BAB I BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN
1.1.1 Pengertian Demam (Febris) 1.1.1 Pengertian Demam (Febris)
Salah
Salah satu klinus yang satu klinus yang palin umum dan dipalin umum dan dijumpai dengan peningkatan suhu tjumpai dengan peningkatan suhu tubuhubuh diatas normal yang memincu peningkatan tonus otot serta menggigil.
diatas normal yang memincu peningkatan tonus otot serta menggigil.
Rata-rata suhu tubuh normal yang memicu dan diukur secara oral adalah 36,7-37 serajat Rata-rata suhu tubuh normal yang memicu dan diukur secara oral adalah 36,7-37 serajat celcius.
celcius.
Timgkat demam tidak selalu menunjukan keseriusan kondisi yang mendasarkan suatau Timgkat demam tidak selalu menunjukan keseriusan kondisi yang mendasarkan suatau penyakit
penyakit hingga hingga menyebabkan menyebabkan demam demam tinggi tinggi dan dan penyakit penyakit yang yang lebih lebih serius serius dapatdapat menyebabkan demam rendah.
menyebabkan demam rendah.
Sejumlah obat demam tersedia yang berfungsi untuk menurunkan demam dan biasanya Sejumlah obat demam tersedia yang berfungsi untuk menurunkan demam dan biasanya dem
demam am akan akan hilhilang ang daldalam am bebbeberaerapa pa harhari i walwalaupaupaun aun demdemam am sersering ing dikdikonoonotastasikaikann negative,demam tampaknya memainkan peran kunci dalam membantu melawan sejumlah negative,demam tampaknya memainkan peran kunci dalam membantu melawan sejumlah infeksi, inilah yang disebut Hemostasis.
infeksi, inilah yang disebut Hemostasis.
Hemostasis adalah kemampuan dari tubuh kita mengatur keseimbangan dan mengatur Hemostasis adalah kemampuan dari tubuh kita mengatur keseimbangan dan mengatur lingkungan eksternal dan internal yang ideal dan stabil ketika berharap dengan perubahan lingkungan eksternal dan internal yang ideal dan stabil ketika berharap dengan perubahan eksternal.
1 1 1.1.2
1.1.2 KLASIFIKASI KLASIFIKASI DEMAM ( DEMAM ( FEBRIS)FEBRIS)
Demam dapat merupakan salah satu gejala pada pasien infeksiu,panas dapat Demam dapat merupakan salah satu gejala pada pasien infeksiu,panas dapat dibentuk secara berlebihan pada hipertiroid, intoksikasi aspirin atau adanya gangguan dibentuk secara berlebihan pada hipertiroid, intoksikasi aspirin atau adanya gangguan pengeluaran panas misalnya beatstroke.
pengeluaran panas misalnya beatstroke.
Klasifikasi dilakukan berdasarkan pada tingkat keganasan etiologi demam dan umur. Klasifikasi dilakukan berdasarkan pada tingkat keganasan etiologi demam dan umur. Klasifikasi dilakukan berdasarkan lama demam pada anak, dibagi menjadi:
Klasifikasi dilakukan berdasarkan lama demam pada anak, dibagi menjadi:
Demam kurang dari 7 hari ( demam pendek) dengan tanda local yang jelas diaknostik, Demam kurang dari 7 hari ( demam pendek) dengan tanda local yang jelas diaknostik, pemeriksaan fisik, dengan atau tanpa bantuan laboratorium misalnya tonsillitis akut
pemeriksaan fisik, dengan atau tanpa bantuan laboratorium misalnya tonsillitis akut
.Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda local, diaknostik etiologic tidak dapat ditegakan .Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda local, diaknostik etiologic tidak dapat ditegakan dengan amanesis, pemeriksaan fisik namun dapat ditelusuri dengan tes laboratorium, dengan amanesis, pemeriksaan fisik namun dapat ditelusuri dengan tes laboratorium, misalnya demam tifoid.
misalnya demam tifoid. 3
3 .Demam .Demam yang yang tidak tidak dapat dapat diketahui diketahui penyebabnya, penyebabnya, sebagai sebagai terbesar terbesar adalah adalah sindrom sindrom .. firus
2 2 1.1.3
1.1.3 ETIOLOGI ETIOLOGI DEMAMDEMAM
Bakteri Bakteri Gangguan otak Gangguan otak Virus Virus Imunisasi Imunisasi Bahan toksin Bahan toksin Dem
Demam am dapdapat at disdisebaebabkan bkan ganggangguan guan otaotak k ataatau u akiakibad bad bahbahan an toktoksisin n yanyangg mempen
mempengaruhi pusagaruhi pusat pengaturt pengaturan suhu (hipotaan suhu (hipotalamuslamus) yang dapat menyeba) yang dapat menyebabkan bkan efek efek perangsang terhadap pusat pengatur suhu tersebut sehingga menyebabkan demam.
perangsang terhadap pusat pengatur suhu tersebut sehingga menyebabkan demam.
Zat pirogen dapat berupa protein pemecah dan zat lain, terutama toksin polisakarida yang Zat pirogen dapat berupa protein pemecah dan zat lain, terutama toksin polisakarida yang dilepa
dilepaskan skan oleh bakteroleh bakteri toksin atau pirogei toksin atau pirogen yang n yang dihasdihasilkan dari degeneilkan dari degenerasirasih jaringanh jaringan tubuh.
tubuh.
Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) terhadap anak infeksi Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) terhadap anak infeksi atau zat asing yang masuk dalam tubuhnya.
3 3 1.
1.1.1.4 4 MAMANINIFEFESTSTASASI I KLKLININIISS
Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase demam meliputi:
demam meliputi:
Fase 1 awal (awitan dingin/ menggigil) Fase 1 awal (awitan dingin/ menggigil) Tanda
Tanda dan dan gejalagejala
1.
1. Peningkatan Peningkatan denyut denyut jantungjantung 2.
2. Peningkatan Peningkatan laju laju dan dan kedalaman kedalaman pernapasanpernapasan 3.
3. Mengigil Mengigil akibat akibat tegangan tegangan dan dan kontraksi kontraksi otototot 4.
4. Peningkatan Peningkatan suhu suhu tubuhtubuh 5.
5. Pengeluaran Pengeluaran keringat keringat berlebihberlebih 6.
6. Rambut Rambut pada pada kulit kulit berdiriberdiri 7.
7. Kulit Kulit pucat pucat dan dan dingin dingin akibat akibat vasokontriksi vasokontriksi pembuluh pembuluh darahdarah
Fase 2 ( proses demam) Fase 2 ( proses demam) Tanda dan gejala
Tanda dan gejala 1.
1. Proses Proses mengigil mengigil lenyaplenyap 2.
2. Kulit Kulit terasa terasa hangat hangat / / panaspanas 3.
3. Merasa Merasa tidak tidak panas panas / / dingindingin 4.
4. Peningkatan Peningkatan nadinadi 5.
5. Peningkatan Peningkatan rasa rasa haushaus 6. Dehidrasi
6. Dehidrasi 7. Kelemahan 7. Kelemahan
8.
8. Kehilangan Kehilangan nafsu nafsu makan makan ( ( jika jika demam demam meningkat)meningkat) 9.
9. Nyeri Nyeri pada pada otot otot akibat akibat katabolisme katabolisme protein.protein.
4 4
Fase 3 (pemulihan) Fase 3 (pemulihan) Tanda dan gejala Tanda dan gejala 1.
1. Kulit Kulit tampak tampak merah merah dan dan hangathangat 2. Berkeringat
2. Berkeringat 3.
3. Kemungkinan Kemungkinan mengalami mengalami dehidrasidehidrasi 4.
4. Mengigil Mengigil ringanringan
1.1.5 PATOFISIOLOGI 1.1.5 PATOFISIOLOGI
Mekani
Mekanisme demam sme demam timbtimbul ul dimuldimulai dengan ai dengan reaksreaksi i tubuh terhadatubuh terhadap p pirogepirogen, padan, pada mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit, makrofag mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit, makrofag jaringan dan limfosit aranula besar.
jaringan dan limfosit aranula besar. Sel
Seluruuruh h sel ini sel ini menmencercerna na hashasil il pempemecaecahan han bakbakterteri i dan dan mlemlepaspaskan kan zat zat intinterlerleukieukin n -1-1 kedalam
kedalam jaringan tubuh yang disjaringan tubuh yang disebut juga zat piebut juga zat pirogen leukosit atau rogen leukosit atau pirogen.pirogen. .in
.interterleuleukin kin -1 -1 ketketika ika samsampai pai dihdihipoipotaltalus us akaakan n menmenimbimbulkulkan an demdemam am dendengan gan carcaraa me
meniningngkakatktkan an tetempmpereratatur ur tutububuh h dadalalam m wawaktktu u 8-8-10 10 memeninit, t, ininteterlrleueukikin n -1 -1 jujugaga men
menginginduksduksi i pempembenbentuktukan an proprostastaglaglandindin, n, yanyang g selselanjanjutnutnya ya bekebekerja rja dihdihipoipotaltalamuamus.s. Teruatama prostaglandin E2 atau zat yang mirip zat ini. Bekerja dihipotalamus untuk Teruatama prostaglandin E2 atau zat yang mirip zat ini. Bekerja dihipotalamus untuk membangkitan reaksi demam.
5 5 1.1.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.1.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan fisik pada anak demam secara kasar dibagi atas status generalis dan Pemeriksaan fisik pada anak demam secara kasar dibagi atas status generalis dan efaluasi secara detil yang menfokuskan pad
efaluasi secara detil yang menfokuskan pada sumber infeksi.a sumber infeksi.
Pemerk
Pemerksaan status generalis tidak dapat saan status generalis tidak dapat diabaidiabaikan kan karena menentukarena menentukan kan apakah pasienapakah pasien tertolong tokis atau tidak toksis.
tertolong tokis atau tidak toksis.
Skala penilaian terdiri dari evaluasi secara menagis, reaksi terhadap orang tua, variasi Skala penilaian terdiri dari evaluasi secara menagis, reaksi terhadap orang tua, variasi keadaan, respon social, warna
keadaan, respon social, warna kulit, dan status hidrasi.kulit, dan status hidrasi.
Pemeriksaan awal: Pemeriksaan awal:
-
- Pemeriksaan Pemeriksaan atas atas indikasi, indikasi, kultur kultur darah, darah, urin urin atau atau feses, feses, pengembalian pengembalian cairan,cairan, Serebrospinal,foto toraks
Serebrospinal,foto toraks
-
6 6 1.1.7 PENATALAKSANAAN
1.1.7 PENATALAKSANAAN
Pada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan merugikan pada tingkat tertentu Pada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan merugikan pada tingkat tertentu demam merpakan bagian dar pertahanan tubuh antara lain daya fagositosis meningkat demam merpakan bagian dar pertahanan tubuh antara lain daya fagositosis meningkat dan viabilitas kuman menurun,tetapi juga merugikan karene anak menjadi gelisa, nafsu dan viabilitas kuman menurun,tetapi juga merugikan karene anak menjadi gelisa, nafsu makan dan minum berkurang, tidak dapat tidur dan demam.
makan dan minum berkurang, tidak dapat tidur dan demam.
a.
a. Pemberian Pemberian Antipiretik Antipiretik b.
b. Pemberian Antibiotik sesuai indikasiPemberian Antibiotik sesuai indikasi c.
7 7
1.1.8 PATHWAY 1.1.8 PATHWAY
Bakteri, Virus, dan bahan toksin Bakteri, Virus, dan bahan toksin
Masuk kedalam tubuh Masuk kedalam tubuh
Difagositosis oleh leokosit pada Difagositosis oleh leokosit pada
Saluran cernah Saluran cernah
Hipotalamus Hipotalamus
Peningkatan
Peningkatan kesadaran kesadaran Peningkatan Peningkatan suhu suhu tubuh tubuh Gangguan Gangguan pola pola istirahatistirahat Lambung demam
Lambung demam
Mual dan munta Mual dan munta
Hiperteremia Hiperteremia
Anoreksia Anoreksia
Nutrisi tidak adekuat Nutrisi tidak adekuat
Gangguan pemenuhan Gangguan pemenuhan
Kebutuhan nutrisi Kebutuhan nutrisi
8 8
1.1.9 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN 1.1.9 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A.Pengkajian A.Pengkajian
Deman merupakan keadaan suhu tubuh diatas suhu normal yaitu suhu diatas 38 Deman merupakan keadaan suhu tubuh diatas suhu normal yaitu suhu diatas 38 derajat Celsius suhu tubuh adalah suhu ferisal, hati, otak, yang dapat diukur dengan oral derajat Celsius suhu tubuh adalah suhu ferisal, hati, otak, yang dapat diukur dengan oral rectal, dan aksia.
rectal, dan aksia.
a.Aktifitas/istirahat: a.Aktifitas/istirahat:
Keletihan, kelemahan umum, perubahan tonus/kekuatan otot Keletihan, kelemahan umum, perubahan tonus/kekuatan otot
b. Sirkulasi: b. Sirkulasi:
Peningkatan nadi, sinosis, TTV tidak normal, peningkatan frekwensi pernapasan. Peningkatan nadi, sinosis, TTV tidak normal, peningkatan frekwensi pernapasan.
c.Integritas ego: c.Integritas ego:
Peka terhadap rangsangan, stressor internal/eksternal yang berhubungan dengan keasdaan Peka terhadap rangsangan, stressor internal/eksternal yang berhubungan dengan keasdaan dan perangsangan. dan perangsangan. d. Elminasi d. Elminasi Konstipasih Konstipasih e.Makan/cairan: e.Makan/cairan:
Sensifitas terhadap makan,mual/muntah. Sensifitas terhadap makan,mual/muntah.
e.Neorosensori e.Neorosensori
Tidak ada riwayat troma kepala dan infeksi serebral. Tidak ada riwayat troma kepala dan infeksi serebral.
9 9
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan ketidak efektifan kerja hipotalamus 1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan ketidak efektifan kerja hipotalamus
IINNTTEERRVVEENNSSII RRAASSIIOONNAALL -- PPaannttaau u TTTTVV
-- AnAnjujurkrkan an babanynyak ak isistitirarahahatt
-- BBeerriikkaan n kkoommpprreess
-- AAnnjjuurrkkaan n kkeeppaadda a aannaak k uunnttuuk k banyak minum
banyak minum -- BBeerriikkaan ann anttiippiirreettiik k
-- TTTTV V ddaappaat t mmeemmbbeerriikkaann gambaran keadaan umum klien gambaran keadaan umum klien -- UUnnttuuk k mmeemmppeerrcceeppaatt
penyembuhan penyembuhan
-- UnUntutuk mk memembabantntu pu penenururununan an susuhuhu tubuh (panas)
tubuh (panas)
-- UUnnttuuk k ppeerrttaammbabahhaan n nnuuttrriissi i dadann menambah kekuatan
menambah kekuatan -- MMeenngghhiillaanngkgkaan pn paannaass
2.
2. ganggangguaguan n pempemenuenuhan han kebukebutuhtuhan an nutnutririsi si berberhubuhubungan ngan dengdengan an intintake ake yanyang g tidtidak ak adekuat
adekuat
IINNTTEERRVVEENNSSII RRAASSIIOONNAALL -- BiBina hna hububunungagan tn tererapapeueutitik k
-- BBeerri i mmaakkaannaan n yyaanng g bbeerrvvaarriiaassii gizinya
gizinya
-- BeBerri mi makakananan an yayang ng hahangngatat
-- AgAgar ar papasisien en bibisa sa bibiasasa da dan an titidadak k tak
takut ut untuntuk uk bisbisa a memmemperpercepcepatat penyembuhan
penyembuhan
-- AAggaar r mmeemmbbaannttu u mmeemmeennuuhhii kebutuhan nutrisi
kebutuhan nutrisi
-- KKoollaabboorraassi i ddeennggaan n aahhlli i ggiizzii -- UUnnttuuk k mmeennaammbbaah h wwaawwaassaann untuk pemberian gizi anak untuk pemberian gizi anak
10 10
3. gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan penungkatan suhu tubuh 3. gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan penungkatan suhu tubuh
IINNTTEERRVVEENNSSII RRAASSIIOONNAALL -- MeMencncererititakakan han halal-h-hal al yayang ng lulucucu
-- MMeenininnaabbobobookkaan n aananak k
-- GGanantti pai pakkiiaan n aananak k ddeenngagan n yyaanngg bersih sebelum anak tidur
bersih sebelum anak tidur
-- AAnnjjururkkaan n aaggaar r oorraang tung tua a sseellaalluu ada disamping anaknya
ada disamping anaknya
-- UnUntutuk mk menenghghibibur ur ananak ak agagar ar cecepapatt tidur
tidur
-- AAggar ar aannaak ck ceeppaat tt tiidduur r
-- AgAgar par padada pra prososes es titidudur ar ananak tk tididak ak gelisah dan nyaman saat tidur gelisah dan nyaman saat tidur -- UUntntuk uk mmenengegenanang ng hahatti ai ananak k
11 11 Laporan Kasus
Laporan Kasus
3 Hari sebelum pasien masuk rumah sakit, pasien
3 Hari sebelum pasien masuk rumah sakit, pasien merasa demam, diare, panas.merasa demam, diare, panas. Akibad diare yang berlebihan serta demam.
Akibad diare yang berlebihan serta demam.
Kemudian sehari pada saat pasien masuk Rumah Sakit pasien merasakan hal yang sama Kemudian sehari pada saat pasien masuk Rumah Sakit pasien merasakan hal yang sama dis
disertertai ai dendengan gan batbatuk, uk, panapanas s yanyang g berberlablabihaihan n dan dan titidak dak bisbisa a ditditahaahankannkan, , kemkemudiudianan keluar
keluarga memutusga memutuskan kan untuk membuntuk membawa pasian kerumawa pasian kerumah sakit Brawiah sakit Brawijaya Rumah Sakitjaya Rumah Sakit pukul 11.30 WIB.
pukul 11.30 WIB.
Pasien tiba di UGD Rumah Sakit Brawijaya Surabaya pada jam 12.00 WIB dan ditermah Pasien tiba di UGD Rumah Sakit Brawijaya Surabaya pada jam 12.00 WIB dan ditermah oleh Dokter dan Perawat, kemudian pasien diopservasi dan diberi terapi:
oleh Dokter dan Perawat, kemudian pasien diopservasi dan diberi terapi:
-- BBBBL : L : 22000000 -- IImmm m HH11PP11
-- PPLLRRS S P P 10 10 FFOOTTO O TTOORRAAXX
-- PlPlant ant totoraraks ks beberirikukut 0t 05,05,09 p9 pro ro imimbb -- FFeelliissttiil l ddrroopp -- SSiin n mmooddrroopp TTV: TTV: - TD - TD : : 90/7090/70 -
- N N : : 95 95 kali kali / / menitmenit -
- R R : : 29 29 kali/menitkali/menit -
Setelah itu pasien dibawah keruangan untuk mendapat perawatan selanjutnya. Setelah itu pasien dibawah keruangan untuk mendapat perawatan selanjutnya.
12 12 BAB II
BAB II
1.1.10 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAKNOSA “ FEBRIS 1.1.10 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAKNOSA “ FEBRIS
Pengakajian Pengakajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2013 pada jam 12:30. Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2013 pada jam 12:30.
1.Identitas pasien 1.Identitas pasien
Nama
Nama : An J.: An J.
T
TTTLL : : SSuurraabbaayyaa, , 0088--1100 JJeenniis s KKeellaammiinn : : PPeerreemmppuuaann U
Ummuurr : : 3 3 sseeppeerrdduua a ttaahhuunn Nama Ayah
Nama Ayah : Beno: Beno Nama Ibu
Nama Ibu : Malinda: Malinda P
Peekkeerrjjaaaan n AAyyaahhUU : : TTNNII P
Peekkeerrjjaaaan n IIbbuu : : iibbu u rruummaah h ttaannggggaa P
Peennddiiddiikkaan n AAyyaahh : : SSMMAA P
Peennddiiddiikkaan n IIbbuu : : SSDD A
Allaammaatt : : AAssrraamma a BBrraawwiijjaayyaa A
Aggaammaa : : IIssllaamm S
13 13 2.Keluhan Utama
2.Keluhan Utama
Keluarga mengatakan pasien pasien pbadannya panas,demam, dan batuk selama 3 Keluarga mengatakan pasien pasien pbadannya panas,demam, dan batuk selama 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
hari sebelum masuk rumah sakit.
3.Riwayat penyakit sekarang 3.Riwayat penyakit sekarang
Keluaraga menyatakan pasien badanya panas, makan minum kurang disertai muntah Keluaraga menyatakan pasien badanya panas, makan minum kurang disertai muntah serta kelur keringat yang berlebihan.
serta kelur keringat yang berlebihan.
4.Riwayat kesehatan masa lalu 4.Riwayat kesehatan masa lalu
-- KelKelurgurga mengaa mengataktakan anakan anaknya belnya belum p[eum p[erna merna mendernderita peita penyaknyakit ini seit ini sebelbelumnumnya.ya. -- KelKelurgurga mena mengatgatakan aakan anaknaknya tnya tidaidak perk pernah dinah dirawrawat di at di RumRumah Saah Sakitkit..
-- ObObatat-o-obabat t yayang digng digununakakan an sasanmnmol sirol sirup ukuup ukuraran n 12120 0 ml denml dengagan n dodosisis s 3 3 kakalili sehari1/2 sendok.
sehari1/2 sendok.
-- TiTidadak pek pernrnah mah menengagalalami tmi tinindadakakan open operarasisihh
-- PasPasien tien telaelah mendh mendapaapatkatkan imun imunisnisasi Basi BCG, DCG, DPT, PoPT, Polilio,so,serterta Campa Campak.ak.
5.Riwayat kesehatan keluarga 5.Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit yang diderita kelurga tidak perna mengalami penyakit ini sebelumnya. Penyakit yang diderita kelurga tidak perna mengalami penyakit ini sebelumnya.
6.Riwayat penyakit keturunan 6.Riwayat penyakit keturunan
Tidak ada kelurga yang mengalami penyakit ini sebelumnya. Tidak ada kelurga yang mengalami penyakit ini sebelumnya.
14 14 7. Genogram
7. Genogram
Febris bukan salah satu penyakit keturunan, tidak pernah ada riwayat anaknya Febris bukan salah satu penyakit keturunan, tidak pernah ada riwayat anaknya demam.
demam.
8.
8. Lingkungan Lingkungan rumahrumah
Kelurga mengatakan rumahnya berada didaerah kepadatan penduduk Kelurga mengatakan rumahnya berada didaerah kepadatan penduduk
9.
9. Pengkajian Pengkajian NutrisiNutrisi
-
- Berat Berat badan sebelum badan sebelum sakit sakit : : 10 kg10 kg
ssaaaattssaakkiitt ::99 kkgg
---
--- Panjang Panjang badan badan tidak tidak melakukan melakukan anamisisanamisis -
- Kebiasaan Kebiasaan pemberian pemberian makananmakanan Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien mampu pasien mampu menghabiskan 1 menghabiskan 1 porsi manannyaporsi manannya Saat sakit pasien hanya mampu menghabiskan 3 sendok saja. Saat sakit pasien hanya mampu menghabiskan 3 sendok saja.
10.
10. Pola Pola sehari-harisehari-hari
Pola istirahat dan tidur Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : pasien tidur 12 jam/hari siang da
Sebelum sakit : pasien tidur 12 jam/hari siang dan malamn malam Saat
Saat sakit sakit : : tidu tidu pasien pasien berubah, berubah, yaitu yaitu 12 12 jam/hari jam/hari siang siang dan dan malammalam
11.
11. Pola Pola kebersihankebersihan
Sebelum sakit : Pasien dimandikan orang tuanya 2x sehari Sebelum sakit : Pasien dimandikan orang tuanya 2x sehari
Saat
Saat sakit sakit : : Pasien Pasien dilap dilap dengan dengan air air hangat hangat bersih.bersih.
15 15 12.
12. Pola Pola aktifitas/ aktifitas/ bermainbermain
Sebelum sakit : Pasien bergerak aktif dan
Sebelum sakit : Pasien bergerak aktif dan bermainbermain Saat
Saat sakit sakit : : pasien pasien masih masih sempat sempat bermain bermain diatas diatas tempat tempat tidur tidur walaupun walaupun tidak tidak cerah.cerah.
13.
13. Pola Pola elminasielminasi
Sebelum sakit :
Sebelum sakit : Pasien BAB 1x/hari, dengan konsistPasien BAB 1x/hari, dengan konsistensi lembek warna kuning dan bauensi lembek warna kuning dan bau Khas feses.
Khas feses. Saat
Saat sakit sakit : : Pasien Pasien BAB BAB dan dan BAK BAK sama sama sebelumnya sebelumnya sakit sakit yaitu yaitu BAB BAB 1x/hari1x/hari Dengan konsistensi lembek, warna kuning dan bau feses.
Dengan konsistensi lembek, warna kuning dan bau feses. BAK 3x sehari
BAK 3x sehari
14.
14. Pemeriksaan Pemeriksaan fisik fisik
-Keadaan umum -Keadaan umum
Pasien terlihat lemah Pasien terlihat lemah
-Pengukuran antropometri (BB,TB,LILA,LK,LD) -Pengukuran antropometri (BB,TB,LILA,LK,LD)
BB= 8 Kg. BB= 8 Kg.
Tidak melakukan anamnesis TB, LILA, LK, dan LD Tidak melakukan anamnesis TB, LILA, LK, dan LD -Tanda- tanda vital
-Tanda- tanda vital S = 39
S = 39OOC , N = 100×/ menit , R = 28×/ menitC , N = 100×/ menit , R = 28×/ menit -Kepala
-Kepala
Rambut pasien terlihat baik,warna hitam pekat, tidak kusam dan tidak terjadi Rambut pasien terlihat baik,warna hitam pekat, tidak kusam dan tidak terjadi kerontokan
kerontokan -Mata
Skelera dan konjungtiva
Skelera dan konjungtiva tampak normal,gerakan boltampak normal,gerakan bola mata norma mata normal, tidak ada al, tidak ada tandatanda infeksi,serta tidak ada alat bantu penglihatan
infeksi,serta tidak ada alat bantu penglihatan
16 16 -Hidung -Hidung
Terlihat bersih,tidak ada serumen atau mimisan tidak ada polip serta tidak ada napas Terlihat bersih,tidak ada serumen atau mimisan tidak ada polip serta tidak ada napas cuping hidung
cuping hidung -Mulut
-Mulut
Mukosa b
Mukosa bibir taibir tampak pucampak pucat, keberst, kebersihan mulihan mulut cukup berut cukup bersih, bentsih, bentuk uk normanormal,serl,sertata jumlah gigi tidak terkaji
jumlah gigi tidak terkaji - Telinga
- Telinga Noal dan t
Noal dan tidak ada seridak ada serumen,serta umen,serta tidak ada kelaitidak ada kelainan.nan.
15. Dada 15. Dada
- Jantung - Jantung
Tidak terdengar
Tidak terdengar suara suara jantung tamjantung tambahan, irama bahan, irama dan frekuensi dan frekuensi jantung jantung normalnormal - Paru-paru
- Paru-paru
Dada simetris baik kiri maupun kanan, idak ada suara ronchy, serta tidak ada suara Dada simetris baik kiri maupun kanan, idak ada suara ronchy, serta tidak ada suara jantung tambahan
jantung tambahan
16. Abdomen 16. Abdomen
Inspeksi
Inspeksi : : bentuk bentuk abdomen abdomen normal,tidak normal,tidak ada ada pembesaranpembesaran Palbasi
Palbasi : : tidak tidak teraba teraba adanya adanya pembesaran pembesaran limfalimfa Perkusi
Perkusi : : tidak tidak ada ada kembung kembung / / distensi distensi abdomenabdomen Auskultasi
Auskultasi : : peristaltik peristaltik usus usus normalnormal
17. Genitalia 17. Genitalia
Cukup bersih dan tidak ada kelainan Cukup bersih dan tidak ada kelainan
17 17 18. Ekstermitas
18. Ekstermitas
Kekuatan otot ekstermitas atas dan bawah normal, tampak terpasang infuse R/L Kekuatan otot ekstermitas atas dan bawah normal, tampak terpasang infuse R/L dilengan kanan
dilengan kanan
Kulit teraba panas, kulit cukup lembab dan tidak ada tanda-tanda ruam kulit serta tampak Kulit teraba panas, kulit cukup lembab dan tidak ada tanda-tanda ruam kulit serta tampak keluar keringat berlebih.
keluar keringat berlebih.
19.
19. Pemeriksaan Pemeriksaan tingkat tingkat perkembanganperkembangan
-
- Personal Personal sosialsosial Pas
Pasien ien sudsudah ah mammampu pu cuci cuci dan dan menmengergeringingkan kan tantangangan,me,menyenyebut but namnama a temteman an dandan memakai baju
memakai baju - Motorik halus - Motorik halus
Pasien mampu menggoyangkan ibu jari serta meniru garis vertical Pasien mampu menggoyangkan ibu jari serta meniru garis vertical - Bahasa
- Bahasa
Pasien mampu mengetahui dua kegiatan,menyebut empat gambar serta menunjuknya Pasien mampu mengetahui dua kegiatan,menyebut empat gambar serta menunjuknya - Motorik kasar
- Motorik kasar
Paien mampu berdiri 1 kaki selama 1 detik, loncat jauh dan melempar bola keatas Paien mampu berdiri 1 kaki selama 1 detik, loncat jauh dan melempar bola keatas -Kesmipulan
-Kesmipulan
Tidak ada kelainan perkembangan Tidak ada kelainan perkembangan -Data penunjang
-Data penunjang a.
a. Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium laboratorium : : belum belum ada ada hasinyahasinya b.
b. Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan radiologi : belum ada hasilnya: belum ada hasilnya
-
- - Antacid Antacid 3× 3× ½½ - - Paracetamol Paracetamol 4× 4× 1½1½ - - Ranitidine Ranitidine 3× 400 3× 400 mgmg -
- Cefotaxim Cefotaxim 2× ½ 2× ½ ampamp -
- Ringer lRinger laktat ( aktat ( R/L) R/L) 20 tt20 tts/ ms/ menitenit
18 18 1.1 11 ANALISA DATA
1.1 11 ANALISA DATA
Nama
Nama : anak J: anak J No, RM No, RM : 32 11 99: 32 11 99 U
Ummuur r : : 1 1 ½ ½ bbuullaann DDiiaakknnoossaa: : FFEEBBRRIISS Jenis kelamin: perempuan
Jenis kelamin: perempuan
NO
NO DATA DATA ETIOLOGI ETIOLOGI MASALAHMASALAH 1. 1. 2. 2. DS: keluarga mengatakan DS: keluarga mengatakan bahwa anaknya panas bahwa anaknya panas
DO :- kulit teraba panas DO :- kulit teraba panas
-tanda tanda vital -tanda tanda vital
S= 39 S= 39ooCC N= 100X/ menit N= 100X/ menit R= 28X menit R= 28X menit
- keadaan umum lemah - keadaan umum lemah - keluar keringat berlebih - keluar keringat berlebih - keaadaan umum lemah - keaadaan umum lemah
D
DS S : : kekelluuaarrgga a mmeenngagattaakkaann bahwa
bahwa anaknya anaknya tidak tidak maumau m
maakkaann, , ddaan n bbiilla a mmaakkaann dimuntahkan kembali
dimuntahkan kembali DO:
DO: -muntah -muntah 1×1×
- mukosa bibir tampak pucat - mukosa bibir tampak pucat - makan minum kurang - makan minum kurang
Pr
Prososes es ininflflamamasasii kuman
kuman
Intake yang kurang Intake yang kurang
Hypertermi Hypertermi
Pot
Potensensial ial terterjadjadinyinyaa gan
gangguagguan n kebkebutuutuhanhan nutrisi
- BB sebelum saki t=9 Kg - BB sebelum saki t=9 Kg -
- BB BB saat saat sakit sakit =10 =10 KgKg -
- papasisien en hahanynya a mamampmpuu m
meenngghhaabbiisskkaan n 3 3 sseennddook k makanan
makanan
1.1.12 RENCANA KEPERAWATAN 1.1.12 RENCANA KEPERAWATAN
Nama
Nama : anak J: anak J No, RM No, RM : 32 11 99: 32 11 99 U
Ummuur r : : 1 1 ½ ½ bbuullaann DDiiaakknnoossaa: : FFEEBBRRIISS Jenis kelamin: perempuan
Jenis kelamin: perempuan NO
NO DIAKLNOSADIAKLNOSA KEPERAWATAN KEPERAWATAN
T
TUUJJUUAANN IINNTTEERRVVEENNSSII RRAASSIIOONNAALL
1
1.. HHiippeerrtteerrmmi i bb//dd proses
proses inflamsiinflamsi kuman kuman Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan sseellaamma a 11××2244 jam,
jam, diharapkandiharapkan ssuuhhu u ttuubbuuhh pasien
pasien normalnormal dengan KH : dengan KH : --ttaanndda a ttaannddaa vi
vittal al kekemmbaballii normal normal N=70-110×/ N=70-110×/ mnt mnt S=36,5 S=36,5ooc c -3-37,7,55oo cc R=20-30×/ mnt R=20-30×/ mnt 1. beri HE tentang 1. beri HE tentang penyakitnya penyakitnya 2 2. . llaakkuukkaann kompres hangat kompres hangat 3.
3. anjanjurkurkan an untuntuk uk mengenakan
mengenakan pakaian yang tipis pakaian yang tipis
4.
4.anjanjururkan kan ununtutuk k memberikan
memberikan banyak minum banyak minum
5.
5. obsobsevaevasi si tantanda- da-tanda vital tanda vital 6 6. . kkoollaabboorraassii dengan dokter dengan dokter 1 1. . ddeennggaann me
membmbererikikan an HEHE dharakan keluarga dharakan keluarga da
dapt pt memengngetetahahuiui tentang
tentang
Keadan pasien Keadan pasien 2
2. . ddiihhaarraappkkaann panas
panas dapat dapat turunturun d
deennggaan n cceeppaatt k
kaarreenna a pprroosseess induksi
induksi 3.
3. agagar ar kekeriringngatat yang keluar dapat yang keluar dapat d
diisseerraap p oolleehh pakaian
pakaian yang yang tipistipis da
dan n memembmbererikikanan rasa nyaman
rasa nyaman 4
2. 2. Potensial Potensial terjadinya terjadinya gangguan gangguan kebu
kebutuhtuhan an nutnutrisrisii b/d
b/d intake intake yangyang kuran kuran Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan sselelamama a 1 1 × × 2424 jam,
jam, diharapkandiharapkan kebutuhan
kebutuhan nu
nutrtrisisi i papasisienen dapat
dapat terpeterpenuhinuhi dengan KH: dengan KH: -m
-mununtatah h titidadak k ada lagi ada lagi -mkosa bibir -mkosa bibir 1 1. . bbeerriikkaan n HHEE tentang pentingnya tentang pentingnya nutrisi bagi pasien nutrisi bagi pasien 2.
2. anjanjurkurkan an untuntuk uk banyak istirahat banyak istirahat
3.
3. anjanjurkurkan an untuntuk uk memberikan memberikan makanan makanan kesukaanya selama kesukaanya selama jauh
jauh dari dari kontrakontra indikasi
indikasi 4.
4. anjanjurkurkan an untuntuk uk memberikan
memberikan m
maakkaannaan n yyaanngg hangat
hangat 5.
5. anjanjurkurkan an untuntuk uk makan sedikit tapi makan sedikit tapi sering
sering 6.
6. titimbmbanang g bebererett badan pasien
badan pasien
te
terjrjadadi i dedehihidrdrasasii d
daan n pprroosseess penguapan
penguapan yangyang berlebihan
berlebihan akibatakibat su
suhu hu tutububuh h yayangng meningkat meningkat 5 5. . uunnttuuk k memanyau memanyau perubahan
perubahan dandan perkembangan perkembangan sedini mungkin sedini mungkin 6 6. . uunnttuuk k mendapatkan mendapatkan terapi yang tepat terapi yang tepat
1
1. . mmeennaammbbaahh pengetahuan
pengetahuan kel
keluaruarga ga temtemtantangg nutrisi
nutrisi 2.
2. memengnghihindndararii peningkatan peningkatan kerjakerja
lambung lambung 3.
3. memeniningngkatkatkankan nafsu makan
nafsu makan 4
4. . mmaakkaannaannaann hangat lebih enak hangat lebih enak dimakan
dimakan 5
5. . ddaappaatt me
mengungurarangi ngi rarasasa penuh dilambung penuh dilambung
6
mengetahui mengetahui pertumbuhan pertumbuhan dandan perkembangan perkembangan penyakit pasien penyakit pasien
1.1.13
1.1.13 IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI KEPERAWATANKEPERAWATAN
NO NO DxDx Keperwatan Keperwatan T TUUJJUUAANN TTggll//hhaarrii jam jam Implementasi Implementasi kep kep Respon Respon Pasien Pasien 1 1.. HHiippeerrtteerreemmi bi b//dd proses proses inflamasi inflamasi kuman kuman Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan sseellaamma a 11××2244 jam,
jam, diharapkandiharapkan ssuuhhu u ttuubbuuhh pasien
pasien normalnormal dengan KH : dengan KH : --ttaanndda a ttaannddaa v
viittaal l kkeemmbbaallii normal normal N=70-110×/ N=70-110×/ mnt mnt S=36,5 S=36,5ooc c -3-37,7,55oo cc R=20-30×/ mnt R=20-30×/ mnt 10/05/2013 10/05/2013 12:00 12:00 12:20 12:20 12:30 12:30 13:00 13:00 1.Memberika 1.Memberika n HG tentang n HG tentang penyakitnya penyakitnya 2.melakukan 2.melakukan kompres kompres hangat hangat 3.menganjur 3.menganjur k kaan n uunnttuuk k menggunaka menggunaka n n ppaakkiiaann yang tipis yang tipis 4.menganjur 4.menganjur k kaan n uunnttuuk k memberikan memberikan banyak banyak minum minum 1.terbina 1.terbina hubungan hubungan antara antara klien,perawat klien,perawat dankelurgany dankelurgany aa 2.keluarga 2.keluarga melakukan melakukan kiompres kiompres hangat sesuai hangat sesuai anjuran anjuran 3.kelurga 3.kelurga memakaikan memakaikan kain tipis kain tipis 4.
4.klklieien n mamauu mi
minunum m susususu d
deennggaan n aaiir r putih
2
2.. TTeerrjjaaddiinnyyaa gangguan gangguan kebutuhan kebutuhan nutrisi nutrisi Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan se sellamama a 1 1 × × 2424 jam,
jam, diharapkandiharapkan kebutuhan
kebutuhan nu
nutrtriisi si papasisienen dap
dapat at terterpenupenuhihi dengan KH: dengan KH: -m
-mununtatah h titidadak k ada lagi
ada lagi
--mmkkoossa a bbiibbiir r terlihat lembab terlihat lembab --poporrssi i mmaakkaann dihabiskan
dihabiskan
--BBB B kkeemmbbaallii no
normrmal al / / lelebibihh BB=10 – 13 Kg BB=10 – 13 Kg 13:20 13:20 11/05/2013 11/05/2013 09.00 09.00 10:20 10:20 10:30 10:30 11:20 11:20 5.TTV 5.TTV 1.memberika 1.memberika n n HE HE tetentntngng nu
nutrtrisisi i babagigi klien klien 2. 2. menganjurka menganjurka n
n kkeelluurrggaa untuk untuk memberikan memberikan makanan makanan Kesukaanya Kesukaanya 3.Menganjur 3.Menganjur k kaan n uunnttuuk k banyak banyak istirahat istirahat 4.menimban 4.menimban g berat badan g berat badan klien klien TD:100/70 TD:100/70 S S : : 30x/mnt30x/mnt RR:90x/mnt RR:90x/mnt 1.kelurga 1.kelurga memberikan memberikan anaknya anaknya m
maakkaan n ddaann min
minum um sersertata memahami memahami manfaatnya manfaatnya bagi bagi kesehatan kesehatan 2.nafsu 2.nafsu ma
makakan n klklieienn mulai mulai membaik membaik 3.klien 3.klien istirahat istirahat dengan dengan teratur sesuai teratur sesuai anjuran anjuran 4.bera
4.berat t badanbadan mulai
mulai meningkat meningkat
1.1.14 EVALUASI KEPERAWATAN 1.1.14 EVALUASI KEPERAWATAN
NO
NO HARI/TANGGAL/JAMHARI/TANGGAL/JAM DAKNOSADAKNOSA
KEPERAWATAN KEPERAWATAN EVALUASI EVALUASI 1. 1. 2. 2. Jumat, 10/2013 Jumat, 10/2013 Jam 13:00 Jam 13:00 Saptu,11/2013 Saptu,11/2013 Jam 11:30 Jam 11:30 H
Hiippeerrtteerreemmi i bb//d d pprroosseess inflamasi kuman
inflamasi kuman
Potensial terjadinya gangguan Potensial terjadinya gangguan kebu
kebutuhtuhan an nutnutrisrisi i b/d b/d intintakeake yang berkurang
yang berkurang
S
S : : KKeelluurrggaa mengat
mengatakan akan bahwabahwa panas
panas anaknya anaknya sudahsudah berkuran
berkuran
O :Badan tidak panas O :Badan tidak panas lagi lagi A A : : MMaassaallah ah uuddaahh teratasi teratasi P
P : : IInntteerrvveennssii dihentikan
dihentikan
S
S : : kkeelluuaarrggaa m
meennggaattaakkn n mmaassuu m
maakkaan n aannaakknnyyaa mulai membaik mulai membaik O : berat badan mulai O : berat badan mulai membaik
membaik
A : Masalah teratasih A : Masalah teratasih P
P : : IInntteerrvvrreennssii dihentikan
24 24 BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A.Kesimpulan A.Kesimpulan
Penyakit Febris merupakan penyakit yang terjadi akibad infeksi kuman.penyakit ini Penyakit Febris merupakan penyakit yang terjadi akibad infeksi kuman.penyakit ini terjadi demam dan panas.
terjadi demam dan panas.
Febris ini permulaan dimulai dari tidaknya menjaga kesehatan dengan baik, akhiranya itu Febris ini permulaan dimulai dari tidaknya menjaga kesehatan dengan baik, akhiranya itu kuman mulai menyebar.
kuman mulai menyebar.
B.Saran B.Saran
Usulan penulis pada klien dengan untuk mengatasi masalah yang dihadapi seperti Usulan penulis pada klien dengan untuk mengatasi masalah yang dihadapi seperti menjaga kebersihan dan jaga kesehatan melalu tidak boleh jajan sembarangan.
menjaga kebersihan dan jaga kesehatan melalu tidak boleh jajan sembarangan. 1.
1. HinHindardarkan hal-hkan hal-hal yang bisa menyeal yang bisa menyebabbabkan demem yaitkan demem yaitu u menmengunggungkit masakit masalahlah ten
tentantang g keikeinginginan nan yang yang titidak dak terterpenpenuhiuhi, , menmenjaujauhi hi halhal-hal -hal yang yang menmenyebayebabkabkann klien sakit panas.
klien sakit panas. 2.
25 25 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. 2001.
Carpenito, L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta. Edisi 8. EGC. Jakarta Carpenito, L. J. 1998.
Carpenito, L. J. 1998. Diagnosa Diagnosa Keperawatan Keperawatan Aplikasi Aplikasi pada pada Praktek Praktek KlinisKlinis. Edisi 6.. Edisi 6. EGC. Jakarta
EGC. Jakarta Farrer, H. 2001.
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta. Edisi 2. EGC. Jakarta http://www
http://www. Us elsevierhealth. com.. Us elsevierhealth. com. Nursing diagnoses. Outcomes and interventions Nursing diagnoses. Outcomes and interventions NANDA. 2001.
NANDA. 2001. Nursing Diagnoses: Definiti Nursing Diagnoses: Definitions & Classificationons & Classification. Philadelphia. Philadelphia Sarwono, P. 1994.
Sarwono, P. 1994. Ilmu Kebidanan Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta. Balai Penerbit UI. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002. Buku Buku Panduan Panduan Praktis PelayananPraktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
BAB I
BAB I : PENDAHULUAN………: PENDAHULUAN………1………1
ETIOLOGI……… ETIOLOGI………3………3
MANIFESTASI MANIFESTASI KLINIS………KLINIS………..4……..4
PATOFISIOLOGI………5
PATOFISIOLOGI………5
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG………PENUNJANG………6………6
PENATALAKSANAAN……….7
PENATALAKSANAAN……….7
PATHWAY……….8
PATHWAY……….8
BAB II : BAB II : ASUHAN KEPERAWATAN………ASUHAN KEPERAWATAN……….13……….13
ANALISA ANALISA DATA………DATA……….14….14 PERENCANAN PERENCANAN KEPERAWATAN………KEPERAWATAN……….28……….28
IMPLEMENTASI………..30
IMPLEMENTASI………..30
EVALUASI………..32
EVALUASI………..32
BAB BAB III : III : PENUTUP………PENUTUP………33………33
KESIMPULAN………34
KESIMPULAN………34
SARAN………..34
LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “J” DENGAN FEBRIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “J” DENGAN FEBRIS DI RUANG NUSA INDAH RSAD TINGKAT III DI RUANG NUSA INDAH RSAD TINGKAT III
BRAWIJAYA-SURABAYA SURABAYA
OLEH : OLEH :
NAMA : ANTHON. Y. RAINUNY NAMA : ANTHON. Y. RAINUNY NIM
NIM : : 20101141912010114191
PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG
2013 2013