• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Febris pada anak Vithaloka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Febris pada anak Vithaloka"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

FEBRIS

FEBRIS PADA PADA ANAK ANAK 

OLEH : OLEH :

NAMA : VITHALOKA ASMARANI NAMA : VITHALOKA ASMARANI

NIM

NIM : : 2014.C.06a.0632014.C.06a.06311

YA

YAYYASAN ASAN EKA HEKA HARAARAP PALANGKA P PALANGKA RAYRAYAA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PROD

PRODI SI S1 1 KEPERKEPERA!A!AATATANN TAHUN A"ARAN 2016#201$ TAHUN A"ARAN 2016#201$

(2)

B. K%&'() Da'a*

1. P(&+(*,-a&

Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang  penderita mengalami demam terus - menerus selama 3 minggu dengan suhu tubuh diatas 38,3 oC dan tetap belum ditemukan penyebabnya walaupun telah

diteliti selama 1 minggu secara intensif dengan menggunakan sarang laboratorium dan penunjang medis lainnya (oeparman, !""! #$

%ebris adalah keadaan dimana seorang indi&idu mengalami atau  beresiko untuk mengalami kenaikan suhu tubuh terus menerus lebih tinggi dari 3',8 oC peroral atau 38,8 oC perektal karena factor eksternal$ (Carpenito,

!""!#$

%ebris (demam belum terdiagnosa# adalah suatu keadaan seorang  pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dengan suhu badan diatas 38,3 oC dan tetap belum ditemukan penyebabnya walaupun telah diteliti

selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya()elwan, !""3#$

Demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas &ariasi sirkaian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak  dalam hipotalamus anterior$ *ipertermia merupakan kenaikan suhu tubuh diatas titik penyetelan (set poin# hipotalamus sebagai akibat dari kalangan  panas yang tidak memadai (misalnya seperti yang terlihat pada waktu latihan  jasmani, minum obat yang menghambat  perpirasi, lingkungkungan yang  panas dari lain - lain# (+seelbechtter, !""#$

(3)

Demam adalah peningkatan titik patokan (set poin# suhu di hipotalamus$ Dengan meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk meningkatkan suhu tubuh, tubuh berespon dengan menggigil dan meningkatlkan metabolisme basal$ Demam atau  febris  adalah keadaan dimana ter adi kenaikan suhu hingga 3'" C atau lebih$ da uga yang

yang mengambil batasan lebih dari 3',."C$ edangkan bila suhu tubuh lebih

dari " "C disebut demam tinggi (hiperpireksia# (/ulia, !""3#$

2.

E,-%%+-Demam biasanya disebabkan oleh infeksi selain itu uga disebabkan oleh keadaan toksemia, karena keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat$ 0angguan pada pusat regulasi suhu sentral dapat meninggi dan temperatur seperti pada head stroke, peredaran otak, atau gangguan sentral lainnya$ ada perdarahan internal pada saat ter adinya reabsorbsi darah dapat  pula menyebabkan peningkatan temperatur (oeparman, !""! #$

Demam ter adi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran$ Demam dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun penyakit lain (/ulia, !""3#$

Demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau 2at toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi ( 0uyton,!""!#$

3.

Pa,%/-'-%%+-Demam ini ter adi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen oksigen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imunologi yang tidak 

(4)

 berdasarkan suatu infeksi$ Dewasa ini diduga bahwa pirogen adalah suatu  protein yang identik dengan interleukin 1$ Didalam hipotalamus 2at ini merangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan sintetis prostaglandin ! yang langsung dapat menyebabkan pireksia$

engaruh autonom akan mengakibatkan terjadinya &asokontriksi  perifer sehingga pengeluaran (dissipasion) panas menurun dan penderita merasa demam$ uhu badan dapat bertambah tinggi lagi karena meningkatnya akti&itas metabolisme yang juga mengakibatkan penambahan produksi panas dan karena kurang adekuat penyalurannya kepermukaan, maka rasa demam  bertambah pada seorang penderita (oeparman, !""! #$

Demam timbul sebagai respon terhadap pembentukan interleukin 1 yang disebut pirogen endogen$ Interleukin 1 disebabkan oleh neurotrofil akif, makrofag dan sel - sel yang mengalami cidera$  Interleukin 1  tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang merangsang hipotalamus$ pabila sunber interleukin 1 dihilangkan (misalnya setelah sistem imun berhasil mengatasi mikroorganisme#, maka kadarnya akan turun$ *al ini akan mengembalikan titik patokan suhu ke normal$ 4ntuk jangka waktu singkat, suhu tubuh akan tertinggal dari pengembalian titik patokan tersebut dan hipotalamus akan menganggap bahwa suhu tubuh terlalu tinggi$ ebagai responnya hipotalamus akan merangsang berbagai respon misalnya  berkeringat untuk mendinginkan tubuh (Corwin, !""1#$

4. Ma&-/(',a'- -&-' Ta&a a& G(aa

5anyak gejala yang menyertai demam yaitu 6

(5)

2. uhu meningkat

3. 7enggigil

4. esu, dan gelisah

5. 5erkeringat, wajah merah

6. elera makan turun

7. eningkatan frekuensi pernafasan

8. Dehidrasi

9. *angat pada sentuhan

5. P(&a,aa'a&aa&

enatalaksanaan pada penderita Demam yaitu6

a. 7engawasi kondisi klien (monitor suhu berkala -9 jam#

b. 5erikan moti&asi untuk minum banyak 

(6)

d. ;ompres dengan air hangat pada dahi, dada, ketiak, dan lipatan paha

e. emberian obat ntipiretik 

f. emberian ntibiotik sesuai indikasi <7ansjoer, !""=#

6. P((*-'aa& )(&&a&+

emeriksaan penunjang pada pasien demam menurut (7ansjoer, !""=# >aitu6

a. emeriksaan leukosit 6 ada kebanyakan kasus demam jumlah leukosit  pada sediaan darah tepi berada dalam batas normal,kadang kadang

terdapat leukositosis walaupun tidak ada komplikasi atau infeksi sekunder$ ?leh karena itu pemeriksaan jumlah leukosit berguna untuk   pemeriksaan demam$

b. emeriksaan SGOT   (serum glutamat ?ksaloasetat :ransaminase# dan  ISGPT( erum 0lutamat iru&at :ransaminase# SGOT SGPT   sering meningkat tetapi kembali normal setelah sembuhnya demam, kenaikan SGOT SGPT  tidak memerlukan pembatasan pengobatan$

c. 4ji @idal 6 4ji widal aalah suatu reaksi antigen dan antibody A agglutinin.  Agglutinin yang spesifik terdapat  salmonella terdapat serum demam  pasien$ ntigen yang didigunakan pada uji widal adalah suspensi  salmonella yang sudah dimatikan dantelah diolah dilaboratoriaum$ 7aksud uji @idal ini adalah untuk menentukan adanya agglutinin  dalam serum pasien yang disangka menderita demam thypoid.

(7)

Ma&a((& K()(*a5a,a

1.&P(&+a-a&

a) +dentitas 6 umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan

b) Biwayat kesehatan

c) ;eluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian# 6 panas$

d) Biwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit#6 sejak kapan timbul demam, sifat demam, gejala lain yang menyertai demam (misalnya6 mual, muntah, nafsu makn, eliminasi, nyeri otot dan sendi dll#, apakah menggigil, gelisah$

e) Biwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien#$

f) Biwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersifat genetik atau tidak#$

(8)

2.D-a+&%'a K()(*a5a,a&

1. *ipertermi b$d peningkatan metabolisme tubuh$

2. 0angguan perfusi jaringan serebral b$d penurunan suplai ?! ke otak$

3. +ntoleransi akti&itas b$d kelemahan fisik$

4. Besiko infeksi b$d masuknya mikroorganisme, sekunder terhadap tindakan infasif$

5. ;urang pengetahuan b$d kurang informasi mengenai penyebab dan  perawatan

demam$

3.

 I&,(*(&'-1.*ipertemi b$d peningkatan metabolisme tubuh$

a. :ujuan suhu dalam batas normal, bebas dari kedinginan

b. +nter&ensi 6

(9)

menggigilAdiaporesi$

Basional6 mengetahui adanya peningkatan suhu pasien$

2) antau suhu lingkungan , batasiAtambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi$

Basional6mengetahui suhu peningkatan atau penurunan$

3) 5erikan kompres mandi hangat, hindari  penggunaan alcohol$ Basional6untuk

menurunkan panas$

4) ;olaborasi pemberian antipiretik, misalnya  (spirin#, paracetamol, setaminofen, :ylenol$

Basional6pemberian obat sesuai program (Doenges, !"""#

2. 0angguan perfusi jaringan serebral b$d penurunan suplai ?! ke otak$

a.:ujuan melaporkan penurunan berat sakit kepala, tekanan darah dalam

 batas normal$

(10)

1) osisikan pasien head up 3""

Basional6 memberikan kenyamanan dengan posisi head up$

2) antau tanda - tanda &ital$

Basional6 mengetahui nilai kekuatan darah dan nadi pasien$

3) antau masukan dan keluaran$

Basional6 masukan dan keluaran sedikit atau banyak$

4) 5erikan teknik relaksasi (masase, imajinasi, asist#$

Basional6 mengurangi rasa nyeri pasien (Doenges, !"""#$

3. +ntoleransi akti&itas b$d kelemahan fisik$

a. :ujuan pasien melakukan akti&itas mandiri dan tampak segar$

b. +nter&ensi 6

1) ;aji akti&itas pasien$

(11)

2) 7onitor tanda - tanda &ital$

Basional6 mengetahui nilai kekuatan darah dan nadi

3) 5antu klien dalam berakti&ias$

Basional6 pemenuhan kebutuhan dalam berakti&itas (Doenges, !"""#

4. Besiko infeksi b$d masuknya mikroorganisme, sekunder terhadap tindakan in&asif$

a. :ujuan infeksi tidak terjadi$

b. +nter&ensi 6

1) 5atasi alat - alat in&asif (+, spesimen laboratorium untuk yang benar - benar perlu saja#$

2) mati terhadap manifestasi klinis infeksi$

3) ;urangi organisme yang masuk kedalam indi&idu dengan mencuci tangan secara cermat$

4) 5erikan terapi antimikroba yang telah diresepkan dalam waktu 1. menit dari waktu yang telah dijadwalkan$

(12)

Basional6 mencegah tidak terjadi resiko infeksi (Doenges, !"""#$

5. ;urang pengetahuan b$d kurang informasi mengenai penyebab dan perawatan demam$

a. :ujuan pasien mengatakan atau memperlihatkan peningkatan  pengetahuan mengenai penyabab dan perawatan demam$

b. +nter&ensi 6

1) +dentifikasi penyebab febris$

Basional6 mengertahui penyebab febris$

2) 5erikan instruksi dan informasi tertulis$

3) /elaskan tentang perawatan demam$

Basional6 meningkatkan pengetahuan keluarga cara merawat  pasien demam

(13)
(14)

DAFTAR PUSTAKA

@ong, Donna $!""8$ 5uku jar ;eperawatan ediatrik$ d 9$ /akarta6 0C

otter, atricia $!"".$ 5uku jar %undamental ;eperawatan6 ;onsep roses dan raktik, d$$ /akarta6 0C

 )elson$ !"""$ +lmu ;esehatan nak$ 0C$ /akarta$

*idayat, 2i2, limul$ !"".$ engantar +lmu ;eperawatan nak 1$ alemba 7edika, /akarta$

acharin, Bossa$ !"""$ +lmu ;esehatan nak$ 0C$ /akarta$

oetjiningsih$ 1==8$ :umbuh ;embang nak$ %; 4ni&ersitas 4dayana$

@ong$ @halley$ !"".$ 7anual of ediatric )ursing. hiladelphia$ 7osby Company

Referensi

Dokumen terkait

Kejang demam atau febrile convulsion ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas 38 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium

Demam terjadi oleh karena perubahan pengaturan homeostatik suhu normal pada hipotalamus yang dapat disebabkan antara lain oleh infeksi, vaksin, agen biologis (faktor

Salah satu klinus yang satu klinus yang palin umum dan di palin umum dan dijumpai dengan peningkatan suhu t jumpai dengan peningkatan suhu tubuh ubuh diatas normal yang

Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi

Kejang demam adalah bangkitan kejang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38° c) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam sering juga

Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus (Dinarello &amp; Gelfand,

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan Kejang demam adalah kejadian pada bayi atau anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal yaitu ≥ 38,8°C

Suhu tubuh normal dapat dipertahankan, ada perubahan suhu lingkungan, karena adanya kemampuan pada pusat termoregulasi untuk mengatur keseimbangan antara panas yang di produksi