerja anggaran lingkup BPBAT Mandiangin (%)
1 Perspektif : Learn and Growth Perspective
2 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPBAT Mandiangin 3 Nama IKU : Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran lingkup BPBAT
Mandiangin / nilai IKPA (%)
4 Deskripsi : Dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan
No.249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan RKA-K/L:
P : dilakukan dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran seluruh satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh satker (Bobot Penyerapan Anggaran (WP) =9,7%)
K : antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata- rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan antara akumulasi dan akumulasi realisasi anggaran bulanan seluruh satker rencana penarikan dana bulanan seluruh satker dengan jumlah bulan (Bobot Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi (WK)=18,2%)
PK : dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran dan rata-rata realisasi Indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran (Bobot Pencapaian Keluaran (WPK) =43,5%)
E : dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang diperoleh dari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran (Bobot Efisiensi (WE) =28,6%)
5 Satuan Pengukuran : Persen (%) 6 Jenis Aspek Target : Kuantitas 7 Tingkat Validasi IKU : Lead Input 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala BPBAT Mandiangin
9 Sumber Data : SMART Kemenkeu dan OMSPAN Kemenkeu
10 Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Lingkup Dipersempit
Halaman | 36
13 Polarisasi : Minimize
14 Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
97,06 95,31 97,43 85 86
5.22. Tingkat kepatuhan pengadaan barang dan jasa (%)
1 Perspektif : Learn and Growth Perspective
2 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPBAT Mandiangin 3 Nama IKU : Tingkat kepatuhan pengadaan barang dan jasa (nilai)
4 Deskripsi : Suatu ukuran yang menggambarkan tingkat kepatuhan pengadaan Barang dan Jasa Lingkup eselon I telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku (Sumber : Nota Dinas Inspektorat KKP No.
4.11/ITJ.0/RC.610/I/2020) Formula:
Capaian IK 22= 20%Unsur1 + 30%Unsur2 + 20%Unsur3 + 30%Unsur 4
Keterangan:
Unsur 1: Rencana umum pengadaan yg diupload di aplikasi SIRUP Unsur 2: Persentase jumlah pengadaan belanja modal lewat SPSE Unsur 3: Laporan penyelenggaraan barang/jasa
Unsur 4: kesesuaian tahap pelaksanaan 5 Satuan Pengukuran : Nilai
6 Jenis Aspek Target : Kuantitas 7 Tingkat Validasi IKU : Ag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala BPBAT Mandiangin
9 Sumber Data : Hasil perhitungan dari Inspektorat KKP
10 Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 12 Metode Cascading : Adopsi Langsung
13 Polarisasi : Minimize
14 Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - 72,5
Halaman | 37 5.23. Tingkat pengelolaan BMN (nilai)
1 Perspektif : Learn and Growth Perspective
2 Sasaran Strategis : Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPBAT Mandiangin
3 Nama IKU : Tingkat pengelolaan BMN (nilai)
4 Deskripsi : Suatu ukuran yang menggambarkan tingkat kepatuhan pengelolaan Barang Milik Negara Lingkup eselon I telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku (Sumber : Nota Dinas Inspektorat KKP No.
4.11/ITJ.0/RC.610/I/2020) Formula:
Capaian IK 23 = 10% Unsur 1 + 25% Unsur 2 + 20% Unsur 3 + 25%
Unsur 4 + 20% Unsur 5 Keterangan:
Unsur 1 : Tingkat pemanfaatan RKBMN
Unsur 2 : a usulan PSP BMN pengadaan belanja modal s.d. TW IV 2020 Unsur 3: Tingkat penyelesaian inventarisasi dan penilaian kembali (revaluasi asset) tahun 2017-2019
Unsur 4 : Pemanfaatan BMN hasil pengadaan belanja modal tahun 2020 didukung BAST / BA Pemakaian
Unsur 5: Penyusunan Laporan BMN tepat waktu 5 Satuan Pengukuran : Nilai
6 Jenis Aspek Target : Kualitas (Mutu) 7 Tingkat Validasi IKU : Lag Output 8 Unit/Pihak Penanggung jawab
IKU
: Kepala BPBAT Mandiangin
9 Sumber Data : Hasil perhitungan dari Inspektorat KKP 1
0
Status Data : Raw data
11 Jenis Perhitungan Data : Nilai posisi akhir 1
2
Metode Cascading : Lingkup Dipersempit 1
3
Polarisasi : Minimize
1 4
Periode Pelaporan : Tahun
15 Tabel Data : Realisasi 2017 Realisasi 2018 Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2021
- - - 72,5
Halaman | 38
BAB 6. PENUTUP
Pedoman Umum Pengukuran Indikator Kinerja Utama Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin Tahun 2021 ini menyajikan cara-cara yang dilakukan dalam melakukan pengukuran kinerja terhadap Indikator Kinerja Utama Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin Tahun 2021 sehingga dapat diketahui capaian dan hasil dari kinerja berdasarkan perhitungan yang akurat sehingga diperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan validitas datanya.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi unit kerja yang melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja utama yang telah ditetapkan. Selain itu, realitas perolehan hasil kinerja pun dapat terukur dengan baik melalui hasil evaluasi terhadap pengukuran yang telah dilakukan. Dengan demikian, maka dapat diambil tindak lanjut berupa kebijakan stakeholder terhadap kinerja yang dihasilkan, baik pada saat dimulainya kegiatan, saat berlangsungnya kegiatan, ataupun di akhir kegiatan sehingga diharapkan akan diperoleh hasil kinerja yang lebih baik di periode berikutnya.