• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman karet memiliki system perakaran tunggang dan perakaran. tumbuh menyebar secara horizontal yang cukup dalam (Ali, 2007).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman karet memiliki system perakaran tunggang dan perakaran. tumbuh menyebar secara horizontal yang cukup dalam (Ali, 2007)."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Morfologi Tanaman Karet 1. Akar (radix)

Tanaman karet memiliki system perakaran tunggang dan perakaran serabut. Akar tunggang tanaman karet menembus ke dalam tanah menuju pusat bumi cukup dalam dan kokoh. Oleh karena itu, tanaman karet sangat tahan terhadap kekeringan dan tanaman tidak mudah roboh. Sedangkan akar serabutnya tumbuh menyebar secara horizontal yang cukup dalam (Ali, 2007).

2. Batang (caulis)

Batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting, batang mempunyai tugas:

1. Mendukung bagian tanaman tanaman bagian tumbuhan yang ada diatas tanah, yaitu daun, bunga, dan buah.

2. Dengan percabangan memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan didalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.

3. Jalan pengangkutan air zat-zat cadanghan makanan.

4. Khusus pada tanaman karet, batang tanaman merupakan sumber produksi latex.

Tanaman karet meurpakan pohon yang tumbuh tinggi dan bercabang cukup besar. Tinggi pohon dewasa dapat mencapai 15- 25 meter. Batang tanaman

(2)

5

biasanya tumbuh lurus mempunyai percabangan yang tinggi di atas. Batang tanaman mengandung getah yang dikenal dengan naman latex.

Pada tanaman karet titik tumbuh terdapat pada ujung-ujung batang tanaman atau merisistem apical sehingga dengan demikian pertumbuhan batang arah ke atas lebih pesat ( Ali, 2009 ).

3. Daun (folium)

Daun merupakan suatu organ tumbuhan yang penting, daun biasanya tipis, melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan Klorofil, oleh karena itu daun berwarna hijau. Fungsi utama daun ialah menjalankan sintesis senyawa – senyawa organic dengan menggunakan cahaya sebagai sumber energi yang diperlukan, suatu proses yang dikenal dengan fotosintesis. Proses pengubahan energi berlangsung dalam organel sel khusus yang disebut Khloroplas. Tempat penyimpana pigmen klorofil.

Fungsi daun lainnya adalah :

 Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)  Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)  Penguapan air (transpirasi)

 Pernapasan (respirasi)

Daun karet berwarna hijau, apabila akan gugur berubah menjadi warna kuning atau merah, biasanya daun karet mempunyai jadwal gugur daun pada musim kemarau yang disebut dengan musim “trek” (Ali, 2007).

(3)

6 4. Bunga (flos)

Bunga tanaman karet tergolong bunga berumah dua (monoecious) dan berbentuk bunga majemuk. Pada satu tangkai bunga yang berbentuk majemuk tersebut, terdapat bunga betina dan bunga jantan. Penyerbukan bunga dapat terjadi secara penyerbukan sendiri maupun penyerbukan silang. Penyerbukan silang di bantu oleh serangga. Bunga betina hanya mengandung putik (pistillum) saja yang merupakan alat kelamin betina yang mempunyai bakal buah (ovarium) yang berisi bakal biji (ovulum) dam sel telur (ovum). Bunga jantan hanya mengandung benang sari (stamen) saja, yang merupakan alat kelamin jantan yang menghasilkan serbuk sari (pollen) yang mengandung inti sperma untuk penyerbukan. putik yang telah diserbuki benang sari, akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji akan menjadi biji (Ali, 2007).

Bunga karet tumbuh dari ranting-ranting yang bersemi selesai gugur daun. Bunga tersusun dalam malai, yang setiap malai atau tangkai bunga tersusun banyak bunga. Bunga itu disebut bunga majemuk. Bunga karet terdiri atas tangkai bunga, daun kelopak atau sepal berwarna hijau, daun mahkota berwarna putih kekuningan, benang sari, kepala putik, dan bakal buah. Bunga karet berukuran kecil dan berbentuk bintang (Ali,2007).

5. Buah (Fructus)

Buah karet memilki pembagian ruang yang jelas. Masing-masing ruang berbentuk setengah bola. Jumlah ruang biasanya 3 sampai 6 ruang Garis tengah buah berukuran 3-5 cm, bila buah sudah masak maka akan pecah dengan

(4)

7

sendirinya. Pemecahan terjadi dengan kuat menurut ruang-ruangnya, biji yang terlontar kadang terlempar sampai jauh (Ali, 2007).

6. Biji (semen)

Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah, jumlah biji biasanya 3 sampai 6 sesuai sesuai dengan ruangnya. Ukuran biji besar dengan berat sekitar 3,5 sampai 6 gr, bidang pada permukaan perut sedikit agak rata dengan lapisan pelindung biji/testa keras dan berkilat, warnanya coklat kehitaman dengan bercak berpola yang khas pada bagian punggung, tiap klon biji karet mempunyai corak/pola “batik” yang berbeda sehingga menjadi alat untuk mengidentifikasi setiap klon (Ali, 2007).

B. Produksi Tanaman Karet

Optimalisasi produktifitas tanaman karet sangat tergantung pada tiga komponen teknologi yaitu penanaman klon unggul, penerapan kultur teknis standar serta sistem eksploitasi yang rasisonal. Dari hasil kajian di pertanaman komersial menunjukan bahwa produktivitas tanaman karet sangat dipengaruhi tanaman pada masa TBM. Penggunaan klon-klon unggul anjuran tidak akan memberikan dampak yang nyata terhadap produktivitas, jika pengelolaan TBM maupun TM tidak terlaksana dengan kultur teknis yang baik. Faktor utama dan mendasar yang sangat penting adalah pegadaan bibit dengan kualitas prima, untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik dan keragaman tanaman yang tinggi. Pengelolaan lahan harus dilakukan secara mekanis penuh, pembangunan penutup

(5)

8

tanah ( LCC ), induksi percabagan dan pengendalian JAP ( Jamur Akar Putih) secara intensif. Faktor lain yang juga sangat penting pada masa TBM adalah pemupukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan yang tepat ( tepat waktu, tepat dosis dan tepat aplikasi ) dapat meningkatkan pertumbuhan pada masa TBM sehingga waktu buka sadap dapt dipercepat ( Sumarmadji, 2005 ). C. Penyadapan

Penyadapan (eksploitasi) tanaman karet adalah suatu teknik memanen lateks (getah) tanaman karet sehingga memperoleh hasil karet maksimal sesuai dengan kapasitas produksi tanaman dalam siklus ekonomi yang direncanakan (Sumardji, 2004).

Penyadapan dilakukan dengan mengiris sebagian kulit batang, pada prinsipnya penyadapan adalah tingkat memotong jaringan-jaringan pembuluh lateks yang merupakan hasil sekresi tanaman keluar dari pembuluh - pembuluh tersebut. Frekuensi sadap, panjang irisan sadap, dan pemberian stimulan merupakan bagian dari sistem eksploitasi tanaman karet (Anomius,2009).

1. Rumus Eksploitasi

Rumus eksploitasi berfungsi untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan menyadap dan waktu untuk istirahat (pohon yang tidak disadap), yang dinyatakan dalam satuan waktu hari (d = day), minggu (w = week), bulan (m = month), dan tahun (y = year). Di antara dua sadapan, dinyatakan dengan suatu pecahan atau rangkaian pecahan (Sumarmadji, 2004).

Pada notasi eksploitasi baru untuk frekuensi sadap (Frekuensi yang sebenarnya + frekuensi praktik + periodistas) adalah sebagai berikut :

(6)

9

a) d/1 = penyadapan yang dilakukan setiap hari. b) d/2 = penyadapan yang dilakukan 2 hari sekali. c) d/0,5 = penyadapan yang dilakukan 2 kali sehari. d) 6m/9 = 6 bulan disadap diikuti dengan 3 bulan istirahat.

e) 6d/7 = 6 hari disadap diikuti dengan 1 hari istirahat (misalnya sistem sadap dimana tiap hari minggu libur).

f) d/2 6m/9 = selama 6 bulan disadap 2 hari sekali diikuti dengan 3 bulan istirahat (Setyamidjaja,1998).

Adapun bentuk alur sadap berupa :

1. Pada sadap iris (cut topping) digunakan simbol-simbol S = irisan bentuk spiral.

V = Irisan bentuk V.

C = Irisan keliling yang tidak tertentu bentuknya. Mc = Irisan mini/mini cut (Sumarmadji, 2004).

Arah, panjang dan jumlah irisan sadap biasanya dituliskan dengan menggunakan symbol (kode). Seperti arah sadapan yang diberi symbol = ↓ dan ↑, yang berarti arah sadapan ke atas dan ke bawah. Untuk panjang sadapan menggunakan symbol S (spiral), yang berarti lingkaran pohon.

Contoh irisan sadap adalah :

1. ½ S = setengah iris spiral disadap ke bawah. 2. ½ S ↑ = setengah iris spiral disadap ke atas. 3. 2x ½ S ↑↓ = 2 iris setengah spiral

(7)

10

Contoh notasi panjang dan jumlah irisan/tusukan sadap adalah : 1. S = 1 iris spiral

2. ½ S = setengah iris spiral 3. 2x ¼ S = 2 iris seperempat spiral 4. 1/3 V = sepertiga V

5. ¼ C = seperempat iris keliling 6. Mc2 = 1 iris mini, panjangnya 2 cm

7. 4xMc5 =4 iris mini panjangnya masing-masing 5 cm (Setyamidjaja,1998).

Tabel 1. Sistem Sadap Dan Jangka Waktunya

No Sistem Sadap Jangka waktu

0 ½ S d/3 5 tahun 1 ½ S d/2 2 tahun 2 ½ S d/2 3 tahun 3 ½ S d/2 4 tahun 4 ½ S d/2 4 tahun 5 ½ S d/2 4 tahun 6a ½ S ↑ d/2 2 tahun 6b ½ S ↑ d/2 2 tahun 7-8 Bebas 4 tahun

Sumber: Untung junaidi dan Kuswanhadi, pusat penelitian karet, balai penelitian sembawa (1996).

Keterangan: ½ S = sadap setengah sepiral kea rah bawah. d/2 = disadap 2 hari sekali.

(8)

11 2. Peralatan

Peralatan sadap juga sangat di butuhkan untuk mengeksploitasi produksi lateks, beberapa peralatan dalam penyadapan sebagai berikut :

 pisau sadap.

 mangkok untuk penampung lateks.

 talang untuk aliran latek agar jatuh ke mangkok lateks.  kawat untuk tempat mangkok lateks.

3. Pelaksanaan

Menurut Junaidi dkk (2010), didalam melaksanakan penyadapan, hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

a. Kedalaman irisan sadapan

Kedalaman irisan sadap yang dianjurkan adalah 1 mm – 1,5 mm dari jaringan kambium. Irisan sadap yang terlalu dalam akan merusak kambium yang terletak diantara kulit dan kayu. Apabila hal ini terjadi maka pemulihan kulit akan terganggu sehingga kulit pulihan tidak dapat terbentuk dengan baik.

b. Ketebalan irisan sadap

ketebalan irisan sadap yang dianjurkan adalah 1,5 mm – 2 mm setiap penyadapan berikutnya. Dengan ketebalan irisan sadap tersebut, maka pohon karet dapat disadap hingga 30 tahun. Dengan demikian, produksi lateks yang diperoleh dapat maksimal.

(9)

12

Frekuensi penyadapan adalah jumlah penyadapan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Frekuensi penyadapan yang dianjurkan adalah sebagai berikut :

 Untuk 2 tahun pertama penyadapan; dengan panjang irisan ½ spiral ( ½ S ), frekuensi penyadapan yang harus dilakukan adalah 1 kali dalam 3 hari (d/3).

 Untuk tahun berikutnya sampaii menjelang peremajaan ; dengan panjang irisan ½ S, frekuensinya penyadapan yang harus dilakukan adalah 1 kali dalam 2 hari (d/2).

 Untuk menjelang peremajaan ; dengan panjang irisan ½ S, frekuensi penyadapan dan panjang irisan dilakukan secara bebas.

D. Stimulansia

Stimulan adalah suatu campuran yang terdiri dari minyak nabati (misalnya minyak kelapa sawit) dengan gemuk alami disebut (carrier stimulant) dan hormone atau bahan aktif lainnya misalnya Ethefon (Setyamidjaja, 1998).

Pemberian stimulansia mengakibatkan tertundanya proses penyumbatan pembuluh lateks, sehingga waktu menetes lebih lama yang berarti jumlah lateks diperoleh akan lebih banyak. Disamping itu, dengan pemakaian stimulansia keuntungan yang diperoleh antara lain :

 Menghemat tenaga kerja  Menghemat pemakaian kulit

 Meningkatkan pendapatan penyadap (Tim Penulis Vademikum Karet, 2003).

(10)

13

Stimulan yang biasa digunakan adalah etepon (Cloro-ethyl phosponicacid). Di pasaran banyak dikenal berbagai produk stimulan seperti Ethrel, Islin, Flo-tek, Green Omega, dan lain-lain. Bahan ini akan terhidrolis dan mengeluarkan hormon berupa gas etilen. Gas etilen merupakan bahan aktif yang dapat mendorong stabilitas lateks untuk mengalir lebih lama misalnya dari 5-6 jam menjadi 8-10 jam, sehingga produksi lateks harian dapat meningkat khususnya pada klon yang responsip. Faktor utama dalam aplikasi stimulan adalah konsentrasi bahan, dosis, dan aplikasinya. Adapun aplikasi stimulan tergantung pada caranya, dosisnya dan frekuensinya (Junaidi, 2011).

1. Bahan Aktif Stimulansia

Bahan aktif yang terkandung pada stimulan adalah etefon. bahan aktif ini akan terhidrolis dan mengeluarkan hormon berupa gas etilen. Gas etilen merupakan bahan aktif yang dapat mendorong stabilitas lateks untuk mengalir lebih lama.

Etilen merupakan senyawa sinyal sekunder dalam pembentukan fittoaleksin. Etilen dapat merangsang produksi lateks.Istilah etefon secara ilmiah adalah 2-chloroethylphosphonic acid (CEPA) yang merupaka senyawa yang bersifat asam yang dikenal sebagai generator etilen (H2C=CH2).

Tabel 2. Komposisi senyawa kimia Ethephon

Kandungan Konsentrasi (g/l)

Asid pastonik <5%

Chelating agent <20%

Dichloroethane <0,05%

Ethylene oxide addcut <5%

(11)

14 2. Cara Kerja Stimulan

Cara penggunaan stimulan banyak macamnya, beberapa cara yang umum dipakai adalah :

a. Aplikasi pada bidang sadap, yaitu pada kulit pulihan yang berada diatas irisan sadap pada sadap kebawah.

b. Aplikasi pada kulit yang dikerok lebih dahulu yang berada dibwah irisan sadap pada sadap kebawah atau diatas irisan sadap pada sadap keatas. c. Aplikasi pada irisan sadap yang tertutup oleh getah tarik atau skrep.

d. Aplikasi pada irisan sadap yang tidak tertutup oleh getah tarik atau skrep (Setyamidjaja, 1998).

Gambar

Tabel 1. Sistem Sadap Dan Jangka Waktunya
Tabel 2. Komposisi senyawa kimia Ethephon

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pancaran-Mu jualah yang menggerakkan nurani sesama insani untuk saling membantu dalam persaudaraan dibawah Nur-Mu, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana gambaran atau profil kemampuan penalaran, spasial dan koneksi matematis mahasiswa calon guru matematika..

Masalah perilaku bayi /anak yang berbeda sering kali merupakan bentuk penampilan konflik terjadi ‘pada masa perkembangan kepribadian terhadap perilaku dari orang tua,

Hasil dari penelitian ini adalah di dalam Proyek Jalan Tol Serpong – Balaraja Seksi I A terdapat beberapa potensi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi selama pelaksanaan,

Skripsi yang berjudul pembelajaran akhlak bagi siswa program khusus dan siswa reguler di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017 ini mendeskripsikan tentang

Adapun komponen-komponen yang menjadi kebijakan dalam pengelolaan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut. Pengembangan sarana akademik dilakukan dengan perencanaan yang

Rosenthal’in asabiyyet’i (MR) çe­ virisi boyunca, &#34;grup duygusu” (group feeling) olarak karşılanması yeterli ve hattâ doğru sayılmamalıdır. Çünkü,

Klik Apply maka bentuk dasar dari logo akan dibuat secara otomatis, pilih Pick Tool pada Tool Box kemudian Copy objek gambar menjadi tiga (dapat menggunakan proses mouse