• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian IDENTITAS RESPONDEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian IDENTITAS RESPONDEN"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

Petunjuk Pengisian Kuesioner

Bapak / Ibu diminta untuk memberikan pendapatatas pernyataan dibawah ini, kemudian berilah tanda checklist (√) satu dari lima alternatif jawaban pada pilihan yang tersedia sebagai berikut :

(2)

No. Sifat Machiavellian STS TS N S SS

1 Jangan pernah mengatakan pada orang lain alasan yang sebenarnya tentang apa yang telah anda lakukan, kecuali jika sangat dibutuhkan.

2 Cara terbaik untuk mengendalikan orang lain adalah dengan mengatakan apa yang ingin mereka harapkan (sesuai dengan yang diharapkan).

9 Dalam segala hal, rendah hati dan jujur lebih baik daripada terpandang (berkuasa) dan tidak jujur.

10 Ketika seseorang meminta orang lain untuk melakukan sesuatu untuk dirinya, maka cara terbaik adalah dengan mengungkapkan alasan yang sebenarnya daripada memberikan alasan yang lain walaupun alasan itu dapat mempengaruhi orang tersebut.

11 Kebanyakan orang yang dapat mencapai kemajuan didunia yang dipimpin dengan bersih, kehidupan moralnya baik.

12 Seseorang yang sepenuhnya percaya pada orang lain akan mendapatkan kesulitan. 13 Perbedaan terbesar antara narapidana dengan

(3)

14 Kebanyakan orang adalah pemberani.

15 Memuji orang yang penting dalam karir kita adalah perbuatan bijaksana.

16 Kebaikan mungkin untuk dilakukan dalam segala hal.

17 Barnum (nama orang) mengatakan setiap menit lahir seorang yang tolol atau mudah kena tipu adalah salah besar.

18 Sulit untuk maju tanpa melakukan jalan pintas.

19 Seseorang yang menderita sakit yang tidak dapat disembuhkan seharusnya mempunyai pilihan untuk meninggal (mati) tanpa rasa sakit.

20 Kebanyakan orang lebih mudah melupakan kesedihan karena kematian orang tuanya daripada kesedihan karena kehilangan hartanya.

Sumber: Christie dan Geis (1970)

No. Pelatihan Auditor STS TS N S SS

1 Mengikuti pelatihan auditor dapat berguna dalam menunjang kinerja yang baik.

2 Mengikuti pelatihan dapat menunjang keberhasilan sebagai auditor yang profesional.

3 Saya sering mengikuti pelatihan audit yang intensif.

4 Saya sering mengikuti pelatihan yang dibiayai oleh kantor akuntan publik tempat saya bekerja.

5 KAP tempat saya bekerja pernah mengadakan pelatihan audit dan menambah pengetahuan baru.

6 Saya sering mengikuti pelatihan audit dan memberikan kemampuan baru untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

7 Pelatihan yang diadakan oleh KAP dibuat secara sistematis dan berjenjang sesuai dengan tingkatan auditor.

(4)

9 Saya mengikuti pelatihan agar dapat memperbaiki prestasi kerja pada pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya.

10 Kegiatan pelatihan setidaknya dilaksanakan minimal dua kali setahun.

11 Untuk auditor yang baru bekerja perlu mengikuti pelatihan karena belum memahami secara benar bagaimana melakukan pekerjaan dalam penugasan audit.

Sumber: (Cholifah, 2010 dalamAdinda,2011)

No. Komitmen Profesional STS TS N S SS

Komitmen Profesional Afektif

1 Saya merasa bahagia jika dapat menghabiskan karir sebagai auditor.

2 Saya sangat antusias menceritakan profesi auditor kepada pihak lain di luar profesi auditor.

3 Saya merasakan masalah yang terjadi pada profesi auditor sama seperti masalah pribadi saya sendiri.

4 Saya memiliki keterikatan emosional dengan profesi auditor.

5 Saya merasa bangga menjadi bagian dari profesi auditor.

6 Profesi sebagai auditor memiliki arti atau makna yang sangat penting bagi saya.

Komitmen Profesional Kontinu

7 Saya merasa rugi jika saya beralih dari profesi auditor pada profesi lain

8 Beralih dari profesi auditor pada profesi lain mengakibatkan pengorbanan personal.

9 Bekerja sebagai auditor pada KAP merupakan suatu kebutuhan dan keinginan saya.

10 Banyak yang terganggung dalam kehidupan kami, jika saya beralih dari profesi auditor pada profesi lain.

11 Beralih dari profesi auditor pada profesi lain merupakan suatu hal yang sulit untuk saya lakukan pada saat ini.

(5)

profesi auditor, dan hal tersebut menjadi pertimbangan saya untuk tidak beralih profesi.

Komitmen Profesional Normatif

13 Saya meyakini bekerja sebagai auditor merupakan suatu kewajiban.

14 Saya memiliki loyalitas pada profesi, dan oleh karena itu saya tetap menekuni profesiauditor. 15 Saya memiliki tanggungjawab moral untuk

tetap berada pada profesi auditor.

16 Saya merasa bersalah jika meninggalkan atau keluar dari pekerjaan saya sebagai auditor. 17 Meskipun terdapat kesempatan atau peluang

yang menguntungkan saya, kesempatan tersebut bukan merupakan alasan untuk meninggalkan profesi auditor.

18 Saya meyakini seseorang yang telah dididik dalam profesi auditor memiliki suatu tanggungjawab untuk tidak beralih pada profesi lain selama periode atau kurun waktu tertentu.

Sumber : (Meyer et al., 1993) dalam Nugroho (2011)

No. ESQ STS TS N S SS

Emotional Quotient (EQ)

1 Kesadaran diri yang tinggi, saya butuhkan untuk menyelesaikan tugas sebagai auditor.

2 Dalam berbagai kondisi kerja saya harus menjadi pribadi yang mampu menguasai diri sendiri.

3 Dalam mencapai target kerja saya membutuhkan kemampuan dalam memotivasi diri..

4 Saya memiliki rasa empati terhadap klien serta rekan kerja.

5 Menjaga hubungan baik dengan rekan kerja serta orang lain, saya butuhkan dalam bekerja.

Spiritual Quotient (SQ)

6 Sebagai auditor dibutuhkan bersikap jujur. 7 Dalam bekerja sebagai auditor bersikap fair

harus dimiliki.

(6)

hidup yang diilhami oleh visi dan nilai yang baik.

9 Tanggung jawab terhadap tugas saya butuhkan dalam menjalankan pekerjaan.

10 Dalam menjalankan pekerjaan sebagai auditor saya harus memiliki kemampuan dalam menghadapi tekanan kerja. lakukan sangat jelas sesuai aturan yang ada. 3 Saya mengetahui tanggung jawab saya dalam

setiap penugasan audit.

4 Saya sering merasa bahwa mengerjakan sejumlah tugas yang tidak penting dan tidak terkait dengan tugas saya sehari-hari.

5 Deskripsi jabatan menunjukan apa yang harus dikerjakan dalam setiap penugasan audit. 6 Alat bantu dalam menyelesaikan tugas sangat

mempengaruhi kinerja saya.

Sumber : Jamilah (2007) dalam Muhshyi (2013)

No. Locus of Control STS TS N S SS

1 Pekerjaan adalah apa yang saya kerjakan.

2 Pada kebanyakan pekerjaan, saya dapat dengan mudah menyelesaikan apa pun yang saya tetapkan untuk diselesaikan.

3 Jika saya tahu apa yang saya inginkan dari pekerjaan, saya bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik

4 Jika auditor tidak setuju dengan keputusan atasan, mereka seharusnya melakukan sesuatu untuk menunjukkan ketidaksetujuan.

5 Mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan lebih merupakan suatu keberuntungan.

6 Menghasilkan uang adalah semata-mata masalah keberuntungan.

(7)

tugasnya dengan baik jika mereka berusaha. 8 Promosi biasanya merupakan masalah

keberuntungan.

9 Promosi akan diberikan pada pegawai yang berkinerja baik.

10 Untuk menghasilkan banyak uang, saya harus mengenal orang-orang yang tepat

11 Diperlukan banyak keberuntungan untuk menjadi karyawan yang terkenal di banyak pekerjaan.

12 Reward seharusnya diberikan kepada auditor yang berkinerja baik.

13 Perbedaan utama antara orang yang menghasilkan uang banyak dan uang sedikit adalah keberuntungan.

Sumber: Husna et al., (2012) dalam Wahyudi (2013)

No. Tekanan Anggaran Waktu STS TS N S SS

1 Auditor sering dihadapkan pada pengalokasian waktu pemeriksaan yang sangat ketat dan kaku. 2 Auditor dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, sesuai dengan waktu yang telah disepakati dengan klien.

3 Auditor sering menghadapi tekanan dari pengalokasian waktu yang sangat ketat oleh klien, akibatnya dapat mengancam kualitas audit.

4 Adanya tekanan anggaran waktu dapat mengakibatkan penghentian audit secara dini (premature sign off).

5 Tekanan anggaran waktu menyebabkan menurunnya efektivitas serta efisiensi kegiatan pengauditan.

6 Adanya tekanan anggaran waktu dapat menyebabkan gagal menginvestasi isu-isu relevan, yang pada gilirannya dapat menghasilkan laporan audit dengan kualitas rendah.

7 Kualitas audit bisa menjadi semakin buruk, bila alokasi waktu yang dianggarkan tidak realistis dengan kompleksitas audit yang diterimanya. 8 Anggaran waktu yang stabil dapat

(8)

9 Proses audit yang lama berpengaruh terhadap kualitas audit.

Sumber: Kelley & Seiler (1982) dalam Sampetoding (2014)

Sumber : Mowday et al., (1979) dalam Nugroho (2011)

No. Turnover Intention STS TS N S SS

1 Saya merasa bahwa kebijakan sistem promosi yang berlaku di KAP ini tidak fair, sehingga saya ingin bekerja di tempat lain

2 Saya tidak yakin bahwa karir saya dapat terus

1 Saya berkeinginan memberikan segala upaya yang ada untuk membantu KAP ini menjadi sukses.

2 Saya membanggakan KAP ini kepada teman-teman saya sebagai suatu KAPyang baik untuk bekerja.

3 Saya akan menerima hampir setiap jenis penugasan pekerjaan agar tetap bekerja pada KAP ini.

4 Saya menemukan bahwa sistem nilai (values) saya sama dengan sistem nilai (values) KAP ini.

5 Saya bangga mengatakan kepada orang lain bahwa saya bekerja pada KAP ini.

6 KAP ini memberikan peluang yang terbaik bagi saya dalam meningkatkan kinerja KAP ini.

7 Saya merasa pilihan saya untuk bekerja pada KAP ini sangat tepat dibandingkan dengan KAP lain yang sudah saya pertimbangkan sebelumnya.

8 Kepedulian saya terhadap masa depan KAP tempat saya bekerja sangat besar.

(9)

pekerjaan di KAP lain .

4 Saya merasa bahwa di KAP ini tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya, sehingga saya merasa tidak betah dan ingin pindah ke KAP lain.

5 Saya berpikir untuk keluar atau melamar kerja di tempat lain yang menawarkan gaji yang lebih tinggi.

6 Saya tertarik pindah kerja atau memutuskan keluar dari pekerjaan ini .

Sumber : Rachmawati (2011) dalam Putra (2014)

Moralitas

Kasus : Helen seorang auditor muda, diberikan tugas untuk mengevaluasi sistem

pengendalian suatu instansi. Ia kemudian menemukan beberapa kelemahan signifikan dalam sistem tersebut. Namun, Mike sebagai atasan Helen memerintahkan Helen untuk memodifaksi temuan tersebut dikarenakan ia ingin menghindari tekanan ketaatan dari klien. Tindakan: Helen menuruti perintah atasannya dikarenakan ia tidak ingin dipindah tugaskan ke tempat lain.

Pernyataan : Menurut Anda tindakan Helen tersebut

Adil 1 2 3 4 5 Tidak Adil

Wajar Tidak Wajar

Secara moral benar Secara moral tidak benar

Diterima keluarga saya Tidak Diterima keluarga

saya

Secara kultural diterima Secara kultural ditolak

Secara tradisonal diterima Secara tradisional ditolak

Promosi diri si pelaku Bukan promosi si diri

pelaku

(10)

si pelaku memuaskan si pelaku

Tidak melanggar kontrak tertulis

Melanggarkan kontrak tak tertulis

Tidak melanggar janji yang tak terucap

Melanggar janji yang tak terucap

Sumber: Januarti dan Faisal (2010) dalam Alkam (2013)

No. Etika Auditor STS TS N S SS

1 Melakukan prosedur audit yang lebih berfokus karena tersedianya anggaran atau biaya audit yang sesuai.

2 Auditor memberitahukan klien yang lain tentang kemungkinan bangkrut yang di alami kliennya.

3 Auditor menggunakan nama KAP-nya untuk mengumpulkan dana sumbangan ke perusahaan-perusahaan.

4 Saya berhak mengingatkan auditor lain, jika melanggar kode etik akuntan

5 Saya wajib melaporkan setiap tindakan yang melanggar kode etik.

6 Keputusan anggota dalam melaksanakan kode etik sebagai dasar penyempurnaan pelaksanaan kode etik dalam menjalankan tugas.

7 Menjadi seorang auditor adalah sebuah profesi yang membanggakan dalam hidup saya.

8 Seorang auditor profesional harus memenuhi kode etik dalam melaksanakan tugasnya. 9 Auditor adalah profesi terbaik yang selalu saya

banggakan.

(11)

No. Self Esteem STS TS N S SS

1 Saya merasa diperhitungkan di KAP ini.

2 Saya merasa menjadi bagian penting dari KAP ini.

3 Saya merasa dihargai bekerja pada KAP ini. 4 Saya membuat perubahan pada KAP ini. 5 Secara keseluruhan, saya puas dengan diri berguna, paling tidak sama dengan orang lain. 9 Setelah saya pertimbangkan semuanya, saya

cenderung merasa bahwa saya sukses.

Sumber: Gardner et.al., (2004) dalam Ertanto (2011)

No. Self Rate Employee Performance SBR BR R AR SAR

1 Kinerja Bapak/Ibu/Saudara berhubungan dengan perencanaan (seperti menentukan tujuan dan kebijakan,penganggaran, serta penjadwalan kerja)

2 Kinerja Bapak/Ibu/Saudara berhubungan dengan investigasi (seperti mengumpulkan dan menyampaikan informasi, laporan keuangan, dan menentukan persediaan) 3 Kinerja Bapak/Ibu/Saudara berhubungan

dengan pengkoordinasian (seperti bertukar informasi dengan lainnya, dan menyiapkan pertemuan)

4 Kinerja Bapak/Ibu/Saudara berhubungan dengan pengawasan (seperti mengarahkan, memimpin,membimbing,danmelatih

bawahan)

5 Kinerja Bapak/Ibu/Saudara berhubungan dengan pemilihan staf (seperti merekrut, menginterview, dan mempromosikan pegawai)

(12)

7 Penilaian kinerja Bapak/Ibu/Saudara secara menyeluruh

Keterangan : SBR (sangat dibawah rata-rata); BR (dibawah rata-rata); R (rata-rata); AR (diatas rata-rata); SAR (sangat diatas rata-rata)

Sumber: Chrisman (2010)

Intesitas Moral KASUS 1 :

Daniel Potter adalah seorang staf akuntan di sebuah kantor akuntan publik, Baker Greenleaf. Dia diberi tugas melakukan audit pada perusahaan yang sepenuhnya dimiliki anak perusahaan real estate yang merupakan klien penting dari perusahaan. Oliver Freeman adalah manajer proyek sekaligus orang yang memberikan tugas audit untuk Daniel. Pada saat mengaudit, Daniel menemukan perbedaan nilai pada bagian terbesar dari property real estate. Dalam laporan keuangan, klien mencatat nilai property jauh lebih tinggi dari nilai yang diperkirakan oleh Daniel. Daniel berbicara dengan manajer bagian untuk menurunkan nilai properti sesuai dengan apa yang telah diperkirakan Daniel berdasarkan peraturan akuntansi yang berlaku, namun manajer menolaknya. Oliver ingin melihat "opini bersih" dalam kasus audit ini, namun Daniel menolak untuk mengubahnya karena itu melanggar peraturan akuntansi. Jika Daniel tidak akan mengubah analisisnya, Oliver akan membawa laporan audit tersebut untuk menarik analisis Daniel dan mengubahnya menjadi “pendapat yang bersih” dan juga mengeluarkan evaluasi negatif terhadap kinerja audit Daniel. Seandainya anda berada di posisi Daniel, apa yang akan anda lakukan?

No. Intensitas Moral STS TS N S SS

1 Saya tidak akan menuruti permintaan klien untuk memberikan pendapat yang tidak sesuai dengan kewajaran laporan keuangan yang diaudit karena dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi perusahaan.

2 Saya sepakat bahwa tindakan klien tersebut merupakan tindakan yang salah.

3 Saya akan bertanggung jawab terhadap kasus yang terjadi karena dapat beresiko bagi masa depan.

(13)

akan tetap berpegang teguh pada pendapat saya karena keputusan ini tidak akan menyebabkan kerugian dimasa mendatang.

5 Saya tetap menentang keputusan dari klien meskipun klien tersebut merupakan klien yang penting bagi perusahaan.

6 Saya tidak akan menyerah menghadapi masalah tersebut karena dapat merugikan banyak pihak.

Sumber : Dewi dan Gudono (2007) dalam Lumanto (2014)

No. Perilaku Disfungsional Auditor STS TS N S SS

1 Saya sering kurang memberi perhatian terhadap validitas dan keakuratan dokumen klien.

2 Saya sering melakukan pengujian hanya pada sebagian item sampel dari item sampel yang ditentukan pada program audit .

3 Saya sering tidak memperluas scope pengujian ketika terdeteksi suatu pos atau akun yang meragukan.

4 Saya sering menggunakan penjelasan klien sebagai pengganti bukti yang tidak dapat diperoleh selama pelaksanaan audit.

5 Saya sering tidak melakukan investigasi lebih lanjut atas kesesuaian perlakuan akuntansi yang diterapkan auditee dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

6 Saya sering mengurangi pekerjaan audit dari yang seharusnya dilaksanakan sebagaimana ditetapkan pada program audit.

7 Saya sering mengubah atau mengganti prosedur audit dari ketentuan yang ditetapkan pada program audit.

8 Saya sering mengandalkan hasil pekerjaan auditee sebagai pengganti prosedur audit yang ditetapkan pada program audit.

9 Saya sering tidak melakukan dokumentasi bukti audit atas pelaksanaan suatu prosedur audit yang disyaratkan sesuai program audit. 10 Saya sering melaporkan waktu audit yang

(14)

digunakan atas pelaksanaan tugas audit . 11 Saya sering melaksanakan tugas audit di luar

jam kerja (waktu personal) serta tidak melaporkan waktu audit yang digunakan tersebut .

(15)

LAMPIRAN

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

LAMPIRAN PENGUJIAN SPSS

Pengujian Validitas dan Reliabilitas I Variabel Sifat Machiavellian

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 45 100.0

Excludeda 0 .0

Total 45 100.0

(23)
(24)

Pengujian Validitas dan Reliabilitas II Variabel Sifat Machiavellian Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

67.4889 80.346 8.96362 20

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 45 100.0

Excludeda 0 .0

Total 45 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

(25)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

(26)
(27)

Pengujian Validitas dan Reliabilitas I Variabel Pelatihan

a. Listwise deletion based on all variables in the

(28)
(29)

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

44.5111 14.483 3.80563 11

Pengujian Validitas dan Reliabilitas II Variabel Pelatihan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 45 100.0

Excludeda 0 .0

Total 45 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

(30)
(31)

Pengujian Validitas dan Reliabilitas III Variabel Pelatihan

a. Listwise deletion based on all variables in the

(32)

PL7 .313 .315 .232 1.000 .127

Pengujian Validitas dan Reliabilitas I Variabel Komitmen Profesional

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 45 100.0

Excludeda 0 .0

Total 45 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

(33)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

(34)
(35)

Pengujian Validitas dan Reliabilitas II Variabel Komitmen Profesional

a. Listwise deletion based on all variables in the

(36)
(37)

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

63.5556 64.253 8.01577 17

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

STATISTIK DESKRIPTIF

UJI ASUMSI KLASIK

(66)
(67)
(68)
(69)
(70)

UJI MODEL FIT

(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)

Referensi

Dokumen terkait

Semakin rendah skor (1) maka pernyataan tersebut tidak menggambarkan diri Anda, namun semakin tinggi skor (5) maka pernyataan tersebut benar-benar menggambarkan diri

PA PAA JAR AEI KBS AAT AS APM ON ADPM MK PRK SI LB HK PJK EB MI MB PBK FK ABB MBSP PKBS PK PKMS PAS MO MKI CG PI MR EBTJS *

Hubungan auditor internal dengan dapartemen yang diperiksa berlaku hanya pada saat dilakukan audit, bukan sebagai mitra dalam melaksanakan tugas lainnya.. Setiap

7 Saya puas dengan metode penilaian kinerja karyawan yang diterapkan oleh perusahaan.. 8 Saya berusaha keras meningkatkan kinerja saya agar mendapatkan promosi

SI1 Saya akan beralih ke bank lain yang menawarkan keuntungan yang lebih baik SI 2 Saya akan beralih ke bank lain yang menawarkan layanan konsumen yang

3. Apakah pusat-pusat pelayanan yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai seperti sekolah,pasar,puskesmas,rumah sakit dll dapat berpengaruh terhadap peningkatan

8 Saya tidak melakukan dokumentasi bukti audit atas pelaksanaan suatu prosedur audit yang disyaratkan suatu program audit. 9 Saya melaporkan waktu audit yang lebih singkat

Sebagai auditor, saya pernah menerima permintaan dua pihak antara klien dengan KAP tempat saya bekerja yang tidak sesuai satu dengan yang lain... Saya melakukan pekerjaan yang