• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah pengantar pendidikan islam.pdf (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah pengantar pendidikan islam.pdf (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“Mengembangkan Kepribadian Muslim Dalam Bermasyarakat dan Bernegara”

Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Idris,M.Ag

Disusun oleh :

Nama : Darmanto Subronto

Nim : 16.2.2.005

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya, kepada

kami, sehingga bisa menyelesaikan makalah “Pengantar Pendidikan Islam” yang berjudul

“Mengembangkan kepribadian muslim dalam masyarakat dan bernegara”

Untuk itu saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi, sekaligus menamba pengetahuan kita tentang “Pengantar Pendidikan Islam”

Dengan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari

pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Orang islam belum tentu berkepribadian muslim. Kepribadian muslim adalah seperti digambarkan oleh Al-Qur’an tentang tujuan dikirimkan Rasulullah Muhammad SAW. Kepada umatnya, yaitu menjadi rahmat bagi sekalian alam.

Maka, seseorang yang telah mengaku muslim seharusnya memiliki kepribadian sebagai sosok yang selalu dapat memberi rahmat dan kebahagiaan kepada siapa dan apapun dilingkungannya. Taat dalam menjalankan ajaran agama, tawadhu, suka membantu, memiliki sifat kasih sayang tidak suka menipu, tidak suka mengambil hak orang lain tidak suka menganggu dan tidak suka menyakiti orang lain.

(4)

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kepribadian muslim ? 2. Apa yang dimaksud dengan masyarakat ?

3. Bagaimana mengembangkan kepribadian muslim dalam masyarakat ?

C. Tujuan

1. Memahami pengertian kepribadian muslim 2. Mengetahui maksud dari Masyarakat

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepribadian

Kepribadian dalam bahasa arab disebut as-syakhshiyyah, berasal dari kata syakhshun, artinya, orang atau seseorang atau pribadi. Kepribadian bisa juga diartikan sebagai identitas seseorang (haqiqatus syakhsh). Kepribadian atau syakhshiyyah, seseorang dibentuk oleh cara berfikirnya (aqliyah) dan caranya berbuat untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan atau keinginan keinginan nafsiyah.1

Kepribadian (personality) berasal dari bahasa yunani per dan sonare, yang berarti topeng. Tetapi juga berasal dari kata personare yang berarti pemain sandiwara, yaitu pemain yang memakai topeng tersebut.

Menurut May, kepribadian sesuatu yang menjadikan seseorang berlaku efektif atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh atas perbuatan-perbuatan selainnya. Dalam bahasa psikologi dikatakan sebagai stimulus sosial yang utama yang terdapat pada diri seseorang.

Sedangkan Dashiell mendefinisikan sebagaimana yang dikutip oleh Crow and Crow bahwa kepribadian adalah keseluruhan gambaran tingka laku yang terorganisir,

(6)

terutama sebagaimana yang dapat dihayati oleh orang-orang sekitarnya, dalam bentuk cara hidup yang tetap.

Kemudian Allpor mengatakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas berbagai sistem psikopisik yang bekerja sebagai penentu tunggal dalam menyesuaikan diri pada lingkungannya.2

Khonstamm menyatakan, kepribadian sebagai keyakinan, orang berkepribadian menurutnya adalah orang yang memiliki keyakinan terhadap tuhan. Di sini tampaaknya, Khonstamm mengaitkan kepribadian dengan faktor keberagaman seseorang. Mereka yang memiliki kepribadian adalah mereka yang pada dirinya hidup keyakinan terhadap tuhan. Dengan demikian dalam pandangan tokoh pendidik ini, kepribadian erat kaitannya dengan keyakinan.

Hartmann mengatakan bahwa keprıbadıan adalah susunan yang terıntegrasıkan

darı cırı cırı umum seorang ındıvıdu sebagaımana dınyatakan dalam corak khas yang

tegas yang dıperhatıkannya darı orang laın3

Sementara ıtu john hocke telah mengemukakan teorı tabula rasa atau papan lılın

ıalah yang sıap untuk dıgambarı berbeda dengan ıslam yang menempatkan fıtrah

sebagaı potensı dasar kejıwaan4

Dalam islam, istilah kepribadian (personality) lebih dikenal dengan Al-Syakhshiyah. Syakhshiyah berasal dari kata syakhsh yang berarti pribadi kata ini

kemudian diberi ya nisbah sehingga menjadi kata benda buatan (nasdar shima’ly). Syakhshiyah yang berarti kepribadian.5

2 Prof. Dr. H. Ramayulis, Psikologi Agama (Jakarta, Kalam Mulia 2002) cet. 1 h.122

3 Dr Muhammad Utsman Najalı jıwa dalam pandangan para fılsafat muslım Bandung 2002 h 16

4 Drs H Ahmad Fauzı psıkologı umum h 116

(7)

Secara terminologi kepribadian Islam memiliki arti yaıtu serangkaian perilaku normatif manusia, baik ıtu sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial yang normanya diturunkan dari ajaran islam dan bersumber dari Al-Quran dan al-Sunnah.

Kepribadiaan menurut kebanyakan orang adalah pengaruh yang ditimbulkan seseorang atas diri orang lain, atau sebagai kesan utama yang ditinggalkan seseorang pada orang lain. Misalnya, mereka mengatakan tantangan seseorang sebagai berpribadi agresif atau berpribadi pendamai. Sementara para psikolog memandang kepribadian sebagai struktur dan prosese-proses kejiwaan tetap yang mengatur pengalaman pengalaman seseorang dan membentuk tindakan-tindakan dan respon terhadap lingkungannya dengan cara yang berbeda dengan orang lain.6

Dinamika kepribadian islam, kepribadian dalam psikologi Islam adalah “integrasi sistem kalbu, akal, dan nafsu manusia yang menimbulkan tinkahlaku”. Meskipun definisi ini amat sederhana, namun memiliki konsep yang mendalam. Definisi ini juga sebagai bandingan dengan definisi yang dikemukakan oleh Freud dan Jung dari psikol.7 Untuk dapat memahami kepribadian manusia secara teliti dan benar, maka sebagai faktor yang membentuk kepribadian untuk dikaji. Dalam mengkaji faktor-faktor yang membentuk kepribadian, para psikolog modern menkaji kepribdian berkait dengan faktor faktor biologis sosial, dan budaya. Mereka mengkaji dampak keturunan, struktur tubuh, dan sifat pembentukan sistem-sistem saraf dan kelenjar. Sementara dalam mengkaji pengaruh faktor-faktor sosial atas kepribadian, mereka lebih banyak

(8)

mengkaji pengalaman-pengalaman pada masa kecil, khussnya dalam keluarga dan cara kedua orang tua bergaul dengan anak.8

Pada dasarnya kepribadian bukan terjadi secara serta merta akan tetapi terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang. Oleh karena itu banyak faktor yang ikut ambil bagian dalam membentuk kepribadian manusia tersebut. Dengan demikian apakah kepribadian seseorang itu baik, buruk, kuat, lemah, beradap atau biadap sepenuhnya ditentukan oleh faktor yang mempengaruhi dalam pengalaman hidup seseorang tersebut. Dalam hal ini pendidikan sangat besar penanamannya untuk membentuk kepribadian manusia itu.

Sosok seseorang yang memiliki kepribadian sangat tinggi dan tak pernah kering, digalih adalah pribadi Rasulullah SAW. Ketinggian kepribadian Rasulullah SAW. Dapat dilihat dari pernyataan Al-Qur’an , pengakuan Rasulullah SAW sendiri, dan kesaksian sahabat yang mendampinginya. Hal ini Allah isyaratkan dalam firman-nya surat al-Ahzab ayat 21,

(9)

21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.9

a. Struktur kepribadian muslim

Menurut Mujib struktur kepribadian presfektif islam adalah fithrah. Sturktur fithrah memiliki tiga dimensi kepribadian. (1) deminsi pisik yang disebut dangan fithrah jasmani. (2) dimensi psikis yang disebut dengan fithrah rohani. (3) dimensi psikologis yang disebut dengan fithrah nafsani.10

Substansı ruh adalah substansı yang merupakan suatu kesempurnaan awal

Al Gazalı menyebutnya lathıfah yang halus dan bersıfat ruhanıruh sudah ada ketıka

tubuh belum ada dan tetap ada meskı jasadnya telah matı father Rahman

menyatakan bahwa ruh amanah oleh karena ıtu ıa memılıkı keunıkan dıbandıng

dengan makhlunk yang lain dengan amanah ınılah ıa menjadı khalıfah dı muka

bumı ını11

9 Faizah, & H. Lalu Muchsin Effendi, Psokologi Dakwah, (Jakarta, Kencana 2009) cet.2. h. 69 10 Prof. Dr. H. Ramayulis, Psikologi Agama (Jakarta, Kalam Mulia 2002) cet. 1 h.136

(10)

B. Pengertian masyarakat

Tema “ Masyarakat” merupakan alih bahasa dari society atau community. Society

dapat diartikan sebagai masyarakat umum, sedangkang community dapat diartikan sebagai masyarakat setempat atau paguyuban.

Community merupakan sup-kelompok yang mempunyai karakteristik seperti society, tetapi pada skala yang lebih kecil, dan dengan kepentingan yang kurang luas

dan terkoordinasi. Yang tersembunyi dalam konsep community adalah suatu wilayah teritorial, sebuah derajat yang dapat dipertimbangkan mengenai perkenalan dalam kontak antar pribadi, dan adanya beberapa basis koerensi khusus yang memisahkannya dari kelompok yang berdekatan. Community mempunyai pembekalan diri terbatas dibandingkan society, tetapi dalam batas-batas itu mempunyai asosiasi yang akrab dan simpati yang lebih dalam mungkin ada beberapa ikatan khusus dalam society seperti ras, asal-usul bangsa, atau afilasi keagamaan.

(11)

Untuk mempermudah pemahaman orang tentang community, Gerhard Emmanuel Lenski membagi community dalam 2 kategeri yaitu geografi dan kultural.12

Masyarakat islam sesuatu yang logis mesti ada dalam meteodologi islam ini adalah tersedianya suatu masyarakat islam, semua usaha sungguh – sungguh yang di lakukan dalam pendidikan itu kemungkinan besar akan sia sia saja masyarakat itu tidak tersedia atau yang tersedia adalah suatu masyarakat yang pikiran dan tindakannya berlawanan dengan ide pendiidikan itu.

Benar bahwa suatu masyarakat islam adalah tujuan akhir pendidikan islam,tetapi masyarakat seperti itu sekaligus merupakan alat untuk mengkokohkan ajaran-ajaran islam dan membentuk orang-orang yang melaksanakannya dari dini sekali sehingga mereka dapat terbentuk berdasarkan ajaran islam dan menjadi pembawa ajaran-ajaran itu.

Topang tindih antara tujuan dan alat itu dengan sendirinya merupakan topang tindih antara orang seorang dan masyarakat dan antara satu generasi dengan generasi lain. Kapan pun kita tidak akan bisa menegaskan batas yang pasti antara satu generasi dari generasi berikutnya, begitu pula antara orang seorang dan masyarakat tempat orang itu hidup, dan juga antara satu alat dengan alat-alat dan tujuan yang ingin di capai oleh alat-alat itu.13

Dalam menciptakan suatu masyarakat islam kita harus memulainya dari seorang atau dari kumpulan beberapa orang. Demikian pula Rasullah S.A.W menerima wahyu dan kenabian,mengisi jiwanya,lalu mulai bergerak untuk berkerja di dunia nyata demikianlah ciri-ciri khas kerasulan agung itu,yang di depannya terletek akidah yang

(12)

hidup yang penuh gerak yang di berikan oleh Allah di dalamnya kemurnian agama dan keistimewaan kerasulan itu, serta memberikan pula di dalamnya energi dan tenaga yang dengan akidah itu sanggup menancapkan akar di tanah keringkorontang yang belum pernah satu benih pun di sana tumbuh. Kemudian akidah itu menyebar dengan cepat tidak ada bandingan nya di dalam sejarah, tetapi kemudian tidak mampu menangkis barisan taktik dan serangan tartar dari serangan tentara salib dan dari dalam banyak sekali serta tidak mampu memberantas hama-hama yang terus hidup dan siap sedia meledak lagi.

b. Prinsip dasar islam terhadap masyarakat

Mengakui bahwa masyarakat dalam pengertian yang paling sederhana ialah kumpulan individu dan kelompok yang di ikat oleh kesatuan negara,kebudayaan dan agama.

Dalam sumber-sumber islam yang pokok seperti Qur’an surah dan riwayat salafus saleh mungkin tidak di temui difinisi masyarakat sebagaimana yang terdapat dalam ilmu sosiologi modern. Tapi kendati pun demikian tidak ada suatu teks pun dari sumber pokok itu yang melarang pengambilan definisi yang luas ato apa juga yang lain selama iya tidak bertentangan dengan spirit dasar dan metode-metodenya yang umum. Islam adalah sistem ilahi di pandang dari perundang-undangnya, ilmiah di pandang dari pengalaman segi sejarahnya.

(13)

usaha atau kerja menjadi sumber hak dan derajat seseorang. Atau kesadaran bahwa persaudaraah seiman menjadikan mereka sekutu dalam pekerjaan baik dalam sumber,penghasilan atau harta,mana semuanya adalah milik Allah.14

Memangnya menjadi tujuan utama islam dan syari’at islam membentuk masyarakat

yang mulia berlandas hukum-hukum yang umum pelaksanaannya tujuan itu boleh di ringkaskan sebagai menjaga kehormatan dan mertabat insan, adil dalam segala segi baik dalam undang-undang,sosial dan hubungan antar bangsa, berkerjasama, mahabbah, kasih sayang dan berperikemanusiaan menjaga kepentingan dan kebajikan umum dan membanteras kejahatan dari muka bumi ini.

Meyakini bahwa masyarakat islam sikap dan cirinya yang tersendiri : membedakannya dari masyarakat lain ini menyebabkan masyarakat islam benar-benar menjadi masyarakat ideal yang menjadi contoh manusia sejagat untuk menikmati kebahagian, kemakmuran dan memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani.

Masyarakat yang di gariskan dan yang hendak di bina oleh islam bukan merupakan satu idaman yang khayati ato terlalu ideal hingga tidak mungkin di capai dalam realitas, tetapi satu gambaran masyarakat yang merangkum idealisme dan realisme. Masyarakat yang mengimbangi tuntutan dunia dan akhirat , pembinaan fisik, akal dan rohani. Dan mengimbangi tuntutan pribadi orang ramai. Masyarakat tersebut pernah di jelmankan di satu jaman dahulu; ketika berkembangnya dakwah islam, dan pada zaman kegemilangan negara islam. Kesannya telah dirasakan kebahagiaan, kemakmuran,

(14)

kemuliaan, maruah, keadilan. Berkembang dan terkontrol; membawa kebahagiaan pada penduduk.

C. Pola dan Cırı cırı Keprıbadıan Muslım

Keprıbadıan merupakan kenıscayaan suatu bagıan dalam Interıordarı dırı kıta yang

perlu untuk dıgalıdan dı temukan agar sampaı kepada keyakınan sıapakah dırı kıta yang

sesungguhnya

Dıantaranya adalah surah Al Baqarah 1-20 rangkaıan ayat ını menggambarkan tıga

model keprıbadıan manusıa yaknı keprıbadıan orang yang berıman keprıbadıan orang

yang kafır serta keprıbadıan orang munafık.15

Berikut ini adalah sifat sifat atau ciri ciri darıtıpe masing masing tipe kepribadian

berdasarkan apa yang dıjelaskan dalam rangkaıan ayat tersebut adapaun yang sesuai

tema pada kali ini focus pada ciri atau sıfat keprıbadıan muslim sesuai Al Quran dan Sunnah yang merupakan dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan satu dari sekian aspek kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim pribadi musli yang di kehendakı oleh Al Quran dan sunnah adalah pribadi yang sikap dan ucapan

serta tindakannya terwanai oleh nilai nilai yang yang datang darı Allah SWT ada

sepuluh profil atau cri khas yang harus lekat pada setiap pribadi Muslim. Yaitu

(15)

1. Salimul Aqidah

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap musli. Dengan adanya aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan ikatan yang kuat itu tidak akan menyimpang ddari jalan dan ketentuan nya dengan kebersihan dan kemantapan aqidah seorang muslim akan menyerahkan segala perbutannya kepada Allah SWT.

2. Shahihul Ibadah

Ibadah yang benar atau shahihul Ibadah merupakan salah satu Rasul Saw. Yang penting dalam suatu haditsnya beliau menyatakan : sholatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku sholat. dari ungkapan ini dapat disimpulkan bahwa setiap melaksanakan iperibadatan seharusnya kita merujuk pada sunnah nabi Rasulullah Saw. Dan Al-Qur’an sebagai pedoman.

3. Matinul khuluk

Akhlak yang kokoh merupakan sikap atau perilaku yang harus di miliki oleh setiap seorang muslim. Baik itu berhubungan dengan Allah maupun sesama manusia. 4. Qowiyyul jismi

Yaitu sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap oran muslim, kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanan ajaran islam secara keseluruhan. Seperti shalat, puasa, zakat.

5. Mutsaqaful Fikri

Intelek dalam berfikir merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang terpenting. Karena itu salah satu sifat Rasulullah Saw. Fatonah atau cerdas.

(16)

Berjuang melawan hawa nafsu merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim. Karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik atau buruk. Seperti hadits dari rasulullah Saw.

“ tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya

mengikuti apa yang aku bawa. (H.R. Hakim)

7. Haritsun ‘Ala Waqtihi

Pandai menjaga waktu merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasulnya.

8. Munazhzhamun fi Syu’unihi

Teratur dalam suatu urusan termasuk kepribadian seorang muslim yang di tekankan oleh Al-Qur’an dan Sunnah oleh karena itu dalam hukum islam baik yang terkait dalam masalah ubudiyah atau muamalah harus diselesaikan dengan baik.

9. Qodirun ‘Alal Kasbi

Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri. Yaitu merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim ini merupakan sesuatu yang sangat diperlukan pada seorang muslim yang ingin membentuk kepribadiannya. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian. Terutama dari segi ekonomi.

10.Naafi’un Lighoirihi

(17)

setiap musli itu harus selalu berfikir. Mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat pada hal-hal tertentu.

D. Proses Pembentukan Kepribadian Muslim Melalui Masyarakat

Dalam suatu masyarakat akan terkumpul (terakomondasi) berbagai macam tujuan yang lebih besar dan menyeluruh yakni terbinanya hubungan yang harmonis, persaudaraan sejati, memepertahankan kebenaran, menetapkan dasar keadilan dalam hak dan tanggung jawab antara sesame manusia tidak mengutamakan sesiapa kecuali atas dasar taqwa dan shaleh, dan nilai akhlak luhur dan utama yang menjadi asas pembinaan sosial yang baik menurut Islam (manusia menyeluruh).

Hal ini sesuai dengan tujuan yang diturunkan ajaran Islam yaitu menyusun hubungan baik antara manusia dengan tuhannya juga mengatur aspek-aspek kehidupan sosial. Keluarga merupakan unit pertama bagi pembentukan suatu masyarakat pada tahap institusi.

Hal ini merupakan jembatan meniti bagi generasi yang akan datang. Keluarga merupakan perserikatan yang mula-mula sekali yang dihayati oleh bayi selepas lahir. Didalamnya ia berinteraksi dan mengambil asas-asas bahasa, nilai ukuran perilaku, kebiasaan kecendrungan jiwa social dan dasar-dasar kepribadian. Melihat dari segi pentingnya keluarga, maka wajiblah ia dirikan atas dasar kebenaran, keadilan, kasih saying, tolong menolong dan saling menghormati.16

(18)

Tanggung jawab masyarakat dalam pendidikan adalah kelanjutan dari pendidikan keluarga dan bersama-sama pendidikan disekolah. Tanggung jawab pendidikan dimasyarakat perlu suatu pembinaan dan pembimbing terhadap anak agar tetap terjaga fitrahnya yaitu tetap dalam kesucian dan terhindar dari berbagai Penyelewengan atau perantara lain sebagai kelompok-kelompok khusus.

Tetapi dalam masyarakat modern peranan keluarga sebagai penyaluran kebudayaan tidak mencakupi bagi dan dilengkapkan dengan lembaga-lembaga lain yang mengatur pendidikan dan pengajaran Dan tanggung jawab masyarakat dalam pendidikan adalah kelanjutan dari pendidikan keluarga dan bersama-sama pendidikan sekolah.Tanggung jawab pendidikan dimasyarakat perlu suatu pembinaan dan pembimbingan terhadap anak agar tetap terjaga fitrahnya yaitu tetap dalam kesucian dan terhindar dari berbagai penyelewengan atau kehinaan.

(19)

BAB III

PENUTUP A. Kesimpulan

Kepribadian (personality) berasal dari bahasa yunani per dan sonare, yang berarti topeng. Tetapi juga berasal dari kata personare yang berarti pemain sandiwara, yaitu pemain yang memakai topeng tersebut.

Menurut Mujib struktur kepribadian presfektif islam adalah fithrah. Sturktur fithrah memiliki tiga dimensi kepribadian. (1) deminsi pisik yang disebut dangan fithrah jasmani. (2) dimensi psikis yang disebut dengan fithrah rohani. (3) dimensi psikologis yang disebut dengan fithrah nafsani.

Tema “ Masyarakat” merupakan alih bahasa dari society atau community. Society dapat

diartikan sebagai masyarakat umum, sedangkang community dapat diartikan sebagai masyarakat setempat atau paguyuban.

(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

H. Lalu Muchsin Effendi, Faizah, 2009, Psokologi Dakwah, Jakarta, Kencana.

Jusuf Mudzakar, Abdul Mujib, 2002 Nuansa-Nuansa Psikologi Islam,

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Muhammad Quthb Salman Harun,2008, Sistem Pendidikan Islam.

Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany,1997, Falsafah Pendidikan Islam,

Bulan Bintang Jakarta

Prof. Dr. H. Ramayulis, 2002,Psikologi Agama,Jakarta, Kalam Mulia.

Suharto Toto, 2006, Filsafat Pendidikan Islam, AR-ruzz

Syekh Taqiyuddin An Nabhani, As Syakhshiyyah Al Islamiyyah,

Dr Muhammad Utsman Najalı, jıwa dalam pandangan para fılsafat muslım, Bandung

Drs H Ahmad Fauzı, psıkologı umum,

Referensi

Dokumen terkait

kontemporer, desain yang berkelanjutan, komunitas resor berbintang lima yang mewah ini terdiri dari Resort Collection – vila kolam renang studio, satu, dua, dan tiga kamar

Di samping itu, mengenai bentuk seni bina masjid di Indonesia, Stutterheim (1953) berpendapat bahawa ruang-ruang yang kecil dan sempit di dalam candi tidak dapat dijadikan sebagai

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH: JURNAL ILMIAH

Tanah bengkok milik perangkat Desa Tawangrejo juga ada yang disewakan, dalam penyewaan aset Desa berupa tanah bengkok masyarakat ikut andil dalam pengelolaan aset Desa dengan

Pembahasan pengertian, jenis, dan kriteria pemilihan sumber belajar serta latihan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran bahasa; berbagai cara pengaturan siswa,

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta sampai dengan Triwulan III Tahun 2019 mengalami kenaikan realisasi Belanja sebesar 18,25% dari tahun sebelumnya

Untuk menentukan sampel penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh karena jumlah responden kurang dari 100 orang.. Sampling jenuh yaitu

Bakteri endofit yang diisolasi dari daun jeruk keprok varietas Madura yaitu ada 9 macam koloni bakteri dan di karakteristikkan dengan media PCA, NA dan MCA