Identifikasi Masalah Sistem Pengendalian Intern Matematika Jepang Metode
Sakamoto
Histori Sakamoto
Metode Sakamoto pertama kali diperkenalkan di Jepang oleh Dr.Hideo Sakamoto , 1980. Sakamoto telah berkembang di beberapa negara, diantaranya Singapore, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina , Korea dan juga Indonesia. Sakamoto masuk ke Indonesia pada Oktober 2001.
Ciri utama Metode Sakamoto adalah berfokus pada soal cerita yang memiliki bobot nilai tinggi dalam pelajaran matematika di sekolah dan telah di sesuaikan dengan kurikulum.
Dalam pemaparannya, Marianawati menjelaskan ada tiga langkah dalam penerapan metode sakamoto tersebut.
Pertama, G.R. ( grasp the relation). Yaitu cara untuk memahami soal, susun data, dan mencari hubungan antar data.
Kedua, Diagram. Yaitu memperjelas inti permasalahan dalam bentuk angka-angka untuk memperoleh jawaban soal.
Ketiga, Writing (penulisan). Yaitu penulisan atas semua yang telah anak jabarkan dalam G.R dan Diagram. Sehingga anak dibiasakan untuk tidak hanya menekankan pada hasil tapi pada proses penyelasaian.
KEISTIMEWAAN METODE SAKAMOTO?
Metode sakamoto adalah progam yang efektif, mengajarkan siswa problem solving, logical thinking dan creative thinking melalui matematika. Mempunyai 3 langkah utama yang bermanfaat untuk :
b. Mengatasi problem siswa yang merasa sulit dan tidak senang dengan matematika disebabkan banyaknya cara yang harus diingat untuk menyelesaikan soal
c. Pembinaan kemampuan siswa dalam pemahaman soal ( be able to understand ) lebih dari kemampuan menjawab soal ( able to answer).
Beberapa Keistimewaan Belajar Matematika Jepang Metode Sakamoto :
1. Materi yang diberikan sebagian besar merupakan soal cerita.
2. Soal Cerita yang diberikan dikemas menjadi soal yang menarik dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
3. Soal cerita yang diberikan mempunyai bobot cukup tinggi pada pelajaran matematika di sekolah.
4. Dilengkapi dengan kurikulum matematika di sekolah.
5. Diajarkan oleh guru-guru yang telatih dan bersertifikasi.
Tujuan belajar menggunakan metode sakamoto :
1. Memperkenalkan metode Sakamoto dengan suasana dunia anak-anak.
2. Membuat anak senang belajar.
3. Melatih anak-anak mengembangkan kemampuan logika, problem solving, dan creative thinking.
4. Mengatasi kemalasan anak untuk berpikir.
5. Tidak mengajarkan pengulangan materi yang membosankan.
Saya bekerja sebagai staff administrasi di Japanese Mathematic Centre (JMC) Sakamoto bertempat di Gading Serpong, Tangerang. Aktivitas pengendalian intern yang saya lakukan adalah sebagai berikut :
1. Administrasi
Yaitu menerima pembayaran bulanan dari orangtua siswa-siswi baik melalui tunai, mesin EDC (Electronic Data Capture), maupun transfer. Lalu mengembalikan kembali ke orangtua murid berupa kwitansi yang sudah KPO (Kantor Pusat Operasional) berikan dan terdapat nomer di setiap kuponnya sehinnga tidak boleh sampai hilang.
2. Data Entry
Yaitu menginput data siswa-siswi yang telah melakukan pembayaran pada tiap bulannya dengan program yang telah sakamoto sediakan.
3. Laporan Bulanan
Mengisi laporan bulanan komputerisasi yang telah di programkan oleh KPO (Kantor Pusat Opreaasional) baik via e-mail maupun fisik.
4. Stock Opname
5. Pre Order Barang
Melakukan PO atas buku-buku, brosur, spanduk dan apapun yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar.
TUGAS MANDIRI SIA
STUDI KASUS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI
JMC ( JAPANESE MATHEMATIC CENTER )
SAKAMOTO GADING SERPONG
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Makalah Untuk Memenuhi Salah Satu Nilai Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen