TRIWULAN IV/TAHUN 2014
28
28
dipersiapkan agar tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja asal negara lain. “Saya mengarapkan adanya hak paten bagi produk asal NTT agar tidak mudah untuk diklaim pihak lain. Hal seperti ini perlu diantisipasi terhadap produk kerajinan tenun ikat asal NTT yang mampu bersaing dengan produk yang lain.
Apalagi saat ini kita sedang
menggagas kerjasama ekonomi antara Kupang, Dili dan Darwin ( Indonesia, RDTL dan Australia), sehingga kita harus mengelola beragam potensi yang ada menjadi produk yang mampu menandingi produk dari negara lain”, tutur Gubernur.
Ketua Penyelenggara, Antonius Ridwan Santosa, menjelaskan skema MEA 2015 sebenarnya merupakan bentuk integrasi ekonomi yang sagat potensial di tataran global. Integrasi ekonomi global menjadi suatu kecenderungan adanya aspek persaingan yang dapat menyumbangkan peluang sekaligus tantangan bagi semua negara di kawasan ASEAN.
Untuk itu, kegiatan sosialisasi MEA 2015 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik akan proyeksi ekonomi dan kebijakan nasional dalam menghadapi MEA 2015 serta meningkatkan pemahaman pelaku usaha, pemangku kepentingan dan Akademisi terhadap MEA yang akan dimulai pada akhir tahun 2015.
Kegiatan sosialisasi tersebut, menghadirkan narasumber Sesditjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Dr. Parluhutan Tado Sianturi, Rektor Undanna, Prof.Ir. Fredrik L. Benu,M. Si,Ph.D, Ketua Kadin NTT, Ir. Paul Lyanto dan moderator, Fred Fanggidae. Selain kegiatan sosialisasi, juga dilakukan talk show di Stasiun TVRI dan dialog inter aktif di LPP RRI Kupang serta kuliah umum bersama akademisi dan mahasiswa di Undana Kupang.