Tugas
Perencanaan fasilitas pantai Dan laut
(
analisa kerusakan pantai desa galala )Nama :
Jandri Istia
NIM
:
12122201130068
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Kristen Indonesia Maluku
Ambon
2017
Puji syukur boleh lagi kami naikan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat
dan kasih-Nya, kami boleh selesai menyusun makalah ilmiah dengan judul Analisa Kerusakan
Pantai Desa Galala” dengan baik.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua orang
yang baik secara sadar maupun tidak sadar, secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu dalam penyusunan laporan ini hingga selesai.
Kami menyadari bahwa didalam laporan ini masih banyak terdapat kesalahan. Untuk itu
saran serta kritik yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan laporan kami
kedepannya.
Ambon, 17 mei 2017
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki garis pantai yang terpanjang di
dunia, mencapai 81.000 km, yang secara garis besar dapat dibagi menjadi kawasan
budidaya dan kawasan non budidaya. Kondisi lingkungan pesisir di beberapa pantai di
Indonesia cenderung mengalami penurunan kualitas sehingga lingkungan pesisir di lokasi
tersebut dapat berkurang fungsinya atau bahkan sudah tidak mampu berfungsi lagi untuk
menunjang pembangunan dan kesejahteraan penduduk secara berkelanjutan. Penurunan
kualitas lingkungan pesisir di banyak tempat terjadi terutama akibat pencemaran dan atau
perusakan lingkungan di sekitanya.
Pulau Ambon merupakan salah satu pulau yang berada di dalam gugusan kepulauan
Negara Indonesia dengan garis pantai sepanjang 102.7 Km. Sebagai daerah kepulauan,
daerah pesisir pantai merupakan daerah yang sangat penting dikarenakan daerah ini bukan
hanya dimanfaatkan untuk sarana transportasi dan rekreasi, tetapi juga dapat dimanfaatkan
sebagai prasarana penting penunjang perekonomian terkusus di pulau Ambon.
Pantai desa Galala merupakan salah satu kawasan panhtai yang ada di pulau Ambon.
Kondisinya yang strategis karena bersebelahan dengan daerah Poka dan berada di dalam
teluk Ambon menyebabkan pantai ini banyak dimanfaatkan secara umum untuk sarana
transportasi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai
berikut.
1. Apakah daerah pesisir pantai desa Galala mengalami kerusakan?
3. Bagaimanakah seharusnya langkah yang harus diambil untuk penanggulangan
kerusakannya?
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
Dari Rumusan masalah di atas maka didapat tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui atingkat kerusakan pesisir pantai desa Galala.
2. Untuk mengetahui penyebab kerusakan pantai desa Galala.
3. Untuk mengetahui langkah yang harus diambil guna penanggulangannya.
BAB II
1.1 PANTAI
A. Defenisi Pantai
Pantai ialah bagian dari permukaan bumi yang terdekat dengan perairan laut dan
dipengaruhi oleh kondisi cuaca dari laut. Pantai mempunyai dua bentuk utama, yaitu
pantai curam dan pantai landai. Pantai curam terdapat di daerah pegunungan yang
berbatasan langsung dengan laut, baik yang sejajar, maupun yang memotong garis
pantai.
Bentuk permukaan pantai tidak selalu tetap, tetapi senantiasa mengalami perubahan,
yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
1. Gelombang, arus, dan pasang surut merupakan tenaga pengikis, pengangkut, dan
pengendapan material di pantai.
2. Perubahan ketinggian relatif permukaan laut, karena pembekuan atau pencairan
es, dan penaikan atau penurunan bagian litosfer.
3. Pengaruh kegiatan manusia seperti pembuatan pelabuhan, pengeringan
rawa-rawa, dan pengerukan muara sungai.
B. Garis Pantai
Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air
laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu pengikisan
pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan.
C. Garis Pantai
Pesisir adalah bagian dari pantai yang tergenang pada waktu air laut pasang, dan
kering pada waktu air laut surut. Daerah ini pada waktu kering dapat dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian, dan tambak (udang dan garam) oleh masyarakat sekitar.
Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air,
angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua batuan hasil
pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen.
Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda. Berikut adalah
ciri bentang lahan akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya.
1.3 KERUSAKAN PANTAI
Ada banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan serta pencemaran pantai.
Penyebab- penyebab tersebut bisa dikarenakan faktor alam dan juga faktor aktivitas
manusia. Di bawah ini adalah beberapa penyebab pencemaran pantai dan pesisir yang
terjadi di Indonesia.
A. Abrasi Pantai
Abrasi yang disebut juga dengan erosi pantai, adalah proses mundurnya garis pantai
dari kedudukan garis pantai yang lama. Abrasi ini disebabkan oleh faktor alam seperti
tiupan angin di atas laut yang menghasilkan gelombang dan juga arus laut yang kuat.
Gelombang laut yang besar dan terjadi sacara terus- menerus dapat mempercepat
proses abrasi. Selain mengurangi jarak laut dengan daratan sehingga lahan penduduk
pesisir menjadi sempit, abrasi juga menggusur tempat berkumpulnya ikan perairan
pantai sehingga menyulitkan nelayan untuk mencari ikan di tepi laut.
B. Penebangan Hutan Mangrove
Masyarakat pesisir pantai menebang hutan mangrove untuk dijadikan pertambakan.
Selain itu, kayu- kayu dari pohon mangrove juga dijual dan dijadikan pondasi
bangunan. Kegiatan tersebut sangat mengganggu regenerasi dan menghambat proses
suksesi hutan mangrove. Hal ini menyebabkan terjadi abrasi, dan hilangnya beberapa
C. Pencemaran sampah anorganik
Daerah dengan pencemaran tingkat tinggi merupakan daerah pesisir padat penduduk.
Salah satu sumber pencemaran ekosistem pesisir tersebut adalah pencemaran
limbahkegiatan rumah tangga, terutama sampah anorganik seperti botol plastik dan
kaleng yang sangat sulit terurai. Misalnya, untuk mengurai satu botol plastik
dibutuhkan waktu sekitar 450 tahun. Hal tersebut tentu membuat kelestarian ekosistem
pantai semakin terancam.
D. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan (over exploitation)
Bentuk eksploitasi pantai diantaranya adalah penambangan pasir, penambangan
terumbu karang dan eksploitasi ikan berlebihan. Banyak nelayan yang menggunakan
alat penangkap ikan yang tidak ramah lingkungan demi mendapatkan hasil tangkapan
ikan yang melimpah.
Hal tersebut tentu merusak habitat terumbu karang. Kelangkaan terumbu karang dan
berkurangnya pasir laut menyebabkan bertambahnya kedalaman perairan dangkal
sehingga gelombang laut tidak bisa diredam dan sampai ke pantai dengan energi yang
cukup besar.
E. Reklamasi pantai sembarangan
Peninggian muka air laut yang tidak direncanakan dengan baik dapat menyebabkan
daerah pantai di sekitar reklamasi menjadi rawan tenggelam. Selain itu, air laut bisa
naik ke daratan sehingga air darat tercemari dan menjadi asin.
BAB III
Desa Galala merupakan salah satu desa yang berada di pulau Ambon, memiliki garis pantai
yang selalu berubah-ubah akiba dari aktivitas pembangunan yang selalu berkelanjutan. Pantai
desa Galala secara umum selalu dimanfaatkan sebagai sarana transportasi laut.
Berdasarkan pada pengamatan kondisi pantai desa Galala, maka hasil pengamatan dapat saya
gunakan untuk menjawab beberapa permasalahan yang telah diuraikan sebagai berikut:
4.1 Apakah daerah pesisir pantai desa Galala mengalami kerusakan?
Setelah dilakukan pengamatan dapat simpulkan bahwa kondisi pantai desa Galala sangat
memprihatinkan. Hal ini tentu saja berdampak buruk bukan hanya bagi kelestarian alam
sekitar tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang tinggal di daerah pesisir pantai. Kerusakan
yang terjadi bukan karena adanya erosi namun lebih karena pencemaran oleh masyarakat.
4.2 Apa yang menjadi penyebab kerusakan pesisir pantai desa Galala?
Terdapat berbagai macam kondisi dan permasalahan yang ada yang menurut saya menjadi
penyebab utama kerusakan pantai desa Galala dan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Sedimentasi
Sedimentasi dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan pantai. Hal ini
dikarenakan jumlah sedimentasi dari sungai Waeruhu yang bermuara di sekitar pantai
desa Galala dan menyebabkan terjadi penumpukan sedimen yang tentu saja berakibat
pada kerusakan terumbu karang serta biota laut lainnya.
b. Sampah
Sampah menjadi masalah yang sangat serius, hal ini disebabkan kondisi perairan desa
Galala yang cukup tercemar oleh adanya sampah, bukan hanya sampah organic tetapi
juga sampah anorganik. Sampah-sampah yang ada bukan hanya berasal dari pembuangan
oleh pembuangan sampah oleh masyarakat yang bermukim di sepanjang sungai
Waeruhu.
c. Reklamasi Pantai
Reklamasi secara umum memberikan dampak yang baik kepada masyarakat secara luas
karena memberikan ruang yang lebih untuk area pembangunan. Namun reklamasi juga
dapat memberikan dampak negatif yaitu semakin rusaknya biota laut akibat penimbunan
pada daerah laut.
d. Bangunan di pesisir pantai
Pembangunan di pesisir pantai juga dapat memberikan dampak negatif. Hal ini
diakibatkan karena pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan luas
lahan pemukiman, mengakibatkan pembangunan dilakukan semakin mengarah ke laut.
Akibat bangunan di pesisir juga, terjadi pencemaran laut.
4.3 Bagaimanakah seharusnya langkah yang harus diambil untuk penanggulangan
kerusakannya?
Langkah-langkah penting yang perlu diambil yaitu:
a. Menjaga kelestarian alam yang tersisa disekitar pantai Galala tersebut
b. Pelaksanaan reklamasi dengan memperhatikan kondisi serta dampak dari perubahan
yang ditimbulkan.
c. Penyuluhan mengenai pentingnya kebersihan laut.
d. Melaksanakan usaha penanggulangan sedimentasi serta perbaikan kondisi pantai.
BAB IV
5.1
KesimpulanBerdasarkan hasil diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Kondisi pantai desa Galala mengalami kerusakan yang cukup serius
2. Kerusakan diakibatkan karena berbagai pennyebab diantaranya sampah, reklamasi dan
sedimentasi
3. Penanggulangan yang baik sangat diperlukan demi memperbaikikondisi pantai desa
Galala
5.2 Saran
Dari hasil pengamatan kondisi bangunan persilangan pada bangunan bendung Kairatu I,
dapat kami sampaikan beberapa saran diantaranya:
1. Perlu adanya perhatian dari jajaran pemerintah setempat demi perbaikan kondisi
pantai yang ada.
2. Kesadaran dari segenap masyarakat tentang pentingnya pantai
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/pencemaran-pantai
http://www.antaramaluku.com/berita/34777/bapedal-maluku-dan-warga-bersihkan-sungai-waeruhu
http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-sedimentasi-macam-macam-sedimentasi.html
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/pencemaran-pantai
https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai
https://sainsmini.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-atau-defenisi-pantai-dan.html