• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAYU SETIAWAN C.9507083

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAYU SETIAWAN C.9507083"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

PENUNJANG KAMPANYE ANTI PERDAGANGAN ANAK

DI SURAKARTA

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Oleh :

BAYU SETIAWAN C. 9507083

PROGRAM STUDI D III DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

PENGESAHAN

Pengantar Karya Tugas Akhir

Telah diterima dan disetujui oleh Panitia Tugas Akhir

Pada tanggal, 28 Desember 2011

Panitia Penguji

Ketua Sidang Tugas Akhir

Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D (……….)

NIP. 196207081992031001

Sekretaris Sidang Tugas Akhir

Esty Wulandari, S.Sos, M.Si (……….)

NIP. 197911092008012015

Pembimbing Tugas Akhir I

Drs. Bedjo Riyanto M.Hum (……….)

NIP. 195811111989031001

Pembimbing Tugas Akhir II

(3)
(4)

commit to user

(5)

commit to user

(6)

commit to user

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah Memberikan

Berkat yang melimpah, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan judul

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

PENUNJANG KAMPANYE ANTI PERDAGANGAN ANAK DI

SURAKARTA. Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Ahli Madya

Diploma III program studi D III Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan

Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar, tidak terlepas

dari bantuan dari semua pihak baik dukungan semangat dan material dari

lingkungan keluarga, lingkup kampus Universitas Sebelas Maret maupun dari

para sahabat. Maka ungkapan rasa terima kasih serta segala penghargaan yang

pantas untuk disampaikan kepada :

1. Drs, Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan

Seni Rupa UNS.

2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D selaku Ketua Program Studi D III

Desain Komunikasi Visual.

3. Drs. Bedjo Riyanto M.Hum selaku Pembimbing I yang senantiasa

membimbing dan mengarahkan hingga selesainya Tugas Akhir ini.

4. Andreas Slamet Widodo, S.Sn, M.Hum Selaku Pembimbing II yang

selalu memberikan bimbingan hingga selesainya Tugas Akhir ini.

(7)

commit to user

7. Laksono W. dan Joko beserta staf Tata Usaha Fakultas Sastra dan Seni

rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. Teman-teman dan sahabat D3 Deskomvis angkatan 2007, yang telah

membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Banyak kekurangan yang dimiliki oleh penulis dalam pengerjaan Tugas

Akhir ini untuk itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun

dari anda.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

(8)
(9)

commit to user

3. Strategi Visual ... 55

C. Media Perancangan ... 63

BAB IV VISUALISASI KARYA ... 81

A. Media Lini Atas ... 81

B. Media Lini Bawah ... 84

C. Stationary ... 93

D. Merchandise ... 97

BAB V PENUTUP ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA

(10)

SEBAGAI PENUNJANG KAMPANYE ANTI PERDAGANGAN ANAK DI SURAKARTA

Bayu Setiawan1

Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum2 Andreas S Widodo, S.Sn., M.Hum3

ABSTRAK

2011. Adapun permasalahan yang diangkat adalah bagaimana mengatasi masalah sosial yang tengah marak terjadi di masyarakat yaitu masalah yang menyangkut perdagangan anak. Perdagangan anak merupakan masalah yang serius karena apabila tidak segera ditangani bisa merusak generasi penerus bangsa terutama generasi anak muda kota Surakarta.

Untuk mengatasi masalah perdagangan anak diperlukan satu gerakan atau langkah pencegahan yang mampu mengajak masyarakat untuk ikut peduli dan memerangi masalah perdagangan anak agar teman, kerabat, atau anggotanya tidak menjadi korban perdagangan anak. Yayasan Kakak merupakan satu yayasan sosial di kota Surakarta yang peduli terhadap masalah perdagangan anak beberapa langkah yang dilakukan oleh yayasan Kakak meliputi sosialisasi kepada masyarakat supaya mengerti akan dampak perdagangan anak dan masalah yang timbul karenanya. Untuk

mensosialisasikan programnya yayasan kakak melakukan

pendekatan kepada anak-anak melalui dongeng boneka, lomba menggambar, lomba membuat yel-yel dengan tema perdagangan anak, Dan memberi pengarahan kepada anak-anak agar mereka tidak menjadi korban.

1

Mahasiswa, Jurusan DIII Desain Komunikasi Visual dengan

NIM C 9507083

2

Dosen Pembimbing I

3

(11)

1. Melaksanakan kunjungan dan observasi langsung serta menyimpulkan dari observasi tersebut selain itu juga dilengkapi berbagai informasi dari Yayasan atau lembaga yang menangani masalah perdagangan anak.

2. Merancang dan membuat material media promosi atau iklan

atas dasar konsep yang sesuai dengan tema dan target market dari kampanye tersebut.

3. Memilih media iklan atau promosi dan penempatanya yang

tepat agar strategi promosi yang dilakukan dapat mengenai sasaran, terlebih mengenai semua lapisan masyarakat.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Masalah moral yang tengah di hadapi bangsa Indonesia saat ini adalah

ramainya kasus perdagangan anak. Di Indonesia sendiri sudah ada banyak kasus

perdagangan anak, faktor ekonomi yang erat kaitannya dengan kemiskinan juga

karena faktor gaya hidup yang menjangkiti anak-anak tanpa bekal pendidikan yang

baik merupakan pemicu terjadinya banyak perdagangan anak di Indonesia, Seiring

berkembangnya kehidupan sosial di Indonesia maka krisis moral ini semakin

meningkat terutama di kota-kota besar. Perdagangan anak adalah suatu kegiatan

mencari, mengirim, memindahkan, menampung, dan mempekerjakan anak, dengan

cara menculik, menipu, memperdaya korban, menyalah gunakan dan memanfatkan

ketidaktahuan, dengan tujuan eksploitasi korban. Mungkin karena kurangnya

ketegasan pemerintah dalam menanggapi masalah ini dan rasa kesadaran

masyarakat terhadap sesama begitu kurang sehingga masalah yang sangat serius ini

hanya dipandang sebelah mata saja kurangnya sosialisasi pada masyarakat miskin

dan lemahnya moral masyarakat menjadikan masalah ini begitu sulit dihilangkan.

Berbagai kasus eksploitasi anak juga semakin marak di Kota Surakarta. 75 %

dari angka kasus eksploitasi anak merupakan korban perdagangan anak.

Berdasarkan data sebuah LSM yang peduli pada masalah perlindungan anak di

(13)

commit to user

jumlah kasus yang melibatkan eksploitasi seksual dan kekerasan seksual pada anak

ada 111 kasus. 68 kasus eksploitasi seksual anak dan 43 kasus yang melibatkan

kekerasan seksual pada anak.

Yayasan KAKAK adalah LSM yang peduli pada masalah anak dikota

Surakarta yang mengategorikan korban usia anak yakni mereka yang berusia 14

hingga 17 tahun, dan rata-rata korban anak di wilayah Surakarta merupakan pelajar

dari SMP hingga SMA. Untuk wilayah Eks Karisidenan Surakarta, kota Surakarta

menempati urutan teratas angka korban eksploitasi anak, disusul kemudian

Wonogiri dan Sragen, pencegahan yang telah digagas oleh yayasan KAKAK adalah

dengan cara melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Sekolah di dorong untuk

membuat sistem agar korban tidak dijadikan pihak yang terus disalahkan. Selama

ini, beberapa sekolah ketika terdapat kasus pornografi anak yang melibatkan peserta

didiknya, cenderung memvonis sepihak pada anak, bukan lagi memberi dukungan

moril. yayasan KAKAK pernah mendampingi dua kasus pornografi anak, mereka

justru dikeluarkan. Sekolah hanya memikirkan reputasi nama baik sekolah tanpa

melihat penyebab kasus itu muncul. Padahal sekolah memiliki peranan yang

potensial untuk melindungi anak dari eksploitasi yang dilakukan oleh oknum yang

(14)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang menarik dan komunikatif

untuk mendukung kampanye gerakan sosial masyarakat anti perdagangan anak

agar dapat meminimalisir ekploitasi terhadap anak?

2. Bagaimana menentukan media penunjang kampanye anti perdagangan anak yang

tepat, efisien dan komunikatif agar lebih mudah diterima masyarakat?

C.Tujuan

1. Merancang media komunikasi visual yang menarik dan komunikatif untuk

mendukung kampanye gerakan sosial masyarakat anti perdagangan anak agar

dapat meminimalisir eksploitasi terhadap anak.

2. Menentukan media penunjang kampanye anti perdagangan anak yang tepat, efisien

dan komunikatif agar lebih mudah diterima masyarakat.

(15)

commit to user

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A.

DATA PRODUK

1.

Tinjauan Yayasan KAKAK

Anak sebagai generasi muda penerus bangsa di masa depan harus

mendapatkan manfaat dari semua jaminan hak asasi manusia yang tersedia bagi orang

dewasa. Hak anak harus diperlakukan dengan cara yang memajukan martabat dan

harga dirinya, yang memudahkan mereka berinteraksi di dalam masyarakat. Anak

tidak boleh diberikan siksaan, perlakuan atau hukuman yang kejam dan tidak

manusiawi, pemenjaraan atau penahanan terhadap anak merupakan tindakan ekstrim

yang terakhir. Perlakuan hukum terhadap anak harus berbeda dengan perlakuan

hukum terhadap orang dewasa. Anak harus mendapatkan perlindungan hukum dalam

rangka menumbuhkan kondisi fisik dan psikologis yang baik dan normal serta dapat

berkembang. Terhadap setiap pelanggaran terhadap hak asasi anak harus ditegakan

secara profesional tanpa pandang bulu. Di butuhkan sebuah gerakan atau organisasi

yang peduli atau memperhatikan masalah perdagangan anak ini agar kasus ini tidak

berlarut-larut.

Yayasan KAKAK adalah sebuah lembaga sosial masyarakat yang peduli

(16)

orang yang mempunyai kepedulian yang besar terhadap masalah anak yaitu Bapak

Agus Pambagio, Ibu Dewi Rahmawati, Ibu Emmy LS, Ibu Ira Puspadewi, Bapak

Irwanto, Bapak Muhammad Yani, Ibu Nafsiah Mboi, Bapak Sudaryatmo, Ibu Tini

Hadad, Bapak Widjanarko ES dan Bapak Widodo. Yayasan KAKAK juga

melakukan perlindungan hukum pada korban perdagangan anak, dari hasil

pengamatan menunjukkan bahwa korban perkosaan adalah beresiko terhadap

prostitusi. Karena beberapa hal diantaranya adalah karena mereka merasa sudah

terlanjur tidak perawan lagi, merasa bahwa dirinya tidak suci, sehingga menjadikan

mereka terjun ke dunia prostitusi. Banyak hal yang telah dilakukan sebagai usaha

untuk terwujudnya perlindungan terhadap anak walau ternyata hasil yang dicapai

belum maksimal.

Tujuan Organisasi

Memperjuangkan terpenuhinya hak-hak anak, khususnya anak sebagai konsumen dan

anak sebagai korban eksploitasi seksual melalui pendidikan, advokasi dan pelayanan

agar anak yang menjadi korban tidak merasa kehilangan hak-haknya sebagai anak

bangsa.

Sebagai sebuah lembaga sosial masyarakat yang bergerak di bidang

(17)

commit to user VISI Yayasan Kakak

Menciptakan masyarakat indonesia yang memenuhi hak-hak anak yaitu hak

kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi, dengan

berdasarkan pada nilai-nilai kepentingan terbaik untuk anak dan non diskriminasi.

MISI Yayasan Kakak

Memberdayakan masyarakat agar mampu menjamin ;

o Kelangsungan hidup anak

o Tumbuh kembang anak

o Perlindungan terhadap anak

Menciptakan kesempatan bagi anak agar dapat mengaktualisasikan potensi

diri secara optimal.

Mewujudkan Yayasan Kakak yang profesional, independen dan mandiri.

Melakukan advokasi terhadap berbagai kebijakan agar berpihak pada anak.

Peran Strategis Yayasan Kakak

Dalam rangka mandat, visi, misi dan tujuan tersebut. Yayasan Kakak ingin

menjadikan dirinya sebagai “Agent of Social Change” dengan peran-peran strategis :

(18)

Memperkuat akses terhadap sumberdaya, penguasaan informasi dan

organisasi masyarakat.

2. F acilitator, dengan fungsi :

Memfasilitasi proses belajar masyarakat dan kegiatan-kegiatan untuk

meningkatkan kemampuannya mengatasi masalah.

3. Advocator, dengan fungsi :

Mendorong terjadinya perubahan-perubahan kebijakan yang lebih berpihak

pada kepentingan dan hak-hak anak.

4. Researcher, dengan fungsi:

Melakukan penelitian-penelitian kritis yang mampu mendorong terbangunnya

ilmu pengetahuan masyarakat, dan berguna untuk mendukung

(19)

commit to user 2. Data Fisik Yayasan KAKAK

Alamat : Jl. Flamboyan dalam 01.

Purwasari, Surakarta

Telepon : 0271-720292

Email : kakak@kakak.org

(20)
(21)

commit to user 4. Perdagangan Anak ( child trafficking )

a. Pengertian

Perdagangan anak adalah Suatu kegiatan rekrutmen, transportasi,

pemindahan, penyembunyian, atau penerimaan seorang anak untuk tujuan eksploitasi,

baik didalam maupun antar Negara. Eksploitasi mencakup, tetapi tidak terbatas pada

prostitusi anak, pornografi anak dan bentuk lain dari eksploitasi seksual, pekerja

anak, kerja paksa atau pelayan, perbudakan atau praktek lain yang menyerupai

perbudakan, penghambaan, pemindahan atau penjualan oragan tubuh, penggunaan

aktifitas terlarang atau tidak sah dan keikut sertaan dalam konflik bersenjata. ( Asian

Guidelines )

Anak adalah seorang yang berusia di bawah 18 tahun, termasuk anak yang

masih dalam kandungan ( Undang-undang No. 23Tahun 2002 tentang perlindungan

anak )

b. Kategori Wilayah dalam Perdagangan Anak

1. Sending Area ( Daerah Pengirim )

Yaitu merupakan daerah asal dari anak korban trafficking.

(22)

Merupakan tempat penampungan sementara sebelum anak dikirim kedaerah

tujuan.

3. Receiving Area ( Daerah Tujuan )

Yaitu tempat akhir dimana korban di bawa untuk di eksploitasi baik secara

fisik maupun seksual.

Dalam kasus perdagangan anak perpindahan antar wilayah yang dimaksud minimal

adalah antar kabupaten.

Kasus perdagangan anak merupakan kejahatan yang terorganisir bukan

perorangan . Sehingga dalam kejadian nyata biasanya anak- anak direkrut atau diajak

bekerja atau bahkan diculik dari daerahnya ( atau disebut dengan daerah pengirim/

sending area ). Kemudian dikirim ke daerah lain sebagai tempat persinggahan yang

diterima oleh orang lain didaerah persinggahan tersebut ( disebut dengan

persinggahan/ transit area ). Sebelum dikirimkan ke daerah yang diinginkan pelaku

( disebut dengan daerah tujuan atau penerima/ destination/ receiving area ).

c. Tujuan Perdagangan Anak:

1. Eksploitasi ekonomi

2. Eksploitasi seksual

(23)

commit to user 4. Transplantasi organ tubuh

Eksploitasi : memanfaatkan seseorang secara tidak etis demi kebaikan atau

keuntungan seseorang.

Transplantasi : pengambilan organ tubuh.

d. Penyebab Terjadinya Perdagangan anak:

Kemiskinan yang menyebabkan anak ingin membantu keluarga bekerja

Pendidikan rendah/ putus sekolah

Akibat konflik

Yatim piatu

Kurangnya informasi tentang trafficking

Terjerat hutang

Perilaku konsumtif/ bergaya hidup mewah

Kehancuran keluarga ( broken home )

Terbatasnya kesempatan kerja

Tidak tegasnya penegak hukum terhadap pelaku

e. Pekerjaan yang dilakukan oleh korban perdagangan anak:

Pembantu rumah tangga

(24)

Buruh pabrik

Buruh perkebunan

Pengamen

Pengemis

Office boy

Kawin kontrak

Penghibur café

Pelayan restoran

Pengedar narkoba

f. Dampak pada korban:

1. Dampak fisik:

Luka

Cacat fisik

Kehilangan organ tubuh

Sakit bagian tubuh

Kerusakan organ reproduksi

Kehamilan di luar nikah

Tertular HIV dan AIDS

(25)

commit to user 2. Dampak psikologis

Trauma

Merasa bersalah

Depresi ( tertekan dan ingin bunuh diri )

Paranoid ( curiga pada orang lain )

Merasa kehilangan harga diri dan tidak PD

Ketakutan

Kehilangan kontrol atas diri

3. Dampak sosial

Mendapat stigma/ label negatif dari lingkungan tempat tinggalnya.

Di tolak keberadaannya / di kucilkan oleh masyarakat

Sulit untuk bersosialisasi degan masyarakat

g. Anak yang berpotensi menjadi korban

Anak jalanan

Anak yang dilacurkan atau korban eksploitasi seksual

Anak yang berasal dari keluarga miskin

Anak yang berpendidikan rendah atau putus sekolah

(26)

Anak yang kecanduan narkoba

Anak remaja yang sedang mencari pekerjaan

Anak yang hidup merantau

Anak yang lahir di luar nikah

Anak yang terpisah dari orang tua dan keluarga

h. Pelaku perdagangan anak baik secara langsung atau tidak langsung

Orang yang melakukan dan membantu proses perekrutan, penampungan,

pemindahan , pengiriman, dan pengangkutan terhadap korban.

( rekruter, tekong, sponsor, calo, makelar, dan sebagainya )

Orang yang melakukan dan membantu penyekapan, penipuan,

penculikan, penjeratan hutang, ancaman dan kekerasan terhadap korban.

( agen tenaga kerja, germo, bos besar, PT, dan sebagainya )

Orang yang melakukan eksploitasi terhadap korban.

( majikan, germo, bos, dan sebagainya )

Orang atau kelompok yang terlibat dalam pembuatan dokumen palsu

(27)

commit to user

termasuk yang memberikan keterangan palsu untuk pembuatan dokumen

tersebut.

Orang yang menghalangi proses proses pengusutan tindak pidana

perdagangan orang termasuk menyembunyikan atau membantu pelaku

menghindari tuntutan hukum.

i. Cara kerja pelaku Traffiker:

Dalam melakukan aksinya biasanya calon korban:

Di janjikan kerja di dalam dan di luar negeri dengan gaji yang besar

Di janjikan menjadi anak asuh, di sekolahkan dan dipelihara

Dengan cara kawin kontrak

Di culik lalu di jual dengan tujuan eksploitasi

Melakukan bujuk rayu kepada remaja yang berada di pusat-pusat

perbelanjaan atau mall

j. Perlindungan hukum untuk korban trafficking:

Pelaku perdagangan orang bisa dijerat dengan menggunakan undang- undang

PPTO No 21 tahun 2007 yang menyebutkan ketentuan pidana secara terperinci sesuai

dengan bentuk kejahatan dan peran yang di ambil oleh pelaku. Tetapi secara garis

(28)

Bagi orang yang terbukti melakukan tindak pidana perdagangan orang

diancam hukuman paling singkat 3 ( tiga ) tahun dan paling lama 15 (

lima belas ) tahun dan denda paling sedikit Rp 120.000.000,- dan paling

banyak Rp 600.000.000,-

Untuk korban meninggal maka ancamannya menjadi lebih berat, pidana

penjara minimal 5 tahun dan paling lama seumur hidup, dan denda paling

sedikit Rp 200.000.000,- dan paling banyak Rp 5.000.000.000,-

k. Penanganan pada anak yang menjadi korban/ saksi :

Pendampingan korban dengan tenaga hukum, medis dan psikologi

Merahasiakan identitas korban

Perlindungan anak dalam bentuk pemenuhan hak-haknya

Rumah aman/ shelter

Rehabilitasi fisik ( kesehatan ), psikis ( kejiwaan ), ekonomi dan sosial

Pemulangan dan reintegrasi

l. Upaya pencegahan

Peningkatan pendidikan warga

Keluarga ( penguatan fungsi keluarga )

(29)

commit to user

Penyebar luasan informasi kepada keluarga, masyarakat dan pemerintah

desa/ kelurahan

o Sosialisasi nilai- nilai

o Sosialisasi hak anak

o Sosialisasi mengenai trafficking

o Sosialisasi sangsi hukum terhadap pelaku trafficking

Pengembangan system kontrol dan laporan kasus ditingkat desa

Pengembangan sistem perlindungan anak di tingkat desa atau kelurahan

m. Tips menghindari agar tidak jadi korban trafficking:

Jangan mau diajak bekerja walaupun dijanjikan dapat uang banyak

Menolak ajakan bepergian dengan orang yang tidak dikenal

Menolak bila diajak untuk memalsukan identitas diri

Hindari berpergian seorang diri

Jangan mau bila usia dipalsukan atau dituakan dari usia sebenarnya

Memberikan informasi nama dan alamat orang yang mengajak kita pergi

kepada orang tua atau keluarga

Memberikan informasi alamat dan tujuan bila bepergian pada orang tua

(30)

n. Tempat – tempat pengaduan kasus perdagangan anak

Pusat Pelayanan Terpadu ( PPT ), misalkan pusat pelayanan terpadu

perlindungan perempuan dan anak [ P2TP2A ], untuk wilayah Surakarta

ada PTPAS

Lembaga Perlindungan Anak ( LPA )

Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI Pusat maupun KPAI

Daerah )

Rumah Sakit Daerah

Youth center – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ( PKBI )

LSM terkait yang menangani, ( di Surakarta : Yayasan KAKAK, SARI,

SEROJA, LS KABINA )

Kepolisian: Unit pelayanan perempuan dan anak ( UPPA ); Ruang

pelayanan khusus ( RPK )

Dinas Pemberdayaan Perempuan atau Dinas Sosial

Children Center

Telepon Sahabat Anak 129 ( TESA 129 )

(31)

commit to user o. Bagan penanganan kasus

Melaporkan kasus ke pelayanan terpadu diwilayah tersebut

Peran serta Masyarakat

Pelayanan Terpadu Pelayanan Untuk Perempuan dan Anak

Identifikasi kasus ( perdagangan Orang / bukan )

Rehabilitasi ( penyembuhan )

Bantuan Hukum

Pemulangan Reintegrasi (pengembalian

(32)

5.

Makna Logo

Logo yayasan kakak menggunakan logo yang

sederhana hanya berupa logo dengan bentuk dasar

huruf atau logo font, desain ini bertujuan agar lebih

mudah diingat masyarakat. pada mulanya logo kakak merupakan sebuah kepanjangan

dari Kepedulian Untuk Konsumen Anak, setelah itu KAKAK tidak lagi menjadi

sebuah singkatan karena kasus yang dihadapi Yayasan KAKAK tidak hanya pada

masalah konsumen anak saja kemudian berubah menjadi „KAKAK‟ Atau orang yang

lebih dewasa dari anak – anak, dan kata „KAKAK‟ dijadikan logo oleh Yayasan

KAKAK. Logo Yayasan KAKAK menggunakan kata „KAKAK‟ dengan font dasar

comic sans yang sedikit mengalami perubahan, type font ini digunakan agar terkesan

seperti tulisan tangan anak-anak karena Yayasan ini menangani masalah anak-anak

dan warna dasar logo yang digunakan oleh Yayasan KAKAK adalah warna ungu

yang diartikan sebagai kesedihan dari anak- anak atau melankolis atau juga

penyayang, suasana kesedihan lebih dikuatkan lagi dengan garis lengkung yang ada

(33)

commit to user 6. Promosi/ Iklan Kakak

Iklan adalah merupakan sebuah proses komunikasi yang bertujuan untuk

membujuk orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak

pembuat iklan. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna,

sikap, kepercayaan, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan

suatu produk atau merek. Tujuan periklanan ini bermuara pada upaya untuk dapat

memepengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk yang ditawarkan.

Kata “iklan” sendiri berasal dari bahasa yunani yang berarti upaya menggiring

orang pada gagasan. Adapun pengertian secara komprehensif atau luas adalah semua

bentuk aktifitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang ataupun jasa

secara nonpersonal melalui media yang dibayar oleh sponsor tertentu (

durianto,dkk,2003 )

a. Media promosi yang digunakan Yayasan KAKAK.

1. Media cetak

Untuk mensosialisasikan gerakan anti Perdagangan Anak Yayasan kakak

menggunakan media cetak sebagai media promosi yaitu dengan memuat

siaran pers di Koran yang beredar di Surakarta di antaranya Suara

Merdeka, SOLOPOS, Kompas, Radar Solo, Jawa Pos, Selain itu juga

menggunakan media cetak yang lain seperti: poster, leflet, spanduk, stiker,

(34)

2. Media elektronik

Selain menggunakan media cetak untuk mempromosikan kampanye

Yayasan KAKAK juga menggunakan media elektronik, Radio, TV,

Internet. Kegiatan Yayasan KAKAK sering diliput di TV Swasta maupun

Nasional diantaranya TATV dan TRANS TV. Kakak juga menggunakan

media elektronik Radio melalui acara talk show yang mengangkat tema

perdagangan anak di PTPN FM setiap hari kamis jam 10 – 11 pagi, untuk

lebih menunjang programnya Yayasan KAKAK juga punya alamat website

di www.kakak.org agar masyarakat lebih mengenal Yayasan KAKAK.

b. Metode sosialisasi

Yayasan KAKAK memiliki cara-cara tersendiri untuk membagi informasi

kepada khalayak masyarakat selain menggunakan media iklan cetak atau

elektronik Yayasan KAKAK juga menggunakan metode-metode yang lebih

bersifat sosial diantaranya:

Sosialisasi dengan metode cerita, yaitu dengan cara dongeng boneka

tangan yang mengangkat cerita tentang perdagangan anak.

Sosialisasi dengan lomba menggambar dan mewarnai dengan tema

lingkungan.

Sosialisasi dengan membuat lagu atau yel-yel.

(35)

commit to user 7. Iklan Layanan Masyarakat

a. Pengertian Iklan Layanan Masyrakat.

Iklan Layanan Masyarakat adalah suatu iklan yang menampilkan pesan-pesan

sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap

sejumlah masalah yang dihadapi. Tetapi menurut Kamus Istilah Periklanan

Indonesia Iklan Layanan Masyarakat adalah suatu jenis periklanan yang

dilakukan oleh suatu organisasi komersial maupun non komersial untuk

mencapai tujuan sosial atau sosial ekonomi.

Menurut May Lwin dan Jim Aitchison pada bukunya yang berjudul Clueless In

Advertising:

1) Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang mengkomunikasikan

pesan-pesan tentang masalah- masalah sosial yang terjadi di sekitar masyarakat.

2) Iklan layanan masyarakat juga berarti iklan yang digunakan untuk

menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik para khalayak

dimana tujuan akhir bukan untuk mendapat keuntungan ekonomi melainkan

keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya

penambahan pengetahuan kesadaran sikap.

b. Secara umum jenis Iklan dibedakan menjadi 2 yaitu:

1) Iklan komersial ialah Iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan

memperkenalkan barang dan jasa, pelayanan untuk konsumen melalui

media periklanan. Dan bertujuan untuk merangsang motif dan minat para

(36)

2) Iklan Layanan Masyarakat ialah Iklan yang bersifat non-profit tetapi bukan

berarti tidak mencari keuntungan apapaun karena ILM bertujuan perusahaan

atau lembaga tertentu mendapatkan dan membentuk citra baik ditengah

masyarakat.

c. Perbedaan Iklan Layanan Masyarakat Dengan Iklan Komersil

1) Iklan Komersil :

a) Menciptakan antrian di tempat penjualan

b) Mengubah kebiasaan beli

c) Menstimulasi loyalitas terhadap merek

d) Mengkomunikasikan keunggulan produk

e) Meningkatkan penggunaan produk

f) Mengingatkan untuk membeli

g) Menginformasikan produk baru

h) Memperbaiki image suatu produk

2) Iklan layanan masyarakat :

a) Mempopulerkan masalah sosial

b) Menstimulasikan kebutuhan informasi

c) Mengubah kebiasaan sosial

d) Mengkomunikasikan pandangan sosial

e) Mengurangi pemborosan sumber daya

f) Memperbaiki kebiasaan public

(37)

commit to user h) Menginformasikan pandangan baru

d. Dampak yang diharapkan dari ILM ini adalah supaya ILM ini pesannya dapat

tersampaikan kepada masyarakat terutama pada masyarakat yang kurang

mampu agar mereka lebih mengawasi putra-putri nya agar terhindar dari

masalah perdagangan anak serta masyarakat ikut mengatasi atau ikut

memberantas masalah perdagangan anak dan masyarakat lebih bisa memahami

kondisi anak yang menjadi korban perdagangan anak dengan tidak

(38)

B.

Target Market dan Audience

1. Geografis:

Meliputi : Wilayah Eks. Karesidenan Surakarta

2. Demografis:

a. Umur : 18 - 45 tahun

b. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

c. Agama : Semua Agama

d. Pendidikan : Semua tingkatan

e. Pekerjaan : Semua Pekerjaan

f. Status Sosial : Menengah kebawah

3. Psikografis :

Semua masyarakat yang membutuhkan dan berhak mendapatkan pelayanan,

(39)

commit to user

C.

Komparasi

1.

PPAP SEROJA

Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pinggiran (PPAP) SEROJA

adalah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial yang secara khusus

diperuntukkan bagi perempuan dan anak pinggiran di Kota Surakarta dan sekitarnya.

Lembaga PPAP SEROJA berdiri pada tanggal 23 Juli 2003. Terdaftar di notaris

Wahyu Utami Sari Nomor 61 tanggal 30 November 2006. Lembaga ini lahir sebagai

bentuk keprihatinan atas fenomena yang menimpa masyarakat pinggiran di Kota

Surakarta dan sekitarnya khususnya perempuan dan anak. Pinggiran di sini

maksudnya adalah kalangan yang terpinggirkan baik secara ekonomi, sosial,

pendidikan, politik, bahkan moral. Mereka adalah para pemulung, kaum buruh, istri

tukang becak PSK, anak jalanan, anak keluarga miskin, pekerja anak serta anak yang

berhadapan dengan hukum.

Gambaran secara umum PPAP SEROJA adalah sebagai berikut :

A. VISI LEMBAGA PPAP SEROJA

“Membangun masyarakat bertakwa, bermoral, bermartabat, sejahtera lahir dan

(40)

B. MISI LEMBAGA PPAP SEROJA

1. Mengembangkan program-program pendidikan dan pemberdayaan terhadap

perempuan pinggiran.

2. Mengembangkan program-program pendidikan dan perlindungan terhadap

anak pinggiran.

C. PERAN PPAP SEROJA

PPAP Seroja memposisikan diri sebagai Community Worker dengan melakukan

peran-peran kongkrit yang meliputi empat peran yakni :

1. Peran fasilitatif (facilitative roles)

2. Peran edukasional (educational roles)

3. Peran sebagai perwakilan masyarakat (representational roles)

4. Peran-peran teknis (technical roles).

D. FOKUS ISSUE

Fokus aktivitas PPAP SEROJA yakni pendidikan/pembinaan. Isu yang sedang

dibangun adalah bahwa pendidikan merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi

oleh setiap orang karena pendidikan merupakan sumber dari segala

(41)

commit to user

E. PROGRAM-PROGRAM

Program Utama Lembaga PPAP SEROJA adalah SEROJA CRISIS CENTER

yang merupakan pusat aktifitas penanganan krisis yang menimpa perempuan dan

anak marginal. Seroja Crisis Center terdiri dari beberapa sub program yakni

sebagai berikut :

1. SEKOLAH UNTUK ANAK JALANAN

Sekolah untuk Anak Jalanan merupakan sekolah yang bersifat non-formal

yang khusus diberikan kepada anak jalanan. Sekolah ini merupakan sebuah

bentuk kolaborasi antara Pendidikan Layanan Khusus dan Pendidikan

Kesetaraan. Pendidikan Layanan Khusus merupakan pendidikan yang diberikan

kepada anak-anak berkebutuhan khusus, yang mana pendidikan yang diberikan

20% bersifat akademis dan 80% bersifat non akademis. Sementara ini karena

Pendidikan Layanan Khusus belum bisa mengeluarkan ijazah, pelaksanaannya

kami sesuaikan dengan Pendidikan Kesetaraan. Menyesuiakan dengan

karakteristik anak jalanan yang sangat spesial, pendidikan untuk anak jalanan

dituntut banyak melakukan variasi pembelajaran agar anak tetap bertahan untuk

mengikuti proses pendidikan. Diantaranya yang kami lakukan adalah tempat

belajar yang tidak monoton di satu tempat, sering mengadakan home visit, sering

mengadakan outing class (seperti outbond, kunjungan ke pabrik, tempat wisata

dll). Saat ini jumlah anak jalanan yang terdaftar di Sekolah untuk Anak Jalanan

(42)

2. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) SEROJA

PAUD merupakan pendidikan untuk anak usia 3 hingga 6 tahun. PAUD

Seroja merupakan PAUD yang diperuntukkan bagi anak jalanan dan anak

keluarga miskin. Hal ini mengingat banyak anak-anak yang masih usia balita

menjadi anak jalanan (mengemis atau mengamen). Sebagaimana kita pahami

bersama bahwa pendidikan anak pada usia dini sangatlah penting, karena pada

masa inilah sekitar 80% terjadi perkembangan otak. Anak lebih mudah menerima

nilai-nilai dari luar. Demikian pula halnya bagi anak jalanan. Dengan

memberikan pendidikan di usia dini kepada mereka diharapkan dapat

membentuk landasan karakter, mental dan kepribadian yang baik dan kuat bagi

mereka, sehingga kemudian ia memiliki kemauan yang keras untuk mengikuti

proses-proses pendidikan di usia berikutnya.

3. TAMAN BELAJAR SEROJA

Taman Belajar Seroja merupakan kegiatan belajar yang diberikan di

lokasi-lokasi dimana anak-anak marginal berada atau tinggal termasuk kepada anak

jalanan yang tidak masuk di sekolah anak jalanan. Kegiatan belajar ini bersifat

kelompok dan individual. Materi yang diberikan bervariasi seperti mental

spiritual, pengetahuan dasar serta kecakapan hidup/lifeskill. Materi diberikan

menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi anak. Untuk kegiatan yang bersifat

individual berupa bimbingan konseling, mengingat anak-anak marginal banyak

(43)

commit to user

Taman Belajar Seroja juga dilakukan untuk anak-anak yang berhadapan

dengan hukum, yakni anak-anak yang berada di Rutan Klas 1 Surakarta yang

seringkali juga berfungsi sebagai LP (Lembaga Pemasyarakatan). Kegiatan untuk

anak di Rutan ini masih berlanjut ketika anak sudah keluar dari Rutan yakni

berupa pendampingan dan advokasi.

4. MADRASAH KELILING

Madrasah keliling merupakan sebuah konsep pembinaan berbasis teknologi yang

dilakukan secara mobile (berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain). Kegiatan

Madrasah Keliling dilakukan dengan mendatangi komunitas anak jalanan,

daerah-daerah pinggiran (kantong miskin kota), dan pelosok-pelosok desa

termasuk ke TPA-TPA yang ada di masjid-masjid, mengingat kegiatan-kegiatan

keagamaan di banyak tempat dirasa berkurang kualitasnya. Madrasah keliling

menggunakan sarana mobil yang berisi buku bacaan, VCD Pengetahuan,

komputer dan perlengkapan pembinaan lainnya. Kegiatan yang sudah dilakukan

oleh madrasah keliling meliputi :

a. peminjaman buku bacaan

b. permainan edukatif

c. melihat VCD Pengetahuan

d. ceramah/penyuluhan/dongeng

(44)

Madrasah Keliling yang sudah berjalan saat ini dilaksanakan sebanyak 4 kali

kunjungan tiap minggu. Diharapkan kegiatan-kegiatan di atas dapat berkembang

atau bertambah dengan kegiatan belajar ketrampilan, belajar komputer, taman

gizi serta diselingi dengan pengobatan gratis.

5. BEASISWA SEKOLAH

Merupakan bantuan biaya pendidikan sekolah formal untuk anak marginal

termasuk anak jalanan yang sekolah di sekolah formal. Bantuan biaya sekolah ini

sangat mereka butuhkan mengingat biaya pendidikan masih dirasa berat bagi

mereka, terutama untuk pendidikan menengah. Bantuan ini diberikan langsung

melalui sekolah yang bersangkutan. Jumlahnya bervariasi sesuai dengan

kebutuhan tiap anak dan kondisi dana yang ada.

6. TAMAN GIZI SEROJA

Merupakan kegiatan pemberian paket makanan dan minuman bergizi kepada

anak-anak marginal termasuk kepada anak jalanan. Hal ini mengingat

kebanyakan asupan gizi dari anak-anak marginal kurang. Ada beberapa anak

yang kami jumpai divonis kurang gizi. Makanan bergizi diberikan baik pada saat

kegiatan Taman Belajar di lokasi mereka tinggal, saat Madrasah Keliling maupun

di sekolah untuk anak jalanan. Kadang juga diberikan pada event tertentu. Untuk

saat ini kegiatan Taman Gizi belum dapat bersifat rutin, karena dana yang ada

(45)

commit to user 7. TAMAN BACA SEROJA

Buku merupakan jendela ilmu. PPAP Seroja berusaha memfasilitasi kebutuhan

ilmu dan pengetahuan melalui Taman Baca. Taman Baca Seroja yang merupakan

perpustakaan yang berada di Sekolah untuk Anak Jalanan dan diupayakan juga

ada di komunitas-komunitas dampingan atau di Taman Belajar Seroja. Taman

Baca Seroja melayani peminjaman buku-buku bacaan kepada masyarakat

khususnya kepada perempuan dan anak-anak.

8. PENDIDIKAN PEREMPUAN

Pepatah mengatakan mendidik perempuan sama dengan mendidik satu generasi.

Pendidikan kepada perempuan dampingan yang dilakukan Lembaga PPAP

Seroja bertujuan selain meningkatkan pengetahuan dan kapasitas perempuan

marginal juga mempersiapkan perempuan memiliki kemampuan mengasuh,

membimbing dan mendidik dengan baik bagi anak-anaknya. Pendidikan

perempuan ini dilakukan secara simultan dan kontinyu, yakni meliputi :

a. Pendidikan mental spiritual

b. Pendidikan kesehatan keluarga dan lingkungan

c. Pendidikan politik, demokrasi dan hak asasi manusia

d. Pendidikan manajemen usaha dan keuangan

(46)

9. TRAINING KEWIRAUSAHAAN DAN LIF E SKILL

Pelatihan ini ditujukan untuk membangun semangat dan jiwa kewirausahaan

sehingga untuk perempuan yang belum memiliki ketrampilan, penghasilan yang

jelas atau belum memiliki pekerjaan yang positif dapat membangun usaha

mandiri. Pelatihan kewirausahaan diiringi dengan pelatihan life skill seperti

a. Pelatihan membuat kue dan makanan layak jual

b. Pelatihan daur ulang plastik bekas

c. Pelatihan membuat boneka

d. Pelatihan ternak dan olah jamur

e. Pelatihan membuat kreasi kain perca

f. dll

10. PEMBERDAYAAN EKONOMI

Program pemberdayaan ekonomi ini meliputi 3 kegiatan :

a. KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE)

Perempuan peserta yang belum memiliki penghasilan yang jelas atau

belum memiliki pekerjaan positif akan didorong dan difasilitasi

membentuk kelompok usaha bersama. Usaha yang akan dibangun sesuai

dengan minat dan kemampuan/ skill dari mereka. KUBE ini juga

merupakan tindak lanjut dari pelatihan kewirausahaan dan life skill.

(47)

commit to user

daur ulang plastik bekas. KUBE-KUBE ini sekaligus sebagai sebuah

workshop kewirausahaan.

b. KREDIT MIKRO

Perempuan peserta yang tidak masuk dalam KUBE didorong untuk

membangun usaha mandiri. Kendala yang sering mucul adalah persoalan

modal. Perempuan peserta yang telah memiliki usaha kecil juga

membutuhkan peningkatan modal. Untuk itu kredit mikro ini sangat

dibutuhkan, mengingat selama ini mereka sering terjebak oleh rentenir

yang banyak berkeliaran di lingkungan mereka.

Sistem yang digunakan dalam Kredit Mikro ini adalah sistem Grameen

Bank dengan prinsip utama :

a. berbasis kelompok/komunitas

b. tanggung renteng (ditanggung teman kelompok jika ada anggota yang

tidak mengangsur)

c. tidak memberatkan (sistem bagi hasil)

Dengan sistem ini diharapkan kredit berjalan dengan lancar dan terbangun

rasa kebersamaan dan tolong menolong yang tinggi pada peserta. Kredit

Mikro ini saat ini sudah digulirkan (dimulai) dengan jumlah anggota 110

orang dan berjalan baik (tingkat kemacetan sekitar 2%). Namun modal

(48)

peserta dan jumlah dana yang bisa digulirkan dangat diperlukan

peningkatan modal.

11. PENERBITAN BULETIN

Untuk membangun komunikasi, melatih mengekspresikan diri dan meningkatkan

wawasan dibuat buletin yang terdiri dari buletin untuk anak dan untuk

perempuan. Namun untuk saat ini buletin dalam proses persiapan, belum bisa

diterbitkan.

12. ADVOKASI KASUS

Seringkali perempuan dan anak-anak marginal dillilit persoalan hidup, tidak

hanya masalah ekonomi. Lembaga PPAP Seroja juga berusaha melakukan

advokasi kasus meskipun masih sangat terbatas. Sebagai contoh yang sudah

dilakukan adalah advokasi biaya rumah sakit (agar bisa bebas biaya), advokasi

hukum untuk anak yang berhadapan dengan hukum, advokasi kasus trafiking

terhadap dampingan yang mengalaminya, pembuatan akta kelahiran dan

administrasi kependudukan lain seperti juga mengadakan nikah massal.

F. LOKASI DAMPINGAN

Saat ini PPAP Seroja mendampingi perempuan dan anak pinggiran di beberapa

lokasi atau komunitas yakni :

(49)

commit to user

2. Komunitas pengamen dan pedagang pasar di Pasar Jebres, Solo

3. Komunitas pengamen di Tanggul Kali Pepe, Sumber, Solo

4. Komunitas miskin kota di Tanggul Kali Pepe, Gilingan dan Manahan.

5. Komunitas buruh di Pucang Sawit, Solo

6. Komunitas miskin kota di Kampung Kentingan Baru, Solo

7. Komunitas pengamen di relokasi pengamen, Banyudono, Boyolali

Untuk wilayah jangkauan Madrasah Keliling selain di komunitas di atas juga

masuk di wilayah-wilayah lain di Surakarta dan sekitarnya.

G. IDENTITAS LEMBAGA

Nama : Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak Pinggiran (PPAP)

SEROJA

Akte Notaris : No. 61 Rahayu Utami Sari, SH Tahun 2006

No Rekening :

o Bank Pembangunan Daerah (BPD) Cab. Surakarta

o No. Rek. 2002 806 250 a.n Lembaga PPAP Seroja

o Bank Mandiri cabang Purwotomo Surakarta

o No. Rek. 138-00-0708145-3 a.n Lembaga PPAP Seroja

o Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cab. Slamet Riyadi Surakarta

(50)

Alamat : Lama : Guwosari RT. 04/ RW. 27 Jebres Surakarta

Baru : Petoran RT. 01/RW. 09 Jebres Surakarta

Telepon : 0271-7025873, 0271-808 5040, 085 229 012 002

Email : ppapseroja@yahoo.com, ppapseroja@gmail.com

NPWP : 21.034.481.8-526.000

(51)

commit to user 2. YAYASAN SARI

Social Analysis and Research Institute (SARI) adalah lembaga nirlaba, yang

berkedudukan di Kota Solo. Sedangkan fokus yang ditangani lebih banyak bergerak

pada advokasi pada persoalan perburuhan, terutama pada masalah buruh anak dan

buruh migrant. SARI dalam perjalanannya didirikan oleh beberapa aktivis

mahasiswa. Pada saat itu risau terhadap kondisi sosial dan politik yang terjadi pada

masa orde baru. Atas dasar permasalahan tersebut, maka beberapa aktivis membuat

kelompok diskusi sebagai awal perjalanannya. Pada perkembangannya, kelompok

diskusi ini mengalami tuntutan perubahan bentuk gerakan. Sebagai bentuk perubahan

tersebut, kelompok diskusi mahasiswa ini kemudian berubah menjadi organisasi non

pemerintah (ornop), yang arah kegiatannya semakin diperluas, seperti melakukan

pendidikan, advokasi, publikasi dan riset. Pada tahun 1997, SARI mencatatkan diri ke

Notaris, sebagai langkah memperkuat basis hukumnya.

Organisasi yangdidirikan oleh beberapa aktifis Mahasiswa Solo pada tanggal 15 Juni

1997 ini mendedikasikan pada upaya-upaya penguatan masyarakat marginal

khususnya pemajuan hak-hak perempuan dan anak.

SARI yang berbadan hukum dengan Akte Notaris No.38 tanggal 15 Januari

1997 , Budi Maknawi, SH ,MBA, dan tercatat di Pengadilan Negeri Surakarta dengan

No. 9/1997.YYS. Tanggal 15 Mei 1997.

Dalam sejarah berdirinya, didirikan oleh beberapa nama yang tercatat diakta

(52)

1. Wahyu Susilo ( aktif di Infid Jakarta dan Migrant CARE Jakarta),

2. Rahadi ( Susdec LPTP dan Insist Yogyakarta )

3. Trianto ( Wartawan Solo Pos )

4. Budiono ( Wartawan Metro TV )

5. Zaenal Abidin ( SARI )

6. Mulyadi ( SARI )

Gambaran secara umum YAYASAN SARI adalah sebagai berikut :

B. VISI MISI YAYASAN SARI

Memperjuangkan terwujudnya perubahan sosial yang berkelanjutan

Memperjuangkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.

C. NILAI YAYASAN SARI

Lembaga ini mengembangkan nilai-nilai Demokratis, egaliter, non sectarian, dan non

diskriminatif, berwawasan lingkungan serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip Hak

Asasi Manusia.

D. PERANAN YAYASAN SARI

Yasan SARI dalam melakukan tugasnya berperan:

1. Sebagai Advokasi pada kasus Buruh anak

2. Sebagai Mediator untuk membantu proses hukum yang menyangkut kasaus anak

(53)

commit to user

E. FOKUS ISSUE

Fokus aktivitas YAYASAN SARI yaitu memberi perlindungan atas hak anak dari segala

bentuk pekerja anak atau buruh anak.

F. PROGRAM-PROGRAM

1. Melakukan Penelitian /Research diantaranya:

Penelitian situasi buruh anak di beberapa desa di eks Surakarta

Buruh anak dalam perangkap hutang

Studi kualitatif pekerja anak di beberapa desa

2. Pendidikan dan Advokasi

Program ini diarahkan pada pengorganisasian kelompok masyarakat

( anak-anak dan buruh migrant) agar menjadi kekuatan strategis didalam

perubahan kebijakan publik. Beberapa kegiatan yang didesain untuk

menunjang kegiatan tersebut antara lain dengan melakukan kegiatan

pendampingan buruh anak dan buruh migrant. Pemberian pendidikan

penyadaran tentang hak, pendidikan ketrampilan, penerbitan media

(54)

3. Pemberdayaan Masyarakat:

Program ini diarahkan untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat

melalui kelompok usaha kecil, serta penguatan kelompok anak-anak yang

dipekerjakan, untuk memahami haknya sebagai anak.

G. Definisi pekerjaan terburuk

1. Segala pekerjaan dan bentuk pebudakan atau praktek sejenis

perbudakan seperti penjualan dan perdagangan anak, kerja ijon ( debt

bondage), dan perhambaan (serfdom), serta kerja paksa atau wajib

kerja termasuk pengerahan anak secara paksa atau wajibuntuk

dimanfaatkan dalam konflik bersenjata.

2. Pemanfaatan, menyediakan atau menawarkan anak untuk pelacuran,

produksi pornografi, atau untuk pertunjukan porno.

3. Pemanfaatan, penyediaan atau penawaran anak untuk kegiatan

terlarang, khususnya untuk produksi dan perdagangan obat-obatan

sebagaimana diatur dalam perjanjian internasional yang relevan.

4. Pekerjaan yang sifat atau keadan tempat pekerjaan itu dilakukan dapat

(55)

commit to user H. Definisi pekerjaan teringan

Pekerjaan yang boleh dilakukan oleh anak, sepanjang tidak mengganggu

perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan sosial.

I. Bentuk-bentuk pekerjaan yang dikategorikan sebagai pekerjaan

terburuk

1. Anak yang dilacurkan.

2. Anak yang bekerja dipertambangan.

3. Anak yang bekerja sebagai penyelam mutiara.

4. Anak yang bekerja di sektor kontruksi.

5. Anak yang bekerja di jermal.

6. Anak yang bekerja sebagai pemulung sampah.

7. Anak yang dilibatkan dalam produksi dan kegiatan yang menggunakan

bahan-bahan peledak.

8. Anak yang bekerja di jalan.

9. Anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

10.Anak yang bekerja di industri rumah tangga.

11.Anak yang bekerja di perkebunan.

12.Anak yang bekerja pada penebangan, pengolahan, dan pengangkutan

(56)

13.Anak yang bekerja pada industry dan jenis kegiatan yang

menggunakan bahan kimia yang berbahaya.

J. Pekerjaan yang membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja

meliputi

1. Pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, pesawat, instalasi, dan

peralatan lainnya yang meliputi: pekerjaan pembuatan perakitan/

pemasangan, pengoperasian dan perbaikan:

Mesin-mesin

Pesawat

Alat berat: traktor, pemecah batu, grader, pencampur aspal, mesin

pancang.

Instalasi: pipa bertekanan, listrik, pemadam kebakaran, dan saluran

listrik.

Peralatan lainnya: tanur, dapur peleburan, lift, pencacah.

Bejana tekan, botol baja, bejana penimbun, bejana pengangkut dan

sejenisnya.

2. Pekerjaan yang dilakukan pada lingkungan kerja yang berbahaya

meliputi:

(57)

commit to user

Pekerjaan yang mengandung bahaya kimia.

Pekerjaan yang mengandung bahaya biologis

3. Pekerjaan yang mengandung sifat dan keadaan berbahaya tertentu:

Kontruksi bangunan, jembatan ,irigasi ,jalan.

Pada perusahaan pengolahaan kayu seperti penebangan,

pengangkutan dan bongkar muat.

Mengangkat dan mengangkut secara manual beban diatas 12kg

untuk anak laki-laki dan 10kg untuk anak perempuan.

Dalam bangunan tempat kerja terkunci.

Penangkapan ikan yang dilakukan dilepas pantai atau perairan laut

dalam.

Dilakukan diderah terpencil dan terisolir.

Di kapal.

Dalam pembuangan dan pengolahan sampah atau daur ulang

barang-barang bekas.

Dilakukan antara pukul 18.00-16.00

4. Pekerjaan yang membahayakan moral anak:

Pekerjaan pada usaha bar, diskotik, karaoke, bola sodok, bioskop,

(58)

Pekerjaan sebagai model untuk promosi minuman keras, obat

perangsangseksualitas dan iklan rokok.

K. Akar masalah Pekerja Anak

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pekerjaan anak.

1. Eksploitasi Kemiskinan

Pada dasarnya jika anak diberi kesempatan pada pilihan bebas, maka

anak-anak tersebut akan lebih memilih untuk bisa menikmati masa

bermain bersama teman se-usia dan mengikuti pendidikan. Namun

demikian tidak bagi anak-anak dari keluarga miskin, mereka harus

mendapatkan kesempatan untuk memilih satu pilihan, yang harus dijalani

sebagai anak orang miskin, yang terampas haknya sebagai anak. Mereka

harus menjalani pilihan bekerja pada pekerjaan yang terburuk bagi

anak-anak. Pelibatan anak-anak untuk bekerja, dalam pandangan orang tua

sebagai upaya untuk membantu mengurangi beban ekonomi.

Pelibatan anak- anak dalam kerja tentunya juga berpengaruh pada

posisi tawar anak yang begitu rendah di mata majikan/ pemilik

perusahaan. Sehingga kondisi demikian memudahkan anak menjadi

korban eksploitasi. Tentunya dengan memanfaatkan anak, bagi pihak

(59)

commit to user 2. Tidak adanya pendidikan yang relevan

Selama ini banyak lembaga pendidikan dasar yang tumbuh

dimana-mana, namun keberadaan lembaga pendidikan tersebut ternyata tidak

berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan anak-anak

ditingkat dasar. Sistem pendidikan yang tidak pernah berpihak pada

kepentingan anak-anak, justru mengakibatkan pada peningkatan angka

putus sekolah pada anak usia dasar. Apalagi kondisi tersebut juga

didukung dengan tidak adanya kebijakan pemerintah menyangkut

pendidikan dasar yang memadai.

L. Dampak Buruk Pekerja Anak

Memperkerjakan anak-anak dalam perusahan atau ditempat pekerjaan berat

lainnya justru merugikan kepentingan anak. Tidak sedikit dari anak-anak yang

bekerja tersebut mengalami berbagai gangguan, baik kesehatan maupun

bentuk kekerasan lainnya ditempat kerjanya. Ada beberapa jenis gangguan

yang dialami oleh anak, seperti:

1. Kesehatan: sesak nafas, batuk, kaki kesemutan, pusing-pusing, linu

disekujur tubuh

2. Kecelakan kerja: anggota badan terluka tangan terpotong oleh mesin,

(60)

3. Kekerasan: dimarahi, dipukul, digertak, diperbudak, tidak dihormati

haknya

M.Tindakan Penanganan masalah buruh anak

Tindakan yang dilakukan:

1. Mencatat setiap informasi yang didapat, kemudian pastikan bahwa

kebenaran informasi menyangkut keberadaan pekerja anak tersebut

secara benar

2. Jika memungkinkan, ambilah gambar (potert) perusahaan yang telah

mempekerjakan anak

3. Laporan segera informasi yang anda dapatkan kepada petugas

pengawas disnakertrans atau lembaga (LSM/NGO) yang peduli

terhadap anak, agar segera dapat ditindak lanjuti secara tepat.

4. Ajaklah juga serikat buruh, asosiasi pengusaha untuk secara

bersama-sama melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang

mempekerjakan anak.

5. Perhatikan dan pastikan juga keamanan anak-anak yang dipekerjakan

agar dapat terlindungi dari ancaman serta tindakan kekerasan yang

ditujukan kepadanya. Hal ini demi kepentingan yang terbaik bagi

(61)

commit to user N. Identitas Lembaga

Nama : YAYASAN SARI

Alamat : Jl. Prof.Dr. Soeharso, Gg. Duku II

No. 4 Jajar, Solo, Jawa Tengah, Indonesia

Telp : 0271.7074500

Email : Sari_solo@rocketmail.com

(62)

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A.

Konsep Karya

Permasalahan mengenai perdagangan anak dan seluruh masalah sosial yang

mengikutinya adalah merupakan masalah serius yang harus segera diselesaikan

karena hal ini menyangkut tentang masa depan generasi muda Indonesia. Untuk itu

perlu diadakan tindakan dan penyadaran dari masyarakat agar dapat mengatasi

masalah perdagangan anak disekitar mereka. Dengan adanya Kampanye Anti

Perdagangan Anak yang dilakukan oleh Yayasan KAKAK diharapakan dapat

menjangkau dan membangun kesadaran khalayak sasaran untuk turut peduli dan

mengatasi masalah Perdagangan Anak dan berbagai masalah sosial yang

mengikutinya.

Penentuan serta penyusunan konsep media sangat penting dalam penentuan

keberhasilan fungsi sebuah proses penyampaian pesan iklan layanan masyarakat

mengenai kampanye anti perdagangan anak. Konsep karya media iklan layanan

masyarakat mengenai kampanye anti perdagangan anak ini akan dijelaskan konsep

dan gaya desain atau rancangan yang sesuai dengan target market dan target audience

dari Yayasan KAKAK. konsep dari rancangan media yang digunakan dalam

(63)

commit to user

1. Menampilkan pesan sosial yang terencana melalui media dengan desain yang

menarik perhatian khalayak sesuai target sasaran yang dituju untuk segera

mendapat tanggapan positif terhadap iklan layanan masyarakat anti

perdagangan anak ini.

2. Untuk menempatkan iklan layanan masyarakat agar pesan yang ingin

disampaiakan dapat diterima oleh khalayak sasaran.

Agar media kampanye anti perdagangan anak lebih diterima oleh khalayak sasaran

dan pesan yang akan disampaikan mendapat tanggapan positif maka perlu dibuat

suatu acuan rancangan atau konsep yang mampu mengikat perhatian khalayak

sasaran utuk mengapresiasi iklan layanan masyarakat ini. Gaya desain atau aliran

sangat menentukan suatu media iklan atau media promosi kampanye, agar rancangan

media kita mampu diterima dengan baik harus di perhatikan dengan seksama target

sasaran yang dituju. Pada iklan layanan masyarakat anti perdagangan anak oleh

Yayasan KAKAK ini yang menjadi target adalah mereka yang memiliki usia 7 -18

tahun atau usia anak-anak hingga remaja untuk tingkat pendidikan mulai dari

tingkatan SD (Sekolah Dasar) hingga SMA.

Gaya atau aliran yang sesuai dengan target audience diatas adalah gaya desain

yang sangat menggambarkan anak remaja. Gaya Pop Art adalah yang paling tepat

untuk digunakan pada media promosi kampanye anti perdagangan anak, karena usia

remaja mereka cenderung menyukai desain-desain yang ramai mencolok dan

(64)

B.

Konsep Perancangan

1. Strategi kreatif

Dalam proses komunikasi, diperlukan suatu kreatifitas tertentu agar semakin

lama khalayak sasaran semakin ingin mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang

pesan yang disampaikan, Materi yang disampaikan juga harus menarik dan lain dari

yang lainnya. Untuk menghasilkan materi-materi pesan yang baik dan mengena pada

sasaran, komunikator perlu menggunakan suatu gaya desain yang mampu menarik

khalayak sasaran. Pada media promosi kampanye anti perdagangan anak oleh

Yayasan KAKAK ini menggunakan gaya atau aliran desain Pop Art, Pop art yang

berasal dari kata popular art merupakan sebuah aliran seni yang memanfaatkan

simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti

koran, majalah, iklan, televisi, komik ataupun kemasan barang dan gaya supermarket

(Arif Adityawan, 1999:99). Selain itu, menurut Gregg Berryman, pop art merupakan

bentuk perluasan subyek seni yang berasal dari (kemasan) desain grafis kemasan,

tanda, billboard, iklan, teknik reproduksi komersial (Didi Subandi,

www.komvis.com). Sedangkan Iwan Darmawan menyebutkan bahwa pop art

merupakan karakter penggambaran semua aspek dari kebudayaan populer yang

memberikan dampak yang kuat dari kehidupan kontemporer. Ikonografi yang dipakai

diambil dari televisi, buku komik, majalah film, dan semua bentuk advertising yang

(65)

commit to user

dengan menunjukkan kesegaran dalam arti tetap menunjukkan ketepatan teknik

komersial yang dipakai media dari ikonografi yang dipinjam (Iwan Darmawan,

Denpost).

Mungkin dari semua penjelasan tadi dapat ditarik pengertian yang lebih sederhana

dari pop art (kesenian/budaya pop) yaitu sebagai aliran seni yang karya-karyanya

mengambil unsur-unsur dari media massa yang sedang berkembang pada masa itu.

Dengan kata lain pop art bukan merupakan karya yang benar-benar asli dan baru

melainkan sebuah karya yang dibuat dengan mengambil atau “meminjam” unsur

-unsur dari karya yang lain yang kemudian dirangkai dan didesain kembali untuk

menghasilkan karya baru.

Untuk bisa menarik perhatian khalayak sasaran melalui media promosi kampanye

anti perdagangan anak disain dibuat semenarik mungkin yakni melalui pemilihan

warna yang cerah, ilustrasi/ gambar yang menarik, serta kata-kata persusive dan

tipografi yang simple yang digabungkan dalam satu desain dengan gaya atau aliran

Pop art. Agar pesan yang ingin disampaikan oleh iklan layanan masyarakat ini bisa

diterima dimasyarakat.

2. Strategi Konsep

Setelah gaya atau aliran desain sudah diperoleh untuk media promosi iklan

layanan masyarakat anti perdagangan anak oleh Yayasan KAKAK, selanjutnya

menentukan tema untuk desain media promosi. Tema desain yang akan ditampilkan

(66)

anak. Karena tujuan kampanye ini adalah untuk melindungi anak-anak dari kasus

perdagangan anak, untuk tema yang mampu mewakili keceriaan anak-anak penulis

mengambil kesimpulan „Pelangi‟, pelangi adalah simbol yang mampu mengangkat

keceriaan anak-anak.

Pelangi dipilih karena pelangi simbol kecerahan karena biasanya pelangi

muncul disaat cerah setelah turun hujan, juga warna pelangi yang sangat indah

mampu menarik emosi anak-anak atau remaja. Pelangi akan digunakan sebagai tema

media promosi kampanye anti perdagangan anak dengan gaya desain Pop art

sehingga mampu menarik perhatian khalayak sasaran.

3. Strategi Visual

a. Strategi visual secara umum

1) Menampilkan desain yang mudah diterima oleh khalayak sasaran.

2) Membuat rancangan visual yang menarik yang terdiri dari pengolahan

foto, ilustrasi/ gambar.

3) Menampilkan desain atau visualisasi konsep desain yang mampu

menggugah atau mengusik emosi serta kesadaran akan produk/iklan

tersebut. Dalam hal ini tema pelangi digunakan penulis dengan gaya

desain Pop art.

4) Menampilkan desain yang menarik dan lebih mudah diingat serta tidak

membosankan.

(67)

commit to user

1) Headline

Headline merupakan judul iklan yaitu hal yang pertama kali dibaca dan

diharapkan dapat menarik minat khalayak untuk membaca body copy lebih

lanjut. Headline yang dipilih adalah yang mampu mengangkat tema dan

secara langsung dapat menimbulkan daya tarik dengan kata-kata yang

mudah diingat, bersifat informatif. Headline yang digunakan pada setiap

materi iklan/kampanye tidak akan jauh berbeda, namun semuanya

mengandung kata-kata persuasive. Pada kampanye anti perdagangan anak

yang dilakukan oleh yayasan kakak ini headline yang digunakan adalah

STOP PERDAGANGAN ANAK’

2) Sub headline

Merupakan kalimat penjelas yang membantu headline dalam

menyampaikan pesan agar lebih jelas dan menarik. Sub headline dibuat

untuk sedikit memberikan arahan akan maksud dan ide yang ingin

disampaikan. Pada kampanye anti perdagangan anak yang dilakukan oleh

Yayasan KAKAK menggunakan sub headline “BERSAMA KITA

(68)

3) Body Copy

Body Copy adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Headline.

Kegunaannya yakni memberikan uraian secara terperinci (informatif)

mengenai Kampanye Anti Perdagangan Anak serta masalah sosial yang

berkaitan dengannya. Pada kampanye anti perdagangan anak yang

dilakukan oleh Yayasan KAKAK body copy yang digunakan adalah

Membangun mental dan memberi keceriaan pada anak tanpa

kekerasan

c. Strategi Visual Non Verbal

1) Layout

Layout merupakan penggabungan dari semua unsur visual sehingga

membentuk suatu kesatuan iklan yang efektif. Dalam Layout ILM

Kampanye Anti Perdagangan Anak ini lebih berkesan keceriaan atau

kegembiraan karena ditujukan untuk anak-anak agar lebih mengapresiasi

makna dari kampanye ini, warna yang sering divisualisasikan adalah

warna-warna cerah atau di dominasi unsur warna pelangi. Dengan

ditambah dengan sedikit sentuhan ilustrasi grafis yang dapat membuat

tampilan desain lebih elegan serta dapat mewakili pesan yang akan

disampaikan dari kampanye dan menggunakan kata-kata yang singkat dan

dapat dipahami oleh pembacanya.

Dalam perancangan iklan layanan masyarakat ini layout yang

(69)

commit to user

1. Mondrian Layout : penyajian iklan yang mengacu pada

bentuk-bentuk square, landscape, portrait, dimana masing-masing

bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan memuat gambar

atau ilustrasi yang saling berpadu sehingga membentuk suatu

komposisi yang konseptual.

2. Multy Panel Layout : Bentuk media informasi dimana dalam satu

bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam

bentuk yang sama dan dalam satu konsep tertentu.

3. Picture Window Layout : Tata letak iklan dimana produk yang

diiklankan ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk

produknya itu sendiri atau juga bisa menggunakan model (public

figure)

4. Jumble Layout : Penyajian media informasi yang tata letaknya

mengacu pada ketentuan baku. Komposisi gambar visual dan

teksnya disusun secara teratur.

Dalam membuat suatu Layout ada beberapa Unsur desain yang dapat

diterapkan, yaitu:

a) Unsur kesatuan

Semua bagian dari layout harus menyatu. Layout bisa kacau dengan

penggunaan banyak jenis huruf, warna, yang didistribusikan dengan

(70)

b) Unsur keberagaman

Keberadaan dalam visual tiap materi iklan diharapkan mampu

berkesan tidak monoton, maka keberadaan itu dicapai dengan adanya

pemilihan jenis, bentuk, dan golongan huruf.

c) Unsur keseimbangan

Keseimbangan diperoleh melalui pembagian untuk menata headline,

sub headline, body copy, dan ilustrasi/ gambarnya.

d) Unsur Ritme

Khusus untuk materi yang menggunakan media cetak, dimungkinkan

untuk menimbulkan kesan gerakan sehingga mata pembaca dapat

dibawa dan diarahkan ke seluruh bagian visualisasi karya.

e) Unsur Penekanan

Bila semua bagian ditonjolkan maka tidak akan ada hal yang

menonjol.

Seperti bila terlalu banyak huruf tebal yang dipakai atau penggunaan

huruf kapital yang terlalu banyak.

f) Unsur Harmoni

Layout dibuat tidak ada kekontrasan yang menyolok, membosankan

serta menyentak dalam tampilan visualnya. Namun tetap

Referensi

Dokumen terkait

penelusuran yang telah dilakukan penelitian: “ Penetapan Kandungan Fenolik Total Ekstrak Etanol Fraksi Air Biji Trembesi ( Samanea saman (Jacq.) Merr.) dan

KKSP juga membuat modul pelatihan bagi anak dan remaja untuk mengkomunikasikan dan mengadvokasikan hak perlindungan anak dari kekerasan dan eksploitasi, melakukan

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR FLEXIBILITY DAN ELABORATION SISWA KELAS XII MIPA I MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DI

pada suatu lokasi tertentu, seperti dalam suatu gedung atau sekelompok gedung yang letaknya berdekatan satu dengan yang lain. Jaringan elektronik berpengaruh pada sistem penjuaian

Kepada para peserta Pelelangan diucapkan Terimakasih telah ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan pelelangan ini dan selanjutnya dapat Mengambil jaminan Penawaran

Kepada para peserta Pelelangan diucapkan Terimakasih telah ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan pelelangan ini dan selanjutnya dapat Mengambil jaminan Penawaran

Penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki perbedaan nilai sebagai berikut ; Penelitian terdahulu seperti (Ind_1) eamanan transaksi

[r]