• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2022"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO AKTIVITAS SERTA RASIO PROFITABILITAS TERHADAP

PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG

TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

SITI VITIA MUFLIHUNNA 105721116318

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2022

(2)

i

KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN :

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO AKTIVITAS SERTA RASIO PROFITABILITAS TERHADAP

PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG

TERDAFTAR DI BEI HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh :

SITI VITIA MUFLIHUNNA NIM : 105721116318

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2022

(3)

ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatau urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (untuk uruan

yang lain) dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap (Q.S. Al-Insyirah : 6-8)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta kerunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rabbil’alamin

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta Orang-orang yang saya sayang dan almamaterku

PESAN DAN KESAN

Pencapaian tanpa kerja keras itu

bukan sebuah hal yang bisa untuk dibanggakan

(4)

iii

(5)

iv

(6)

v

(7)

vi

(8)

vii ABSTRAK

SITI VITIA MUFLIHUNNA. 2022. Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas serta Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI. Skripsi Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammaiyah Makassar.

Dibimbing oleh : Asri Jaya dan Nurlina

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Rasio Likuiditas Rasio Aktivitas dan Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI periode 2016-2020. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuantitatif. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 8 perusahaan yang diambil berdasarkan kriteria tertentu dengan menggunakan teknik Purposive Sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Equity berpengaruh positif dan Cash Ratio berpengaruh negatif terhadap perubahan laba sedangkan Total Asset Turnover dan Gross Profit Margin tidak berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Adapun hasil uji determinasinya yaitu besaran pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen yaitu 19,4% maka dapat dikatakan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen sangat rendah.

Kata kunci : Cash Ratio, Total Asset Turnover, Return on Equity, Gross Profit margin dan Perubahan Laba.

(9)

viii ABSTRACT

SITI VITIA MUFLIHUNNA. 2022. The Effect of Liquidity Ratios, Activity Ratios and Profitability Ratios on Profit Changes in Mining Companies Listed on the IDX. Thesis Department of Management. Faculty of Economics and Business. University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by : Asri Jaya and Nurlina

This study aims to determine the effect of the Liquidity Ratio, Activity Ratio and Profitability Ratio on Profit Changes in Mining Companies Listed on the IDX for the 2016-2020 period. The type of research used in this research is quantitative. The type of data used is secondary data obtained from financial statements. The sample in this study amounted to 8 companies which were taken based on certain criteria using the purposive sampling technique.

The results showed that Return on Equity had a positive effect and Cash Ratio had a negative effect on profit changes, while Total Asset Turnover and Gross Profit Margin had no effect on changes in profits for mining companies listed on the IDX. As for the results of the determination test, namely the magnitude of the effect of the dependent variable on the independent variable, namely 19.4%, it can be said that the influence given by the independent variable on the dependent variable is very low.

Keywords : Cash Ratio, Total Asset Turnover, Return on Equity, Gross Profit margin and profit change.

.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, petunjuk dan hidayah-Nya yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan judul “Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas serta Rasio Profitabilitas terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI”. Shalawat serta salam lupa penulis kirimkan kepada nabi yang rela meneteskan keringatnya, nabi yang rela meneteskan keringatnya hingga rela menteskan darahnya, yaitu Rasulullah Muhammad SAW, Nabi yang telah Emenuntun ummatnya dari alam yang gelap gulita kepada alam yang terang menderang dengan segala ajaran ilmu dan sunnahnya.

Penelitian serta penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan perkuliahan dan mencapai gelar Sarjana Manajemen (S.M) pada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan yang banyak dari berbagai pihak baik secara materi maupun motivasi.

Teristimewa dan yang paling utama penulis ucapkan maaf dan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yaitu Bapak Laupe dan Ibu Farida yang paling tulus memberikan dukungan, harapan, semangat, perhatian, kasih saying serta doa tanpa henti yang diberikan tampa pamrih. Dan adik-adikku tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan doa hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang

(11)

x

diberikan kepada penulis demi kebaikan dan keberhasilan dalam menuntuk ilmu.

Dan yang terakhir untuk teman-teman seperjuangan dan juga sahabatku terkasih Zahra dan Uul yang menjadi saksi dari segala perjuangan dan pengorbanan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga apa yang telah di berikan kepada penulis diridhai oleh Allah SWT. Dan juga dapat memetik banyak berkah serta bernilai ibadah dikehidupan dunia maupun akhirat.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripi ini mendapatkan berbagai dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampakain rasa hormat serta terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, S.E., M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, S.E., M.M, Selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Asri Jaya, S.E., M.M, Selaku Pembimbing I yang telah membimbing, mengarahkan dan meluangkan waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhirnya.

5. Ibu Nurlina, S.E., M.M, Selaku Pembimbing II yang telah membantu selama penyususnan skripsi hingga lulus ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten dosen Fakultas Ekonom dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Makassar yang tak kenal lelah dalam menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen yang telah membantu dalam penyelesaian berkas skripsi.

(12)

xi

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen yang menjadi partner selama menuntut ilmu didunia perkuliah dan juga dalam menyelesaikan tugas akhir.

9. Terima kasih kepada teman-teman Man 18D & FM 18D yang telah menemani dan saling menyemangati dari awal memasuki dunia perkuliahan hingga saat ini.

10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bias saya tulis satu persatu yang telah memberikan motivasi, semangat, dukungan serta kesabarannya sehingga penulis dapat merampungkan penelitian dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya pada pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan sarannya demi kesempuraan skripsi ini.

Penulis berharap skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkhusus kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii sabilil haq fastabiqul khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 04 Juni 2022

Siti Vitia Muflihunna

(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN...Error! Bookmark not defined. SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Teori ... 7

1. Manajemen Keuangan ... 7

(14)

xiii

2. Laporan Keuangan ... 9

3. Rasio Keuangan ... 14

4. Perubahan Laba ... 22

B. Tinjauan Empiris ... 24

C. Kerangka Konsep ... 27

D. Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

C. Jenis dan Sumber Data ... 29

D. Populasi dan Sampel ... 30

E. Metode Pengumpulan Data ... 31

F. Definisi Operasional Variabel ... 32

G. Metode Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 38

B. Penyajian data (Hasil Penelitian) ... 49

C. Uji Asumsi Klasik ... 57

D. Analisis Regresi Linear Berganda ... 60

E. Uji Hipotesis ... 61

F. Analisis dan Interpretasi (Pembahasan)... 63

(15)

xiv

BAB V PENUTUP ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LAMPIRAN ... 73

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Tinjauan Emperis ... 24

3.1 Kriteria Sampel Penelitian ... 30

3.2 Sampel Penelitian ... 31

3.3 Definisi Operasional Perusahaan ... 32

4.1 Cash ratio 2016-2020 ... 50

4.2 Total Asset Turnover 2016-2020 ... 51

4.3 Return on Equity 2016-2020 ... 53

4.4 Gross Profit Margin 2016-2020 ... 54

4.5 Perubahan Laba 2016-2020... 56

4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 57

4.7 Coefficients ... 58

4.8 Model Summary ... 60

4.9 Nilai tabel Durbin-Watson ... 60

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Skema Kerangka Konsep ... 27 4.1 Uji Heteroskedastisitas ... 59

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Cash Ratio 2016-2020 ... 74

Lampiran 2 Total Asset Turnover 2016-2020 ... 74

Lampiran 3 Return on Equity 2016-2020... 74

Lampiran 4 Gross Profit Margin 2016-2020 ... 75

Lampiran 5 Perubahan Laba 2016-2020 ... 75

Lampiran 6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 76

Lampiran 7 Coefficients ... 76

Lampiran 8 Gambar Uji Heteroskedastisitas ... 77

Lampiran 9 Model Summary ... 77

Lampiran 10 Nilai Tabel Durbin-Watson... 77

Lampiran 11 ANOVA ... 78

Lampiran 12 Gambar t Tabel ... 79

Lampiran 13 Tabel Perubahan Laba ... 80

Lampiran 14 Data Laporan Keuangan Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 81

Lampiran 15 Populasi Penelitian ... 82

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hampir diketahui oleh seluruh dunia bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan berbagai sumber daya, salah satunya yaitu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan penerimaan Negara bukan pajak, selain itu juga dapat digunakan sebagai penunjang kegiatan perekonomian baik mikro maupun makro, maka dari itu tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pertambangan memiliki peran penting bagi Negara. Kontribusi yang diberikan sektor ini sangat signifikan pengaruhnya bagi perekonomian Indonesia. Pesatnya perkembangan sektor pertambangan yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di sektor ini.

Pertambangan adalah salah satu perusahaan yang menjadi penopang pembangunan perekonomi suatu Negara, karena memiliki peran sebagai penyedia sumber daya energi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Industri pertambangan merupakan industri yang berfokus pada eksploitasi hasil bumi yang kemudian diolah untuk memperoleh hasil, kemudian dijual untuk mendapat laba bagi suatu perusahaan, untuk mengeksplorasi sumber daya dalam mengembangkan pertambangan akan membutuhkan modal yang cukup besar. Maka dari itu banyak perusahaan pertambangan yang masuk ke dalam pasar modal dengan tujuan menyerap investasi dan memperkuat dananya.

(20)

Kinerja keuangan perusahaan pertambangan mengalami naik turun pada tahun 2015 hingga 2017, tahun 2015 merupakan tahun terburuk bagi perusahaan pertambangan. Dalam rangkaian laporan industry PWC (Price Waterhouse Coopers) menyatakan bahwa ada 40 perusahaan pertambangan global terbesar yang mencatat kerugian bersih kolektif sebesar US$27 miliar. Hal itu mengakibatkan kapitalis pasar yang mengalami penurunan hingga 37%, hal itu disebabkan karena deflasi komoditas sebesar 25% dari tahun lalu. Pada tahun 2016, kapitalis pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami peningkatan sebesar 23% menjadi Rp. 198 triliun yang sama dengan inflasi sejumlah komoditas selama empat bulan pertama tahun 2016. Pada tahun 2017, industri pertambangan Indonesia memperoleh hasil yang baik seiring pemulihan harga komoditas dan peningkatan permintaan komoditas secara global. Kapitalisasi pasar dari 40 perusahaan pertambangan terbesar meningkat 30% menjadi USD $926 miliar (sumber : www.pwc.com )

Kondisi yang terjadi pada perusahaan pertambangan bisa diartikan sebagai kinerja dari suatu perusahaan, dan juga sebagai alat ukur apakah perusahaan mengalami kemajuan atau sebaliknya. Bagi investor dan pihak yang berkepemimpinan lainnya yang mau mengetahui buruk baiknya perusahaan maka perlu dilakukan evaluasi kinerja keuangan perusahaan dengan analisis laporan keuangan, salah satu caranya yaitu dengan menggunakan rasio profitabilitas, rasio ini menunjukkan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas ini digunakan untuk mengukur seberapa efisien manajemen perusahaan dalam mencari keuntungan dari

(21)

3

setiap penjualan. Rasio ini juga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam hal penjualan dan menekan biaya-biaya yang dikeluarkan. Selain itu rasio profitabilitas mampu menggerakkan perusahaan dalam memanfaatkan seluruh dana yang dimiliki dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba yang maksimal.

Menurut hasil penelitian dari Ravasadewa (2018). Pertama, secara parsial variabel gross profit margin (GPM) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Kedua, secara parsial variabel net profit margin (NPM) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Ketiga, secara parsial variabel Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Keempat, secara parsial variabel Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba (Sumber: Ravasadewa 2018). Pada hasil penelitian Pasupati (2020) tidak membuktikan pengaruh Rasio Profitabilitas dengan pengukuran Return on Equity terhadap perubahan laba (EBIT) (Sumber: Pasupati 2020). Pada penelitian Suriani dan Ningsih (2020) membuktikan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba, Debt to Asset Ratio (DAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap laba dan Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba (Sumber: Suriani dan Ningsih 2020)

Indonesia termasuk salah satu Negara dengan hasil tambang terbesar di dunia. Meski demikian, akan tetapi tingkat pendapatan yang diperoleh beberapa perusahaan tambang tidak semuanya baik. Beberapa perusahaan yang mendapat keuntungan lebih, ada pula yang tidak. Maka dari itu untuk mengetahui keberhasilan suatu perusahaan dapat di ukur berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola labanya, dan untuk

(22)

mengetahui hal tersebut kita dapat menggunakan Rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menilai kemampuan perusahaan dalam mencari laba. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang didapatkan dari penjualan dan pendapatan investasi. (Kasmir 2019:198).

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas serta Rasio Profitabilitas terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan empiris yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Apakah Cash Ratio (CAR) berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016-2020?

2. Apakah Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016-2020?

3. Apakah Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016- 2020?

4. Apakah Gross Profit Margin (GPM) berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016-2020?

(23)

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari uraian dari rumusan masalah maka tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui pengaruh Cash Ratio (CAR) terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016-2020.

2. Mengetahui pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016-2020.

3. Mengetahui pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016- 2020.

4. Mengetahui pengaruh Gross Profit Margin (GPM) terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016-2020.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi sebagai salah satu rujukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai rasio profitabilitas dan perubahan laba.

2. Manfaat praktis a. Bagi penulis

Kegiatan penelitian ini menjadi sebagai pengalaman yang berharga dalam upaya mengimplementasikan dan mengembangkan pengetahuan penulis mengenai rasio profitabilitas dan perubahan laba.

(24)

b. Bagi perusahaan

Penelitian ini dapat menjadi sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan khususnya manajemen keuangan yang berkaitan langsung dengan perubahan laba.

c. Bagi investor

Penelitian ini bisa menjadi informasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi.

(25)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Manajemen Keuangan

Manajemen berperan penting bagi siapa saja, khususnya perusahaan. Bagi sebuah perusahaan, keuangan ibaratkan sebagai pondasi penting dan wajib dikelola dengan baik. Bila tidak, keuangan perusahaan akan berantakan dan menghentikan kegiatan perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan divisi atau tim khusus untuk mengurus keuangan.

Manajemen keuangan adalah kegiatan yang mencakup perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, hingga mengendalikan dana dan aset perusahaan. Pengelolaan keuangan wajib di-handle dengan perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan dilema di kemudian hari yang bisa merugikan perusahaan. Adapun beberapa tujuan manajemen keuangan yaitu:

a. Menjaga arus kas perusahaan

Manfaat manajemen keuangan yang pertama adalah menjaga arus kas perusahaan. Arus kas adalah keluar masuknya uang kas dalam perusahaan yang harus dipantau agar tidak terjadi pengeluaran yang tidak diinginkan. Jika arus kas dalam perusahaan tidak terkendali maka bisa menyebabkan kerugian. Biasanya uang kas digunakan untuk menggaji karyawan, membeli bahan baku atau keperluan logistic, dan pengeluaran lainnya.

(26)

b. Memaksimalkan keuangan perusahaan

Selain mengawasi keuangan, manajemen keuangan pada perusahaan juga bertujuan untuk memaksimalkan keuangan perusahaan. Artinya, segala aktivitas anggaran dana yang sifatnya tidak menguntungkan perusahaan bisa diganti dengan aktivitas yang lebih menguntungkan.

c. Mempersiapkan struktur modal

Tujuan adanya manajemen keuangan di perusahaan adalah merencanakan struktur modal agar bisa menyeimbangkan antara anggaran perusahaan dengan dana pinjaman. Perencanaan modal yang tepat bisa bantu perusahaan meminimalisir modal dengan bijak.

d. Mengoptimalkan kelangsungan perusahaan

Jika manajer keuangan bisa mengambil keputusan dengan tepat, maka hal ini bisa mengurangi risiko operasional perusahaan yang sifatnya merugikan. Bagian lain yang tidak kalah penting dari pekerjaan manajer keuangan adalah ahli membaca pasar saham.

Tidak hanya tujuan, manajemen keuangan dalam perusahaan juga memiliki fungsi penting. Berikut lima fungsi adanya manajemen keuangan di dalam perusahaan :

a. Planning atau perencanaan adalah fungsi pertama dari manajemen keuangan. Fungsi pertama ini mengatur beberapa hal diantaranya uang kas, merencanakan arus kas perusahaan, dan menghitung laba rugi perusahaan.

b. Budgeting atau anggaran dana adalah kegiatan penting yang harus dilakukan untuk keperluan perusahaan. Biasanya alokasi dana ini

(27)

9

dilakukan seminimal mungkin dengan dengan anggaran dana yang ada.

c. Controlling atau evaluasi terhadap keuangan perusahaan adalah fungsi selanjutnya dalam manajemen keuangan. Kehadiran evaluasi dibutuhkan untuk memperbaiki sistem keuangan perusahaan.

d. Auditing atau pemeriksaan, selain evaluasi manajemen keuangan juga berfungsi untuk auditing atau pemeriksaan keuangan perusahaan agar tidak terjadi penyimpangan.

e. Reporting atau laporan keuangan dilakukan secara terbuka dan juga transparan. Laporan keuangan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan. (Sumber : https://rangkulteman.co.id )

2. Laporan Keuangan

Laporan keuangan ialah catatan tertulis yang menyampaikan aktivitas serta kondisi keuangan suatu bisnis atau entitas dan terdiri dari empat komponen utama. Laporan keuangan secara sederhana merupakan suatu informasi mengenai aktivitas keuangan perusahaan yang bisa digunakan untuk melihat dan menilai kondisi suatu perusahaan dan juga menilai kinerja perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan keuangan digunakan untuk menyajikan informasi keuangan entitas yang dipertanyakan sejelas dan seringkas mungkin untuk entitas dan bagi pembaca. Laporan keuangan untuk bisnis biasanya mencakup laporan laba rugi, neraca, laporan laba ditahan, dan arus kas tapi kemungkin juga memerlukan pengungkapan yang terperinci tambahan tergantung pada kerangka akuntansi yang relevan.

(28)

Laporan keuangan sering di audit oleh lembaga pemerintah, akuntan, perusahaan, dll. Untuk memastikan keakuratan dan untuk tujuan pajak, pembiayaan, atau investasi (Darmawan 2020:1)

Laporan keuangan merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak internal dan eksternal perusahaan yang terlibat dalam bisnis untuk mengetahui bagaimana posisi harta dan hasil operasi perusahaan pada suatu periode tertentu. Dalam upaya untuk membuat keputusan yang rasional, pihak ekstern perusahaan maupun pihak intern perusahaan seharusnya menggunakan suatu alat yang mampu menghasilkan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan. Secara mendasar dapat dijelaskan bahwa laporan keuangan merupakan laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan dan digabungkan dengan informasi lain, seperti industry, kondisi ekonomi, gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.

Manajer keuangan harus bisa memahami dan mengartikan apa yang diungkapkan dalam laporan keuangan untuk bisa efektif (Hartono 2018:1). Laporan keuangan perusahaan terdiri atas 5 bagian, yaitu : a. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan, yang menunjukkan aktiva (aset), kewajiban (hutang) dan ekuitas (modal) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Aktiva atau aset adalah segala sesuatu yang dimiliki perusahaan, sedangkan pasiva (kewajiban & ekuitas) dapat dikatakan segala sesuatu yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh atau

(29)

11

membiayai aset tadi. Dalam neraca, aktiva lancar disajikan terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban lancer terpisah dari kewajiban tidak lancar, kecuali untuk industri tertentu yang diatur secara khusus.

Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya. Berikut komponen utama: (Hartono 2018: 1-2).

1) Aktiva

a) Aktiva Lancar

i. Kas dan setara kas ii. Investasi jangka pendek iii. Wesel tagih

iv. Piutang usaha v. Piutang lain-lain vi. Persediaan

vii. Pajak dibayar dimuka viii. Biaya dibayar dimuka ix. Aktiva lancar lain-lain b) Aktiva tidak lancar

i. Piutang hubungan istimewa ii. Aktiva pajak tangguhan

iii. Investasi pada perusahaan asosiasi iv. Investasi jangka panjang lain

v. Aktiva tetap

vi. Aktiva tak berwujud vii. Aktiva lain-lain

(30)

2) Kewajiban

a) Kewajiban lancar

i. Pinjaman jangka pendek ii. Wesel bayar

iii. Hutang usaha iv. Hutang pajak

v. Beban yang masih harus dibayar

vi. Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun

vii. Kewajiban lancar lain-lain

b) Kewajiban tidak lancar

i. Hutang hubungan istimewa ii. Kewajiban pajak tangguhan iii. Pinjaman jangka panjang iv. Hutang sewa guna usaha

v. Hutang obligasi

vi. Kewajiban tidak lancar lainnya vii. Hutang subordinasi

viii. Obligasi konversi

c) Ekuitas

i. Modal saham

ii. Tamabahan modal disetor

iii. Selisih kurs karena penajabaran laporan keuangan perusahaan

(31)

13

iv. Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi

v. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengandali vi. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek

tersedia untuk dijual

vii. Selisih penilaian kembali aktiva tetap viii. Saldo laba

ix. Modal saham diperoleh kembali b. Laporan laba/rugi

Laporan laba/rugi adalah ringkasan aktivitas usaha perusahaan untuk periode tertentu yang melaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya (Hartono 2018:4).

c. Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menunjukkan perubahan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih selama periode pelaporan (Hartono 2018:5).

d. Laporan arus kas

Laporan arus kas mengindikasikan penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas juga dapat menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi pada perusahaan. Meskipun rugi, perusahaan masih dapat hidup selama arus kasnya positif. Selain itu dapat juga dilihat dari free cash flow (arus kas operasional dikurangi dengan

(32)

capital expenditure), perusahaan yang free cash flow-nya tumbuh memiliki prospek yang bagus karena ada dana untuk ekspansi (Hartono 2018:5-6)

e. Catatan laporan keuangan perusahan

Catatan atas laporan keuangan perusahaan memberikan uraian mengenai gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan dan informasi penting lainnya. Angka-angka pada laporan keuangan ibarat bahan mentah yang tidak ada gunanya jika tidak diolah lebih dulu (Hartono 2018:7)

3. Rasio Keuangan

Menurut James C Van Home, Rasio keuangan merupakan indeks yang mencantumkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevakuasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Hasil dari rasio keuangan ini dapat dilihat kondisi dari suatu perusahaan (Kasmir:2019:104)

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka- angka yang ada didalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Perbandingan bisa dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Adapula angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode (Kasmir:2019:104).

(33)

15

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari rasio tang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan (Kasmir 2019:106).

Beberapa rasio keuangan yang bisa digunakan untuk menganalisa perkembangan finansial perusahaan:

a. Rasio likuiditas (Liquidity ratio)

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Fred Weston). Fungsi lain rasio liquiditas adalah untuk mengukur dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun dalam perusahaan. Atau dengan kata lain rasio likuiditas merupakan yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang (kewajiban) jangka pendeknya yang jatuh tempo, atau rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pada saat ditagih (Kasmir 2019:110).

Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan, yaitu:

1) Rasio lancar (current ratio), arti rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan, atau seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segara

(34)

jatuh tempo. Rasio lancar juga dapat dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan (Kasmir:2019:134)

Rumus:

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥 100%

2) Rasio cepat (quick ratio), yaitu yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (Kasmir 2019: 136-137).

Rumus:

𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =(𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛)

𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥 100%

3) Cash Ratio membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan utang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro tau tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap saat). Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya (Kasmir 2019:138-139).

Rumus:

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐾𝑎𝑠

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥 100%

(35)

17

b. Rasio aktivitas (Activity ratio)

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan, persediaan, penagihan piutang dan lainnya) atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran dengan rasio ini akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien atau sebaliknya dalam mengelola aset yang dimilikinya (Kasmir 2019:114)

1) Perputaran piutang merupakan cara mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau beberapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang di tanamkan dalam piutang semakin rendah (bandingan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah ada over investment dalam piutang (Kasmir 2019:178)

Rumus:

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑙𝑖 2) Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran persediaan (Inventory turnover).

Dapat diartikan bahwa perputaran persediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu periode (Kasmir 2019:182)

(36)

Rumus:

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖 3) Perputaran aktiva tetap merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode atau dengan kata lain untuk mengukur apakah perusahaan sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya atau belum (Kasmir 2019:186)

Rumus:

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 =𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖

4) Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai kefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya berapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode (Kasmir 2019:184)

Rumus:

𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖

5) Total asset turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir 2019:187)

Rumus:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖

(37)

19

c. Rasio solvabilitas (Leverage ratio)

Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menghitung sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang, artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibanding dengan aktivanya. Dalam arti luas rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (Kasmir 2019:153)

1) Debt to Equity ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur hutang dengan ekuitas, dan juga untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan(Kasmir 2019:159-160)

Rumus:

𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝑥 100%

2) Long term debt to equity ratio adalah rasio antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya dalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka (Kasmir 2019:161)

Rumus:

𝐿𝑡𝐷𝐸𝑅 =𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑥100%

3) Debt to assets ratio merupakan rasio hutang yang digunakn untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.

Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai

(38)

oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva (Kasmir 2019:158).

Rumus :

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑥 100%

d. Rasio profitabilitas (Profitability ratio)

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan, hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir 2019:198).

1) Margin laba kotor (gross profit margin) menunjukkan seberapa banyak keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk. Dalam kondisi normal, Gross profit margin semestinya positif karena menunjukkan apakah perusahaan dapat menjual barang diatas harga pokok. Apabila negative, itu berarti perusahaan mengalami kerugian. (Kasmir 2019:201)

Rumus:

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑥 100%

2) Net profit margin dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan yang akan datang dalam memprediksi pertumbuhan laba. Menurut Slamet (2003) menyatakan bahwa ukuran NPM yang tinggi menandakan adanya kemampuan perusahaan yang tinggi dalam

(39)

21

menghasilkan laba bersih pada penjualan tertentu (Hastuti 2014:8).

Rumus:

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑥 100%

3) Return on Assets (ROA) adalah rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian bisnis dari seluruh investasi yang telah dilakukan.

Kasmir (2012) mengatakan bahwa ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh profitabilitas dan manajerial efisiensi secara overall (Hastuti 2014:7)

Rumus:

𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑥 100%

4) Return on Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan dari modal sendiri. Menurut Brigham dan Houstom (2006) menyatakan bahwa ROE merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa, untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa (Hastuti 2014:8)

Rumus:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑥 100%

5) Operating profit margin (OPM merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasi dari penjualan bersih perusahaan. Operating profit margin atau laba operasi

(40)

perusahaan merupakan laba bersih sebelum pajak dan bunga (www.harmony.co.id )

Rumus:

𝑂𝑃𝑀 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 & 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑥 100%

4. Perubahan Laba

Umumnya laba dipakai ukuran dari persegi yang dicapai oleh suatu perusahaan sehingga laba dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan investasi dan prediksi agar dapat meramalkan perubahan yang akan datang. Laba yang diperoleh perusahaan untuk tahun yang akan datang tidak dapat ditentukan, oleh karena itu perlu adanya prediksi perubahan laba. Perubahan laba ialah kenaikan atau penurunan laba setiap periode. Perubahan laba yang tinggi menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan juga tinggi. Oleh karena itu, perubahan laba akan berpengaruh terhdap keputusan investasi para investor yang akan menanamkan modalnya ke dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan investor mengharapkan dana yang diinvestasikan ke dalam perusahaan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi (Zakiyah 2019:15)

Laba merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan karena berbagai alasan antara lain, laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan, dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya dimasa yang akan datang, dasar dalam penilaian prestasi atau kinerja perusahaan (Zakiyah 2019:17).

(41)

23

Perubahan laba merupakan naik turunnya laba perusahaan yang akan mempengaruhi keputusan investasi para investor maupun calon investor yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan.

Sedangkan menurut Harahap (2016), perubahan relatif terhadap laba yang diperoleh berdasarkan selisih antara laba pada suatu periode tertentu dengan periode sebelumnya lalu dibagi dengan laba periode sebelumnya (Zakiyah 2019:17).

Perubahan laba merupakan hasil perbandingan antara laba periode berjalan dengan laba periode sebelumnya. Perubahan laba dianggap sesuatu yang penting karena dengan mengetahui perubahan laba para pemakai laporan keuangan dapat menentukan apakah terjadi peningkatan atau penurunan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Perubahan laba yang tinggi menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan tinggi, sehingga tingkat pembagian dividen perusahaan tinggi pula. Maka dari itu, perubahan laba akan mempengaruhi keputusan investasi para investor yang akan menanamkan modalnya ke dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan investor mengharapkan dana yang diinvestasikan dalam perusahaan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi (Zakiyah 2019:17).

(42)

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1 Tinjauan Emperis

No

Nama Peneliti dan Tahun

Penelitian

Judul

Penelitian Variabel Alat

Analisis Hasil Penelitian

1

Wati D A dan Subekti K V(2017)

Pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba pada perindustri an

perikanan

Current ratio, Debt to asset ratio, Debt to equity ratio, Return on asset, Net profit margin, Total asset turn over dan laba

Regresi linear bergan da

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa Variabel Current ratio, Debt to equity ratio, Debt to asset ratio, Return on asset, Net profit margin dan Total asset turnover secara parsial tidak berpengaruh

terhadap perubahan laba.

2

Widyanata I.B.A (2018)

Analisis rasio keuangan terhadap perubahan laba pada perusahaa n

pertamban gan yang terdaftar di BEI

current ratio, quick ratio, debt to total asset ratio, debt to total equity, total asset turnover, net profit margin dan return on asset dan perubah an laba

Rasio Keuang an.

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa current ratio, quick ratio dan net profit margin berpengaruh

terhadap perubahan laba, sedangkan debt to equity ratio, debt to total equity ratio, total asset turnover, inventory turnover dan Return on asset tidak berpengaruh

terhadap perubahan laba.

3 Ravasade wa R P

Pengaruh rasio

Rasio profitabili

Regresi linear

Hasil dari penelitian ini menunjukkan

(43)

25

(2018) keuangan terhadap pertumbuh an laba pada perusahaa n batubara di bursa efek Indonesia

tas, free cash flow dan leverage dan manajem en laba.

bergan da

bahwa gross profit margin, return on asset, dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba, dan net profit margin tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan batubara.

4

Handayani A T dan Nugroho B (2018)

Dampak rasio keuangan terhadap perubahan laba pada perusahaa n

makanan dan minuman

Cash ratio, Debt to equity ratio, Total asset turnover, Net profit margin dan perubah an laba.

Regresi linear bergan da

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil parsial Cash ratio (CAR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh

terhadap perubahan laba, sedangkan secara simultan Cash Ratio (CAR), Debt to Equity ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh

terhadap perubahan laba.

5

Sari S M (2018)

Pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba pada perusahaa n Property dan real estate di BEI

Current ratio, Total asset turnover, debt to equity ratio, return on asset dan perubah an laba.

Regresi linear bergan da

Hasil uji t (parsial) atas rasio current ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba, sedangkan total asset turnover, debt to equity ratio dan return on asset secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba 6

Amalia yoganand a, dkk (2019)

Pengaruh rasio keuangan terhadap

Rasio keuanga n dan laba

Regresi linear bergan da

Hasil dari penelitian ini adalah dari lima variabel independen yaitu current ratio,

(44)

perubahan laba pada perusahaa n food and baverage yang terdaftar di BEI

total Debt to total assets, debt to equity ratio, gross profit margin, hanya dua variabel yang mempengaruhi perubahan laba, sisanya adalah variabel Total Debt terhadap Total Asset, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin tidak berpengaruh

terhadap perubahan laba.

7

Suryani nababan, dkk (2019)

Pengaruh total asset turnover (TATO), Net profit margin (NPM) dan debt to equity ratio (DER) terhadap perubahan laba di PT.

Perkebun an

Nusantara III

(Persero) medan tahun 2012-2017

Asset turnover, Net profit margin, Debt to equity ratio dan laba

Regresi linear bergan da

Secara simultan TATO, NPM dan DER berpengaruh terhadap perubahan laba pada PT.

Perkebunan Nusantara III

(Persero Medan)dan secara parsial TATO berpengaruh negatif signifikan, NPM memiliki pengaruh terhadap perubahan laba dan DER tidak memiliki pengaruh .

8

Rahman dan Hanifa L (2020)

Pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuh an laba pada perusahaa n

pertamban gan yang terdaftar di

Current ratio, Debt to asset ratio, total Asset turnover, Return on asset dan laba

Regresi linear bergan da

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover dan return on asset berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba

(45)

27

BEI

9

Suriani dan Ningsih S (2020)

Pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba pada CV sentral era

sukses

Current ratio, Debt to asset ratio, Net profit margin dan perubah an laba.

Regresi linear bergan da

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CR tidak

berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba;

untuk variabel DAR tidak berpengaruh signifikan terhadap laba; untuk variabel NPM berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba

10

Pasupati B (2020)

Pengaruh Rasio Profitabilit as terhadap Perubaha n Laba

Return on equity dan perubah an laba.

Regresi Hasil penelitian tidak membuktikan

pengaruh Rasio Profitabilitas dengan pengukuran Return on Equity terhadap Perubahan Laba (EBIT).

C. Kerangka Konsep

Untuk dapat lebih memahami rangka pemikiran dalam penelitian ini, maka peneliti menggambarkan kerangka konsep seperti yang terlihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut :

Total Asset Turnover (TATO)

𝒳2

Return on equity (ROE) 𝒳3

Perubahan Laba (𝒴)

Gross Profit Margin (GPM) 𝒳4

Cash Ratio (CAR) 𝒳1

Gambar 2. 1 Skema Kerangka Konsep

(46)

D. Hipotesis

Dikutip dari tinjauan empiris mengenai pengaruh Rasio profitabilitas terhadap perubahan laba terhadap perusahaan pertambangan. Maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu :

H1 : Terdapat pengaruh Cash Ratio terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016-2020

H2 : Terdapat pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016- 2020

H3 : Terdapat pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016-2020

H4 : Terdapat pengaruh Gross Profit Margin terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016-2020

(47)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan eksplanasi (explanatory research). Menurut Sugiyono (2017:6) explanatory research merupakan metode penelitian yang bermaksud untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dan hasil penelitian akan dapat menjelaskan hubungan kausal antar variabel dengan cara menguji hipotesisi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pada penelitian ini yaitu di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia, lantai 2 gedung menara iqra’ Universitas Muhammadiyah Makassar Jl. Sultan Alauddin No. 259 yang akan dilakukan terhitung pada bulan Maret sampai dengan April 2022

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yaitu sumber data yang tidak diperoleh langsung oleh peneliti, biasanya sumber data ini diperoleh dari pihak lain. Data sekunder biasanya bersumber dari pihak ketiga, hal ini dikarenakan sebagian besar sumber data berbentuk dokumen atau arsip dan opini para ahli. Adapun sumber data penelitian ini yaitu diambil dari Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses melalui website resminya di internet yaitu www.idx.co.id.

(48)

D. Populasi dan Sampel

Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016 - 2020 yaitu sebanyak 54 perusahaan.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu purposive sampling (metode pengambilan sampel yang ditetapkan atau ditentukan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu oleh peneliti), dengan kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016 - 2020.

2. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI secara berturut-turut selama periode penelitian.

3. Perusahaan pertambangan yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk mata uang Rupiah (Rp).

4. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan yang lengkap dan dapat di akses selama periode penelitian.

Tabel 3.1

Kriteria Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah

Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016

– 2020. 54

Perusahaan pertambangan yang tidak terdaftar di BEI secara

berturut-turut selama periode penelitian. (20) Perusahaan pertambangan yang tidak menyajikan laporan

keuangan dalam bentuk mata uang Rupiah (Rp). (23) Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan

yang lengkap dan dapat di akses selama periode penelitian. (3)

Total perusahaan yang memenuhi kriteria 8

Data observasi sampel penelitian (8 x 5) 40

(49)

31

Berikut daftar nama perusahaan pertambangan yang sesuai dengan kriteria dan akan dijadikan sebagai sampel penlitian :

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

1 PT. Golden Eagle Energy Tbk SMMT

2 PT. Bukit Asam Tbk PTBA

3 PT. Elnusa Tbk ELSA

4 PT. Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS

5 PT. Aneka tambang Tbk ANTM

6 PT. Cita Mineral Investindo Tbk CITA

7 PT. Timah Tbk TINS

8 PT. Citatah Tbk CTTH

Sumber : www.idx.co.id (data diolah 2022)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode dokumentasi, dokumentasi ini merupakan satu metode pengumpulan data kuantitatif dengan melihat dan atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang terbentuk dokumentasi.

(50)

F. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Tabel 3.3

Definisi Operasional Perusahaan

Variabel Definisi Parameter Skala

ukur

Cash Ratio (CAR) 𝑋₁

Rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk membayar hutang-

hutang jangka

pendeknya

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐾𝑎𝑠 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Rasio

Total Asset Turnover (TATO) 𝑋₂

Rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualn yang diperoleh tiap aktiva

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Rasio

Return on equity (ROE) 𝑋₃

Rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 Rasio

Gross Profit Margin (GPM) 𝑋₄

Rasio yang digunakan untuk menggambarkan

berapa persen

keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

Rasio

Perubahan laba 𝑌

Perubahan laba adalah peningkatan atau penurunan laba yang diperoleh perusahaan dibanding tahun sebelumnya

𝛥𝑌ᵢₜ = 𝑌ₙ − (𝑌ₙ − 1)

𝑌ₙ − 1

Rasio

(51)

33

G. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan merupakan suatu proses lanjutan dari pengolahan data untuk melihat bagaimana menginterpretasikan data, kemudian menganalisis data dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan data (Prasetyo dan Jannah 2005:184). Untuk menguji hipotesisi yang diajukan, maka akan dilakukan pengujian secara kuantitatif guna membuktikan apakah terdapat pengaruh rasio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Pengujian hipotesis ini dilakukan melalui tahapan rancangan analisis sebagai alat hitung dengan menggunakan bantuan komputer yaitu aplikasi SPSS.

Uji yang digunakan unut menganalisis data dalam penelitian ini diantaranya yaitu:

1. Uji asumsi klasik

Pada saat melakukan analisis regresi linear berganda, maka perlu dipenuhi asumsi seperti asumsi klasik. Uji asumsi klasik merupakan uji persyaratan yang dilakukan sebelum melakukan analisis lebih lanjut terhadap data yang telah dikumpulkan, uji asumsi klasik terdiri dari sebagai berikut :

a) Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel dependen ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal.

Jika suatu variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik akan menurun. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan

(52)

menggunakan uji one sample Kolmogorov smirnov yaitu dengan syarat apabila nilai signifikan diatas 5% atau 0,05 maka data memiliki distribusi normal. Lalu jika hasil uji one sample Kolmogorov smirnov menghasilkan nilai signifikan dibawah 5% atau 0,05 maka data tidakmemiliki distribusi normal.

b) Uji multikolinearitas

Multikolonearitas dapat dideteksi pada modal regresi apabila variabel terdapat pasangan variabel yang salingberkorelasi kuat satu sama lain (Budi T P 2006:156). Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF).

apabila VIF < 10,00 artinya tidak terdapat multikolonearitas dan Tolerance > 0,100.

c) Uji heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas ialah varian residual yang tidak konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi diragukan (Prayanto 2012:154). Pola pengambilan keputusan yaitu :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Umar H 2013:78).

d) Uji autokorelasi

Autokorelasi dikenal dengan nama korelasi serial, dan sering ditemukan pada data runtun waktu (time series). Regresi yang

(53)

35

terdeteksi autokorelasi dapat berakibat pada biasnya interval kepercayaan dan ketidaktetapan penerapan uji t (Priyatno D 2008:158). Untuk menguji autokorelasi, peneliti menggunakan uji Durbin-Watson dengan langkah-langkah hipotesis. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalan uji Durbin-Watson yaitu:

1) Apabila DW > dari dᵤ dengan dk = n-k-1 maka H₀ diterima, yang berarti tidak terdapat autokorelasi.

2) Apabila DW < dari dₜ dengan dk = n-k-1 maka H₀ ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi

3) Apabila dₜ < DW < dᵤ, maka tidak diambil kesimpulan, disarankan untuk memperbesar sampel (Umar 2013:144)

2. Analisis regresi linear berganda

Analisis rigresi linear berganda adalah ikatan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dan variabel dependen.

Analisis ini untuk mengetahui pengaruh ikatan antara variabel independen dan variabel dependen, apakah masing-masing variabel independen berpengaruh posif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan (Priyatno 2008:73). Adapun persamaan regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

𝑌 = 𝛼 + 𝛽₁𝑋₁ + 𝛽₂𝑋₂ + 𝛽₃𝑋₃ + 𝛽₄𝑋₄ +𝑒 Keterangan: 𝑌 = Perubahan Laba

𝛼 = Konstanta 𝛽 = Koefisien 𝑋₁ = Cash ratio

(54)

𝑋₂ = Total Asset Turnover 𝑋₃ = Return on Equity 𝑋₄ = Gross profit Margin 𝑒 = Standar error 3. Uji hipotesis

a) Uji parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (Cash ratio, Total asset Turnover, Return on Equity dan Net Profit Margin) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (perubahan laba).

Dalam menggunakan perhitungan dengan SPSS, maka pengambilan kesimpulan dengan :

Jika thitung > dari ttabel maka H₀ ditolak dan Hₐ diterima.

Jika thitung < dari ttabel maka H₀ diterima dan Hₐ ditolak.

b) Uji koefisien determinasi R2

Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunkan untuk mengetahui persentasi sumbangan variabel independen dan variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan

(55)

37

1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen (Priyatno 2008:79).

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi (R) sebagai berikut:

0,00 - 0,199 (Sangat rendah) 0,020 - 0,399 (Rendah)

0,40 - 0,5999 (Sedang) 0,60 - 0,799 (Kuat) 0,80 - 1,000 (Sangat kuat)

(56)

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchannge adalah pihak yang menyelenggaran dan menyediakan sistem juga saran untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Pasar Modal secara historis telah hadir sebelum Indonesia merdeka yang didirikan oleh para pemerintah Belanda di Indonesia, dimulai pada tahun 1912 di Batavia.

Setelah melewati beberapa periode, pada tahun 1977 Bursa Efek Indonesia dikembangkan kembali menjadi bursa modal yang modern dengan menerapkan Jakarta Automoted Trading Syistem (JATS). Visi dari BEI ialah dapat menjadi bursa yang kreadibilitas serta kompetitif yang sudah berada di tingkat dunia. Misi dari BEI adalah dapat menarik investor agar menjadi daya saing di dunia investor serta emiten dengan cara melakukan pemberdayaan partisipan dan anggota bursa, penerapan good govermance dan menciptakan nilai tambah pada efesiensi biaya. Sumber :

Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI yang memenuhi kriteria dan menjadi sampel penelitian ada 10 perusahaan yaitu :

1. PT. Golden Eagle Energy Tbk (SMMT)

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) berdiri pada tahun 1980 dengan nama PT The Green Pub berdasrakan akta pendirian No. 46 tanggal 14 Maret 1980 dengan aktivitas bisnis utama di bidang restoran dan hiburan. Pada tanggal 10 Mei 1996, perusahaan mengubah nama

(57)

39

menjadi PT Setiamandiri Mitratama. Perusahaan resmi tercatat di Bursa Efek Surabaya setelah melakukan penawaran perdana kepada masyarakat atas 5.000.000 saham dengan harga penawaran Rp. 500,- per lembar. Perusahaan melakukan stock split 1:4 pada tahun 2004.

Dengan mempertimbangkan peluang usaha di bidang industri restoran dan hiburan nasional pada waktu itu, Perusahaan mengubah identitasnya menjadi PT Eatertainment International Tbk. Perusahaan terutama mengandalkan segmen usaha restoran yang dikenal dengan nama Amigos, restoran yang menjual masakan Mexico dan Papa Rons, gerai pizza siap saji sebagai merk dagang yang dikelola sendiri ataupun melalui waralaba. Selain itu, Perusahaan juga mempunyai entitas anak Putt-Putt South East Asia Limited (Putt-putt) yang memiliki lisensi di bidang usaha mini golf. Meningkatnya persaingan di bisnis restoran dan hiburan membuat Perusahaan menelaah kembali strategi dan perencanaan pengembangan bisnis dengan tujuan memberikan pertumbuhan kinerja yang lebih menarik bagi para penanam modal dan pemilik saham. Dengan mempertimbangkan berbagai prospek usaha yang berpotensi untuk dijajaki, Perusahaan memperoleh kesimpulan bahwa bisnis pertambangan khususnya batu bara adalah salah satu bisnis yang paling menjanjikan dan sesuai. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, industri batu bara nasional mengalami peningkatan signifikan, baik dalam hal produktivitas maupun harga jual. Peluang bisnis batu bara juga diprediksi sangat menguntungkan mengingat batu bara merupakan salah satu sumber energi utama yang tidak dapat diperbaharui. Sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan, Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Variabel yang digunakan sebanyak 12 variabel, yaitu quick ratio, cash ratio, profit margin, return on asset, return on equity, receivable turnover, inventory turnover,

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Return On Equity, Total Asset Turnover dan Firm Size terhadap Struktur Modal pada perusahaan

Pengujian dengan uji F menyatakan bahwa secara serentak/bersama-sama variabel Debt to Asset Ratio, debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset,

Ada perbedaan sebelum dan sesudah akuisisi untuk Current Ratio, Cash Ratio, Total Asset Turnover, Debt to Equity Ratio dan Return On Equity.. Terjadi perubahan yang

4.4.5 Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Rasio, Return on Asset, dan Total Asset Turn Over terhadap Return saham Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan uji F

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi dan Gross Domestic Product GDP terhadap Non Performing Loan NPL pada lembaga perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Berdasarkan hasil perhitungan dan pengumpulan data, hasil penelitian menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh Positif Terhadap Return On Asset ROA dan Biaya Operasional

Metode analisa dengan menggunakan analisis profibilitas profit margin, return on equity, return on asset dan analisis likuiditas current ratio, quick ratio dalam keputusan pemberian