Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ANALISIS KONTRASTIF VERBA TSUTSUMU, KURUMU, MAKU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MEMBUNGKUS DALAM BAHASA INDONESIA
SKRIPSI
diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
oleh:
NURSYIFA AZZAHRO 0902500
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ANALISIS KONTRASTIF VERBA TSUTSUMU, KURUMU, MAKU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MEMBUNGKUS DALAM BAHASA INDONESIA
Oleh Nursyifa Azzahro
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Nursyifa Azzahro 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : “Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku dalam Bahasa Jepang dengan Verba Membungkus dalam Bahasa Indonesia”
Nama : Nursyifa Azzahro
NIM : 0902500
SK Dekan No : 483/UN40.3/DT/2013
disahkan oleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum NIP. 196011081986012001 Pembimbing I
Dr. Dedi Sutedi, M.A, M.Ed NIP.196605071996011001
Pembimbing II
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
ANALISIS KONTRASTIF VERBA TSUTSUMU, KURUMU, MAKU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MEMBUNGKUS DALAM BAHASA INDONESIA
Dalam penelitian ini, penulis akan mengontraskan verba tsutsumu, kurumu, maku dalam bahasa Jepang dengan verba membungkus dalam bahasa Indonesia. Verba tsutsumu, kurumu, maku dalam bahasa Jepang memiliki kesamaan dengan verba membungkus dalam bahasa Indonesia, yaitu memiliki makna membungkus seluruhnya. Di satu kondisi verba tsutsumu, kurumu, maku dalam bahasa Jepang dapat saling menggantikan. Akan tetapi, ada banyak pula kondisi dimana ketiganya tidak dapat saling menggantikan. Hal ini karena ketiganya memiliki karakter masing-masing. Makna verba tsutsumu dalam bahasa Jepang sama dengan verba membungkus dalam bahasa Indonesia. Hanya ada sedikit saja yang membedakan keduanya. Verba tsutsumu memiliki makna membungkus barang dengan rapih, melingkari sekitar, menutupi perasaan dan lain-lain, serta memberi uang. Verba membungkus tidak memiliki makna memberi uang. Selanjutnya, verba kurumu dalam bahasa Jepang memiliki makna membungkus seadanya, menghangatkan dan melilit. Setelah dibandingkan dengan verba membungkus dalam bahasa Indonesia, terdapat satu persamaan yaitu membungkus seadanya. Kemudian verba maku dalam bahasa Jepang memiliki makna memutar, membungkus sesuatu yang berbentuk bulat dan atau panjang dengan benda yang tipis dan panjang, melilit, membalut, serta melingkari sekitar. Setelah dibandingkan dengan verba membungkus dalam bahasa Indonesia, terdapat dua kesamaan yaitu membungkus benda yang berbentuk bulat dan atau panjang dengan sesuatu yang tipis dan panjang, serta melingkari sekitar. Makna verba membungkus dalam bahasa Indonesia adalah membungkus suatu benda baik dengan ketat, rapih, seadanya maupun berbentuk bulat dan atau panjang.
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
ANALYSIS OF TSUTSUMU, KURUMU, MAKU VERBS CONTRASS IN JAPANESE LANGUAGE WITH MEMBUNGKUS IN INDONESIAN LANGUAGE
In this research, writer will contrast tsutsumu, kurumu and maku verbs in Japanese language with membungkus in Indonesian language. The reason why this research is held is the foreign learners tend to focus on dictionary when they translate some words. Therefore, tsutsumu, kurumu and maku verbs has the same meaning in Indonesian language, that is membungkus. This is become causes of the wrongness of the learners whether when they communicating and translating. The goal of this research is to know the difference and similarity of tsutsumu, kurumu, and maku verbs in Japanese language with membungkus verb in Indonesian language. The method of this research is a descriptive analysis with contrast approach.
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………
SURAT PERNYATAAN ……….
ABSTRAKSI ………
KATA PENGANTAR ………. i
UCAPAN TERIMA KASIH ………. iii
DAFTAR ISI ……… iv
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
A. Latar Belakang Masalah ……….. 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ……….. 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……… 3
D. Sistematika Penulisan ……….. 4
BAB II KAJIAN TEORI ……… 6
A. Analisis Kontrastif ……… 6
B. Verba ………. 7
C. Makna dan Fungsi Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku dalam Bahasa Jepang ……… 12
1. Verba Tsutsumu………... 12
a. Hasil Penelitian Kindaichi dkk ………. 12
b. Hasil Penelitian Shibata Takeshi dan Yamada Susumu ………. 12
c. Hasil Penelitian Shibata dkk ………. 13
d. Hasil Penelitian Koizumi dkk ……… 15
e. Ruigo Reikai Jiten……… 16
f. Nihongo Gakushuu Tsukaiwake Jiten………. 17
g. Hasil Penelitian Hayashi Ooki ……… 18
2. Verba Kurumu……… 19
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Hasil Penelitian Shibata Takeshi dan Yamada Susumu (2002) . 19
c. Hasil Penelitian Shibata dkk (1973)……… 19
d. Ruigo Reikai Jiten (1994)..……… 21
e. Nihongo Gakushuu Tsukaiwake Jiten (1994)………. 22
f. Hasil Penelitian Hayashi Ooki (1989) .………. 22
3. Verba Maku………... 22
a. Hasil Penelitian Kindaichi dkk ………. 22
b. Hasil Penelitian Koizumi (1989) ... 23
c. Hasil Penelitian Shibata dkk ……….. 26
d. Hasil Penelitian Hayashi Ooki (1989)……… 28
D. Persamaan dan Perbedaan Verba Tsutsumu, Kurumu dan Maku……… 29
E. Makna Verba Membungkus dalam Bahasa Indonesia ……… 32
a. Poerwadarminta (1984) ... 32
b. Badudu-Zain (2001) ... 33
c. Herpinus Simanjuntak (1993) ... 34
F. Rekapitulasi Makna Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku dan Membungkus……… 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41
A. Metode Penelitian ... 41
B. Instrumen dan Sumber Data Penelitian ... 42
C. Teknik Pengolahan Data ... 44
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Persamaan dan Perbedaan Verba Tsutsumu dalam Bahasa Jepang dan Membungkus dalam Bahasa Indonesia ... 45
B. Persamaan dan Perbedaan Verba Kurumu dalam Bahasa Jepang dan Membungkus dalam Bahasa Indonesia ... 60
C. Persamaan dan Perbedaan Verba Maku dalam Bahasa Jepang dan Membungkus dalam Bahasa Indonesia ... 67
D. Makna Verba Membungkus terhadap Verba Tsutsumu, Kurumu dan Maku ... 78
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93
A. Kesimpulan ... 93
B. Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 98
LAMPIRAN A. Daftar Contoh Kalimat yang Menggunakan Verba Tsutsumu, Kurumu dan Maku... 100
B. Daftar Contoh Kalimat yang Menggunakan Verba Membungkus... 106
C. Daftar Contoh Kalimat (Sakurei)... 109 SURAT KEPUTUSAN
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh pembelajar bahasa asing (B2) membuat pengajaran B2 sulit dipahami oleh pembelajar dan sulit dilakukan oleh pengajar. Salah satu hakikat bahasa adalah “system of systems”, dari itu permasalahan tersebut muncul karena adanya perbedaan sistem antara B1 (bahasa ibu pembelajar) dan B2 yang disebut transfer negatif. Menurut Tarigan dalam buku Pengajaran Analisis Kontrastif Berbahasa, dikatakan bahwa transfer negatif dalam PB2 (pengajaran bahasa asing) dinamakan interfensi. Interfensi tersebut yang menimbulkan penyimpangan-penyimpangan dalam berbahasa.
Analisis kontrastif merupakan suatu pendekatan pengajaran berbahasa untuk mendeskripsikan berbagai persamaan dan perbedaan tentang struktur bahasa (objek-objek kebahasaan) yang terdapat dalam dua bahasa yang berbeda atau lebih.
Karena bahasa Jepang dan bahasa Indonesia tidak berasal dari bahasa yang serumpun, banyak ditemukan berbagai perbedaan sistem kebahasaan. Seperti yang dijelaskan di atas, perbedaan tersebut yang mengantarkan pembelajar pada kesulitan dan kesalahan dalam berbahasa. Hal ini terbukti dengan penerjemahan kata dalam bahasa Jepang yang langsung ke dalam bahasa Indonesia, atau sebaliknya. Padahal tidak semua kata dalam bahasa Indonesia dapat mewakili kata dalam bahasa Jepang.
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(1) 花瓶 プレゼント用 でもら 。(http://dictionary.goo.ne.jp) (Menerima vas bunga yang dibungkus sebagai hadiah)
(2) 彼は大き マント 身 でい 。(http://dictionary.goo.ne.jp)
(Dia membungkus badannya dengan mantel)
(3) 彼女は嬉しさ き 。(http://dictionary.goo.ne.jp) (Dia tidak dapat membungkus kebahagiaannya)
Pada contoh kalimat (1) verba tsutsumu dapat langsung diterjemahkan ke dalam kata membungkus (dalam hal ini dibungkus). Akan tetapi contoh kalimat (2) penggunaan kata membungkus sebagai terjemahan tsutsundeita tersebut tidak sesuai dengan budaya bahasa Indonesia. Kalimat “dia membungkus badannya dengan mantel” memiliki kesan bahwa dia sebagai subjek benar-benar membungkus, melilitkan badannya dengan rapih, tidak bercelah. Sementara itu, di dunia sastra, tidak ada yang salah dalam penggunaan kata membungkus dalam contoh kalimat (3). Hanya saja kalimat sejenis contoh kalimat (3) ini tidak digunakan dalam bahasa keseharian, sehingga cukup asing didengar. Penggunaan terjemahan apa yang tepat untuk bahasa kesehariannya?
(4) 赤 坊 く く 。(http://dictionary.goo.ne.jp) (Membungkus bayi dengan gendongan)
Sama halnya dengan contoh kalimat (2), penggunaan kata membungkus dalam situasi kalimat (4) tidak sesuai dengan budaya bahasa Indonesia.
(5) 尻尾 く Ooki, 1989: 1155 (Membungkus buntut)
(6) く く。(http://gogen-allguide.com/ku/kudawomaku.html) (Membungkus pipa)
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kurumu, maku dalam berbagai situasi. Selain itu, melalui penelitian analisis kontrastif ini diharapkan dapat memprediksi daerah atau butir tertentu (dari suatu bahasa) yang potensial mendatangkan interfensi bagi B2 yang sedang dipelajari (Tarigan, 2009: 48). Dengan berdasar pada permasalahan tersebut di atas, penelitian ini perlu dilakukan. Penulis bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu dan Maku dalam Bahasa Jepang dan Membungkusdalam Bahasa Indonesia”.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1) Makna apa saja yang terkandung dalam verba tsutsumu, kurumu, maku? 2) Makna apa saja yang terkandung dalam verba membungkus?
3) Apa persamaan dan perbedaan verba tsutsumu, kurumu, maku dan membungkus?
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, penulis membatasi masalah penelitian ini, diantaranya:
1) Penelitian ini hanya meneliti makna verba tsutsumu, kurumu, maku 2) Penelitian ini hanya meneliti makna verba membungkus
3) Penelitian ini hanya meneliti persamaan dan perbedaan verba tsutsumu, kurumu, maku dan membungkus
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, tujuan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui makna verba tsutsumu, kurumu, maku 2) Untuk mengetahui makna verba membungkus
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:
1) Untuk memberikan informasi atau referensi bagi pembelajar bahasa Jepang agar mengetahui lebih mendalam mengenai wawasan kebahasaan, khususnya mengenai verba tsutsumu, kurumu, maku dalam bahasa Jepang dan membungkus dalam bahasa Indonesia. Agar tidak terjadi kesalahan penggunaan dalam bahasa lisan maupun bahasa tulisan,
2) Memprediksi daerah atau butir tertentu (dari suatu bahasa) yang potensial mendatangkan interfensi bagi B2 yang sedang dipelajari,
3) Memberikan masukan yang berguna untuk dijadikan bahan pengajaran dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada saat ini, sehingga meningkatkan kualitas bahasa Jepang di masa yang akan datang,
4) Dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.
D. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kkembungan Teori
Pada kkembungan teori ini diuraikan tentang analisis kontrastif, hasil penelitian terdahulu, persamaan dan perbedaan verba tsutsumu, kurumu dan maku, serta rekapitulasi makna verba tsutsumu, kurumu, maku dan Membungkus.
Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan serta alasan menggunakan metode tersebut, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Analisis Data dan Pembahasan
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Bab V Kesimpulan dan Saran
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam melakukan suatu kegiatan penelitian diperlukan suatu metode yang tepat agar penelitian tersebut lebih terencana dan terarah. Metode dalam setiap penelitian merupakan salah satu faktor yang paling menentukan kelancaran dan keberhasilan suatu penelitian. Metode penelitian yang tepat akan memudahkan berjalannya suatu kegiatan penelitian. Arahan dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian telah tercantum guna tercapainya penelitian dengan baik. Dengan arahan yang telah direncanakan, dipikirkan serta dipertimbangkan sebelumnya, penelitian akan terarah pada tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut. Penelitian adalah suatu proses yang dilakukan berdasarkan pada langkah kerja ilmiah secara teratur, sistematis dan logis dalam upaya untuk mengkkembung, memahami, dan menemukan jawaban dari suatu masaah yang ada (Sutedi, 2009: 14).
Adapun pengertian metode menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1984) menyebutkan bahwa: “Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud (dalam ilmu
pengetahuan dan sebagainya)”. Sedangkan penelitian adalah pemerikasaan yang
teliti atau penyelidikan. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa metode penelitian adalah sebuah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk melakukan suatu proses penelitian yang bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukan melalui prosedur ilmiah.
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yaitu suatu metode yang digunakan untuk membandingkan dua atau lebih bahasa dan mengontraskannya guna mengetahui persamaan dan perbedaan di antara keduanya sebagai jalan memecahkan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Penelitian ini berupa analisis kontrastif, dimana membandingkan bahasa ibu dengan bahasa Jepang sebagai bahasa asing. Menurut Tarigan (2009) analisis kontrastif adalah kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan kedua bahasa itu.
Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah verba tsutsumu, kurumu, maku dalam bahasa Jepang dan membungkus dalam bahasa Indonesia. Verba tsutsumu, kurumu, maku memiliki arti yang sama di dalam bahasa Indonesia, yaitu membungkus. Akan tetapi, penggunaan dan makna yang terkandung di dalamnya tidaklah sama dengan membungkus dalam bahasa Indonesia. Kata membungkus dalam bahasa Indonesia dianggap kurang dapat mewakili pemaknaan verba tsutsumu, kurumu dan maku yang sesungguhnya. Oleh karena itu, penulis bermaksud meneliti persamaan dan perbedaan tersebut agar pemaknaan verba tsutsumu, kurumu dan maku dapat digunakan tepat dalam penerjemahan bahasa Indonesia, serta dapat dijadikan referensi bagi pembelajar bahasa Jepang sebagai bahasa asing dan bagi pembelajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing.
B. Instrumen dan Sumber Data Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2011: 155). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan format data dan studi literatur. Sedangkan sumber data penelitian berupa data kualitatif berupa contoh-contoh kalimat yang dipublikasikan (jitsurei) dengan memakan teknik catat secara transkripsi berupa format data dalam bentuk kartu data. Adapun kalimat-kalimat yang mengandung verba tsutsumu, kurumu, maku diambil dari:
1. Gakushuu Kokugo Shin Jiten 2. Ruigo Dai Jiten
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4. Nihongo Kihon Doushi Youho Jiten 5. Ruigo Reikai Jiten
6. Nihongo Gakushuu Tsukaiwake Jiten 7. Gendai Kokugo Reikai Jiten
8. Acara TV Jepang: Kikkoman 9. Iklan TV Jepang: Attack 10.Novel: Di Kaki Bukti Cibalak
11.Novel: Chibarakku no Oka no Fumoto de 12.Novel: Taiko
13.http://dictionary.goo.ne.jp
14.http://dic.yahoo.co.jp
15.http://dic.nicvideo.jp
16.http://bahan-membuat.com
17.http://blackexorcist.blogspot.com
18.http://bldirgantara.blogspot.com
19.http://fan48backup.blogspot.com
20.http://gogen-allguide.com/ku/kudawomaku.html
21.http://hadidot.wordpress.com
22.http://hermawayne.blogspot.com
23.http://icciphyter.blogspot.com
24.http://jfa-portal.blogspot.com
25.http://jitco.or.jp
26.http://jpopasia.com
27.http://www.kiwi-musume.com
28.http://obkgpadang.blogspot.com
29.http://natsucchii.blogspot.com
30.http://onepiece.wikia.com
31.http://siki-bali.com 32.Dan lain-lain
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Kamus Umum Bahasa Indonesia Badudu-Zain 3. Kamus Umum Bahasa Indonesia Poerwadarminta 4. Kamus Bahasa Jepang-Indonesia
5. http://www.merdeka.com
6. http://my.opera.com
7. http://gayahidup.com
8. http://www.tempo.co
9. http://news.okezone.com
10.http://www.merdeka.com
11.http://gayahidup.plasa.msn.com
12.Dan lain-lain
Selain menggunakan contoh kalimat yang telah dipublikasikan atau jitsurei, penelitian inipun menggunakan data yang dibuat sendiri oleh penulis atau yang biasa disebut dengan sakurei. Menurut Sutedi (2003: 178), kedua jenis data tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Tetapi, jika peneliti menggunakan kedua jenis data tersebut secara bersamaan, maka masing-masing bisa saling melengkapi.
C. Teknik Pengolahan Data
Menurut Sudaryanto (1992) dalam penelitian ada yang dinamakan dengan metode, teknik dan prosedur. Metode sebagai cara kerja harus dijabarkan sesuai dengan alat dan sifat alat yang dipakai. Jabaran metode yang sesuai dengan alat beserta sifat alat yang dimaksud disebut dengan teknik. Sedangkan tahapan penggunaan teknik disebut dengan prosedur. Dalam suatu penelitian dengan satu metode dapat pula disertai dengan lebih dari satu teknik. Hal ini terjadi karena alat yang digunakannya pun terdapat lebih dari satu alat.
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Makna yang terkandung di dalam verba tsutsumu, kurumu dan maku a. Verba tsutsumu
Makna yang terkandung dalam verba tsutsumu adalah sebagai berikut.
1) Membungkus seluruhnya 2) Menyembunyikan perasaan 3) Mengepung lingkungan 4) Memberi uang
b. Verba kurumu
Makna yang terkandung dalam verba kurumu adalah sebagai berikut.
1) Membungkus sekadarnya 2) Menghangatkan
3) Melilitkan c. Verba maku
Makna yang terkandung dalam verba maku adalah sebagai berikut. 1) Memutar
2) Membungkus sesuatu yang berbentuk bulat dan panjang dengan menggunakan sesuatu yang tipis
3) Melilitkan/membalut/memakai (syal) 4) Menggulung
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Makna yang terkandung di dalam verba membungkus adalah sebagai berikut.
1) Membungkus seluruhnya 2) Menyembunyikan perasaan 3) Mengepung lingkungan
3. Persamaan dan perbedaan verba tsutsumu, kurumu, maku dalam bahasa Jepang dengan verba membungkus dalam bahasa Indonesia
a. Verba tsutsumu 1) Persamaan
b) Subjek tidak wkembungb tampil. c) Sama-sama memiliki makna:
i. Membungkus seluruhnya ii. Menyembunyikan perasaan iii. Mengepung lingkungan sekitar 2) Perbedaan
Perbedaan verba tsutsumu dengan membungkus dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No. TSUTSUMU MEMBUNGKUS
1. Memiliki makna memberi uang. Tidak memiliki makna memberi uang.
2.
Makna membungkus barang seluruhnya yang disertai objek bagian tubuh manusia tidak memiliki makna negatif.
Makna membungkus barang seluruhnya yang disertai objek bagian tubuh manusia memiliki makna negatif.
b. Verba kurumu 1) Persamaan
a) Subjek tidak wajib tampil b) Sama-sama memiliki:
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2) Perbedaan
Perbedaan verba kurumu dalam bahasa Jepang dan membungkus dalam bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
NO. KURUMU MEMBUNGKUS
1. Memiliki makna melilitkan Tidak memiliki makna melilitkan 2. Memiliki makna menyelimuti Tidak memiliki makna menyelimuti
3. Tidak memiliki makna
menyembunyikan perasaan
Memiliki makna menyembunyikan perasaan
4. Tidak memiliki makna
mengepung lingkungan sekitar
Memiliki makna mengepung lingkungan sekitar
c. Verba maku 1) Persamaan
a) Subjek tidak wajib tampil b) Sama-sama memiliki makna:
i. Membungkus
ii. Mengepung lingkungan sekitar 2) Perbedaan
Perbedaan verba maku dalam bahasa Jepang dengan verba membungkus dalam bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No. MAKU MEMBUNGKUS
1. Memiliki makna memutar Tidak memiliki makna memutar 2. Makna membungkus hanya dapat
digunakan untuk benda yang berbentuk panjang dan atau bulat
Makna membungkus berlaku untuk benda berbentuk apapun. Bentuk tidak dibatasi
3. Memiliki makna menggulung Tidak memiliki makna menggulung 4. Memiliki makna melilit, membalut,
memakai (syal)
Tidak memiliki makna melilit, membalut, memakai (syal)
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk lebih jelas perhatikan tabel berikut ini.
つつむ くるむ まく Membungkus
Membungkus seluruhnya О О О О
Menutupi/melindungi X О X О
Menyembunyikan/merahasiakan О X X О
Memberi uang О X X X
Memutar X X О X
Melilitkan X О О X
Membalut X X О X
Memakai X X О X
Menggulung X X О X
Dikepung/Diselimuti О X О О
[image:22.595.107.517.144.559.2]Menghangatkan/menyelimuti X О X X
Tabel 10. Makna verba tsutsumu, kurumu, maku dengan membungkus
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menemukan contoh kalimat yang menggunakan verba membungkus untuk menyatakan makna menggulung rokok. Begitupun dengan verba kurumu.
B. SARAN
Penelitian ini merupakan penelitian yang mengontraskan verba tsutsumu dan kurumu dalam bahasa Jepang dengan verba membungkus dalam bahasa Indonesia. Sesuai dengan poin kesimpulan di atas, penelitian ini menghasilkan suatu penjabaran makna, penggunaan dan fungsi verba tsutsumu dan kurumu, serta membungkus. Bahwa di antara verba tsutsumu dan kurumu memiliki persamaan dan perbedaan dengan verba membungkus dalam bahasa Indonesia.
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Al-Qarni, ‘Aidh. (2004), Laa Tahzan, Jakarta: Qisthi Press
As-Siis, Abbas. (2010), Bagaimana Menyentuh Hati, 2010
Badudu dan Zain. (2001), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Chaer, Abdul. (1994), Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta
Koizumi dkk. (1989), Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten, Tokyo: Daishuukan Shoten
Matsura, Kenji. (1994), Nihongo Indonesiago Jiten, Kyoto: Kyoto Sangyo Univ. Press
Mufti, Santi L. (2005), Analisis Makna Sawaru dan Fureru sebagai Sinonim, Skripsi
pada UPI Bandung Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang: Tidak dipublikasikan
Morita. (1991), Kiso Nihongo Jiten, Tokyo: Kadokawa Shoten
Ooki, Hayashi. (1989), Gendai Kokugo Reikai Jiten, Jepang: Shougakukan
Satomi. (2013), Ichiban Yasashii Kihon no Okazu, Tokyo: Seibido Shuppan
Shibata dkk. (1973), Kotoba no Imi 1, Tokyo: Heibonsha
Shogakukan Jiten Henshuubu. (1997), Ruigo Reikai Jiten, Tokyo: Shogakukan
Simanjuntak, Herpinus. (1993), Kamus Sinonim Antonim, Jakarta: Kesaint Blanc
Sudaryanto. (1992), Metode Linguistik, Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Sudjianto dan Dahidi. (2004), Pengantar Linguistik Bahasa Jepang, Jakarta: Kesaint
Blanc
Sutedi, Dedi. (2005), Pengantar Penelitian Pendidikan dan Bahasa Jepang, Bandung:
UPI
__________ (2006), Sebab-sebab Munculnya Kesalahan Penggunaan Kalimat Pasif
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
__________ (2008), Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang, Bandung: Humaniora
Syah, Djalinus. (1996), Kamus Synonym & Antonym, Jakarta: Rineka Cipta
Tarigan, Henri G. (2009), Pengajaran Analisi Kontrastif Bahasa, Bandung: Angkasa
Tien dkk. (1998), Ruigigo Tsukaiwake Jiten, Tokyo: Kenkyuusha
Tohari, Ahmad. (2005), Di Kaki Bukit Cibalak, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Yohana. (2013), Sarung Bantal dari Rajut, Jakarta: Tiara Aksara
http://bahan-membuat.com
http://blackexorcist.blogspot.com
http://bldirgantara.blogspot.com
http://dic.yahoo.co.jp
http://dictionary.goo.ne.jp
http://fan48backup.blogspot.com
http://gayahidup.plasa.msn.com
http://gogen-allguide.com/ku/kudawomaku.html
http://hadidot.wordpress.com
http://hermawayne.blogspot.com
http://icciphyter.blogspot.com
http://jfa-portal.blogspot.com
http://jitco.or.jp
http://jpopasia.com
http://www.kiwi-musume.com
Nursyifa Azzahro, 2013
Analisis Kontrastif Verba Tsutsumu, Kurumu, Maku Dalam Bahasa Jepang Dengan Membungkus Dalam Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu http://obkgpadang.blogspot.com
http://natsucchii.blogspot.com
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/4/Hukum_&_Kriminal/2013-0529/173148
http://onepiece.wikia.com
http://www.tempo.co
http://siki-bali.com