• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN PKL II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN PKL II"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATEN KEBUMEN

Oleh

Antonius Aryanto Bayu Saputra NIRM : 06 2 4 14 546

Disetujui, Maret 2016

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Joko Daryatmo, S.Pt., MP Sucipto, S.Pt., MP NIP. 19721016 200112 1 002 NIP. 19580828 198202 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Penyuluhan Peternakan

Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt., M.P. NIP. 19670509 199603 1 002

. PRAKATA

(2)

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. Ali Rahman,M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang

2. Dr. Joko Daryatmo, S.Pt., M.P., sebagai dosen pembimbing utama 3. Sucipto, S.Pt., M.P., sebgai dosen dan pembimbing dua (pendamping) 4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Proposal ini.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Magelang, Februari 2016

Penulis

(3)

PRAKATA... ii

A. Penyuluhan Pertanian... 5

1) Pengertian Penyuluhan Pertanian... 5

2) Falsafah Penyuluhan Pertanian... 5

3) Tujuan Penyuluhan Pertanian... 6

4) Sasaran Penyuluhan Pertanian... 6

5) Materi Penyuluhan Pertanian... 7

6) Metode Penyuluhan Pertanian... 8

7) Media Penyuluhan Pertanian... 8

8) Teknik Penyuluhan Pertanian... 8

B. Elemen Kompetensi... 9

1) Identifikasi Potensi Wilayah... 9

2) Peta Usaha Tani... 10

3) Komoditas Agribisnis Unggulan... 10

4) Programa Penyuluhan Pertanian... 11

5) Materi Penyuluhan Pertanian... 11

6) Sinopsis dan Media Penyuluhan Pertanian... 12

7) Metode Penyuluhan Pertanian... 13

8) Melaksanakan Kegiatan Penyuluhan Pertanian... 13

III. METODOLOGI... 14

(4)

DAFTAR PUSTAKA... 18

(5)

Lampiran 3. Contoh Peta Usahatani Desa (From 3)...23

Lampiran 4. Program pertanian tingkat desa (From 4)...24

Lampiran 5. Matrik Programa Penyuluhan Pertanian (From 5)...25

Lampiran 6. Program Pertanian Tingkat Desa (From 6)...26

Lampiran 7. Contoh Sinopsis Media (From 7)...27

Lampiran 8. Contoh Format (LPM) (From 8)...28

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Pertanian...29

Daftar Hadir Kegiatan Penyuluhan Pertanian...30

(6)

berpencaharian sebagai petani dan sebagian besar wilayahnya bergerak pada sektor pertanian. Namun sistem pertanian di Indonesia masih tergolong tradisional. Hal tersebut menyebabkan para petani tidak dapat mengolah hasil pertanian mereka dengan baik. Peran penyuluh sangat diperlukan bagi para petani untuk memberikan pengetahuan dan arahan agar dapat mengubah pola pikir petani untuk lebih efektif dalam mengolah hasil panen mereka. Penyuluh sangat penting dalam pembangunan pertanian, sehingga para penyuluh dituntut untuk kompeten dan profesional dalam memberikan penyuluhan.

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang merupakan perguruan tinggi yang melaksanakan program pendidikan dengan jurusan penyuluhan perternakan. Materi perkuliahan yang diberikan berupa teori dan praktik. Pemahaman pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah perlu dilengkapi agar materi yang dikuasai menjadi utuh, maka dari itu perlu adanya media penerapan ilmu-ilmu di lapangan dalam bentuk Praktek Kerja Lapang (PKL) yang diharapkan nantinya mahasiswa dapat memberikan penyuluhan pada masyarakat dan dapat menciptakan sarjana sains terapan yang memahami konsep (basic knowledge) tentang kajian ilmiah dalam penyuluhan peternakan, memahami implikasi sosial bidang ilmunya, dan mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman serta memahami kebutuhan masyarakat untuk menciptakan peluang-peluang bagi perkembangan IPTEK dalam dunia peternakan. Selain itu Praktek Kerja Lapang (PKL) dilakukan agar mahasiswa dapat berbaur langsung dengan masyarakat di pedesaan dimana para penyuluh dan petani saling berbagi pengetahuan.

(7)

mempunyai potensi pertanian dan peternakan yang cukup maju dalam pengelolaan usaha taninya di bawah bimbingan para penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan (BPPK) Klirong.

Kondisi wilayah tersebut sangat mendukung untuk digunakan sebagai lokasi PKL II, sehingga mahasiswa dapat melakukan praktik bersama para penyuluh dan petani dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah. Di wilayah tersebut masih banyak penduduk yang berpencaharian sebagai petani sekaligus peternak. Karena faktor tersebut, mahasiswa akan mampu mendalami Ilmu yang sudah didapatkan di perkuliahan sebelumnya untuk dipraktekkan di lapangan secara langsung. Sesuai tujuan, kegiatan ini merupakan sarana untuk menyalurkan ilmu, kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat membantu dan memberikan arahan yang benar kepada para petani dalam memelihara dan merawat hewan ternak.

B. Tujuan Tujuan diadakannya PKL ini adalah :

1. Mampu mengidentifikasi potensi wilayah tingkat kecamatan. 2. Mampu membuat peta usaha tani kecamatan.

3. Mampu menyusun dan mempresentasikan draft progama penyuluhan pertanian tingkat kecamatan.

4. Mampu menetapkan materi penyuluhan pertanian berdasarkan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP)

5. Mampu menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk sinopsis multi media.

(8)

C. Manfaat

1. Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa adalah :

a. Dapat berlatih melakukan tugas kerja penyuluhan dalam pemberdayaan masyarakat tani.

b. Dapat mengenal lebih lanjut realita ilmu yang telah diterima di bangku kuliah melalui kenyataan yang ada di lapangan.

c. Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan kerja yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki.

d. Dapat mempersiapkan langkah–langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya di masa mendatang.

e. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman mahasiswa untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan mahasiswa.

2. Bagi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian :

a. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana program atau kurikulum yang telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna lulusan program ini.

b. Sebagai pengenalan pendidikan program sarjana sains terapan pada badan usaha, perusahaan dan atau masyarakat yang membutuhkan tenaga kerja yang dihasilkan oleh program sarjana Sains Terapan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang.

3. Bagi Lokasi Tempat PKL :

a. Merupakan sarana penghubung antar instansi dengan lembaga perguruan tinggi khususnya program Sarjana Sains Terapan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Magelang.

b. Menciptakan kegiatan kerjasama yang baik di bidang penelitian maupun pemberdayaan SDM pertanian yang saling menguntungkan.

(9)
(10)

II. TINJAUAN PUSTAKA kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya. Menurut Deptan di dalam Kartono (2011), penyuluhan pertanian adalah suatu cara atau usaha pendidikan yang bersifat di luar bangku sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya di pedesaan. Dalam penyuluhan terkandung arti aktivitas pendidikan di luar bangku sekolah (non formal).

2) Falsafah Penyuluhan Pertanian

Falsafah penyuluhan pertanian tidak dapat dipisahkan dengan falsafah pendidikan pada umumnya, karena penyuluhan pertanian merupakan kegiatan pendidikan non formal untuk petani dan keluarganya. Falsafah pendidikan mencakup ''idealisme'', ''pragmatisme'' , dan ''realisme'' begitu juga dengan penyuluhan pertanian. Penyuluhan pertanian dilakaukan untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada petani dengan tujuan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan petani serta membentuk masyarakat yang adil dan makmur yang menjadi cita-cita pembangunan nasional penyuluhan pertanian telah membentuk sebuah idealisme.

(11)

3) Tujuan Penyuluhan Pertanian

Mulyadi (2013) menyatakan tujuan Penyuluhan Pertanian mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu menumbuhkan perubahan-perubahan dalam diri petani yang mencakup tingkat pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi petani terhadap kegiatan usaha tani yang dilakukan. Tujuan penyuluhan jangka panjang yaitu peningkatan taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin. Tujuan pemerintah terhadap penyuluhan pertanian adalah: meningkatkan produksi pangan, merangsang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan rakyat desa, mengusahakan pertanian yang berkelanjutan.

Tujuan penyuluhan pertanian ada 2 tujuan yang akan dicapai yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah hanya menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih terarah pada usaha tani yang meliputi: perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan tindakan petani. Tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan petani (Kartono, 2008).

4) Sasaran Penyuluhan Pertanian

Sasaran dalam penyuluhan pertanian adalah pelaku utama dan pelaku usaha. Pelaku utama adalah petani beserta keluarganya atau koperasi yang mengelola usaha dibidang pertanian, wanatani, minatani, agropastur, penangkaran satwa dan tumbuhan didalam dan disekitar hutan, yang meliputi : usaha hulu, usahatani, agroindustri, pemasaran dan jasa penunjang. Sedangkan pelaku usaha adalah perorangan atau korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha pertanian, perikanan, dan kehutanan (Undang-undang No.16, 2006 tentang SPPPK).

Sasaran penyuluhan pertanian dibagi menjadi 3 yaitu:

(12)

terlibat dalam kegiatan bertani dan pengelolaan usahatani (peternak dan keluarga) sebagai sasaran utama mereka menjadi pusat perhatian penyuluhan dan harus mampu bersama-sama mengambil keputusan tentang segala sesuatu yang akan diterapkan dalam usahataninya.

b) Sasaran penentu dalam penyuluhan pertanian adalah bukan pelaksana kegiatan usahatani namun secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam penentuan kebijakan pembangunan pertanian yaitu kelompok penguasa atau pemimpin wilayah, tokoh informal.

c) Sasaran pendukung penyuluhan adalah pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung tetapi tidak memiliki hubungan kegiatan dengan pembangunan pertanian, tetapi dapat dimintai bantuannya untuk melancarkan penyuluhan pertanian pihak-pihak yang dimaksud adalah para pekerja sosial, seniman dan konsumen pertanian. (Mardikanto, 1993).

5) Materi Penyuluhan Pertanian

Dibidang penyuluhan pertanian materi penyuluhan diartikan sebagai pesan yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran penyuluhan. Menurut UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, materi penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan. Materi penyuluhan pertanian dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian dengan memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya pertanian.

(13)

Menurut Erwin (2011) Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau & mampu menggunakan inovasi baru.

Menurut Mardikanto dan Sutarni (2006) menyatakan, tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah agar penyuluh pertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yg tepat dan berhasil guna, agar kegiatan penyuluhan pertanian yg dilaksanakan untuk menimbulkan perubahan yg dikehendaki yaitu perubahan perilaku petani dan anggota keluarganya dapat berdayaguna dan berhasilguna.

7) Media Penyuluhan Pertanian

Mardikanto dan Sutarni (2006), menyatakan bahwa metode penyuluhan merupakan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

8) Teknik Penyuluhan Pertanian

Teknik penyuluhan pertanian merupakan keputusan-keputusan yang dibuat penyuluh dalam memilih dan menata simbol-simbol maupun isi pesan, menentukan pilihan cara dan frekuensi penyampaian pesan sampai menetapkan bentuk penyajian pesan. Faktor yang membentuk ruang lingkup teknik penyuluhan pertanian antara lain: a). Simbol-simbol, b). Isi pesan, c). Memilih dan menata isi pesan dan d). Frekuensi (Wika Wibowo, 2014).

Berikut ini adalah beberapa teknik penyuluhan pertanian, antara lain : a. Data Primer adalah data yang sudah tersedia atau sudah dimiliki, sedangkan

data Sekunder adalah data tambahan / data yang mengidentifikasi dari desa tersebut ( UU No.16 Tahun 2006 tentang SP3K).

(14)

adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman pelaksaan penyuluhan serta sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan pertanian (Deptan,2009)

c. Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian

adalah jadwal kegiatan yang di susun oleh penyuluh pertanian terampil dan penyuluh pertanian ahli berdasarkan program penyuluhan pertanian setempat, yang mencantumkan hal-hal yang perlu di siapkan dalam berinteraksi dengan pelaku utamadan pelaku usaha pertanian (Deptan, 2009).

d. Pameran

adalah kegiatan untuk memperlihatkan atau mempertunjukan model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagaainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu, dalam rangka promosi (Deptan, 2009). e. Kelompok tani

adalah Kumpulan tani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan dan kebersamaan menghadapi kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya, keakraban dan keserasian) yang dipimpin oleh seorang ketua (Deptan, 2009). f. Tugas pokok penyuluh pertanian

adalah menyuluh, selanjutnya dalam menyuluh dapat dibagi menjadi menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan penyuluhan (Deptan, 2009).

B. Elemen Kompetensi 1) Identifikasi Potensi Wilayah

(15)

Menurut Pudjianto (2014), adapun tujuan dari penggalian data potensi wilayah yaitu tersedianya gambaran keadaan wilayah agroekosistem desa mengenai masalah dan potensi pengembangan usahatani yang ada di desa tersebut. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh di lapangan baik dari petani maupun masyarakat yang terkait, sedangkan data sekunder diperoleh dari monografi desa / kecamatan dan atau BPP daerah.

2) Peta Usaha Tani

Peta adalah wahana bagi penyimpanan dan pengkajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan penggambilan keputusan hingga tahapan tingkatan pembangunam (Mulyadi, 2013).

Usahatani menurut Mubiyarto di dalam Mulyadi (2013), adalah lebih ke pertanian rakyat, usahatani sebagai himpunan dari sumber-sumber alam yang ada ditempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan diatas tanah itu dan sebagainya.

3) Komoditas Agribisnis Unggulan

Komoditas menurut Alfia Nisa (2014), ialah barang dagang utama. Menurut Ikhsan Semaoen (1996) di dalam Intannanda, agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang berkaitan dengan sektor agribisnis mencakup perusahaan yang memasok input agribisnis, jasa pengangkutan dan jasa keuangan.

4) Programa Penyuluhan Pertanian

(16)

pertanian yang disusun setiap tahun memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksanaan penyuluhan (PERMENTAN NO.25 tahun 2009)

Menurut UU No.16 Tahun 2006 tentang SP3K Programa penyuluhan terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten /kota, programa penyuluhan nasional. Programa tersebut disusun dengan memperhatikan keterpaduan dan kesinergian, Programa penyuluhan pada setiap tingkatan.

Penyusunan programa penyuluhan pertanian didasarkan pada Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 (SP3K) yaitu bahwa programa penyuluhan pertanian terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan provinsi, dan programa penyuluhan nasional.

Dengan berlakunya Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K) maka programa penyuluhan pertanian diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian spesifik lokalita yang strategis dan mempunyai daya ungkit tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah dan pendapatan petani.

5) Materi Penyuluhan Pertanian

Dalam penyusunan sinopsis adalah suatu ringkasan materi yang dapat dituangkan kadalam sinopsis atau dalam bentuk narasi materi yang ingin disampaikan oleh mahasiswa atau para penyuluh tersebut dan selalu berkoordinasi dengan pembimbing eksternalnya.

(17)

Materi Penyuluhan adalah bahan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagi bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi hukum dan kelestarian lingkungan (Deptan, 2009).

Menurut Wika Wibowo (2014), materi penyuluhan pertanian merupakan segala sesuatu yang disampaikan pada penyuluhan pertanian. Materi penyuluhan dapat berupa ilmu dan inovasi baru.

Materi penyuluhan, pada hakikatnya merupakan segala pesan yang ingin dikomunikasikan oleh penyuluh kepada masyarakat sasarannya. Dengan kata lain, materi penyuluhan adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam proses komunikasi pembangunan.

6) Sinopsis dan Media Penyuluhan Pertanian

Kegiatan yang akan saya laksanakan adalah memandu demonstrasi farm yang akan dilaksanakan dilahan usaha kelompok tani yang sudah ada tetapi terlebih dahulu haruslah saya konsultasikan terlebih dahulu kepada penyuluh/PPL setempat.

Metode penyuluhan pertanian adalah cara/teknik penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka tau, mau, dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup (Deptan, 2009).

7) Metode Penyuluhan Pertanian

(18)

pertanian harus didasarkan pada persyaratan-persyaratan seperti berikut : sesuai dengan keadaan sasaran, cukup dalam jumlah dan mutu, tepat sasaran dan waktunya, amanat harus mudah diterima dan dimengerti, dan murah pembiyayaan.

8) Melaksanakan Kegiatan Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup ( UU SP3K. Tahun 2006 ).

(19)

III. METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) II ini dilaksanakan di Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, kegiatan berlangsung selama 3 bulan dari tanggal 4 April sampai 3 Juni 2016.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dipakai guna memperlancar kegiatan PKL yaitu : blangko, alat tulis, printer, laptop atau komputer, jurnal harian, kamera, kertas, tinta, spidol, dan buku panduan profil desa.

C. Rencana Kegiatan 1. Identifikasi Potensi Wilayah

Kegiatan pengidentifikasian potensi dan permasalahan agribisnis wilayah kecamatan, menurut rencana akan dilaksanakan di Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, dengan kegiatan : melakukan koordinasi dengan penyuluh pertanian yang berada di lapangan, aparat desa dan kepala BP3K Kecamatan Klirong tentang penyusunan program penyuluhan, menganalisis data potensi wilayah, dan membantu penyusunan programa penyuluhan meliputi : mengumpulkan petani sebagai perwakilan tani dan tani desa penyuluh, mengumpulkan data dan memberikan kuisioner.

2. Peta Usahatani

Peta usahatani dibuat berdasarkan identifikasi permasalahan agribisnis wilayah desa. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi : konsultasi dengan penyuluh setempat, membuat peta usahatani desa dengan langkah : membuat admin wilayah desa, simbol potensi wilayah desa, pasang simbol sesuai posisi keberadaan, dan beri keterangan setiap simbol dalam peta.

(20)

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu : konsultasi dengan penyuluh setempat atau pembimbing eksternal, menetapkan komuditas agribisnis unggulan bersifat spesifik lokasi berdasarkan identifikasi dan analisa data potensi dan permasalahan.

4. Program Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa

Kegiatan yang dilakukan yaitu : konsultasi dengan penyuluh setempat atau pembimbing eksternal, bersama instansi terkait aparat desa, kelompok tani untuk mendiskusikan langkah kerja, merumuskan dan mencapai tujuan. Masalah untuk dipecahkan ada tiga yaitu faktor teknis, non teknis, dan faktor sosial terhadap peningkatan produksi, manajemen dan pemasaran.

5. Materi Penyuluhan Pertanian

Berdasarkan materi penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di BPK Kecamatan Klirong kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu :mengadakan koordinasi dengan pengawas eksternal dan kelompok tani, dan memilih materi yang benar sesuai sasaran.

6. Sinopsis dan Media Penyuluhan Pertanian

Koordinasi dengan pembimbing eksternal, membuat sinopsis materi penyuluhan, memilih media penyuluhan sesuai materi sarana biaya.

7. Metode penyuluhan pertanian

Tahap adopsi sasaran, menetapkan alternatif metode penyuluhan dan karakteristik sasaran, biaya, konsul pembimbing eksternal.

8. Melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian

(21)

identifikasi tujuan kegiatan penyuluhan yang meliputi penguasaan materi, sesuai kegiatan sasaran dan kecakapan penyampaian maateri, b.) menentukan metode, c.) menyiapkan perlengkapan akmin, lapor persiapan menyuluh, d.) melakukan penyuluhan dan rencana tindak lanjut penyuluhan pertanian.

D. Jadwal Rencana Kegiatan

Jadwal rencana kegiatan dibuat untuk memudahkan peserta PKL II dalam melaksanakan kegiatan di lapangan. Sehingga waktu yang digunakan selama PKL II berlangsung tidak terbuang untuk berbagai macam kegiatan yang tidak perlu. Rencana kegiatan akan digunakan oleh mahasiswa yang melaksanakan PKL II untuk mengefektifkan kegiatan dalam mencari informasi yang dibutuhkan, sehingga meminimalisirkan terjadinya peristiwa kekurangan data. Jadwal Rencana Kegiatan PKL II dapat dilihat di dalam tabel berikut :

Tabel. Jadwal kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) II

Waktu Jenis Kegiatan

Bulan ke-1 bulan April 2016

(22)

Mencari dan konsultasi kepada pembimbing Koordinasi dengan aparatur desa

Orientasi lapangan

Bulan ke-2 bulan Mei 2016

Menyusun jadwal kegiatan

Mencari dan mengumpulkan data di desa Membuat peta usaha tani

Menentukan komoditas agribisnis unggulan yang bersifat spesifik lokasi

Bulan ke-3 bulan Juni 2016

Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian sebagai anggota

Konsultasi dengan pembimbing Merangkum hasil kegiatan

Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian

Konsultasi dengan pembimbing Merangkum hasil kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pertanian. 2009. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian Angka Kreditnya. Diakses tanggal Maret 2016. www.deptan.go.id/pengumuman /juknis pp/lamp juknis pp.pdf

(23)

Damin, Erwin. SP., 2011. : Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Diakses Maret 2016. https://munalakanti.wordpress.com/category/metode-dan-teknik-penyuluhan-pertanian

Intannanda, 2011. Pengertian agribisnis. Diakses pada tanggal Maret 2016. htpps://intannanda.wordpress.com/menu/agribisnis

Kartono. 2008. Pengertian Penyuluhan Pertanian. Diakses Maret 2016. http://ronggolawe13. blogspot. com / 2008 / 01 / pengertian – penyuluhan – pertanian. Html.

KIPPK, 2005. Laporan PKL III STPP Magelang. Diakses tanggal Maret 2016. https://rahmanbabd.wordpress.com/2013/02/26/laporan-pkl-iii-stpp-magelang/

Mardikanto dan Sutarni. 2006. Metode penyuluhan Pertanian. UNS Press. Surakarta

Mardikanto, 1993. Proposal PKL pelaksana pemula. Diakses tanggal Maret 2016.

https://docs.google.com/document/d/1Imu6DYdEO8EIS8b7n4-CU3k3b0l6amMHKwJHoqYh9G0/edit?pli=1

Mulyadi herrty, 2013. Arti-dan-Tujuan-Penyuluhan, diakses tanggal Maret 2013, http://www.slideshare.net/anandalintang/arti-dan-tujuan-penyuluhan

Nisa, A 2014. Arti Komoditas. Diakses Maret 2016. Htpp://brainly.com.id/tugas/

Pudjianto, Tri Udje. 2014. Identifikasi Potensi Wilayah. Diakses Maret 2016. http://agri-tani.blogspot.com/

Sutoyo, 2013.Media-Penyuluhan-Pertanian.html, diakses tanggal Maret 2016, http://sutoyoagribisnis.blogspot.com/2011/08/media-penyuluhan-pertanian.html

Undang-undang No.16/2006. Penyuluhan Peternakan. Diakses tanggal Maret 2016. http://www.anneahira.com/penyuluhan-peternakan.htm

Undang-undang SP3K. Tahun 2006.Penyuluhan Pertanian.Diakses tanggal Maret 2016. http://www.slideshare.net/anandalintang/arti-dan-tujuan-penyuluhan Wika wibowo 2014. Teknik Penyuluhan. Diakses pada tanggal Maret 2016. http://

www.slideshare.net/wika_wibowo/

(24)

Ibrahim, J.T. A. Sudiyono dan Harpowo. 2003. Komunikasi dan Penyuluhan

Pertanian. Bayumedia Publising, Malang.

Setiana. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. PT. GHALIA Indonesia Anggota IKAPI. Bogor.

Arfah, S. R. 2012. Evaluasi Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS).Diakses 20 April 2015. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/ handle/123456789/2071/Skripsi%20St.Rahmawati%20Arfah.pdf? sequence=1.

Lestari,Y. K. 2013. Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Rujukan Berjenjang Kasus Kegawat darutan Maternal dan Neonatal Pada Program Jampersal

Di Puskesmas Kencong Tahun 2012. Diakses 20 April 2015.

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/1865/ Yuli-Karya-Lestari-102110101202.PDF sequence1.

Padmowiharjo, 1999. Teknik Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka, Jakarta.

Eniro. 2008. Instrumen Penelitian. Diakses 13 Maret 2014. http://www.ptik.polri.go.id/materi.MODUL-8b.pdf.

Burhanuddin, afid. 2013. Pengumpilan Data dan Instrumen Penelitian. Diakses 4 Agustus 2015. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/ pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian-3/

Siska. 2013. Pengertian Sampel Penelitian. Diakses 4 Agustus 2015. http://matakristal.com/pengertian-sampel-penelitian/

Wahyuningsih, R. 2009. Populasi dan sampel. Diakses tanggal 20 April 2014.

Htpp://retnoonline.blogspot.com/2009/11/populasi-dan-sampel.html

Wrahatnala, Bondet. 2012. Pengolahan Data Kuantitatif Dalam Penelitian Sosial. Diakses 4 Agustus 2015. http://ssbelajar.blogspot.com/2012/11/peng-olahan-data-kuantitatif.html

(25)

LAMPIRAN

(26)

9) Lampiran 1. Risalah Kunjungan Penyuluh ke Kelompok tani (From 1)

Hari/Tanggal :

Waktu Kunjungan :

Nama Kelompok tani :

Jumlah anggota yang hadir : Laki-laki ... Perempuan ...

Topik yang dibahas :

Masalah yang diajukan/dihadapi*) :

Pemecahan masalah :

Masalah yang belum dapat dipecahkan dan perlu tindak lanjut

:

Keterangan :

Penyuluh Setempat

(...) NIP :

Ketua Kelompoktani yang dikunjungi

(...)

(27)

Lampiran 2. Identifikasi Potensi dan Permasalahan Agribisnis (From 2) Tabel 1. Identifikasi Masalah Pengembangan Usahatani

No Nama

Poktan Komoditi

Masalah yang dihadapi

Prioritas masalah yang akan dipecahkan

Topik/materi yang dibutuhkan

Tabel 2. Identifikasi Potensi Pengembangan Usahatani

No PoktanNama Komoditi

Potensi yang dapat dikembangkan

Topik/materi yang

(28)
(29)

Lampiran 4. Program Pertanian Tingkat Kecamatan (From 4) Program Pertanian Kecamatan Klirong Tahun 2016 No Kelompoktani Komoditas*) Kegiatan Waktu Penanggung

jawab Keterangan

Penyuluh Aparat desa Kontak Tani Peserta PKL

………… ………. ………. ………

(30)

Lampiran 5. Matrik Programa Penyuluhan Pertanian (From 5)

Pelaku Utama PelakuUsaha Petugas

Wanita

Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota.

(31)

Lampiran 6. Program Pertanian Tingkat Kecamatan (From 6)

RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH (RKTP) Nama : Sutarsih, A. Md.

Tahun : 2016 Wilayah

Kerja : Tanggulangin

N

o Tujuan Masalah Sasaran

KEGIATAN PENYULUHAN

Keterangan Materi Kegiatan/Metoda Volume Lokasi Waktu SumberBiaya PenanggungJawab Pelaksana

Ket :

Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota.

(32)

Lampiran 7. Contoh Sinopsis Media (From 7)

SINOPSIS

Judul Materi : ... Bagian

Awal... ... ... ...

Bagian

Utama... ... ... ...

Bagian

Akhir... ... ... ...

Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis Penyuluh,

(33)

Lampiran 8. Contoh Format Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) (From 8) LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH

(LPM)

Judul : ... Tujuan : ... Metode : ... Media : ... Waktu : ... Alat Bantu : ... Sasaran : ...

Pokok

Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan

Pendahuluan

Isi

Pengakhiran

Magelang, ... Penyuluh,

(...)

(34)

1. Mahasiswa a. Nama :

b. NIRM :

c. Semester : II (Dua)

d. Unit Kerja : STPP Magelang

2. Nama kegiatan : Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Pertanian

3. Waktu /tanggal : ... 4. Tempat/Lokasi : ...

5. Hasil : Magang/membantu pelaksanaan kegiatan penyuluhan dengan materi ” ...” yang dihadiri petani, sejumlah ... orang (daftar hadir terlampir).

..., juni 2015

Penyuluh Setempat Mahasiswa,

... ...

DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN

(35)

No Nama Kedudukan dalam kelompok Tanda Tangan 1

2 3 dst

Penyuluh Setempat Ketua Kelompok Mahasiswa

Gambar

Tabel 2. Identifikasi Potensi Pengembangan Usahatani

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 6 memperlihatkan bahwa Kabupaten Agam memiliki potensi yang besar untuk pengembangan budidaya jagung hal ini dapat dilihat suhu dengan klasifikasi sangat sesuai

Data keadaan morbiditas pasien rawat jalan rumah sakit (RL 2b) Laporan ini dibuat setiap triwulan berdasarkan catatan harian yang dikompilasi setiap bulan, dan

Performansi kerja PPL dalam pengembangan agribisnis kedelai di Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan menurut persepsi petani sebagai salah satu sasaran kegiatan penyuluhan

Berdasarkan hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan PKL pada Ventura Studios, yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2017, perlu adanya peningkatan dan penambahan pengajar di

3.1.3 Kendala yang Dihadapi Dari pemaparan di atas mengenai bidang kerja dan pelaksanaan kerja, penulis menghadapi permasalahan atau kendala sebagai berikut: Printer yang ada di PT

Landasan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan PKL disusun dan dilaksanakan berdasarkan Kurikulum KKNI Tahun 2014 bagi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi

Materi Kegiatan Rincian Kegiatan Output Kegiatan - Tata kerja pegawai jam kerja,shift 2 Observasi lahan produksi pembenihan kentang G0 - Mengidentifikasi Teknik penanaman yang

24 4.3.1 Tahap Pertama Pada tahap pertama, pada UPJA Taju Jawa biasanya memeriksa kelengkapan Traktor Roda 4 sebelum dioperasikan yaitu dengan memeriksa : • Pengecekan dan menganti