• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Current Ratio, Return on Equity dan Market to Book Ratio Terhadap Harga Saham

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Current Ratio, Return on Equity dan Market to Book Ratio Terhadap Harga Saham"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

6

r

r

o

o

Jurnal Produktivitas 5 (2018)

JURNAL PRODUKTIVITAS

Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Pontianak

www.openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/jp

Pengaruh

Current Ratio

,

Return on Equity

dan

Market to Book Ratio

Terhadap Harga Saham

The purpose of this study was to determine the effect of Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE) and Market to Book Ratio (MBR) on the stock price of Property Sector, Real Estate and Building Construction Services Companies as of 30 December 2016. The sampling technique used in this study is purposive sampling method. Based on predetermined sample selection criteria, there were 58 companies. The analysis technique used is normality test, multicollinearity, autocorrelation, heteroscedasticity, linearity, multiple linear regression, multiple correlation coefficient (r), determination coefficient (R2), simultaneous hypothesis testing using F test and partially by using t test. The results of the normality test show that all data is normally distributed with asym, sig. (2-tailed) Unstandardized Residual of 0,823 greater than 0,05. For simultaneous test results using the F test shows that the three independent variables are CR, ROE, MBR together have a significant effect on the dependent variable (Stock Price) as evidenced by the calculated F value of 5,317 and sig. amounting to 0,003 which is smaller than 0,05. While the partial test results using the t test shows that the independent variables namely CR and ROE have no significant effect on the dependent variable (Share Price) while the independent variable is the MBR has a significant effect on the dependent variable (Stock Price) as evidenced by the value of t count CR of -0,118 and has a sig value. amounting to 0,907 which is greater than 0,05, the ROE t count value is 1,467 and has a sig value. amounting to 0,147 greater than 0,05 and the calculated value of the MBR is 2,639 and has a sig value. amounting to 0,011 which is smaller than 0,05.

1. Pendahuluan

Sektor Properti dan real estate merupakan salah satu sektor terpenting di suatu Negara, karena sektor properti dan real estate ini dapat dijadikan indikator untuk menganalisis kesehatan ekonomi. Begitu juga konstruksi bangunan. Konstruksi bangunan sangat berperan penting dalam pergerakan bisnis di bidang properti dan real estate karena merupakan suatu kegiatan yang dapat membantu perusahaan dalam membangun sarana maupun prasarana dalam kegiatan proyek tersebut misalnya pembangunan jalan raya, konstruksi jembatan, rumah, gedung dan lainnya. Maka dari itu sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan sangat berkaitan.

Selain itu investasi di bidang properti, real estate dan konstruksi bangunan ini pada umumnya bersifat jangka panjang dan akan bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini tentu saja menarik minat para investor untuk berinvestasi di bidang properti, real estate dan konstruksi bangunan ini, dikarenakan harga tanah dan bangunan yang cenderung akan naik dan merupakan investasi yang menjanjikan dimasa mendatang.

Bisnis di bidang properti, real estate dan konstruksi bangunan ini tidak cukup hanya dengan mengandalkan ekuitas perusahaan tetapi juga memerlukan modal tambahan non perbankan. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan suatu tempat yang menjadi salah satu sarana alternatif bagi perusahaan-perusahaan yang telah go public (terbuka) untuk mencari dana tambahan non-perbankan. BEI merupakan sarana untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek, dimana pelaksanaan tersebut dilakukan oleh anggota bursa dengan tujuan memperdagangkan efek baik untuk kepentingan nasabah maupun kepentingan diri sendiri serta untuk memperoleh dana bagi pemilik efek dan mendapatkan imbalan (return) bagi pemilik dana.

*Kontak penulis

E-mail: Nadawulantika003@gmail.com

http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/jp

(2)

Nada.W Jurnal Produktivitas 5 (2018)

7 2. Metode Penelitian

2.1 Bentuk Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode deskriptif kuantitatif.

Menurut Kuncoro (2013 : 145) : “Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka)”. Penelitian kuantitatif, yaitu metodologi kuantitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa angka-angka dan umumnya dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel dengan menggunakan instrumen penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah studi dokumenter yaitu pengumpulan data sekunder yang dilakukan penulis berupa Laporan keuangan perusahaan jasa sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar di BEI per 30 Desember 2016 dan Closing Price (Harga penutupan saham) per 30 Desember 2016 perusahaan jasa sektor property, real estate dan konstruksi bangunan yang telah dipublikasikan di website www.idx.co.id.

2.3 Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan adalah seluruh Perusahaan Jasa Sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan yang terdaftar di BEI Per 31 Desember 2016 sebanyak 64 (enam puluh empat) perusahaan. Sampel yang akan digunakan adalah yang memenuhi kriteria yaitu perusahaan yang melakukan IPO maksimal tahun 2016. Adapun sampel yang terpilih pada Perusahaan Jasa Sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1. 8 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate

Tbk

√ 40 MTRA Mitra Pemuda Tbk √

9 BIKA Binakarya Jaya Abadi Tbk √ 41 MTSM Metro Realty Tbk √ 10 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk √ 42 NIRO Nirvana Development Tbk √ 11 BKDP Bukit Darmo Properti Tbk √ 43 NRCA Nusa Raya Cipta Tbk √ 12 BKSL Sentul City Tbk √ 44 OMRE Indonesia Prima Properti Tbk √ 13 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk √ 45 PBSA Paramita Bangun Saran Tbk √ 14 COWL Cowell Development Tbk √ 46 PSSI Pelita Samudera Shipping Tbk × 15 CSIS Cahayasakti Investindo Sukses

Tbk

× 47 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk √

16 CTRA Ciputra Development Tbk √ 48 PPRO PP Properti Tbk √ 17 DART Duta Anggada Realty Tbk √ 49 PTPP Pembangunan Perumahan

(Persero) Tbk

18 DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk √ 50 PUDP Pudjiati Prestige Tbk √ 19 DILD Intiland Development Tbk √ 51 PWON Pakuwon Jati Tbk √ 20 DMAS Puradelta Lestari Tbk √ 52 RBMS Rista Bintang Mahkota Sejati

Tbk

21 DUTI Duta Pertiwi Tbk √ 53 RDTX Roda Vivatex Tbk √

(3)

Nada.W Jurnal Produktivitas 5 (2018)

8

Gedung Tbk

31 JRPT Jaya Real Properti Tbk √ 63 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk √ 32 KIJA Kawasan Industi Jababeka Tbk √ 64 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk √ Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2018

2.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan descriptive statistics untuk menggambarkan data dari seluruh variabel-variabel, yaitu: Current Ratio, Return on Equity, Market to Book Ratio dan Harga Saham. Untuk pengujian menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Linearitas, Uji Statistik yang terdiri dari Analisis Regresi Linier Berganda, Koefisien Korelasi Berganda (r), Koefisien Determinasi (R2), Uji Statistik F dan Uji Statistik T.

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil perhitungan CR menunjukkan bahwa terdapat 49 perusahaan yang memiliki nilai CR lebih dari 0, ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut mampu memenuhi kewajiban lancarnya, karena rasio lancar yang diterima pada umumnya adalah dengan nilai CR lebih dari 0. Sedangkan terdapat 9 perusahaan yang memiliki nilai CR kurang dari 1 atau 0 (nol), ini berarti bahwa perusahaan tidak dapat melunasi hutangnya dengan aktiva lancar yang dimiliki untuk menutupi hutang yang sudah jatuh tempo. CR yang tinggi lebih baik daripada CR yang rendah, karena dengan CR yang tinggi berarti perusahaan cenderung lebih dapat memenuhi kewajiban hutang yang jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan.

Hasil perhitungan ROE menunjukkan bahwa terdapat 50 perusahaan yang menunjukkan ROE positif, artinya perusahaan tersebut mampu mengelola setiap ekuitas yang mereka miliki untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Namun selebihnya, ada 8 perusahaan yang menunjukkan ROE negatif, artinya perusahaan tersebut tidak mampu mengelola setiap nilai ekuitas yang mereka miliki untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Hal ini dikarenakan total laba bersih setelah pajak yang dimiliki perusahaan tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan total ekuitasnya.

Hasil perhitungan MBR menunjukkan bahwa MKPI memiliki MBR tertinggi, sedangkan OMRE memiliki MBR terendah. Rasio ini merupakan cerminan apresiasi atau penilaian investor terhadap nilai buku perusahaan melalui harga saham dan jumlah lembar saham yang beredar. Semakin tinggi MBR, maka semakin baik pula penilaian investor terhadap nilai buku perusahaan tersebut. Artinya MKPI merupakan perusahaan yang memiliki penilaian nilai buku yang sangat baik dari investor dan OMRE merupakan perusahaan yang memiliki penilaian nilai buku yang kurang baik dari investor

Hasil Uji Normalitas dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1

Hasil Uji Normalitas

Pada tabel 3.1 menunjukkan bahwa semua data berdistribusi tidak normal dengan asymp, sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 artinya data berdistribusi tidak normal, sedangkan untuk data yang berdistribusi normal dengan jumlah sampel sebanyak 50 dengan melakukan transformasi data dengan membuang data yang minus kemudian di transform ke bentuk logaritma natural. Untuk hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 58

Normal Parametersa,b Mean 0,0000000

Std. Deviation 3292,05294825 Most Extreme Differences Absolute 0,272

Positive 0,272

Negative -0,180

Kolmogorov-Smirnov Z 2,073

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000

(4)

Nada.W Jurnal Produktivitas 5 (2018)

Pada tabel 3.2 menunjukkan data yang berdistribusi normal setelah melakukan transformasi data ke bentuk logaritma natural. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nillai asymp, sig. (2-tailed) 0,823 > 0,05 artinya data berdistribusi normal.

Hasil Uji Multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut :

Tabel 3.3

Berdasarkan tabel 3.3 diatas perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai < dari 0,10 dan hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama yaitu dari semua variabel independen tidak ada yang memiliki nilai > dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi

.

Hasil Uji Autokorelasi dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4

Uji Auto korelasi

Sumber: Data Olahan SPSS 19, 2018

Dari tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai du < d < 4 – du berarti tidak ada auto korelasi, positif atau negatif maka keputusan yang diambil adalah tidak ditolak atau tidak terjadi auto korelasi.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,b Mean 0,0000000

(5)

Nada.W Jurnal Produktivitas 5 (2018)

10 Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :

Gambar 3.1

Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data Olahan SPSS 19, 2018

Dari gambar 3.1 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik data yang menyebar dan tidak membentuk pola. Terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam data yang digunakan dalam penelitian ini.

Hasil Uji Linieritas dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut :

Tabel 3.5

Uji Linieritas

a. Predictors: (Constant), MBR, CR, ROE b. Dependent Variable: HARGA_SAHAM

Sumber: Data Olahan SPSS 19, 2018

Berdasarkan pada tabel 3.5 di atas diperoleh nilai R square sebesar 0,228 dan jumlah data 58. Jadi apabila kedua data tersebut dikalikan, maka hasilnya adalah 13,22 menghasilkan c2 hitung. Sedangkan nilai c2 tabel yaitu 76,78 dengan tingkat

kesalahan 5%. Maka c2 hitung < c2 tabel yaitu dengan nilai 13,22 < 76,78 maka dapat disimpulkan bahwa model yang

digunakan adalah model linier.

Hasil Uji Regresi Linier Berganda dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut :

Tabel 3.6

Uji Regresi Linier Berganda

Coeficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) -0,170 738,894

CR -11,313 96,164

ROE 60,433 41,205

MBR 790,957 299,666

a. Dependent Variable: Harga Saham Sumber: Data Olahan SPSS 19, 2018

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

(6)

Nada.W Jurnal Produktivitas 5 (2018)

11

Pada tabel 3.6 di atas, dapat diketahui persamaan regresi linier berganda berikut : Y = -0,170 -11,313X1 + 60,433X2 + 790,957X3

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk persamaan regresi standardized adalah sebagai berikut :

1) Koefisien regresi B sebesar -0,170 menerangkan bahwa apabila Current Ratio, Return On Equity, dan Market to Book Ratio sama dengan nol, maka kontribusinya terhadap harga saham adalah sebesar -0,170.

2) Besarnya nilai b1 adalah -11,313 menunjukkan arah hubungan negatif (tidak searah) antara Current Ratio dengan harga

saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat Current Ratio yang dimiliki oleh perusahaan sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan mengakibatkan harga saham perusahaan tersebut juga semakin meningkat. Dengan kata lain jika tingkat Current Ratio meningkat sebesar satu satuan maka kontribusinya terhadap harga saham akan turun sebesar 11,313 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.

3) Besarnya nilai b2 adalah 60,433 menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara Return On Equity dengan harga saham.

Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat Return On Equity yang dimiliki oleh perusahaan sektor Properti,

Real Estate dan Konstruksi Bangunan mengakibatkan harga saham perusahaan tersebut juga semakin meningkat. Dengan kata lain jika tingkat Return On Equity meningkat sebesar satu satuan maka kontribusinya terhadap harga saham juga akan naik sebesar 60,433 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.

4) Besarnya nilai b3 adalah 790,957 menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara Market to Book Ratio dengan harga

saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat Market to Book Ratio yang dimiliki oleh perusahaan sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan mengakibatkan harga saham perusahaan tersebut juga semakin meningkat. Dengan kata lain jika tingkat Market to Book Ratio meningkat sebesar satu satuan maka kontribusinya terhadap harga saham juga akan naik sebesar 790,957 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.

Hasil Uji Koefisien Korelasi Berganda dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut :

Tabel 3.7

Uji Koefisien Korelasi Berganda

a. Predictors: (Constant), MBR, CR, ROE b. Dependent Variable: HARGA_SAHAM

Sumber: Data Olahan SPSS 19, 2018

Dari tabel 3.7 di atas dapat dilihat nilai R (korelasi) yang diperoleh sebesar 0,478 berarti bahwa hubungan antara

Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE) dan Market to Book Ratio (MBR) terhadap harga saham perusahaan sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan sebesar 0,478 yang berarti memiliki hubungan yang cukup kuat.

Hasil Uji Koefisien Determinasi dapat dilihat pada tabel 3.7 diatas :

Berdasarkan tabel 3.7 diatas juga dapat diketahui nilai koefisien determinasi (R2) atau R Square yang diperoleh sebesar 0,228. Hal ini berarti bahwa 22,8% (1 x 0,228 x 100%) pengaruh terhadap harga saham dijelaskan oleh variabel Current Ratio

(CR), Return On Equity (ROE) dan Market to Book Ratio (MBR) sedangkan sisanya 77,2% (1 – 0,228 x 100%) harga saham perusahaan sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut :

Tabel 3.8

Hasil Uji Statistik F

Sumber : Data Olahan SPSS 19, 2018

Dari tabel 3.8 dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung 5,317 dan nilai probabilitas (sig) sebesar 0,003 < 0,05 artinya bahwa

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 0,478a 0,228 0,185 3382,26288

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1,825E8 3 60824433,781 5,317 0,003a

Residual 6,177E8 54 11439702,204

(7)

Nada.W Jurnal Produktivitas 5 (2018)

12

variabel Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE) dan Market to Book Ratio (MBR) secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.

Hasil Uji Signifikansi Individual/Parsial (Uji Statistik T) dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut :

Tabel 3.9

Hasil Uji Statistik T

Coefficientsa

a. Dependent Variable: HARGA_SAHAM Sumber: Data Olahan SPSS 19, 2018

Dari tabel 3.9 menunjukkan hasil uji pengaruh parsial (uji t) menghasilkan nilai Sig. yang akan diinterprestasikan sebagai berikut:

1). Hasil dari uji t (parsial) antara variabel Current Ratio (CR) , terhadap harga saham (Y) menunjukkan nilai probabilitas (sig) sebesar 0,907 > 0,05 berarti Current Ratio (CR) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham secara parsial. Bedasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan Itabilah (2010), diketahui bahwa variabel CR mempunyai nilai thitung -1,545

dengan tingkat signifikan sebesar 0,125 > 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial Current Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan.

2). Hasil uji t (parsial) antara variabel Return On Equity (ROE), terhadap variabel harga saham (Y) menunjukkan nilai probabilitas (sig) sebesar 0,148 > 0,05 berarti Return On Equity (ROE) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham secara parsial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Itabilah (2010), diketahui bahwa variabel ROE mempunyai nilai thitung 1,587 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,115 > 0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa ROE tidak

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan.

3). Hasil dari uji t (parsial) antara variabel Market to Book Ratio (MBR) terhadap harga saham (Y) menunjukkan nilai probabilitas (sig) sebesar 0,011 < 0,05 yang berarti Market to Book Ratio (MBR)mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai probabilitas yang memiliki nilai dibawah 0,05. Sehingga Market to Book Rasio dinilai mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan secara parsial karena rendahnya nilai signifikan yang dimiliki tersebut.

4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari pengolahan data periode penelitian adalah sebagai berikut:

1). Nilai Koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0,228 atau 22,8%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Current Ratio, Return On Equity dan Market to Book Ratio secara bersama-sama mampu mempengaruhi harga saham sebesar 22,8% dan nilai R (korelasi) yang diperoleh sebesar 0,478 hal ini berarti bahwa hubungan antara Current Ratio, Return OnEquity dan

Market to Book Ratio terhadap harga saham sebesar 0,478 yang berarti memiliki hubungan yang cukup kuat

2). Uji Signifikansi Simultan (Uji F) dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung 5,317 dan nilai probabilitas (sig) sebesar 0,003 < 0,05 artinya bahwa variabel Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE) dan Market to Book Ratio (MBR) secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.

3). Uji Signifikansi Individual/parsial (Uji t) menunjukkan hasil uji pengaruh parsial (uji t). Hasil dari uji t tersebut menunjukkan bahwa variabel CR dan ROE tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham secara parsial dengan nilai probabilitas (sig) 0,907 > 0,05 dan 0,148 > 0,05. Sedangkan variabel MBR mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham secara parsial dengan nilai probabilitas (sig) sebesar 0,011 < 0,05.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1). Bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya pada perusahaan jasa sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, perlu memperhatikan Market to Book Ratio (MBR), dikarenakan berdasarkan penelitian yang dilakukan , MBR berpengaruh terhadap harga saham pada periode 2016.

(8)

Nada.W Jurnal Produktivitas 5 (2018)

13

2). Bagi Peneliti dengan topik sejenis sebaiknya perlu dilakukan penambahan variabel lain selain ketiga variabel tersebut serta memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat menjelaskan secara umum pengaruh dari ketiga variabel tersebut dikarenakan dalam penelitian ini terbukti bahwa secara parsial hanya variabel Market to Book Ratio yang memiliki pengaruh terhadap harga saham sedangkan variabel lainnya tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Hal ini yang menunjukkan bahwa kurangnya apresiasi dan upaya perusahaan dalam meningkatkan kemampuan terhadap nilai buku perusahaan.

Daftar Pustaka

Ahmad, Jamaluddin. 2015. Metode Penelitian Administrasi Publik. Gava Media. Yogyakarta.

Bursa Efek Indonesia. 2016. Data Emiten di Bursa Efek Indonesia. Laporan Keuangan (On Line), tersedia di www.idx.co.id Darmadji dan Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia. Edisi 2, Selemba Empat. Jakarta.

Deanta. 2009. Excel Untuk Analisis Laporan Keuangan dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan. Gava Media. Yogyakarta. Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hadi, Nor 2013. Acuan Teoretis dan Praktis di Instrumen Keuangan Pasar Modal. Edisi Pertama, Graha Ilmu. Yogyakarta. Irham, Fahmi 2013. Pengantar Pasar Modal. Alfabeta. Bandung

Irham, Fahmi. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan. Alfabeta. Bandung

Itabillah, E. Amaliah. 2011. Pengaruh CR, QR, NPM, ROA, EPS, ROE, DER, dan PBV Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI. Riau. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1-10. Rajawali Pers. Jakarta. Kuncoro, Mudrajad 2016. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Erlangga. Jakarta. Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Selemba Empat. Jakarta.

Nordiana, Ariskha dan Budiyanto. 2017. Pengaruh DER, ROA dan ROE Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food and Beverage. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Volume 6, Nomor 2. Surabaya.

Nurlela. 2017. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Jurnal

administrasi bisnis. Volume 5, Nomor 2. Samarinda.

Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Perkembangan IHSG dan Surat edaran Perusahaan efek (Indeks Harga Saham Gabungan) (On Line), tersediadi www.ojk.go.id

Rahadiyan, Inda. 2017. Pokok-pokok Hukum Pasar Modal di Indonesia. UII Press. Yogyakarta Rusdin. 2008. Pasar Modal, Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik. Alfabeta. Bandung.

SahamOk. 2016. Data Kapitalisasi Pasar per 31 Desember 2016 (On Line), tersedia di www.SahamOk.com. Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Erlangga. Jakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta. Bandung.

Suryawan, I Dewa Gede dan I Gde Ari Wirajaya. 2017. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset pada Harga Saham. Jurnal Akuntansi. Volume 21. Nomor 2. Bali.

Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Kanisius. Yogyakarta.

Gambar

Tabel 2.1.
Tabel 3.1
Tabel 3.4 Uji Auto korelasi
Gambar 3.1
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini hanya mengkaji bentuk, makna leksikal, dan makna kultural istilah perlengkapan sesaji jamasan Nyai Setomi di Siti Hinggil Keraton Surakarta

Adapun tujuan dan man- faat dari kegiatan ini adalah (1) me- lakukan semacam rekayasa sosial ke- pada masyarakat agar peduli dengan lingkungan dalam wujud

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)   Apakah disiplin kerja mempunyai hubungan yang positif dengan kinerja karyawan, 2) Apakah motivasi kerja mempunyai hubungan yang

Pada perencanaan landfill dan analisis stabilitas, pengenalan karakteristik dari perilaku material MSW sangatlah penting, sama halnya dengan properti fisika

Kriteria hasil: Pasien melaporkan penurunan episode dipsnea, angina dan disritmia menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas, klien berpartisipasi pada perilaku atau aktivitas

6 It is “ inter-religious education in order to implant the awareness of importance of living together in diversity and difference of religions in the spirits

tinggi sehingga investor akan tertarik tertarik untuk membeli saham tersebut yang. akan menyebabkan harga pasar saham cenderung

Bab IV adalah: Penulis dalam bab ini menjelaskan Tentang Analisa Data dari Unsur-unsur Persamaan dan Perbedaan dalam ajaran Awatara dalam Agama Hindu dan Tashawuf Islam dan titik