commit to user JURNAL
PANDANGAN KAUM MUDA TERHADAP TELEVISI SWASTA
(Pandangan Siswa Siswi SMA Warga Surakarta Terhadap
Program Sinetron Di Televisi Swasta RCTI)
Oleh :
Janu Ayu Alfannisa
D1214041
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
PANDANGAN KAUM MUDA TERHADAP TELEVISI SWASTA
(Pandangan Siswa Siswi SMA Warga Surakarta Terhadap
Program Sinetron Di Televisi Swasta RCTI)
Janu Ayu Alfannisa Mursito BM
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
The public can see and choose the diverse impressions and programs that are already packed and ready to watch on television. One very frequent television program aired on television stations are soap operas. Soap opera is one event that is considered by the television station as an event like the audience.
In this study, the authors used survey research to find out the views of young people about soap operas on private television RCTI . Data collection techniques in this study using a questionnaire. The population in this study were young people or teenagers in Surakarta, and the sample is high school students Residents Surakarta. The sample size required is determined by using the formula Slovin is 79 samples. The sample size of 79 people divided into two classes, namely class 10 and class 11.
Based on the research results RCTI has fulfilled the function of mass media in contained in article 4 of Law No. 32: Broadcasting as mass communication activity has a function as a medium of information, education, healthy entertainment, control and social glue. RCTI soap operas can also be regarded as a fiction program that is included in the category of entertainment.
Keywords: Television and soap operas.
Pendahuluan
Perkembangan pertelevisian di Indonesia dimulai dengan adanya stasiun
Televisi Republik Indonesia (TVRI). TVRI didirikan di Jakarta, 24 Oktober 1962.
Sebagai satu-satunya stasiun televisi di Indonesia, TVRI mampu menjangkau
seluruh wilayah di nusantara. Seiring dengan kemajuan demokrasi dan kebebasan
untuk berpendapat, pada awal tahun 80-an mulai bermunculan stasiun televisi
swasta. Tepatnya tanggal 24 Agustus 1989 Rajawali Citra Televisi atau RCTI
commit to user
oleh Surya Citra Televisi (SCTV) pada tahun 1990 dan Televisi Pendidikan
Indonesia (TPI) pada tahun 1991, kemudian pada tahun 1994 berdiri ANTV dan
Indosiar. Hingga saat ini tercatat ada 14 stasiun televisi yang mengudara secara
nasional, selain stasiun tersebut di atas ada Trans TV, Global TV, TV one, Metro
Tv, Trans7, Kompas TV, NET, MNC TV, dan RTV.
Menurut data Media Index-Nielsen Media Research, 2014 diperoleh data
mengenai konsumsi media televisi dibandingkan media massa lainnya di
kota-kota besar, baik di Jawa maupun Luar Jawa. Data tersebut menunjukan Televisi
masih menjadi medium utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia sebanyak
95%, disusul oleh Internet 33%, Radio 20%, Suratkabar 12%, Tabloid 6% dan
Majalah 5%. Besarnya angka penetrasi televisi dari data Nielsen tersebut
menunjukan bahwa hingga saat ini televisi merupakan media yang paling diminati
oleh masyarakat. Tingginya penonton televisi ini bisa dikatakan bahwa
masyarakat sudah mengalami terpaan media.
Salah satu program televisi yang sangat sering tayang di stasiun televisi
adalah program sinetron. Sinetron merupakan salah satu acara yang diangap oleh
stasiun televisi sebagai acara yang disukai penonton. Terbukti dengan sinetron
yang tayang di stasiun televisi Indonesia saat ini diantaranya banyak yang
ditayangkan pada waktu utama (prime time). Program-program sinetron meraih
porsi tertinggi, dengan angka 24% orang Indonesia menonton program sinetron.
Dari data yang didapatkan, porsi menonton masyarakat Indonesia pada
umumnya dialokasikan untuk menonton 24% program sinetron, 21% film dan
19% program hiburan lain. Ada dua stasiun televisi swasta di Indonesia saat ini
yang tidak memiliki program sinetron yakni MetroTV dan TV One. Kedua
televisi swasta ini memang sudah dikenal sebagai stasiun televisi Indonesia yang
lebih memfokuskan diri pada acara berita. Sejak pagi hingga kembali pagi, seolah
tidak pernah bosan buat memberikan berbagai informasi krusial kepada
masyarakat. Namun pada kenyataannya masyarakat Indonesia memang cenderung
menyukai tayangan sinetron.
Tidak heran jika stasiun televisi lain lebih mengutamakan tayangan
commit to user
blok pemrograman siaran yang berlangsung selama tengah petang untuk program
televisi yang menuai banyak pendapatan iklan karena tingginya jumlah penonton
pada waktu tersebut. Berikut adalah judul sinetron indonesia yang tayang pada
jam prime time yaitu Anak Jalanan, Tukang Bubur Naik Haji, Perempuan di
Pinggir Jalan, Pangeran, GGS (Ganteng-Ganteng Serigala) Returns TOP (Tukang
Ojek Pengkolan) dan Tujuh Manusia Harimau.
Terlepas dari isi pesan dan penggarapan yang kurang baik, program ini
berhasil memikat pemirsa dan mencetak rating yang rata-rata memuaskan. Maka
tidak heran jika jumlah produksi sinetron semakin meningkat. Sebagai hasil
produksi industri, kehadiran sinetron memang mengalami banyak tantangan
sebagai produk hiburan. Sinetron mendapat popularitas melalui rating. Namun
begitu, kepopulerannya telah menimbulkan dampak dari penayangannya.
Sinetron-sinetron yang ditayangkan saat ini di stasiun televisi banyak
menampilkan cerita-cerita dengan tema kehidupan remaja dan dimainkan
artis-artis remaja pula. Sebagai contoh, berikut adalah judul sinetron yang
menampilkan cerita remaja yaitu sinetron Anak Jalanan (RCTI), Pangeran
(SCTV), Perempuan di Pinggir Jalan (RCTI), GGS Returns (SCTV), Go
BMX (MNCTV), High School Love Story (SCTV), Jakarta Love Story (RCTI),
Aku Anak Indonesia (RCTI), dan Jilbab in Love (RCTI).
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sepanjang tahun 2015 mengklaim telah
mengeluarkan 266 sanksi kepada lembaga penyiaran. Sanksi yang dikeluarkan
terdiri atas 227 teguran tertulis, 34 teguran tertulis kedua, dan 5 penghentian
sementara. Belum lama ini tepatnya bulan Maret-April 2015 Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI)
dan 9 perguruan tinggi di Indonesia mengadakan Survey Indeks Kualitas Program
Siaran Periode Maret-April 2015. Survey pengukuran kualitas program acara
televisi dilakukan sebagai bahan dalam membuat acara berkualitas. Hasil
penelitian Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menetapkan standar kualitas adalah
4,0 (berkualitas), dengan skala 1 hingga 5.
Program acara disebut berkualitas, jika nilai skor indeksnya minimal 4,0.
commit to user
keseluruhan adalah 3,25. Angka ini memperlihatkan, secara umum kualitas
program acara televisi di Indonesia masih di bawah standar kualitas dari KPI.
Sesungguhnya media massa elektronik khususnya televisi memiliki fungsi
penyiaran yang diatur secara resmi di Indonesia dan termuat dalam pasal 4 UU
No. 32: Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai
media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat,
kontrol dan perekat sosial. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Mursito,
Menurut Mursito, ada empat fungsi yang dapat kita peroleh dengan adanya
televisi, antara lain fungsi informasi, pendidikan, kontrol sosial dan hiburan.
Salah satu televisi swasta yang memiliki program sinetron di jam utama
yaitu stasiun televisi RCTI. RCTI merupakan stasiun televisi swasta pertama di
Indonesia dibawah perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk. PT Media
Nusantara Citra Tbk, lebih dikenal dengan nama MNC saja merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak dalam bidang media yang berpusat di Jakarta,
Indonesia, didirikan pada tahun 1997. RCTI adalah salah satu media massa
elektronik yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo.
Motif remaja menonton sinetron umumnya dilandasi rasa ingin tahu,
mengisi waktu luang, menghilangkan kebosanan, belajar sesuatu (gaya hidup,
berpakaian, berbahasa, sampai gaya pacaran), dan yang paling pokok, dorongan
menonton sinetron bagi mereka adalah mengikuti tren. Jika sudah menyangkut
urusan “gaul”, “tren”, dan “lifestyle”, tentu remaja dengan segala pernak-pernik
perilakunya menjadi objek dan sasaran empuk industri, termasuk produsen
berbagai produk yang menjajakan barang jualannya lewat iklan. Berbagai motif,
baik dari penonton maupun pengiklan ini bagi pemilik media tentu menjadi lahan
bisnis yang menguntungkan.
Generasi muda atau remaja sesungguhnya memiliki peran untuk mengukur
kualitas suatu negara. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui penilaian kaum
muda mengenai program sinetron khususnya program sinetron di RCTI. Dari
seluruh latar belakang diatas penulis ingin melakukan penelitian mengenai
bagaimanakah pendapat kaum muda sebagai generasi penerus bangsa mengenai
commit to user
Kaum muda yang dimaksud adalah Siswa siswi SMA Warga Surakarta.
Sedangkan sinetron televisi swasta yang dimaksud adalah RCTI sebagai televisi
swasta pertama di Indonesia. RCTI sebagai media penyiaran bagaimanakah
pendapat kaum muda yang diwakili oleh Siswa siswi SMA Warga Surakarta,
mengenai sinetron di RCTI. Sehingga penelitian ini memiliki judul “Pandangan
Kaum Muda Terhadap Televisi Swasta (Pandangan Siswa Siswi SMA Warga
Surakarta Terhadap Program Sinetron Di Televisi Swasta RCTI)”
Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut: Bagaimana pandangan siswa siswi SMA Warga Surakarta
terhadap program sinetron di televisi swasta RCTI?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini pada intinya berkenaan dengan pendapat kaum muda
mengenai televisi swasta. Adapun tujuan pokok dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui bagaimana pandangan siswa siswi SMA Warga Surakarta terhadap
program sinetron di televisi swasta RCTI.
Kerangka Teori
1. Televisi Sebagai Bentuk Media Massa
Perkembangan teknologi akan memberikan banyak pengaruh dalam
aspek kehidupan manusia. Hal ini juga berpengaruh dalam dunia komunikasi.
Komunikasi pada zaman dahulu hanya bisa dilakukan dengan tatap muka atau
menulis surat, namun sekarang bisa dilakukan dengan jarak jauh. Seiring
dengan berjalannya waktu media komunikasi terus berkembang mengikuti
perkembangan zaman yang ada, antara lain seperti radio, televisi, internet,
telepon, handphone, dan lain sebagainya. Sehingga dengan teknologi tersebut
commit to user
2. Perkembangan Televisi Di Indonesia
Di bawah kepemimpinan Soekarno, upaya pengenalan dan
memasyarakatkan TV sebagai jendela informasi mulai dikembangkan. Projek
ini dimulai ketika Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian
Games IV. Pembangunan stasiun TV berikut pemancarnya dilakukan untuk
meliput kegiatan tersebut. Tanggal 25 Juli 1961 merupakan momen bersejarah.
Menteri Penerangan atas nama pemerintah mengeluarkan SK Menpen No.
20/SK/M/1961 tentang Pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T). Inilah
cikal bakal berdirinya TVRI di Indonesia.
Di Surabaya, pemerintah juga memberi izin kepada SCTV. Izin prinsip
kepada SCTV diberikan Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF dengan No.
415/RTF/IX/1989. Anteve ikut meramaikan siaran TV Indonesia sejak
diberikan izin prinsip No. 2071/RTF/K/1991 pada 17 September 1991.
Siarannya dimulai di Lampung. Baru pada 30 Januari 1993, dengan izin prinsip
Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF No. 207RTF/K/I/1993 Anteve
bersiaran secara nasional. Sementara itu, Indosiar mengudara dengan izin
prinsip dari Departemen Penerangan c.q. Dirjen RTF dengan No.
208/RTF/K/I/1993, sebagai penyesuaian atas izin prinsip pendirian No.
1340/RTF/K/VI/1992, tanggal 19 Juni 1992. Sehingga pada 1992, ada lima TV
yang bersiaran nasional. Barulah pada 1998 pemerintah melalui Keputusan
Menteri Penerangan No. 384/SK/Menpen/1998 mengizinkan berdirinya lima
TV baru, yakni Metro TV, Lativi, TV7, Trans TV, dan Global TV.
3. Program Televisi
Pada dasarnya program televisi dibagi menjadi dua yakni:
a. Program Nonfiksi (Faktual)
Program nonfiksi atau non drama adalah format acara televisi yang
diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari
realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasikan ulang dan
commit to user
b. Program Fiksi
Program Fiksi adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan
dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi
yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan
interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan
cerita dalam sejumlah adegan. Program yang termasuk dalam kategori
hiburan adalah drama, musik dan permainan.
4. Perkembangan Sinetron di Indonesia
Sinetron merupakan singkatan dari sinema elektronik. Elektronik
maksudnya menggunakan peta elektornik (pita kaset video) yang membedakan
dengan film yang diputarkan di bioskop. Karena itu sinetron identik dengan
film layar lebar yang ditayangkan televisi. Sinetron adalah sinema yang biasa
disiarkan televisi dan sangat dipengaruhi oleh durasi. Karena itu penonton
dapat menikmatinya dengan santai, tidak seperti film bioskop yang lebih
melayani penonton yang siap konsentrasi, karena itu unsurnya dibuat
sedemikian rupa agar lebih mendapat perhatian dari penonton selain irama atau
ritmenya diatur oleh “Commersial Break” iklan.
Mengingat sinetron sebenarnya adalah sandiwara bersambung yang
disiarkan oleh stasiun televisi, maka kajian atas televisi menjadi penting karena
stasiun televisi sejak awal telah turut campur, paling tidak melakukan negoisasi
dengan jumlah produksi sebelum membeli sinetron-sinetron yang hendak
ditayangkan. Negoisasi adalah suatu proses yang wajar dalam jual beli.
Berdasarkan penayangannya, terdapat empat kategori jenis sinetron yaitu :
a. Sinetron Seri
Sinetron seri adalah sinetron yang memiliki banyak episode, tetapi masing –
masing episode tidak memiliki hubungan sebab akibat. Contoh: sinetron
religius rahasia ilahi di TPI, bajaj bajuri di Trans TV, dsb.
b. Sinetron Serial
Sinetron serial adalah sinetron yang memiliki banyak episode dan masing –
commit to user
Indosiar, dsb. Sinetron berseri maupun serial panjangnya bisa mencapai
ratusan episode.
c. Sinetron Mini Seri
Sinetron mini seri adalah sinetron yang memiliki 3 sampai 6 episode saja,
durasinya lebih pendek dan langsung selesai. Contoh: mini seri keris dan
kesaksian di SCTV.
d. Sinetron Lepas
Sinetron lepas adalah sinetron yang ditayangkan dalam satu episode selesai.
Contoh: FTV (Film Television) dengan judul Guruku Cantik di SCTV.
5. Dampak Program Sinetron Sebagai Media Massa
Media massa bagi sebagian besar orang memiliki pengaruh atau
dampak. Denis McQuail membedakan perkembangan dampak media menjadi
tiga tahapan. Tahapan pertama merentang dari awal abad ke sembilan belas
hingga akhir tahun 1930-an. Media yang membentuk opini dan keyakinan,
serta mengubah kebiasaan hidup. Tahapan kedua dimulai pada serangkaian
studi Payne fund di Amerika serikat pada awal tahun 1930-an, yang berlanjut
hingga awal tahun 1960-an. Banyak studi terpisah yang dilakukan tentang
dampak jenis isi, terutama film atau program-program dalam kampanye secara
keseluryhan. Tahap ketiga yang sekarang masih berlangsung merupakan tahap
dimana dampak dan kemungkinan dampak masih sedang di telaah dengan
tanpa menolakn kesimpulan penelitian sebelumnya, tetapi didasarkan atas
perbaikan konsepsi tentang proses sosial dan media yang mungkin terlibat.
6. Sinetron dan Kaum Muda
Penelitian yang dilakukan oleh Jayarni, Imra, dan Dwi Septiwiharti
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tadulako mengenai Dampak Menonton Siaran Televisi
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SD
Negeri 1 Posona Kecamatan Kasimbar membuktikan bahwa pengaruh acara
televisi Menonton siaran televisi dapat berdampak positif dan negatif33.
commit to user
menambah wawasan yang dapat meningkatkan pendidikan siswa dalam
mengikuti kegiatan pengajaran di sekolah. Sedangkan dampak menonton siaran
televisi dapat berdampak negatif terhadap menurunnya prestasi belajar siswa
karena menurunnya frekuensi belajar di rumah mengulang kembali pelajaran
yang di dapat di bangku sekolah.
7. Audiens Media
Istilah ‘audiens media’ berlaku universal dan secara sederhana dapat
diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar,
pemirsa berbagai media dan komponen isinya. Dengan pengertian seperti itu
tampaknya akan kecil cakupan yang tersedia bagi berbagai teori audiensi
lainnya. Sekalipun demikian, arti yang tampaknya sederhana itu mengandung
berbagai cara yang berbeda untuk mengkaji kumpulan dan variasi itu sepanjang
waktu dan di antara berbagai tempat dalam realitas dan konsepsi audiens.
Istilah audiens digunakan dalam praktik operasional media mssa, biasanya
untuk menunjuk “orang banyak” yang menjadi sasaran media.
Melvin De Fleur dan Sandra Ball-Rokeach seperti dikutip Nurudin36
turut mengemukakan teori komunikasi massa audiens dalam melihat efek
media massa. Teori komunikasi massa audiens tersebut terbagi menjadi tiga
perspektif, mencakup individual difference perspective, social categories
perspective, dan social relation perspective.
Metodologi
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode survey.
Penelitian survey merupakan penelitian dengan mengumpulkan informasi dari
sutu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya
menggambarkan berbagai aspek dari populasi40. Secara umum metode survey
terdiri atas dua jenis, yaitu penelitian survey yang bersifat deskriptif (descriptive)
dan analitik (analytical). Dan penelitian ini termaksud kedalam penelitian survey
commit to user Sajian dan Analisa Data
Penelitian ini dilakukan pada Juni 2016, dengan membagikan kuesioner
pada siswa siswi kelas X dan kelas XI di SMA Surakarta. Dari keseluruhan
jumlah siswa kelas X dan kelas X1 sebanyak 290, diambil 74 orang yang masing
masing terdiri dari 37 orang kelas X dan 37 orang kelas XI. Dalam bab ini
dibahas mengenai hasil penelitian mengenai pendapat kaum muda terhadap
sinetron di televisi swasta RCTI. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian
ini merupakan penelitian survei.
Dari penelitian yang sudah dilakukan setidaknya dalam kuesioner peneliti
menggunakan empat kategori utama yaitu pendapat kaum muda secara umum
mengenai program-program televisi, pendapat kaum muda mengenai sinetron
RCTI, pendapat mengenai tayangan Sinetron RCTI yang meliputi; waktu
penayangan, kredibilitas pemain sinetron, naskah sinetron, dan Audio serta yang
terakhir yaitu manfaat dan harapan mereka terhadap sinetron khususnya sinetron
RCTI.
a. Program-Program Televisi
Menonton Tayangan Sinetron di RCTI
Penelitian ini merupakan penelitian survei mengenai pendapat kaum
muda dalam memberikan evaluasi terhadap kualitas program sinetron televisi
RCTI. Pertanyaan mengenai pernah atau tidak pernah responden menonton
tayangan sinetron di RCTI ini diajukan peneliti dengan tujuan mengetahui
apakah penelitian survei ini bisa atau tidak dilakukan kepada mereka. Tujuan
lainnya yaitu supaya data hasil penelitian yang didapatkan merupakan data
yang relevan karena memang pada kenyataannya responden penelitian pernah
menonton tayangan sinetron RCTI. Dari 74 responden, 66 orang menyatakan
bahwa mereka pernah menonton sinetron di RCTI, hanya 8 orang yang tidak
pernah menonton sinetron RCTI.
Program Paling Disukai
Setiap manusia berhak menentukan pilihannya sendiri. Kebebasan
commit to user
setiap individu satu dan individu lainnya jelas berbeda. Sifat manusia yang
memiliki kebebasan inilah yang menyebabkan tidak bisa untuk mengatur
manusia untuk menyukai hal yang sama atau untuk tidak menyukai hal yang
sama satu dengan yang lainnya. Seperti halnya program acara pada suatu
stasiun televisi. Manusia tidak bisa dipaksa untuk menyukai satu program acara
saja. Berikut adalah data hasil penelitian mengenai jenis program acara yang
paling disukai oleh responden:
Tabel 3.1.
Jenis Program Acara Yang Paling Disukai Responden
Program Yang Paling Disukai Frekuensi (f) Presentase (%)
Sinetron 19 28,787879
Reality Show 6 9,0909091
Komedi 31 46,969697
Lainnya 10 15,151515
Jumlah 66 100
Lama Menonton Televisi Dalam Satu Hari
Durasi menonton televisi adalah lamanya suatu kegiatan melihat acara
atau program stasiun televisi berlangsung, bisa dalam suatu urutan waktu serta
rentang waktu tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian survei kepada para
remaja. Berikut adalah tabel hasil pertanyaan mengenai berapa durasi yang
dihabiskan responden untuk menonton televisi dalam sehari:
Tabel 3.2.
Lamanya Responden Menonton Televisi Dalam Satu Hari
Lamanya Menonton Televisi Frekuensi (f) Presentase (%)
< 1 Jam 12 18,181818
1-2 Jam 28 37,837838
3-4 Jam 15 20,27027
> 4 Jam 11 14,864865
Jumlah 66 89,189189
Pengetahuan Responden Mengenai Judul Sinetron RCTI
Hasil penelitian memperlihatkan 47 orang responden mengetahui judul
sinetron yang sedang tayang, dan 19 responden tidak mengetahui judul sinetron
yang sedang tayang. Padahal dari data sebelumnya menunjukan bahwa hampir
commit to user
saja yang mengaku mengetahui judul sinetron RCTI yang sedang tayang pada
bulan Juni 2016. Hal ini memang mungkin bisa terjadi. Kemungkinan pertama
yaitu hal ini terjadi karena responden memang pernah menonton sinetron di
RCTI tetapi tidak begitu memperhatikan judulnya.
Sinetron RCTI Merupakan Acara Hiburan
Sinetron atau sinema elektronik merupakan program acara fiksi yang
diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama
dan dikreasi ulang. RCTI berhasil menjadikan sinetron sebagai acara hiburan.
Konten acara serta format sinetron RCTI memang mengedepankan unsur
hiburan. Setelah menonton sinetron RCTI membuat pikiran mereka kembali
fresh. Saat mereka bahagia, tubuh akan melepas hormon bahagia yang dapat
menekan stress. Berikut adalah tabel hasil penelitian mengenai sinetron RCTI
merupakan acara hiburan:
Tabel 3.3.
Sinetron RCTI Merupakan Acara Hiburan
Sinetron RCTI Merupakan Acara
Hiburan Frekuensi (f) Presentase (%)
Setuju 48 72,72727
Sangat Setuju 4 6,060606
Tidak Setuju 12 18,18182
Sangat Tidak Setuju 2 3,030303
Jumlah 66 100
b. Pendapat Remaja Menegenai Sinetron RCTI
Tingkat Responden Menyukai Tayangan Sinetron RCTI
Peneliti mengajukan pertanyaan dalam kuesioner mengenai tingkat
responden menyukai tayangan sinetron RCTI ini dengan tujuan untuk
mengetahui apakah responden penelitian ikut berperan dalam menghadirkan
sinetron di stasiun televisi RCTI. Terbukti dari hasil penelitian bahwa 45 orang
menyatakan suka terhadap tayangan sinetron di RCTI dan 7 orang sangat suka.
Hanya 17 orang yang tidak suka dan 5 orang yang sangat tidak suka. Secara
tidak langsung responden penelitian ini mempengahruhi kehadiran sinetron di
commit to user
Berikut adalah tabel hasil penelitian mengenai tingkat responden dalam
menyukai tayangan sinetron di RCTI:
Tabel 3.4.
Tingkat Responden Menyukai Tayangan Sinetron RCTI
Kategori
Menyukai Tayangan Sinetron RCTI
Frekuensi (f) Presentase (%)
Suka 43 65,151515
Sangat Suka 7 10,606061
Tidak Suka 13 19,69697
Sangat Tidak Suka 3 4,5454545
Jumlah 66 100
Judul sinetron yang responden suka berbagai macam. Namun sineron
dengan judul Anak Jalanan yang paling banyak disukai oleh responden. Anak
Jalanan memiliki cerita tentang Boy yang merupakan seorang remaja SMA
berpenampilan urakan dan cuek tetapi juga saleh dan tampan. Sinetron RCTI
Membuat Responden Tertawa Dan Terhibur
Pertanyaan mengenai sinetron RCTI sebagai media hiburan ini diajukan
untuk mengetahui apakah remaja kota Solo yang sudah dapat mengakses
internet juga masih memilih televisi khususnya sinetron sebagai media hiburan
mereka. Dari hasil penelitian memang benar bahwa responden setuju bahwa
sinetron RCTI mampu untuk membuat mereka tertawa dan terhibur. Berikut
adalah tabel hasil penelitian mengenai sinetron membuat responden tertawa
dan terhibur.
Tabel 3.5.
Sinetron RCTI Membuat Responden Tertawa Dan Terhibur
Kategori
Membuat Tertawa Dan Terhibur
Frekuensi (f) Presentase (%)
Setuju 44 66,66667
Sangat Setuju 7 10,60606
Tidak Setuju 15 22,72727
Sangat Tidak Setuju 0 0
commit to user
Bisa dibilang televisi masih menjadi media hiburan bagi masyarakat
khususnya remaja Kota Solo. Televisi tetaplah media massa di Indonesia yang
mampu menarik perhatian masyarakat dan kategori sinetron adalah segmen
yang paling banyak penontonnya. Terlepas dari sinetron itu bagus atau tidak,
responden suka atau tidak suka, mendidik atau tidak mendidik, memang sudah
secara natural masyarakat dikondisikan dan diarahkan bahwa sinetron adalah
hiburan.
Judul sinetron yang membuat mereka tertawa dan terhibur yaitu Preman
Pensiun. Preman Pensiun ini mengalahkan judul sinetron-sinetron lainnya di
RCTI. Preman Pensiun memang merupakan salah satu serial sinetron yang
bergenre komedi yang ditayangkan di RCTI. Bahkan hingga bulan Mei 2016
sinetron berjudul Preman Pensiun sudah menjadi Preman Pensiun season 3.
Sinetron RCTI Memberikan Informasi Mengenai Fenomena Sosial Yang
Terjadi Di Lingkungan Mereka
Pertanyaan selanjutnya yang diajukan yaitu mengenai tayangan sinetron
RCTI dapat memberikan informasi mengenai fenomena sosial yang terjadi di
lingkungan sekitar. Informasi yang dimaksud adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi setelah mereka
menonton sinetron berguna untuk pembuat keputusan mengenai fenomena
sosial, informasi ini dapat meningkatkan pengetahuan. Walaupun hanya
sedikit, jika suatu program sinetron dapat memberikan nformasi maka sinetron
tersebut menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para responden
dapat mengetahui kondisi sosial disekitar mereka. Berikut adalah data hasil
penelitian mengenai sinetron RCTI mampu memberikan informasi fenomena
sosial di lingkungan responden:
Tabel 3.6.
Sinetron RCTI Memberikan Informasi Mengenai Fenomena Sosial Yang Terjadi Di Lingkungan Mereka
Kategori
Memberikan Informasi Mengenai Fenomena Sosial
Frekuensi (f) Presentase (%)
commit to user
Sangat Setuju 5 7,575758
Tidak Setuju 11 16,66667
Sangat Tidak Setuju 4 6,060606
Jumlah 66 100
Sinetron seakan menjadi gambaran hidup responden. Ada informasi
yang disampaikan sinetron kepada responden. Informasi mengenai fenomena
sosial inilah yang menjadi alasan mereka untuk dapat mengambil hikmah dari
sinetron tersebut. Sesulit apapun kehidupan yang dijalini tokoh utama, semua
akan indah pada waktunya asal kita tetap menjadi orang yang baik. Kesamaan
rasa dan harapan inilah yang menjadi poin atau nilai jual utama dari setiap
sinetron yang ada di Indonesia kepada khalayaknya. Judul sinetron yang tayang
pada bulan Juni 2016 yang dianggap responden mampu untuk membantu
mereka mengetahui fenomena sosial di lingkungan mereka yaitu sinetron Anak
Jalanan.
Sinetron RCTI Menambah Pengetahuan Dan Wawasan Responden
Pertanyaan selanjutnya yang diajukan yaitu mengenai apakah tayangan
sinetron RCTI dapat memberikan pengetahuan dan menambah waawasan bagi
responden. Dari 66 responden 46 orang menyatakan bahwa sinetron RCTI
dapat memberikan pengetahuan dan menambah waawasan, 20 responden
menyatakan bahwa tayangan sinetron RCTI tersebut tidak dapat memberikan
pengetahuan dan menambah waawasan mereka.
Tabel 3.7.
Sinetron RCTI Menambah Pengetahuan Dan Wawasan Responden
Kategori
Menambah Pengetahuan Dan Wawasan
Frekuensi (f) Presentase (%)
Setuju 44 66,66667
Sangat Setuju 2 3,030303
Tidak Setuju 16 24,24242
Sangat Tidak Setuju 4 6,060606
commit to user
Menurut responden judul sinetron yang dapat memberikan pengetahuan
dan menambah wawasan yaitu Preman Pensiun. Serial Preman Pensiun ini
memang memiliki jalan cerita yang menginspirasi serta sarat akan pesan moral
sehingga bisa memberikan pengetahuan dan menambah wawasan.
Inspirasi yang dihasilkan ketika menonton Preman Pensiun adalah adanya
ide-ide kreatif setelah melihat sinetron tersebut. Responden setelah menonton
sinetron Preman Pensiun bisa melakukan pengembangan diri. Pengembangan
diri yang didapatkan responden ini berasal dari pesan moral yang disampaikan
oleh sinetron Preman Pensiun.
Sinetron RCTI Membantu Responden Mempelajari Baik Dan Buruk
Pertanyaan yang diajukan selanjutnya yaitu mengenai tayangan sinetron
RCTI dapat membantu mereka untuk mempelajari apa yag baik dan apa yang
buruk dalam kehidupan sosial. Dari 74 responden 59 orang menyatakan bahwa
sinetron RCTI dapat membantu mereka untuk mempelajari apa yag baik dan
apa yang buruk dalam kehidupan sosial. Dengan jumlah tersebut berarti
responden secara keseluruhan sudah bisa dewasa dan mengambil sisi positif
dari tayangan sinetron di RCTI. Berikut adalah data hasil penelitian mengenai
sinetron RCTI mampu membantu responden mempelajari baik dan buruk:
Tabel 3.8.
Sinetron RCTI Membantu Responden Mempelajari Baik Dan Buruk
Kategori
Mempelajari Baik Dan Buruk Dari Tayangan Sinetron RCTI
Frekuensi (f) Presentase (%)
Setuju 50 75,75758
Sangat Setuju 4 6,060606
Tidak Setuju 9 13,63636
Sangat Tidak Setuju 3 4,545455
Jumlah 66 100
Judul sinetron yang dapat membantu responden untuk mempelajari apa
yag baik dan apa yang buruk dalam kehidupan sosial adalah serial Anak
Jalanan. Sinetron Anak Jalanan paling banyak dipilih dengan 31 orang yang
commit to user
saat ini termaksud di responden penelitian ini. Namun seiring dengan
kepopuleran sinetron tersebut ada pro dan kontra yang terjadi, tidak lain karena
konten cerita di dalamnya.
c. Tayangan Sinetron RCTI
Waktu Penayangan
Program sinetron di televisi swasta RCTI ditayangkan pada waktu
dominan yang biasa disebut dengan waktu prime time yaitu pada pukul 16.00
WIB sampai pukul 22.00 WIB dan dilakukan setiap hari. Waktu tersebut
dinyatakan sebagai waktu yang sesuai bagi narasumber, dan untuk tayangan
sinetron yang ditayangkan setiap hari mereka mengaku tidak terganggu
dengan ditayangkan sinetron hampir setiap hari tersebut. Sedangkan untuk
durasi penayangan satu episode pada setiap judul sinetron di RCTI sekitar 3-4
jam juga dinyatakan sebagai durasi yang sesuai untuk satu episode sinetron.
Kredibilitas Pemain Sinetron
Secara umum kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan
untuk menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum kredibilitas pemain
sinetron yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan aktor atau artis
tersebut dimana mereka haruslah kompeten dalam memainkan perannya
sehingga bisa diterima sebagai bukti dari sinetron tersebut memiliki pemain
yang kredibel. Kredibilitas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sebatas
terkenal, ahli dalam memainkan perannnya dan menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai sehingga mudah dipahami. Menurut hasil penelitian yang
dilakukan menganai sinetron RCTI apakah memiliki pemain sinetron yang
berkualitas, narasumber menyatakan bahwa pemain sinetron di RCTI tersebut
berkualitas. Ini terbukti pada saat penelitian narasumber mengetahui pemain
sinetron di RCTI dan bisa menyebutkan mereka bermain dalam judul sinetron
mana. Narasumber juga menyatakan bahwa pemain sinetron RCTI
commit to user
d. Naskah Sinetron
Salah satu faktor penentu suksesnya sebuah sinetron adalah naskah
sinetron itu sendiri. Naskah sinetronlah yang menjadi tombak utama jalan
cerita dalam sebuah sinetron. Sinetron di RCTI memiliki ceritanya
masing-masing. Ada yang bercerita mengenai masalah percintaan, masalah kehidupan
sosial, dan lain-lain.
Pertanyaan yang diajukan untuk kategori naskah sinetron ada
sembilan pertanyaan. Pertanyaan tersebut mengenai bagaimana pemilihan
kata dalam naskah sinetron, apakah naskah sinetron RCTI sesuai dengan
kehidupan masyarakat Indonesia, apakah naskah sinetron RCTI tidak
mengandung SARA (suku, ras, dan agama), apakah sinetron RCTI tidak
bermuatan seksual dan kekerasan, serta pertanyaan terakhir dalam kategoti
naskah sinetron ini yaitu apakah sinetron RCTI sesuai dengan kehidupan
remaja saat ini. Pertanyaan terakhir itu sengaja peneliti ajukan karena
mengingat narasumber adalah para remaja.
Hasil penelitian mengenai naskah sinetron ini mendapatkan hasil yang
sangat baik. Narasumber setuju bahwa naskah sinetron RCTI adalah naskah
yang menggunakan kata-kata yang baik dalam percakapannya, naskah yang
sesuai dengan kehidupan masyarakat Indonesia, naskah yang tidak
mengandung SARA (suku, ras, dan agama), naskah yang tidak bermuatan
seksual atau kekerasan, serta naskah RCTI mereka anggap sesuai dengan
kehidupan mereka para remaja.
Judul sinetron RCTI yang memiliki naskah yang terbaik menurut
narasumber dalam kategori naskah sinetron di penelitian ini adalah sinetron
yang berjudul Tukang Bubur Naik Haji The Series. Judul sinetron ini
dianggap sebagai sinetron dengan naskah yang menggunakan kata-kata yang
baik dalam percakapannya, naskah yang sesuai dengan kehidupan masyarakat
Indonesia, naskah yang tidak mengandung SARA (suku, ras, dan agama),
naskah yang tidak bermuatan seksual atau kekerasan. Namun untuk judul
sinetron RCTI yang naskahnya dianggap sesuai dengan kehidupan remaja
commit to user
Bubur Naik Haji The Series bercerita tentang kehidupan bermasyarakat
dimana pemerannya adalah orang dewasa sedangkan sinetron Anak Jalanan
bercerita menganai kehidupan anak sekolah menengah atas dimana sesuai
dengan narasumber yakni murid sekolah menengah atas di Surakarta.
e. Audio
Tayangan program sinetron di televisi swasta RCTI tidak luput dari
masalah audio. Audio yang dimaksud disini adalah audio keseluruhan meliputi
musik latar belakang, musik efek tambahan, serta suara yang dikeluarkan para
pemain sinetron. Hasil penelitian menunjukan bahwa audio pada tayangan
program sinetron di televisi swasta RCTI dikatakan sudah sesuai oleh para
responden. Dari 66 total keseluruhan responden, hanya 8 orang yang
menyatakan audio tersebut tidak bagus. Sedangkan sisanya yaitu 58 orang
menyatakan setuju kalau audio pada tayangan program sinetron di televisi
swasta RCTI sudah bagus dan sesuai dengan cerita sinetron.
f. Manfaat Dan Harapan
Berdasarkan hasil penelitian survei di SMA Warga Surakarta mengenai
manfaat dan harapan responden setelah menonton tayangan program sinetron
RCTI responden menjawab dengan berbagai variasi jawaban. Seperti jawaban
seperti ini: Dhimas Panji siswa kelas 10 menjawab “tidak ada manfaatnya”.
Jawaban seperti itu juga di utarakan oleh Davit Andriyanto siswa kelas 10 dan
Detri Yulia siswi kelas 11. Namun beberapa memberikan pernyataan bahwa
sinetron memiliki manfaat bagi mereka. Seperti Satrio siswa kelas 10 mengatakan
bahwa sinetron memiliki manfaat untuk mengisi waktu luang, juga pendapat dari
Anindita siswi kelas 10 mengatakan bahwa “menghibur hati dan fikiran dan bisa
dipetik manfaat yang baik”.
Harapan mereka untuk tayangan sinetron yang berada di Indonesia di
dominasi oleh penyataan bahwa mereka ingin sinetron Indonesia lebih baik lagi.
Seperti yang dituliskan oleh Rinda Ahmad Hanafi siswa kelas 10 dan pernyataan
Anisa Nur Aziza. Serta pernyataan dari Isabela siswi kelas 10 menuliskan
commit to user
kehidupan” dan Eirine Giovana siswi kelas 10 yang memiliki harapan serupa
dengan Isabela yaitu “lebih bermanfaat lagi bagi anak Indonesia”. Melalui
pernyataan mereka tersebut bahwa dapat dilihat bahwa sinetron Indonesia saat ini
maasih kurang baik serta belum terlihat manfaatnya untuk remaja seperti mereka.
Namun tidak sedikit juga yang menyatakan harapannya berkaitan dengan
kehidupan bermasyarakat. Mereka ingin bahwa sinetron Indonesia dapat
mencerminkan dan memberikan contoh untuk menjalani kehidupan bermasyarakat
yang baik. Seperti yang dituliskan Fitri Aria Ningsih siswi kelas 11 “semoga
tayangan sinetron yang ada di Indonesia dapat mencerminkan kehidupan atau
perilaku yang baik dan dapat ditiru oleh masyarakat terutama para generasi
muda.”
Kesimpulan
Generasi muda atau remaja sesungguhnya memiliki peran untuk mengukur
kualitas suatu negara. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
penilaian kaum muda mengenai program sinetron khususnya program sinetron di
RCTI. Penelitian ini dilakukan pada Juni 2016, dengan membagikan kuesioner
pada siswa siswi kelas X dan kelas XI di SMA Warga Surakarta. Diambil 74
orang yang masing masing terdiri dari 37 orang kelas X dan 37 orang kelas XI.
bahwa penelitian ini merupakan penelitian survei.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa murid SMA Warga Surakarta
sebagai responden suka menonton program yang memiliki unsur komedi. Mereka
mengaku lama menonton televisi dalam sehari hanya sekitar 1 sampai 2 jam.
Judul sinetron yang mereka suka berbagai macam. Namun sinetron dengan judul
Anak Jalanan yang paling banyak disukai oleh responden. Tayangan sinetron
RCTI mampu membuat responden tertawa dan terhibur. Judul sinetron Anak
Jalanan menjadi judul yang terpilih sebagai sinetron yang dapat memberikan
informasi mengenai fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.
Menurut responden judul sinetron yang dapat memberikan pengetahuan dan
commit to user
membantu mereka untuk mempelajari apa yag baik dan apa yang buruk dalam
kehidupan sosial serial Anak Jalanan paling banyak dipilih.
Dari keseluruhan hasil penelitian survei tersebut dapat dikatakan bahwa
RCTI sudah memenuhi fungsi media massa yang di termuat dalam pasal 4 UU
No. 32: Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai
media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat,kontrol dan perekat sosial.
Sinetron di RCTI juga dapat dikatakan sebgai program fiksi dimana format acara
yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam
suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Imajinatif dan khayalan. Program
yang termasuk dalam kategori hiburan.
Saran
Penelitian ini merupakan penelitian survei yang meneliti mengenai
program sinetron di RCTI dengan respondennya yaitu remaja di Kota Surakarta.
Orang lain mungkin bisa memiliki penelitian survei lain yang tetap berkaitan
dengan program acara televisi pada program acara lainnya atau program acara
yang sama yaitu sinetron dengan lokasi penelitian yang berbeda. Hal tersebut
harusnya dilakukan mengingat penelitian survei dapat mengukur kualitas suatu
tayangan televisi itu sendiri dan membuat televisi memiliki program acara dan
tayangan yang bisa lebih baik dari sebelumnya.
Penelitian survei bisa dilakukan sebagai salah satu alternatif dalam dunia
penelitian komunikasi khususnya media massa. Namun pembahasannya masih
dirasa kurang dilakukan dalam diskusi-diskusi Ilmu Komunikasi. Sehingga
seharusnya dilakukan pembahasan serta hingga pada akhirnya hasil penelitian
mengenai survei media massa tersebut dapat menyadarkan semua elemen
masyarakat termaksud pemilik media serta pekerja media untuk memiliki motivasi
serta inovasi dalam menciptakan suatu tayangan yang berkualitas.
Daftar Pustaka
commit to user
Fachruddin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi televisi: Produksi Berrita, Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Handout Hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Maret-April 2015 KPI
Jayarni, Imra, dan Dwi Septiwiharti. Dampak Menonton Siaran Televisi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SD Negeri 1 Posona Kecamatan Kasimbar. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4
Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Rineka Cipta, Jakarta.
Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Isi Media Televisi. Jakarta: Rineka Cipta.
McQuail, Denis. 1996. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar (terjemahan). Jakarta: Erlangg.
Moh.Nazir. 2014. Metode Penelitian. Bogor:Ghalia Indonesia.
Morissan. 2011. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio Dan Televisi, Jakarta: Kencana.
Muh. Labib. 2002. Potret Sinetron Indonesia. Jakarta: Mandar Utama Tiga Books Divison
Muhammad, Farouk dan Djaali. 2003. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PTIK Press.
Mursito BM. 2006. Memahami Institusi Media, Surakarta, Lindu Pustaka Dan SPIKOM, Surakarta.
Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2007. Rahmawati, Indah dan Rusnandi, Dodoy. 2011. Berkarier Di Dunia Broadcast
Televisi Dan Radio.Bekasi: Laskar Aksara.
Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Saefudin, Abdul Aziz. 2010. Republik Sinetron. Yogyakarta: Leutika. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pasal 4.
Veven sp, Wardhana. 1997. Kapitalisme Televisi dan Strategi Budaya Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wirodono. 2005. Matikan TV-Mu! Teror Media Televisi Di Indonesia. Yogyakarta: Resist
Wiryawan, Hari. 2007. Dasar-Dasar Hukum Media, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yovantara, Arief dan Wisnu Prasetya Utomo. 2015. Orde Media: Kajian Televisi