ANALISIS PENGARUH FAKTOR HARGA, SELERA, PRESTISE, DAN KUALITAS TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
DALAM MEMBELI SEBUAH PRODUK
Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Pengguna Produk Helm INK di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Benediktus Ariyanto Hermawan NIM : 092214009
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
ANALISIS PENGARUH FAKTOR HARGA, SELERA, PRESTISE, DAN KUALITAS TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
DALAM MEMBELI SEBUAH PRODUK
Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Pengguna Produk Helm INK di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Benediktus Ariyanto Hermawan NIM : 092214009
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang data
ng
kepada Bapa, kalau tidak mela
lui Aku.”
(Yohanes 14:6)
“Kegagalan bukanlah merupakan akhir dari Perjuangan,
melainkan bahwa kegagalan merupakan awal dari Kesuksesan”
~Anonim~
Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
selaku memberikan terang dan menyertaiku dalam menyusun skripsi
ini...
Kepada kedua orang tuaku yang dengan senentiasa memberi
dukungan, doa, dan motivasi serta kakak dan adikku yang selelu
memberikan dukungan dan kasih sayang kepadaku...
vii ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH FAKTOR HARGA, SELERA, PRESTISE, DAN KUALITAS TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
DALAM MEMBELI SEBUAH PRODUK
Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Pengguna Produk Helm INK di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Benediktus Ariyanto Hermawan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2014
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui pengaruh faktor harga terhadap perilaku konsumen pengguna produk Helm INK, (2) untuk mengetahui pengaruh faktor selera terhadap perilaku konsumen pengguna produk Helm INK, (3) untuk mengetahui pengaruh faktor prestise terhadap perilaku konsumen pengguna produk Helm INK, (4) untuk mengetahui pengaruh faktor kualitas produk terhadap perilaku konsumen pengguna produk Helm INK, dan (5) untuk mengetahui pengaruh faktor harga, selera, prestise, dan kualitas produk bersama-sama (simultan) terhadap perilaku konsumen pengguna produk Helm INK. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden yaitu pada mahasiswa Fakultas Ekonomi yang dinyatakan sebagai pengguna produk helm merk INK. Teknik pengambilan sampel menggunakan judgmental sampling. Analisis data yang digunakan yaitu : analisis persentase, uji asumsi klasik dan analisi regresi berganda. Hasil uji F menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara harga, selera, prestise, dan kualitas secara bersama-sama (simultan) terhadap perilaku konsumen. Hasil uji t menunjukkan bahwa harga dan selera tidak berpengaruh secara parsial terhadap perilaku konsumen sedangkan prestise dan kualitas memiliki pengaruh secara parsial terhadap perilaku konsumen.
viii
ABSTRACT
THE ANALYSIS ON THE INFLUENCE OF PRICE, TASTE, PRESTIGE, AND QUALITY FACTORS TOWARDS CONSUMER BEHAVIOUR IN
PURCHASING A PRODUCT
A Case Study on the INK Helmet Users in The Economics Faculty Students In Sanata Dharma University consumer behaviour of the INK helmet users, (2) to find out the influence of taste factor on consumer behaviour of the INK helmet users, (3) to find out the influence of prestige factor on consumer behaviour of the INK helmet users, (4) to find out the influence of product quality factor on consumer behaviour of the INK helmet users, and (5) to find out the influence of price, taste, prestige and product quality factors simultanously on consumer behaviour of the INK helmet users. This research was carried out at the Economics Faculty of Sanata Dharma University. The sample size is 100 respondents. They are the Economics Faculty students that used INK helmet product. The sampling technique used in this research was judgmental sampling. The data were analysed through the analysis of persentage, the classical assumption test, and the multiple regression analysis. The result of F test shows that the price, taste, prestige, and quality simultanously influence the consumer behaviour. The t test result also shows that price and taste do not partially influence the consumer behaviour. Meanwhile, prestige and quality partially influence the consumer behaviour.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Pengaruh Faktor Harga, Selera, Prestise, Dan Kualitas Terhadap
Perilaku Konsumen Dalam Membeli Sebuah Produk : Studi Kasus Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Pengguna Produk Helm INK di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai
pihak.Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., (Alm) dan Ibu Diah Utari selaku
dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing saya
dengan kesungguhan hati dalam menyusun skripsi ini.
4. Bapak Drs. Hg. Suseno Triyanto W, M.S. selaku dosen pembimbing II,
yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga
x
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi
Manajemen, serta karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan dan mempererat tali
persaudaraan.
6. Bapak, Ibu, adik serta kakakku, dan seluruh keluarga besarku yang
senantiasa selalu memberikan doa, kasih sayang, semangat, dukungan,
dan kenyamanan dalam hidupku. Terima kasih juga telah menjadikan
aku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup ini.
7. Teman-teman terdekatku OMK Santa Maria Lourdes Promasn yang
telah selalu memberikan aku semangat dan mengalajranku selelu tabah
dan sabar dalam setiap masalah yang di hadapi.
8. Sahabatku terbaik Dimas Regal, Anton, Antok, Edi yang dari dulu
selelu memberikan penghiburan, semangat disaat aku ada masalah dan
kesulitan.
9. Teman-teman kost CTX 26F Bayu, Denis, Andika, Dhani, Anton, Udin
yang selelu memberikan aku semangat.
10.Sahabat-sahabatku : Linda, Ayu, Dephy (Budhe) , Agustin, Nana,
Putri, Nurul, Yoessa, Eko yang memberikan semangat ketika aku
mengalami kesulitan, dan hampir putus asa.
11.Teman-teman Manajemen angkatan 2009 yang tidak bisa ku sebutkan
satu-persatu, terima kasih atas kerjasama dan persaudaraan selama ini.
12.Semua pihak yang telah membantu aku dalam penyusunan skripsi ini
xiii
2. Perilaku Konsumen……… 11
xiv
I. Teknik Pengumpulan Data ………. 38
J. Teknik Pengujian Instrumen ……… 39
K.Teknik Analisis Data ………... 43
BAB IV. GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA A.Gambaran Umum USD …………..………....………… 48
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.Analisis Persentase ……….. 59
B. Analisis Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ……….. 62
C.Deskripsi Data Penelitian ……… 67
D.Uji Asumsi Klasik ………... 75
E. Analisis Data ………... 80
F. Pembahasan ………. 85
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A.Kesimpulan ………..………... 88
B. Saran ………..…………. 89
C.Keterbatasan ………..…………. 90
DAFTAR PUSTAKA ……….. 91
xv
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Skala Likert ………. 32
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 59
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………. 59
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Hobi …………. . . 60
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku ………… 61
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Memiliki …………. 61
Tabel V.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian... … 64
Tabel V.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ……….………… 67
Tabel V.8 Deskripsi Variabel Penelitian... 68
Tabel V.9 Distribusi Jawaban Responden Pada Faktor Harga ………… 69
Tabel V.10 Distribusi Jawaban Responden Pada Faktor Selera ……...…. 70
Tabel V.11 Distribusi Jawaban Responden Pada Faktor Prestise ………… 72
Tabel V.12 Distribusi Jawaban Responden Pada Faktor Kualitas ………… 73
Tabel V.13 Distribusi Jawaban Responden Pada Perilaku Konsumen ………74
Tabel V.14 Hasil Uji Normalitas ……… 76
Tabel V.15 Hasil Uji Multikolinearitas ………. 77
Tabel V.16 Hasil Uji Autokorelasi ……… 79
Tabel V.17 Estimasi Analisis Regresi Berganda ……….. 80
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ………. 26
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ………... 93
Lampiran 2 Print Out Analisis Data ……… 99
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada tahun 2003 dimulainya operasi pemusnahan helm yang bukan
standar oleh jajaran kepolisian, ada beberapa warga yang mengeluh/segan
dengan penggunaan helm standar. Berbagai alasan mulai dari kepala terasa
berat, tidak nyaman, tidak mendengar kalo ada yang memanggil, dan
sebagainya.
Helm yang baik adalah helm yang aman dan nyaman. Biasanya
helm semacam ini lulus persyaratan DOT (Departement of
Transportation) atau standar transportasi Amerika Serikat. Ada juga
standar-standar lain seperti untuk Eropa, Jepang, bahkan Indonesia sendiri.
Apapun itu, helm yang aman adalah helm yang terbuat dari lapisan
cangkang luar yang membungkus seluruh kepala dan menyisakan cukup
ruang untuk melihat ke depan. Orang orang sering menyebutnya helm full
face. Juga cangkangnya harus lumanyan tebal dan anti benturan.
Helm yang aman mestinya berbanding lurus dengan tingkat kenyamanan
meskipun hampir-hampir tidak ada helm yang benar-benar nyaman. Helm
haruslah cukup ringan dan memungkinkan anda melihat dengan jelas, baik
kala siang dan malam ataupun pada saat hujan. Hindari penggunaan jenis
kaca mika yang kurang bening yang menggangu jarak pandang, terutama
Pilihlah yang berkualitas oleh kebeningan dan tidak berefek cembung atau
cekung.
Sekarang ini banyak sekali terdapat merk-merk helm yang
ditawarkan kepada konsumen seperti Arai, Mas, KYT, dan merk helm
INK yang palsu yaitu GM dan sebagainya. Dimana masing-masing merk
helm tersebut berusaha untuk membuat produknya lebih unggul
dibandingkan dengan merk lain. Maka kegiatan pemasaran yang baik dan
tepatlah yang memegang peranan yang penting dalam menunjang
kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan. Dengan kata
lain, pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil
produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan kebutuhan
konsumennya.
Dalam memahami perilaku konsumen tentu tidak mudah karena
konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari
kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping dipengaruhi oleh
kondisi eksternal dan internal lainnya yang berakibat langsung terhadap
prilaku konsumen. Faktor eksternal yang dimaksud meliputi kebudayaan,
sub budaya, kelas sosial, kelompok sosial, kelompok referensi, dan
keluarga. Sedangkan factor internal adalah factor yang ada pada diri
konsumen itu sendiri (psikologis) yang meliputi: belajar, kepribadian, dan
Oleh sebab itu konsumen harus dapat mengendalikan perubahan
perilaku tersebut dengan berusaha mengimbanginya, yakni dengan
mempengaruhi konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan dan
melalui evaluasi berkala demi kelangsungan hidup produsen itu sendiri.
Tidak semua merk helm yang mampu diminati oleh sebagian besar
konsumen yang ada, tetapi hanya beberapa saja. Salah satunya adalah
merk INK yang menjadi pilihan konsumen khususnya mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta.
Helm merk INK ini memiliki kualitas yang berstandar
internasional yang menggunakan teknologi dari Italia. Berat helm half face
idealnya 1 sampai 1,3 kg, sedangkan untuk helm full face bobotnya
berkisar 1,3-1,7 kg. Helm INK nampaknya sudah menjadi tuntutan para
pengendara sepeda motor, khususnya mahasiswa. Sering dikatakan oleh
para mahasiswa “Kalau naik motor helmnya harus INK kalo tidak mau di
cap tidak gaul”.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian
dengan judul “ANALISIS PENGARUH FAKTOR HARGA, SELERA,
PRESTISE, DAN KUALITAS TERHADAP PERILAKU
KONSUMEN DALAM MEMBELI SEBUAH PRODUK”. Studi Kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi pengguna produk helm INK di
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,
maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah harga mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli sebuah produk?
2. Apakah selera mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli sebuah produk?
3. Apakah prestise mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli sebuah produk?
4. Apakah kualitas produk mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membeli sebuah produk?
5. Apakah harga, selera, prestise, dan kualitas secara simultan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah
produk?
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Responden yang peneliti pilih adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi yang menggunakan helm merek INK di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Faktor-faktor yang sering digunakan dalam melakukan
pengambilan keputusan pembelian adalah :
2. Selera
3. Prestise
4. Kualitas.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi empat faktor yang
digunakan dalam menganalisis perilaku konsumen dalam melakukan
pembelian sebuah produk, terutama produk helm yang bermerek INK,
yaitu faktor harga, selera, prestise, dan kualitas.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang
hendak dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui apakah harga mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sebuah produk.
2. Untuk mengetahui apakah selera mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sebuah produk.
3. Untuk mengetahui apakah prestise mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sebuah produk.
4. Untuk mengetahui apakah kualitas produk mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli sebuah produk.
5. Untuk mengetahui apakah harga, selera, prestise, dan kualitas
secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan
masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan
strategi di bidang pemasaran untuk mengembangkan usaha bisnis
mereka.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
bacaan, bahan pertimbangan atau materi bagi mahasiswa yang
mengadakan penelitian sejenis, terutama mengenai “Analisis
Pengaruh Faktor Harga, Selera, Prestise, dan Kualitas Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Membeli Sebuah
Produk”.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat menambah pengalaman dan
pengetahuan dalam mempelajari sikap konsumen terhadap
F. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang berhubungan
dengan masalah-masalah yang akan dibahas dan hipotesis.
BAB III. METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai jenis penelitian, lokasi
penelitian dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian,
definisi operasional, populasi, sampel, teknik pengujian instrument
dan teknik analisis data.
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini dikemukakan uraian mengenai gambaran umum
perusahaan, visi misi dan filosofi perusahaan
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Penelitian
B. Teknik Pengujian Instrumen
1. PengujianValiditas
C.Teknik Analisis Data
1. Analisis Persentase
2. Uji Asumsi Klasik
3. Uji Koefisien Regresi
4. Uji t untuk rata-rata satu sampel
5. Uji f
D.PEMBAHASAN
1. Analisis Persentase
2. Uji Asumsi Klasik
3. Uji Koefisien Regresi
4. Uji t untuk rata-rata satu sampel
5. Uji f
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dan saran dari apa
yang telah diteliti serta keterbatasan-keterbatasan dalam melakukan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian
ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang
memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan dewasa ini,
pemasaran memegang peranan sebagai suatu faktor penting untuk tetap
bertahan menjalankan usaha dan bergelut dalam dunia persaingan.
Pemasaran merupakan faktor vital sebagai strategi perusahaan dalam
menjalankan usahanya, terutama berhubungan dengan konsumen. Kata
pemasaran sendiri berasal dari kata pasar, atau bisa juga diartikan
dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.
Menurut Kotler (2002:9) “Pemasaran adalah proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.
Menurut Stanton (1996:6) “Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
Menurut Lamb, Hair, Me Daniel (2001:6) “Pemasaran adalah
suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan
sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi”.
Dari ketiga definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa
tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli
barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan
pertukaran produk yang bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer
pemasaran untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut. Sehingga
perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik.
Dengan mempelajari perilaku konsumen, manajer akan mengetahui
kesempatan, mengidentifikasi, serta menentukan segmentasi pasar
2. Perilaku Konsumen
Menurut Peter J. Paul dan Jerry C. Olson (2000:6) “Perilaku
konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi
perilaku dan kejadian di sekitar lingkungan di mana manusia
melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka”.
Dari dua jenis definisi di atas dilihat ada dua hal penting dari
perilaku konsumen yaitu proses pengembalian keputusan dan kegiatan
fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara
ekonomis. Dengan kata lain perilaku konsumen adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang
dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
Perilaku Konsumen adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan
kondisi perilaku dan kejadian di sekitar lingkungan di mana manusia
melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka.
Indikatornya adalah:
1) Kemampuan anggaran konsumen dalam membeli
2) Konsumen memperoleh kepuasan atau tidak
3) Pengeruh psikologis (konsumen lebuh bangga atau lebih
percaya diri setelah membeli produk)
4) Pengeruh kognitif (pemakai lebih merasa aman atau safety saat
3. Unsur-unsur dalam mengelola dan menjalankan program pemasaran:
a. Product (Produk)
Produk adalah segala sesuatu yang baik yang bersifat
fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada
konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Ada tiga level produk:
1) Inti produk (core product/generie product), yaitu manfaat
atau jasa inti yang diberikan produk tersebut.
2) Wujud produk (tangible product/formal product), yaitu
karakteristik yang dimiliki produk tersebut, berupa
mutunya, corak atau ciri-ciri khasnya, merk dan
kemasannya.
3) Produk tambahan yang disempurnakan (augmented/extend
product), menggambarkan kelengkapan atau
penyempurnaan dari produk inti.
Dalam memahami perilaku konsumen tentu tidak
mudah karena konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda
sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas di
samping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal
lainnya yang berakibat langsung terhadap perilaku konsumen.
budaya, kelas sosial, kelompok sosial, kelompok referensi, dan
keluarga. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang ada
pada diri konsumen itu sendiri (psikologis) yang meliputi:
belajar, kepribadian, dan konsep diri, serta sikap (Stanton,
1996:155). Oleh sebab itu konsumen harus dapat
mengendalikan perubahan perilaku tersebut dengan berusaha
mengimbanginya, yakni dengan mempengaruhi konsumen
dalam membeli produk yang ditawarkan dan melalui evaluasi
berkala demi kelangsungan hidup produsen itu sendiri.
Dalam suatu produk harus mempunyai diferensi produk
yang bagus dan menarik, antara lain :
a) Bentuk
b) Keistimewaan
c) Mutu kinerja
d) Mutu kesesuaian
e) Daya tahan
f) Keandalan
g) Mudah diperbaiki
b. Price (Harga)
Harga dapat didefinisikan sebagai alat tukar, hal ini
seperti yang dikemukakan oleh William J.Stanton terjemahan
Y.Yamanto (1989:308) bahwa harga adalah jumlah uang
(kemungjinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan
untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan
pelayanan yang mentertainya.
Berdasarkan definisi tersebut maka harga merupakan
jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar sebagai
kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga
haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan/
atau pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu
produk dan jasa. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh
E.Jerome MC. Carthy terjemahan Gunawan H. (2985:414)
bahwa harga adalah apa yang dibebankan untuk sesuatu. Setiap
transaksi dagang dapat dianggap sebagai suatu pertukaran
uang, uang adalah harga untuk sesuatu.
Tujuan perusahaan melalui penetapan harga menurut
Philip Kotler (1992:122) terdapat enam tujuan:
1) Bertahan hidup
2) Memaksimalisasi laba jangka pendek
3) Memaksimumkan pendapatan jangka pendek
5) Menyaring pasar secara maksimum
6) Unggul dalam suatu produk
c. Promotion (Promosi)
Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan
pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan
untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya
tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli
dan tetap mengingat produk tersebut.berdasarkan pengertian
ini maka promosi merupakan aktifitas komunikasi yang berasal
dari informasi yang tepat.
Menurut Selnes (1996:310) komunikasi merupakan
pertukaran informasi antara pembeli dan penjual, pertukaran
informasi sangat penting bagi peningkatan hubungan
pemasaran, hal ini karena informasi akan memberikan
kesadaran dan pengertian diantara pembeli dan penjual yang
pada akhirnya akan memberikan kepuasan dan hubungan
saling menguntungkan.
Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan
yang diharapkan oleh pemasar menurut Kotler (1992:573)
yaitu pemasar menginginkan dari adanya komunikasi yang
efektif, yaitu:
1) Efek Kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi
2) Efek Afeksi, yakni memberikan pengaruh untuk melakukan
sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian.
3) Efek Behavior atau perilaku, yaitu membentuk perilaku
konsumen yaitu diharapkan adalah pembelian ulang.
d. Placement (saluran pemasaran)
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang
terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke
konsumen. Pengertian ini menunjukkan bahwa perusahaan
dapat menggunakan lembaga atau perantara untuk
menyalurkan produknya kepada konsumen akhir.
Menurut Kotler (2002:183) Faktor-faktor yang
mempengaruhi prilaku pembelian konsumen yaitu :
1) Faktor Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai penaruh paling luas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen. Terdiri dari budaya, sub budaya, dan
kelas sosial. Budaya yang merupakan karakter paling penting dari
suatu sosial yang membedakannya dari kelompok budaya lain
menjadi penentu dan keinginan dan prilaku yang paling mendasar.
Masing-masing budaya terdiri dari sub budaya yang memberikan
lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi.Sub budaya adalah suatu
beberapa bagian dari keseluruhan suatu budaya. Masyarakat dalam
suatu budaya dan sub budaya sesungguhnya terbagi dalam strata
atau kelas sosial. Kelas sosial merupakan sekelompok orang yang
sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara
mereka sendiri.
2) Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari
orang sekitas dan lingkungannya tentang produk apa yang harus
dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh
terhadap perilaku konsumen. Faktor sosial terdiri dari 3 bagian,
yaitu: kelompok acuan, keluarga, dan peran. Kelompok acuan
adalah semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap
sikap/perilaku seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari
suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan
konsumsi. Keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen yang
paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap
keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan
peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang.
Suatu produk atau merk dapat menggambarkan peran dan status
3) Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia
selalu membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli
secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan gaya hidup
yang bersangkutan. Gaya hidup merupakan cara hidup seseorang
yang terlihat melalui aktivitas sehari-hari, minat dan pendapat
seseorang. Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan gaya
hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan
jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga
mempengaruhi pilihan produk. Konsep diri adalah bagaimana
konsumen mempresepsikan diri mereka sendiri, yang meliputi
sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat
berguna dalam menganalisis prilaku sonsumen sehingga banyak
perusahaan menggunakan konsep yang berhubungan dengan
kepribadian seseorang.
4) Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi, pembelajaran dan
kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong
seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar
seseorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang
konsumen mengembangkan beberapa kenyakinan mengenai
ciri-ciri dari suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap
konsumen terhadap produk tersebut.
4. Faktor Pribadi
Menurut Kotler (2002:204) tujuan pemasaran adalah untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan yang
menjadi sasaran. Pada bidang perilaku konsumen ini mempelajari
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
memakai, dan membuang barang, jasa, gagasan atau pengalaman
dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. Para
perusahaan yang cermat melakukan riset atau kuesioner atas riset
dalam proses keputusan pembelian yang ada dalam jenis produk
mereka.
Menurut Kotler (2002:204) ketika membuat keputusan untuk
membeli suatu produk, konsumen melewati tahap-tahap sebagai
berikut :
a. PengenalanMasalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah
masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara
keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan
umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu dapat
rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melihat iklan minum
dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang
paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasar
kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang memicu
minat konsumen.
b. Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka pilihan
produk dan merk harus diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhanya.
Dalam mencari berbagai alternatif pilihan untuk memuaskan
kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
berapa banyak biaya dan waktu, berapa banyak informasi dari masa
lalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen.
Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi
utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif dari tiap
sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Secara
umum konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari
sumber komersial yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar.
c. Evaluasi Alternatif
Jika semua alternatif yang wajar telah diidentifikasikan,
konsumen harus mengevaluasinya satu per satu sebagai persiapan
konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap aneka
merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan keluarga
dan kelompok lain. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu
pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama,
konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen
mencari manfaat tertentu dari suatu produk. Ketiga, konsumen
memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang
dicari untuk memuaskan kebutuhan.
d. Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengevaluasi berbagai alternatif untuk
memenuhi kebutuhan, konsumen pada titik tertentu harus memutuskan
antara membeli atau tidak membeli, jika keputusan yang diambil
adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan yang
menyangkut merk, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Saat membeli suatu produk, bagi seorang konsumen akan
mengalami tingkat kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Perasaan
konsumen setelah melakukan pembelian dapat mempengaruhi
pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh
konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut.
kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena
setiap alternatif yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan
kekurangan.
5. Definisi Harga, Selera, Prestise, dan Kualitas
a. Harga
Salah satu aspek pengetahuan produk yang dikhususkan
adalah aspek yang melibatkan harga produk. Pemeriksaan atas apa
yang konsumen ketahui mengenai harga absolute dan harga relatif
dapat memberikan informasi penting untuk membimbing tindakan
pemasaran. ( James F.Engel 1994 : 321 ).
Pengertian harga dapat didefinisikan sebagai alat tukar, hal
ini seperti yang dikemukakan oleh William J. Stanton terjemahan
Y.Yamanto (1989:308) bahwa “Harga dalah jumlah uang
(kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk
memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan
yang menyertainya”.
Menurut E.Jerome MC.Carthy terjemahan Gunawan H.
(1985:414) bahwa harga adalah “apa yang dibebankan untuk
sesuatu.Setiap transaksi dagang dapat dianggap sebagai suatu
pertukaran uang, uang adalah harga untuk sesuatu”.
Menurut Kotler & Armstrong (2008), harga adalah
sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau
memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa. Penentuan harga harus sesuai dengan produk
yang akan dijual. Jika harga yang ditawarkan diminati konsumen
dan konsumen membeli produk tersebut, berarti penetapan harga
sudah baik. Jika harga yang ditawarkan tidak diminati, berarti
penetapan harga kurang tepat.Karena pentingnya harga bagi
pemasaran produk, maka strategi penetapan harus dipahami dengan
tepat.
Indikatornya adalah:
1) Harga terjangkau
2) Harga sesuai dengan kualitasnya
3) Harga suku cadang murah
4) Harga sesuai manfaat yang dirasakan
b. Selera
Selera adalah kebutuhan pelanggan yang sesuai dengan
keinginan.
Indikatornya adalah:
1) Pelanggan puas
2) Senang pada saat memakai
3) Warna yang bervariasi
4) Ukuran yang bervariasi.
c. Prestise
Prestise adalah suatu harga diri yang dimiliki suatu produk,
sehingga dapat narik niat beli konsumen.
Indikatornya adalah:
1) Model yang bervariasi.
2) Keamanan pengguna terjamin
3) Pelanggan telah mengetahui dengan sungguh tentang produk.
4) Produk tersebut memiliki standar Internasional keamanannya
d. Kualitas
Kualitas Produk oleh Philip Kotler (1992 : 55) adalah
keseluruhan ciri atau sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
dinyatakan maupun yang tersirat.
Sedangkan menurut Adam and Eberts (1992 : 511) kualitas
produk merupakan spesifikasi rancangan yang tepat atau yang
layak untuk digunakan sebaik mungkin sesuai dengan spesifikasi.
Menurut Feingenbaum (1992 : 6) kualitas produk
merupakan keseluruhan gabungan karakteristik produk dari
pemasaran, rekayasa, pembikinan dan pemeliharaan yang membuat
produkyang digunakan memenuhi harapan pelanggan.
Indikatornya adalah:
1) Standart kualitas DOT
3) Kualitas sesuai dengan harga yang ditawarkan.
4) Daya tahan produk sehingga dapat memberikan keamanan
pengguna.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang berkaitan adalah Agus Fitriadi
(2003) yang meneliti tentang Analisis Beberapa Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan dalam Pembelian Pada UD Mikrocom di
Banjarmasin. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel bebas
seperti harga, kahandalan system, vga card, tampilan layar,
kelengkapan multimedia, pelayanan purna jual berpengaruh secara
simultan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian komputer
pada UD Mikrocom. Persamaan penelitian ini dengan penelitain
penulis adalah sama-sama menganalisis tentang prilaku konsumen,
C. Desain Penelitian
Desain Penelitian atau Kerangka konseptual penelitian
dimaksudkan untuk memperjelas inti permasalahan yang tertuang
dalam wujud hubungan atau perbedaan variabel. Dalam penelitian ini
variabel independennya adalah faktor harga, selera, prestise, dan
kualitas produk. Kemudian variabel dependennya adalah perilaku
konsumen. Dimana ada empat indikator dalam perilaku konsumen
yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor ekonomi, dan faktor bauran
pemasaran.
Gambar II. 1 : Kerangka Pemikiran Teoritis
Variabel (X):
Variabel (Y):
Perilaku Konsumen Harga (X1)
Selera (X2)
Prestise (X3)
di mana :
Pada gambar 1 tersebut digambarkan bahwa variabel independen,
yaitu harga (X1), selera (X2), prestise (X3) dan kualitas (X4)
mempengaruhi variabel dependen, yaitu perilaku konsumen (Y) secara
parsial maupun secara simultan.
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara atas
permasalahan penelitian. Sebagai jawaban, hipotesis dirumuskan
dalam kalimat pernyataan. Disebut sebagai jawaban sementara karena
kebenarannya masih harus diverifikasi secara empiris, harus diuji
secara empiris yaitu dengan pengumpulan data empiris mengenai tiap
variasi yang tercakup pada permasalahan maupun hipotesis penelitian.
H1 : Faktor harga secara parsial berpengaruh terhadap perilaku
konsumen dalam membeli helm merk INK.
H2 : Faktor selera secara parsial berpengaruh terhadap perilaku
konsumen dalam membeli helm merk INK.
H3 : Faktor prestise secara parsial berpengaruh terhadap perilaku
konsumen dalam membeli helm merk INK.
H4 : Faktor kualitas secara parsial berpengaruh terhadap perilaku
konsumen dalam membeli helm merk INK.
H5 : Faktor harga, selera, prestise, dan kualitas secara simultan
berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli helm
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Penelitian Kualitatif, yaitu penelitian dengan data yang
berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar, seperti
literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian.
2. Penelitian Kuantitatif, yaitu penelitian dengan data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yangdiangkakan (scoring).
Dari kedua jenis pemelitian di atas, penelitian yang akan
dilakukan penulis merupakan penelitian kuantitatif. Semua hasil
temuan dalam penelitian ini akan diangkakan dan disimpulkan
berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan. Stake (2005)
menyatakan bahwa penelitian studi kasus bukanlah sebuah penelitian
metodologis, tetapi sebuah penelitian untuk mencari kasus yang perlu
diteliti. Dengan kata lain, keberadaan suatu kasus merupakan
penyebabdiperlukannya studi kasus.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah konsumen atau mahasiswa Fakultas
helm merk INK. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah
perilaku konsumen terhadap produk helm merk INK tersebut.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada waktu dan lokasi yang sudah ditentukan
yaitu:
Waktu : pada bulan Oktober 2013 sampai selesai.
Lokasi : Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian
a. Identifikasi variabel
1) Variabel Bebas (Independen)
Variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (Sugiono 2001:3). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah harga, kualitas, prestise,
dan selera.
2) Variabel Terikat (Dependen)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi
adalah selera konsumen yang terdiri dari faktor budaya, sosial,
ekonomi, dan bauran pemasaran.
b. Definisi variabel
Harga adalah jumlah uang atau pengorbanan yang
dibutuhkan untuk memperoleh sesuatu.
Selera adalah kebutuhan pelanggan terhadap suatu produk
yang sesuai dengan keinginan.
Prestise adalah suatu harga diri yang dimiliki suatu produk,
sehingga dapat menarik niat beli konsumen.
Kualitas Produk adalah totalitas dari karakter produk yang
menunjang kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.
Perilaku Konsumen adalah interaksi dinamis antara
pengaruh dan kondisi perilaku dan kejadian di sekitar lingkungan
di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan
c. Pengukuran variabel
Perilaku konsumen merupakan variable kualitatif, maka
pengukurannya memerlukan penyekalaan (scaling) untuk
mengurangi subyektifitas responden. Dalam pengukuran skala
yang digunakan adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Umumnya Skala
Likert menggunakan point berikut:
TABEL III. 1
Skala Likert
Pernyataan Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak Setuju 2
E. Definisi Operasional
a. Harga
Harga adalah jumlah uang atau pengorbanan yang
dibutuhkan untuk memperoleh Helm Merk INK.
Indikatornya adalah:
1) Harga terjangkau
2) Harga sesuai dengan kualitasnya
3) Harga suku cadang murah
4) Harga sesuai manfaat yang dirasakan
b. Selera
Selera adalah kebutuhan pelanggan terhadap helm merk
INK yang sesuai dengan keinginan.
Indikatornya adalah:
1) Pelanggan puas dengan produk helm merk INK
2) Senang pada saat mengenakan helm merk INK
3) Warna yang bervariasi
4) Ukuran yang bervariasi.
5) Pelanggan lebih percaya diri.
c. Prestise
Prestise adalah suatu harga diri yang dimiliki suatu produk,
sehingga dapat narik niat beli konsumen.
Indikatornya adalah:
2) Pelanggan telah mengetahui dengan sungguh tentang produk.
3) Produk tersebut memiliki standar Internasional keamanannya
d. Kualitas
Kualitas Produk adalah totalitas dari karakter helm merek INK
yang menunjang kemampuannya utuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.
Indikatornya adalah:
1) Standart kualitas DOT
2) Merekomendasikan kualitas produk pada orang-orang di sekitar.
3) Kualitas sesuai dengan harga yang ditawarkan.
4) Daya tahan produk sehingga dapat memberikan keamanan
pengguna.
e. Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen adalah interaksi dinamis antara pengaruh
dan kondisi perilaku dan kejadian di sekitar lingkungan di mana
manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka.
Indikatornya adalah:
1) Kemampuan anggaran konsumen dalam membeli
2) Konsumen memperoleh kepuasan atau tidak
3) Pengaruh psikologis (konsumen lebih bangga atau lebih
percaya diri setelah membeli produk)
4) Pengaruh kognitif (pemakai lebih merasa aman atau safety saat
F. Populasi dan Sampel
a. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempengaruhi kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan untuk peneliti untuk mempelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan (Sugiyono,2004: 72). Populasi dalam penlitian
ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang membeli serta menggunakan helm
merek INK.
b. Sampel Penelitian
Karena jumlah populasi yang terlalu besar dan keterbatasan
waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang akan
diambil sebanyak 100 responden yang terdapat dalam populasi
tersebut.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:62). Jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100
responden. Angka 100 tersebut didapat berdasarkan jumlah sampel
untuk mewakili populasi yang bersifat infinite dalam (Umar,
Rumus:
n =
n = 96.04 dibulatkan menjadi 100
di mana :
n : jumlah sampel
p : estimator proporsi populasi
q : 1-p=proporsi yang diinginkan mempunyai karakteristik
tertentu
Za : nilai uji dengan standar signifikan 5% (Za/2= 1,96)
d : penyimpangan yang ditolerir
p.q : jika p dan q tidak diketahui maka dapat diganti dengan
0,25
Maka, sampel dalam penelitian ini adalah 96,04 responden
atau dapat dibulatkan menjadi 100 orang responden.Sampel
penelitian ini adalah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
pernah membeli dan memakai produk helm merk INK. Sampel
G. Teknik Pengambilan Sampel
Untuk teknik pengambilan sampel, penulis menggunakan
non-probability sampling. Teknik yang digunakan adalah teknik
judgmental sampling di mana populasi yang dipilih ditentukan
langsung oleh periset sehingga tidak ada peluang bagi populasi lain
untuk menjadi sampel bila di luar pertimbangan periset. Sampel dalam
penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli produk helm
merk INK.
Pengumpulan data penelitian dengan kuisioner secara personal.
Peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden dan
memberikan penjelasan seperlunya dan kuisoner dapat langsung
dikumpulkan setelah selesai dijawab oleh responden.
H. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden
penelitian melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.
b. Data Sekunder, yaitu data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah
jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya
internet dan datalainnya yang berhubungan langsung dengan objek
yang diteliti
I. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian lapangan dilakukan dengan penyebaran kuesioner
kepada responden yang berisi daftar pertanyaan untuk mengetahui
pengaruh produk dan harga terhadap perilaku konsumen dalam
pembelian produk. Peneliti mendampingi responden selama pengisian
kuesioner, sehingga apabila responden mengalami kesulitan dalam
mengisi, maka dapat dijelaskan oleh peneliti.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu dengan :
a. Observasi
Yaitu pengamatan langsung pada mahasiswa yang pernah
membeli dan menggunakan produk helm merk INK.
b. Wawancara
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan
wawancara langsung dengan responden dengan bantuan daftar
pertanyaan untuk mengumpulkan data primer.
c. Kuesioner
Yaitu yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
J. Teknik Pengujian Instrumen
Sebelum menganalisis perlu terlebih dahulu diadakan
pengujian Validitas dan Reliabilitas. Uji validasi dan rehabilitasi yang
dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan agar data yang diperoleh
dengan cara penyetaraan kuisioner valid dan reliable.
1. Uji Validitas
Sebelum data diolah dan dianalisis, maka terlebih dahulu
harus dilakukan pengujian terhadap kualitas data untuk
mengetahui kesungguhan para responden dalam menjawab
pertanyaan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
perilaku konsumen dalam membeli produk helm merk INk, yakni
dengan uji validitas.
Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang
diingikan dan mampu mengungkapkan data yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukkan sejauh mana data
yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran variabel
yang dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 2002:145).
Menurut Simamora (2004:172) pengujian validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan
suatu instrumen. Dimana suatu instrumen dianggap valid apabila
mampu mengukur apa yang diukur, dengan kata lain mampu
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita buat untuk
responden mampu mengukur variabel X (alasan seseorang)
mempengaruhi variabel Y(memilih helm merk Ink). Maka kita
menggunakan rumus Product Moment Menurut Sugiyono
(2009:356) sebagai berikut:
di mana:
: Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)
X : Skor item bernomer ganjil
Y : Skor item bernomer genap
N : Banyaknya sampel uji coba
Besarnya rxy dapat dihitung menggunakan korelasi dengan
taraf signifikan (α) = 5%. Jika rxy lebih besar dari r tabel maka
kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengertian reliabilitas
menurut Simamora (2004:177), reliabilitas adalah tingkat
kehandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner
yang apabila dilakukan uji secara berulang-ulang pada kelompok
yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian
reliabilitas dianalisis dengan rumus Spearman Brown, untuk
keperluan itu maka butir-butir instrumen dibelah menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok instrumen ganji dan kelompok
instrumen genap.
Kelompok ganjil dan skor butirnya dijumlahkan sehingga
menghasilkan skor total, begitu juga dengan kelompok genap,
selanjutnya antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.
Setelah dihitung maka akan didapat koefisien korelasi. Koefisien
korelasi ini selanjutnya dianalisis dengan rumus Spearman Brown,
di mana :
= reliabilitas internal seluruh instrumen
= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.
Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
a) Jika r hitung ≥ r tabel maka pernyataan dinyatakan reliabel.
b) Jika r hitung < r tabel maka penrnyataan dinyatakan tidak
K. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak, dimana akan menguji data
variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan
regresi yang dihasilkan. Distribusi normal akan membentuk satu
garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghozali 2007:110). Hasil uji normalitas dapat kita
lihat dalm kurva normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas menunjukkan adanya korelasi linier
yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel
independennya. Idealnya variabel-variabel independen dari
persamaan regresi tidak memiliki korelasi satu dengan lainnya.
Kalaupun terdapat korelasi antar variabel independen maka
tingkat korelasi tersebut haruslah rendah agar supaya tidak
terjadi masalah akibat multikolinieritas. Menurut Ibnu Subiyanto
(2000:209), jika terdapat kolinieritas dengan tingkat yang tinggi,
tetapi tidak sempurna, maka penafsiran koefisien regresi adalah
mungkin tetapi kesalahan standarnya cenderung besar sehingga
Uji multikolinieritas juga dapat dilakukan dengan melihat
tolerance value dan variance inflation factor (VIF).
Multikolinieritas terjadi jika nilai VIF diatas 5. (hair et al,
1992:204).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau
tidak terjadi heterokedastisitas. Kebanyakan data mengandung
situasi heteroskedastisitas karena menghimpun data yang
mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Ghozali,
2007:105).
2. Analisis Regresi Berganda
Analisis kuantitatif merupakan alat statistik berupa
analisis linier berganda, mengandung makna bahwa suatu
persamaan regresi terdapat satu variabel dependen atau lebih
satu variabel independen (Algifari, 2000:62). Jadi analisis
regresi linier ganda akan dilakukan bila jumlah variable
independennya minimal dua (2). Alat bantu analisis ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap produk helm
merk INK.
Rumus Regresi Linear Berganda :
Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + b4X4
di mana:
Y : Perilaku konsumen
a : Konstanta a
b : Koefisien regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Prestise
X4 : Kualitas
3. Pengujian Hipotesis Dengan Signifikasi Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji regresi secara parsial dan
digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikansi antara variabel independen terhadap
variabel dependen dengan membandingkan antara t hitung dan t
tabel.
Untuk menentukan nilai t-statistik tabel, ditentukan
dengan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df =
n-k-1, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah
variabel. Jika thitung>ttabel (n-k-1), maka ditolak Jika
thitung<ttabel (n-k-1), maka diterima.
Untuk mengukur atau menguji secara parsial atau
individual peneliti memakai Uji t. Nilai t hitung tersebut
selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dengan df = n-1,
dengan n adalah nilai dari sampel tersebut dengan taraf
kesalahan 5% untuk uji dua pihak ( two tail test). (Sugiyono,
4. Pengujian Hipotesis Dengan Signifikasi Uji f
Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya
pengaruh dari seluruh variabel independen (X1,X2,X3) secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Y).
Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F
kritis ( F tabel ) dengan Fhitung yang terdapat pada tabel analysis of
variance. (Sugiyono,2012:286)
Untuk menentukan nilai F tabel, tingkat signifikansi yang
digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of
freedom) df = n-k dan k-1 dimana n adalah jumlah observasi,
kriteria uji yang digunakan adalah Jika F hitung> F tabel, maka
ditolak, dan apabila F hitung≤ F tabel, maka diterima.
di mana :
n : ukuran sampel
R2 : koefisien determinasi
BAB IV
GAMBARAN UMUM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SANATA DHARMA
A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma 1. Sejarah
Universitas Sanata Dharma lahir dari kepedulian Serikat Yesus
dan para relawan Katolik untuk berpatisipasi dalam usaha untuk
melindungin dan meningkatkan martabat manusia serta warisan budaya
melalui penelitian, pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat
setempat, nasional, dan internasional. Dalam upaya ikut mencerdaskan
bangsa, Universitas Sanata Dharma menyelenggarakan pendidikan yang
memungkinkan peserta didik memadukan berbagai dimensi
kemanusiaan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kemampuan berpikir kritis dan wawasan kebangsaan yang luas.
Untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman serta
tuntutan dan kebutuhan masyarakat, maka pada tanggal 20 Aprol 1993
IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata
Dharma setelah sebelumnya merupakan PTPG dan FKIP. Fakultas
Ekonomi merupakan bagian dari 8 fakultas yang saat ini dimiliki oleh
Sanata Dharma, dengan demikian pada tanggal 20 April 1993 Fakultas
Ekonomi Sanata Dharma telah lahir bersamaan dengan pengembangan
2. Visi dan misi
a. Visi Universitas Sanata Dharma
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang semakin
bermatabat.
b. Misi Universitas Sanata Dharma
Menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi
masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Misi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Mengembangkan kebebasan akademik dalam sistem
pendidikan tinggi yang menjadikan keunggulan akademik
sebagai sarana promosi nilai-nilai kemanusiaan.
2) Mengembangkan suasana akademik yang menjadikan
Universitas sebagai hati nurani masyarakat yang kritis.
3) Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk
mengekspresikan dan mengembangkan potensi alam dan
masyarakat Indonesia dalam konteks kemanusiaan
universal.
4) Mengembangkan etika keilmuan, yaitu kesadaran moral
untuk mengorientasikan setiap ilmu kepada pemuliaan
5) Menyelenggarakan pendidikan yang memanusiakan melalui
semangat dialogis yang mengembangkan segi intelektual,
moral, emosional, dan spiritual setiap civitas akademika
secara terpadu.
6) Membantu setiap civitas academica untuk menjadi manusia
yang semakin utuh, kritis, dewasa, dan berguna bagi
masyarakat.
7) Menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat untuk
membangun jejaring sosial yang sinergis dalam
mengembangkan masyarakat.
8) Mempersiapkan tenaga yang profesional dalam bidang
keilmuan.
c. Motto
Memadukan keunggulan akademik dan nilai – nilai kemanusiaan,
3. Fakultas Ekonomi
a. Sekilas tentang Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
bertempat dikampus 1 Universitas Sanata Dharma yang
terletak di desa Mrican, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tepatnya di jalan
Moses Gatotkaca, jalan yang namanya diambil dari seorang
pemuda yang meninggal akibat terror pemerintahan Orde Baru
tahun 1998 di Yogyakarta.Fakultas Ekonomi berdampingan
dengan dua fakultas lainnya dikampus I Universitas Sanata
Dhamra, yaiut Fakultas Sastra dan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Fakultas Ekonomi resmi berdiri pada tanggal
3 Mei 1993, dan telah merayakan hari jadinya yang ke – 19,
sejak awal hingga sekarang. Fakultas Ekonomi hanya memiliki
dua jurusan sekaligus prodi, yakni prodi Manajemen dan prodi
Akuntansi yang setiap tahunnya selalu diminati ratusan calon
mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia yang mencoba
mendaftar menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
b. Visi dan Misi serta Tujuan Fakultas Ekonomi
1) Visi dan Misi
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yaitu
menampilkan diri sebagai Business School yang
menjujung tinggi nilai – nilai akademik dan humanistic
yang menghasilkan sarjana ekonomi (Akuntansi dan
Manajemen) yang profesional dan memiliki intergritas
bersumber pada moral dan spirit Kristiani, melalui proses
character formation
2) Tujuan Penyelengaraan Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma bertujuan
untuk :
a) Menghasilkan sarjana eknomi dalam bidang
Manajemen dan Akuntansi dengan kemampuan
akademik yang memeadai untuk melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
b) menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang
Manajemen dan Akuntansi yang mampu mengelola
4. Jurusan dan Program Studi
a. Program Studi Akuntansi
Program Studi Akuntansi bertujuan menghasilkan
para professional dibidang akuntansi yang mampu berperan
aktif dalam mengelola serta mengembangkan perusahaan
atau organisasi tempat mereka bekerja. Untuk membentuk
lulusan yang professional, Program Studi Akuntansi
merancang kurikulum yang mengacu pada tuntutan profesi
yang dituangkan dalam IES (International Education
Standart). Proses pendampingan belajar mahasiswa
dirancang secara cermat agar para lulusannya tidak saja
memiliki pengeahuan dibidang akuntansi, tetapi juga
mampu mengembangkan kemampuan softskill yang
dibutuhkan dalam pengembangan pribadi dan karier lulusan
dimasa depam, seperti memiliki pribadi yang kualt,
berpandangan luas, berwawasan lingkungan, bermoral
tinggi, dan menyadari tanggung jawab sosialnya.
Nilai – nilai yang dikembangkan di Program Studi
Akuntansi adalah :
1) Menjunjung tinggi academic excellence,
2) Pembentukan karakter yang mengacu pada humanistic
3) Menjunjung tinggi intergritas pribadi (kejujuran dan
tanggung jawab),
4) Penekanan pada contionus quality improvement,
5) Menciptakan suasana kerja yang terbuka dan
demokratis.
b. Program Studi Manajemen
Visi Program Studi Manajemen
Menjadi sekolah bisnis terbaik yag menjunjung tinggi
keseimbangan perpaduan keunggulan akademik dan nilai –
nilai humanistik.
Misi Program Studi Manajemen
Memberi kepuasaan tertinggi kepada stakeholders melalui
pelayanan berkualitas dalam hal pendidikan pembelajaran,
penelitian dan pengabdian masyarakat dibidang
Manajemen.
Motto Program Studi Manajemen
Tujuan
1) Menghasilkan sarjana ekonomi dibidang Manejemen
dengan karateristik :
a) Memilik ketrampilan konspetual dibidang Manajemen,
b) Memiliki ketrampilan human – relation,
c) Memiliki keterampilan teknis untuk melaksanakan
tugas – tugas operasional dibidang Manajemen,
d) Berwawasan pengetahuan ekonomi, etika, hukum,
sosial, politik, budaya, teknologi,
e) Memiliki pengetahuan interdisipliner dibidang
Manajemen sumber daya manusia, keuangan, operasi,
dan pemasaran.
f) Memiliki jiwa kewirausahaan,
g) Bersosok pribadi yang utuh dan bermartabat, memiliki
intergritas, moralitas, kepekaan dan solidaritas multi –
sosialkultural,
h) Memiliki keterampilan berbahasa lisan / tulisan dalam
Bahasa Indonesia dan satu bahasa asing,
i) Memiliki minat dibidang seni dan olah raga,
j) Memiliki ketrampilan lain diluar bidang keilmuwan,