• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Geografi Kelas XII/IPS Semester 2. Diedit Oleh : Sofyanto, M.Pd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Materi Geografi Kelas XII/IPS Semester 2. Diedit Oleh : Sofyanto, M.Pd"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Materi Geografi

Kelas XII/IPS

Semester 2

Diedit Oleh :

Sofyanto, M.Pd

(3)

1. Menganalisis wilayah dan pewilayahan

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

1.2 Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah

(4)

1. Mengidentifikasi kota-kota atau wilayah yang termasuk ke dalam wilayah formal dan atau fungsional

2. Membedakan generalisasi wilayah (region generalization ) dan klasifikasi wilayah (region classification)

3. Menghitung delimitasi wilayah secara kuantitatif dari data yang tersedia

4. Menentukan batas – batas wilayah pertumbuhan

5. Menentukan tahapan fase karakteristik pertumbuhan kota

6. Menjelaskan perbedaan teori tempat yang sentral dan teori kutub pertumbuhan

(5)

Sebagian permukaan bumi yang

memiliki karakteristik tersendiri

(batas, luas, dan nama yang

didasarkan pada keseragaman

karakteristik atau fungsinya bagi

daerah lain) apabila dibedakan

dengan daerah lain.

WILAYAH

(6)

Suatu upaya membagi

wilayah-wilayah

permukaan bumi

berdasarkan kriteria

tertentu.

PEWILAYAHAN

(REGIONALISASI)

(7)

Suatu wilayah geografis yang

memiliki keseragaman atau

kesamaan dalam kriteria

tertentu, baik kriteria fisik

maupun kriteria sosial.

1. Wilayah Formal

(8)

Wilayah yang memiliki beberapa

pusat kegiatan yang saling

berhubungan.

2. Wilayah Fungsional

(Polarized Region)

(9)

Pendekatan dalam

Penentuan Batas Wilayah

secara Fungsional

(10)

TEORI GRAFIK

Rumus indeks konektivitas:

B = C P

Keterangan:

B(beta) = indeks konektivitas

C = jumlah jaringan jalan yang menghubungkan kota-kota tersebut

P = jumlah kota dalam suatu daerah A B C D E F

(11)

WILAYAH KONEKTIVITAS RENDAH E F D C B A Keterangan:= Kota --- = Jaringan Jalan

(12)

Rumus matematikanya:

G = g . m1.m2

Keterangan:

G = besarnya gaya gravitasi antara dua benda

g = tetapan gravitasi newton

besarnya 6,167 x 10–8cm3/gram

detik2

m1 = massa benda 1 (dalam gram) m2 = massa benda 2 (dalam gram) d = Jarak benda (dalam cm)

(13)

Teori Gravitasi

Newton menyatakan bahwa dua buah

benda akan memiliki gaya tarik- menarik, jika saling berdekatan. Kekuatan

tarik-menarik tersebut besarnya berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa

benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Jadi semakin besar massa benda dan makin dekat jaraknya maka gaya tarik-menarik semakin kuat.

(14)

W.J. REILLY

“Kekuatan interaksi antara dua

wilayah atau lebih dapat diukur

dengan mempertimbangkan

jumlah masing-masing wilayah

dan jarak mutlak antara wilayah

(15)

CONTOH SOAL

Ada tiga buah kota, yaitu kota A, B, dan C. Jumlah penduduk kota A sebanyak 20.000 orang, kota B sebanyak 10.000 orang, sedangkan kota C sebanyak

30.000 orang. Jarak kota A ke kota B adalah 50 km, sedangkan jarak dari kota B ke kota C adalah 100 km.

Pertanyaannya, manakah dari ketiga

kota tersebut yang lebih besar kekuatan interaksinya? Apakah antara kota A dan kota B atau antara kota B dan kota C?

(16)

IAB = k . PA. PB (dAB Keterangan:

IAB = kekuatan interaksi antara daerah A dan B

k = konstanta, biasanya = 1

PA = jumlah penduduk daerah A PB = jumlah penduduk daerah B dAB = jarak daerah A dan B

(17)

B

C B A dAB= 100 km dAB= 50 km Jawab:

a) Interaksi antara kota A dan kota B adalah:

IAB = k . PA.PB = 1. (20.000).(10.000) (dAB)2 (50)²

= 200.000.000 = 80.000 2.500

(18)

Jawab:

b) Interaksi antara kota B dan kota C adalah:

IBC = k . PB.PC = 1 . (10.000).(30.000) (dBC) (100)²

= 300.000.000 = 30.000 10.000

(19)

Apabila kita bandingkan kekuatan interaksi antara kota A dan kota B

dengan kota B dan C maka 80.000 : 30.000 = 8 : 3

(20)

1. Kondisi penduduk di tiap daerah yang sedang dibandingkan relatif sama.

2. Kondisi alam dengan topografi yang relatif sama.

3. Keadaan sarana dan prasarana wilayah yang sedang dibandingkan interaksinya relatif sama.

Perbandingan kekuatan interaksi

keruangan beberapa wilayah dengan menggunakan rumus Reilly dapat

(21)

TEORI TITIK HENTI

(

The Breaking Point Theory

)

A B P P AB AB

d

D

1

Keterangan :

DAB= jarak lokasi titik henti, yang diukur dari kota atau wilayah lebih kecil (dari kota A) dAB = jarak antara kota A dan B

PA = jumlah penduduk yang lebih kecil (penduduk kota A)

PB = jumlah penduduk yang lebih besar (penduduk B)

(22)

Keterangan :

AB = kekuatan interaksi antara daerah A dan B

K = konstanta, biasanya = 1

PA = Jumlah penduduk daerah A PB = Jumlah penduduk daerah B dAB = jarak daerah A dan B

(23)

Jumlah penduduk kota A adalah 20.000 orang, kota B adalah 10.000 orang,

sedangkan kota C adalah 30.000 orang. Jarak dari kota A ke kota B adalah 50

km, sedangkan jarak dari kota B ke kota C adalah 100 km. Dari data tersebut

dapat ditentukan:

1. Batas pengaruh antara kota A dengan kota B

2. Batas pengaruh antara kota B dengan kota C

(24)

km

D

D

D

d

D

AB AB AB P P AB AB A B

74

,

20

2

1

50

1

50

1

000 . 10 000 . 20

Jawaban : a) Jawaban b)

km

D

D

D

d

D

AB AB AB P P AB AB A B

63

,

36

3

1

100

1

100

1

000 . 10 000 . 30

(25)

C = 30.000 orang B = 10.000 orang A = 20.000 orang dBC= 100 km dAB= 50 km DBC= 36,63 km DAB= 20,74 km

Jadi lokasi titik henti antara kota B dan C adalah 36,63 km diukur dari kota B. Hal ini berarti bahwa penempatan lokasi

pusat pelayanan untuk kota B dan C, yang paling strategis

adalah 36,63 km dari Kota B Jadi lokasi titik henti antara kota A dan B

adalah 20,74 km diukur dari kota B. Hal ini berarti bahwa penempatan lokasi

pusat pelayanan untuk kota A dan B, yang paling strategis

(26)

Suatu kota dibentuk oleh pusat-pusat kegiatan fungsional kota yang terbesar, kemudian setiap pusat mempunyai peran yang penting dalam kota.

Pusat-pusat tersebut dapat mempunyai fungsi yang sama, tetapi pada umumnya pusat-pusat tersebut mempunyai fungsi yang berbeda yang

saling menunjang.

Teori Pusat Kegiatan Ganda

(Harris Ulman)

(27)

Teori Perkembangan Kota

Kota besar mempunyai kecenderungan berkembang ke arah luar di semua

bagian-bagiannya. Oleh karena itu, pola

keruangan yang dihasilkan akan berbentuk seperti lingkaran yang berlapis-lapis

dengan daerah pusat kegiatan (CBD) sebagai intinya

(28)

5 4 3 2 1 Keterangan :

1. Zona pusat daerah kegiatan

2. Zona peralihan atau zona transisi 3. Zona pemukiman kelas proletar 4. Zona pemukiman kelas menengah 5. Zona penglaju

(29)

Perkembangan-perkembangan baru yang terjadi di dalam kota berangsur-angsur

menghasilkan kembali karakter yang dimiliki oleh sektor-sektor yang sama terlebih dahulu. Hal ini dipengaruhi oleh

faktor transportasi, komunikasi dan segala aspeknya.

(30)

Keterangan :

1. Zone pusat daerah kegiatan

2. Zone dimana terdapat grossier dan manufaktur

3. Zone pemukiman kelas rendah

4. Zone pemukiman kelas menengah 5. Zone pemukiman kelas tinggi

6. Zone komuter 1 3 3 4 4 5 2 2 3 3 3

(31)

Bahwa pertumbuhan kota bermula dari suatu pusat kemudian menjadi ruwet bentuknya disebabkan oleh munculnya

pusat-pusat tambahan yang masing-masing akan tumbuh menjadi CBD bagi

daerah di sekitarnya. Hal-ini akan menghasilkan struktur kota yang mempunyai sel-sel pertumbuhan

(32)

1 2 3 3 3 6 9 4 7 5 8 Keterangan :

Zone 1 : Pusat Daerah Kegiatan (PDK) Zone 2 : Grossier dan manufaktur

Zone 3 : Daerah pemukiman kelas rendah Zone 4 : Daerah pemukiman kelas

menengah

Zone 5 : Daerah pemukiman kelas tinggi Zone 6 : Daerah manufaktur berat

Zone 7 : Daerah di laur PDK

Zone 8 : Daerah pemukiman sub urban zone 9 : Daerah industri sub urban

(33)

No Faktor Pembeda Perkotaan 1 Tata guna lahan Sangat unik

2 Pola permukiman Menunjukkan gambaran kota masa depan

3. Pola keruangan Ditentukan oleh modifikasi kekuatan budaya dengan memanfaatkan teori-teori 4. Transportasio dan

komunikasi

Berperan sangat besar

5. Kegiatan(aktivitas) Mempunyai kegiatan tunggal atau ganda

(34)

Zona-Zona Perkotaan

a. Inti Kota: pusat kota tempat berkumpulnya berbagai aktivitas, ekonomi, sosial-budaya dan pemerintahan

b. Selaput Inti Kota: daerah yang terletak di luar inti kota

c. Kota Satelit: daerah yang memiliki sifat

kekotaan sebagai akibat perkembangan inti kota

d. Sub-Urban: suatu daerah yang lokasinya terletak di sekitar pusat kota atau inti kota dengan luas mencakup daerah penglaju

(35)

Pusat Pertumbuhan di Indonesia

Wilayah pembangunan utama A Pusat pertumbuhan utama di Medan

Wilayah pembangunan utama B

Pusat pertumbuhan utama di Jakarta

Wilayah pembangunan utama C Pusat di Surabaya

Wilayah pembangunan utama D Pusat di Ujung Pandang

(36)

Wilayah Pembangunan I (Medan)

Wilayah Pembangunan II (Pekanbaru)

Sumatera Utara Aceh

Sumatera Barat

Riau

(37)

Wilayah Pembangunan III (Palembang)

Wilayah Pembangunan V (Jakarta)

Wilayah pembangunan V (Pontianak)

Sumatera Selatan

Jambi Bengkulu,

Lampung

Jawa Barat Jawa Tengah DIY

Kalimantan Barat B

(38)

Wilayah pembangunan V (Surabaya) Wilayah Pembangunan V (Balikpapan, Samarinda) Bali Jawa Timur Kaltim Kalsel Kalteng C

(39)

Wilayah pembangunan V (Ujung Pandang)

Wilayah Pembangunan X (Manado)

NTT Sulsel Sulteng

Sulteng Sulut

Maluku

Wilayah Pembangunan X (Sorong)

Irian

(40)

Jabodetabek

Bandung Raya

Priangan Timur

Karawang

Cirebon dan

sekitarnya

Banten

Wilayah Pembangunan Daerah Pulau Jawa

(41)

 Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya

(perkebunan)

 Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan

Irian Jaya (perhutanan dan pertanian).

 Irian Jaya, Kalimantan, dan Sumatera

(eksploitasi tambang batu bara).

 Pulau Jawa dan Sumatera (kawasan

industri).

(42)

1. Jumlah penduduk Yogyakarta 398.000 jiwa, jumlah penduduk kota Surakarta 463.000 jiwa, jarak

Yogyakarta-Surakarta 60 km maka dapat ditentukan batas pengaruh (titik henti) kedua kota tersebut

adalah…. A. 7 B. 20 C. 29 D. 41 E. 51 Contoh Soal

(43)

2. Diketahui jumlah penduduk kota A, B, dan C berturut-turut adalah 500.000. 50.000, dan 30.000 jiwa. Apabila jarak kota A ke kota B sejauh 4 km, sedangkan kota A denga kota C berjarak 2 km, maka tentukan besarnya interaksi wilayah A-B dan A-C ! Interaksi manakah yang lebih besar ?

A. interaksi A-B nol B. Interaksi A- C nol

C. Interaksi A-C lebih besar dibanding A-B

D. Interaksi A-B sama dengan A-C

E. Interaksi A-B lebis besar daripada wilayah A

(44)

5 4 3 2 1

3. Zone daerah proletar pada skema teori

konsentrik di bawah ini ditunjukkan dengan angka… A. 5 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1 Contoh Soal

(45)

4. Zone daerah kelas tinggi pada skema teori sektor Homer Hoyt di bawah ini ditunjukkan dengan angka… A. 5 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1 1 3 3 4 4 5 2 2 3 3 3 Contoh Soal

(46)

5. Zone daerah Grossier dan manufaktur pada skema teori inti berganda Hoyt di bawah ini ditunjukkan dengan angka…

A. 5 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1 1 2 3 3 3 6 9 4 7 5 8 Contoh Soal

(47)

UJI KOMPETENSI

Silahkan klik tombol di bawah ini, jika siap untuk uji kompetensi

(48)

Referensi

 Buku Geografi Kelas XII IPS, Dra. Cut Meurah.

Penerbit Erlangga

 Buku Geografi Kelas XII IPS, Mamad Ruhimad.

(49)

Referensi

Dokumen terkait

• salah satu batang dari suatu konstruksi rangka batang yang dibebani muatan hidup mungkin akan bersifat tarik dan pada ketika lain akan muatan hidup mungkin akan bersifat

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak.. perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau

Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah yang Dipungut berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak

post – test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa hasil belajar fisika yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads

Noemi (1987) melaporkan bahwa perlakuan iradiasi dengan mesin berkas elektron terhadap serangga hama gudang adalah (1) ketahanan serangga terhadap radiasi akan meningkat dari

Di PT Telkom, program knowledge management disebut Knowledge Management Kampiun sedangkan di PT INTI program ini disebut Knowledge Tree. Pada bagian ini akan dijelaskan 1)

Berisi tentang kesimpulan dari data–data yang telah dianalisa dan selanjutnya akan diberikan saran dari kesimpulan yang telah didapat terutama bagi pihak

Tabel 4.13 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Pada Siklus 2 Pertemuan 2 ...79 Tabel 4.14 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Pada Siklus 2 Pertemuan 2...82 Tabel