• Tidak ada hasil yang ditemukan

askep febris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "askep febris"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

1.1.1 Pengertian Demam (Febris) 1.1.1 Pengertian Demam (Febris)

Salah

Salah satu klinus yang satu klinus yang palin umum dan dipalin umum dan dijumpai dengan peningkatan suhu tjumpai dengan peningkatan suhu tubuhubuh diatas normal yang memincu peningkatan tonus otot serta menggigil.

diatas normal yang memincu peningkatan tonus otot serta menggigil.

Rata-rata suhu tubuh normal yang memicu dan diukur secara oral adalah 36,7-37 serajat Rata-rata suhu tubuh normal yang memicu dan diukur secara oral adalah 36,7-37 serajat celcius.

celcius.

Timgkat demam tidak selalu menunjukan keseriusan kondisi yang mendasarkan suatau Timgkat demam tidak selalu menunjukan keseriusan kondisi yang mendasarkan suatau  penyakit

 penyakit hingga hingga menyebabkan menyebabkan demam demam tinggi tinggi dan dan penyakit penyakit yang yang lebih lebih serius serius dapatdapat menyebabkan demam rendah.

menyebabkan demam rendah.

Sejumlah obat demam tersedia yang berfungsi untuk menurunkan demam dan biasanya Sejumlah obat demam tersedia yang berfungsi untuk menurunkan demam dan biasanya dem

demam am akan akan hilhilang ang daldalam am bebbeberaerapa pa harhari i walwalaupaupaun aun demdemam am sersering ing dikdikonoonotastasikaikann negative,demam tampaknya memainkan peran kunci dalam membantu melawan sejumlah negative,demam tampaknya memainkan peran kunci dalam membantu melawan sejumlah infeksi, inilah yang disebut Hemostasis.

infeksi, inilah yang disebut Hemostasis.

Hemostasis adalah kemampuan dari tubuh kita mengatur keseimbangan dan mengatur  Hemostasis adalah kemampuan dari tubuh kita mengatur keseimbangan dan mengatur  lingkungan eksternal dan internal yang ideal dan stabil ketika berharap dengan perubahan lingkungan eksternal dan internal yang ideal dan stabil ketika berharap dengan perubahan eksternal.

(2)

1 1 1.1.2

1.1.2 KLASIFIKASI KLASIFIKASI DEMAM ( DEMAM ( FEBRIS)FEBRIS)

Demam dapat merupakan salah satu gejala pada pasien infeksiu,panas dapat Demam dapat merupakan salah satu gejala pada pasien infeksiu,panas dapat dibentuk secara berlebihan pada hipertiroid, intoksikasi aspirin atau adanya gangguan dibentuk secara berlebihan pada hipertiroid, intoksikasi aspirin atau adanya gangguan  pengeluaran panas misalnya beatstroke.

 pengeluaran panas misalnya beatstroke.

Klasifikasi dilakukan berdasarkan pada tingkat keganasan etiologi demam dan umur. Klasifikasi dilakukan berdasarkan pada tingkat keganasan etiologi demam dan umur. Klasifikasi dilakukan berdasarkan lama demam pada anak, dibagi menjadi:

Klasifikasi dilakukan berdasarkan lama demam pada anak, dibagi menjadi:

Demam kurang dari 7 hari ( demam pendek) dengan tanda local yang jelas diaknostik, Demam kurang dari 7 hari ( demam pendek) dengan tanda local yang jelas diaknostik,  pemeriksaan fisik, dengan atau tanpa bantuan laboratorium misalnya tonsillitis akut

 pemeriksaan fisik, dengan atau tanpa bantuan laboratorium misalnya tonsillitis akut

.Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda local, diaknostik etiologic tidak dapat ditegakan .Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda local, diaknostik etiologic tidak dapat ditegakan dengan amanesis, pemeriksaan fisik namun dapat ditelusuri dengan tes laboratorium, dengan amanesis, pemeriksaan fisik namun dapat ditelusuri dengan tes laboratorium, misalnya demam tifoid.

misalnya demam tifoid. 3

3 .Demam .Demam yang yang tidak tidak dapat dapat diketahui diketahui penyebabnya, penyebabnya, sebagai sebagai terbesar terbesar adalah adalah sindrom sindrom .. firus

(3)

2 2 1.1.3

1.1.3 ETIOLOGI ETIOLOGI DEMAMDEMAM

Bakteri Bakteri Gangguan otak  Gangguan otak  Virus Virus Imunisasi Imunisasi Bahan toksin Bahan toksin Dem

Demam am dapdapat at disdisebaebabkan bkan ganggangguan guan otaotak k ataatau u akiakibad bad bahbahan an toktoksisin n yanyangg mempen

mempengaruhi pusagaruhi pusat pengaturt pengaturan suhu (hipotaan suhu (hipotalamuslamus) yang dapat menyeba) yang dapat menyebabkan bkan efek efek   perangsang terhadap pusat pengatur suhu tersebut sehingga menyebabkan demam.

 perangsang terhadap pusat pengatur suhu tersebut sehingga menyebabkan demam.

Zat pirogen dapat berupa protein pemecah dan zat lain, terutama toksin polisakarida yang Zat pirogen dapat berupa protein pemecah dan zat lain, terutama toksin polisakarida yang dilepa

dilepaskan skan oleh bakteroleh bakteri toksin atau pirogei toksin atau pirogen yang n yang dihasdihasilkan dari degeneilkan dari degenerasirasih jaringanh jaringan tubuh.

tubuh.

Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) terhadap anak infeksi Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) terhadap anak infeksi atau zat asing yang masuk dalam tubuhnya.

(4)

3 3 1.

1.1.1.4 4 MAMANINIFEFESTSTASASI I KLKLININIISS

Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase demam meliputi:

demam meliputi:

Fase 1 awal (awitan dingin/ menggigil) Fase 1 awal (awitan dingin/ menggigil) Tanda

Tanda dan dan gejalagejala

1.

1. Peningkatan Peningkatan denyut denyut jantungjantung 2.

2. Peningkatan Peningkatan laju laju dan dan kedalaman kedalaman pernapasanpernapasan 3.

3. Mengigil Mengigil akibat akibat tegangan tegangan dan dan kontraksi kontraksi otototot 4.

4. Peningkatan Peningkatan suhu suhu tubuhtubuh 5.

5. Pengeluaran Pengeluaran keringat keringat berlebihberlebih 6.

6. Rambut Rambut pada pada kulit kulit berdiriberdiri 7.

7. Kulit Kulit pucat pucat dan dan dingin dingin akibat akibat vasokontriksi vasokontriksi pembuluh pembuluh darahdarah

Fase 2 ( proses demam) Fase 2 ( proses demam) Tanda dan gejala

Tanda dan gejala 1.

1. Proses Proses mengigil mengigil lenyaplenyap 2.

2. Kulit Kulit terasa terasa hangat hangat / / panaspanas 3.

3. Merasa Merasa tidak tidak panas panas / / dingindingin 4.

4. Peningkatan Peningkatan nadinadi 5.

5. Peningkatan Peningkatan rasa rasa haushaus 6. Dehidrasi

6. Dehidrasi 7. Kelemahan 7. Kelemahan

(5)

8.

8. Kehilangan Kehilangan nafsu nafsu makan makan ( ( jika jika demam demam meningkat)meningkat) 9.

9. Nyeri Nyeri pada pada otot otot akibat akibat katabolisme katabolisme protein.protein.

4 4

Fase 3 (pemulihan) Fase 3 (pemulihan) Tanda dan gejala Tanda dan gejala 1.

1. Kulit Kulit tampak tampak merah merah dan dan hangathangat 2. Berkeringat

2. Berkeringat 3.

3. Kemungkinan Kemungkinan mengalami mengalami dehidrasidehidrasi 4.

4. Mengigil Mengigil ringanringan

1.1.5 PATOFISIOLOGI 1.1.5 PATOFISIOLOGI

Mekani

Mekanisme demam sme demam timbtimbul ul dimuldimulai dengan ai dengan reaksreaksi i tubuh terhadatubuh terhadap p pirogepirogen, padan, pada mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit, makrofag mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit, makrofag  jaringan dan limfosit aranula besar.

 jaringan dan limfosit aranula besar. Sel

Seluruuruh h sel ini sel ini menmencercerna na hashasil il pempemecaecahan han bakbakterteri i dan dan mlemlepaspaskan kan zat zat intinterlerleukieukin n -1-1 kedalam

kedalam jaringan tubuh yang disjaringan tubuh yang disebut juga zat piebut juga zat pirogen leukosit atau rogen leukosit atau pirogen.pirogen. .in

.interterleuleukin kin -1 -1 ketketika ika samsampai pai dihdihipoipotaltalus us akaakan n menmenimbimbulkulkan an demdemam am dendengan gan carcaraa me

meniningngkakatktkan an tetempmpereratatur ur tutububuh h dadalalam m wawaktktu u 8-8-10 10 memeninit, t, ininteterlrleueukikin n -1 -1 jujugaga men

menginginduksduksi i pempembenbentuktukan an proprostastaglaglandindin, n, yanyang g selselanjanjutnutnya ya bekebekerja rja dihdihipoipotaltalamuamus.s. Teruatama prostaglandin E2 atau zat yang mirip zat ini. Bekerja dihipotalamus untuk  Teruatama prostaglandin E2 atau zat yang mirip zat ini. Bekerja dihipotalamus untuk  membangkitan reaksi demam.

(6)

5 5 1.1.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.1.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan fisik pada anak demam secara kasar dibagi atas status generalis dan Pemeriksaan fisik pada anak demam secara kasar dibagi atas status generalis dan efaluasi secara detil yang menfokuskan pad

efaluasi secara detil yang menfokuskan pada sumber infeksi.a sumber infeksi.

Pemerk

Pemerksaan status generalis tidak dapat saan status generalis tidak dapat diabaidiabaikan kan karena menentukarena menentukan kan apakah pasienapakah pasien tertolong tokis atau tidak toksis.

tertolong tokis atau tidak toksis.

Skala penilaian terdiri dari evaluasi secara menagis, reaksi terhadap orang tua, variasi Skala penilaian terdiri dari evaluasi secara menagis, reaksi terhadap orang tua, variasi keadaan, respon social, warna

keadaan, respon social, warna kulit, dan status hidrasi.kulit, dan status hidrasi.

Pemeriksaan awal: Pemeriksaan awal:

-

- Pemeriksaan Pemeriksaan atas atas indikasi, indikasi, kultur kultur darah, darah, urin urin atau atau feses, feses, pengembalian pengembalian cairan,cairan, Serebrospinal,foto toraks

Serebrospinal,foto toraks

-

(7)

6 6 1.1.7 PENATALAKSANAAN

1.1.7 PENATALAKSANAAN

Pada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan merugikan pada tingkat tertentu Pada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan merugikan pada tingkat tertentu demam merpakan bagian dar pertahanan tubuh antara lain daya fagositosis meningkat demam merpakan bagian dar pertahanan tubuh antara lain daya fagositosis meningkat dan viabilitas kuman menurun,tetapi juga merugikan karene anak menjadi gelisa, nafsu dan viabilitas kuman menurun,tetapi juga merugikan karene anak menjadi gelisa, nafsu makan dan minum berkurang, tidak dapat tidur dan demam.

makan dan minum berkurang, tidak dapat tidur dan demam.

a.

a. Pemberian Pemberian Antipiretik Antipiretik   b.

 b. Pemberian Antibiotik sesuai indikasiPemberian Antibiotik sesuai indikasi c.

(8)

7 7

1.1.8 PATHWAY 1.1.8 PATHWAY

Bakteri, Virus, dan bahan toksin Bakteri, Virus, dan bahan toksin

Masuk kedalam tubuh Masuk kedalam tubuh

Difagositosis oleh leokosit pada Difagositosis oleh leokosit pada

Saluran cernah Saluran cernah

Hipotalamus Hipotalamus

Peningkatan

Peningkatan kesadaran kesadaran Peningkatan Peningkatan suhu suhu tubuh tubuh Gangguan Gangguan pola pola istirahatistirahat Lambung demam

Lambung demam

Mual dan munta Mual dan munta

Hiperteremia Hiperteremia

Anoreksia Anoreksia

Nutrisi tidak adekuat Nutrisi tidak adekuat

Gangguan pemenuhan Gangguan pemenuhan

(9)

Kebutuhan nutrisi Kebutuhan nutrisi

8 8

1.1.9 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN 1.1.9 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A.Pengkajian A.Pengkajian

Deman merupakan keadaan suhu tubuh diatas suhu normal yaitu suhu diatas 38 Deman merupakan keadaan suhu tubuh diatas suhu normal yaitu suhu diatas 38 derajat Celsius suhu tubuh adalah suhu ferisal, hati, otak, yang dapat diukur dengan oral derajat Celsius suhu tubuh adalah suhu ferisal, hati, otak, yang dapat diukur dengan oral rectal, dan aksia.

rectal, dan aksia.

a.Aktifitas/istirahat: a.Aktifitas/istirahat:

Keletihan, kelemahan umum, perubahan tonus/kekuatan otot Keletihan, kelemahan umum, perubahan tonus/kekuatan otot

 b. Sirkulasi:  b. Sirkulasi:

Peningkatan nadi, sinosis, TTV tidak normal, peningkatan frekwensi pernapasan. Peningkatan nadi, sinosis, TTV tidak normal, peningkatan frekwensi pernapasan.

c.Integritas ego: c.Integritas ego:

Peka terhadap rangsangan, stressor internal/eksternal yang berhubungan dengan keasdaan Peka terhadap rangsangan, stressor internal/eksternal yang berhubungan dengan keasdaan dan perangsangan. dan perangsangan. d. Elminasi d. Elminasi Konstipasih Konstipasih e.Makan/cairan: e.Makan/cairan:

Sensifitas terhadap makan,mual/muntah. Sensifitas terhadap makan,mual/muntah.

(10)

e.Neorosensori e.Neorosensori

Tidak ada riwayat troma kepala dan infeksi serebral. Tidak ada riwayat troma kepala dan infeksi serebral.

9 9

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan ketidak efektifan kerja hipotalamus 1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan ketidak efektifan kerja hipotalamus

IINNTTEERRVVEENNSSII RRAASSIIOONNAALL -- PPaannttaau u TTTTVV

-- AnAnjujurkrkan an babanynyak ak isistitirarahahatt

-- BBeerriikkaan n kkoommpprreess

-- AAnnjjuurrkkaan n kkeeppaadda a aannaak k uunnttuuk  k    banyak minum

 banyak minum -- BBeerriikkaan ann anttiippiirreettiik k 

-- TTTTV V ddaappaat t mmeemmbbeerriikkaann gambaran keadaan umum klien gambaran keadaan umum klien -- UUnnttuuk k mmeemmppeerrcceeppaatt

 penyembuhan  penyembuhan

-- UnUntutuk mk memembabantntu pu penenururununan an susuhuhu tubuh (panas)

tubuh (panas)

-- UUnnttuuk k ppeerrttaammbabahhaan n nnuuttrriissi i dadann menambah kekuatan

menambah kekuatan -- MMeenngghhiillaanngkgkaan pn paannaass

2.

2. ganggangguaguan n pempemenuenuhan han kebukebutuhtuhan an nutnutririsi si berberhubuhubungan ngan dengdengan an intintake ake yanyang g tidtidak ak  adekuat

adekuat

IINNTTEERRVVEENNSSII RRAASSIIOONNAALL -- BiBina hna hububunungagan tn tererapapeueutitik k 

-- BBeerri i mmaakkaannaan n yyaanng g bbeerrvvaarriiaassii gizinya

gizinya

-- BeBerri mi makakananan an yayang ng hahangngatat

-- AgAgar ar papasisien en bibisa sa bibiasasa da dan an titidadak k  tak

takut ut untuntuk uk bisbisa a memmemperpercepcepatat  penyembuhan

 penyembuhan

-- AAggaar r mmeemmbbaannttu u mmeemmeennuuhhii kebutuhan nutrisi

kebutuhan nutrisi

(11)

-- KKoollaabboorraassi i ddeennggaan n aahhlli i ggiizzii -- UUnnttuuk k mmeennaammbbaah h wwaawwaassaann untuk pemberian gizi anak  untuk pemberian gizi anak 

10 10

3. gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan penungkatan suhu tubuh 3. gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan penungkatan suhu tubuh

IINNTTEERRVVEENNSSII RRAASSIIOONNAALL -- MeMencncererititakakan han halal-h-hal al yayang ng lulucucu

-- MMeenininnaabbobobookkaan n aananak k 

-- GGanantti pai pakkiiaan n aananak k ddeenngagan n yyaanngg  bersih sebelum anak tidur 

 bersih sebelum anak tidur 

-- AAnnjjururkkaan n aaggaar r oorraang tung tua a sseellaalluu ada disamping anaknya

ada disamping anaknya

-- UnUntutuk mk menenghghibibur ur ananak ak agagar ar cecepapatt tidur 

tidur 

-- AAggar ar aannaak ck ceeppaat tt tiidduur r 

-- AgAgar par padada pra prososes es titidudur ar ananak tk tididak ak  gelisah dan nyaman saat tidur  gelisah dan nyaman saat tidur  -- UUntntuk uk mmenengegenanang ng hahatti ai ananak k 

(12)

11 11 Laporan Kasus

Laporan Kasus

3 Hari sebelum pasien masuk rumah sakit, pasien

3 Hari sebelum pasien masuk rumah sakit, pasien merasa demam, diare, panas.merasa demam, diare, panas. Akibad diare yang berlebihan serta demam.

Akibad diare yang berlebihan serta demam.

Kemudian sehari pada saat pasien masuk Rumah Sakit pasien merasakan hal yang sama Kemudian sehari pada saat pasien masuk Rumah Sakit pasien merasakan hal yang sama dis

disertertai ai dendengan gan batbatuk, uk, panapanas s yanyang g berberlablabihaihan n dan dan titidak dak bisbisa a ditditahaahankannkan, , kemkemudiudianan keluar

keluarga memutusga memutuskan kan untuk membuntuk membawa pasian kerumawa pasian kerumah sakit Brawiah sakit Brawijaya Rumah Sakitjaya Rumah Sakit  pukul 11.30 WIB.

 pukul 11.30 WIB.

Pasien tiba di UGD Rumah Sakit Brawijaya Surabaya pada jam 12.00 WIB dan ditermah Pasien tiba di UGD Rumah Sakit Brawijaya Surabaya pada jam 12.00 WIB dan ditermah oleh Dokter dan Perawat, kemudian pasien diopservasi dan diberi terapi:

oleh Dokter dan Perawat, kemudian pasien diopservasi dan diberi terapi:

-- BBBBL : L : 22000000 -- IImmm m HH11PP11

-- PPLLRRS S P P 10 10 FFOOTTO O TTOORRAAXX

-- PlPlant ant totoraraks ks beberirikukut 0t 05,05,09 p9 pro ro imimbb -- FFeelliissttiil l ddrroopp -- SSiin n mmooddrroopp TTV: TTV: - TD - TD : : 90/7090/70 -

- N N : : 95 95 kali kali / / menitmenit -

- R R : : 29 29 kali/menitkali/menit -

(13)

Setelah itu pasien dibawah keruangan untuk mendapat perawatan selanjutnya. Setelah itu pasien dibawah keruangan untuk mendapat perawatan selanjutnya.

12 12 BAB II

BAB II

1.1.10 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAKNOSA “ FEBRIS 1.1.10 ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAKNOSA “ FEBRIS

Pengakajian Pengakajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2013 pada jam 12:30. Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2013 pada jam 12:30.

1.Identitas pasien 1.Identitas pasien

 Nama

 Nama : An J.: An J.

T

TTTLL : : SSuurraabbaayyaa, , 0088--1100 JJeenniis s KKeellaammiinn : : PPeerreemmppuuaann U

Ummuurr : : 3 3 sseeppeerrdduua a ttaahhuunn  Nama Ayah

 Nama Ayah : Beno: Beno  Nama Ibu

 Nama Ibu : Malinda: Malinda P

Peekkeerrjjaaaan n AAyyaahhUU : : TTNNII P

Peekkeerrjjaaaan n IIbbuu : : iibbu u rruummaah h ttaannggggaa P

Peennddiiddiikkaan n AAyyaahh : : SSMMAA P

Peennddiiddiikkaan n IIbbuu : : SSDD A

Allaammaatt : : AAssrraamma a BBrraawwiijjaayyaa A

Aggaammaa : : IIssllaamm S

(14)

13 13 2.Keluhan Utama

2.Keluhan Utama

Keluarga mengatakan pasien pasien pbadannya panas,demam, dan batuk selama 3 Keluarga mengatakan pasien pasien pbadannya panas,demam, dan batuk selama 3 hari sebelum masuk rumah sakit.

hari sebelum masuk rumah sakit.

3.Riwayat penyakit sekarang 3.Riwayat penyakit sekarang

Keluaraga menyatakan pasien badanya panas, makan minum kurang disertai muntah Keluaraga menyatakan pasien badanya panas, makan minum kurang disertai muntah serta kelur keringat yang berlebihan.

serta kelur keringat yang berlebihan.

4.Riwayat kesehatan masa lalu 4.Riwayat kesehatan masa lalu

-- KelKelurgurga mengaa mengataktakan anakan anaknya belnya belum p[eum p[erna merna mendernderita peita penyaknyakit ini seit ini sebelbelumnumnya.ya. -- KelKelurgurga mena mengatgatakan aakan anaknaknya tnya tidaidak perk pernah dinah dirawrawat di at di RumRumah Saah Sakitkit..

-- ObObatat-o-obabat t yayang digng digununakakan an sasanmnmol sirol sirup ukuup ukuraran n 12120 0 ml denml dengagan n dodosisis s 3 3 kakalili sehari1/2 sendok.

sehari1/2 sendok.

-- TiTidadak pek pernrnah mah menengagalalami tmi tinindadakakan open operarasisihh

-- PasPasien tien telaelah mendh mendapaapatkatkan imun imunisnisasi Basi BCG, DCG, DPT, PoPT, Polilio,so,serterta Campa Campak.ak.

5.Riwayat kesehatan keluarga 5.Riwayat kesehatan keluarga

Penyakit yang diderita kelurga tidak perna mengalami penyakit ini sebelumnya. Penyakit yang diderita kelurga tidak perna mengalami penyakit ini sebelumnya.

6.Riwayat penyakit keturunan 6.Riwayat penyakit keturunan

Tidak ada kelurga yang mengalami penyakit ini sebelumnya. Tidak ada kelurga yang mengalami penyakit ini sebelumnya.

(15)

14 14 7. Genogram

7. Genogram

Febris bukan salah satu penyakit keturunan, tidak pernah ada riwayat anaknya Febris bukan salah satu penyakit keturunan, tidak pernah ada riwayat anaknya demam.

demam.

8.

8. Lingkungan Lingkungan rumahrumah

Kelurga mengatakan rumahnya berada didaerah kepadatan penduduk  Kelurga mengatakan rumahnya berada didaerah kepadatan penduduk 

9.

9. Pengkajian Pengkajian NutrisiNutrisi

-

- Berat Berat badan sebelum badan sebelum sakit sakit : : 10 kg10 kg

ssaaaattssaakkiitt ::99 kkgg

---

--- Panjang Panjang badan badan tidak tidak melakukan melakukan anamisisanamisis -

- Kebiasaan Kebiasaan pemberian pemberian makananmakanan Sebelum sakit

Sebelum sakit pasien mampu pasien mampu menghabiskan 1 menghabiskan 1 porsi manannyaporsi manannya Saat sakit pasien hanya mampu menghabiskan 3 sendok saja. Saat sakit pasien hanya mampu menghabiskan 3 sendok saja.

10.

10. Pola Pola sehari-harisehari-hari

Pola istirahat dan tidur  Pola istirahat dan tidur 

Sebelum sakit : pasien tidur 12 jam/hari siang da

Sebelum sakit : pasien tidur 12 jam/hari siang dan malamn malam Saat

Saat sakit sakit : : tidu tidu pasien pasien berubah, berubah, yaitu yaitu 12 12 jam/hari jam/hari siang siang dan dan malammalam

11.

11. Pola Pola kebersihankebersihan

Sebelum sakit : Pasien dimandikan orang tuanya 2x sehari Sebelum sakit : Pasien dimandikan orang tuanya 2x sehari

(16)

Saat

Saat sakit sakit : : Pasien Pasien dilap dilap dengan dengan air air hangat hangat bersih.bersih.

15 15 12.

12. Pola Pola aktifitas/ aktifitas/ bermainbermain

Sebelum sakit : Pasien bergerak aktif dan

Sebelum sakit : Pasien bergerak aktif dan bermainbermain Saat

Saat sakit sakit : : pasien pasien masih masih sempat sempat bermain bermain diatas diatas tempat tempat tidur tidur walaupun walaupun tidak tidak cerah.cerah.

13.

13. Pola Pola elminasielminasi

Sebelum sakit :

Sebelum sakit : Pasien BAB 1x/hari, dengan konsistPasien BAB 1x/hari, dengan konsistensi lembek warna kuning dan bauensi lembek warna kuning dan bau Khas feses.

Khas feses. Saat

Saat sakit sakit : : Pasien Pasien BAB BAB dan dan BAK BAK sama sama sebelumnya sebelumnya sakit sakit yaitu yaitu BAB BAB 1x/hari1x/hari Dengan konsistensi lembek, warna kuning dan bau feses.

Dengan konsistensi lembek, warna kuning dan bau feses. BAK 3x sehari

BAK 3x sehari

14.

14. Pemeriksaan Pemeriksaan fisik fisik 

-Keadaan umum -Keadaan umum

Pasien terlihat lemah Pasien terlihat lemah

-Pengukuran antropometri (BB,TB,LILA,LK,LD) -Pengukuran antropometri (BB,TB,LILA,LK,LD)

BB= 8 Kg. BB= 8 Kg.

Tidak melakukan anamnesis TB, LILA, LK, dan LD Tidak melakukan anamnesis TB, LILA, LK, dan LD -Tanda- tanda vital

-Tanda- tanda vital S = 39

S = 39OOC , N = 100×/ menit , R = 28×/ menitC , N = 100×/ menit , R = 28×/ menit -Kepala

-Kepala

Rambut pasien terlihat baik,warna hitam pekat, tidak kusam dan tidak terjadi Rambut pasien terlihat baik,warna hitam pekat, tidak kusam dan tidak terjadi kerontokan

kerontokan -Mata

(17)

Skelera dan konjungtiva

Skelera dan konjungtiva tampak normal,gerakan boltampak normal,gerakan bola mata norma mata normal, tidak ada al, tidak ada tandatanda infeksi,serta tidak ada alat bantu penglihatan

infeksi,serta tidak ada alat bantu penglihatan

16 16 -Hidung -Hidung

Terlihat bersih,tidak ada serumen atau mimisan tidak ada polip serta tidak ada napas Terlihat bersih,tidak ada serumen atau mimisan tidak ada polip serta tidak ada napas cuping hidung

cuping hidung -Mulut

-Mulut

Mukosa b

Mukosa bibir taibir tampak pucampak pucat, keberst, kebersihan mulihan mulut cukup berut cukup bersih, bentsih, bentuk uk normanormal,serl,sertata  jumlah gigi tidak terkaji

 jumlah gigi tidak terkaji - Telinga

- Telinga Noal dan t

Noal dan tidak ada seridak ada serumen,serta umen,serta tidak ada kelaitidak ada kelainan.nan.

15. Dada 15. Dada

- Jantung - Jantung

Tidak terdengar

Tidak terdengar suara suara jantung tamjantung tambahan, irama bahan, irama dan frekuensi dan frekuensi jantung jantung normalnormal - Paru-paru

- Paru-paru

Dada simetris baik kiri maupun kanan, idak ada suara ronchy, serta tidak ada suara Dada simetris baik kiri maupun kanan, idak ada suara ronchy, serta tidak ada suara  jantung tambahan

 jantung tambahan

16. Abdomen 16. Abdomen

Inspeksi

Inspeksi : : bentuk bentuk abdomen abdomen normal,tidak normal,tidak ada ada pembesaranpembesaran Palbasi

Palbasi : : tidak tidak teraba teraba adanya adanya pembesaran pembesaran limfalimfa Perkusi

Perkusi : : tidak tidak ada ada kembung kembung / / distensi distensi abdomenabdomen Auskultasi

Auskultasi : : peristaltik peristaltik usus usus normalnormal

17. Genitalia 17. Genitalia

(18)

Cukup bersih dan tidak ada kelainan Cukup bersih dan tidak ada kelainan

17 17 18. Ekstermitas

18. Ekstermitas

Kekuatan otot ekstermitas atas dan bawah normal, tampak terpasang infuse R/L Kekuatan otot ekstermitas atas dan bawah normal, tampak terpasang infuse R/L dilengan kanan

dilengan kanan

Kulit teraba panas, kulit cukup lembab dan tidak ada tanda-tanda ruam kulit serta tampak  Kulit teraba panas, kulit cukup lembab dan tidak ada tanda-tanda ruam kulit serta tampak  keluar keringat berlebih.

keluar keringat berlebih.

19.

19. Pemeriksaan Pemeriksaan tingkat tingkat perkembanganperkembangan

-

- Personal Personal sosialsosial Pas

Pasien ien sudsudah ah mammampu pu cuci cuci dan dan menmengergeringingkan kan tantangangan,me,menyenyebut but namnama a temteman an dandan memakai baju

memakai baju - Motorik halus - Motorik halus

Pasien mampu menggoyangkan ibu jari serta meniru garis vertical Pasien mampu menggoyangkan ibu jari serta meniru garis vertical - Bahasa

- Bahasa

Pasien mampu mengetahui dua kegiatan,menyebut empat gambar serta menunjuknya Pasien mampu mengetahui dua kegiatan,menyebut empat gambar serta menunjuknya - Motorik kasar 

- Motorik kasar 

Paien mampu berdiri 1 kaki selama 1 detik, loncat jauh dan melempar bola keatas Paien mampu berdiri 1 kaki selama 1 detik, loncat jauh dan melempar bola keatas -Kesmipulan

-Kesmipulan

Tidak ada kelainan perkembangan Tidak ada kelainan perkembangan -Data penunjang

-Data penunjang a.

a. Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium laboratorium : : belum belum ada ada hasinyahasinya  b.

 b. Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan radiologi : belum ada hasilnya: belum ada hasilnya

-

(19)

- - Antacid Antacid 3× 3× ½½ - - Paracetamol Paracetamol 4× 4× 1½1½ - - Ranitidine Ranitidine 3× 400 3× 400 mgmg -

- Cefotaxim Cefotaxim 2× ½ 2× ½ ampamp -

- Ringer lRinger laktat ( aktat ( R/L) R/L) 20 tt20 tts/ ms/ menitenit

18 18 1.1 11 ANALISA DATA

1.1 11 ANALISA DATA

 Nama

 Nama : anak J: anak J No, RM No, RM : 32 11 99: 32 11 99 U

Ummuur r : : 1 1 ½ ½ bbuullaann DDiiaakknnoossaa: : FFEEBBRRIISS Jenis kelamin: perempuan

Jenis kelamin: perempuan

 NO

 NO DATA DATA ETIOLOGI ETIOLOGI MASALAHMASALAH 1. 1. 2. 2. DS: keluarga mengatakan DS: keluarga mengatakan  bahwa anaknya panas  bahwa anaknya panas

DO :- kulit teraba panas DO :- kulit teraba panas

-tanda tanda vital -tanda tanda vital

S= 39 S= 39ooCC  N= 100X/ menit  N= 100X/ menit R= 28X menit R= 28X menit

- keadaan umum lemah - keadaan umum lemah - keluar keringat berlebih - keluar keringat berlebih - keaadaan umum lemah - keaadaan umum lemah

D

DS S : : kekelluuaarrgga a mmeenngagattaakkaann  bahwa

 bahwa anaknya anaknya tidak tidak maumau m

maakkaann, , ddaan n bbiilla a mmaakkaann dimuntahkan kembali

dimuntahkan kembali DO:

DO: -muntah -muntah 1×1×

- mukosa bibir tampak pucat - mukosa bibir tampak pucat - makan minum kurang - makan minum kurang

Pr

Prososes es ininflflamamasasii kuman

kuman

Intake yang kurang Intake yang kurang

Hypertermi Hypertermi

Pot

Potensensial ial terterjadjadinyinyaa gan

gangguagguan n kebkebutuutuhanhan nutrisi

(20)

- BB sebelum saki t=9 Kg - BB sebelum saki t=9 Kg -

- BB BB saat saat sakit sakit =10 =10 KgKg -

- papasisien en hahanynya a mamampmpuu m

meenngghhaabbiisskkaan n 3 3 sseennddook  k   makanan

makanan

1.1.12 RENCANA KEPERAWATAN 1.1.12 RENCANA KEPERAWATAN

 Nama

 Nama : anak J: anak J No, RM No, RM : 32 11 99: 32 11 99 U

Ummuur r : : 1 1 ½ ½ bbuullaann DDiiaakknnoossaa: : FFEEBBRRIISS Jenis kelamin: perempuan

Jenis kelamin: perempuan  NO

 NO DIAKLNOSADIAKLNOSA KEPERAWATAN KEPERAWATAN

T

TUUJJUUAANN IINNTTEERRVVEENNSSII RRAASSIIOONNAALL

1

1.. HHiippeerrtteerrmmi i bb//dd  proses

 proses inflamsiinflamsi kuman kuman Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan sseellaamma a 11××2244  jam,

 jam, diharapkandiharapkan ssuuhhu u ttuubbuuhh  pasien

 pasien normalnormal dengan KH : dengan KH : --ttaanndda a ttaannddaa vi

vittal al kekemmbaballii normal normal  N=70-110×/  N=70-110×/ mnt mnt S=36,5 S=36,5ooc c -3-37,7,55oo cc R=20-30×/ mnt R=20-30×/ mnt 1. beri HE tentang 1. beri HE tentang  penyakitnya  penyakitnya 2 2. . llaakkuukkaann kompres hangat kompres hangat 3.

3. anjanjurkurkan an untuntuk uk  mengenakan

mengenakan  pakaian yang tipis  pakaian yang tipis

4.

4.anjanjururkan kan ununtutuk k  memberikan

memberikan  banyak minum  banyak minum

5.

5. obsobsevaevasi si tantanda- da-tanda vital tanda vital 6 6. . kkoollaabboorraassii dengan dokter  dengan dokter  1 1. . ddeennggaann me

membmbererikikan an HEHE dharakan keluarga dharakan keluarga da

dapt pt memengngetetahahuiui tentang

tentang

Keadan pasien Keadan pasien 2

2. . ddiihhaarraappkkaann  panas

 panas dapat dapat turunturun d

deennggaan n cceeppaatt k

kaarreenna a pprroosseess induksi

induksi 3.

3. agagar ar kekeriringngatat yang keluar dapat yang keluar dapat d

diisseerraap p oolleehh  pakaian

 pakaian yang yang tipistipis da

dan n memembmbererikikanan rasa nyaman

rasa nyaman 4

(21)

2. 2. Potensial Potensial terjadinya terjadinya gangguan gangguan kebu

kebutuhtuhan an nutnutrisrisii  b/d

 b/d intake intake yangyang kuran kuran Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan sselelamama a 1 1 × × 2424  jam,

 jam, diharapkandiharapkan kebutuhan

kebutuhan nu

nutrtrisisi i papasisienen dapat

dapat terpeterpenuhinuhi dengan KH: dengan KH: -m

-mununtatah h titidadak k  ada lagi ada lagi -mkosa bibir  -mkosa bibir  1 1. . bbeerriikkaan n HHEE tentang pentingnya tentang pentingnya nutrisi bagi pasien nutrisi bagi pasien 2.

2. anjanjurkurkan an untuntuk uk   banyak istirahat  banyak istirahat

3.

3. anjanjurkurkan an untuntuk uk  memberikan memberikan makanan makanan kesukaanya selama kesukaanya selama  jauh

 jauh dari dari kontrakontra indikasi

indikasi 4.

4. anjanjurkurkan an untuntuk uk  memberikan

memberikan m

maakkaannaan n yyaanngg hangat

hangat 5.

5. anjanjurkurkan an untuntuk uk  makan sedikit tapi makan sedikit tapi sering

sering 6.

6. titimbmbanang g bebererett  badan pasien

 badan pasien

te

terjrjadadi i dedehihidrdrasasii d

daan n pprroosseess  penguapan

 penguapan yangyang  berlebihan

 berlebihan akibatakibat su

suhu hu tutububuh h yayangng meningkat meningkat 5 5. . uunnttuuk  k   memanyau memanyau  perubahan

 perubahan dandan  perkembangan  perkembangan sedini mungkin sedini mungkin 6 6. . uunnttuuk  k   mendapatkan mendapatkan terapi yang tepat terapi yang tepat

1

1. . mmeennaammbbaahh  pengetahuan

 pengetahuan kel

keluaruarga ga temtemtantangg nutrisi

nutrisi 2.

2. memengnghihindndararii  peningkatan  peningkatan kerjakerja

lambung lambung 3.

3. memeniningngkatkatkankan nafsu makan

nafsu makan 4

4. . mmaakkaannaannaann hangat lebih enak  hangat lebih enak  dimakan

dimakan 5

5. . ddaappaatt me

mengungurarangi ngi rarasasa  penuh dilambung  penuh dilambung

6

(22)

mengetahui mengetahui  pertumbuhan  pertumbuhan dandan  perkembangan  perkembangan  penyakit pasien  penyakit pasien

1.1.13

1.1.13 IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI KEPERAWATANKEPERAWATAN

 NO  NO DxDx Keperwatan Keperwatan T TUUJJUUAANN TTggll//hhaarrii  jam  jam Implementasi Implementasi kep kep Respon Respon Pasien Pasien 1 1.. HHiippeerrtteerreemmi bi b//dd  proses  proses inflamasi inflamasi kuman kuman Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan sseellaamma a 11××2244  jam,

 jam, diharapkandiharapkan ssuuhhu u ttuubbuuhh  pasien

 pasien normalnormal dengan KH : dengan KH : --ttaanndda a ttaannddaa v

viittaal l kkeemmbbaallii normal normal  N=70-110×/  N=70-110×/ mnt mnt S=36,5 S=36,5ooc c -3-37,7,55oo cc R=20-30×/ mnt R=20-30×/ mnt 10/05/2013 10/05/2013 12:00 12:00 12:20 12:20 12:30 12:30 13:00 13:00 1.Memberika 1.Memberika n HG tentang n HG tentang  penyakitnya  penyakitnya 2.melakukan 2.melakukan kompres kompres hangat hangat 3.menganjur  3.menganjur  k kaan n uunnttuuk  k   menggunaka menggunaka n n ppaakkiiaann yang tipis yang tipis 4.menganjur  4.menganjur  k kaan n uunnttuuk  k   memberikan memberikan  banyak   banyak  minum minum 1.terbina 1.terbina hubungan hubungan antara antara klien,perawat klien,perawat dankelurgany dankelurgany aa 2.keluarga 2.keluarga melakukan melakukan kiompres kiompres hangat sesuai hangat sesuai anjuran anjuran 3.kelurga 3.kelurga memakaikan memakaikan kain tipis kain tipis 4.

4.klklieien n mamauu mi

minunum m susususu d

deennggaan n aaiir r   putih

(23)

2

2.. TTeerrjjaaddiinnyyaa gangguan gangguan kebutuhan kebutuhan nutrisi nutrisi Setelah Setelah dilakukan dilakukan tindakan tindakan keperawatan keperawatan se sellamama a 1 1 × × 2424  jam,

 jam, diharapkandiharapkan kebutuhan

kebutuhan nu

nutrtriisi si papasisienen dap

dapat at terterpenupenuhihi dengan KH: dengan KH: -m

-mununtatah h titidadak k  ada lagi

ada lagi

--mmkkoossa a bbiibbiir r  terlihat lembab terlihat lembab --poporrssi i mmaakkaann dihabiskan

dihabiskan

--BBB B kkeemmbbaallii no

normrmal al / / lelebibihh BB=10 – 13 Kg BB=10 – 13 Kg 13:20 13:20 11/05/2013 11/05/2013 09.00 09.00 10:20 10:20 10:30 10:30 11:20 11:20 5.TTV 5.TTV 1.memberika 1.memberika n n HE HE tetentntngng nu

nutrtrisisi i babagigi klien klien 2. 2. menganjurka menganjurka n

n kkeelluurrggaa untuk  untuk  memberikan memberikan makanan makanan Kesukaanya Kesukaanya 3.Menganjur  3.Menganjur  k kaan n uunnttuuk  k    banyak   banyak  istirahat istirahat 4.menimban 4.menimban g berat badan g berat badan klien klien TD:100/70 TD:100/70 S S : : 30x/mnt30x/mnt RR:90x/mnt RR:90x/mnt 1.kelurga 1.kelurga memberikan memberikan anaknya anaknya m

maakkaan n ddaann min

minum um sersertata memahami memahami manfaatnya manfaatnya  bagi  bagi kesehatan kesehatan 2.nafsu 2.nafsu ma

makakan n klklieienn mulai mulai membaik  membaik  3.klien 3.klien istirahat istirahat dengan dengan teratur sesuai teratur sesuai anjuran anjuran 4.bera

4.berat t badanbadan mulai

mulai meningkat meningkat

(24)

1.1.14 EVALUASI KEPERAWATAN 1.1.14 EVALUASI KEPERAWATAN

 NO

 NO HARI/TANGGAL/JAMHARI/TANGGAL/JAM DAKNOSADAKNOSA

KEPERAWATAN KEPERAWATAN EVALUASI EVALUASI 1. 1. 2. 2. Jumat, 10/2013 Jumat, 10/2013 Jam 13:00 Jam 13:00 Saptu,11/2013 Saptu,11/2013 Jam 11:30 Jam 11:30 H

Hiippeerrtteerreemmi i bb//d d pprroosseess inflamasi kuman

inflamasi kuman

Potensial terjadinya gangguan Potensial terjadinya gangguan kebu

kebutuhtuhan an nutnutrisrisi i b/d b/d intintakeake yang berkurang

yang berkurang

S

S : : KKeelluurrggaa mengat

mengatakan akan bahwabahwa  panas

 panas anaknya anaknya sudahsudah  berkuran

 berkuran

O :Badan tidak panas O :Badan tidak panas lagi lagi A A : : MMaassaallah ah uuddaahh teratasi teratasi P

P : : IInntteerrvveennssii dihentikan

dihentikan

S

S : : kkeelluuaarrggaa m

meennggaattaakkn n mmaassuu m

maakkaan n aannaakknnyyaa mulai membaik  mulai membaik  O : berat badan mulai O : berat badan mulai membaik 

membaik 

A : Masalah teratasih A : Masalah teratasih P

P : : IInntteerrvvrreennssii dihentikan

(25)

24 24 BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A.Kesimpulan A.Kesimpulan

Penyakit Febris merupakan penyakit yang terjadi akibad infeksi kuman.penyakit ini Penyakit Febris merupakan penyakit yang terjadi akibad infeksi kuman.penyakit ini terjadi demam dan panas.

terjadi demam dan panas.

Febris ini permulaan dimulai dari tidaknya menjaga kesehatan dengan baik, akhiranya itu Febris ini permulaan dimulai dari tidaknya menjaga kesehatan dengan baik, akhiranya itu kuman mulai menyebar.

kuman mulai menyebar.

B.Saran B.Saran

Usulan penulis pada klien dengan untuk mengatasi masalah yang dihadapi seperti Usulan penulis pada klien dengan untuk mengatasi masalah yang dihadapi seperti menjaga kebersihan dan jaga kesehatan melalu tidak boleh jajan sembarangan.

menjaga kebersihan dan jaga kesehatan melalu tidak boleh jajan sembarangan. 1.

1. HinHindardarkan hal-hkan hal-hal yang bisa menyeal yang bisa menyebabbabkan demem yaitkan demem yaitu u menmengunggungkit masakit masalahlah ten

tentantang g keikeinginginan nan yang yang titidak dak terterpenpenuhiuhi, , menmenjaujauhi hi halhal-hal -hal yang yang menmenyebayebabkabkann klien sakit panas.

klien sakit panas. 2.

(26)

25 25 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J. 2001.

Carpenito, L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta. Edisi 8. EGC. Jakarta Carpenito, L. J. 1998.

Carpenito, L. J. 1998.  Diagnosa  Diagnosa Keperawatan Keperawatan Aplikasi Aplikasi pada pada Praktek Praktek KlinisKlinis. Edisi 6.. Edisi 6. EGC. Jakarta

EGC. Jakarta Farrer, H. 2001.

Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta. Edisi 2. EGC. Jakarta http://www

http://www. Us elsevierhealth. com.. Us elsevierhealth. com. Nursing diagnoses. Outcomes and interventions Nursing diagnoses. Outcomes and interventions  NANDA. 2001.

 NANDA. 2001. Nursing Diagnoses: Definiti Nursing Diagnoses: Definitions & Classificationons & Classification. Philadelphia. Philadelphia Sarwono, P. 1994.

Sarwono, P. 1994. Ilmu Kebidanan Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta. Balai Penerbit UI. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002. Buku  Buku Panduan Panduan Praktis PelayananPraktis Pelayanan  Kesehatan Maternal dan Neonatal 

(27)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

BAB I

BAB I : PENDAHULUAN………: PENDAHULUAN………1………1

ETIOLOGI……… ETIOLOGI………3………3

MANIFESTASI MANIFESTASI KLINIS………KLINIS………..4……..4

PATOFISIOLOGI………5

PATOFISIOLOGI………5

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG………PENUNJANG………6………6

PENATALAKSANAAN……….7

PENATALAKSANAAN……….7

PATHWAY……….8

PATHWAY……….8

BAB II : BAB II : ASUHAN KEPERAWATAN………ASUHAN KEPERAWATAN……….13……….13

ANALISA ANALISA DATA………DATA……….14….14 PERENCANAN PERENCANAN KEPERAWATAN………KEPERAWATAN……….28……….28

IMPLEMENTASI………..30

IMPLEMENTASI………..30

EVALUASI………..32

EVALUASI………..32

BAB BAB III : III : PENUTUP………PENUTUP………33………33

KESIMPULAN………34

KESIMPULAN………34

SARAN………..34

(28)

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “J” DENGAN FEBRIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “J” DENGAN FEBRIS DI RUANG NUSA INDAH RSAD TINGKAT III DI RUANG NUSA INDAH RSAD TINGKAT III

BRAWIJAYA-SURABAYA SURABAYA

OLEH : OLEH :

NAMA : ANTHON. Y. RAINUNY NAMA : ANTHON. Y. RAINUNY NIM

NIM : : 20101141912010114191

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG

(29)

2013 2013

(30)
(31)

Referensi

Dokumen terkait

Sallis (2006:221) mengatakan salah satu alat yang umum digunakan dalam perencanaan strategis pendidikan termasuk strategi peningkatan mutu sekolah adalah analisis SWOT..

Diagnosa 3 : Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dampak sekunder dari diare Tujuan : Stelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x 24 jam tidak

Budidaya ikan hias merupakan salah satu usaha yang sangat mudah dijumpai di sekitar lingkungan kita, salah satu ikan hias yang sering di jumpai di pasar-pasar tradisional adalah

Hipotermia merupakan salah satu kondiri tubuh yang tidak normal, dimana suhu tubuh berada di bawah kondisi normal, hipotermia dapat diatasai dengan menggunakan pakaian hangat dan

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan Kejang demam adalah kejadian pada bayi atau anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal yaitu ≥ 38,8°C

Demam adalah suatu kondisi tubuh yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh diatas 37C. Ukur suhu tubuh dengan menggunakan termometer jika tidak ada rasakan suhu

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yang sering di jumpai pada usia

Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi skunder terhadap diare.. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan