• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A DI SMP NEGERI 1 JUWIRING KABUPATEN KLATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A DI SMP NEGERI 1 JUWIRING KABUPATEN KLATEN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

 

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A DI SMP

NEGERI 1 JUWIRING KABUPATEN KLATEN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

ARI DWI NUGROHO A310120265

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS

YIII

A DI SMP

NEGERI 1 JTIWIRING KABUPATEN KLATEN

PI]BLIKASI

ILMIAH

Oleh:

ARIDWINUGROHO Nt0120265

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAIIASA INDONESIA KELAS

VIII

A DI SMP

NEGERI

l

JUWIRING KABUPATEN KLATEN

OLEH:

ARIDWINUGROHO A310120265

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakana

Pada hari Senin, 17 Apil2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Pensuii

2.

l-l.

Prof. Dr. Abdul Ngalim, M.Hum (Ketua Dewan Penguji)

Drs. Yakub Nasucha" M.Hum (Anggota I Dewan Penguji)

Drs. Andi Haris Prabawa, M. Hum (Anggota II Dewan Penguji)

De l*a n.

L

(4)

PER}TYATAAI{

Menyatakan dengan sebenamya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat orang lain, kecuali yang secara terhrlis diacr:/dikutip dalam naskah dan

di

sebutkan pada daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti artikel publikasi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta,l5 Apil2017 Yarg membuat p ernyata.an,

Ari Dwi Nugroho /Jl0120265

(5)

1

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A DI SMP

NEGERI 1 JUWIRING KABUPATEN KLATEN

Abstract

This research identification about mixing code and switching code of conversation teacher and student on Indonesian language learning on class VIII A SMPN 1 Juwiring, Klaten. The subject of this research is teacher and 38 students class VIII A. this research use method padan referensial. Kind of this research is deskriptif kualitatif. Purpose of this research to knowing form and how mixing code and switching code on conversation teacher and student on Indonesian language learning on class VIII A SMPN 1 Juwiring, Klaten. Mechanical validity of the data using triangulation theory. Data analysis technique used is the analysis of qualitative data. Based on the research results form mixing and switching code this is Java language. The cause of occurance mixing code and switching code conversation teacher and students is. (1) Speaker. (2) Audion. (3) Change situation. (4) Change formal to informal or conversely. (5) Conversation change topic. Conclusion of this researh is mixing code and switching code happened because of students using Java language in daily life and carried on school learning.

Keyword: mixing code, switching code

Abstrak

Penelitian ini mengkaji campur kode dan alih kode percakapan guru dan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII A dengan total siswa 31 siswa. Penelitian ini menggunakan metode padan referensial. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud dan penyebab terjadinya campur kode dan alih kode percakapan guru dengan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. Teknik validitas data menggunakan trianggulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ada dua hal yang perlu disampaikan dalam penelitian ini. Pertama, wujud campur kode dalam penelitian ini yaitu percampuran antara bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Kedua, wujud alih kode yaitu peralihan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau sebaliknya. Penyebab terjadinya campur kode dan alih kode percakapan guru dengan siswa ada lima. (1) Pembicara atau penutur. (2) Pendengar atau lawan tutur. (3) Perubahan situasi. (4) Perubahan dari formal ke informal atau sebaliknya. (5) Perubahan topik pembicaraan. Simpulan penelitian ini campur kode dan alih kode terjadi karena kebiasaan siswa menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbawa saat pembelajaran di sekolah.

(6)

2

1. PENDAHULUAN

Manusia membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut berjalan dengan baik. Sarana tersebut yaitu bahasa. Bahasa digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan pesan agar orang yang diajak berkomunikasi mengetahui maksud yang kita inginkan. Pesan yang disampaikan dapat berupa secara langsung dan tidak langsung. Dalam menyampaikan materi pelajaran, seorang guru harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar mudah dipahami oleh siswa sesuai peraturan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 Bab 3 Pasal 29 Ayat 1 yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. Fokus penelitian ini pada penggunaan dan penyebab terjadinya campur kode dan alih kode percakapan guru dan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten.

Campur kode adalah suatu keadaan berbahasa bilamana orang mencampur dua atau lebih bahasa dengan saling memasukkan unsur–unsur bahasa yang satu kedalam bahasa yang lain, unsur–unsur yang menyisip tersebut tidak lagi mempunyai fungsi sendiri (Suwito dalam Wijana, 2010: 171). Rahardi (2001:21) mengatakan bahwa alih kode adalah pemakaian secara bergantian dua bahasa atau mungkin lebih, variasi-variasi bahasa dalam bahasa yang sama atau mungkin gaya-gaya bahasanya dalam suatu masyarakat tutur bilingual. Masalah yang ada dalam penelitian ini (1) Bagaimanakah wujud campur kode dan alih kode percakapan guru dan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring kabupaten Klaten. (2) Bagaimanakah wujud campur kode dan alih kode percakapan guru dan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring kabupaten Klaten.

Penelitian ini ada dua tujuan yang ingin dicapai. (1) Mendeskripsikan wujud campur kode dan alih kode percakapan guru dengan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring

(7)

3

Kabupaten Klaten. (2) Memaparkan penyebab terjadinya campur kode dan alih kode percakapan guru dengan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang campur kode dan alih kode yang digunakan oleh guru bahasa indonesia pada proses belajar mengajar di kelas.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini digolongkan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan berfokus pada objek penelitian berupa bahasa lisan guru dan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A. Data dalam penelitian ini adalah tuturan guru dan siswa yang mengandung campur kode dan alih kode. Sumber data penelitian ini adalah semua tuturan guru mata pelajaran bahasa indonesia dan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas VIII A SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. Narasumber dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang bertutur yang menggunakan campur kode dan alih kode. Data penelitian ini didapatkan dengan menggunakan teknik rekam dan catat. Perekaman data menggunakan telepon genggam dan alat perekam dengan durasi 5-10 menit. Menurut (Nasucha dan Rohmadi, 2015:34) teknik analisis data secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teknik kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kualitatif dan metode kuantitatif dibedakan melalui perbedaan paradigma ilmiah dan alamiah disatu pihak dan karakteristik metodologi di lain pihak. Analisis kualitatif secara khusus berasal dari data yang terjaring melalui rekam dan catat, partisipasi, pustaka, serta wawancara. Teknik kualitatif yang bersifat deskriptif digunakan dalam penelitian ini agar dapat menguraikan dan menjelaskan karakteristik data sebenarnya secara kritis serta mampu melatarbelakangi data yang telah diperoleh. Uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi teori.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dikhususkan pada dialog antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Analisis dalam penelitian ini meliputi dua hal yaitu: (1) Wujud campur kode dan alih

(8)

4

kode Percakapan Guru Dengan Siswa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII A Di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. (2) Penyebab

terjadinya campur kode dan alih kode Percakapan Guru Dengan Siswa pada

Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII A Di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. Berikut pembahasan berdasarkan data yang sudah ditemukan.

3.1Wujud Campur Kode dan Alih Kode

Guru : Yang tidak masuk hari ini siapa?

Siswa : Devinka bu.

Guru : Devinka?

Siswa : (1)Nggih bu! Ibunya meninggal bu.

Guru : Siapa yang meninggal?

Menyimak data (1)Nggih bu! Ibunya meninggal bu, pada kata

tersebut terjadi campur kode pada kata “Nggih bu!”Yang artinya Iya bu.

Guru : (2)Kamu saya suruh maju ke depan mengerjakan! Ora

mung cengengesan wae! Ora isoh jawab mung

cengengesan. Ayo kamu jawab dulu yang belakang!

Siswa : Iya bu.

Menyimak data (2)Kamu saya suruh maju ke depan mengerjakan!

Ora mung cengengesan wae! Ora isoh jawab mung cengengesan. Ayo

kamu jawab dulu yang belakang! Terdapat campur kode yaitu Ora mung

cengengesan wae! Ora isoh jawab mung cengengesan. (Jangan Cuma

bercanda saja! Tidak bisa menjawab Cuma bercanda saja).

Guru : Sekarang buka halaman 62 buku paket. Sudah dibuka

semua bukunya? Yang tidak membawa paket tak denda lima ribu nanti.

(9)

5

Guru : saya tidak mau tau pokoknya pas jam saya harus punya

buku paket! Kamu kan sudah di pinjami buku dari perpus to?

Siswa : (4)Dereng bu. Kulo dereng dipinjami!

Menyimak data (3) terjadi alih kode dari bahasa Indonesia ke

bahasa jawa yaitu pada kalimat: “ora diandumi buku paket kok bu!”

(Tidak diberikan buku paket bu). Data (4) terjadi campur kode yaitu pada

kalimat “Dereng bu. Kulo dereng dipinjami!” (Belum bu, saya belum

dipinjami).

Guru : Nama instansi di tulis dengan huruf kapital semua. Kalau

ini menurut kamu gimana? Huruf kapital itu huruf apa to?

Siswa : Huruf besar

Guru : Nama instansi ditulis dengan huruf kapital atau huruf

besar. Kalau kamu lihat dalam buku ini bagaimana?

Siswa : (5)Ini kok ora nganggo huruf besar kabeh?

Data (5) Terjadi campur kode pada kalimat “kok ora nganggo

huruf besar kabeh?” (kenapa tidak menggunakan huruf besar semua?).

Guru : (6)Kemarin denah sudah, sekarang kita lanjutkan

menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca kecepatan

250 kata per menit. Ayo bukune dibukak! Malah do gojek

wae! Luthfi?

Siswa : (7)Mboten mbeto LKS bu!

Guru : Halaman 62. Yang lain sudah ketemu? Saya beri waktu

lima menit untuk membaca.

Menyimak data (6) Kemarin denah sudah, sekarang kita lanjutkan menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca kecepatan 250 kata per

menit. Ayo bukune dibukak! Malah do gojek wae! Luthfi? Telah terjadi

campur kode pada kalimat “Ayo bukune dibukak! Malah do gojek wae!”

(10)

6

kode dari bahasa Indonesia ke bahasa jawa yaitu pada kalimat: “Mboten

mbeto LKS bu!”(Tidak membawa LKS bu!).

3.2Penyebab Terjadinya Campur Kode dan Alih Kode

Penyebab terjadinya campur kode pada data (1) disebabkan oleh lawan tutur (Siswa) yang menganggap dengan jawaban bahasa jawa krama tersebut, merupakan bahasa yang paling sopan. Selain itu bahasa jawa merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh para siswa dalam berkomunikasi. Data (2) Campur kode terjadi karena adanya perubahan dari formal ke informal yaitu guru merasa terganggu dengan siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. Data (3) penyebab terjadinya alih kode tersebut adanya pengaruh situasi bicara yaitu guru ingin memberikan denda kepada siswa yang tidak membawa buku paket padahal siswa merasa tidak pernah mendapatkan pinjaman buku paket.

Penyebab terjadinya campur kode pada data (4) tersebut disebabkan kurangnya penguasaan kode yang dipakai. Sehingga siswa lebih nyaman menggunakan bahasa jawa yang sudah menjadi bahasa sehari-hari. Data (5) Campur kode tersebut disebabkan kurangnya padanan kata sehingga siswa hanya mampu mengungkapkan kata yang ada dipikirannya saat itu. Campur kode pada data (6) disebabkan oleh pengaruh situasi yaitu guru merasa tidak diperhatikan oleh siswanya ketika menyampaikan materi pembelajaran. Alih kode pada data (7) disebabkan oleh lawan tutur yang menggunakan bahasa jawa, sehingga penutur terpengaruh untuk menggunakan bahasa jawa.

3.3Pembahasan

Adisaputera (2010) dalam penelitian relevan menganalisis Alih kode yang terjadi dalam peristiwa komunikasi komunitas remaja adalah alih kode antar kalimat dan campur kode intra kalimat. Bentuk-bentuk yang bercampur itu cenderung disebabkan oleh kemiripan struktur fonologis dan morfologisnya. Penelitian ini bentuk yang bercampur juga disebabkan oleh kemiripan struktur fonologis dan morfologis.

(11)

7

Arifin dan Husin (2011) meneliti “switching and

Code-mixing of English and Bahasa Malaysia in Content-Based Classrooms:

Frequency and Attitudes” . Penelitian relevan ini mengungkapkan bahwa

instruktur sering alih kode dan campur kode antara dua bahasa di dalam kelas. Analisis menunjukkan bahwa terjadinya fenomena ini terkait dengan instruktur, serta siswa kompetensi berbahasa sendiri. Penelitian ini fenomena campur kode dan alih kode disebabkan oleh kompetensi bahasa siswa yang kurang menguasai bahasa Indonesia.

Hidayat (2014) meneliti “Analisis Campur Kode dan Alih Kode Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP Negeri 1 Sambi Kabupaten Boyolali”. Penelitian relevan ini ditemukan jenis kode yang dipakai dalam pembelajaran bahasa Jawa, yaitu jenis kode bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris, baik formal dan informal. Peneliti juga menemukan faktor-faktor, alasan campur kode dan fungsi alih kode yaitu dipengaruhi penutur dan pribadi penutur, mitra tutur, hadirnya penutur ketiga, tempat tinggal dan waktu tuturan berlangsung, modus pembicaraan, dan topik atau pokok pembicaraan. Penelitian ini ditemukan wujud campur kode dan alih kode yaitu kode bahasa jawa. Terjadinya campur kode dan alih kode disebabkan oleh penutur, lawan tutur, perubahan situasi, dan perubahan topik.

Indrastuti (1997) meneliti “Alih Kode dan Campur Kode dalam Siaran Radio: Analisis Sosiolinguistik”. Penelitian relevan ini ditemukan faktor penyebab alih kode yang dominan di radio Yasika adalah adanya perubahan topik atau pokok pembicaraan dan perluasan pendengar. Penelitian ini juga terdapat campur kode dan alih kode yang disebabkan oleh perubahan topik pembicaraan.

Rohmadi (2004) meneliti “Karakteristik Bahasa Penyiar Radio JPI FM Solo”. Penelitian relevan ini ditemukan ragam bahasa penyiar banyak diwarnai campur kode dan alih kode ke dalam bahasa Jawa. Selain itu ragam penyiar Radio JPI FM Solo menggunakan bahasa formal dan

(12)

8

informal dalam siarannya. Penelitian ini juga terjadi campur kode dan alih kode dari bahasa formal ke informal.

Stavans dan Muchnik (2007) meneliti “Language productio in

trilingual children : Insight on code switching and code mixing”.

Penelitian relevan ini ditemukan 3 faktor terjadinya campur kode dan alih kode. a) karakteristik individu dari tiga penguasaan bahasa dalam Perkembangan bahasa tiap individu. b) input dampak mungkin atau tidak mungkin memiliki pada produksi bahasa. dan c) 'kerentanan' struktur bahasa menjalani peralihan. Penelitian ini juga terdapat faktor terjadinya campur kode dan alih kode yaitu penguasaan bahasa indonesia siswa yang masih kurang.

Yuniawan (2005) meneliti “Campur Kode pada Masyarakat Etnik Jawa-Sunda: Kajian Sosiolinguistik dalam Ranah Pemerintahan di Kabupaten Brebes”. Penelitian relevan ini ditemukan Wujud campur kode dalam masyarakat etnik Jawa-Sunda pada ranah pemerintahan di wilayah kabupaten Brebes terdiri atas (1) campur kode Bjw-dB, (2) campur kode BS-dB dalam BI, (3) campur kode BJw-dB dalam BS-dB, (4) campur kode BS-dB dalam BJw-dB, (5) campur kode BJw-Ng dalam BI, serta (6) campur kode BJw-Kr dalam BI. Penelitian ini wujud campur kode yang terjadi adalah kode bahasa Jawa.

4. PENUTUP

Penelitian ini mengkaji campur kode dan alih kode percakapan guru dan siswa pada pembelajaran bahasa indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII A SMPN 1 Juwiring dengan total siswa 31 siswa. Penelitian ini menggunakan metode padan referensial. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan wujud campur kode dan alih kode percakapan guru dengan siswa pada pembelajaran bahasa indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. (2) Memaparkan penyebab terjadinya campur kode dan alih kode percakapan guru dengan siswa pada

(13)

9

pembelajaran bahasa indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. Teknik validitas data menggunakan trianggulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ada dua hal yang perlu disampaikan dalam penelitian ini. Pertama, wujud campur kode dalam penelitian ini yaitu percampuran antara bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Kedua, wujud alih kode yaitu peralihan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau sebaliknya. Penyebab terjadinya campur kode dan alih kode percakapan guru dengan siswa ada lima. (1) Pembicara atau penutur. (2) Pendengar atau lawan tutur. (3) Perubahan situasi. (4) Perubahan dari formal ke informal atau sebaliknya. (5) Perubahan topik pembicaraan. Simpulan penelitian ini campur kode dan alih kode terjadi karena kebiasaan siswa menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbawa saat pembelajaran di sekolah.

Puji syukur saya ucapkan atas rahmat, hidayah, dan karunia Allah SWT, tidak lupa salam serta sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis yang telah menyelesaikan penelitian sederhana ini, tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Abdul Ngalim, M.Hum. selaku dosen pembimbing yang membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan penelitian ini serta Drs. Zainal Arifin, M.Hum. selaku dosen pembimbing akademik yang membimbing serta mengarahkan dalam urusan akademik atau pun dalam urusan lain. Terima kasih saya ucapkan kepada kedua orang tua saya serta kepada teman-teman seperjuangan yang membantu dan menyemagati dalam menyelesaikan penelitian sederhana ini.

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputera Rahman dan Zein T. 2010. “Ekspresi Lingual dalam Kontak Bahasa

Komunitas Melayu Langkat di Stabat”. Jurnal Ekspresi Lingual. Vol. 34,

(14)

10

Arifin Kamisiah dan Husin M. S. 2011. “Code switching and Code mixing of English and Bahasa Malaysia in Content Based Classrooms: Frequency and Attitudes”. Jurnal The Linguistic. Vol. 5.1. Hal. 220 – 247.

Hidayat, Syarif. 2014. “Analisis Campur Kode dan Alih Kode dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP Negeri 1 Sambi Kabupaten Boyolali”.

Tesis: . Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Indrastuti, Novi Siti K. 1997. “Alih Kode dan Campur Kode dalam Radio:

Analisis Sosiolinguistik”. Dalam Jurnal Humaniora. Vol. 5. Hal. 38 – 45.

Nasucha dan Muhammad Rohmadi. 2015. Dasar-Dasar Penelitian: Bahasa,

Sastra, Dan Pengajarannya. Surakarta: Pustaka Briliant.

Rahardi, R Kunjana. 2001. Sosiolinguistik, Kode dan Alih Kode. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Rohmadi, Muhammad. 2004. “Karakteristik Bahasa Penyiar Radio JPI FM Solo”.

Dalam Jurnal Humaniora. Vol. 16, No. 2. Hal. 211 – 222.

Stavans Anat dan Muchnik Malka. 2007. “Language productio in trilingual

children : Insight on code switching and code mixing”. Jurnal

Sociolinguistic Studies. Vol. 1. 3. Hal. 483 – 511.

Wijana Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. Sosiolinguistik Kajian Teori dan

Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yuniawan, Tommi. 2005. “Alih Kode pada Masyarakat Etnik Jawa-Sunda: Kajian

Sosiolinguistik dalam Ranah Pemerintahan di Kabupaten Brebes”. Dalam

Referensi

Dokumen terkait

Dari basil pengamatan dan pengukuran yang dilakukan diperoleh kesimpulan berikut, yaitu bahwa secara umum dapat dikatakan bah',a setelah beroperasi selama 10 tahun temyata

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

Jumlah Sampel Keluarga Sejahtera 1 yang memiliki Balita di masing-masing Rukun Warga (RW) Desa Cibodas. No Rukun Warga

Masalah yang yang ingin diselesaikan penulis adalah bagaimana membuat materi trigonometri ini menjadi lebih mudah dipelajari oleh siswa Sekolah Menengah Atas kelas

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) struktur novel Megamendung Kembar (MK); (2) latar belakang sosial budaya ditulisnya novel MK; (3) sosial

Penelitian oleh Ismail dkk tahun 2012 terhadap 46 pasien psoriasis vulgaris dan 42 kontrol sehat menunjukkan bahwa visfatin serum meningkat pada kelompok

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan bahwa: (1) Tingkat kompetensi guru Ekonomi di SMA Negeri Kota Bandung termasuk dalam kategori tinggi, tingkat

Penelitian ini membangun model pemberdayaan masyarakat dan kesadaran hukum mempromosikan dan melindungi pengetahuan tradisional Indonesia (tahun 1), dan memberikan usulan