BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Arsyad,2009).
Proses belajar mengajar pada hakekatnya merupakan suatu proses mengukur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitarnya. Peranan guru terhadap proses belajar adalah bagaimana dapat mengembangkan potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik. Jika potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik telah dapat berfungsi dan menjadi aktual oleh proses pendidikan disekolah, maka peserta didik akan mengetahui dan memahami serta menguasai materi pelajaran yang dipelajari di sekolah melalui proses belajar mengajar di kelas. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di kelas ialah foktor kognitif yang dimiliki oleh peserta didik (Hadis, 2010).
yang bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan belajar yang tidak bermakna terjadi jika melibatkan aspek pikiran, akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik.
B. Kemampuan Pemahaman Matematis
Dalam pemahaman matematika, kemampuan pemahaman matematis sangat penting. Pemahaman matematis merupakan suatu landasan penting dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari yang nyata. Kemampuam pemahaman matematis merupakan suatu tujuan dalam berkembangnya kurikulum, disamping itu kemampuan tersebuat sangat mendukung kemampuan-kemampuan matematis yang lain, yaitu kemampuan penalaran matematis, koneksi matematis dan kemampuan pemecahan masalah.
menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya (Hamzah, 2012).
Menurut (Purwanto, 2010) pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan testee mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini testee tidak hanya hafal secara verbalistis tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan. Rumusan TIK yang dapat mengukur jenjang kognitif pemahaman biasanya mengunakan kata: membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan, mengambil kesimpulan.
Taksonomi Bloom (Winkel, 1999) menyatakan pemahaman mencakup untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adapun kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan; mengubah data yang disajikan kedalam bertuk tertentu kebentuk lain, seperti rumus matematika kedalam bentuk kata-kata; membuat perkiraan tentang kecenderungan yang nampak dalam data tertentu , seperti dalam grafik. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi dari kemampuan hafalan.
kata-kata sendiri. Ada tiga macam pemahaman matematis. Urutan terendah adalah translation (menerjemahkan) dimana konsep atau pesan yang diketahui dimasukan kedalam kata yang berbeda atau diubah dari satu jenis simbol ke simbol yang lain. Urutan keduan dari kemampuan pemahaman adalah interpretation (pemberian arti) yaitu kemampuan untuk menjelaskan makna yang terdapat di dalam suatu teks sehingga lebih mudah dipahami maksudnya. Urutan terakhir dari kemampuan pemahaman adalah extrapolation yaitu kemampuan untuk memprediksi suatu kecenderungan atau kelanjutan dari suatu konsep.
Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kempampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan (Sudijono, 2011).
Menurut Kosasih (2014) indikator dari kemampuan pemahaman matematis sebagai berikut:
a. Translation (menerjemahkan)
Dalam hal ini siswa dapat (menerjemahkan) konsep yang diketahui kemudian dimasukan kedalam kata yang berbeda atau diubah dari satu jenis simbol ke simbol yang lain.
Contoh:
Diketahui sebuah segitiga ABC, AB=BC=CA, maka segitiga tersebut adalah….
Untuk memahami pernyataan diatas, siswa harus mampu menerjemahkan dari simbol kedalam kata yang berbeda atau kedalam bahasa matematis. Contoh pada tahap ini siswa dapat menerjemahkan segitiga ABC dimana sisi AB sama dengan sisi BC sama dengan sisi CA. Setelah siswa mengetahui semua sisi-sisinya sama, siswa dapat menyebutkan segitiga ABC termasuk segitiga apa.
b. Interprestation (memaknai)
Dalam hal ini siswa dapat menjelaskan makna yang terdapat didalam suatu teks atau bacaan sehingga lebih mudah dipahami maksudnya.
Contoh:
Perhatikan pernyataan di bawah ini :
3) Mempunyai dua sumbu simetri
4) Dapat menempati bingkainya dengan empat cara Sifat-sifat diatas merupakan sifat dari bangun….
Untuk memahami pernyataan diatas, siswa harus mampu memaknai pernyataan tersebut agar lebih mudah untuk dipahami. Disini siswa dituntut untuk dapat memaknai suatu teks atau bacaan.
c. Extrapolation
Dalam hal ini siswa dapat memprediksi suatu kecenderungan atau kelanjutan dari suatu konsep.
Contoh :
Sebuah persegi panjang dengan panjang 12cm dan lebar 6cm berapa keliling
dan luas persegi panjang setelah ukurannya diperbesar 2 kali?
Untuk memahami masalah diatas, siswa harus mampu melanjutkan konsep tersebut setelah diketahui panjang alas dan tingginya kemudian akan diperbesar menjadi 2 kali ukuran semula, setelah mengetahui panjang alas dan tinggi yang sudah diperbesar ukuranya digunakan untuk menghitung keliling serta luas dari segitiga tersebut. Contoh pada langkah ini siswa menuliskan sebagai berikut:
Diketahui = Persegi panjang = Panjang 12cm = lebar 6cm
Setelah diperbesar dua kali panjang = 24 cm dan lebar = 12 cm
Jawab
Keliling persegi panjang = ( ) ( )
= ( ) ( ) = 48 cm + 24 cm
= 72 cm
Jadi, keliling persegi panjang setelah diperbesar dua kali adalah 72cm Luas persegi panjang =
= 12 cm = 288 cm2
Jadi, luas pesegi panjang yang sudah diperbesar dua kali adalah
C. Segitiga dan Segiempat
Sesuai silabus mata pelajaran matematika sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah kelas VII, materi yang akan dipelajari yaitu tentang segitiga dan segiempat yang meliputi :
Standar Kompetensi :
6. Memahami konsep segitiga dan Segiempat serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar :
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakanya dalam pemecahan masalah.
Indikator :
6.1.1 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisinya. 6.1.2 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sudutnya.
6.1.3 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan sudutnya.
6.2.1 Menjelaskan pengertian segiempat dan sifat-sifatnya. 6.3.1 Menurunkan rumus keliling bangun segitiga dan segiempat. 6.3.2 Menurunkan rumus luas bangun segitiga dan segiempat.
Adapun batasan materi yang diajarkan dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa kelas VII SMP adalah sebagai berikut:
a. Segitiga
1) Pengertian segitiga 2) Jenis-jenis segitiga
a) Jenis-jenis segitiga berdasarkan sisinya.
Segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga sembarang. b) Jenis-jenis segitiga berdasarkan sudut.
Segitiga lancip, segitiga siku-siku, segitiga tumpul.
b. Segiempat
1) Pengertian segiempat
Persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan laying-layang.
2) Sifat-sifat segiempat