• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN OBSERVASI LABORATORIUM FISIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN OBSERVASI LABORATORIUM FISIKA"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

HASIL KUNJUNGAN LABORATORIUM FISIKA

MAN 2 KOTA BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Laboratoium

Dosen: Drs. Yudi Dirgantara, M.Pd.

Asisten

: Adam Malik, M.Pd.

Disusun Oleh:

Adam Hadiana Aminudin

11221700003

Ineu Cahyati

1122070040

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN MIPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS ISLAM SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

(2)

14

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk, rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad SAW, para keluaga-Nya, serta sahabat-Nya dan kepada kita selaku umat-Nya.

Kami menyadari bahwa dengan terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari kesempurnaan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan laporan ini dari segala kekurangannya. Harapan kami semoga makalah ini bisa memiliki banyak manfaat untuk para pembacanya.

Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu sehingga dapat terselesaikannya laporan “ObservasiLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung” ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Nopember 2012

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...1

DAFTAR ISI ...2

BAB I PENDAHULUAN ...4

A. Latar Belakang ……...4

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan...5

D. Sistematika Penulisan ...5

BAB II LANDASAN TEORI ...7

A. Definisi Laboratorium ...7

B. Fungsi Laboratorium ...7

C. Tujuan Laboratorium dalam Pembelajaran Sains ...8

D. JenisLaboratorium ………..9

E. Organisasi Laboratorium...10

F. Alur kegiatan Laboratorium...12

G. Pengadministrasian Alat dan Bahan Laboratorium...12

H. Penataan Laboratorium ………...15

BAB III HASIL PENELITIAN …………....………...31

(4)

14

B. RuangLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung …………....…..31

C. FasilitasPendukungLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung …31 D. DaftarInventarisAlatdanBahanLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung.………..32

E. StrukturOrganisasiLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung ….33 F. DenahLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung …………...34

G. Tata TertibLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung ………....34

H. DiskusidanWawancara ……….…...35

I. Dokumentasi ………...…...38

BAB IV PENUTUP ………....…....42

A. Simpulan ………...….42

B. Saran ………...42

DAFTAR PUSTAKA ………...43

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pengelolaan laboratorium erat kaitannya dengan pengelola dan pengguna fasilitas laboratorium dan aktifitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya melalui perencanaan, penataan, pengadministrasian dan pengamanan, perawatan dan pengawasan.

Praktek yang terjadi ternyata masih banyak madrasah-madrasah di tingkat SLTA yang masih belum paham mengenai pengelolaan laboratorium fisika baik dalam pengelolaan alat dan bahan, organisasi laboratorium, pengadministrasian, keamanan, perawatan dan lain sebagainya.

(6)

14

laboratorium meliputi fasilitas bangunan, fasilitas mabelair dan fasilitas penunjang.

Sejatinya realitas yang terjadi masih jauh dari keidealan sebuah laboratorium untuk menyampaikan roh atau jiwa etode inkuiri ilmiah dan sebagai tempat memperdalam siswa tentang konsep ilmiah dan aplikasinya berhubungan erat dengan lingkungan alam.

Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai hal ini dan Laboratorium Fisika MAN 2 Kota Bandung menjadi pilihan kami sebagai objek penelitian pada kesematan ini.

B.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengelolaan laboratorium fisika MAN 2 Bandung?

2. Bagaimana pengadministrasian laboratorium fisika MAN 2 Bandung?

3. Bagaimana tata letak alat dan bahan di laboratorium fisika MAN 2 Bandung?

4. Bagaimana organisasi laboratorium fisika MAN 2 Bandung?

C.

Tujuan

1. Untuk mengetahui pengelolaan laboratorium fisika MAN 2 Bandung?

2. Untuk mengetahui pengadministrasian laboratorium fisika MAN 2 Bandung?

3. Untuk mengetahui tata letak alat dan bahan di laboratorium fisika MAN 2 Bandung?

(7)

D.

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

D. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Definisi Laboratorium

B. Fungsi Laboratorium

C. Tujuan Laboratorium dalam Pembelajaran Sains

D. Organisasi Laboratorium

E. Alur kegiatan Laboratorium

F. Pengadministrasian Alat dan Bahan Laboratorium

G. Penataan Laboratorium

BAB III HASIL PENELITIAN

A. ProfilLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung

(8)

14

C. DaftarInventarisAlatdanBahanLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung

D. StrukturOrganisasiLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung

E. DenahLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung

F. Tata TertibLaboratoriumFisika MAN 2 Bandung

G. DiskusidanWawancara

H. Dokumentasi

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

(9)

LANDASAN TEORI

A.

Definisi Laboratorium

Laboratoriumadalahsalahsatusaranapendidikan yang dapat di gunakansebagaitempatberlatih, siswadapatmengadakankontakdenganobjek yang di pelajarisecaralangsungbaikmelaluipengamatan, maupundenganmelakukanpercobaandarilaboratoriumitulahakanselalu

mengalirkanformasi-informasiilmiahbaru yang berasaldarihasil-hasilpenemuanparapeneliti di laboratium. Laboratoriummerupakanbagianpentingdanutamadalam proses pendidikan, artinyasiswasecaraindividuatau berkelompok dengan bimbingan guru belajarberlatihsecaraaktifmenggunakansegenappancaindra,

otakdantangannyamemecahkanberbgaimasalahnyasendiridaribuku-bukuperpustakaanataulembarkerjasiswa (LKS) kemudianmendiskusikanhasil-hasilpenelaahannya di dalamlaboratoriumuntukmemperolehpengetahuan (Dikbud,1999:5)

Ada juga yang

mengartikanlaboratoriumsebagaisuatutempatdilakukannyapercobaandanpenelit ian.Tempatinidapatmerupakansuaturuangantertutup, kamaratauruanganterbuka, kebunmisalnya.dalampengertian yang terbataslaboratoriumialahsuaturuangan yang tertutupdimanapercobaandanpenelitiandilakukan

B.

FungsiLaboratoriumdalamPembelajaranSains

(10)

14

untuk melakukan pengamatan untuk dalam pengambilan pengukuran. Laboratorium harus mewakili sebagai suatu bagian integral pembelajaran sains. Maka, laboratorium, dalam formatnya, membantu tercapainya tujuan pembelajaran sains yang pada gilirannya membantu di masa yang akan datang dalam pengembangan bidang sains.

Fungsi dan peranan laboratorium lainnya diungkapkan Depdikbud (1999:12) adalah: (1) Laboratorium sebagai sumber belajar, (2) Laboratorium sebagi metode pendidikan, dan (3) Laboratorium sebagai prasarana pendidikan.

C.

Tujuan Laboratorium dalam Pembelajaran Sains

(11)

D.

Jenis Laboratorium

- P e r u s a h a

Laboratorium

Laboratorium Non

Kependidikan

Laboratorium

Pendidikan

Laboratorium

Pendidikan

Menengah

Laboratorium

Pendidikan Tinggi

(12)

14 a n

- I n d u s t r i

E.

Organisasi Laboratorium

Kegiatan laboratorium akan berfungsi dengan baik bila terorganisasi dengan baik pula,yang melibatkan pimpinan yang bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan, penanggung jawab teknis, koordinator dan laporandengan tugas dan beban kerja yang diembankan pada masing-masing personal.Tugas yang paling sukar dan memerlukan waktu dan tenaga ialah mengorganisasi laboratorium. Termasuk di dalam tugas ini mengatur dan memelihara serta mengadakan/membeli alat dan bahan, menjaga disiplin laboratorium dan menjaga keselamatan di laboratorium. Untuk menjalankan tugas yang sangat berat ini diperlukan keahliah khusus.

Seorang guru IPA diharapkan tidak hanya tahu bagaimana mengajarkan IPA sesuai dengan bidangnya, tetapi juga harus tahu bagaimana mengelola alat

Laboratorium

Pendidikan IPA

(13)

dan bahan pelajaran IPA. Kepala sekolah/madrasah sebagai penanggung jawab sekolah secara keseluruhan, baik administrasi kependidikan maupun teknis pendidikan, memerlukan beberapa orang pembantu untuk melaksanakan tugasnya. Pembantu-pembantu ini diantaranya ialah wakil kepala sekolah. Di samping wakil kepala sekolah biasanya juga terdapat koordinator mata pelajaran, misalnya koordinator mata pelajaran IPA, IPS, bahasa, dan lain-lainnya. Masing-masing koordinator ini bertanggung jawab atas kemajuan dan kelancaran pelajaran yang dikoordinasinya.

Siapa saja yang mengelola laabolatorium ini hendaknya mengusahakan agar suasana labolatorium ada dalam keadaan disiplin yang baik; pemakaian laboratorium merata dan teratur, dan keselamatan selalu tepelihara.

Di samping hal-hal di atas, hendaknya ditentukan juga cara-cara mengevaluasi hasil belajar, buku-buku apa saja yang di pakai oleh siswa dan peraturan peraturan pemakaian laboratorium. Peraturan-peraturan yang telah dibuat hendaknya dilaksanakan dengan baik dan peraturan-peraturan dan ada juga harus ditaati dengan baik pula. Di samping itu, tugas pegelola laboratorium akan berhasil baik jika para pemakai laboratorium (guru dan siswa) dapat bekerja sama dengan baik. Selain itu tugas dan tanggung jawab pengelola laboratorium ialah mengadministrasikan alat dan bahan.

Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Bidang Kurikulum

Wakil Kepala Sekolah

(14)

14

F.

Alur Laboratorium

Kegiatan laboratorium, khususnya laboratorium sekolah perlu perencanaan sistematis dan langkah-langkah praktis dalam pelaksanaannya agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal. Berikut ini secara skematis langkah-langkah praktis yang dilakukan pada kegiatan laboratorium:

Koordinator Lab.

Penanggung

Jawab Teknis

Lab. Fisika

Penanggung

Jawab Teknis

Lab. Kimia

Penanggung

Jawab Teknis

Lab. Biologi

Guru Fisika

Guru Kimia

Guru Biologi

Laboran Teknisi

Fisika

Laboran Teknisi

Kimia

Laboran Teknisi

Biologi

Menyusun Program Pembelajaran Mengisi Formulir Peminjaman alat & bahan

Melaksanakan

kegiatan Lab. alat dan bahanMenyiapkan

(15)

G.

Pengadministrasian Alat dan Bahan Laboratorium

Kegiatan yang dimaksud dengan pengadministrasian alat dan bahan ini ialah mendaftar alat dan bahan yang ada dalam kewenangannya dalam sistem tertentu. Yang termasuk dalam daftar ini ialah berupa jumlah alat dan bahan yang telah diterima atau dibeli, berapa yang hilang atau rusak atau habis dan berapa sisa. Dari administrasi alat dan bahan ini dan dari hasil laporan akhir tahun dibuatlah perencanaan untuk tahun berikutnya. Jadi, jika administrasi ini dikerjakan dengan baik, sekolah akan mudah merencanakan keperluan tahun berikutnya tentang jenis alat yang akan dibeli dan bahan-bahan yang harus ada untuk mengganti yang sudah habis atau rusak. Administrasi yang baik juga memudahkan kepala sekolah untuk memberikan laporan periodik kepada atasannya tentang alat dan bahan inventaris yang menjadi wewenang kepala sekolah.

Pengadministrasian alat dan bahan laboratorium meliputi: tersedianya administrasiyang lengkap (meliputi buku inventaris barang, kartu stok, kartu peminjaman, buku harian, kartu alat/bahan yang rusak, tata tertib laboratorium, dan lain-lain)

Sebagai tempat untuk melaksanakan IPA (sains), laboratorium memerlukan perlengkapan, perlengkapan perlengkapan itu ialah :

1. Perabot

(16)

14 2. Alat Peraga Pendidikan

Alat peragapendidikan ini berbagai atas instrumen, seperti alat-alat pengukur listrik, alat pengarah arus, alat dari kaca seperti gelas ukur, erlenmeyer,gelas kimia, charta atau gambar dinding yang memuat bagan seperti bagan mesin uap, model seperti model tata surya, atom bahan-bahan kimia, dan flim slide.

3. Perkakas

Yang dimaksud dengan perkakas ialah alat-alat yang di perlukan tidak langsung untuk belajar dan mengajar, diantara alat-alat itu ialah obeng, tang, pisau, catur, gergaji, kikir, gunting, pemotongan kaca, pelubang gabus dan lain sebagai.

4. Kota PPPK beserta lainnya

Digunakan sebagai alatnya untuk mengantisipasi dan melakukan pertolongan pertama seandainya ada kecelakaan dalam melakukan kegiatan laboratorium.

5. Alat pemadam kebakaran

Membantu dalam mengetasi bila terjadi kebakaran, baik kebakaran oleh api dari pembakar, hubungan arus pendek listrik ataupun dari akibat kebakaran zat kimia

6. Alat-alat untuk membersihkan dan membantu membersihkan: seperti sapu, lap, tempat sampah dan lain sebagainya.

7. Kumpulan buku: katalog buku petunjuk, kumpulan LKS.

(17)

dari laboratorium. Ruangan ini sebagai ruangan penunjang kegiatan praktikum, ruangan tersebut adalah:

1. Ruang Persiapan

Ruang persiapan digunakan untuk mempersiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam laboratorium baik untuk percobaan yang akan dilakukan oleh siswa maupun yang akan digunakan untuk demontrasi guru. Jika sekolah/madrasah tidak mempunyai ruang penyimpanan alat-alat, ruang ini juga dapat berfungsi sebagai ruang penyimpanan. Mengingat fungsinya maka biasanya ruang persiapan letaknya berdampingan dengan laboratorium dan dinding persekutuannya ialah dinding tempat papan tulis digantungkan.

2. Ruang Penyimpanan (Gudang)

Fungsinya sesusai dengan namanya, yaitu untuk menyimpan alat-alat dan bahan persediaan. Gudang hendaknya mempunyai pintu yang berkunci. Alat-alat yang disimpan dalam gudang ialah alat-alat dan bahan yang jarang digunakan. Alat-alat dan bahan yang sering digunakan disimpan dalam laboratorium supaya mudah mencari dan mengambilnya.

Perlu diingat bahwa penyimpanan alat-alat dan bahan-bahan kimia harus secara terpisah, sebab kalau tidak alat-alat akan mudah berkarat dan rusak. Disamping itu penyimpanan bahan-bahan yang berbahaya juga terpisah dari bahan-bahan yang lain. Disamping ruangan persiapan dan ruangan penyimpanan, sebuah laboratorium IPA akan sangat ideal kalau dilengkapi dengan ruang gelap dan ruang timbang.

3. Ruang Gelap

(18)

percobaan-14

percobaan yang menghendaki sekatan-sekatan cahaya matahari. Misalnya percobaan untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pembentukan tepung, beberapa percobaan cahaya dan kegiatan fotografi. Dalam ruang gelap hendaknya disediakan fasilitas untuk aliran air, listrik dan lampu khusus untuk ruang gelap.Perlu di ingat bahwa dalam ruang gelap ventilasi (aliran udara) harus selalu dalam keadaan baik.

4. Ruang Timbang

Alangkah baiknya jika laboratorium sekolah dilengkapi juga dengan ruangan khusus untuk menyimpan neraca dan untuk menimbang. Neraca jangan disimpan di dalam laboratorium terutama di dalam laboratorium kimia. Dalam laboratorium itu banyak timbul uap yang menyebabkan neraca itu mudah berkarat dan mudah rusak. Ruangan khusus untuk menimbang dan menyimpan neraca, dapat memperpanjang umur neraca.

H. Penataan Laboratorium

Penataan alat dan bahan laboratorium meliputi: penataan yang disesuaikan dengan fasilitas yang ada di laboratorium, penyimpanan alat (pengelompokan alat dan penyimpanan alat yang memerlukan perhatian khusus), penyimpan zat (dikelompokan apalagi zat beracun). Tak kalah pentingnya lagi dalam kegiatan laboratorium adalah memperhatikan dan menjaga keamanan, keselamatan kerja, dan PPPK.

1. Tata Letak (Layout) Laboratorium

(19)

laboratorium. Disamping itu itu guru IPA juga diminta pendapat bagaimanakah suatu laboratorium harus di bangun. Saran-saran guru IPA dalam membangun laboratorium sangat diharapkan karena merekalah yang sebagian besar akan menggunakan laboratorium itu. Walaupun kepada guru IPA tidak diharapkan untuk mengetahui selukbeluk bangunan yang merupakan pengetahuan khusus para ahli bangunan (arsitek), tetapi ia diharapkan mengetahui tentang ukuran-ukuran laboratorium dan susunan laboratorium.

2. Lokasi dan Ukuran-ukuran

Sebelum laboratorium di bangun hendaknya dipikirkan secara matang lokasi bangunan laboratorium. Pada penentuan lokasi laboratorium hendaknyadipertimbangkan hal-hal berikut:arah angin,arah datangnya cahaya dan jarak antara bangunan yang satu dengan yang lain.Pertimbangan itu diberikan agar polusi yang disebabkan oleh percobaan-percobaan dalam laboratorium tidak mengganggu ruangan lain;agar diperoleh penerangan alami yang sebaik-baiknya agar laboratorium mudah dikontrol dan agar tidak terlalu jauh dari ruangan kelas lainnya.

Menurut buku penentuan perencanaan pembangunan yang diterbitkan oleh proyek penyediaan fasilitas laboratorium sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, departemen pendidikan dan kebudayaan, persyaratan umum lokasi laboratorium dalam hubungannya dengan bangunan sekolah yang telah ada ialah sebagai berikut:

a. Tidak terletak di arah angin untuk menghindarkan pencemaran udara.Gas sisa reaksi kimia yang kurang sedap agar tidak terbawa angin ke ruangan-ruangan lain.

(20)

14

c. Mempunyai saluran pembuangan limbah tersendiri,untuk menghindari pencemaran saluran air penduduk.

d. Mempunyai jarak cukup jauh dari bangunan yang lain,untuk mendapatkan ventilasi dan penerangan alarm yang optimum.Jarak minimal sama dengan tinggi bangunan terdekat,atau kira-kira 3 meter.

e. Terletak pada bagian yang mudah dikontrol dalam kompleks,dalam hubungannya dengan pencegahan terhadap pencurian,kebakaran dan sebagainya.

Dalam buku petunjuk ini juga disebutkan persyaratan lain yang berhubungan dengan pemilihan lokasi laboratorium. Persyaratan itu adalah persyaratan pembangunan laboratorium terhadap sekolah yang telah ada.

a. Tidak membongkar fasilitas lain yang masih berfungsi, sehingga menghilangkan fungsi tersebut, kecuali bila fisik bangunan itu telah di nyatakan teknis tidak dapat memenuhi syarat-syarat keamanan (telah apuk/tua)

b. Tidak memakai tanah yang berfungsi lain, umpamanya lapangan olahraga, depan garis sepadan bangunan sebagai ventialasi alam.

Laboratorium dengan luas 90 m2 hendaknya mempunyai ruang

persiapan seluas 20 m2, di samping itu diperlukan juga ruang penyimpanan

(gudang) yang besarnya kira-kira 4x5 m, supaya cukup ruanagn untuk lemari dan rak-rak. Bila diperlukan ruang gelap hendaknya lebarnya tidak kurang dari 2 m. Dengan demikian, dua orang dapat bekerja dengan leluasa di dalam ruang gelap itu.

Di dalam ruang praktikum dengan luas Lantai 90 m2 dapat

(21)

Laboratorium ini terdiri atas 2 buah ruang laboratorium dengan peruntukan laboratorium Fisika dan Kimia/Biologi seperti terlihat pada gambar 4 di atas. Seandainya terdapat keterbatasan lahan atau dana yang kurang memadai maka bisa membangun ruang laboratorium yang dapat digunakan bersama pada rumpun mata pelajaran IPA yang disebut laboratorium Aneka Guna dengan secermat mungkin dalam pengaturan jadwal penggunaannya. Adapun gambar denah bisa dilihat pada

Bentuk ruang laboratorium hendaknya jangan sampai mengakibatkan jarak yang jauh ke papan tulis bagi siswa yang duduk di belakang atau di tepi, karena sudut penglihatannya menjadi kurang menyenangkan. Sebaiknya ruang laboratorium mengambil ukuran 90 m2

luas lantai, lebar 8-9 m dan panjang 11 sampai 12 m. Kedua dinding yang melebar merupakan dinding yang penuh. Dinding itu digantungi papan tulis dan rak simpan. Papan tulis digantungkan pada dinding yang berdekatan dengan ruang persiapan. Kedua dinding di samping yang memanjang yang digunakan untuk penerangan dan ventilasi alami. Pada salah satu dinding tersebut dapat digantungkan rak penyimpanan.

Sekeliling laboratorium hendaknya diberi selasar yang luasnya kira-kira 20% dari luas seluruh laboratorium. Selasar sangat diperlukan untuk mencegah cahaya matahari langsung masuk ke dalam laboratorium,juga untuk mencegah air hujan masuk ke dalam laboratorium.

3. Susunan Laboratorium

(22)

14

Seperti halnya laboratorium untuk SLTP maka laboratorium untuk SMU/MA ini juga ukurannya kecil,sehingga di dalamnya tidak dapat dipasang meja demonstrasi. Bagi yang membangun dua ruang praktek diharapkan satu untuk mata pelajaran fisika dan satu lagi untuk mata pelajaran kimia dan biologi.

Tetapi pembagian ini tidak mutlak,artinya mata pelajaran IPA lainnya boleh menggunakan laboratoriun yang sudah ditentukan. Misalnya,jika ruang fisika kosong,ruang itu diharapkan dapat dipakai untuk memberi pelajaran biologi atau kimia,demikian sebaliknya. Pembagian itu dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan dan administrasi serta pelaksanaan proses belajar mengajar. Mengenai alat-alat tidak hanya dimaksudkan untuk satu pelajaran saja,tetapi mata pelajaran yang lain dapat menggunakan alat-alat tersebut.

Laboratorium kimia hendaknya dipilih dengan memperhatikan arah angin. Bila tidak demikian, gas-gas atau uap yang dihasilkan oleh laboratorium kimia akan terbawa angin dan mengganggu ruangan-ruangan lainnya. Jika laboratorium itu bertingkat maka laboratorium kimia biasanya dipilih yang atas. Pemilihan ini pun dimaksudkan untuk mencegah polusi udara bagi ruangan-ruangan lainnya, juga untuk mengurangi kemungkinana bahaya kecelakaan.

I. Fasilitas Pendukung Laboratorium dan Pemasangannya

1. Meja Demonstrasi

Meja demonstrasi sangat diperlukan bagi suatu laboratorium, terutama jika ruang praktek laboratorium itu digunakan juga untuk keperluan mengajar dan tidak hanya untuk praktikum siswa saja.

(23)

antara meja demonstrasi dan papan tulis hendaknya jangan terlalu sempit hingga mengurangi kebebasan guru untuk melakukan kegiatan demonstrasi dan tulis-menulis di papan tulis, tetapi jangan terlalu lebar.Jarak ini kira-kira 90 cm.

Meja demonstrasi bagian atas hendaknya terbuat dari kayu yang cukup baik dengan tebal kira-kira 2,5 – 3,0 cm. Meja demonstrasi dilengkapi dengan bak cuci dengan ukuran 54 x 35 x 20 cm (ukuran dalam) terbuat dari porselin.

2. Meja Kerja (Meja Praktikum) dan Kursi Siswa

Bentuk meja praktikum siswa yang digunakan bergantung pada jenis laboratorium. Laboraratorium kimia menghendaki meja praktikum dipasang secara permanen. Dengan meja yang permanen pemasangan pipa-pipa untuk aliran gas, listrik, dan air menjadi lebih mudah. Di samping itu, meja permanen tidak mudah tergeser oleh singgungan siswa yang sedang bekerja. Laboratorium fisika lebih banyak menghendaki bentuk meja yang tidak permanen., artinya bentuk meja yang mudah untuk dipindah-pindah. Bentuk meja demikian diperlukan bagi laboratorium fisika karena beberapa percobaan fisika menghendaki meja yang lebih panjang atau lebih lebar. Dengan meja yang mudah dipindah-pindahkan kebutuhan untuk percobaaan dapat dipenuhi. Sedangkan laboratorium biologi biasanya tidak memerlukan meja tertentu. Atas dasar uraian di atas, disarankan untuk menggunakan meja yang tidak permanen

(24)

14

juga meja demonstrasi, meja kerja siswa bagian atasnya terbuat dari kayu.Meja kerja siswa yang baik dengan tebal kira-kira 2,5 s.d 3 cm. Panjang meja kerja siswa bergantung pada lebar ruang laboratorium, sedang lebar meja bergantung pada cara menyusun meja.

4. Bak Cuci pada Meja

Air merupakan bahan yang sangat penting dalam laboratorium. Air tidak hanya dipakai untuk beberapa percobaan, tetapi juga untuk mencuci dan sebagai bahan pendingin. Air juga dipakai sebagai bahan pemadam kebakaran. Karena banyak manfaatnya, diperlukan bak cuci dan kran. Bak cuci yang bisa digunakan adalah yang terbuat dari teraso dan diglazuur.

Bak cuci yang baik dilengkapi dengan pencegah pelimpahan. Jika bak ditutupi lubang bawahnya dan diisi air sampai penuh, kelebihan air melimpah ke luar melalui lubang pencegahan dapat diganti dengan tutup dari ralon berbentuk silinder yang tingginya lebih rendah daripada bibir bak cuci (Gambar di atas). Untuk bak cuci adalah 54 X 35 X 20 cm (ukuran dalam).

Laboratorium yang hanya digunakan untuk praktikum fisika dan biologi tidak memerlukan bak cuci pada setiap meja praktikum siswa. Terutama untuk laboratorium fisika, bak cuci pada meja praktikum siswa justru lebih banyak mengganggu. Tetapi ini tidak berarti bahwa dalam laboratorium fisika tidak di perlukan bak cuci. Untuk laboratorium fisika bak cuci ini dapat di pasang pada meja demonstrasi dan meja dinding.

5. Rak Penyimpanan

(25)

Tinggi rak kira-kira 180 cm sedang panjangnya menurut panjang tempat yang ada atau menurut kebutuhan. Jarak dari rak terbawah sampai lantai kira-kira 40 cm. Jarak ini di perlukan agar bagian bawah rak dapat di pakai untuk menyimpan botol-botol yang besar. Jarak yang satu dengan rak berikutnya makin ke atas makin berkurang, sedangkan jarak rak teratas dan rak dibawanya kira-kira 20 cm.

6. Panggung

Panggung dalam hal ini adalah tempat yang di tinggikan untuk guru yang berdiri dan untuk meja demonstrasi. Tinggi panggung kira-kira 20 cm dan lebar tidak kurang dari 80 cm. Panggung ini hendaknya melebar ke kiri dan ke kanan melebihi panjang papan tulis. Jika panggung ini hanya sepanjang papan tulis saja, guru akan mendapat kesukaran berdiri jika akan menulis pada ujung papan.

7. Papan Tulis

Ukuran papan tulis hendaknya tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar. Ukuran panjang 300 cm dan lebar 100 cm sudah cukup. Papan tulis yang panjang hendaknya terdiri dari dua atau tiga bagian dengan bagian luarnya yang dapat di lipat ke dalam. Dengan papan tulis semacam ini, gambar yang penting dan sukar di buat atau di gambar grafik dapat di lukiskan pada bagian belakang papan tulis yang sewaktu akan di gunakan papan tulis itu d lipat ke bagian dalam. Papan tulis harus di pasang pada dinding yang tidak ada jendelanya yaitu dinding terpendek dari ruangan yang berbentuk persegi panjang. Jarak papan tulis bagian bawah sampai lantai kira-kira 90 cm.

8. Lemari Mikroskop

(26)

14

kelembapan udara di Indonesia umumnya cukup tinggi, sedangkan lensa mikroskop mudah berjamur dalam kondisi kelembapan tinggi. Oleh karena itu, disarankan mikroskop disimpan dalam lemari yang dilengkapi dengan lampu yang terus menyala. Lampu yang digunakan masing-masing cukup 5-10 watt..

9. Meja Demonstrasi Dorong

Meja demonstrasi dorong diperlukan bagi sekolah/madrasah yang jumlah ruang laboratorium IPA-nya kurang memadai dibanding dengan jumlah rombongan belajarnya. Ada kemungkinan pada saat bersamaan ruang laboratorium digunakan oleh 2 atau 3 orang guru.

Meja demonstrasi dorong dirancang khusus untuk keperluan dikelas dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tinggi meja (lebih tinggi dari meja siswa)

b. Mudah dipindah-pindahkan karena dilengkapi dengan roda

c. Dapat digunakan untuk membawa alat bahan IPA

d. Dapat didorong di sela-sela meja siswa

10. Tertib dan Disiplin dalam Laboratorium

(27)

sendiri, agar pekerjaannya tidak membahayakan dirinya dan orang lain. Perlu diingat bahwa di dalam laboratorium banyak bahan yang dapat menimbulkan bahaya, tidak hanya bahaya kerusakan tetapi juga bahaya kematian.

Berikut ini merupakan contoh tata tertib yang biasanya diberlakukan di laboratorium sekolah atau madrasah :

a. Siswa tidak diperkenankan masuk ke dalam laboratorium tanpa izin guru.

b. Siswa diwajibkan memakai pelindung diri (jas laboratorium) setiap masuk/menggunakan laboratorium.

c. Alat-alat serta bahan yang ada di laboratorium tidak diperkenankan untuk dibawa keluar tanpa izin guru.

d. Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang di berikan dalam satu percobaan, siswa harus mengikuti petunjuk yang di berikan dan tidak bekerja menurut kehendaknya sendiri.

e. Jika ada alat yang rusak atau pecah hendaknya dengan segera di laporkan kepada guru.

f. Jika dalam melakukan percobaan ada yang tidak di mengerti atau diragukan segeralahbertanya kepada guru.

g. Kecelakaan yang terjadi, sekalipun kecil, seperti kena kaca, terbakar, hendaknya segera dilaporkan kepada guru.

(28)

14

i. Botol besar yang berisi bahan kimia jangan di angkat ada lehernya karena denganmengangkat secara demikian ada kemungkinan leher botol patah.

j. Tutup botol hendaknya di buka sesuai dengan cara yang di anjurkan dan setelah selesai menggunakan isinya hendaknya tutup dan segera dikembalikan pada tempatnya. Tutup botol hendaknya jangan di tukar-tukar .

k. Dalam melakukan percobaan hendakmya bahan di gunakan bahan secukupnya. Dengan bahan yang yang jumlahnyaa sesuai anjuran mungkin hasilnya akan lebih baikdibandingkan jika digunakan bahan secar berlebihan.

l. Jika ada bahan kimia yang masuk ke dalam mulut dengan tidak sengaja hendaknya bahanitu segera di keluarkan dan kemudian berkumur dengan banyak air

m. Jangan mencicipi sesuatu jika tidak di suruh oleh guru.

n. Tangan atau kulit atau baju yang terkena asam atau alkali harus segera di cuci dengan airsebanyak-banyaknya.

o. Setelah selesai percobaan, alat-alat harus di kembalikan ke tempat semula dalam keadaanbersih dan kering.

p. Buanglah sampah pada tempatnya, jangan pada bak cuci.

q. Sebelum meninggalkan laboratorium meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air dan kran gas ditutup dan kontak listrik di cabut..

(29)

yang lain. Dengan demikian, tidak ada diantara guru guru itu yang merasa diperintah oleh guru lain untuk melaksanakan peraturan itu karena peraturan itu adalah oleh dirinya sendiri. Berikut ini merupakan peraturan yang ditetapkan untuk guru antara lain adalah :

a. Siswa yang sedang bekerja di laboratorium harus ada dalam pengawasan guru

b. Guru dapat menguasai dengan penuh disiplin siswanya yang ada di dalam laboratorium.

c. Guru harus tahu dan yakin bahwa siswa mengerti akan tata tertib dan menjalankan tata tertib itu dengan baik.

d. Laboratorium harus selalu di jaga bersih, alat-alat yang telah dipakai harus dikembalikan ke tempat semula. Hendaknya guru meninggalkan laboratorium yang sudah dalam keadaan bersih dan rapi.

e. Bahan dan alat yang digunakan untuk percobaan siswa hendaknya disediakan sebelum eksperimen di mulai dan siap digunakan jika percobaan atau eksperimen akan di mulai.

f. Guru harus selalu memberikan petunjuk kepada siswa jika akan menggunakan alat atau bahan yang agak asing baginya. Di samping itu guru harus selalu memperingatkan siswa tentang kemungkinan terjadinya bahaya dalam percobaan yang dilakukan.

(30)

14

h. Bahan yang di gunakan untuk memadamkan kebakaran harus siap dan tersedia dalam laboratorium di tempat yang mudah di capai.

i. Kotak PPPK hendaknya selalu tersedia dan terawatt dengan baik. Setiap guru harus tahu bagaimana cara menggunakan isi kotak itu.

Dengan peraturan itu,diharapkan masing-masing bertanggung jawab atas tugasnya. Guru harus menjalankan peraturan itu sebaik-baiknya. Pada umumnya, para siswa yang bekerja di laboratorium itu terbagi atas beberapa kelompok. Jika memungkinkan hendaknya anggota dari setiap kelompok tidak terlalu banyak karena jika anggota kelompok terlalu banyak, biasanya pembagian tugas dalam kelompok menjadi agak sulit.

11. Pengadaan alat dan bahan

Saat ini banyak sekolah/madrasah, terutama sekolah nageri yang telah menerima kiriman alat-alat dari pemerintah. Alat-alat diberikan kepada sekolah/madrasah secara cuma-cuma. Tetapi beberapa sekolah terutama sekolah swasta tidak menerima pembagian itu. Untuk kegiatan-kegiatan IPA sekolah-sekolah ini arus membeli sendiri. Sekolah-sekolah yang mendapat kiriman pun tetap harus membelisendiri untuk mengganti alat-alat dan bahan yang rusak atau habis pakai.

Sebelum pembelian kelengkapan laboratorium dilakukan, perlu dipikirkan hal-hal sebagai berikut.

a. Percobaan apa yang akan dilakukan

b. Alat-alat atau bahan yang mana yang akan dibeli

c. Adanya dana

d. Pengetahuan untuk menggunakan alat atau bahan yang akan dibeli

(31)

f. Palaksanaan pebelian.

Prosedur pembelian biasanya dimulai dengan penyusunan daftar alat dan bahan yang akan dibeli. Daftar ini sebaiknya disusun oleh pengelola laboratorium atas dasar usulan dari guru-guru IPA atau dari catatan harian akan keperluan alat dan bahan. Daftar ini harus jelas dan lengkap, termasuk didalamnya ukuran, tipe, jumlah harga bila perlu disebutkan katalog yang digunakan dan nama perusahaan tempat alat atau bahan akan dibeli. Penyusunan rencana pembelian alat atau bahan akan dibeli. Penyusunan rencana pembelian alat hendaknya menurut abjad, tetapi jika dana terbatas, daftar alat ini disusun menurut prioritas, artinya yang sangat perlu ditulis terlebih dahulu.

12. Administrasi Alat dan bahan

Tujuan dari mengadministrasikan alat dan bahan bahan adalah untuk mempermudah mengetahui :

a. Jenis alat atau bahan yang ada

b. Jumlah masing masing alat dan bahan

c. Jumlah pembelian atau tambahan

d. Jumlah yang pecah, hilang, atau habis

Untuk administrasi ini diperlukan beberapa buku catatan diantaranya: (1) buku inventarisasi alat dan bahan; (2) kartu stok; (3) label; (4) format permintaan; (5)peminjaman alat atau bahan;(6) program semester kegiatan laboratorium; (7) buku harian kegiatan laboratorium; (8)jadwal kegiatan laboratorium; dan (9) kartu reparasi.

(32)

14

Buku inventarisasi alat/bahan sebaiknya terbuat dari buku tulis folio yang diberi kolom kolom untuk:

a. Kode

Dituliskan kode baru (nomor catalog) dan kode lama (setiap alat mempunyai kode tersendiri)untuk mempermudah pengecekan. Sebaiknya diurutkan sesuai katalog.

b. Nama alat/bahan

Dituliskan/diisi nama alat atau bahan, misalnya neraca empat lengan.

c. Merk/tipe

Dituliskan tipe alat tersebut, misalnya neraca tipe 311.

d. Produsen

Dituliskan nama pabrik pembuatnya. Ini diharapkan jika terjadi kerusakan dapat diperoleh informasi tentang cara memperoleh komponen yang rusak.

e. Asal/tahun

Dituliskan asal alat tersebut, misalnya dari droping pemerintah atau dari pembelian sekolah atau sumbangan serta ditulis tahun penerimaannya.

f. Tahun penggunaan

Dituliskan tahun berapa alat tersebut mulai digunakan .Ini dimaksudkan untuk mengetahui umur pakai alat.

g. Jumlah

(33)

h. Kondisi

Dituliskan alat kondisi tersebut, berapa jumlah alat yang masih baik dan berapa alat yang sudah rusak.

14. Kartu Stok

Kartu stok berguna untuk mengetahui jumlah alat / bahan yang tersedia saat dibutuhkan serta dapat mengetahui tempat penyimpanannya. Kartu stok dibuat dari sepotong kertas dari warna yang berbeda-beda untuk setiap kelompok alat. Satu kartu stok digunakan untuk satu jenis alat. Untuk keseragaman dan untuk mempermudah pengecekan warna kartu stok ditentukan sebagai berikut:

No Kategori Simbo

l

Warna

1. Kimia umumdanperkakas K Merah

2. Fisika F Biru

3. Biologi B Hijau

4. Alat visual V Putih

5. Bahankimia C Kuning

Kartu stok dicek ulang setiap akhir tahun. Pengecekan stok disebut juga stok opname (Belanda).

Sebaiknya kartu stok disusun dalam suatu kotak sesuai urutan abjad(huruf depan nama alat/bahan). Cara mengisi kartu stok adalah sebagai berikut:

(34)

14

b. Nama alat/bahan/perlengkapan/perkakas, diisi sesuai nama lengkap.

c. Spesifikasi, diisi sesuai spesifikasi alat tersebut, misalnya neraca tipe 311 dijelaskan kemampuan maksimum (spesifikasi) pengukuran 311 gram.

I. Keamanan, Keselamatan dan P3K dalam Laboratorium

(35)

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Profil laboratorium fisika MAN 2 Bandung

Laboratorium fisika adalah salah satu laboratorium yang ada di MAN 2 Bandung. Bangunan laboratorium fisika berada di lantai dua. Lantai satunya adalah kantin, dan laboratorium bahasa. Laboratorium ini memiliki dua pintu. Namun pintu yang satunya lagi adalah pintu penghubung dengan laboratorium biologi. Sehingga dari laboratorium fisika bisa langsung masuk ke laboratorium biologi.

B. Ruang laboratorium fisika MAN 2 Bandung

Ruang laboratorium fisika MAN 2 Bandung terdiri dari 1. Ruang utama yaitu ruang praktikum kira-kira luasnya 30 m 2. Ruang persiapan, ruang ini memiliki luas kira-kira 7 m

C. Fasilitas pendukung laboratorium fisika MAN 2 Bandung

Fasilitas pendukung yang ada pada laboratorium fisika MAN 2 Bandung meliputi,

1. Fasilitas bangunan a. Penerangan b. Ventilasi

c. Air dan salurannya d. Listrik dan instalasinya e. Lantai

f. Pintu-pintu

(36)

14

a. Meja demonstrasi 1 buah b. Meja praktikum 4 buah

c. Kursi bulat 28 buah

d. Papan tulis 1 buah

e. Bak cuci dan kran 1 buah 3. Fasilitas penunjang

a. Alat kebersihan

b. Alat pemadam kebakaran c. Computer

D. Daftar inventaris alat dan bahan laboratorium fisika MAN 2 Bandung

No. No.

Katalog NamaAlatdanBahan Merk/Tipe Produsen Asal/Th TahunPenggunaan Jumlah Ket. Baik Rusak

1. Keretadinam

ika

2001 2001 2

2. Amper

meter

2001 2001 1

3. Volt meter 2001 2001 1

4. Garputala 2001 2001 1

5. Magnet

batang

2001 2001 2

6. Magnet U 2001 2001 1

7. Luv 2001 2001 2

8. Lilitankump

aran 600.3001200. lilitan

2001 2001 1

9. Peganganlen

sa

2001 2001 6

10. Cermincemb

ung 2001 2001 2

11. Cerminceku

ng 2001 2001 2

12. Lensaokuler 2001 2001 2

13. Multi meter 2001 2001 1

14. Jangkasoron

g 2003 2003 2

15. Micrometer

sekrup

2003 2003 2

16. Power suplai 2003 2003 1

17. Motor

distrik

2003 2003 1

18. Planetanium 2003 2003 1

(37)

20. Peragaankat

rol 1 roda 2005 2005 5

21. Peragaan

Ticker Timer

2005 2005 5

22. Per pegas 2005 2005 5

23. Peragaan

centripetal

2005 2005 8

24. Power suplai 2005 2005 2

25. Katrolmeja 2005 2005 5

26. Prismasedan

g

2004 2004 5

27. Prismakecil 2004 2004 5

28. Keretadinam

is 2004 2004 5

E. Struktur organisai laboratorium fisika MAN 2 Bandung

F. Denah laboratorium fisika MAN 2 Bandung

Ruang praktikumfisika KepalaSekola h Waka Mad Waka Mad Kepala Lab

Laboran Guru-guru IPA Teknisi

(Biologi, fisika, Kimia

(38)

14

Ruang persiapan fisika Ruang persiapan Biologi

Ruang praktikum Biologi

G. Tata tertiblaboratoriumfisika MAN 2 Bandung

Adapuntatatertib yang berlakudalamkegiatanlaboratoriumfisika MAN 2 Bandung yaitu,

1. Siswatidakdiperkenankanmasukkeruanglaboratoriumtanpaseizin guru 2. Siswatidakdiperkenankanmembawamakananatauminumankeruangprak

tikum

3.

(39)

5. Dalamkegiatanpraktikumhendaknyadigunakanbahan yang seminimmungkinatausecukupnya

6.

Alat-alatdanbahanpraktikumharusdigunakansesuaidenganpetunjukpengguna anatausesuaidengan guru

7. Jikadalampraktikumsiswamerusakanataumemecahkanalat, maka yangbersangkutanwajibmengganyinya

8. Jikadalampraktikumterjadikecelakaanharapsegeramelaporkepada guru 9. Dilarangmencicipiataumemakansesuatudalampraktikumkalau guru

tidakmengizinkanuntukmelakukannya

10. Label atauetiketbahan yang

rusakatauhilangharapsegeradilaporkankepaa guru 11. Jagalahkebersihandanbuaglahsampahpadatempatnya 12.

Setelahselesaipraktikumalat-alatdanbahanhendaknyadikembalikanketempatsemuladalamkeadaanlen gkap, bersihdansiappakai

13. Sebelummeninggalkanruanglaboratorium, kursi di atasmeja, kran air dan gas ditutuprapat, kontaklistrik di cabut.

H. Diskusidanwawancara

Hasil wawancara dengan Ibu Ratihselakukoordinatorlaboratorium di MAN 2 Kota Bandung bahwa di sekolahtersebut terdapat beberapa laboratorium, diantaranya: laboratorium bahasa, laboratorium computer, laboratorium biologi, laboratorium kimia, dan laboratorium fisika. Dari banyaknya laboratorium yang ada di MAN 2 Kota Bandung, kami hanya melihat keadaan laboratorium MIPA.

(40)

14

Lagi-lagi uang yang sangat berpengaruh dalam memenuhui kriteria laboratorium yang ideal.

Pada dasarnya laboratorium fisika, biologi, dan kimia memiliki persamaan dalam denah ruangan, fasilitas ruangan, perabot, penunjang ,dan pengadministrasian. Namun, untuk laboratorium kimia sudah bisa dikatakan mendekati ideal, karena memiliki saluran pembuangan sendiri, instalasi listrik yang baik, bangunannya mempunya jarak yang cukup dengan bangunan lainnya, dan berada di lantai satu. Lantai dua digunakan sebagai laboratorium komputer.

Fasilitas perabot yang dimilliki diantaranya: meja demonstrasi merangkap fungsinya dengan meja guru, satu computer, empat meja praktek yang masing-masing meja memiliki enam kursi bulat, satu bak cuci namun berada di ruang persiapan yang sekaligus sebagai ruang penyimpanan, satu lemari penyimpanan, satu lemari laci, dan satu papan tulis. Alat-alat tertentu yang seharusnya memiliki tempat penyipanan khusus disimpan di lemari biasa.

Fasilitas penunjang yang dimiliki hanya alat-alat kebersihan. Alat pemadam kebakaran, dan P3K tidak ada karena foktor angaran yang ada.

Dalam penataan dan perawatan kurang maksimal. Karena keterbatasan ruangan dan anggaran tentunya. Namun sekali lagi Ibu Ratih memaparkan bahwa beliau sudah berusaha semampunya untuk keadaan lainnya diluar kuasa Ibu Ratih.

(41)

Kendala yang kami hadapi saat penelitian yaitu ketika kami meminta data inventaris alat dan bahan juga pengadministrasian yang lainnya untuk dicopy, dari pihak laboratorium tidak membri izin, sehingga kami harus menulis atau mengambil gambar sebagai bukti bahwa di sekolah tersebut ada pengadministrasian laboratorium. Pihak laboratorium merasa kurang percaya kepada kami karena dulu pernah ada mahasiswa yang malakukan penelitian laboratorium seperti kami ke MAN 2 Kota Bandung. Ketika mereka diberi data pengadministrasian laboratorium untuk dicopy, mereka tidak mengembalikannya lagi kepada pihak laboratorium, sehingga kami pun kenaimbasnya.

Menurut Ibu Ratih perkembangan laboratorium di MAN 2 Kota Bandung dari tahun ke tahun cukup baik. Namun peralatan yang ada seperti kit masih terbatas diantaranya kit optik, kit mekanik, kit listrik, dan kit hidrostatik. Dan alat-alat lainnya ada di lemari penyimpanan.

Ibu Ratih mempunyai prinsip,“ Saya tidak akan berada di suatu tempat untuk selamanya. Seperti halnya saya diberi tugas sebagai koordinator laboratorium MIPA di MAN 2 Kota Bandung, pasti tidak akan selamanya. Namun selama itu masih di bawah tanggung jawab saya, saya akan berusaha semampunya untuk bisa memaksimalkan semua fasilitas laboratorium untuk pembelajaran siswa.”

(42)

14

(1) (2)

(43)

(5) (6)

Gambar: 1, 2, 3, 4, 5, 6 (denah laboratorium fisika, ruang praktek)

(7) (8)

(9) (10)

(44)

14

(11) (12)

(13) (14)

(45)

(17) (18)

Gambar: 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, (buku pengadministrasian laboratorium fisika)

(19) (20)

Gambar: 18, 19, 20 (gedung laboratorium kimia)

BAB IV

PENUTUP

(46)

14

Laboratorium fisika MAN 2 Kota Bandung sudah bisa dikatakan cukup untuk memfasilitasi para praktikan dalam melakukan praktikumnya. Namun masih ada kekurangan-kekurangan seperti ruang praktikum yang masih dalam peralihan fungsi, alat-alat dan bahan praktikum yang masih belum lengkap, pengadministrasian dan organigram yang belum sesuai. Namun semua itu sedang dalam proses perbaikan..

B.

Saran

Saran bagi pembaca sekalian, jika akan melakukan sebuah penelitian, hal-hal yang harus diperhatikan,

1. Ikuti prosedur perizinan dengan baik.

2. Junjung tinggi nama almamater ketika melakukan penelitian.

3. Jaga kepercayaan pemberi izin ketika melakukan penelitian.

(47)
(48)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah (1) Pengadaan alat dan bahan pada laboratorim kimia merupakan kegiatan merencanakan dan mengadakan kebutuhan alat dan bahan laboratorium Kimia oleh

Pemanfaatan laboratorium ditinjau dari aspek perlengkapan laboratorium, pengorganisasian laboratorium, penyimpanan, administrasi alat dan bahan laboratorium, keselamatan

Saat suatu bahan uji disinari dengan cahaya leser maka cahaya yang dihasilkan berupa distribusi intensitas tertentu, sehingga tampak bahwa permukaan seperti

a. Jika sarana dan prasarana seperti ketersedian alat dan bahan di laboratorium masih sangat terbatas, sarana dan prasarana sebagian mudah digunakan dan sebagian

Yang dimaksud dengan persiapan alat-alat laboratorium disini adalah kegiatan menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk kegiatan proses pembelajaran fisika seperti untuk

kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu.. yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah

Alat-alat keselamatan dapat dibedakan atas alat-alat bantu yang digunakan dalam percobaan untuk menjaga keselamatan alat dan keselamatan kerja percobaan itu, dan alat-alat atau

Untuk keperluan pencatatan alat dan bahan laboratorium ini diperlukan format atau buku perangkat administrasi yang meliputi: a Buku inventaris b Kartu stok c Kartu