PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DI KELAS IV SD
(PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: SITI ROHANAH
0904024
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Siti Rohanah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DI KELAS IV SD
(PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)
Oleh:
Siti Rohanah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Siti Rohanah 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Siti Rohanah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD
ABSTRAKSI
SITI ROHANAH, 2013. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD (PTK di Kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS, dan belum diterapkannya pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivisme dan penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang.
Tujuan penelitian ini yang ingin dicapai adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep masalah social dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada masalah social.
Metode penelitian yang digunakan yaitu Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan dalam tiga siklus, pada tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa tentang penggunaan pendekatan konstruktivise untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep masalah sosial dengan hasil pada pra siklus nilai rata-rata 37,5; siklus I diperoleh nilai rata-rata 56,5; siklus II diperoleh nilai rata-rata 68,5; siklus III diperoleh nilai rata-rata 82,5 dari nilai maksimal 100. Berdasarkan hasil belajar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dari tahap ketahap.
Siti Rohanah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD (PTK di kelas IV SDN Cibitung 2 Kec. Munjul Kab.
Pandeglang). Tidak ada didalamnya yang merupakan plagiat dari kayra orang lain
dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sesiko atau sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Serang, Juni 2013
Yang membuat pernyataan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam. Berkat rahmat-Nya
yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani kepada penulis sehingga,
penyusunan skripsi pada program SI-PGSD dapat terselesaikan. Sholawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW bersama keluarganya.
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mahasiswa menyelesaikan
pendidikan di program SI-PGSD UPI kampus serang, dengan judul “Penerapan Pendekatan Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD” (PTK Di SD Negeri Cibitung 2 Kec. Munjul Kab. Pandeglang).
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, baik moril maupun materil
dalam penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Sunarya Kartadinata, M.Pd, sebagai Rector UPI.
2. Bapk Prof. Dr. Abdul Somad, M.Pd selaku Direktur UPI Kampus Serang 3. Bapak Drs. Effendi Zulkifli, M.Pd. selaku Sekertaris UPI Kampus Serang. 4. Bapak Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd. selaku Ketua Program S1 PGSD UPI Kampus
Serang.
5. Bapak Drs. Darmawan, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Eddy Yusnandar, M.Pd selaku pembimbing ke II yang telah
memberi bimbingan dan dorongan kepada penulis.
7. Seluruh dosen UPI Kampus Serang yang telah member ilmu dan
pengetahuannya yang tiada taranya.
8. Staf administasidan karyawan UPI Kampus Serang
9. Kepala SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang
yang telah memberi kemudahan,
10.Kedua orang tua dan saudara-saudara tercinta yang telah lulus memberikan
iii
11.Dewan guru SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten
Pandeglang yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian di SD
Negeri Cibitung 2.
12.Teman-teman mahasiswa seperjuangan yang telah memberikan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Namun dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua khususnya bagi dunia pendidikan dan pembaca, dan digunakan
sebagaimana mestinya, amin.
Serang, Juni 2013
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAKSI ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
E. Definisi Operasional... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis ... 6
B. Penelitian Terdahulu ... 17
C. Kerangka Berfikir... 18
D. Hipotesis Tindakan... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 19
B. Proses Penelitian ... 22
C. Instrument Penelitian ... 26
D. Pegolahan dan Analisis Data ... 30
v
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ... 33
B. Hasil Penelitian ... 58
C. Pembahasan ... 60
D. Jawaban Hipotesis ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 63
B. Rekomendasi ... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Konsep Masalah-
Sosial dengan Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme... 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal ... 29
Tabel 4.1 Hasil Tes Belajar Siswa Tahap Pra Siklus ... 34
Table 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 39
Tabel 4.3 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 41
Tabel 4.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II... 46
Tabel 4.5 Hasil Tes Belajar Siswa siklus II... 48
Table 4.6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 53
Tabel 4.7 Hasil Tes Belajar Siswa siklus III ... 55
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Model Pembelajaran Konstruktivisme ... 13
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Tahap Pra Siklus sampai-
Siklus III ... 59
Grafik 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dari Siklus I sampai-
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Kegiatan
Lampiran 2 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 3 Lembar Soal
Lampiran 4 Kunci Jawaban
Lampiran 5 Lembar Jawaban Murid
Lampiran 6 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 7 Surat Ijin Melakukan Penelitian
Lampiran 8 Surat Keterangan sudah Melakukan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru merupakan orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk
membimbing dan membina siswa, baik secara individual dan klasikal, di
sekolah maupun di luar sekolah. Guru tidak hanya menuangkan ilmu
pengetahuan kedalam otak siswa melainkan juga membentuk jiwa dan watak
yang mempunyai norma. Guru harus memiliki kecakapan dan kemampuan
yang menyangkut landasan pendidikan dan juga psikologi perkembangan
siswa, sehingga strategi pembelajaran akan diterapkan berdasarkan situasi dan
kondisi yang ada di lingkungannya. Guru merupakan faktor penentu yang
sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang
peran dalam pembelajaran, dimana proses pembelajaran inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan.
“Anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan” (Syaiful Bahri Djamarah, 2010: 51). Siswa sebagai peserta didik merupakan subjek
utama dalam proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan pencapaian tujuan
banyak tergantung pada pesiapan dan cara belajar yang dilakukan oleh siswa.
Cara belajar ini dapat dilakukan dalam bentuk kelompok ataupun perorangan.
Oleh karena itu guru dalam mengajar harus memperhatikan kesiapan, tingkat
kematangan dan cara belajar siswa. Seorang guru dapat mengembangkan
belajar anak dengan memperalat situasi eksperimental yakni menyediakan
lingkungan belajar untuk memfasilitasi temuan anak serta mengoptimalkan
dan mengorientasikan pengajaran terhadap potensi anak.
Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif
antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga
aspek, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan
2
Siti Rohanah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Interaksi dalam pembelajaran harus terjadi timbal balik antara guru dengan
siswa untuk menghidupkan suasana belajar.
Namun kenyataan di SD Negeri Cibitung 2 kelas IV, masih terjadi
kesenjangan dalam pembelajaran. Guru masih terfokus pada buku paket
sehingga kurang bagus dalam menyampaikan materi dan kurang
memperhatikan metode yang digunakan dalam mengajar. Dalam
pembelajaran guru dan siswa tidak ada interaksi timbal balik, siswa hanya
sebagai penerima materi tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Akibatnya
guru tidak memahami karakteristik siswa. Sehingga guru merasa kesulitan
dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.
Akibat cara mengajar yang salah siswa tidak terlibat aktif dalam
pembelajaran, siswa kurang memahami materi dengan baik dengan kenyataan
nilai rata-rata siswa di bawah dari harapan.
Konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Pendidik lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran (Hilda & Margaretha, 2004: 4).
Oleh karena itu, dimungkinkan anak dapat menciptakan pemahaman baru
dalam konteks nyata. Memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang
pengalamannya. Ini dapat mendorong siswa berpikir kreatif, imajinatif,
mendorong refleksi tentang model dan teori, mengenalkan gagasan-gagasan
pada saat yang tepat.
Dengan adanya penelitian ini dapat dilihat bagaimana peningkatan hasil
belajar siswa pada pelajaran IPS pada konsep masalah sosial dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme. Peneliti tertarik dengan
pendekatan konstruktivisme karena pendekatan ini siswa bisa lebih aktif dan
kreatif dalam pembelajaran.
Untuk memahami secara lanjut tentang permasalahan di atas maka
peneliti mencoba mengembangkan pendekatan konstruktivisme dalam study
penelitian yang akan dilakukan di kelas IV SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan
3
Pendekatan Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD (PTK di kelas IV SDN Cibitung 2 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan rumusan
masalah sebagai barikut:
1. Bagaimana guru menerapkan pendekatan konstruktivisme untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep masalah sosial?
2. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme pada konsep masalah sosial?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menurut S. Margono (Nurul Zuriah, 2005) adalah untuk
“meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah sosial pendidikan”.
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep masalah sosial
dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme pada konsep masalah sosial.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik bagi peneliti, guru
maupun siswa yang bersentuhan langsung dengan penelitian tindakan kelas,
adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat bagi peneliti
a. Peneliti dapat memperoleh informasi ilmiah sebagai dasar penelitian
tentang pembelajaran IPS.
4
Siti Rohanah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Mengembangkan kemampuan tentang penggunaan pendekatan
konstruktivisme.
2. Manfaat bagi siswa
a. Memfasilitasi belajar siswa pada konsep masalah sosial.
b. Siswa belajar lebih aktif dalam pelajaran IPS pada konsep masalah
sosial dengan mengemukakan pengetahuan awalnya melalui
pendekatan konstruktivisme.
c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada
konsep masalah sosial dengan pendekatan konstruktivisme.
3. Manfaat bagi guru
a. Menambah wawasan guru dalam menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat.
b. Guru dapat mengembangkan pendekatan konstruktivisme dalam
pembelajaran IPS maupun pelajaran yang lainnya.
c. Menambah wawasan guru tentang pendekatan konstruktivisme.
E. Definisi Operasional
1. Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme dalam belajar merupakan salah satu
pendekatan yang lebih berfokus kepada peserta didik sebagai pusat dalam
proses pembelajaran. Pendekatan konstruktivisme merangsang dan
memberi peluang kepada peserta didik untuk belajar berpikir inovatif dan
mengembangkan potensinya secara optimal.
Brooks and Brooks (Nanang dan Cucu, 2009: 62) mengemukakan bahwa konstruktivisme adalah suatu pendekatan dalam belajar mengajar yang mengarahkan pada penemuan suatu konsep yang lahir dari pandangan, dan gambaran serta inisiatif peserta didik. Pendekatan konstruktivis dalam belajar dilakukan, melalui proses eksplorasi personal, diskusi dan penulisan reflektif.
5
pembelajaran. Penekanan tentang dan mengajar lebih berfokus pada suksesnya siswa mengorganisasi pengalaman mereka, bukan ketepatan siswa dalam melakukan reflikasi atas apa yang dilakukan pendidik.
2. Masalah sosial
Menurut kamus bahasa Indonesia “Masalah adalah sesuatu yang
harus diselesaikan atau dicarikan jalan keluarnya persoalan. Sedangkan
sosial berkenaan dengan masyarakat atau kemasyarakatan” (Dedi sugono
2006: 96).
Menerut Lesile (Abu Ahmadi, 2003: 13) masalah sosial merupakan suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan yang karenanya dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
Jadi penulis dapat simpulkan bahwa masalah sosial adalah masalah
yang berkenaan dengan masyarakat dan harus diselesaikan persoalannya.
3. Hasil belajar
Hasil belajar adalah perubahan prilaku secara keseluruhan bukan
hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil
pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan tidak
dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan konperhensif (Agus
19
Siti Rohanah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) model Kemmis.
Menurut David Hopkins (M. Mega, 2009: 4) PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru untuk menuju anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik atau sebagian arti dari evaluasi dalam melaksanakan seluruh prioritas sekolah.
Sedangkan menurut Nelson Siregar (M. Mega, 2009: 4) menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu upaya untuk menjelaskan suatu aspek dari hubungan antar ketergantungan materi-subjek, pembelajaran dan pengajar sehubungan dengan isu totolitas dengan logika internal dari tugas sosial mengkonstruksi dari PBM.
Berdasarkan definisi di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara
sistematis terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang juga
bertindak sebagai peneliti.
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan
peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan itu dapat dicapai
dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai
persoalan pembelajaran di kelas.
Pada intinya tujuan pembuatan PTK adalah untuk memecahkan masalah
yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan guru dalam mengembangkan
profesionalnya. Secara rinci, tujuan PTK antara lain:
1. Meningkatkan kualitas isi, masukan, proses dan hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran.
3. Hasil penelitian dapat mendukung langsung pembelajaran yang sedang
21
5. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan kualitas
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
Bila tujuan tersebut diatas tercapai, maka sesungguhnya telah tercapai
pula tujuan pengiring/penyerta ialah berupa terjadinya proses latihan dalam
jabatan selama proses pelatihan tindakan kelas itu berlangsung.
Dengan demikian, guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman
tentang keterampilan praktek pembelajaran secara reflektif dan bukannya
bertujuan untuk mendapatkan ilmu baru tentang penelitian tindakan kelas
yang dilakukan itu.
Prosedur penelitian yang digunakan adalah PTK model PTK Kemmis
dan Mc. Taggart yang terdiri atas empat tahap di tiap-tiap siklusnya, yaitu
antara lain:
1. Rencana
Rencana merupakan tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau perubahan prilaku atau sikap sebagai solusi.
2. Tindakan
Tindakan adalah apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai
upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
3. Observasi
Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau
dikenakan terhadap siswa.
4. Refleksi
Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan dari berbagai criteria. Berdasarkan hasil refleksi
ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan
terhadap rencana awal.
Dengan demikian terjadi suatu siklus, rencana tindakan, observasi,
refleksi dan seterusnya, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan dengan
tindakan yang paling efektif. Adapun langkah-langkah penelitian tindakan
22
Alur penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS konsep masalah sosial
dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme
Gambar 3.1
Rangkaian Siklus PTK model Kemmis dan MC Taggart
PRA SIKLUS
REFLEKSI
Peneliti dan guru kelas
menganalisis
kelemahan-kelemahan yang ada dalam
proses pembelajaran dan
membuat rencana tindakan
untuk menggunakan pendekatan
konstruktivisme dalam
pembelajaran masalah sosial
OBSERVASI
Mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan situasi sebelum dilakukan penelitian
Siklus I
TINDAKAN
Peneliti mengamati guru yang
sedang melaksanakan KBM
dalam pembelajaran IPS pada
masalah sosial dengan
pendekatan konstuktivisme
PERENCANAAN
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS pada konsep masalah sosial dengan pendekatan konstuktivisme
REFLEKSI
Peneliti serta guru kelas menganalisis
hasil penelitian, apakah ada
kemajuan. Jika hasil tindakan belum
mencapai maksimal maka
dilanjutkanke siklus berikutnya
OBSERVASI
Peneliti berkolaborasi/bekerja sama dengan guru kelas untuk
mengamati kegiatan
pembelajaran IPS pada konsep
masalah sosial menggunakan
pendekatan konstuktivisme
23
B. Proses Penelitian
Dari bagan siklus dapat penulis jelaskan sesuai dengan urutan bagan-bagan
siklus sebagai berikut:
1. Pra siklus
a. Observasi
Kegiatan ini maksudnya adalah untuk mengamati kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan situasi
sebelum dilakukan penelitian/tindakan.
b. Refleksi
Pada tahap ini guru dan peneliti berdiskusi tentang hasil
observasi, jadi bila ada kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran
dan membuat rencana tindakan yang telah didiskusikan dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme.
2. Siklus I
a. Rencana
Membuat rancangan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan
pendekatan konstruktivisme seperti:
1) Merancang pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
belajar mengajar dengan membuat RPP.
2) Menentukan skenario pembelajaran dengan pendekatan
konstruktivisme.
3) Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan.
4) Menyusun lembar kerja siswa
5) Membuat lembar instrument penelitian
b. Tindakan
Guru mulai melakukan tindakan seperti:
1) Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan
RPP yang telah disusun.
2) Guru melakukan tanya jawab untuk membangun pengetahuan
24
3) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri
dari 4-5 orang dan memberi masalah untuk didiskusikan oleh
siswa.
4) Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang telah
disiapkan guru.
5) Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya.
6) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi siswa serta
memberi penguatan.
7) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS)
c. Observasi
1) Mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
2) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan lembar instrumen
yang sudah disiapkan.
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
2) Melakukan pertemuan peneliti dan guru kelas untuk membahas
hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja
siswa.
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
3. Siklus II
a. Rencana
1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum
teratasi.
2) Menyusun RPP yang telah diperbaiki dengan menggunakan
pendekatan konstruktivisme.
25
b. Tindakan
Pelaksanaan program tindak II yang mengacu pada identifikasi
masalah yang muncul pada siklus I. Pemecahan masalah yang sudah
ditentukan antara lain:
1) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan RPP yang
telah disusun dan diperbaiki.
2) Guru melakukan apersepsi.
3) Siswa mengamati gambar-gambar mengenai masalah sosial.
4) Terjadinya tanya jawab antara guru dan siswa mengenai gambar
yang telah diamati.
5) Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya mengenai gambar
yang sudah diamati yaitu tentang masalah sosial.
6) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
7) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi siswa serta
memberi penguatan
8) Siswa menyelesaikan lembar kerja siswa.
c. Observasi
1) Melakukan observasi dengan menggunakan lembar instrument
yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal yang diperlukan
yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format penilaian yang
sudah dikembangakan.
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II
berdasarkan data yang terkumpul.
2) Memberbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi
26
4. Siklus III
a. Rencana
1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus II dan belum
teratasi.
2) Mengembangkan program tindakan III.
b. Tindakan
1) Melakukan pembelajaran dengan menggunakan RPP yang telah
diperbaiki.
2) Duru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
3) Guru menyampaikan materi dengan menggunakan alat peraga.
4) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri
4-5 orang.
5) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk didiskusikan
dengan teman kelompoknya.
6) Guru membimbing siswa dalam diskusi.
7) Perwakilan kelompok maju ke depan untuk menjelaskan hasil
diskusinya ditambah dengan penguatan guru.
8) Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran hasil diskusi tadi.
9) Guru memberi penilain tugas yang telah didiskusikan.
10) Guru dan siswa menutup pelajaran.
c. Observasi
1) Kegiatan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung yaitu untuk mengamati aktivitas belajar siswa
dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.
2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan instrumen yang sudah
dikembangkan.
d. Refleksi
1) Peneliti serta guru kelas menganalisis hasil penelitian.
2) Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus ini diharapkan
27
C. Instrument Penelitian
Sesuai dengan tahapan penelitian seperti yang dikemukakan di atas
maka menggunakan instrument penelitian. Adapun instrument yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, tes dan
dokumentasi.
1. Observasi
Menurut S. Margono (Nurul zuliah 2005: 183) “Observasi dapat
diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian”.
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada
konsep masalah sosial. Adapun komponen-komponen yang
diobservasikan yaitu langkah-langkah pendekatan konstruktivisme yang
terdiri empat tahap yaitu: apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan
konsep dan pengembangan dan aplikasi. Maka akan memunculkan
28
Tabel 3.1
Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Konsep Masalah Sosial dengan
Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme
No Aspek yang Diobservasi Nilai Ket
1 2 3 4
1 Apersepsi
a. Siswa menanggapi pertanyaan guru mengenai
materi yang akan dibahas
b. Terjadinya Tanya jawab antara guru dengan
siswa
c. Siswa mengkomunikasikan pemahamannya
d. Siswa mengemukakan pengetahuan awalnya
2 Eksplorasi
a. Siswa memperhatika materi yang diterangkan
oleh guru
b. Siswa memperhatikan media tentang masalah
sosial yang diperlihatkan guru
c. Siswa menyelidiki konsep melalui
pengumpulan data yang telah dirancang
pendidik
d. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
4-5 orang
3 Diskusi dan Penjelasan konsep
a. Siswa bediskusi dengan teman kelompoknya
b. Perwakilan kelompok menjelaskan hasil
diskusi di depan kelas. Dan kelompok lain
menanggapinya
c. Siswa memberikan penjelasan dan solusi
yang didasarkan pada hasil diskusi ditambah
29
No Aspek yang Diobservasi Nilai Ket
1 2 3 4
d. Siswa diminta untuk menjelaskan alasan
mereka memilih jawaban
4 Pengembangan dan Aplikasi
a. Siswa memgungkapkan pendapat mengenai
masalah sosial
b. Siswa mengaplikasikan konsep yang telah
dibahas
c. Siswa dimintai pendapat untuk menanggapi
pertanyaan guru.
d. Siswa menyimpulkan pembelajaran
Keterangan: nilai:
Skor 4, jika muncul 4 Indikator, kiteria Baik
Skor 3, jika muncul 3 Indikator, kriteria Sedang
Skor 2, jika muncul 2 Indikator, kriteria Cukup
Skor 1, jika muncul 1 Indikator, kriteria Kurang
2. Tes
“Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat
dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. (Nurul zuriah 2005:185)
Tes adalah suatu pertanyaan, tugas, atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi, yang setiap pertanyaan mempunyai jawaban, dan memberikan implikasi bahwa setiap butir tes menuntut jawaban, dari orang yang di tes. (Hamzah B. unu 2011)
Instrument penelitian tujuannya untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam memahami materi masalah sosial dengan menggunakan
pendekatan koinstruktivisme. Adapun jenis tes yang digunakan adalah tes
30
Setiap soal memiliki bobot nilai 1.
31
D. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
a. Hasil observasi
Pengolahan hasil observasi ini menggunakan lembar penilaian
yang tujuannya untuk menilai aktivitas belajar siswa, adapun
komponen-komponen yang diobservasikan yaitu langkah-langkah
pendekatan konstruktivisme yang terdiri empat tahap yaitu:
apersepsi, eksplorasi, diskusi, penjelasan konsep dan pengembangan
dan aplikasi. Satu tahap pendedekatan konstruktivisme mempenyai
empat indikator yang dinilai. Pengolahan data hasil observasi
keaktifan siswa yaitu sebagai berikut:
Skor 4, jika muncul 4 Indikator, kiteria Baik
Skor 3, jika muncul 3 Indikator, kriteria Sedang
Skor 2, jika muncul 2 Indikator, kriteria Cukup
Skor 1, jika muncul 1 Indikator, kriteria Kurang
b. Hasil tes
Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes tertulis yang diberikan
kepada siswa setelah melaksanakan poses belajar mengajar dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme, tes ini digunakan untuk
mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.
Pengolahan data tes tertulis hasil belajar siswa yaitu sebagai
32
Analisis data hasil observasi penilaian aktivitas belajar siswa
dengan cara:
Cara untuk mengalisis tes hasil belajar siswa yaitu dengan cara
melihat sub pokok materi dan jumlah soal. Penilaian dilakukan
dengan menilai tiap sub pukok materi dan tiap soal.
1) Mencari nilai setiap nomor soal digunakan rumus sebagai
3) Mencari nilai rata-rata seluruh sub pokok bahasan digunakan
rumus sebagai berikut:
E. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran pada
konsep masalah sosial dengan menggunakan pendekatan
konstruktivisme. Adapun jumlah siswa di kelas IV SD Negeri Cibitung 2
berjumlah 20 orang, perempuan berjumlah 13 dan laki-laki berjumlah 7
33
2. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dilaksanakan
di SD Negeri Cibitung 2 Kecamatan Munjul. Adapun alasan peneliti
memilih SD tersebut dengan alasan pertimbangan karena lokasi
penelitian cukup strategis tidak jauh dari tempat tinggal peneliti. Alasan
memilih lokasi kelas IV SD Negeri Cibitung 2, disana minat siswa kelas
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas “Penerapan Pendekatan
Konstruktivisme pada Konsep Masalah Sosial untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa di Kelas IV SD (PTK di kelas IV SD Negeri Cibitung 2
Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)”. Dapat disimpulkan sebagai
barikut:
1. Aktivitas belajar siswa setelah menggunakan pendekatan konstruktivisme
pada konsep masalah sosial terjadi peningkatan. Hasil observasi aktivitas
siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 2,5, siklus II diperoleh nilai
rata-rata 3,25 dan siklus III diperoleh nilai 4 yaitu nilai maksimal, semua
indikator aktivitas siswa telah nampak.
2. Setelah diadakan tindakan pada konsep masalah sosial dengan
menggunakan pendekatan konstruktivisme adanya peningkatan terhadap
hasil belajar siswa, yaitu terlihat dari data yang diperoleh pada pra siklus
diperoleh nilai rata-rata 37,5; siklus I diperoleh nilai rata-rata 56,5; siklus
II diperoleh nilai rata-rata 68,5 dan siklus III diperoleh nilai rata-rata 82,5
dari nilai maksimal 100.
Demikian penelitian ini bahwa dengan menggunakan pendekatan
konstruktivisme dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimiliki. Pendidik lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. penekanan tentang dan mengajar lebih berfokus pada suksesnya siswa mengirganisasi pengalaman mereka, bukan ketepatan siswa dalam melakukan reflikasi atas apa yang dilakukan pendidik. (Menurut Hilda dan Margaretha, 2004: 4)
Proses belajar mengajar menggunakan penekatan konstruktivisme pada
64
Siti Rohanah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa dalam belajar. Di SDN Cibitung 2 siswa sudah aktif dalam
pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat. Maka penelitian yang dibuat
dapat diterima.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian diatas, untuk perbaikan
pembelajaran IPS dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
kedepannya, maka direkomendasi kepada:
1. Bagi guru SD
Kualitas pembelajaran IPS hendaknya terus ditingkatkan, guru
sebagai penentu keberhasilan siswa dalam belajar hendaknya dapat
menggunakan pendekatan atau model pembelajaran yang menarik bagi
siswa, pembelajaran yang dilaksanakan bukan hanya satu arah tetapi
multi arah, guru sebagai pendidik harus memperhatikan peningkatan
proses belajar siswa dan selalu menyediakan kegiatan-kegiatan yang
relevan, membimbing, mengarahkan dan serta memoivasi guna mencapai
tujuan pembelajaran.
2. Bagi kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan dan penentu
meningkatnya mutu pendidikan, serta mengevaluasi kinerja guru
hendaknya memfasilitasi guru dalam mencoba metode atau pendekatan
yang akan digunakan untuk meningkatnya kualitas pembelajaran.
3. Bagi peneliti lain
Disarankan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian lebih
mendalam, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan guna
memperbaiki pembelajaran IPS dimasa yang akan datang terutama dalam
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 2003. Ilmu Sosial Dasar Mata Kuliah Dasar Umum. Jakarta: PT
Rineka cipta.
Asy’ari, Dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial SD. Jakarta: ERLANGGA.
Bahri Djamarah, S. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Banjarmasin: Rineka Cipta
B. Uno, H. 2011. Model pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara
Fatmawati, S.(2009). Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Upaya
Menungkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Dikelas IV Sekolah Dasar Negri Ciemas Kec. Curug Kota Serang. Skripsi pada UPI Serang: tidak diterbitkan
Hanafiah, N. 2009. Konsep strategi pembelajaran. Bandung: ADITAMA
Karli, H, Dkk. (2003). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Model-Model Pembelajaran. Bandung: CV Bina Media Informasi. Mega, M. 2009. Penelitian tindakan kelas. Bandung: REGINA
Megiyunita, V. (2010). Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme Untuk
Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Konsep Perkembangan Teknologi Komunikasi Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Skripsi pada UPI Serang: tidak diterbitkan
Muin, A. (2010). Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Konsep Sumber Daya
Alam dengan Pendekatan Konstruktivisme. Skripsi pada UPI Serang:
tidak diterbitkan
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Bandung: Rajawali Press
Sadulloh, U. 2010. Pedagogic (Ilmu Mendidik). Bandung: Alpabeta.
Sugono, D. 2006. Kamus bahasa Indonesia sekolah dasar. Jakarta: Gramedia
pustaka utama
Suprijono, A. 2009. Cooperative learning. Surabaya: pustaka belajar
Siti Rohanah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA KONSEP MASALAH SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
___________. 2010. Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Universitas
Pendidikan Indonesia
Zuriah, N. 2005. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Malang: Bumi