• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD :PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD :PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA DI KELAS IV SD

(PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: SITI ROHANAH

0904024

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3)

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA DI KELAS IV SD

(PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)

Oleh:

Siti Rohanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Siti Rohanah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

(5)

ABSTRAKSI

SITI ROHANAH, 2013. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD (PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS, dan belum diterapkannya pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivisme dan penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang.

Tujuan penelitian ini yang ingin dicapai adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep masalah social dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada masalah social.

Metode penelitian yang digunakan yaitu Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan dalam tiga siklus, pada tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa tentang penggunaan pendekatan konstruktivise untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep masalah sosial dengan hasil pada pra siklus nilai rata-rata 37,5; siklus I diperoleh nilai rata-rata 56,5; siklus II diperoleh nilai rata-rata 68,5; siklus III diperoleh nilai rata-rata 82,5 dari nilai maksimal 100. Berdasarkan hasil belajar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dari tahap ketahap.

(6)

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD (PTK di kelas IV SDN Cibitung 2 Kec. Munjul Kab.

Pandeglang). Tidak ada didalamnya yang merupakan plagiat dari kayra orang lain

dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak

sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sesiko atau sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Serang, Juni 2013

Yang membuat pernyataan

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam. Berkat rahmat-Nya

yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani kepada penulis sehingga,

penyusunan skripsi pada program SI-PGSD dapat terselesaikan. Sholawat serta

salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW bersama keluarganya.

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mahasiswa menyelesaikan

pendidikan di program SI-PGSD UPI kampus serang, dengan judul “Penerapan Pendekatan Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD” (PTK Di SD Negeri Cibitung 2 Kec. Munjul Kab. Pandeglang).

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, baik moril maupun materil

dalam penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Sunarya Kartadinata, M.Pd, sebagai Rector UPI.

2. Bapk Prof. Dr. Abdul Somad, M.Pd selaku Direktur UPI Kampus Serang 3. Bapak Drs. Effendi Zulkifli, M.Pd. selaku Sekertaris UPI Kampus Serang. 4. Bapak Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd. selaku Ketua Program S1 PGSD UPI Kampus

Serang.

5. Bapak Drs. Darmawan, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Eddy Yusnandar, M.Pd selaku pembimbing ke II yang telah

memberi bimbingan dan dorongan kepada penulis.

7. Seluruh dosen UPI Kampus Serang yang telah member ilmu dan

pengetahuannya yang tiada taranya.

8. Staf administasidan karyawan UPI Kampus Serang

9. Kepala SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang

yang telah memberi kemudahan,

10.Kedua orang tua dan saudara-saudara tercinta yang telah lulus memberikan

(8)

iii

11.Dewan guru SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten

Pandeglang yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian di SD

Negeri Cibitung 2.

12.Teman-teman mahasiswa seperjuangan yang telah memberikan motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Namun dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih jauh dari

sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi

kesempurnaan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua khususnya bagi dunia pendidikan dan pembaca, dan digunakan

sebagaimana mestinya, amin.

Serang, Juni 2013

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Definisi Operasional... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis ... 6

B. Penelitian Terdahulu ... 17

C. Kerangka Berfikir... 18

D. Hipotesis Tindakan... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 19

B. Proses Penelitian ... 22

C. Instrument Penelitian ... 26

D. Pegolahan dan Analisis Data ... 30

(10)

v

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ... 33

B. Hasil Penelitian ... 58

C. Pembahasan ... 60

D. Jawaban Hipotesis ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 63

B. Rekomendasi ... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Konsep Masalah-

Sosial dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme... 27

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal ... 29

Tabel 4.1 Hasil Tes Belajar Siswa Tahap Pra Siklus ... 34

Table 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 39

Tabel 4.3 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 41

Tabel 4.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II... 46

Tabel 4.5 Hasil Tes Belajar Siswa siklus II... 48

Table 4.6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 53

Tabel 4.7 Hasil Tes Belajar Siswa siklus III ... 55

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Model Pembelajaran Konstruktivisme ... 13

(13)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Tahap Pra Siklus sampai-

Siklus III ... 59

Grafik 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dari Siklus I sampai-

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto Kegiatan

Lampiran 2 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3 Lembar Soal

Lampiran 4 Kunci Jawaban

Lampiran 5 Lembar Jawaban Murid

Lampiran 6 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 7 Surat Ijin Melakukan Penelitian

Lampiran 8 Surat Keterangan sudah Melakukan Penelitian

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk

membimbing dan membina siswa, baik secara individual dan klasikal, di

sekolah maupun di luar sekolah. Guru tidak hanya menuangkan ilmu

pengetahuan kedalam otak siswa melainkan juga membentuk jiwa dan watak

yang mempunyai norma. Guru harus memiliki kecakapan dan kemampuan

yang menyangkut landasan pendidikan dan juga psikologi perkembangan

siswa, sehingga strategi pembelajaran akan diterapkan berdasarkan situasi dan

kondisi yang ada di lingkungannya. Guru merupakan faktor penentu yang

sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang

peran dalam pembelajaran, dimana proses pembelajaran inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan.

“Anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan” (Syaiful Bahri Djamarah, 2010: 51). Siswa sebagai peserta didik merupakan subjek

utama dalam proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan pencapaian tujuan

banyak tergantung pada pesiapan dan cara belajar yang dilakukan oleh siswa.

Cara belajar ini dapat dilakukan dalam bentuk kelompok ataupun perorangan.

Oleh karena itu guru dalam mengajar harus memperhatikan kesiapan, tingkat

kematangan dan cara belajar siswa. Seorang guru dapat mengembangkan

belajar anak dengan memperalat situasi eksperimental yakni menyediakan

lingkungan belajar untuk memfasilitasi temuan anak serta mengoptimalkan

dan mengorientasikan pengajaran terhadap potensi anak.

Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif

antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga

aspek, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan

(16)

2

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Interaksi dalam pembelajaran harus terjadi timbal balik antara guru dengan

siswa untuk menghidupkan suasana belajar.

Namun kenyataan di SD Negeri Cibitung 2 kelas IV, masih terjadi

kesenjangan dalam pembelajaran. Guru masih terfokus pada buku paket

sehingga kurang bagus dalam menyampaikan materi dan kurang

memperhatikan metode yang digunakan dalam mengajar. Dalam

pembelajaran guru dan siswa tidak ada interaksi timbal balik, siswa hanya

sebagai penerima materi tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Akibatnya

guru tidak memahami karakteristik siswa. Sehingga guru merasa kesulitan

dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.

Akibat cara mengajar yang salah siswa tidak terlibat aktif dalam

pembelajaran, siswa kurang memahami materi dengan baik dengan kenyataan

nilai rata-rata siswa di bawah dari harapan.

Konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Pendidik lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran (Hilda & Margaretha, 2004: 4).

Oleh karena itu, dimungkinkan anak dapat menciptakan pemahaman baru

dalam konteks nyata. Memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang

pengalamannya. Ini dapat mendorong siswa berpikir kreatif, imajinatif,

mendorong refleksi tentang model dan teori, mengenalkan gagasan-gagasan

pada saat yang tepat.

Dengan adanya penelitian ini dapat dilihat bagaimana peningkatan hasil

belajar siswa pada pelajaran IPS pada konsep masalah sosial dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme. Peneliti tertarik dengan

pendekatan konstruktivisme karena pendekatan ini siswa bisa lebih aktif dan

kreatif dalam pembelajaran.

Untuk memahami secara lanjut tentang permasalahan di atas maka

peneliti mencoba mengembangkan pendekatan konstruktivisme dalam study

penelitian yang akan dilakukan di kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan

(17)

3

Pendekatan Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD (PTK di kelas IV SDN Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan rumusan

masalah sebagai barikut:

1. Bagaimana guru menerapkan pendekatan konstruktivisme untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep masalah sosial?

2. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme pada konsep masalah sosial?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menurut S. Margono (Nurul Zuriah, 2005) adalah untuk

“meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah sosial pendidikan”.

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep masalah sosial

dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan

pendekatan konstruktivisme pada konsep masalah sosial.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik bagi peneliti, guru

maupun siswa yang bersentuhan langsung dengan penelitian tindakan kelas,

adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat bagi peneliti

a. Peneliti dapat memperoleh informasi ilmiah sebagai dasar penelitian

tentang pembelajaran IPS.

(18)

4

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mengembangkan kemampuan tentang penggunaan pendekatan

konstruktivisme.

2. Manfaat bagi siswa

a. Memfasilitasi belajar siswa pada konsep masalah sosial.

b. Siswa belajar lebih aktif dalam pelajaran IPS pada konsep masalah

sosial dengan mengemukakan pengetahuan awalnya melalui

pendekatan konstruktivisme.

c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada

konsep masalah sosial dengan pendekatan konstruktivisme.

3. Manfaat bagi guru

a. Menambah wawasan guru dalam menggunakan strategi

pembelajaran yang tepat.

b. Guru dapat mengembangkan pendekatan konstruktivisme dalam

pembelajaran IPS maupun pelajaran yang lainnya.

c. Menambah wawasan guru tentang pendekatan konstruktivisme.

E. Definisi Operasional

1. Pendekatan konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme dalam belajar merupakan salah satu

pendekatan yang lebih berfokus kepada peserta didik sebagai pusat dalam

proses pembelajaran. Pendekatan konstruktivisme merangsang dan

memberi peluang kepada peserta didik untuk belajar berpikir inovatif dan

mengembangkan potensinya secara optimal.

Brooks and Brooks (Nanang dan Cucu, 2009: 62) mengemukakan bahwa konstruktivisme adalah suatu pendekatan dalam belajar mengajar yang mengarahkan pada penemuan suatu konsep yang lahir dari pandangan, dan gambaran serta inisiatif peserta didik. Pendekatan konstruktivis dalam belajar dilakukan, melalui proses eksplorasi personal, diskusi dan penulisan reflektif.

(19)

5

pembelajaran. Penekanan tentang dan mengajar lebih berfokus pada suksesnya siswa mengorganisasi pengalaman mereka, bukan ketepatan siswa dalam melakukan reflikasi atas apa yang dilakukan pendidik.

2. Masalah sosial

Menurut kamus bahasa Indonesia “Masalah adalah sesuatu yang

harus diselesaikan atau dicarikan jalan keluarnya persoalan. Sedangkan

sosial berkenaan dengan masyarakat atau kemasyarakatan” (Dedi sugono

2006: 96).

Menerut Lesile (Abu Ahmadi, 2003: 13) masalah sosial merupakan suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan yang karenanya dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.

Jadi penulis dapat simpulkan bahwa masalah sosial adalah masalah

yang berkenaan dengan masyarakat dan harus diselesaikan persoalannya.

3. Hasil belajar

Hasil belajar adalah perubahan prilaku secara keseluruhan bukan

hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil

pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan tidak

dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan konperhensif (Agus

(20)

19

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas (PTK) model Kemmis.

Menurut David Hopkins (M. Mega, 2009: 4) PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru untuk menuju anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik atau sebagian arti dari evaluasi dalam melaksanakan seluruh prioritas sekolah.

Sedangkan menurut Nelson Siregar (M. Mega, 2009: 4) menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu upaya untuk menjelaskan suatu aspek dari hubungan antar ketergantungan materi-subjek, pembelajaran dan pengajar sehubungan dengan isu totolitas dengan logika internal dari tugas sosial mengkonstruksi dari PBM.

Berdasarkan definisi di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara

sistematis terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang juga

bertindak sebagai peneliti.

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan

peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan itu dapat dicapai

dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai

persoalan pembelajaran di kelas.

Pada intinya tujuan pembuatan PTK adalah untuk memecahkan masalah

yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan guru dalam mengembangkan

profesionalnya. Secara rinci, tujuan PTK antara lain:

1. Meningkatkan kualitas isi, masukan, proses dan hasil pendidikan dan

pembelajaran di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah

pembelajaran.

3. Hasil penelitian dapat mendukung langsung pembelajaran yang sedang

(21)
(22)

21

5. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah

sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan kualitas

pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

Bila tujuan tersebut diatas tercapai, maka sesungguhnya telah tercapai

pula tujuan pengiring/penyerta ialah berupa terjadinya proses latihan dalam

jabatan selama proses pelatihan tindakan kelas itu berlangsung.

Dengan demikian, guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman

tentang keterampilan praktek pembelajaran secara reflektif dan bukannya

bertujuan untuk mendapatkan ilmu baru tentang penelitian tindakan kelas

yang dilakukan itu.

Prosedur penelitian yang digunakan adalah PTK model PTK Kemmis

dan Mc. Taggart yang terdiri atas empat tahap di tiap-tiap siklusnya, yaitu

antara lain:

1. Rencana

Rencana merupakan tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau perubahan prilaku atau sikap sebagai solusi.

2. Tindakan

Tindakan adalah apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai

upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Observasi

Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau

dikenakan terhadap siswa.

4. Refleksi

Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau

dampak dari tindakan dari berbagai criteria. Berdasarkan hasil refleksi

ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan

terhadap rencana awal.

Dengan demikian terjadi suatu siklus, rencana tindakan, observasi,

refleksi dan seterusnya, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan dengan

tindakan yang paling efektif. Adapun langkah-langkah penelitian tindakan

(23)

22

Alur penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS konsep masalah sosial

dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme

Gambar 3.1

Rangkaian Siklus PTK model Kemmis dan MC Taggart

PRA SIKLUS

REFLEKSI

Peneliti dan guru kelas

menganalisis

kelemahan-kelemahan yang ada dalam

proses pembelajaran dan

membuat rencana tindakan

untuk menggunakan pendekatan

konstruktivisme dalam

pembelajaran masalah sosial

OBSERVASI

Mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan situasi sebelum dilakukan penelitian

Siklus I

TINDAKAN

Peneliti mengamati guru yang

sedang melaksanakan KBM

dalam pembelajaran IPS pada

masalah sosial dengan

pendekatan konstuktivisme

PERENCANAAN

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS pada konsep masalah sosial dengan pendekatan konstuktivisme

REFLEKSI

Peneliti serta guru kelas menganalisis

hasil penelitian, apakah ada

kemajuan. Jika hasil tindakan belum

mencapai maksimal maka

dilanjutkanke siklus berikutnya

OBSERVASI

Peneliti berkolaborasi/bekerja sama dengan guru kelas untuk

mengamati kegiatan

pembelajaran IPS pada konsep

masalah sosial menggunakan

pendekatan konstuktivisme

(24)

23

B. Proses Penelitian

Dari bagan siklus dapat penulis jelaskan sesuai dengan urutan bagan-bagan

siklus sebagai berikut:

1. Pra siklus

a. Observasi

Kegiatan ini maksudnya adalah untuk mengamati kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan situasi

sebelum dilakukan penelitian/tindakan.

b. Refleksi

Pada tahap ini guru dan peneliti berdiskusi tentang hasil

observasi, jadi bila ada kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran

dan membuat rencana tindakan yang telah didiskusikan dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme.

2. Siklus I

a. Rencana

Membuat rancangan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan

pendekatan konstruktivisme seperti:

1) Merancang pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses

belajar mengajar dengan membuat RPP.

2) Menentukan skenario pembelajaran dengan pendekatan

konstruktivisme.

3) Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan.

4) Menyusun lembar kerja siswa

5) Membuat lembar instrument penelitian

b. Tindakan

Guru mulai melakukan tindakan seperti:

1) Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan

RPP yang telah disusun.

2) Guru melakukan tanya jawab untuk membangun pengetahuan

(25)

24

3) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri

dari 4-5 orang dan memberi masalah untuk didiskusikan oleh

siswa.

4) Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang telah

disiapkan guru.

5) Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya.

6) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi siswa serta

memberi penguatan.

7) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS)

c. Observasi

1) Mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung.

2) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan lembar instrumen

yang sudah disiapkan.

d. Refleksi

1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

2) Melakukan pertemuan peneliti dan guru kelas untuk membahas

hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja

siswa.

3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk

digunakan pada siklus berikutnya.

3. Siklus II

a. Rencana

1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum

teratasi.

2) Menyusun RPP yang telah diperbaiki dengan menggunakan

pendekatan konstruktivisme.

(26)

25

b. Tindakan

Pelaksanaan program tindak II yang mengacu pada identifikasi

masalah yang muncul pada siklus I. Pemecahan masalah yang sudah

ditentukan antara lain:

1) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan RPP yang

telah disusun dan diperbaiki.

2) Guru melakukan apersepsi.

3) Siswa mengamati gambar-gambar mengenai masalah sosial.

4) Terjadinya tanya jawab antara guru dan siswa mengenai gambar

yang telah diamati.

5) Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya mengenai gambar

yang sudah diamati yaitu tentang masalah sosial.

6) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

7) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi siswa serta

memberi penguatan

8) Siswa menyelesaikan lembar kerja siswa.

c. Observasi

1) Melakukan observasi dengan menggunakan lembar instrument

yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal yang diperlukan

yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format penilaian yang

sudah dikembangakan.

d. Refleksi

1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II

berdasarkan data yang terkumpul.

2) Memberbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi

(27)

26

4. Siklus III

a. Rencana

1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus II dan belum

teratasi.

2) Mengembangkan program tindakan III.

b. Tindakan

1) Melakukan pembelajaran dengan menggunakan RPP yang telah

diperbaiki.

2) Duru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

3) Guru menyampaikan materi dengan menggunakan alat peraga.

4) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri

4-5 orang.

5) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk didiskusikan

dengan teman kelompoknya.

6) Guru membimbing siswa dalam diskusi.

7) Perwakilan kelompok maju ke depan untuk menjelaskan hasil

diskusinya ditambah dengan penguatan guru.

8) Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran hasil diskusi tadi.

9) Guru memberi penilain tugas yang telah didiskusikan.

10) Guru dan siswa menutup pelajaran.

c. Observasi

1) Kegiatan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung yaitu untuk mengamati aktivitas belajar siswa

dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.

2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan instrumen yang sudah

dikembangkan.

d. Refleksi

1) Peneliti serta guru kelas menganalisis hasil penelitian.

2) Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus ini diharapkan

(28)

27

C. Instrument Penelitian

Sesuai dengan tahapan penelitian seperti yang dikemukakan di atas

maka menggunakan instrument penelitian. Adapun instrument yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, tes dan

dokumentasi.

1. Observasi

Menurut S. Margono (Nurul zuliah 2005: 183) “Observasi dapat

diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian”.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk

mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada

konsep masalah sosial. Adapun komponen-komponen yang

diobservasikan yaitu langkah-langkah pendekatan konstruktivisme yang

terdiri empat tahap yaitu: apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan

konsep dan pengembangan dan aplikasi. Maka akan memunculkan

(29)

28

Tabel 3.1

Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Konsep Masalah Sosial dengan

Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme

No Aspek yang Diobservasi Nilai Ket

1 2 3 4

1 Apersepsi

a. Siswa menanggapi pertanyaan guru mengenai

materi yang akan dibahas

b. Terjadinya Tanya jawab antara guru dengan

siswa

c. Siswa mengkomunikasikan pemahamannya

d. Siswa mengemukakan pengetahuan awalnya

2 Eksplorasi

a. Siswa memperhatika materi yang diterangkan

oleh guru

b. Siswa memperhatikan media tentang masalah

sosial yang diperlihatkan guru

c. Siswa menyelidiki konsep melalui

pengumpulan data yang telah dirancang

pendidik

d. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok

4-5 orang

3 Diskusi dan Penjelasan konsep

a. Siswa bediskusi dengan teman kelompoknya

b. Perwakilan kelompok menjelaskan hasil

diskusi di depan kelas. Dan kelompok lain

menanggapinya

c. Siswa memberikan penjelasan dan solusi

yang didasarkan pada hasil diskusi ditambah

(30)

29

No Aspek yang Diobservasi Nilai Ket

1 2 3 4

d. Siswa diminta untuk menjelaskan alasan

mereka memilih jawaban

4 Pengembangan dan Aplikasi

a. Siswa memgungkapkan pendapat mengenai

masalah sosial

b. Siswa mengaplikasikan konsep yang telah

dibahas

c. Siswa dimintai pendapat untuk menanggapi

pertanyaan guru.

d. Siswa menyimpulkan pembelajaran

Keterangan: nilai:

Skor 4, jika muncul 4 Indikator, kiteria Baik

Skor 3, jika muncul 3 Indikator, kriteria Sedang

Skor 2, jika muncul 2 Indikator, kriteria Cukup

Skor 1, jika muncul 1 Indikator, kriteria Kurang

2. Tes

“Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat

dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. (Nurul zuriah 2005:185)

Tes adalah suatu pertanyaan, tugas, atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi, yang setiap pertanyaan mempunyai jawaban, dan memberikan implikasi bahwa setiap butir tes menuntut jawaban, dari orang yang di tes. (Hamzah B. unu 2011)

Instrument penelitian tujuannya untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam memahami materi masalah sosial dengan menggunakan

pendekatan koinstruktivisme. Adapun jenis tes yang digunakan adalah tes

(31)

30

Setiap soal memiliki bobot nilai 1.

(32)

31

D. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

a. Hasil observasi

Pengolahan hasil observasi ini menggunakan lembar penilaian

yang tujuannya untuk menilai aktivitas belajar siswa, adapun

komponen-komponen yang diobservasikan yaitu langkah-langkah

pendekatan konstruktivisme yang terdiri empat tahap yaitu:

apersepsi, eksplorasi, diskusi, penjelasan konsep dan pengembangan

dan aplikasi. Satu tahap pendedekatan konstruktivisme mempenyai

empat indikator yang dinilai. Pengolahan data hasil observasi

keaktifan siswa yaitu sebagai berikut:

Skor 4, jika muncul 4 Indikator, kiteria Baik

Skor 3, jika muncul 3 Indikator, kriteria Sedang

Skor 2, jika muncul 2 Indikator, kriteria Cukup

Skor 1, jika muncul 1 Indikator, kriteria Kurang

b. Hasil tes

Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes tertulis yang diberikan

kepada siswa setelah melaksanakan poses belajar mengajar dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme, tes ini digunakan untuk

mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.

Pengolahan data tes tertulis hasil belajar siswa yaitu sebagai

(33)

32

Analisis data hasil observasi penilaian aktivitas belajar siswa

dengan cara:

Cara untuk mengalisis tes hasil belajar siswa yaitu dengan cara

melihat sub pokok materi dan jumlah soal. Penilaian dilakukan

dengan menilai tiap sub pukok materi dan tiap soal.

1) Mencari nilai setiap nomor soal digunakan rumus sebagai

3) Mencari nilai rata-rata seluruh sub pokok bahasan digunakan

rumus sebagai berikut:

E. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran pada

konsep masalah sosial dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme. Adapun jumlah siswa di kelas IV SD Negeri Cibitung 2

berjumlah 20 orang, perempuan berjumlah 13 dan laki-laki berjumlah 7

(34)

33

2. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dilaksanakan

di SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul. Adapun alasan peneliti

memilih SD tersebut dengan alasan pertimbangan karena lokasi

penelitian cukup strategis tidak jauh dari tempat tinggal peneliti. Alasan

memilih lokasi kelas IV SD Negeri Cibitung 2, disana minat siswa kelas

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas “Penerapan Pendekatan

Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa di Kelas IV SD (PTK di kelas IV SD Negeri Cibitung 2

Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)”. Dapat disimpulkan sebagai

barikut:

1. Aktivitas belajar siswa setelah menggunakan pendekatan konstruktivisme

pada konsep masalah sosial terjadi peningkatan. Hasil observasi aktivitas

siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 2,5, siklus II diperoleh nilai

rata-rata 3,25 dan siklus III diperoleh nilai 4 yaitu nilai maksimal, semua

indikator aktivitas siswa telah nampak.

2. Setelah diadakan tindakan pada konsep masalah sosial dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme adanya peningkatan terhadap

hasil belajar siswa, yaitu terlihat dari data yang diperoleh pada pra siklus

diperoleh nilai rata-rata 37,5; siklus I diperoleh nilai rata-rata 56,5; siklus

II diperoleh nilai rata-rata 68,5 dan siklus III diperoleh nilai rata-rata 82,5

dari nilai maksimal 100.

Demikian penelitian ini bahwa dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimiliki. Pendidik lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. penekanan tentang dan mengajar lebih berfokus pada suksesnya siswa mengirganisasi pengalaman mereka, bukan ketepatan siswa dalam melakukan reflikasi atas apa yang dilakukan pendidik. (Menurut Hilda dan Margaretha, 2004: 4)

Proses belajar mengajar menggunakan penekatan konstruktivisme pada

(36)

64

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa dalam belajar. Di SDN Cibitung 2 siswa sudah aktif dalam

pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat. Maka penelitian yang dibuat

dapat diterima.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian diatas, untuk perbaikan

pembelajaran IPS dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

kedepannya, maka direkomendasi kepada:

1. Bagi guru SD

Kualitas pembelajaran IPS hendaknya terus ditingkatkan, guru

sebagai penentu keberhasilan siswa dalam belajar hendaknya dapat

menggunakan pendekatan atau model pembelajaran yang menarik bagi

siswa, pembelajaran yang dilaksanakan bukan hanya satu arah tetapi

multi arah, guru sebagai pendidik harus memperhatikan peningkatan

proses belajar siswa dan selalu menyediakan kegiatan-kegiatan yang

relevan, membimbing, mengarahkan dan serta memoivasi guna mencapai

tujuan pembelajaran.

2. Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan dan penentu

meningkatnya mutu pendidikan, serta mengevaluasi kinerja guru

hendaknya memfasilitasi guru dalam mencoba metode atau pendekatan

yang akan digunakan untuk meningkatnya kualitas pembelajaran.

3. Bagi peneliti lain

Disarankan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian lebih

mendalam, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan guna

memperbaiki pembelajaran IPS dimasa yang akan datang terutama dalam

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2003. Ilmu Sosial Dasar Mata Kuliah Dasar Umum. Jakarta: PT

Rineka cipta.

Asy’ari, Dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial SD. Jakarta: ERLANGGA.

Bahri Djamarah, S. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Banjarmasin: Rineka Cipta

B. Uno, H. 2011. Model pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara

Fatmawati, S.(2009). Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Upaya

Menungkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Dikelas IV Sekolah Dasar Negri Ciemas Kec. Curug Kota Serang. Skripsi pada UPI Serang: tidak diterbitkan

Hanafiah, N. 2009. Konsep strategi pembelajaran. Bandung: ADITAMA

Karli, H, Dkk. (2003). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Model-Model Pembelajaran. Bandung: CV Bina Media Informasi. Mega, M. 2009. Penelitian tindakan kelas. Bandung: REGINA

Megiyunita, V. (2010). Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme Untuk

Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Konsep Perkembangan Teknologi Komunikasi Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Skripsi pada UPI Serang: tidak diterbitkan

Muin, A. (2010). Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Konsep Sumber Daya

Alam dengan Pendekatan Konstruktivisme. Skripsi pada UPI Serang:

tidak diterbitkan

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Bandung: Rajawali Press

Sadulloh, U. 2010. Pedagogic (Ilmu Mendidik). Bandung: Alpabeta.

Sugono, D. 2006. Kamus bahasa Indonesia sekolah dasar. Jakarta: Gramedia

pustaka utama

Suprijono, A. 2009. Cooperative learning. Surabaya: pustaka belajar

(38)

Siti Rohanah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

___________. 2010. Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Universitas

Pendidikan Indonesia

Zuriah, N. 2005. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Malang: Bumi

Gambar

Gambar 3.1 Rangkaian siklus PTK model Kemmis dan MC Taggart .............. 21
Grafik 4.2  Hasil Observasi Aktivitas Siswa dari Siklus I sampai-
Gambar 3.1
Tabel 3.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Saran untuk penelitian berikutnya, yaitu para peneliti lain dapat meneliti tentang “Strategi komunikasi yang dilakukan oleh ayam kampus kepada germo agar germo

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk

SIKLON RURALED LAMPU PJU LED SINGLE CHIP AC/DC buah..

Mulai dari masa kerajaan Hindu dan Budha, kemudian masa kerajaan-kerajaan Islam, masa kolonial Belanda, Inggris, dan Jepang yang sekaligus merupakan masa perjuangan bangsa

Benda yang massanya menyebar jauh dari porosnya akan berputar lebih lambat dari pada. benda yang massanya menyebar

Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan  sesuai dengan peraturan

Hal ini karena pada Agreeed Minutes 1989, hak nelayan tradisional di Ashmore Reef (Pulau Pasir) dan Cartier Islet (Pulau Baru) dibatasi. Nelayan tradisional tidak boleh

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |