• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandangan Kaum Muda Terhadap Televisi Swasta (Pandangan Siswa Siswi SMA Warga Surakarta Terhadap Program Sinetron Di Televisi Swasta RCTI) JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pandangan Kaum Muda Terhadap Televisi Swasta (Pandangan Siswa Siswi SMA Warga Surakarta Terhadap Program Sinetron Di Televisi Swasta RCTI) JURNAL"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user JURNAL

PANDANGAN KAUM MUDA TERHADAP TELEVISI SWASTA

(Pandangan Siswa Siswi SMA Warga Surakarta Terhadap

Program Sinetron Di Televisi Swasta RCTI)

Oleh :

Janu Ayu Alfannisa

D1214041

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

PANDANGAN KAUM MUDA TERHADAP TELEVISI SWASTA

(Pandangan Siswa Siswi SMA Warga Surakarta Terhadap

Program Sinetron Di Televisi Swasta RCTI)

Janu Ayu Alfannisa Mursito BM

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

The public can see and choose the diverse impressions and programs that are already packed and ready to watch on television. One very frequent television program aired on television stations are soap operas. Soap opera is one event that is considered by the television station as an event like the audience.

In this study, the authors used survey research to find out the views of young people about soap operas on private television RCTI . Data collection techniques in this study using a questionnaire. The population in this study were young people or teenagers in Surakarta, and the sample is high school students Residents Surakarta. The sample size required is determined by using the formula Slovin is 79 samples. The sample size of 79 people divided into two classes, namely class 10 and class 11.

Based on the research results RCTI has fulfilled the function of mass media in contained in article 4 of Law No. 32: Broadcasting as mass communication activity has a function as a medium of information, education, healthy entertainment, control and social glue. RCTI soap operas can also be regarded as a fiction program that is included in the category of entertainment.

Keywords: Television and soap operas.

Pendahuluan

Perkembangan pertelevisian di Indonesia dimulai dengan adanya stasiun

Televisi Republik Indonesia (TVRI). TVRI didirikan di Jakarta, 24 Oktober 1962.

Sebagai satu-satunya stasiun televisi di Indonesia, TVRI mampu menjangkau

seluruh wilayah di nusantara. Seiring dengan kemajuan demokrasi dan kebebasan

untuk berpendapat, pada awal tahun 80-an mulai bermunculan stasiun televisi

swasta. Tepatnya tanggal 24 Agustus 1989 Rajawali Citra Televisi atau RCTI

(3)

commit to user

oleh Surya Citra Televisi (SCTV) pada tahun 1990 dan Televisi Pendidikan

Indonesia (TPI) pada tahun 1991, kemudian pada tahun 1994 berdiri ANTV dan

Indosiar. Hingga saat ini tercatat ada 14 stasiun televisi yang mengudara secara

nasional, selain stasiun tersebut di atas ada Trans TV, Global TV, TV one, Metro

Tv, Trans7, Kompas TV, NET, MNC TV, dan RTV.

Menurut data Media Index-Nielsen Media Research, 2014 diperoleh data

mengenai konsumsi media televisi dibandingkan media massa lainnya di

kota-kota besar, baik di Jawa maupun Luar Jawa. Data tersebut menunjukan Televisi

masih menjadi medium utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia sebanyak

95%, disusul oleh Internet 33%, Radio 20%, Suratkabar 12%, Tabloid 6% dan

Majalah 5%. Besarnya angka penetrasi televisi dari data Nielsen tersebut

menunjukan bahwa hingga saat ini televisi merupakan media yang paling diminati

oleh masyarakat. Tingginya penonton televisi ini bisa dikatakan bahwa

masyarakat sudah mengalami terpaan media.

Salah satu program televisi yang sangat sering tayang di stasiun televisi

adalah program sinetron. Sinetron merupakan salah satu acara yang diangap oleh

stasiun televisi sebagai acara yang disukai penonton. Terbukti dengan sinetron

yang tayang di stasiun televisi Indonesia saat ini diantaranya banyak yang

ditayangkan pada waktu utama (prime time). Program-program sinetron meraih

porsi tertinggi, dengan angka 24% orang Indonesia menonton program sinetron.

Dari data yang didapatkan, porsi menonton masyarakat Indonesia pada

umumnya dialokasikan untuk menonton 24% program sinetron, 21% film dan

19% program hiburan lain. Ada dua stasiun televisi swasta di Indonesia saat ini

yang tidak memiliki program sinetron yakni MetroTV dan TV One. Kedua

televisi swasta ini memang sudah dikenal sebagai stasiun televisi Indonesia yang

lebih memfokuskan diri pada acara berita. Sejak pagi hingga kembali pagi, seolah

tidak pernah bosan buat memberikan berbagai informasi krusial kepada

masyarakat. Namun pada kenyataannya masyarakat Indonesia memang cenderung

menyukai tayangan sinetron.

Tidak heran jika stasiun televisi lain lebih mengutamakan tayangan

(4)

commit to user

blok pemrograman siaran yang berlangsung selama tengah petang untuk program

televisi yang menuai banyak pendapatan iklan karena tingginya jumlah penonton

pada waktu tersebut. Berikut adalah judul sinetron indonesia yang tayang pada

jam prime time yaitu Anak Jalanan, Tukang Bubur Naik Haji, Perempuan di

Pinggir Jalan, Pangeran, GGS (Ganteng-Ganteng Serigala) Returns TOP (Tukang

Ojek Pengkolan) dan Tujuh Manusia Harimau.

Terlepas dari isi pesan dan penggarapan yang kurang baik, program ini

berhasil memikat pemirsa dan mencetak rating yang rata-rata memuaskan. Maka

tidak heran jika jumlah produksi sinetron semakin meningkat. Sebagai hasil

produksi industri, kehadiran sinetron memang mengalami banyak tantangan

sebagai produk hiburan. Sinetron mendapat popularitas melalui rating. Namun

begitu, kepopulerannya telah menimbulkan dampak dari penayangannya.

Sinetron-sinetron yang ditayangkan saat ini di stasiun televisi banyak

menampilkan cerita-cerita dengan tema kehidupan remaja dan dimainkan

artis-artis remaja pula. Sebagai contoh, berikut adalah judul sinetron yang

menampilkan cerita remaja yaitu sinetron Anak Jalanan (RCTI), Pangeran

(SCTV), Perempuan di Pinggir Jalan (RCTI), GGS Returns (SCTV), Go

BMX (MNCTV), High School Love Story (SCTV), Jakarta Love Story (RCTI),

Aku Anak Indonesia (RCTI), dan Jilbab in Love (RCTI).

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sepanjang tahun 2015 mengklaim telah

mengeluarkan 266 sanksi kepada lembaga penyiaran. Sanksi yang dikeluarkan

terdiri atas 227 teguran tertulis, 34 teguran tertulis kedua, dan 5 penghentian

sementara. Belum lama ini tepatnya bulan Maret-April 2015 Komisi Penyiaran

Indonesia (KPI) bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI)

dan 9 perguruan tinggi di Indonesia mengadakan Survey Indeks Kualitas Program

Siaran Periode Maret-April 2015. Survey pengukuran kualitas program acara

televisi dilakukan sebagai bahan dalam membuat acara berkualitas. Hasil

penelitian Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menetapkan standar kualitas adalah

4,0 (berkualitas), dengan skala 1 hingga 5.

Program acara disebut berkualitas, jika nilai skor indeksnya minimal 4,0.

(5)

commit to user

keseluruhan adalah 3,25. Angka ini memperlihatkan, secara umum kualitas

program acara televisi di Indonesia masih di bawah standar kualitas dari KPI.

Sesungguhnya media massa elektronik khususnya televisi memiliki fungsi

penyiaran yang diatur secara resmi di Indonesia dan termuat dalam pasal 4 UU

No. 32: Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai

media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat,

kontrol dan perekat sosial. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Mursito,

Menurut Mursito, ada empat fungsi yang dapat kita peroleh dengan adanya

televisi, antara lain fungsi informasi, pendidikan, kontrol sosial dan hiburan.

Salah satu televisi swasta yang memiliki program sinetron di jam utama

yaitu stasiun televisi RCTI. RCTI merupakan stasiun televisi swasta pertama di

Indonesia dibawah perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk. PT Media

Nusantara Citra Tbk, lebih dikenal dengan nama MNC saja merupakan sebuah

perusahaan yang bergerak dalam bidang media yang berpusat di Jakarta,

Indonesia, didirikan pada tahun 1997. RCTI adalah salah satu media massa

elektronik yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo.

Motif remaja menonton sinetron umumnya dilandasi rasa ingin tahu,

mengisi waktu luang, menghilangkan kebosanan, belajar sesuatu (gaya hidup,

berpakaian, berbahasa, sampai gaya pacaran), dan yang paling pokok, dorongan

menonton sinetron bagi mereka adalah mengikuti tren. Jika sudah menyangkut

urusan “gaul”, “tren”, dan “lifestyle”, tentu remaja dengan segala pernak-pernik

perilakunya menjadi objek dan sasaran empuk industri, termasuk produsen

berbagai produk yang menjajakan barang jualannya lewat iklan. Berbagai motif,

baik dari penonton maupun pengiklan ini bagi pemilik media tentu menjadi lahan

bisnis yang menguntungkan.

Generasi muda atau remaja sesungguhnya memiliki peran untuk mengukur

kualitas suatu negara. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui penilaian kaum

muda mengenai program sinetron khususnya program sinetron di RCTI. Dari

seluruh latar belakang diatas penulis ingin melakukan penelitian mengenai

bagaimanakah pendapat kaum muda sebagai generasi penerus bangsa mengenai

(6)

commit to user

Kaum muda yang dimaksud adalah Siswa siswi SMA Warga Surakarta.

Sedangkan sinetron televisi swasta yang dimaksud adalah RCTI sebagai televisi

swasta pertama di Indonesia. RCTI sebagai media penyiaran bagaimanakah

pendapat kaum muda yang diwakili oleh Siswa siswi SMA Warga Surakarta,

mengenai sinetron di RCTI. Sehingga penelitian ini memiliki judul “Pandangan

Kaum Muda Terhadap Televisi Swasta (Pandangan Siswa Siswi SMA Warga

Surakarta Terhadap Program Sinetron Di Televisi Swasta RCTI)”

Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut: Bagaimana pandangan siswa siswi SMA Warga Surakarta

terhadap program sinetron di televisi swasta RCTI?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini pada intinya berkenaan dengan pendapat kaum muda

mengenai televisi swasta. Adapun tujuan pokok dari penelitian ini yaitu untuk

mengetahui bagaimana pandangan siswa siswi SMA Warga Surakarta terhadap

program sinetron di televisi swasta RCTI.

Kerangka Teori

1. Televisi Sebagai Bentuk Media Massa

Perkembangan teknologi akan memberikan banyak pengaruh dalam

aspek kehidupan manusia. Hal ini juga berpengaruh dalam dunia komunikasi.

Komunikasi pada zaman dahulu hanya bisa dilakukan dengan tatap muka atau

menulis surat, namun sekarang bisa dilakukan dengan jarak jauh. Seiring

dengan berjalannya waktu media komunikasi terus berkembang mengikuti

perkembangan zaman yang ada, antara lain seperti radio, televisi, internet,

telepon, handphone, dan lain sebagainya. Sehingga dengan teknologi tersebut

(7)

commit to user

2. Perkembangan Televisi Di Indonesia

Di bawah kepemimpinan Soekarno, upaya pengenalan dan

memasyarakatkan TV sebagai jendela informasi mulai dikembangkan. Projek

ini dimulai ketika Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian

Games IV. Pembangunan stasiun TV berikut pemancarnya dilakukan untuk

meliput kegiatan tersebut. Tanggal 25 Juli 1961 merupakan momen bersejarah.

Menteri Penerangan atas nama pemerintah mengeluarkan SK Menpen No.

20/SK/M/1961 tentang Pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T). Inilah

cikal bakal berdirinya TVRI di Indonesia.

Di Surabaya, pemerintah juga memberi izin kepada SCTV. Izin prinsip

kepada SCTV diberikan Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF dengan No.

415/RTF/IX/1989. Anteve ikut meramaikan siaran TV Indonesia sejak

diberikan izin prinsip No. 2071/RTF/K/1991 pada 17 September 1991.

Siarannya dimulai di Lampung. Baru pada 30 Januari 1993, dengan izin prinsip

Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF No. 207RTF/K/I/1993 Anteve

bersiaran secara nasional. Sementara itu, Indosiar mengudara dengan izin

prinsip dari Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF dengan No.

208/RTF/K/I/1993, sebagai penyesuaian atas izin prinsip pendirian No.

1340/RTF/K/VI/1992, tanggal 19 Juni 1992. Sehingga pada 1992, ada lima TV

yang bersiaran nasional. Barulah pada 1998 pemerintah melalui Keputusan

Menteri Penerangan No. 384/SK/Menpen/1998 mengizinkan berdirinya lima

TV baru, yakni Metro TV, Lativi, TV7, Trans TV, dan Global TV.

3. Program Televisi

Pada dasarnya program televisi dibagi menjadi dua yakni:

a. Program Nonfiksi (Faktual)

Program nonfiksi atau non drama adalah format acara televisi yang

diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari

realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasikan ulang dan

(8)

commit to user

b. Program Fiksi

Program Fiksi adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan

dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi

yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan

interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan

cerita dalam sejumlah adegan. Program yang termasuk dalam kategori

hiburan adalah drama, musik dan permainan.

4. Perkembangan Sinetron di Indonesia

Sinetron merupakan singkatan dari sinema elektronik. Elektronik

maksudnya menggunakan peta elektornik (pita kaset video) yang membedakan

dengan film yang diputarkan di bioskop. Karena itu sinetron identik dengan

film layar lebar yang ditayangkan televisi. Sinetron adalah sinema yang biasa

disiarkan televisi dan sangat dipengaruhi oleh durasi. Karena itu penonton

dapat menikmatinya dengan santai, tidak seperti film bioskop yang lebih

melayani penonton yang siap konsentrasi, karena itu unsurnya dibuat

sedemikian rupa agar lebih mendapat perhatian dari penonton selain irama atau

ritmenya diatur oleh “Commersial Break” iklan.

Mengingat sinetron sebenarnya adalah sandiwara bersambung yang

disiarkan oleh stasiun televisi, maka kajian atas televisi menjadi penting karena

stasiun televisi sejak awal telah turut campur, paling tidak melakukan negoisasi

dengan jumlah produksi sebelum membeli sinetron-sinetron yang hendak

ditayangkan. Negoisasi adalah suatu proses yang wajar dalam jual beli.

Berdasarkan penayangannya, terdapat empat kategori jenis sinetron yaitu :

a. Sinetron Seri

Sinetron seri adalah sinetron yang memiliki banyak episode, tetapi masing –

masing episode tidak memiliki hubungan sebab akibat. Contoh: sinetron

religius rahasia ilahi di TPI, bajaj bajuri di Trans TV, dsb.

b. Sinetron Serial

Sinetron serial adalah sinetron yang memiliki banyak episode dan masing –

(9)

commit to user

Indosiar, dsb. Sinetron berseri maupun serial panjangnya bisa mencapai

ratusan episode.

c. Sinetron Mini Seri

Sinetron mini seri adalah sinetron yang memiliki 3 sampai 6 episode saja,

durasinya lebih pendek dan langsung selesai. Contoh: mini seri keris dan

kesaksian di SCTV.

d. Sinetron Lepas

Sinetron lepas adalah sinetron yang ditayangkan dalam satu episode selesai.

Contoh: FTV (Film Television) dengan judul Guruku Cantik di SCTV.

5. Dampak Program Sinetron Sebagai Media Massa

Media massa bagi sebagian besar orang memiliki pengaruh atau

dampak. Denis McQuail membedakan perkembangan dampak media menjadi

tiga tahapan. Tahapan pertama merentang dari awal abad ke sembilan belas

hingga akhir tahun 1930-an. Media yang membentuk opini dan keyakinan,

serta mengubah kebiasaan hidup. Tahapan kedua dimulai pada serangkaian

studi Payne fund di Amerika serikat pada awal tahun 1930-an, yang berlanjut

hingga awal tahun 1960-an. Banyak studi terpisah yang dilakukan tentang

dampak jenis isi, terutama film atau program-program dalam kampanye secara

keseluryhan. Tahap ketiga yang sekarang masih berlangsung merupakan tahap

dimana dampak dan kemungkinan dampak masih sedang di telaah dengan

tanpa menolakn kesimpulan penelitian sebelumnya, tetapi didasarkan atas

perbaikan konsepsi tentang proses sosial dan media yang mungkin terlibat.

6. Sinetron dan Kaum Muda

Penelitian yang dilakukan oleh Jayarni, Imra, dan Dwi Septiwiharti

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Tadulako mengenai Dampak Menonton Siaran Televisi

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SD

Negeri 1 Posona Kecamatan Kasimbar membuktikan bahwa pengaruh acara

televisi Menonton siaran televisi dapat berdampak positif dan negatif33.

(10)

commit to user

menambah wawasan yang dapat meningkatkan pendidikan siswa dalam

mengikuti kegiatan pengajaran di sekolah. Sedangkan dampak menonton siaran

televisi dapat berdampak negatif terhadap menurunnya prestasi belajar siswa

karena menurunnya frekuensi belajar di rumah mengulang kembali pelajaran

yang di dapat di bangku sekolah.

7. Audiens Media

Istilah ‘audiens media’ berlaku universal dan secara sederhana dapat

diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar,

pemirsa berbagai media dan komponen isinya. Dengan pengertian seperti itu

tampaknya akan kecil cakupan yang tersedia bagi berbagai teori audiensi

lainnya. Sekalipun demikian, arti yang tampaknya sederhana itu mengandung

berbagai cara yang berbeda untuk mengkaji kumpulan dan variasi itu sepanjang

waktu dan di antara berbagai tempat dalam realitas dan konsepsi audiens.

Istilah audiens digunakan dalam praktik operasional media mssa, biasanya

untuk menunjuk “orang banyak” yang menjadi sasaran media.

Melvin De Fleur dan Sandra Ball-Rokeach seperti dikutip Nurudin36

turut mengemukakan teori komunikasi massa audiens dalam melihat efek

media massa. Teori komunikasi massa audiens tersebut terbagi menjadi tiga

perspektif, mencakup individual difference perspective, social categories

perspective, dan social relation perspective.

Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode survey.

Penelitian survey merupakan penelitian dengan mengumpulkan informasi dari

sutu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya

menggambarkan berbagai aspek dari populasi40. Secara umum metode survey

terdiri atas dua jenis, yaitu penelitian survey yang bersifat deskriptif (descriptive)

dan analitik (analytical). Dan penelitian ini termaksud kedalam penelitian survey

(11)

commit to user Sajian dan Analisa Data

Penelitian ini dilakukan pada Juni 2016, dengan membagikan kuesioner

pada siswa siswi kelas X dan kelas XI di SMA Surakarta. Dari keseluruhan

jumlah siswa kelas X dan kelas X1 sebanyak 290, diambil 74 orang yang masing

masing terdiri dari 37 orang kelas X dan 37 orang kelas XI. Dalam bab ini

dibahas mengenai hasil penelitian mengenai pendapat kaum muda terhadap

sinetron di televisi swasta RCTI. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian

ini merupakan penelitian survei.

Dari penelitian yang sudah dilakukan setidaknya dalam kuesioner peneliti

menggunakan empat kategori utama yaitu pendapat kaum muda secara umum

mengenai program-program televisi, pendapat kaum muda mengenai sinetron

RCTI, pendapat mengenai tayangan Sinetron RCTI yang meliputi; waktu

penayangan, kredibilitas pemain sinetron, naskah sinetron, dan Audio serta yang

terakhir yaitu manfaat dan harapan mereka terhadap sinetron khususnya sinetron

RCTI.

a. Program-Program Televisi

Menonton Tayangan Sinetron di RCTI

Penelitian ini merupakan penelitian survei mengenai pendapat kaum

muda dalam memberikan evaluasi terhadap kualitas program sinetron televisi

RCTI. Pertanyaan mengenai pernah atau tidak pernah responden menonton

tayangan sinetron di RCTI ini diajukan peneliti dengan tujuan mengetahui

apakah penelitian survei ini bisa atau tidak dilakukan kepada mereka. Tujuan

lainnya yaitu supaya data hasil penelitian yang didapatkan merupakan data

yang relevan karena memang pada kenyataannya responden penelitian pernah

menonton tayangan sinetron RCTI. Dari 74 responden, 66 orang menyatakan

bahwa mereka pernah menonton sinetron di RCTI, hanya 8 orang yang tidak

pernah menonton sinetron RCTI.

Program Paling Disukai

Setiap manusia berhak menentukan pilihannya sendiri. Kebebasan

(12)

commit to user

setiap individu satu dan individu lainnya jelas berbeda. Sifat manusia yang

memiliki kebebasan inilah yang menyebabkan tidak bisa untuk mengatur

manusia untuk menyukai hal yang sama atau untuk tidak menyukai hal yang

sama satu dengan yang lainnya. Seperti halnya program acara pada suatu

stasiun televisi. Manusia tidak bisa dipaksa untuk menyukai satu program acara

saja. Berikut adalah data hasil penelitian mengenai jenis program acara yang

paling disukai oleh responden:

Tabel 3.1.

Jenis Program Acara Yang Paling Disukai Responden

Program Yang Paling Disukai Frekuensi (f) Presentase (%)

Sinetron 19 28,787879

Reality Show 6 9,0909091

Komedi 31 46,969697

Lainnya 10 15,151515

Jumlah 66 100

Lama Menonton Televisi Dalam Satu Hari

Durasi menonton televisi adalah lamanya suatu kegiatan melihat acara

atau program stasiun televisi berlangsung, bisa dalam suatu urutan waktu serta

rentang waktu tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian survei kepada para

remaja. Berikut adalah tabel hasil pertanyaan mengenai berapa durasi yang

dihabiskan responden untuk menonton televisi dalam sehari:

Tabel 3.2.

Lamanya Responden Menonton Televisi Dalam Satu Hari

Lamanya Menonton Televisi Frekuensi (f) Presentase (%)

< 1 Jam 12 18,181818

1-2 Jam 28 37,837838

3-4 Jam 15 20,27027

> 4 Jam 11 14,864865

Jumlah 66 89,189189

Pengetahuan Responden Mengenai Judul Sinetron RCTI

Hasil penelitian memperlihatkan 47 orang responden mengetahui judul

sinetron yang sedang tayang, dan 19 responden tidak mengetahui judul sinetron

yang sedang tayang. Padahal dari data sebelumnya menunjukan bahwa hampir

(13)

commit to user

saja yang mengaku mengetahui judul sinetron RCTI yang sedang tayang pada

bulan Juni 2016. Hal ini memang mungkin bisa terjadi. Kemungkinan pertama

yaitu hal ini terjadi karena responden memang pernah menonton sinetron di

RCTI tetapi tidak begitu memperhatikan judulnya.

Sinetron RCTI Merupakan Acara Hiburan

Sinetron atau sinema elektronik merupakan program acara fiksi yang

diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama

dan dikreasi ulang. RCTI berhasil menjadikan sinetron sebagai acara hiburan.

Konten acara serta format sinetron RCTI memang mengedepankan unsur

hiburan. Setelah menonton sinetron RCTI membuat pikiran mereka kembali

fresh. Saat mereka bahagia, tubuh akan melepas hormon bahagia yang dapat

menekan stress. Berikut adalah tabel hasil penelitian mengenai sinetron RCTI

merupakan acara hiburan:

Tabel 3.3.

Sinetron RCTI Merupakan Acara Hiburan

Sinetron RCTI Merupakan Acara

Hiburan Frekuensi (f) Presentase (%)

Setuju 48 72,72727

Sangat Setuju 4 6,060606

Tidak Setuju 12 18,18182

Sangat Tidak Setuju 2 3,030303

Jumlah 66 100

b. Pendapat Remaja Menegenai Sinetron RCTI

Tingkat Responden Menyukai Tayangan Sinetron RCTI

Peneliti mengajukan pertanyaan dalam kuesioner mengenai tingkat

responden menyukai tayangan sinetron RCTI ini dengan tujuan untuk

mengetahui apakah responden penelitian ikut berperan dalam menghadirkan

sinetron di stasiun televisi RCTI. Terbukti dari hasil penelitian bahwa 45 orang

menyatakan suka terhadap tayangan sinetron di RCTI dan 7 orang sangat suka.

Hanya 17 orang yang tidak suka dan 5 orang yang sangat tidak suka. Secara

tidak langsung responden penelitian ini mempengahruhi kehadiran sinetron di

(14)

commit to user

Berikut adalah tabel hasil penelitian mengenai tingkat responden dalam

menyukai tayangan sinetron di RCTI:

Tabel 3.4.

Tingkat Responden Menyukai Tayangan Sinetron RCTI

Kategori

Menyukai Tayangan Sinetron RCTI

Frekuensi (f) Presentase (%)

Suka 43 65,151515

Sangat Suka 7 10,606061

Tidak Suka 13 19,69697

Sangat Tidak Suka 3 4,5454545

Jumlah 66 100

Judul sinetron yang responden suka berbagai macam. Namun sineron

dengan judul Anak Jalanan yang paling banyak disukai oleh responden. Anak

Jalanan memiliki cerita tentang Boy yang merupakan seorang remaja SMA

berpenampilan urakan dan cuek tetapi juga saleh dan tampan. Sinetron RCTI

Membuat Responden Tertawa Dan Terhibur

Pertanyaan mengenai sinetron RCTI sebagai media hiburan ini diajukan

untuk mengetahui apakah remaja kota Solo yang sudah dapat mengakses

internet juga masih memilih televisi khususnya sinetron sebagai media hiburan

mereka. Dari hasil penelitian memang benar bahwa responden setuju bahwa

sinetron RCTI mampu untuk membuat mereka tertawa dan terhibur. Berikut

adalah tabel hasil penelitian mengenai sinetron membuat responden tertawa

dan terhibur.

Tabel 3.5.

Sinetron RCTI Membuat Responden Tertawa Dan Terhibur

Kategori

Membuat Tertawa Dan Terhibur

Frekuensi (f) Presentase (%)

Setuju 44 66,66667

Sangat Setuju 7 10,60606

Tidak Setuju 15 22,72727

Sangat Tidak Setuju 0 0

(15)

commit to user

Bisa dibilang televisi masih menjadi media hiburan bagi masyarakat

khususnya remaja Kota Solo. Televisi tetaplah media massa di Indonesia yang

mampu menarik perhatian masyarakat dan kategori sinetron adalah segmen

yang paling banyak penontonnya. Terlepas dari sinetron itu bagus atau tidak,

responden suka atau tidak suka, mendidik atau tidak mendidik, memang sudah

secara natural masyarakat dikondisikan dan diarahkan bahwa sinetron adalah

hiburan.

Judul sinetron yang membuat mereka tertawa dan terhibur yaitu Preman

Pensiun. Preman Pensiun ini mengalahkan judul sinetron-sinetron lainnya di

RCTI. Preman Pensiun memang merupakan salah satu serial sinetron yang

bergenre komedi yang ditayangkan di RCTI. Bahkan hingga bulan Mei 2016

sinetron berjudul Preman Pensiun sudah menjadi Preman Pensiun season 3.

Sinetron RCTI Memberikan Informasi Mengenai Fenomena Sosial Yang

Terjadi Di Lingkungan Mereka

Pertanyaan selanjutnya yang diajukan yaitu mengenai tayangan sinetron

RCTI dapat memberikan informasi mengenai fenomena sosial yang terjadi di

lingkungan sekitar. Informasi yang dimaksud adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi setelah mereka

menonton sinetron berguna untuk pembuat keputusan mengenai fenomena

sosial, informasi ini dapat meningkatkan pengetahuan. Walaupun hanya

sedikit, jika suatu program sinetron dapat memberikan nformasi maka sinetron

tersebut menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para responden

dapat mengetahui kondisi sosial disekitar mereka. Berikut adalah data hasil

penelitian mengenai sinetron RCTI mampu memberikan informasi fenomena

sosial di lingkungan responden:

Tabel 3.6.

Sinetron RCTI Memberikan Informasi Mengenai Fenomena Sosial Yang Terjadi Di Lingkungan Mereka

Kategori

Memberikan Informasi Mengenai Fenomena Sosial

Frekuensi (f) Presentase (%)

(16)

commit to user

Sangat Setuju 5 7,575758

Tidak Setuju 11 16,66667

Sangat Tidak Setuju 4 6,060606

Jumlah 66 100

Sinetron seakan menjadi gambaran hidup responden. Ada informasi

yang disampaikan sinetron kepada responden. Informasi mengenai fenomena

sosial inilah yang menjadi alasan mereka untuk dapat mengambil hikmah dari

sinetron tersebut. Sesulit apapun kehidupan yang dijalini tokoh utama, semua

akan indah pada waktunya asal kita tetap menjadi orang yang baik. Kesamaan

rasa dan harapan inilah yang menjadi poin atau nilai jual utama dari setiap

sinetron yang ada di Indonesia kepada khalayaknya. Judul sinetron yang tayang

pada bulan Juni 2016 yang dianggap responden mampu untuk membantu

mereka mengetahui fenomena sosial di lingkungan mereka yaitu sinetron Anak

Jalanan.

Sinetron RCTI Menambah Pengetahuan Dan Wawasan Responden

Pertanyaan selanjutnya yang diajukan yaitu mengenai apakah tayangan

sinetron RCTI dapat memberikan pengetahuan dan menambah waawasan bagi

responden. Dari 66 responden 46 orang menyatakan bahwa sinetron RCTI

dapat memberikan pengetahuan dan menambah waawasan, 20 responden

menyatakan bahwa tayangan sinetron RCTI tersebut tidak dapat memberikan

pengetahuan dan menambah waawasan mereka.

Tabel 3.7.

Sinetron RCTI Menambah Pengetahuan Dan Wawasan Responden

Kategori

Menambah Pengetahuan Dan Wawasan

Frekuensi (f) Presentase (%)

Setuju 44 66,66667

Sangat Setuju 2 3,030303

Tidak Setuju 16 24,24242

Sangat Tidak Setuju 4 6,060606

(17)

commit to user

Menurut responden judul sinetron yang dapat memberikan pengetahuan

dan menambah wawasan yaitu Preman Pensiun. Serial Preman Pensiun ini

memang memiliki jalan cerita yang menginspirasi serta sarat akan pesan moral

sehingga bisa memberikan pengetahuan dan menambah wawasan.

Inspirasi yang dihasilkan ketika menonton Preman Pensiun adalah adanya

ide-ide kreatif setelah melihat sinetron tersebut. Responden setelah menonton

sinetron Preman Pensiun bisa melakukan pengembangan diri. Pengembangan

diri yang didapatkan responden ini berasal dari pesan moral yang disampaikan

oleh sinetron Preman Pensiun.

Sinetron RCTI Membantu Responden Mempelajari Baik Dan Buruk

Pertanyaan yang diajukan selanjutnya yaitu mengenai tayangan sinetron

RCTI dapat membantu mereka untuk mempelajari apa yag baik dan apa yang

buruk dalam kehidupan sosial. Dari 74 responden 59 orang menyatakan bahwa

sinetron RCTI dapat membantu mereka untuk mempelajari apa yag baik dan

apa yang buruk dalam kehidupan sosial. Dengan jumlah tersebut berarti

responden secara keseluruhan sudah bisa dewasa dan mengambil sisi positif

dari tayangan sinetron di RCTI. Berikut adalah data hasil penelitian mengenai

sinetron RCTI mampu membantu responden mempelajari baik dan buruk:

Tabel 3.8.

Sinetron RCTI Membantu Responden Mempelajari Baik Dan Buruk

Kategori

Mempelajari Baik Dan Buruk Dari Tayangan Sinetron RCTI

Frekuensi (f) Presentase (%)

Setuju 50 75,75758

Sangat Setuju 4 6,060606

Tidak Setuju 9 13,63636

Sangat Tidak Setuju 3 4,545455

Jumlah 66 100

Judul sinetron yang dapat membantu responden untuk mempelajari apa

yag baik dan apa yang buruk dalam kehidupan sosial adalah serial Anak

Jalanan. Sinetron Anak Jalanan paling banyak dipilih dengan 31 orang yang

(18)

commit to user

saat ini termaksud di responden penelitian ini. Namun seiring dengan

kepopuleran sinetron tersebut ada pro dan kontra yang terjadi, tidak lain karena

konten cerita di dalamnya.

c. Tayangan Sinetron RCTI

Waktu Penayangan

Program sinetron di televisi swasta RCTI ditayangkan pada waktu

dominan yang biasa disebut dengan waktu prime time yaitu pada pukul 16.00

WIB sampai pukul 22.00 WIB dan dilakukan setiap hari. Waktu tersebut

dinyatakan sebagai waktu yang sesuai bagi narasumber, dan untuk tayangan

sinetron yang ditayangkan setiap hari mereka mengaku tidak terganggu

dengan ditayangkan sinetron hampir setiap hari tersebut. Sedangkan untuk

durasi penayangan satu episode pada setiap judul sinetron di RCTI sekitar 3-4

jam juga dinyatakan sebagai durasi yang sesuai untuk satu episode sinetron.

Kredibilitas Pemain Sinetron

Secara umum kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan

untuk menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum kredibilitas pemain

sinetron yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan aktor atau artis

tersebut dimana mereka haruslah kompeten dalam memainkan perannya

sehingga bisa diterima sebagai bukti dari sinetron tersebut memiliki pemain

yang kredibel. Kredibilitas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sebatas

terkenal, ahli dalam memainkan perannnya dan menggunakan bahasa tubuh

yang sesuai sehingga mudah dipahami. Menurut hasil penelitian yang

dilakukan menganai sinetron RCTI apakah memiliki pemain sinetron yang

berkualitas, narasumber menyatakan bahwa pemain sinetron di RCTI tersebut

berkualitas. Ini terbukti pada saat penelitian narasumber mengetahui pemain

sinetron di RCTI dan bisa menyebutkan mereka bermain dalam judul sinetron

mana. Narasumber juga menyatakan bahwa pemain sinetron RCTI

(19)

commit to user

d. Naskah Sinetron

Salah satu faktor penentu suksesnya sebuah sinetron adalah naskah

sinetron itu sendiri. Naskah sinetronlah yang menjadi tombak utama jalan

cerita dalam sebuah sinetron. Sinetron di RCTI memiliki ceritanya

masing-masing. Ada yang bercerita mengenai masalah percintaan, masalah kehidupan

sosial, dan lain-lain.

Pertanyaan yang diajukan untuk kategori naskah sinetron ada

sembilan pertanyaan. Pertanyaan tersebut mengenai bagaimana pemilihan

kata dalam naskah sinetron, apakah naskah sinetron RCTI sesuai dengan

kehidupan masyarakat Indonesia, apakah naskah sinetron RCTI tidak

mengandung SARA (suku, ras, dan agama), apakah sinetron RCTI tidak

bermuatan seksual dan kekerasan, serta pertanyaan terakhir dalam kategoti

naskah sinetron ini yaitu apakah sinetron RCTI sesuai dengan kehidupan

remaja saat ini. Pertanyaan terakhir itu sengaja peneliti ajukan karena

mengingat narasumber adalah para remaja.

Hasil penelitian mengenai naskah sinetron ini mendapatkan hasil yang

sangat baik. Narasumber setuju bahwa naskah sinetron RCTI adalah naskah

yang menggunakan kata-kata yang baik dalam percakapannya, naskah yang

sesuai dengan kehidupan masyarakat Indonesia, naskah yang tidak

mengandung SARA (suku, ras, dan agama), naskah yang tidak bermuatan

seksual atau kekerasan, serta naskah RCTI mereka anggap sesuai dengan

kehidupan mereka para remaja.

Judul sinetron RCTI yang memiliki naskah yang terbaik menurut

narasumber dalam kategori naskah sinetron di penelitian ini adalah sinetron

yang berjudul Tukang Bubur Naik Haji The Series. Judul sinetron ini

dianggap sebagai sinetron dengan naskah yang menggunakan kata-kata yang

baik dalam percakapannya, naskah yang sesuai dengan kehidupan masyarakat

Indonesia, naskah yang tidak mengandung SARA (suku, ras, dan agama),

naskah yang tidak bermuatan seksual atau kekerasan. Namun untuk judul

sinetron RCTI yang naskahnya dianggap sesuai dengan kehidupan remaja

(20)

commit to user

Bubur Naik Haji The Series bercerita tentang kehidupan bermasyarakat

dimana pemerannya adalah orang dewasa sedangkan sinetron Anak Jalanan

bercerita menganai kehidupan anak sekolah menengah atas dimana sesuai

dengan narasumber yakni murid sekolah menengah atas di Surakarta.

e. Audio

Tayangan program sinetron di televisi swasta RCTI tidak luput dari

masalah audio. Audio yang dimaksud disini adalah audio keseluruhan meliputi

musik latar belakang, musik efek tambahan, serta suara yang dikeluarkan para

pemain sinetron. Hasil penelitian menunjukan bahwa audio pada tayangan

program sinetron di televisi swasta RCTI dikatakan sudah sesuai oleh para

responden. Dari 66 total keseluruhan responden, hanya 8 orang yang

menyatakan audio tersebut tidak bagus. Sedangkan sisanya yaitu 58 orang

menyatakan setuju kalau audio pada tayangan program sinetron di televisi

swasta RCTI sudah bagus dan sesuai dengan cerita sinetron.

f. Manfaat Dan Harapan

Berdasarkan hasil penelitian survei di SMA Warga Surakarta mengenai

manfaat dan harapan responden setelah menonton tayangan program sinetron

RCTI responden menjawab dengan berbagai variasi jawaban. Seperti jawaban

seperti ini: Dhimas Panji siswa kelas 10 menjawab “tidak ada manfaatnya”.

Jawaban seperti itu juga di utarakan oleh Davit Andriyanto siswa kelas 10 dan

Detri Yulia siswi kelas 11. Namun beberapa memberikan pernyataan bahwa

sinetron memiliki manfaat bagi mereka. Seperti Satrio siswa kelas 10 mengatakan

bahwa sinetron memiliki manfaat untuk mengisi waktu luang, juga pendapat dari

Anindita siswi kelas 10 mengatakan bahwa “menghibur hati dan fikiran dan bisa

dipetik manfaat yang baik”.

Harapan mereka untuk tayangan sinetron yang berada di Indonesia di

dominasi oleh penyataan bahwa mereka ingin sinetron Indonesia lebih baik lagi.

Seperti yang dituliskan oleh Rinda Ahmad Hanafi siswa kelas 10 dan pernyataan

Anisa Nur Aziza. Serta pernyataan dari Isabela siswi kelas 10 menuliskan

(21)

commit to user

kehidupan” dan Eirine Giovana siswi kelas 10 yang memiliki harapan serupa

dengan Isabela yaitu “lebih bermanfaat lagi bagi anak Indonesia”. Melalui

pernyataan mereka tersebut bahwa dapat dilihat bahwa sinetron Indonesia saat ini

maasih kurang baik serta belum terlihat manfaatnya untuk remaja seperti mereka.

Namun tidak sedikit juga yang menyatakan harapannya berkaitan dengan

kehidupan bermasyarakat. Mereka ingin bahwa sinetron Indonesia dapat

mencerminkan dan memberikan contoh untuk menjalani kehidupan bermasyarakat

yang baik. Seperti yang dituliskan Fitri Aria Ningsih siswi kelas 11 “semoga

tayangan sinetron yang ada di Indonesia dapat mencerminkan kehidupan atau

perilaku yang baik dan dapat ditiru oleh masyarakat terutama para generasi

muda.”

Kesimpulan

Generasi muda atau remaja sesungguhnya memiliki peran untuk mengukur

kualitas suatu negara. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

penilaian kaum muda mengenai program sinetron khususnya program sinetron di

RCTI. Penelitian ini dilakukan pada Juni 2016, dengan membagikan kuesioner

pada siswa siswi kelas X dan kelas XI di SMA Warga Surakarta. Diambil 74

orang yang masing masing terdiri dari 37 orang kelas X dan 37 orang kelas XI.

bahwa penelitian ini merupakan penelitian survei.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa murid SMA Warga Surakarta

sebagai responden suka menonton program yang memiliki unsur komedi. Mereka

mengaku lama menonton televisi dalam sehari hanya sekitar 1 sampai 2 jam.

Judul sinetron yang mereka suka berbagai macam. Namun sinetron dengan judul

Anak Jalanan yang paling banyak disukai oleh responden. Tayangan sinetron

RCTI mampu membuat responden tertawa dan terhibur. Judul sinetron Anak

Jalanan menjadi judul yang terpilih sebagai sinetron yang dapat memberikan

informasi mengenai fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.

Menurut responden judul sinetron yang dapat memberikan pengetahuan dan

(22)

commit to user

membantu mereka untuk mempelajari apa yag baik dan apa yang buruk dalam

kehidupan sosial serial Anak Jalanan paling banyak dipilih.

Dari keseluruhan hasil penelitian survei tersebut dapat dikatakan bahwa

RCTI sudah memenuhi fungsi media massa yang di termuat dalam pasal 4 UU

No. 32: Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai

media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat,kontrol dan perekat sosial.

Sinetron di RCTI juga dapat dikatakan sebgai program fiksi dimana format acara

yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam

suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Imajinatif dan khayalan. Program

yang termasuk dalam kategori hiburan.

Saran

Penelitian ini merupakan penelitian survei yang meneliti mengenai

program sinetron di RCTI dengan respondennya yaitu remaja di Kota Surakarta.

Orang lain mungkin bisa memiliki penelitian survei lain yang tetap berkaitan

dengan program acara televisi pada program acara lainnya atau program acara

yang sama yaitu sinetron dengan lokasi penelitian yang berbeda. Hal tersebut

harusnya dilakukan mengingat penelitian survei dapat mengukur kualitas suatu

tayangan televisi itu sendiri dan membuat televisi memiliki program acara dan

tayangan yang bisa lebih baik dari sebelumnya.

Penelitian survei bisa dilakukan sebagai salah satu alternatif dalam dunia

penelitian komunikasi khususnya media massa. Namun pembahasannya masih

dirasa kurang dilakukan dalam diskusi-diskusi Ilmu Komunikasi. Sehingga

seharusnya dilakukan pembahasan serta hingga pada akhirnya hasil penelitian

mengenai survei media massa tersebut dapat menyadarkan semua elemen

masyarakat termaksud pemilik media serta pekerja media untuk memiliki motivasi

serta inovasi dalam menciptakan suatu tayangan yang berkualitas.

Daftar Pustaka

(23)

commit to user

Fachruddin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi televisi: Produksi Berrita, Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Handout Hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Maret-April 2015 KPI

Jayarni, Imra, dan Dwi Septiwiharti. Dampak Menonton Siaran Televisi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SD Negeri 1 Posona Kecamatan Kasimbar. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4

Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Rineka Cipta, Jakarta.

Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Isi Media Televisi. Jakarta: Rineka Cipta.

McQuail, Denis. 1996. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar (terjemahan). Jakarta: Erlangg.

Moh.Nazir. 2014. Metode Penelitian. Bogor:Ghalia Indonesia.

Morissan. 2011. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio Dan Televisi, Jakarta: Kencana.

Muh. Labib. 2002. Potret Sinetron Indonesia. Jakarta: Mandar Utama Tiga Books Divison

Muhammad, Farouk dan Djaali. 2003. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PTIK Press.

Mursito BM. 2006. Memahami Institusi Media, Surakarta, Lindu Pustaka Dan SPIKOM, Surakarta.

Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2007. Rahmawati, Indah dan Rusnandi, Dodoy. 2011. Berkarier Di Dunia Broadcast

Televisi Dan Radio.Bekasi: Laskar Aksara.

Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Saefudin, Abdul Aziz. 2010. Republik Sinetron. Yogyakarta: Leutika. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pasal 4.

Veven sp, Wardhana. 1997. Kapitalisme Televisi dan Strategi Budaya Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wirodono. 2005. Matikan TV-Mu! Teror Media Televisi Di Indonesia. Yogyakarta: Resist

Wiryawan, Hari. 2007. Dasar-Dasar Hukum Media, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yovantara, Arief dan Wisnu Prasetya Utomo. 2015. Orde Media: Kajian Televisi

Gambar

Tabel 3.2. Lamanya Responden Menonton Televisi Dalam Satu Hari
Tabel 3.3. Sinetron RCTI Merupakan Acara Hiburan
Tabel 3.5. Sinetron RCTI Membuat Responden Tertawa Dan Terhibur
Tabel 3.6. Sinetron RCTI Memberikan Informasi Mengenai Fenomena Sosial
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis dan/atau pemeriksaan laporan dan informasi, PPATK dapat : meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak 'Pelapor;

Untuk dapat mengetahui nilai penting tiap peubah terhadap kinerja sistem irigasi, peubah dinyatakan dalam matrik yang tiap elemennya dinyatakan dengan nilai nisbi terhadap

Subjek penelitian adalah 30 siswa remaja di Kabupaten Sleman. 15 siswa pada sekolah pertama dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan 15 siswa pada sekolah kedua

Nyamuk Anopheles spp yang tertangkap istirahat di luar rumah dan di dalam rumah pada malam hari dan pagi hari, dilakukan pembedahan ovarium untuk menentukan angka paritas

Setelah terjadinya Revolusi Industri, generasi ke-3 keluarga Staedtler, yaitu Johan Sebastian Staedtler meneruskan usaha nenek moyangnya dengan mendirikan pabrik pensil pertama di

Instrumen untuk mengukur persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru PKn di SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin, yaitu menguasai karakteristik peserta didik, menguasai

Metode ini dapat mem- pertahankan komponen proksimat yang lebih baik seperti protein, lemak, dan komponen proksimat lainnya disbanding- kan dengan teknik pengeringan

Angka kebuntingan pada sapi potong setelah dilakukan sinkronisasi estrus di Kabupaten Pringsewu adalah 69,42% termasuk dalam katagori baik, dengan faktor-faktor