DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
BABII TINJAUAN GOOGLE BODY MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI ANATOMI TUBUH MANUSIA A. KonsepBelajardanPembelajaran ... 10
1. KonsepBelajar ... 10
a. PengertianBelajar ... 10
b. Ciri-ciriBelajar ... 12
c. Prinsip-prinsipbelajar ... 13
2. KonsepPembelajaran ... 13
a. PengertianPembelajaran ... 14
B. HasilBelajarSiswa ... 18
C. KonsepMediaPembelajaran ... 20
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 20
2. FungsidanManfaat Media Pembelajaran ... 21
3. Cirri-ciri Media Pembelajaran ... 23
D. Program Google Body ... 23
E. Mata PelajaranBiologi di SMA ... 24
1. Definisi Mata PelajaranBiologi ... 24
2. Karakteristik Mata PelajaranBiologi ... 24
3. Tujuan Mata Pelajaran ... 25
4. RuangLingkup ... 26
5. MateriAnatomiTubuhManusia ... 26
6. PokokBahasan ... 27
F. Asumsi ... 30
G. Hipotesis ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitiandanDesainPenelitian ... 33
1. MetodePenelitian ... 33
2. DesainPenelitian ... 34
B. PopulasidanSampelPenelitian ... 36
1. Populasi ... 36
C. DefinisiOperasional ... 37
1. Google Body ... 36
2. MateriAnatomiTubuhManusia ... 36
D. Teknik Pengembangan Instrumen ... 37
1. UjiValiditas ... 37
2. UjiReliabilitas ... 39
E. TeknikPengumpulan Data ... 39
F. TeknikAnalisis data ... 41
1. UjiNormalitas data ... 41
2. UjiHipotesis ... 41
G. ProsedurPenelitian ... 42
H. AlurPenelitian ... 42
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data HasilPenelitian ... 45
B. UjiValiditas ... 51
C. UjiReliabilitas ... 53
D. UjiNormalitas Data... 54
1. UjiNormalitas Seri 1 ... 55
2. UjiNormalitas Seri 2 ... 56
3. UjiNormalitas Seri 3 ... 57
E. UjiHipotesis ... 58
1. UjiHipotesispertama ... 58
3. UjiHupotesiske 3 ... 64
F. PembahasanHasilPenelitian... 66
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ... 72
B. Rekomendasi ... 74
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
mengglobal, maka hampir semua aspek kehidupan manusia seperti aspek
ekonomi, politik, sosial, bahkan pendidikan pun tak luput dari pengaruh teknologi
yang sedang berkembang tersebut. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus
mampu memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang ini untuk mengadakan
inovasi-inovasi dalam proses belajar dan pembelajaran. Salah satunya adalah
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Pada masa era globalisasi sekarang yang identik dengan era teknologi
informasi dan komunikasi, kemajuan teknologi informasi dan kumunikasi telah
melahirkan berbagai produk yang berbasis digital, bahkan arus informasi tidak
lagi mengenal dinding ruang, jeda waktu bahkan batas wilayah maupun Negara.
Penyebaran informasi akan tersampaikan lebih cepat, actual, akurat dan tepat pada
sasaran.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah Information and Communication Technology (ICT), adalah
payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk
memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu
teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses
dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu,
teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak
terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian
luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi,
pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah
adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun
perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi pada mulanya adalah alat
penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan desain untuk tujuan pembelajaran.
Kemudian banyak ahli melihat banyak potensi yang ada pada media ini untuk
dimanfaatkan bagi pendidikan. Setelah dilakukan berbagai percobaan dan
penelitian, terlihat potensi yang besar dan luas dari media ini untuk digunakan
menjadi alat penyampaian pesan-pesan pembelajaran.
Peran teknologi dalam bidang pendidikan memegang kedudukan penting,
karena teknologi merupakan alat dan proses dalam meningkatkan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai kualitas pendidikan ideal. Wolberg dalam Atwi
Suparman (2001:139) menjelaskan :
Learning achievment secara langsung tergantung pada empat factor, yaitu : attitude, motivation, instruction dan psychological environment of the classroom. Dengan kata lain teknologi pendidikan mempunyai potensi
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses untuk memberikan
pengalaman yang memadukan fisik dan mental melalui interaksi antara
pesertadidik dengan lingkungan belajar. Pendekatan dan strategi belajar mengajar
yang bervariasi akan menumbuhkan kecintaan pada pelajaran, sehingga peserta
didik merasa tertantang untuk lebih intensif dalam menggali segala informasi
yang berhubungan dengan materi yang sedang di pelajarinya. Endang Komara
(2008:5) menyatakan :
Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang memungkinkan para pembelajar aktif melibatkan diri dalam keseluruhan proses, proses secara mental maupun secara fisik.model proses ini dikenal sebagai proses pembelajaranaktif atau pembelajaran interaktif dengan karakteristiknya sebagai berikut : (1) adanya variasi kegiatan klasikal, kelompok dan perorangan; (2) guru berperan sebagai fasilitator belajar, narasumber dan manajer kelas yang demokratis; (3) keterlibatan mental (pikiran, perasaan) siswa tinggi; (4) menerapkan pola komunikasi yang banyak; (5) suasana kelas yang fleksibel, demokratis, menantag dan tetar terkensndalai oleh tujuan; (6) potensial tetap menghasilkan dampak instruksional dan dampak pengiring lebih efektif; (7) dapat digunakan didalam atau diluar kelas/ruangan.
Proses belajar mengajar yang baik ditandai dengan lulusan yang baik
sesuai dengan tujuan awal pendidikan yang telah dirumuskan. Salah satu
pendukung yang harus dicapai agar memiliki lulusan yang baik adalah
penggunaan media pembelajaran pada kegiatan belajara mengajar, karena media
merupakan salah satu sarana yang di butuhkan oleh guru dalam penyampaian
materi pelajaran kepada peserta didik. Dengan media pembelajaran setidaknya
membantu atau memudahkan guru dan siswa untuk berinteraksi dalam
Pembelajaran menggunakan media menjadi alternative dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Kegunaan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran akan menjadi lebih menarik perhartian sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
2. Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
dipahami oleh para siswa.
3. Metode yang digunakan oleh guru akan bervariasi tidak semata-mata
melakukan komunikasi verbal saja.
4. Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan belajar karena tidak hanya
mendengarkan uraian saja, tetapi bisa juga mengamati dan
mendemonstrasikannya.
Media pembelajaran yang berupa animasi merupakan salah satu media
pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran, namun sampai
saat ini media animasi masih sangat jarang dipergunakan oleh guru dalam
menyajikan konsep biologi. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa hal,
diantaranya tidak adanya sarana pendukung media tersebut yang dapat digunakan
untuk memudahkan kegiatan pembelajaran. Sedangkan penggunaan media
animasi dalam proses pembelajaran dilakukan untuk membantu guru dalam
mengajarkan konsep-konsep abstrak yang tidak dapat diamati siswa secara
langsung, serta memudahkan siswa untuk memahami atau menguasai konsep
pembelajaran yaitu mewujudkan pembelajaran konsep atau tema pelajaran yang
abstrak kedalam bentuk konkrit (Sudjana dan Rivai, 2005:2)
Mengingat peran media pembelajaran yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, maka pelaku pendidikan dituntut untuk mengembangkan dan
mencari inovasi-inovasi baru dalam bidang media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi untuk meningkatkan hasil dari proses pembelajaran itu.
Salah satu inovasi pemanfaatan media yang terdapat di dalam TIK adalah
pembelajaran dengan memanfaatkan internet. Di dalam internet banyak sekali
beberapa aplikasi-aplikasi bahkan terdapat media, media dan materi yang
mendukung dalam pembelajaran khususnya pada mata pembelajaran biologi.
Biologi merupakan salah satu mata pelajaran dari bagian Ilmu
Pengetahuan Alam. Pada umumya di sekolah Ilmu pengetahuan alam merupakan
ilmu yang sulit di pelajari oleh siswa. Di sekolah menengah atas ilmu pengetahuan
alam dibagi kedalam beberapa disiplin ilmu dan salah satunya adalah biologi.
Dalam ilmu biologi terdapat beberapa ilmu tentang tumbuhan, hewan, ataupun
semua makhluk hidup yang ada di bumi. Di dalam pelajaran biologi juga terdapat
beberapa materi pelajaran salahsatunya mempelajari tentang anatomi tubuh
manusi.
Seorang guru biologi di salah satu Sekolah Menengah Atas menyatakan
bahwa tidak begitu rumit dalam penyampaian materi anatomi tubuh manusia,
namun siswa kurang menagkap materi ini dengan baik, karena siswa hanya bisa
yang berbentuk manusia) siswa hanya melihat/mengamati organ-organ tubuh
secara tidak rinci.
Menurut Farid Ahmadi yang telah melakukan penelitian di SMA Negeri
Kaliwungu menyatakan bahwa Prosentase daya tangkap dan penghafalan materi
pelajaran biologi tiap siswa hanya sekitar 25 %. Dengan demikiandi perlukan
inovasi-inovasi dalam pembelajaran biologi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Seiring dengan perkembangan teknologi digital saat ini muncul inovasi
baru yang di sebut dengan Google Body, yaitu sebuah media yang berbentuk
animasi 3D yang menggambarkan secara lebih rinci dan jelas tentang
bagian-bagian tubuh manusia sampai hal-hal yang terkecil sekalipun. Dengan inovasi ini
diharapkan dapat membantu dan mempermudah serta disenangi oleh siswa dalam
belajar. Belajar yang disenangi oleh siswa akan membuat materi yang sulit
sekalipun menjadi mudah untuk di serap dan dipahami, hal ini sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan hasil belajar siswa.
Dari latar belakang di atas maka peneliti memandang penting, untuk
dilakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan Google Body untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi anatomi tubuh manusisa mata
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka peneliti merumuskan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
Rumusan Masalah Umum
Apakah penggunaan Google Body memberikan pengaruh terhadap peningkatan
hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran biologi pada pokok bahasan
anatomi tubuh manusia di Sekolah Menengah Atas ?
Rumusan Masalah Khusus
1. Apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar siswa ranah kognitif aspek pengetahuan pada materi anatomi tubuh
manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas Laboratorium
UPI?
2. Apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar siswa ranah kognitif aspek pemahaman pada materi anatomi tubuh
manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas Laboratorium
UPI?
3. Apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar siswa ranah kognitif aspek penerapan pada materi anatomi tubuh
manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas Laboratorium
UPI?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
hasil belajar siswa pada materi anatomi tubuh manusia mata pelajaran Biologi di
Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI. Secara khusus penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang :
1. Untuk mengetahui apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pengetahuan pada materi
anatomi tubuh manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas
Laboratorium UPI.
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pemahaman pada materi
anatomi tubuh manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas
Laboratorium UPI.
3. Untuk mengetahui apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek penerapan pada materi
anatomi tubuh manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas
Laboratorium UPI.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak secara
langsung maupun tidak langsung yang terlibat dalam dunia pendidikan, baik
sebagai pengembang pendidikan, lembaga pendidikan formal maupun non formal.
terutama bagi guru dan siswa yang terlibat langsung dalam proses belajar
mengajar. Secara lebih khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan
a. Manfaat teoritis
1. Sebagai bahan kajian pengembangan pemanfaatan media berbasis
teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Memberi kontribusi pada bidang ilmu pendidikan khususnya desain
pembelajaran.
b. Manfaat praktis
1. Peneliti, sebagai salah satu bentuk kreatifitas dalam mengembangkan pola
berfikir yang ilmiah dan sistematis, dan juga salah satu bentuk kepedulian
dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.
2. Pengembang model pembelajaran di sekolah (guru mata pelajaran biologi),
untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam pengembangan pembelajaran
biologi.
3. Penyelenggara pendidikan (sekolah terkait), sebagai bahan masukan dalam
usahanya menggunakan media Google Body sebagai pengembangan model
pembelajaran di sekolah.
4. Mahasiswa jurusan kurikulum dan teknologi pendidikan, sebagai jalan
dalam mengembangkan media pembelajaran yang lebih variatif dan
inovatif.
5. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, dapat dijadikan sumber
informasi mengenai penggunaan Google Body dalam meningkatkan hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
eksperimen. Tujuan penelitian dengan kuasi eksperimen adalah untuk
memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat
diperoleh melalui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang
relevan. Ciri utama kuasi eksperimen dengan tidak dilakukannya penugasan
random, melainkan melakukan pengelompokan subjek penelitian berdasarkan
kelompok yang telah terbentuk sebelumnya. Sebagaimana diungkapkan Arifin
(2011:74) bahwa “penelitian eksperimen kuasi menggunakan seluruh subjek
dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan
menggunakan subjek secara acak”.
Dalam pelaksanaannya penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satu
kelas eksperimen yang menggunakan media google body dalam proses treatment.
Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yakni variabel bebas ( X ) dan
variabel terikat ( Y ).
Adapun yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah
siswa. Adapun hubungan antara variabel X dan Y digambarkan dalam tabel
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group
Time Series Pretest-Posttest Design. “Pada desain ini, sebelum diberi perlakuan
kelompok diberi pretest lebih dari satu kali, dengan maksud untuk mengetahui
kejelasan dan kestabilan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan.”
(Sugiyono, 2009: 114). Penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja,
Berikut adalah gambaran umum pola desain penelitian :
Tabel 3.2
Tabel pola desain penelitian
Kelompok Pretest Treatment Posttest
E
O1 X O1
O2 X O2
O3 X O3
Keterangan :
E = kelompok eksperimen
O1, O2, O3 = pretest
O1, O2, O3 = posttest
X = perlakuan
Penelitian dibagi menjadi tiga seri. Pada seri pertama sebelum diberi
perlakuan (X), kelompok eksperimen diberikan pretest terlebih dahulu dengan
maksud untuk mengetahui nilai awal sebelum diberi perlakuan, kemudian
dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dengan
mempergunakan Google Body. Hal berikutnya yang dilakukan adalah kelompok
ekperimen diberikan posttest, sehingga di peroleh gain/selisih antara skor pretest
dan posttest. Kemudian dilakukan seri kedua dan ketiga dengan langkah yang
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Arikunto (2006:130), “Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.” Subjek penelitian tersebut memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
yang akan diteliti oleh peneliti”. Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa Sekolah Menegah Atas Lab.School UPI Bandung.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2006:131), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti.” Zainal Arifin (2011:215) menyatakan bahwa: ”sampel adalah
sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa
sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population)”.peneliti
memilih satu kelas yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu kelas XI
A sebagai kelas eksperimen.
Teknik sampel yang digunakan adalah sampling purposive atau sampel
bertujuan. Sampel bertujuan ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas stara, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu. Dalam Arikunto (2006:140)
peneliti bisa menentukan sampling purposive atau sampel bertujuan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi
b. Subjek yang diambil sebagai sempel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkn istilah-istilah yang
digunakan penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan sebagai berikut :
1. Google Body
Google Body adalah suatu media tiga dimensi (3D) yang menggambarkan
struktur anatomi tubuh manusia bagian luar, dalam, dan dapat dilihat dari
berbagai arah.
2. Materi Anatomi Tubuh Manusia
Dalam penelitian ini, yang dimaksud anatomi tubuh manusia adalah bagian
sistem pencernaan pada manusia.
D. Teknik Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas
Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur
terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Instrumen yang valid apabila mempunyai validitas yang
tinggi.
Menurut Zaenal Arifin (2009: 247):
Tingkat kevalidan instrumen dihitung dengan menggunak korelasi
Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson . Adapun rumus korelasi Product Moment adalah sebagai berikut :
∑XY = Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
Menurut Arifin (2009:257) “untuk dapat memberikan penafsiran terhadap
koefisiensi yang ditemukan tersebut tinggi atau rendah maka dapat
berpedoman pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3
Kriteria Acuan Validitas Soal
Interval Koefisiensi Tingkat hubungan
Setelah itu diuji tingkat signifikansinya dengan menggunakan rumus:
(Sudjana dan Ibrahim, 2009: 149)
Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan taraf nyata 0,05
dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Apabila thitung > ttabel, berarti korelasi
tersebut signifikan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat keajegan dari suatu instrumen. Menurut Arifin
(2009:258), “reliabilias tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti
dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.”
Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama
bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang
berbeda.
Untuk mengetahui reliabilitas suatu tes maka digunakanlah uji reliabilitas.
Adapun uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Spearman Brown:
(Arikunto, 2006: 180)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
= rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian
untuk memperoleh data informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.
Mengenai hal ini Sugiyono (2010:308) menyatakan “Teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan
dari penelitian adalah mendapatkan data”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dilakukan
dengan tes hasil belajar berupa bentuk tes objektif pilihan berganda karena tes
objektif dapat mengungkap tingkat penguasaan siswa terhadap materi bahan
ajar yang telah dipelajari. Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui
hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek Pengetahuan, Pemahaman dan
Penerapan. Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban. Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pengertian
yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari
beberapa kemungkinan jawaban. Jumlah soal ditentukan berdasarkan uji
validitas dan reliabilitas yang penyusunannya sesuai dengan kisi – kisi instrumen.
Adapun langkah–langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan materi pelajaran IPA Biologi yang akan digunakan dalam
penelitian.
2. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata
pelajaran IPA Biologi kelas XI di Sekolah Menengah Atas Lab. School
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang
telah ditetapkan pada mata pelajaran IPA Biologi kelas XI di Sekolah
Menengah Atas Lab. School UPI
4. Menyusun kisi – kisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
5. Melakukan ujicoba instrumen kepada siswa diluar sampel
6. Menganalisis instrumen hasil ujicoba.
7. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian yaitu kelompok
kelas eksperimen.
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari lapangan kemudian dioleh dan dianalisis dengan
menggunakan perhitungan statistik. Teknik analisis data adalah tahapan untuk
menguji hipotesis. Berdasarkan masalah, tujuan penelitian untuk mengumpulkan
dan menganalisis data digunakan statistik deskriptif.
Teknik pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi 15.0. Langkah-langkah yang
ditempuh dalam mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan
SPSS versi 15.0 adalah sebagai berikut:
Mencari gain dari skor pretes dan postes
Menguji normalitas dengan Chi-Square
Menguji hipotesis pada setiap aspek kognitif pada penelitian ini yakni
aspek penetahuan, pemahaman dan aspek penerapan. Pengujian
dengan syarat bahwa data yang digunakan berfdistribusi normal.
Pengujian hipotesis tersebut dilakukan karena penelitian ini mengkaji
tentang perbandingan hasil belajar antara sebelum dan sesudah
perlakuan (threatment) (sugiyono, 2009:273). Kriteria pengujian untuk
hipotesis adalah H0 ditolak atau H1 diterima apabila – ttabel ≤ thitung ≤
ttabel , dengan tingkat kepercayaan 95%.
1. Uji Normalitas
Menguji normalitas dengan Chi-Square
Rumus yang digunakan untuk menghitung x2 yaitu:
fo = frekuaensi yang diobservasi
fe = frekuensi tang diharapkan
Sugiyono (2009:107)
2. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dengan uji paired sample t test dengan syarat bahwa
data yang digunakan berfdistribusi normal. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan
karena penelitian ini mengkaji tentang perbandingan hasil belajar antara sebelum
dan sesudah perlakuan (threatment) (sugiyono, 2009:273). Kriteria pengujian
untuk hipotesis adalah H0 ditolak atau H1 diterima apabila – ttabel ≤ thitung, dengan
tingkat kepercayaan 95%.
Prosedur dalam penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Mempelajari standar kompetensi mata pelajaran IPA Biologi
kemudian menetapkan materi dan pokok bahasan.
b. Membuat proposal penelitian.
c. Melakukan studi pendahuluan ke tempat penelitian.
d. Menyusun RPP mata pelajaran IPA Biologi
e. Menyusun kisi-kisi instrumen dengan mengacu pada pokok
bahasan.
f. Menyusun instrumen penelitian yang mengacu pada kisi-kisi yang
telah ditetapkan. Instrumen penelitian dikembangkan berupa tes pilihan
ganda dengan empat alternatif jawaban.
g. Menyiapkan media dengan mengacu pada pokok bahasan.
h. Melakukan Expert Judgment instrumen penelitian.
i. Melakukan uji coba instrumen penelitian pada sejumlah siswa
diluar sampel penelitian .
j. Menganalisis dan merevisi item-item soal yang dianggap kurang
tepat dengan cara menguji validitas, realibilitas, untuk
mendapatkan instrumen penelitian yang lebih baik dari sebelumnya.
k. Melakukan eksperimen dengan rincian sebagai berikut :
1) Menetukan kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen yang
menggunakan media Google body
3) Memberikan perlakuan kepada kelompok tersebut, yakni
kelompok eksperimen dengan menggunakan media Google body.
4) Memberikan post-test kepada kelompok tersebut.
l. Mengolah data hasil penelitian.
m. Membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis.
n. Pelaporan hasil penelitian.
H. Alur Penelitian
Gambar 3.1
Identifikasi Masalah
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Rancangan Penelitian
Penyusunan Instrumen Pendekatan dan Metode
Pengumpulan Data Variabel dan Sumber
Data
Pengolahan Data
Menarik Kesimpulan
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan Google Body dapat memberikan pengaruh
yang positif pada ranah kognitif terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Biologi materi anatomi tubuh manusia di Sekolah Menengah Atas
Laboratorium UPI. Adapun kesimpulan secara khusus dari penelituan ini adalah,
a. Skor yang didapat pada pretest baik seri 1, 2 dan seri 3 pada aspek
pengetahuan masih rendah. Setelah perlakuan menggunakan Google Body
didapat peningkatan gain di setiap serinya. Dengan demikian Google Body
dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada
aspek pengetahuan pada mata pelajaran Biologi materi anatomi tubuh manusia
di Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI.
b. Pada aspek pemahaman (C2) juga terjadi sebuah peningkatan yang diuji
melalui uji hipotesis juga dan hasilnyapun sama dengan uji hipotesis pada
aspek sebelumnya, hal ini juga membuktikan bahwa Google Body
memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada aspek
pemahaman pada mata pelajaran Biologi materi anatomi tubuh manusia di
c. Pada aspek penerapan (C3) pun terjadi peningkatan yang dilihat dari gain
yang didapat dari skor pretest dan posttest dan diolah dengan uji hipotesis
pada bab sebelumnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Google Body
juga memberi pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada aspek
penerapan pada mata pelajaran Biologi materi anatomi tubuh manusia di
Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI.
Penggunaan Google Body dapat meningkatkan hasil belajar pada ketiga aspek
dalam ranah kognitif . Dengan meningkatnya hasil belajar siswa maka diharapkan
dapat mengatasi masalah yang menjadi latar belakang penulis melakukan penelitian
ini.
Namun peningkatan hasil belajar siswa juga dipengaruhi faktor – faktor lain,
salah satu faktor eksternal lain yang peneliti temukan di lapangan antara lain adalah
faktor motivasi, dan kemampuan guru dalam menarik perhatian siswa. Seperti yang
dikemukakan oleh Clark dalam Sudjana (2008: 39) ‘hasil belajar siswa disekolah
70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan’.
Maka dari itu Google Body merupakan media yang baik untuk meningkatkan
hasil belajar siswa, namun bukan satu – satunya faktor yang mempengaruhi
B. Rekomendasi
1. Guru
Pembelajaran yang variatif dan menyenangkan akan diserap siswa dengan baik,
hal ini sesuai dengan temuan peneliti yang menggunakan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Ada baiknya jika
proses belajar mengajar disertai dengan penggunaan media yang up to date dan sesuai
dengan kondisi dan karakter siswa. Penggunaan google body dapat dijadikan salah
satu media pembelajaran yang dapat digunakan di lingkungan sekolah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pihak sekolah
Kepala Sekolah hendaknya memberikan motivasi kepada guru agar lebih kreatif
dan mau menggali potensi media pembelajaran sederhana yang tidak harus mahal.
Kepala sekolah hendaknya menyediakan fasilitas yang mendukung.salah satu
contohnya adalah dengan pengadaan laboratorium dan koneksi internet yang baik.
3. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi bagi para
peneliti lebih lanjut yang ingin meneliti materi lain dalam mata pelajaran biologi
DAFTAR PUSTAKA
Adibowo, (2010).Definisi Google Body.[Online].Tersedia di:
http://adibowo.com/tag/definisi-google-body-browser/[ 6juni 2012]
Ahmadi, Farid. (201). RekayasaPembelajaran IPA SUB BAB
AnatomiManusiaBerbasis Multi Media.[Online].Tersedia di:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&v ed=0CDQQFjAA&url=http%3A%2F%2Fjournal.uny.ac.id%2Findex.php%2F jk%2Farticle%2Fdownload%2F67%2F394&ei=gMb6UIaWG4HMrQfw4IHI Aw&usg=AFQjCNHwcuL85KyKobhVETJYEmrjsD1XsQ&sig2=z1XoUyV1 Qm4VnVTJAEk0kA&bvm=bv.41248874,d.bmk&cad=rja
Ali, Muhamad. (1993). StrategiPenelitian Pendidikan.Bandung: BumiAksara.
Akimee, (2010).PengertianAnatomiTubuh. [Online].Tersedia di:
http://akimee.com/pengertian-anatomi-tubuh-artikel-247.html [12 Juni 2012]
Arifin, Zainal. (2009) EvaluasiPembelajaran, Bandung : PT RemajaRosdakarya.
Arifin, Zainal. (2009). EvaluasiPembelajaranPrinsipTeknikProsedur.Bandung : PT. RemajaRosdakarya.
Arifin, Zainal. (2011) Penelitian Pendidikan, Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2008). ProsedurPenelitian, SuatuPendekatan dan
Praktik.Jakarta : PT RinekaCipta
Azhar, Arsyad. (2002). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bowo, (2009).Biologi SMA. [Online].Tersedia di:
Darmawan, Deni, M.Si. (2007). TeknologiInformasi dan Komunikasi.Bandung: Arum Mandiri Press.
Dimyati dan Mudjiyono.(2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: RinekaCipta
Dimyati dan Mudjiono, 2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: PT. RinekaCipta.
Hamalik, Oemar, (2004). Proses BelajarMengajar. Jakarta: BumiAksara
Komara, Endang, (2008). Model StrategiPembelajaranAktif. [Online].Tersedia di: http://www.geocities.com/endang.komara/Strategi Pembelajaran Aktif.htm[1 Juni, 2012]
Kurnadi, Kemal Adyana (2008). Dasar-DasarAnatomi dan
FisiologiTubuhManusia2.Bandung: Jurusan FPMIPA UPI
Kurnadi, Kemal Adyana (2009). Dasar-DasarAnatomi dan
FisiologiTubuhManusia1.Bandung: Jurusan FPMIPA UPI
Munadi, Y, (2008) Media Pengajaran (SebuahPendekatanBaru. Jakarta: GaungPersada Press.
Tim UPI. (2010). PedomanPenulisanKaryaIlmiah.UPI. Bandung
Sanjaya, Wina, (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
S. Nasution, (1984). BerbagaiPendekatanDalam Proses BelajarMengajar. Jakarta: BumiAksara
Sudjana, Nana, (1991). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar. Bandung: SinarBaru.
Sudjana, Nana, (1989). PenilaianHasilBelajarMengajar. Bandung:
RemajaRosdakarya.
Sudjana, Nana. (2008). PenilaianHasil Proses BelajarMengajar.Bandung :SinarBaruAlgensindo.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai.(2005). Media Pengajaran. Bandung: SinarBaru Bandung.
Sugiyono.(2008). StatistikUntukPenelitian.Bandung :Alfabeta.
Suparman, Atwi, (2001). DesainInstruksional.Jakarta: PengembanganAktivitasIntruksional,
Dirjendikti, Depdiknas.
Susilana, Rudi.CepiRiyana.(2009). Media Pembelajaran (hakikatpengembangan,
pemanfaatan dan penilaian).Bandung :JurusanKurikulum dan Teknologi
Pendidikan FIP UPI.
UU RI No 20.(2003). Sistem Pendidikan Nasional.[Online].Tersediadi
:http://www.bapsi.undip.ac.id/images/Download/Dokumen/uu%20no.20%20thn %202003%20sisdiknas.pdf
Warsita, Bambang, (2008). TeknologiPembelajaranLandasandan Aplikasinya. Jakarta: RinekaCipta.
Wawan Junaidi. (2010).Pengertian Belajar. [online]. Tersedia: http://mathedu-unila.blogspot.com/2010/10/pengertian-belajar.html [10juli, 2011]
Wikipedia.(2011). Biologi.[Online].Tersedia di:
Wikipedia. (2011). Belajar dan Pembelajaran.[Online].Tersedia di: http://www.wikipedia.id.org [ 6 juni 2012]
Wikipedia.(2011). Pengertian Hasil Belajar.[Online].Tersedia di:
http://www.wikipedia.id.org.[ 6juni 2012]