• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rencana Program Investasi Jangka Menengah"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

RPIJM

Bidang Cipta Karya

Investasi Jangka Menengah

2017-2021

(2)

K

K

A

A

T

T

A

A

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

N

N

T

T

A

A

R

R

Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Panjang (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Tanggamus ini merupakan salah satu justifikasi perencanaan program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur di bidang Cipta Karya. Dengan keterpaduan program dan anggaran diharapkan dapat diciptakan hasil yang berbasis pada prinsip pengembangan wilayah dan keberlanjutan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

Dengan demikian Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus telah menyusun RPIJM bidang Cipta Karya Tahun 2016 – 2021 untuk menindaklanjuti Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya No. 06/SE/DC/2014 tanggal 24 Maret 2014 tentang penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya dalam rangka meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Dokumen RPIJM diharapkan dapat menjadi acuan pembangunan infrastruktur Cipta Karya, baik yang dilaksanakan dan dibiayai Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, maupun oleh dunia usaha/masyarakat, serta sumber-sumber pembiayaan lainnya.

Atas dukungan dan kerjasama dari semua pihak baik dinas maupun instansi terkait kami ucapkan banyak terima kasih.

Kota Agung, Oktober 2016

(3)

D

D

A

A

F

F

T

T

A

A

R

R

I

I

S

S

I

I

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR PERISTILAHAN ... v BAB I PENDAHULUAN... 1 - 1

1.1 Latar Belakang ... 1 - 2

1.2 Maksud dan Tujuan ... 1 - 4

1.3 Kedudukan RPIJM ... 1 - 4

1.4 Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... 1 - 7

BAB II PROFIL KABUPATEN ... 2 - 1

2.1 Wilayah Administrasi ... 2 - 2

2.2 Potensi Wilayah Kabupaten... 2 - 2

2.2.1 Potensi Pariwisata... 2 - 2

2.2.2 Potensi Pertambangan dan Energi ... 2 - 2

2.2.3 Potensi Perkebunan dan Peternakan ... 2 - 2

2.3 Demografi dan Urbanisasi ... 2 - 7

2.4 Isu-isu Strategis Sosial,Ekonomi dan lingkungan ... 2 - 2

2.4.1 Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi ... 2 - 2

2.4.2 Data Pendapatan per Kapita dan Proporsi Penduduk

Miskin ... 2 - 2

2.4.3 Data Kondisi Lingkungan Strategis... 2 - 2

2.4.4 BELUM ADA... 2 - 2 2.4.5 Data Resiko Bencana Alam... 2 - 2

2.4.6 Isu-isu Strategis terkait pembangunan infrastruktur

bidang cipta karya ... 2 - 2

BAB III ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS ... 3 - 1

3.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan

Penataan Ruang ... 3 - 1

(4)

3.1.2 Arahan Penataan Ruang... 3 - 1

3.1.3 Arahan Wilayah Pengembangan Strategis ... 3 - 11

3.1.4 Indikator Kinerja Pembangunan Infrastruktur ... 3 - 14

3.1.5 Arahan Rencana Pembangunan Daerah ... 3 - 15

3.2 Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... 3 - 18

3.2.1 Rencana Kawasan Permukiman (RKP) ... 3 - 18

3.2.2 Rencana Induk Penyediaan air Minum (RISPAM) ... 3 - 23

3.2.3 Rencana Sistem Pelayanan dan Pengembangan... 3 - 23

3.2.4 Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum ...

-3.2.5 Strategi Sanitasi Kota (SSK)...

-3.2.6 Kerangka Pengembangan Sanitasi Kabupaten

Tanggamus...

-3.2.7 Penetapan Strategi Pembangunan Sanitasi

Kabupaten Tanggamus ...

-3.2.8 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) ...

-3.2.9 Rencana Umum dan Panduan Rancangan ...

-3.2.10 Rencana Investasi ...

-3.2.11 Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta

Karya ...

-BAB IV ANALISIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN ... 4 - 1

4.1 Analisis Sosial ... 4 - 2

4.1.1 Pengarusutamaan Gender ... 4 - 4

4.1.2 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Sosial Pasca

Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang

Cipta Karya ... 4 - 4

4.2 Analisis Ekonomi ... 4 - 6 4.3 Analisis Lingkungan... 4 - 6

4.3.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ... 4 - 7

BAB V KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG

CIPTA KARYA ... 5 - 1

5.1 Potensi Pendanaan APBD ... 5 - 1

5.1.1 Komponen Penerimaan Pendapatan...

-5.1.2 Komponen Pengeluaran Belanja ...

(5)

-5.1.4 Kondisi Keuangan Pemerintah Kabupaten

Tanggamus ...

-5.2 Potensi Pendanaan APBN ...

-5.3 Alternatif Sumber Pendanaan ...

-5.3.1 Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah

Bidang Cipta Karya ...

-5.3.2 Perkembangan Investasi Pembangunan Bidang

Cipta Karya...

-5.4 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya ...

-5.5 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah...

-BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN ... 6 - 1

6.1 Kerangka Kelembagaan ... 6 - 2

6.1.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kab. Tanggamus... 6 - 2

6.1.2 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintahan Kabupaten

Tanggamus... 6 - 4

6.2 Kerangka Regulasi ... 6 - 4

BAB VIIRENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA... 7 - 1

7.1 Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman... 7 - 2

7.1.1 Kondisi Eksisting...

-7.1.1.1 Permasalahan dan Tantangan

Pengembangan Permukiman...

7.1.2 Sasaran Program...

-7.1.3 Usulan Kebutuhan Program...

-7.2 Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan ...

-7.2.1 Kondisi Eksisting...

-7.2.2 Sasaran Program...

-7.2.3 Usulan Kebutuhan Program...

-7.3 Sektor Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum...

-7.3.1 Kondisi Eksisting...

-7.3.1.1 Permasalahan dan Tantangan

Pengembangan...

-7.3.2 Sasaran Program...

(6)

-7.4 Sektor Pengembangan Penyehatan Lingkungan

Permukiman (PLP)...

-7.4.1 Kondisi Eksisting...

-7.4.2 Sasaran Program...

-7.4.3 Usulan Kebutuhan Program...

-BAB VIII MATRIKS MEMORANDUM PROGRAM ... 8 - 1

8.1 Matriks Program Investasi RPIJM Kabupaten Tanggamus ... 8 - 2

8.1.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kab. Tanggamus 8 - 2

8.1.2 Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur Kabupaten

Tanggamus ...

-8.1.3 Matriks Program Investasi RPIJM Kabupaten

Tanggamus ...

(7)

DAFTAR ISI TABEL

Tabel Halaman

2.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Tanggamus 2- 3

2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Tanggamus per – Kecamatan

Menurut Jenis Kelamin

2-2.3 Persebaran Penduduk di Kabupaten Tanggamus 2007 – 2012

2-2.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Tanggamus

2007 – 2012

2-2.5 PDRB Kabupaten Tanggamus Tahun 2009-2010 Berdasarkan

Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Juta

Rupiah)

2-2.6 Peringkat PDRB Perkapita Kecamatan Se-Kabupaten

Tanggamus Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 (Rupiah)

2-2.7 Kemiringan Lereng Yang Membentuk Permukaan di

Kabupaten Tanggamus

2-2.8 Panjang Sungai dan Daerah Aliran di Kabupaten Tanggamus

2-3.1 Arahan RTRW Kabupaten Tanggamus 3- 2

3.2 Rekomendasi Internasional Water Association Untuk Istilah

Kehilangan Air 3- 8

3.3 Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Tanggamus 3- 15

3.4 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan

Air Limbah Domestik 3- 17

3.5 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan

Persampahan 3- 18

3.6 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan

Drainase 3- 20

3.7 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan

(8)

3.8 Rencana Investasi Prasarana Lingkungan Kawasan RTBL Kota

Agung 3- 30

3.9 Matriks Indikasi Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tanggamus 3- 31

4.1 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca

Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 4- 6

4.2 KriteriaPenapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta

Karya 4- 9

4.3 Tabel Indikasi KRP 4- 10

4.4 Kajian Pengaruh KRP Terhadap Kondisi Lingkungan Hidup Di

Suatu Wilayah 4- 10

4.5 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP 4- 11

4.6 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS 4- 12

6.1 Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan

Kabupaten/Kota 6- 7

6.2 Arah Kerangka Regulasi Dan/Atau Kebutuhan Regulasi 6- 12

7.1 Kepadatan Penduduk dan Bangunan Rumah di

Pekon/Kelurahan Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten

Tanggamus

7-7.2 Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur /PeraturanWalikota/

Bupati/peraturan lainnya terkait Pengembangan Permukiman

di Kabupaten Tanggamus

7-7.3 Sebaran Lokasi Kawasan Kumuh di Kabupaten Tanggamus

7-7.4 Data Kondisi RSH

7-7.5 Data Kondisi Rusunawa

7-7.6 Data Program Perdesaan

7-7.7 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pembangunan

Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan

(9)

7-7.9 Proyeksi Kebutuhan Rumah Dan Backlog Kabupaten

Tanggamus

7-7.10 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman

di Perkotaan Untuk 5 Tahun

7-7.11 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman

di Perdesaan Untuk 5 Tahun

7-7.12 Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/ Peraturan Walikota/

Bupati/peraturan lainnya terkait Penataan Bangunan dan

Lingkungan di Kabupaten Tanggamus

7-7.13 Penataan Lingkungan Permukiman

7-7.14 Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

7-7.15 Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan

Kemiskinan

7-7.16 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan

Bangunan dan Lingkungan

7-7.17 SPM Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

7-7.18 Kebutuhan sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

7-7.19 Usulan dan Prioritas Sub Bidang Penataan Bangunan dan

Lingkungan

7-7.20 Distribusi Pelayanan PDAM Way Agung

7-7.21 Kondisi Eksisting Pelayanan SPAM Kabupaten Tanggamus

7-7.22 Kondisi Wilayah Sistem Penyediaan Air Minum Non PDAM

7-7.23 Sumber Air Baku PDAM Way Agung Tanggamus

7-7.24 Sistem Suplay Air Baku PDAM Way Agung Tanggamus

7-7.25 Karaketristik Pompa Intake

7-7.26 Kapasitas Produksi Unit Pelayanan PDAM di Kabupaten

Tanggamus

(10)

7-7.28 Karakteristik Instalasi Pompa PDAM Way Agung

7-7.29 Identifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM

7-7.30 Analisis Permasalahan melalui Perbandingan Alternatif

Pemecahan Masalah

7-7.31 Rencana Pengembangan PDAM Kabupaten Tanggamus

7-7.32 Proyeksi Kebutuhan Air Kabupaten Tanggamus Tahun 2015 –

2018

7-7.33 Proyeksi Kebutuhan Air Minum Per Zona Pelayanan (dalam

lt/dt)

7-7.34 Analisis Kebutuhan Program Pengembangan SPAM

7-7.35 Usulan dan Prioritas Sub Bidang Penyediaan Air Minum

7-7.36 Kapasitas Pelayanan Eksisting Skala Kabupaten/kota

7-7.37 Cakupan Pelayanan Sistem On Site

7-7.38 Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat

7-7.39 Parameter Teknis Wilayah

7-7.40 Permasalahan Pengelolaan Air Limbah

7-7.41 Proyeksi Timbulan Air Limbah dan Sarana Prasarana Air

Limbah

7-7.42 Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah

7-7.43 Usulan dan Prioritas Sub Bidang Penyehatan Lingkungan

Permukiman

7-8.1 Usulan Program dan Kegiatan Kabupaten Tenggamus

(11)
(12)

8-DAFTAR ISI GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Kedudukan RPI2-JM dalam Sistem Perencanaan

Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya 1- 6

2.1 Peta . . . .. . .

2-3.1 Peta Sebaran Kawasan Prioritas Pembangunan dan

Pengembangan Kawasan Permukiman

3-3.2 Skematis Pelayanan SPAM Cabang Kota Agung

3-3.3 Skematis Pelayanan SPAM Cabang Talang Padang

3-3.4 Skematis Pelayanan SPAM Cabang Unit Pemda

3-3.5 Skematis Pelayanan SPAM Cabang Kota Agung

Barat-Wonosobo

3-3.6 Skematis Pelayanan SPAM Cabang Pulau Panggung

3-3.7 Skematis Pelayanan SPAM Cabang Kota Agung Timur

3-3.8 NRW sebagaikey leveraging factor

3-3.9 Diagram kehilangan air dalam sistem penyediaan air minum

3-6.1 Sebaran Sistem Penyediaan Air Minum Eksisting Kabupaten

Tanggamus

(13)

6-D

D

A

A

F

F

T

T

A

A

R

R

P

P

E

E

R

R

I

I

S

S

T

T

I

I

L

L

A

A

H

H

A

A

N

N

3R (Reduce, Reuse, Recyle)

Upaya pengurangan sampah dari sumbernya dengan cara mengurangi timbulan sampah, menggunakan kembali barang yang bisa digunakan, dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang layak pakai.

Air Baku Air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum

Air Limbah Permukiman

Air Limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

Air Minum Air Minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum langsung.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup

Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

Analisis Jabatan Proses, metode dan teknik untuk mendapatkan data jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan

(14)

(weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu pembangunan

APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)

Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah

APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)

Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang ditetapkan melalui Undang-Undang

Belanja Daerah Kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih

Black water Air limbah yang berasal dari WC atau tinja manusia

BUMD Badan usaha yang pendiriannya diprakarsai oleh pemerintah daerah dan seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai penyelenggara

BUMN Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai penyelenggara

CSR (Corporate Social

Responsibility)

(15)

DAK (Dana Alokasi Khusus)

Dana Alokasi Khusus/ dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

DED Detailed Engineering Design

DDUB (Dana Daerah Untuk Urusan Bersama)

Dana yang bersumber dari APBD yang digunakan untuk mendanai program/kegiatan bersama Pemerintah dan pemerintah daerah

Drainase perkotaan

Drainase di wilayah kota yang berfungsi untuk mengelola dan mengendalikan air permukaan sehingga tidak mengganggu dan/atau merugikan masyarakat

DSCR (Debt

Service Cost Ratio)

Rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman yang ditetapkan oleh Pemerintah

Grey Water Air limbah yang berasal dari sisa mandi, masak, dan cuci

HSBGN Harga Standar Bangunan Gedung Negara

IMB Izin Mendirikan Bangunan

IPAL (Instalansi Pengolahan Air Limbah)

(16)

IPL (Instalansi Pengolahan Leacheate)

Instalansi pengolahan yang berada di TPA dan dirancang untuk mengolah air lindi/leacheata agar aman bagi lingkungan ketika dibuang ke lingkungan

IPLT (Insatlansi Pengolahan Lumpur Tinja)

Instalansi pengolahan air limbah yang dirancang untuk hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang diangkut oleh truk tinja atau gerobak tinja

Kebijakan Arah/kebijakan yang diambil Pemerintah untuk mencapai tujuan

Kegiatan Bagian dari program yang dilaksanakan

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

Rangkaian analisis yang sistematis, meyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program

Konsultasi Publik Proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihak yang berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum

KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta)

Penyediaan infrastruktur yang dilakukan melalui perjanjian kerjasama atau pemberian izin pengusahaan antara Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dengan Badan Usaha

(17)

NPS (Net Public Saving)

Sisa dari total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan belanja/pengeluaran yang mengikat yang dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk pembangunan

Organisasi Kesatuan yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasi, dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama

P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

PAD (Pendapatan Asli Daerah)

Penerimaan yang diperoleh dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan , dan lailn-lain pendapatan asli daerah yang sah

PBL Penataan Bangunan dan Lingkungan

Pembiayaan Daerah

Semua penerimaan daerah yang diperlu dibayar kembali dan/atau pengeluaraan daerah yang akan diterima kembali

Pemerintah Daerah

Gubernur, bupati/walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah

Pendapatan Daerah

Hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan

Perda BG Peraturan Daerah Bangunan Gedung

(18)

sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan

Permukiman Kumuh

Permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat

Perubahan Iklim Berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan

PIP2B Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan

PNPM Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Program Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan instansi pemerintah

PSD Prasarana Sarana Dasar

PUG

(Pengarusutamaan Gender)

(19)

Readiness Driteria Kriteria Kesiapan

Reformasi Birokrasi Upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek organisai), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur

RI-SPAM Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum

RISPK Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran

RSH (Rumah Sehat Sederhana)

Rumah yang dibangun dengan standar bahan bangunan dan kontruksi sederhana namun tetap dengan kualifikasi layak huni dan sehat

ditempati untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat kelas menengah ke bawah

RPKPP Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas

RSPK Rencana Sistem Pencegahan Kebakaran (untuk Propinsi selain DKI Jakarta)

RTBL Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

RTH (Ruang Terbuka Hijau)

(20)

RTH Privat Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Swasta/Pribadi

RTH Publik Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Pemerintah dan dimiliki masyarakat publik

RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah

Rumah Susun Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distruktukan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan gunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama

Saluran Drainase Primer

Saluran yang menerima masukan dari saluran sekunder.

Saluran ini relatif besar dan terletak paling hilir.

Aliran dari drainase primer langsung disalurkan ke badan air.

Saluran Drainase Sekunder

Saluran yang menerima masukan dari saluran tersier dan meneruskan aliran ke saluran primer.

Sampah B3 Sampah yang bermuatan Bahan Beracun Berbahaya yang dalam penanganannya perlu penanganan khusus

Sanitasi Sistem Setempat (on-site)

(21)

Sanitasi Sistem Terpusat (offsite)

Sistem dimana fasilitas pengolahan air lmbah dipisahkan dengan batas dan mengalirkan air limbah dari rumah-rumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Satgas RPIJM Satuan Tugas Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah

SNVT (Satuan Kerja Non Vertikal

Tertentu)

Satuan kerja yang melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kementerian yang dilaksanakan sendiri dan tidak dilaksanakan oleh Satker Tetap Pusat dan Satker UPT Pusat

SOP (Standar Operasi Prosedur)

Serangkaian petunjuk tertulis yang dibakukan mengenai proses penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Daerah

SPM (Standar Pelayanan Minimal)

Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal

SPPIP Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur

SSK Strategi Sanitasi Kota

Strategi Langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi

(22)

Tangki ini dibuat kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap kedalam tanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan.

Tangki septik komunal

Bangunan tangki septik yang digunakan secara bersama-sama oleh 2 atau lebih KK

Tata Laksana Sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan

TPA (Tempat Pembuangan Akhir)

Tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan disekitarnya

TPA Regional Tempat pemrosesan akhir sampah yang digunakan oleh lebih dari 1 kab/kota secara bersama-sama

TPS 3R Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang sampah skala kawasan

UKL- UPL (Upaya pengelolaan lingkungan dan upaya

pemantauan lingkungan)

Gambar

Tabel Indikasi KRP

Referensi

Dokumen terkait

Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah

Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horisontal

Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam

“Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah

Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian - bagian distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal

Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distruktur secara fungsional, baik dalam

Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal

Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal