Strategi dan Implementasi e-Learning di
Level Institusi dan Nasional
Studi Kasus: PJJ Aptikom dan PDITT Amikom
Prof. Richardus Eko Indrajit
PENDAHULUAN
Prof. Richardus Eko Indrajit
Kesepakatan Paradigma Belajar
•
Belajar seumur hayat (life long learning)
•
Belajar tanpa batas (borderless learning)
•
Belajar sebagai hakekat manusia (nature of learning)
•
Belajar secara bebas (freedom of learning)
•
Belajar melalui beragam cara (free style learning)
Siklus Model Pembelajaran
•
Generasi Orde Lama (Veteran) – belajar secara informal
karena situasi dan kondisi
•
Generasi Orde Baru (Baby Boomers) – institusi formal
mulai mendominasi
•
Generasi Orde Reformasi (X, Millenials) – lembaga non
formal melengkapi
•
Generasi Orde Pasca Reformasi (Y) – kesetaraan
lembaga formal, non formal, dan informal
Konteks Pembelajaran Manusia
•
Ingin lebih cerdas agar dapat “menaklukkan dunia”
•
Ingin lebih terampil agar dapat memperoleh pekerjaan
•
Ingin lebih profesional agar sukses dalam karir
•
Ingin mendapatkan pengakuan sebagai individu yang
berhasil
•
Ingin berhasil meningkatkan taraf hidup
•
Ingin menjadi manusia yang lebih berkualitas
Hakekat Pembelajaran
•
Tujuan: Menjadi manusia yang kompeten, mandiri,
dan bertanggung jawab
•
Cara: “Banyak jalan menuju Roma”, dimana
beraneka ragam pilihan model pembelajaran dapat
ditempuh, dengan segala kelebihan dan
kekurangannya
Konteks E-Learning di Indonesia
•
Mengapa e-learning diperlukan oleh Indonesia? (WHY)
•
Model e-learning seperti apa yang tepat untuk diterapkan?
(WHAT)
•
Dimana e-learning perlu diimplementasikan? (WHERE)
•
Siapa yang harus bertanggung jawab mengembangkannya?
(WHO)
•
Bilamana dan kapan e-learning boleh diadopsi oleh komunitas
pendidikan di Indonesia? (WHEN)
E-Learning menurut UNESCO
PENDIDIKAN JARAK JAUH
Studi Kasus: PJJ APTIKOM
Prof. Richardus Eko Indrajit
Profil Siklus Pendidikan
18.42% 18.42% 24.37% 22.28% 21.67% 21.06% 20.47% 19.89%
37.99% 35.48% 28.27% 29.22% 28.42%
27.63% 26.85%
21.76% 22.32% 23.01%
23.63% 24.22%
24.80% 6.20% 6.58% 7.10% 7.20% 8.14% 9.09% 10.04% 11.01%
0%
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Standar Nasional Pendidikan
Graduates Competency
Contents and Learning Outcomes
Learning Process Delivery
Human Resources in Education
Facilities and Technology
Institution Management
Monitoring and Evaluation
Financial and Cost Allocation
Research and Development
Persoalan Klasik dan Akut
•
Ketidakmerataan Pembangunan
•
Keberagamaan Kondisi Lingkungan
•
Keterbatasan Sumber Daya Pendidikan
•
Kesulitan Akses Pendidikan Berkualitas
•
Ketersediaan Infrastruktur Pembelajaran
Rekomendasi Solusi
•
Saling Berbagi Pakai Sumber Daya Pendidikan
•
Kolaborasi Penyelenggaraan Pendidikan
•
Utilisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
•
Implementasi Konsep Pendidikan Terbuka
•
Bangun Multi Kanal Penyelenggaraan Pendidikan
Masalah Nasional
Dari 3017 perguruan tinggi, sekitar 900 adalah anggota Aptikom
Pembangunan daerah terganggu karena kekurangan SDM kompeten Sekitar 85% program studi masih memiliki akreditasi “C”
Lebih dari 40% dosen informatika dan komputer adalah sarjana Jumlah program studi informatika dan komputer adalah sekitar 1,700
Salah satu penyebab rendahnya kualitas adalah mutu dosen yang rendah
Jika dibiarkan, maka tahun 2015 akan banyak PT yang terpaksa ditutup
Isu Anggota Aptikom
Terbatasnya PT penyelenggara Program
Studi Magister yang berakreditasi A atau B
Total biaya langsung dan tidak langsung yang harus ditanggung (biaya kuliah, biaya mukim, dan biaya dosen pengganti)
Risiko dosen yang diberikan tugas belajar tidak kembali ke perguruan tinggi asal
Dosen yang memegang jabatan struktural sulit memperoleh waktu yang tepat untuk melakukan studi penuh waktu
Peluang Solusi
People
Technology
Process
E-Learning
Peserta didik tetap berada dan berkarya di kampus
Waktu belajar dan mengerjakan tugas yang fleksibel
Biaya kuliah yang terjangkau
Bidang ilmu informatika dan komputer
Diselenggarakan oleh perguruan tinggi berakreditasi minimal baik
Penyelenggaraan program pendidikan yang berkualitas
Mutu konten menarik dan relevan
Ruang Lingkup PJJ Aptikom
Program yang dirancang khusus bagi
DOSEN INFORMATIKA
yang masih belum memiliki latar belakang pendidikan
MAGISTER
untuk dapat melanjutkan studinya melalui metoda pendekatan
Modus Konsorsium PJJ
Sejumlah anggota
Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan
Komputer
(APTIKOM) se-Indonesia bekerjasama membentuk
KONSORSIUM
Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer untuk
menyelenggarakan
PROGRAM MAGISTER
melalui pendekatan
M
PENTING dan GENTING
Landasan Yuridis
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi yang diperbaharui dengan Permen No. 109 tahun 2013
DE JURE
DE FACTO
• Pertemuan APTIKOM dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
• Pertemuan APTIKOM dengan Direktur Pembelajaran dan Mahasiswa
• Pertemuan APTIKOM dengan Rektor PT Penyelenggara
• Pertemuan APTIKOM dengan Badan Akreditasi Nasional
Alasan Konsorsium
• Hanya sedikit anggota Aptikom yang eligible
atau memenuhi syarat untuk menyelenggarakan PJJ
• Kebanyakan PTN mengalami tantangan
untuk meyakinkan senat, sementara jika PTS memiliki hambatan tidak memiliki SDM yang cukup dan berkualitas
• Peserta didik yang merupakan dosen informatika dan komputer memiliki latar belakang, tujuan, dan spesialisasi bidang atau cabang ilmu yang berbeda
Filosofi Pendidikan Terbuka
OpenContent
OpenCourseWare
OpenJournals
OpenProfessors
OpenFacilities
OpenConference
OpenLibrary
OpenCreditTransfer
OpenCreditEarning
Standar Pengembangan E-Learning
Internasional
•
ISO 29163 (Mutu Modul)
•
ISO 19796 (Mutu Proses)
Nasional
Landasan Legalitas E-Learning
•
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
•
UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
•
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi yang
diperbaharui dengan Permendikbud No. 109 tahun
2013
Pilot Project Tingkat Nasional
•
Modul Tunggal: Universitas Terbuka
•
Modul Ganda: Kampus Peringkat Tinggi TESCA
•
Modul Konsorsium: Aptikom, Seamolec
Desain Adopsi Sukses
•
Pendekatan Akreditasi
•
Hanya berikan nilai akreditasi A kepada perguruan
tinggi yang telah melakukan pembinaan terhadap
perguruan tinggi lain via e-learning
•
Nilai lebih tinggi diberikan kepada mereka yang
melaksanakan e-learning
•
Pendekatan Hibah
Bahan Refleksi dan Renungan
•
Model pendidikan dan pembelajaran harus
mengikuti perkembangan jaman agar tetap relevan
(Charles Darwin)
•
Lebih baik “berjalan di atas ketidaksempurnaan”
dan belajar darinya daripada “menunggu
kesempurnaan” yang tidak pernah akan tercipta
(Nike: Just Do It)
PENDIDIKAN JARAK JAUH
Studi Kasus: PDITT Amikom
Prof. Richardus Eko Indrajit
Latar Belakang
• Pada mulanya, APTIKOM membentuk konsorsium penyelenggaraan PJJ berdasarkan Permendikbud No. 24 tahun 2012 yang diperbaharui dengan Permendikbud No. 109 tahun 2013 untuk membantu dosen tetap di berbagai perguruan tinggi yang belum memiliki latar belakang magister – konsorsium terdiri dari 6 perguruan tinggi yang memenuhi syarat yaitu STMIK AMIKOMYogyakarta, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Universitas Telkom Bandung, Universitas Gunadarma Jakarta, dan Universitas Bina Nusantara Jakarta. Konten
maupun kurikulum disusun bersama secara kolektif oleh anggota Aptikom (para Guru Besar dan Doktor). Hibah dari Dikti untuk mengembangkan modul mata kuliah.
• Pada bulan Oktober 2013, APTIKOM kembali memperoleh hibah PDITT untuk mengembangkan sejumlah modul e-learning yang sesuai dengan standar yang
Strategi Pelaksanaan
• Pembentukan Tim atau Pokja PDITT Aptikom yang diketuai oleh Dr.
Sushermanto(STMIK Banjarbaru) dengan anggota Dr. Abidarin (STMIK AMIKOM Yogyakarta), Dr. Wahyudi (STMIK Nusa Mandiri), Kenny Lubis (Institut Perbanas), Nina Kurnia (Universitas Telkom), Bambang Eka Purnama (Universitas Boyolali), Rangga Firdaus (Universitas Lampung), Nurul Hidayat (Universitas Jenderal
Soedirman), Dazki (Institut Perbanas), dan Solikin (STMIK AMIK Bandung).
• Adapun Tim Pengarah terdiri dari Prof. Richardus Eko Indrajit (Institut Perbanas), Prof. Zainal Hasibuan (Universitas Indonesia), Prof. Iping Supriana (ITB), Prof. Riyanarto Sarno (ITS), Prof. Marsudi Kisworo (Institut Perbanas), Prof. Suyanto (STMIK
AMIKOM Yogyakarta), Prof. Moedjiono (Universitas Budi Luhur), dan Prof. Zarlis (USU).
• Sementara itu dalam pelaksanaannya AMIKOM dan APTIKOM bekerjasama pula
dengan pihak ketiga yaitu PT Telkom Indonesia, PT VMEET Nusantara, dan IDC untuk membantu penyediaan serta dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang
Program Kegiatan
1. Sosialisasi dan edukasi PDITT ke seluruh pemangku kepentingan.
2. Penyusunan dan pengembangan standar penyelenggaraan serta konten materi PDITT.
3. Pelatihan dan lokakarya pembuatan materi dan konten perkuliahan di sejumlah kota (Jakarta, Bandung, dan
Yogyakarta).
4. Pembuatan materi perkuliahan daring berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
5. Pengembangan aplikasi asinkronus (berbasis Moodle) dan sinkronus (berbasis VMeet).
6. Pembuatan sistem informasi akademik (berbasis Microsoft Access).
7. Pemindahan (upload) materi pembelajaran ke dalam repositori database.
8. Uji coba sistem teknologi informasi dan komunikasi.
9. Penawaran mata kuliah PDITT ke anggota APTIKOM (yang memiliki program S2 maupun S1 untuk mata kuliah
peminatan).
Tahap Pembuatan Prototip
Mata Kuliah Daring
• Fase Pemilihan Mata Kuliah Daring
• Fase Pembelajaran Pengembangan Mata Kuliah Daring
• Fase Pelatihan Pembuatan Materi Kuliah Daring
• Fase Pengembangan Modul dan Materi Kuliah Daring
• Fase Pengesetan Parameter Sistem Manajemen Pembelajaran
• Fase Pengunggahan Materi Kuliah Daring
• Fase Percobaan Akses Materi Kuliah Daring
• Fase Perbaikan Mutu Materi Kuliah Daring
Tahap Pengembangan Lima
Mata Kuliah Daring
• Fase Penetapan Lima Mata Kuliah Daring
• Fase Pelatihan Dosen Pengampu Mata Kuliah Daring
• Fase Pelatihan Tutor dan Asisten Mata Kuliah Daring
• Fase Pelatihan Administrator & Tim Teknis Sistem Manajemen Pembelajaran
• Fase Penetapan dan Pengembangan Capaian Pembelajaran
• Fase Penentuan Strategi Pembelajaran dan Model Pembabakan
• Fase Perancangan dan Penentuan Jadwal Perkuliahan
• Fase Pengembangan Materi Pembelajaran per Topik Bahasan
• Fase Penentuan Model Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
• Fase Pembuatan Instrumen Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
• Fase Pengesetan Sistem Manajemen Pembelajaran
• Fase Pengunggahan Kelima Mata Kuliah Daring
• Fase Persiapan Infrastruktur dan Fasilitas Perkuliahan Daring
• Fase Pengujian Kelima Modul Mata Kuliah Daring melalui Internet
• Fase Perbaikan Mutu Modul Mata Kuliah Daring
• Fase Peluncuran dan Peresmian Kelima Mata Kuliah Daring
Tahap Pelaksanaan Lima
Mata Kuliah Daring
• Fase Pembuatan Panduan Pelaksanaan Mata Kuliah Daring
• Fase Pemberitahuan dan Sosialisasi Mata Kuliah Daring
• Fase Penawaran dan Pemetaan Mata Kuliah Daring
• Fase Pendaftaran Peserta Didik Mata Kuliah Daring
• Fase Pengecekan dan Konfirmasi Peserta Didik Mata Kuliah Daring
• Fase Pembuatan Akses Dosen, Tutor/Asisten, dan Peserta Didik
• Fase Penyelenggaraan Perkuliahan Mata Kuliah Daring
• Fase Pelaksanaan Diskusi pada Mata Kuliah Daring
• Fase Pelaksanaan Kuliah Virtual secara Sinkronus
• Fase Pembuatan dan Pengumpulan Tugas Mata Kuliah Daring
• Fase Pelaksanaan Kuis dan Ujian Mata Kuliah Daring
• Fase Penilaian Hasil Evaluasi Peserta Mata Kuliah Daring
• Fase Pembuatan Sertifikat Hasil Evaluasi Mata Kuliah Daring
• Fase Pengiriman Nilai Mahasiswa ke Perguruan Tinggi Mitra
• Fase Pemetaan Nilai ke Sistem Perguruan Tinggi Mitra
Keluaran #2: LMS Pembelajaran
Keluaran #3: Aplikasi Virtual Class
Keluaran #6: Panduan PDITT berbasis PJJ
1
Standar Penilaian Versi 1.0 - Maret 2014
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
PEDOMANPJJ 001
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
1
Standar Kurikulum Versi 1.0 - Maret 2014
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
PEDOMANPJJ 002
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
1
Standar Teknologi Pembelajaran
Versi 1.0 - Maret 2014
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
PEDOMANPJJ 004
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
1
Standar Model Asesmen/Evaluasi
Versi 1.0 - Maret 2014
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
PEDOMANPJJ 005
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
1
Standar Komunikasi dan Format Materi
Versi 1.0 - Maret 2014 disusun oleh Konsorsium APTIKOM
PEDOMANPJJ 007
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
1
Standar Proses Administrasi Pendaftaran dan Pembayaran
Versi 1.0 - Maret 2014
disusun oleh Konsorsium APTIKOM
PEDOMANPJJ 003
Referensi PJJ Konsorsium Aptikom
Keluaran #7: Materi Digital
Keluaran #9: Panduan Pengembang Materi
Pengembangan Konten Digital menggunakan Articulate Quizmaker
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
Pengembangan Konten Digital menggunakan Articulate Engage
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
Pengembangan Konten Digital menggunakan Articulate Storyline
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
Fitur dan Kapabilitas Aplikasi E-Learning Aptikom
Tim Kuliah Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu Domain Ilmu Komputer dan Informatika
APTIKOM Indonesia
Perguruan Tinggi Mitra dan
Partisipan PDITT
Rencana 2015
• Mengembangkan 30-50 modul baru secara kolektif (bersama-sama PT Aptikom yang telah
mendapatkan minimum akreditasi B untuk program magister) dan menawarkannya ke publik via PDITT
• Menawarkan mata kuliah PDITT ke sekitar 3000-5000 mahasiswa dalam ruang lingkup
Aptikom
• Meng-upgrade serta memutakhirkan infrastruktur dan aplikasi sinkronus maupun asinkronus
agar dapat melayani kebutuhan pembelajaran secara masif (berbasis MOOC)
• Menawarkan engine PDITT Aptikom untuk dapat dipergunakan secara berbagi pakai (sharing)
dengan program studi lain yang ada di Indonesia
• Menerapkan Standar Nasional Pendidikan untuk PJJ yang saat ini sedang difinalisasi oleh
BSNP (pasca uji publik)
• Mengajukan pembentukan program studi baru berbasis PJJ dalam bentuk konsorsium untuk