• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Program investasi Kabupaten/Kota yang merupakan rekapitulasi dari dokumen RPIJM yang

telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan Kabupaten/Kota dari aspek teknis, biaya dan

waktu. Selain itu rencana program investasi harus dilengkapi dengan kesepakatan pendanaan yang

diwujudkan melalui persetujuan dan tanda tangan dari Bupati/Walikota/Gubernur selaku kepala

daerah. Program investasi bidang PU/Cipta Karya disusun berdasarkan prioritas menurut kebutuhan

Kabupaten/Kota untuk memenuhi sasaran dan rencana pembangunan Kabupaten/ Kota. Setiap

daerah diharapkan mempunyai prioritas yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan wilayahnya,

sebagai contoh bahwa Kabupaten/Kota A lebih memprioritaskan pogram investasi air minum di

tahun-tahun awal jangka menengah karena Kabupaten/Kota tersebut mempunyai pertimbangan

bahwa sebagian besar penduduknya merupakan penduduk di daerah rawan air, hal ini belum tentu

sama dengan daerah lain.

Dokumen rencana program investasi yang merupakan rekapitulasi dan intisari dari RPIJM

Kabupaten/Kota. Setiap Kabupaten/Kota diharapkan dapat menyampaikan rencana program dalam

sebuah ringkasan eksekutif berupa ringkasan rencana investasi dan mekanisme pembiayaan serta

pembiayaan yang merupaakn bagian sinkronisasi dan prioritas program di Kabupaten/Kota.

Dokumen rencana program investasi ini dilengkapi aspek legalitas yang diwujudkan dalam

kesediaan Bupati/Walikota selaku penyelenggara pembangunan daerah untuk melaksanakan

program investasi yang telah diusulkan.

Penyusunan rencana program investasi, dalam bentuk ringkasan eksekutif, hendaknya

ditekankan aspek keterpaduan antara pengembangan wilayah/kawasan dengan pengembangan

sektor bidang PU/Cipta Karya, yang akan mencakup: Koordinasi Pengaturan, Integrasi Perencanaan,

dan Sinkronisasi Program berdasarkan Skala Prioritas tertentu atau yang ditetapkan yang paling

RENCANA KESEPAKATAN

(MEMORANDUM)

RENCANA INVESTASI

▸ Baca selengkapnya: daya jangkau suatu wilayah untuk memberikan pelayanan sosial bagi wilayah- wilayah lain disekitarnya disebut.

(2)

RPIJM diwujudkan melalui sinkronisasi pembangunan sektor bidang PU/Cipta Karya terhadap

rencana pengembangan wilayah/kawasan. Keterpaduan Program diharapkan dapat terwujud dari

hasil penyusunan rencana pendanaan yang akan sangat mempengaruhi dalam keterpaduan

pelaksanaan. Selain itu juga perlu dijelaskan dalam hal keterpaduan kelembagaan dalam mendukung

pembangunan dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota.

Penentuan skala proritas program merupakan hasil iterasi antara analisis yang dilakukan

terhadap rencana pembangunan Kabupaten/Kota dan analisis yang kebutuhan dan rencana

pengembangan sektor/komponen, kemampuan keuangan, maupun kemampuan kelembagaan.

Penentuan skala prioritas program secara explisit perlu dituangkan di dalam Skenario Pembangunan

Perkotaan (Bagian dari Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota).

Rencana program investasi, yang diwujudkan dalam ringkasan eksekutif, harus menjabarkan

secara singkat mengenai: (i) skenario pengembangan kota dan pengembangan sektor bidang

PU/Cipta Karya; (ii) Usulan Kebutuhan Investasi yang disusun dengan berbasis demand ataupun

target pencapaian sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan daerah; (iii) mekanisme

pendanaan, dan kemungkinan pembiayaan pembangunan; (iv) skala prioritas penanganan dan

rencana pelaksanaan program investasi.

8.1

Ringkasan Rencana Pembangunan Kabupaten Maluku Barat Daya

a)

Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya

Konsep struktur ruang di Kabupaten Maluku Barat Daya berdasarkan konsep

pengembangan wilayah adalah dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi dan

pemerataan pendapatan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui

pembangunan wilayah. Konsep ini dikembangkan antara lain dengan meningkatkan

keterkaitan internal dan keterkaitan eksternal di wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya

melalui pengembangan dan pemerataan infrastruktur (utamanya prasarana dan sarana

transportasi, dan perdagangan) yang dapat mendukung kegiatan ekonomi.

Pemantapan aksesibilitas wilayah dilakukan untuk mendukung keterkaitan internal

dan keterkaitan eksternal. Keterkaitan internal meliputi hubungan antar kawasan

perkotaan dan perdesaan pada masing-masing kecamatan, antar kecamatan dengan

kecamatan lainnya, dan antar kecamatan dengan ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya.

(3)

Barat Daya dengan kabupaten lainnya di Provinsi Maluku, dan dengan kabupaten lainnya di

luar Provinsi Maluku.

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Maluku Tenggara Barat, terkandung

bahwa wilayah pengembangan dan pusat pertumbuhan kabupaten Maluku Barat Daya

meliputi :

 Wilayah Pengembangan Gugus Pulau Babar, dengan pusat pertumbuhan di Tepa.

 Wilayah Pengembangan Gugus Pulau Lemola, dengan pusat pertumbuhan di Serwaru

(Leti)

 Wilayah Pengembangan Gugus Pulau Terselatan, dengan pusat pertumbuhan di Kisar

(PP. Terselatan)

Secara umum pengembangan kota akan diarahkan sebagai pusat-pusat pelayanan regional,

yaitu :

 Pusat administrasi Kabupaten,

 Pusat perdagangan, jasa, dan pemasaran,

 Pusat perhubungan dan komunikasi,

 Pusat produksi pengolahan

 Pusat pelayaran sosial (kesehatan, pendidikan dan lain-lain),

 Pusat pendidikan tinggi

b)

Skenario Pembangunan Infrastruktur Bidang PU/Cipta Karya

Berdasarkan gambaran kebutuhan pembangunan Infrastruktur diatas serta

disesuaikan dengan hasil Musrenangda Kabupaten Maluku Tenggara Barat pada tahun

2008, maka dapat secara terperinci kebutuhan prioritas pembangunan infrastruktur di

wilayah Maluku Barat Daya dapat digambarkan sebagai berikut :

A. SUB BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERBATASAN

I. PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN

1. Penataan dan Peremajaan Kawasan

♠ Rencana Tindak Penanganan Kawasan Kumuh & Nelayan

(4)

II. PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN

1. PENINGKATAN INFRASTRUKTUR SKALA KAWASAN

 Penyusunan DED Infrastruktur KTP2D

 Pembangunan Jalan Poros Desa dan Saluran

(Pulau Moa, Pulau Tepa, Pulau Kisar, Pulau Leti, Pulau Babar Besar)

2. PENYEDIAAN PS PERMUKIMAN DI PULAU KECIL DAN TERPENCIL

 Penyusunan DED Infrastruktur PS. Permukiman di Pulau Kecil dan

Terpencil

 Pengawasan/Supervisi Konstruksi

 Pembangunan Jalan Poros Desa dan Saluran

(Pulau Leti, Desa Iwaki, Pulau Lakor, Pulau Nyata, Pulau Babi, Desa

Kelapa)

III. PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN

 Supervisi Pelaksanaan Dukungan PSD Kawasan Perbatasan

 Pembangunan Jalan Lingkungan

 Pembangunan Jalan Poros Desa

 Pembangunan Talud Pengaman Jalan Sepanjang 130 m

 Pembangunan Talud Pengaman Jalan Sepanjang 600 m

 Pembangunan Talud Pengaman Jalan Sepanjang 65 m

B. SUB BIDANG PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN

I. PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN

1. PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

a. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

C. SUB BIDANG PENGEMB. PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

I. PROGRAM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

(5)

 Perencanaan Prasarana dan Sarana Sampah Terpadu 3 R

D. SUB BIDANG PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM

I. PROGRAM FASILITASI PENGEMBANGAN SPAM DESA RAWAN AIR, DESA MISKIN

DAN DAERAH TERPENCIL

1. SPAM Desa

(Desa Tiakur, P. Kisar, Desa Eray Kec. Wetar, P. Moa, P. Leti, P. Babar Besar, P.

Kisar)

8.2

Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur

a)

Kerangka Logis/Rasionalitas usulan Program Investasi Infrastruktur Bidang PU/Cipta

Karya

Kerangka logis (logical framework) memberikan kerangka rasional penyusunan

usulan investasi infrastruktur bidang PU/Cipta Karya. Kerangka logis ini akan

memberikan gambaran mengenai tujuan, parameter penilaian, cara menilai dan

dampak dari kegiatan investasi yang diusulkan. Selain itu dijabarkan seluruh

indikator-indikator yang dibutuhkan dalam monitoring dan penlaian atau evaluasi

pelaksanaan. Tanpa adanya kerangka logis, penilaian pencapaian penyelenggaraan

program investasi akan sulit dilakukan.

b)

Prioritas dan Kelayakan Program Investasi Infrastruktur

Usulan dan prioritas program disusun atas dasar hasil analisis kemampuan dan

sistem yang ada, serta target pencapaian dan kemampuan pendanaan dan

kelembagaan. Usulan diupayakan untuk mewujudkan sistem penyediaan pelayanan

yang ada baik dalam hal teknis, keuangan, kelembagaan dan aspek kelayakan yang

ada. Berdasarkan kemampuan/supply serta tingkat efisiensi dan efektivitas yang bisa

dicapai, dapat disusun skala prioritas, yang diwujudkan dalam:

Consolidated Expendure Program (Rencana Pendanaan yang Terkonsolidasi) yang mencakup kegiatan/komponen yang diusulkan berdasarkan

pertimbangan kemampuan, efisiensi dan efektivitas, Program-program yang

(6)

mengacu kepada strategi dan kriteria penanganan yang ditetapkan dari

kebijakan dan strategi pengembangan kota.

Prediksi Kemampuan Keuangan Daerah untuk mendanai dan membiayai

program yang diusulkan dengan menggali dari berbagai sumber pendanaan

dan pembiayaan yang ada. Serta penggambaran kemampuan peningkatan

pendapatan serta kemampuan kelembagaan yang terkait dengan usulan

program tersebut.

Secara detil gambaran tentang kerangka logis program pembangunan

infrastruktur adalah sebagai berikut :

1.

Pengembangan Permukiman

 Pembangunan Jalan Lingkungan

Input : Pendanaan

Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman

Benefit : Kebutuhan masyarakat terpenuhi

Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat

Program

- Perencanaan Pembangunan Jalan

- Pemeliharaan Berkala Jalan

- Normalisasi Jalan untuk Tata Bangunan - Pembangunan Jalan Setapak

- Proggram Pengembangan dan Pembinaan

- Survey dan Detail Enginering Design Jalan

- Pembangunan Jalan Kabupaten

- Pembangunan Jalan Lintas Pulau - Pembangunan Median Jalan Poros

- Pembangunan Jalan Nasional

- Peningkatan Jalan Lintas Pulau

- Pemeliharaan Jalan Kabupaten

- Pemeliharaan Jalan Nasional

(7)

 Pembangunan Jembatan

Input : Pendanaan

Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman

Benefit : Kebutuhan masyarakat terpenuhi

Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat

Program

- Pembangunan Prasarana Jembatan

- Pemeliharaan Berkala Jalan - Pembangunan Jembatan Air Besar

- Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Nasional

- Program Rehabilitasi/Pemeliharaan jalan dan Jembatan

2.

Penataan Bangunan dan Lingkungan

• Program Pengembangan Perumahan

Input : Pendanaan

Output : Sarana dan Prasarana Kawasan lingkungan permukiman

Outcome : Meningkatnya pelayanan sarana dan prasarana

permukiman kepada masyarakat

Benefit : Produktifitas meningkat

Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat

Program

- Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

- Program Lingkungan Sehat Perumahan

• Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Permukiman

Input : Pendanaan

Output : Sarana dan Prasarana Kawasan lingkungan permukiman

Outcome : Meningkatnya pelayanan sarana dan prasarana

permukiman kepada masyarakat

Benefit : Produktifitas meningkat

(8)

Program

- Rehabilitasi Lingkungan Permukiman pada Kawasan Strategis - Perbaikan Perumahan Kawasan Tradisional

• Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin

Input : Bantuan Teknis Penanggulangan Kemiskinan

Output : Memberdayakan masyarakat dalam rangka penangulangan

kemisinan secara mandiri

Outcome : Masyarakat mampu dan berdaya dalam rangka mengatasi

kemiskinan secara mandiri

Benefit : Produktifitas masyarakat meningkat

Impact : kesejahteraan masyarakat meningkat

Program

• Penyediaan PS Permukiman di Pulau Kecil & Terpencil

• Program Pengembangan Desa

Input : Pendanaan

Output : Sarana dan Prasarana Kawasan lingkungan permukiman

Outcome : Meningkatnya pelayanan sarana dan prasarana

permukiman kepada masyarakat

Benefit : Produktifitas masyarakat meningkat

Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat

Program

- Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan

- Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

• Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Desa

Input : Pendanaan

Output : Sarana dan Prasarana Kawasan lingkungan permukiman

Outcome : Meningkatnya pelayanan sarana dan prasarana

permukiman kepada masyarakat

Benefit : Produktifitas meningkat

Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat

(9)

- Pembangunan Sarana dan Prasarana - Rehabilitasi Prasarana Dasar

• Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemerintahan

Input : Pendanaan

Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan Prasarana

Permukiman kepada Aparat pemerintahan

Benefit : Produktfitas aparatur meningkat

Impact : Pelayanan kepada masyarakat meingkat

Program

- Program Peningkatan Sarana Penunjang Kerja Bidang Ke-PU-an

- Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Survey, Perencanaan dan

Pengawasan Teknis

- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- Pembangunan Rumah Dinas Camat

- Pembangunan Kantor Camat

- Penambahan Bangunan Kantor Camat

• Program Pengembangan Tallud Pengaman Pantai dan Sungai

Input : Pendanaan

Output : Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman

Outcome : Pembangunan sarana dan prasarana pada kawasan khusus

Benefit : Peningkatan fungsi dan kualitas sarana dan prsarana pada

kawsan khusus

Impact : Peningkatan kualitas terhadap sarana dan prasarana pada

kawasan khusus

Program

- Pembangunan Sarana & Prasarana Pengaman Pantai

- Pembangunan Tembok Penahan Ombak

3.

Pengelolaan Air Bersih

• Pengembangan Sumber Daya Air dan ESDM

(10)

Outcome : Meningkatnya pelayanan sarana dan prasarana sub bidang

air bersih

Benefit : Pelayanan kepada masyarakat meningkat

Impact : Kebutuhan masyarakat terpenuhi

Program

- Program Pembangunan Sumber Daya Air

• Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung (PDAM)

Input : Pendanaan

Output : Sarana dan prasarana air bersih

Outcome : Meningkatnya kebutuhan masyarakat

Benefit : Pelayanan kepada masyarakat meningkat

Impact : Kebutuhan masyarakt terpenuhi

Program

- Rehabilitasi Kantor PDAM

- Pembangunan Pagar Keliling Reservoir - Rehabilitasi Gedung Laboratorium PDAM - Rehabilitasi Rumah Dinas PDAM

- Perencanaan

- Pengawasan

- TPP

4.

Program Penyehatan Lingkungan

• Program Pengelolaan Persampahan

Input : Pendanaan

Output : Sarana dan prasarana permukiman

Outcome : Meningkatnya pelayanan sarana dan prasarana permukiman

kepada masyarakat

Benefit : kebutuhan masyarakat terpenuhi

Impact : Kondisi kesehatan masyarakat meningkat

Program

- Pembangunan TPA

- Pembangunan Bak Sampah

(11)

Input : Pendanaan

Output : Sarana dan prasarana permukiman

Outcome : Meningkatnya pelayanan sarana dan prasarana permukiman

kepada masyarakat

Benefit : kebutuhan masyarakat terpenuhi

Impact : Kondisi kesehatan masyarakat meningkat

Program

- Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan

Lainnya

- Program Pembangunan Turap/Talud/dan Bronjong

5.

Program Pembangunan Kawasan Khusus

• Pembangunan Sarana dan Prasarana Kesenian

Input : Perencanaan tata bangunan dan lingkungan

Output : Dukungan perencanaan tata bangunan dan lingkungan

Outcome : Pembangunan sarana dan prasarana pada kawasan khusus

Benefit : Keseragaman fungsi kawasan tertentu

Impact : Peningkatan kualitas terhadap sarana dan dan prasarana

pada lingkungan tata bangunan dan lingkungan pada

kawasan khusus

Program

- Pembangunan Gedung Kesenian Tahap II - Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Input : Perencanaan tata bangunan dan lingkungan

Output : Dukungan perencanaan tata bangunan dan lingkungan

Outcome : Pembangunan sarana dan prasarana pada kawasan khusus

Benefit : Keseragaman fungsi kawasan tertentu

Impact : Peningkatan kualitas terhadap sarana dan dan prasarana

pada lingkungan tata bangunan dan lingkungan pada

kawasan khusus

Program

- Pembangunan Gedung Perpustakaan Tahap II

(12)

Output : dukungan perencanaan tata bangunan dan lingkungan

Outcome : Pembangunan sarana dan prasarana pada kawasan khusus

Benefit : Keseragaman fungsi kawasan tertentu

Impact : Peningkatan kualitas terhadap sarana dan dan prasarana

pada lingkungan tata bangunan dan lingkungan pada

kawasan khusus

Program

• Pembangunan Asrama Mahasiswa MTB Kupang Tahap III

• Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi

Input : Perencanaan tata bangunan dan lingkungan

Output : dukungan perencanaan tata bangunan dan lingkungan

Outcome : pembangunan sarana dan prasarana pada kawasan khusus

Benefit : keseragaman fungsi kawasan tertentu

Impact : Peningkatan kualitas terhadap sarana dan dan prasarana

pada lingkungan tata bangunan dan lingkungan pada

kawasan khusus

Program

-

Tambatan Perahu P. Wetar

8.3.

Pengaturan dan Mekanisme Pelaksanaan

Untuk memberikan dasar hukum dari program investasi yang diusulkan

Kabupaten/Kota diperlukan lembar kesepakatan Bupati/Walikota untuk melaksanakan dan

mendanai program investasi bidang PU/Cipta Karya. Lembar ini juga memiliki arti penting

bagi pelaksanaan program investasi yang ada di dalam RPIJM antara lain :

a. Sebagai dasar dalam penentuan dukungan Pemerintah pusat kepada

Kabupaten/Kota pada penyelenggaraan bidang ciptakarya.

b. Mendorong komitmen Pemerintahan Kabupaten/Kota dalam menyusun program

investasi bidang cipta karya dalam RPIJM, serta memberikan penguatan dalam

prosedur pendanaan, terutama dana dari lingkungan eksternal Pemerintahan

Kabupaten/Kota seperti dari Pemerintahan Propinsi, Pemerintahan Pusat,

(13)

Selain lembar kesediaan yang disyahkan Bupati/Walikota untuk melengkapi

ringkasan rencana program investasi, diperlukan tabel-tabel rencana investasi program,

rencana pelaksanaannya sampai akhir 5 tahun ke depan, peta-peta pokok yang dapat

menjelaskan arah pengembangan dan struktur ruang kotanya. Gambaran secara terperinci

Referensi

Dokumen terkait

Namun demikian dapat didefinisikan secara sederhana bahwa “KPS merupakan kontrak jangka panjang antara Pihak Pemerintah dan Pihak Swasta dalam hal penyediaan

Derah persiapan adalah bagian dari satu atau lebih daerah yang bersanding yang dipersiapkan untuk dibentuk menjadi daerah baru.. 5) Batas usia minimal daerah provinsi,

Alhamdulillahhirrobbil’alamin segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas nikmat, karunia, taufik serta hidayahNya sehingga penulis dapat

"endidikaned#'ation ata# men#r#t ba,asa Latin( ed#'ere mem"#nyai makna membant# #nt#k mengembangkan( mema/#kan( dan ata# men#mb#,kan- !alam mata k#lia,

   Paragraf 2 Susunan Organisasi  Pasal 40 (1)  Susunan Organisasi UPTD  Panti Sosial Tresna Werdha Meci Angi Bima, terdiri dari : a.  Kepala UPTD;

Apakah Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu. yang telah

• Terminal cashflow dapat diperoleh dari nilai sisa (residu) dari akt iva dan modal kerja yang digunakan unt uk invest asi.. • Nilai residu suat u invest asi merupakan nilai akt

Metode ONFIT yang diikuti dengan teknik identifikasi secara konvensional melalui karakter morfologi dan teknik molekuler melalui perunutan basa nukleotida DNA akurat dan