• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah PPh pasal 22.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah PPh pasal 22.docx"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Negara Indonesia merupakan Negara berkembang, yang terdiri dari Negara Indonesia merupakan Negara berkembang, yang terdiri dari ribuan pulau yang memiliki budaya yang beraneka ragam, lautan, dan sumberdaya ribuan pulau yang memiliki budaya yang beraneka ragam, lautan, dan sumberdaya alam yang melimpah. Dengan perkembangan yang terjadi saat ini mendorong alam yang melimpah. Dengan perkembangan yang terjadi saat ini mendorong pemerintah untuk melakukan perubahan di segala sektor demi meningkatkan pemerintah untuk melakukan perubahan di segala sektor demi meningkatkan pendapatan atau kas negara guna membiayai pembangunan. Dalam melakukan pendapatan atau kas negara guna membiayai pembangunan. Dalam melakukan perubahan tersebut, pastilah memerlukan dana yang sangat besar, dan dana itu perubahan tersebut, pastilah memerlukan dana yang sangat besar, dan dana itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran  Pendapatan

 Pendapatan Belanja Belanja Daerah Daerah (APBD), (APBD), dimana dimana sebagian sebagian besar besar bersumber bersumber daridari penerimaan pajak. Ini menjelaskan bahwa pajak memiliki peranan yang sangat penerimaan pajak. Ini menjelaskan bahwa pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak sendiri merupakan sumber pendapatan negara untuk pembangunan karena pajak sendiri merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran

membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan.termasuk pengeluaran pembangunan.

Sebenarnya Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam Sebenarnya Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam membangun pertumbuhan ekonomi karena Indonesia memiliki beraneka ragam membangun pertumbuhan ekonomi karena Indonesia memiliki beraneka ragam kekayaan yang sangat kuat untuk menunjang segala kebutuhan dalam Negeri, kekayaan yang sangat kuat untuk menunjang segala kebutuhan dalam Negeri,

Makalah PPh pasal 22

Makalah PPh pasal 22

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang Latar Belakang

(2)

namun pada kenyataannya Indonesia hanya mampu menjadi penonton ditengah namun pada kenyataannya Indonesia hanya mampu menjadi penonton ditengah persaingan global yang begitu selektif. Kebijakan yang sangat kontrofersialpun persaingan global yang begitu selektif. Kebijakan yang sangat kontrofersialpun diambil oleh Pemerintah Indonesia yaitu dengan bergabung dalam pembebasan diambil oleh Pemerintah Indonesia yaitu dengan bergabung dalam pembebasan  PPh

 PPh Pasal Pasal 22 22 dengan dengan Negara Negara Cina, Cina, pada pada konteksnya konteksnya kebijakan kebijakan yang yang diambildiambil sangat menggiurkan karena penduduk Cina yang begitu banyak dibandingkan sangat menggiurkan karena penduduk Cina yang begitu banyak dibandingkan  jumlah

 jumlah penduduk penduduk Indonesia Indonesia dan dan dapat dapat menjadi menjadi sasaran sasaran empuk empuk bagi bagi parapara produsen dalam negeri, akan tetapi para produsen dalam negeri belum mampu produsen dalam negeri, akan tetapi para produsen dalam negeri belum mampu untuk bersaing dengan produk-produk yang dikeluarkan oleh negeri tirai bambu untuk bersaing dengan produk-produk yang dikeluarkan oleh negeri tirai bambu  tersebut.

 tersebut. Dalam Dalam hal hal ini ini kedewasaakedewasaan n sangatlah sangatlah diperlukan diperlukan dalam dalam melakukanmelakukan suatu kebijakan karena besar atau kecilnya pendapatan dari PPh Pasal 22 suatu kebijakan karena besar atau kecilnya pendapatan dari PPh Pasal 22  tergantung pad

 tergantung pada kebijakaa kebijakan yang diambn yang diambil oleh Peratil oleh Peraturan Pemeuran Pemerintah.rintah.

 Pajak

 Pajak penghasilan penghasilan pasal pasal 22 22 atau atau disingkadisingkat t PPh PPh pasal pasal 22 22 adalah adalah pajak pajak yangyang dipungut oleh bendaharawan pemerintah baik pemerintah pusat maupun dipungut oleh bendaharawan pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang, dan negara lainnya berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang, dan badan-badan tertentu baik badan pemerintah maupun swasta berkenaan dengan badan-badan tertentu baik badan pemerintah maupun swasta berkenaan dengan kegiatan dibidang impor atau kegiatan usaha dibidang lain. Dasar hukum PPh kegiatan dibidang impor atau kegiatan usaha dibidang lain. Dasar hukum PPh pasal 22 adalah UU Pajak Penghasilan nomor 36 tahun 2008, pasal 22. Untuk pasal 22 adalah UU Pajak Penghasilan nomor 36 tahun 2008, pasal 22. Untuk lebih memahami secara mendalam dan komprehensif mengenai pajak penghasilan lebih memahami secara mendalam dan komprehensif mengenai pajak penghasilan

(3)

(pph) pasal 22, maka yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu mengenai subjek (pph) pasal 22, maka yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu mengenai subjek  PPh pasal

 PPh pasal 22, objek, 22, objek, pemungut, pengecualian dari pemungut, pengecualian dari pengenaan pph pengenaan pph pasal 22, pasal 22, saatsaat  terutang,

 terutang, batas batas waktu waktu setor setor dan dan lapor, lapor, serta serta contoh contoh soal soal atau atau kasus kasus yangyang berkaitan dengan pasal 22.

berkaitan dengan pasal 22.

 Berdasarkan

 Berdasarkan Undang-UndUndang-Undang ang Republik Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 7 7 Tahun Tahun 19831983  tentang

 tentang Pajak Pajak Penghasilan dengan Penghasilan dengan perubahan perubahan terakhir terakhir dengan dengan Undang-UndangUndang-Undang  Republik

 Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 36 36 Tahun Tahun 2008, 2008, Subjek Subjek PPh PPh Pasal Pasal 22 22 adalah adalah WajibWajib  Pajak yang melakukan penyerahan kepada pemerintah, Wajib Pajak badan-badan  Pajak yang melakukan penyerahan kepada pemerintah, Wajib Pajak badan-badan  tertentu

 tertentu yang yang melakukan melakukan kegiatan kegiatan impor impor atau atau melakukan melakukan penyerahan penyerahan barangbarang yang tergolong sangat mewah.

yang tergolong sangat mewah.

Subjek Pajak Penghasilan Pasal 22 atau PPh pasal 22 adalah siapa saja Subjek Pajak Penghasilan Pasal 22 atau PPh pasal 22 adalah siapa saja yang wajib menghitung, memungut, dan menyetorkan PPh Pasal 22 ke kas yang wajib menghitung, memungut, dan menyetorkan PPh Pasal 22 ke kas Negara. Mereka adalah:

Negara. Mereka adalah:

BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A.

(4)

1.

1. Importir.Importir. 2.

2.  Rekanan pemerintah dan badan-badan tertentu yang merupakan pemungut PPh Rekanan pemerintah dan badan-badan tertentu yang merupakan pemungut PPh  Pasal 22.

 Pasal 22.  3.

 3. Konsumen semen, kertas, baja, dan otomotif.Konsumen semen, kertas, baja, dan otomotif. 4.

4. Distributor dan agen pertamina serta badan usaha selain pertamina yangDistributor dan agen pertamina serta badan usaha selain pertamina yang bergerak di bidang BBM jenis premix dan gas.

bergerak di bidang BBM jenis premix dan gas. 5.

5. Industri dan eksportir di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, danIndustri dan eksportir di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.

perikanan.

 Adapun obje

 Adapun objek PPh pask PPh pasal 22 adalah al 22 adalah sebagai berisebagai berikut :kut : 1.

1.  Pembelian Pembelian a.

a.  Pembelian ba Pembelian barang oleh bendaharrang oleh bendaharawanawan b.

b.  Pembelian  Pembelian bahan-bahan bahan-bahan berupa berupa hasil hasil perhutanan, perhutanan, perkebunan, perkebunan, pertanian, pertanian, dandan perikanan untuk keperluan industri dan ekspor dari

perikanan untuk keperluan industri dan ekspor dari pedagangan pengepulpedagangan pengepul 2.

2. Impor BarangImpor Barang  3.

 3.  Penjualan ole Penjualan oleh Industri Teh Industri Tertenturtentu a.

a. Industri bajaIndustri baja b.

b. Industri semenIndustri semen c.

c. Industri kertasIndustri kertas B.

(5)

d.

d. Industri otomotifIndustri otomotif 4.

4.  Penjualan BBM  Penjualan BBM dan Gas oleh dan Gas oleh PERTAMINAPERTAMINA  Premium,

 Premium, solar, premsolar, premix/superTT, ix/superTT, minyak tanahminyak tanah, gas/LPG, , gas/LPG, dan pelumadan pelumas.s. 5.

5.  Penjualan Bara Penjualan Barang yang tergong yang tergolong sangat Mlong sangat Mewahewah  Pesawat

 Pesawat udara udara pribadi, pribadi, kapal kapal pesiar, pesiar, rumah rumah sangat sangat mewah, mewah, apartemen apartemen sangatsangat mewah dan kendaraan sangat mewah, dll.

mewah dan kendaraan sangat mewah, dll.

 Pemungut

 Pemungut Pajak Pajak sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam dalam pasal pasal 22 22 Undang-Unang Undang-Unang PajakPajak  Penghasilan ad

 Penghasilan adalah :alah : 1.

1.  Bank Devisa d Bank Devisa dan Direktoraan Direktorat Jenderal t Jenderal Bea dan CukaBea dan Cukai (DJBC) atas i (DJBC) atas impor barangimpor barang.. 2.

2. Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan bendaharawan pemerintahDirektorat Jenderal Perbendaharaan dan bendaharawan pemerintah pusat/daera

pusat/daerah yang h yang melakukan pembayaramelakukan pembayaran atas n atas pembeliaan barang.pembeliaan barang.  3.

 3.  BUMN/BUMD yang  BUMN/BUMD yang melakukan pembelian melakukan pembelian barang dengan barang dengan dana dana yang yang bersumberbersumber dari APBN atau APBD.

dari APBN atau APBD. 4.

4.  Bank  Bank Indonesia Indonesia (BI), (BI), PT.PerusPT.Perusahaan ahaan Pengelola Pengelola Aset Aset (PPA), (PPA), Badan Badan UrusanUrusan  Logistik

 Logistik (BULOG), (BULOG), PT PT TelekomunikTelekomunikasi asi Indonesia Indonesia ( ( Telkom), Telkom), PT PT PerusahaanPerusahaan  Listrik

 Listrik Negara Negara (PLN), (PLN), PT PT Garuda Garuda Indonesia, Indonesia, PT PT Indosat, Indosat, PT PT Krakatau Krakatau Steel,Steel,  Petamina dan bank-ba

 Petamina dan bank-bank BUMN yang melaknk BUMN yang melakukan pembelian baraukan pembelian barang yang dananyang yang dananya bersumber dari APBN maupun non-APBN.

bersumber dari APBN maupun non-APBN. C.

(6)

5.

5.  Badan  Badan usaha usaha yang yang bergerak bergerak dibidang dibidang usaha usaha industri industri semen, semen, industri industri rokok,rokok, industri kertas, industri baja, dan industri otomotif, yang ditunjuk oleh kepala industri kertas, industri baja, dan industri otomotif, yang ditunjuk oleh kepala kantor pelayanan pajak, atas penjualan hasil produksinya di dalam negeri.

kantor pelayanan pajak, atas penjualan hasil produksinya di dalam negeri. 6.

6.  Pertamina  Pertamina dan dan badan badan usaha usaha lainnya lainnya (produsen (produsen atau atau importir) importir) yang yang bergerak bergerak didi bidang bahan bakar minyak jenis premix, serta super TT, pelumas dan gas, atas bidang bahan bakar minyak jenis premix, serta super TT, pelumas dan gas, atas penjualan hasil produksinya.

penjualan hasil produksinya. 7.

7. Industri dan eksportir perhutanan, perkebunan, pertanian dan perikanan, yangIndustri dan eksportir perhutanan, perkebunan, pertanian dan perikanan, yang ditunjuk oleh direktur jenderal pajak atas pembelian bahan-bahan untuk ditunjuk oleh direktur jenderal pajak atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor dan pedagang pengumpul.

keperluan industri atau ekspor dan pedagang pengumpul.

Selain pemungut diatas, Peraturan Menteri Keuangan Nomor Selain pemungut diatas, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 253/PMK.03/2008 juga mengatur tentang wajib pajak badan tertentu sebagai 253/PMK.03/2008 juga mengatur tentang wajib pajak badan tertentu sebagai pemungut PPh pasal 22 atas penjualan barang yang tergolong sangat mewah pemungut PPh pasal 22 atas penjualan barang yang tergolong sangat mewah yaitu wajib pajak badan yang melakukan penjualan barang yang tergolong sangat yaitu wajib pajak badan yang melakukan penjualan barang yang tergolong sangat mewah, dinataranya :

mewah, dinataranya : 1.

1.  Pesawat  Pesawat udara udara pribadi pribadi dengan dengan harga harga jual jual lebih lebih dari dari Rp200.00Rp200.000.000.00.000.000 00 (dua(dua ratus miliar rupiah);

ratus miliar rupiah); 2.

2. Kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp 10.000.000.000Kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah);

(7)

 3.

 3.  Rumah beserta  Rumah beserta tanahnya dengan harga tanahnya dengan harga jual atau jual atau harga pengalihannya lebih harga pengalihannya lebih daridari  Rp10.000

 Rp10.000.000.000 .000.000 (sepuluh (sepuluh miliar miliar rupiah) rupiah) dan dan luas luas bangunan bangunan lebih lebih dari dari 500 500 m²m² (lima ratus meter persegi);

(lima ratus meter persegi); 4.

4.  Apartemen, kondomi Apartemen, kondominium, dan nium, dan sejenisnya dengan harga sejenisnya dengan harga jual atau jual atau pengalihannypengalihannyaa lebih dari Rp10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) dan/atau luas bangunan lebih dari Rp10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) dan/atau luas bangunan lebih dari 400 m² (empat ratus meter persegi);

lebih dari 400 m² (empat ratus meter persegi); 5.

5. Kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orangKendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang berupa sedan, jeep, Sport Utility Vehicle (SUV), Multi Purpose Vehicle (MPV), berupa sedan, jeep, Sport Utility Vehicle (SUV), Multi Purpose Vehicle (MPV), minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp5.000.000.000 (lima miliar minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp5.000.000.000 (lima miliar rupiah) dan dengan kapasitas silinder lebih dari 3.000 cc.

rupiah) dan dengan kapasitas silinder lebih dari 3.000 cc.

 Yang dikecu

 Yang dikecualikan dari alikan dari pemungutapemungutan PPh pasan PPh pasal 22 adalah :l 22 adalah : 1.

1. Impor barang dan atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuanImpor barang dan atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan Pajak Penghasilan tidak terutang Pajak peraturan perundang- undangan Pajak Penghasilan tidak terutang Pajak  Penghasilan.

 Penghasilan. 2.

2. Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan atau PajakImpor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan atau Pajak  Pertambahan N

 Pertambahan Nilai (PPN) ilai (PPN) :: a.

a.  Barang  Barang perwakilan perwakilan negara negara asing asing beserta beserta para para pejabatnya pejabatnya yang yang bertugas bertugas didi Indonesia berdasarkan asas timbal balik; (dengan syarat ada Surat Keterangan Indonesia berdasarkan asas timbal balik; (dengan syarat ada Surat Keterangan  Bebas PPh Pa

 Bebas PPh Pasal 22 yasal 22 yang diterbitkan ng diterbitkan oleh Direktoleh Direktorat Jenderal orat Jenderal Pajak).Pajak). D.

(8)

b.

b.  Barang  Barang untuk untuk keperluan keperluan Badan Badan Internasional Internasional yang yang diakui diakui dan dan terdaftar terdaftar padapada pemerintah Indonesia beserta pejabatnya yang bertugas di Indonesia dan tidak pemerintah Indonesia beserta pejabatnya yang bertugas di Indonesia dan tidak memegang paspor Indonesia.

memegang paspor Indonesia. c.

c.  Barang  Barang kiriman kiriman hadiah hadiah untuk untuk keperluan keperluan ibadah ibadah umum, umum, amal, amal, sosial, sosial, atauatau kebudayaan.

kebudayaan. d.

d.  Barang  Barang untuk untuk keperluan keperluan museummuseum, , kebun kebun binatang, binatang, dan dan temmpatemmpat t lain lain semacamsemacam itu yang terbuka untuk umum, dilakukan secara otomatis tanpa Surat itu yang terbuka untuk umum, dilakukan secara otomatis tanpa Surat Keterangan Bebas (SKB).

Keterangan Bebas (SKB). e.

e.  Barang  Barang untuk untuk keperluan keperluan penelitian penelitian dan dan pengembangan pengembangan ilmu ilmu pengetahuan,pengetahuan, dilakukan secara otomatis tanpa SKB.

dilakukan secara otomatis tanpa SKB. f.

f.  Barang untuk keperluan khusus kaum tunanetr Barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacat lainnya,a dan penyandang cacat lainnya, dinyatakan dengan SKB PPh pasal 22 oleh DJP.

dinyatakan dengan SKB PPh pasal 22 oleh DJP.  g.

 g.  Peti  Peti atau atau kemasan lain kemasan lain yang yang berisi berisi jenazah jenazah atau atau abu abu jenazah, jenazah, dilakukan secaradilakukan secara otomatis tanpa SKB.

otomatis tanpa SKB. h.

h.  Barang pindahan,  Barang pindahan, dilakukan odilakukan otomatis tatomatis tanpa SKB.npa SKB. i.

i.  Barang  Barang pribadi pribadi penumpang, penumpang, awak awak sarana sarana pengangkut, pengangkut, pelintas pelintas batas, batas, barangbarang kiriman sampai dengan batas nilai/jumlah tertentu sesuai dengan peraturan kiriman sampai dengan batas nilai/jumlah tertentu sesuai dengan peraturan kepabeanan.

kepabeanan.  j.

 j.  Barang  Barang yang yang diimpodiimpor r oleh oleh pemerintah pemerintah pusat pusat atau atau pemerintah pemerintah daerah daerah yangyang ditujukan untuk kepentingan umum.

(9)

k.

k.  Persenjataan,  Persenjataan, amunisi amunisi dan dan perlengkapperlengkapan an militer, militer, termasuk termasuk suku suku cadang cadang yangyang diperuntukk

diperuntukkan bagi an bagi keperluan pertahanan dan keamanan Negara.keperluan pertahanan dan keamanan Negara. l.

l.  Barang  Barang dan dan bahan bahan yang yang digunakan digunakan untuk untuk menghasilkamenghasilkan n barang barang bagi bagi keperluakeperluann pertahanan dan keamanan Negara.

pertahanan dan keamanan Negara. m.

m.  Vaksin polio  Vaksin polio dalam rangka dalam rangka pelaksanaan pelaksanaan program Peprogram Pekan Imunisasi kan Imunisasi Nasional (PINNasional (PIN).). n.

n.  Buku-buku p Buku-buku pelajaran umelajaran umum, kitab sum, kitab suci dan bukuci dan buku-buku pelaju-buku pelajaran agama.aran agama. o.

o. Kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau, kapal angkutanKapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau, kapal angkutan penyebrangan, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku penyebrangan, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku cadang serta alat keamanan pelayaran atau alat keselamatan manusia yang cadang serta alat keamanan pelayaran atau alat keselamatan manusia yang diimpor dan dipergunakan perusahaan pelayaran niaga nasional atau

diimpor dan dipergunakan perusahaan pelayaran niaga nasional atau perusahaanperusahaan penangkapan ikan nasional.

penangkapan ikan nasional. p.

p.  Pesawat udara  Pesawat udara dan suku dan suku cadang serta cadang serta alat keselamatan alat keselamatan penerbangan atau penerbangan atau alatalat keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan yang keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan yang diimpor dan dipergunakan oleh perusahaan angkutan udara niaga nasional.

diimpor dan dipergunakan oleh perusahaan angkutan udara niaga nasional. q.

q. Kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaanKereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan serta prasarana yang diimpor dan dipergunakan PT Kereta Api Indonesia (KAI). serta prasarana yang diimpor dan dipergunakan PT Kereta Api Indonesia (KAI). r.

r.  Peralatan  Peralatan yang yang dipergunakadipergunakan n untuk untuk penyediaan penyediaan data data batas batas dan dan foto foto udara udara didi wilayah Republik Indonesia yang dilakukan Tentara

(10)

 3.

 3. Dalam hal impor barang sementara jika pada waktu impornya nyata-nyataDalam hal impor barang sementara jika pada waktu impornya nyata-nyata dimaksudkan untuk diekspor kembali. Contohnya adalah barang pameran, dimaksudkan untuk diekspor kembali. Contohnya adalah barang pameran, setelah pameran selesai naka barang-barang pameran tersebut harus dieskpor setelah pameran selesai naka barang-barang pameran tersebut harus dieskpor kembali.

kembali. 4.

4. Impor kembali (re-impor), yang meliputi barang-barang yang telah dieskporImpor kembali (re-impor), yang meliputi barang-barang yang telah dieskpor kemudian diimpor kembali dalam kualitas yang sama atau barang-barang yang kemudian diimpor kembali dalam kualitas yang sama atau barang-barang yang  telah diekspor

 telah diekspor karena membutuhkan perbaikan, karena membutuhkan perbaikan, pengerjaan dan pengerjaan dan pengujian, yangpengujian, yang  telah

 telah memenuhi memenuhi syarat syarat yang yang ditentukan ditentukan Direktorat Direktorat Jenderal Jenderal Bea Bea dan dan CukaiCukai (DJBC).

(DJBC). 5.

5.  Pembayaran atas  Pembayaran atas penyerahan barang penyerahan barang yang yang jumlahnya paling jumlahnya paling banyak Rp1.000.000banyak Rp1.000.000 (bukan merupakan pembayaran yang

(bukan merupakan pembayaran yang terpecah-pecterpecah-pecah).ah). 6.

6.  Pembayaran untu Pembayaran untuk keperluan pemk keperluan pembelian BBM, listrikbelian BBM, listrik, gas, air minum, gas, air minum/PDAM dan/PDAM dan benda-benda pos.

benda-benda pos. 7.

7. Emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dariEmas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dari emas dan untuk tujuan ekspor (syarat harus ada surat keterangan bebas PPh emas dan untuk tujuan ekspor (syarat harus ada surat keterangan bebas PPh  Pasal 22).

 Pasal 22). 8.

8.  Pembayara Pembayaran/pencairan n/pencairan dana dana Jaringan Jaringan Pengaman Pengaman Sosial Sosial (JPS) (JPS) oleh oleh KantorKantor  Perbendaharaa

 Perbendaharaan dan Kas Nen dan Kas Negara (pelaksagara (pelaksanaan tanpa sunaan tanpa surat keterangan rat keterangan bebas).bebas).

E.

(11)

a.

a. menggunakan Angka Pengenal Importir (API) sebesar 2,5% dari nilai menggunakan Angka Pengenal Importir (API) sebesar 2,5% dari nilai impor;impor; b.

b.  tanpa  tanpa menggunakan menggunakan Angka Angka Pengenal Pengenal Importir Importir (API) (API) sebesar sebesar 7,5% 7,5% dari dari nilainilai impor;

impor; c.

c. yang tidak dikuasai, sebesar 7,5% dari harga jual yang tidak dikuasai, sebesar 7,5% dari harga jual lelang;lelang; d.

d. impor kedelai, gandum, dan tepung terigu oleh importir yang menggunakan APIimpor kedelai, gandum, dan tepung terigu oleh importir yang menggunakan API (tidak memiliki API, tidak dapat impor) sebesar 0,5% dari nilai impor.

(tidak memiliki API, tidak dapat impor) sebesar 0,5% dari nilai impor.

 Tarifnya sebe

 Tarifnya sebesar 1,5% darsar 1,5% dari harga pemi harga pembelian sebelubelian sebelum PPN/ Pm PPN/ PPnBMPnBM

a.

a. Industri semen, sebesar 0,25% dari dasar pengenaan pajak (DPP) PPNIndustri semen, sebesar 0,25% dari dasar pengenaan pajak (DPP) PPN b.

b. Industri kertas, sebesar 0,1% dari DPP PPNIndustri kertas, sebesar 0,1% dari DPP PPN c.

c. Industri baja, sebesar 0,3% dari DPP PPNIndustri baja, sebesar 0,3% dari DPP PPN d.

d. Industri otomotif, sebesar 0,45% dari DPP PPNIndustri otomotif, sebesar 0,45% dari DPP PPN

SPBU SPBU Swastanisasi Swastanisasi SPBU SPBU  Pertamina  Pertamina 1.

1. Tarif PPh pasal 22 atas ImporTarif PPh pasal 22 atas Impor

2.

2. Tarif PPh pasal 22 atas Pembelian yang dilakukan oleh BUMN/BUMD yangTarif PPh pasal 22 atas Pembelian yang dilakukan oleh BUMN/BUMD yang menggunakan APBN/APBD dan non

menggunakan APBN/APBD dan non APBN/APBDAPBN/APBD

3.

3. Tarif PPh pasal 22 atas Penjualan hasil produksiTarif PPh pasal 22 atas Penjualan hasil produksi

4.

(12)

 Premium

 Premium 0,3% 0,3% daridari penjualan penjualan 0,25% dari 0,25% dari penjualan penjualan Solar

Solar 0,3% 0,3% daridari penjualan penjualan 0,25% dari 0,25% dari penjualan penjualan  Premix/su  Premix/superper  TT  TT 0,3% dari 0,3% dari penjualan penjualan 0,25% dari 0,25% dari penjualan penjualan Minyak

Minyak tanah tanah 0,3% 0,3% daridari penjualan

penjualan Gas

Gas LPG LPG 0,3% 0,3% daridari penjualan

penjualan  Pelumas

 Pelumas 0,3% 0,3% daridari

penjualan penjualan

 Tarifnya sebe

 Tarifnya sebesar 0,5% dsar 0,5% dari harga pemari harga pembelian tidak termbelian tidak termasuk Pasuk PPN.PN.

 Tarifnya sebe

 Tarifnya sebesar 5% dari sar 5% dari penjualan.penjualan. 5.

5. Tarif PPh pasal 22 atas Industri dan Eksportir yang bergerak disektorTarif PPh pasal 22 atas Industri dan Eksportir yang bergerak disektor Perhutanan, Perkebunan, Pertanian, dan

Perhutanan, Perkebunan, Pertanian, dan PerikananPerikanan

6.

(13)

 Pemungutan

 Pemungutan PPh PPh pasal pasal 22 22 yang yang bersifat bersifat tidak tidak final final terhadap terhadap wajib wajib pajak pajak yangyang  tidak

 tidak memiliki memiliki NPWP NPWP lebih lebih tinggi tinggi 100% 100% (seratus (seratus persen) persen) daripada daripada tarif tarif yangyang diterapkan terhadap wajib pajak yang dapat menunjukkan NPWP. Pemungutan diterapkan terhadap wajib pajak yang dapat menunjukkan NPWP. Pemungutan  PPh

 PPh pasal pasal 22bersifat 22bersifat tidak tidak final, final, kecuali kecuali pemungutpemungutan an PPh PPh pasal pasal 22 22 atasatas penjualan bahan bakar minyak, gas dan pelumas kepada penyalur atau agen penjualan bahan bakar minyak, gas dan pelumas kepada penyalur atau agen bersifat final.

bersifat final.

1.

1. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai harus melaporkan PPh Pasal 22 yang telahDirektorat Jenderal Bea dan Cukai harus melaporkan PPh Pasal 22 yang telah dipungut kepada Direktorat Jenderal Pajak dalam jangka waktu 7 hari setelah dipungut kepada Direktorat Jenderal Pajak dalam jangka waktu 7 hari setelah penyetoran. Pelaporan dilakukan menggunakan formulir surat pemberitahuan penyetoran. Pelaporan dilakukan menggunakan formulir surat pemberitahuan masa PPh Pasal 22 impor.

masa PPh Pasal 22 impor. 2.

2. Surat pemberitahuan masa PPh Pasal Surat pemberitahuan masa PPh Pasal impor disertai lampiran:impor disertai lampiran: a.

a.  Tindasan PPU Tindasan PPUDD b.

b.  Lembaran ke-2  Lembaran ke-2 SSPSSP c.

c.  Lembaran ke-2  Lembaran ke-2 bukti pemubukti pemungutan PPngutan PPh Pasal 22 h Pasal 22 impor, danimpor, dan d.

d. Daftar dari bukti pemungutan PPh Pasal 22 impor dan PPUD atau notaDaftar dari bukti pemungutan PPh Pasal 22 impor dan PPUD atau nota pembetulan.

pembetulan.  3.

 3.  Jumlah  Jumlah uang uang yang yang tercantum tercantum dalam dalam surat surat setoran setoran pajak pajak harus harus sama sama dengandengan seluruh penjumlahan, sebagaimana yang tercantum dalam segi hitung dari bukti seluruh penjumlahan, sebagaimana yang tercantum dalam segi hitung dari bukti Tata cara pelaporan PPh Pasal 22 adalah sebagai berikut:

(14)

pemungutan PPh Pasal 22 yang tercantum dalam PPUD atau nota pembetulan pemungutan PPh Pasal 22 yang tercantum dalam PPUD atau nota pembetulan yang

yang bersangkutanbersangkutan..

 Atas impo

 Atas impor barang r barang Bersamaan Bersamaan dengandengan saat pembayaran saat pembayaran  BEA

 BEA masuk. masuk. DalamDalam hal pembayaran hal pembayaran  BEA

 BEA masuk ditundamasuk ditunda atau dibebaskan, atau dibebaskan, maka PPh pasal 22 maka PPh pasal 22  terutang

 terutang dandan dilunasi pada saat dilunasi pada saat penyelesaian penyelesaian dokumen dokumen pemberitahuan pemberitahuan impor barang (PIB) impor barang (PIB)

 Tidak final,  Tidak final, sebagai sebagai kredit pajak. kredit pajak.  Atas pembe

 Atas pembelian lian Pada saat Pada saat Tidak final,Tidak final, F.

F. Saat Terhutang dan Pelunasan PPh Pasal 22Saat Terhutang dan Pelunasan PPh Pasal 22

Jenis Pajak

Jenis Pajak Saat terhutang /Saat terhutang / pelunasan pelunasan

Sifat Sifat

(15)

barang dari barang dari Direktorat Direktorat  jenderal  jenderal  Perbendahara  Perbendaharaan,an,  Bendahara  Bendahara  Pemerintaha

 Pemerintahan baikn baik di tingkat pusat di tingkat pusat maupun di tingkat maupun di tingkat daerah daerah pembayaran sebagai pembayaran sebagai kredit pajak. kredit pajak.  Atas pembe  Atas pembelianlian

barang dari Badan barang dari Badan Usaha Milik

Usaha Milik

Negara dan Badan Negara dan Badan Usaha Milik Usaha Milik Daerah yang Daerah yang melakukan melakukan pembelian barang pembelian barang dengan dana yang dengan dana yang bersumber dari bersumber dari  Pada saat  Pada saat pembayaran pembayaran  Tidak final,  Tidak final, sebagai sebagai kredit pajak. kredit pajak.

(16)

 APBN atau

 APBN atau APBDAPBD  Atas pembe

 Atas pembelianlian barang dari Bank barang dari Bank Indonesia (BI), Indonesia (BI),  PT.Perusah  PT.Perusahaanaan  Pengelolaan A  Pengelolaan Asetset

(PPA), Perusahaan (PPA), Perusahaan  Badan Urus

 Badan Urusanan  Logistik (BU

 Logistik (BULOG),LOG),  PT.  PT.  Telekomuni  Telekomunikasikasi Indonesia Indonesia (TELKOM), PT. (TELKOM), PT.  Perusahaan  Perusahaan  Tenaga Lister  Tenaga Listerikik Negara (PLN), PT. Negara (PLN), PT. Garuda Indonesia, Garuda Indonesia,  PT. Indosat,  PT. Indosat, PT.PT. Krakatau Steel, Krakatau Steel,  Pada saat  Pada saat pembayaran pembayaran  Tidak final,  Tidak final, sebagai sebagai kredit pajak. kredit pajak.

(17)

 PT. Pertam  PT. Pertamina,ina,

dan Bank

dan Bank –  –  bank bank  BUMN

 BUMN

 Atas penjua  Atas penjualanlan

hasil produksi dari hasil produksi dari badan usaha yang badan usaha yang bergerak dalam bergerak dalam bidan usaha bidan usaha industeri semen, industeri semen, kertas, baja, dan kertas, baja, dan otomotif

otomotif

 Pada saat p

 Pada saat penjualanenjualan

Kertas Kertas –  –   tidak final  tidak final Semen

Semen –  –  tidak tidak final final  Baja

 Baja –  –  tidak tidak final final Otomotif  Otomotif  –  –   tdk final  tdk final  Atas penjua

 Atas penjualanlan hasil produksi hasil produksi produsen atau produsen atau importir bahan importir bahan bakar minyak , gas, bakar minyak , gas, dan pelumas atas dan pelumas atas penjualan bahan penjualan bahan bakar minyak, gas, bakar minyak, gas,

saat penerbitan saat penerbitan surat perintah surat perintah pengeluaran barang pengeluaran barang (Deliveri Order) (Deliveri Order) Kepada Kepada penyalur / penyalur / agen, agen, bersifat bersifat final. Selain final. Selain penyalur / penyalur / agen, agen, bersifat bersifat

(18)

dan

dan pelumas pelumas tidak tidak final.final.  Atas pembe

 Atas pembelianlian bahan-bahan bahan-bahan industeri dan industeri dan eksportir yang eksportir yang bergerak dalam bergerak dalam sector sector perhutanan, perhutanan, perkebunan, perkebunan, pertanian, dan pertanian, dan perikanan. perikanan. Saat pembelian Saat pembelian  PPh Pasal 22 yang

 PPh Pasal 22 yang telah dipungut dalam setiap hari kerja harus disetorkan padatelah dipungut dalam setiap hari kerja harus disetorkan pada hari kerja berikutnya. PPh Pasal 22 yang dipungut pada tanggal 31 Maret harus hari kerja berikutnya. PPh Pasal 22 yang dipungut pada tanggal 31 Maret harus disetorkan pada hari itu juga. Penyetoran dilakukan kekantor kas Negara, disetorkan pada hari itu juga. Penyetoran dilakukan kekantor kas Negara, seperti kantor pos dan giro, serta bank pemerintah yang ditunjuk menggunakan seperti kantor pos dan giro, serta bank pemerintah yang ditunjuk menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP). Pada formulir SSP tersebut harus dicantumkan Surat Setoran Pajak (SSP). Pada formulir SSP tersebut harus dicantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari pemungut pajak.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari pemungut pajak. G.

(19)

 Atas impo

 Atas impor barang r barang Pemungutan Pemungutan pajakpajak yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh Direktorat

Direktorat  Jenderal

 Jenderal Bea Bea dandan

Cukai harus Cukai harus disetor ke bank disetor ke bank persepsi atau persepsi atau kantor pos dan giro kantor pos dan giro dalam jangka waktu dalam jangka waktu sehari setelah sehari setelah pemungutan pajak pemungutan pajak dilakukan. dilakukan.  Paling

 Paling lambat lambat 77 (tujuh) hari setelah (tujuh) hari setelah

batas waktu batas waktu penyetoran pajak penyetoran pajak berakhir. berakhir.  Atas

 Atas pembelian pembelian barang barang Pada Pada hari hari yang yang Paling Paling lambat lambat 1414 Jenis Pajak

(20)

dari Direktorat dari Direktorat  Jenderal  Jenderal  Perbendahar  Perbendaharaan,aan,  Bendahara

 Bendahara pemerintapemerintahh baik ditingkat pusat baik ditingkat pusat maupun ditingkat maupun ditingkat daerah. daerah. sama dengan sama dengan pelaksanaan pelaksanaan pembayaran atas pembayaran atas penyerahan barang, penyerahan barang, dengan dengan menggunakan menggunakan Surat Setoran Surat Setoran  Pajak

 Pajak yang yang telahtelah diisi atas nama diisi atas nama rekanan serta rekanan serta ditandatangani ditandatangani oleh pemungut oleh pemungut pajak. pajak.

(empat belas) hari (empat belas) hari setelah Masa Pajak setelah Masa Pajak berakhir.

berakhir.

 Atas

 Atas pembelian pembelian barangbarang dari BUMN dan dari BUMN dan  BUMD,

 BUMD, yangyang melakukan pembelian melakukan pembelian barang dengan dana barang dengan dana

 Pada

 Pada hari hari yangyang sama dengan sama dengan pelaksanaan pelaksanaan pembayaran atas pembayaran atas penyerahan barang, penyerahan barang,  Paling

 Paling lambat lambat 1414 (empat belas) hari (empat belas) hari setelah Masa Pajak setelah Masa Pajak berakhir.

(21)

yang bersumber dan yang bersumber dan belanja negara (APBN) belanja negara (APBN) atau belanja daerah atau belanja daerah (APBD). (APBD). dengan dengan menggunakan menggunakan Surat Setoran Surat Setoran  Pajak

 Pajak yang yang telahtelah diisi atas nama diisi atas nama rekanan serta rekanan serta ditandatangani ditandatangani oleh pemungut oleh pemungut pajak. pajak.  Atas pembe

 Atas pembelian baranglian barang dari Bank Indonesia dari Bank Indonesia (BI),

(BI), PT.PerusPT.Perusahaanahaan  Pengelolaan A

 Pengelolaan Asetset (PPA), Perusahaan (PPA), Perusahaan  Badan Urus

 Badan Urusan Logistan Logistikik (BULOG), PT.

(BULOG), PT.  Telekomu

 Telekomunikasinikasi Indonesia (

Indonesia (TELKOMTELKOM),),  PT. Perus

 PT. Perusahaanahaan

 Paling

 Paling lambatlambat  tanggal 10 (sepulu  tanggal 10 (sepuluh)h) bulan takwim bulan takwim berikutnya. berikutnya.  Paling

 Paling lambat lambat 2020 (dua puluh) hari (dua puluh) hari setelah Masa Pajak setelah Masa Pajak berakhir.

(22)

 Tenaga Liste  Tenaga Listerikrik

Negara (PLN), PT. Negara (PLN), PT. Garuda Indonesia, PT. Garuda Indonesia, PT. Indosat, PT. Krakatau Indosat, PT. Krakatau Steel, PT. Pertamina, Steel, PT. Pertamina, dan Bank

dan Bank –  –  bank bank  BUMN.

 BUMN.  Atas

 Atas penjualan penjualan hasilhasil produksi dari badan produksi dari badan usaha yang bergerak usaha yang bergerak dalam bidang usaha dalam bidang usaha industri semen, industri semen, industri kertas, industri kertas, industri baja dan industri baja dan industri otomotif.

industri otomotif.

 Paling

 Paling lambatlambat  tanggal 10 (sepulu  tanggal 10 (sepuluh)h) bulan takwim bulan takwim berikutnya. berikutnya.  Paling

 Paling lambat lambat 2020 (dua puluh) hari (dua puluh) hari setelah Masa Pajak setelah Masa Pajak berakhir.

berakhir.

 Atas

 Atas penjualan penjualan hasilhasil produksi produsen produksi produsen atau importir bahan atau importir bahan bakar minyak, gas dan bakar minyak, gas dan

Sebelum surat Sebelum surat perintah perintah pengeluaran barang pengeluaran barang (delivery order) (delivery order)  Paling

 Paling lambat lambat 2020 (dua puluh) hari (dua puluh) hari setelah Masa Pajak setelah Masa Pajak berakhir.

(23)

pelumas atas penjualan pelumas atas penjualan bahan bakar minyak, bahan bakar minyak,  gas dan pe

 gas dan pelumas.lumas.

ditebus. ditebus.

 Atas

 Atas pembelian pembelian bahan- bahan-bahan industri dan bahan industri dan eksportir yang eksportir yang bergerak dalam bergerak dalam sektorperhutanan, sektorperhutanan, perkebunan, perikanan perkebunan, perikanan dan pertanian. dan pertanian.  Paling

 Paling lambatlambat  tanggal 10 (sepulu  tanggal 10 (sepuluh)h) bulan takwim bulan takwim berikutnya. berikutnya.  Paling

 Paling lambat lambat 2020 (dua puluh) hari (dua puluh) hari setelah Masa Pajak setelah Masa Pajak berakhir.

berakhir.

1.

1.  PT.  PT. FM FM adalah adalah produseprodusem m makanan ringan makanan ringan yang yang memiliki API, memiliki API, pada pada bulan bulan maretmaret 2009 PT. FM melakukan impor barang dari Amerika dengan nilai faktur sebesar 2009 PT. FM melakukan impor barang dari Amerika dengan nilai faktur sebesar US$ 150.000,-. Biaya asuransi yang dibayar adalah US$ 1.500,- dan ongkos angkut US$ 150.000,-. Biaya asuransi yang dibayar adalah US$ 1.500,- dan ongkos angkut adalah US$ 6.000,-. Tarif BEA masuk adalah 25%. Pungutan lainnya sesuai adalah US$ 6.000,-. Tarif BEA masuk adalah 25%. Pungutan lainnya sesuai dengan ketentuan PABEAN adalah Rp. 15.000.000,-. Kurs pajak pada saat dengan ketentuan PABEAN adalah Rp. 15.000.000,-. Kurs pajak pada saat melakukan clearance ke pelabuahan adalah 1US$ = Rp.9.000,-. Hitung PPh Pasal melakukan clearance ke pelabuahan adalah 1US$ = Rp.9.000,-. Hitung PPh Pasal 22 yang harus dibayar!

22 yang harus dibayar!  Penyelesaian:

 Penyelesaian: H.

(24)

Menentukan Nilai Impor: Menentukan Nilai Impor: Nilai

Nilai Faktur Faktur US$ US$ 150.000,- 150.000,- Biaya

 Biaya Asuransi Asuransi Dalam Dalam / / Luar Luar Negeri Negeri US$ US$ 1.500,-Biaya 1.500,-Biaya OngkosOngkos  Angkut

 Angkut US$ US$ 6.000,- 6.000,- Jumlah CIF (Co

 Jumlah CIF (Cost Insurancst Insurance and Freighte and Freight) ) US$ 157.500US$ 157.500,-

,- Besarnya nilai

 Besarnya nilai CIF dalam CIF dalam Rupiah adalah:Rupiah adalah: US$

157.500,-US$ 157.500,- Rp.1.417.5Rp.1.417.500.000,-Ditamb00.000,-Ditambah:ah:  Bea masuk:

 Bea masuk: 25%25% Rp. Rp. 354.375.000,- 354.375.000,- Pungutan lain

 Pungutan lainnya nya RP. RP. 15.000.0015.000.000,-

0,- PPh Pasal

 PPh Pasal 22 atas Imp22 atas Impor dari Amor dari Amerika adalerika adalah:ah:

2.

2.  PT.  PT. Zemen Zemen Pekalongan Pekalongan adalah adalah perusahaan perusahaan semen semen nasional. nasional. Pada Pada tanggal tanggal 1515  April

 April 2008 2008 menjual menjual 1000 1000 sak sak semen semen kepada kepada CV CV Karya Karya Manjur, Manjur, perusahaanperusahaan kontraktor property, secara tunai. Harga jual semen adalah Rp30.000 per sak. kontraktor property, secara tunai. Harga jual semen adalah Rp30.000 per sak.  Jadi,

 Jadi, pada pada saat saat penjualan penjualan semen semen tersebut tersebut PT PT Zemen Zemen Pekalongan Pekalongan sudahsudah  terutang dan

 terutang dan harus mharus memungut PPemungut PPh Pasal 22 h Pasal 22 dari CV Karydari CV Karya Manjur.a Manjur.  Penyelesaian  Penyelesaiannya :nya : Rp. Rp. 9.000,- 9.000,-  Rp. 1.417.500  Rp. 1.417.500.000,- .000,- Nilai

Nilai Impor Impor Rp. Rp. 1.786.875.000,-

1.786.875.000,-2,50

2,50 x x Rp. Rp. 1.786.875.000,- 1.786.875.000,- = = Rp. Rp. 44.671.875,-

44.671.875,-PPh

(25)

Sifat pemungutan PPh 22 ini tidak final dan

Sifat pemungutan PPh 22 ini tidak final dan dapat menjadi kredit pajak bagi CVdapat menjadi kredit pajak bagi CV Karya Manjur.

Karya Manjur.

 3.

 3. Dalam rangka memajukan pendidikan, pada tanggal 19 April 2009 Pemda MalukuDalam rangka memajukan pendidikan, pada tanggal 19 April 2009 Pemda Maluku Utara membeli 20 unit laptop secara kredit dari rekanan pemerintah Toko Utara membeli 20 unit laptop secara kredit dari rekanan pemerintah Toko  Tekno

 Tekno Com Com yang yang akan akan didistribdidistribusikan usikan ke ke sekolah-sekolah sekolah-sekolah di di daerah daerah terpencil.terpencil. Harga laptop tersebut adalah Rp11.000.000 per unit sudah termasuk PPN. Harga laptop tersebut adalah Rp11.000.000 per unit sudah termasuk PPN.  Pemda Maluku Utara baru membayar pembelian

 Pemda Maluku Utara baru membayar pembelian laptop tersebut tanggal 18 laptop tersebut tanggal 18 MeiMei 2008. Jadi, pada saat pembayaran laptop tersebut Pemda Maluku Utara 2008. Jadi, pada saat pembayaran laptop tersebut Pemda Maluku Utara  terutang dan harus memungut PPh Pasal 22 kepada pemungut dari Toko Tekno  terutang dan harus memungut PPh Pasal 22 kepada pemungut dari Toko Tekno

Com. Com.  Penyelesaian  Penyelesaiannya :nya : DPP DPP PPN PPN = = x x 11.000.000 11.000.000 x x 20 20 = = Rp Rp 200.000.000200.000.000 4.

4.  PT  PT Penyalur Penyalur Minyak Minyak Indonesia Indonesia (PMI) (PMI) membeli membeli premium premium dari dari Pertamina. Pertamina. DalamDalam hal ini, PMI sebagai penyalur BBM (SPBU Swastanisasi) memiliki delivery order hal ini, PMI sebagai penyalur BBM (SPBU Swastanisasi) memiliki delivery order (DO) dari Pertamina dengan kuantitas sebanyak 10.000 liter @ Rp 1.600,-. (DO) dari Pertamina dengan kuantitas sebanyak 10.000 liter @ Rp 1.600,-.  Berapa PPh p

 Berapa PPh pasal 22 yasal 22 yang harus dilang harus dilunasi oleunasi oleh PT.PMI?h PT.PMI?  Penyelesaian

 Penyelesaiannya :nya : PPh

(26)

5.

5.  PT.  PT. Pelesir Pelesir Jaya Jaya melakukan melakukan penjualan penjualan barang barang yang yang tergolong tergolong sangat sangat mewahmewah kepada PT. JEN yaitu penjualan rumah dengan harga Rp12.000.000.000,- dan kepada PT. JEN yaitu penjualan rumah dengan harga Rp12.000.000.000,- dan luas tanahnya 600 m

luas tanahnya 600 m22.. Hitunglah PPh pasal 22 yang dipungut oleh PT. PelesirHitunglah PPh pasal 22 yang dipungut oleh PT. Pelesir  Jaya?  Jaya?  Penyelesaian  Penyelesaiannya :nya : PPh PPh pasal 22 pasal 22 = = 0,3 0,3 x x 10.000 x 10.000 x 1.600 = 1.600 = Rp Rp 48.000,- 48.000,-PPh PPh pasal pasal 22 22 = = 5 5 x x 12.000.000.000 12.000.000.000 = = Rp Rp 600.000.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Objek dan Subjek Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Terhadap Pegawai Kantor PTP Nusantara III Medan. Objek Pajak Penghasilan PPh

Menurut Waluyo dalam buku Perpajakan Indonesia edisi 10 buku 1 (2011:273), Pajak Penghasilan pasal 22 adalah pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah baik

Selisih antara PPh yang terutang atas seluruh penghasilan kena pajak selama setahun dengan yang telah dipotong masa- masa sebelumnya. Penghitungan PPh

sebagai pemungut Pajak Penghasilan Pasal 22 telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22

Ketentuan dalam Undang-undang PPh pasal 23 mengatur tentang pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam Negeri dan Bentuk

Menurut UU Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 tahun 2008, Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh Pasal 22) adalah pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah, sehubungan

Direktorat Jenderal Pajak mengatur bahwa: (1) PPh Pasal 22 dipungut atas pembelian barang sebesar 1,5% (satu setengah persen) dari harga pembelian pada setiap

Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 tahun 2008, PPh pasal 24 merupakan salah satu bentuk pemotongan dan pemungutan pajak atau pajak yang dibayar